BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI KKkkkKEPULAUAN RIAU
No. 12/02/21/Th. XI, 1 Februari 2016
PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI PROVINSI KEPULAUAN RIAU JANUARI 2016
Pada Januari 2016 NTP di Provinsi Kepulauan Riau tercatat 98,68 mengalami penurunan sebesar 0,11 persen dibanding NTP pada Desember 2015.
NTP subsektor Tanaman Pangan tercatat sebesar 101,11; NTP subsektor Hortikultura sebesar 101,95; NTP subsektor Tanaman Perkebunan Rakyat sebesar 81,80; NTP subsektor Peternakan sebesar 104,55 dan NTP subsektor Perikanan sebesar 106,60
Pada Januari 2016 di Provinsi Kepulauan Riau tercatat inflasi perdesaan sebesar 0,08 persen yang dipicu oleh naiknya indeks subkelompok bahan makanan; sub Makanan Jadi, Minuman, Rokok, dan Tembakau; sub kelompok Sandang: sub kelompok perumahan dan sub kelompok Pendidikan, Rekreasi dan Olahraga;
Grafi k 1. Perkem bangan Ni l ai Tukar Pet ani Menurut Subsekt or D esem ber 2015-Januari 2016 Tanaman Pangan
120
Hortikultura
100 80
Tanaman Perkebunan Rakyat
60
Peternakan
40
Perikanan
20
Gabungan
0 Desember'15
Januari'16
Berita Resmi Statistik No. 12/2/21/Th. XI 1 Pebruari 2016
1
Nilai Tukar Petani (NTP) merupakan salah satu indikator untuk melihat tingkat kemampuan/daya beli petani di perdesaan. NTP juga menunjukkan daya tukar (term of trade) dari produk pertanian dengan barang dan jasa yang dikonsumsi maupun untuk biaya produksi. Semakin tinggi NTP, secara relatif semakin kuat pula tingkat kemampuan/daya beli petani. Tabel 1. Nilai Tukar Petani di Provinsi Kepulauan Riau Menurut Subsektor Desember 2015 dan Januari 2016 (2012=100) Bulan Subsektor (1) Tanaman Pangan a. Indeks yang Diterima (It) b. Indeks yang Dibayar (Ib) c. Nilai Tukar Petani (NTP-P) 2. Hortikultura a. Indeks yang Diterima (It) b. Indeks yang Dibayar (Ib) c. Nilai Tukar Petani (NTP-H) 3. Tanaman Perkebunan Rakyat a. Indeks yang Diterima (It) b. Indeks yang Dibayar (Ib) c. Nilai Tukar Petani (NTP-Pr) 4. Peternakan a. Indeks yang Diterima (It) b. Indeks yang Dibayar (Ib) c. Nilai Tukar Petani (NTP-Pt) 5. Perikanan a. Indeks yang Diterima (It) b. Indeks yang Dibayar (Ib) c. Nilai Tukar Petani (NTP-Pi) Umum a. Indeks yang Diterima (It) b. Indeks yang Dibayar (Ib) c. Nilai Tukar Petani (NTP) 1.
Persentase Perubahan
Desember 2015 (2)
Januari 2016 (3)
121,72 119,93 109,16
121.27 119.93 101.11
-0.37 0.00 -0.37
121,61 117,81 103,22
120.41 118.10 101.95
-0.99 0.25 -1.23
99,87 119,88 83,31
98.24 120.09 81.80
-1.63 0.18 -1.81
116,79 111,95 104,32
116.68 111.60 104.55
-0.09 -0.31 0.22
125,42 117,85 106,42
126.96 116.91 108.60
1.22 -0.80 2.04
116,10 117,53 98,78
115.78 117.33 98.68
-0.28 -0.17 -0.11
(4)
Berdasarkan hasil pemantauan harga-harga perdesaan di Provinsi Kepulauan Riau pada Januari 2016, tercatat Nilai Tukar Petani (NTP) mengalami penurunan sebesar 0,11 persen dibanding Desember 2015, atau turun dari 98,78 menjadi 98,68. Hal ini disebabkan indeks yang diterima petani (indeks harga hasil produksi pertanian) dan indeks yang dibayar petani (indeks harga barang dan jasa yang dikonsumsi rumah tangga maupun untuk keperluan produksi pertanian) mengalami penurunan. Pada bulan ini indeks yang diterima (It) petani mengalami penurunan sebesar 0,28 persen dan indeks yang dibayar(Ib) petani juga mengalami penurunan sebesar 0,17 persen. Dari lima subsektor yang menyusun NTP Provinsi Kepulauan Riau selama Januari 2016 tercatat tiga subsektor mengalami penurunan NTP, yaitu: subsektor Tanaman Pangan sebesar 0,37 persen; sub sektor Hortikultura sebesar 1.23 persen; subsektor Tanaman Perkebunan Rakyat sebesar 1,81 persen. Subsektor yang mengalami kenaikan NTP yaitu subsektor Peternakan sebesar 0,22 persen; sub sektor dan subsektor Perikanan sebesar 2,04 persen.
Berita Resmi Statistik No. 12/2/21/Th. XI 1 Pebruari 2016
2
1. Indeks Harga yang Diterima Petani (It) Indeks Harga yang Diterima Petani (It) menunjukkan perkembangan harga dari beragam komoditas hasil pertanian yang dihasilkan petani. Pada Januari 2016 di Provinsi Kepulauan Riau harga indeks yang diterima petani (It) mengalami penurunan sebesar 0,28 persen dibandingkan dengan Desember 2015, yaitu naik dari 116,10 menjadi 115,78. Dari lima subsektor yang menyusun NTP Provinsi Kepulauan Riau pada bulan ini tercatat empat subsektor mengalami penurunan It, yaitu: yaitu: sub sector Tanaman Pangan sebesar 0.,37 persen; subsektor Hortikultura sebesar 0,99 persen; sub sector Tanaman Perkebunan Rakyat sebesar 1,63 persen dan subsektor Peternakan sebesar 0,09 persen. Hanya satu subsektor yang mengalami kenaikan It, yaitu: subsektor Perikanan sebesar 1,22 persen
2. Indeks Harga yang Dibayar Petani (Ib) Melalui indeks harga yang dibayar petani (Ib) dapat dilihat fluktuasi harga barang dan jasa yang dikonsumsi oleh masyarakat perdesaan serta fluktuasi harga barang dan jasa yang diperlukan untuk memproduksi hasil pertanian. Pada Januar 2016 di Provinsi Kepulauan Riau tercatat indeks harga yang dibayar (Ib) petani mengalami penurunan sebesar 0,17 persen dibandingkan dengan Desember 2015, atau turun dari 117,53 menjadi 117,33. Dari lima subsektor yang menyusun NTP Provinsi Kepulauan Riau pada bulan ini tercatat dua subsektor mengalami penurunan Ib yaitu: subsektor Peternakan sebesar 0,31 persen dan subsektor Perikanan sebesar 0,80 persen. Dua subsektor lainnya mengalami kenaikan Ib yaitu subsector Hortikultura sebesar 0,25 persen dan subsector Tanaman Perkebunan Rakyat sebesar 0,18 persen. Subsektor Tanaman Pangan tidak mengalami peruban Ib.
3. NTP Subsektor a. Subsektor Tanaman Pangan (NTP-P) Nilai Tukar Petani Subsektor Tanaman Pangan (NTP-P) di Provinsi Kepulauan Riau pada Januari 2016 mengalami penurunan sebesar 0,37 persen dibanding keadaan Desember 2015, yaitu turun dari 109,16 menjadi 101,11. Turunnya NTP subsektor Tanaman Pangan pada bulan ini disebabkan penurunan indeks yang diterima petani sebesar 0,37 persen sedangkan indeks yang dibayar petani juga tidak mengalami perubahan Turunnya indeks yang diterima petani sebesar 0,37 persen disebabkan oleh turunnya harga komoditi ubi jalar. Sedangkan naiknya indeks yang dibayar petani tidak mengalami perubahan disebabkan oleh naiknya indeks konsumsi rumah tangga sebesar 0,04 persen dan turunnya indeks biaya produksi dan penambahan barang modal (BPPBM) sebesar 0,19 persen.
Berita Resmi Statistik No. 12/2/21/Th. XI 1 Pebruari 2016
3
Tabel 2. Perkembangan Indeks Yang Diterima Petani dan Indeks Yang Dibayar Petani Menurut Subsektor di Provinsi Kepulauan Riau Desember 2015 dan Januari 2016 (2012=100) Bulan
Kelompok dan Sub kelompok
Persentase
Desember 2015
Januari 2016
Perubahan
(2)
(3)
(4)
121,72
121.27
-0.37
- Padi
115,61
114.14
-1.27
- Palawija
122,82
122.56
-0.21
119,93
119.93
0.00
- Indeks Konsumsi Rumah Tangga
121,53
121.58
0.04
- Indeks BPPBM
111,50
112.49
-0.19
121,61
120.41
-0.99
- Sayur-sayuran
122,87
121.07
-1.46
- Buah-buahan
117,15
118.04
0.76
- Tanaman Obat
122,53
121.93
-0.49
117,81
118.10
0.25
- Indeks Konsumsi Rumah Tangga
121,03
121.34
0.25
- Indeks BPPBM
109,05
109.31
0.24
99,87
98.24
-1.63
99,87
98.24
-1.63
119,88
120.09
0.18
- Indeks Konsumsi Rumah Tangga
121,53
121.84
0.26
- Indeks BPPBM
110,95
110.59
-0.33
116,79
116.68
-0.09
- Ternak Besar
119,88
118.77
-0.93
- Ternak Kecil
106,52
106.36
-0.15
- Unggas
116,70
115.84
-0.74
- Hasil Ternak
126,48
128.41
1.52
111,95
111.60
-0.31
- Indeks Konsumsi Rumah Tangga
121,73
121.32
-0.34
- Indeks BPPBM
105,27
104.97
-0.29
125,42
126.96
1.22
- Penangkapan
124,75
126.67
1.53
- Budidaya
128,45
128.26
-0.15
117,85
116.91
-0.80
- Indeks Konsumsi Rumah Tangga
120,64
120.68
0.04
- Indeks BPPBM
113,65
111.19
-2.16
(1) 1. Tanaman Pangan a. Indeks Diterima Petani
b. Indeks Dibayar Petani
2. Hortikultura a. Indeks Diterima Petani
b. Indeks Dibayar Petani
3. Tanaman Perkebunan Rakyat a. Indeks Diterima Petani - Tanaman Perkebunan Rakyat (TPR) b. Indeks Dibayar Petani
4. Peternakan a. Indeks Diterima Petani
b. Indeks Dibayar Petani
5. Perikanan a. Indeks Diterima Petani
b. Indeks Dibayar Petani
Berita Resmi Statistik No. 12/2/21/Th. XI 1 Pebruari 2016
4
b. Subsektor Hortikultura (NTP-H) Pada Januari 2016, Nilai Tukar Petani Subsektor Hortikultura (NTP-H) mengalami penurunan sebesar 1,23 persen atau turun dari 103,22 pada Desember 2015 menjadi 101,95 pada bulan Januari 2016. Turunnya Nilai Tukar Petani Subsektor Hortikultura( NTP-H) pada bulan ini disebabkan penurunan indeks yang diterima petani sebesar 0,99 persen dan naiknya indeks yang dibayar petani sebesar 0,25 persen. Turunnya indeks yang diterima petani (It) pada subsektor Hortikultura sebesar 0,99 persen disebabkan oleh turunnya harga kacang panjang, petai, buncis, kunyit, jahe, petsai/sawi, ketimun, cabe merah, bayam dan cabe rawit. Sedangkan naiknya indeks yang dibayar petani (Ib) sebesar 0,25 persen diakibatkan oleh naiknya indeks konsumsi rumah tangga sebesar 0,25 persen dan indeks biaya produksi dan penambahan barang modal (BPPBM) sebesar 0,24 persen.
c. Subsektor Perkebunan Rakyat (NTP-Pr) Nilai Tukar Petani untuk subsektor tanaman perkebunan rakyat (NTP-Pr) di Provinsi Kepulauan Riau pada Januari 2016 mengalami penurunan sebesar 1,81 persen atau turun dari 83,31 menjadi 81,80. Turunnya NTP subsektor Tanaman Perkebunan Rakyat pada bulan ini disebabkan penurunan indeks yang diterima petani sebesar 1,63 persen dan indeks yang dibayar petani naik sebesar 0,18 persen. Turunya indeks yang diterima petani (It) sebesar 1,63 persen pada bulan ini disebabkan oleh turunnya harga karet, lada/merica dan kelapa sawit dibandingkan harga pada bulan Desember 2015. Sedangkan naiknya indeks yang dibayar petani (Ib) sebesar 0,18 persen disebabkan oleh naiknya indeks konsumsi rumah tangga sebesar 0,26 persen dan turunnya indeks biaya produksi dan penambahan barang modal (BPPBM) sebesar 0,33 persen.
d. Subsektor Peternakan (NTP-Pt) Nilai Tukar Petani subsektor Peternakan (NTP-Pt) pada Desember 2016 di Provinsi Kepulauan Riau mengalami kenaikan sebesar 0,22 persen atau naik dari 104,32 menjadi 104,55 Naiknya NTP-Pt pada bulan ini disebabkan penurunan indeks yang diterima petani sebesar 0,09 persen dan indeks yang dibayar petani sebesar 0,31 persen. Turunnya indeks yang diterima peternak (It) sebesar 0,09 persen pada bulan ini disebabkan oleh turunya harga ayam ras petelur, kambing; ayam buras, sapi potong dan ayam ras pedaging dibanding harga pada bulan Desember 2015. Sedangkan turunnya indeks yang dibayar peternak (Ib) sebesar 0,31 persen pada bulan ini disebabkan penurunan indeks konsumsi rumah tangga sebesar 0,34 persen dan indeks biaya produksi dan penambahan barang modal (BPPBM) sebesar 0,29 persen.
Berita Resmi Statistik No. 12/2/21/Th. XI 1 Pebruari 2016
5
e. Subsektor Perikanan (NTN) NTPi Nilai Tukar Petani subsektor perikanan (NTP-Pi) pada Januari 2016 mengalami kenaikan sebesar 2,04 persen atau naik dari 106,42 menjadi 108,60. Naiknya NTP subsektor Perikanan pada bulan ini disebabkan kenaikan indeks yang diterima nelayan sebesar 1,22 persen, dan turunnya indeks yang dibayar nelayan sebesar 0,80 persen. Naiknya indeks yang diterima nelayan (It) sebesar 1,22 persen pada bulan ini disebabkan oleh naiknya harga udang ; ekor kuning; kepiting laut, sebelah, tenggiri; kerapu, gulamah; kakap, dan kembung dibanding dengan harga pada Desember 2015. Sedangkan turunnya indeks yang dibayar nelayan (Ib) sebesar 0,80 persen pada bulan ini disebabkan kenaikan indeks konsumsi rumah tangga sebesar 0,04 persen dan indeks biaya produksi dan penambahan barang modal (BPPBM) turun sebesar 2,16 persen.
4. Perbandingan antar Provinsi Dari 33 Provinsi yang menyusun NTP Nasional pada Januari 2016 tercatat 12 provinsi mengalami kenaikan NTP dan 21 Provinsi mengalami penurunan NTP. Kenaikan NTP terbesar pada Januari 2016 terjadi di Provinsi Maluku, Sulawesi Utara dan Riau masing-masing sebesar 0,92 persen; 0,86 persen dan 0,66 persen. Sedangkan penuruna NTP terbesar terjadi di Provinsi Sumatra Utara, Papua Barat dan Nusa Tenggara Timur masing-masing sebesar 1,22 persen; 1,20 persen dan 0,97 persen.
5. Indek Harga Konsumen Perdesaan Tabel. 3. Perkembangan Indeks Harga Konsumen Perdesaan Provinsi Kepulauan Riau Menurut Kelompok Pengeluaran Januari 2016 (2012=100)
Subkelompok
(1)
IHK Desember 2015
IHK Desember 2015
IHK Januari 2016
Inflasi Januari 2016 *)
Inflasi Inflasi Tahun Tahun ke Kalender Tahun 2016 ***) **)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
Konsumsi Rumah Tangga
121.21
121,21
121.30
0.08
0.08
12.39
Bahan Makanan
125.63
125,63
126.87
0.98
0.98
14.52
Makanan Jadi
116.44
116,44
117.33
0.76
0.76
12.95
Perumahan
117.55
117,55
117.84
0.24
0.24
11.68
Sandang
117.33
117,33
115.94
-1.19
-1.19
11.19
Kesehatan
113.73
113,73
113.50
-0.20
-0.20
8.30
Pendidikan, Rekreasi & Olah raga
111.06
111,06
111.51
0.41
0.41
5.88
Transportasi dan Komunikasi
126.49
126,49
122.42
-3.21
-3.21
9.96
Ket. :
*) Persentase perubahan IHK Januari 2016 terhadap Bulan sebelumnya **) Persentase perubahan IHK Januari 2016 terhadap Bulan Desember Tahun sebelumnya ***) Persentase perubahan IHK Januari 2016 terhadap Januari tahun sebelumnya
Berita Resmi Statistik No. 12/2/21/Th. XI 1 Pebruari 2016
6
Perubahan Indeks Konsumsi Rumah Tangga (IKRT) mencerminkan angka Inflasi/Deflasi di wilayah perdesaan. Pada Januari 2016 di Provinsi Kepulauan Riau tercatat inflasi sebesar 0,08 persen yang disebabkan naiknya indeks subkelompok bahan makanan sebesar 0,98 persen; sub kelompok Makanan Jadi sebesar 0,76 persen; sub kelompok Perumahan sebesar 0,24 persen; sub kelompok Pendidikan, Rekreasi & Olahraga sebesar 0,41 persen. Sedangkan sub kelompok Sandang turun sebesar 1,19 persen; subkelompok kesehatan sebesar 0,20 persen dan sub kelompok Transportasi dan Komunikasi sebesar 3,21 persen. Tabel 4. Nilai Tukar Petani Provinsi dan Persentase Perubahannya Januari 2016 (2012=100) IT Provinsi (1) Aceh Sumatera Utara Sumatera Barat Riau Jambi Sumatera Selatan Bengkulu Lampung Kepulauan Bangka Belitung Kepulauan Riau DKI Jakarta Jawa Barat Jawa Tengah DI Yogyakarta Jawa Timur Banten Bali Nusa Tenggara Barat Nusa Tenggara Timur Kalimantan Barat Kalimantan Tengah Kalimantan Selatan Kalimantan Timur Sulawesi Utara Sulawesi Tengah Sulawesi Selatan Sulawesi Tenggara Gorontalo Sulawesi Barat Maluku Maluku Utara Papua Barat Papua Nasional
Indeks (2) 118.68 121.58 117.93 116.71 116.99 115.41 112.63 125.62 120.49 115.78 117.62 133.68 123.89 126.54 131.63 128.88 126.30 126.67 121.78 115.02 117.32 116.72 117.97 120.26 119.76 130.87 121.04 129.39 124.82 127.08 123.75 120.26 113.61 124,38
IB % Perb (3)
Indeks
NTP % Perb
Rasio
% Perb (7)
0.79 -0.94 0.23 1.07 0.56 -0.41 -0.63 0.12 -0.69 -0.28 -0.75 0.95 0.08 1.01 0.85 -0.32 0.65 0.13 0.00 -0.05 -0.63 0.35 0.60 0.76 -0.09 0.55 -0.32 -0.03 0.86 1.20 0.95 -0.68 -0.32
(4) 121.03 122.32 120.95 122.01 121.60 121.01 122.30 121.16 118.12 117.33 118.44 124.31 122.03 121.75 124.31 120.89 120.33 120.03 119.75 120.54 121.03 117.85 121.04 123.11 120.86 123.19 120.94 123.65 117.70 122.72 118.83 121.30 118.48
(5) 0.86 0.28 0.49 0.40 0.05 0.28 0.31 0.28 0.19 -0.17 -1.28 0.68 0.58 0.43 1.07 0.47 0.81 0.78 0.99 0.59 0.20 0.34 0.45 -0.10 0.64 0.70 0.60 -0.25 0.53 0.28 0.30 0.53 -0.12
(6) 103.55 97.69 95.65 104.14 103.94 99.30 96.21 106.05 107.54 104.65 97.46 99.04 98.06 98.68 106.24 103.68 104.96 95.89 105.90 97.50 101.52 95.43 105.53 95.37 99.09 106.61 96.94 102.01 100.08 92.09 101.69 99.14 99.39
0,14
121,37
-0,08
102,48
Berita Resmi Statistik No. 12/2/21/Th. XI 1 Pebruari 2016
0.92 0.86 0.66 0.65 0.58 0.54 0.50 0.32 0.27 0.23 0.16 0.01 -0.08 -0.11 -0.15 -0.15 -0.16 -0.20 -0.22 -0.26 -0.50 -0.63 -0.65 -0.69 -0.73 -0.78 -0.82 -0.88 -0.92 -0.94 -0.97 -1.20 -1.22 0,21
7