PNPM MANDIRI PERKOTAAN 2010
LAPORAN UJI PETIK SIKLUS MASYARAKAT KEGIATAN RWT (REMBUG WARGA TAHUNAN)
Februari 2011 1|Page
LATAR BELAKANG PELAKSANAAN UJI PETIK RWT (REMBUG WARGA TAHUNAN)
RWT adalah singkatan dari Rembug/Rapat Warga Tahunan warga kelurahan/desa yang dilakukan secara rutin pada bulan Desember untuk setiap tahunnya. RWT juga merupakan forum pengambilan keputusan tertinggi dari paguyuban/himpunan warga kelurahan/desa. RWT merupakan wujud dari kedaulatan warga untuk melakukan kontrol terhadap lembaga/organisasi yang sebelumnya telah diberikan amanah oleh warga untuk mengelola kegiatan pembangunan khususnya upaya untuk penanggulangan kemiskinan di kelurahan /desa dengan acuan PJM (perencanaan jangka menengah) Pronangkis (program penanggulangan kemiskinan).
RWT bukan merupakan kegiatan yang terpisah dan berdiri sendiri, namun bisa ditegaskan bahwa RWT merupakan bagian dari kegiatan yang telah dicanangkan dalam program Warga kelurahan/ desa. Rembug Warga Tahunan dilaksanakan secara rutin setiap tahun, tepatnya pada bulan Desember.
Adapun tujuan dari Uji petik kegiatan RWT (Rembug Warga Tahunan) adalah: Mengetahui pemahaman pelaku terhadap aturan tentang RWT yang tertuang dalam Anggaran Dasar BKM/LKM Mengetahui pemahaman pelaku terhadap keberadaan dan isi Pedoman Pelaksanaan PNPM MP 2009 terkait RWT Mengetahui pemenuhan substansi pelaksanaan kegiatan Rembug Warga Tahunan (RWT) Mengetahui pemenuhan alur pelaksanaan kegiatan RWT Mengetahui pelaksanaan kegiatan sosialisasi sebelum dan sesudah kegiatan RWT Mengetahui pelaksanaan kegiatan pembekalan/ bimbingan/ OJT sebelum pelaksanaan kegiatan RWT Mengetahui kesesuaian data SIM dengan data dari informasi lapang
2|Page
I.
CAKUPAN UJI PETIK SIKLUS RWT (REMBUG WARGA TAHUNAN) Materi uji petik ini mencakup aspek-aspek berikut: pemahaman pelaku terhadap aturan tentang RWT yang tertuang dalam Anggaran Dasar BKM/LKM, pemahaman pelaku terhadap keberadaan dan isi Pedoman Pelaksanaan
PNPM
MP
2009
terkait
RWT,
pemenuhan
substansi
pelaksanaan kegiatan Rembug Warga Tahunan (RWT), pemenuhan alur pelaksanaan kegiatan RWT, pelaksanaan kegiatan sosialisasi sebelum dan sesudah kegiatan RWT, kesesuaian data SIM dengan data dari informasi lapang
Uji petik pelaksanaan
RWT ( Rembug Warga Tahunan) ini dilakukan selama
periode Februari 2011 di 13 kelurahan yang tersebar di 3 propinsi. Pelaksanaan kegiatan RWT (Rembug Warga Tahunan) itu sendiri masih akan berlangsung hingga bulan Maret 2011 dan uji petik siklus ini juga akan dilakukan pada kelurahan lain untuk mengetahui gambaran lebih utuh tentang pelaksanaan kegiatan RWT (Rembug Warga Tahunan) di masyarakat. Berikut daftar nama kelurahan,kota/kabupaten dan propinsi yang menjadi lokasi uji petik pelaksanaan kegiatan RWT (Rembug Warga Tahunan) bulan Februari 2011.
No
1
Propinsi
NAD
Kabupaten/ Kota
Kota Sabang
Pringsewu 2
Lampung Lampung
3
Kepulauan Riau
Kab. Bintan
Kelurahan Cot A Beuk Kota Bawah Timur Anoi Itam Paya Seunara Bumi Ayu Margodadi Gedong Air Way Halim Permai Panjang Utara Tanjung Uban Timur Tanjung Uban Selatan Tanjung Ugat Tanjung Pinang Barat
3|Page
III.
HASIL UJI PETIK DAN PEMBAHASAN 3.1.
Umum
Capaian pelaksanaan kegiatan Uji petik RWT (Rembug Warga Tahunan) pada
kelurahan sasaran yang termasuk dalam secara nasional
menunjukkan capaian 74%. Dapat dikatakan bahwa capaian kegiatan pelaksanaan RWT tersebut masuk dalam kategori Cukup, sesuai ketentuan (koridor) yang ditetapkan.
Berdasarkan 6 aspek (materi) yang dikaji dalam uji petik ini menunjukkan bahwa capaian 50% (kurang), terutama pada aspek mengetahui pemenuhan alur pelaksanaan kegiatan RWT.
100%
100% 100%
100% 92%
90%
83%
83%
Mengetahui pemahaman pelaku terhadap aturan tentang RWT yang tertuang dalam Anggaran Dasar BKM/LKM
83% 77%
80% 67%
70%
67%
69%
67% 63%
75% 72% 64%
58%
60%
59% 56%
58%
50% 50%
30%
33%33%
31% 25%
Mengetahui pelaksanaan kegiatan pembekalan/ bimbingan/ OJT sebelum pelaksanaan kegiatan RWT
25%
17%
20%
Mengetahui pemenuhan alur pelaksanaan kegiatan RWT Mengetahui pelaksanaan kegiatan sosialisasi sebelum dan sesudah kegiatan RWT
36%
25% 25%
Mengetahui pemenuhan substansi pelaksanaan kegiatan Rembug Warga Tahunan (RWT)
44%
42% 40%
Mengetahui pemahaman pelaku terhadap keberadaan dan isi Pedoman Pelaksanaan PNPM MP 2009 terkait RWT
Mengetahui kesesuaian data SIM dengan data dari informasi lapang
10%
Capaian Rata-rata Masing-masing Propinsi
0% KEPRI
LAMPUNG
NAD
RERATA
4|Page
3.2
Khusus
3.2.1.
Aspek pemahaman pelaku terhadap aturan tentang RWT yang tertuang dalam Anggaran Dasar BKM/LKM Dalam pelaksanaan siklus RWT (Rembug Warga Tahunan) tidak seluruh ketentuan (koridor) sesuai pedoman teknis terpenuhi. Capaiannya pada nilai 31%, sehingga dapat dikatakan kegiatan ini berkisar diantara
Kurang. Secara umum capaian
Kurang. Capaian di Lampung(42%),
Kepulauan Riau (25%) dan NAD (25%) .
Hampir semua ketentuan tidak terpenuhi ,akan tetapiketentuan yang sangat minimal adalah : Mengetahui
bahwa
salah
satu
isi
dari
AD
BKM/LKM
adalah
bab/pasal/ayat yang mengatur tentang pelaksanaan RWT AD BKM/LKM yang menjelaskan tentang pelaksanaan RWT menyebut
agenda dan waktunya.
Kondisi bahwa masyarakat belum mengetahui bahwa salah satu isi dari AD BKM/LKM adalah bab/pasal/ayat yang mengatur tentang pelaksanaan RWT terindikasi dari : Masyarakat tidak mengetahui secara utuh tentang salah satu isi dari AD
BKM/LKM adalah bab/pasal/ayat yang mengatur tentang pelaksanaan RWT Masyarakat jarang mendapatkan sosialisasi tentang AD BKM/LKM
secara umum
Kondisi bahwa terdapat AD BKM/LKM yang menjelaskan tentang pelaksanaan RWT menyebut agenda dan waktunya, di lapangan ditemukan bahwa meskipun waktu pelaksanaan RWT sudah jelas, akan tetapi
agenda
yang
dibahas
pada
umumnya
sebatas
Laporan
Pertanggung-Jawaban Kegiatan Pengelolaan Dana BLM. Padahal untuk lokasi berdasarkan tahun program, agenda yang dibahas sebetulnya cukup beragam,
sesuai
kebutuhan
masyarakat
dan
tahap
pembelajaran
berdasarkan tahun lokasi.
5|Page
3.2.2
Aspek mengetahui pemahaman pelaku terhadap keberadaan dan isi Pedoman Pelaksanaan PNPM MP 2009 terkait RWT Pada aspek pemahaman pelaku terhadap keberadaan dan isi Pedoman Pelaksanaan PNPM MP 2009 terkait RWT;
sudah pernah mengetahui
tentang buku pedoman pelaksanaan PNPM MP 2009 di BKM; dan sudah mendapat penjelasan dari fasilitator bahwa RWT dilaksanakan setiap akhir tahun (bulan Desember) rata rata adalah 69%. Secara umum aspek ini ada pada kisaran sangat baik (92%) di NAD, dan Kurang di Kepulauan Riau (25%) dan Lampung (42%). Dari 3 ketentuan (koridor) pada aspek ini ketentuan yang tidak dapat dipenuhi dalam hal : Pemahaman
pelaku
terhadap
keberadaan
dan
isi
Pedoman
Pelaksanaan PNPM MP 2009 terkait RWT. Mengetahui tentang buku pedoman pelaksanaan PNPM MP 2009 di
BKM Ketentuan yang dapat dipenuhi yakni: mendapat penjelasan dari fasilitator bahwa RWT dilaksanakan setiap
akhir tahun (bulan Desember)
3.2.3
Aspek Mengetahui pemenuhan substansi pelaksanaan kegiatan Rembug Warga Tahunan (RWT). Pada aspek Mengetahui pemenuhan substansi pelaksanaan kegiatan Rembug Warga Tahunan (RWT), terkait di dalamnya adalah: i) pelaksanaan RWT dirasakan telah mencapai salah satu tujuan yaitu: menjaga
agar
transparansi,
penerapan akuntabilitas
penanggulangan
kemiskinan;
prinsip-prinsip: tetap
demokrasi,
berlangsung
ii)pimpinan
kolektif
partisipasi,
dalam
kegiatan
BKM/LKM
telah
menyampaikan laporan pertanggungjawaban kinerja setahun yang lalu dalam forum RWT; iii)dilakukan pembahasan terhadap perubahan Anggaran Dasar BKM/LKM serta penetapannya dalam forum RWT; iv)dilakukan penyampaian rencana kerja BKM/LKM setahun kedepan dalam forum rembug warga tahunan, dilakukan penetapan
PJM
pronangkis dan atau Rencana Tahunan PJM dalam forum rembug warga
6|Page
tahunan; v)dilakukan penetapan hasil-hasil tinjauan partisipatif (tinjauan keuangan, tinjauan kelembagaan, dan tinjauan program) dalam forum rembug warga tahunan; vi)dilakukan penyampaian hasil audit keuangan BKM/LKM oleh auditor independen untuk periode tahun lalu dalam forum rembug warga tahunan, vii)peserta RWT adalah nama-nama/orang yang sudah ditetapkan menjadi utusan warga hasil pemilu ditingkat basis (RT/ RW/ Lingkungan); viii)ada laporan hasil pelaksanaan kegiatan RWT yang dibuat panitia dan telah diperiksa kelengkapannya oleh BKM/LKM Secara umum di seluruh lokasi uji petik dicapai dengan Baik. Capaian tertinggi ada di NAD (83%). Ketentuan yang dapat dipenuhi adalah: pelaksanaan RWT dirasakan telah mencapai salah satu tujuan yaitu:
menjaga
agar
transparansi,
penerapan akuntabilitas
prinsip-prinsip: tetap
demokrasi,
berlangsung
partisipasi,
dalam
kegiatan
menyampaikan
laporan
penanggulangan kemiskinan. pimpinan
kolektif
BKM/LKM
telah
pertanggungjawaban kinerja setahun yang lalu dalam forum RWT; dilakukan pembahasan terhadap perubahan Anggaran Dasar BKM/LKM
serta penetapannya dalam forum RWT dilakukan penyampaian hasil audit keuangan BKM/LKM oleh auditor
independen untuk periode tahun lalu dalam forum rembug warga tahunan.
Ketentuan yang tidak dapat dipenuhi adalah: dilakukan penyampaian rencana kerja BKM/LKM setahun kedepan
dalam forum rembug warga tahunan, dilakukan penetapan
PJM
pronangkis dan atau Rencana Tahunan PJM dalam forum rembug warga tahunan dilakukan penetapan hasil-hasil tinjauan partisipatif (tinjauan keuangan,
tinjauan kelembagaan, dan tinjauan program) dalam forum rembug warga tahunan peserta RWT adalah nama-nama/orang yang sudah ditetapkan menjadi
utusan warga hasil pemilu ditingkat basis (RT/ RW/ Lingkungan)
7|Page
ada laporan hasil pelaksanaan kegiatan RWT yang dibuat panitia dan
telah diperiksa kelengkapannya
oleh BKM/LKM
3.2.4 Aspek Mengetahui pemenuhan alur pelaksanaan kegiatan RWT Dari aspek ini diketahui tentang pemahaman terhadap alur dan langkahlangkah pelaksanaan kegiatan RWT.. Capaian pada seluruh lokasi Uji petik menunjukkan kategori kurang di NAD (58%) dan Cukup di Kepulauan Riau (67%) dan Sangat Baik di Lampung (100%) Ada hal yang dipandang lemah pada capaian aspek ini, yaitu : Tidak dilaksanakannya agenda RWT (sesuai tahun) semua oleh panitia
RWT . 3.2.5 Aspek mengetahui pelaksanaan kegiatan sosialisasi sebelum dan sesudah kegiatan RWT Aspek mengetahui pelaksanaan kegiatan sosialisasi sebelum dan sesudah kegiatan RWT meliputi : Fasilitator melakukan sosialisasi tentang pelaksanaan RWT kepada
BKM, Aparat, Relawan, dan memfasilitasi penyusunan rencana sosialisasi ke masyarakat. BKM dan panitia melakukan kegiatan sosialisasi sebelum pelaksanaan
RWT kepada masyarakat BKM dan panitia melakukan sosialisasi hasil RWT kepada masyarakat
Secara nasional bulan Februari 2011, capaian untuk aspek ini tergolong Cukup (72%). Hanya lokasi uji petik di Kepulauan Riau yang memiliki capaian kurang (33%) Kelemahan umumnya terjadi pada : BKM, panitia melakukan kegiatan sosialisasi sebelum pelaksanaan
RWT kepada masyarakat BKM, panitia melakukan sosialisasi hasil RWT kepada masyarakat.
8|Page
3.2.6 Aspek mengetahui pelaksanaan kegiatan pembekalan/ bimbingan/ OJT sebelum pelaksanaan kegiatan RWT Aspek mengetahui pelaksanaan kegiatan pembekalan/ bimbingan/ OJT sebelum pelaksanaan kegiatan RWT meliputi : Fasilitator memberikan bimbingan/ pembekalan tentang tata cara
pelaksanaan RWT kepada BKM dan Relawan (KBK). Fasilitator menjelaskan tentang rangkaian agenda kegiatan yang
dilakukan dalam RWT. Bimbingan
fasilitator
cukup
sehingga
panitia,
BKM
meningkat
pemahaman dan ketrampilan dan mampu melaksanakan RWT Capaian pada seluruh lokasi Uji petik menunjukkan kategori Sangat Baik di NAD (100%) dan Kurang di Kepulauan Riau (33%) dan Lampung (58%)
Adapun hal yang dipandang lemah pada capaian aspek ini, yaitu : Tidak optimalnya fasilitator menjelaskan tentang rangkaian agenda
kegiatan yang dilakukan dalam RWT Tidak optimalnya bimbingan fasilitator cukup sehingga panitia, BKM
meningkat pemahaman dan ketrampilan dan mampu melaksanakan RWT
3.2.7 Aspek kesesuaian data SIM dengan data dari informasi lapang Aspek kesesuaian data SIM dengan data dari informasi lapang meliputi: jumlah peserta aktif (punya hak bicara dan suara) yang diundang dalam
RWT adalah minimal 2% dari jumlah total penduduk dewasa pelaksanaan RWT sudah kuorum (dihadiri oleh sekurang-kurangnya
50% + 1) dari jumlah total peserta aktif. (Sesuai AD BKM/LKM) pelaksanaan RWT juga mengundang peserta non utusan a.l: aparat
pemerintah kelurahan/ kecamatan, perwakilan organisasi, relawan, KSM, masyarakat miskin Secara nasional bulan Februari 2011, capaian untuk aspek ini tergolong Kurang (56%). Hanya lokasi uji petik di NAD yang memiliki capaian Baik (83%)
9|Page
Kelemahan umumnya terjadi pada : jumlah peserta aktif (punya hak bicara dan suara) yang diundang dalam
RWT adalah minimal 2% dari jumlah total penduduk dewasa
IV. CATATAN UMUM & REKOMENDASI
1.
Pemahaman secara Subtansi tentang siklus tahunan khususnya pelaksanaan Rembug Warga Tahunan(RWT) dan Tinjauan Partisipatif ditingkat BKM atau pun Fasilitator masih lemah,terbukti dengan tidak adanya Tim review dlm TP sebelum melakukan RWT.
2.
Proses Tinjauan / Review partisipatif yang menjadi dasar dokumen yang akan disampaikan pada saat RWT tidak terbahas dengan baik,walau ada penyusunan anggota tim review tetapi proses tidak dipersiapkan dengan baik,sehingga rata – rata tujuan dari review tidak tercapai hal ini dibuktikan tidak adanya dokumen pendukung yang bsa disampaikan pada saat uji petik.
3.
Waktu pelaksanaan RWT terlambat dari jadwal yang ditetapkan sesuai target Siklus RWT, yakni terlaksana pada bulan Pebruari 2011. Hal ini disebabkan oleh pemahaman BKM yang umumnya masih memaknai kegiatan RWT sebagai bagian dari kegiatan BLM, karenanya BKM menunggu seluruh kegiatan pemanfaatan BLM selesai baru melaksanakan RWT
4.
Audit Independen tahun 2010 belum dilaksanakan, termasuk Audit Tahun 2009. Umumnya saat ini masih proses pengadaan Auditor yang dikoordinir melalui KMW.
5.
Rencana Kerja BKM yang seharusnya ditetapkan pada saat RWT, umumnya masih belum jelas/belum konkrit. BKM lebih memaknai rencana kerja hanya sebatas rencana kegiatan pemanfaatan dana BLM
6.
Proses RWT hanya mengagendakan penyampaian LPJ BKM dan proses penjaringan usulan kegiatan. Review Partisipatif dan Kelembagaan tidak dilakukan secara tuntas, PJM Pronangkisnya masih produk tahun 2009 dan belum di review, begitu juga dengan Renta tahun 2011 yang belum ditetapkan
7.
Semua kelurahan belum menetapkan prioritas kegiatan pada saat RWT, baik untuk kegiatan pemanfaatan BLM maupun untuk diusulkan melalui Musrenbang Kelurahan/Kecamatan. Khusus prioritas BLM-APBN, tidak dilakukan karena
10 | P a g e
Informasi pagu alokasi dana belum diketahui. Hasil koordinasi dengan Tim Korkot mengatakan bahwa mereka belum menyampaikan kepada BKM karena kuatir ada perubahan DIPA seperti tahun-tahun sebelumnya 8.
Laporan RWT belum terdokumentasikan dengan baik dan ada beberapa kekurangan materi yang perlu dilaporkan, sebagai contoh:
Laporan Keuangan LKM selama setahun,
RAPB
(Rencana Anggaran Pendapatan/Pemasukan dan Biaya) untuk
UPK dan Sekretariat (BKM), serta program kerja LKM Dokumen Review Partisipatif kurang lengkap. 9.
Dokumen kegiatan review program, keuangan dan kelembagaan tidak lengkap. Kegiatan review program tidak didasarkan pada penyepakatan melalui rembug masyarakat. PJM Pronangkis yang tersusun tidak mencerminkan pelaksanaan kegiatan yang telah dilaksanakan dan yang akan dilaksanakan di tahun berikutnya. Potensi lokal yang dimiliki tidak dicantumkan di dalam program yang disusun di dalam PJM Pronangkis
11 | P a g e