Profesi Keguruan – Rulam Ahmadi
BAB XII PERAN PERSONEL DALAM BIMBINGAN DAN KONSELING DI SEKOLAH
A. Kompetensi Dasar Setelah membaca materi ini mahasiswa diharapkan memahami tentang peran guru, peran guru BK, dan peran kepala sekolah dan bimbingan dan konseling di sekolah. B. Uraian Orang-orang yang mempunyai tugas dalam melaksanakan bimbingan dan konseling di sekolah antara lain adalah guru, guru BK, dan kepala sekolah. Semua guru, walaupun daia bukan ahli di bidang bimbingan dan konseling, memiliki tugas untuk ikut membimbing siswa atau memberikan konseling di sekolah. Pelaksanaan bimbingan dan konseling di sekolah memang guru yang ahli di bidang itu yang didasarkan pada persyaratan tetrentu, antara lain mereka ahli dalam bidang bimbingan dan konseling yang ditunjukkan dengan latar belakang pendidikan terkait. Namun demikian, keberhasilan pelaksanaan bimbingan dan konseling di sekolah tidak akan berhasil jika hanya menyerahkan sepenuh kegiatan bimbingan dan konseling pada guru BK. Oleh sebab itu guru pun memiliki tugas dalam bidang bimbingan dan konseling dengan peran-peran tertentu yang mungkinkan dapat dilakukan oleh guru BK. Demikian pula bahwa kepala sekolah pun memiliki tugas-tugas tertentu terkait dengan pelaksanaan bimbingan dan konseling di sekolah.
Profesi Keguruan – Rulam Ahmadi
Peran guru, guru BK, dan kepala sekolah dalam pelaksanaan bimbingan dan konseling di sekolah akan dijabarkan dalam uraian berikut. 1. Peran Guru dalam Bimbingan dan Konseling Tugas utama guru (mata pelajaran) adalah dalam bidang pelaksanaan pembelajaran. Tugas-tugas lain yang menjadi tanggung jawab guru termasuk dalam pemberian layanan bimbingan dan konseling di sekolah. Guru mata pelajaran juga memiliki peran penting dalam pelaksanaan bimbingan dan konseling. Dibanding unsur-unsur lain guru adalah orang yang paling sering berjumpa dengan para siswa, yakni dalam proses pembelajaran. Oleh sebab itu guru yang paling banyak memiliki informasi tentang siswa di sekolah. Ada banyak peran yang harus dimainkan oleh guru dalam pelaksanaan bimbingan dan konseling di sekolah. Sardiman (2001:142) menyatakan bahwa ada sembilan peran guru dalam kegiatan BK, yaitu: a. Informator, guru diharapkan sebagai pelaksana cara mengajar informatif, laboratorium, studi lapangan, dan sumber informasi kegiatan akademik maupun umum. b. Organisator, guru sebagai pengelola kegiatan akademik, silabus, jadwal pelajaran dan lain-lain. c. Motivator, guru harus mampu merangsang dan memberikan dorongan serta reinforcement untuk mendinamisasikan potensi siswa, menumbuhkan swadaya (aktivitas) dan daya cipta (kreativitas) sehingga akan terjadi dinamika di dalam proses belajar-mengajar.
Profesi Keguruan – Rulam Ahmadi
d. Director, guru harus dapat membimbing dan mengarahkan kegiatan belajar siswa sesuai dengan tujuan yang dicita-citakan. e. Inisiator, guru sebagai pencetus ide dalam proses belajar-mengajar. f. Transmitter, guru bertindak selaku penyebar kebijaksanaan dalam pendidikan dan pengetahuan. g. Fasilitator, guru akan memberikan fasilitas atau kemudahan dalam proses belajar-mengajar. h. Mediator, guru sebagai penengah dalam kegiatan belajar siswa. i. Evaluator, guru mempunyai otoritas untuk menilai prestasi anak didik dalam bidang akademik maupun tingkah laku sosialnya, sehingga dapat menentukan bagaimana anak didiknya berhasil atau tidak. Menururut Partowisastro (1985:103-104) bahwa guru merupakan personel sekolah yang memiliki kesempatan untuk bertatap muka lebih banyak dengan siswa di sekolah dibanding personel sekolah lainnya. Oleh sebab itu, peran dan tanggung jawab gurudalam pelaksanaan bimbingan dan konseling di sekolah sangat diharapkan. Adapun tugas dan tanggung jawab guru dalam kegiatan ini adalah: a. Turut serta aktif dalam membantu melaksanakan kegiatan program bimbingan dan konseling. b. Membrikan informasi tentang siswa kepada staf bimbingan dan konseling. c. Memberikan layanan instruksional (pengajaran). d. Berpartisipasi dalam pertemuan kasus. e. Memberikan informasi kepada siswa.
Profesi Keguruan – Rulam Ahmadi
f. Meneliti kesulitan dan kemajuan sisa. g. Menilai hasil belajar siswa. h. Mengadakan hubungan dengan orangtua siswa. i. Bekerjasama dengan konselor mengumpulkan data siswa dalam usaha unntuk mengidentifikasikan masalah yang dihadapi siswa. j. Membantu memeccahkan masalah siswa. k. Mengirimkkan (referal) masalah siswa yang tidak dapat diselesaikannya kepada konselor. l. Mengidentifikasikan, menyalurkan, dan membina bakat. Tentang tugas guru dalam kaitan dengan pelaksanaan bimbingan dan konseling di sekolah dikemukakan pula oleh Sukardi. Menurut Sukardi (2000:5657) bahwa guru sebagai tenaga ahli pengajaran dan/atau pelatihan dalam mata pelajaran tertentu atau program latihan tertentu, dan sebagai personel yang seharihari langsung berhubungan dengan siswa, peranan guru mata pelajaran dan pelatih dalam layanan bimbingan adalah sebagai berikut: a. Membantu memasyarakatkan pelayanan bimbingan kepada siswa. b. Membantu guru pembimbing/konselor mengidentifikasi siswa-siswa yang memerlukan layanan bimbingan. c. Mengalihtangankan siswa yang memerlukan layanan bimbingan kepada guru pembimbing/konselor. d. Menerima siswa alihtangan dari pembimbing/konselor yaitu siswa yang menurut guru pembimbing/konselor memerlukan pelayanan pengajaran khusus (seperti pengajaran perbaikan, program pengayaan).
Profesi Keguruan – Rulam Ahmadi
e. Memantu mengembangkan suasana kelas, hubungan guru-siswa dan hubungan siswa-siswa yang menunjang pelaksanaan pelayanan bimbingan dan konseling. f. Memberikan kesempatan dan kemudahan pada siswa yang memerlukan layanan/kegiatan bimbingan untuk mengikuti/menjalani layanan kegiatan yang dimaksudkan itu. g. Berpartisipasi dalam kegiatan khusus penanganan masalah siswa, seperti konferensi kasus. h. Membantu pengumpulan informasi yang diperlukan dalam rangka penilaian bimbingan dan upaya tindak lanjutnya. Ada beberapa kegiatan penting yang dilakukan oleh guru mata pelajaran dalam rangka pelaksanaan bimbingan dan konseling di sekolah. Kegiatan-kegiatan tersebut antara lain sebagaimana dikemukakan Sukardi (2000:58) meliputi: 1) daftar nilai siswa; 2) observasi; dan 3) catatan anekdot). 2. Peran Guru Penyuluh/Konselor Menurut Partowisastro (1985:101-102) bahwa dalam pelaksanaan kegiatan bimbingan dan konseling di sekolah, konselor sekolah sangat berperan. Adapun peranan dan tugas konselor sekolah dalam kegiatan bimbingan dan konseling, adalah: a. Menyusun program bimbingan dan konseling bersama kepala sekolah. b. Memberikan garis-garis kebijaksanaan ummum mengenai kegiatan bimbingan dan konseling. c. Bertanggung jawab terhadap jalannya program.
Profesi Keguruan – Rulam Ahmadi
d. Mengkoordinasikan laporan kegiatan pelaksanaan program sehari-hari. e. Memberikan laporan kegiatan kepada kepala sekolah. f. Membantu untuk memahami dan mengadakan penyesuaian kepada diri sendiri, lingkungan sekolah, dan lingkungan sosial yang makin lama makin berkembang. g. Menerima dan mengklasifikasikan informasi pendidikan dan informasi lainnya yang diperoleh dan menyimpannya sehingga menjadi catatan kumulatif siswa. h. Menganalisis dan menafsirkan data siswa untuk menetapkan suatu rencana tindakan positif terhadap siswa. i. Menyelenggarakan pertemuan staf. j. Melaksanakan bimbingan kelompok dan konseling individual. k. Memberikan informasi pendidikan dan jabatan kepada siswa-siswa dan menafsirkannya untuk keperluan pendidikan dan jabatan. l. Mengadakan konsultasi dengan instansi-instansi yang berhubungan dengan program bimbingan dan konseling dan memimpin usaha survei dalam masyarakat sekitar sekolah untuk mengetahui lapangan-lapangan kerja yang terbuka. m. Bersama guru membantu siswa memilih pengalaman atau kegiatan-kegiatan ko-kurikuler yang sesuai dengan minat, sifat, bakat, dan kebutuhannya. n. Membantu guru menyusun pegalaman belajar dan membuat penyesuaian metode mengajar yang sesuai dengan dan dapat memenuhi sifat masalah masing-masing siswa.
Profesi Keguruan – Rulam Ahmadi
o. Mengadakan penelaahan lanjutan terhadap siswa-siswa tamatan sekolahnya dan terhadap siswa putus sekolah serta melakukan usaha penilaian lain ynag berhubungan dengan program bimbingan secara tetap. p. Mengadakan konsultasi dengan orangtua siswa dan mengadakan kunjungan rumah. q. Menyelenggarakan pembicaraan kasus. r. Mengadakan wawancara latihan bagi para petugas bimbingan. s. Menyelneggarakan program latihan bagi para petugas bimbingan. t. Melakukan alih tangan (referal) masalah siswa kepada lembaga atau ahli lain yang lebih berwenang. Menururt Sukardi (2000:56) bahwa guru pembimbing/konselor sebagai pelaksana utama, tenaga inti dan ahli memiliki tugas sebagai berikut: a. Memasyarakatkan pelayanan bimbingan. b. Merencanakan program bimbingan. c. Melaksanakan segenap layanan bimbingan. d. Melaksanakan kegiatan pendukung bimbingan. e. Menilai proses dan hasilpelayanan bimbingan dan kegiatan pendukungnya. f. Melaksanakan tindak lanjut berdasarkan hasil penilaian. g. Mengadministrasikan layanan dan kegiatan pendukung bimbingan yang dilaksanakannya. h. Mempertanggungjawabkan
tugas
dan
bimbingan kepada koordinator bimbingan. 3. Peran Kepala Sekolah
kegiatannya
dalam
pelayanan
Profesi Keguruan – Rulam Ahmadi
Kepala sekolah secara umum memiliki peran sebagai: 1) pendidik (educator); 2) pemimpin (leader); 3) administrator; 4) manajer; 5) motivator; 6) innovator; dan 8) entrepreneur. Kepala sekolah juga memiliki tugas tersendiri dalam pelaksanaan bimbingan dan konseling di sekolah. Dalam pelaksanaan kegiatan bimbingan dan konseling di sekolah, kepala sekolah mempunyai tugas sebagai berikut (Partowisastro, 1985:100-101): a. Membuat rencana/program sekolah secara menyeluruh. b. Mendelegasikan tanggung jawab tertentu dalam pelaksanaan bimbingan dan penyuluhan. c. Mengawasi pelaksanaan program. d. Melengkapi dan menyediakan kebutuhan fasillitas bimbingan dan penyuluhan. e. Mempertanggungjawabkan program tersebut baik ke dalam (sekolah) maupun keluar (masyarakat). f. Mengadakan hubungan dengan lembaga-lembaga diluar sekolah dalam rangka kerja sama pelaksanaan bimbingan. g. Mengkoordinasikan kegiatan bimbingan dengan kegiatan-kegiatan lainnya. Menurut Sukardi (2000:55) bahwa kepala sekolah itu merupakan penanggung jawab utama kegiatan pendidikan secara menyeluruh di sekolah, termasuk di dalamnya adalah bimbingan dan konseling. Tugas kepala sekolah dalam kaitan dengan pelaksanaan bimbingan dan konseling di sekolah adalah sebagai berikut:
Profesi Keguruan – Rulam Ahmadi
a. Mengkoordinasikan segenap kegiatan yang diprogramkan di sekolah, sehingga kegiatan pengajaran, pelatihan dan bimbingan merupakan suatu keseluruhan yang terpadu, harmonis, dan dinamis. b. Menyediakan prasarana, tenaga, sarana, dan berbagai kemudahan bagi terlaksananya pelayanan bimbingan yang efektif dan efisien. c. Melakukan
pengawasan
dan
pembinaan
terhadap
perencanaan
dan
pelaksanaan program, penilaian dan upaya tindak lanjut pelayanan bimbingan. d. Mempertanggungjawabkan pelaksanaan pelayanan bimbingan di sekolah kepada Kanwil/Kandep yang menjadi atasannya. 4. Tugas Administrasi Tugas petugas administrasi/Keberhasilan kegiatan bimbinngan dan konseling di sekolah juga memrlukan keterlibatan dari petugas administrasi di sekolah ynag bersangkutan. Mengenai tugas dan tanggung jawab petugas administrasi dalam kegiatan bimbingan dan konseling adalah: a. Mengisi kartu pribadi siswa. b. Menyimpan catatan-catatan (record) dan data lainnya. c. Menyelesaikan laporan dan pengumpulan data tentang siswa. d. Mengirim dan menerima surat panggilan dan surat pemberitahuan. e. Menyiapkan alat-alat atau formulir-formulir pengumpulan data siswa, seperti angket, observasi wawancara, riwayat hidup, sosiometri dan sosiogram, kunjungan
rumah,
panggilan
orangtua,
pemeriksaan
pemeriksaan psikologis (Partowisastro, 1985:104).
kesehatan,
dan
Profesi Keguruan – Rulam Ahmadi
Jadi pelaksanaan bimbingan dan konseling di sekolah melibatkan banyak orang (personel), bukan menjadi tugas guru bimbingan dan konseling semata. Mereka yang terlibat dalam pelaksanaan bimbingan dan konseling di sekolah antara adalah: guru mata pelajaran, guru bimbingan dan konseling, kepala sekolah, wakil kepala sekolah, dan tenaga administrasi. Semua personel bekerja dengan arah yang sama yakni pencapaian tujuan layanan bimbingan dan konseling di sekolah. C. Rangkuman Pelaksanaan bimbingan dan konseling di sekolah merupakan pekerjaan profesional dan dilaksanakan dengan melibatkan banyak personel dengan pembagian tugas masing-masing. Tujuan pembentukan dan pelibatan banyak personel dalam pelaksanaan bimbingan dan konseling di sekolah agar tujuan program tercapai sesuai dengan tujuan yang ditetapkan. Perlunya keterlibatan banyak personel antara lain karena beragamnya jenis persoalan yang dihadapi siswa dengan tingkat kerumitan atau kesulitan masing-masing persoalan. Kesiapan guru bimbingan dan konseling maupun guru mata pelajaran dalam melaksanakan layanan bimbingan dan konseling tidak akan berhasil dengan baik jika tidak ditopang dengan kinerja tenaga administrasi yang baik pula. Kemampuan dan kerjasama semua personel menjadi penentu keberhasilanan layanan bimbingan dan konseling di sekolah. D. Pertanyaan 1. Pelaksanaan bimbingan dan konseling di sekolah merupakan tugas utama guru bimbingan dan konseling (BK). Mengapa? Kemukakan alasannya!
Profesi Keguruan – Rulam Ahmadi
2. Kalau di sekolah tidak memiliki guru BK. Apa yang sebaiknya diakukan oleh sekolah agar layanan bimbingan dan konseling tetap berjalan! 3. Jelaskan bagaimana hubungan antara guru mata pelajaran dengan guru BK dalam kegiatan layanan bimbingan dan konseling di sekolah! 4. Dalam hal apa tugas tenaga administrasi diperlukan dalam pelaksanaan bimbingan dan konseling di sekolah? 5. Apakah keterlibatan orangtua siswa diperlukan untuk pelaksanaan bimbingan dan konseling di sekolah?