PUTUSAN Nomor XX/Pdt.G/2014/PA.Ktbm BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Agama Kotabumi yang memeriksa dan mengadili perkara tertentu pada tingkat pertama dalam persidangan majelis telah menjatuhkan putusan dalam perkara Cerai Gugat antara: PENGGUGAT, umur 23 tahun, agama Islam, pendidikan terakhir S1. Pendidikan Bahasa Inggris, pekerjaan ibu rumah tangga, tempat tinggal di Kelurahan TH, Kecamatan KS, Kabupaten Lampung Utara, sebagai Penggugat; MELAWAN TERGUGAT, umur 19 tahun, agama Islam, pendidikan terakhir SMP, pekerjaan Supir, bertempat tinggal di LP Kotabumi (tahanan), Kelurahan KT, Kecamatan KS, Kabupaten Lampung Utara, sebagai Tergugat; Pengadilan Agama tersebut; Telah membaca dan mempelajari berkas perkara; Telah mendengar keterangan Penggugat dan memeriksa bukti-bukti di persidangan; TENTANG DUDUK PERKARANYA Bahwa Penggugat telah mengajukan surat gugatannya tanggal 3 Januari 2014 yang telah didaftarkan di Kepaniteraan Pengadilan Agama Kotabumi dengan register Nomor XX/Pdt.G/2014/PA.Ktbm, tanggal 3 Januari 2014 dengan dalil-dalil gugatan sebagai berikut:
Hal 1 dari 15 hal Putusan No.24/Pdt.G/2014/PA.Ktbm
1. Bahwa pada tanggal 15 Juli 2013 Penggugat dan Tergugat telah melangsungkan pernikahan yang dicatat oleh Pegawai Pencatat Nikah Kantor Urusan Agama Kecamatan KS dengan Kutipan Akta Nikah Nomor: XXX/29/VII/2013 tanggal 05 Juli 2013; 2. Bahwa setelah pernikahan tersebut Penggugat dan Tergugat bertempat tinggal semula di rumah orangtua Penggugat di Kelurahan TH Kecamatan KS Kabupaten Lampung Utara selama lebih kurang 5 bulan lalu berpisah tempat tinggal; 3. Bahwa selama terikat pernikahan tersebut Penggugat dan Tergugat telah hidup bersama sebagaimana layaknya suami istri dan telah dikaruniai 1 orang anak yang diberi nama: RHS bin TERGUGAT, umur 2 bulan; 4. Bahwa kehidupan rumah tangga Penggugat dan Tergugat awalnya rukun dan harmonis selama 3 bulan, namun setelah itu sudah tidak rukun dan harmonis lagi, sering terjadi perselisihan dan pertengkaran yang antara lain disebabkan: a. Tergugat sering mabuk-mabukan b. Tergugat sering bermain judi c. Tergugat tidak pernah memberi nafkah lahir kepada Penggugat d. Tergugat tidak pernah menghormati orangtua Penggugat e. Tergugat sudah lebih dari 3 kali berkata cerai f. Tergugat sering marah-marah tanpa alasan yang jelas g. Tergugat pernah menjual alat-alat/barang milik orangtua Penggugat 5. Bahwa puncak perselisihan tersebut terjadi pada tanggal 24 Desember tahun 2013
disebabkan
Penggugat
dan
Tergugat
bertengkar
dikarenakan
Penggugat dipaksa Tergugat untuk tinggal di rumah orangtua Tergugat akan Hal 2 dari 15 hal Putusan No.24/Pdt.G/2014/PA.Ktbm
tetapi Penggugat tidak mau karena selama Penggugat dan Tergugat tinggal di rumah orangtua Penggugat saja Tergugat tidak pernah memberikan nafkah lahir dan tidak pernah menghargai Penggugat sebagai seorang istri, lalu orangtua Penggugat mencoba untuk melerai Penggugat dan Tergugat akan tetapi Tergugat malah marah-marah dan mengancam orangtua Penggugat dengan pisau, yang akhirnya Penggugat dan Tergugat pisah tempat tinggal karena Tergugat dipenjara di POLRES KOTABUMI sampai dengan sekarang sudah berjalan selama lebih kurang 10 hari dan selama itu juga antara Penggugat dan Tergugat sudah tidak ada lagi hubungan baik lahir maupun batin; 6. Bahwa dengan sikap dan perbuatan Tergugat tersebut di atas, Penggugat tidak ridho karena Penggugat merasa tersiksa lahir maupun batin, oleh karenanya Penggugat bermaksud bercerai dengan Tergugat di depan sidang Pengadilan Agama Kotabumi; 7. Bahwa Penggugat sanggup membayar seluruh biaya yang timbul akibat perkara ini; Bahwa berdasarkan dalil-dalil tersebut di atas, Penggugat mohon kepada Yth. Ketua Pengadilan Agama Kotabumi c/q. Majelis Hakim yang memeriksa perkara
ini
untuk
menerima,
memeriksa,
mengadili
dan
selanjutnya
memutuskan perkara ini sebagai berikut: PRIMER: 1. Mengabulkan gugatan Penggugat; 2. Menceraikan perkawinan Penggugat dan Tergugat; 3. Membebankan biaya perkara kepada Penggugat;
Hal 3 dari 15 hal Putusan No.24/Pdt.G/2014/PA.Ktbm
SUBSIDER Mohon putusan yang seadil-adilnya; Bahwa pada hari sidang yang telah ditetapkan Penggugat hadir di persidangan, sedangkan Tergugat tidak datang menghadap sidang dan tidak pula menyuruh orang lain sebagai wakil atau kuasanya meskipun telah dipanggil secara resmi dan patut oleh Jurusita Pengganti, sebagaimana berita acara relaas panggilan Nomor XX/Pdt.G/2014/PA.Ktbm tanggal 8 Januari 2014 dan 21 Januari 2014 yang telah dibacakan di muka persidangan, sedangkan tidak ternyata bahwa tidak hadirnya itu disebabkan oleh suatu halangan yang sah; Bahwa usaha damai tidak dapat dilaksanakan oleh Majelis karena Tergugat tidak hadir, namun Majelis telah menasehati Penggugat agar hidup rukun kembali dengan Tergugat, namun tidak berhasil; Bahwa meskipun Peraturan Mahkamah Agung RI Nomor 1 Tahun 2008 menghendaki agar terhadap setiap perkara dilakukan mediasi, namun oleh karena Tergugat tidak hadir di persidangan, maka mediasi tidak dapat dilaksanakan; Bahwa surat gugatan Penggugat telah dibacakan yang pada pokoknya tetap dipertahankan oleh Penggugat; Bahwa karena Tergugat tidak hadir di persidangan maka
jawaban
Tergugat tidak dapat didengar; Bahwa untuk menguatkan dalil-dalil gugatannya, Penggugat telah mengajukan alat-alat bukti di persidangan, yaitu sebagai berikut:
Hal 4 dari 15 hal Putusan No.24/Pdt.G/2014/PA.Ktbm
Bukti Surat: 1. Fotokopi Kartu Tanda Penduduk (E-KTP) Nomor: 1803104712900XXX tanggal 15 Oktober 2012 atas nama PENGGUGAT, bukti (P.1); 2. Fotokopi Kutipan Akta Nikah Nomor: XXX/29/VII/2013 tanggal 05 Juli 2013 atas nama TERGUGAT dan PENGGUGAT yang dikeluarkan oleh Kantor Urusan Agama Kecamatan KS Kabupaten Lampung Utara, bukti (P.2); Bukti Saksi: 1. SAKSI I, umur 50 tahun, agama Islam, pekerjaan dagang, bertempat tinggal di Kelurahan TH Kecamatan KS Kabupaten Lampung Utara, di bawah sumpah memberikan keterangan yang pada pokoknya sebagai berikut: - Bahwa saksi kenal dengan Penggugat dan Tergugat karena saksi adalah ayah kandung Penggugat; - Bahwa Penggugat dan Tergugat adalah suami isteri yang telah menikah pada bulan Juli 2013; - Bahwa setelah menikah Penggugat dan Tergugat membina rumah tangga di rumah orangtua Penggugat di Kelurahan TH selama kurang lebih 4 bulan, kemudian berpisah tempat tinggal; - Bahwa pernikahan Pengugat dengan Tergugat telah dikaruniai anak 1 orang; - Bahwa sejak awal menikah rumah tangga Penggugat dengan Tergugat sudah tidak rukun dan tidak harmonis karena Tergugat sering pulang malam; - Bahwa Penggugat tidak berani menegur Tergugat yang mempunyai kebiasaan pulang malam;
Hal 5 dari 15 hal Putusan No.24/Pdt.G/2014/PA.Ktbm
- Bahwa saksi tidak pernah melihat langsung Penggugat dan Tergugat bertengkar; - Bahwa pada tanggal 24 Desember 2013 saat maghrib, antara Penggugat dan Tergugat terjadi pertengkaran yang disebabkan Tergugat memaksa Penggugat untuk tinggal di rumah orangtua Tergugat namun Penggugat tidak mau diajak tinggal di rumah orangtua Tergugat. Pada saat itu saksi berusaha
melerai
namun
Tergugat
malah
mencabut
pisau
dan
mengancam saksi; - Bahwa akibat kejadian tersebut Penggugat dan Tergugat berpisah karena Tergugat sekarang berada di penjara karena dilaporkan ke Polisi oleh orangtua Penggugat (saksi); - Bahwa
orangtua
Tergugat
menyerahkan
masalah
rumah
tangga
Penggugat dan Tergugat kepada saksi karena sudah tidak sanggup mengurus Tergugat lagi; 2. SAKSI II, umur 35 tahun, agama Islam, ibu rumah tangga, bertempat tinggal di Kelurahan TH Kecamatan KS Kabupaten Lampung Utara, di bawah sumpah memberikan keterangan yang pada pokoknya sebagai berikut: - Bahwa saksi kenal dengan Penggugat dan Tergugat karena saksi adalah bibi Penggugat; - Bahwa Penggugat dan Tergugat adalah suami isteri yang telah menikah pada bulan Juli 2013; - Bahwa setelah menikah Penggugat dan Tergugat membina rumah tangga di rumah orangtua Penggugat di Kelurahan TH selama kurang lebih 4 bulan, kemudian berpisah tempat tinggal;
Hal 6 dari 15 hal Putusan No.24/Pdt.G/2014/PA.Ktbm
- Bahwa pernikahan Pengugat dengan Tergugat telah dikaruniai anak 1 orang; - Bahwa sejak awal menikah rumah tangga Penggugat dengan Tergugat sudah tidak rukun dan tidak harmonis karena Tergugat mempunyai kebiasaan sering pulang malam; - Bahwa selain masalah itu Tergugat juga sering sering mengambil dan menjual barang-barang milik orangtua Penggugat; - Bahwa Tergugat diberi mobil oleh orangtua Penggugat untuk modal kerja, namun Tergugat tidak pernah menyetorkan hasilnya; - Bahwa saksi tidak pernah melihat langsung Penggugat dan Tergugat bertengkar; - Bahwa pada tanggal 24 Desember 2013 saat maghrib, antara Penggugat dan Tergugat terjadi pertengkaran yang disebabkan Penggugat tidak mau diajak tinggal di rumah orangtua Tergugat; - Bahwa akibat kejadian tersebut Penggugat dan Tergugat berpisah karena Tergugat sekarang berada di penjara karena dilaporkan ke Polisi oleh orangtua Penggugat; Bahwa selanjutnya Penggugat menyatakan keterangan saksi telah cukup; Bahwa Penggugat dalam kesimpulannya menyatakan tetap dengan gugatannya serta mohon putusan; Bahwa untuk mempersingkat uraian putusan ini ditunjuk segala hal yang tercantum dalam berita acara persidangan; TENTANG HUKUMNYA Menimbang, bahwa maksud dan tujuan gugatan Penggugat adalah sebagaimana telah diuraikan di atas; Hal 7 dari 15 hal Putusan No.24/Pdt.G/2014/PA.Ktbm
Menimbang, bahwa perkara ini adalah termasuk bidang perkawinan, oleh sebab itu berdasarkan Pasal 49 Ayat (1) huruf a dan Ayat (2) Undang-undang Nomor 7 Tahun 1989 sebagaimana telah diubah pertama dengan UndangUndang Nomor 3 Tahun 2006 dan perubahan kedua dengan Undang-undang Nomor 50 Tahun 2009, adalah menjadi kewenangan absolut Pengadilan Agama; Menimbang, bahwa meskipun Tergugat telah dipanggil secara resmi dan patut untuk menghadap di persidangan, sesuai Pasal 26 Ayat (1) Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975, ternyata Tergugat tidak pernah hadir dan tidak
pula
mengutus
wakil/kuasanya
yang
sah
serta
tidak
pula
ketidakhadirannya tersebut disebabkan oleh suatu halangan yang sah, maka dengan tidak hadirnya Tergugat
tersebut harus dinyatakan Tergugat yang
telah dipanggil secara resmi dan patut untuk datang menghadap di persidangan, tidak hadir. Oleh karenanya perkara ini dapat diperiksa tanpa hadirnya Tergugat (Verstek) sesuai ketentuan Pasal 149 Rbg; Menimbang, bahwa karena Tergugat tidak hadir, maka usaha damai dan mediasi sebagaimana maksud Pasal 82 Ayat (1) dan (4) Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989 jo. Pasal 31 Ayat (1) Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975 tentang usaha damai dan Pasal 2 Peraturan Mahkamah Agung RI Nomor 1 Tahun 2008 tentang Mediasi, tidak dapat dilaksanakan; Menimbang, bahwa yang menjadi dalil pokok gugatan Penggugat dalam perkara ini adalah Tergugat sering mabuk-mabukan, Tergugat sering bermain judi, Tergugat tidak pernah memberi nafkah lahir kepada Penggugat, Tergugat tidak pernah menghormati orangtua Penggugat, Tergugat sudah lebih dari 3 kali berkata cerai, Tergugat sering marah-marah tanpa alasan yang jelas, Hal 8 dari 15 hal Putusan No.24/Pdt.G/2014/PA.Ktbm
Tergugat pernah menjual alat-alat/barang milik orangtua Penggugat. Puncak perselisihan Penggugat dan Tergugat terjadi pada tanggal 24 Desember 2013 disebabkan Penggugat dipaksa Tergugat untuk tinggal di rumah orangtua Tergugat akan tetapi Penggugat tidak mau, sejak saat itu Penggugat dan Tergugat berpisah karena Tergugat sekarang berada di penjara dan hingga sekarang antara Penggugat dan Tergugat sudah tidak ada lagi hubungan baik lahir maupun batin; Menimbang, bahwa sebelum memeriksa pokok perkara, terlebih dahulu Majelis Hakim akan mempertimbangkan apakah Pengadilan Agama Kotabumi berwenang memeriksa perkara tersebut dan apakah Penggugat dan Tergugat mempunyai hubungan hukum dalam perkara tersebut; Menimbang, bahwa untuk itu Penggugat telah mengajukan bukti surat P.1 dan P.2, setelah majelis meneliti bukti P.1 dan P.2, terbukti telah memenuhi syarat formil dan materil sesuai Pasal 285 RBg dan menurut penilaian Majelis Hakim bukti P.1 dan P.2 tersebut memiliki nilai pembuktian yang sempurna dan mengikat sehingga bukti P.1 dan P.2 tersebut dapat diterima sebagai bukti; Menimbang, bahwa berdasarkan bukti P.1, maka perkara ini merupakan kewenangan relatif Pengadilan Agama Kotabumi sesuai ketentuan Pasal 66 Ayat (2) Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989 sebagaimana telah diubah pertama dengan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2006 dan perubahan kedua dengan Undang-Undang Nomor 50 Tahun 2009; Menimbang, bahwa berdasarkan bukti P.2 harus dinyatakan terbukti Penggugat dan Tergugat telah dan masih terikat dalam perkawinan yang sah sehingga secara formil Penggugat adalah pihak yang berkepentingan dalam perkara ini sesuai dengan Pasal 2 Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974; Hal 9 dari 15 hal Putusan No.24/Pdt.G/2014/PA.Ktbm
Menimbang, bahwa untuk menguatkan dalil-dalil gugatannya, Penggugat telah mengajukan 2 orang saksi dan terhadap bukti 2 orang saksi yang diajukan Penggugat, Majelis berpendapat bahwa kedua saksi tersebut telah memenuhi syarat formil karena masing-masing telah hadir, dalam hal ini secara pribadi di depan persidangan dan telah memberikan keterangan di bawah sumpahnya serta tidak terhalang secara hukum untuk didengar kesaksiannya sesuai dengan ketentuan Pasal 171 dan 175 RBg dan secara materil keterangan kedua saksi tersebut relevan dengan dalil Penggugat dan tidak saling bertentangan satu sama lain yang pada pokoknya kedua saksi menerangkan bahwa rumah tangga Penggugat dan Tergugat tidak rukun dan tidak harmonis karena Tergugat sering pulang malam dan Tergugat sering menjual barangbarang milik orangtua Penggugat. Akibat kejadian tersebut Penggugat dan Tergugat telah berpisah sejak Desember 2013, hal mana telah sesuai dengan ketentuan Pasal 308-309 RBg jo. Pasal 22 ayat (2) Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975 oleh karena itu keterangan kedua saksi tersebut dapat diterima; Menimbang, bahwa berdasarkan pembuktian tersebut di atas ditemukan fakta sebagai berikut: - Bahwa Penggugat dan Tergugat adalah suami istri sah yang telah menikah pada tanggal 15 Juli 2013; - Bahwa perkawinan Penggugat dengan Tergugat telah dikaruniai anak 1 orang; - Bahwa rumah tangga Penggugat dengan Tergugat sudah tidak rukun dan tidak harmonis karena Tergugat sering pulang malam dan Tergugat sering menjual barang-barang milik orangtua Penggugat; Hal 10 dari 15 hal Putusan No.24/Pdt.G/2014/PA.Ktbm
- Bahwa sejak Desember 2013 Penggugat dan Tergugat telah berpisah karena Tergugat di penjara, sehingga antara Penggugat dan Tergugat sudah tidak ada lagi hubungan baik lahir maupun batin; Menimbang, bahwa berdasarkan fakta tersebut majelis berkesimpulan bahwa rumah tangga Penggugat dan Tergugat benar telah pecah, disebabkan telah tidak adanya keharmonisan lagi dalam rumah tangga Penggugat dengan Tergugat. Keduanya sudah tidak saling memperdulikan lagi dan telah tidak lagi mendapatkan dan menjalankan kewajiban masing-masing sehingga sudah sangat sulit dan tidak ada harapan Penggugat dan Tergugat untuk dapat hidup rukun kembali dengan keadaan yang demikian; Menimbang, bahwa salah satu tujuan perkawinan adalah untuk membentuk
keluarga
atau
rumah
tangga
yang
mawadah
warahmah,
sebagaimana disebut dalam Firman Allah dalam surat Ar-Ruum Ayat 21 yang berbunyi: وﻣن اﯾﺎﺗﮫ ان ﺧﻠق ﻟﻛم ﻣن اﻧﻔﺳﻛم ازواﺟﺎ ﻟﺗﺳﻛﻧوا اﻟﯾﮭﺎ وﺟﻌل ﺑﯾﻧﻛم ﻣودة ورﺣﻣﺔ Artinya: Dan diantara tanda-tanda kekuasaan Allah, diciptakan-Nya untukmu pasangan dari jenismu sendiri, supaya kamu merasa tentram dan dijadikan-Nya diantara kamu rasa kasih sayang; Menimbang, bahwa menurut majelis hal-hal yang dimaksud dalam Firman Allah seperti dikemukakan di atas, telah tidak terwujud lagi dalam rumah tangga Penggugat dengan Tergugat, maka kehendak Pasal 1 Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan, yang menyatakan bahwa perkawinan adalah ikatan lahir batin antara seorang pria dan seorang wanita sebagai suami istri dengan tujuan membentuk keluarga atau rumah tangga yang bahagia dan kekal berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa telah tidak Hal 11 dari 15 hal Putusan No.24/Pdt.G/2014/PA.Ktbm
terpenuhidan sulit untuk dicapai, jika dipaksakan juga untuk mempertahankan rumah tangga yang demikian patut diduga akan menimbulkan mudharat/ mafsadah yang lebih besar dari manfaat/maslahatnya; Menimbang, bahwa berdasarkan Pasal 39 Ayat (2) Undang Undang Nomor 1 Tahun 1974 jo. Pasal 22 Ayat (2) Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975, untuk melakukan perceraian harus ada/cukup alasan
dimana
antara suami isteri tidak dapat rukun lagi dalam rumah tangga, alasan perceraian mana diatur dalam Pasal 19 Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975 jo. Pasal 116 Kompilasi Hukum Islam Tahun 1991; Menimbang, bahwa berdasarkan fakta yang telah ditemukan di persidangan, Majelis berpendapat alasan perceraian yang diajukan Penggugat telah beralasan hukum sesuai ketentuan Pasal 19 huruf (f) Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975 jo. Pasal 116 huruf (f) Kompilasi Hukum Islam di Indonesia Tahun 1991, yang menyatakan bahwa antara suami istri terus menerus terjadi perselisihan dan pertengkaran dan tidak ada harapan akan hidup rukun lagi dalam rumah tangga; Menimbang, bahwa oleh karena gugatan Penggugat telah terbukti dan beralasan hukum, maka gugatan Penggugat dapat dikabulkan dengan menjatuhkan talak satu ba’in shughra Tergugat terhadap Penggugat; Menimbang, bahwa Penggugat tetap hadir dalam persidangan, sedang Tergugat telah dinyatakan tidak hadir, maka gugatan Penggugat dapat dikabulkan dengan Verstek sesuai ketentuan Pasal 149 RBg; Menimbang, bahwa berdasarkan Pasal 84 Ayat (1) dan (2) UndangUndang Nomor 7 Tahun 1989, yang telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2006 dan perubahan kedua dengan Undang-Undang Nomor Hal 12 dari 15 hal Putusan No.24/Pdt.G/2014/PA.Ktbm
50 Tahun 2009 Tentang Peradilan Agama, maka berdasarkan ketentuan Pasal tersebut Majelis memerintahkan kepada Panitera Pengadilan Agama Kotabumi untuk mengirimkan salinan putusan ini setelah
berkekuatan hukum tetap
kepada Pegawai Pencatat Nikah yang wilayahnya meliputi tempat kediaman Penggugat dan Tergugat dan Pegawai Pencatat Nikah di tempat perkawinan Penggugat dan Tergugat dilangsungkan untuk dicatat dalam daftar yang disediakan untuk itu. Penambahan ini bukanlah ultra petitum (melebihi dari yang diminta) tetapi sebagai bentuk implementasi Pasal 84 Ayat (1) dan (2) Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989; Menimbang, bahwa oleh karena perkara ini termasuk dalam bidang perkawinan, maka sesuai
dengan
ketentuan Pasal
89 ayat (1) Undang-
Undang Nomor 7 Tahun 1989 dan Pasal 90 Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2006
tentang
perubahan
atas Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989
dan Pasal 91 A ayat (3) Undang-Undang Nomor 50 Tahun 2009 tentang perubahan kedua atas Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989 Tentang Peradilan Agama, maka biaya perkara ini dibebankan kepada Penggugat untuk membayarnya; Mengingat, segala ketentuan perundang-undangan yang berlaku dan dalildalil syar'i yang berkaitan dengan perkara ini; MENGADILI 1. Menyatakan Tergugat yang telah dipanggil secara resmi dan patut untuk menghadap ke persidangan, tidak hadir; 2. Mengabulkan gugatan Penggugat dengan verstek; 3. Menjatuhkan talak satu ba’in sughro Tergugat terhadap Penggugat;
Hal 13 dari 15 hal Putusan No.24/Pdt.G/2014/PA.Ktbm
4. Memerintahkan Panitera Pengadilan Agama Kotabumi untuk mengirimkan salinan putusan ini setelah
berkekuatan hukum tetap kepada Pegawai
Pencatat Nikah yang wilayahnya meliputi tempat kediaman Penggugat dan Tergugat dan Pegawai Pencatat Nikah di tempat perkawinan Penggugat dan Tergugat dilangsungkan untuk dicatat dalam daftar yang disediakan untuk itu; 5. Membebankan kepada Penggugat untuk membayar biaya perkara sejumlah Rp. 241.000,- (dua ratus empat puluh satu ribu rupiah); Demikian putusan ini dijatuhkan oleh Majelis Hakim Pengadilan Agama Kotabumi pada hari Senin tanggal 27 Januari 2014 M bertepatan dengan tanggal 25 Rabi’ul Awwal 1435 H yang terdiri dari H. A. FERNANDESZ, S.Ag., M.Sy. sebagai Ketua Majelis serta SHOBIRIN, S.HI., M.E.Sy. dan ALVI SYAFIATIN, S.Ag. masing-masing sebagai Hakim Anggota serta diucapkan oleh Ketua Majelis pada hari itu juga dalam sidang terbuka untuk umum dengan dihadiri oleh para Hakim Anggota serta EDY RIADI, S.Sos., S.H. sebagai Panitera Pengganti dan dengan dihadiri oleh Penggugat tanpa hadirnya Tergugat;
Hal 14 dari 15 hal Putusan No.24/Pdt.G/2014/PA.Ktbm
KETUA MAJELIS
H. A. FERNANDESZ, S.Ag., M.Sy.
HAKIM ANGGOTA
HAKIM ANGGOTA
SHOBIRIN, S.HI., M.E.Sy.
ALVI SYAFIATIN, S.Ag.
PANITERA PENGGANTI
EDY RIADI, S.Sos., S.H.
Perincian Biaya Perkara: 1.
Biaya Pendaftaran
Rp.
30.000,-
2.
Biaya Proses
Rp.
50.000,-
3.
Biaya Panggilan
Rp.
150.000,-
4.
Redaksi
Rp.
5.000,-
5.
Meterai
Rp.
6.000,-
Jumlah
Rp.
241.000,-
(Dua ratus empat puluh satu ribu rupiah)
Hal 15 dari 15 hal Putusan No.24/Pdt.G/2014/PA.Ktbm