BPS PROVINSI D.I. YOGYAKARTA No. 62/11/34/Th.XVIII, 1 November 2016
PERTUMBUHAN PRODUKSI INDUSTRI MANUFAKTUR BESAR DAN SEDANG (IBS) DAN INDUSTRI MIKRO KECIL (IMK) TRIWULAN III TAHUN 2016
Pertumbuhan produksi Industri Manufaktur Besar dan Sedang (IBS) D.I. Yogyakarta secara (q-to-q) pada triwulan III tahun 2016 mengalami pertumbuhan positif yaitu sebesar 3,40 persen dibandingkan triwulan II tahun 2016. Hal ini sejalan dengan pertumbuhan produksi industri manufaktur besar dan sedang di tingkat nasional yang juga tumbuh positif sebesar 0,89 persen.
Pertumbuhan produksi Industri Manufaktur Besar dan Sedang (IBS) D.I. Yogyakarta secara (y-on-y) pada triwulan III tahun 2016 terhadap triwulan III tahun 2015 mengalami pertumbuhan positif sebesar 9,94 persen. Pertumbuhan produksi (y-on-y) di D.I. Yogyakarta sejalan dengan angka pertumbuhan di tingkat nasional, yang juga mengalami pertumbuhan positif sebesar 5,07 persen.
Pertumbuhan produksi Industri Mikro Kecil (IMK) D.I. Yogyakarta triwulan III tahun 2016 terhadap triwulan II tahun 2016 (q-to-q) mengalami pertumbuhan negatif, yaitu sebesar -0,96 persen. Pertumbuhan pada triwulan III 2015 ini sejalan dengan angka pertumbuhan produksi industri mikro kecil di tingkat nasional yang juga mengalami pertumbuhan negatif sebesar -2,06 persen.
Pertumbuhan produksi Industri Mikro Kecil (IMK) D.I. Yogyakarta triwulan III tahun 2016 terhadap triwulan III tahun 2015 (y-on-y) berbanding terbalik dengan pertumbuhan q-to-q, yaitu mengalami pertumbuhan positif, yaitu sebesar 5,19 persen. Angka pertumbuhan produksi IMK triwulan III tahun 2016 (y-on-y) di D.I. Yogyakarta sejalan dengan angka pertumbuhan produksi industri mikro kecil di tingkat nasional yang mengalami pertumbuhan positif sebesar 5,75 persen.
I.
Pendahuluan
Pada bulan November 2016, Badan Pusat Statistik Provinsi D.I. Yogyakarta menyampaikan Berita Resmi Statistik (BRS) tentang angka pertumbuhan produksi Industri Manufaktur Besar dan Sedang (IBS) serta Industri Mikro Kecil (IMK) untuk periode triwulan III (Juli – September) tahun 2016. BRS Pertumbuhan Industri Manufaktur pada triwulan III menyajikan data pertumbuhan triwulanan (q-to-q) maupun pertumbuhan tahunan (y-on-y). Selain itu BRS Industri Manufaktur juga menyajikan pertumbuhan di D.I. Yogyakarta maupun tingkat nasional. BRS ini terbit menurut klasifikasi industri yang digolongkan menjadi:
Industri Manufaktur Besar dan Sedang (IBS) dengan jumlah tenaga kerja 20 orang atau lebih
Industri Manufaktur Mikro dan Kecil dengan jumlah tenaga kerja kurang dari 20 orang.
Berita Resmi Statistik D.I. Yogyakarta No. 62/11/34/Th.XVIII, 1 November 2016
1
Diterbitkannya BRS pertumbuhan produksi industri manufaktur ini terkait dengan pentingnya peran sektor industri manufaktur dalam perekonomian D.I. Yogyakarta. Sektor industri tidak saja berpotensi memberikan kontribusi ekonomi yang besar melalui nilai tambah, lapangan kerja dan devisa, tetapi juga mampu memberikan kontribusi menuju transformasi kultural masyarakat ke arah modernisasi yang menunjang daya saing suatu wilayah. Pembangunan sektor industri merupakan bagian integral dari pembangunan daerah yang harus dilaksanakan secara terpadu dan berkelanjutan, sehingga pembangunan bidang industri dapat memberikan manfaat yang besar bagi masyarakat. Angka pertumbuhan produksi industri mempunyai peran strategis dan dapat digunakan sebagai indikator dini terhadap perkembangan produksi dari industri khususnya manufaktur, baik skala besar, sedang, maupun mikro kecil. Angka indeks yang dihasilkan dapat menggambarkan perkembangan produksi sektor industri pengolahan yang disajikan secara periodik sebagai data triwulanan maupun tahunan.
II.
Pertumbuhan Produksi Industri Manufaktur Besar dan Sedang Triwulan III Tahun 2016
Pertumbuhan produksi Industri Manufaktur Besar dan Sedang (IBS) Triwulanan (q-to-q) D.I. Yogyakarta triwulan III tahun 2016 terhadap triwulan II tahun 2016 mengalami pertumbuhan positif sebesar 3,40 persen. Jika dibandingkan dengan pertumbuhan produksi industri besar dan sedang Indonesia (q-to-q), kinerja produksi Industri Besar Sedang D.I. Yogyakarta jauh lebih tinggi, di mana pertumbuhan industri besar sedang Indonesia pada triwulan III tahun 2015 hanya mencapai 0,89 persen. Gambar 1 Perbandingan Pertumbuhan Produksi Industri Manufaktur Besar dan Sedang D.I. Yogyakarta dan Nasional Triwulan III Tahun 2016 – Triwulan II Tahun 2016 (q-to-q) 5 4
3,80
3,56
3,21 3,19
3 2
3,40
2,69 0,85
1
0,89
0,63
0 -1
10
12
13
14
-2 -2,07
-3
22
28
-1,88 -2,66
-2,23 -2,84
31
IBS
-2,54
-4 -5
-4,56
DIY
Nasional
Membaiknya indeks pertumbuhan produksi IBS di D.I. Yogyakarta pada triwulan III Tahun 2016 (q-to-q) disebabkan karena sebagian besar jenis industri mengalami pertumbuhan positif. Adapun jenis industri yang mengalami pertumbuhan positif adalah industri makanan, industri pengolahan tembakau, industri tekstil, dan industri pakaian jadi dengan pertumbuhan di atas 2 persen. Jenis industri yang mengalami kenaikan produksi di bawah 2 persen yaitu industri furnitur mengalami pertumbuhan sebesar 0,63 persen. Sementara itu, jenis industri yang mengalami 2
Berita Resmi Statistik D.I. Yogyakarta No. 62/11/34/Th.XVIII, 1 November 2016
penurunan produksi di triwulan III adalah industri karet, barang dari karet dan plastik serta industri mesin dan perlengkapan ytdl. Masing-masing mengalami pertumbuhan negatif sebesar -1,88 persen dan -2,23 persen. Gambar 2 Pertumbuhan Produksi Industri Manufaktur Besar dan Sedang Menurut KBLI di D.I. Yogyakarta, Triwulan III Tahun 2016 (y-on-y)
12,25 10,16
8,39 4,38
4,27 0,52
0,45 10
12
13
14
22
28
31
Pertumbuhan produksi IBS di D.I. Yogyakarta pada triwulan III tahun 2016 dibandingkan dengan triwulan III tahun 2015 (y-on-y) juga mengalami pertumbuhan sebesar 9,94 persen. Kondisi tersebut mengindikasikan bahwa kinerja produksi IBS triwulan III tahun 2016 lebih baik dibandingkan triwulan III tahun 2015. Angka pertumbuhan (y-on-y) IBS D.I. Yogyakarta triwulan III tahun 2016 ini lebih tinggi dibandingkan dengan pertumbuhan secara nasional triwulan III tahun 2016 (y-on-y) yang tumbuh sebesar 5,07 persen. Pertumbuhan y-on-y industri IBS D.I. Yogyakarta tersebut didorong oleh pertumbuhan positif semua jenis industri. Jenis industri yang mengalami pertumbuhan yang cukup tinggi dari jenis industri pengolahan tembakau yang mampu tumbuh signifikan sebesar 12,25 persen, industri makanan sebesar 10,16 persen, dan industri pakaian jadi dengan laju pertumbuhan 8,39 persen sehingga mampu mendongkrak pertumbuhan produksi IBS secara keseluruhan. Tabel 1 Pertumbuhan Produksi Industri Manufaktur Besar dan Sedang Triwulan II dan Triwulan III Tahun 2016 D.I. Yogyakarta (persen)
No.
KBLI (2 Digit)
Jenis Industri (3)
Pertumbuhan (%) q-to-q y-on-y Triw II 2016 Triw III 2016 Triw II 2016 Triw III 2016 (4) (5) (6) (7)
(1)
(2)
1.
[10]
Industri Makanan
3,27
3,80
7,80
10,16
2.
[12]
Industri Pengolahan Tembakau
3,11
3,19
10,12
12,25
3.
[13]
Industri Tekstil
1,35
2,69
-0,41
0,45
4.
[14]
Industri Pakaian Jadi
2,51
3,56
3,03
8,39
5.
[22]
Industri Karet, Barang dariKaret dan Plastik
-3,15
-1,88
7,46
4,27
6.
[28]
Industri Mesin dan Perlengkapan ytdl
1,17
-2,23
4,11
0,52
7.
[31]
Industri Furnitur
-1,63
0,63
5,95
4,38
2,89
3,40
7,47
9,94
Industri Besar dan Sedang (IBS)
Berita Resmi Statistik D.I. Yogyakarta No. 62/11/34/Th.XVIII, 1 November 2016
3
Tabel 2 Pertumbuhan Produksi Industri Manufaktur Besar dan Sedang Triwulan II dan Triwulan III Tahun 2016 Indonesia (persen) Pertumbuhan (%) No.
KBLI (2 Digit)
Jenis Industri
(1)
(2)
(3)
1
[10]
Industri Makanan
10,39
2
[11]
Industri Minuman
3
[12]
4
q-to-q
y-on-y
Triw II 2016
Triw III 2016
Triw II 2016
Triw III 2016
(4)
(5)
(6)
(7)
3,21
5,17
7,70
3,14
-4,79
2,07
-1,47
Industri Pengolahan Tembakau
3,45
0,85
-0,39
-3,01
[13]
Industri Tekstil
-7,12
-4,56
-4,51
-8,96
5
[14]
Industri Pakaian Jadi
-1,54
-2,07
-6,81
-7,90
6
[15]
Industri Kulit dan Barang dari Kulit & Alas Kaki
1,69
-4,02
5,68
7,28
7
[16]
Industri Kayu, Barang dari Kayu, dan Gabus dan Barang Anyaman dari Bambu, Rotan, dan Sejenisnya
-1,64
-8,97
2,37
-4,35
8
[17]
Industri Kertas dan Barang dari Kertas
7,86
-0,57
-0,80
-2,07
9
[18]
5,48
-1,05
1,61
-3,19
10
[20]
1,83
3,05
1,05
0,47
11
[21]
5,32
2,51
12,21
11,26
12
[22]
Industri Karet, Barang dari Karet dan Plastik
-0,02
-2,66
-11,33
-12,58
13
[23]
Industri Barang Galian Bukan Logam
1,02
3,89
4,15
7,19
14
[24]
Industri Logam Dasar
-4,59
-7,62
-2,78
-7,28
15
[25]
-4,33
2,89
-1,21
0,79
16
[26]
-2,20
6,77
-1,03
4,84
17
[27]
Industri Peralatan Listrik
3,01
0,53
-9,86
-5,91
18
[28]
Industri Mesin dan Perlengkapan ytdl
2,77
-2,84
7,01
0,22
19
[29]
Industri Kendaraan Bermotor, Trailer dan Semi Trailer
1,63
-2,60
4,85
-,0,88
20
[30]
Industri Alat Angkutan Lainnya
3,55
1,86
8,92
2,12
21
[31]
Industri Furnitur
3,71
-2,54
0,34
0,30
22
[32]
Industri Pengolahan Lainnya
-1,02
-0,12
-7,68
-9,83
23
[33]
Industri Reparasi dan Pemasangan Mesin dan Peralatan
10,32
-7,91
6,41
-6,00
3,54
0,89
5,54
5,07
Industri Pencetakan dan Reproduksi Media Rekam Industri Bahan Kimia dan Barang dari Bahan Kimia Industri Farmasi, Produk Obat Kimia dan Obat Tradisional
Industri Barang Logam, Bukan Mesin dan Peralatannya Industri Komputer, Barang Elektronik dan Optik
Industri Besar dan Sedang (IBS)
III.
Pertumbuhan Produksi Industri Mikro Kecil di D.I. Yogyakarta Pada Triwulan III Tahun 2016
Industri Mikro dan Kecil (IMK) merupakan salah satu komponen sektor industri pengolahan yang mempunyai sumbangan cukup besar dalam menciptakan lapangan pekerjaan dan pemerataan pendapatan di Indonesia. Industri Mikro dan Kecil (IMK) merupakan kekuatan strategis untuk mempercepat pembangunan daerah. Pembinaan usaha IMK harus terus dilakukan agar kendala-
4
Berita Resmi Statistik D.I. Yogyakarta No. 62/11/34/Th.XVIII, 1 November 2016
kendala yang dihadapi berupa masalah permodalan, pemasaran, serta pengelolaan dapat segera teratasi. Tabel 3 Pertumbuhan Produksi Industri Manufaktur Mikro dan Kecil Triwulan II dan Triwulan III Tahun 2016 D.I. Yogyakarta (persen) Triwulan II 2016
No.
KBLI (2 Digit)
(1)
(2)
(4)
1
10
Industri Makanan
4.11
2
11
Industri Minuman
1.02
3
13
Industri Tekstil
4
14
5
15
6
16
7
17
8
18
9
20
10
21
11
Jenis Industri
q-to-q
y-on-y
(5)
(6)
(7)
2.42
-3,04
1,89
19.09
-8,08
18,79
8.17
-3.36
0,84
5,23
Industri Pakaian Jadi
3.73
8.63
10,48
18,07
Industri Kulit, Barang dari Kulit dan Alas Kaki
5.11
-0.66
1,56
4,11
0.79
-16.02
0,83
-0,75
(3)
q-to-q
y-on-y
Triwulan III 2016
Industri Kayu, Barang dari Kayu, Barang dari Kayu dan Gabus (Tidak Termasuk Furnitur) dan Barang Anyaman dari Bambu, Rotan dan Industri Kertas dan Barang dari Kertas Sejenisnya Industri Percetakan dan Reproduksi Media Rekaman Industri Bahan Kimia dan Barang dari Bahan Kimia Industri Farmasi, Produk Obat Kimia Dan Obat Tradisonal
5.30
20.74
-3,07
-0,11
-1.68
22.43
1,29
15,24
-1.22
62.04
3,90
-3,89
-0.08
10.14
8,14
14,16
22
Industri Karet, Barang dari Karet dan Plastik
-3.14
-7.21
-7,79
-33,87
12
23
Industri Barang Galian Bukan Logam
-7.64
-7.90
5,09
4,03
13
24
Industri Logam Dasar
5.76
0.56
-4,36
12,77
14
25
Industri Barang Logam, Bukan Mesin dan Peralatannya
7.45
2.25
-0,32
2,83
15
31
Industri Furnitur
15.89
-2.20
-8,55
2,94
16
32
Industri Pengolahan Lainnya
2.63
-8.42
-7,54
-13,59
4.03
4.19
-0,96
5,19
IMK (Industri Mikro dan Kecil)
Pertumbuhan produksi triwulanan (q-to-q) industri mikro kecil di D.I. Yogyakarta pada triwulan III tahun 2016 dibandingkan triwulan II tahun 2016 mengalami pertumbuhan negatif -0,96 persen. Menurunnya pertumbuhan produksi triwulan III dibandingkan triwulan II disebabkan karena penurunan produksi pada beberapa jenis industri IMK yang mempunyai pengaruh besar terhadap pembentukan output produksi secara keseluruhan.
Berita Resmi Statistik D.I. Yogyakarta No. 62/11/34/Th.XVIII, 1 November 2016
5
Gambar 3 Pertumbuhan Produksi Beberapa Sektor Industri Manufaktur Mikro dan Kecil Menurut KBLI di D.I. Yogyakarta Triwulan II Tahun 2016 (q-to-q)
15 10 5
10,48
8,14
5,09
0 14
21
23
-5
31 -8,55
11 -8,08
22 -7,79
-10
Jenis industri yang mengalami pertumbuhan yang cukup tinggi adalah industri pakaian jadi yang mengalami pertumbuhan sebesar 10,48 persen. Disusul oleh pertumbuhan industri farmasi, produk obat kimia, dan obat tradisional sebesar 8,14 persen, dan industri barang galian bukan logam sebesar 5,09 persen. Sementara jenis industri yang mengalami pertumbuhan negatif adalah industri furnitur -8,55 persen; industri minuman juga mengalami pertumbuhan negatif -8,08 dan industri karet, barang dari karet dan plastik -7,79 persen. Jika dibandingkan dengan pertumbuhan produksi industri manufaktur mikro dan kecil Indonesia yang mengalami pertumbuhan sebesar -2,06 persen, maka pertumbuhan produksi industri manufaktur mikro dan kecil di D.I. Yogyakarta pada triwulan III tahun 2016 mengalami penurunan lebih rendah sebesar 1,10 poin. Sementara itu pertumbuhan produksi industri mikro dan kecil di D.I. Yogyakarta pada triwulan III tahun 2016 dibandingkan dengan pertumbuhan pada triwulan III tahun 2015 (y-on-y) mengalami pertumbuhan positif sebesar 5,19 persen. Pertumbuhan produksi industri mikro dan kecil Indonesia mengalami pertumbuhan positif sebesar 5,75 persen, maka pertumbuhan produksi industri mikro dan kecil di D.I. Yogyakarta pada triwulan III tahun 2016 lebih rendah 0,56 poin. Pertumbuhan produksi industri mikro dan kecil triwulan III tahun 2016 (y-on-y) mengalami pertumbuhan yang cukup tinggi karena terjadi peningkatan produksi yang cukup signifikan dibandingkan produksi pada periode tahun sebelumnya. Sebanyak 5 jenis dari 16 jenis industri IMK mengalami pertumbuhan negatif di mana ada 2 jenis usaha IMK mengalami pertumbuhan produksi negatif di atas 10 persen. Jenis industri yang pertumbuhannya negatif terbesar adalah industri karet, barang dari karet, dan plastik yang mengalami kontraksi sebesar -33,87 persen. Sementara itu jenis industri pengolahan lainnya; industri bahan kimia dan barang dari bahan kimia; industri kayu, barang dari kayu dan gabus dan barang anyaman dari bambu, rotan dan sejenisnya; serta industri kertas dan barang dari kertas tumbuh negatif sebesar -7,54 persen, -3,89 persen, -0,75 persen, serta -0,11 persen. Jenis-jenis industri manufaktur mikro dan kecil yang mengalami kenaikan pertumbuhan positif pada triwulan III Tahun 2016 dibandingkan triwulan III Tahun 2015 di antaranya: Industri minuman mengalami kenaikan sebesar 18,79 persen, Industri pakaian jadi naik sebesar 18,07 persen, Industri percetakan dan reproduksi media rekaman tumbuh 15,24 persen, Industri farmasi, produk obat kimia dan obat tradisional mengalami kenaikan 14,16 persen, Industri logam dasar naik 12,77 persen. 6
Berita Resmi Statistik D.I. Yogyakarta No. 62/11/34/Th.XVIII, 1 November 2016
Tabel 4 Pertumbuhan Produksi Industri Mikro dan Kecil Triwulan II dan Triwulan III 2016 Menurut Jenis Industri (KBLI 2 Digit) Indonesia
KODE KBLI
Jenis Industri
(1)
(2)
Triwulan II 2016
Triwulan III 2016
q-to-q
y-on-y
q-to-q
y-on-y
(3)
(4)
(5)
(6)
10
Industri Makanan
5,87
6,49
-3,04
1,89
11
Industri Minuman
9,43
14,42
-8,08
18,79
12
Industri Pengolahan Tembakau
11,67
24,43
0,84
5,23
13
Industri Tekstil
11,78
7,78
10,48
18,07
14
Industri Pakaian Jadi
10,17
8,45
1,56
4,11
15
Industri Kulit, Barang dari Kulit dan Alas Kaki
8,80
7,18
0,83
-0,75
16
Industri Kayu, Barang dari Kayu, Anyaman Rotan
0,86
1,41
-3,07
-0,11
17
Industri Kertas dan Barang dari Kertas
5,15
11,48
1,29
15,24
18
Industri Percetakan dan Reproduksi Media Rekaman
1,95
21,09
3,9
-3,89
20
Industri Bahan Kimia dan barang dari Bahan Kimia
3,74
17,66
8,14
14,16
21
Industri farmasi, Obat dan Obat Tradisional
-3,54
10,73
-7,79
-33,87
22
Industri Karet, Barang Dari Karet dan Plastik
-1,37
-0,67
5,09
4,03
23
Industri Barang Galian Bukan Logam
2,11
1,74
-4,36
12,77
24
Industri Logam Dasar
4,90
-0,60
-0,32
2,83
25
Industri Barang Logam, bukan Mesin & Peralatannya
1,04
-13,65
-8,55
2,94
26
Industri Komputer, Barang Elektronika dan Optik
5,27
21,98
-7,54
-13,59
27
10,17
15,40
-3,04
1,89
28
Industri Peralatan Listrik Industri Mesin dan perlengkapan YTDL (yang tidak termasuk dalam lainnya)
-6,49
9,74
-8,08
18,79
29
Industri Kendaraan Bermotor
4,45
14,72
0,84
5,23
30
Industri Alat Angkutan Lainnya
1,34
12,97
10,48
18,07
31
Industri Furnitur
6,61
1,50
1,56
4,11
32
Industri pengolahan Lainnya
2,50
-2,84
0,83
-0,75
33
Jasa Reparasi dan Pemasangan Mesin dan Peralatan
9,38
-6,67
-3,07
-0,11
INDONESIA
5,74
6,56
-0,96
5,19
Berita Resmi Statistik D.I. Yogyakarta No. 62/11/34/Th.XVIII, 1 November 2016
7
Untuk informasi lebih lanjut, hubungi : BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
Jl. Lingkar Selatan, Tamantirto, Kasihan, Bantul, 55183 Telp.0274-4342234 (Hunting) Fax. 0274-4342230 Email :
[email protected] Website : yogyakarta.bps.go.id
8
Berita Resmi Statistik D.I. Yogyakarta No. 62/11/34/Th.XVIII, 1 November 2016