BPS PROVINSI D.I. YOGYAKARTA No. 10/02/34/Th.XIX, 1 Februari 2017
PERTUMBUHAN PRODUKSI INDUSTRI MANUFAKTUR BESAR DAN SEDANG (IBS) DAN INDUSTRI MIKRO KECIL (IMK) TRIWULAN IV TAHUN 2016
Pertumbuhan produksi Industri Manufaktur Besar dan Sedang (IBS) D.I. Yogyakarta triwulan IV tahun 2016 terhadap triwulan III tahun 2016 (q-to-q) mengalami kenaikan, yaitu sebesar 3,41 persen.
Pertumbuhan produksi Industri Manufaktur Besar dan Sedang (IBS) D.I. Yogyakarta triwulan IV tahun 2016 terhadap triwulan IV tahun 2015 (y-on-y) sebesar 12,80 persen.
Pertumbuhan produksi Industri Mikro Kecil (IMK) D.I. Yogyakarta triwulan IV tahun 2016 terhadap triwulan III tahun 2016 (q-to-q) mengalami pertumbuhan positif, yaitu sebesar 3,52 persen.
Pertumbuhan produksi Industri Mikro Kecil (IMK) D.I. Yogyakarta triwulan IV tahun 2016 terhadap triwulan IV tahun 2015 (y-on-y) juga mengalami pertumbuhan positif, yaitu sebesar 5,48 persen.
I.
Pendahuluan Pada bulan Februari 2017, Badan Pusat Statistik Provinsi D.I. Yogyakarta menyampaikan
Berita Resmi Statistik (BRS) tentang angka pertumbuhan produksi Industri Manufaktur Besar dan Sedang (IBS) serta Industri Mikro Kecil (IMK) untuk triwulan IV (Oktober – Desember), baik pertumbuhan triwulanan (q-to-q) maupun pertumbuhan tahunan (y-on-y). Penyampaian BRS Industri Manufaktur ini merupakan agenda rutin pada setiap triwulan. Diterbitkannya BRS pertumbuhan produksi industri manufaktur ini terkait dengan pentingnya peran sektor industri manufaktur dalam perekonomian D.I. Yogyakarta. Sektor industri tidak saja berpotensi memberikan kontribusi ekonomi yang besar melalui nilai tambah, lapangan kerja dan devisa, tetapi juga mampu memberikan kontribusi menuju transformasi kultural masyarakat ke arah modernisasi yang menunjang daya saing suatu wilayah. Pembangunan sektor industri merupakan bagian integral dari pembangunan daerah yang harus dilaksanakan secara terpadu dan berkelanjutan, sehingga pembangunan bidang industri dapat memberikan manfaat yang besar bagi masyarakat. Angka pertumbuhan produksi industri mempunyai peran strategis dan dapat digunakan sebagai indikator dini terhadap perkembangan produksi dari industri khususnya manufaktur, baik skala besar, sedang, maupun mikro kecil. Angka indeks yang dihasilkan dapat menggambarkan Berita Resmi Statistik D.I. Yogyakarta No. 10/02/34/Th.XIX, 1 Februari 2017
1
perkembangan produksi sektor industri pengolahan yang disajikan secara periodik sebagai data triwulanan maupun tahunan.
Sektor industri dibagi menjadi 4 kategori, yaitu: a. Industri mikro
: industri dengan tenaga kerja sebanyak 1-4 orang
b. Industri kecil
: industri dengan tenaga kerja sebanyak 5-19 orang
c. Industri sedang
: industri dengan tenaga kerja sebanyak 20-99 orang
d. Industri besar
: industri yang mempekerjakan 100 orang atau lebih.
II. Pertumbuhan Produksi Industri Manufaktur Besar dan Sedang Triwulan IV Tahun 2016 Pertumbuhan produksi Industri Manufaktur Besar dan Sedang (IBS) Triwulanan (q-to-q) triwulan IV tahun 2016 terhadap triwulan III tahun 2016 mengalami pertumbuhan positif sebesar 3,41 persen. Sedangkan laju pertumbuhan produksi IBS triwulan IV tahun 2016 dibandingkan triwulan IV tahun 2015 (y-on-y) juga tumbuh positif sebesar 12,80 persen. Jika dibandingkan dengan pertumbuhan produksi industri besar dan sedang Indonesia, kinerja produksi Industri Besar Sedang Provinsi D.I. Yogyakarta (y-on-y) lebih tinggi, di mana pertumbuhan industri besar sedang Indonesia pada triwulan IV tahun 2016 tumbuh sebesar 2,06 persen.
Gambar 1 Perbandingan Pertumbuhan Produksi Industri Manufaktur Besar dan Sedang D.I. Yogyakarta dan Nasional Triwulan IV Tahun 2016 – Triwulan III Tahun 2016 (q-to-q)
4,81 4,14 4,76 2,88
3,41
3,11 1,78
2,93 1,95 0,18 10
12
-3,63 -2,64
13
14
-0,91 22
28
31
-0,34 IBS
-2,32
-5,8
DIY
Nasional
Meningkatnya indeks pertumbuhan IBS di D.I. Yogyakarta pada triwulan IV Tahun 2016 (q to
q) didongkrak oleh pertumbuhan positif pada hampir seluruh jenis industri yang mempunyai 2
Berita Resmi Statistik Provinsi D.I. Yogyakarta No.10/02/34/Th.XIX, 1 Februari 2017
kontribusi cukup besar terhadap total output IBS. Jenis industri yang mengalami pertumbuhan positif yaitu industri makanan, industri pakaian jadi, industri karet, barang dari karet dan plastik, industri mesin dan perlengkapan ytdl serta industri furnitur. Pada triwulan IV Tahun 2016, jenis industri yang pertumbuhan cukup tinggi adalah industri makanan tumbuh positif sebesar 4,81 persen disusul dengan pertumbuhan positif industri karet, barang dari karet dan plastik dan industri mesin dan perlengkapan ytdl yang masing-masing tumbuh sebesar 4,14 persen dan 3,11 persen. Sementara itu jenis industri yang mengalami
pertumbuhan negatif adalah industri pengolahan tembakau dan
industri tekstil dengan laju pertumbuhan -2,64 persen dan -2,32 persen
Gambar 2 Pertumbuhan Produksi Industri Manufaktur Besar dan Sedang Menurut KBLI di D.I. Yogyakarta, Triwulan IV Tahun 2016 (y-on-y)
16
14 12
14,34 12,67
10 8 7,48
6 4 2
-3,18
-0,41
0 -2
10
12
13
14
22
3,31
3,64
28
31
-4 -6
Pertumbuhan produksi IBS di D.I. Yogyakarta pada triwulan IV tahun 2016 dibanding triwulan IV tahun 2016 (y-on-y) juga mengalami pertumbuhan positif sebesar 12,80 persen. Pertumbuhan y-
on-y industri IBS D.I. Yogyakarta tersebut didorong oleh pertumbuhan positif dari jenis industri makanan yang mengalami pertumbuhan cukup tinggi sebesar 14,34 persen. Disusul oleh pertumbuhan jenis industri pakaian jadi dan industri pengolahan tembakau, dengan laju pertumbuhan masing-masing 12,67 persen dan 7,48 persen. Pada triwulan IV Tahun 2016, industri furnitur tumbuh sebesar 3.64 persen dan industri mesin dan perlengkapan ytdl tumbuh positif 3,31 persen. Sementara itu, jenis industri tekstil mengalami pertumbuhan negatif baik pertumbuhan (q-to-q) maupun (y-on-
y). Laju pertumbuhan produksi industri tekstil di triwulan IV (y-on-y) sebesar -3,18 persen.
Berita Resmi Statistik D.I. Yogyakarta No. 10/02/34/Th.XIX, 1 Februari 2017
3
Tabel 1. Pertumbuhan Produksi Industri Manufaktur Besar dan Sedang Triwulan III dan Triwulan IV Tahun 2016 Provinsi D.I. Yogyakarta (persen) KBLI (2 Digit)
Jenis Industri
(1)
(2)
(3)
1.
[10]
2.
No.
Pertumbuhan (%) q-to-q Triw III (4)
Triw IV (5)
Industri Makanan
4.15
4.81
10.53
14.34
9.37
[12]
Industri Pengolahan Tembakau
3.19
-2.64
12.25
7.48
9.45
3.
[13]
Industri Tekstil
2.69
-2.32
0.45
-3.18
-0.25
4.
[14]
3.89
2.88
8.74
12.67
6.88
5.
[22]
-1.23
4.14
4.96
-0.41
4.52
6.
[28]
Industri Pakaian Jadi Industri Karet, Barang dari Karet, dan Plastik Industri Mesin dan Perlengkapan ytdl
-1.10
3.11
1.69
3.31
4.48
7.
[31]
Industri Furnitur
0.63
1.78
4.38
3.64
5.54
3.79
3.41
10.36
12.80
9.24
Industri Besar dan Sedang (IBS)
y-on-y Triw III (6)
Triw IV (7)
2016
Tabel 2. Pertumbuhan Produksi Industri Manufaktur Besar dan SedangTriwulan III danTriwulan IV Tahun 2016 (persen), Indonesia q-to-q Triw III Triw IV
No.
KBLI (2 Digit)
(1)
(2)
1
[10]
Industri Makanan
2
[11]
Industri Minuman
3
[12]
Industri Pengolahan Tembakau
4
[13]
Industri Tekstil
5
[14]
Industri Pakaian Jadi
6
[15]
7
(3)
2016
(4)
(5)
(6)
(7)
Industri Kulit dan Barang dari Kulit & Alas Kaki
2.74 -4.58 0.19 -3.84 -1.16 -1.88
-3.63 0.76 2.93 1.95 0.18 3.59
7.21 -1.25 -3.65 -8.27 -7.04 9.67
8.29 -0.89 -4.28 -7.91 -2.37 5.58
6.26 -0.24 -2.76 -4.00 -7.15 7.62
[16]
Industri Kayu, Barang dari Kayu, dan Gabus dan Barang Anyaman dari Bambu, Rotan, dan Sejenisnya
-3.19
-2.91
1.72
-4.12
1.32
8
[17]
Industri Kertas dan Barang dari Kertas
9
[18]
Industri Pencetakan dan Reproduksi Media Rekam
-0.53 -0.62
-4.12 2.57
-2.03 -2.78
-2.11 0.53
-3.29 -1.17
10
[19]
Industri Produk dari Batu Bara dan Pengilangan Minyak Bumi
-0.30
5.55
-3.52
3.87
-0.75
11
[20]
Industri Bahan Kimia dan Barang dari Bahan Kimia
2.87
2.29
0.29
7.07
-0.90
12
[21]
Industri Farmasi, Produk Obat Kimia dan Obat Tradisional
13
[22]
Industri Karet, Barang dari Karet dan Plastik
14
[23]
Industri Barang Galian Bukan Logam
15
[24]
Industri Logam Dasar
16
[25]
17
[26]
18
2.46
-2.71
11.21
3.13
8.01
-1.95
4.76
-11.95
-5.47
-8.39
4.10
0.47
7.41
3.20
5.80
-3.97
3.54
-3.62
-1.89
-0.30
Industri Barang Logam, Bukan Mesin dan Peralatannya
2.50
1.24
0.41
-3.44
-0.13
Industri Komputer, Barang Elektronik dan Optik
6.36
-0.35
4.44
-0.30
2.03
[27]
Industri Peralatan Listrik
0.81
-1.91
-5.65
-3.38
-7.49
19
[28]
Industri Mesin dan Perlengkapan ytdl
-0.14
-5.80
3.01
-3.37
3.55
20
[29]
Industri Kendaraan Bermotor, Trailer dan Semi Trailer
-1.75
2.93
-0.02
-1.90
0.82
21
[30]
Industri Alat Angkutan Lainnya
0.15
-1.32
0.40
-0.09
0.72
22
[31]
Industri Furnitur
-2.99
-0.91
-0.16
0.35
0.57
23
[32]
Industri Pengolahan Lainnya
-0.05
-1.43
-9.77
-6.47
-6.52
24
[33]
Industri Reparasi dan Pemasangan Mesin dan Peralatan
-8.20
1.05
-6.29
-5.37
-3.60
0.70
-0.34
4.87
2.06
4.00
Industri Besar dan Sedang (IBS)
4
y-on-y Triw III Triw IV
Berita Resmi Statistik Provinsi D.I. Yogyakarta No.10/02/34/Th.XIX, 1 Februari 2017
III.
Pertumbuhan Produksi Industri Mikro Kecil di D.I. Yogyakarta Pada Triwulan IV Tahun 2016 Industri Mikro dan Kecil (IMK) merupakan salah satu komponen sektor industri pengolahan
yang mempunyai sumbangan cukup besar dalam menciptakan lapangan pekerjaan dan pemerataan pendapatan di Indonesia. Industri Mikro dan Kecil (IMK) merupakan kekuatan strategis untuk mempercepat pembangunan daerah. Pembinaan usaha IMK harus terus dilakukan agar kendalakendala yang dihadapi berupa masalah permodalan, pemasaran, serta pengelolaan dapat segera teratasi. Tabel 3. Pertumbuhan Produksi Industri Manufaktur Mikro dan Kecil di D.I. Yogyakarta Triwulan III dan IV Tahun 2016 Triwulan III
No.
KBLI (2 Digit)
Jenis Industri
(1)
(2)
(3)
1
10
Industri Makanan
-3,04
2
11
Industri Minuman
3
13
Industri Tekstil
4
14
Industri Pakaian Jadi
5
15
6
Triwulan IV
2016
q-to-q
y-on-y
q-to-q
y-on-y
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
1,89
1,99
2,50
4,01
-8,08
18,79
-1,79
2,71
15,52
0,84
5,23
6,70
18,85
5,04
10,48
18,07
4,18
21,06
15,84
Industri Kulit, Barang dari Kulit dan Alas Kaki
1,56
4,11
0,45
6,82
4,34
16
Industri Kayu, Barang dari Kayu, Anyaman Rotan
0,83
-0,75
-2,40
-4,89
-6,54
7
17
Industri Kertas dan Barang dari Kertas
-3,07
-0,11
7,58
14,94
10,97
8
18
Industri Percetakan dan Reproduksi Media Rekaman
1,29
15,24
5,39
8,46
17,76
9
20
Industri Bahan Kimia dan Barang dari Bahan Kimia
3,90
-3,89
2,42
7,18
24,04
10
21
Industri Farmasi, Produk Obat Kimia Dan Obat Tradisonal
8,14
14,16
8,92
19,39
13,63
11
22
Industri Karet, Barang dari Karet dan Plastik
-7,79
-33,87
6,46
-22,56
-19,30
12
23
Industri Barang Galian Bukan Logam
5,09
4,03
-0,19
-1,01
1,30
13
25
Industri Barang Logam, Bukan Mesin dan Peralatannya
-0,32
2,83
3,70
1,63
2,21
14
31
Industri Furnitur
-8,55
2,94
12,28
27,14
2,28
15
32
Industri Pengolahan Lainnya
-7,54
-13,59
15,16
6,99
-3,26
-0,96
5,19
3,52
5,48
6,35
IMK (Industri Mikro dan Kecil)
Pertumbuhan produksi triwulanan (q to q) industri mikro kecil di D.I. Yogyakarta pada triwulan IV tahun 2016 mengalami pertumbuhan 3,52 persen lebih baik dibandingkan dengan pertumbuhan pada triwulan III tahun 2015 yang mengalami pertumbuhan -0,96 persen. Membaiknya pertumbuhan produksi triwulan IV disebabkan karena pertumbuhan yang cukup tinggi beberapa jenis industri mikro kecil.
Berita Resmi Statistik D.I. Yogyakarta No. 10/02/34/Th.XIX, 1 Februari 2017
5
Gambar 3 Pertumbuhan Produksi Beberapa Sektor Industri Manufaktur Mikro dan Kecil Menurut KBLI di D.I. Yogyakarta Triwulan IV Tahun 2016 (q to q)
-0,19 23 -1,79 -2,4
11 16 8,92
21
12,28
31
15,16
32
-5
0
5
10
15
20
Sektor industri yang mengalami pertumbuhan yang paling tinggi adalah industri pengolahan lainnya yang mengalami pertumbuhan sebesar 15,16 persen. Disusul oleh pertumbuhan industri furnitur sebesar 12,28 persen, serta industri farmasi, produk obat kimia dan obat tradisional yang mampu tumbuh sebesar 8,92 persen. Sedangkan jenis industri yang mengalami pertumbuhan negatif adalah industri kayu, barang dari kayu dan barang anyaman dari bambu, rotan dan sejenisnya dengan laju pertumbuhan sebesar -2,40 persen; sementara industri minuman mengalami pertumbuhan -1.79 persen dan industri barang galian bukan logam pertumbuhannya -0,19 persen. Jika dibandingkan dengan pertumbuhan produksi industri manufaktur mikro dan kecil Indonesia yang yang mengalami kenaikan sebesar 0,51 persen, maka pertumbuhan produksi industri manufaktur mikro dan kecil di D.I. Yogyakarta pada triwulan IV tahun 2016 lebih tinggi 3,01 poin. Sementara itu pertumbuhan produksi industri mikro dan kecil di D.I. Yogyakarta pada triwulan IV tahun 2016 dibandingkan dengan pertumbuhan pada triwulan IV tahun 2015 (y on y) juga mengalami pertumbuhan positif sebesar 5,48 persen. Jika dibandingkan dengan pertumbuhan produksi industri mikro dan kecil Indonesia yang naik sebesar 4,88 persen, maka pertumbuhan produksi industri mikro dan kecil di D.I. Yogyakarta pada triwulan IV tahun 2016 lebih tinggi 0,60 poin. Pertumbuhan produksi industri mikro dan kecil triwulan IV tahun 2016 (y on y) didorong oleh pertumbuhan yang cukup tinggi pada sebagian besar jenis industri. Sebanyak 12 jenis dari 15 jenis industri IMK yang mengalami pertumbuhan positif, sementara jenis industri lain mengalami pertumbuhan negatif di bawah 3 persen. Sektor-sektor industri mengalami pertumbuhan yang cukup tinggi
adalah industri furnitur dengan pertumbuhan mencapai 27,14 persen, disusul oleh
pertumbuhan industri pakaian jadi yang tumbuh sebesar 21,06 persen. Kemudian industri farmasi, produk obat kimia dan obat tradisional dengan pertumbuhan sebesar 19,39 persen. Sektor-sektor industri manufaktur mikro dan kecil yang mengalami pertumbuhan negatif pada triwulan IV Tahun 2016 dibandingkan triwulan IV Tahun 2015 adalah industri karet, barang 6
Berita Resmi Statistik Provinsi D.I. Yogyakarta No.10/02/34/Th.XIX, 1 Februari 2017
dari karet dan plastik sebesar -22,56 persen. Jenis industri lain yang juga mengalami pertumbuhan negatif adalah industri kayu, barang dari kayu, dan barang anyaman dari bambu, rotan dan sejenisnya sebesar -4,89 persen, serta industri barang galian bukan logam sebesar -1,01 persen. Tabel 4. Pertumbuhan Produksi Industri Mikro dan Kecil Triwulan IV 2016 Menurut Jenis Industri (KBLI 2 Digit) Indonesia KODE
Jenis Industri
KBLI (1)
Triwulan IV Q to Q Y on Y
Tahun 2016
(2)
(3)
(4)
10
Industri Makanan
0.65
7.73
7.52
11
Industri Minuman
-1.52
10.87
11.66
12
Industri Pengolahan Tembakau
-27.91
-15.62
5.33
13
Industri Tekstil
-2.57
10.07
9.71
14
Industri Pakaian Jadi
0.62
6.50
6.99
15
Industri Kulit, Barang dari Kulit dan Alas Kaki
2.53
2.76
5.22
16
Industri Kayu, Barang dari Kayu, Anyaman Rotan
3.85
7.86
3.59
17
Industri Kertas dan Barang dari Kertas
6.12
25.49
16.83
18
Industri Percetakan dan Reproduksi Media Rekaman
4.65
21.98
21.79
20
Industri Bahan Kimia dan barang dari Bahan Kimia
0.44
11.53
15.06
21
Industri farmasi, Obat dan Obat Tradisional
-12.57
0.50
11.05
22
Industri Karet, Barang Dari Karet dan Plastik
-2.30
-4.90
-3.01
23
Industri Barang Galian Bukan Logam
-1.47
-0.31
1.14
24
Industri Logam dasar
-8.61
-1.15
2.74
25
Industri Barang Logam, bukan Mesin & Peralatannya
1.83
-10.67
-11.97
26
Industri Komputer, Barang Elektronika dan Optik
13.56
43.71
31.18
27
-15.56
-10.73
7.47
28
Industri Peralatan Listrik Industri Mesin dan perlengkapan YTDL (yang tidak termasuk dalam lainnya)
12.82
25.98
19.28
29
Industri Kendaraan Bermotor
1.23
6.65
8.58
30
Industri Alat Angkutan Lainnya
-0.65
10.90
12.27
31
Industri Furnitur
1.43
4.39
1.73
32
Industri pengolahan Lainnya
0.84
1.63
-0.65
33
Jasa Reparasi dan Pemasangan Mesin dan Peralatan
-4.06
-11.82
-10.22
INDONESIA
0.51
4.88
5.78
Berita Resmi Statistik D.I. Yogyakarta No. 10/02/34/Th.XIX, 1 Februari 2017
7
Untuk informasi lebih lanjut, hubungi :
Jl. Lingkar Selatan, Tamantirto, Kasihan, Bantul, 55183 Telp. 0274-4342234 (Hunting) Fax. 0274-4342230 Email :
[email protected] Website : yogyakarta.bps.go.id
8
Berita Resmi Statistik Provinsi D.I. Yogyakarta No.10/02/34/Th.XIX, 1 Februari 2017