Prosiding Seminar Bimbingan dan Konseling Vol. 1, No. 1, 2017, hlm. 227-237
Tersedia Online di http://pasca.um.ac.id/conferences/index.php/snbk ISSN 2579-9908
PERAN GURU BIMBINGAN DAN KONSELING DALAM IMPLEMENTASI GERAKAN LITERASI NASIONAL Irvan Budhi Handaka, Cecep Maulana Universitas Ahmad Dahlan E-mail:
[email protected],
[email protected] ABSTRAK Pada abad ke-21 ini, kemampuan berliterasi peserta didik berkaitan eratdengan tuntutan keterampilan membaca yang berujung pada kemampuan memahamiinformasi secara analitis, kritis, dan reflektif. Permasalahan literasi hasil tes Progress International Reading Literacy Study (PIRLS) tahun 2011 yang mengevaluasi kemampuan membaca peserta didik kelas IV menempatkan Indonesia pada peringkat ke45 dari 48 negara peserta dengan skor 428, di bawah nilai rata-rata 500 (IEA, 2012). temuan UNESCO (2012) terkait kebiasaan membaca masyarakat Indonesia, bahwa hanya satu dari 1.000 orang masyarakat Indonesia yang membaca. Kebijakan pemerintah dalam gerakan literasi tertuang Permendikbud Nomor 23 Tahun 2015 menyatakan perlunya sekolah menyisihkanwaktu secara berkala untuk pembiasaan membaca sebagai bagian dari penumbuhanbudi pekerti.Pihak pihak dalam literasi, lembaga pemerintah dan masyarakat seperti : KEMENDIKBUD, LPMP, Dinas Pendidikan Provinsi, Kabupaten, Masyarakat, Satuan Pendidikan. Komponen dalam satuan pendidikan salah satu nya guru bimbingan dan konseling.Guru bimbingan dan konseling memiliki peran sebagai fasilitator bagi pertumbuhan dan perkembangan siswa dalam rangka mencapai tujuan pendidikan.Adapun peranan guru bimbingan dan konseling dalam implementasi gerakan lietrasi nasional sebagai berikut :1) Layanan dasar, seperti bimbingan kelompok denganpenggunaan buku saku motivasi, pengembangan media tentang “gemar membaca” 2) layanan responsif, seperti penerapan konseling dengan teknik biblioterapy, 3) layanan perencanaan individual,seperti layanan peminatan perencaaan karir : literasi jenis-jenis pilihan studi lanjut, 4) dukungan sistem: kebijakan sekolah berupa pengembangan taman bacaan, lomba literasi perpustakaandan cerdas cermat. Kata Kunci: guru, bimbingan, konseling, literasi
dari 48 negara peserta dengan skor 428, di
PENDAHULUAN Pada
abad
ke-21
ini,
kemampuan
bawah nilai rata-rata 500 (IEA, 2012).
berliterasi peserta didik berkaitan erat dengan
Sementara itu, survei yang mengevaluasi
tuntutan
keterampilan
yang
kemampuan peserta didik berusia 15 tahun
berujung
pada
memahami
dilakukan oleh Programme for International
informasi secara analitis, kritis, dan reflektif.
StudentAssessment (PISA) yang mencakup
Akan tetapi, pembelajaran di sekolah saat ini
membaca, matematika, dan sains. Peserta
belum mampu mewujudkan hal tersebut.hasil
didik Indonesia berpartisipasi dalam PISA
tes Progress International Reading Literacy
2009 dan 2012 yang keduanya diikuti oleh 65
Study(PIRLS) tahun 2011 yang mengevaluasi
negara peserta. Khusus dalam kemampuan
kemampuan membaca peserta didik kelas IV
membaca, Indonesia yang semula pada PISA
menempatkan Indonesia pada peringkat ke-45
2009 berada pada peringkat ke-57 dengan
membaca
kemampuan
227
228 Prosiding Seminar Bimbingan dan Konseling, Vol. 1, No. 1, 2017, hlm. 227-237
skor 396 (skor rata-rata OECD 493), ternyata
rangka mencapai tujuan pendidikanSuherman
pada PISA 2012 peringkatnya menurun, yaitu
(2008:49).
berada di urutan ke-64 dengan skor 396 (skor
Bimbingan dan konseling sebagai bagian
rata-rata OECD 496) (OECD, 2014). Data ini
integral
selaras dengan temuan UNESCO (2012)
kontribusi dalam penyiapan SDM bermutu.
terkait
masyarakat
Dalam perspektif bimbingan dan konseling,
Indonesia, bahwa hanya satu dari 1.000 orang
peserta didik merupakan individu sedang
masyarakat.
berada
kebiasaan
membaca
Indonesia
yang
membaca.
proses
dalam
pendidikan
proses
memiliki
berkembang
atau
Kondisi demikian ini jelas memprihatinkan
menjadi (becoming), yaitu berkembang ke
karena
keterampilan
arah kematangan atau kemandirian. Untuk
membaca merupakan dasar bagi pemerolehan
mencapai kematangan, individu memerlukan
pengetahuan, keterampilan, dan pembentukan
bimbingan, karena masih kurang memahami
sikap peserta didik.
kemampuan
kemampuan
dan
Permasalahan ini menegaskan bahwa pemerintah memerlukan strategi khusus agar
dengan
lingkungannya
dan
pengalaman untuk mencapai kehidupan yang baik dan bermutu.
kemampuan membaca peserta didik dapat meningkat
dirinya,
Menurut Boharudin (2011), bersamaan
mengintegrasikan
dengan perkembangan global di era MEA,
kebijakan pemerintahdalam gerakan literasi
maka bimbingan dan konseling mengalami
tertuang Permendikbud Nomor 23 Tahun
kecenderungan untuk bergeser dari situasi
2015
sekolah
isolasi atau soliter ke arah keterkaitan dengan
untuk
berbagai aspek dan dimensi dalam prosesnya.
pembiasaan membaca sebagai bagian dari
Dengan demikian maka bimbingan dan
penumbuhanbudi
pekerti.Menindaklanjuti
konseling tidak hanya menyentuh aspek
oleh pihak pihak dalam literasi, lembaga
permukaan saja tetapi lebih menyeluruh dan
pemerintah
utuh
menyatakan
menyisihkanwaktu
dan
perlunya secara
berkala
masyarakat
seperti
:
sehingga
permasalahan
peserta
KEMENDIKBUD, LPMP, Dinas Pendidikan
didik/konseli dapat diselesaikan secara tuntas.
Provinsi, Kabupaten, Masyarakat, Satuan
Di lingkungan pendidikan, layanan bimbingan
Pendidikan.
satuan
dan konseling dilaksanakan secara terpadu
salah satunya guru bimbingan
(komprehensif) dengan mencakup berbagai
dan konseling.Guru bimbingan dan konseling
bidang layanan dan jenis layanan, dengan
memiliki
bagi
melibatkan segenap personel sekolah dan
pertumbuhan dan perkembangan siswa dalam
pihak terkait lainnya. Bidang-bidang layanan
pendidikan
Komponen
peran
sebagai
dalam
fasilitator
Handaka, Maulana, Guru Bimbinga Dan... 229
yang diberikan meliputi bidang pribadi,
bimbingan
sosial, belajar dan karir. Jenis layanan
BK/konselor. Secara legal, keberadaan guru
mencakup layanan di dalam kelas dan di luar
BK/konselor tercantum dalam pasal 1 ayat6
kelas.
UU Sisdiknas Tahun 2003, yang menyatakan
Menurut Supriatna (2011), bimbingan dan
konseling
model
komprehensif
bimbingan
adalah
guru
bahwa konselor sebagai salah satu kualifikasi pendidik. Dari pengertian diatas menjelaskan bagaimana seorang konselor atau guru BK
dan
dapat menjadi pendidik yang dapat membantu
konseling perkembangan. Bimbingan dan
peserta didik atau individu untuk dapat
konseling perkembangan bertolak dari asumsi
mengembangkan
bahwa perkembangan yang sehat terjadi
peserta didik di berbagai.bidang dan aspek.
pada
konseling
konseling
yang
berpegang
dan
merupakan
dan
prinsip
bimbingan
potensi
dan
kehidupan
melalui interaksi yang sehat antara individu
Permendikbud Nomor 23 Tahun 2015
dengan lingkungannya. Ini berarti bahwa
menyatakan perlunya sekolah menyisihkan
pengembangan
waktu secara berkala untuk pembiasaan
atau
ekologi
lingkungan
perkembangan
perkembangan
manusia
membaca sebagai bagian dari penumbuhan
merupakan wahana strategis perkembangan
budi
siswa yang harus dikembangkan konselor.
referensi
Lingkungan perkembangan adalah lingkungan
membaca bebas tidak cukup hanya sekadar
belajar yang terstruktur dan secara sengaja
menyediakan waktu tertentu (misalnya lima
dirancang untuk memberi peluang kepada
belas menit setiap hari) bagi peserta didik
siswa mempelajari perilaku baru, membentuk
untuk membaca. Agar program membaca
ekspektasi dan persepsi, memperbaiki
dan
bebas dapat berjalan dengan baik, sekolah
bahkan mengganti perilaku yang tidak sesuai,
perlu memastikan bahwa warga sekolah
memperhalus dan menginternalisasi perilaku.
memiliki persepsi dan pemahaman yang sama
Berbagai
aktivitas
bimbingan
pekerti.
Meskipun
menegaskan
begitu, bahwa
banyak program
dan
tentang prinsip-prinsip kegiatan membaca
konseling diupayakan untuk mengembangkan
bebas dan bagaimana cara pelaksanaan dan
potensi dan kompetensi hidup peserta didik
pengelolaan program (Pilgreen, 2000). Di
yang efektif serta memfasilitasi mereka secara
sinilah
sistematik, terprogram, dan kolaboratif agar
khususnya bimbingan dan konseling juga
setiap peserta didik betul-betul mencapai
diharapkan dapat meningkatkan kualitas anak-
kompetensi perkembangan atau pola perilaku
anak di banyak aspek untuk mengurangi dan
yang diharapkan. Adapun pelaksana layanan
atau menurunkan penyebab masalah karakter
pentingnya
peran
Pendidikan
230 Prosiding Seminar Bimbingan dan Konseling, Vol. 1, No. 1, 2017, hlm. 227-237
moral, adapun peran guru bimbingan dan
Bimbingan dan Konseling disekolah adalah
konseling
sebagai berikut.
dalam
implementasi
gerakan
literasi nasional adalah sebagai berikut ini.
1) Fungsi Penyaluran, yaitu fungsi dalam
PEMBAHASAN
membantu siswa mendapatkan program
Peran Guru Bimbingan dan Konseling
studi yang sesuai baginya dalam rangka
Peran adalah sebuah peranan atau tingkah
kurikulum pengajaran yang disediakan di
seseorang yang memiliki kewenangan atas
sekolah, memilih kegiatan ekstrakurikuler
masyarakat atau lingkungan. Guru bimbingan
yang cocok baginya selama menjadi
dan
peserta
konseling
adalah
pendidik
yang
didik
di
sekolah
yang
berkualifikasi akademik minimal S-1 dalam
bersangkutan, menentukan program studi
bidang
dan
lanjutan yang sesuai baginya setelah tamat,
memiliki kompetensi dibidang bimbingan dan
dan merencanakan bidang pekerjaan yang
konseling (Peraturan Mentri Pendidikan dan
cocok baginya di masa mendatang. Semua
Kebudayaan Republik Indonesia nomor 111
ini kerap berarti bahwa siswa kerap
tahun 2014 pasal 1 ayat 4).
dibantu untuk memilih di antara alternatif
bimbingan
dan
konseling
Guru bimbingan dan konseling adalah sosok yang memiliki peran penting dalam
yang tersedia (decision making). 2) Fungsi penyesuaian, yaitu fungsidalam
perkembangan dan pendampingan siswa. Jadi
membantu
menjadi
menempatkan diri secara tepat dalam
seorang
guru
bimbingan
dan
siswa
berbagai
ataupun dalam tingkah laku. Oleh karena itu
dihadapi. Misalnya, siswa harus dibantu
penerimaan guru bimbingan dan konseling
untuk bergaul secara memuaskan dengan
melihat dari sisi pendidikannya adalah hal
menentukan
yang penting, seseorang yang memiliki
kehidupan keluarganya (adjustment). 3) Fungsi
sikap
dan
di
pengadaptasian,
situasi
cara
konseling harus memiliki bekal dalam ilmu
riwayat pendidikan tinggi akan memiliki ilmu
keadaan
menemukan
yang
tengah‐tengah
yaitu
fungsi
dan pengetahuan yang lebih tinggi pula. Sikap
sebagai nara sumber bagi tenaga-tenaga
dan tingkah laku serta kepribadian telah
pendidik yang lain di sekolah, khususnya
terbentuk menjadi sosok yang lebih bersahaja
pimpinan sekolah dan staf pengajar, dalam
serta bertanggungjawab. Apa yang dikerjakan
hal
berlandaskan pada ilmu yang didapatkan.
pendidikan dan pengajaran supaya sesuai
mengarahkan
rangkaian
kegiatan
Sementara itu, Winkel & Hastuti (2004)
dengan kebutuhan para siswa. Pelayanan
mengemukakan, fungsi pokok peran Guru
initidak langsung diberikan kepadasiswa,
Handaka, Maulana, Guru Bimbinga Dan... 231
seperti pada fungsi (1) dan (2), tetapi
penyesuaian
tenaga bimbingan memberikan informasi
kemajuan dalam perkembangannya secara
dan usulan kepada sesame tenaga pendidik
optimal. Fungsi ini dilaksanakan dalam
demi
rangka mengidentifikasi, memahami, dan
keberhasilanprogram
pendidikan
sekolah serta terbinanya kesejahteraan para siswa.
pribadi
dan
memperoleh
memecahkan masalah. Peran Guru Bimbingan dan Konseling
Sementara itu, menurut Nurihsan &
pada umumnya meliputi konseling, pemberi
Sudianto (2005), fungsi bimbinganadalah:
konsultasi dan koordinasi”. Dari masing-
1) Fungsi pemahaman, yaitu fungsi yang akan
masing peran konselor yang disebutkan diatas
menghasilkan pemahaman tentang sesuatu
akan dijelaskan di bawah ini:
oleh pihak‐pihak tertentu sesuai dengan
1) Konseling merupakan layanan dasar dalam
kepentingan pengembangan peserta didik. 2) Fungsi
penyaluran,
yaitu
membantu
proses membantu seseorang untuk keluar dari masalah yang dialami secara individu
peserta didik dalam memilih jurusan
ataupun
sekolah, jenis sekolah, dan lapangan
merupakan pendekatan untuk membantu
pekerjaan yang sesuai dengan minat,bakat,
anak dalam proses perkembangan dan
dan ciri‐ciri kepribadian lainnya.
berubah,
3) Fungsi
adaptasi,
yaitu
membantu
petugas‐petugas di sekolah, khususnya
secara
proses
kelompok.
Konseling
perkembangan
akan
membantu anak berbakat untuk mengenal dan menerima diri sendiri.
guru, untuk mengadaptasikan program
2) Pemberian konsultasi atau memberikan
pendidikan terhadap minat, kemampuan,
nasihat merupakan cara berkomunikasi dan
dan
didik.
bekerja dengan orang penting dalam
memadai
kehidupan siswa. Guru bimbingan dan
kebutuhan
Penggunaan
parapeserta
informasiyang
guru
konseling dapat berunding dengan orang
pembimbing/ konselor dapat membantu
tua dan guru untuk lebih memahami
guru untuk memperlakukan peserta didik
kebutuhan dan potensi anak berbakat.
mengenai
para
peserta
didik,
secaratepat, baik dalam mengelola memilih
3) Koordinasi merupakan fungsi penting dari
mata pelajaran yang tepat maupun dalam
seorang
mengadaptasikan bahan pelajaran kepada
mengkoordinasikan mengenai perencanaan
kecepatan dan kemampuan peserta didik.
tujuan dan sasaran program bimbingan,
4) Fungsi peserta
penyesuaian, didik
yaitu
untuk
membantu memperoleh
konselor.
konselor
dapat
menguji program bimbingan, mencatat
232 Prosiding Seminar Bimbingan dan Konseling, Vol. 1, No. 1, 2017, hlm. 227-237
prestasi siswa serta mendampingi siswa
mengembangkan sikap sosial dan menjadi
dalam kegiatan.
pribadi yang memiliki nilai serta norma untuk
Pendekatan tersebut dapat melengkapi
menjadi pegangan dalam kehidupan.
satu sama lain, guna mendapatkan hasil yang
Peran
lebih baik. Konselor hanya perlu memiliki
berkenaan
kekreativitasan
pertumbuhan
memberikan berbakat.
yang
sebuah Karena
keterampilan
tinggi
layanan
dalam
bagi
dengan
dalam
anak
memiliki
membimbing,
mengarahkan dan memfasilitasi siswa, siswa akan memiliki rasa nyaman jika berada
konselor
sekolah
dengan dan
upaya
terutama
memfasilitasi
perkembangan
siswa
melalui pendekatan yang bersifat pribadi, disamping
membantu
para
siswa
yang
mempunyai kesulitan atau masalah-masalah sosial-pribadi Suherman (2008:24). Pelayanan
bimbingan
konseling
bersama guru bimbingan dan konseling.
disekolah
Pandangan buruk mengenai bimbingan dan
konselor berperan secara maksimal dan
konseling yang melintas pada diri siswa akan
memfasilitasi
menghilang
mengaktualisasikan potensi yang dimilikinya
jika
siswa
mendapatkan
menengah
dan
sangatlah
konseli
optimal.
Dalam
penting,
dalam
pelayanan yang baik dari guru bimbingan dan
secara
Departemen
konseling.
Pendidikan Nasional (2008:189) mengatakan
Peran guru bimbingan dan konseling
bahwa “ peran konselor sebagai salah satu
tidak hanya terbatas pada bimbingan yang
komponen student support servise, individual
bersifat akademik tetapi juga sosial, pribadi,
student planning, pelayanan responsive, dan
intelektual dan pemberian nilai. Dengan
pengembangan
bantuan bimbingan dan konseling maka
support servise adalah memberikan dorongan
pendidikan dapat menciptakan manusia yang
bagi siswa dalam mengembangkan beberapa
berorientasi pada akademik tinggi serta
aspek dalam dirinya yang berkaitan dengan
memiliki
pribadi, belajar, karir dan juga sosial.
nilai-nilai
sosial
yang
tinggi.
system
Konselor
manusia
memiliki
menjalankan semua fungsi bimbingan dan
mampu
konseling untuk memfasilitasi perkembangan
dimiliki
peserta didik dalam berbagai aspek.
pendidikan
tinggi
mengembangkan sehingga
sosok
serta
potensi
menjadi
yang
yang
manusia
seutuhnya.
Manusia tidak hanya berkembang dalam aspek intelektualnya saja, namun mampu
Suherman
menengah
Student
Bimbingan dan konseling dapat membentuk menjadi
disekolah
support”.
(2008:220)
harus
menjelaskan
bahwa peran guru bimbingan dan konseling
Handaka, Maulana, Guru Bimbinga Dan... 233
tercermin dalam sikap dan perilaku terhadap
yang perlu dimiliki guru bimbingan dan
siswa, yaitu sebagai berikut :
konseling salah satunya adalah membantu
a. Perlakuan terhadap siswa sebagai individu
siswa agar mau meminta dan menerima
yang memiliki potensi untuk berkembang
bantuan
dan maju serta mampu mengarahkan
menumbuhkan kepercayaan siswa kepada
dirinya sendiri untuk mandiri
guru
b. Sikap yang positif dan wajar terhadap siswa
pembimbing
pembimbing,
adalah
menghargai
dan
memberikan kebebasan kepada siswa untuk mengekspresikan masalah yang dihadapinya.
c. Perlakuan terhadap siswa secara hangat, ramah, rendah hati dan menyenangkan d. Pemahaman siswa secara empatik e. Penghargaan
guru
siswa
terhadap
Guru bimbingan dan konseling berperan dalam membantu siswa mengembangkan potensi yang dimiliki. Terutama pada jenjang
martabat
siswa sebagai individu
pendidikan
sekolah
menengah,
guru
pembimbing memiliki peran membantu siswa
f. Penampilan secara ikhlas di depan siswa
dalam menyelesaikan masalah belajar yang
g. Kekongkritan dalam menyatakan diri
dialami serta mendampingi siswa dalam
h. Penerimaan siswa secara apa adanya
mengambil
i. Perlakuan siswa secara terbuka
perjalanan
j. Kesadaran bahwa tujuan mengajar bukan
mengenal studi lanjut atau wawasan karir.
terbatas pada penguasaan siswa terhadap
Bimbingan dan konseling juga memiliki peran
materi
yang penting dalam perkembangan siswa,
melainkan
menyangkut
keputusan hidupnya
keputusan
guru
yang dewasa
memahami secara baik atas perkembangan
khusus. Untuk menjadi guru bimbingan dan konseling yang berkompetensi, guru wajib
dan
yaitu
dalam
pengembangan siswa menjadi individu
k. Penyesuaian diri terhadap keadaan yang
bimbingan
penting
konseling
harus
siswa dan apabila ada hambatan dalam perkembangannya,
guru
bimbingan
dan
konseling memiliki tugas untuk membantu siswa keluar dari masalah tersebut.
mengikuti pendidikan yang lebih tinggi agar
Guru bimbingan dan konseling memiliki
mampu memahami dirinya sendiri dan juga
beberapa peran penting untuk siswa disekolah
memiliki pengetahuan luas atas bimbingan
menengah atas yang dinyatakan oleh Gibson
dan konseling. Disamping itu guru bimbingan
dan Mitchell (2011:98) :
dan konseling juga memiliki peran dalam
a. Menyediakan bimbingan dan informasi
mengembangkan potensi siswa. Kemampuan
pendidikan, termasuk penjadwalan siswa
234 Prosiding Seminar Bimbingan dan Konseling, Vol. 1, No. 1, 2017, hlm. 227-237
dan
penjurusan
studi,
serta
penginformasian beasiswa
namun konsultasi dengan guru mata pelajaran dan orang tua.
b. Konseling individu c. Aktivitas
Guru bimbingan dan konseling memiliki
administrasi
dan
perekaman
laporan
banyak peran dalam kegiatan belajar dan pembelajaran bagi siswa di sekolah. Menurut
d. Aktivitas pencegahan
Sukardi &Kusumawati (2008:30) sebagai
e. Menyediakan bimbingan dan bantuan karir
pembimbing dalam kegiatan belajar mengajar,
f. Memberikan
guru bimbingan dan konseling diharapkan
tes
dan
menginterpretasikannya
mampu untuk :
g. Penyebaran informasi, komunikasi public dan hubungan manusia
berbagai
informasi
yang
diperlukan dalam proses belajar
h. Aktivitas konsultasi
b. Membantu setiap siswa dalam mengatasi
i. Aktivitas perkembangan siswa j. Bimbingankelompok
a. Memberikan
dan
masalah-masalah pribadi yang dihadapinya konseling
kelompok
c. Mengevaluasi keberhasilan setiap langkah kegiatan yang dilakukan
Peran guru bimbingan dan konseling
d. Memberikan kesempatan yang memadai
sangat penting bagi perkembangan siswa
agar setiap siswa dapat belajar sesuai
selama di sekolah. Dengan beberapa peran
dengan karakteristik pribadi.
guru
bimbingan
membantu
siswa
dan
konseling,
dalam
dapat
melaksanakan
Mengenal dan memahami setiap siswa baik
secara
individu
maupun
secara
beberapa tugas perkembangan dengan baik
kelompok.
Dari
dan sesuai. Peran konselor pada sekolah
bimbingan
dan
menengah atas, para konselor mengarahkan
disimpulkan bahwa guru bimbingan dan
focus pada konsultasi dan pemahaman lebih
konseling memiliki tanggung jawab banyak
luas mengenai pengaruh lingkungan bagi
terhadap
perilaku siswa, kecenderungan siswa yang
konseling harus mendampingi perkembangan
tidak lagi menjalin hubungan dekat dengan
dan pertumbuhan siswa secara baik supaya
guru di kelas. Oleh karena itu guru bimbingan
siswa tidak mengalami hambatan dalam
dan konseling perlu bersikap aktif dalam
pertumbuhannya. Bimbingan dan konseling
memberikan
cara
memiliki peran yang penting dalam proses
memberikan layanan tidak hanya pada siswa
belajar siswa, karena dengan adanya layanan
layanan
dengan
bimbingan
siswa.
dan
paparan
peran
guru
konseling
diatas,
dapat
Guru
bimbingan
konseling,
siswa
dan
dapat
Handaka, Maulana, Guru Bimbinga Dan... 235
mengembangkan dirinya dan memecahkan
cermat berupa aktivitas kolaborasi dengan
semua
orangtua untuk pengembangan potensi
masalah
yang
menghambat
perkembangannya.
peserta didik serta terciptanya lingkungan
Guru bimbingan dan konseling memiliki
pembelajaran
yang
menyenangkan
peran sebagai fasilitator bagi pertumbuhan
disekolah dan dengan hadirnya taman
dan perkembangan siswa dalam rangka
bacaan agar peserta didik mendapatkan
mencapai
ilmu tidak hanya didalam kelas saja.
tujuan
pendidikan
Suherman
(2008:49). Adapun peran guru bimbingan dan
lomba
konseling
merangsang minat membaca peserta didik
dalam
implementasi
gerakan
literasi nasional sebagi berikut :
menyediakan layanan yaitu : dasar,
perpustakaan
untuk
dan termotivasi oleh temannya yang
Guru Bimbingan dan konseling berperan
a. Layanan
literasi
mendapatkan perpustakaan
dimana
anak
literasi mendapat
bimbingan
penghargaan karena memperoleh skor
kelompok dengan penggunaan buku saku
tertinggi mengunjungi dan meminjam buku
motivasi, pengembangan media tentang
diperpustakaan yang diumumkan setiap
“gemar
berorientasi
satu tahun sekali. Cerdas cermat salah satu
proses interaktif, inspiratif, menyenangkan,
event yang bergengsi dikalangan pelajar
menantang,
sekolah menengah tujuannya agar siswa
membaca”
seperti
penghargaan
yang
memotivasi
peserta
didik
untuk berperan aktif gemar membaca. b. layanan
responsif,
seperti
penerapan
konseling dengan teknik biblioterapy untuk membantu siswa menyelasaikan masalah siswa
termotivasi untuk gemar membaca. PENUTUP Kesimpulan Menciptakan gerakan literasi nasional yang membuat anak kerasan sekolah dan
c. layanan perencanaan individual, seperti layanan peminatan perencaaan
karir :
belajar
dengan
dukungan dari
tenang.
Perlu
adanya
Pihak pihak dalam literasi,
literasi jenis-jenis pilihan studi lanjut,untuk
lembaga pemerintah dan masyarakat seperti :
membantu merencanakan masa depan
KEMENDIKBUD, LPMP, Dinas Pendidikan
salah satunya peminatan sesuai pilihan
Provinsi, Kabupaten, Masyarakat, Satuan
studi lanjutnya
Pendidikan.
d. dukungan
kebijakan
bacaan,
Bimbingan dan konseling. Adapun peran guru
lomba literasi perpustakaan dan cerdas
bimbingan dan konseling dalam gerakan
taman
satunya
Peran
satuan
pendidikan
pengembangan
salah
dalam
sekolah
berupa
sistem:
Komponen
Guru
236 Prosiding Seminar Bimbingan dan Konseling, Vol. 1, No. 1, 2017, hlm. 227-237
literasi nasional
dengan menerapkan ilmu-
hadirnya taman bacaan agar peserta didik
ilmu bimbingan dan konseling komprehensif
mendapatkan ilmu tidak hanya didalam kelas
berasumsi bahwa perkembangan individu
saja.
yang sehat akan terjadi dalam interaksi yang
merangsang minat membaca peserta didik dan
sehat individu dengan lingkungannya. Dengan
termotivasi oleh temannya yang mendapatkan
kata lain, lingkungan tersebut bagi individu
penghargaan literasi perpustakaan dimana
menjadi
anak
lingkungan
belajar.
Strategi
lomba literasi perpustakaan untuk
mendapat
penghargaan
karena
bimbingan dan konseling komprehensif dalam
memperoleh skor tertinggi mengunjungi dan
mencapai Gerakan Literasi Nasional melalui
meminjam
implementasi empat komponen layanan. 1)
diumumkan setiap satu tahun sekali. Dan
Layanan dasar, seperti bimbingan kelompok
cerdas cermat salah satu event yang bergengsi
dengan penggunaan buku saku motivasi,
dikalangan
pengembangan
tujuannya agar siswa termotivasi untuk gemar
media
tentang
“gemar
membaca” yang berorientasi proses interaktif,
membaca.
inspiratif,
Saran
menyenangkan,
menantang,
buku
diperpustakaan
pelajar
sekolah
yang
menengah
memotivasi peserta didik untuk berperan aktif
Pihak-pihak yang terlibat dalam literasi
gemar membaca. 2) layanan responsif, seperti
nasional, lembaga pemerintah dan masyarakat
penerapan
teknik
seperti : KEMENDIKBUD, LPMP, Dinas
siswa
Pendidikan Provinsi, Kabupaten, Masyarakat,
menyelasaikan masalah siswa. 3) layanan
Satuan Pendidikan. Komponen dalam satuan
perencanaan
pendidikan
konseling
biblioterapy
untuk
dengan membantu
individual,
seperti
layanan
salah
satunya
Peran
Guru
peminatan perencaaan karir : literasi jenis-
Bimbingan dan konseling. Harus saling
jenis pilihan studi lanjut, untuk membantu
bersatu, bersinergi mengabdi untuk negri
merencanakan masa depan salah satunya
dalam hal gerakan literasi nasional.
peminatan sesuai pilihan studi lanjutnya. 4)
DAFTAR RUJUKAN
dukungan sistem: kebijakan sekolah berupa
Boharudin. 2011. Rasionalisasi Pengendalian Diri Dalam Menghadapi Masalah Sosial [Online],http://boharudin.blogspot.co m/2011/06/rasionalisasi-pengendaliandiri-dalam.html-m=1, (diakses pada 31 Juli 2015) Departemen Pendidikan Nasional (2007). Penataan Pendidikan Profesional Konselor dan Layanan Bimbingan dan
pengembangan taman bacaan, lomba literasi perpustakaan dan cerdas cermat berupa aktivitas kolaborasi dengan orangtua untuk pengembangan potensi peserta didik serta terciptanya lingkungan pembelajaran yang menyenangkan
disekolah
dan
dengan
Handaka, Maulana, Guru Bimbinga Dan... 237
Konseling dalam Jalur Pendidikan Formal. Nurihsan, A.J. & Sudianto, A. (2005).Manajemen Bimbingan & Konseling diSMA Kurikulum 2004. Jakarta:Penerbit PT Gramedia WidiasaranaIndonesia. OECD. (2014). PISA 2012 Results in Focus. Programme for International Student Assessment, 1–44. http://doi.org/10.1787/9789264208070 -en. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 23Tahun 2015 tentang Penumbuhan Budi Pekerti. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 111 Tahun 2014 tentang Bimbingan dan Konseling Pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah.