Laporan Tahunan Kegiatan Donasi 5000 “Mbuwak Dhuwit”
Isi dari laporan ini lebih merupakan ringkasan dari setahun kegiatan Donasi 5000 yang sebenarnya sebagian besar laporannya bisa dilihat setiap saat secara online di http://donasi.warujayeng.com Di bawah ini adalah grafik pertumbuhan donasi tahun pertama dari Maret 2012 hingga Pebruari 2013. Pada saat donasi terkumpul telah melewati 1 juta, terjadi penurunan dan kenaikan, tetapi masih bertahan di atas 1 juta. Kita berharap trend pertumbuhan donasi akan positif di tahun kedua.
Pertumbuhan Donasi 2012 - 2013 1,400,000 1,200,000 1,000,000 800,000 600,000 400,000 200,000 0
Penyaluran Donasi Di bawah ini adalah tabel penyaluran donasi berisi daftar target yang terpilih melalui voting di setiap periode. Penyaluran selalu dilakukan sesegera mungkin oleh para pelaksana lapangan. Dokumentasi penyerahan lengkap beserta foto albumnya bisa dilihat di grup Facebook yang tautannya tercantum di tabel di alamat berikut http://donasi.warujayeng.com Tanggal
Target
Nilai
2/19/2013
7 Siswa Yatim/Piatu Madrasah Kampungbaru, Kampungbaru
Rp.1.187.500,-
1/19/2013
Pendukung Pembelajaran Seni (Herwanto), Warujayeng
Rp.1.290.000,-
12/19/2012
Distribusi 2 anak Yatim/Piatu SMP kita, Tanjunganom
Rp.1.037.500,-
11/19/2012
Dibagi Dua untuk Warsito/Agus Sugiarto, Tanjunganom
Rp.1.045.000,-
10/19/2012
Dua Siswa Yatim/Piatu/Tak Mampu SMP kita, Tanjunganom
Rp.920.000,-
9/19/2012
Menyemangati Muji 84, Tanjunganom
Rp.665.000,-
8/21/2012
Distribusi 2 anak Yatim/Piatu SMP kita, Tanjunganom
Rp.542.500,-
7/19/2012
Distribusi 2 anak Yatim/Piatu SMP kita, Tanjunganom
Rp.467.500,-
6/21/2012
Agus Pak Juri, Tanjunganom
Rp.310.000,-
5/18/2012
Suparno TU SMP, Warujayeng
Rp.247.500,-
4/20/2012
Menyemangati Sulastri, Jogomerto
Rp.202.500,-
3/22/2012
Menyemangati Nurul Azizah, Kampungbaru
Rp.182.500,-
Target penerima donasi diusulkan oleh donatur atau alumni. Yang berhak memberikan suara adalah Donatur yang saldonya tidak kosong. Tidak ada diskriminasi atau pembedaan dalam penentuan target ini. Dan setiap target yang mendapatkan suara terbanyak, maka donasi akan disalurkan tanpa ada peninjauan lebih lanjut. Jumlah Donatur yang berkontribusi di setiap periode selalu naik dan turun. Tidak semua donatur yang mendaftar berkontribusi, dan tidak semua yang berkontribusi memiliki saldo yang cukup di setiap periodenya. Namun, seperti yang disampaikan di atas, nilai donasi di beberapa periode terakhir tetap bertahan di atas 1 juta di antara sekitar 300 donatur yang telah terdaftar saat ini. Hingga laporan ini dibuat, donatur yang baru bergabung senantiasa masih muncul. Dengan memupuk kredibilitas program Donasi 5000 diperkirakan suatu saat jumlah Donatur bisa mencapai ribuan.
Perubahan-perubahan Dalam perjalanannya, terdapat perubahan jangka waktu dari 12 bulan menjadi 18 bulan bagi para donatur yang ingin menitipkan donasinya. Perubahan ini berdasarkan masukan dari beberapa donatur. Perubahan lainnya adalah hanya donatur terdaftar yang memiliki saldo yang bisa memberikan suaranya untuk penentuan target donasi.
Keuangan Alumni Alumni dengan kegiatan utamanya di kesekretariatan memiliki rincian keuangan sebagai berikut. Laporan keuangan ini bisa dilihat setiap saat oleh setiap donatur di halaman pribadi setelah Login.
Pada saat sekretariat didirikan, dilakukan penggalangan dana, yang menghasilkan dana sebesar 4.4 juta dari target 2 juta yang dicanangkan. Kelebihan tersebut memberikan fleksibilitas untuk perbaikan atau renovasi sekretariat. Untuk melengkapi kebutuhan dan fasilitas sekretariat, dilakukan penggalangan dana tahap kedua yang menghasilkan 3 juta sesuai target. Fasilitas yang sudah kita miliki sekarang adalah sambungan internet dan pembelian komputer. Fasilitas ini untuk dimanfaatkan oleh alumni yang mampir ke sekretariat tanpa dipungut biaya.
Dalam perjalanannya, Kas Alumni mendapatkan pemasukan dari PAJ, Gowes, Warung, dan sumbangan lain-lain. Sementara pengeluaran rutin saat ini adalah: -
Pembayaran Telpon diperkirakan 25 ribu / bulan Pembayaran Internet diperkirakan 200 ribu / bulan Sewa Tempat 100 ribu / bulan Bantuan listrik diperkirakan 25 ribu / bulan
Kita belum berani memastikan berapa proyeksi pemasukan rutin untuk kas Alumni, karena belum ada kegiatan yang cukup terstruktur dan stabil untuk menggali sumber dana pemasukan. Selama ini pemasukan terbesar masih melalui sumbangan. Sebagai catatan, aliran keuangan Donasi 5000 tidak termasuk dalam rincian kas alumni di atas. Karena keuangan Donasi 5000 pada dasarnya adalah titipan, bukanlah uang yang bisa dipakai untuk kegiatan alumni atau investasi. Laporan keuangannya bisa dilihat secara online dari proyeksi pemakaiannya untuk 12 bulan ke depan. Seperti halnya laporan-laporan yang lain, proyeksi keuangan Donasi 5000 bisa dilihat setiap saat di http://donasi.warujayeng.com. Saat ini, Proyeksi Keuangan Donasi 5000 adalah sebagai berikut di bawah.
Dengan keuangan Donasi yang ada sekarang dan sesuasi perhitungan akumulasi saldo dari masingmasing donatur, bisa diproyeksikan berapa kemampuan donasi setiap periodenya untuk 12 bulan ke depan seperti terpampang dalam grafik di atas. Tentunya grafik tersebut akan berubah pada saat ada donatur yang ingin mengisi atau menambah saldonya. Nilai target Donasi yang terletak pada bagian atas grafik adalah target yang seharusnya dicapai untuk periode berjalan relatif terhadap besar donasi yang diberikan pada periode sebelumnya.
Demikian laporan ini dibuat semoga menyemangati kita semua agar tetap bisa menjadikan Donasi 5000 sebagai pupuk kebersamaan kita. Optimis sekali bahwa kita akan bisa mengembangkan Donasi 5000 ini sebagai kegiatan yang bisa memberikan manfaat untuk kita dan lingkungan kita. Mengenai laporan kegiatan PAJ, Gowes, dan Warung tidak menjadi bagian dari laporan ini karena kegiatan tersebut merupakah tanggung jawab masing-masing pengelolanya. Kegiatan-kegiatan tersebut adalah produk yang tumbuh di atas semangat Donasi 5000. Keberhasilan komunitas akan diukur dari keberhasilan produk-produk yang dihasilkannya. Sehingga ke depan, sangat diharapkan munculnya ideide seperti ini yang merupakan pohon yang tumbuh dari pupuk Donasi 5000. Mungkin tidak mudah menumbuhkan pohon-pohon ini, tetapi kalau tidak dapat tumbuh dan roboh adalah hal yang biasa, bisa diganti dengan pohon-pohon baru sampai bisa berdiri tegak dan tinggi untuk menghasilkan buah-buah yang bermanfaat.
Donasi 5000 dan Produk-produknya Bahwa Donasi 5000 adalah ibarat pupuk. Sesuai dengan visinya, Donasi 5000 adalah pupuk kebersamaan. Membangun kebersamaan perlu pupuk yang ditaburkan. Cara pandang terhadap Donasi 5000 dan Produk-produk yang tumbuh di atasnya tentunya sangat berbeda. Seorang petani yang menebarkan pupuk di ladang tujuannya adalah mendapatkan pohon atau buah yang bagus. Demikian halnya Donasi 5000 adalah bukan tujuan utama. Tujuan penting kita seharusnya melahirkan produk-produk yang tumbuh di atas pupuk ini. Dalam kata lain, Donasi 5000 adalah ladang amal. Sementara pohon-pohon yang tumbuh adalah pohon rejeki. Hadirnya PAJ, Gowes, Warung adalah pohon-pohon rejeki yang bisa bermanfaat sebagai sumber penghasilan bagi pengelolanya. Perhitungan yang hati-hati secara bisnis mesti dilakukan tanpa perlu merasa mencampurkan dengan kegiatan sosial. Sasaran utama dari Donasi 5000 bukan untuk membantu orang lain, melainkan membantu individuindividu donatur. Membantu untuk minumbuhkan spirit kebersamaan, berjiwa memberi, menghargai yang sepele-sepele, menempatkan diri secara setara (egaliter) di komunitas, dan lain-lain. Kesadaran diri untuk berpikir jernih akan menjadi modal utama dalam mempertahankan nilai-nilai yang bisa menjadikan kebersamaan sebagai kekuatan yang tangguh (invincible) yang akan menjadi contoh yang baik untuk masyarakat luas.
Tantangan Walau lima ribu, tidaklah kebersamaan datang tanpa tantangan. Menjadi besar tidak akan tercapai tanpa melalui tantangan yang besar pula. Namun, seberapa besar pun tantangan yang dihadapi tidaklah akan membunuh spirit kita manakala cobaan datang, asalkan kita bisa mendefinisikan apa tantangantantangan itu dan bagaimana menghadapinya. Menyadari akan datangnya tantangan tersebut sudah menyelesaikan 50 persen permasalahan, selebihnya adalah keteguhan mental saat menghadapinya.
Tantangan Pertama : Saat Donasi Terkumpul sudah mulai besar Ini adalah tantangan yang datang paling awal manakala buwakan limaribuan kita sudah mulai terasa besar nilainya. Pada saat itu, hati kita akan mulai terusik, nafsu kita mulai membisiki yang macammacam. Nafsu kita akan berusaha memakai segala cara untuk dijadikan alasan dalam melakukan protes sesuai kepentingan akal kita. Pada tahap ini, bagi yang belum bergabung akan menjauh karena sudah merasa tertinggal. Bagi yang anti kebersamaan akan semakin rutin berbisik-bisik mencari teman agar enggan bergabung. Bagi yang sudah merasa bergabung lama akan merasa menjadi yang paling berperan. Bagi yang merasa berjasa akan mulai mempertanyakan apa saja termasuk mekanisme dan kemanfaatan. Oleh karena itu, kita mesti selalu bekali diri kita dan selalu eling dengan tujuan kita. Kita memiliki mimpimimpi jauh ke depan. Kita ingin mengumpulkan ribuan teman-teman alumni untuk turut berdonasi. Komunitas kita bisa mengundang dan merealisasikan banyak kejutan di masyarakat luas. Jangan sampai mimpi kita kandas oleh masalah-masalah teknis yang terlalu sepele untuk menjadi batu sandungan yang menjatuhkan kita. Untungnya, dari awal sudah dicanangkan berkali-kali bahwa kemanfaatan donasi bukanlah prioritas utama. Sehingga ke mana pun donasi ini tersalur tidak perlu dijadikan polemik. Donatur mesti tampil tenang, sederhana, tapi penuh keyakinan. Kita perlu tampil dengan penuh respek. Dengan demikian masyarakat luas menghargai kehadiran kita. Demikian juga, dengan sistem egaliter (kesetaraan) yang diwujudkan bahwa setiap donatur hanya memiliki satu suara. Hal ini diharapkan tidak menjadikan teman-teman yang baru bergabung merasa dibedakan atau tertinggal. Siapa saja yang baru bergabung menjadi donatur akan memiliki posisi yang sama. Demikianlah, semoga kita tetap bisa mengingat dan mengendalikan diri di saat momen kritis menghampiri kita yang menguji mental kita untuk melampauinya. Dalam berkomunitas, kita jangan mengharapkan bertemu sahabat. Tapi bergabunglah dengan membawa mental kemampuan menyelesaikan masalah. Setiap kita pasti memiliki perbedaan dan masalah sendiri-sendiri. Jadi masalah itu pasti ada dan akan datang di komunitas. Yang terpenting adalah apakah kita mampu menghadapi dan menyelesaikan masalah yang datang. Berteman pada saat suasana gembira adalah sangat mudah, tetapi berteman pada saat dilanda kesusahan dan percekcokan, masihkan pertemanan itu bisa bertahan? Dalam konteks Donatur, hal sederhana yang bisa dipakai tolok ukur adalah selama seorang donatur yang menurut kita bermasalah masih bertahan di gelanggang yang sama, maka kita tidak patut membedakan atau mendiskriminasi dalam sikap dan perbuatan kita. Apalagi masih memperjuangkan Donasi 5000. Orang bisa berubah. Bisa jadi diri kita menjadi lebih bermasalah di kemudian hari.
Tantangan Kedua : Saat Bantuan Menghampiri Apa kiranya yang akan terjadi manakala tiba-tiba ada orang kaya atau pejabat yang berbaik hati mengulurkan bantuan yang nilainya cukup besar untuk kepentingan komunitas. Adakah ini rejeki atau musibah? Bisa dua-duanya. Katakanlah misalnya seorang pengusaha memberikan bantuan 10 juta untuk komunitas kita. Akankah kita terima? Dengan uang 10 juta, tentunya kita akan bisa berbuat banyak. Bisa untuk perbaiki bangunan sekretariat. Bisa untuk sepeda motor. Atau untuk sekedar melaksanakan syukuran. Namun, kita mesti percaya satu hal. Bahwa setiap kita mendapatkan sesuatu yang bukan atas kerja kita, maka sebesar itu pula kita akan kehilangan. Hilang bisa dalam bentuk yang berbeda-beda. Misalnya nilai komunitas kita yang berkurang. Bisa ada orang bilang, “Walah komunitas itu bisa besar karena dapat sumbangan dari pengusaha berhasil.”. Hal semacam itu adalah pengurangan nilai dan bisa berdampak akumulatif. Seorang calon donatur mungkin tidak akan jadi bergabung manakala memiliki persepsi semacam itu. “Ngapain nyumbang lima ribu, sumbangan sangat besar juga sudah pada datang.” Kalau hal tersebut terjadi, mulai hancurlah nilainilai kebersamaan yang kita bangun dalam waktu yang panjang ini. Intinya, pada saat kita bersama-sama, maka kita akan menjadi komunitas yang tangguh. Kalau hanya sekedar materi, apabila kebersamaan kita telah mencapai 2000 orang, mendatangkan uang 10 juta, hanya perlu keluar 5 ribu untuk setiap donatur. Oleh karena itu, komunitas kita diarahkan untuk memiliki mental memberi walaupun sedikit. Baik yang kaya maupun yang pas-pasan. Bahkan yang miskis sekali pun. Bisa saja yang miskin dibantu yang lain. Jadi komunitas kita perlu memiliki mental memberi…memberi…dan memberi. Karena hanya dengan memberi kita akan mendapatkan sesuatu yang berarti untuk hidup kita. Memberi tidak harus besar, tapi kalau dilakukan bersama-sama, sebesar pahala jamaah itulah yang akan kita dapatkan dari Tuhan. Apalagi kalau yang memberi bantuan di atas adalah alumni. Tidak sekedar itu akan menghancurkan nilainilai kesederhanaan kita, tapi juga menggoyang nilai-nilai egalitarian. Secara langsung atau tidak langsung, secara sadar atau tidak sadar, klaim-klaim akan mulai muncul, yang mengawali kesuraman masa depan komunitas kita. Namun, untungnya setahun telah kita lewati dengan cukup baik tanpa ada tantangan yang cukup menggoda. Kita pun sudah terbiasa memberi. Kita juga terbiasa menjaga nilai-nilai egaliter. Dalam penggalangan dana sekretariat, aturan telah diberlakukan agar tidak ada sumbangan di atas 250 ribu dalam satu minggu oleh donatur yang sama. Dengan demikian tidak ada orang yang layak untuk merasa paling berjasa berkontribusi dalam renovasi sekretariat. Kalau komunitas kita kredibel, dan ada kebersamaan, saya rasa tidak susah mengatasi kekuarangan materi. Saya yakin di antara ribuan alumni pasti ada yang berkelebihan rejeki untuk turut sedikit berbagi.
Tantangan Ketiga : Saat Kekuasaan Ditawarkan Kekuasaan tidak akan kalah menggiurkannya dan sifatnya seperti air bah. Maksudnya, sekali kita teledor, bisa pupus dalam sesaat bangunan yang telah susah payah didirikan. Kelanggengan komunitas sebenarnya tidak memerlukan jaminan gengsi. Berapa banyak golongan yang dalam perjalanannya bubar atau mandeg gara-gara hanya mengandalkan gengsi. Gengsi bisa berupa becking pejabat, pangkat, dana, dll. Apa yang menjadikan entitas kita tetap bertahan. Karena memiliki konsep yang bisa menjawab pertanyaan atau serangan yang ditujukan pada komunitas kita. Bisa mendefinisikan visi, misi, dan strategi. Kita memiliki model. Berapa kali juga kita temui organisasi atau kelompok yang tidak jalan padahal memiliki struktur organisasi yang bagus. Terutama untuk kegiatan sosial. Untuk komunitas alumni macam kita ini, seringkali pada saat reuni para alumnus pada gembira bertemu teman lama, kemudian dilanjutkan ide-ide membuat organisasi, akhirnya berakhir dengan pendefinisian jabatan-jabatan, dan mengakomodasi orang-orang untuk mendapatkan posisi di struktur organisasi. Seringkali organisasi semacam ini hanya berjalan di tempat, hanya tersisa struktur organisasinya saja. Bahkan seringkali menghambat perkembangan kreatifitas komunitas. Karena mungkin beberapa individu yang tidak punya posisi sejatinya memiliki ide-ide bagus tapi tidak bersemangat merealisasikannya karena sudah ada struktur organisasi, apalagi kalau tidak berfungsi. Untungnya, komunitas kita sudah terbiasa berjalan tanpa memunculkan figur-figur pahlawan, atau figurfigur yang bisa secara otoriter memutuskan kepentingan komunitas. Oleh karena itu, kita mesti percaya diri, tidak perlu mencari-cari legitimasi. Sebenarnya bukan juga kita ini tidak ingin membuat struktur yang berisi fungsi-fungsi. Buktinya, dari sekretariat juga muncul fungsifungsi sekretaris, penanggungjawab, dll. Kehati-hatian dalam membuat fungsi atau kalaupun membuat fungsi tidak semata-mata untuk kekuasaan, itulah yang sangat penting. Tiap-tiap orang yang memegang fungsi hendaknya lebih berperan melayani atau mendengar suara komunitas. Syukur-syukur sesuai bakatnya. Genderang pertemuan alumni telah ditabuh dalam acara ulang tahun smp ke 50. Seberapa beranikah kita memperkenalkan konsep komunitas alumni kita? Selain Donasi 5000 kita juga punya konsep FLA. Dan seberapa yakinkah kita bisa berkembang tanpa tergiur dengan tawaran posisi dan jabatan di organisasi? Jawabnya terpulang kepada masing-masing.
Missouri, Maret 2013