LEMBAR PENGESAHAN JURNAL
1
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI MENGENAL JENISJENIS USAHA DAN KEGIATAN EKONOMI MELALUI METODE INQUIRI SISWA DI KELAS V SD INPRES TERATAI KABUPATEN POHUWATO
[email protected] Haris Mahmud, Muchtar Ahmad, dan Retni Gani 1 ABSTRAK Permasalahan dalam pembelajaran ini adalah Apakah akan meningkat hasil belajar siswa dengan menggunakan metode pembelajaran inquiry di Kelas V SD Inpres Teratai Kabupaten Pohuwato. Sedangkan tujuan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa dengan menggunakan metode pembelajaran inquiry di Kelas V SD Inpres Teratai Kabupaten Pohuwato. Hasil observasi menunjukkan bahwa di peroleh data awal dari 21 orang siswa tersebut hanya 10 orang siswa atau 48% dapat berhasil dengan baik, dan sekitar 52% atau 11 orang siswa yang masih belum mencapai criteria ketuntasan minimal. Sementara hasil nilai pada Siklus I setelah dilakukan pembelajaran dengan menggunakan metode inquiry diperoleh hasil pembelajaran tentang materi jenis kegiatan perekonomian dalam masyarakat di kelas V SD Inpres Teratai mengalami peningkatan keberhasilan belajar sebesar 72% atau 15 orang siswa tuntas hasil belajarnya dan belum tuntas hasil belajarnya 6 orang (29%). Dan hasil belajar setelah dilakukan penindakan pada siklus II di peroleh nilai dengan nilai rata-rata kelas V SD Inpres Teratai dalam peningkatan keberhasilan belajar tentang materi jenis-jenis usaha dalam masyarakat melalui metode inquiry siswa dikelas V SD Inpres Teratai sebanyak 20 orang (95%) tuntas hasil belajarnya dan belum tuntas hasil belajarnya 1 orang (5%). Setelah dilakukan perbaikan siklus II masih terdapat siswa yang mengalami kesulitan dalam belajar, hal ini diakibatkan oleh karena motivasi diri dan dorongan orang tua belajar lebih aktif kurang dilaksanakan saat siswa tersebut berada di lingkungan rumahnya. Dengan demikian hipotesis penelitian yang berbunyi "Jika Metode Pembelajaran Inquiry diterapkan pada Pembelajaran IPS, maka hasil Belajar siswa meningkat di Kelas V SD Inpres Teratai Kabupaten Pohuwato".artinya dapat diterima.
Kata Kunci; Hasil Belajar dan Metode Inquiry
1
Drs. H. Haris Mahmud, M.Si selaku dosen pada Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Gorontalo; Muchtar Ahmad, S.Pd, M.Si; dan Retni Gani selaku Mahasiswa Program PPKHB S1 Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar pada Fakultas Ilmu Pendidikan.
2
Berdasarkan hasil pengamatan khususnya pada siswa kelas V SD Inpres Teratai menunjukkan bahwa tingkat hasil belajar siswa terhadap mata pelajaran IPS belum optimal. Dari 21 siswa kelas V hanya 10 orang siswa atau 48% yang memiliki hasil belajar baik atau tuntas, sedangkan 11 orang siswa lainnya atau 52% belum memiliki hasil belajar yang optimal. Kondisi riel yang teramati menunjukkan bahwa siswa kurang memiliki perhatian terhadap kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan guru di kelas. Kurangnya perhatian siswa terhadap kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan di kelas diduga disebabkan oleh kurangnya pemberian kesempatan kepada siswa untuk belajar mandiri. Guru lebih mendominasi pembelajaran sehingga kurang memberikan kesempatan kepada siswa untuk beraktivitas dalam memahami materi yang diajarkan. Meskipun guru telah berusaha maksimal untuk meningkatkan hasil belajar siswa namun belum menunjukkan hasil yang optimal. Terkait hal tersebut maka akan digunakan metode inquiri untuk meningkatkan hasil belajar IPS. Dalam konteks ini penggunaan teknik ini diharapkan mampu memotivasi siswa untuk belajar secara mandiri sehingga meningkatkan pemahamannya atas konsep yang diajarkan. Pada gilirannya hal ini diharapkan mampu meningkatkan hasil belajar siswa. Berdasarkan latar belakang masalah, maka dapat diidentifikasi masalah sebagai berikut: 1. Hasil belajar siswa terhadap mata pelajaran IPS rendah. 2. Siswa kurang memiliki perhatian terhadap materi yang diajarkan guru. 3. Siswa kurang mendapatkan kesempatan untuk beraktivitas dalam belajar memahami materi yang diajarkan 4. Siswa kurang memeiliki literature saat belajar Adapun yang menjadi pokok permasalahan dalam penelitian ini adalah: “Apakah hasil belajar siswa pada materi Mengenal jenis-jenis usaha dan kegiatan ekonomi di Indonesia pada siswa kelas V SD Inpres Teratai Kabupaten Pohuwato dapat ditingkatkan dengan menggunakan metode inquiri”.
3
Berdasarkan permasalahan di atas, maka tujuan penelitian ini adalah: untuk mengetahui hasil belajar siswa pada materi Mengenal jenis-jenis usaha dan kegiatan ekonomi di Indonesia melalui metode inquiri pada siswa kelas V SD Inpres Teratai Kabupaten Pohuwato”. Hasil belajar siswa merupakan salah satu faktor penting untuk mengukur keberhasilan seseorang dalam belajar. Hasil belajar dalam bahasa Inggris di sebut “scholastic achievment”. Sebelum memahami pengertian hasil belajar lebih lanjut maka terlebih dahulu akan di paparkan pengertian belajar sebagaimana yang pernah di kemukakan oleh para ahli pendidikan sebagai berikut: Bandura (dalam Gunarsa; 2009:184) bahwa belajar adalah suatu proses sosialisasi dengan memperhatikan orang lain melakukan sesuatu pekerjaan. Gace (dalam Gunarsa 2009;11) memandang belajar sebagai suatu proses dimana suatu organisme berubah perilakunya sebagai akibat pengjenis-jenisan. Pengertian ini menunjukkan bahwa belajar sebagai proses perubahan dalam diri seseorang pada tingkah laku sebagai akibat/hasil, interaksi dengan lingkungannya dalam memenuhi kebutuhannya. Sudjana (2010;2) mengemukakan bahwa belajar adalah suatu proses yang ditandai dengan adanya perubahan tingkah laku pada diri seseorang. Perubahan sebagai hasil dari belajar dapat ditunjukkan dengan berbagai bentuk seperti berubah tingkah laku dan sikap pengetahuan, pemahaman, ketrampilan, kecakapan dan kemampuan, daya realisnya, daya penerimaannya dan lain-lain yang ada pada diri individu. Ranah kognitif berkenaan dengan hasil belajar intelektual yang terdiri dari enam aspek yaitu pengetahuan atau ingatan, pemahaman, aplikasi , analisis, sintesis dan evaluasi. Kedua aspek pertama disebut kognitif tingkat rendah dan keempat aspek berikut termasuk kognitif tingkat tinggi. Ranah afektif berkenaan dengan sikap yang terdiri dari lima aspek yaitu penerimaan, jawaban reaksi, penilaian, organisasi dan internaliasi..
4
Ranah psikomotorik berkenaan dengan hasil belajar keterampilan dan kemampuan bertindak. Ada enam aspek ranah psikomotorik yakni 1) gerakan reflex, 2) keterampilan gerakan dasar, 3) kemampuan perceptual, 4) keharmonisan atau ketepatan, 5) gerakan keterampilan kompleks
dan 6) gerakan ekspresif dan
interpretative. Ketiga ranah tersebut menjadi objek penilaian hasil belajar. Diantara ketiga ranah tersebut
ranah kognitiflah yang paling banyak dinilai guru di sekolah
karena berkenaan dengan kemampuan para siswa dalam menguasai isi bahan pengajaran. Metode inquiri merupakan salah satu metode yang digunakan untuk mengembangkan keterampilan siswa melalui upaya untuk membangun pengetahuan melalui kegiatan mandiri. Istilah metode inquiri berasal dari dua kata yaitu metode dan inquiri. Menurut Surakhmad (dalam Uno: 2007:45) bahwa metode adalah cara yang di dalam fungsinya merupakan alat untuk mencapai suatu tujuan. Hal ini berlaku baik bagi guru (metode mengajar) maupun bagi siswa (metode belajar). Makin baik metode yang dipakai, makin efektif pula pencapaian tujuan. Sementara itu menurut Roestiyah (2008;75) mengemukakan bahwa inquiry merupakan suatu teknik atau cara yang digunakan guru untuk mengajar di depan kelas. Adapun pelaksanaanya sebagai berikut, guru membagi tugas meneliti sesuatu masalah ke kelas. Siswa dibagi menjadi beberapa kelompokk, dan masing-masing kelompok mendapat tugas tertentu yang harus dikerjakan. Kemudian mereka mempelajari, meneliti atau membahas tugasnya di dalam kelompok. Setelah hasil kerja mereka dalam kelompok didiskusikan, kemudian dibuat laporan yang tersusun dengan baik. Akhirnya hasil laporan kelompok dilaporkan ke siding pleno, dan terjadilah diskusi secara luas. Dari siding plenolah kesimpulan akan dirumuskan sebagai kelanjutan hasil kerja kelompok. Dan kesimpulan terakhir bila masih ada tindak lanjut yang harus dilaksanakan, hal itu perlu diperhatikan. Lanjut Roestiyah (2008;76) dalam metode inquiry ini, guru menggunakan teknik ini sewaktu mengajar memiliki tujuan , agar demikian siswa terangsang oleh
5
tugas, dan aktif mencari serta meneliti sendiri pemecahan masalah itu. Mencari sumber sendiri, dan mereka belajar bersama dalam kelompok. Diharapkan juga siswa mampu
mengemukakan
pendapatnya
dan
berdebat,
menyanggah
dan
mempertahankan pendapatnya, metode inquiry mengandung proses mental yang lebih tinggi tingkatannya, seperti merumuskan masalah, merencanakan eksperimen, melakukan eksperimen, mengumpulkan dan menganalisa data, dan menarik kesimpulan. Berdasarkan
uraian di atas jelas menunjukkan bahwa
metode inquiri
merupakan metode yang dilakukan untuk mengembangkan potensi siswa sebagai pembelajar yang mandiri dalam upaya mengembangkan potensi mereka sehingga berkembang dengan optimal sesuai karakteristiknya.
Metode Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SD Inpres Teratai Kabupaten Pohuwato. Yang menjadi subjek dalam penelitian tindakan kelas ini adalah siswa kelas V SD Inpres Teratai yang berusia rata-rata 11 – 12 tahun yang berjumlah 21 orang yang terdiri laki-laki 11 orang dan siswa perempuan 10 orang. Pelaksanaan penelitian tindakan kelas meliputi kegiatan pengajuan proposal pengumpulan data sampai dengan penyusunan laporan penelitian direncanakan berlangsung selama 3 bulan, dimulai bulan September sampai dengan Desember 2013. Adapun prosedur penelitian terdiri dari tahap perencanaan, tahap pelaksanaan, tahap pemantauan dan evaluasi serta tahap analisis dan refleksi. Data dalam
penelitian tindakan kelas ini digunakan beberapa instrumen pengumpul data yang terdiri dari observasi, wawancara, tes dan dokumentasi. Analisis data dilaksanakan
secara
kualitatif
dan
kuantitatif
pada
setiap
akhir
siklus
pembelajaran.Data yang dianalisis meliputi observasi kegiatan guru dan aktivitas siswa serta data hasil belajar siswa.
6
Hasil Penelitian dan Pembahasan Hasil penelitian menunjukkan bahwa perolehan hasil pengamatan awal peneliti dari 21 orang siswa tersebut hanya 10 orang siswa atau 48% dapat berhasil dengan baik, dan sekitar 52% atau 11 orang siswa yang masih belum mencapai criteria ketuntasan minimal. Sementara hasil nilai pada Siklus I setelah dilakukan pembelajaran dengan menggunakan metode inquiry diperoleh hasil pembelajaran tentang materi jenis kegiatan perekonomian dalam masyarakat di kelas V SD Inpres Teratai mengalami peningkatan keberhasilan belajar sebesar 71% atau 15 orang siswa tuntas hasil belajarnya dan belum tuntas hasil belajarnya 6 orang (29%). Dan hasilnya belajar setelah dilakukan penindakan pada siklus II di peroleh nilai dengan nilai rata-rata kelas V SD Inpres Teratai dalam peningkatan keberhasilan belajar tentang materi jenis-jenis badan usaha dalam masyarakat melalui metode inquiry siswa dikelas V SD Inpres Teratai sebanyak 20 orang (95%) tuntas hasil belajarnya dan belum tuntas hasil belajarnya 1 orang (5%). Setelah dilakukan perbaikan siklus II masih terdapat siswa yang mengalami kesulitan dalam belajar, hal ini diakibatkan oleh karena motivasi diri dan dorongan orang tua belajar lebih aktif kurang dilaksanakan saat siswa tersebut berada di lingkungan rumahnya. Temuan peneliti lainnya adalah dukungan pimpinan satuan pendidik disekolah juga sangat penting dalam meningkatkan hasil belajar siswa, disamping itu dukungan saran dan prasarana pembelajaran yang memadai hal ini akan lebih meningkatkan mutu belajar siswa disekolah secara berkesinambungan dimasa datang. Dengan demikian hipotesis penelitian yang berbunyi bahwa Jika metode inqury ini diterapkan maka hasil belajar siswa di kelas V SD Inpres Teratai akan meningkat, dapat diterima.
7
Simpulan dan Saran Berdasarkan hasil penelitian diatas, maka dapat disimpulkan beberapa hal dalam penelitian ini bahwa hasil penelitian menunjukkan bahwa perolehan hasil pengamatan awal peneliti dari 21 orang siswa tersebut hanya 10 orang siswa atau 48% dapat berhasil dengan baik, dan sekitar 52% atau 11 orang siswa yang masih belum mencapai criteria ketuntasan minimal. Sementara hasil nilai pada Siklus I setelah dilakukan pembelajaran dengan menggunakan metode inquiry diperoleh hasil pembelajaran tentang materi jenis kegiatan perekonomian dalam masyarakat di kelas V SD Inpres Teratai mengalami peningkatan keberhasilan belajar sebesar 72% atau 15 orang siswa tuntas hasil belajarnya dan belum tuntas hasil belajarnya 6 orang (29%). Dan hasil belajar setelah dilakukan penindakan pada siklus II di peroleh nilai dengan nilai rata-rata kelas V SD Inpres Teratai dalam peningkatan keberhasilan belajar tentang materi jenis-jenis usaha dalam masyarakat melalui metode inquiry siswa dikelas V SD Inpres Teratai sebanyak 20 orang (95%) tuntas hasil belajarnya dan belum tuntas hasil belajarnya 1 orang (5%). Setelah dilakukan perbaikan siklus II masih terdapat siswa yang mengalami kesulitan dalam belajar, hal ini diakibatkan oleh karena motivasi diri dan dorongan orang tua belajar lebih aktif kurang dilaksanakan saat siswa tersebut berada di lingkungan rumahnya. Dengan demikian hipotesis penelitian yang berbunyi "Jika Metode Pembelajaran Inquiry diterapkan pada Pembelajaran IPS, maka hasil Belajar siswa meningkat di Kelas V SD Inpres Teratai Kabupaten Pohuwato".artinya dapat diterima. Saran Berdasarkan kesimpulan yang telah dipaparkan di atas, maka peneliti memberikan saran kepada : 1. Siswa : Dengan menggunakan metode inquiry tugas kepada siswa dapat memberikan kesempatan yang seluas-luasnya untuk melatih kemampuan mereka dalam melakukan inovasi atau pengalaman secara mandiri.
8
2. Guru : Agar kiranya dalam membelajarkan IPS guru menggunakan metode Inquiry. 3. Peneliti : Sebagai suatu pengalaman dalam membelajarkan IPS dengan menggunakan metode pembelajaran yang tepat dan sesuai dengan tingkatan pola pikir siswa SD pada khususnya
Daftar Pustaka Depdiknas. 2006. Permen Diknas No 26 tentang Standar Isi. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional Republik Indonesia. Djamara, Syaiful Bahri dan Aswan Zain, 2006 Strategi Belajar Mengajar, Jakarta, Rineka Cipta. Dimyati dan Mudjiono, 2010. Belajar dan Pembelajaran, Jakarta. Penerbit Rineka Cipta. Gunarsa, Singgih,D.2009. Dasar Dan Teori Perkembangan Anak. Jakarta: PT Bpk Gunung Mulia Siregar, Eveline & Nara, Hartini 2010, Teori Belajar dan Pembelajaran, Bogor; Ghalia Indonesia Sudjana. Nana. 2008. Evaluasi Hasil Belajar. Bandung: Alfabetha Sudjana, Nana.2010. Pedoman Praktis Mengajar, Merencanakan Dan Melaksanakan Pengajaran . Jakarja: Proyek Penulisan PA pada SMU Roestiyah. 2008. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta; Rineka Cipta Trianto. 2007. Model-Model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktivis. Surabaya. Penerbit Pustaka Publisher Uno, Hamzah.B. 2007. Metode Pembelajaran : Menciptakan Proses Belajar Mengajar yang Kreatif dan Efektif. Jakarta. Bumi Aksara. Wina Sanjaya. 2011. Strategi Pembelajaran Beorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana
9
Badrudin.Agus. 2009. Konsep Pendidikan IPS Dan Karakteristik Pendidikan IPS di SD (online) Tersedia di http://74.125.153.132/search?q=cache:Zf3hacjbwXgJ: smpn11medan.files.wordpress.com/2008/05/silabus-ips1.pdf+Karakteristik
+
IP S &cd= 1&hl=id&ct=clnk&gl=id Sugiarto.
Hadi.
2009.Pembelajaran
IPS
(Online)
Tersedia
di
http://www.zairahaes.wordpress.com
Joko. 2008. Pengaruh Metode Pembelajaran Inquiridalam belajar Sains terhadap Motivasi Belajar Siswa..http://www.erlangga.co.id.
10