Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Bima Tahun 2012
KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga tugas penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Kabupaten Bima Tahun 2012 dapat kami selesaikan. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Bima disusun sesuai Instruksi Presiden RI Nomor 7 Tahun 1999, Keputusan Kepala Lembaga Administrasi Negara Nomor 239/IX/6/8/2003 tentang Perbaikan Pedoman Penyusunan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan Surat Edaran Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi RI Nomor 11 Tahun 2011 tentang Penyusunan Penetapan Kinerja dan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP). Penyusunan laporan ini merupakan upaya kami untuk menginformasikan pertanggungjawaban kinerja yang telah dilakukan organisasi perangkat daerah selama Tahun 2012, sebagai konsistensi kami terhadap komitmen untuk menciptakan transparansi yang merupakan pilar terwujudnya tata pemerintahan yang baik. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2012 memuat informasi tentang penyelenggaraan pemerintahan, pelaksanaan kebijakan program dan kegiatan, serta pencapaian sasaran dalam mewujudkan tujuan, misi dan visi Pemerintah Kabupaten Bima yaitu: “Terwujudnya masyarakat dan Daerah Kabupaten Bima yang maju, mandiri,dan bermartabat bedasarkan nilai Maja Labo Dahu yang religius”, sesuai yang telah ditetapkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Pemerintah Kabupaten Bima Tahun 2011 2015. Hasil pencapaian kinerja penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan Kabupaten Bima tidak terlepas dari kerjasama dan kerja keras semua pihak yakni masyarakat, swasta dan aparat pemerintah daerah baik dalam perumusan kebijakan, maupun dalam implementasi serta pengawasannya. Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan dukungan, bantuan serta partisipasi dalam penyusunan LAKIP Kabupaten Bima Tahun 2012. Bima,
Maret 2013 M 1434 H
BUPATI BIMA,
H. FERRY ZULKARNAIN, ST.
1
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Bima Tahun 2012
RINGKASAN EKSEKUTIF Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Pemerintah Kabupaten Bima disusun dengan maksud memberikan gambaran mengenai pelaksanaan program dan kegiatan berbasis kinerja, sebagaimana terdapat dalam Penetapan Kinerja Tahun 2012 yang merupakan tahun kedua pelaksanaan Rencana Strategis Pemerintah Kabupaten Bima 2011 - 2015. Laporan ini berisi penetapan kinerja dan akuntabilitas kinerja, dimana termasuk didalamnya akuntabilitas keuangan, analisis kinerja dan evaluasi kinerja guna menyajikan satu informasi yang utuh atas upaya yang telah dilakukan dan tingkat capaian dari target pada tingkat sasaran program. Dalam penyusunan LAKIP ini disajikan tentang Indikator Keberhasilan dan Kegagalan dalam pencapain sasaran, tujuan dan target yang telah ditetapkan dalam Penjanjian Kinerja, sehingga diperlukan pola pengukuran kinerja mulai Rencana Strategis, dan berakhir sampai dengan pengukuran kinerja atas sasaran program kegiatan yang dilakukan dalam rangka pencapain visi, misi, tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan dalam Penetapan Kinerja (PK). Sebagaimana tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Bima Tahun 2011-2015, Pemerintah Kabupaten Bima mempunyai 8 (delapan) sasaran strategis dan 75 (tujuh puluh lima) indikator sasaran strategis yang kemudian dijabarkan dalam 96 (sembilan puluh enam) Program dan 617 (enam ratus tujuh belas) kegiatan. Delapan sasaran strategis sebagaimana tertuang dalam dokumen Penetapan Kinerja Tahun 2012 sebagian besar (75%) telah dapat direalisasikan dengan Sangat Berhasil. Memperhatikan pada tingkat capaian kinerja tersebut, dilaksanakan evaluasi terhadap program-program yang belum optimal dalam suatu koridor atas serangkaian pembandingan capaian kinerja dalam kurun waktu satu tahun awal dari rangkaian lima tahun, sehingga didapatkan formulasi komparatif yang komperhensif. Hal tersebut diorientasikan pula untuk menjadi bagian yang terintegrasi dalam suatu upaya konstruktif dan berkelanjutan guna mengoptimalkan dan menyempurnakan kinerja Pemerintah Kabupaten Bima di waktu yang akan datang.
2
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Bima Tahun 2012
DAFTAR ISI KATA PENGANTAR ………………………………………………………………………………….. RINGKASAN EKSKUTIF …………………………………………………………………………….. DAFTAR ISI ……………………………………………………………………………………………. DAFTAR TABEL ………………………………………………………………………………………. DAFTAR GRAFIK ...……………………………………………………………………………………
i ii iii v vii
BAB I
PENDAHULUAN ……………………………………………………………………….… 1.1. LATAR BELAKANG ...................................................................................... 1.2. MAKSUD DAN TUJUAN .............................................................................. 1.3. DATA ORGANISASI ..................................................................................... 1.3.1. Struktur Organisasi ………………………………………………………. 1.3.2. Tugas Pokok dan Fungsi ………………………………………………... 1.3.3. Kewenangan ……………………………………………………………… 1.4. ASPEK STRATEGIS ORGANISASI …………………………………….......... 1.4.1. Luas dan Batas Wilayah Administrasi …………………………………. 1.4.2. Topografi ………………………………………………………………….. 1.4.3. Geologi …………………………………………………………………….. 1.4.4. Morfologi …………………………………………………………………... 1.4.5. Hidrologi …………………………………………………………………… 1.4.6. Daerah Aliran Sungai ……………………………………………………. 1.4.7. Kedalaman Efektif Tanah ……………………………………………….. 1.4.8. Klimatologi ………………………………………………………………… 1.4.9. Penggunaan Lahan ………………………………………………………. 1.4.10. Aparat Pemerintah ……………………………………………………… 1.4.11. Perekonomian …………………………………………………………… 1.4.12. Bidang Keuangan dan Investasi ………………………………………. 1.4.13. Sosial Budaya …………………………………………………………… 1.5. SISTEMATIKA PENYAJIAN …………………………………………………….
1 1 2 3 3 5 7 8 8 8 9 10 11 13 14 15 16 17 17 18 18 20
BAB II
PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA ……………………………………. 2.1 INDIKATOR KINERJA UTAMA ………………………………………………… 2.2 RENCANA STRATEGIS ………………………………………………………... 2.2.1. Visi Dan Misi Pemerintah Kabupaten Bima …………………………… 2.2.2. Tujuan Dan Sasaran Pembangunan …………………………………… 2.3. AGENDA PRIORITAS PEMBANGUNAN TAHUN 2012 …………………….. 2.4. TARGET INDIKATOR KINERJA MAKRO TAHUN 2012 ……………………. 2.5. PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2012 ………………………………………... 2.5.1. Pernyataan Peetapan Kinerja Pemerintah Kab, Bima ……………….. 2.5.2. Formulir Penetapan Kinerja Pemerintah Kab. Bima ………………….. 2.6. KEBIJAKAN PEMBANGUNAN TAHUN 2012 ..............................................
21 21 23 23 24 25 25 26 27 28 30
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA ……………………………………………………………
36
3.1.
KERANGKA PENGUKURAN KINERJA ………………………………
36
3.2.
CAPAIAN INDIKATOR KINERJA UTAMA …………………………….
37
3
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Bima Tahun 2012
BAB IV
3.3.
CAPAIAN INDIKATOR KINERJA MAKRO …………………………..
43
3.4.
CAPAIAN KINERJA SASARAN STRATEGIS ……………………….
50
3.5.
EVALUASI KINERJA SASARAN STRATEGIS ……………………...
51
3.6.
AKUNTABILITAS KEUANGAN …………………………………………
98
3.6.1. Akuntabilitas Laporan Keuangan Daerah .................................
98
3.6.2. Akuntabilitas Keuangan Sasaran ..............................................
99
PENUTUP ………………………………………………………………………
100
LAMPIRAN-LAMPIRAN Lampiran 1 Lampiran 2 Lampiran 3 Lampiran 4 Lampiran 5 Lampiran 6 Lampiran 7
4
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Bima Tahun 2012
DAFTAR TABEL Tabel 1.1.
Tabel 1.8. Tabel 1.9. Tabel 1.10. Tabel 1.11. Tabel 1.12.
Luas Lahan berdasarkan kemiringan dirinci per kecamatan di Kabupaten Bima …………………………………………………………........ Penyebaran Jenis Tanah di Kabupaten Bima ……………………………………. Sungai-Sungai Yang Mengairi Daerah Irigasi di Kabupaten Bima ................ Luas Daerah Irigasi di Kabupaten Bima ……………………………………... Prasarana Irigasi Bendungan Sumi dan Pelaparado ……………………………. Luas Areal Irigasi Pekerjaan Umum dan Irigasi Desa Se Kabupaten Bima Tahun 2011 ............................................................................................. Sebaran Lokasi Sumber Mata Air, Debit Air dan Penggunannya di Kabupaten Bima …………………………………………………………………………………… Pembagian Wilayah Menurut Kedalaman Efektif Tanah ………………………... Rata-rata Curah Hujan per Kecamatan di Kabupaten Bima Tahun 2012 …….. Luas Penggunaan Lahan Sesuai Kegunaannya di Kabupaten Bima ………….. Struktur Penduduk Kabupaten Bima Tahun 2012 ……………………………… Indikator IPM Kabupaten Bima, 2010-2012 ……………………………………….
Tabel 2.1. Tabel 2.2. Tabel 2.3.
Target Indikator Kinerja Utama Pemerintah Kabupaten Bima Tahun 2012 … Target Indikator Kinerja Makro Pemerintah Kabupaten Bima Tahun 2012 …… Penetapan Kinerja Kabupaten Bima Tahun 2012 ………………………………
21 25 28
Tabel 3.1. Tabel 3.2. Tabel 3.3. Tabel 3.4. Tabel 3.5.
Capaian Indikator Kinerja Utama Pemerintah Kabupaten Bima Tahun 2012 … Target Indikator Kinerja Makro Pemerintah Kabupaten Bima Tahun 2012 …… Perkembangan PDRB Kabupaten Bima Harga Konstan Tahun 2008-2012 … Perkembangan PDRB Kabupaten Bima Harga Berlaku Tahun 2008-2012 … Distribusi persentase PDRB Sektoral Tahun 2008-2012 (Atas Dasar Harga Konstan dan Harga Berlaku) ……………………………………………………….. Pertumbuhan PDRB Sektoral Tahun 2008-2012 (Atas Dasar Harga Konstan dan Harga Berlaku) ………………………………………………………………… Perkembangan PDRB per kapita Kabupaten Bima Tahun 2008 s/d 2012 ……. Perkembangan Rencana dan Realisasi Investasi Kabupten Bima Tahun 2011……………………………………………………………………………………. Jumlah Koperasi Tahun 2008-2012 ……………………………………………….. Capaian Kinerja Sasaran Kabupaten Bima Tahun 2012 ………………………
37 43 45 46
Pencapaian Target Misi …………………………………………………………….. Kategori Pencapaian Indikator Kinerja Sasaran …………………………………. Angka Kemiskinan …………………………………………………………………… Parietas Daya Beli tahun 2008-2012 ……………………………………………… Parietas Daya Beli tahun 2008-2012 ……………………………………………… Poduksi komoditi perkebunan Kabupaten Bima tahun 2008 s.d 2012 ………… Komoditi utama perkebunan rakyat Kabupaten Bima tahun 2008 s.d 2012 ….. Produksi dan Produktivitas Padi dan palawija Kabupaten Bima tahun 2008 s.d 2012 …………………………………………………………………………………… Perkembangan populasi ternak dan unggas di Kabupaten Bima Tahun 20082012 …………………………………………………………………………………. Perkembangan produksi daging dan telur tahun 2008 s.d 2012 ……………….. Penyebaran Hewan Per Kecamatan Tahun 2012 ………………………………
51 52 54 54 55 58 58
Tabel 1.2. Tabel 1.3. Tabel 1.4. Tabel 1.5. Tabel 1.6. Tabel 1.7.
Tabel 3.6. Tabel 3.7. Tabel 3.8. Tabel 3.9. Tabel 3.10. Tabel 3.11. Tabel 3.12. Tabel 3.13. Tabel 3.14. Tabel 3.15. Tabel 3.16. Tabel 3.17. Tabel 3.18. Tabel 3.19. Tabel 3.20. Tabel 3.21.
9 9 11 12 12 13 13 15 15 16 18 19
46 47 47 48 49 51
58 59 59 60 5
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Bima Tahun 2012
Tabel 3.22. Tabel 3.23. Tabel 3.24. Tabel 3.25. Tabel 3.26. Tabel 3.27. Tabel 3.28. Tabel 3.29. Tabel 3.30. Tabel 3.31. Tabel 3.32. Tabel 3.33. Tabel 3.34. Tabel 3.35. Tabel 3.36. Tabel 3.37. Tabel 3.38. Tabel 3.39. Tabel 3.40. Tabel 3.41. Tabel 3.42. Tabel 3.43. Tabel 3.44 Tabel 3.45 Tabel 3.46 Tabel 3.47 Tabel 3.48 Tabel 3.49 Tabel 3.50 Tabel 3.51. Tabel 3.52. Tabel 3.53.
Petani Peternak yang dirinci Per Jenis Ternak Kabupaten Bima tahun 2008 s.d 2012 ………………………………………………………………………………. Produksi Tangkapan Ikan Basah …………………………………………………. Perkembangan Angka Melek Huruf Tahun 2008 s.d 2012 Kabupaten Bima….. Angka Rata-Rata Lama Sekolah …………………………………………………... Perkembangan Angka Partisipasi Sekolah (APS) Tahun 2008 s.d 2012 Kabupaten Bima …………………………………………………………….............. Ketersediaan Sekolah dan Penduduk Usia Sekolah Tahun 2008 s.d 2012 Kabupaten Bima ……………………………………………………………………. Jumlah Guru dan Murid Jenjang Pendidikan Dasar Tahun 2008 s.d 2012 Kabupaten Bima …………………………………………………………………….. Angka Harapan Hidup ………………………………………………………………. Angka Kematian Bayi, Angka Kematian Ibu, Kasus Gizi Buruk di Kabupaten Bima Tahun 2008 s.d 2012 ………………………………………………………... Jumlah Tenaga Medis dan Paramedis di Kabupaten Bima …………………….. Kepemilikan Dokumen Kependudukan di Kabupaten Bima ………………….. Data pencatatan dan penerbitan dokumen Kependudukan …………………….. Pencapaian peserta KB baru di Kabupaten Bima tahun 2008 s.d 2012 ………. Jumlah Potensi Sumber Kesejahteraan Sosial (PSKS) …………………………. Obyek Wisata di Kabupaten Bima …………………………………………………. Perkembangan Kunjungan Wisatawan di Kab. Bima ……………………………. Penanggulangan Titik Rawan kerusakan hutan akibat perladangan liar dan ilegal loging ………………………………………………………………………….. Perkembangan penanganan lahan kritis selama tahun 2012 ………………….. Rasio Ketaatan terhadap RTRW Tahun 2008-2012 Kabupaten Bima ………. Persentase luas Wilayah Produktif Tahun 2008-2012 Kabupaten Bima ……… Tingkat pendidikan PNS tahun 2008 s/d 2012 …………………………………… Jumlah PNS berdasarkan golongan tahun 2008 s/d 2012 ……………………… Kontribusi PAD Terhadap APBD Tahun 2008 – 2012 …………………………… Perkembangan perangkat hukum Tahun 2008 – 2012 …………………………. Anggota Linmas yang berada di Kabupaten Bima Tahun 2012 ……………… Angka Kriminalitas di Kabupaten Bima ……………………………………………. Kondisi Jalan di Kabupaten Bima dengan Status Jalan Negara ……………….. Kondisi Jalan di Kabupaten Bima dengan Status Jalan Propinsi ……………. Kondisi Jalan di Kabupaten Bima dengan Status Jalan Kabupaten …………. Kondisi Jaringan Irigasi Kabupaten Bima Tahun 2012 ……………………….. Cakupan Pelayanan Air Bersih dan Sanitasi ……………………………………. Target dan Realisasi Anggaran Pencapaian Sasaran Strategis Tahun 2012….
61 61 64 65 65 66 67 67 67 68 68 69 69 74 75 76 79 79 80 80 83 83 85 90 90 91 93 93 94 95 96 98
6
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Bima Tahun 2012
DAFTAR GRAFIK Grafik 3.1.
Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Bima Tahun 2008-2012 …………………
45
7
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Bima Tahun 2012
BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Tahun 2012 merupakan tahun kedua implementasi Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Bima 2011-2015, yang dilaksanakan dalam kerangka mewujudkan visi Pemerintah Kabupaten Bima Tahun 2011-2015, yaitu: “Terwujudnya masyarakat dan Daerah Kabupaten Bima yang maju, mandiri,dan bermartabat berdasarkan nilai Maja Labo Dahu yang religius”. Dalam Perencanaan Pembangunan Daerah, Kabupaten Bima memperhatikan keseimbangan berbagai aspek dalam satu kesatuan wilayah pembangunan ekonomi, hukum, sosial, budaya, politik, pemerintahan dan lingkungan hidup untuk mendukung pembangunan yang berkelanjutan, dengan diikuti oleh penyelenggaraan pemerintahan yang akuntabel (good governance). Kepemerintahan yang akuntabel merupakan sebuah keharusan yang perlu dilaksanakan dalam usaha mewujudkan visi dan misi pembangunan daerah dan aspirasi serta cita–cita masyarakat dalam mencapai masa depan yang lebih baik. Berkaitan dengan hal itu, diperlukan pengembangan dan penerapan sistem pertanggungjawaban yang tepat, jelas dan terukur, sehingga penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan dapat berlangsung secara berdaya guna, berhasil guna, serta bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (KKN). Sejalan dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) tahun 2011 – 2015 secara terencana, memprogramkan berbagai kebijakan pemerintahan Kabupaten Bima dalam jangka lima tahun yang memuat arah kebijakan keuangan daerah, strategis pembangunan daerah, kebijakan umum dan program satuan kerja perangkat daerah serta rencana kerja dalam kerangka regulasi pembangunan Kabupaten Bima. Perwujudan berbagai kebijakan program dan kegiatan Kabupaten Bima diarahkan kepada upaya - upaya untuk melaksanakan 8 (delapan) sasaran strategis yaitu : 1. Meningkatkan Pendapatan Masyarakat; 2. Meningkatkan Ketahanan Pangan; 3. Meningkatkan Kualitas Sumber Daya Manusia dan Kependudukan: 4. Meningkatkan Kesadaran, Pemahaman, dan Pengamalan Agama, serta Nilai - nilai sosial Budaya; 5. Meningkatkan Pembangunan Berwawasan Lingkungan; 6. Mewujudkan Kepemerintahan Yang Baik; 7. Meningkatkan Ketentraman, Ketertiban Masyarakat dan Penegakan Supermasi Hukum; dan 8. Meningkatkan Percepatan Pembangunan Kawasan Strategis dan Cepat Tumbuh. Dalam masing-masing sasaran di atas, dijabarkan sebanyak 75 indikator sasaran pencapaian strategis dan untuk mencapai sasaran dimaksud, didukung oleh berbagai program dan kegiatan yaitu 96 program dan 617 kegiatan. Untuk memenuhi kewajiban dalam mempertanggungjawabkan pengelolaan dan pengendalian sumber daya serta pelaksanaan kebijakan sesuai dengan tugas dan kewenangannya dalam pencapaian tujuan sebagai komitmen organisasi yang telah ditetapkan sebelumnya, maka disusunlah Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2012, guna memberikan gambaran kinerja pokok pemerintah Kabupaten Bima pada Tahun 2012. LAKIP ini juga disusun untuk memenuhi amanat dari peraturan perundangan terkait sebagai berikut :
8
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Bima Tahun 2012
(1). Landasan Idiil yaitu PANCASILA (2). Landasan Konstitusional yaitu UUD 1945 (3). Landasan Operasional : TAP MPR No. IV/ MPR / 1999 tentang GBHN; TAP MPR No. XI/ MPR / 1999 tentang Penyelenggaraan negara yang bersih dan bebas korupsi, Kolusi dan Nepotisme; Undang-undang No. 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih, Bebas Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme; Undang-undang No. 25 Tahun 2000 tentang Program Pembangunan Nasional; Undang-undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara; Undang-undang No. 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional; Undang-undang No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah; Undang-undang No. 33 Tahun 2004 Tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Daerah; Peraturan Pemerintah No. 108 Tahun 2000 tentang Tatacara Pertanggungjawaban Kepala Daerah; Peraturan Pemerintah No. 25 Tahun 2000 tentang Kewenangan Pemerintah dan Kewenangan Kabupaten sebagai daerah Otonom; Peraturan Pemerintah Nomor 105 Tahun 2000 tentang Pengelolaan dan Pertanggungjawaban Keuangan Daerah; Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2003 tentang Pembagian urusan Pemerintah antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi dan Pemerintah Daerah Kabupaten /Kota; Peraturan Pemerintah Nomor 41 tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah; Intruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Instruksi Presiden RI Nomor 5 Tahun 2004 tentang Percepatan Pemberantasan Korupsi, Kolusi dan Nepotisme; Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah; Peraturan Daerah Kabupaten Bima Nomor 7 Tahun 2005 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kabupaten Bima tahun 2006 – 2025; Peraturan Daerah Kabupaten Bima Nomor 5 Tahun 2010 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Bima tahun 2011 – 2015; Peraturan Daerah Nomor 02 Tahun 2008 tentang Urusan Pemerintah Daerah Kabupaten Bima; Peraturan Daerah Kabupaten Bima Nomor 7 Tahun 2010 tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Kabupaten Bima Nomor 3 Tahun 2008 tentang Pembentukan, Susunan, Kedudukan, Tugas Pokok dan Fungsi Organisasi Perangkat Daerah Kabupaten Bima. Peraturan Daerah Kabupaten Bima Nomor 01 Tahun 2012 tentang Penetapan Angggaran dan Belanja Daerah Kabupaten Bima Tahun Anggaran 2012;
9
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Bima Tahun 2012
1.2. MAKSUD DAN TUJUAN Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Bima Tahun 2012 disusun dalam rangka memenuhi salah satu unsur dari rangkaian implementasi Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Bima. Penyusunan laporan ini dimaksudkan untuk memberikan informasi mengenai pelaksanaan Program dan Kegiatan Strategis dalam Rencana Strategis Pemerintah Kabupaten Bima Tahun 2011–2015 khususnya pada tahun 2012. LAKIP Pemerintah Kabupaten Bima Tahun 2012 menyajikan laporan mengenai hasil-hasil yang telah dicapai berdasarkan indikator kinerja yang dituangkan dan ditetapkan dalam Penetapan Kinerja Tahun 2012. Terkait dengan hal tersebut, LAKIP Kabupaten Bima Tahun 2012 bertujuan untuk meningkatkan akuntabilitas kinerja di lingkungan Kabupaten Bima dalam menjalankan tugas dan perannya sesuai dengan prinsipprinsip tata kepemerintahan yang baik, melalui penyajian gambaran atas pelaksanaan tugas yang diemban dalam berbagai program dan kegiatan selama tahun anggaran 2012. Selain itu LAKIP tahun 2012 bertujuan pula untuk memberikan umpan balik terhadap upaya peningkatan kinerja dan pemanfaatan seluruh sumber daya yang dimiliki untuk mewujudkan visi dan misi dalam Renstra Pemerintah Kabupaten Bima Tahun 2011-2015.
. 1.3. DATA ORGANISASI
1.3.1. Struktur Organisasi Penataan organisasi perangkat daerah berdasarkan PP Nomor 41 Tahun 2007 telah dilakukan dengan penetapan Peraturan Daerah Nomot 7 Tahun 2010 tentang perubahan Peraturan Daerah Nomor 3 Tahun 2008 tentang Pembentukan, Susunan, Kedudukan, Tugas dan Fungsi Organisasi Perangkat Daerah Kabupaten Bima, dengan besaran organisasi sebagai berikut : a. Sekretariat Daerah; b. Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah; c. Dinas – Dinas Daerah terdiri dari : (1) Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga; (2) Dinas Kesehatan; (3) Dinas Sosial; (4) Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi; (5) Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika; (6) Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil; (7) Dinas Kebudayaan dan Pariwisata; (8) Dinas Pekerjaan Umum; (9) Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah; (10) Dinas Perindustrian dan Perdagangan; (11) Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura; (12) Dinas Peternakan; (13) Dinas Kelautan dan Perikanan; (14) Dinas Perkebunan; (15) Dinas Kehutanan; (16) Dinas Pertambangan dan Energi; (17) Dinas Pendapatan Daerah; d. Lembaga Teknis Daerah terdiri dari : (1) Inspektorat; (2) Badan Perencanaan Pembangunan Daerah; 10
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Bima Tahun 2012
(3) Badan Kesatuan Bangsa, Politik dan Perlindungan Masyarakat; (4) Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluhan Pertanian; (5) Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Desa; (6) Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana; (7) Badan Kepegawaian Daerah; (8) Badan Lingkungan Hidup; (9) Kantor Penanaman Modal Daerah; (10) Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah; (11) Rumah Sakit Umum Daerah; (12) Satuan Polisi Pamong Praja; e. Lembaga – lembaga lain terdiri dari : (1) Badan Pelaksana Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan; (2) Badan Penanggulangan Bencana Daerah; (3) Kantor Pelayanan Perizinan Terpadu; dan (4) Sekretariat Dewan Pengurus KORPRI Kabupaten Bima. f. Kecamatan, terdiri dari : (1) Kecamatan Sape; (2) Kecamatan Wawo; (3) Kecamatan Wera; (4) Kecamatan Ambalawi; (5) Kecamatan Woha; (6) Kecamatan Palibelo; (7) Kecamatan Belo; (8) Kecamatan Bolo; (9) Kecamatan Donggo; (10) Kecamatan Soromandi; (11) Kecamatan Sanggar; (12) Kecamatan Tambora; (13) Kecamatan Langgudu; (14) Kecamatan Lambu; (15) Kecamatan Lambitu; (16) Kecamatan Parado; (17) Kecamatan Madapangga; (18) Kecamatan Monta. Bupati dalam melaksanakan tugasnya dibantu oleh Staf Ahli yang berasal dari Pegawai Negeri Sipil terdiri dari : a. Staf Ahli Bidang Hukum dan Politik; b. Staf Ahli Bidang Pemerintahan; c. Staf Ahli Bidang Pembangunan; d. Staf Ahli Bidang Kemasyarakatan dan Sumberdaya Manusia e. Staf Ahli Bidang Ekonomi dan Keuangan. Dalam melaksanakan tugas teknis operasional dan teknis penunjang Dinas dan Badan, dalam Peraturan Daerah Nomor 7 Tahun 2010, dibentuk Unit Pelaksana Teknis Dinas dan Badan yang terdiri dari : a. UPTD pada Dinas – dinas daerah : (1) Dinas Pendidikan Pemuda dan Olah Raga terdapat 18 UPT Dinas Pendidikan dan Olah Raga yang berada pada 18 Kecamatan dan 1 UPT Sanggar kegiatan Belajar, 5 UPT SMKN, 24 UPT SMAN serta 59 UPT SMPN seKabupaten Bima; 11
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Bima Tahun 2012
(2)
Dinas Kesehatan terdiri dari 20 UPT Dinas Kesehatan yang berada di wilayah Kabupaten BIma dan 1 UPT Instalasi farmasi; (3) Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi hanya 1 (satu) UPT Loka Latihan Kerja; (4) Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika terdiri dari 6 UPT Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika di wilayah Kecamatan dan 1 UPT Jembatan Timbang dan 1 UPT Balai Pengujian Kendaraan Bermotor; (5) Dinas Pekerjaan Umum terdapat 19 UPT dengan 18 UPT Dinas Pekerjaan Umum Kecamatan dan 1 UPT Balai Peralatan dan Laboratoriu;. (6) Dinas Pertanian Tanaman Pangan Kabupaten Bima 19 UPT yang terdiri dari 18 UPT Dinas Pertanian Tanaman Kecamatan dan 1 UPT Balai Pengawasan Dan Sertifikasi Benih (7) Dinas Peternakan terdiri dari 18 UPT Dinas Peternakan yang berada di 18 Kecamatan se-Kabupaten Bima; (8) Dinas Perkebunan 18 UPT Dinas Perkebunan yang berada di 18 Kecamatan se-Kabupaten Bima; (9) Dinas Kelautan dan Perikanan terdiri dari 12 UPT Dinas Kelautan dan Perikanan di wilayah Kecamatan se-Kabupaten Bima; (10) Dinas Kehutanan terdiri dari 18 UPT Dinas Kehutanan yang berada di 18 Kecamatan se-Kabupaten Bima; (11) Dinas Pendapatan Daerah terdiri dari 18 UPT Dinas Pendapatan yang berada di 18 Kecamatan se-Kabupaten Bima; (12) Dinas Kebudayaan dan Pariwisata yaitu UPT Musium Asi Mbojo. b. UPTD pada Lembaga Teknis Daerah berbentuk Badan : (1) Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluargan Berencana terdapat 18 UPT Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana yang berada pada 18 Kecamatan se-Kabupaten Bima; (2) Badan Lingkungan Hidup yaitu UPT Laboratorium; (3) Badan Pelaksana Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan terdapat 18 UPT Badan Pelaksana Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan yang berada pada 18 Kecamatan se-Kabupaten Bima. 1.3.2. Tugas Pokok dan Fungsi Dalam rangka perwujudan penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan dan sosial kemasyarakatan serta dalam menjalankan tugas dan peran kelembangaan perangkat daerah Kabupaten Bima maka ditindak lanjut Peraturan Daerah dengan beberapa Peraturan Bupati Bima yang mengatur Tugas, Fungsi dan Tata kerja Organisasi Perangkat Daerah sebagai berikut : a. Penetapan Peraturan Bupati Bima Nomor 2 Tahun 2008 tentang Rincian Tugas, Fungsi dan Tata Kerja Sekretariat Daerah dan Sekretariat DPRD Kabupaten Bima; b. Penetapan Peraturan Bupati Bima Nomor 5 Tahun 2008 tentang Rincian Tugas, Fungsi dan Tata Kerja Staf Ahli Bupati Bima; c. Penetapan Peraturan Bupati Bima Nomor 6 Tahun 2008 tentang Rincian Tugas, Fungsi dan Tata Kerja Kecamatan di Kabupaten Bima; d. Penetapan Peraturan Bupati Bima Nomor 4 Tahun 2011 tentang Rincian Tugas, Fungsi dan Tata Kerja Dinas Daerah Kabupaten Bima; e. Penetapan Peraturan Bupati Bima Nomor 5 Tahun 2011 tentang Rincian Tugas, Fungsi dan Tata Kerja Lembaga Teknis Daerah Kabupaten Bima;
12
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Bima Tahun 2012
f.
Penetapan Peraturan Bupati Bima Nomor 6 Tahun 2011 tentang pembentukan, Susunan, Kedudukan, Tugas, Fungsi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Dinas dan Badan lingkup Pemerintah Kabupaten Bima.
2.1. Sekretariat Daerah Sekretariat Daerah merupakan unsur staf yang dipimpin oleh Sekretaris Daerah yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Bupati. Sekretariat Daerah mempunyai tugas dan kewajiban membantu Bupati dalam menyusun kebijakan dan mengkoordinasikan Dinas Daerah dan Lembaga Teknis Daerah. Sekretariat Daerah dalam melaksanakan tugas dan kewajiban menyelenggarakan fungsi : a. penyusunan kebijakan pemerintahan daerah; b. pengkoordinasian pelaksanaan tugas Dinas Daerah dan Lembaga Teknis Daerah; c. pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kebijakan Pemerintahan Daerah; d. pembinaan administrasi dan aparatur Pemerintahan Daerah; dan e. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas dan fungsinya. 2.2. Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah merupakan unsur pelayanan terhadap DPRD yang dipimpin oleh Sekretaris Dewan yang secara teknis operasional berada di bawah dan bertanggung jawab kepada pimpinan DPRD dan secara administratif bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah. Sekretariat DPRD mempunyai tugas menyelenggarakan administrasi kesekretariatan, administrasi keuangan, mendukung pelaksanaan tugas dan fungsi DPRD, dan menyediakan serta mengkoordinasikan tenaga ahli yang diperlukan oleh DPRD sesuai dengan kemampuan keuangan daerah. Sekretariat DPRD dalam melaksanakan tugas menyelenggarakan fungsi : a. penyelenggaraan administrasi kesekretariatan DPRD; b. penyelenggaraan administrasi keuangan DPRD; c. penyelenggaraan rapat-rapat DPRD; dan d. penyediaan dan pengkoordinasian tenaga ahli yang diperlukan oleh DPRD. 2.3. Dinas Daerah Dinas daerah merupakan unsur pelaksana otonomi daerah. Dinas daerah mempunyai tugas melaksanakan urusan pemerintahan daerah berdasarkan asas otonomi dan tugas pembantuan. Dinas daerah dalam melaksanakan tugas menyelenggarakan fungsi: a. perumusan kebijakan teknis sesuai dengan lingkup tugasnya; b. penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum sesuai dengan lingkup tugasnya; c. pembinaan dan pelaksanaan tugas sesuai dengan lingkup tugasnya; dan d. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas dan fungsinya. 2.4. Lembaga Teknis Daerah Lembaga teknis daerah merupakan unsur pendukung tugas kepala daerah. Lembaga teknis daerah mempunyai tugas melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan
13
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Bima Tahun 2012
kebijakan daerah yang bersifat spesifik. Lembaga teknis daerah dalam melaksanakan tugas menyelenggarakan fungsi: a. perumusan kebijakan teknis sesuai dengan lingkup tugasnya; b. pemberian dukungan atas penyelenggaraan pemerintahan daerah sesuai dengan lingkup tugasnya; c. pembinaan dan pelaksanaan tugas sesuai dengan lingkup tugasnya; dan d. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas dan fungsinya. 2.5. Kecamatan Kecamatan merupakan wilayah kerja camat sebagai perangkat daerah kabupaten dan daerah kota. Camat mempunyai tugas melaksanakan kewenangan pemerintahan yang dilimpahkan oleh bupati/walikota untuk menangani sebagian urusan otonomi daerah. Camat juga menyelenggarakan tugas umum pemerintahan meliputi: a. mengkoordinasikan kegiatan pemberdayaan masyarakat; b. mengkoordinasikan upaya penyelenggaraan ketenteraman dan ketertiban umum; c. mengkoordinasikan penerapan dan penegakan peraturan perundang-undangan; d. mengkoordinasikan pemeliharaan prasarana dan fasilitas pelayanan umum; e. mengkoordinasikan penyelenggaraan kegiatan pemerintahan di tingkat kecamatan; f. membina penyelenggaraan pemerintahan desa dan/atau kelurahan; dan g. melaksanakan pelayanan masyarakat yang menjadi ruang lingkup tugasnya dan/atau yang belum dapat dilaksanakan pemerintahan desa atau kelurahan. 1.3.3. Kewenangan Dalam rangka melaksanakan fungsi-fungsi pemerintahan yang menjadi hak dan kewajibannya, Pemerintah Daerah mengatur dan mengurus urusan wajib dan urusan pilihan yang menjadi kewenangannya. Peraturan Daerah Kabupaten Bima Nomor 2 tahun 2008 tentang Urusan Pemerintah Daerah Kabupaten Bima mengatur urusan wajib dan urusan pilihan yang menjadi kewenangan pemerintah Kabupaten Bima, meliputi : 1. Urusan Wajib yang berkaitan dengan pelayanan dasar meliputi : 1) Penetapan kebijakan pemerintah dibidang kesehatan; 2) Penetapan kebijakan pemerintah dibidang pendidikan; 3) Penetapan kebijakan pemerintah dibidang lingkungan hidup; 4) Penetapan kebijakan pemerintah dibidang pekerjaan umum; 5) Penetapan kebijakan pemerintah dibidang penataan ruang; 6) Penetapan kebijakan pemerintah dibidang perencanaan ruang; 7) Penetapan kebijakan pemerintah dibidang perencanaan pembangunan; 8) Penetapan kebijakan pemerintah dibidang perumahan; 9) Penetapan kebijakan pemerintah dibidang kepemudaan dan olahraga; 10) Penetapan kebijakan pemerintah dibidang penanaman modal; 11) Penetapan kebijakan pemerintah dibidang koperasi usaha, mikro, kecil dan menengah; 12) Penetapan kebijakan pemerintah dibidang kependudukan dan pencatatan sipil 13) Penetapan kebijakan pemerintah dibidang ketenagakerjaan; 14) Penetapan kebijakan pemerintah dibidang ketahanan pangan; 15) Penetapan kebijakan pemerintah dibidang pemeberdayaan perempuan dan perlindungan anak; 14
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Bima Tahun 2012
16) 17) 18) 19) 20) 21) 22) 23) 24) 25) 26)
Penetapan kebijakan pemerintah dibidang keluarga berencana dan keluarga sejahtera; Penetapan kebijakan pemerintah dibidang perhubungan; Penetapan kebijakan pemerintah dibidang komunikasi dan informatika; Penetapan kebijakan pemerintah dibidang pertahanan; Penetapan kebijakan pemerintah dibidang kesatuan bangsa dan politik dalam negeri; Penetapan kebijakan pemerintah dibidang otonomi daerah, pemerintahan umum, administrasi keuangan daerah, perangkat daerah, kepegawaian, dan persandian; Penetapan kebijakan pemerintah dibidang pemberdayaan masyarakat dan desa; Penetapan kebijakan pemerintah dibidang sosial; Penetapan kebijakan pemerintah dibidang statistik; Penetapan kebijakan pemerintah dibidang kearsipan; Penetapan kebijakan pemerintah dibidang perpustakaan;
2. Urusan Pilihan yang secara nyata dan berpotensi untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat sesuai dengan kondisi,kekhasan, dan potensi unggulan daerah meliputi: 1) Penetapan kebijakan pemerintah dibidang kelautan dan perikanan; 2) Penetapan kebijakan pemerintah dibidang pertanian; 3) Penetapan kebijakan pemerintah dibidang kehutanan; 4) Penetapan kebijakan pemerintah dibidang energi dan sumber daya mineral 5) Penetapan kebijakan pemerintah dibidang pariwisata; 6) Penetapan kebijakan pemerintah dibidang industri; 7) Penetapan kebijakan pemerintah dibidang perdagangan; 8) Penetapan kebijakan pemerintah dibidang ketransmigrasian. 1.4. ASPEK STRATEGIS ORGANISASI 1.4.1. Luas dan batas wilayah administrasi Wilayah Kabupaten Bima terletak di Pulau Sumbawa bagian timur dan merupakan Kabupaten yang letaknya paling timur dari delapan (8) Kabupaten dan dua (2) Kota yang ada di Propinsi Nusa Tenggara Barat. Secara geografis berkedudukan pada 1180 44’ – 1190 22’ BT dan 080 08’ – 08 057’ LS. Batas administrasi wilayahnya adalah sebagai berikut : Sebelah Utara : Laut Flores. Sebelah Selatan : Samudra Hindia. Sebelah Timur : Selat Sape Sebelah Barat : Kabupaten Dompu. Luas Wilayah Kabupaten Bima lebih kurang 438.940 Ha atau 22 % dari luas wilayah Propinsi Nusa Tenggara Barat dan memiliki luas wilayah perairan laut berdasarkan data yang diukur oleh Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Mataram seluas 3.760.33 Km2 dengan panjang garis pantai sebesar 687.43 Km2. Proporsi luas perairan laut Kabupaten Bima 37.71% dari luas wilayah perairan laut Pulau Sumbawa 9.970.96 Km2 atau 29.26% dari luas wilayah perairan laut Propinsi Nusa Tenggara Barat 12.852.14 Km2. Terbagi atas 18 kecamatan, 168 desa dan 750 dusun. 15
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Bima Tahun 2012
1.4.2. Topografi Topografi wilayah Kabupaten Bima pada umumnya berbukit-bukit. Sebagian wilayahnya mempunyai topografi yang cukup bervariasi dari datar hingga bergunung dengan ketinggian antara 0-477,50 m di atas permukaan laut (m dpl). Berdasarkan kelompok kemiringan lahan, wilayahnya dapat dikelompokkan atas kelompok lereng 0-2 %, 3-15 %, 16-40 % dan > 40 %. Pengelompokkan kelas kemiringan pada setiap kecamatan disajikan dalam Tabel 1.1 di bawah ini. Tabel 1.1 Luas Lahan berdasarkan kemiringan dirinci per kecamatan di Kabupaten Bima No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
Kecamatan Monta Parado Madapangga Woha Belo Langgudu Wawo Sape Lambu Wera Ambalawi Donggo Sanggar Tambora Bolo Soromandi Lambitu Palibelo Jumlah %
0-2 % 4,016 4,593 4,409 68 5,760 2,832 1,024 7500 8,100 38,302 8.73
Kelompok Kemiringan (ha) 3-15 % 16 - 40% 6,100 29,054 784 2,364 4,108 7,698 8,080 14,480 11,792 4,272 11,700 26,696 12,100 20,163 37,448 32,405 4,400 8,394 96,512 145,526 21.99 33.15
Sumber Data : BPN Kab. Bima, 2012
> 40 % 9,711 2,716 2,169 22,851 41,813 23,592 13,268 33,023 9,457 158,600 36.13
Jumlah 48,881 10,457 18,384 45,479 63,637 64,820 46,555 110,376 30,351 438,940 100.00
1.4.3. Geologi Struktur geologi di wilayah Kabupaten Bima terbagi dalam jenis batuan : a. Batuan endapan permukaan terdiri dari kerikil, pasir, lempung utama bersusun endisit dengan penyebaran terdapat dari daerah-daerah pegunungan sampai ke pantai. b. Batuan endapan hasil gunung api terdiri dari hasil gunung api tua. c. Batuan endapan yaitu terumbu koral terangkat, yang terdapat di daerah pantai. c. Batuan terobosan merupakan batuan terobosan yang mempunyai susunan batuan yang tidak dapat dibedakan dan menerobos batuan hasil endapan gunung api, penyebarannya terdapat di daerah Bolo dan Monta. Jenis tanah yang terdapat di Kabupaten Bima adalah endapan Aluvial coklat, Litosol, Regosol dan Mediteran Coklat.
16
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Bima Tahun 2012
Tabel 1.2 Penyebaran Jenis Tanah di Kabupaten Bima
Jenis Tanah Aluvial Regosol Litosol Mediteran Lain-lain Total
Sumber: BPS Kab. Bima, 2012
Luas (Ha) 31,464 96,934 179,481 116,064 14,997 438,940
% 7.17 22.08 40.89 26.44 3.42 100.00
Dari tabel di atas terlihat bahwa penyebaran jenis tanah di wilayah Kabupaten Bima berturut-turut dari yang terluas adalah sebagai berikut: Litosol Jenis tanah ini dicirikan oleh kedalaman efektif tanah sangat dangkal dan langsung berada diatas batuan dan umumnya berada pada daerah pegunungan/perbukitan dengan kemiringan yang terjal. Untuk pengembangan, faktor penghambat jenis tanah ini adalah kedalaman efektif tanah yang dangkal dan lereng. Mediteran Jenis tanah ini terbentuk pada wilayah berombak sampai bergelombang, mempunyai kedalaman efektif relatif dalam, drainase baik dan terbentuk pada itilin mediteran tekstur halus untuk pengembangan pertanian jenis tanah ini potensial untuk dikembangkan tanaman perkebunan/tanaman keras. Regosol Tanah ini terbentuk dari batuan induk muda hasil letusan gunung berapi, dicirikan oleh adanya batuan yang menyebar baik dipermukaan tanah maupun pada lapisan tanah bagian atas. Tanah Regosol mempunyai drainase tanah sangat cepat sehingga tidak potensial untuk pengembangan pertanian. Tanah ini dapat meresapkan air cukup sehingga dapat difungsikan sebagai kawasan lindung untuk resapan air. Di wilayah Bima tanah Regosol merupakan hasil letusan gunung api Tambora, sehingga sebarannya sekitar Gunung Tambora. Aluvial Tanah Aluvial merupakan tanah muda hasil endapan. Tanah ini mempunyai sifat kimia dan fisik relatif baik dari pada ke 3 jenis di atas. Dalam pemanfaatan jenis tanah ini merupakan lahan potensial untuk pengembangan tanaman pangan. 1.4.4. Morfologi Morfologi wilayah Kabupaten Bima terutama dibentuk oleh pengaruh letusan gunung berapi yang dicirikan dari struktur bantuan yang didominasi oleh batuan hasil letusan gunung api tua. Bentukan lainnya adalah bentukan tenaga eksogen yaitu erosi dan sedimentasi yang dicirikan dengan batuan endapan khususnya di wilayah pantai. Bentukan proses geomorfologi tersebut menghasilkan morfologi wilayah Daerah Bima dengan topografi berbukit dan bergunung dengan ketinggian tempat sampai 2.851 m yaitu pada puncak Gunung Tambora. Berdasarkan ketinggian wilayah dari permukaan laut, wilayah Kabupaten Bima sebagian besar berketinggian lebih dari 100 m dpl. Sedangkan berdasarkan kelerengannya wilayah Kabupaten Bima 68 % wilayahnya mempunyai kemiringan lebih
17
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Bima Tahun 2012
besar dari 15 % bahkan untuk kecamatan Sape dan Wawo, Wera, Ambalawi, Lambu, Langgudu lebih dari 50% wilayahnya mempunyai kemiringan lebih dari 40%. Dilihat dari fisiografi makro wilayah, yang didasarkan pada ketinggian tempat dan kelerengan wilayah Kabupaten Bima dapat dibedakan dalam 3 satuan morfologi utama yaitu: a. Morfologi Perbukitan dan Pegunungan Satuan morfologi ini menyebar pada bagian tengah wilayah membentang dari Timur ke Barat yang dicirikan dengan ketinggian tempat dari permukaan laut > 500 m dpl dengan kelerengan dominan > 40 %. Gunung-gunung yang relatif tinggi terdapat pada satuan morfologi diantaranya adalah Gunung Maria (1.479m), Gunung Lambitu (1.340m), Gunung Soromandi (1.181m), Gunung Tambora (2.851 m). luas wilayah yang tercakup pada satuan morfologi ini adalah menempati wilayah sekitar 32 % dari luas wilayah Kabupaten Bima. b. Morfologi Perbukitan Satuan morfologi ini dijumpai di wilayah bagian Selatan teluk Waworada dengan puncaknya mencapai ketinggian sampai 650m, topografi bergelombang sampai berbukitan (15-40%). Cakupan wilayahnya sekitar 46%. c. Satuan Morfologi Dataran Satuan morfologi ini terutama menempati wilayah sekitar pantai khususnya pantai teluk Bima. Wilayah ini mempunyai ketinggian tempat antara 0 – 100 mdpl, dengan topografi datar sampai kemiringan 0 – 15%. Wilayah yang tercakup pada satuan morfologi ini menempati ± 22 % dari luas wilayah Kabupaten Bima. 1.4.5. Hidrologi Kondisi hidrologi wilayah yang perlu dipertimbangkan dalam perencanaan pembangunan Wilayah Kabupaten adalah kondisi genangan, sungai dan mata air. Pada sub bab diatas (tabel penggunaan lahan) telah disebutkan bahwa sebagian kecil dari wilayah Kabupaten Bima dipengaruhi pasang surut 7 Ha (0,002 %) dan rawa yang tergenang terus-menerus menempati areal seluas 287 Ha (0.066 %). Di wilayah Kabupaten Bima banyak mengalir sungai, baik sungai besar maupun sungai kecil dengan panjang aliran antara 5 sampai 95 km. Dari sungai-sungai yang ada tersebut sebagian besar yaitu 20 sungai sudah dimanfaatkan untuk irigasi. Adapun sungai-sungai yang sudah dimanfaatkan untuk irigasi adalah seperti disajikan pada tabel berikut :
No
Tabel 1.3 Sungai-Sungai Yang Mengairi Daerah Irigasi di Kabupaten Bima
Nama Sungai
1
S. Campa
2
S. Madapangga
3 4 5 6 7
S. Kerengo S. Pandede S. Mbawa S. Kala S. Manggi
Daerah Irigasi
Lebo Ncangakai Brj. Bontokape Madapangga ori Rade Ncoha Rora Kecil Ndano Rangga Sori Monca Diwu Tangiri
Kecamatan
Bolo Madapangga Bolo Donggo Donggo Donggo Donggo
Debit (M3)
Luas Baku (Ha)
2 2,5 2 2 1,6 1,5 2,5 0,8 0,5 2
1000 1375 703 454 307 522 601 520 300 500 18
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Bima Tahun 2012 No 8 9
Nama Sungai S. Boroloka S. Kampasi S. Paradokanca
10
11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
S. Kawuwu Ncera S. Roka S. Kuta S. Ntonggu S. Kaleli S. Nunggi/Tawali S. Karumbu S. Sambu S. Sumi
S. Diwu Moro
Sumber : Dinas PU Kab. Bima, 2012
Daerah Irigasi Oikawa Taloko Brj. Taloko Pela Parado Sie Tenga Kalate Tongondoa Ngali Embung Roi Leka K. Ntonggu Ngaro Rangga Brj. NaE Wera Diwusadundu Sambu Sari Sape Brj. Wuwu Sumi
Kecamatan Sanggar
Debit (M3) 0,5
Luas Baku (Ha) 300
2,6 1 1,5 1,7 2,4
337 181 569 968 750
1,5 1 1,5 2 1,2 0,5 2,4 1,5 1,5 2,5
350 530 150 600 900 100 1000 1000 306 860
Sanggar
Monta
Belo Belo Belo Belo Wera Wera Wawo Wawo Sape Sape
Tabel 1.4 Luas Daerah Irigasi di Kabupaten Bima No
Uraian
1
Daerah Irigasi Pela Cempaka (eksisting)
2 3
Daerah Irigasi Parado (eksisting)
4
Daerah Irigasi Kalate
Luas (Ha) 528 936
Daerah Irigasi Pengembangan (baru)
1.379 991
Sumber :BPSDA Cabang Bima, 2012
Data mengenai daerah dan prasarana irigasi Bendungan Sumi dan Bendungan Pela Parado disajikan pada tabel berikut : Tabel 1.5 Prasarana Irigasi Bendungan Sumi dan Pelaparado Nama Saluran Sumi H.C. Sumi Kanan H.C. Sumi Kiri Sec. Sumi Kanan Sec. Sumi Kiri Sec. Rato Sec. Lanta Sec. Bea Su Total 1
Panjang Sal (m) 600 700 6.583 15.537 3.887 5.089 540 32.936
Luas (Ha) 398 548,6 416 332 192,9 1.887,5
Blok Tersier 8 16 8 7 4 43 19
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Bima Tahun 2012 Nama Saluran
Panjang Sal (m)
Sape H.C. Sape Sec. Sape Sec. Sape Kanan Sec. Sape Kiri Sec. Rasa Bou Sangia Sub Total 2 Total 1 dan 2
Sumber : BPSDA Cabang Bima, 2012
540 500 1.250 950 540 100 3.880 36.816
Luas (Ha) 239 121 180 114,8 654,8 2.542,3
Blok Tersier 3 2 3 2 10 53
Tabel 1.6 Luas Areal Irigasi Pekerjaan Umum dan Irigasi Desa Se Kabupaten Bima Tahun 2011 No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
Nama Daerah Irigasi (D.I) Kec. Madapangga Kec. Bolo Kec. Donggo Kec. Sanggar Kec. Monta Kec. Woha Kec. Belo Kec. Wera Kec. Ambalawi Kec. Sape Kec. Lambu Kec. Wawo Kec. Langgudu Jumlah
Baku 5.140 2.910 2.241 1.216 6.041 3.671 5.131 3.338 595 3.167 1.568 1.114 2.136 38.268
Luas Areal (Ha) Potensial 4.608 2.661 1.051 958 3.719 3.539 4.700 1.375 595 2.639 1.389 1.019 1.874 30.127
Fungsional 4.608 2.661 1.051 958 3.719 3.539 4.700 1.375 595 2.639 1.389 1.019 1.874 30.127
Sumber : BPSDA Cabang Bima, 2012
Luas areal irigasi di Kabupaten Bima mencapai 98.522 Ha, yang terdiri dari irigasi baku seluas 38.268 Ha (38,84%), irigasi potensial seluas 30.127 Ha (30.58%), dan irigasi fungsional seluas 30.127 (30.58%). Dari luas areal irigasi yang ada, Kecamatan Monta memiliki irigasi baku yang terluas yaitu 6.041 Ha. Sedangkan irigasi potensial dan fungsional terluas terdapat di kecamatan Belo dan kecamatan Madapangga. Pemanfataan saluran irigasi, tidak hanya dengan air hujan tetapi juga menggunakan mata air permukaan tanah. Di Kabupaten Bima terdapat 41 mata air, dari jumlah itu tidak semuanya dipergunakan untuk kebutuhan lahan pertanian tetapi juga untuk kebutuhan air minum. Dari 41 mata air, mata air yang terdapat di Kecamatan Tambora dan Sanggar memiliki debit air yang besar, sehingga sangat potensial untuk dikembangkan dan dimanfaaatkan untuk pembangkit listrik tenaga air.
20
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Bima Tahun 2012
1.4.6. Daerah aliran sungai berikut :
Sebaran sumber mata air dan penggunaannya dapat dilihat pada tabel sebagai Tabel 1.7 Sebaran Lokasi Sumber Mata Air, Debit Air dan Penggunannya di Kabupaten Bima
No
Nama Sumber Mata Air
Desa
Lokasi Kecamatan
Debit (L/dtk)
Keterangan
1 2 3 4 5
Mada Oi Soli Oi Tede Oi Beringin Oi Madapangga Oi Ntana
Tonda Campa Monggo Ndano Bajo
Madapangga Madapangga Madapangga Madapangga Donggo
150 57 15 175 5
Pertanian Pertanian Pertanian Pertanian dan Air Minum Pertanian
6 7 8 9 10 11
Oi O’o Mada Oi Rora Oi Mudu Oi Tampuro Oi Po’on Oi Nanga Na’E
Donggo Donggo Donggo Sanggar Sanggar Tambora
1 15 17 200 25 2000
Air Minum Pertanian Pertanian Kelautan Pertanian Kelautan
12
Sori Panihi
Tambora
350
Air Minum dan Kelautan
13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35
Oi Wo’bo Oi Fanda Oi Ntoke Oi Pai Diwu Moro Oi Pela Oi So Wuwu Oi Rade Oi Kala Tembaju Oi Toloribo Oi Roko Oi Ngawu Oi Sori Kadi Oi Panas Oi Kambu’u Oi Karano Oi Mada Karumbu Oi Kalo Rupe Oi Labolo Oi Rora Kecil Oi Nanga Kai Oi Ncoha Oi Monca
O’o Padende Mbawa Piong Piong Labuan Kananga Kawinda Nae Maria Talapiti Ntoke Pai Dalam Rato Pelaparado Tolo Uwi Rade
Wawo Ambalawi Wera Wera Lambu Monta Monta Madapangga Woha Woha Monta Monta Monta Monta Monta Belo Langgudu Langgudu Donggo Donggo Bolo Madapangga Donggo
10 37 55 65 1 1 7
Permandian/ Pertanian Pertanian Pertanian Pertanian Pertanian Pertanian Pertanian
Tangga Sie Diha Parado
Padende Woro
30 20 2 1 4 4 30 3 20 20 75 50 15 5 5 21
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Bima Tahun 2012 No 36 37 38 39 40 41
Nama Sumber Mata Air Oi Mada Masa Oi Witi Oi Ro’o Oi Wadukinda Oi Fo’o Oi Ncinggi
Desa Kawinda Sangia Bala
Boke
Lokasi Kecamatan Sape Sape Wera Wawo Wawo Sape
Debit (L/dtk)
Keterangan
15 25 15 20 20 10
Sumber : Dinas PU Kab. Bima, 2012
1.4.7. Kedalaman Efektif Tanah Salah satu sifat fisik tanah dalam mendukung pemanfaatan lahan adalah kedalaman efektif. Sesuai dengan kepentingan dalam mendukung budidaya tanaman, kedalaman efektif tanah wilayah perencanaan dapat dikelompokkan menjadi 4 kelas yaitu >90 cm, 60 – 90 cm, 30 – 60 cm dan < 30 cm. Gambaran penyebaran kelompok Kedalaman efektif tanah pada setiap kecamatan di Kabupaten Bima dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 1.8 Pembagian Wilayah Menurut Kedalaman Efektif Tanah No
Kecamatan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
Monta Parado Madapangga Woha Belo Langgudu Wawo Sape Lambu Wera Ambalawi Donggo Sanggar Tambora Bolo Soromandi Lambitu Palibelo Jumlah/Total %
> 90 cm 1.535 0.32 2.752 0.224 5.780 2.832 0.642 11.600 8.100 33.617
Kedalaman Efektif (Ha) 60-90 cm 30 – 60 cm 38.588 2.240 3.537 4.692 9.799 2.760 16.542 11.040 28.418 28.259 10.700 40.315 14.400 39.082 84.714 12.038 18.415 2.818 225.113 138.886
0 - 30 cm 8.540 1.040 2.810 17.773 3.200 10.750 1.625 2.219 1.120 49.077
Jumlah (Ha) 48.881 10.557 18.118 45.572 63.837 64.597 46.594 110.571 30.451 428.994
Sumber : BPN Kab. Bima, 2012
Dari tabel di atas terlihat sebagian besar wilayah Kabupaten Bima memiliki kedalaman antara 60 – 90 cm dengan luas 225.113 Ha (50 %) dari luas wilayahnya. Sedangkan luas wilayah dengan kedalaman > 90 cm adalah yang paling kecil, yaitu seluas 33.617 Ha (8 %) dari luas wilayahnya.
22
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Bima Tahun 2012
1.4.8. Klimatologi Kabupaten Bima dipengaruhi tipe iklim D, E dan F (menurut Schmidth dan Ferguson, 1951). Musim hujan relatif pendek, curah hujan rata-rata tahunan sebesar 158,97 mm3 dengan hari hujan 10,78 hari/tahun. Suhu udara siang hari antara 24,3 – 32,9°C. Terjadi perbedaan suhu udara yang sangat besar antara siang dan malam hari. Selain curah hujan tahunan yang relative kecil, penyebarannyapun juga tidak merata, dimana bulan Mei-Oktober merupakan bulan yang jarang terjadi hujan. Keadaan dan distribusi curah hujan setiap wilayah kecamatan yang ada di Kabupaten Bima dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 1.9 Rata-rata Curah Hujan per Kecamatan di Kabupaten Bima Tahun 2012 Kecamatan
1. M o n t a 2. P a r a d o 3. B o l o 4. Mada Pangga 5. W o h a 6. B e l o 7. Palibelo 8. Langgudu 9. W a w o 10. Lambitu 11. S a p e 12. L a m b u 13. W e r a 14. Ambalawi 15. Donggo 16. Soromandi 17. Sanggar 18. Tambora Kabupaten Bima
Sumber : BMKG M. Salahuddin Bima, 2012
Rata-rata Curah Hujan 246,3 166,9 115,3 89,3 47,7 177,8 399,8 96,2 249,8 203,2 117,2 114,4 54,8 377,4 75,7 88,3 170,6 70,8 158,97
Rata-rata hari hujan 9 14 10 8 6 11 9 7 12 15 8 8 13 16 11 11 10 16 10,78
1.4.9. Penggunaan lahan Kabupaten Bima dengan luas wilayah sebesar 438.940 ha berdasarkan penggunaan lahan terbagi atas lahan sawah dan bukan sawah. Penggunaan lahan sebagai lahan sawah hanya sebesar 6,27% sedangkan sisa sebesar 93,73% merupakan lahan bukan sawah, namun demikian lahan bukan sawah juga potensial untuk dikembangkan menjadi lahan sawah. Adapun rincian penggunaan lahan di Kabupaten Bima sebagai berikut :
23
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Bima Tahun 2012
Tabel 1.10 Luas Penggunaan Lahan Sesuai Kegunaannya di Kabupaten Bima No. I
II
Jenis Penggunaan Lahan Lahan Sawah
Lahan Bukan Sawah
a. Sawah Irigasi
Luas Lahan (Ha)
%
18.214,15
4,15
b. Sawah Tadah Hujan
9.286,54
2,12
a. Pemukiman
3.033,14
0,69
b. Tegalan
38.260,28
8,72
c. Ladang
4.725,26
1,08
614,40
0,14
e. Perkebunan
2.165,49
0,49
f. Perikanan
1.409,80
0,32
175.322,00
39,94
d. Kebun campuran
g. Hutan Lebat h. Hutan Sejenis
14.615,74
3,33
i. Hutan Belukar
97.065,47
22,11
j. Semak
43.134,53
9,83
k. Rumput
27.941,52
6,37
1.390,29
0,32
m.Danau
80,00
0,02
n. Rawa
80,00
0,02
193,22
0,04
p. Tanah Rusak
1.096,37
0,25
q. Pasang Surut
180,00
0,04
r. Lain-lain
131,80
0,03
l. Alang-alang
o. Embung/Waduk
Sumber : Dokumen RTRW Kab. Bima, 2012
438.940,00
100,00
1.4.10. Aparat Pemerintah Keadaan Aparat Pemerintah dilingkungan Kabupaten Bima untuk mendukung kegiatan pemerintahan, pembangunan dan pelayanan masyarakat pada tahun 2012 sejumlah 9.625 orang yang terdiri dari : Jumlah Pegawai Negeri Sipil menurut: a. Golongan I : 92 orang, Golongan II : 2.660 orang, Golongan III : 4.022 orang, Golongan IV : 2.851 orang. b. Jabatan Struktural yang terdiri dari, Eselon II : 36 orang, Eselon III : 176 orang, Eselon IV: 748 orang, Eselon V: 44 orang. c. Jabatan Fungsional yang terdiri dari: 1) Jabatan fungsional umum sejumlah 8.121 orang 2) Jabatan fungsional Khusus : dokter special 8 orang, dokter umum 36 orang, dokter gigi 7 orang, perawat 340 orang, bidang 158 orang, apoteker 10 orang, asisten apoteker 15 orang, perawat gigi 12 orang, sanitarian 46 orang, nutrisionis 61 orang, administrator kesehatan 12 orang, penyuluh kesehatan 9 orang, pranata lab kesehatan 22 orang, radiographer 7 orang, teknisi elektromedis 4 orang, perekam medis 2 orang, fisioterapis 4 orang, epidemolog kesehatan 7 orang, analisis kesehatan 4, penyuluh 4 orang, penyuluh pertanian 74 orang, penyuluh kehutanan 21 orang, penyuluh peternakan 10 orang, 24
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Bima Tahun 2012
penyuluh perikanan 6 orang, penyuluh KB 25 orang, penyuluh perindag 4 orang, penyuluh pajak 5 orang, pengendali OPT 1 orang, auditor 14 orang, pustakawan 3 orang, polisi hutan 10 orang, instruktur 4 orang, pengantar kerja 1 orang, penguji kendaraan bermotor 5 orang, pengawas sekolah 156 orang, penilik sekolah 27 orang, pamong belajar 8 orang, fungsional lainya 4 orang. d. Tingkat Pendidikan : SD = 84 orang, SMP = 76 orang, SLTA = 1.791 orang, SMK = 1.317 orang, Diploma I = 170 orang, Diploma II = 1.455 orang, Diploma III = 945 orang, Diploma IV = 109 orang, S1 = 3.559 orang, S2 = 116 orang S3 = 3 orang. 1.4.11. Perekonomian a. Pertumbuhan PDRB Kabupaten Bima Tahun 2010 tercatat sebesar 4,54% atau mengalami penurunan dibanding tahun 2009 yang tercatat sebesar 6,46%, akan tetapi pada tahun 2011 pertumbuhan PDRB kabupaten Bima mengalami peningkatan sebesar 5,00% dan diperkirakan akan tumbuh menjadi 6,00% pada tahun 2012. b. Laju Inflasi Laju inflasi di Kabupaten Bima dari tahun ke tahun dapat ditekan dari 8,61% pada tahun 2008 dan menjadi 7,14% pada tahun 2011, dan diperkirakan akan naik pada level 8,49% pada tahun 2012. c. PDRB per kapita, PDRB per kapita merupakan gambaran dari rata-rata pendapatan yang diterima oleh setiap penduduk Kabupaten Bima dari nilai tambah yang tercipta selama satu tahun. PDRB per kapita biasa digunakan sebagai salah satu indikator untuk mengetahui tingkat kesejahteraan ekonomi masyarakat secara makro. 1.4.12. Bidang Keuangan dan Investasi Salah satu azas yang digunakan dalam pengelolaan keuangan daerah adalah aspek keterbukaan. Hal ini menuntut Pemda untuk dapat memberikan akses informasi mengenai pengelolaan keuangan daerah seluas-luasnya kepada publik seperti menerbitkan laporan keuangan di media massa. Laporan keuangan yang memadai juga sangat dibutuhkan oleh para investor, baik investor asing maupun domestik. Laporan keuangan tersebut dapat menjadi sarana komunikasi yang lebih handal bagi Pemda dalam hal pengelolaan keuangan daerah. Dalam hal pengelolaan keuangan daerah, menunjukkan bahwa realisasi anggaran pendapatan daerah tahun 2012 mengalami peningkatan dari tahun anggaran 2011 sebesar Rp. 756.027.322.958 menjadi Rp. 921.975.995.891. Realisasi belanja tahun 2012 sebesar Rp. 856.620.862.588 sehingga terjadi surplus sebesar Rp. 16.624.614.104. Sementara itu realisasi pembiayaan dari sisi penerimaan daerah sebesar Rp. 31.971.561.030,49 dan pengeluaran daerah sebesar Rp. 3.090.000.000,00. Dari realisasi pendapatan sebesar Rp. 856.620.862.588 didukung oleh PAD sebesar Rp. 43.435.392.434, realisasi PAD ini tidak mencapai target dari yang direncanakan sebesar Rp. 68.514.035.328 atau tercapai 63 %.
25
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Bima Tahun 2012
1.4.13. Sosial Budaya a. Penduduk Jumlah penduduk pada tahun 2012 tercatat 443.663 jiwa. Penduduk laki-laki berjumlah 220.981 jiwa ( 49.80 %) dan perempuan 222.682 jiwa ( 50.18 %) dengan pertumbuhan penduduk sebesar 0.38 % dengan jumlah Kepala Keluarga sebanyak 111.338. Penduduk Kabupaten Bima sebagian besar berada pada rentang usia produktif 1550 tahun. Struktur penduduk Kabupaten Bima terlihat dalam tabel berikut: Tabel 1.11 Struktur Penduduk Kabupaten Bima Tahun 2012 No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16.
Struktur Usia 0-4 5-9 10-14 15-19 20-24 25-29 30-34 35-39 40-44 45-49 50-54 55-59 60-64 65-69 70-74 75+ Jumlah
Sumber : BPS Kab. Bima 2012
Laki-Laki
Perempuan
Total
24.690 26.530 26.580 22.368 16.225 17.123 15.319 14.946 12.398 10.792 9.810 7.206 5.695 4.282 3.331 3.686 220.981
23.287 24.804 25.233 20.324 16.912 18.627 16.809 15.433 13.582 11.407 10.668 7.259 5.649 4.514 3.596 4.578 222.682
47.997 51.334 51.813 42.692 33.137 35.750 32.128 30.379 25.980 22.199 20.478 14.465 11.344 8.796 6.927 8.264 443.663
b. Tenaga Kerja Pada tahun 2012 sumber mata pencaharian penduduk Kabupaten Bima terbesar bergerak di sektor pertanian yakni sebanyak 49.75 % dan sektor perdagangan, hotel dan restoran sebanyak 16.34 %. Pada tahun 2011 dan tahun 2012 terdapat kecenderungan perubahan dominasi mata pencaharian penduduk yang cenderung mengarah pada sektor jasa, tidak lagi pada sektor perdagangan sebagaimana tahun 2008. Kondisi ini memperlihatkan bahwa dinamika ekonomi penduduk Kabupaten Bima semakin menguat ke arah sektor tersier. c. Kesehatan Tingkat kesehatan masyarakat antara lain dapat dilihat dari indikator rata-rata usia harapan hidup penduduk, angka kematian bayi per 1.000 kelahiran hidup, angka kematian ibu melahirkan, dan status gizi masyarakat. Pada tahun 2012, rata-rata usia harapan hidup sebesar 63,68 tahun, lebih tinggi bila dibandingkan UHH tingkat propinsi NTB 62.41 tahun dan masih di bawah tingkat nasional 70.60 tahun. Kasus Kematian Bayi, kasus Kematian Ibu dan Kasus Gizi Buruk di Kabupaten Bima dalam kurun waktu 2008 s.d 2012 dapat terus ditekan dari tahun ke tahun., 26
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Bima Tahun 2012
dari 67 kasus Bayi Gizi buruk pada tahun 2008 diharapkan dapat ditekan hanya 3 kasus saja pada tahun 2012. begitu juga halnya dengan kasus kematian ibu dan bayi, pada tahun 2008 terjadi 12 kasus dan 135 kasus dan diharapkan pada tahun 2012 kasus kematian ibu dan bayi menurun menjadi 9 kasus dan 5 kasus. d. Indeks Pembangunan Manusia Pembangunan daerah di Kabupaten Bima selalu diorientasikan untuk pembangunan manusia, yang dilakukan melalui pemberdayaan masyarakat. Hal ini dimaksudkan agar semua masyarakat Kab. Bima memiliki kesejahteraan yang lebih baik dan memiliki pilihan yang lebih luas dalam menjalani kehidupan. Upaya tersebut dijabarkan melalui pelayanan dan fasilitasi akses yang lebih luas bagi penduduk untuk meningkatkan derajat kesehatan, memperoleh pengetahuan dan ketrampilan, dan peluang untuk menaikkan taraf ekonomi rumah tangga yang pada akhirnya akan mendorong partisipasi mereka dalam pembangunan. Hasil upaya tersebut dapat tergambarkan didalam perolehan Indeks Pembangunan Manusia sbb: Tabel 1.12 Indikator IPM Kabupaten Bima, 2010-2012
No Uraian Komponen IPM 1. Angka Harapan Hidup (tahun) 2. Angka Melek Huruf (%) 3. Rata-rata Lama Sekolah (tahun) 4. Konsumsi riil per kapita (Rp000) IPM Indikator (Kesehatan, Pendidikan dan Pendapatan)
Tahun 2011
2012
63.32 87.80 7,26 3.686.083,99
63.68 88.66 7,27 3.867.036,02
65.74
66.23
Sumber: BPS Provinsi NTB
1.5. Sistematika penyajian Untuk menggambarkan akuntabilitas kinerja pemerintah Kabupaten Bima, LAKIP Pemerintah Kabupaten Bima Tahun 2012 disusun dengan sistematika sebagai berikut : Executive Summary (Ikhtisar Eksekutif) BAB I PENDAHULUAN Pada bab pendahuluan ini memuat, latar belakang, maksud dan tujuan, gambaran organisasi yang meliputi struktur organisasi, tugas pokok, fungsi, kewenangan, aspek strategis organisasi dan sistematika penyajian. BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA Pada bab ini memuat, indikator kinerja utama tahun 2012, perencanaan strategis yang meliputi visi dan misi pemerintah Kabupaten Bima, tujuan dan sasaran pembangunan serta cara mencapai tujuan dan sasaran, target indikator makro tahun 2012, perjanjian kinerja tahun 2012 dan kebijakan pembangunan tahun 2012. BAB III AKUNTABILITAS KINERJA Pada bab ini memuat, kerangka pengukuran kinerja, capaian indikator utama, capaian indikator kinerja makro, capaian kinerja sasaran strategis, evaluasi kinerja sasaran strategis dan akuntabilitas keuangan tahun 2012. BAB IV PENUTUP 27
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Bima Tahun 2012
BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA Pada penyusunan Laporan Akuntabilias Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Kabupaten Bima Tahun 2012 ini, mengacu pada Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan masih mengacu pada Peraturan Kepala LAN Nomor 239/IX/6/8/2003 tentang Perbaikan Pedoman Penyusunan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. 2.1. INDIKATOR KINERJA UTAMA Salah satu upaya untuk memperkuat akuntabilitas dalam penerapan tata pemerintahan yang baik di Indonesia diterbitkannya Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor: PER/09/M.PAN/5/2007 tentang Pedoman Umum Penetapan Indikator Kinerja Utama di Lingkungan Instansi Pemerintah, Indikator Kinerja Utama merupakan ukuran keberhasilan dari suatu tujuan dan sasaran strategis instansi pemerintah. Pemerintah Kabupaten Bima telah menetapkan Indikator Kinerja Utama untuk tingkat Pemerintah Daerah dan masing-masing Organisasi Perangkat Daerah setiap awal tahun anggaran berjalan. Upaya untuk meningkatkan akuntabilitas, Pemerintah Kabupaten Bima juga melakukan reviu terhadap Indikator Kinerja Utama, baik tingkat Pemerintah Daerah maupun tingkat Organisasi Perangkat Daerah; dalam melakukan reviu dengan memperhatikan capaian kinerja, permasalahan dan isu-isu strategis yang sangat mempengaruhi keberhasilan suatu organisasi. Adapun penetapan target Indikator Kinerja Utama Pemerintah Kabupaten Bima tahun 2012 adalah sebagai berikut: Tabel 2.1 Target Indikator Kinerja Utama Pemerintah Kabupaten Bima Tahun 2012 No. 1
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20 21.
Indikator Kinerja Utama (IKU) 2
Angka kemiskinan Parietas daya beli masyarakat Tingkat pengangguran terbuka PDRB Per-kapita Stok pangan masyarakat dan daerah Peternakan integrasi dan populasi sapi Usaha perikanan tangkap dan budidaya perikanan Profit margin produk perikanan Angka melek huruf Angka Rata-rata lama sekolah Angka partisipasi kasar SD Angka partisipasi kasar SMP Angka partisipasi murni SD Angka partisipasi murni SMP Rasio ketersediaan sekolah/penduduk usia sekolah SD Rasio ketersediaan sekolah/penduduk usia sekolah SMP Rasio guru dengan jumlah murid SD Rasio guru dengan jumlah murid SMP Sarana dan prasarana pendidikan usia dini Peningkatan mutu guru Peningkatan SDM guru
Satuan 3
% Rp. % Rp. Ton Ekor Ton Rp. % Tahun % % % % % % % % Unit % %
Target 4
18.54 685.976 2.09 3.792.507,98 68.134 86.194 28.901.55 512.130.220.74 98.90 9.20 105.47 95.57 98.84 91.32 34 35 11 14 312 28.50 0.64 28
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Bima Tahun 2012
No. 1
22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29. 30. 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69
Indikator Kinerja Utama (IKU) 2
Indeks Harapan Hidup Aksepibilitas masyarakat ke pusat-pusat pelayanan kesehatan Angka kematian bayi Angka kematian balita Angka kasus gizi buruk terutama pada anak-anak Angka kematian ibu melahirkan Cakupan kelahiran yang ditolong tenaga terlatih Prevalensi malaria Prevalensi TBC Akses terhadap sanitasi dasar (jamban keluarga) Akses terhadap sumber air bersih Tenaga kesehatan dengan jumlah penduduk Sarana pelayanan kesehatan dengan jumlah penduduk Laju Pertumbuhan Penduduk Akseptor KB Aktif Tertib administrasi kependudukan Jumlah dan kualitas aparat dalam pengelolaan Administrasi Kependudukan Kesadaran, pemahaman dan kualitas pengamalan ajaran agama bagi seluruh masyarakat Sarana dan sarana peribadatan Taman Pendidikan Al-qur'an (TPA) Tempat Pengajian oleh majelis taklim Kasus-kasus amoral dan perbuatan melanggar norma agama dan sosial kemasyarakatan lainnya Even-even kesenian dan budaya lokal Promosi kepariwisataan Kab. Bima Kunjungan wisatawan Kasus perladangan liar dan Ilegal Logging Lahan kiritis Optimalisasi pemanfaatan sumber daya alam Ruang Terbuka Hijau Aparatur dalam pengendalian dan pengawasan hutan Peraturan Daerah tentang pengelolaan hutan Tapal Batas kawasan lindung dan budidaya Sarana dan prasarana pengelolaan sampah Regulasi tentang sistim penanganan bencana di Kabupaten Bima Diklat Peningkatan kapasitas Sumber Daya Aparatur Standar Pelayanan Minimal di setiap SKPD Pemerintahan yang akuntabel dan transparan Korupsi dan penyalahgunaan wewenang Pengelolaan kuangan daerah Partisipasi masyarakat dalam pembangunan daerah Sosialisasi produk perundang-undangan Cakupan wilayah sosialisasi produk perundang-undangan Jumlah Perda yang dihasilkan Angka kriminlitas, tindak kekerasan/kejahatan Pembebasan lahan pembangunan pusat pemerintahan Infrastruktur jalan pada ibukota Kabupaten Pembangunan Pelabuhan tradisional Pembangunan Jembatan pada ruas jalan propinsi dan kabupaten
Satuan 3
Target 4
Tahun Orang Kasus Kasus Kasus Kasus % % Kasus % % Orang Unit % PUS %
70.21 292.14 28 15 48 8 81.06 9.63 317 84.21 87.18 645 749 1.02 70.46 79.11
Orang
20
Orang
666
Unit Unit Lokasi
788 996 65
Kasus
10
Kali Kali Orang Kasus Ha Dokumen Ha Orang Buah Ha Unit
4 4 5.449 7 64.916,45 5 140.790 20 2 78.171.96 5
Dokumen
1
Orang Unit Unit Kasus Dokumen % Kali Kecamatan Buah Kasus Ha Km Buah
930 4 5 9 Opini WTP 38 7 10 15 572 15 15 5
%
81 29
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Bima Tahun 2012
No.
Indikator Kinerja Utama (IKU)
1
2
70 71 72
Cakupan pelayanan air bersih Pembangunan Bendung, Bendungan, Dam beririgasi teknis Pemeliharaan Bangunan pelengkap pada daerah irigasi semi teknis/semi permanen 73 Pembangunan Jaringan irigasi primer, sekunder dan tersier 74 Pemenuhan kebutuhan listrik 75 Pembangunan pasar Sumber Data : RPJMD Kabupaten Bima Tahun 2011-2015
Satuan 3
Target 4
% Buah
6.3 51
Buah
47
Km KK Unit
320.39 11.414 7
2.2. RENCANA STRATEGIS Penyusunan LAKIP Pemerintah Kabupaten Bima Tahun 2012 mengacu pada Peraturan Daerah Kabupaten Bima Nomor 5 Tahun 2010 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Bima Tahun 2011-2015. Sehingga LAKIP Pemerintah Kabupaten Bima Tahun 2012 merupakan pengukuran tahun kedua dari RPJMD Kabupaten Bima Tahun 2011-2015. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Bima 2011-2015 merupakan dokumen perencanaan strategis yang disusun dan dirumuskan setiap lima tahun yang menggambarkan Visi, Misi, Tujuan, Sasaran, Program dan kegiatan daerah. RPJMD secara sistematis mengedepankan isu-isu lokal, yang diterjemahkan kedalam bentuk strategi kebijakan dan rencana pembangunan yang terarah, efektif dan berkesinambungan sehingga dapat diimplementasikan secara bertahap sesuai dengan skala prioritas dan kemampuan anggaran. 2.2.1. Visi Dan Misi Pemerintah Kabupaten Bima a. Visi Visi Pemerintah Kabupaten Bima secara prinsip adalah upaya mewujudkan pembangunan masyarakat yang lebih baik, baik dalam aspek ekonomi, sosial, budaya, dan politik, dengan berdasar pada nilai-nilai hakiki yang menjadi fondasi kehidupan dalam masyarakat seutuhnya. Substansi upaya untuk merealisasikan sasaran-sasaran makro tersebut setelah dilakukan pengkajian terhadap faktor-faktor strategis yang ada dan berkembang dalam pelaksanaan tugas pemerintahan, pembangunan, dan sosial kemasyarakatan, hal tersebut diwujudkan dalam Visi Kabupaten Bima sebagai berikut: “Terwujudnya masyarakat dan Daerah Kabupaten Bima yang maju, mandiri,dan bermartabat bedasarkan nilai Maja Labo Dahu yang religius”. b. Misi
Untuk mewujudkan Visi tersebut, digerakan melalui serangkaian Misi sebagai berikut: 1. Meningkatkan pendapatan masyarakat melalui peningkatan produksi, nilai tambah, kesempatan kerja, dan sarana prasarana penunjang perekonomian. 2. Meningkatkan ketahanan pangan masyarakat melalui revitalisasi pertanian, perikanan, dan kehutanan. 3. Meningkatkan kualitas sumberdaya manusia dan kependudukan melalui peningkatan kualitas pelayanan dasar. 30
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Bima Tahun 2012
4. Meningkatkan kesadaran, pemahaman, pengamalan agama dan nilai-nilai sosial budaya bagi seluruh masyarakat. 5. Mengoptimalkan potensi sumber daya yang ada dalam mendukung percepatan pembangunan dengan tetap memperhatikan tata ruang wilayah dan daya dukung lingkungan. 6. Menerapkan prinsip-prinsip Good Governance melalui pemberian Reward dan Punishment pada aparatur serta Pengelolaan Keuangan Daerah yang efisien, efektif, transparan dan akuntabel. 7. Memantapkan dan meningkatkan ketentraman, keamanan dan ketertiban masyarakat serta menjamin tegaknya supremasi hukum. 8. Memacu percepatan pembangunan kawasan strategis dan cepat tumbuh. 2.2.2. Tujuan Dan Sasaran Pembangunan Tujuan pembangunan Kabupaten Bima ditetapkan dengan mempertimbangkan faktor–faktor kunci keberhasilan (Critical Success Factor) yang telah diidentifikasi setelah penetapan Visi dan Misi. Penetapan tujuan akan mengarah kepada perumusan sasaran, kebijakan, program dan kegiatan dalam rangka merealisasikan Visi dan Misi. Sementara itu, sasaran pembangunan Kabupatem Bima dalam kurun 5 (lima) tahun kedepan (20011 - 2015) menggambarkan hal–hal yang ingin dicapai melalui tindakan- tindakan terfokus yang bersifat spesifik, terinci, terukur dan dapat dicapai. 1. Tujuan Pembangunan Adapun tujuan pembangunan Kabupaten Bima adalah untuk mewujudkan masyarakat yang sejahtera, adil dan makmur sesuai dengan Pembukaan UUD 1945. Untuk mewujudkan tujuan umum pembangunan tersebut, ditetapkan beberapa agenda pembangunan Kabupaten Bima, yang merupakan prioritas pembangunan dalam kurun waktu 2011 – 2015 yaitu : 1. Mewujudkan peningkatan pendapatan masyarakat melalui peningkatan produksi, nilai tambah, kesempatan kerja, dan sarana prasarana penunjang perekonomian. 2. Mewujudkan peningkatan ketahanan pangan masyarakat melalui revitalisasi pertanian, perikanan, dan kehutanan. 3. Mewujudkan peningkatan kualitas sumberdaya manusia dan kependudukan melalui peningkatan kualitas pelayanan dasar. 4. Mewujudkan peningkatan kesadaran, pemahaman, pengamalan agama dan nilainilai sosial budaya bagi seluruh masyarakat. 5. Mewujudkan optimalisasi potensi sumber daya yang ada dalam mendukung percepatan pembangunan dengan tetap memperhatikan tata ruang wilayah dan daya dukung lingkungan. 6. Mewujudkan penerapan prinsip-prinsip Good Governance melalui pemberian Reward dan Punishment pada aparatur serta Pengelolaan Keuangan Daerah yang efisien, efektif, transparan dan akuntabel. 7. Mewujudkan pemantapan dan peningkatan ketentraman, keamanan dan ketertiban masyarakat serta menjamin tegaknya supremasi hukum. 8. Mewujudkan percepatan pembangunan kawasan strategis dan cepat tumbuh. 2. Sasaran Pembangunan Sasaran adalah hasil yang akan dicapai secara nyata oleh instansi pemerintah dalam rumusan yang lebih spesifik, terukur, dalam kurun waktu yang lebih pendek dari tujuan. Sasaran diupayakan untuk dapat dicapai dalam kurun waktu 31
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Bima Tahun 2012
tertentu / tahunan secara berkesinambungan sejalan dengan tujuan yang telah ditetapkan. Sasaran yang ditetapkan untuk mencapai Visi dan Misi Kabupaten Bima Tahun 2011 - 2015 sebanyak 78 indikator sasaran strategis. Rencana Strategik (RS) pemerintah Kabupaten Bima Tahun 2011-2015 terdapat pada Lampiran 1. 2.3. AGENDA PRIORITAS PEMBANGUNAN TAHUN 2012 Dalam melaksanakan kebijakan yang telah ditetapkan, maka ada beberapa prioritas pembangunan untuk dilaksanakan pada tahun 2012, dalam menjawab isu-isu strategis yang diprediksikan akan berkembang dan mempengaruhi kinerja pembangunan Kabupaten Bima. Adapun sasaran prioritas pembangunan tersebut adalah sebagai berikut : 1) Peningkatan Pendapatan Masyarakat; 2) Peningkatan Ketahanan Pangan; 3) Peningkatan Kualitas Sumber Daya Manusia dan Kependudukan: 4) Peningkatan Kesadaran, Pemahaman, dan Pengamalan Agama, serta Nilai - nilai sosial Budaya; 5) Pembangunan Berwawasan Lingkungan; 6) Kepemerintahan Yang Baik; 7) Peningkatan Ketentraman, Ketertiban Masyarakat dan Penegakan Supermasi Hukum; dan 8) Percepatan Pembangunan Kawasan Strategis dan Cepat Tumbuh. 2.4. TARGET INDIKATOR KINERJA MAKRO TAHUN 2012 Target indikator kinerja makro Kabupaten Bima tahun 2012 sebagai berikut: Tabel 2.2 Target Indikator Kinerja Makro Pemerintah Kabupaten Bima Tahun 2012 No. 1 1. 2.
3. 4.
Indikator Kinerja Makro 2 Pertumbuhan ekonomi PDRB atas dasar harga konstan 2000 PDRB atas dasar harga berlaku Share PDRB harga berlaku menurut lapangan usaha : a. Pertanian b. Pertambangan dan Penggalian c. Industri Pengolahan d. Listrik, Gas dan Air Bersih e. Bangunan f. Perdagangan, Hotel Dan Restoran g. Pengangkutan dan Komunikasi h. Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan i. Jasa - Jasa / Services Pendapatan Perkapita Investasi Nilai investasi PMDN/PMA Investasi Non PMDN / PMA Penyerapan TK investasi PMDN/PMA Nilai produksi formal
Satuan
Target
3 % Rp. Rp.
4 6,50 1.725.187,79 3.971.169,00
% % % % % % % % % Rp.
48.56 3,66 3,03 1.16 7,26 18,96 7.71 3.75 14,90 3.792.507.98
Rp. Rp. Orang Rp.
59 M 5M 13.580 121.944 32
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Bima Tahun 2012 No. 1
5. 6.
Indikator Kinerja Makro
Satuan
Target
2
3 Rp. Rp. Rp.
4 65.036 29.734 14.906
Buah Buah
233 189
Orang % % % Tahun
448.986 1.012 18,54 2.09 70.21 66.23
Nilai bahan baku formal Nilai produksi Non formal Nilai bahan baku Non formal Koperasi Jumlah koperasi Koperasi aktif Sosial budaya Penduduk : Jumlah penduduk Laju pertumbuhan penduduk Angka kemiskinan Tingkat pengangguran Angka Harapan Hidup Indeks Pembangunan Manusia
Sumber Data : Olahan Data RPJMD Kabupaten Bima Tahun 2011-2015 dan Data Bagian Administrasi Perekonomian Tahun 2012
2.5. PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2012 Penetapan Kinerja merupakan tekad dan janji Rencana Kinerja Tahunan sangat penting yang perlu dilakukan oleh pimpinan instansi di lingkungan Pemerintahan karena merupakan wahana proses yang akan memberikan perspektif mengenai apa yang diinginkan untuk dihasilkan. Perencanaan kinerja yang dilakukan oleh instansi akan dapat berguna untuk menyusun prioritas kegiatan yang dibiayai dari sumber dana yang terbatas. Dengan perencanaan kinerja tersebut diharapkan fokus dalam mengarahkan dan mengelola program atau kegiatan instansi akan lebih baik, sehingga diharapkan tidak ada kegiatan instansi yang tidak terarah. Penyusunan Penetapan Kinerja Kabupaten Bima tahun 2012 mengacu pada dokumen RPJMD Tahun 2011-2015, dokumen Rencana Kinerja Tahunan (RKT) Tahun 2012, dokumen Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Tahun 2012, dan dokumen Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara (PPAS) Tahun 2012, serta dokumen Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Tahun 2012.
33
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Bima Tahun 2012
2.5.1. Pernyataan Penetapan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bima
BUPATI BIMA PENETAPAN KINERJA TAHUN 2012 Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan dan akuntabel serta berorientasi pada hasil, yang bertanda tangan di bawah ini : Nama
:
H. Ferry Zulkarnain, ST.
Jabatan
:
Bupati Bima
Pada tahun 2012 ini berjanji akan mewujudkan target kinerja tahunan sesuai lampiran perjanjian ini dalam rangka mencapai target kinerja jangka menengah seperti yang telah ditetapkan dalam dokumen perencanaan. Keberhasilan dan kegagalan pencapaian target kinerja tersebut menjadi tanggung jawab kami. Bima,
Desember 2011
BUPATI BIMA,
H. FERRY ZULKARNAIN, ST.
34
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Bima Tahun 2012
2.5.2. Formulir Penetapan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bima Tahun 2012 Pemerintah Kabupaten Bima telah menetapkan Penetapan Kinerja Tahun 2012 dengan uraian sebagai berikut: Tabel 2.3 Penetapan Kinerja Kabupaten Bima Tahun 2012
No. 1 1.
Sasaran 2 Meningkatnya Pendapatan Masyarakat
2.
Meningkatnya Ketahanan Pangan
1. 2. 3. 4. 1. 2. 3.
3
Meningkatnya Kualitas Sumber daya Manusia dan Kependudukan
4. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29. 30.
4
Meningkatnya Kesadaran, Pemahaman, dan
1.
Indikator Kinerja 3 Angka kemiskinan Parietas daya beli masyarakat Tingkat pengangguran terbuka PDRB Per-kapita Stok pangan masyarakat dan daerah Peternakan integrasi dan populasi sapi Usaha perikanan tangkap dan budidaya perikanan Profit margin produk perikanan Angka melek huruf Angka Rata-rata lama sekolah Angka partisipasi kasar SD Angka partisipasi kasar SMP Angka partisipasi murni SD Angka partisipasi murni SMP Rasio lokal/kelas dengan jumlah murid SMP Rasio lokal/kelas dengan jumlah murid SMA Rasio guru dengan jumlah murid SD Rasio guru dengan jumlah murid SMP Sarana dan prasarana pendidikan usia dini Peningkatan mutu guru Peningkatan SDM guru Indeks Harapan Hidup Aksepibilitas masyarakat ke pusat-pusat pelayanan kesehatan Angka kematian bayi Angka kematian balita Angka kasus gizi buruk terutama pada anakanak Angka kematian ibu melahirkan Cakupan kelahiran yang ditolong tenaga terlatih Prevalensi malaria Prevalensi TBC Akses terhadap sanitasi dasar (jamban keluarga) Akses terhadap sumber air bersih Tenaga kesehatan dengan jumlah penduduk Sarana pelayanan kesehatan dengan jumlah penduduk Laju Pertumbuhan Penduduk Akseptor KB Aktif Tertib administrasi kependudukan Jumlah dan kualitas aparat dalam pengelolaan Administrasi Kependudukan Kesadaran, pemahaman dan kualitas pengamalan ajaran agama bagi seluruh masyarakat
Satuan 4 % Rp. % Rp. Ton Ekor
Target 5 18.54 685.976 2.09 3.792.507,98 68.134 86.194
Ton
28.901.55
Rp. % Tahun % % % % % % % % Unit % % Tahun
512.130.220.74 98.90 9.20 105.47 95.57 98.84 91.32 34 35 11 14 312 28.50 0.64 70.21
Orang
292.135
Kasus Kasus
28 15
Kasus
48
Kasus
8
%
81.06
% Kasus
9.63 317
%
84.21
% %
87.18 645
%
749
% PUS %
1.02 70.457 79.11
Orang
20
Orang
666 35
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Bima Tahun 2012 No. 1
5
Sasaran 2 Pengamalan Agama, serta dan nilai-nilai sosial budaya
Meningkatnya pembangunan berwawasan lingkungan
2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9.
6
Terwujudnya Kepemerintahan Yang Baik
1. 2. 3. 4. 5. 6.
7
8
Meningkatnya Ketentraman, Ketertiban Masyarakat, dan Penegakan Supremasi Hukum Meningkatnya Percepatan Pembangunan Kawasan Strategis dan Cepat Tumbuh
1. 2. 3. 4. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
Indikator Kinerja 3 Sarana dan sarana peribadatan Taman Pendidikan Al-qur'an (TPA) Tempat Pengajian oleh majelis taklim Kasus-kasus amoral dan perbuatan melanggar norma agama dan sosial kemasyarakatan lainnya Even-even kesenian dan budaya lokal Promosi kepariwisataan Kab. Bima Kunjungan wisatawan Kasus perladangan liar dan Ilegal Logging Lahan kiritis Optimalisasi pemanfaatan sumber daya alam Ruang Terbuka Hijau Aparatur dalam pengendalian dan pengawasan hutan Peraturan Daerah tentang pengelolaan hutan Tapal Batas kawasan lindung dan budidaya Sarana dan prasarana pengelolaan sampah Regulasi tentang sistim penanganan bencana di Kabupaten Bima Diklat Peningkatan kapasitas Sumber Daya Aparatur Standar Pelayanan Minimal di setiap SKPD Pemerintahan yang akuntabel dan transparan Korupsi dan penyalahgunaan wewenang Pengelolaan kuangan daerah Partisipasi masyarakat dalam pembangunan daerah Sosialisasi produk perundang-undangan Cakupan wilayah sosialisasi produk perundang-undangan Jumlah Perda yang dihasilkan Angka kriminlitas, tindak kekerasan/kejahatan Pembebasan lahan pembangunan pusat pemerintahan Infrastruktur jalan pada ibukota Kabupaten Pembangunan Pelabuhan tradisional Pembangunan Jembatan pada ruas jalan propinsi dan kabupaten Cakupan pelayanan air bersih Pembangunan Bendung, Bendungan, Dam beririgasi teknis
Pemeliharaan Bangunan pelengkap pada daerah irigasi semi teknis/semi permanen 8. Pembangunan Jaringan irigasi primer, sekunder dan tersier 9. Pemenuhan kebutuhan listruk 10. Pembangunan pasar Sumber Data : RPJMD Kabupaten Bima Tahun 2012
Satuan 4 Unit Unit Lokasi
Target 5 788 996 65
Kasus
10
Kali Kali Orang Kasus Ha Dokumen Ha
4 4 5.449 7 64.916,45 5 140.790
Orang
20
Buah
2
Ha Unit
78.171.96 5
Dokumen
1
Orang
930
Unit
4
Unit
5
Kasus Dokumen
9 Opini WTP
%
38
Kali
7
Kecamatan
10
Buah
15
Kasus
572
Ha
15
Km Buah
15 5
%
81
%
6.3
Buah
51
Buah
47
Km
320.39
KK Unit
11.414 7
36
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Bima Tahun 2012
2.6. KEBIJAKAN PEMBANGUNAN TAHUN 2012 Untuk mewujudkan sasaran yang hendak dicapai harus dipilih strategi yang tepat agar sasaran tersebut dapat tercapai. Strategi Pemerintah Kabupaten Bima mencakup penentuan kebijakan, program dan kegiatan. Kebijakan pada dasarnya merupakan ketentuan-ketentuan yang telah disepakati pihak-pihak terkait dan ditetapkan oleh yang berwenang untuk dijadikan pedoman, pegangan atau petunjuk bagi setiap kegiatan agar tercapai kelancaran dan keterpaduan dalam upaya mencapai sasaran yang telah ditentukan. Program adalah kumpulan kegiatan-kegiatan nyata, sistematis dan terpadu dalam rangka mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan. Kegiatan merupakan penjabaran lebih lanjut dari suatu program sebagai arah dari pencapaian sasaran kinerja yang memberikan kontribusi bagi pencapaian tugas pokok dan fungsi. Kegiatan berdimensi waktu tidak lebih dari satu tahun. Kegiatan merupakan aspek operasional/kegiatan nyata dari suatu rencana kinerja yang berturut-turut diarahkan untuk mencapai sasaran. Adapun penjelasan lebih rinci kebijakan dan program untuk pencapaian sasaran adalah sebagai berikut: 1. Meningkatnya Pendapatan Masyarakat diarahkan melalui strategi kebijakan sebagai berikut: 1) Pengembangan data kemiskinan yang up-todate dan berkelanjutan. 2) Pelaksanaan upaya penanggulangan kemiskinan melalui program yang terintegrasi dan berkelanjutan. 3) Pengembangan kegiatan usaha ekonomi produktif yang berbasis pada masyarakat miskin dan UMKM. 4) Penciptaan iklim investasi yang sehat, kondusif dan berkesinambungan. 5) Pengembangan sarana dan prasarana penunjang perekonomian (pasar, perbankan dan lembaga keuangan lainnya, infrastruktur perhubungan, energi dan komunilkasi). 6) Penguatan kelembagaan dan struktur ekonomi masyarakat melalui pengembangan kemitraan antara koperasi, swasta, dan BUMD, serta antara pengusaha besar, menengah, dan kecil. Untuk mencapai sasaran tersebut dilaksanakan melalui bidang perekonomian, perencanaan, pembangunan masyarakat desa, sosial, koperasi, usaha mikro, kecil dan menengah, perindustrian, perdagangan, tenaga kerja dan transmigrasi, penanaman modal dan perhubungan serta informatika dengan program : 1) Program Perencanaan Pembangunan Ekonomi; 2) Program Pengembangan Data dan Informasi; 3) Program Pemberdayaan Fakir Miskin, Komunitas Adat Terpencil (KAT) dan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) Lainnya; 4) Program Peningkatan kualitas SDM Aparatur; 5) Program Perkuatan dan Fasilitasi Sumber Permodalan bagi Koperasi dan UMKM; 6) Program Pengembangan UKM; 7) Program Peningkatan Mutu SDM Pengusaha/Pengrajin UKM; 8) Program Perlindungan Konsumen dan Pengamanan Perdagangan; 9) Program Pengembangan Kemetrologian; 10) Program Peningkatan Kualitas dan Produktivitas Tenaga Kerja; 11) Program Peningkatan Kesempatan Kerja; 12) Program Perlindungan Pengembangan Lembaga Ketenagakerjaan; 13) Program Peningkatan Promosi dan Kerjasama Investasi; 14) Program Peningkatan Iklim Investasi dan Realisasi Investasi; 15) Program Pengembangan Usaha Perdagangan Kecil dan Menengah; 37
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Bima Tahun 2012
16) Program Pengembangan Infrastruktur Perhubungan, Energi dan Komunikasi; 17) Program Kerjasama Pembangunan. 2. Meningkatnya Ketahanan Pangan diarahkan melalui strategi dan kebijakan sebagai berikut: 1) Meningkatkan ketersediaan, diversifikasi, distribusi dan konsumsi pangan masyarakat; 2) Pemanfaatan setiap lahan untuk keanekaragaman pangan di tingkat rumah tangga; 3) Penyediaan informasi pasar yang uptodate bagi para petani pelaku pasar; 4) Peningkatan sarana dan prasarana distribusi pangan; 5) Peningkatan kualitas, kuantitas dan produktivitas produk pertanian dan perikanan; 6) Optimalisasi pelaksanaan program Bumi Sejuta Sapi (BSS) Provinsi NTB di Kabupaten Bima; 7) Optimalisasi usaha perikanan tangkap dan budidaya; 8) Penyediaan sarana dan prasarana perikanan yang memadai; 9) Peningkatan nilai tambah (profit margin) produk pertanian dan perikanan; 10) Peningkatan akses pemasaran produk pertanian Kabupaten Bima; 11) Peningkatan permodalan usaha petani dan kuliatas serta fungsi kelembagaan petani. Untuk mencapai sasaran tersebut dilaksanakan melalui bidang Ketahanan Pangan, bidang Pertanian, Kehutanan, Kelautan dan Perikanan dengan program : 1) Program Peningkatan Ketahanan Pangan Pertanian; 2) Program peningkatan produksi pertanian/perkebunan; 3) Program peningkatan pemasaran hasil produksi pertanian; 4) Program peningkatan pemasaran hasil produksi perkebunan; 5) Program peningkatan pemasaran hasil produksi peternakan; 6) Program peningkatan produksi pertanian dan perikanan; 7) Program pencegahan dan penanggulangan penyakit ternak; 8) Program pengembangan budidaya perikanan; 9) Program pengembangan perikanan tangkap; 10) Program Peningkatan Kesejahteraan Petani; 11) Program Pemanfaatan Potensi Sumber Daya Hutan. 3. Meningkatnya Kualitas SDM dan Kependudukan diarahkan melalui strategi kebijakan sebagai berikut : 1) Pemberian insentif bagi tenaga pendidik di daerah terpencil dan Penempatan tenaga pendidik berdasarkan asal yang bersangkutan; 2) Peningkatan ketersediaan dan pemerataan sarana dan prasarana pendidikan tingkat SLTP dan SLTA; 3) Pengembangan pendidikan non formal; 4) Penyediaan sarana dan prasarana pendidikan untuk daerah terpencil; 5) Pengembangan sarana dan prasarana pendidikan usia dini secara bertahap; 6) Penyediaan sarana dan prasarana penunjang mutu pendidikan; 7) Pembebasan biaya pelayanan kesehatan dasar bagi masyarakat miskin; 8) Optimalisasi dan revitalisasi pelayanan kesehatan ibu dan anak; 9) Pengadaan tenaga medis, paramedis dan tenaga kesehatan lainnya; 10) Promosi hidup bersih dan sehat; 11) Peningkatan kualitas dan kuantitas sarana dan prasarana pelayanan kesehatan; 12) Peningkatan Kualitas dan Kuantitas pelayanan KB; 13) Bantuan Pelayanan KB gratis bagi masyarakat miskin. 14) Peningkatan pemahaman masyarakat tentang manfaat ber KB; 38
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Bima Tahun 2012
15) Sosialisasi KB pria; 16) Pembenahan sistem administrasi kependudukan. Untuk mencapai sasaran tersebut dilaksanakan melalui bidang pendidikan, kesehatan, keluarga berencana dan sejahtera, kependudukan dengan program : 1) Program peningkatan mutu pendidik dan tenaga kependidikan; 2) Program Peningkatan efektifitas dan kualitas pelayanan pendidikan; 3) Program pembangunan pendidikan dasar dan menengah; 4) Program pendidikan non formal, pemuda dan olah raga; 5) Program pembangunan dan rehabilitasi sarana dan prasarana penunjang peningkatan mutu pendidikan; 6) Program peningkatan pelayanan kesehatan; 7) Program pelayanan kesehatan ibu dan anak; 8) program peningkatan kuantitas dan kualitas tenaga kesehatan; 9) Program peningkatan pelayanan kesehatan masyarakat; 10) Program pembangunan dan peningkatan sarana dan prasarana kesehatan; 11) Program peningkatan akses pelayanan KIA terutama pada daerah terpencil dan terbelakang; 12) Program Sistim Kewaspadaan Pangan dan Gizi; 13) Program pelayanan Kontrasepsi; 14) Program peningkatan Advokasi dan KIE tentang program KB; 15) program peningkatan partisipasi pria dalam ber-KB; 16) Program Penataan Administrasi Kependudukan; 17) Program peningkatan kapasitas aparatur. 4. Meningkatnya Kesadaran, Pemahaman, dan Pengamalan Agama, serta nilai-nilai sosial budaya diarahkan melalui strategi dan kebijakan sebagai berikut : 1) Peningkatan kualitas dan kuantitas pembinaan keagamaan bagi generasi muda; 2) Peningkatan peran tokoh agama, petugas keagamaan, takmir mesjid dan lain-lain, serta peningkatan peran lembaga keagamaan dalam menata dan menjamin terselenggaranya kehidupan beragama yang berkualitas; 3) Penerapan nilai-nilai keagamaan dalam aktifitas kehidupan sehari-hari; 4) Pemberian bantuan bagi perbaikan sarana dan prasarana keagamaan; 5) Mendorong terwujudnya hubungan yang harmonis antar dan inter umat beragama; 6) Penguatan identitas sosial dan budaya mbojo dengan pembinaan dan pengembangan secara lebih intensif; 7) Pembinaan Kelembagaan Pengarusutamaan gender dan anak; 8) Pengembangan regulasi yang pro gender dalam pembangunan daerah; 9) Pemberdayaan perempuan dalam setiap tahapan pembangunan daerah; 10) Mendorong pemanfaatan dan pengembangan seni dan budaya lokal/daerah; 11) Mendorong investasi dalam pemanfaatan potensi pariwisata; 12) Mendorong dan mengembangkan sarana prasarana infrastruktur pendukung kepariwisataan; 13) Mendorong pemanfaatan aset pariwisata dalam kegiatan/event budaya; 14) Mendorong dan mengembangkan destinasi kepariwisataan. Untuk mencapai sasaran tersebut dilaksanakan melalui bidang kesejahteraan social, kebudayaan, pariwisata, social , perencanaan pembangunan, keluarga berencana dengan program : 39
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Bima Tahun 2012
1) 2) 3) 4) 5) 6) 7) 8) 9) 10) 11) 12) 13) 14)
Program peningkatan pemahaman dan pengamalan ajaran agama; Program penguatan kapasitas lembaga keagamaan; Program peningkatan sarana dan prasarana keagamaan; Program pemantapan kerukunan hidup inter dan antar umat beragama, Program peningkatan sosiali budaya; Program pembinaan dan pengembangan potensi generasi muda; Program Penguatan Kelembagaan Pengarusutamaan Gender dan Anak; Program Peningkatan peran serta dan kesetaraan jender dalam pembangunan; program peningkatan partisipasi dan swadaya gotong-royong masyarakat dalam pembangunan; program pengembangan nilai budaya; Program pengembangan promosi pariwisata; Program Pengembangan Kemitraan Pariwisata; Program Pengembangan Destinasi Pariwisata; Program pemeliharaan aset-aset kepariwisataan.
5. Pembangunan yang Berwawasan Lingkungan di arahkan melalui strategi kebijakan sebagai berikut 1) Penanganan lahan kritis secara terpadu guna pencegahan semakin meluasnya lahan kritis melalui peningkatan sosialisasi, pengawasan dan penindakan terhadap perusakan lingkungan, serta Penggunaan bibit yang tepat dan teknologi yang tepat dan waktu penanaman yang tepat (3 tepat) dalam penanganan lahan kritis; 2) Memanfaatkan SDA secara optimal sesuai dengan tata ruang wilayah dan memperhatikan kaidah-kaidah kelestarian lingkungan; 3) Identifikasi dan pengembangan potensi SDA daerah; 4) Peningkatan kualitas SDA dan LH; 5) Peningkatan partisipasi masyarakat dalam pengawasan dan pengendalian sumber daya hutan; 6) Penentapan dan pengelolaan ruang terbuka hijau; 7) Penyusunan Perda tentang Pengelolaan sumber daya Hutan; 8) Pembuatan Pal Batas kawasan Lindung dan budidaya; 9) Pelestarian ekosistem, pesisir dan laut; 10) Pengawasan dan penertiban pertambangan galian golongan C; 11) Penyediaan sarana dan prasarana pengelolaan sampah terutama di wilayah-wilayah pusat pertumbuhan seperti Sape, Tente, dan Bolo; 12) Penyusunan perencanaan tentang penanganan bencana; Untuk mencapai sasaran tersebut dilaksanakan melalui bidang lingkungan hidup, perencanaan pembangunan, pekerjaan umum, penanggulangan bencana daerah, pembangunan masyarakat desa dengan program : 1) Program perlindungan dan konservasi sumber daya alam; 2) Program perencanaan prasarana wilayah dan sumber daya alam; 3) Program Perencanaan Tata Ruang; 4) Program Pengendalian dan Pemanfaatan Tata Ruang; 5) Program Rehabilitasi dan Pemulihan Cadangan Sumber daya Alam; 6) Program pengendalian pencemaran dan perusakan lingkungan hidup; 7) Program Pengelolaan ruang terbuka hijau (RTH); 8) Program Pembinaan dan Pengembangan Aparatur pengendali dan pengawas hutan; 9) Program pembinaan dan penertiban pengelolaan hasil hutan; 40
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Bima Tahun 2012
10) Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Persampahan; 11) Program perencanaan pembangunan daerah rawan bencana; 12) Program pencegahan dini dan penanggulangan korban bencana alam. 6. Kepemerintahan Yang Baik diarahkan melalui strategi kebijakan sebagai berikut : 1) Peningkatan Profesionalisme dan kesejahteraan aparatur; 2) Mengintensifkan penanganan pengaduan masyarakat; 3) Peningkatan pembinaan dan pengawasan aparatur; 4) perbaikan sistem dan peningkatan kapasitas pengelolaan keuangan daerah; 5) Meningkatkan akses masyarakat untuk berpartisipasi dalam pembangunan daerah. Untuk mencapai sasaran tersebut dilaksanakan melalui bidang kepegawaian, organisasi, keuangan, humas dan protokol, pengawasan, satuan polisi pamong praja, umum dan perlengkapan, administrasi pembangunan dengan program : 1) Program Peningkatan kapasitas sumberdaya aparatur; 2) Program Pendidikan Kedinasan; 3) Program Pembinaan dan Pengembangan Aparatur; 4) Program Mengintensifkan penanganan pengaduan masyarakat; 5) Program Peningkatan Profesionalisme tenaga pemeriksa dan aparatur pengawasan; 6) Program Peningkatan sistem pengawasan internal dan pengendalian pelaksanaan kebijakan KDH, kegiatan tindak lanjut hasil temuan pengawasan; 7) Program Peningkatan dan pengembangan pengelolaan keuangan daerah; 8) Program Optimalisasi pemanfaatan teknologi informasi; 9) Program Penataan kelembagaan pemerintah daerah, 7. Meningkatnya Ketentraman, Ketertiban Masyarakat dan Penegakan Supremasi Hukum diarahkan melalui strategi dan kebijakan sebagai berikut : 1) Peningkatan pemahaman masyarakat terhadap Perundang-undangan, melalui peningkatan frekuensi dan cakupan wilayah sosialisasi perundang-undangan; 2) Meningkatkan ketersediaan produk hukum daerah yang sesuai dengan kebutuhan daerah yang ditandai dengan meningkatnya kuantitas dan kelengkapan perangkat aturan yang diterapkan dalam menindak kasus kejahatan dan pelanggaran HAM; 3) Penurunan angka kriminalitas, tindak kekerasan/kejahatan, kasus sosial masyarakat dan pelanggaran HAM yang ditandai dengan menurunnya angka kasus kejahatan dan pelanggaran HAM serta meningkatnya kuantitas operasi tertib di wilayah hukum Kabupaten Bima; 4) Peningkatan Efektifitas Penegakan Perda melalui pembinaan kadarkum dan menambah jumlah PPNS. Untuk mencapai sasaran tersebut dilaksanakan melalui bidang hukum, kesatuan bangsa dan perlindungan masyarakat, dan administrasi pemerintah dengan program : 1) Program Penataan Peraturan Perundang-undangan; 2) Program pemeliharaan kamtibmas dan pencegahan tindak kriminal; 3) Program pemberdayaan masyarakat untuk menjaga ketertiban dan keamanan; 4) Program Pembinaan Kadarkum dan Penambahan jumlah PPNS. 8. Percepatan pembangunan kawasan strategis dan cepat tumbuh diarahkan melalui strategi kebijakan sebagai berikut : 1) Memacu terlaksananya pembangunan Ibukota Kabupaten Bima di Wilayah Woha; 41
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Bima Tahun 2012
2) Memberikan prioritas pada pembangunan dan rehabilitasi infrastruktur ke kawasankawasan strategis; 3) Pengembangan infrastruktur irigasi berdasarkan potensi wilayah; 4) Peningkatan cakupan pelayanan air bersih dan sanitasi; 5) Menjalin kerjasama dengan penyedia jasa telekomunikasi dan energi untuk mengembangkan jaringannya serta mengembangkan energi alternatif untuk wilayahwilayah yang sangat terpencil. Untuk mencapai sasaran tersebut dilaksanakan melalui bidang pekerjaan umum, pertambangan dan energy, komunikasi dan informatika dengan program : 1) Program pengembangan wilayah strategis dan cepat tumbuh; 2) Program Pembangunan Jalan dan Jembatan; 3) Program Rehabilitasi/pemeliharaan Jalan dan Jembatan; 4) Program pengembangan dan pengelolaan jaringan irigasi, rawa dan jaringan pengairan lainnya; 5) Program penyediaan dan pengolahan air baku; 6) Program pembinaan dan pengembangan bidang ketenagalistrikan; 7) Program Pengembangan Komunikasi, Informasi dan Media Massa.
42
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Bima Tahun 2012
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA Akuntabilitas kinerja adalah kewajiban untuk menjawab dari perorangan, badan hukum atau pimpinan kolektif secara transparan mengenai keberhasilan atau kegagalan dalam melaksanakan misi organisasi kepada pihak-pihak yang berwenang menerima pelaporan akuntabilitas/pemberi amanah. Pemerintah Kabupaten Bima selaku pengemban amanah masyarakat Kabupaten Bima melaksanakan kewajiban berakuntalitas melalui penyajian Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Bima yang dibuat sesuai ketentuan yang diamanatkan dalam Inpres Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, Keputusan Kepala LAN Nomor 239/IX/618/2003 tentang Perbaikan Pedoman Penyusunan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah; dan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010 tentang Penyusunan Penetapan Kinerja dan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. Laporan tersebut memberikan gambaran penilaian tingkat pecapaian target masing-masing indikator sasaran srategis yang ditetapkan dalam dokumen RPJMD Tahun 2011-2015 maupun RKPD Tahun 2012. Sesuai dengan ketentuan tersebut, pengukuran kinerja digunakan untuk menilai keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan program, sasaran yang ditetapkan untuk mewujudkan misi dan visi pemerintah. 3.1. KERANGKA PENGUKURAN KINERJA Pengukuran kinerja digunakan untuk menilai keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan program, sasaran yang telah ditetapkan dalam rangka mewujudkan misi dan visi instansi pemerintah. Pengukuran kinerja dilaksanakan sesuai dengan Keputusan Kepala LAN Nomor 239/IX/618/2004 tentang Perbaikan Pedoman Penyusunan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. Capaian indikator kinerja utama (IKU) dan capaian indikator kinerja makro diperoleh berdasarkan pengukuran atas indikator kinerjanya masing-masing, sedangkan capaian kinerja sasaran diperoleh berdasarkan pengukuran atas indikator kinerja sasaran strategis, cara penyimpulan hasil pengukuran kinerja pencapaian sasaran strategis dilakukan dengan membuat capaian rata-rata atas capaian indikator kinerja sasaran. Predikat nilai capaian kinerjanya dikelompokan dalam skala pengukuran ordinal sebagai berikut : 85 s/d 100 : Sangat Berhasil 70 s/d <85 : Berhasil 55 s/d < 70 : Cukup Berhasil 0 s/d< 55 : Kurang Berhasil Penetapan angka capaian kinerja terhadap hasil prosentase capaian indikator kinerja sasaran yang mencapai lebih dari 100% termasuk pada angka capaian kinerja sebesar 100. Angka capaian kinerja terhadap hasil prosentase capaian indikator kinerja sasaran yang mencapai kurang dari 0% termasuk pada angka capaian kinerja sebesar 0. Selanjutnya berdasarkan hasil evaluasi kinerja dilakukan analisis pencapaian kinerja untuk memberikan informasi yang lebih transparan mengenai sebab-sebab tercapai atau tidak tercapainya kinerja yang diharapkan.
43
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Bima Tahun 2012
Indikator Kinerja Indikator kinerja adalah ukuran kuantitatif dan kualitatif yang menggambarkan tingkat pencapaian suatu sasaran atau tujuan yang telah ditetapkan, dengan memperhitungkan indikator masukan (inputs), keluaran (outputs), dan hasil (outcomes). Indikator Sasaran Indikator sasaran adalah sesuatu yang dapat menunjukan secara signifikan mengenai keberhasilan atau kegagalan pencapaian sasaran. Indikator sasaran dilengkapi dengan Target Kualitatif dan satuannya untuk mempermudah pengukuran pencapaian sasaran. 3.2. CAPAIAN INDIKATOR KINERJA UTAMA Dalam rangka mengukur dan peningkatan kinerja serta lebih meningkatnya akuntabilitas kinerja pemerintah, maka setiap instansi pemerintah perlu menetapkan Indikator Kinerja Utama (IKU). Untuk itu pertama kali yang perlu dilakukan instansi pemerintah adalah menentukan apa yang menjadi kinerja utama dari instansi pemerintah yang bersangkutan. Dengan demikian kinerja utama terkandung dalam tujuan dan sasaran strategis instansi pemerintah, sehingga IKU adalah merupakan ukuran keberhasilan dari suatu tujuan dan sasaran strategis instansi pemerintah. Dengan kata lain IKU digunakan sebagai ukuran keberhasilan dari instansi pemerintah yang bersangkutan. Pemerintah Kabupaten Bima telah menetapkan Indikator Kinerja Utama untuk tingkat Pemerintah Daerah dan masing-masing Organisasi Perangkat Daerah. Upaya untuk meningkatkan akuntabilitas, Pemerintah Kabupaten Bima juga melakukan reviu terhadap Indikator Kinerja Utama, baik tingkat Pemerintah Daerah maupun tingkat Organisasi Perangkat Daerah dalam melakukan reviu dengan memperhatikan capaian kinerja, permasalahan dan isu-isu strategis yang sangat mempengaruhi keberhasilan suatu organisasi. Hasil pengukuran atas indikator kinerja utama Pemerintah Kabupaten Bima tahun 2012 menunjukan hasil sebagai berikut: Tabel 3.1 Capaian Indikator Kinerja Utama Pemerintah Kabupaten Bima Tahun 2012 No.
Indikator Kinerja Utama
Satuan
Target
Realisasi
Capaian(%)
1 1. 2. 3. 4. 5. 6.
2 Angka kemiskinan Parietas daya beli masyarakat Tingkat pengangguran PDRB Per-kapita Stok pangan masyarakat dan daerah Peternakan integrasi dan populasi sapi Usaha perikanan tangkap dan budidaya perikanan Profit margin produk perikanan Angka melek huruf Angka Rata-rata lama sekolah Angka partisipasi kasar SD Angka partisipasi kasar SMP Angka partisipasi murni SD Angka partisipasi murni SMP Rasio ketersediaan sekolah/penduduk usia sekolah SD Rasio ketersediaan sekolah/penduduk usia sekolah SMP Rasio guru dengan jumlah murid SD
3 % Rp. % Rp. Ton Ekor Ton
4 18.54 685.976 2.09 3.792.507,98 68.134 86.194 28.901.55
5 18.00 622.610 4.76 3.867.036,02 118,524 133.080 21.609.03
6 103.00 90.76 69.60 101.97 173,957 154.40 74.77
Rp. % Tahun % % % % %
512.130.220.74 98.90 9.20 105.47 95.57 98.84 91.32 34
271.900.475 88.66 7.27 99.80 90.15 99.32 92.34 27
53.09 89.65 79.02 94.62 94.32 100.49 101.12 79.41
%
35
35
100
%
11
11
100
7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17.
44
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Bima Tahun 2012 No.
Indikator Kinerja Utama
Satuan
Target
Realisasi
Capaian(%)
1 18.
2 Rasio guru dengan jumlah murid SMP Sarana dan prasarana pendidikan usia dini Peningkatan mutu guru Peningkatan SDM guru Indeks Harapan Hidup Aksepibilitas masyarakat ke pusatpusat pelayanan kesehatan Angka kematian bayi Angka kematian balita Angka kasus gizi buruk terutama pada anak-anak Angka kematian ibu melahirkan Cakupan kelahiran yang ditolong tenaga terlatih Prevalensi malaria Prevalensi TBC Akses terhadap sanitasi dasar (jamban keluarga) Akses terhadap sumber air bersih Tenaga kesehatan dengan jumlah penduduk Sarana pelayanan kesehatan dengan jumlah penduduk Laju Pertumbuhan Penduduk Akseptor KB Aktif Tertib administrasi kependudukan Jumlah dan kualitas aparat dalam pengelolaan Administrasi Kependudukan Kesadaran, pemahaman dan kualitas pengamalan ajaran agama bagi seluruh masyarakat Sarana dan prasarana peribadatan Taman Pendidikan Al-qur'an (TPA) Tempat Pengajian oleh majelis taklim Kasus-kasus amoral dan perbuatan melanggar norma agama dan sosial kemasyarakatan lainnya Even-even kesenian dan budaya lokal Promosi kepariwisataan Kab. Bima Kunjungan wisatawan Kasus perladangan liar dan Ilegal Logging Lahan kiritis Optimalisasi pemanfaatan sumber daya alam Ruang Terbuka Hijau Aparatur dalam pengendalian dan pengawasan hutan
3 % Unit
4 14 312
5 14 413
6 100 132.37
% % Tahun Orang
28.50 0.64 70.21 292.14
19.58 1.07 63.68 370.22
68.70 167.19 90.70 126.73
Kasus Kasus Kasus
28 15 48
23 116 47
82.14 773.33 97.92
Kasus %
8 81.06
10 89.89
125.00 110.89
% Kasus %
9.63 317 84.21
2.40 578 66.34
24.92 182.33 78.78
% Orang
87.18 645
73.37 865
84.16 134.10
Unit
749
134
17.89
% PUS % Orang
1.02 70.46 79.11 20
1.02 82.82 73.43 36
100.00 117.55 92.82 180.00
Orang
666
714
107.21
Unit Unit Lokasi Kasus
788 996 65 10
598 263 209 20
75.89 26.41 321.54 200.00
Kali Kali Orang Kasus
4 4 5.449 7
4 4 7.823 3
100.00 100.00 143.57 42.86
Ha Dokumen
64.916,45 5
56.243,10 1
86.64 20.00
Ha Orang
140.790 20
140.721 20
100.04 100.00
Buah
2
-
0
Ha
78.171.96
83.189.91
105.42
19. 20 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29. 30. 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53
Peraturan Daerah tentang pengelolaan hutan Tapal Batas kawasan lindung dan
45
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Bima Tahun 2012 No.
Indikator Kinerja Utama
Satuan
Target
Realisasi
Capaian(%)
1
2 budidaya Sarana dan prasarana pengelolaan sampah Regulasi tentang sistim penanganan bencana di Kabupaten Bima Diklat Peningkatan kapasitas Sumber Daya Aparatur Standar Pelayanan Minimal di setiap SKPD Pemerintahan yang akuntabel dan transparan Korupsi dan penyalahgunaan wewenang Pengelolaan keuangan daerah
3
4
5
6
Unit
5
1
20.00
Dokumen
1
0
0
Orang
930
1.200
129.03
Unit
6
6
150.00
Unit
7
35
142.85
Kasus
9
208
231.11
Dokumen
Opini WTP
0
%
38
Belum ada data 38
100
Kali
7
7
100.00
Kecamata n Buah Kasus
10
10
100.00
15 572
7 806
46.67 140.91
Ha
15
23
153.33
Km
15
7.57
50.17
Buah %
5 81
9 99.95
180 123.40
% Buah
6.3 51
6.4 13
101.59 25.49
Buah
47
41
87.23
Km
320.39
636.00
198.51
KK Unit
11.414 7
1.164 2
14.38 28.57
54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 71 72 73 74 75
Partisipasi masyarakat dalam pembangunan daerah Sosialisasi produk perundangundangan Cakupan wilayah sosialisasi produk perundang-undangan Jumlah Perda yang dihasilkan Angka kriminlitas, tindak kekerasan/kejahatan Pembebasan lahan pembangunan pusat pemerintahan Infrastruktur jalan pada ibukota Kabupaten Pembangunan Pelabuhan tradisional Pembangunan Jembatan pada ruas jalan propinsi dan kabupaten Cakupan pelayanan air bersih Pembangunan Bendung, Bendungan, Dam beririgasi teknis Pemeliharaan Bangunan pelengkap pada daerah irigasi semi teknis/semi permanen Pembangunan Jaringan irigasi primer, sekunder dan tersier Pemenuhan kebutuhan listrik Pembangunan pasar
Sumber data: BPS Kabupaten Bima, Bapeda Kabupaten Bima, dan Data SKPD lingkup Kabupaten Bima.
Dari tabel tersebut di atas, terlihat bahwa tingkat pencapaian Indikator Kinerja Utama (IKU) sesuai dengan Misi kesatu yaitu Meningkatkan pendapatan masyarakat melalui peningkatan produksi, nilai tambah, kesempatan kerja, dan sarana prasarana penunjang perekonomian, dapat dilihat dari fokus utama peningkatan ekonomi rakyat yang dicapai melalui pemberdayaan dan penanggulangan kemiskinan. Berbagai program penanggulangan kemiskinan telah berhasil menurunkan angka kemiskinan dari 21.79% pada tahun 2008 menjadi 18.00 %, di tahun 2012. Kondisi tersebut mencerminkan telah terjadi peningkatan pendapatan masyarakat, disamping semakin tepatnya sasaran program pengentasan kemiskinan. Penduduk miskin terus berkurang dari 94.928 jiwa pada tahun 2008 dan berkurang menjadi 80.714 jiwa pada tahun 2012. PDRB per kapita Kabupaten Bima terus mengalami peningkatan 46
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Bima Tahun 2012
dari tahun ke tahun. Pada tahun 2008, PDRB per kapita mencapai sebesar Rp. 3.248.007, dan meningkat pada tahun 2012 menjadi sebesar Rp. 3.867.036,02. Misi kedua yaitu Meningkatkan ketahanan pangan masyarakat melalui revitalisasi pertanian, perikanan, dan kehutanan, dapat dilihat pada tingkat pemenuhan konsumsi pangan masyarakat yang merupakan perwujudan ketahanan pangan di Kabupaten Bima yang diukur berdasarkan Pola Pangan Harapan (PPH). Potensi lahan untuk tanaman pangan dan hortikultura mencapai 134.604 Ha, dengan komoditas potensial yang dapat dikembangkan antara lain jagung, kacang tanah, kedelai, ubi jalar, bawang merah, srikaya (garoso), mangga, pisang, pepaya, sawo, dan nangka. Hingga saat ini industri pengolahan skala besar dan menengah untuk meningkatkan nilai tambah tanaman hortikultura belum tersedia. Yang ada hanya industri pengolahan skala rumah tangga yang jumlahnya bisa dihitung dengan jari karena hanya terbatas pada komoditi tertentu untuk membuat bawang goreng, tahu/tempe, keripik atau dodol. Pada sub sektor perkebunan, Kabupaten Bima memiliki beberapa komoditi unggulan, diantaranya jambu mete, kelapa, kemiri, asam, wijen, dan kopi. Dalam kurun waktu 2008-2012, komoditi jambu mete mengalami peningkatan produksi yang cukup signifikan dari 509,8 ton tahun 2008 menjadi 620,45 ton dan diperkiraan jumlah produksi komoditi ini akan terus mengalami peningkatan pada tahun 2012 seiring dengan bertambahnya luas areal tanam jambu mete. Begitu juga halnya dengan komoditi-komoditi perkebunan lainnya yang terus meningkat produksi setiap tahunnya. Pada sub sektor peternakan, Sapi merupakan salah satu komoditi unggulan Kabupaten Bima sekaligus menjadi komoditi unggulan Provinsi Nusa Tenggara Barat. Dalam RTRW Nasional menyebutkan bahwa Nusa Tenggara Barat, khususnya Pulau Sumbawa menjadi kawasan pemurnian dan pengembangan Sapi Bali. Merespon arahan tersebut, Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat telah mencanangkan program Bumi Sejuta Sapi (BSS), dan Pulau Sumbawa, termasuk di dalamnya Kabupaten Bima menjadi target utama untuk mewujudkan program tersebut. Pada sub sektor kehutanan, kawasan hutan di Kabupaten Bima seluas 250,396.42 Ha, terdiri dari hutan lindung seluas 83.189,91 Ha, hutan konservasi seluas 55.599,69 Ha, hutan produksi terbatas seluas 66.866,79 Ha, hutan produksi tetap seluas 44.740,03, dan HPK/IPK seluas 6.800 Ha. Disamping produksi berbagai jenis kayu, terdapat juga produk hasil hutan ikutan non kayu seperti madu, kemiri, rotan, ketak dan bambu. Pada sub sektor perikanan, selain produksi perikanan tangkap dan budidaya di perairan laut dan perairan umum, terdapat juga potensi rumput laut, garam, mutiara, serta perikanan budidaya air payau dan air tawar. Kecuali garam, produksi komoditas unggulan sektor perikanan dan kelautan masih terbatas dan belum optimal, sementara potensi lahan masih cukup luas yang didukung oleh permintaan pasar lokal, regional, nasional, dan bahkan internasional masih cukup tinggi. Sementara untuk budidaya kerang mutiara, telah dilakukan oleh beberapa perusahaan dengan total produksi sebesar 94,981 Kg. Misi ketiga yaitu Meningkatkan kualitas sumberdaya manusia dan kependudukan melalui peningkatan kualitas pelayanan dasar, dilihat dari indikator bidang pendidikan dan kesehatan, sebagian besar IKU yang mencerminkan keberhasilan pembangunan bidang pendidikan dan kesehatan mencapai target yang ditetapkan. Pada bidang pendidikan ditunjukan oleh indikator Angka melek huruf di Kabupaten Bima terus meningkat dari waktu ke waktu yaitu 85,75 % pada tahun 2008 menjadi 88,66% pada tahun 2012. Angka rata-rata lama sekolah di Kabupaten Bima juga meningkat dari tahun ke tahun dari sebesar yaitu 7,23 tahun pada tahun 2008 menjadi 7,25 tahun pada tahun 2010 dan diprediksi akan meningkat menjadi 47
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Bima Tahun 2012
7,27 tahun pada tahun 2012. Angka harapan hidup di Kabupaten Bima semakin meningkat dari waktu ke waktu yaitu dari 62,31 tahun pada tahun 2008 menjadi 62,97 tahun pada tahun 2010 dan diprediksi menjadi 63,38 tahun pada tahun 2012. Kasus Kematian Bayi, kasus Kematian Ibu dan Kasus Gizi Buruk di Kabupaten Bima dalam kurun waktu 2008 s.d 2012 dapat terus ditekan dari tahun ke tahun., dari 67 kasus Bayi Gizi buruk pada tahun 2008 diharapkan dapat ditekan hanya 3 kasus saja pada tahun 2012. begitu juga halnya dengan kasus kematian ibu dan bayi, pada tahun 2008 terjadi 12 kasus dan 135 kasus dan diharapkan pada tahun 2012 kasus kematian ibu dan bayi menurun menjadi 9 kasus dan 5 kasus. Misi keempat yaitu Meningkatkan kesadaran, pemahaman, pengamalan agama dan nilai – nilai sosial budaya bagi seluruh masyarakat. Dilihat pada indikator pembangunan bidang kesejahteraan sosial yang dilaksanakan dalam rangka mencegah, mengurangi timbulnya permasalahan sosial di Kabupaten Bima. Selain itu, untuk menangani dan melayani Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial ( PMKS ) melibatkan unsur masyarakat antara lain; Karang taruna, Oraganisasi Sosial, Pekerja Sosial Masyarakat (PSM), Wanita Pemimpin Kesejahteraan Sosial (WPKS), dan kalangan Dunia Usaha (DU). Pembangunan PMKS ditujukan untuk meningkatkan taraf kesejahteraan sosial, memulihkan fungsi sosial masyarakat dalam rangka meningkatkan ketahanan sosial masyarakat dalam mencegah dan menangani masalah kesejahteraan sosial, meningkatkan kemampuan, kepedulian dan tanggung jawab sosial masyarakat dalam penyelenggaraan kesejahteraan sosial secara melembaga dan berkelanjutan. Prioritas penanganan ditujukan kepada masyarakat yang memiliki kehidupan yang tidak layak dan PMKS, diantaranya adalah kemiskinan, keterlantaran, kecacatan, keterpencilan, ketuna sosial dan penyimpangan perilaku, korban bencana dan korban tindak kekerasan, eksploitasi dan diskriminasi sesuai UU No. 11 Th. 2009 tentang kesejahteraan sosial. Misi kelima yaitu Mengoptimalkan potensi sumber daya yang ada dalam mendukung percepatan pembangunan dengan tetap memperhatikan tata ruang wilayah dan daya dukung lingkungan. Indikatornya dapat dilihat pada aspek perlindungan /pengawasan kawasan hutan juga terlihat perkembangan yang menunjukan adanya perubahan, dimana jumlah titik rawan kerusakan hutan akibat perladangan liar dan ilegal login semakin menurun. Sementara dari aspek rehabilitasi lahan kritis/terlantar baik yang terdapat didalam maupun diluar kawasan hutan selama tahun 2012 telah mampu direhabilitasi lahan kritis seluas 800.125 Ha. Upaya rehabilitasi dilakukan melalui berbagai program, baik yang didukung oleh dana APBD Kab. Bima, APBD Prop. NTB maupun APBN. Potensi sektor energi dan sumberdaya mineral di Kabupaten Bima yang telah diketahui jumlah cadangannya antara lain adalah marmer, pasir besi, emas, perak, mangan dan batu gamping. Cadangan sumber daya marmer tercatat sebesar 117.625.500 m3, cadangan pasir besi, potensi emas, potensi perak, potensi mangan, dan cadangan sumber daya batu gamping. Potensi pertambangan yang ada di Kabupaten Bima adalah lahan galian B dan C berupa: Emas, Mangan, Pasir Besi, Bt. Gamping, Bt. Apung, Gipsum, Silikon, Lempung Kaolin dan Sirtu. Wilayah Kabupaten Bima memiliki potensi terjadinya gunung meletus, gempa bumi, dan banjir. Hal ini disebabkan karena Kabupaten Bima memiliki 2 gunung api yang masih relatif aktif, yaitu Gunung Tambora yang terletak diwilayah Kecamatan Tambora dan Sanggar, dan Gunung Sangiang terletak diwilayah Kecamatan Wera. Disamping itu wilayah Kabupaten Bima terletak pada daerah pertemuan lempeng Meditarania dan Sirkum Pasifik. Disisi lain daya dukung lingkungan di Kabupaten Bima sebagai resapan air sudah mulai menurun/rusak yang 48
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Bima Tahun 2012
diakibatkan oleh ulah dari oknum/masyarakat yang tidak bertanggung jawab. Tingkat erosi tanah yang terjadi pada wilayah Kabupaten Bima relatif tinggi dan luas. Hal ini terjadi di samping kondisi geografis yang memang merupakan daerah kering juga disebabkan oleh rendahnya kesadaran upaya pelestarian lingkungan dikalangan masyarakat setempat. Misi keenam yaitu Menerapkan prinsip-prinsip Good Governance melalui pemberian Reward dan Punishment pada aparatur serta Pengelolaan Keuangan Daerah yang efisien, efektif, transparan dan akuntabel, Indikatornya dapat dilihat pada upaya yang dilakukan yaitu Peningkatan Pendapatan Daerah terutama yang bersumber dari Pendapatan Asli Daerah (PAD) melalui intensifikasi sumber pendapatan yang saat ini telah dipetakan secara utuh dengan cara perbaikan pelayanan publik, peningkatan sarana dan sarana pelayanan serta transparasi pengelolaan pendapatan. Secara Spesifik Pengelolaan Keuangan Daerah Kabupaten Bima diatur dalam Peraturan Daerah Kabupaten Bima Nomor 6 Tahun 2008 tentang Pokok - Pokok Pengelolaan Keuangan Daerah Kabupaten Bima. Pengelolaan Keuangan Daerah yang diatur dalam peraturan daerah ini meliputi kekuasaan pengelolaan keuangan daerah, penyusunan rancangan APBD, pelaksanaan APBD, perubahan APBD, pengelolaan kas penatausahaan keuangan daerah, akuntansi keuangan daerah, pertanggungjawaban pelaksanaan APBD, pembinaan dan pengawasan pengelolaan keuangan daerah serta sistem informasi keuangan daerah. Pendapatan Asli Daerah (PAD) selama kurun waktu 5 (lima) tahun terakhir belum seperti yang diharapkan, hal ini tidak terlepas dari berbagai permasalahan yang ada. sehingga kontribusi Pendapatan Asli Daerah terhadap Pendapatan Daerah masih belum seperti yang diharapkan. Sampai saat ini PAD Kabupaten Bima tahun 2012 hanya memberikan kontribusi sebesar 3.49% dalam struktur Pendapatan Daerah. Upaya peningkatan kinerja aparatur dan meningkatkan kualitas pelayanan kepada masyarakat. dilakukan melalui peningkatan prasarana dan sarana kerja yang memadai, pengembangan teknologi informasi dan pengawasan internal yang dilakukan oleh Inspektorat Kabupaten Bima yang mampu meningkatkan kinerja aparatur dan akuntabilitas dalam penyelenggaraan Pemerintahan. Misi ketujuh yaitu Memantapkan dan meningkatkan ketentraman, keamanan dan ketertiban masyarakat serta menjamin tegaknya supremasi hukum, dapat dilihat dari indikator capaian pelayanan kepada masyarakat dan memberikan rasa aman dan kondusif dalam kehidupan masyarakat sesuai dengan target yang ditetapkan. Meskipun demikian upaya untuk meningkatkan kredibilitas pemerintahan terus diperbaiki agar lebih mampu dan dipercaya dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat. Dengan latar belakang budaya masyarakat di Kabupaten Bima yang sangat beragam, memerlukan upaya-upaya preventif dan persuasif sehingga kondisi aman, tertib dan kondusif tetap terjaga. Misi kedelapan yaitu Memacu percepatan pembangunan kawasan strategis dan cepat tumbuh, dapat dilihat dari indikator program perencanaan pembangunan daerah di Kabupaten Bima yang mengacu pada Undang-undang nomor 25 tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dan dijabarkan dengan Peraturan Pemerintah nomor 8 tahun 2008 tentang Tahapan, Tatacara, Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah. Disamping itu, penjabaran terhadap UU 25 tahun 2004 juga telah ditindaklanjuti Kabupaten Bima dengan menetapkan Peraturan Daerah Kabupaten Bima Nomor 5 tahun 2005 tentang Tatacara Penyusunan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Bima, penetapan Peraturan Daerah tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) tahun 2006-2025, Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) tahun 49
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Bima Tahun 2012
2011-2015 yang dijabarkan setiap tahunnya melalui penyusunan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD). 3.3. CAPAIAN INDIKATOR KINERJA MAKRO Tujuan pembangunan Kabupaten Bima telah ditetapkan dan dituangkan dalam pernyataan visi dan misi. Hal ini memberikan kejelasan bahwa arah pembangunan Kabupaten Bima disusun dalam suatu kebijakan yang bertahap, terstruktur dan berkesinambungan. Oleh karenanya, kebijakan yang telah ditetapkan dalam kerangka kinerja pembangunan daerah harus dapat menginformasikan sejauhmana kebijakan tersebut dalam mendukung tujuan pembangunan itu sendiri. Adapun representasi ketercapaian tujuan pembangunan daerah tersebut dituangkan dalam indikator makro pembangunan daerah, yang akhirnya bermuara terhadap peningkatan Indeks Pembangunan Manusia (IPM). Atas dasar telah ditetapkannya indikator tersebut, maka kinerja pembangunan daerah dapat diukur melalui informasi gambaran ketercapaian dan permasalahan yang terjadi dari setiap indikator makro. Tetapi persoalan yang perlu dicermati bersama adalah ketercapaian setiap indikator makro tersebut merupakan akumulasi dari peran serta seluruh stakeholder pembangunan yang meliputi : Pemerintah, Swasta, dan Masyarakat. Hasil pengukuran atas indikator kinerja makro Pemerintah Kabupaten Bima tahun 2012 menunjukan hasil sebagai berikut: Tabel 3.2 Target Indikator Kinerja Makro Pemerintah Kabupaten Bima Tahun 2012 No. 1 1.
2.
Indikator Kinerja Makro 2 Pertumbuhan ekonomi Pertumbuhan ekonomi PDRB atas dasar harga konstan 2000 PDRB atas dasar harga berlaku Share PDRB harga berlaku menurut lapangan usaha : j. Pertanian k. Pertambangan dan Penggalian l. Industri Pengolahan m. Listrik, Gas dan Air Bersih n. Bangunan o. Perdagangan, Hotel Dan Restoran p. Pengangkutan dan Komunikasi q. Keuangan, Persewaan dan
Satuan
Capaian Tahun 2010
Capaian Tahun 2011
3
Target Tahun 2012
Capaian Tahun 2012
% kinerja Tahun 2012
4
%
4.55
5.63
6,50
6,00*
92.31
Rp.
1.557.970,80
1.635.869,33
1.725.187,79
1.734.021,49**
100.51
Rp.
3.069.400,58
3.453.075,64
3.971.169,00
3.971.036,99**
99.97
%
48,44
47,71
48.56
47,13*
97.05
%
2,66
2,66
3,66
2,66*
72.68
%
2,14
2,07
3,03
2,02*
66.67
%
0,22
0,21
1.16
0,20*
17.24
%
6,24
6,26
7,26
6,27*
86.36
%
17,56
17,94
18,96
18,25*
96.26
%
6,90
6,74
7.71
6,60*
85.60
%
2,67
2,73
3.75
2,78*
74.13 50
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Bima Tahun 2012
No. 1
Indikator Kinerja Makro
Satuan
Capaian Tahun 2010
Capaian Tahun 2011
Target Tahun 2012
Capaian Tahun 2012
2 3 4 Jasa Perusahaan r. Jasa - Jasa / % 13,17 13,85 14,90 14,43* Services 3. Pendapatan Rp. 3.547.066,22 3.686.083,99 3.792.507.98 3.867.036,02* Perkapita 4. Investasi Nilai investasi Rp. 14.9 M 13.5 M 59 M 14.40 M PMDN/PMA Investasi Non PMDN / Rp. 4.7 M 5.7 5M 5.79 M PMA Penyerapan TK Orang 13.079 13.579 13.580 10.023 investasi PMDN/PMA Nilai produksi formal Rp. 108.890 115.235 121.944 115.236 Nilai bahan baku Rp. 53.006 58.714 65.036 59.821 formal Nilai produksi Non Rp. 23.578 26.482 29.734 27.605 formal Nilai bahan baku Non Rp. 11.117 12.873 14.906 14.030 formal 5. Koperasi Jumlah koperasi Buah 216 232 233 263 Koperasi aktif Buah 167 188 189 214 6. Sosial budaya Penduduk : Jumlah penduduk Orang 439.228 443.663 448.986 448.277 Laju pertumbuhan % 1.012 1.010 1.012 1.020 penduduk Angka kemiskinan % 19,41 18,49 18,54 18,00 Tingkat % 3.14 5.13 2.09 4.76 pengangguran Angka Harapan Hidup Tahun 62,97 63,32 70,21 63,68 Indeks Pembangunan 65.18 65.74 66.23 66.23 Manusia Sumber data: BPS Kabupaten Bima, Bapeda Kabupaten Bima dan Bagian Adm. Perekonomian Keterangan: * angka sementara ** angka sangat sementara
% kinerja Tahun 2012
96.84 101.96 24.41 115.8 73.81 94.50 91.98 92.84 94.12 112.87 113.22 99.84 100.79 103.00 69.60 90.69 100
1. Pertumbuhan Ekonomi. Pertumbuhan ekonomi Kabupaten Bima Tahun 2010 tercatat sebesar 4,54% atau mengalami penurunan dibanding tahun 2009 yang tercatat sebesar 6,46%, akan tetapi pada tahun 2011 pertumbuhan PDRB Kabupaten Bima mengalami peningkatan sebesar 5,63% dan diperkirakan akan tumbuh menjadi 6,00% pada tahun 2012.
51
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Bima Tahun 2012
Gambar 3.1 Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Bima Tahun 2008-2012
Pertumbuhan Ekonomi 7.00% 6.00%
6.09%
6.46%
5.00%
6.00% 4.54%
4.00%
5.00%
3.00% 2.00% 1.00% 0.00% 2008
2009
2010
2011
2012
Sumber : Data PDRB Prov NTB Tahun 2011 dan hasil olahan
2.
Pertumbuhan ekonomi Kabupaten Bima sangat dipengaruhi oleh sektor pertanian, hal ini terjadi karena besarnya kontribusi sektor pertanian yang mencapai rata-rata 50%. Adanya penurunan pertumbuhan ekonomi Kabupaten Bima pada tahun 2010 disebabkan oleh menurunnya jumlah produksi tanaman pangan terutama padi sehingga sektor pertanian hanya tumbuh sebesar 1,37%. Pada tahun 2012 pertumbuhan ekonomi Kabupaten Bima ditandai dengan meningkatnya Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kabupaten Bima dari tahun ke tahun. PDRB Kabupaten Bima atas harga konstan tahun 2010 sebesar 1.557.970,80 juta rupiah atau mengalami kenaikan dibandingkan tahun 2009 sebesar Rp. 1.490.239,54 juta rupiah. Begitu juga halnya pada tahun 2011 mengalami peningkatan menjadi 1.635.869,33 juta rupiah dan 2012 diproyeksikan akan mengalami kenaikan menjadi Rp. 1.734.021,49 juta rupiah Tabel 3.3 Perkembangan PDRB Kabupaten Bima Harga Konstan Tahun 2008-2012 Lapangan Usaha 2008 2009 Pertanian 728 663,17 764 653,56 Pertambangan dan Penggalian 39 725,38 42 323,98 3. Industri Pengolahan 38 101,35 39 220,34 4. Listrik, Gas dan Air Bersih 2 823,77 2 889,96 5. Bangunan 83 478,18 92 017,26 6. Perdagangan, Hotel Dan Restoran 215 218,22 234 685,53 7. Pengangkutan dan Komunikasi 99 952,05 105 333,67 8. Keuangan, Persewaan dan 36 548,27 39 816,55 Jasa Perusahaan 9. Jasa - Jasa 155 338,21 169 298,71 PDRB 1.399.848,60 1.490.239,54 Sumber : BPS Kabupaten Bima, 2012 (* Angka Proyeksi) 1. 2.
2010 775.139,23
2011 806.836,35
2012* 849.248,19
45.163,75 40.145,91 3.048,56 100.043,68
47.034,82 41.385,46 3.175,33 105.798,24
49.527,83 43.222,55 3.344,04 112.795,60
254.510,42
270.798,00
290.139,53
111.617,37 43.382,21
116.967,01 46.071,20
123.787,24 49.286,14
184.919,67 198.660,97 1.557.970,80 1.635.869,33
214.522,67 1.734.021,49
52
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Bima Tahun 2012
PDRB Kabupaten Bima atas Dasar harga berlaku juga mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Pada tahun 2010 sebesar 3.069.400,58 juta rupiah atau mengalami kenaikan dibandingkan tahun 2009 sebesar 2.729.226,69 juta rupiah, dan diproyeksikan pada tahun 2012 akan mengalami kenaikan menjadi Rp. 3.971.036,99 juta rupiah. Tabel 3.4 Perkembangan PDRB Kabupaten Bima Harga Berlaku Tahun 2008-2012 Lapangan Usaha 2008 2009 1. Pertanian 1.211.154,03 1.354.322,36 2. Pertambangan dan Penggalian 63.417,93 73.399,05 3. Industri Pengolahan 55.645,71 60.836,19 4. Listrik, Gas dan Air Bersih 5.783,14 6.096,14 5. Bangunan 136.228,14 162.697,05 6. Perdagangan, Hotel Dan Restoran 397.636,05 470.416,51 7. Pengangkutan dan Komunikasi 180.710,72 193.628,48 8. Keuangan, Persewaan dan 59.254,34 69.333,52 Jasa Perusahaan 9. Jasa - Jasa / Services 268.497,29 338.497,40 PDRB 2.378.327,34 2.729.226,69 Sumber : BPS Kabupaten Bima, 2012 (* Angka Proyeksi)
2010 1.486.679,94
2011 1.647.602,45
2012* 1.871.669,88
81.663,11 65.647,95 6.692,25 191.654,61
91.924,87 71.514,76 7.229,87 216.147,61
105.764,28 80.112,42 8.044,49 249.075,09
538.989,46
619.413,68
724.859,47
211.940,05 81.913,42
232.613,92 94.238,45
262.169,02 110.379,65
404.219,79 3.069.400,58
478.130,59 3.453.075,64
572.964,79 3.971.036,99
2. Share PDRB harga berlaku menurut lapangan usaha Tren Nilai PDRB Harga Konstan (HK) dan Harga Berlaku (HB) Kabupaten Bima Tahun 2008-2012. Kontribusi dan pertumbuhan PDRB sektoral tahun 2008-2012 (Atas Dasar Harga Konstan) dapat dilihat pada Tabel 3.5 dan 3.6 di bawah ini : Tabel 3.5 Distribusi persentase PDRB Sektoral Tahun 2008-2012 (Atas Dasar Harga Konstan dan Harga Berlaku) Lapangan Usaha
2008
2009
2010
2011
2012* HB HK
HB
HK
HB
HK
HB
HK
HB
HK
1. Pertanian 2. Pertambangan dan Penggalian
50,92
52,05
49,62
51,31
48,44
49,75
47,71
49,32
47,13
48,98
2,67
2,84
2,69
2,84
2,66
2,90
2,66
2,88
2,66
2,86
3. Industri Pengolahan
2,34
2,72
2,23
2,63
2,14
2,58
2,07
2,53
2,02
2,49
4. Listrik, Gas dan Air Bersih
0,24
0,20
0,22
0,19
0,22
0,20
0,21
0,19
0,20
0,19
5. Bangunan 6. Perdagangan, Hotel Dan Restoran 7. Pengangkutan dan Komunikasi 8. Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan
5,73
5,96
5,96
6,17
6,24
6,42
6,26
6,47
6,27
6,50
16,72
15,37
17,24
15,75
17,56
16,34
17,94
16,55
18,25
16,73
7,60
7,14
7,09
7,07
6,90
7,16
6,74
7,15
6,60
7,14
9. Jasa - Jasa / Services PDRB / GRDP
2,49
2,61
2,54
2,67
2,67
2,78
2,73
2,82
2,78
2,84
11,29
11,10
12,40
11,36
13,17
11,87
13,85
12,14
14,43
12,37
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
Sumber : BPS Kabupaten Bima, 2012 (* Angka Proyeksi)
3.
Dari tahun ke tahun sektor pertanian selalu mendominasi PDRB Kabupaten Bima yang mencapai rata-rata hampir 50%, sektor lain yang cukup dominan adalah sektor perdagangan, hotel, dan restoran dan jasa dengan persentase di atas 10 %. Namun 53
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Bima Tahun 2012
demikian dominasi sektor pertanian dari ke tahun terus mengalami penurunan seiring dengan mulai tumbuh-kembangnya sektor perdagangan, hotel, dan restoran dan jasa. Tabel 3.6 Pertumbuhan PDRB Sektoral Tahun 2008-2012 (Atas Dasar Harga Konstan dan Harga Berlaku) Lapangan Usaha 1. Pertanian 2. Pertambangan dan Penggalian 3. Industri Pengolahan 4. Listrik, Gas dan Air Bersih 5. Bangunan 6. Perdagangan, Hotel Dan Restoran 7. Pengangkutan dan Komunikasi 8. Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan 9. Jasa - Jasa / Services PDRB
Sumber : BPS Kabupaten Bima, 2012
Pertumbuhan HB HK 10,05 3,80 11,72 3,86 8,23 2,84 7,36 3,87 11,93 5,41 13,98 6,03 9,02 4,48 14,11 5,84 17,22 7,03 11,66 4,68
3. Pendapatan Per Kapita PDRB per kapita merupakan gambaran dari rata-rata pendapatan yang diterima oleh setiap penduduk Kabupaten Bima dari nilai tambah yang tercipta selama satu tahun. PDRB per kapita biasa digunakan sebagai salah satu indikator untuk mengetahui tingkat kesejahteraan ekonomi masyarakat secara makro. Tabel 3.7 Perkembangan PDRB per kapita Kabupaten Bima Tahun 2008 s/d 2012 PDRB Per kapita Harga Berlaku (Rp) Harga Konstan (Rp)
2008 5.518.327,00 3.248.007,00
Sumber : BPS Kabupaten Bima, 2012
2009 6.269.919,00 3.423.564,00
Tahun 2010 6.988.171,47 3.547.066,22
2011 7.780.772,34 3.686.083,99
2012 8.855.797,44 3.867.036,02
PDRB per kapita Kabupaten Bima terus mengalami peningkatan dari tahun ke tahun, hal ini menunjukkan bahwa penduduk Kabupaten Bima terus mengalami peningkatan kesejahteraan. Pada tahun 2008, PDRB per kapita mencapai sebesar Rp. 3.248.007, dan diprediksikan akan meningkat pada tahun 2012 menjadi sebesar Rp. 3.867.036,02. 4. Investasi Perkembangan investasi di Kabupaten Bima lebih didominasi investasi publik baik yang bersumber dari pemerintah maupun masyarakat umum. Sementara investasi yang dilakukan oleh swasta atau pengusaha lokal cukup besar dalam bentuk peningkatan kapasitas usaha dengan memanfaatkan modal perbankan. Sementara investasi yang bersumber dari swasta luar daerah masih cukup besar, meskipun beberapa investor dibidang pertambangan sudah lama memiliki izin usaha dalam bentuk Ijin Usaha Pertambangan (IUP) baik eksplorasi maupun operasi produksi. Namun dalam pelaksanaan eksplorasi dan operasi produksi menghadapi resistensi dan tekanan 54
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Bima Tahun 2012
masyarakat, LSM, kalangan mahasiswa terutama yang berkaitan dengan isu lingkungan hidup. Hal tersebut terjadi di Kecamatan Lambu terkait adanya kegiatan eksplorasi bahan galian emas PT. Sumber Mineral Nusantara yang berujung pada tindakan anarkisme pembakaran kantor Camat Lambu dan pembakaran Kantor Bupati Bima. Terkait tindakan anarkisme tersebut Pemerintah Daerah mengambil kebijakan dengan mencabut secara permanen IUP Eksplorasi PT.Sumber Mineral Nusantara tersebut. Pemilik Izin Usaha Pertambangan seperti PT. Indomining Karya Buana dan Jagad Mahesa Karya sampai saat ini belum melaksanakan kegiatan operasi produksi sesuai dengan IUP yang diberikan. Beberapa investor di bidang pertambangan yang menguasai beberapa Izin Usaha Pertambangan untuk mineral emas maupun mangan di beberapa kecamatan juga menghadapi persoalan yang sama, terkait dengan isu masalah lingkungan yang menimbulkan resistensi dari masyarakat yang diperkirakan terkena dampak. Terjadinya penolakan masyarakat terhadap kegiatan pertambangan di Kabupaten Bima sepanjang tahun 2011, berdampak pada investasi tidak dapat berjalan mulus. Upaya pemerintah untuk menarik investor tidak henti-hentinya dalam beberapa tahun terakhir. Hal tersebut menjadi komitmen bersama guna memperluas lapangan kerja, mengatasi pengangguran dan kemiskinan. Namun demikian, berdasarkan profil para calon investor tampaknya hanya sedikit investor yang benar- benar serius untuk menanamkan modalnya di Kabupaten Bima. Isu utama investasi di Kabupaten Bima adalah masih terbatasnya investor skala menengah dan besar yang melakukan investasi langsung (direct investment) yang dapat menjadi lokomotif pertumbuhan khususnya pada sektor industri. Kabupaten Bima belum memiliki pabrik yang menampung tenaga kerja skala besar. Demikian pula halnya di bidang pariwisata sampai saat ini belum ada investor yang menggarap bidang ini baik dari investor lokal maupun dari luar daerah. Hasil analisis jumlah investor PMDN/PMA di Kabupaten Bima dapat disajikan dalam tabel sebagai berikut : Tabel 3.8 Perkembangan Rencana dan Realisasi Investasi Kabupten Bima Tahun 2011 No 1. 2 3 4 5 6 7
Nama Perusahaan PT. Bima Sakti Mutiara (BSM) PT. Tirta Mas Mutiara (PMA) PT. Bima Budidaya Mutiara PT. Indomining Karya Buana PT. Indomining Karya Buana PT. Jagad Mahesa Karya PT. Jagad Global Mineral (PMA)
Bidang Usaha
Rencana Investasi
Budidaya Mutiara
7,5 M
Realisas investasi 2010 2011 3M 2,1 M
Pembibitan & Budidaya Mutiara Budidaya Mutiara
47 M
10 M
Mangan
25 M
Pasir Besi
Jumlah total investasi 5,1 M
Aktif
5,7 M
14,7 M
Aktif
500 jt
500 Jt
1M
Aktif
-
1M
1M
Aktif
-
1M
1M
Aktif Aktif
Pasir Besi
25 M
-
2M
2M
Jasa Penunjang Pertambangan Umum
12 M
-
-
-
Ket. (aktif/tdk aktif
Dalam SP (Kab. Bima merupakan salah satu lokasi usaha) 55
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Bima Tahun 2012 8
14
PT. Sunshine Technology Nusa Tenggara (PMA) PT.Indo Mas Tambora Jaya PT. Sulindo Persada CV. Nurindah Persada CV. Ocean Blue Mutiara CV. Mutiara Inti Perkasa UD. Windu Utama
15
UD. Angin Mamir
9 10 11 12 13
Jumlah
Pengusahaan hutan tanaman industri Perdagangan dan Pengadaan Tambak Udang Vanase Mutiara
-
-
-
1M
1M
Aktif
100 Jt
500 jt
600 Jt
Aktif
500 Jt
500 jt
1M
Budidaya Mutiara
500 Jt
-
500 Jt
Tidak aktif
Tambak Udang Vanase Tambak Udang Vanase Tambak Udang Vanase
100 Jt
100 Jt
200 Jt
Aktif
100 Jt
100 Jt
100 Jt
Aktif
100 Jt
100 Jt
200 Jt
Aktif
13,5 M
28,4 M
1M
14,9 M
Sumber : Kantor Penanaman Modal Kab. Bima
Kegiatan investasi di Kabupaten Bima umumnya masih didominasi oleh investasi pada sektor perikanan seperti budidaya tambak dan mutiara, namun demikian kegiatan investasi baik pihak dalam negeri maupun asing masih sangat minim mengingat potensi daerah yang besar seperti di sektor pertanian, peternakan, perikanan laut, dan pertambangan. 5. Koperasi Pengembangan Koperasi dan PKM di Kabupaten Bima tahun 2011 diarahkan dalam rangka peningkatan taraf hidup masyarakat secara nyata sehingga dapat memperkokoh ketahanan daerah Kabupaten Bima disegala bidang. Pembangunan disektor Koperasi dan UKM pada Tahun 2011 mengalami peningkatan dengan perkembangan jumlah koperasi, jumlah anggota dan volume usaha serta SHU koperasi dibandingkan dalam tahun 2008 sebagaimana yang dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 3.9 Jumlah Koperasi Tahun 2008-2012 No 1.
Jumlah koperasi 2008 Jumlah Koperasi 196 a. Koperasi Aktif 147 b. Koperasi tidak aktif 49 2 Jumlah anggota 50.489 3 RAT dengan jumlah 90 4 Jumlah pengelola 1.468 Sumber : Dinas Koperasi dan UKM Kabupaten Bima
2009 208 160 48 51.869 99 1.619
2010 216 167 49 52.502 99 1.626
2011 232 188 44 49.812 100 1.742
2012 242 198 44 58.129 110 1.772
Secara Komulatif jumlah koperasi meningkat dari 196 unit tahun 2008 menjadi 232 unit tahun 2011 atau mengalami perkembangan 18,37% kondisi ini didukung oleh Pembinaan kelembagaan koperasi yang semakin baik yang ditunjukan dengan angka koperasi aktif lebih dari 77% dan juga pada sisi lain bahwa perkembangan perkoperasian didukung dengan penyediaan (bantuan ) dari Pemerintah sehingga jumlah koperasi yang tidak aktif mengalami penurunan dari 49 tahun 2008 menjadi 44 atau ( 2,3% ) tahun 2011. Dengan adanya pembinaan kelembagaan koperasi yang semakin intensif diharapkan 56
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Bima Tahun 2012
dapat menambah unit koperasi menjadi 242 pada tahun 2012. Ini menunjukkan semakin meningkatnya kesadaran anggota dan masyarakat akan manfaat dan eksitensi mereka dalam berkoperasi. 6. Sosial Budaya Keberhasilan pembangunan bidang sosial budaya dapat dilihat dari capaian indikator kinerja antara lain : laju pertumbuhan, tingkat pengangguran terbuka, angka kemiskinan, usia harapan hidup, dan IPM. Laju pertumbuhan penduduk Kabupaten Bima selama 3 (tiga) tahun terakhir menunjukan peningkatan, tahun 2010 sebesar 1,012 %, tahun 2011 sebesar 1,010 % dan tahun 2012 sebesar 1,020%. Tingginya laju pertumbuhan penduduk di Kabupaten Bima bukan karena pertumbuhan alami tetapi dipengaruhi oleh adanya faktor migrasi penduduk dari luar daerah yang tinggi. Tingkat pengangguran terbuka tahun 2011 sebesar 5.13% dan pada tahun 2012 turun menjadi 4.76%. Kondisi tersebut mencerminkan bahwa pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Bima pada tahun 2012 mampu menyerap tenaga kerja. Proposi KK miskin tahun 2010 sebanyak 19.41%, pada tahun 2011 menurun menjadi 18.49 %, tahun 2012 menurun menjadi 18.00%. dengan demikian jumlah KK miskin selama 3 ( tiga ) tahun terakhir menunjukan trend penurunan dari tahun 2010 sebanyak 85.254 KK, tahun 2011 menjadi 82.058 KK dan tahun 2012 menjadi 80.714 KK. Kondisi tersebut mencerminkan telah terjadi peningkatan pendapatan masyarakat sehingga tidak lagi memenuhi 14 kriteria miskin. Usia Harapan Hidup (UHH) di Kabupaten Bima mencapai 63.68 tahun, lebih tinggi bila dibandingkan UHH tingkat propinsi NTB 62.41 tahun dan masih di bawah tingkat nasional 70.60 tahun. 3.4. CAPAIAN KINERJA SASARAN STRATEGIS Secara umum Pemerintah Kabupaten Bima telah dapat melaksanakan tugas dalam rangka mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan dalam RPJMD Tahun 2011-2015. Pada tahun 2012 Jumlah Sasaran yang ditetapkan untuk mencapai misi dan visi Kabupaten Bima pada RPJMD Tahun 2011-2015 adalah 8 sasaran strategis dengan 75 indikator kinerja yang ditetapkan melalui Penetapan Kinerja Tahun 2012. Dari 8 sasaran dengan indikator kinerja sebanyak 75 indikator kinerja, pencapaian kinerja sasaran Pemerintah Kabupaten Bima adalah sebagai berikut: No. 1 2 3 4
Predikat Sangat Berhasil Berhasil Cukup Berhasil Kurang Berhasil Jumlah
Jumlah Sasaran Strategis 6 1 1 0 8
57
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Bima Tahun 2012
Adapun pencapaian kinerja sasaran dirinci dalam tabel, sebagai berikut: Tabel 3.10 Capaian Kinerja Sasaran Kabupaten Bima Tahun 2012. Sasaran/prioritas pembangunan
No. 1 A. 1. B. 2. C. 3. D. 4.
E. 5. F. 6. G. 7.
H. 8.
2 Misi 1 Meningkatnya Pendapatan Masyarakat Misi 2 Meningkatnya Ketahanan Pangan Misi 3 Meningkatnya Kualitas Sumber daya Manusia dan Kependudukan Misi 4 Meningkatnya Kesadaran, Pemahaman, dan Pengamalan Agama, serta dan nilai-nilai sosial budaya Misi 5 Meningkatnya Pembangunan Berwawasan Lingkungan Misi 6 Mewujudkan Kepemerintahan Yang Baik Misi 7 Meningkatnya Ketentraman, Ketertiban Masyarakat, dan Penegakan Supremasi Hukum Misi 8 Meningkatnya Percepatan Pembangunan Kawasan Strategis dan Cepat Tumbuh
Jumlah Indikator sasaran 3
Rata-rata Capaian
0 s/d <55
55 s/d <70
70 s/d <85
85 s/d 100
4
5
6
7
8 Sangat berhasil
4
91.33
4
70.57
30
100
Sangat berhasil
8
100
Sangat berhasil
9
57.53
6
100
Sangat berhasil
4
96.90
Sangat berhasil
10
96.15
Sangat berhasil
Berhasil
Cukup berhasil
Pengukuran terhadap indikator kinerja sasaran terdapat pada Lampiran 2. Dari 8 Sasaran prioritas pembangunan di atas, pencapaian realisasi indikator kinerja sasaran terhadap target yang sudah ditetapkan sebagai berikut: Tabel 3.11 Pencapaian Target Misi No. 1. 2. 3. 4. 5. 6.
Misi Misi 1 Misi 2 Misi 3 Misi 4 Misi 5 Misi 6
Jumlah Indikator Sasaran 4 4 30 8 9 6
Melampaui Target (≥101%) Jumlah % 2 50.00 2 50.00 11 36.67 1 12.50 6 75.00 4 66.67
Tingkat Capaian Sesuai Target (100%) Jumlah % 0 0.00 0 0.00 5 16.67 1 12.50 2 12.50 1 16.67
Belum Mencapai Target (<100%) Jumlah % 2 50.00 2 50.00 14 46.66 6 75.00 1 12.00 1 16.66 58
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Bima Tahun 2012
No. 7. 8.
Misi Misi 7 Misi 8 Jumlah
Jumlah Indikator Sasaran 4 10 75
Melampaui Target (≥101%) Jumlah % 1 25.00 5 50.00 31 41.33
Tingkat Capaian Sesuai Target (100%) Jumlah % 2 50.00 0 0.00 11 14.67
Belum Mencapai Target (<100%) Jumlah % 1 25.00 5 50.00 33 44.00
Dari 8 sasaran dengan 75 indikator kinerja, pencapaian kinerja Pemerintah Kabupaten Bima dengan rincian sebagai berikut: Tabel 3.12 Kategori Pencapaian Indikator Kinerja Sasaran No. A.
B.
C.
D.
E.
F.
G.
H.
Kategori Misi 1 Sangat berhasil Berhasil Cukup berhasil Kurang berhasil Misi 2 Sangat berhasil Berhasil Cukup berhasil Kurang berhasil Misi 3 Sangat berhasil Berhasil Cukup berhasil Kurang berhasil Misi 4 Sangat berhasil Berhasil Cukup berhasil Kurang berhasil Misi 5 Sangat berhasil Berhasil Cukup berhasil Kurang berhasil Misi 6 Sangat berhasil Berhasil Cukup berhasil Kurang berhasil Misi 7 Sangat berhasil Berhasil Cukup berhasil Kurang berhasil Misi 8 Sangat berhasil Berhasil Cukup berhasil Kurang berhasil
Jumlah Indikator 4 3 1 4 2 1 1 30 22 5 1 2 8 6 1 1 9 5 4 6 5 1 4 3 1 10 6 4
Persentase 75.00 0.00 25.00 50.00 25.00 25.00 73.00 17.00 2.00 10.00 75.00 12.50 0.00 12.50 55.56 0.00 0.00 44.44 75.00 0.00 0.00 25.00 75.00 0.00 0.00 25.00 60.00 0.00 0.00 40.00
59
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Bima Tahun 2012
3.5. EVALUASI KINERJA SASARAN STRATEGIS Sasaran 1 : “Meningkatnya pendapatan masyarakat” Hasil evaluasi capaian kinerja sasaran meningkatnya pendapatan masyarakat, memperlihatkan angka capaian kinerja sasaran sebesar 100 dengan predikat Sangat berhasil. Hasil pengukuran capaian kinerja sasaran Meningkatnya pendapatan masyarakat : No.
Indikator Kinerja
1 2
Angka kemiskinan Parietas daya beli masyarakat Tingkat pengangguran terbuka PDRB Per-kapita
3 4
Realisasi Tahun 2011 19.41
Target 18.49
Tahun 2012 Realisasi 18.00
% Capaian 141
619.154
685.976
622.62
90.76
5.13
2.09
4.76
69.60
3.686.083,99
3.792.507.98
3,867,036.02
101.97
Pencapaian indikator kinerja sasaran tersebut, dengan uraian sebagai berikut : a. Penduduk Miskin Angka kemiskinan di Kabupaten Bima juga semakin menurun dari waktu ke waktu dari 21,79% pada tahun 2008 menjadi 19,41% pada tahun 2011 dan menjadi 18,00% pada tahun 2012. Hal ini sebagai gambaran semakin meningkatnya kesejahteraan penduduk di Kabupaten Bima sehingga penduduk miskin terus berkurang dari 94.928 jiwa pada tahun 2008 diprediksikan akan berkurang menjadi 80.714 jiwa pada tahun 2012. Tabel 3.13 Angka Kemiskinan Uraian Jumlah Penduduk (Jiwa) Jumlah Penduduk Miskin (Jiwa) % Penduduk Miskin
2008 430.140
2009 434.660
2010 439.228
2011 443.663
2012 448.277
94.928 21,79
89.699 20,42
85.254 19,41
82.058 18,49
80.714 18,00
Sumber : BPS Kabupaten Bima, 2012 (* Angka Proyeksi)
b. Parietas daya beli Parietas daya beli masyarakat meningkat dari Rp. 609.880 pada tahun 2008 menjadi Rp. 615.710 pada tahun 2010 dan diprediksi meningkat menjadi Rp. 622.618 pada tahun 2012 Tabel 3.14 Parietas Daya Beli tahun 2008-2012
Tahun Parietas Daya Beli (Rp)
2008 609.880
2009 612.720
2010 615.710
2011 619.154
2012 622.618
Sumber : BPS Kabupaten Bima, 2012 (* Angka Proyeksi)
c. Tingkat Pengangguran Tingkat pengangguran terbuka tahun 2008 sebesar 4.72%, menurun pada tahun 2009 menjadi 4.71% tetapi pada dua tahun kemudian mengalami penurunan yaitu tahun 2010 sebesar 3.14% dan peningkatan tahun 2011 yaitu sebesar 5.13% dan pada tahun 2012 60
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Bima Tahun 2012
menurun lagi menjadi 4,76% walapun penurunan ini tidak terlalu besar. Kondisi tersebut mencerminkan bahwa pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Bima pada tahun 2012 mampu menyerap tenaga kerja. Tabel 3.15 Parietas Daya Beli tahun 2008-2012 Tahun 2008 2009 2010 Penduduk usia kerja 270.607 274.141 320.506 Angkatan kerja: 182.000 184.638 227.596 - Bekerja 173.402 173.933 220.455 - Pengangguran 8.598 8.705 7.141 Bukan angkatan kerja 88.607 89.503 92.910 TPAK(%) 67.26 67.35 71.01 Tingkat pengangguran (%) 4.72 4.71 3.14
2011 295.555 197.044 186.930 10.114 98.511 66.67 5.13
2012 300.757 197.585 188.138 9.448 103.172 65.70 4.76
Sumber : BPS Kabupaten Bima, 2012, Dinas Tenaga kerja dan Transmigrasi
d. PDRB Perkapita PDRB per kapita Kabupaten Bima terus mengalami peningkatan dari tahun ke tahun, hal ini menunjukkan bahwa penduduk Kabupaten Bima terus mengalami peningkatan kesejahteraan. Pada tahun 2008, PDRB per kapita mencapai sebesar Rp. 3.248.007, dan diprediksikan akan meningkat pada tahun 2012 menjadi sebesar Rp. 3.867.036,02. Tingkat capaian indikator kinerja sasaran tahun 2012 terhadap target kinerja tahun kelima RPJMD tahun 2011 - 2015 sebagai berikut : No 1 2 3 4
Indikator Kinerja Angka kemiskinan Parietas daya beli masyarakat Tingkat pengangguran terbuka PDRB Per-kapita
Akumulasi Capaian s/d Tahun 2012
Target Tahun 2015
Persentase Capaian Kinerja
18.00 617.95 4.76 3.710.396.17
16.86 794.102 1.38 3.977.365,74
89.86 77.82 69.62 93.29
Sasaran meningkatnya pendapatan masyarakat dicapai melalui program : 1) Program Perencanaan Pembangunan Ekonomi, 2) Program Pengembangan Data dan Informasi, 3) Program Pemberdayaan Fakir Miskin, Komunitas Adat Terpencil (KAT) dan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) Lainnya; 4) Program Peningkatan kualitas SDM Aparatur, 5) Program Perkuatan dan Fasilitasi Sumber Permodalan bagi Koperasi dan UMKM; 6) Program Pengembangan UKM; 7) Program Peningkatan Mutu SDM Pengusaha/Pengrajin UKM; 8) Program Perlindungan Konsumen dan Pengamanan Perdagangan; 9) Program Pengembangan Kemetrologian; 10) Program Peningkatan Kualitas dan Produktivitas Tenaga Kerja; 11) Program Peningkatan Kesempatan Kerja; 12) Program Perlindungan Pengembangan Lembaga Ketenagakerjaan; 13) Program Peningkatan Promosi dan Kerjasama Investasi; 14) Program Peningkatan Iklim Investasi dan Realisasi Investasi; 15) Program Pengembangan Usaha Perdagangan Kecil dan Menengah; 61
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Bima Tahun 2012
16) Program Pengembangan Infrastruktur Perhubungan, Energi dan Komunikasi; 17) Program Kerjasama Pembangunan. Dari 17 program tersebut, capaian kinerja output rata-rata sebesar 111.27% dan didukung dengan dana Rp. 9,427,217.140.00 atau (87.87 %) dari target sebesar Rp. 10,728.289,000.00 Faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan pencapaian sasaran adalah : 1) Pembentukan Tim TKPKD (Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan Daerah) dengan melibatkan Dinas/Instansi lintas sektoral yang melaksanakan rapat koordinasi untuk menginvetarisir serta mengkoordinasikan permasalahan kemiskinan di kabupaten Bima 2) Prosentase jumlah buku Bima dalam angka dan IPM Kabupaten Bima diupayakan maksimal dalam target pencapaian sehingga akses data secara mudah didapatkan disamping tingkat akurasi profil Desa yang dapat dijadikan sebagai data base untuk mengetahui potensi/perkembangan desa swadaya, swakarya dan swasembada. 3) Adanya pinjaman dari pemerintah daerah yang memberikan pinjaman dana bergulir dan adanya pinjaman dari perbankan 4) Terciptanya kelompok usaha mikro dalam rangka mewujudkan peningkatan penataan dan pemanfaatan sumberdaya kelautan, pesisir dan pulau - pulau kecil secara berkelanjutan. 5) Terlaksananya sejumlah kegiatan pemberdayaan, bimbingan dan pelatihan kepada para penyandang masalah kesejahteraan sosial, eks penyandang dan penyakit sosial. 6) Meningkatkan kualitas SDM aparatur dengan diikutsertakannya aparatur dalam pendidikan dan pelatihan 7) Terbangunya sarana dan prasarana perhubungan darat 8) Peningkatan kegiatan promosi dan kerjasama investasi yang dilakukan secara kolektif, dan adanya dukungan masyarakat serta didukung sarana prasarana yang memadai. 9) Adanya dukungan anggaran dari pusat dan pemerintah daerah dalam pelaksanaan program. Hambatan/masalah : 1) Tingkat pendapatan dan mata pencaharian penduduk di sektor pertanian belum mampu meningkatkan kesejahteraan penduduk secara signifikan. 2) Faktor kelembagaan belum terkoordinasi dengan baik dalam menanggulangi masalah kemiskinan secara terpadu, fokus dan menyeluruh. 3) Penetapan target sasaran dan lokasi daerah penanggulangan kemiskinan yang kurang akurat. Strategi/upaya pemecahan : 1) Pemberdayaan dan pengembangan aspek sumberdaya manusia dengan penyediaan usaha ekonomi untuk meningkatkan pendapatan masyarakat dan penyediaan infrastruktur yang memadai dan mendukung usaha ekonomi. 2) Integrasi, kemitraan dan koordinasi antar pelaku pembangunan daerah untuk menjamin sinergisitas dan keberlangsungan program penanggulangan kemiskinan. 3) Penataan kelembagaan dalam pemerintahan dan sosial kemasyarakatan. 4) Peningkatan akses terhadap pelayanan dasar.
62
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Bima Tahun 2012
Sasaran 2 : “ Meningkatnya Ketahanan Pangan ” Hasil evaluasi capaian kinerja sasaran meningkatnya ketahanan pangan, memperlihatkan angka capaian kinerja sasaran sebesar 70.56 dengan predikat Berhasil Hasil pengukuran capaian kinerja sasaran Meningkatnya ketahanan pangan : No.
Indikator Kinerja
1
Stok pangan masyarakat dan daerah Peternakan integrasi dan populasi sapi Usaha perikanan tangkap dan budidaya perikanan Profit margin produk perikanan
2 3 4
Realisasi Tahun 2011 67.739
Target 68.134
Tahun 2012 Realisasi 118,524
117.842
86.194
133.080
154.40
27.061.37
28,901.55
21,609.03
74.77
453.614.013.05
512,130,220.74
271,900.475.00
53.09
% Capaian 173,957
Pencapaian indikator kinerja sasaran tersebut, dengan uraian sebagai berikut : a. Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Potensi lahan untuk tanaman pangan dan hortikultura mencapai 134.604 Ha, dengan komoditas potensial yang dapat dikembangkan antara lain jagung, kacang tanah, kedelai, ubi jalar, bawang merah, srikaya (garoso), mangga, pisang, pepaya, sawo, dan nangka. Hingga saat ini industri pengolahan skala besar dan menengah untuk meningkatkan nilai tambah tanaman hortikultura belum tersedia. Yang ada hanya industri pengolahan skala rumah tangga yang jumlahnya bisa dihitung dengan jari karena hanya terbatas pada komoditi tertentu untuk membuat bawang goreng, tahu/tempe, keripik atau dodol. Produk tanaman pangan dan hortikultura dan bunga-bungaan dari Kabupaten Bima yang telah menembus pasar regional maupun nasional adalah kacang tanah, kedelai, dan bawang merah. Sementara komoditi lainnya hanya dikonsumsi oleh pasar lokal. Rantai pemasaran umumnya agak panjang. Dari produsen (petani) ke pengepul (pengumpul), kemudian ke agen (pedagang besar), dan baru ke pasar domestik, regional, maupun nasional. Dengan rantai pemasaran seperti tersebut, para petani menerima margin keuntungan (profit margin) terkecil diantara pelaku lainnya. Rantai pemasaran seperti ini terjadi pada hampir semua komoditi di semua sektor di wilayah Kabupaten Bima khususnya dan Provinsi Nusa Tenggara Barat umumnya. Dengan gambaran kondisi tersebut, peluang investasi untuk budidaya berbagai komoditi tanaman pangan dan perdagangan masih terbuka lebar. b. Perkebunan Pada sub sektor perkebunan, Kabupaten Bima memiliki beberapa komoditi unggulan, diantaranya jambu mete, kelapa, kemiri, asam, wijen, dan kopi. Dalam kurun waktu 20082012, komoditi jambu mete mengalami peningkatan produksi yang cukup signifikan dari 509,8 ton tahun 2008 menjadi 620,45 ton dan diperkiraan jumlah produksi komoditi ini akan terus mengalami peningkatan pada tahun 2012 seiring dengan bertambahnya luas areal tanam jambu mete. Begitu juga halnya dengan komoditi-komoditi perkebunan lainnya yang terus meningkat produksi setiap tahunnya. Peningkatan produksi ini terjadi karena perluasan areal tanam serta nilai jualnya yang semakin tinggi dibandingkan dengan jenis komoditi perkebunan lainnya. Khusus untuk tanaman kopi yang berada di kawasan Tambora, selama ini pengelolaannya dilakukan oleh Pemerintah Daerah (Dinas Perkebunan Kabupaten Bima). Produk tanaman perkebunan 63
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Bima Tahun 2012
dari Kabupaten Bima yang telah menembus pasar regional maupun nasional berupa jambu mete, kopi, kemiri, asam, dan wijen. Kabupaten Bima memiliki potensi lahan yang cukup luas untuk pengembangan budidaya tanaman perkebunan. Dari potensi lahan seluas 78.615 Ha, yang telah dimanfaatkan baru sekitar 40%. Dengan potensi lahan yang masih tersedia untuk pengembangan tanaman perkebunan dan prospek pasar yang menjanjikan, peluang investasi untuk budidaya berbagai komoditi tanaman perkebunan dan perdagangan masih terbuka lebar. Disamping budidaya, peluang investasi juga terbuka untuk usaha pengolahan dan pemasaran. Selama ini, industri pengolahan untuk meningkatkan nilai tambah tanaman perkebunan belum tersedia. Sementara itu, gambaran tentang produksi komoditi utama perkebunan rakyat di Kabupaten Bima (dalam ton) secara umum dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 3.16 Produksi komoditi perkebunan Kabupaten Bima tahun 2008 s.d 2012 Jumlah Produksi (Ton) No. Jenis Komoditi 2008 2009 2010 2011 2012 1. Jambu Mete 595.8 599.41 620.45 654,44 664,78 2. Kelapa 1.214.07 1.302.22 1.246.35 1.374,76 1.441,70 3. Kopi 807.31 797.57 731.02 802,98 814,12 4. Kemiri 1.878.00 1.881.05 1.812.63 1.762,42 1.883,17 Jumlah 4.495.18 4.580.25 4.410.46 4.594,6 4.803,77 Sumber : Dinas Perkebunan Kabupaten Bima Tahun 2012
Luas areal tanam beberapa komoditi utama perkebunan rakyat Kabupaten Bima (dalam Ha) dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 3.17 Komoditi utama perkebunan rakyat Kabupaten Bima tahun 2008 s.d 2012 Luas Areal Tanam (ha) No. Jenis Komoditi 2008 2009 2010 2011 2012 1. Jambu Mete 9.556.54 10.169.05 10.669.21 10.272,70 11.744.54 2. Kelapa 4.108.44 3.623.30 3.758.56 3.201,15 4.044.40 3. Kopi 1.186.25 1.087.25 1.097.04 1.087,25 1.116.88 4. Kemiri 3.465.39 2.254.10 2.637.54 1.499,04 2.611.20 Jumlah 18.316.62 17.133.70 18.162.34 16.060,14 19.517.01 Sumber : Dinas Perkebunan Kabupaten Bima Tahun 2012
Perkembangan Produksi dan Produktivitas Padi dan palawija Kabupaten Bima tahun 2008 dapat dilihat sebagai berikut :
No 1 2 3 4 5
Komoditi Padi Sawah Padi Ladang Total Padi Jagung Kedelai Kacang tanah
Tabel 3.18 Produksi dan Produktivitas Padi dan palawija Kabupaten Bima tahun 2008 s.d 2012 Produksi (Ton)
Produktivitas (Kw/Ha)
2008
2009
2010
2011
2012
2008
2010
2011
2012
203.412
225.667
229.105
276.105
287.656
50.22
2009
52.37
52.83
53.86
54.90
55.475
76.771
63.448
64.557
81.491
28.25
37
38.88
42.71
46.92
258.887
47.37
49.01
50.70
52.44
302.438
292.553
340.662
369.148
43.05
18.310
38.863
34.286
42.279
56.534
27.69
34.00
38.67
43.49
48.91
31.609
34.413
30.430
27.727
44.093
12.06
12.77
10.69
10.50
10.32
9.909
10.613
9.996
15.564
12.409
13.20
12.95
12.97
13.01
13.05
64
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Bima Tahun 2012 678 322 1.174 2.328 9.68 9.97 10.16 4.537 6 Kacang hijau 9.750 8.232 14.033 24.680 117.19 119.30 126.22 15.025 7 Ubi kayu 27.69 34.00 38.67 1.377 2.091 2.633 1.919 2.619 8 Ubi jalar Sumber : Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Kabupaten Bima Tahun 2012
10.66
11.19
146.98
171.16
43.49
48.91
c. Peternakan Sapi merupakan salah satu komoditi unggulan Kabupaten Bima sekaligus menjadi komoditi unggulan Provinsi Nusa Tenggara Barat. Dalam RTRW Nasional menyebutkan bahwa Nusa Tenggara Barat, khususnya Pulau Sumbawa menjadi kawasan pemurnian dan pengembangan Sapi Bali. Merespon arahan tersebut, Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat telah mencanangkan program Bumi Sejuta Sapi (BSS), dan Pulau Sumbawa, termasuk di dalamnya Kabupaten Bima menjadi target utama untuk mewujudkan program tersebut. Dalam rangka Peningkatan Ketahanan Pangan dibidang peternakan. perkembangan populasi ternak dan unggas di Kabupaten Bima dari tahun 2008 sampai dengan tahun 2012 adalah sebagai berikut : Tabel 3.19 Perkembangan populasi ternak dan unggas di Kabupaten Bima Tahun 2008-2012 Jumlah No. Jenis Ternak (ekor) 2008 2009 2010 2011 A. Ternak Besar 1 Sapi 65.988 74.671 91.725 117.842 2 Kerbau 31.628 32.923 36.215 22.004 3 Kuda 9.307 9.703 10.188 6.234 4 Kambing 131.399 137.989 179.386 255.967 5 Domba 15.033 15.175 17.451 21.266 B. UNGGAS 1 Ayam Ras 40.179 222.922 486.845 439.000 2 Ayam Kampung 391.485 411.038 419.259 427.609 3 Itik 76.082 79.465 81.054 89.484 4 Unggas lain-lain 240 79.732 Sumber : Dinas Peternakan Kabupaten Bima Tahun 2012
2012 133.080 27.824 9.178 238.993 22.229 853.125 439.040 89.275 -
Potensi peternakan berdasarkan pemanfaatan dan potensi wilayah adalah bahwa dari luas lahan yang berpotensi seluas 438.940 Ha. Dari wilyah tersebut. 40,85 persen atau sekitar 187.781 Ha. dengan daya tampung sebesar 1.198.905 animal unit, akan tetapi jumlah ternak yang ada pada saat sekarang adalah 88.785 animal unit atau sebesar 7.41 %. Perkembangan produksi daging dan telur dari Tahun 2008 sampai tahun 2012 (dalam ton) adalah sebagai berikut : No. A 1 2 3 4 5
Tabel 3.20 Perkembangan produksi daging dan telur tahun 2008 s.d 2012 Jumlah Produksi 2008 2009 2010 2011 Daging ( ton ) Sapi 191 131 224 186 Kerbau 88 64 62 34 Kambing 2 35 44 48 Domba 0 5 4 3 Kuda 74 63 78 46
2012 239 64 84 5 86 65
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Bima Tahun 2012
1 2 3 1 B 1 2 3
Sub Jumlah Ayam Ras Ayam Bukan Ras Itik Sub Jumlah Jeroan Semua jenis Total Prod Daging
355 28 406 68 502 195 1.052
Telur Telur Ayam Ras Telur Ayam Kampung Telur Itik Total prod Telur
148 320 468
396 163 426 71 661 228 1.237
411 356 435 73 864 276 1.550
317 321 444 80 845 244 1.406
478 450 455 77 982 306 1.766
155 335 490
0 158 341 500
162 377 539
165 430 595
-
Sumber : Dinas Peternakan Kabupaten Bima Tahun 2012
Peta penyebaran hewan per kecamatan dapat dilihat sebagai berikut : Tabel 3.21 Penyebaran Hewan Per Kecamatan Tahun 2012 No
Kecamatan
Unggas
Ternak besar
1
Ambalawi
5.217
Ayam bukan ras 33.958
11.112
6.577
2.003
188
12.650
509
2
Belo
6.556
20.083
6.144
3.913
2.336
890
12.682
3.771
3
Bolo
245.068
21.264
4.514
3.592
768
521
13.318
621
4
Donggo
6.556
13.934
1.512
3.159
941
1.264
7.105
509
5
Lambu
16.626
22.289
4.757
5.109
2.170
223
6.669
657
6
Langgudu
24.801
7.676
9.101
458
12.140
840
7
Madapangga
62.766
20.101
2.422
9.101
2.337
732
17.675
682
8
Monta
6.974
43.214
10.391
5.364
1.718
178
10.409
734
9
Sanggar
5.579
13.501
2.833
7.788
2.016
886
12.359
554
10
Sape
130.652
33.480
9.262
6.629
4.048
1.085
17.566
3.373
11
Tambora
8.000
1.512
2.950
742
107
8.610
509
12
Wawo
10.698
26.754
3.813
4.842
1.609
252
9.395
573
13
Wera
13.948
45.302
1.512
7.698
4.554
403
10.530
509
14
Woha
34.870
27.888
5.680
3.848
3.285
1.169
11.588
1.060
15
Palibelo
27.888
5.485
7.716
1.243
758
14.694
1.769
16
Lambitu
14.704
1.655
3.637
1.020
118
6.316
542
17
Soromandi
23.973
1.618
3.212
1.665
868
8.550
562
18
Parado
8.112
2.733
4.346
937
83
6.600
542
Jumlah
Ayam ras
9.764
Itik
Sapi
Kerbau
Kuda
Kambing
427.609 439.000 89.484 117.842 Sumber : Dinas Peternakan Kabupaten Bima Tahun 2012
22.004
6.234
255.967
Domba
21.266
Dalam hal kegiatan pengadaan dan penyebaran berbagai jenis ternak dan unggas dengan tujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat petani peternak yang dirinci per jenis ternak dari Tahun 2008 sampai tahun 2012 adalah sebagai berikut :
66
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Bima Tahun 2012
Tabel 3.22 Petani Peternak yang dirinci Per Jenis Ternak Kabupaten Bima tahun 2008 s.d 2012 Jumlah No. Uraian 2008 2009 2010 1 Sapi 2.154 2.295 2.365 2 Kerbau 406 406 406 3 Kambing 6.589 6.589 6.689 4 Ayam Buras 1.375 1.375 1.375 5 Entok 4.375 4.475 4.475 6 Kuda Sumba 24 24 24 Jumlah 14.923 15.164 15.334 Sumber : Dinas Peternakan Kabupaten Bima Tahun 2012
2011 2.496 406 7.126 1.375 5.146 24 16.573
2012 2.634 406 7.592 1.375 5.918 24 17.949
d. Kehutanan Kawasan hutan di Kabupaten Bima seluas 250,396.42 Ha, terdiri dari hutan lindung seluas 83.189,91 Ha, hutan konservasi seluas 55.599,69 Ha, hutan produksi terbatas seluas 66.866,79 Ha, hutan produksi tetap seluas 44.740,03, dan HPK/IPK seluas 6.800 Ha. Disamping produksi berbagai jenis kayu, terdapat juga produk hasil hutan ikutan non kayu seperti madu, kemiri, rotan, ketak dan bambu. Potensi hasil hutan yang termanfaatkan terdiri dari berbagai jenis hasil hutan baik kayu maupun non kayu. Potensi yang cukup menjanjikan ini tersebar dibeberapa kelompok hutan. e. Perikanan dan Kelautan Potensi sumber daya laut di Kabupaten Bima meliputi lahan budidaya seluas 10.943.5 ha. yang terdiri dari perairan umum seluas 1.007.7 ha. yang baru dimanfaatkan seluas 862 ha atau 85.54%. perairan payau seluas 5.122.5 ha dan baru dimanfaatkan seluas 1294.96 ha atau 25.3%. serta perairan laut seluas 29.674.000 ha. dan baru dimanfaatkan seluas 284.704 ha atau 9.6%. Selain potensi budidaya juga terdapat potensi perikanan tangkap sebesar 117.037 ton. dan baru dimanfaatkan sebesar 80.092 ton atau 68.4%. Sementara itu. potensi pengembangan budi daya di Kabupaten Bima lainnya yaitu budidaya rumput laut dengan potensi areal pengembangan seluas 2.128 ha. namun yang telah dimanfaatkan 268 ha. dengan capaian produksi 147.8 ton rumput laut kering. Dalam hal ini juga terdapat potensi budidaya kepiting dengan areal pengembangan seluas 3.8 ha. budidaya teripang dengan potensi budidaya seluas 3.8 ha. dan budidaya mutiara dengan potensi areal pengembangan seluas 2904.5 ha. Pada tahun 2011 dan 2012 produksi tangkapan ikan basah di Kabupaten Bima dapat dilihat pada tabel berikut : No.
Resort Perikanan
1.
Sape
2.
Lambu
3.
Wawo
4.
Bolo
5.
Madapangga
Tabel 3.23 Produksi Tangkapan Ikan Basah Tahun 2010
2011
2012*
Produksi
Nilai
Produksi
Nilai
Produksi
Nilai
( Ton )
( Rupiah )
( Ton )
( Rupiah )
( Ton )
( Rupiah )
8.573
90.014.715
9.001
94.515.451
9.429
99.009.686
1.462
15.350.108
1.535
16.117.613
1.608
16.884.118
807
8.471.610
847
8.895.191
887
9.315.271
67
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Bima Tahun 2012 6.
Sanggar
7.
Tambora
8.
Belo
9.
Monta
10.
Donggo
11.
Wera
12.
Langgudu
13.
Ambalawi
14
Woha
15.
Palibelo
16.
Lambitu
17.
Parado
18.
Soromandi Jumlah
2.444
25.660.688
2.566
26.943.722
2.688
28.224.756
164
1.725.413
173
1.811.683
182
1.905.932
892
9.366.840
937
9.835.182
982
10.307.523
869
9.120.983
912
9.577.032
955
10.028.581
4.659
48.916.823
4.892
51.362.664
5.125
53.809.005
1.127
11.832.030
1.183
12.423.632
1.239
13.011.733
916
9.613.800
961
10.094.490
1.006
10.567.177
1.629
17.109.698
1.711
17.965.182
1.793
18.826.167
23.541
247.182.705
24.718
259.541.840
25.895
271.900.475
Sumber : Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Bima Tahun 2012
Tingkat capaian indikator kinerja sasaran tahun 2012 terhadap target kinerja tahun kelima RPJMD tahun 2011 - 2015 sebagai berikut : No
Indikator Kinerja
1
Stok pangan masyarakat dan daerah Peternakan integrasi dan populasi sapi Usaha perikanan tangkap dan budidaya perikanan Profit margin produk perikanan
2 3 4
CapaianTahun 2012
Target Tahun 2015
118,524
70,282
Persentase Capaian Kinerja 168.64
133.080
99,496
133.75
21,609.03
35,207.47
61.37
271,900.475
736,991,077.48
36.89
Sasaran meningkatnya ketahanan pangan dicapai melalui program : 1) Program Peningkatan Ketahanan Pangan Pertanian 2) Program peningkatan produksi pertanian/perkebunan 3) Program peningkatan pemasaran hasil produksi pertanian. 4) Program peningkatan pemasaran hasil produksi perkebunan. 5) Program peningkatan pemasaran hasil produksi peternakan, 6) Program peningkatan produksi pertanian dan perikanan, 7) Program pencegahan dan penanggulangan penyakit ternak, 8) Program pengembangan budidaya perikanan; 9) Program pengembangan perikanan tangkap, 10) Program Peningkatan Kesejahteraan Petani 11) Program Pemanfaatan Potensi Sumber Daya Hutan, Dari 11 program tersebut, capaian kinerja output rata-rata sebesar 99.30% dan didukung dengan dana Rp. 15.493.851.505.00 atau (95.78 %) dari target sebesar Rp. 16,177.017.285.00
68
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Bima Tahun 2012
Faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan pencapaian sasaran adalah : 1) Pelaksanaan kegiatan peningkatan ketahanan pangan mampu menjamin stok pangan yang mencukupi kebutuhan pasar dan masyarakat Kabupaten Bima. 2) Tumbuhnya motivasi masyarakat pembudidaya. Hambatan/masalah : 1) Belum tercapainya skor mutu beragam dan keseimbangan konsumsi gizi sesuai harapan. 2) Cukup tingginya kesenjangan mutu gizi konsumsi pangan antara masyarakat desa dan kota. 3) Adanya kecenderungan penurunan proporsi konsumsi pangan berbasis sumber daya lokal. 4) Lambatnya perkembangan. penyebaran. dan penyerapan teknologi pengolahan. nilai gizi. nilai ekonomi. sosial dan daya terima. 5) Kurangnya fasilitas pemberdayaan ekonomi untuk meningkatkan aksesbilitas pangan yang beragam. bergizi seimbang dan aman. 6) Masih adanya kasus keracunan yang terjadi di masyarakat karena kurangnya pengetahuan tentang mutu dan keamanan pangan. Strategi/upaya pemecahan : 1) Perlu adanya peningkatan mutu pangan baik segar maupun olahan yang beredar di masyarakat. 2) Pengembangan jejaring keamanan pangan. 3) Meningkatkan pengetahuan petani. kelompok tani dan pedagang dalam penanganan mutu pangan di masyarakat. 4) Adanya hasil pertanian yang bersertifikat dan berlabel. 5) Peningkatan kewaspadaan keamanan pangan. Sasaran 3 : “Meningkatnya Kualitas Sumber daya Manusia dan Kependudukan” Hasil evaluasi capaian kinerja sasaran Meningkatnya Kualitas Sumber daya Manusia dan Kependudukan, memperlihatkan angka capaian kinerja sasaran sebesar 100 dengan predikat Sangat berhasil. Hasil pengukuran capaian kinerja sasaran Meningkatnya Kualitas Sumber daya Manusia dan Kependudukan: No.
Indikator Kinerja
1 2 3 4 5 6 7
Angka melek huruf Angka Rata-rata lama sekolah Angka partisipasi kasar SD Angka partisipasi kasar SMP Angka partisipasi murni SD Angka partisipasi murni SMP Rasio ketersediaan sekolah/penduduk usia sekolah SD Rasio ketersediaan sekolah / penduduk usia sekolah SMP Rasio guru dengan jumlah murid SD Rasio guru dengan jumlah murid SD
8 9 10
Tahun 2012 Realisasi % Capaian 88.66 89.65 7.27 79.02 99.80 94.62 90.15 94.32 99.32 100.49 92.34 101.12 27 79.41
Realisasi Tahun 2011 87.70 7.26 99.44 88.89 98.84 91.32 27
Target 98.90 9.20 105.47 95.57 98.84 91.32 34
35
35
35
100
11
11
11
100
14
14
14
100
69
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Bima Tahun 2012
No.
Indikator Kinerja
11
Sarana dan prasarana pendidikan usia dini Peningkatan mutu guru Peningkatan SDM guru Indeks Harapan Hidup Aksepibilitas masyarakat ke pusatpusat pelayanan kesehatan Angka kematian bayi Angka kematian balita Angka kasus gizi buruk terutama pada anak-anak Angka kematian ibu melahirkan Cakupan kelahiran yang ditolong tenaga terlatih Prevalensi malaria Prevalensi TBC Akses terhadap sanitasi dasar (jamban keluarga) Akses terhadap sumber air bersih Tenaga kesehatan dengan jumlah penduduk Sarana pelayanan kesehatan dengan jumlah penduduk Laju Pertumbuhan Penduduk Akseptor KB Aktif Tertib administrasi kependudukan Jumlah dan kualitas aparat dalam pengelolaan Administrasi Kependudukan
12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
Tahun 2012 Realisasi % Capaian 413 132.37
Realisasi Tahun 2011 288
Target 312
21.96 0.46 69.47 289.243
28.50 0.64 70.21 292.14
19.58 1.07 63.68 370.22
68.70 167.19 90.70 126.73
27 17 24
28 15 48
23 116 47
82.14 773.33 97.92
10 81.06
8 81.06
10 89.89
125.00 110.89
11.00 362 78.95
9.63 317 84.21
2.40 578 66.34
24.92 182.33 78.78
82.90 652
87.18 645
73.37 865
84.16 134.10
757
749
134
17.89
1.03 68.405 73.94 15
1.02 70.46 79.11 20
1.02 82.82 73.43 36
100.00 117.55 92.82 180.00
Pencapaian indikator kinerja sasaran tersebut, dengan uraian sebagai berikut : 1. Angka melek huruf Angka Melek Huruf di Kabupaten Bima terus meningkat dari waktu ke waktu dari 85,75 % pada tahun 2008 menjadi 88,66% pada tahun 2012. Angka ini secara rata – rata masih lebih tinggi dibanding dari Provinsi NTB yaitu 83.24%, walaupun jauh dari rata – rata Angka melek huruf nasional sebesar 92.99%. Tabel 3.24 Perkembangan Angka Melek Huruf Tahun 2008 s.d 2012 Kabupaten Bima Uraian 2008 2009 2010 Jumlah Penduduk 430.140 434.660 439.228 Jumlah penduduk usia 15 tahun 283.586 286.567 289.578 keatas Jumlah penduduk usia diatas 15 243.175 245.960 251.238 tahun yang bisa membaca dan menulis % Angka melek huruf 85,75 85,83 86,76 Sumber : BPS Kabupaten Bima, 2012
2011 443.663 292.590
2012 448.277 295.633
256.609
262.094
87,70
88,66
70
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Bima Tahun 2012
2. Rata-rata lama sekolah Angka rata-rata lama sekolah di Kabupaten Bima juga meningkat dari tahun ke tahun dari sebesar 7,23 tahun pada tahun 2008 menjadi 7,25 tahun pada tahun 2010 dan diprediksi akan meningkat menjadi 7,27 tahun pada tahun 2012. Bila dibandingkan dengan rata-rata lama sekolah tingkat Propinsi NTB sebesar 6,97 tahun maka rata - rata lama sekolah di Kabupaten Bima relatif lebih tinggi, walapun masih rendah dibanding tingkat nasional sebesar 7,9 tahun. Tabel 3.25 Angka Rata-Rata Lama Sekolah Tahun 2008 2009 Angka Rata-rata lama Sekolah (Tahun) 7,23 7,24 Sumber : BPS Kabupaten Bima, 2012
2010 7,25
2011 7,26
2012 7,27
3. Angka partisipasi sekolah Perkembangan Angka Partisipasi Sekolah Kabupaten Bima Tahun 2008-2012 dapat dilihat seperti pada tabel dibawah ini :
No 1
Tabel 3.26 Perkembangan Angka Partisipasi Sekolah (APS) Tahun 2008 s.d 2012 Kabupaten Bima Jenjang Pendidikan 2008 2009 2010 SD/MI
1.1.
jumlah murid usia 7-12 thn
64.820
64.836
1.2.
jumlah penduduk kelompok usia 7-12 tahun APS SD/MI
66.797
1.3. 2
2011
2012
64.570
65.880
66.191
66.119
65.760
66.251
66.324
97,04
98,06
98,19
99,44
99,80
SMP/MTs
2.1.
jumlah murid usia 13-15 thn
26.524
26.597
26.362
27.227
28.120
2.2.
jumlah penduduk kelompok usia 13-15 tahun
31.561
31.355
30.793
30.630
31.191
2.3.
APS SMP/MTs
84,04
84,825
85,61
88,89
90,15
Sumber : Dinas Dikpora Kabupaten Bima, 2012
Tingkat partisipasi sekolah baik anak usia Sekolah Dasar atau sederajat (usia 7 – 12 tahun) dan anak usia Sekolah Menengah Atas atau sederajat (usia 13-15 tahun) di Kabupaten Bima belum mencapai angka 100%, namun demikian tingkat partisipasi tersebut terus mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Pada anak usia Sekolah Dasar atau sederajat diperkiraan akan mencapai 99,80% tingkat partisipasinya pada tahun 2012. Begitu juga halnya dengan anak usia Sekolah Menengah Pertama atau sederajat diperkirakan akan mencapai 90,15% pada tahun 2012. 4. Rasio ketersediaan sekolah/penduduk usia sekolah Hasil analisis rasio ketersediaan sekolah/penduduk usai sekolah Kabupaten Bima seperti terlihat pada table dibawah ini :
71
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Bima Tahun 2012
No 1 1.1. 1.2. 1.3 14. 2 2.1. 2.2. 2.3. 2.4.
Tabel 3.27 Ketersediaan Sekolah dan Penduduk Usia Sekolah Tahun 2008 s.d 2012 Kabupaten Bima
Jenjang Pendidikan SD/MI Jumlah gedung sekolah Jumlah Lokal/kelas sekolah jumlah penduduk kelompok usia 712 tahun Rasio SMP/MTs Jumlah gedung sekolah Jumlah Lokal/kelas sekolah jumlah penduduk kelompok usia 1315 tahun Rasio
2008
2009
2010
2011
2012
400 2.225 66.797
405 2.250 66.119
409 2.270 65.760
411 2.452 67.013
413 2.463 67.248
30
29
29
27
27
62 750 31.561
77 838 31.355
105 856 30.793
115 871 30.630
120 886 31.191
42
37
36
35
35
Sumber : Dinas Dikpora Kabupaten Bima, 2012
Jumlah sekolah Dasar dan yang sederajat di Kabupaten Bima mencapai 400 unit dengan jumlah ruangan kelas sebanyak 2.225 kelas yang tersebar di 18 Kecamatan pada tahun 2008. seiring dengan adanya penambahan Unit Sekolah Baru (UBS) dan penambahan lokal/kelas pada setiap tahun, jumlah unit sekolah tersebut diperkirakan akan menjadi sebanyak 2.309 unit sekolah dengan 2.309 lokal/kelas pada tahun 2012. Dengan jumlah penduduk usia 7-12 tahun sebanyak 67.248 jiwa, maka ketersediaan unit sekolah pada jenjang pendidikan dasar di Kabupatn Bima telah dapat menampung rata-rata 30 siswa setiap lokal/kelas. Begitu juga halnya pada jenjang pendidikan Sekolah Menengah Pertama dan sederajat pada tahun 2008 sebanyak 62 unit sekolah dengan 750 lokal/kelas dan diperkirakan akan bertambah menjadi 120 unit sekolah dengan 886 lokal/kelas pada tahun 2012 dengan adanya program pembangunan Unit Sekolah (UBS) setiap tahunnya. Dengan jumlah penduduk usia 13-15 tahun sebanyak 31.191 jiwa, maka ketersediaan unit sekolah pada jenjang pendidikan menengah pertama di Kabupaten Bima telah dapat menampung rata-rata 35 siswa setiap lokal/kelas. 5. Rasio guru/murid Ketersediaan tenaga pengajar di Kabupaten Bima pada semua jenjang pendidikan terus mengalami peningkatan dari tahun ke tahun, walaupun ada kebijakan pemerintah pusat yang menghentikan sementara penerimaan PNS baru (termasuk guru), tidak menghalangi pemerintah Kabupaten Bima untuk dapat menambah tenaga pengajar dengan mengangkat melalui guru honorer, guru tidak tetap, dan guru tetap Yayasan. Pada Tahun 2008, jumlah guru di Kabupaten Bima telah mencapai 4.632 guru pada jenjang pendidikan dasar dan 1.617 guru pada jenjang pendidikan menengah pertama. Jumlah guru tersebut akan terus bertambah setiap tahunnya seiring dengan ada penambahan Unit Sekolah Baru serta banyaknya Sarjana Pendidikan yang lulus setiap tahunnya, sehingga diperkirakan akan mencapai 6.001 guru pada jenjang pendidikan dasar dan 1.858 guru pada jenjang pendidikan menengah pertama. Dengan semakin banyaknya jumlah guru tersebut, maka dapat diperkirakan bahwa pada tahun 2012 rasio guru terhadap murid/siswa sebesar 11 artinya seorang guru sudah dapat mengajar 11 orang murid/siswa. Sedangkan pada jenjang 2012 rasio guru terhadap murid/siswa sebesar 14 artinya seorang guru sudah dapat mengajar 14 orang murid/siswa. Rasio Guru/murid di Kabupaten Bima Tahun 2008-2012 dapat dilihat seperti pada tabel dibawah ini :
72
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Bima Tahun 2012
Tabel 3.28 Jumlah Guru dan Murid Jenjang Pendidikan Dasar Tahun 2008 s.d 2012 Kabupaten Bima No Jenjang Pendidikan 2008 2009 2010 1 SD/MI 1.1. Jumlah Guru 4.632 5.917 5.949 1.2. Jumlah Murid 64.820 64.836 64.570 1.3. Rasio 14 11 11 2 SMP/MTs 2.1. Jumlah Guru 1.617 1.770 1.838 2.2. Jumlah Murid 26.254 26.597 26.362 2.3. Rasio 14 15 14 Sumber : Dinas Dikpora Kabupaten Bima, 2012
2011
2012
5.981 64.610 11
6.001 64.760 11
1.848 26.412 14
1.858 26.562 14
6. Angka Harapan Hidup Angka harapan hidup di Kabupaten Bima semakin meningkat dari waktu ke waktu dari 62,31 tahun pada tahun 2008 menjadi 62,97 tahun pada tahun 2010 dan diprediksi menjadi 63,38 tahun pada tahun 2012 Tahun Angka Harapan Hidup (Tahun) Sumber : BPS Kabupaten Bima, 2012
Tabel 3.29 Angka Harapan Hidup 2008 2009 2010 62,31 62,62 62,97
2011 63,32
2012 63,68
7. Angka Kematian Bayi, Angka Kematian Ibu dan Kasus Gizi Buruk Angka Kematian Bayi, Angka Kematian Ibu dan Kasus Gizi Buruk di Kabupaten Bima Tahun 2008 s.d 2012 dapat dilihat seperti pada tabel dibawah ini : Tabel 3.30 Angka Kematian Bayi, Angka Kematian Ibu, Kasus Gizi Buruk di Kabupaten Bima Tahun 2008 s.d 2012 Tahun No Uraian 2008 2009 2010 2011 1 Kasus Bayi Gizi buruk 67 12 6 24 2 Kasus Kematian Ibu 12 9 9 10 3 Kasus Kematian Bayi 135 100 85 27 Sumber : Dinas Kesehatan Kabupaten Bima, 2012
2012 47 10 23
Kasus Kematian Bayi, kasus Kematian Ibu dan Kasus Gizi Buruk di Kabupaten Bima dalam kurun waktu 2008 s.d 2012 dapat terus ditekan dari tahun ke tahun, dari 67 Kasus Bayi Gizi Buruk pada tahun 2008 diharapkan dapat ditekan hanya 23 kasus saja pada tahun 2012. begitu juga halnya dengan kasus kematian ibu dan bayi, pada tahun 2008 terjadi 12 kasus dan 135 kasus dan diharapkan pada tahun 2012 kasus kematian ibu dan bayi menurun menjadi 10 kasus dan 23 kasus. 8. Jumlah tenaga medis dan paramedis Jumlah tenaga medis dan paramedis di Kabupaten Bima Tahun 2008-2012 dapat dilihat seperti pada tabel dibawah ini :
73
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Bima Tahun 2012
Tabel 3.31 Jumlah Tenaga Medis dan Paramedis di Kabupaten Bima Jumlah No. Jenis Tenaga Kesehatan 2008 2009 2010 2011 1 Dokter Spesialis 2 2 7 8 2 Dokter Umum 16 14 24 45 3 Dokter Gigi 6 6 6 7 4 Bidan 89 105 116 210 5 Perawat 196 158 178 340 6 Tenaga Farmasi 7 7 8 30 7 Tenaga Gizi 31 31 33 50 8 Tenaga Kesmas 224 28 30 47 9 Tenaga Sanitasi 22 28 30 47 10 Tenaga Teknis Medis 7 11 Fisioterapi 4 Total 593 379 432 795 Sumber : Dinas Kesehatan Kab. Bima, 2012
2012 11 50 8 239 359 32 53 49 49 9 6 865
Jumlah tenaga kesehatan di Kabupaten Bima baik tenaga medis dan paramedis dari tahun ke tahun terus mengalami peningkatan, sehingga dengan adanya penambahan tenaga kesehatan tersebut dapat meningkatkan pelayanan kesehatan pada masyarakat. 9. Kependudukan dan pencatatan sipil Pelayanan kependudukan dan pencatatan sipil saat ini dirasakan belum optimal, hal ini disebabkan beberapa faktor antara lain terbatasnya sumberdaya manusia aparatur pelaksana adminduk capil, serta terbatasnya infrastruktur pendukung/fasilitas IT sehingga data kependudukan dan pencatatan sipil yang tersedia belum terintegrasi dalam suatu sistem data base yang mudah diakses untuk berbagai kepentingan. Oleh karena itu Pemerintah Kabupaten Bima terus berupaya dan komitmen meningkatkan pengelolaan administrasi kependudukan dan pencatatan sipil. Sampai tahun 2011 telah melaksanakan pelatihan dan fasilitasi dalam rangka penerapan Sistem Informasi Administrasi Kependudukan (SIAK) secara terpadu terhadap aparatur pengelola SIAK dalam rangka peningkatan pelayanan kepada masyarakat dan sosialisasi tentang penerapan elektornik KTP (E-KTP), dan diharapkan pada tahun 2012 semua penduduk wajib KTP di Kabupaten Bima dapat menggunakan E-KTP.
Upaya tersebut dilakukan sesuai dengan Undang-Undang nomor 23 tahun 2006 tentang Administrasi Kependudukan dan Peraturan Pemerintah nomor 37 tahun 2007 tentang Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2006 Tentang Administrasi Kependudukan. Tabel 3.32 Kepemilikan Dokumen Kependudukan di Kabupaten Bima Jumlah Jumlah pada Jumlah pada No Dokumen Kependudukan pada tahun tahun 2010 tahun 2012 2011 1 KTP 30.076 45.318 60.560 2 Akta kelahiran 85.103 134.401 134.401 3 Akta Perkawinan 5 19 25 4 Akta Perceraian 5 Akta Pengakuan dan 2 2 Pengesahan anak 6 Akta Kematian 7 Kartu Keluarga 28.587 81.882 112.350 74
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Bima Tahun 2012
8 9
Jumlah penduduk wajib KTP 300.815 377.856 (Jumlah penduduk yang memiliki 75.36 64.03 KTP dibagi jumlah wajib KTP) x 100% 10 Akte Kelahiran Gratis (usia 0 s/d 1.013 2.095 60 hr)` Sumber : Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Tahun 2012
381.786 100 2.095
Tabel 3.33 Data pencatatan dan penerbitan dokumen Kependudukan No Uraian 2010 2011 1 Akta Kelahiran 34.986 49.298 2 Akta Perkawinan 14 3 Akta Perceraian 4 Akta Pengakuan dan Pengesahan anak 5 Akta Kematian 6 Kartu Tanda Penduduk (KTP) 3.259 15.242 7 Kartu Keluarga ( KK ) 28.587 53.295 Sumber : Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Tahun 2012
2012 63.610
286.100 59.055
Jumlah penduduk wajib KTP di Kabupaten Bima terus meningkat setipa tahunnya, hal ini terjadi karena adanya pertumbuhan penduduk. Dari 443.663 jiwa penduduk Kabupaten Bima pada tahun 2011, yang wajib KTP sebanyak 377.856 jiwa, sedangkan yang mengurus KTP mencapai 15.242 jiwa sehingga jumlah yang memiliki KTP sebanyak 45.318 jiwa. Sedangkan pada tahun 2012 jumlah wajib KTP diperkirakan mencapai 381.786 jiwa, dengan adanya penerapan elektronik KTP (E-KTP) diharapkan 100% penduduk wajib KTP telah memiliki KTP. 10. Akseptor KB Aktif Pencapaian Peserta KB Baru (PB) dari tahun ke tahun terus meningkat, tercatat sampai dengan akhir bulan Desember 2011 sebanyak 25.907 PB dan diperkirakan akan meningkat menjadi 32.605 PB pada tahun 2012. Begitu juga halnya dengan peserta KB aktif dari tahun ke tahun jumlahnya mengalami peningkatan. Pada tahun 2008 jumlah peserta KB aktif (PA) mencapai 59.315 PA, meningkat menjadi 74.398 PA pada tahun 2011, dan diperkirankan akan terus meningkat jumlahnya pada tahun 2012 mencapai 77.968 PA. Dari jenis alat kontrasepsi yang digunakan meliputi IUD, MOP/MOW, Implant, Suntikan, Pil, dan Kondom/OVG, alat kontrasepsi suntikan paling banyak diminati oleh peserta KB yang mencapai lebih dari 50% dari total peserta KB setiap tahunnya. Tabel 3.34 Pencapaian peserta KB baru di Kabupaten Bima tahun 2008 s.d 2012 No 1 2 3
Indikator Peserta KB Baru Perkiraan Permintaan Masyarakat (PPM) pada peserta KB baru Perserta KB baru atau realisasi PPM % Peserta KB Baru thd PPM
Jumlah (tahun) 2010 2011
2008
2009
2012
7.235
10.688
10.561
20.487
25.646
7.771
12.531
15.870
25.907
32.605
107,41
117,24
150,27
126,47
130,27 75
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Bima Tahun 2012
No
Indikator Peserta KB Aktif 1 Perkiraan Permintaan Masyarakat (PPM) pada peserta KB Aktif 2 Pasangan Usia Subur 3 Peserta KB Aktif 4 % Peserta KB Aktif thd PPM 5 % Peserta KB Aktif thd PUS 6 Peserta Program KB Pria 7 Jenis Kontrasepsi yang digunakan - IUD - MOP/MOW - Implant - Suntikan - Pil - Kondom / OVG Sumber : BPPKB Tahun 2012
Jumlah (tahun) 62.561
63.236
48.514
70.228
72.786
88.221 59.315 94,81 73,03 564
85.895 64.478 101,98 75,07 691
86.,980 67.766 139,68 77,92 1.642
92.004 74.398 105.94 80,86 2.575
94.109 77.968 110,58 82,82 3.842
9.199 1.560 7.443 37.871 2.798 444
8.823 1.571 9.261 41.763 2.512 566
9.275 1.604 8.857 42.958 3.581 1.491
12.177 1.720 13.246 40.919 3.909 2.427
12.344 1.743 15.003 42.720 3.983 3.809
Tingkat capaian indikator kinerja sasaran tahun 2012 terhadap target kinerja tahun kelima RPJMD tahun 2011 - 2015 sebagai berikut : No
Indikator Kinerja
1 2 3 4 5 6 7
Angka melek huruf Angka Rata-rata lama sekolah Angka partisipasi kasar SD Angka partisipasi kasar SMP Angka partisipasi murni SD Angka partisipasi murni SMP Rasio lokal/kelas dengan jumlah murid SMP Rasio lokal/kelas dengan jumlah murid SMA Rasio guru dengan jumlah murid SD Rasio guru dengan jumlah murid SD Sarana dan prasarana pendidikan usia dini Peningkatan mutu guru Peningkatan SDM guru Indeks Harapan Hidup Aksepibilitas masyarakat ke pusatpusat pelayanan kesehatan Angka kematian bayi Angka kematian balita Angka kasus gizi buruk terutama pada anak-anak Angka kematian ibu melahirkan Cakupan kelahiran yang ditolong
8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
Akumulasi Capaian s/d Tahun 2012
Target Tahun 2015
88.66 7.27 99.80 90.50 99.32 92.34 27
100 12 105.63 100 100 100 31
Persentase Capaian Kinerja 88.66 60.58 94.48 90.50 99.32 92.50 87.09
35
32
109.37
11 14 413
10 12 384
110 116 107.55
19.58 1.07 63.68 370.22
49.43 1.32 72.54 300.987
39.61 81.06 87.78 123
23 116 47
18 10 30
127.78 116 156.67
10 89.89
5 100
200 89.99 76
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Bima Tahun 2012
No 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
Indikator Kinerja tenaga terlatih Prevalensi malaria Prevalensi TBC Akses terhadap sanitasi dasar (jamban keluarga) Akses terhadap sumber air bersih Tenaga kesehatan dengan jumlah penduduk Sarana pelayanan kesehatan dengan jumlah penduduk Laju Pertumbuhan Penduduk Akseptor KB Aktif Tertib administrasi kependudukan Jumlah dan kualitas aparat dalam pengelolaan Administrasi Kependudukan
Akumulasi Capaian s/d Tahun 2012
Target Tahun 2015
Persentase Capaian Kinerja
2.40 578 66.34
5.50 181 100
43.63 319.33 66.34
73.37 865
100 626
73.37 134.10
134
727
18.43
1.02 8.282 73.43 36
1.00 76.990 96.92 38
102 10.75 75.76 94.73
Sasaran Meningkatnya Kualitas Sumber daya Manusia dan Kependudukan dicapai melalui program : 1) Program peningkatan mutu pendidik dan tenaga kependidikan, 2) Program peningkatan efektifitas dan kualitas pelayanan pendidikan, 3) Program pembangunan pendidikan dasar dan menengah 4) Program pendidikan non formal, pemuda dan olah raga, 5) Program pembangunan dan rehabilitasi sarana dan prasarana penunjang peningkatan mutu pendidikan 6) Program peningkatan pelayanan kesehatan 7) Program pelayanan kesehatan ibu dan anak, 8) program peningkatan kuantitas dan kualitas tenaga kesehatan, 9) Program peningkatan pelayanan kesehatan masyarakat, 10) Program pembangunan dan peningkatan sarana dan prasarana kesehatan, 11) Program peningkatan akses pelayanan KIA terutama pada daerah terpencil dan terbelakang 12) Program Sistim Kewaspadaan Pangan dan Gizi 13) Program pelayanan Kontrasepsi 14) Program peningkatan Advokasi dan KIE tentang program KB, 15) program peningkatan partisipasi pria dalam ber-KB, 16) Program Penataan Administrasi Kependudukan, 17) Program peningkatan kapasitas aparatur, Dari 17 program tersebut, capaian kinerja output rata-rata sebesar 108.79% dan didukung dengan dana Rp. 84.360.759.963.00 atau (89.138 %) dari target sebesar Rp. 94.645.776.705.00
77
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Bima Tahun 2012
Faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan pencapaian sasaran adalah : 1) Terlaksananya kegiatan pengembangan mutu dan kualitas program pendidikan dan pelatihan bagi pendidik dan tenaga kependidikan (Diklat Angka Kredit, Penetapan Angka Kredit, Diklat Pemenuhan Standar Kompetensi Guru, Insentif Guru, Cakep, Bina Aparatur dan Diklat Pengawas) dan Terlaksananya sistim penghargaan dan perlindungan terhadap profesi pendidik. 2) Terlaksananya pengembangan pendidikan keaksaraan fungsional. 3) Pemberantasan vektor dan penyebarluasan informasi tentang cara-cara pemberantasan sumber-sumber bibit penyakit. 4) Meningkatnya jumlah prevalensi peserta KB aktif terhadap PUS dan tingginya jumlah peserta KB pria dibandingkan dengan target. 5) Proyeksi jumlah penduduk yang akan mengurus KTP, KK dan Akta Kelahiran yang meningkat. 6) Adanya kerjasama lembaga dan instansi dalam membangun database kependudukan Kabupaten Bima yang valid. Hambatan/masalah : 1) Ketersediaan sarana dan prasarana pendidikan yang belum memadai dalam berbagai tingkatan pendidikan usia dini, menengah dan tinggi. 2) Masih adanya SDM Kesehatan yang belum memahami tentang pentingnya pelaksanaan Standar Operasional Prosedur (SOP) bidang Kesehatan 3) Terbatasnya dana/anggaran untuk sosialisasi peraturan/kebijakan bidang kesehatan yang mendukung pelayanan publik 4) Ketersediaan Sarana dan Prasarana yang kurang mendukung 5) Kurangnya Partisipasi masyarakat dalam kegiatan pelayanan kesehatan 6) Akses masyarakat terhadap fasilitas pelayanan kesehatan yang berkualitas masih rendah Strategi/upaya pemecahan : 1) Peningkatan sarana pendidkan dasar dan menegah 2) Dana penyempurnaan kurikulum bagi TK, SD, SMP dan SMA/SMK. 3) Peningkatan pembelajaran ahlak dan budipekerti bagi penidikan dasar dan menengah 4) Peningkatan SDM Tenaga Kesehatan melalui pendidikan formal dan non Formal 5) Mengupayakan sumber dana lain selain APBD Kabupaten Bima dalam rangka mendukung pelayanan publik bidang kesehatan 6) Meningkatkan akses dan kualitas pelayanan kesehatan masyarakat melalui penyediaan sarana dan fasilitas pelayanan kesehatan yang memadai untuk merespon dinamika karakteristik penduduk dan kondisi geografis
78
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Bima Tahun 2012
Sasaran 4 : “ Meningkatnya Kesadaran, Pemahaman, dan Pengamalan Agama serta Nilai-Nilai Sosial Budaya ” Hasil evaluasi capaian kinerja sasaran Meningkatnya Kesadaran, Pemahaman, dan Pengamalan Agama, serta Nilai-nilai Sosial Budaya, memperlihatkan angka capaian kinerja sasaran sebesar 100 dengan predikat Sangat berhasil. Hasil pengukuran capaian kinerja sasaran Meningkatnya Kesadaran, Pemahaman, dan Pengamalan Agama, serta dan nilai-nilai sosial budaya : No.
Indikator Kinerja
1
Meningkatnya kesadaran, pemahaman dan kualitas pengamalan ajaran agama bagi seluruh masyarakat Meningkatnya jumlah sarana dan sarana peribadatan Meningkatnya jumlah Taman Pendidikan Al-qur'an (TPA) Meningkatnya jumlah pengajian oleh majelis taklim Menurunnya kasus-kasus amoral dan perbuatan melanggar norma agama dan sosial kemasyarakatan lainnya Meningkatnya even-even kesenian dan budaya lokal Meningkatnya promosi kepariwisataan Kab. Bima Meningkatnya jumlah kunjungan wisatawan di Kab. Bima
2 3 4 5
6 7 8
Realisasi Tahun 2011 659
Target 666
Tahun 2012 Realisasi 714
% Capaian 107.21
787
788
598
75.89
994
100
263
26.41
62
65
209
321.54
2
10
20
200.00
4
4
4
100.00
4
4
4
100.00
7.662
5.449
7.823
143.57
Pencapaian indikator kinerja sasaran tersebut, dengan uraian sebagai berikut : 1. Keagamaan Indikator pencapaian sasaran ini ditandai dengan terlaksananya kegiatan MTQ Tk. Provinsi, Tingkat Kabupaten dan Tingkat Desa, Terlaksananya kegiatan pembinaan kehidupan beragama dan peningkatan mutu pelatihan guru ngaji, qori, qoriah qiraah sab’ah. Perwujudan program peningkatan pemahaman dan pengamalan agama ditandai juga dengan semakin meningkatnya kualitas dan penerapan nilai-nilai islam dan keimanan serta akses kegiatan keagamaan dengan dilaksanakannya beberapa kegiatan keagaamaan seperti Hataman Massal, Sunatan Massal, dan Maulid Nabi memperingati masuknya agama islam di Bima. Prestasi-prestasi dalam pelaksanaan kegiatan sampai tahun 2012 : a. Pembuatan buku Juklak/Juknis Desa Membumikan Al-Qur’an; b. Peningkatan Kualitas Sumber Daya Guru Ngaji dengan Kegiatan Pembuatan Media Audio Visual Pembelajaran; c. Diberikan bantuan peralatan dan kebutuhan penunjang lainnya bagi TPA-TPA di seluruh wilayah Kecamatan se-Kabupaten Bima; 79
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Bima Tahun 2012
d. Terselenggaranya kegiatan Khataman massal Al-Qur’an bagi 2000 santri dan santriwati se-Kabupaten Bima; e. Melakukan pembinaan dan penyuluhan NARKOBA pada Pelajar di 4 (Empat) Wilayah Kecamatan se-Kabupaten Bima; f. Terpilihnya Qori’ dan Qori’ah terbaik untuk mewakili Propinsi pada ajang tingkat Nasional; g. Juara I Nasional MTQ untuk kategori anak – anak di Maluku; h. Juara 1 Internasional tingkat anak – anak di Singapura. 2. Pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak Beberapa hasil yang telah dicapai diantaranya : a. Meningkatnya SDM perempuan dalam pembangunan dan peningkatan kualitas hidup perempuan. b. Diperolehnya kesepahaman tentang Gerakan Sayang Ibu dan Bayi bagi Ketua TP.PKK Kabupaten dan Kecamatan serta Ketua Organisasi Wanita se Kabupaten Bima c. Kegiatan pemberian bantuan modal usaha bagi kelompok usaha perempuan sampai dengan tahun 2012 sebesar Rp. 24.000.000,- yang dialokasikan untuk 8 kelompok, dan telah bergulir dan pinjamkan pada 80 orang. Dari beberapa kegiatan yang telah dilaksanakan, hasil yang telah dicapai sampai dengan akhir tahun 2012 adalah: a. Pembentukan Lembaga Perlindungan Anak Daerah (LPAD) Kabupaten Bima. b. Dicapainya komitmen dalam penanganan masalah korban KDRT. c. Jumlah data kasus KDRT di Kabupaten Bima selama tahun 2011 menurun menjadi 8 kasus dari sejumlah 16 kasus pada tahun 2009. 3. Sosial Pada tahun 2012, jumlah PMKS masih tinggi sedang Potensi Sumber Kesejahteraan Sosial (PSKS) masih rendah. Adapun data PMKS Kabupaten Bima tahun 2012 dapat dilihat pada tabel dibawah. Sedangkan untuk menangani permasalahan sosial selain pemerintah ada dari masyarakat yaitu Karang taruna, Organisasi Sosial, Pekerja Sosial Masyarakat (PSM), Wanita Pemimpin Ksejahteraan Sosial (WPKS), dan kalangan Dunia Usaha (DU). Panti Sosial yang ada di Kabupaten Bima sebanyak 31 unit milik pemerintah, sedangkan swasta tidak ada. Tabel 3.35 Jumlah Potensi Sumber Kesejahteraan Sosial (PSKS) No 1. 2.
PSKS
2008 840
Pekerja Sosial Masyarakat Wanita Pemimpin Kesejahteraan 1.765 Sosial 3. Organisasi Sosial/Panti Asuhan 174 4. Karang Taruna 168 5. Dunia Usaha yang melakukan UKS 125 6. Wahana Kesos Berbasis 168 Masyarakat Jumlah 3.240 Sumber : Dinas Sosial Kab. Bima Tahun 2012
2009 840
Tahun 2010 840
2011 688
2012 688
1.765
1.765
1.765
1.765
174 168 125
210 168 125
210 168 128
210 191 128
168
168
168
168
3240
3240
3.127
3.127
80
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Bima Tahun 2012
4. Kebudayaan Keberagaman budaya di Kabupaten Bima baik yang bergerak maupun tidak bergerak merupakan modal dasar pembangunan dan jati diri bangsa. Selanjutnya potensi tersebut diharapkan mampu menjadi pendukung pada pengembangan di bidang kebudayaan dan sekaligus mampu sebagai pendongkrak (daya ungkit) dan ikon wisata di Kabupaten Bima. Kawasan cagar budaya di Kabupaten Bima terdapat pada : a. Kecamatan Wawo (Megalitik Lesung Batu, Wadu Sigi, Kompleks rumah adat, Pesanggarahan Oi Wobo); b. Kecamatan Lambitu (Perkampungan Tradisional Sambori). Kecamatan Langgudu (Bekas tapak kaki); c. Kecamatan Lambu (sumur tembaga), Kecamatan Wera (Nakara Perunggu, Makam Rato Wara Bewi, Wadu Nocu, Gua Sangiang); d. Kecamatan Donggo (perkampungan tradisional Mbawa, Makam kuno, Wadu Tunti, Uma Leme, Makam La Ncahu, Makam La Hila, Kompleks Dana Mbojo, Wadu Ntori, Pesanggrahan, situs Wadu Kopa); e. Kecamatan Soromandi (Kompleks Wadu Pa’a); f. Kecamatan Sape (Wadu Tunti, Temba Romba. bekas tapak kaki, Wadu Sura, Makam kuno); g. Kecamatan Sanggar (Situs Bukit Kaniki, Situs Bukit Henca, Makam Kuno, Situs Lawangkuning, bekas tapak kaki, Situs Gua La Hami, Rasa Mantoi, Wadu Nocu, Makam Raja Sanggar, Gua Abarahi, Sarkopagus); h. Kecamatan Madapangga (Bekas candi); i. Kecamatan Bolo (Wadu Genda); j. Kecamatan Monta (Gua Doro Parewa, Makam Kuno); k. Kecamatan Parado (Arca Gajah); l. Kecamatan Belo (Nekara Batu, Sarkofagus, Tapak Kaki); m. Kecamatan Woha (Wadu Bara Sila, Temba Ndori). Disamping itu, Kabupaten Bima juga memiliki kelompok-kelompok kesenian rakyat yang tersebar di Kecamatan-kecamatan di wilayah Kabupaten Bima. 5. Pariwisata Program kepariwisataan bertujuan untuk menjual keunikan budaya dan keaslian sumber daya alam yang ada di Kabupaten Bima. Pengembangan pariwisata diupayakan menyatu dengan konsep alam dan segala aktivitas baik wisata, transportasi maupun limbah dikelola secara bijaksana. Pada tahun 2012 berbagai obyek wisata/taman rekreasi terdapat 7 obyek wisata di Kabupaten Bima : Tabel 3.36 Obyek Wisata di Kabupaten Bima Daya Tarik
Obyek Wisata Wisata alam Pantai Wane dan Rontu
Peluang Pengembangan
Pasirnya putih. ombaknya besar Pantai yang indah dan nyaman
Hotel. restoran. dan akomodasi lainnya Pantai Kalaki Hotel. restoran. taman bermain yang dilengkapi berbagai akomodasi hiburannya Pantai Lamere (Toro Pantai yang indah dan Penginapan. rumah makan Wamba) dan Ujung Kalate nyaman. pasirnya putih. dan airnya yang jernih 81
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Bima Tahun 2012
Obyek Wisata Karombo Wera Pulau Ular
Kawasan Tambora Oi Tampuro
Daya Tarik Gua yang unik
Peluang Pengembangan Penataan. pengemasan paket acara secara profesional Terdapat ribuan ular yang Penataan. pengemasan paket tidak pernah mengganggu acara secara profesional pengunjung (ramah dan bersahabat). tetapi akan berubah menjadi sangat ganas dan berbisa jika keluar dari pulau tersebut Air terjun. memiliki kawah terbesar dan unik Penginapan. rumah makan. Mata air yang sangat jernih dan akomodasi lainnya dengan debit air yang sangat besar
Tabel 3.37 Perkembangan Kunjungan Wisatawan di Kab. Bima Jumlah Wisatawan (Orang) Wisatawan: 2008 2009 2010 2011 Domestik 4.576 4.590 7.356 7.492 Mancanegara 214 117 149 169 Jumlah 4.790 4.707 7.505 7.662 Sumber : Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kab. Bima Tahun 2012
2012 7.631 192 7.823
Tingkat capaian indikator kinerja sasaran tahun 2012 terhadap target kinerja tahun kelima RPJMD tahun 2011 - 2015 sebagai berikut : No
Indikator Kinerja
1
Kesadaran, pemahaman dan kualitas pengamalan ajaran agama bagi seluruh masyarakat Sarana dan sarana peribadatan Taman Pendidikan Al-qur'an (TPA) Tempat Pengajian oleh majelis taklim Kasus-kasus amoral dan perbuatan melanggar norma agama dan sosial kemasyarakatan lainnya Even-even kesenian dan budaya lokal Promosi kepariwisataan Kab. Bima Kunjungan wisatawan
2 3 4 5 6 7 8
CapaianTahun 2012
Target Tahun 2015
Persentase Capaian Kinerja
714
686
108.02
598 263 209 20
793 1.002 75 0
75.41 26.24 278.67 200
4
5
80
4 7.823
5 16.308
80 47.97
Sasaran Meningkatnya Kesadaran, Pemahaman, dan Pengamalan Agama, serta dan nilai-nilai sosial budaya dicapai melalui program : 1) Program peningkatan pemahaman dan pengamalan ajaran agama, 2) Program penguatan kapasitas lembaga keagamaan, 3) Program peningkatan sarana dan prasarana keagamaan, 4) Program pemantapan kerukunan hidup inter dan antar umat beragama, 5) Program peningkatan sosiali budaya, 82
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Bima Tahun 2012
6) 7) 8) 9) 10) 11) 12) 13) 14)
Program pembinaan dan pengembangan potensi generasi muda, Program Penguatan Kelembagaan Pengarusutamaan Gender dan Anak, Program Peningkatan peran serta dan kesetaraan jender dalam pembangunan, program peningkatan partisipasi dan swadaya gotong-royong masyarakat dalam pembangunan, program pengembangan nilai budaya, Program pengembangan promosi pariwisata, Program Pengembangan Kemitraan Pariwisata, Program Pengembangan Destinasi Pariwisata, Program pemeliharaan aset-aset kepariwisataan.
Dari 14 program tersebut capaian kinerja output rata-rata sebesar 96.98% dan didukung dengan dana Rp. 14,417,341,850.00 atau (75.56 %) dari target sebesar Rp. 19,010.699.818.00 Faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan pencapaian sasaran adalah : Dalam rangka fasilitas dan pembinaan dibidang keagamaan, pemerintah Kabupaten Bima telah melakukan berbagai upaya antara lain : a. Memberikan bantuan dana pada Sarana peribadatan. b. Memberikan bantuan dana Pada Legiun Veteran RI Kabupaten Bima. c. Memberikan bantuan untuk kegiatan organisasi-organisasi profesi lainnya. d. Memberikan bantuan untuk kegiatan sosial kemasyarakatan lainnya. Beberapa hal yang telah dicapai dalam bidang kebudayaan antara lain adalah pelestarian benda-benda cagar budaya, festival kesenian rakyat di tingkat Kabupaten, mengirimkan duta seni pelajar dan parade seni budaya di tingkat nasional di anjungan NTB TMII Jakarta serta penyelenggaraan Pekan Seni Pelajar di tingkat SD, SLTP dan SLTA maupun penanaman nilainilai budaya daerah di tingkat pelajar. Dalam rangka pelestarian benda cagar budaya dan bangunan bersejarah di Kabupaten Bima telah dilaksanakan kegiatan konservasi dan penataan terhadap benda-benda cagar budaya dan bangunan bersejarah. Sampai dengan tahun 2012 jumlah cagar budaya dan bangunan bersejarah baik yang bergerak maupun tidak bergerak terdokumentasi di KecamatanKecamatan di Kabupaten Bima. Hambatan/masalah : 1) Kecenderungan masih lemahnya kualitas kehidupan beragama masyarakat Kabupaten Bima 2) Adanya disorientasi dan melemahnya identitas sosial budaya masyarakat Kabupaten Bima akibat dampak globalisasi 3) Cenderung semakin lemahnya budaya partisipatif dan gotong royong masyarakat dalam pembangunan daerah 4) Cenderung semakin menurunnya kecintaan terhadap kesenian dan kebudayaan lokal 5) Belum tersedianya Rencana Tata Ruang Kawasan Pariwisata Strategi/upaya pemecahan : 1) Menanamkan ketaatan terhadap kehidupan beragama sejak usia dini kepada masyarakat Kabupaten Bima; 2) Peningkatan materi pendidikan keagamaan untuk membentuk akhlak anak didik; 3) Terus menggalakkan program membumikan Al-Qur’an dan Jumat Khusu’; 4) Menggali kembali nilai-nilai sosial dou labo dana mbojo yang pernah berakar dalam masa – masa jaya Kesultanan Bima. 83
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Bima Tahun 2012
5) Pengembangan dan penyelarasan kebijakan penanganan masalah kesejahteraan sosial. 6) Penguatan ketahanan sosial masyarakat berlandaskan prinsip kemitraan dan nilai-nilai sosial. 7) Optimalisasi kesenian dan budaya tradisional daerah untuk pengembangan pariwisata daerah. Sasaran 5 : “Meningkatnya Pembangunan Berwawasan Lingkungan” Hasil evaluasi capaian kinerja sasaran meningkatnya pembangunan berwawasan lingkungan memperlihatkan angka capaian kinerja sasaran sebesar 57.53 dengan predikat Cukup berhasil Hasil pengukuran capaian kinerja sasaran meningkatnya pembangunan berwawasan lingkungan: No. 1 2 3
4 5 6 7 8 9
Indikator Kinerja Menurunnya kasus perladangan liar dan Ilegal Logging Menurunnya Luas lahan kiritis Optimalnya pemanfaatan sumber daya alam dengan tetap memperhatikan daya dukung lingkungan Tersedianya Ruang Terbuka Hijau sebanyak 30% atau lebih dari luas kawasan Tersedianya aparatur yang cukup dalam pengendalian dan pengawasan hutan Peraturan Daerah tentang Pengelolaan Hutan Terdapatnya batas yang jelas antara kawasan lindung dan budidaya Tersedianya sarana dan prasarana pengelolaan sampah Tersedianya regulasi tentang sistim penanganan bencana di Kabupaten Bima
Tahun 2012 Realisasi % Capaian 6 85.71
Realisasi Tahun 2011 11
Target 7
66.241.28 3
64,916.45 5
56,243.10 1
86.64 20.00
140.790
140.790
140,721.53
99,951
18
20
20
100.00
1
2
-
0
78.171.96
78,171.96
83,189.91
106.42
4
5
1
20.00
1
1
1
100
Pencapaian indikator kinerja sasaran tersebut, dengan uraian sebagai berikut : a. Dari aspek perlindungan /pengawasan kawasan hutan terlihat perkembangan yang menunjukan adanya perubahan dimana jumlah titik rawan kerusakan hutan akibat perladangan liar dan ilegal logging semakin menurun, hal ini dapat dilihat dari data perkembangan penanggulangan titik rawan tahun 2008/2012 sebagai berikut :
84
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Bima Tahun 2012
Tabel 3.38 Penanggulangan Titik Rawan kerusakan hutan akibat perladangan liar dan ilegal loging Jumlah titik rawan No Kelompok Hutan 2008 2009 2010 1 Tololai 1 5 4 2 Tolowata 1 3 Maria 2 3 1 4 Pamali 1 1 5 Tofo-Rompo 5 7 7 6 Donggomasa 7 10 10 7 NangganaE8 Soromandi 1 1 1 9 Nipa-Pusu 1 1 10 Gilibanta 11 Tambora 4 1 1 12 Sanggiang Jumlah 21 29 25 Sumber : Dinas Kehutanan Kabupaten Bima Tahun 2012
2011 1 2 0 0 6 1 0 1 0 0 0 0 11
2012 1 4 1 6
Selama tahun 2012, dalam pelaksanaan operasi pengamanan hutan berhasil disita/diamankan adalah sebanyak 14,817 M3 yang terdiri dari kayu log (bulat) sebanyak 1.845 M3, kayu olahan sebanyak 12.972 M3 dan hasil hutan sitaan berupa kayu kuning (Cira) sebanyak 520 Kg. kayu tersebut telah dimasukan sebagai barang sitaan yang akan dilelang oleh negara. b. Sementara dari aspek rehabilitasi lahan kritis/terlantar baik yang terdapat didalam maupun diluar kawasan hutan. selama tahun 2011. telah mampu direhabilitasi lahan kritis seluas 800.125 Ha. Upaya rehabilitasi dilakukan melalui berbagai program. baik yang didukung oleh dana APBD Kab. Bima. APBD Prop. NTB maupun APBN. Perkembangan penanganan lahan kritis tersebut dapat dilihat sebagai berikut : Tabel 3.39 Perkembangan penanganan lahan kritis selama tahun 2012 DAS
SSWS
SARI
SARI
SARI PARADO NAE PARADO NAE SARI SARI
PARADO PARADO
PARADO NAE PARADO NAE PARADO NAE SARI
PARADO
PARADO SARI RIMBA
PARADO HODDO/BANG GO SARI
Kec/Sub/DAS 1.
Ambalawai/Nang a Kanda 2. Belo/lampe 3. Bolo/Campe Parado 4. Donggo/Campa Parado 5. Lambu/Sari 6. Langgudu /nangga loa 7. Madapangga/Ca mpa Parado 8. Monta/Campa Parado 9. Sanggar/Pekat.G uwu Kilo 10. Sape/Sari
123.62
Lahan Kritis Didalam Kawasan (Ha) 866
Jlh Lahan Kritis yang ditangani Th.2010 (Ha) 5.75
2.536.23 385.72
1.437 -
9.375 21.875
3.614.21 113.85
4.940.17
1.459
26.875
6.299.41
3.921.56 7.058.70
3.085 3.341
6.375 32
6.906.18 10.250.11
1.927.29
253
7.55
1.930.33
953.56
322
17.00
1.026.01
10.156.92
5.671
603.75
15.174.36
2.701.50
3.146
13.45
5.583.96
Lahan kritis diluar kawasanv (Ha)
Sisa Lahan Kritis (Ha ) 833.93
85
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Bima Tahun 2012 PARADO NAE SARI SARI
HODDP/BANGG O PARADO SARI
PARADO NAE
PARADO Jumlah
11. Tambora/Pekat. Guwu Kilo 12. Wawo/Lampe 13. Wera/Nanga Kanda 14. Woha/Campa Parado
Sumber : Dinas Kehutanan Kabupaten Bima Tahun 2012
4.390.94
7.113
0
11.504.22
1.224.59 1.453.04
526 2.563
9.875 0.5
1.32.98 3.815.84
614.24
889
45.75
1.197.01
42.388.10
30.675
800.125
68.972.59
c. Indikator yang digunakan untuk mengukur kinerja penataan ruang antara lain : rasio ketaaan terhadap RTRW dan Persentase luas lahan produktif 1. Ketaatan terhadap Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Untuk menghitung ketaatan terhadap Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) dapat disajikan dalam contoh tabel, sebagai berikut:
No
Tabel 3.40 Rasio Ketaatan terhadap RTRW Tahun 2008-2012 Kabupaten Bima Uraian 2008 2009 2010 2011
1. Realisasi RTRW
-
-
-
2. Rencana Peruntukan RTRW
2012*
60
70
60
90
3. Rasio (1./2.) 1 0,8 Keterangan : Data Berdasarkan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Bima Tahun 2011-2031 dan hasil Estimasi sesuai tahun berjalan
2. Luas wilayah produktif Untuk menghitung luas wilayah produktif dapat disusun tabel, sebagai berikut: Tabel 3.41 Persentase luas Wilayah Produktif Tahun 2008-2012 Kabupaten Bima No
Uraian
2008
2009
2010
2011
2012*
1. Luas Wilayah produktif 100 95 2. Luas Seluruh Wil. Budidaya 90 90 3. Rasio (1./2.) 1,1 1,06 Keterangan : Data Berdasarkan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Bima Tahun 2011-2031 dan hasil Estimasi sesuai tahun berjalan
d. Potensi sumberdaya alam dan lingkungan hidup di Kabupaten Bima adalah potensi lahan persawahan seluas 31.596 ha atau 315,96 km2, tanah pekarangan 4.066 atau 40,66 km2, tanah tegalan 70.851 ha atau 708,51 km2, tambak dan kolam 2.118 ha atau 21,18 km2, perkebunan 9.671 ha atau 96,71 km2, hutan 227.479 ha atau 2.274,79 km2, dan lain-lain 12,466 ha 1.24,66 km2. Dengan terus meningkatnya jumlah penduduk akan memberikan tekanan yang semakin berat terhadap sumberdaya alam dan lingkungan hidup serta mengarah terlampauinya kemampuan lingkungan untuk memulihkan secara alami. Dari aspek penanganan lingkungan di Kabupaten Bima masih terdapat areal lahan kritis diluar kawasan hutan seluas 42.388,10 ha dan didalam kawasan hutan seluas 42.388,10 Ha yang berpengaruh terhadap keseimbangan hidrologis di setiap Daerah Aliran Sungai (DAS). Untuk mengatasi hal tersebut telah dilakukan penanganan seluas 800,125 Ha, sehingga jumlah lahan kritis yang masih tersisa seluas 68.972,59 Ha. 86
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Bima Tahun 2012
Secara geografis Kabupaten Bima mempunyai panjang pantai ± 640 Km yang tersebar di beberapa desa dan Kecamatan. Dari panjang pantai tersebut, telah terjadi kerusakan pantai/pesisir yang berupa abrasi pada beberapa kawasan. Kerusakan pesisir terjadi karena hantaman arus gelombang pasang surut yang terjadi setiap hari dan berkurangnya hutan mangrove disepanjang pesisir pantai yang berfungsi sebagai penahan gelombang. e. Upaya untuk pembangunan unit pengolahan sampah diarahkan dalam rangka penerapan prinsip penanggulangan pencemaran sungai dan lingkungan. Oleh karena itu pembangunan unit pengelolaan persampahan diutamakan jauh dari pemukiman warga dan berada disekitar sungai. Untuk tahun 2012, dibangun 1 unit Tempat Pembuangan Sampah akhir di Desa Keli Kecamatan Woha. Tingkat capaian indikator kinerja sasaran tahun 2012 terhadap target kinerja tahun kelima RPJMD tahun 2011 - 2015 sebagai berikut : No
Indikator Kinerja
1
Menurunnya kasus perladangan liar dan Ilegal Logging Menurunnya Luas lahan kiritis Optimalnya pemanfaatan sumber daya alam dengan tetap memperhatikan daya dukung lingkungan Tersedianya Ruang Terbuka Hijau sebanyak 30% atau lebih dari luas kawasan Tersedianya aparatur yang cukup dalam pengendalian dan pengawasan hutan Peraturan Daerah tentang Pengelolaan Hutan Terdapatnya batas yang jelas antara kawasan lindung dan budidaya Tersedianya sarana dan prasarana pengelolaan sampah Tersedianya regulasi tentang sistim penanganan bencana di Kabupaten Bima
2 3
4 5 6 7 8 9.
Akumulasi Capaian s/d Tahun 2012
Target Tahun 2015
Persentase Capaian Kinerja
6
30
56,243.10 1
Tidak ada lagi kasus 61.098.84 11
92.20 11
140,721.53
140.790.00
99.95
20
26
76.92
-
2
0
83,189.91
78.171.96
106.42
1
7
14.28
1
1
100
Sasaran meningkatnya pembangunan berwawasan lingkungan dicapai melalui program : 1) Program perlindungan dan konservasi sumber daya alam; 2) Program perencanaan prasarana wilayah dan sumber daya alam; 3) Program Perencanaan Tata Ruang; 4) Program Pengendalian dan Pemanfaatan Tata Ruang; 5) Program Rehabilitasi dan Pemulihan Cadangan Sumber daya Alam; 6) Program pengendalian pencemaran dan perusakan lingkungan hidup; 7) Program Pengelolaan ruang terbuka hijau (RTH); 87
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Bima Tahun 2012
8) Program Pembinaan dan Pengembangan Aparatur pengendali dan pengawas hutan; 9) Program pembinaan dan penertiban pengelolaan hasil hutan; 10) Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Persampahan; 11) Program perencanaan pembangunan daerah rawan bencana; 12) Program pencegahan dini dan penanggulangan korban bencana alam. Dari 12 program tersebut, capaian kinerja output rata-rata sebesar 91.27% dan didukung dengan dana Rp. 14,363,424,040.00 atau (66.43%) dari target sebesar Rp. 21,621,447,577.00 Faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan pencapaian sasaran adalah : 1) Semakin berkurang Lahan kritis sebagai akibat adanya perladangan liar, pembalakan liar, dan pemanfaatan sumber daya alam yang tidak bertanggungjawab. 2) Tersedianya aparatur yang cukup dalam pengendalian dan pengawasan hutan. Hambatan/masalah : Sistem pengelolaan hutan secara berkelanjutan belum optimal dilaksanakan. Strategi/upaya pemecahan : Memperbaiki sistem pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan hidup agar tercipta keseimbangan antara aspek pemanfaatan sumber daya alam sebagai modal pertumbuhan ekonomi (kontribusi sektor pertanian, perikanan, kehutanan, pertambangan dan mineral terhadap PDB) dengan aspek perlindungan terhadap kelestarian fungsi lingkungan hidup sebagai penopang sistem kehidupan secara berkelanjutan. Sasaran 6 : “ Terwujudnya Kepemerintahan Yang Baik” Hasil evaluasi capaian kinerja sasaran Terwujudnya Kepemerintahan Yang Baik, memperlihatkan angka capaian kinerja sasaran sebesar 100 dengan predikat Sangat berhasil. Hasil pengukuran capaian kinerja sasaran Terwujudnya Kepemerintahan Yang Baik: No.
Indikator Kinerja
1
Terselenggarannya Diklat baik gelar maupun non gelar dalam rangka Peningkatan kapasitas Sumber Daya Aparatur Tersusunnya dan terimplementasinya Standar Pelayanan Minimal di setiap SKPD Terselenggaranya pemerintahan yang akuntabel dan transparan Menurunnya kasus - kasus korupsi dan penyalahgunaan wewenang Terlaksananya pengelolaan kuangan daerah yang efisen,
2
3 4 5
Realisasi Tahun 2011 930
Target 930
Tahun 2012 Realisasi 1.200
% Capaian 129.00
3
4
6
150.00
4
6
35
583.33
12
9
208
2.311
WTP
Opini WTP
Belum selesai hasil
-
88
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Bima Tahun 2012
No.
6
Indikator Kinerja efektif, transparan dan akuntabel Meningkatnya partisipasi masyarakat dalam perencanaan, pelaksanaan, dan monitoring evaluasi pembangunan daerah
Realisasi Tahun 2011
Target
37
38
Tahun 2012 Realisasi pemeriksaan dari BPK 38
% Capaian 100.00
Pencapaian indikator kinerja sasaran tersebut, dengan uraian sebagai berikut : Dalam rangka penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan Pemerintah Kabupaten Bima didukung PNS sebanyak 9.625 orang pada tahun 2012 dengan tingkat pendidikan pegawainya sebagian besar SLTA sebanyak 34.74 persen. Sedangkan pada tingkatan S2 maupun S3 baru sekitar 119 orang dari jumlah pegawai yang ada. Jumlah PNS tersebut lebih sedikit dibandingkan tahun 2009 yaitu sebesar 9.508. hal ini dikarenakan adanya pegawai yang pensiun maupun mutasi ke daerah lain.
No 1 2 3 4 5 6
Tabel 3.42 Tingkat pendidikan PNS tahun 2008 s/d 2012 Jumlah PNS Tingkat Tahun Tahun Tahun Tahun Pendidikan PNS 2008 2009 2010 2011 SD 118 118 118 118 SMP 119 119 123 123 SMA/SMK 3.362 3.362 3.486 3.486 Diploma 2.661 2.661 2.760 2.784 S1 3.183 3.183 3.301 3.352 S2/S3 65 65 68 69 Total 9.508 9.508 9.857 9.933
Sumber: Badan Kepegawaian Daerah Kab. Bima Tahun 2012
Tahun 2012 84 76 3.108 2.679 3.559 119 9.625
% 1.15 1.12 34.74 27.99 34.22 0.80
Kondisi di atas menunjukan bahwa kualitas PNS berdasarkan tingkat pendidikan pada tahun 2010 meningkat dibandingkan tahun 2009. hal ini juga menunjukkan bahwa motivasi belajar pegawai untuk meningkatkan pengetahuan dan kapasitas diri dalam rangka menunjang tugas kedinasan para PNS juga berkembang. Tabel 3.43 Jumlah PNS berdasarkan golongan tahun 2008 s/d 2012
Golongan
Tahun 2008
Tahun 2009
Jumlah PNS Tahun 2010
Tahun 2011
Tahun 2012
I
112
112
116
116
92
II
2.649
2.649
2.747
2.747
2.660
III
4.721
4.721
4.893
4.969
4.022
IV
2.026
2.026
2.101
2.101
2.851
9.857
9.933
9.625
Jumlah 9.508 9.508 Sumber: Badan Kepegawaian Daerah Kab. Bima Tahun 2012
89
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Bima Tahun 2012
Melihat kondisi tersebut pegawai golongan III dan IV yang kebanyakan berada pada level manager/midle management masih sangat dominan jumlahnya dibandingkan dengan pegawai golongan I dan II selaku unsur staf pelaksana. Secara teoritis idealnya komposisi urutan kekuatan pegawai yang baik pada lembaga instansi pemerintah adalah berbentuk piramida. artinya semakin keatas posisi golongan pangkat pegawai komposisinya semakin mengerucut atau mengecil bukan sebaliknya. kondisi demikian pada akhirnya akan menyulitkan dalam pembinaan dan pengelolaan manajemen kepegawaian dan pengembangan pola karier pegawai. karena susunan kekuatan pegawai yang ada tidak lagi berbentuk seperti piramida. namun komposisinya berbentuk piramida terbalik bahkan seperti berbentuk kubah. menggelembung ditengah. Untuk Tahun 2012, upaya meningkatkan kualitas pelayanan dan kinerja Aparat Pemerintah Kabupaten Bima telah melakukan berbagai program melalui memberikan penghargaan, pendidikan pelatihan teknis umum dan fungsional, serta pemberian hukuman dan pembinaan. a. Pemberian penghargaan - Satya Lencana dengan masa kerja 10 tahun, 20 tahun dan 30 tahun sejumlah 307 orang - Pemberian Penghargaan Kenaikan Pangkat sejumlah 1.520 orang. - Pemberian penghargaan Purna Tugas 422 orang b. Pendidikan Pelatihan yang meliputi : 1) Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan 222 orang 2) Pendidikan dan Pelatihan Kepemimpinan II sebanyak 5 orang. 3) Pendidikan dan Pelatihan Teknis Pengelolaan Keuangan Daerah 97 orang. 4) Pendidikan dan Pelatihan Manajemen Kepegawaian 57 orang. 5) Pendidikan dan Pelatihan Pengelolaan barang Milik Daerah 53 orang. 6) Pendidikan dan Pelatihan Alih Kelompok Tenaga Penyuluh 26 orang. 7) Bimbingan Teknis Peningkatan Kompetensi Sekretaris Daerah 159 orang. 8) Bimbingan Teknis Pengadaan Barang dan Jasa sebanyak 2 orang 9) Pendidikan dan Pelatihan Tehnis dan Fungsional melalui pengiriman pada lembaga pendidikan dan pelatihan sebanyak 19 orang c. Pemberian Hukuman Pelanggaran Disiplin Pegawai sebanyak 546 orang yang terdiri dari Pelanggaran disiplin pegawai tingkat ringan 546 orang, tingkat sedang 0 orang dan pelanggaran disiplin tingkat berat 0 orang. Untuk memantapkan langkah-langkah pelaksanaan tugas umum pemerintahan bidang kelembagaan, ketatalaksanaan dan kepegawaian, dalam rangka pencapaian kepemerintahan yang baik, telah dilakukan beberapa kegiatan, diantaranya adalah : 1. Penetapan Peraturan Bupati Bima Nomor 03 Tahun 2012, tentang Pengaturan Urusan Dalam di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Bima; 2. Sosialisasi Peraturan Bupati Bima Nomor 13 Tahun 2010, tentang Pedoman Umum Tata Naskah Dinas di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Bima; 3. Pelaksanaan tugas pembinaan dan peningkatan cakupan pelayanan publik; 4. Penyusunan dokumen informasi jabatan; 5. Penyusunan dokumen Analisis Jabatan lingkup Pemerintah Kabupaten Bima; 6. Penyusunan dokumen Analisis Beban Kerja lingkup Pemerintah Kabupaten Bima;
90
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Bima Tahun 2012
7. Penyusunan dokumen Standar Kompetensi Jabatan Struktural lingkup Pemerintah Kabupaten Bima; 8. Pelaksanaan Piloting Standar Kompetensi Teknis Pegawai Negeri Sipil dan Uji Petik Jabatan Fungsional Analisis Jabatan bekerja sama dengan Direktorat Standarisasi dan Kompetensi Jabatan Badan Kepegawaian Negara RI; 9. Penyusunan dokumen evaluasi kelembagaan dalam rangka evaluasi kelembagaan dalam penyusunan konsep penataan, pemantapan dan penyempurnaan kelembagaan organisasi perangkat daerah Kabupaten Bima; Dalam rangka melaksanakan Instruksi Presiden Nomor 5 Tahun 2004 tentang Percepatan Pemberantasan Korupsi telah dilakukan beberapa upaya strategis yaitu Pencanangan Zona Integrasi telah dilakukan oleh Bupati dan seluruh jajarannya yang di awali dengan penandatanganan Dokumen Pakta Integritas oleh pimpinan dan seluruh pegawainya, dan ditandai dengan penandatanganan deklarasi/pernyataan komitmen oleh Bupati Bima. Kegiatan ini selanjutnya akan dipublikasikan secara luas, dengan maksud agar semua pihak dapat memantau, mengawal, dan mengawasi, serta berperan serta dalam pelaksanaan program kegiatan pencegahan korupsi, reformasi birokrasi, dan peningkatan kualitas pelayanan publik yang telah ditetapkan, dengan harapan terwujudnya Pemerintah Kabupaten Bima yang sungguh-sungguh berintegritas dan bebas dari korupsi. Pembangunan daerah memerlukan dukungan pembiayaan yang berasal dari sumber. antara lain dari Pendapatan Asli Daerah yang berasal dari Pajak Daerah. Retribusi Daerah. Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang dipisahkan serta lain – lain PAD yang sah. Selain itu juga dari Dana Perimbangan yang terdiri dari Bagi Hasil Pajak / Bukan Pajak dan Dana Alokasi Umum. Anggaran Pendapatan Daerah disusun sebagai kesatuan sistem secara komprehensif dan tersusun atas dasar Potensi. Kontribusi PAD terhadap Pendapatan Daerah sebagaimana Tabel dibawah ini.
No
Tahun
Tabel 3.44 Kontribusi PAD Terhadap APBD Tahun 2008 – 2012 Pendapatan Pertumbuhan PAD (Rp.) (%)
2008 18.859.351.137.00 2009 20.023.918.876.00 2010 23.052.319.479.00 2011 27.052.319.479.00 2012 43,435,392,434.00 Rata – Rata per Tahun
-7.30 6.18 15.12 17.35 11.66 4.62
580.053.975.076.06 656.887.852.522.00 613.187.516.772.00 776.084.580.904.00 873,245,476,692.00 512.378.902.430
Proporsi PAD Thd Pendapatan 3.25 3.05 3.76 3.49 4.9 3.19
Pendapatan Asli Daerah (PAD) selama kurun waktu 5 (lima) tahun terakhir belum seperti yang diharapkan, dalam pengelolaan Pendapatan Asli Daerah (PAD) tidak terlepas dari berbagai permasalahan yang ada, sehingga kontribusi Pendapatan Asli Daerah terhadap Pendapatan Daerah masih belum seperti yang diharapkan.
91
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Bima Tahun 2012
Tingkat capaian indikator kinerja sasaran tahun 2012 terhadap target kinerja tahun kelima RPJMD tahun 2011 - 2015 sebagai berikut : No
Indikator Kinerja
1
Terselenggarannya Diklat baik gelar maupun non gelar dalam rangka Peningkatan kapasitas Sumber Daya Aparatur Tersusunnya dan terimplementasinya Standar Pelayanan Minimal di setiap SKPD Terselenggaranya pemerintahan yang akuntabel dan transparan Menurunnya kasus - kasus korupsi dan penyalahgunaan wewenang Terlaksananya pengelolaan kuangan daerah yang efisen, efektif, transparan dan akuntabel Meningkatnya partisipasi masyarakat dalam perencanaan, pelaksanaan, dan monitoring evaluasi pembangunan daerah
2 3 4 5 6
Akumulasi Capaian s/d Tahun 2012
Target Tahun 2015
1.200
930
Persentase Capaian Kinerja 129.03
6
7
85.71
35
12
291.66
208
Tidak ada kasus WTP
208
42
90.47
Belum selesai hasil pemeriksaan dari BPK 38
-
Sasaran Terwujudnya Kepemerintahan Yang Baik dicapai melalui program : 1) Program Peningkatan kapasitas sumberdaya aparatur, 2) Program Pendidikan Kedinasan, 3) Program Pembinaan dan Pengembangan Aparatur, 4) Program Mengintensifkan penanganan pengaduan masyarakat, 5) Program Peningkatan Profesionalisme tenaga pemeriksa dan aparatur pengawasan, 6) Program Peningkatan sistem pengawasan internal dan pengendalian pelaksanaan kebijakan KDH, kegiatan tindak lanjut hasil temuan pengawasan. 7) Program Peningkatan dan pengembangan pengelolaan keuangan daerah, 8) Program Optimalisasi pemanfaatan teknologi informasi, 9) Program Penataan kelembagaan pemerintah daerah, Dari 9 program tersebut, capaian kinerja output rata-rata sebesar 99.65% dan didukung dengan dana Rp. 68,789,218,613.00 atau (92.55 %) dari target sebesar Rp. 74,326,770,035.00 Faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan pencapaian sasaran adalah : Secara Spesifik Pengelolaan Keuangan Daerah Kabupaten Bima diatur dalam Peraturan Daerah Kabupaten Bima Nomor 6 Tahun 2008 tentang Pokok - Pokok Pengelolaan Keuangan Daerah Kabupaten Bima. Pengelolaan Keuangan Daerah yang diatur dalam Peraturan Daerah ini meliputi Kekuasaan Pengelolaan keuangan Daerah, Penyusunan Rancangan APBD, Pelaksanaan APBD, Perubahan APBD, Pengelolaan Kas Penatausahaan Keuangan Daerah, Akuntansi Keuangan Daerah, Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD, Pembinaan dan Pengawasan Pengelolaan Keuangan Daerah serta Sistem Informasi Keuangan Daerah.
92
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Bima Tahun 2012
Hambatan/masalah : Permasalahan yang dihadapi Pemerintah Kabupaten Bima dalam rangka meningkatkan pendapatan daerah antara lain ; 1. Terbatasnya sumber pendapatan daerah dan belum optimalnya penggalian sumber-sumber pendapatan baru; 2. Masih perlunya peningkatan standar sarana dan prasarana pelayanan dan terbatasnya SDM terutama pada Unit Pelayanan yang ada di daerah; 3. Belum optimalnya BUMD dalam memberikan kontribusi terhadap pendapatan asli Daerah; 4. Belum optimalnya potensi pendapatan dari pajak dan retribusi daerah. 5. Adanya kebijakan pemerintah pusat untuk melakukan evaluasi terhadap beberapa peraturan daerah menyebabkan terjadinya penurunan pendapatan asli daerah dari pajak dan retribusi daerah. Strategi/upaya pemecahan : Sejalan dengan kemampuan keuangan daerah dan dalam rangka mengantisipasi kekurangan penerimaan pendapatan daerah. maka Pemerintah Kabupaten Bima mendorong pencapaian tujuan dan sasaran pembangunan yang telah ditetapkan melalui pembiayaan dari potensi daerah. Upaya yang dilakukan adalah pembenahan administrasi seperti perbaikan data base, perluasan basis, intensifikasi, ekstensifikasi wajib pajak/ wajib retribusi, serta meningkatkan kualitas aparat melalui : 1. Peningkatan Pendapatan Daerah terutama yang bersumber dari Pendapatan Asli Daerah (PAD) melalui Intensifikasi Sumber Pendapatan yang saat ini telah dipetakan secara utuh dengan cara perbaikan pelayanan publik, peningkatan sarana dan sarana pelayanan, serta transparasi pengelolaan pendapatan; 2. Ekstensifikasi terhadap potensi pendapatan daerah tanpa membebani masyarakat secara berlebihan; 3. Koordinasi secara intensif dengan SKPD pengelola PAD. Upaya peningkatan kinerja aparatur dan meningkatkan kualitas pelayanan kepada masyarakat. dilakukan melalui peningkatan prasarana dan sarana kerja yang memadai dan pengembangan teknologi informasi, Pengawasan internal yang dilakukan oleh Inspektorat Kabupaten Bima telah mampu meningkatkan Kinerja Aparatur dan akuntabilitas dalam penyelenggaraan Pemerintahan. Sasaran 7 : “ Meningkatnya Ketentraman, Ketertiban Masyarakat, dan Penegakan Supremasi Hukum” Hasil evaluasi capaian kinerja sasaran Meningkatnya Ketentraman, Ketertiban Masyarakat, dan Penegakan Supremasi Hukum, memperlihatkan angka capaian kinerja sasaran sebesar 96.90 dengan predikat sangat berhasil. Hasil pengukuran capaian kinerja sasaran Meningkatnya Ketentraman, Ketertiban Masyarakat, dan Penegakan Supremasi Hukum: No.
Indikator Kinerja
1
Sosialisasi produk perundang-undangan Cakupan wilayah sosialisasi produk perundangundangan Jumlah Perda yang dihasilkan
2 3
Realisasi Tahun 2011
Target
Tahun 2012 Realisasi
% Capaian
6
7
7
100.00
8
10
10
100.00
13
15
7
46.67 93
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Bima Tahun 2012
No. 4
Indikator Kinerja Angka kriminlitas, tindak kekerasan/kejahatan
Realisasi Tahun 2011
Target
Tahun 2012 Realisasi
% Capaian
847
572
806
140.91
Pencapaian indikator kinerja sasaran tersebut, dengan uraian sebagai berikut : a. Penataan Peraturan Perundang-undangan Program Penataan Peraturan Perundang-undangan merupakan suatu kegiatan yang dilaksanakan dalam rangka pelaksanaan produk serta tertib hukum. Dalam rangka mendukung supermasi hukum telah dilakukan berbagai kegiatan yang mendukung kebijakan pemerintah dalam bidang hukum diataranya penyusunan produk-produk hukum, penyuluhan Hukum, sosialisasi peraturan perundang-undangan serta koordinasi permasalahan-permasalahan dalam bidang hukum. b. Ketersediaan produk hukum daerah Sebagai wujud Pelaksanaan tugas – tugas Pembangunan, Pemerintahan Kabupaten Bima telah melakukan perumusan peraturan perundang-undangan dengan menghasilkan beberapa jumlah Perda sebagai wujud melaksanakan sebagian dari tugas dan fungsi pemerintahan dalam memberikan pertimbangan – pertimbangan hukum baik dalam penyusunan produk Hukum maupun menyelesaikan persoalan – persoalan hukum Pemerintah daerah, Konsultasi dan bantuan Hukum serta mendokumentasi hukum serta memberikan sosialisasi dan penyuluhan hukum pada masyarakat untuk kepemerintahan yang baik. Adapun produk Peraturan Daerah Kabupaten Bima yang telah ditetapkan adalah : 1. Peraturan Daerah Kabupaten Bima Nomor 1 Tahun 2012 tentang APBD Tahun Anggaran 2012; 2. Peraturan Daerah Kabupaten Bima Nomor 2 Tahun 2012 tentang Pembentukan 23 (Dua Puluh Tiga) Desa Dalam Kabupaten Bima; 3. Peraturan Daerah Kabupaten Bima Nomor 3 Tahun 2012 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan; 4. Peraturan Daerah Kabupaten Bima Nomor 4 Tahun 2012 tentang Perubahan APBD Tahun Anggaran 2012; 5. Peraturan Daerah Kabupaten Bima Nomor 5 Tahun 2012 tentang Pertanggungjawaban Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2011; 6. Peraturan Daerah Kabupaten Bima Nomor 6 Tahun 2012 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Daerah Kabupaten Bima Nomor 4 Tahun 2000 Tentang Pengelolaan dan Pengusahaan Sarang Burung Walet; 7. Peraturan Daerah Kabupaten Bima Nomor 7 Tahun 2012 tentang Anggaran Pendapata dan Belanja Daerah Tahun 2013. Produk Peraturan Bupati yang ditetapkan sebagai tindaklanjut dari penetapan Peraturan daerah untuk tahun 2012 diantaranya : 1. Peraturan Bupati Bima tentang Pedoman Penyusunan Anggaran Dan Belanja Desa (APBDES) Tahun Anggaran 2012; 2. Peraturan Bupati Bima Tentang Pengaturan Batas Jumlah Maksimal Surat Permintaan Pembayaran Uang Persediaan (SPP-TU) Surat Permintaan Pembayaran Ganti Uang Persediaan (SPP-TU) Dan Surat Permintaan Pemberian Tambahan Uang Persediaan (SPP-TU) Untuk Masing –Masing Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Di Lingkup Pemerintah Kabupaten Bima Tahun Anggaran 2012 ; 94
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Bima Tahun 2012
3. Peraturan Bupati Bima Tentang Tata Cara Pembelian Hibah Dan Bantuan Sosial; 4. Peraturan Bupati Bima Tentang Pengaturan Urusan Dalam Di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Bima; 5. Peraturan Bupati Bima Tentang Petunjuk Teknis Pelaksana Program Pemberdayaan Usaha Skala Mikro Kabupaten Bima Tahun Anggaran 2012; 6. Peraturan Bupati Bima Tentang Peta Panduan (ROAD MAP) Pengembangan Industri Unggulan Kabupaten Bima Tahun Anggaran 2012-2016; 7. Peraturan Bupati Bima Tentang Petunjuk Teknis Penyelenggaraan Pemerintah Di Dua Pulau Tiga Desa Pemekaran Dalam Kabupaten Bima ; 8. Peraturan Bupati Bima Tentang stándar Akuntansi Pemerintah Daerah Kabupaten Bima; 9. Peraturan Bupati Bima Tentang Petunjuk Teknis Pelaksaan Program Penyaluran Beras miskin ( Raskin) di Kabupaten Bima Tahun 2012; 10. Peraturan Bupati Bima Tentang Perubahan atas Perauran Bupati Bima No. 1 Tahun 2007 Tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan Perda Kabupaten Bima Nomor 7 Tahun 2006 Tentang Badan Permusyawaratan Desa; 11. Peraturan Bupati Bima Tentang Perubahan Atas Peraturan Bima Nomor 6 Tahun 2007 Tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan Perda Kabupaten ima Nomor 6 / 2006 Tentang Tata Cara Pemilihan, Pencalonan, Pengangangkatan, Pelantikan dan Pemberhentian Kepala Desa; 12. Peraturan Bupati Bima Tentang Perubahan atas Perubahan Peraturan Bima Nomor 9 Tahn 2007 tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan Peraturan Daerah Kabupaten Bima Nomor 8 Tahun 2006 Tentang Perangkat desa; 13. Peraturan Bupati Bina Tentang Petunjuk Teknis Program Dukungan Perkuatan dan Fasilitasi Sumber Permodalan Bagi Koperasi Tahun Anggaran 2012; 14. Peraturan Bupati Bima Tentang Rencana Kerja Pemerintahan Daerah ( RKPD) Kabupaten Bima Tahun 2012; 15. Peraturan Bupati Bima Tentang Pengelolaan Barang Milik Daerah; 16. Peraturan Bupati Bima Tentang Tata Cara Pelaksanaan Pelelangan Tanah Eks. Jaminan Aparat Desa dan atau Tanah Cadangan Pembangunan; 17. Peraturan Bupati Bima Tentang Penetapan Kawasan Strategi Cepat Tumbuh (KSCT) Kabupaten Bima; 18. Peraturan Bupati Bima Tentang Layanan Pengadaan Secara Elektronik ( LPSE) Pemerinta Kabupaten Bima; 19. Peraturan Bupati Bima Tentang Pedoman Penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja desa (APBDES) Tahun anggaran 2012 untuk 23 Desa Pemekaran dalam Kabupaten Bima; 20. Peraturan Bupati Bima Tentang Estándar Pelayanan Minimal Perizinan Kantor Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Bima; 21. Peraturan Bupati Bima No. 20 Tahun 2012 Tentang Peribahan APBD Tahun 2012 Dalam rangka menegakkan supremasi hukum diperlukan perangkat hukum, sebagai alat dalam menegakkan supremasi hukum. Perkembangan perangkat hukum dapat dilihat dari tabel di bawah ini :
95
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Bima Tahun 2012
Tabel 3.45 Perkembangan perangkat hukum Tahun 2008 – 2012 1 Perkembangan Desa Sadar Hukum 4 Desa (2011) 2 Perkembangan Jumlah : - Hakim : 10 - Jaksa : 12 3 Perkembangan Jumlah : Advokat 12 4 Perkembangan Jumlah Notaris 5 5 Perkembangan jumlah LBH 3 Sumber : Bagian Hukum Setda Kab. Bima Tahun 2012
4 Desa (2012) 12 14 12 5 3
c. Pemeliharaan kamtibmas dan pencegahan tindak kriminal Pendataan dan revitalisasi peran Ormas dan LSM melakukan pembinaan Ormas dan LSM dengan target 3 (tiga ) kali kegiatan pendatan pada tahun 2012 dengan jumlah Ormas dan LSM 228 .guna memberikan pemahaman dan pengetahuan agar mampu mengembangkan ormas dan LSM dengan baik dalam rangka membantu Kabupaten Bima dalam pembangunan sesuai dengan peran dan fungsi Ormas dan LSM. Keberhasilan sasaran ini adanya peran Bankesbagpolinmas dalam mendata ormas dan LSM agar mengetahui jumlah ormas dan LSM yang aktif dan menghindari Ormas dan LSM yang Ilegal berada di Kabupaten Bima. Jumlah Anggota Linmas yang berada di Kabupaten Bima sebagai wujud pengendalian keamanan dan kenyamanan lingkungan tahun 2012 sebagai berikut : Tabel 3.46 Anggota Linmas yang berada di Kabupaten Bima Tahun 2012 No. Kecamatan Jumlah 1 Lambu 48 Orang 2 Sape 35 Orang 3 Wera 23 Orang 4 Wawo 19 Orang 5 Ambalawi 13 Orang 6. Langgudu 15 Orang 7 Monta 25 Orang 8 Woha 31 Orang 9 Bolo 25 Orang 10 Madapangga 21 Orang 11 Donggo 17 Orang 12 Belo 19 Orang 13 Sanggar 13 Orang 14 Tambora 11 Orang 15 Lambitu 17 Orang 16 Soromandi 13 Orang 17 Palibelo 19 Orang 18 Parado 19 Orang Sumber : Bakesbangpolinmas Kab. Bima Tahun 2012
Sementara itu, gambaran tingkat kriminalitas di wilayah Kabupaten Bima seperti terlihat dalam data jumlah kasus pidana yang terjadi di wilayah Kab. Bima periode tahun 2012 :
96
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Bima Tahun 2012
Tabel 3.47 Angka Kriminalitas di Kabupaten Bima No Uraian 1 Pembakaran 2 Pemalsuan Materai/Merk 3 Pemalsuan Surat 4 Zinah 5 Perkosaan 6 Permainan Judi 7 Meninggalkan Orang yang ditolong 8 Penghinaan 9 Pembunuhan 10 Penganiayaan 11 Pencurian 12 Pemerasan dan Pengancaman 13 Pengelapan 14 Penipuan/Curang 15 Pengrusakan/Merusak Barang 16 Tentang Tanah/ Tanaman/Pekaranagn 17 Curamor 18 Miras 19 Perkelahian antar Kampung (hirisontak) 20 Unjuk Rasa 21 Penyakit Sosial, Narkoba dan PSK 22 Perladangan liar 23 Ilegal Loging 24 Sempi/ Handal Jumlah Sumber : Kantor Sat Pol PP Kab. Bima Tahun 2012
Tahun 2012 2 1 12 5 16 14 3 59 2 213 101 66 33 34 29 22 61 18 3 62 6 12 23 8 806
Tingkat capaian indikator kinerja sasaran tahun 2012 terhadap target kinerja tahun kelima RPJMD tahun 2011 - 2015 sebagai berikut : No 1 2 3 4
Indikator Kinerja Sosialisasi produk perundangundangan Cakupan wilayah sosialisasi produk perundang-undangan Jumlah Perda yang dihasilkan Angka kriminlitas, tindak kekerasan/kejahatan
Akumulasi Capaian s/d Tahun 2012
Target Tahun 2015
Persentase Capaian Kinerja
7
10
38.89
10
18
55.56
7
18
38.89
806
490
164.49
97
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Bima Tahun 2012
Sasaran Meningkatnya Ketentraman, Ketertiban Masyarakat, dan Penegakan Supremasi Hukum dicapai melalui program : 1) Program Penataan Peraturan Perundang-undangan, 2) Program pemeliharaan kamtibmas dan pencegahan tindak kriminal, 3) Program pemberdayaan masyarakat untuk menjaga ketertiban dan keamanan, 4) Program Pembinaan Kadarkum dan Penambahan jumlah PPNS. Dari 4 program tersebut, capaian kinerja output rata-rata sebesar 96.03% dan didukung dengan dana Rp. 2,422,650,000.00 atau (88.94 %) dari target sebesar Rp. 2,723,860,000.00 Faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan pencapaian sasaran adalah : Masih ada kesadaran kolektif masyarakat dalam menjaga ketertiban masyarakat Hambatan/masalah : 1) Angka kriminalitas di Kabupaten Bima masih didominasi oleh kasus pencurian dan penganiayaan; 2) Masih adanya kegiatan demonstrasi yang lebih dominan disebabkan oleh persoalan politik, sebagai imbas dari ketidakpuasan masyarakat pada hasil Pemilu Kepala Daerah pada tahun 2010. Strategi/upaya pemecahan : 1) Meningkatkan pemberdayaan masyarakat untuk menjaga ketertiban dan keamanan; 2) Meningkatkan program daerah yaitu pemberantasan penyakit masyarakat (pekat) Sasaran 8 : “ Meningkatnya Percepatan Pembangunan Kawasan Strategis dan Cepat Tumbuh” Hasil evaluasi capaian kinerja sasaran Meningkatnya Percepatan Pembangunan Kawasan Strategis dan Cepat Tumbuh, memperlihatkan angka capaian kinerja sasaran sebesar 95.15 dengan predikat sangat berhasil. Hasil pengukuran capaian kinerja sasaran Meningkatnya Percepatan Pembangunan Kawasan Strategis dan Cepat Tumbuh : No.
Indikator Kinerja
1
Pembebasan lahan pembangunan pusat pemerintahan Infrastruktur jalan pada ibukota Kabupaten Pembangunan Pelabuhan tradisional Pembangunan Jembatan pada ruas jalan propinsi dan kabupaten Cakupan pelayanan air bersih Pembangunan Bendung, Bendungan, Dam beririgasi teknis
2 3 4 5 6
Tahun 2012 Realisasi % Capaian 23 153.33
Realisasi Tahun 2011 15
Target 15
13.2
15
7.57
50.17
5
5
9
180
79
81
99
122.23
31.98
6.3
6.4
101.59
51
51
13
25.49
98
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Bima Tahun 2012
No.
Indikator Kinerja
7
Pemeliharaan Bangunan pelengkap pada daerah irigasi semi teknis/semi permanen Pembangunan Jaringan irigasi primer, sekunder dan tersier Pemenuhan kebutuhan listruk Pembangunan pasar
8 9 10
Tahun 2012 Realisasi % Capaian 41 87.23
Realisasi Tahun 2011 42
Target 47
318.89
320.39
636.00
198.51
105.734
11.414
1.164
14.38
6
7
2
28.57
Pencapaian indikator kinerja sasaran tersebut, dengan uraian sebagai berikut : a. Jaringan Jalan Penataan perhubungan darat di Kabupaten Bima dilaksanakan melalui pembangunan sarana jalan untuk menjangkau luas wilayah 4.389,40 km2, pada tahun 2012 tersedia panjang jalan 1.280,55 km dengan rincian dapat dilihat pada tabel berikut :
1
2
3
No
Tabel 3.48 Kondisi Jalan di Kabupaten Bima dengan Status Jalan Negara Status Jalan Negara (KM) Keadaan Jalan 2008 2009 2010 2011 Jenis Permukaan a. Aspal 78.70 78.70 78.70 78.70 b. Kerikil c. Tanah/Puru d. Tidak diperinci Jumlah 78.70 78.70 78.70 78.70 Kondisi Jalan a. Baik 46.79 30.48 39.48 39.48 b. Sedang 16.05 25.51 21.51 21.51 c. Rusak 15.86 16.00 15.21 15.21 d. Rusak Berat 6.71 2.50 2.50 e. Tidak Dirinci Jumlah 78.70 78.70 78.70 78.70 Klas Jalan a.Klas I 78.70 78.70 78.70 78.70 b.Klas II c.Klas III d.Klas IIIa e.Klas IIIb f. Klas IIIc g.Klas Tidak Dirinci Jumlah 78.70 78.70 78.70 78.70
2012 78.70
78.70 39.48 21.51 15.21 2.50 78.70 78.70 78.70
99
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Bima Tahun 2012
Tabel 3.49 Kondisi Jalan di Kabupaten Bima dengan Status Jalan Provinsi No 1
2
3
Keadaan Jalan Jenis Permukaan a. Aspal b. Kerikil c. Tanah/Puru d. Tidak diperinci Jumlah Kondisi Jalan a. Baik b. Sedang c. Rusak d. Rusak Berat e. Tidak Dirinci Jumlah Kelas Jalan a. Kelas I b. Kelas II c. Kelas III d. Kelas IIIa e. Kelas IIIb f. Kelas IIIc g. Kelas Tidak Dirinci Jumlah
Status Jalan Propinsi (KM) 2008
2009
2010
2011
2012
269.80 65.54 19.39 354.73
270.97 49.23 65.07 12.46 397.73
270.97 49.23 65.07 12.46 397.73
274.10 46.10 65.07 12.46 397.73
274.10 46.10 65.07 12.46 397.73
185.83 93.61 27.29 48.00 354.73
29.55 42.03 73.61 252.54 397.73
101.17 44.40 87.69 164.47 397.73
101.17 44.40 87.69 164.47 397.73
107.17 44.40 87.69 164.47 397.73
161.93 169.15 -
233.58 164.15 -
233.58 164.15 -
233.58 164.15 -
233.58 164.15 -
23.65 354.73
397.73
397.73
397.73
397.73
Tabel 3.50 Kondisi Jalan di Kabupaten Bima dengan Status Jalan Kabupaten No 1
2
3
Keadaan Jalan Jenis Permukaan a. Aspal b. Kerikil c. Tanah/Puru d. Tidak diperinci Jumlah Kondisi Jalan a. Baik b. Sedang c. Rusak d. Rusak Berat e. Tidak Dirinci Jumlah Kelas Jalan a. Kelas I b. Kelas II
Status Jalan Kabupaten 2008
2009
2010
2011
2012*
317,26 145,78 345,67 8,09 827,80
330,40 142,35 355,05 827,80
332,72 110,60 345,80 789,12
339,10 95,50 354,52 789,12
339,10 95,50 354,52
225,43 91,83 145,78 356,67 8,09 827,80
241,41 88,99 142,35 355,05 827,80
256,70 87,10 69,39 375,93 789,12
267,70 82,80 65,89 372,73 789,12
267,70 82,80 65,89 372,73 789,12
789,12
100
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Bima Tahun 2012
c. Kelas III d. Kelas IIIa 827,80 e. Kelas IIIb 827,80 f. Kelas IIIc g. Kelas Tidak Dirinci Jumlah 827,80 827,80 Sumber : Dinas Pekerjaan Umum Kab. Bima Tahun 2012
827,80
789,12
789,12
827,80
789,12
789,12
Kondisi jalan di Kabupaten Bima secara umum dapat terus ditingkatkan dari tahun ke tahun. Panjang jalan negara di Kabupaten Bima mencapai 78,7 Km dengan jenis permukaan jalan telah diaspal 100%, namun kondisi baik 59,45% pada tahun 2008 dan menurun menjadi 50,17% pada tahun 2012. Panjang jalan Provinsi di Kabupaten Bima mencapai 354.73 Km pada tahun 2008 dan bertambah menjadi 397.73 Km dengan jenis permukaan jalan telah diaspal baru mencapai 76,06% pada tahun 2008 menjadi 68,92% pada tahun 2011, namun kondisi baik 59,45% pada tahun 2008 dan terus menurun menjadi 25,44% pada tahun 2012. Sedangkan panjang jalan yang menjadi kewenangan Pemerintah Kab. Bima dari 827,80 Km pada tahun 2008 menjadi 789,12 Km pada tahun 2011. Adanya pengurangan panjang jalan ini disebabkan adanya penamaan ruas jalan yang sama dan perubahan status jalan melalui Surat Keputusan Gubernur NTB Nomor 558 tahun 2010. Adapun jenis permukaan jalan kabupaten telah diaspal baru mencapai 38,33% pada tahun 2008 meningkat menjadi 42,97% pada tahun 2011, namun kondisi baik mencapai 27,23% pada tahun 2008 dan terus meningkat menjadi 33,92% pada tahun 2012. b. Irigasi Daerah Irigasi di Kabupaten Bima berjumlah 127 Daerah Irigasi Pedesaan dan Irigasi Setengah Teknis dan Teknis 41 Daerah Irigasi dengan luas: 1). Luas Areal Baku : 36.339,00 Ha 2). Luas Areal Potensial : 29,669,00 Ha 3). Luas Areal Fungsional : 29,669,00 Ha Sementara itu, kondisi Jaringan Irigasi Tingkat Usaha Tersier (JITUT) di Kabupaten Bima pada umumnya masih merupakan saluran irigasi tanah yang pengelolaanya dilakukan secara swadaya oleh masyarakat tani, sehingga tingkat kehilangan air pada saluran masih cukup tinggi, dan belum mampu melayani air irigasi secara optimal, baik pada daerah hulu maupun pada daerah hilir. Total panjang JITUT sampai dengan pada saat sekarang adalah 66.000 meter, yang tersebar pada lima kecamatan dan enam DAM. Sampai dengan tahun 2012 telah ada saluran irigasi sepanjang 269.089 meter dan bangunan irigasi sebanyak 41 unit untuk mengairi 24.321 Ha (Luas Baku), Sawah Irigasi 18.079 Ha Daerah Irigasi yang ada di Kabupaten Bima.
No 1 2 3 4
Tabel 3.51 Kondisi jaringan irigasi di Kabupaten BimaTahun 2012 Tahun 2012 Nama Daerah Irigasi (D.I) Rusak Sedang Baik Kec. Madapangga Kec. Bolo Kec. Donggo Kec. Sanggar
6.120 1.649 2.035 3.113
9.123 10.548 4.600 4.050
19.845 9.753 6.716 8.550
Jumlah 35.088 21.950 13.351 15.713 101
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Bima Tahun 2012
5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
Kec. Monta Kec. Woha Kec. Belo Kec. Wera Kec. Ambalawi Kec. Sape Kec. Lambu Kec. Wawo Kec. Langgudu Kec. Tambora Kec. Palibelo Kec. Parado Kec. Lambitu Kec. Soromandi Total
4.042 1.786 4.396 2.870 630 2.929 1.450 300 640 425 3.703 365 390 675 37.518
15.360 7.000 4.746 4.300 1.657 4.208 28.015 500 2.270 275 3.473 340 215 245 100.925
15.970 9.233 23.141 6.044 613 5.733 3.168 400 4.093 6.050 10.382 335 135 185 130.346
35.372 18.019 32.283 13.214 2.900 12.870 32.633 1.200 7.303 6.750 17.558 1.040 740 1.105 269.089
Kondisi jaringan irigasi di Kabupaten Bima sebagian besar berada pada kondisi baik yaitu 48,44% kondisi rusak dan sedang sebesar 51,56%. Dari kondisi tersebut Kecamatan Lambitu mempunyai jaringan irigasi yang rusak mencapai lebih dari 50%. c. Cakupan Pelayanan Sanitasi dan Air bersih Cakupan pelayanan air bersih perkotaan tahun 2008 sebesar 86,49%, terus meningkat menjadi 92,65% pada tahun 2011 dan diharapkan menjadi 92,69% pada tahun 2012. Sedangkan untuk air bersih perdesaan pada tahun 2008 sebesar 76,24%, terus meningkat menjadi 78,88% pada tahun 2011 dan diharapkan menjadi 82,82% pada tahun 2012. Begitu juga halnya dengan jamban keluarga, baik perkotaan maupun perdesaan diharapkan cakupan pelayanannya mencapai lebih dari 80%. Peningkatan ini dipengaruhi oleh meningkatnya kesadaran masyarakat akan pentingnya air bersih untuk kehidupan seharihari, serta didukung oleh adanya intervensi pemerintah melalui berbagai program antara lain : P2KP, PKPS-BBM, WSLIC II, UNICEFF,P2IPDT, dan PNPM PISEW. Tabel 3.52 Cakupan Pelayanan Air Bersih dan Sanitasi No Cakupan Pelayanan Air Tahun (%) Bersih dan Sanitasi 2008 2009 2010 1 Sarana Air Bersih Kota 86,49 80,11 79,26 2 Sarana Air Bersih Desa 76,24 81,31 68,39 3 Jamban Keluarga Kota 57,22 75,16 84,14 4 Jamban Keluarga Desa 63,79 64,46 79,58 Sumber : Dinas Kesehatan Kab. Bima, 2012
2011 92,65 78,88 84,35 80,70
2012 92,69 82,82 88,56 84,73
Meningkatnya cakupan pelayanan jamban keluarga karena bertambah luasnya pengetahuan masyarakat yang diperoleh dari berbagai media, serta telah dilakukan kegiatan Community Lead Total Sanitation (CLTS) yang merupakan salah satu metode yang digunakan pada kegiatan WSLIC II untuk memicu masyarakat agar mau membangun jamban sendiri tanpa mengharapkan bantuan atau biaya dari pemerintah. c. Energi Jumlah Rumah Tangga (RT) yang belum memiliki listrik di Kabupaten Bima mencapai 11.414 RT yang tersebar pada 22 desa dan 15 Kecamatan. Dari jumlah tersebut yang 102
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Bima Tahun 2012
ditangani hingga tahun 2011 dengan PLTS/PLTMH/PLT Bayu sejumlah 1.164 RT sehingga sisa yang belum tertangani sebanyak 10.250 RT. Tingkat capaian indikator kinerja sasaran tahun 2012 terhadap target kinerja tahun kelima RPJMD tahun 2011 - 2015 sebagai berikut : No
Indikator Kinerja
1
Pembebasan lahan pembangunan pusat pemerintahan Infrastruktur jalan pada ibukota Kabupaten Pembangunan Pelabuhan tradisional Pembangunan Jembatan pada ruas jalan propinsi dan kabupaten Cakupan pelayanan air bersih Pembangunan Bendung, Bendungan, Dam beririgasi teknis Pemeliharaan Bangunan pelengkap pada daerah irigasi semi teknis/semi permanen Pembangunan Jaringan irigasi primer, sekunder dan tersier Pemenuhan kebutuhan listrik Pembangunan pasar
2 3 4 5 6 7 8 9 10
Akumulasi Capaian s/d Tahun 2012
Target Tahun 2015
Persentase Capaian Kinerja
23
20
115
7.57
10
75.7
9
6
150
99
84
117.85
6.4
15.99
40.02
13
61
21.31
41
60
68.33
636.00
326.39
194.85
106.898 8
119.004 10
89.82 80
Sasaran Meningkatnya Percepatan Pembangunan Kawasan Strategis dan Cepat Tumbuh dicapai melalui program : 8) Program pengembangan wilayah strategis dan cepat tumbuh; 9) Program Pembangunan Jalan dan Jembatan; 10) Program Rehabilitasi/pemeliharaan Jalan dan Jembatan,. 11) Program pengembangan dan pengelolaan jaringan irigasi, rawa dan jaringan pengairan lainnya, 12) Program penyediaan dan pengolahan air baku, 13) Program pembinaan dan pengembangan bidang ketenagalistrikan; 14) Program Pengembangan Komunikasi, Informasi dan Media Massa; Dari 7 program tersebut, capaian kinerja output rata-rata sebesar 100% dan didukung dengan dana Rp. 31,051,576,425.00 atau (59.97 %) dari target sebesar Rp. 51,775,583,780.00 Faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan pencapaian sasaran adalah : 1) Tersedianya data dasar profil daerah dan data pasar kemiskinan serta data pendukung lainnya; 2) Pelaksanaan koordinasi antar intansi. Hambatan/masalah : Rendahnya aksesibilitas pelayanan sarana dan prasarana ekonomi dan sosial terutama masyarakat di pedesaan, wilayah terpencil serta minimnya akses pada informasi dan teknologi pendukung.
103
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Bima Tahun 2012
Strategi/upaya pemecahan : 1) Meningkatkan mobilitas dan distribusi potensi ekonomi daerah dan pembukaan terisolasian wilayah. 2) Melakukan upaya pengembangan sumber air irigasi 3) Penyediaan Sarana Air Bersih ( PSAB ) 3.6. AKUNTABILITAS KEUANGAN 3.6.1. Akuntabilitas Laporan Keuangan Daerah Dalam rangka mewujudkan transparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan keuangan daerah adalah dengan penyusunan Laporan Pertanggungjawaban Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah. Laporan pertanggungjawaban pelaksanaan APBD Kabupaten Bima disampaikan berupa Laporan Keuangan yang terdiri dari: 1. Laporan Realisasi Anggaran; 2. Neraca; 3. Laporan Arus Kas; 4. Laporan Surplus Defisit dan Catatan Atas Laporan Keuangan. Ringkasan Laporan Realisasi Anggaran Tahun 2012 terdapat pada Lampiran 6. Penyusunan dan penyajian laporan keuangan tahun anggaran 2012 sesuai dengan standar akuntansi pemerintahan sebagaimana diamanatkan dalam UndangUndang Nomor 7 Tahun 2003 dan Peraturan Bupati Bima Tentang Stándar Akuntansi Pemerintah Daerah Kabupaten Bima. Adapun ikhtisar laporan realisasi anggaran yang merupakan akuntabilitas keuangan dapat digambarkan sebagai berikut: Tahun 2012 realisasi anggaran pendapatan sebesar Rp. 873,245,476,692.00, realisasi belanja sebesar Rp. 837,138,286,752.00 sehingga terjadi surplus sebesar Rp. 36,107,189,940.00 Sementara itu realisasi pembiayaan dari sisi penerimaan daerah sebesar Rp. 31,971,561,030.49 dan pengeluaran daerah sebesar Rp. 3,090,000,000.00 Dari realisasi pendapatan sebesar Rp. 873,245,476,692.00 didukung oleh PAD sebesar Rp. 43,435,392,434.00, realisasi PAD ini tidak melampaui target dari yang direncanakan sebesar Rp. 68,514,035,328.00 atau tercapai 63.40 %. 3.6.2. Akuntabilitas Keuangan Sasaran Hasil pengukuran penggunaan biaya untuk mencapai sasaran strategis tahun 2012 sesuai dengan Penetapan Kinerja Tahun 2012, untuk mencapai 8 sasaran strategis dan 75 indikator sasaran strategis dianggarkan sebesar Rp. 291,014,444,200.00 dan terealisasi sebesar Rp240,280,914,509.00 atau 82.57%. Adapun anggaran dan penggunaan dana untuk masing-masing sasaran strategis terdapat dalam tabel di bawah ini.
104
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Bima Tahun 2012
Tabel 3.53 Target Dan Realisasi Anggaran Pencapaian Sasaran Strategis Tahun 2012 Realisasi No. Sasaran Strategis Anggaran Anggaran 1 2 6 7 1 Meningkatnya Pendapatan 10,728,289,000.00 9,427,217,140.00 Masyarakat 2 Meningkatnya Ketahanan Pangan 16,177,017,285.00 15,493,851,505.00 3 Meningkatnya Kualitas 94,645,776,705.00 84,360,759,936.00 Sumberdaya Manusia dan Kependudukan 4 Meningkatnya Kesadaran, 19,010,699,818.00 14,364,216,850.00 Pemahaman, dan Pengamalan Agama, serta dan nilai-nilai sosial budaya 5 Meningkatnya Pembangunan 21,626,447,577.00 14,3371,424,040.00 Berwawasan Lingkungan 6 Meningkatnya Kepemerintahan 74,326,770,035.00 68,789,218,613.00 Yang Baik 7 Meningkatnya Ketentraman, 2,723,860,000.00 2,422,650,000.00 Ketertiban Masyarakat, dan Penegakan Supremasi Hukum 8 Meningkatnya Percepatan 51,775,583,780.00 31,051,576,425.00 Pembangunan Kawasan Strategis dan Cepat Tumbuh Jumlah 291,014,444,200.00 240,280,914,509.00 Sumber data Laporan Keuangan SKPD Tahun 2012
% Anggaran 8 87.87 95.78 89.13 75.56
66.45 92.55 88.94 59.97 82.57
Realisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Bima Tahun Anggaran 2012 terdapat pada Lampiran 6.
105
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Bima Tahun 2012
BAB IV PENUTUP Sebagai bagian penutup dari Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Kabupaten Bima Tahun 2012, dapat disimpulkan bahwa secara umum Pemerintah Kabupaten Bima telah memperlihatkan pencapaian kinerja yang sangat signifikan atas sasaran-sasaran strategisnya. Delapan sasaran strategis sebagaimana tertuang dalam dokumen Penetapan Kinerja Tahun 2012 sebagian besar (75%) telah dapat direalisasikan dengan Sangat Berhasil. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) disusun sebagai wujud pertanggung jawaban dalam pencapaian misi dan tujuan instansi pemerintah, serta dalam rangka perwujudan good governance. Tujuan penyusunan laporan ini adalah untuk memberikan gambaran tingkat pencapaian sasaran maupun tujuan instansi pemerintah sebagai jabaran dari visi, misi dan strategi instansi pemerintah yang mengindikasikan tingkat keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan kegiatan-kegiatan sesuai dengan program dan kebijakan yang ditetapkan. Penyelenggaraan Pemerinahan yang baik, pada hakikatnya adalah proses perencanaan dan pelaksanaan kebijakan publik berdasarkan prinsip-prinsip transparansi, akuntabilitas, partisipasif, adanya kepastian hukum, kesetaraan, efektif dan efisien. Prinsi-prinsip penyelenggaraan pemerintahan demikian merupakan landasan bagi penerapan kebijakan yang demokratis yang dilandasi dengan menguatnya control dari masyarakat terhadap kinerja pelayanan publik. Berdasarkan hasil pengukuran kinerja terhadap delapan sasaran strategis, disimpulkan bahwa 6 sasaran (75.00%) tercapai dengan predikat Sangat Berhasil, 1 sasaran (25.00%) tercapai dengan predikat Berhasil, 1 sasaran (25.00%) tercapai dengan predikat Cukup Berhasil. Dari delapan sasaran telah ditetapkan indikator kinerja sasaran sebanyak 75 (tujuh puluh lima) indikator kinerja, dapat disimpulkan bahwa 51 (lima puluh satu) indikator kinerja atau 68.00% dikategorikan Sangat Berhasil; 7 (tujuh) indikator kinerja atau 9.33% dengan kategori Berhasil; 2 (dua) indikator kinerja atau 2,67% dikategorikan Cukup Berhasil; dan 15 (lima belas) indikator kinerja atau 20.00% masuk dalam kategori Kurang Berhasil. Dengan demikian masih terdapat beberapa indikator kinerja yang capaian kinerjanya belum sesuai dengan yang diharapkan, yang masuk dalam kategori Cukup dan Kurang Berhasil sehingga perlu perhatian pada tahun-tahun berikutnya. Indikator kinerja yang berkategori kurang berhasil yaitu: 1. Berdasarkan target tahun 2012, Profit margin produk perikanan sebesar Rp. 512.130.220,74, realisasinya sebesar Rp. 271.900.475.00 atau hanya 53 %. 2. Berdasarkan target tahun 2012, menekan angka prevalensi malaria sebesar 9.63%, realisasinya sebesar 2.40% atau hanya 24.92%. 3. Berdasarkan target tahun 2012, jumlah sarana pelayanan kesehatan dibanding dengan jumlah penduduk yaitu sebesar 749 unit yang terealisasi hanya sebesar 134 unit atau hanya 17.89%. 4. Berdasarkan target tahun 2012, meningkatkan jumlah taman pendidikan Al-qur'an (TPA) yaitu sebesar 996 unit, terealisasi sebesar 263 atau hanya 26.41%. 5. Berdasar target tahun 2012, penyusunan dokumen dalam rangka optimalisasi pemanfaatan sumber daya alam dengan tetap memperhatikan daya dukung lingkungan yaitu 5 dokumen amdal, terealisasi sebesar 1 dokumen atau 20%. 6. Berdasarkan target tahun 2012, tersedianya Peraturan Daerah tentang pengelolaan hutan yaitu 2 buah terealisasi hanya 1 dokumen Perda atau 0 %. 7. Berdasarkan target tahun 2012, tersedianya sarana dan prasarana pengelolaan sampah yaitu 5 TPS terealisasi 1 TPS atau hanya 20%. 8. Berdasarkan target tahun 2012, tersedianya regulasi tentang sistem penanganan bencana di Kabupaten Bima terealisasi 0%.
106
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Bima Tahun 2012
9. Dalam rangka meningkatkan ketentraman, ketertiban masyarakat dan penegakan supremasi hukum target tahun 2012 yaitu penyediaan Peraturan Daerah yang berkaitan dengan masalah tersebut yaitu 15 Perda terealsasi hanya 7 Perda atau 46.67%. 10. Untuk terlaksananya percepatan pembangunan Ibukota Kabupaten Bima, target yang ingin dicapai tahun 2012 yaitu pembangunan infrastruktur jalan pada Ibukota Kabupaten Bima sebesar 15 km, terealisasi hanya 7.57 km atau 50.17%. 11. Terbangunnya Bendungan dan Dam dalam rangka meningkatkan jumlah dan volume infrastruktur irigasi untuk peningkatan produk pertanian tahun 2012 yang ditargetkan sebesar 51 buah, terealisasi hanya 13 buah atau 25.49%. 12. Pemenuhan kebutuhan dasar listrik untuk wilayah terisolir tahun 2012 ditargetkan sebesar 11.414 KK terealisasi hanya 1.164 KK atau 14.38%. 13. Pembangunan pasar tahun 2012 ditargetkan sebanyak 7 unit terealisasi hanya 2 unit atau 28.57%. Untuk mensikapi permasalahan tersebut upaya yang ditempuh adalah: 1. Peningkatan program yang berkaitan dengan nilai tambah (profit margin) produk perikanan diantaranya pengembangan budi daya yaitu budidaya rumput laut, budidaya kepiting, budidaya teripang dan budidaya mutiara. 2. Peningkatan program promosi hidup bersih dan sehat. 3. Peningkatan kualitas dan kuantitas sarana dan prasarana pelayanan kesehatan. 4. Pemberian bantuan bagi perbaikan sarana dan prasarana keagamaan. 5. Identifikasi dan pengembangan potensi SDA daerah. 6. Meningkatkan program pengembangan kinerja pengelolaan persampahan. 7. Regulasi tentang sistem penanganan bencana di Kabupaten Bima termuat dalam Prolegda tahun 2013. 8. Meningkatkan ketersediaan produk hukum daerah yang sesuai dengan kebutuhan daerah yang ditandai dengan meningkatnya kuantitas dan kelengkapan perangkat aturan yang diterapkan dalam menindak kasus kejahatan dan pelanggaran HAM. 9. Memacu terlaksananya pembangunan Ibukota Kabupaten Bima di Wilayah Woha. 10. Memberikan prioritas pada pembangunan dan rehabilitasi infrastruktur ke kawasan-kawasan strategis. 11. Pengembangan infrastruktur irigasi berdasarkan potensi wilayah. 12. Menjalin kerjasama dengan penyedia jasa telekomunikasi dan energi untuk mengembangkan jaringannya serta mengembangkan energi alternatif untuk wilayah-wilayah yang sangat terpencil. Akhirnya secara umum dapat disimpulkan bahwa pencapaian target terhadap beberapa indikator kinerja yang tercantum dalam RPJMD Kabupaten Bima Tahun 2011-2015, dan khususnya untuk tahun 2012 yang juga dituangkan dalam Penetapan Kinerja Kabupaten Bima Tahun 2012 dapat dipenuhi sesuai dengan harapan. Terhadap indikator kinerja yang capaiannya belum memenuhi target yang telah ditetapkan, kami mengakui semata-mata karena kelemahan dan ketidaksempurnaan sebagai manusia, namun demikian segala kekurangan dan ketidaksempurnaan tersebut harus menjadi motivasi untuk memperbaiki lebih baik pada tahun-tahun mendatang.
107