Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Banyuwangi Tahun 2012
KATA PENGANTAR
Puji syukur ke hadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya,
sehingga
penyusunan
Laporan
Akuntabilitas
Kinerja
Instansi
Pemerintah (LAKIP) Kabupaten Banyuwangi Tahun 2012 dapat diselesaikan dengan baik, sebagaimana diamanatkan dalam Tap MPR Nomor : XI/MPR/1998 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas Korupsi, Kolusi dan Nepotisme, Undang-undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme, dan Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 tentang Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. Penyusunan LAKIP Kabupaten Banyuwangi Tahun 2012 ini berpedoman pada Keputusan Kepala Lembaga Administrasi Negara Nomor : 589/IX/6/Y/1999 tentang Pedoman Penyusunan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, Keputusan Kepala Lembaga Administrasi Negara Nomor : 239/IX/6/8/2003 tentang Perbaikan
Pedoman
Penyusunan
Pelaporan
Akuntabilitas
Kinerja
Instansi
Pemerintah, dan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. Secara substantif LAKIP Kabupaten Banyuwangi merupakan sarana pelaporan kinerja dalam rangka mengimplementasikan Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah
pemerintahan,
yang
pelaksanaan
menginformasikan kebijakan,
serta
tentang pencapaian
penyelenggaraan sasaran
dalam
mewujudkan tujuan, misi dan visi Pemerintah Kabupaten Banyuwangi. Selain itu, LAKIP Kabupaten Banyuwangi Tahun 2012 merupakan media pertanggungjawaban kinerja yang telah ditetapkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Banyuwangi Tahun 2010 – 2015, hal ini sebagai perwujudan penyelenggaraan pemerintahan yang transparan dan akuntabel, serta menciptakan Good Governance dan Clean Government. Hasil pencapaian kinerja penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan Kabupaten Banyuwangi tidak terlepas dari kerjasama dan kerja keras semua pihak yakni masyarakat, swasta dan aparat pemerintah daerah, baik dalam perumusan kebijakan, implementasi maupun pengawasannya.
Kata Pengantar
i
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Banyuwangi Tahun 2012
Akhir kata, semoga Laporan Akuntabilitas Kinerja ini bermanfaat dan dapat digunakan sebagai bahan tambahan masukan bagi pengelolaan dan penataan serta peningkatan kinerja dalam penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan dan pelayanan terhadap masyarakat. Banyuwangi,
Kata Pengantar
Maret 2013
ii
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Banyuwangi Tahun 2012
IKHTISAR EKSEKUTIF
Dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah, Pemerintah Kabupaten Banyuwangi berupaya menyelenggarakan pemerintahan dengan berprinsip pada pemerintahan yang baik (good governance) dan berorientasi kepada hasil (result
oriented government) sesuai dengan kewenangannya. Oleh karena itu, manajemen pemerintahan
yang
perlu
diimplementasikan
adalah
akuntabilitas
kinerja.
Akuntabilitas kinerja setidaknya harus memuat visi, misi, tujuan dan sasaran yang memiliki arah dan tolok ukur yang jelas atas rumusan perencanaan strategis organisasi sehingga gambaran hasil yang ingin dicapai dalam bentuk sasaran dapat terukur, dapat diuji dan diandalkan. Tahun 2012 merupakan tahun kedua dalam upaya pencapaian tujuan dan sasaran RPJMD 2010-2015, secara umum pencapaian sasaran melalui indikatorindikator sasaran menunjukkan keberhasilan untuk mewujudkan misi dan tujuan sebagaimana yang tertuang dalam Peraturan Daerah Kabupaten Banyuwangi Nomor 7 Tahun 2011 tentang RPJMD Kabupaten Banyuwangi Tahun 2010-2015. Dalam Peraturan Daerah Nomor 7 Tahun 2011 tersebut untuk mewujudkan Visi telah ditetapkan 9 Misi yang diinstisarikan menjadi 5 Misi, 7 Tujuan dan 42 Sasaran. Berdasarkan Rencana Kerja dan Penetapan Kinerja tahun 2012, telah ditetapkan 38 (tiga puluh delapan sasaran), dengan indikator sasaran sebanyak 275 (dua ratus tujuh puluh lima) indikator sasaran, dengan rincian sebagai berikut : Misi I terdiri dari 1 tujuan, 4 sasaran dan 36 indikator sasaran; Misi II terdiri dari 1 tujuan, 13 sasaran dan 75 indikator sasaran; Misi III terdiri dari 2 tujuan, 8 sasaran dan 48 indikator sasaran; Misi IV terdiri dari 2 tujuan, 7 sasaran dan 73 indikator sasaran; Misi V terdiri dari 1 tujuan, 6 sasaran dan 43 indikator sasaran. Capaian sasaran pada Misi pertama, sebanyak 34 indikator sasaran atau 94,04 % kategori baik sekali, 1 indikator sasaran atau 2,78 % kategori baik dan 1 indikator sasaran atau 2,78 % masih kurang.
Ikhtisar Eksekutif
iii
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Banyuwangi Tahun 2012
Capaian Misi kedua, sebanyak 57 indikator sasaran atau 76 % kategori baik sekali, 17 indikator sasaran atau 22,67 % kategori baik, 1 indikator sasaran atau 1,33 % kategori cukup. Capaian Misi ketiga sebanyak 43 indikator sasaran atau 89,58 % kategori baik sekali, 3 indikator sasaran atau 6,25 % kategori baik, 2 indikator sasaran atau 4,17 % masih kurang. Capaian Misi keempat sebanyak 62 indikator sasaran atau 84,93 % kategori baik sekali, 6 indikator sasaran atau 8,22 % kategori baik, 1 indikator sasaran atau 1,37 % kategori cukup dan 4 indikator sasaran atau 5,48 % masih kurang. Sedangkan Misi
kelima sebanyak 34 indikator sasaran atau 79,07 %
kategori baik sekali, 3 indikator sasaran atau 6,98 % kategori baik, 2 indikator sasaran atau 4,65 % kategori cukup dan 4 indikator sasaran atau 9,30 % masih kurang Berkenaan dengan ketercapaian indikator sasaran terhadap target yang telah ditetapkan diperoleh 91 indikator sasaran atau 33,09 % telah sesuai dengan target, 63 indikator sasaran atau 22,91 % belum mencapai target dan 121 indikator sasaran atau 40 % telah melampaui target. Tingkat ketercapaian indikator sasaran dirinci sebagai berikut :
Misi pertama dengan 36 indikator sasaran diperoleh 20 indikator sasaran atau 55,56 % telah sesuai target, 5 indikator sasaran atau 13,89 % tidak mencapai target dan 11 indikator sasaran atau 30,56 % telah melampaui target.
Misi kedua dengan 75 indikator sasaran diperoleh 10 indikator sasaran atau 13,33 % telah sesuai dengan target, 24 indikator sasaran atau 32 % tidak mencapai target dan 41 indikator sasaran atau 54,67 % telah melampaui target.
Misi ketiga dengan 48 indikator sasaran diperoleh 14 indikator sasaran atau 29,17 % telah sesuai dengan target, 7 indikator sasaran atau 14,58 % tidak mencapai target dan 27 indikator sasaran atau 56,25 % telah melampaui target.
Misi keempat dengan 73 indikator sasaran diperoleh 30 indikator sasaran atau 41,10 % telah sesuai dengan target, 18 indikator sasaran atau 24,66 % tidak
Ikhtisar Eksekutif
iv
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Banyuwangi Tahun 2012
mencapai target dan 25 indikator sasaran atau 34,25 % telah melampaui target.
Misi kelima dengan 43 indikator sasaran diperoleh 17 indikator sasaran atau 39,53 % telah sesuai dengan target, 9 indikator sasaran atau 20,93 % tidak mencapai target dan 17 indikator sasaran atau 39,63 % telah melampaui target. Selanjutnya, hasil analisis pencapaian sasaran terhadap 38 sasaran
mencakup 275 indikator sasaran diketahui sebanyak 37 (tiga puluh tujuh) sasaran atau sebanyak 97,37 % dikategorikan baik sekali dan 1 (satu) sasaran atau 2,63 % dikategorikan baik.
Ikhtisar Eksekutif
v
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Banyuwangi Tahun 2012
DAFTAR ISI KATA PENGANTAR .........................................................................................
i-ii
IKHTISAR EKSEKUTIF ...................................................................................
iii-v
DAFTAR ISI ......................................................................................................
vi
DAFTAR TABEL ...............................................................................................
vii-x
DAFTAR GAMBAR ..........................................................................................
xi
BAB I
BAB II
PENDAHULUAN 1.1.
Latar Belakang ......................................................................
1-5
1.2.
Bidang Kewenangan .............................................................
5-6
1.3.
Pertumbuhan Ekonomi/PDRB ...............................................
6-9
1.4.
Aspek Strategis Kabupaten Banyuwangi ..............................
9-16
1.5.
Struktur Organisasi Perangkat Daerah .................................
16-17
RENCANA STRATEGIS DAN RENCANA KINERJA 2.1.
BAB III
BAB IV
Rencana Strategis Tahun 2010 – 2015 .................................
18
a. Visi ....................................................................................
18-20
b. Misi ....................................................................................
20-22
c. Tujuan ...............................................................................
22
d. Sasaran ............................................................................
22-32
e. Indikator Kinerja Utama ....................................................
33-41
f. Prioritas Pembangunan Daerah Tahun 2010 – 2015 .........
41-43
2.2.
Rencana Kinerja ...................................................................
43-44
2.3.
Penetapan Kinerja .................................................................
44-55
AKUNTABILITAS KINERJA 3.1.
Pengukuran Kinerja ...............................................................
56-65
3.2.
Analisis Capaian Kinerja ........................................................
65-106
3.3.
Akuntabilitas Keuangan .........................................................
106-116
PENUTUP ........................................................................................
117-121
LAMPIRAN : 1. Rencana Kinerja Tahunan (RKT) 2012 2. Penetapan Kinerja Tahun 2012 3. Pengukuran Kinerja Pencapaian Sasaran RPJMD Kabupaten Banyuwangi Tahun 2010-2015
Daftar Isi
vi
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Banyuwangi Tahun 2012
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1.
PDRB
ADHK
dan
Pertumbuhan
Ekonomi
Kabupaten
Banyuwangi Tahun 2009 – 2012 ............................................ Tabel 1.2.
Jumlah Kecamatan, Desa dan Kelurahan Kabupaten Banyuwangi Tahun 2012 .......................................................
Tabel 1.3.
12
Jumlah Penduduk Berdasarkan Kelompok Umur Kabupaten Banyuwangi Tahun 2012 .......................................................
Tabel 1.4.
7
Jumlah
Penduduk
Berdasarkan
Mata
Pencaharian
Kabupaten Banyuwangi Tahun 2012 ..................................... Penduduk
Berdasarkan
Tingkat
13 14
Tabel 1.5.
Jumlah
Pendidikan 14
Tabel 2.1.
Kabupaten Banyuwangi Tahun 2012 ..................................... Hubungan Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran Pembangunan Daerah Kabupaten Banyuwangi .............................................
Tabel 2.2
Prioritas Pembangunan Daerah ..............................................
42
Tabel 3.1.
Persentase Kategori Pencapaian Indikator Sasaran ..............
59
Tabel 3.2.
Ketercapaian Indikator Sasaran terhadap Target ..................
59
Tabel 3.3.
Pencapaian Target Misi ..........................................................
65
Tabel 3.4.
Analisis Pencapaian Sasaran Strategis 1 Terwujudnya Tata Kelola Pemerintahan Yang Baik dan Bersih ..........................
Tabel 3.5.
31
65
Analisis Pencapaian Sasaran Strategis 2 Meningkatnya Kualitas Sdm Aparatur Pemerintah Daerah Yang Ditandai oleh Meningkatnya Etos Kerja Dan Budaya Kerja Pegawai .
Tabel 3.6.
Analisis Pencapaian Sasaran Strategis 3 Menguatnya Kapasitas
Kelembagaan
Melalui
Regulasi
Yang
Konprehensif Dan Berkeadilan ............................................ Tabel 3.7.
69
Analisis Pencapaian Sasaran Strategis 6 Meningkatnya partisipasi pendidikan ...........................................................
Daftar Tabel
68
Analisis Pencapaian Sasaran Strategis 5 Menurunnya buta aksara ...................................................................................
Tabel 3.9.
68
Analisis Pencapaian Sasaran Strategis 4 Meningkatnya kesadaran dan penegakan hukum ........................................
Tabel 3.8.
67
70 vii
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Banyuwangi Tahun 2012
Tabel 3.10.
Analisis Pencapaian Sasaran Strategis 7 Meningkatnya kesadaran masyarakat akan pentingnya pendidikan .............
Tabel 3.11. Tabel 3.12.
71
Analisis Pencapaian Sasaran Strategis 8 Meningkatnya Meningkatnya usia harapan hidup ........................................
73
Analisis Pencapaian Sasaran Strategis 9 Menurunnya angka
74
kematian bayi ....................................................................... Tabel 3.13.
Analisis Pencapaian Sasaran Strategis 10 Menurunnya angka kematian ibu melahirkan .............................................
Tabel 3.14.
Analisis Pencapaian Sasaran Strategis 11 Menurunnya anak balita dibawah garis merah ...................................................
Tabel 3.15.
76
Analisis Pencapaian Sasaran Strategis 13 Meningkatnya cakupan persalinan oleh tenaga kesehatan ...........................
Tabel 3.18.
75
Analisis Pencapaian Sasaran Strategis 14 Meningkatnya peserta KB aktif ....................................................................
Tabel 3.17.
75
Analisis Pencapaian Sasaran Strategis 12 Menurunnya prevalensi gizi kurang pada balita .........................................
Tabel 3.16.
74
76
Analisis Pencapaian Sasaran Strategis 15 Tersedianya obat dan perbekalan kesehatan yang aman, bermutu dan bermanfaat serta terjangkau oleh masyarakat ......................
Tabel 3.19.
Analisis Pencapaian Sasaran Strategis 16 Tersedianya tenaga kesehatan yang cukup, berkualitas dan profesional ..
Tabel 3.20.
77
Analisis
Pencapaian
Sasaran
Strategis
78
17
Terberdayakannya masyarakat melalui keterlibatan di dalam pelayanan kesehatan, seperti terlibat dalam Posyandu, Polindes, dan Pos Siaga serta Poskestren ........................... Tabel 3.21.
81
Analisis Pencapaian Sasaran Strategis 18 Meningkatnya daya saing daerah dan kemandirian ekonomi berbasis pertanian ..............................................................................
Tabel 3.22. Tabel 3.23.
81
Analisis Pencapaian Sasaran Strategis 19 Meningkatkan industri olahan dan kreatif berbasis pertanian ......................
84
Analisis
85
Pencapaian
Sasaran
Strategis
20
Termanfaatkannya fungsi ekologi, ekonomi dan sosial hutan Tabel 3.24.
Analisis Pencapaian Sasaran Strategis 21 Meningkatnya investasi di daerah baik PMA maupun PMDN .......................
Daftar Tabel
85 viii
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Banyuwangi Tahun 2012
Tabel 3.25.
Analisis Pencapaian Sasaran Strategis 22 Meningkatnya pemanfaatan potensi pariwisata seperti Kawah Ijen, Pantai Plengkung, Sukamade dan lainnya ......................................
Tabel 3.26.
Analisis Pencapaian Sasaran Strategis 23 Meningkatnya profesionalisme pengelolaan koperasi dan UMKM ................
Tabel 3.27.
87
Analisis Pencapaian Sasaran Strategis 24 Meningkatnya jejaring antar daerah, provinsi dan pusat
serta jejaring
pelaku ekonomi ................................................................... Tabel 3.28.
86
88
Analisis Pencapaian Sasaran Strategis 25 Tersusunnya regulasi yang berhubungan dengan kompetisi kegiatan ekonomi di daerah ................................................................
Tabel 3.29.
Analisis Pencapaian Sasaran Strategis 26 Meningkatnya sarana informasi dan alat transportasi ...................................
Tabel 3.30.
88 90
Analisis Pencapaian Sasaran Strategis 27 Meningkatnya kualitas dan kuantitas jalan dan sarana serta prasarana yang menghubungkan daerah-daerah tujuan wisata .............
Tabel 3.31.
Analisis Pencapaian Sasaran Strategis 28 Meningkatnya sarana dan prasarana penunjang pertanian .........................
Tabel 3.32.
91 91
Analisis Pencapaian Sasaran Strategis 29 Meningkatnya kuantitas dan kualitas jalan dan sarana serta prasarana yang menghubungkan pusat-pusat kegiatan ekonomi ..........
Tabel 3.33.
Analisis Pencapaian Sasaran Strategis 30 Meningkatnya prasarana dan sarana pendidikan dan kesehatan
dalam
jumlah kualitas yang memadai ............................................ Tabel 3.34.
93
94
Analisis Pencapaian Sasaran Strategis 31 Tersusunnya dan tertatanya RTRW Kabupaten Banyuwangi secara
97
terpadu dan konprehensif ................................................... Tabel 3.35.
Analisis Pencapaian Sasaran Strategis 32 Meningkatnya
97
jumlah jalan poros desa Tabel 3.36.
Analisis Pencapaian Sasaran Strategis 33 Menurunnya tingkat pengangguran ..........................................................
Tabel 3.37.
Analisis Pencapaian Sasaran Strategis 34 Menurunnya angka kemiskinan ................................................................
Tabel 3.38
99
Analisis Pencapaian Sasaran Strategis 35 Meningkatnya program-program pembangunan yang berbasis
Daftar Tabel
98
pada ix
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Banyuwangi Tahun 2012
pengarusutamaan gender .................................................... Tabel 3.39
Analisis Pencapaian Sasaran Strategis 36 Meningkatnya jaminan dan perlindungan sosial masyarakat ......................
Tabel 3.40
100 102
Analisis Pencapaian Sasaran Strategis 37 Meningkatnya peranan kelompok-kelompok dalam masyarakat di dalam berbagai kegiatan pembangunan .......................................
Tabel 3.41
103
Analisis Pencapaian Sasaran Strategis 38 Meningkatnya upaya pelestarian dan pengembangan budaya lokal ............
104
Tabel 3.42.
Perkembangan PAD Kabupaten Banyuwangi .....................
109
Tabel 3.43.
Perkembangan Dana Perimbangan Kabupaten Banyuwangi Tahun 2010-2012 ...............................................................
Tabel 3.44.
Perkembangan Dana Perimbangan Kabupaten Banyuwangi Tahun 2010-2012 ...............................................................
Tabel 3.45.
111
Perkembangan Belanja Daerah Kabupaten Banyuwangi Tahun 2010-2012 ................................................................
Tabel 3.46.
110
112
Perkembangan Pembiayaan Kabupaten Banyuwangi Tahun 2010-2012 ...........................................................................
113
Tabel 3.47
Realisasi Pendapatan Daerah Tahun 2012 ..........................
114
Tabel 3.48
Realisasi Belanja Daerah Tahun 2012 ..................................
116
Daftar Tabel
x
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Banyuwangi Tahun 2012
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1. Gambar 1.2.
Daftar Gambar
Luas Kabupaten Banyuwangi Dibedakan Menurut Penggunaannya ......................................................
10
Peta Administrasi Kabupaten Banyuwangi ...............
11
xi
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Banyuwangi Tahun 2012
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Semangat Reformasi Birokrasi di lingkungan pemerintahan,
telah
menumbuhkembangkan perubahan etos kerja yang lebih dinamis dan strategis menuju kearah yang lebih baik. Semangat reformasi birokrasi telah mewarnai pendayagunaan aparatur dalam pelaksanaan tugas dan fungsi pemerintahan berdasarkan prinsip-prinsip pemerintahan yang baik (Good Governance) dengan memperhatikan tujuan terciptanya pemerintahan yang bersih dan optimalisasi pelayanan publik. Agar Good Governance dapat menjadi kenyataan dan berjalan dengan baik, maka dibutuhkan komitmen dan keterlibatan semua pihak yaitu : Pemerintah, Swasta dan Masyarakat. Good Governance yang efektif menuntut adanya koordinasi yang baik, serta integritas, profesional, etos kerja dan moral yang tinggi, dengan demikian konsep Good Governance dalam penyelenggaraan pemerintahan merupakan tantangan tersendiri. Terwujudnya pemerintahan yang baik diera reformasi ini, merupakan prasyarat bagi setiap instansi pemerintah untuk mewujudkan aspirasi masyarakat dalam mencapai tujuan serta cita-cita kehidupan berbangsa dan bernegara. Untuk itu, pengembangan dan penetapan sistem pertanggungjawaban yang tepat, jelas, terukur dan legitimate sangat diperlukan, sehingga penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan dapat berlangsung secara berdayaguna, berhasilguna, bersih dan bertanggungjawab serta bebas dari korupsi, kolusi dan nepotisme. Selain itu, diperlukan adanya mekanisme untuk meregulasi akuntabilitas pada setiap tingkatan instansi pemerintahan. Konsep dasar akuntabilitas didasarkan pada tingkatan responsibilitas manajerial pada setiap lingkungan dalam organisasi. Masing-masing individu pada setiap lingkungan organisasi bertanggungjawab atas kegiatan yang dilaksanakan di unit kerjanya kepada atasan langsungnya. Konsep inilah yang membedakan adanya kegiatan yang terkendali (Controllable Activities) dengan kegiatan yang tidak terkendali (Uncontrollable Activities). Kegiatan yang Bab I Pendahuluan
1
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Banyuwangi Tahun 2012
terkendali merupakan kegiatan yang secara nyata dapat dikendalikan oleh seseorang atau suatu pihak. Ini berarti, kegiatan tersebut benar-benar direncanakan, dilaksanakan dan dinilai/dievaluasi hasilnya oleh pihak yang berwenang. Akuntabilitas didefinisikan sebagai suatu perwujudan kewajiban untuk mempertanggungjawabkan keberhasilan atau kegagalan organisasi dalam mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan pada Perencanaan Strategis melalui media pertanggungjawaban yang dilaksanakan secara periodik. Dalam dunia birokrasi, akuntabilitas instansi pemerintah merupakan perwujudan kewajiban instansi pemerintah untuk mempertanggungjawabkan keberhasilan atau kegagalan pelaksanaan tugas pokok dan fungsi instansi yang bersangkutan. Sejalan dengan hal tersebut, telah ditetapkan TAP MPR Nomor XI/MPR/1998 tentang Penyelengaraan Negara yang Bersih dan Bebas Korupsi, Kolusi dan Nepotisme, dan Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelengaraan Negara yang Bersih dan Bebas Korupsi, Kolusi dan Nepotisme. Sebagai tindak lanjut dari 2 (dua) produk hukum tersebut diterbitkan Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (AKIP). Sesuai dengan Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 7 tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah setiap instansi pemerintah diminta untuk menyampaikan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) sebagai perwujudan kewajiban suatu Instansi Pemerintah untuk mempertanggungjawabkan keberhasilan/kegagalan pelaksanaan tugas pokok dan fungsi organisasi serta pengelolaan sumber daya dan pelaksanaan kebijakan yang percayakan dalam mencapai tujuan-tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan melalui alat pertanggunggunawaban secara periodik setiap akhir tahun anggaran berdasarkan suatu sistem akuntabilitas yang memadai. Selain itu, LAKIP berperan sebagai alat kendali, alat penilai kinerja dan alat pendorong terwujudnya Good Governance. Dalam perspektif yang lebih luas, maka LAKIP berfungsi sebagai media pertanggungjawaban kepada publik. Selanjutnya, bertitik tolak dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Banyuwangi Tahun 2010 – 2015, Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Banyuwangi Tahun 2012, Inpres Nomor Bab I Pendahuluan
2
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Banyuwangi Tahun 2012
7 Tahun 1999 tentang Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, bahwa penyusunan LAKIP Kabupaten Banyuwangi Tahun 2012 berisi ikhtisar pencapaian sasaran sebagaimana yang ditetapkan dalam dokumen Penetapan Kinerja dan dokumen perencanaan. Pencapaian sasaran tersebut disajikan berupa informasi mengenai pencapaian sasaran RPJMD, realisasi pencapaian indikator sasaran disertai dengan penjelasan yang memadai atas pencapaian kinerja Pemerintah Kabupaten Banyuwangi yang menjadi laporan kemajuan penyelenggaraan pemerintahan. Realisasi yang dilaporkan dalam LAKIP ini merupakan hasil kegiatan tahun 2012. a.
Maksud dan Tujuan Penyusunan dimaksudkan
LAKIP
sebagai
Kabupaten wujud
Banyuwangi
Tahun
pertanggungjawaban
2012
ini
pelaksanaan
Pemerintahan Daerah Tahun 2012. Adapun tujuannya adalah untuk : a. Memberikan informasi mengenai capaian kinerja Pemerintah Kabupaten Banyuwangi selama Tahun Anggaran 2012; b. Bahan evaluasi kinerja Pemerintah Kabupaten Banyuwangi untuk perbaikan ditahun-tahun berikutnya. b.
Dasar Hukum Dasar hukum penyusunan LAKIP Kabupaten Banyuwangi Tahun 2012 sebagai berikut : 1. TAP MPR Nomor XI/MPR/1998 tentang Penyelengaraan Negara yang Bersih dan Bebas Korupsi, Kolusi dan Nepotisme; 2. Undang - Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme; 3. Undang - Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan
Lembaran
Negara
Republik
Indonesia
Nomor
4437),
sebagaimana telah diubah dua kali, terakhir dengan Undang - Undang Nomor 12 Tahun 2008 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
Bab I Pendahuluan
3
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Banyuwangi Tahun 2012
2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844); 4. Undang - Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah; 5. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah; 6. Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 1998 tentang Penyelenggaraan Pendayagunaan Aparatur Negara; 7. Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah; 8. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah, sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 tahun 2007; 9. Keputusan
Kepala
Lembaga
Administrasi
Negara
Nomor
239/IX/6/8/2003 tentang Perbaikan Pedoman Penyusunan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah; 10.
Keputusan
Menteri
Pendayagunaan
Aparatur
Negara
Nomor
Kep/135/M.PAN/9/2004 tentang Pedoman Umum Evaluasi Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah; 11.Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Penetapan
Kinerja
dan
Pelaporan
Akuntabilitas
Kinerja
Instansi
Pemerintah; 12.Peraturan Daerah Kabupaten Banyuwangi Nomor 7 Tahun 2007 tentang Pokok-Pokok Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana diubah dengan Peraturan Daerah Kabupaten Banyuwangi Nomor 4 Tahun 2009 tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Kabupaten Banyuwangi Nomor 7 Tahun 2007 tentang Pokok-Pokok Pengelolaan Keuangan Daerah; 13.Peraturan Daerah Kabupaten Banyuwangi Nomor 7 Tahun 2008 tentang Organisasi Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Banyuwangi; 14.Peraturan Daerah Kabupaten Banyuwangi Nomor 6 Tahun 2011 tentang Organisasi Perangkat Daerah Kabupaten Banyuwangi; Bab I Pendahuluan
4
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Banyuwangi Tahun 2012
15.Peraturan Daerah Kabupaten Banyuwangi Nomor 7 Tahun 2011 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Banyuwangi Tahun 2010 – 2015; 16.Peraturan Daerah Kabupaten Banyuwangi Nomor 25 Tahun 2011 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Banyuwangi Tahun Anggaran 2012; 17.Peraturan Daerah Kabupaten Banyuwangi Nomor 9 Tahun 2012 tentang Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Banyuwangi Tahun Anggaran 2012. 1.2. Bidang Kewenangan Sebagai pelaksanaan Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, Pasal 14 bahwa urusan wajib yang menjadi kewenangan pemerintahan daerah untuk kabupaten/kota meliputi : a. perencanaan dan pengendalian pembangunan; b. perencanaan, pemanfaatan, dan pengawasan tata ruang; c. penyelenggaraan ketertiban umum dan ketentraman masyarakat; d. penyediaan sarana dan prasarana umum; e. penanganan bidang kesehatan; f. penyelenggaraan pendidikan; g. penanggulangan masalah sosial; h. pelayanan bidang ketenagakerjaan; i. fasilitasi pengembangan koperasi, usaha kecil dan menengah; j. pengendalian lingkungan hidup; k. pelayanan pertanahan; l. pelayanan kependudukan, dan catatan sipil; m. pelayanan administrasi umum pemerintahan; n. pelayanan administrasi penanaman modal; o. penyelenggaraan pelayanan dasar lainnya; dan p. urusan wajib lainnya yang diamanatkan oleh peraturan perundang-undangan. Sedangkan urusan pemerintahan kabupaten/kota yang bersifat pilihan meliputi urusan pemerintahan yang secara nyata ada dan berpotensi untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat sesuai dengan kondisi, kekhasan, dan potensi unggulan daerah yang bersangkutan.
Bab I Pendahuluan
5
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Banyuwangi Tahun 2012
Berdasarkan Pasal 3 Peraturan Pemerintan Nomor 3 Tahun 2007 tentang Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah kepada Pemerintah, Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah kepada Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, dan Informasi Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah kepada Masyarakat, dan Pasal 7 Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi, dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota, disebutkan bahwa urusan wajib yang dilaksanakan meliputi : pendidikan, kesehatan, lingkungan hidup, pekerjaan umum, penataan ruang, perencanaan pembangunan, perumahan, kepemudaan dan olahraga, penanaman modal, koperasi dan usaha kecil dan menengah, kependudukan
dan
catatan
sipil,
ketenagakerjaan,
ketahanan
pangan,
pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak, keluarga berencana dan keluarga sejahtera, perhubungan, komunikasi dan informatika, pertanahan, kesatuan bangsa dan politik dalam negeri, otonomi daerah, pemerintahan umum, administrasi keuangan daerah, perangkat daerah, kepegawaian, dan persandian, pemberdayaan masyarakat dan desa, sosial, kebudayaan, statistik, kearsipan; dan perpustakaan. Sedangkan urusan pilihan yang menjadi kewenangan pemerintah daerah berdasarkan Peraturan Pemerintan Nomor 3 Tahun 2007 dan Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007, meliputi : kelautan dan perikanan, pertanian, kehutanan, energi dan sumber daya mineral, pariwisata, industri, perdagangan; dan ketransmigrasian.
1.3. Pertumbuhan Ekonomi / PDRB Kondisi perekonomian daerah secara makro di Kabupaten Banyuwangi dari tahun 2009 hingga 2010 menunjukkan pergerakan yang stabil. Hal ini dapat ditunjukkan adanya pertumbuhan ekonomi yang meningkat dari tahun 2009 sebesar 5,39 persen menjadi 6,81 persen tahun 2010. Pertumbuhan ini antara lain disebabkan intervensi pemulihan ekonomi nasional oleh Pemerintah Pusat, dengan pengelolaan arus modal (capital inflow), nilai tukar (exchange rate), menjaga laju inflasi di level regional, serta promosi investasi secara pesat pada tahun 2010. Secara nasional, pertumbuhan ekonomi dapat mengalami recovery sehingga tahun 2010 mencapai sebesar 6,1 persen, lebih tinggi dari sasaran yang telah ditetapkan sebesar 5,0 persen. Bab I Pendahuluan
6
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Banyuwangi Tahun 2012
Adapun
pada
tahun
2011,
pertumbuhan
ekonomi
di
Kabupaten
Banyuwangi diprediksi stabil pada posisi 6,08-6,27 persen. Pertumbuhan ini diprediksi merupakan kondisi stabilitas pergerakan ekonomi yang didukung dengan peningkatan daya beli masyarakat, perluasan investasi, stimulasi belanja pemerintah dan surplus perdagangan dalam daerah. Perkembangan
perekonomian
di
Kabupaten
Banyuwangi
dapat
ditunjukkan oleh perkembangan Produk Domestik Regional Bruto Angka Dasar Harga Konstan (PDRB ADHK). Sejak tahun 2010, PDRB ADHK Kabupaten Banyuwangi mengalami peningkatan yang signifikan dari tahun 2010 sebesar Rp 11,082 triliun, meningkat menjadi Rp 11,77 triliun pada tahun 2011 dan diprediksi pada tahun 2012 meningkat menjadi . Secara rinci dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 1.1 PDRB ADHK dan Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Banyuwangi Tahun 2009 - 2012 No
Realisasi Kondisi
Sektor
. 1
Pertanian
2
Pertambangan
2009
5.774.827
6.144.416
426.031,59
452.270,83
482.773
513.670
588.452,20
624.694,90
657.300
699.367
65.685,97
69.731,56
74.436
79.200
33.470,68
35.532,13
37.758
40.175
2.511.102,45
2.665.761,00
2.873.804
3.057.728
451.014,23
478.792,15
506.246
538.646
671.011,14
712.338,65
744.334
558.234,84
592.616,47
625.667
665.709
Total
10.439.329,31
11.082.286,61
11.777.146
12.530.883
Pertumbuhan Ekonomi
6,04 persen
6,81 persen
6,27 persen
6,20 - 6,40 persen
&
Industri Pengolahan
4
Listrik, Gas dan Air Minum
5
Bangunan
6
Perdagangan, Restoran & Hotel Pengangkutan
&
Komunikasi Bank
dan
Lembaga
Keuangan 9
Prediksi 2012
5.450.548,92
3
8
2011
5.134.326,25
Penggalian
7
2010
Jasa-Jasa
791.971
Sumber: RKPD Kabupaten Banyuwangi 2012
Pertumbuhan ekonomi yang stabil tersebut terutama ditopang oleh sektor perdagangan, hotel dan restoran yang mampu tumbuh rata-rata diatas 7% setiap tahunnya. Pada tahun 2009, sektor ini memberikan kontribusi pada total PDRB sebesar 2,5 triliun rupiah, pada tahun 2010 meningkat menjadi sebesar 2,7 triliun Bab I Pendahuluan
7
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Banyuwangi Tahun 2012
rupiah, 2,8 triliun rupiah pada tahun 2011 dan pada tahun 2012 diprediksi mencapai 3,0 triliun rupiah. Sementara sektor paling besar yang menopang tetap pada sektor pertanian yang mempunyai kontribusi paling besar sejak beberapa tahun terakhir. Namun demikian sektor ini tumbuh berada dibawah pertumbuhan ekonomi kabupaten. Meskipun pertumbuhannya tidak signifikan namun sektor ini tetap menjadi sektor paling dominan dengan angka tiap tahunnya mendekati 50% atau separo nilai PDRB total Kabupaten Banyuwangi. Pada tahun 2010 sektor ini menyumbang sebesar 5,4 triliun rupiah, pada tahun 2011 sebesar 5,7 triliun rupiah, pada tahun 2012 diprediksikan sebesar 6,1 triliun rupiah. Berdasarkan prediksi PDRB di atas maka diperkirakan stabilitas ekonomi di Kabupaten Banyuwangi dalam tahun 2012 tetap dijaga dan mulai menunjukkan kondisi peningkatan. Perkembangan diharapkan terjadi dengan jumlah barang dan jasa yang secara fisik dihasilkan bertambah besar dibandingkan dengan tahun 2011. Pertumbuhan yang meningkat pada tahun 2012 diharapkan menumbuhkan sektor modern seperti jasa dan manufaktur namun tetap harus dipastikan pertumbuhan juga terjadi di sektor-sektor dimana orang miskin bekerja. Peningkatan PDRB di Kabupaten Banyuwangi disebabkan peningkatan konsumsi masyarakat, belanja pemerintah, investasi, dan perdagangan antar daerah. Di sektor investasi pada tahun 2009 terdapat penurunan modal asing sebesar US $ 300.000 dan penanaman modal dalam negeri sebesar Rp. 130,38 miliar. Meskipun berbagai kemajuan pembangunan daerah telah dicapai pada tahun 2010 dan pada tahun 2011 serta diprekdisikan naik pada tahun 2012, namun
masih
banyak
permasalahan
yang
harus
dipecahkan
dalam
pembangunan agar berbagai sasaran yang telah ditetapkan dalam RPJMD 20102015 yang bermuara pada tercapainya peningkatan kesejahteraan rakyat. Kemajuan perekonomian memang sudah sangat baik. Pertumbuhan ekonomi yang sudah dicapai terus meningkat dan cukup tinggi. Namun demikian penyumbang dari pertumbuhan ekonomi masih terpusat pada sektor-sektor dan wilayah-wilayah tertentu. Manfaat dari pertumbuhan ekonomi masih belum dinikmati oleh seluruh masyarakat secara merata. Oleh sebab itu, pertumbuhan
Bab I Pendahuluan
8
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Banyuwangi Tahun 2012
ekonomi yang berkeadilan merupakan suatu tantangan yang harus dapat dicarikan jalan keluarnya. 1.4. Aspek Strategis Kabupaten Banyuwangi 1. Kondisi Geografis Secara geografis, Kabupaten Banyuwangi terletak di ujung timur Pulau Jawa. Wilayah daratannya terdiri atas dataran tinggi berupa pegunungan yang merupakan daerah penghasil produk perkebunan dan dataran rendah dengan berbagai potensi produk hasil pertanian serta daerah sekitar garis pantai yang membujur dari arah utara ke selatan yang merupakan daerah penghasil berbagai biota laut. Topografi wilayah daratan Kabupaten Banyuwangi bagian barat dan utara pada umumnya merupakan pegunungan dan bagian selatan sebagian besar merupakan dataran rendah. Tingkat kemiringan rata-rata pada wilayah bagian barat dan utara 400, dengan rata-rata curah hujan lebih tinggi bila dibanding dengan bagian wilayah lainnya. Daratan yang datar sebagaian besar mempunyai tingkat kemiringan kurang dari 150, dengan rata-rata curah hujan cukup memadai untuk ketersediaan budidaya pertanian. Kabupaten Banyuwangi merupakan kabupaten paling luas se-Jawa Timur, dengan luas wilayah 5.782,50 km2. Wilayah Kabupaten Banyuwangi sebagian besar masih merupakan daerah kawasan hutan, karena besaran wilayah yang termasuk kawasan hutan lebih banyak kalau dibandingkan kawasan-kawasan lainnya. Area kawasan hutan mencapai 183.396,34 ha atau sekitar 31,72 persen; daerah persawahan sekitar 66.152 ha atau 11,44 persen dan perkebunan dengan luas sekitar 82.143,63 ha atau 14,21 persen; sedangkan
yang dimanfaatkan sebagai daerah permukiman mencapai luas
sekitar 127.454,22 ha atau 22,04 persen. Sisanya telah dipergunakan oleh penduduk Kabupaten Banyuwangi dengan berbagai manfaat yang ada, seperti jalan, ladang dan lain-lainnya. Berdasarkan data statistik, potensi lahan pertanian di Kabupaten Banyuwangi berada dalam peringkat ketiga setelah Kabupaten Malang dan Kabupaten Jember. Tidaklah mengherankan kalau Kabupaten Banyuwangi menjadi salah satu lumbung pangan di Provinsi Jawa Timur. Disamping potensi di bidang pertanian, Kabupaten Banyuwangi merupakan daerah produksi Bab I Pendahuluan
9
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Banyuwangi Tahun 2012
tanaman
perkebunan
dan
kehutanan,
serta
memiliki
potensi
untuk
dikembangkan sebagai daerah penghasil ternak yang merupakan sumber pertumbuhan baru perekonomian rakyat. Dengan bentangan pantai yang cukup panjang, dalam perspektif ke depan, pengembangan sumberdaya kelautan dapat dilakukan dengan berbagai upaya intensifikasi dan diversifikasi pengelolaan kawasan pantai dan wilayah perairan laut. Gambar 1.1 Luas Kabupaten Banyuwangi Dibedakan Menurut Penggunaannya
Hutan (31,72 %) Lain-lain (17,59 %) Perkebunan (14,21 %) Tambak (0,31 %)
Sawah (11,44 %) Ladang (2,80 %) Permukiman (22,04 %)
Sumber : Banyuwangi Dalam Angka 2012
Kabupaten Banyuwangi memiliki panjang garis pantai sekitar 175,8 km, serta jumlah pulau sebanyak 15 buah. Seluruh wilayah tersebut telah memberikan manfaat besar bagi kemajuan ekonomi penduduk Kabupaten Banyuwangi. Dataran rendah yang terbentang luas dari selatan hingga utara di mana di dalamnya terdapat banyak sungai yang selalu mengalir di sepanjang tahun. Di Kabupaten Banyuwangi tercatat 35 DAS, sehingga disamping dapat mengairi hamparan sawah yang sangat luas juga berpengaruh positif terhadap tingkat kesuburan tanah. Berdasarkan garis batas koordinatnya, posisi Kabupaten Banyuwangi terletak antara 7 o , 43 – 80 o ,46 Lintang Selatan dan 113 o ,53 - 114 o ,38 Bujur Timur. Bab I Pendahuluan
10
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Banyuwangi Tahun 2012
Wilayah Kabupaten Banyuwangi mempunyai ketinggian antara 25 – 100 meter di atas permukaan air laut. Secara administratif Kabupaten Banyuwangi mempunyai batas daerah
sebagai berikut :
a. Sebelah Utara
: Kabupaten Situbondo dan Kabupaten Bondowoso.
b. Sebelah Timur
: Selat Bali.
c. Sebelah Selatan
: Samudera Indonesia.
d. Sebelah Barat
: Kabupaten Jember dan Kabupaten Bondowoso. Gambar 1.2 Peta Administrasi Kabupaten Banyuwangi
P. Kalong P. Merah P. Bedil
P. Watupagar
P. Karangbolong P. Lutung P. Mustika
P. Watulayar
P. Mandi
Wilayah Administrasi Pemerintahan Kabupaten Banyuwangi terbagi atas 24 Kecamatan, 189 Desa dan 28 Kelurahan, dengan rincian sebagai berikut :
Bab I Pendahuluan
11
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Banyuwangi Tahun 2012
Tabel 1.2 Jumlah Kecamatan, Desa dan Kelurahan Kabupaten Banyuwangi Tahun 2012
No.
Kecamatan
Jumlah Desa
Kelurahan
1.
Pesanggaran
5
-
2.
Siliragung
5
-
3.
Bangorejo
7
-
4.
Purwoharjo
8
-
5.
Tegaldlimo
9
-
6.
Muncar
10
-
7.
Cluring
9
-
8.
Gambiran
6
-
9.
Tegalsari
6
-
10.
Glenmore
7
-
11.
Kalibaru
6
-
12.
Genteng
5
-
13.
Srono
10
-
14.
Rogojampi
18
-
15.
Kabat
16
-
16.
Singojuruh
11
-
17.
Sempu
7
-
18.
Songgon
9
-
19.
Glagah
8
2
20.
Licin
8
-
21.
Banyuwangi
-
18
22.
Giri
2
4
23.
Kalipuro
5
4
24.
Wongsorejo
12
-
189
28
JUMLAH Sumber : Bagian Pemerintahan Setda Kab. Banyuwangi
Bab I Pendahuluan
12
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Banyuwangi Tahun 2012
2. Kondisi Demografis Jumlah penduduk Kabupaten Banyuwangi pada tahun 2012 mencapai 1.614.416 jiwa, dengan rincian jumlah penduduk laki – laki 799.441 jiwa dan jumlah penduduk perempuan 814.975 jiwa. Tingkat kepadatan penduduk rata – rata 279,168 jiwa/km². Tabel 1.3 Jumlah Penduduk Berdasarkan Kelompok Umur Kabupaten Banyuwangi Tahun 2012 No
Kelompok Umur / Tahun
1
0-4
103.993
6,44
2
5-9
130.447
8,08
3
10 - 14
132.583
8,21
4
15 - 19
144.092
8,93
5
20 - 24
130.801
8,10
6
25 - 29
152.531
9,45
7
30 - 34
150.440
9,32
8
35 - 39
152.781
9,46
9
40 - 44
145.787
9,03
10
45 - 49
140.428
8,70
11
50 - 59
70.122
4,34
12
60 - 64
60.881
3,77
13
65 - 69
54.412
3,37
14
70 - 74
30.110
1,87
15
> 75
15.008
0,93
1.614.416
100
JUMLAH
Jumlah
Prosentase
Sumber : Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kab. Banyuwangi
Penduduk Kabupaten Banyuwangi sebagian besar bermata pencaharian bidang Pertanian / Perkebunan yang mendominasi keseluruhan jumlah penduduk yaitu mencapai 28,06 %. Secara terperinci jumlah penduduk yang dikelompokkan berdasarkan mata pencaharian, diuraikan dalam tabel berikut :
Bab I Pendahuluan
13
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Banyuwangi Tahun 2012
Tabel 1.4 Jumlah Penduduk Berdasarkan Mata Pencaharian Kabupaten Banyuwangi Tahun 2012 No
Mata Pencaharian
Jumlah
Prosentase
1.
Belum / Tidak Bekerja
275.106
27,02
2.
Mengurus Rumah Tangga
122.259
12,01
3.
Pelajar / Mahasiswa
234.622
23,04
4.
Pensiunan
7.030
0,69
5.
Pegawai Negeri Sipil
12.233
1,20
6.
TNI
1.306
0,13
7.
POLRI
1.200
0,12
8.
Perdagangan
44.915
4,41
9.
Pertanian / Perkebunan
285.668
28,06
10.
Peternakan
607
0,06
11.
Nelayan / Perikanan
11.385
1,12
12.
Lainya
21.773
2,14
1.018.104
100
JUMLAH
Sumber : Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kab. Banyuwangi
Sedangkan menurut kelompok tingkat pendidikan masih didominasi oleh kelompok pendidikan tingkat SD / Sederajat yaitu sebesar 493.677 atau 31,29 % dari jumlah penduduk tahun 2011 sebesar 1.577.823 jiwa, secara rinci dapat diuraikan dalam tabel sebagai berikut : Tabel 1.5 Jumlah Penduduk Berdasarkan Tingkat Pendidikan Kabupaten Banyuwangi Tahun 2012 No
Tingkat Pendidikan
Jumlah
Prosentase
1.
Belum / Tidak Sekolah
309.707
19,63
2.
Tidak Tamat SD
282.532
17,91
3.
SD / Sederajat
493.677
31,29
4.
SLTP / Sederajat
258.551
16,39
5.
SLTA / Sederajat
195.787
12,41
6.
Diploma I / II
5.736
0,36
7.
Diploma III
6.604
0,42
8.
Strata I
24.280
1,54
9.
Strata II
900
0,06
10.
Strata III
49
0,00
1.577.823
100
Jumlah Sumber : Dinas Pendidikan Kab. Banyuwangi Bab I Pendahuluan
14
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Banyuwangi Tahun 2012
Potensi penduduk tersebut, diharapkan mampu memiliki daya dukung terhadap pelaksanaan program dalam pembangunan yang ditujukan dalam upaya pencapaian visi dan misi Kabupaten Banyuwangi. Berdasarkan visi dan misi Kabupaten Banyuwangi, bahwa tujuan utama dari pembangunan di Kabupaten Banyuwangi adalah untuk meningkatkan kemakmuran
atau
kesejahteraan
masyarakat
Banyuwangi. Tidak hanya
sejahtera melainkan juga mandiri dan berakhlak. Semua itu dilakukan melalui dua pilar pokok yaitu peningkatan perekonomian dan kualitas sumber daya manusia. Untuk mencapai kesejahteraan semacam itu, digunakan 4 (empat) strategi pembangunan secara umum yaitu : pro growth, pro jop dan pro poor, pro
environtment. 1. Pro Growth berarti pembangunan diarahkan untuk mendorong pertumbuhan. Strategi pertumbuhan tetap digunakan dengan tujuan untuk memperbesar produk domestik. Namun demikian strategi pertumbuhan dilaksanakan secara bersamaan dengan strategi pemerataan pembangunan melalui startegi jalur ganda (dua track strategi). Strategis pertumbuhan dapat dilihat dari meningkatnya PDRB dan pendapatan per kapita penduduk, namun disisi lain terjadi ketimpangan antar wilayah dan antar penduduk. Ketimpangan ini terjadi karena gagalnya asumsi trickle down effect sebagai mekanisme pemerataan dalam strategi pertumbuhan ekonomi. Strategi pro growth dilaksanakan dengan tidak mengabaikan aspek keadilan dan pemenuhan hak-hak dasar rakyat baik dalam bidang soial ekonomi dan politik sehingga dicapai kesejahteraan yang berkeadilan.Upaya yang dilakukan melalui sejumlah instrumen yaitu peningkatan investasi, penciptaan iklim usaha yang kondusif, pembangunan infrastruktur, dan pemberdayaan koperasi dan UMKM. 2. Pro job berarti pembangunan diarahkan untuk mendorong terbukanya peluang kerja bagi angkatan kerja, khususnya tenaga terdidik (bagi lulusan sekolah setingkat SLTA dan Perguruan Tinggi) dan tenaga terlatih. Strategi yang dilakukan meliputi tiga langkah : 1) Perluasan kesempatan kerja berarti mendorong berkembangnya sektor riil di Kabupaten Banyuwangi terutama sektor pertanian, perdagangan dan jasa, industri berbasis pertanian dan pariwisata; 2) Peningkatan kompetensi dan produktivitas tenaga kerja yang dapat dilakukan melalui pendidikan, pelatihan, standarisasi dan sertifikasi; 3)
Bab I Pendahuluan
15
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Banyuwangi Tahun 2012
Menjaga iklim ketenagakerjaan melalui penataan hubungan industrial dan perlindungan tenaga kerja. 3. Pro poor berarti pembangunan yang memiliki dimensi keberpihakan kepada kelompok-kelompok masyarakat yang tidak beruntung atau termarjinalkan. Strategi yang dilakukan meliputi tiga klaster sesuai dengan tingkat kemiskinannya, yaitu : 1) Mengurangi beban pengeluaran keluarga miskin, yang diarahkan pada rumah tangga sangat miskin, miskin, dan hampir miskin; 2) Meningkatkan pendapatan dan taraf hidup kelompok masyarakat melalui usaha
dan
bekerja
bersama
untuk
mencapai
keberdayaan
dan
kemandiriannya; 3) Membuka akses permodalan bagi pelaku usaha mikro dan kecil. 4. Pro environtment, diarahkan pada pengelolaan sumber daya alam yang mengikuti prisip pengelolaan yang lestari terhadap lingkungan, sehingga tidak mengakibatkan terjadinya pencemaran tanah, air, dan udara yang pada gilirannya mengalami degradasi yang berakibat pada timbulnya bencana.
1.5. Struktur Organisasi Perangkat Daerah Struktur Organisasi Perangkat Daerah Kabupaten Banyuwangi mengacu pada Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah dan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 57 Tahun 2007 tentang Petunjuk
Teknis
Penataan
Organisasi
Perangkat
Daerah,
yang
telah
ditindaklanjuti dengan Peraturan Daerah Nomor 6 Tahun 2011 tentang Organisasi Perangkat Daerah Kabupaten Banyuwangi. Adapun
Organisasi
Perangkat
Daerah
Kabupaten
Banyuwangi
berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 6 Tahun 2011 adalah sebagai berikut : 1. Sekretariat Daerah; 2. Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah; 3. Dinas Daerah (16 Dinas) : Dinas Pendidikan, Dinas Pemuda dan Olah Raga, Dinas Pertanian, Kehutanan dan Perkebunan, Dinas Peternakan, Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga, Cipta Karya dan Tata Ruang, Dinas Pekerjaan Umum Pengairan, Dinas Kebersihan dan Pertamanan, Dinas Perindustrian, Bab I Pendahuluan
16
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Banyuwangi Tahun 2012
Perdagangan dan Pertambangan, Dinas Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil, Menengah, Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika, Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata, Dinas Kelautan dan Perikanan, Dinas Kesehatan, Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil dan Dinas Pendapatan. 4. Lembaga Teknis Daerah : -Inspektorat; -(8 Badan) : Badan
Perencanaan
Pembangunan
Daerah,
Badan
Kepegawaian dan Diklat, Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah, Badan Kesatuan Bangsa dan Politik, Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa, Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana, Badan Pelayanan Perizinan Terpadu, Badan Lingkungan Hidup; -Kantor (2 Kantor) : Kantor Ketahanan Pangan, dan Kantor Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi; -RSUD (2 RSUD) : RSUD Blambangan dan RSUD Genteng 5. Kecamatan (24 Kecamatan) : Wongsorejo, Kalipuro, Giri, Glagah, Licin, Banyuwangi, Kabat, Rpgojampi, Songgon, Singojuruh, Sempu, Genteng, Glenmore, Kalibaru, Tegalsari, Srono, Muncar, Tegaldlimo, Purwoharjo, Bangorejo, Cluring, Gambiran, Pesanggaran dan Siliragung; 6. Kelurahan (28) : Pakis, Sobo, Kebalenan, Penganjuran, Tukangkayu, Kertosari, Karangrejo, Kepatihan, Panderejo, Singonegaran, Temenggungan, Kampungmelayu,
Kampungmandar,
Lateng,
Singotrunan,
Pengantigan,
Sumberejo, Tamanbaru, Kalipuro, Klatak, Gombengsari, Bulusan, Banjarsari, Bakungan, Boyolangu, Mojopanggung, Penataban dan Giri. Khusus Satuan Polisi Pamong Praja dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah diatur dalam Perda tersendiri, yaitu : -Satuan Polisi Pamong Praja berdasarkan Perda Nomor 7 Tahun 2008 tentang Organisasi Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Banyuwangi; -Badan Penanggulangan Bencana Daerah berdasarkan Perda Nomor 16 Tahun 2011 tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Banyuwangi.
Bab I Pendahuluan
17
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Banyuwangi Tahun 2012
BAB II PERENCANAAN DAN PENETAPAN KINERJA
2.1. Rencana Strategis Tahun 2010 - 2015 Dalam Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP), perencanaan strategis merupakan langkah awal yang harus dilakukan oleh instansi pemerintah agar mampu menjawab tuntutan lingkungan strategis baik lokal, nasional maupun global dan tetap berada dalam tatanan Sistem Administrasi Negara Kesatuan Republik Indonesia. Dengan pendekatan perencanaan strategis yang jelas dan sinergis, instansi pemerintah lebih dapat menyelaraskan visi dan misinya dengan potensi, peluang, dan kendala yang dihadapi dalam upaya peningkatan akuntabilitas kinerjanya. RPJMD Kabupaten Banyuwangi Tahun 2010-2015 merupakan Dokumen perencanaan strategis yang disusun dan dirumuskan setiap lima tahun (perencanaan jangka menengah) yang menggambarkan visi, misi, tujuan, sasaran, strategi dan kebijakan, program dan kegiatan pembangunan daerah. RPJMD secara sistematis mengedepankan isu-isu lokal, yang diterjemahkan kedalam bentuk strategi kebijakan dan rencana pembangunan yang terarah, efektif dan berkesinambungan sehingga dapat diimplementasikan secara bertahap sesuai dengan skala prioritas dan kemampuan anggaran pembiayaan. a. Visi Visi berkaitan pandangan ke depan menyangkut kemana instansi Pemerintah harus dibawa dan diarahkan agar dapat berkarya secara konsisten dan tetap eksis, antisipatif, inovatif, serta produktif. Visi merupakan rumusan umum mengenai keadaan yang diinginkan pada akhir periode perencanaan, untuk mewujudkan sasaran yang akan dicapai dalam jangka waktu tertentu. Jadi visi adalah suatu gambaran tentang keadaan masa depan yang berisikan cita dan citra yang ingin diwujudkan instansi Pemerintah.
Bab II Perencanaan dan Penetapan Kinerja
18
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Banyuwangi Tahun 2012
Berdasarkan kondisi Kabupaten Banyuwangi dewasa ini, serta peluang, tantangan dan isu strategis yang akan dihadapi dalam 5 tahun mendatang, pasangan H. ABDULLAH AZWAR ANAS (Bupati) – YUSUF
WIDYATMOKO (Wakil Bupati) membuat Visi Kabupaten Banyuwangi tahun 2010-2015 sebagai berikut :
“TERWUJUDNYA SEJAHTERA
DAN
MASYARAKAT BERAKHLAK
BANYUWANGI MULIA
YANG
MELALUI
MANDIRI,
PENINGKATAN
PEREKONOMIAN DAN KUALITAS SUMBER DAYA MANUSIA”. Penjelasan dari Visi sebagai berikut: 1)
Kemandirian Daerah adalah kemampuan nyata pemerintah daerah dan masyarakatnya
dalam
mengatur
dan
mengurus
kepentingan
daerah/rumah tangganya sendiri menurut prakarsa dan aspirasi masyarakatnya, termasuk di dalamnya upaya yang sungguh-sungguh agar secara bertahap bisa mengurangi ketergantungan terhadap pihakpihak lain (luar) tanpa kehilangan adanya kerjasama dengan daerahdaerah lain yang saling menguntungkan. 2)
Kesejahteraan Masyarakat yang Berakhlak Mulia, ditandai oleh semakin meningkatnya kualitas kehidupan yang layak dan bermartabat, dan adanya perhatian utama pada tercukupinya kebutuhan dasar pokok manusia, seperti pangan, papan, sandang, kesehatan, pendidikan dan lapangan kerja, yang didukung oleh infrastruktur fisik, sosial budaya ekonomi yang memadai. Peningkatan kualitas kehidupan ini akan lebih difokuskan pada upaya pengentasan masyarakat miskin sehingga secara simultan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan, serta adanya iklim berusaha dan berkegiatan ekonomi yang sehat untuk kelompok-kelompok masyarakat lainnya.
3)
Perlu ditekankan disini bahwa kemajuan-kemajuan yang ingin diraih tidak hanya sekedar kemajuan di bidang fisik dan ekonomi saja. Kemajuan-kemajuan itu juga berkaitan dengan dimensi mental – spiritual, keagamaan, kebudayaan dan non fisik, agar kehidupan masyarakat benar-benar sejahtera lahir dan batin serta berakhlak mulia.
4)
Peningkatan
perekonomian
pertumbuhan
perekonomian
diarahkan rakyat
untuk
dengan
meningkatkan
mendorong
secara
sungguh-sungguh simpul-simpul ekonomi rakyat utamanya pertanian, Bab II Perencanaan dan Penetapan Kinerja
19
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Banyuwangi Tahun 2012
industri, perdagangan dan jasa, lembaga keuangan dan koperasi, serta pariwisata yang didukung oleh infrastruktur fisik dan non-fisik yang memadai. 5)
Untuk mempercepat program-program tersebut perlu ditingkatkan pelayanan publik melalui optimalisasi kinerja instansi Pemerintah Daerah yang efektif, terpadu dan berkesinambungan. Visi
Kabupaten
Banyuwangi
tersebut
berpedoman
pada
Visi
Pembangunan Kabupaten Banyuwangi yang termuat dalam Rencana Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kabupaten Banyuwangi Tahun 2005-2025, yaitu : “KABUPATEN
BANYUWANGI
YANG
RELIGIUS,
SEJAHTERA
DAN
MANDIRI BERBASIS AGROBISNIS DAN EKOWISATA TERPADU ”, dengan Misinya : 1. Mewujudkan masyarakat Kabupaten Banyuwangi yang religius, dan menjunjung tinggi nilai-nilai kearifan lokal; 2. Mewujudkan ketentraman dan ketertiban masyarakat; 3. Mewujudkan kualitas hidup masyarakat melalui peningkatan SDM berasas pembangunan berkelanjutan dan berwawasan lingkungan; 4. Mewujudkan peningkatan pembangunan insfrastruktur sosial dan ekonomi yang berkelanjutan; 5. Mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik, bersih, profesional, dan bertanggung jawab; 6. Mewujudkan Kabupaten Banyuwangi yang mandiri berbasis agribisnis terpadu; 7. Mewujudkan Kabupaten Banyuwangi yang mandiri berbasi ekowisata terpadu.
b.
Misi Misi adalah perwujudan dari keinginan menyatukan langkah dan gerak dalam mencapai visi yang telah ditetapkan. Untuk mewujudkan Visi pasangan H. ABDULLAH AZWAR ANAS (Bupati) – YUSUF WIDYATMOKO (Wakil Bupati) ditetapkan 9 (sembilan) Misi sebagai berikut :
Bab II Perencanaan dan Penetapan Kinerja
20
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Banyuwangi Tahun 2012
1) Mewujudkan pemerintahan yang efektif, bersih dan demokratis melalui penyelenggaraan pemerintahan yang profesional, aspiratif, partisipatif dan transparan. 2) Meningkatkan kebersamaan dan kerjasama antara pemerintah, pelaku usaha
dan
kelompok-kelompok
masyarakat
untuk
mempercepat
peningkatan kesejahteraan masyarakat. 3) Membangun kemandirian ekonomi dan kesejahteraan masyarakat dengan mengoptimalkan sumberdaya daerah yang berpijak pada pemberdayaan masyarakat, berkelanjutan dan aspek kelestarian lingkungan. 4) Meningkatkan sumber-sumber pendanaan dan ketepatan alokasi investasi pembangunan
melalui
penciptaan
iklim
yang
kondusif
untuk
pengembangan usaha dan penciptaan lapangan kerja. 5) Mengoptimalkan ketepatan alokasi dan distribusi sumber-sumber daerah, khususnya APBD, untuk peningkatan kesejahteraan rakyat. 6) Meningkatkan kecerdasan dan kualitas sumber daya manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Kuasa. 7) Meningkatkan kualitas pelayanan bidang kesehatan, pendidikan dan sosial dasar lainnya dengan memanfaatkan ilmu pengetahuan dan teknologi serta kearifan lokal. 8) Meningkatkan kuantitas dan kualitas sarana dan prasarana publik dengan memperhatikan kelestarian lingkungan. 9) Mendorong terciptanya ketentraman dan ketertiban dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara melalui pembuatan peraturan daerah, penegakan peraturan dan pelaksanaan hukum yang berkeadilan. Dari sembilan misi diatas dapat diintisarikan menjadi beberapa poin penting yang saling berkaitan satu sama lain dalam upaya mewujudkan visi yang telah ditetapkan. Intisari Misi adalah sebagai berikut: 1)
Mewujudkan tata pemerintahan yang baik dan bersih (good and clean
governance). 2)
Mewujudkan Aksesibilitas dan Kualitas Pelayanan bidang Pendidikan, kesehatan dan kebutuhan dasar lainnya.
3)
Mewujudkan daya saing ekonomi daerah melalui pertumbuhan ekonomi yang berkualitas dan berkelanjutan berbasis kearifan lokal.
4)
Meningkatkan kuantitas dan kualitas infrastruktur publik.
Bab II Perencanaan dan Penetapan Kinerja
21
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Banyuwangi Tahun 2012
5)
Mewujudkan
kesejahateraan
sumberdaya
daerah
masyarakat
berbasis
melalui
pemberdayaan
optimalisasi masyarakat,
pembangunan berkelanjutan, berkeadilan dan berwawasan lingkungan. c. Tujuan Tujuan merupakan implementasi dari pernyataan misi yang telah ditentukan. Untuk mencapai visi dan misi telah ditetapkan 7 (tujuh) tujuan, yaitu sebagai berikut : 1)
Meningkatkan tata kelola pemerintahan yang baik dan bersih melalui harmonisasi kebijakan yang komprehensif dan berkeadilan.
2)
Meningkatkan pelayanan publik yang berkualitas, merata dan terjangkau bagi seluruh masyarakat.
3)
Meningkatkan pertumbuhan ekonomi berkualitas dan merata dalam upaya mewujudkan kemadirian ekonomi masyarakat.
4)
Meningkatkan pembangunan ekonomi terintegrasi.
5)
Meningkatkan ketersediaan infrastruktur publik.
6)
Menurunkan
kesenjangan
antar
wilayah
khususnya
dalam
hal
ketersediaan sarana dan prasarana fisik. 7)
Meningkatkan kesejahteraan melalui optimalisasi sumberdaya daerah berbasis pemberdayaan masyarakat, pembangunan berkelanjutan dan berwawasan lingkungan.
d.
Sasaran Sasaran merupakan gambaran yang diinginkan melalui tindakan tindakan yang dilakukan untuk mencapai tujuan. Sasaran merupakan penjabaran dari tujuan organisasi. Berdasarkan tujuan di atas, sasaran-sasaran strategis yang akan dicapai Pemerintah Kabupaten Banyuwangi selama periode RPJMD disertai indikator kinerja, dimana indikator kinerja ini sebagai alat ukur keberhasilan sasaran strategis selama tahun 2010-2015 adalah sebagai berikut :
Bab II Perencanaan dan Penetapan Kinerja
22
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Banyuwangi Tahun 2012
.
MISI I : Mewujudkan Tata Pemerintahan Yang Baik dan Bersih (Good and Clean Governance Tujuan 1 : Meningkatkan Tata Kelola Pemerintahan Yang Baik dan Bersih melalui Harmonisasi Kebijakan Yang Komprehensif dan Berkeadilan SASARAN
INDIKATOR KINERJA
Sasaran Strategis 1 : Terwujudnya tata kelola pemerintahan yang baik dan bersih
Rasio jumlah Polisi Pamong Praja per 10.000 penduduk Jumlah Linmas per Jumlah 10.000 Penduduk Rasio Pos Siskamling per jumlah desa/kelurahan Pengelolaan arsip secara baku Peningkatan SDM pengelola kearsipan Tersimpannya arsip inaktif dan statis Cakupan patroli petugas Satpol PP Cakupan pelayanan bencana kebakaran kabupaten Tingkat waktu tanggap (response time rate) daerah layanan Wilayah Manajemen Kebakaran (WMK) Cakupan sarana prasarana perkantoran pemerintahan desa yang baik Sistim Informasi Manajemen Pemda Rasio bayi berAkte Kelahiran Rasio pasangan berAkte Nikah Kepemilikan KTP Kepemilikan akta kelahiran per 1000 penduduk Ketersediaan database kependudukan skala provinsi Penerapan KTP nasional berbasis NIK Tersedianya dokumen perencanaan : RPJPD yang telah ditetapkan dengan Perda Tersedianya dokumen perencanaan : RPJMD yang telah ditetapkan dengan Perda / Perkada Tersedianya dokumen perencanaan : RKPD yang telah ditetapkan dengan Perkada Penjabaran program RPJMD kedalam RKPD Buku "Kabupaten dalam Angka" Buku "PDRB Kabupaten"
Sasaran Strategis 2 : Meningkatnya kualitas SDM aparatur pemerintah daerah yang ditandai oleh meningkatnya etos kerja dan budaya kerja pegawai
Indeks Kepuasan Layanan Masyarakat
Sasaran Strategis 3 : Menguatnya kapasitas kelembagaan melalui regulasi yang konprehensif dan berkeadilan Sasaran Strategis 4 : Meningkatnya kesadaran dan penegakan hukum
Jenis, kelas, dan jumlah restoran Jenis, kelas, dan jumlah penginapan/ hotel Lahan bersertifikat Penyelesaian kasus tanah Kegiatan pembinaan terhadap LSM, Ormas dan OKP Kegiatan pembinaan politik daerah Rasio penduduk berKTP per satuan penduduk Penegakan PERDA Tingkat penyelesaian pelanggaran K3 (ketertiban, ketentraman, keindahan) di Kabupaten Angka kriminalitas Jumlah demo Penyelesaian izin lokasi
Bab II Perencanaan dan Penetapan Kinerja
23
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Banyuwangi Tahun 2012 MISI II : Mewujudkan Aksesibilitas dan Kualitas Pelayanan Bidang Pendidikan, Kesehatan dan Kebutuhan Dasar Lainnya Tujuan 2 : Meningkatkan Pelayanan Publik yang Berkualitas, Merata dan Terjangkau Bagi Seluruh Masyarakat SASARAN
INDIKATOR KINERJA
Sasaran Strategis 5 : Menurunnya angka buta aksara
Angka melek huruf (AMH) Angka rata-rata lama sekolah Angka partisipasi kasar SD/MI Angka partisipasi kasar SLTP Angka partisipasi kasar SLTA Angka Partisipasi Murni : Angka Partisipasi Murni (APM) SD/MI/Paket A Angka Partisipasi Murni (APM) SMP/MTs/Paket B Angka Partisipasi Murni (APM)) SMA/SMK/MA/Paket C
Sasaran Strategis 6 : Meningkatnya angka partisipasi pendidikan
Pendidikan Dasar : Angka partisipasi sekolah Rasio ketersediaan sekolah/penduduk usia sekolah Rasio guru/murid Rasio guru/murid per kelas rata-rata Pendidikan Menengah Pertama : (SLTP/MTs) : Angka partisipasi sekolah Rasio ketersediaan sekolah terhadap penduduk usia sekolah Rasio guru terhadap murid Rasio guru terhadap murid per kelas rata- rata Pendidikan Menengah Atas : (SMA/SMK/MA) : Angka partisipasi sekolah Rasio ketersediaan sekolah terhadap penduduk usia sekolah Rasio guru terhadap murid Rasio guru terhadap murid per kelas rata- rata Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) : Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Angka Kelulusan : Angka Kelulusan (AL) SD/MI Angka Kelulusan (AL) SMP/MTs Angka Kelulusan (AL) SMA/SMK/MA Angka Melanjutkan (AM) dari SD/MI ke SMP/MTs Angka Melanjutkan (AM) dari SMP/MTs ke SMA/SMK/MA Guru yang memenuhi kualifikasi S1/D-IV
Sasaran Strategis 7 : Meningkatnya kesadaran masyarakat akan pentingnya pendidikan
Penduduk yang berusia >15 Tahun melek huruf (tidak buta aksara) Angka Putus Sekolah (APS) SD/MI Angka Putus Sekolah (APS) SMP/MTs Angka Putus Sekolah (APS) SMA/SMK/MA Jumlah perpustakaan Jumlah pengunjung perpustakaan pertahun Koleksi buku yang tersedia di perpustakaan daerah -
Sasaran Strategis 8 : Meningkatnya kesadaran moral peserta didik Sasaran Strategis 9 : Menurunnya angka kejahatan bersumber dekadensi moral Sasaran Strategis 9 : Meningkatnya usia harapan hidup
Bab II Perencanaan dan Penetapan Kinerja
-
Angka usia harapan hidup Cakupan Desa/Kelurahan Universal Child Immunization (UCI) Cakupan penemuan dan penanganan penderita penyakit DBD Cakupan pelayanan kesehatan rujukan pasien masyarakat miskin Cakupan kunjungan bayi BOR (Bed Occupancy rate ) AVLOS ( Average Length of Stay)
24
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Banyuwangi Tahun 2012
Sasaran Strategis 10 Menurunnya angka kematian bayi Sasaran Strategis 11 Menurunnya jumlah kematian maternal Sasaran Strategis 13 Menurunnya angka kematian ibu melahirkan Sasaran Strategis 14 Menurunnya anak balita dibawah garis merah Sasaran Strategis 15 Menurunnya prevalensi gizi kurang pada balita Sasaran Strategis 16 Meningkatnya cakupan persalinan oleh tenaga kesehatan Sasaran Strategis 17 Meningkatnya peserta KB aktif
Sasaran Strategis 18 Tersedianya obat dan perbekalan kesehatan yang aman, bermutu dan bermanfaat serta terjangkau oleh masyarakat Sasaran Strategis 19 Tersedianya berbagai kebijakan, pedoman dan akses sistem informasi kesehatan (SIK) daerah di seluruh institusi pelayanan kesehatan Sasaran Strategis 20 Tersedianya tenaga kesehatan yang cukup, berkualitas dan profesional
Sasaran Strategis 21 : Terberdayakannya masyarakat melalui keterlibatan di dalam pelayanan kesehatan, seperti terlibat dalam Posyandu, Polindes, dan Pos Siaga serta Poskestren
Bab II Perencanaan dan Penetapan Kinerja
BTO (Bed Turn Over) TOI ( Turn Over Interval) Angka Kematian > 48 jam (GDR) Angka Kematian < 48 jam (NDR) Angka kelangsungan hidup bayi (kematian bayi per 1000 kelahiran) -
Angka kematian ibu melahirkan (per 100.000 kelahiran hidup) Cakupan komplikasi kebidanan yang ditangani Persentase balita gizi buruk Cakupan Balita Gizi Buruk mendapat perawatan Rasio posyandu per satuan balita
Cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi kebidanan Rata-rata jumlah anak per keluarga Rasio akseptor KB Cakupan peserta KB aktif Keluarga pra sejahtera dan keluarga sejahtera I Cakupan puskesmas Cakupan pembantu puskesmas Rasio puskesmas, poliklinik, pustu per 30.000 penduduk Rasio Rumah Sakit per 10.000 penduduk
Rasio dokter per satuan penduduk Rasio tenaga kefarmasian per 100.000 penduduk Rasio tenaga ahli gizi per 100.000 penduduk Jumlah Rumah Sakit Jumlah Puskemas, Pustu, Pusling Jumlah Tenaga Medis Keperawatan (perawat dan bidan) Kefarmasian (apoteker dan ahli farmasi) Tenaga kesehatan Sanitarian Ahli gizi Rasio tenaga medis per 1000 penduduk Rasio tenaga keperawatan per 100.000 penduduk Rasio tenaga Kesehatan per 1000 penduduk Posyandu aktif
25
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Banyuwangi Tahun 2012
MISI III : Mewujudkan Daya Saing Ekonomi Daerah melalui Pertumbuhan Ekonomi Yang Berkualitas dan Berkelanjutan Berbasis Kearifan Lokal Tujuan 3 : Meningkatkan Pertumbuhan Ekonomi Berkualitas dan Merata Dalam Upaya Mewujudkan Kemandirian Eonomi Masyarakat SASARAN Sasaran Strategis 22 : Meningkatnya daya saing daerah dan kemandirian ekonomi berbasis pertanian
INDIKATOR KINERJA
Produksi daging (Ton/Th) Produksi telor (Ton/Th) Produksi susu (ton/Th) Mortalitas ternak (angka kematian ternak) Kejadian penyakit Jumlah Puskewan Kontribusi sektor peternakan terhadap PDRB Kontribusi sektor kehutanan terhadap PDRB Produktifitas padi atau bahan pangan utama lokal lainnya per hektar Kontribusi sektor pertanian / perkebunan terhadap PDRB Kontribusi sektor perkebunan (tanaman keras) terhadap PDRB Nilai tukar petani Gabah Beras (Ton) Kesediaan pangan utama Produksi perikanan Konsumsi ikan
Sasaran Strategis 23 : Meningkatkan industri olahan dan kreatif berbasis pertanian
Sasaran Strategis 24 : Termanfaatkannya fungsi ekologi, ekonomi dan sosial hutan Sasaran Strategis 25 : Meningkatnya investasi di daerah baik PMA maupun PMDN Sasaran Strategis 26 : Meningkatnya pemanfaatan potensi pariwisata seperti Kawah Ijen, Pantai Plengkung, Sukamade dan lainnya Sasaran Strategis 27 : Meningkatnya profesionalisme pengelolaan koperasi dan UMKM
Bab II Perencanaan dan Penetapan Kinerja
Kontribusi sektor perdagangan terhadap PDRB Ekspor bersih perdagangan Kontribusi sektor industri terhadap PDRB Kontribusi industri rumah tangga terhadap PDRB sektor industri Pertumbuhan industri Rehabilitasi hutan dan lahan kritis Kerusakan kawasan hutan Jumlah investor berskala nasional (PMDN/PMA) Jumlah nilai investasi berskala nasional (PMDN / PMA) Rasio daya serap tenaga kerja Kontribusi sektor pertambangan terhadap PDRB Kenaikan / penurunan nilai realisasi PMDN (milyar rupiah) Kunjungan wisata domistik Kunjungan wisata mancanegara Kontribusi sektor pariwisata terhadap PDRB
Prosentase koperasi aktif (melaksanakan RAT) Jumlah UKM non BPR/LKM UKM Jumlah BPR / LKM Usaha Mikro dan Kecil
26
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Banyuwangi Tahun 2012
MISI III : Mewujudkan Daya Saing Ekonomi Daerah melalui Pertumbuhan Ekonomi Yang Berkualitas dan Berkelanjutan Berbasis Kearifan Lokal Tujuan 4 : Meningkatkan Pembangunan Ekonomi Terintegrasi SASARAN
INDIKATOR KINERJA
Sasaran Strategis 28 : Meningkatnya jejaring antar daerah, provinsi dan pusat serta jejaring pelaku ekonomi
Jenis dan jumlah bank dan cabang Jenis dan jumlah perusahaan asuransi dan cabang
Sasaran Strategis 29 : Tersusunnya regulasi yang berhubungan dengan kompetisi kegiatan ekonomi di daerah
Lama proses perjinan Penyelesaian ijin lokasi Sistem Informasi Pelayanan Perijinan dan Adiministrasi Pemerintah Pajak daerah (milyar RP) Retribusi Daerah (milyar RP) Macam pajak daerah Macam retribusi daerah Jumlah Perda yang mendukung iklim usaha Persentase desa berstatus swasembada terhadap total desa Perda ekonomi kerakyatan
MISI IV : Meningkatnya Kuantitas dan Kualitas Infranstruktur Publik
SASARAN
Tujuan 5 : Meningkatkan Ketersediaan Infrastruktur Publik INDIKATOR KINERJA
Sasaran Strategis 30 : Meningkatnya sarana informasi dan alat transportasi
Sasaran Strategis 31: Meningkatnya kualitas dan kuantitas jalan dan sarana serta prasarana yang menghubungkan daerahdaerah tujuan wisata Sasaran Strategis 32 : Meningkatnya sarana dan prasarana penunjang pertanian
Bab II Perencanaan dan Penetapan Kinerja
Jumlah jaringan komunikasi Jumlah surat kabar nasional / lokal Jumlah penyiaran radio/TV lokal Jumlah penyiaran TV lokal Web site milik pemerintah daerah Proporsi panjang jaringan jalan dalam kondisi baik Jumlah arus penumpang angkutan umum Rasio ijin trayek Jumlah uji kir angkutan umum Jumlah Pelabuhan Laut/Udara/Terminal Bis Angkutan darat Kepemilikan KIR angkutan umum Lama pengujian kelayakan angkutan umum (KIR) Biaya pengujian kelayakan angkutan umum Pemasangan Rambu-rambu Proporsi panjang jaringan jalan dalam kondisi baik
Rasio jaringan irigasi dan luas daerah irigasi Rasio ketersediaan air dan kebutuhan air untuk irigasi dan lain keperluan Rasio ketersediaan air pada musim hujan dan musim kemarau (degradasi DAS) Rasio pemanfaatan air tanah dan air permukaan Rasio bangunan pengamanan pantai dengan panjang pantai yang terkenan abrasi Rasio jumlah SDM dengan luasan baku sawah irigasi Proporsi jaringan irigasi dalam kondisi baik dan teknis Sumber air / mata air yang dalam kondisi debit air stabil
27
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Banyuwangi Tahun 2012
Daur ulang sistem irigasi Rasio Jaringan Irigasi Persentase penduduk yang memiliki lahan Sasaran Strategis 33 : Meningkatnya kuantitas dan kualitas jalan dan sarana serta prasarana yang menghubungkan pusat-pusat kegiatan ekonomi
Rasio panjang jalan per jumlah kendaraan Jumlah orang / barang yang terangkut angkutan umum Jumlah orang / barang melalui dermaga / bandara / terminal per tahun Rasio tempat ibadah per satuan penduduk Persentase rumah tinggal bersanitasi Rasio tempat pemakaman umum per satuan penduduk Rasio tempat pembuangan sampah (TPS) per satuan penduduk Rasio rumah layak huni Rasio permukiman layak huni Panjang jalan dilalui Roda 4 Panjang jalan kabupaten dalam kondisi baik ( > 40 KM/Jam ) Panjang jalan yang memiliki trotoar dan drainase/ saluran pembuangan air (minimal 1,5 m) Sempadan jalan yang dipakai pedagang kaki lima atau bangunan rumah liar Drainase dalam kondisi baik/pembuangan aliran air tidak tersumbat Luas irigasi Kabupaten dalam kondisi baik Lingkungan Pemukiman Pembangunan waduk, embung dan longstorege, cek dam, ground sill Pembangunan infrastruktur pengaman pantai dan muara sungai
MISI IV : Meningkatnya Kuantitas dan Kualitas Infranstruktur Publik Tujuan 6 : Menurunkan Kesenjangan Antar Wilayah Khususnya Dalam Hal Ketersediaan Sarana dan Prasarana Fisik SASARAN
INDIKATOR KINERJA
Sasaran Strategis 34 :
Sekolah pendidikan SD/MI kondisi bangunan baik
Meningkatnya prasarana dan
Sekolah pendidikan SMP/MTs kondisi bangunan baik
sarana pendidikan dan
Sekolah pendidikan SMA/SMK/MA kondisi bangunan baik
kesehatan dalam jumlah
Jumlah klub olahraga
kualitas yang memadai
Jumlah gedung olahraga Rumah tangga pengguna air bersih Rumah tangga pengguna listrik Rumah tangga ber-Sanitasi Lingkungan pemukiman kumuh Rumah layak huni Rasio Ruang Terbuka Hijau per Satuan Luas Wilayah ber HPL/HGB Persentase penanganan sampah Persentase luas pemukiman yang tertata Pencemaran status mutu air Cakupan penghijauan wilayah rawan longsor dan sumber mata air Cakupan pengawasan terhadap pelaksanaan Amdal Tempat pembuangan sampah (TPS) per satuan penduduk Penegakan hukum lingkungan Sumber air/mata air dalam kondisi baik/kondisi debit stabil
Bab II Perencanaan dan Penetapan Kinerja
28
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Banyuwangi Tahun 2012
Sasaran Strategis 35 : Tersusunnya dan tertatanya
Ketaatan terhadap RTRW
RTRW Kabupaten
Luas wilayah produktif
Banyuwangi secara terpadu
Luas wilayah industri
dan konprehensif
Luas wilayah kebanjiran Luas wilayah kekeringan Luas wilayah perkotaan Rasio Ruang Terbuka Hijau per Satuan Luas Wilayah ber HPL/HGB Rasio bangunan ber-IMB per satuan bangunan
Sasaran Strategis 36 : Meningkatnya jumlah jalan
Jalan Penghubung dari ibukota kecamatan ke kawasan pemukiman
poros desa
penduduk (mimal dilalui roda 4)
MISI V : Mewujudkan Kesejahteraan Masyarakat melalui Optimalisasi Sumberdaya Daerah Berbasis Pemberdayaan Masyarakat, Pembangunan Berkelanjutan, Berkeadilan Dan Berwawasan Lingkungan Tujuan 7 : Meningkatkan Kesejahteraan melalui Optimalisasi Sumberdaya Daerah Berbasis Pemberdayaan Masyarakat, Pembangunan Berkelanjutan dan Berwawasan Lingkungan SASARAN
INDIKATOR KINERJA
Sasaran Strategis 37 : Menurunnya tingkat
Angka partisipasi angkatan kerja
pengangguran
Angka sengketa pengusaha - pekerja per tahun Tingkat partisipasi angkatan kerja Pencari kerja yang ditempatkan Tingkat pengganguran terbuka Keselamatan dan perlindungan Perselisian buruh dan pengusaha terhadap kebijakan pemerintah Rasio ketergantungan Peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia Transmigrasi swakarsa (transmigrasi umum, TSM & TU )
Sasaran Strategis 38 : Menurunnya angka
Prosentase penduduk diatas garis kemiskinan
kemiskinan
Persentase rumah tangga yang menggunakan listrik Persentase rumah tangga (RT) yang menggunakan air bersih Pengeluaran konsumsi rumah tangga per kapita (jt/th)
Sasaran Strategis 39 : Meningkatnya programprogram pembangunan yang berbasis pada pengarusutamaan gender
Persentase partisipasi perempuan di lembaga pemerintah Partisipasi perempuan di lembaga swasta Rasio KDRT Persentase jumlah tenaga kerja dibawah umur Partisipasi angkatan kerja perempuan (Legislatif) Partisipasi angkatan kerja perempuan (Eksekutif) Penyelesaian pengaduan perlindungan perempuan dan anak dari tindakan kekerasan
Sasaran Strategis 40 :
Sarana sosial seperti panti asuhan, panti jompo dan panti
Meningkatnya jaminan dan
rehabilitasi
Bab II Perencanaan dan Penetapan Kinerja
29
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Banyuwangi Tahun 2012
perlindungan sosial
PMKS yang memperoleh bantuan sosial
masyarakat
Penanganan penyandang masalah kesejahteraan sosial
Sasaran Strategis 41 : Meningkatnya peranan
Rata-rata jumlah kelompok binaan lembaga pemberdayaan
kelompok-kelompok dalam
masyarakat (LPM)
masyarakat di dalam berbagai
Rata-rata jumlah kelompok binaan PKK
kegiatan pembangunan
Kontribusi produksi kelompok tani terhadap PDRB Cakupan bina kelompok petani Cakupan bina kelompok nelayan Jumlah nelayan yang dapat bantuan Pemda pada tahun Produksi perikanan kelompok nelayan Cakupan bina kelompok pedagang/usaha informal Cakupan bina kelompok pengrajin Jumlah LSM LPM Berprestasi PKK aktif Swadaya Masyarakat terhadap Program pemberdayaan masyarakat Pemeliharaan Pasca Program pemberdayaan masyarakat
Sasaran Strategis 42 :
Jumlah group kesenian
Meningkatnya upaya
Jumlah gedung
pelestarian dan
Penyelenggaraan festival seni dan budaya
pengembangan budaya lokal
Sarana penyelenggaraan seni dan budaya Benda, situs dan kawasan cagar budaya yang dilestarikan
Bab II Perencanaan dan Penetapan Kinerja
30
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Banyuwangi Tahun 2012
Tabel. 2.1. Hubungan Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran Pembangunan Daerah Kabupaten Banyuwangi
Visi: Terwujudnya Masyarakat Banyuwangi yang Mandiri, Sejahtera dan Berakhlak Mulia Melalui Peningkatan Perekonomian dan Kualitas Sumber Daya Manusia Misi 1.
Mewujudkan tata pemerintahan yang baik dan bersih (good and clean governance)
Tujuan 1.
Meningkatkan tata kelola pemerintahan yang baik dan bersih melalui harmonisasi kebijakan yang komprehensif dan berkeadilan
Sasaran 1. 2.
3.
4.
2.
Mewujudkan Aksesibilitas dan Kualitas Pelayanan bidang Pendidikan, kesehatan dan kebutuhan dasar lainnya
2.
Meningkatkan pelayanan publik yang berkualitas dan merata bagi seluruh masyarakat
5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18.
19.
20. 21.
3.
Mewujudkan daya saing ekonomi daerah melalui pertumbuhan ekonomi yang berkualitas dan berkelanjutan berbasis kearifan lokal
3. Meningkatkan pertumbuhan ekonomi berkualitas dan merata dalam upaya mewujudkan kemadirian ekonomi masyarakat 4. Meningkatkan pembangunan ekonomi terintegrasi
22.
23.
24. 25. 26.
27. 28.
Bab II Perencanaan dan Penetapan Kinerja
Terwujudnya tata kelola pemerintahan yang baik dan bersih Meningkatnya kualitas SDM aparatur pemerintah daerah yang ditandai oleh meningkatnya etos kerja dan budaya kerja pegawai; Menguatnya kapasitas kelembagaan melalui regulasi yang komprehensif dan berkeadilan Meningkatnya kesadaran dan penegakan hukum Menurunnya angka buta aksara; Meningkatnya angka partisipasi pendidikan; Meningkatnya kesadaran masyarakat akan pentingnya pendidikan; Meningkatnya kesadaran moral peserta didik; Menurunnya angka kejahatan bersumber dekadensi moral; Meningkatnya usia harapan hidup; Menurunnya angka kematian bayi; Menurunnya jumlah kematian maternal; Menurunnya angka kematian ibu melahirkan; Menurunnya anak balita di bawah garis merah; Menurunnya prevalensi gizi kurang pada balita; Meningkatnya cakupan persalinan oleh tenaga kesehatan; Meningkatnya peserta KB aktif; Tersedianya obat dan perbekalan kesehatan yang aman, bermutu dan bermanfaat serta terjangkau oleh masyarakat; Tersedianya berbagai kebijakan, pedoman dan akses sistem informasi kesehatan (SIK) daerah di seluruh institusi pelayanan kesehatan; Tersedianya tenaga kesehatan yang cukup, berkualitas dan profesional; serta Terberdayakannya masyarakat melalui keterlibatan di dalam pelayanan kesehatan, seperti terlibat dalam Posyandu, Polindes, dan Possiaga serta Poskestren. Meningkatnya daya saing daerah dan kemandirian ekonomi berbasis pertanian; Meningkatkan industri olahan yang inovatif dan kreatif berbasis pertanian; Termanfaatkannya fungsi ekologi, ekonomi dan sosial hutan; Meningkatnya investasi di daerah baik PMA maupun PMDN; Meningkatnya pemanfaatan potensi pariwisata seperti Kawah Ijen, Pantai Plengkung, Sukamade dan lainnya; Meningkatnya profesionalisme pengelolaan Koperasi dan UMKM; Meningkatnya jejaring kekuatan ekonomi antar kabupaten, provinsi
31
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Banyuwangi Tahun 2012
29. 4.
Meningkatkan kuantitas dan kualitas infrastruktur publik
5. Meningkatkan ketersediaan infrastruktur publik
30. 31.
32.
6. Menurunkan kesenjangan antar wilayah khususnya dalam hal ketersediaan sarana dan prasarana fisik
5.
Mewujudkan kesejahateraan masyarakat melalui optimalisasi sumberdaya daerah berbasis pemberdayaan masyarakat, pembangunan berkelanjutan, berkeadilan dan berwawasan lingkungan
7. Meningkatkan kesejahteraan melalui optimalisasi sumberdaya daerah berbasis pemberdayaan masyarakat, pembangunan berkelanjutan dan berwawasan lingkungan
Bab II Perencanaan dan Penetapan Kinerja
dan nasional serta jejaring pelaku ekonomi; serta Tersusunnyaregulasi penguatan ekonomi kerakyatan. Meningkatnya sarana informasi dan alat transportasi; Meningkatnya kualitas dan kuantitas jalan dan sarana serta prasarana yang menghubungkan daerah-daerah tujuan wisata; Meningkatnya sarana dan prasarana penunjang pertanian;
33. Meningkatnya kuantitas dan kualitas jalan dan sarana serta prasarana yang menghubungkan pusat-pusat kegiatan ekonomi; 34. Meningkatnya prasarana dan sarana pendidikan dan kesehatan dalam jumlah dan kualitas yang memadai; 35. Tersusun dan tertatanya RTRW Kabupaten Banyuwangi secara terpadu dan komprehensif; serta 36. Meningkatnya jumlah jalan poros desa. 37. Menurunnya tingkat pengangguran; 38. Menurunnya angka kemiskinan; 39. Meningkatnya program-program pembangunan yang berbasis pada pengarusutamaan gender; 40. Meningkatnya jaminan dan perlindungan sosial masyarakat; 41. Meningkatnya peranan kelompokkelompok dalam masyarakat di dalam berbagai kegiatan pembangunan; serta 42. Meningkatnya upaya pelestarian dan pengembangan budaya lokal.
32
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Banyuwangi Tahun 2012
e. Indikator Kinerja Utama (IKU) Indikator Kinerja Utama (IKU) digunakan sebagai ukuran keberhasilan dalam mencapai tujuan dan sasaran organisasi.
IKU Pemerintah Kabupaten
Banyuwangi mengacu pada Indikator Kinerja Daerah dan Indikator Kinerja Prioritas Pembangunan Daerah yang tertuang dalam RPJMD Kabupaten Banyuwangi 2010-2015, sebagai berikut :
NO. 1.
SASARAN STRATEGIS Terwujudnya tata kelola pemerintahan yang baik dan bersih
INDIKATOR KINERJA UTAMA Rasio jumlah Polisi Pamong Praja per 10.000 penduduk Jumlah Linmas per Jumlah 10.000 Penduduk Rasio Pos Siskamling per jumlah desa/kelurahan Pengelolaan arsip secara baku Peningkatan SDM pengelola kearsipan Tersimpannya arsip inaktif dan statis Cakupan patroli petugas Satpol PP Cakupan pelayanan bencana kebakaran kabupaten Tingkat waktu tanggap (response time rate) daerah layanan Wilayah Manajemen Kebakaran (WMK) Cakupan sarana prasarana perkantoran pemerintahan desa yang baik Sistim Informasi Manajemen Pemda Rasio bayi berAkte Kelahiran Rasio pasangan berAkte Nikah Kepemilikan KTP Kepemilikan akta kelahiran per 1000 penduduk Ketersediaan database kependudukan skala provinsi Penerapan KTP nasional berbasis NIK Tersedianya dokumen perencanaan : RPJPD yang telah ditetapkan dengan Perda Tersedianya dokumen perencanaan : RPJMD yang telah ditetapkan dengan Perda / Perkada Tersedianya dokumen perencanaan : RKPD yang telah ditetapkan dengan Perkada Penjabaran program RPJMD kedalam RKPD Buku "Kabupaten dalam Angka" Buku "PDRB Kabupaten"
2.
Meningkatnya kualitas SDM aparatur pemerintah daerah yang
Bab II Perencanaan dan Penetapan Kinerja
Tingkat efektifitas anggaran
*
Tingkat Efisiensi Anggaran
*
Jumlah Perda yang diselesaikan
*
Indeks Kepuasan Layanan Masyarakat % Jumlah keluhan masyarakat
*
33
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Banyuwangi Tahun 2012
ditandai oleh meningkatnya etos kerja dan budaya kerja pegawai 3.
4.
Menguatnya kapasitas kelembagaan melalui regulasi yang konprehensif dan berkeadilan
Jenis, kelas, dan jumlah restoran
Meningkatnya kesadaran dan penegakan hukum
Kegiatan pembinaan terhadap LSM, Ormas dan OKP
Jenis, kelas, dan jumlah penginapan/ hotel Lahan bersertifikat Penyelesaian kasus tanah
Kegiatan pembinaan politik daerah Rasio penduduk berKTP per satuan penduduk Penegakan PERDA Tingkat penyelesaian pelanggaran K3 (ketertiban, ketentraman, keindahan) di Kabupaten Angka kriminalitas Jumlah demo Penyelesaian izin lokasi
5.
Menurunnya angka buta aksara
Angka melek huruf (AMH)
*
Angka rata-rata lama sekolah Angka partisipasi kasar SD/MI Angka partisipasi kasar SLTP Angka partisipasi kasar SLTA Angka Partisipasi Murni : Angka Partisipasi Murni (APM) SD/MI/Paket A
*
Angka Partisipasi Murni (APM) SMP/MTs/Paket B
*
Angka Partisipasi Murni (APM)) SMA/SMK/MA/Paket C 6.
Meningkatnya angka partisipasi pendidikan
Pendidikan Dasar : Angka partisipasi sekolah Rasio ketersediaan sekolah/penduduk usia sekolah Rasio guru/murid Rasio guru/murid per kelas rata-rata Pendidikan Menengah Pertama : (SLTP/MTs) Angka partisipasi sekolah Rasio ketersediaan sekolah terhadap penduduk usia sekolah Rasio guru terhadap murid Rasio guru terhadap murid per kelas rata- rata Pendidikan Menengah Atas : (SMA/SMK/MA) Angka partisipasi sekolah Rasio ketersediaan sekolah terhadap penduduk usia sekolah
Bab II Perencanaan dan Penetapan Kinerja
34
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Banyuwangi Tahun 2012
Rasio guru terhadap murid Rasio guru terhadap murid per kelas rata- rata Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) : Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Angka Kelulusan : Angka Kelulusan (AL) SD/MI Angka Kelulusan (AL) SMP/MTs Angka Kelulusan (AL) SMA/SMK/MA Angka Melanjutkan (AM) dari SD/MI ke SMP/MTs Angka Melanjutkan (AM) dari SMP/MTs ke SMA/SMK/MA Guru yang memenuhi kualifikasi S1/D-IV 7.
Meningkatnya kesadaran
Penduduk yang berusia >15 Tahun melek huruf (tidak buta
masyarakat akan
aksara)
pentingnya pendidikan
Angka Putus Sekolah (APS) SD/MI Angka Putus Sekolah (APS) SMP/MTs Angka Putus Sekolah (APS) SMA/SMK/MA Jumlah perpustakaan Jumlah pengunjung perpustakaan pertahun Koleksi buku yang tersedia di perpustakaan daerah
8
Meningkatnya usia harapan hidup
Angka usia harapan hidup
*
Cakupan Desa/Kelurahan Universal Child Immunization (UCI)
*
Cakupan penemuan dan penanganan penderita penyakit DBD Cakupan pelayanan kesehatan rujukan pasien masyarakat miskin Cakupan kunjungan bayi
*
BOR (Bed Occupancy rate )
*
AVLOS ( Average Length of Stay) BTO (Bed Turn Over) TOI ( Turn Over Interval) Angka Kematian > 48 jam (GDR) Angka Kematian < 48 jam (NDR) 9
Menurunnya angka
Angka kelangsungan hidup bayi (kematian bayi per 1000
kematian bayi
kelahiran) *
Bab II Perencanaan dan Penetapan Kinerja
35
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Banyuwangi Tahun 2012
10
Menurunnya angka
Angka kematian ibu melahirkan (per 100.000 kelahiran
kematian ibu melahirkan
hidup) Cakupan komplikasi kebidanan yang ditangani *
11
Menurunnya anak balita dibawah garis merah
12
Menurunnya prevalensi
Persentase balita gizi buruk
*
Cakupan Balita Gizi Buruk mendapat perawatan Rasio posyandu per satuan balita
gizi kurang pada balita 13
14
Meningkatnya cakupan persalinan oleh tenaga kesehatan Meningkatnya peserta KB aktif
Cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi kebidanan Rata-rata jumlah anak per keluarga Rasio akseptor KB Cakupan peserta KB aktif Keluarga pra sejahtera dan keluarga sejahtera I
15
Tersedianya obat dan perbekalan kesehatan yang aman, bermutu dan bermanfaat serta terjangkau oleh masyarakat
Cakupan puskesmas
*
Cakupan pembantu puskesmas Rasio puskesmas, poliklinik, pustu per 30.000 penduduk Rasio Rumah Sakit per 10.000 penduduk
16
Tersedianya tenaga kesehatan yang cukup, berkualitas dan profesional
Rasio dokter per satuan penduduk Rasio tenaga kefarmasian per 100.000 penduduk Rasio tenaga ahli gizi per 100.000 penduduk Jumlah Rumah Sakit Jumlah Puskemas, Pustu, Pusling
*
Jumlah Poliklinik * Jumlah Tenaga Medis Keperawatan (perawat dan bidan) Kefarmasian (apoteker dan ahli farmasi) Tenaga kesehatan Sanitarian Ahli gizi Rasio tenaga medis per 1000 penduduk Rasio tenaga keperawatan per 100.000 penduduk Rasio tenaga Kesehatan per 1000 penduduk 17
Terberdayakannya masyarakat melalui keterlibatan di dalam pelayanan kesehatan,
Bab II Perencanaan dan Penetapan Kinerja
Posyandu aktif
36
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Banyuwangi Tahun 2012
18
19
seperti terlibat dalam Posyandu, Polindes, dan Pos Siaga serta Poskestren Meningkatnya daya saing daerah dan kemandirian ekonomi berbasis pertanian
Produksi daging (Ton/Th)
*
Produksi telor (Ton/Th) * Produksi susu (ton/Th) * Mortalitas ternak (angka kematian ternak) Kejadian penyakit Jumlah Puskewan Kontribusi sektor peternakan terhadap PDRB Kontribusi sektor kehutanan terhadap PDRB Produktifitas padi atau bahan pangan utama lokal lainnya per hektar Kontribusi sektor pertanian / perkebunan terhadap PDRB Kontribusi sektor perkebunan (tanaman keras) terhadap PDRB Nilai tukar petani * Gabah Beras (Ton) Kesediaan pangan utama Produksi perikanan * Konsumsi ikan *
Meningkatkan industri
Kontribusi sektor perdagangan terhadap PDRB
olahan dan kreatif
Ekspor bersih perdagangan
berbasis pertanian
Kontribusi sektor industri terhadap PDRB Kontribusi industri rumah tangga terhadap PDRB sektor industri
*
Pertumbuhan industri 20
Termanfaatkannya fungsi ekologi, ekonomi dan sosial hutan
Rehabilitasi hutan dan lahan kritis Kerusakan kawasan hutan
21
Meningkatnya investasi di daerah baik PMA maupun PMDN
Jumlah investor berskala nasional (PMDN/PMA) *
22
23
24
25
Meningkatnya pemanfaatan potensi pariwisata seperti Kawah Ijen, Pantai Plengkung, Sukamade dan lainnya Meningkatnya profesionalisme pengelolaan koperasi dan UMKM Meningkatnya jejaring antar daerah, provinsi dan pusat serta jejaring pelaku ekonomi
Tersusunnya regulasi yang berhubungan dengan kompetisi kegiatan ekonomi di daerah
Bab II Perencanaan dan Penetapan Kinerja
*
Jumlah nilai investasi berskala nasional (PMDN / PMA) * Rasio daya serap tenaga kerja * Kontribusi sektor pertambangan terhadap PDRB Kenaikan / penurunan nilai realisasi PMDN (milyar rupiah)* Kunjungan wisata domistik * Kunjungan wisata mancanegara * Kontribusi sektor pariwisata terhadap PDRB
Prosentase koperasi aktif (melaksanakan RAT) * Jumlah UKM non BPR/LKM UKM 8 Jumlah BPR / LKM Usaha Mikro dan Kecil Jenis dan jumlah bank dan cabang Jenis dan jumlah perusahaan asuransi dan cabang Kontribusi (pertumbuhan) sektoral : Perdagangan, restoran dan hotel * Ekspor bersih perdagangan * Cakupan bina kelompok perdagangan / usaha informal Lama proses perijinan Penyelesaian ijin lokasi Sistem Informasi Pelayanan Perijinan dan Adiministrasi Pemerintah Pajak daerah (milyar RP) Retribusi Daerah (milyar RP)
*
37
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Banyuwangi Tahun 2012
Macam pajak daerah Macam retribusi daerah Jumlah Perda yang mendukung iklim usaha Persentase desa berstatus swasembada terhadap total desa Perda ekonomi kerakyatan * 26
Meningkatnya sarana
Jumlah jaringan komunikasi
informasi dan alat
Jumlah surat kabar nasional / lokal
transportasi
Jumlah penyiaran radio/TV lokal Jumlah penyiaran TV lokal Web site milik pemerintah daerah Proporsi panjang jaringan jalan dalam kondisi baik Jumlah arus penumpang angkutan umum Rasio ijin trayek
*
Jumlah uji kir angkutan umum
*
Jumlah Pelabuhan Laut/Udara/Terminal Bis Angkutan darat
*
*
Kepemilikan KIR angkutan umum
*
Lama pengujian kelayakan angkutan umum (KIR) Biaya pengujian kelayakan angkutan umum Pemasangan Rambu-rambu 27
Meningkatnya kualitas
*
*
*
*
*
Proporsi panjang jaringan jalan dalam kondisi baik
*
dan kuantitas jalan dan sarana serta prasarana yang menghubungkan daerah-daerah tujuan wisata 28
Meningkatnya sarana
Rasio jaringan irigasi dan luas daerah irigasi
dan prasarana penunjang
Rasio ketersediaan air dan kebutuhan air untuk irigasi dan
pertanian
lain keperluan Rasio ketersediaan air pada musim hujan dan musim kemarau (degradasi DAS) Rasio pemanfaatan air tanah dan air permukaan Rasio bangunan pengamanan pantai dengan panjang pantai yang terkenan abrasi Rasio jumlah SDM dengan luasan baku sawah irigasi Proporsi jaringan irigasi dalam kondisi baik dan teknis Sumber air / mata air yang dalam kondisi debit air stabil Daur ulang sistem irigasi Rasio Jaringan Irigasi Persentase penduduk yang memiliki lahan
29
Meningkatnya kuantitas
Rasio panjang jalan per jumlah kendaraan
dan kualitas jalan dan
Jumlah orang / barang yang terangkut angkutan umum
sarana serta prasarana
Jumlah orang / barang melalui dermaga / bandara / terminal
yang menghubungkan
per tahun
pusat-pusat kegiatan
Rasio tempat ibadah per satuan penduduk
ekonomi
Persentase rumah tinggal bersanitasi Rasio tempat pemakaman umum per satuan penduduk Rasio tempat pembuangan sampah (TPS) per satuan penduduk Rasio rumah layak huni Rasio permukiman layak huni Panjang jalan dilalui Roda 4
Bab II Perencanaan dan Penetapan Kinerja
38
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Banyuwangi Tahun 2012
Panjang jalan kabupaten dalam kondisi baik ( > 40 KM/Jam ) Panjang jalan yang memiliki trotoar dan drainase/ saluran pembuangan air (minimal 1,5 m)
*
Sempadan jalan yang dipakai pedagang kaki lima atau bangunan rumah liar
*
Drainase dalam kondisi baik/pembuangan aliran air tidak tersumbat
*
Luas irigasi Kabupaten dalam kondisi baik Lingkungan Pemukiman Pembangunan waduk, embung dan longstorege, cek dam, ground sill Pembangunan infrastruktur pengaman pantai dan muara sungai 30
Meningkatnya prasarana
Sekolah pendidikan SD/MI kondisi bangunan baik
dan sarana pendidikan
Sekolah pendidikan SMP/MTs kondisi bangunan baik
dan kesehatan dalam
Sekolah pendidikan SMA/SMK/MA kondisi bangunan baik
jumlah kualitas yang
Jumlah klub olahraga
memadai
Jumlah gedung olahraga Rumah tangga pengguna air bersih Rumah tangga pengguna listrik Rumah tangga ber-Sanitasi Lingkungan pemukiman kumuh Rumah layak huni Rasio Ruang Terbuka Hijau per Satuan Luas Wilayah ber HPL/HGB Persentase penanganan sampah
*
Persentase luas pemukiman yang tertata Pencemaran status mutu air
*
*
Cakupan penghijauan wilayah rawan longsor dan sumber mata air
*
Cakupan pengawasan terhadap pelaksanaan Amdal
*
Tempat pembuangan sampah (TPS) per satuan penduduk Penegakan hukum lingkungan
Sumber air/mata air dalam kondisi baik/kondisi debit stabil Ketaatan terhadap RTRW Luas wilayah produktif Luas wilayah industri Luas wilayah kebanjiran Luas wilayah kekeringan Luas wilayah perkotaan Rasio Ruang Terbuka Hijau per Satuan Luas Wilayah ber HPL/HGB Rasio bangunan ber-IMB per satuan bangunan
31
Tersusunnya dan tertatanya RTRW Kabupaten Banyuwangi secara terpadu dan konprehensif
32
Meningkatnya jumlah
Jalan Penghubung dari ibukota kecamatan ke kawasan
jalan poros desa
pemukiman penduduk (mimal dilalui roda 4)
Menurunnya tingkat
Angka partisipasi angkatan kerja
pengangguran
Angka sengketa pengusaha - pekerja per tahun
33
*
*
*
Tingkat partisipasi angkatan kerja Pencari kerja yang ditempatkan Tingkat pengganguran terbuka
*
Keselamatan dan perlindungan
Bab II Perencanaan dan Penetapan Kinerja
39
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Banyuwangi Tahun 2012
Perselisian buruh dan pengusaha terhadap kebijakan pemerintah Rasio ketergantungan Peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia Transmigrasi swakarsa (transmigrasi umum, TSM & TU ) 34
35
Menurunnya angka kemiskinan
Meningkatnya programprogram pembangunan yang berbasis pada pengarusutamaan gender
Prosentase penduduk diatas garis kemiskinan Persentase rumah tangga yang menggunakan listrik Persentase rumah tangga (RT) yang menggunakan air bersih Pengeluaran konsumsi rumah tangga per kapita (jt/th) Persentase partisipasi perempuan di lembaga pemerintah Partisipasi perempuan di lembaga swasta Rasio KDRT * Persentase jumlah tenaga kerja dibawah umur * Partisipasi angkatan kerja perempuan (Legislatif) * Partisipasi angkatan kerja perempuan (Eksekutif) * Penyelesaian pengaduan perlindungan perempuan dan anak dari tindakan kekerasan *
36
Meningkatnya jaminan
Sarana sosial seperti panti asuhan, panti jompo dan panti
dan perlindungan sosial
rehabilitasi
masyarakat
PMKS yang memperoleh bantuan sosial Penanganan penyandang masalah kesejahteraan sosial Penurunan PMKS
*
Prosentase penduduk mempunyai jaminan sosial 37
*
Meningkatnya peranan
Rata-rata jumlah kelompok binaan lembaga pemberdayaan
kelompok-kelompok
masyarakat (LPM)
dalam masyarakat di
Rata-rata jumlah kelompok binaan PKK
dalam berbagai kegiatan
Kontribusi produksi kelompok tani terhadap PDRB
pembangunan
Cakupan bina kelompok petani
*
*
Cakupan bina kelompok nelayan Jumlah nelayan yang dapat bantuan Pemda pada tahun Produksi perikanan kelompok nelayan Cakupan bina kelompok pedagang/usaha informal Cakupan bina kelompok pengrajin Jumlah LSM LPM Berprestasi PKK aktif Posyandu aktif * Swadaya Masyarakat terhadap Program pemberdayaan masyarakat Pemeliharaan Pasca Program pemberdayaan masyarakat 38
Meningkatnya upaya
Jumlah group kesenian
pelestarian dan
Jumlah gedung
pengembangan budaya
Penyelenggaraan festival seni dan budaya
lokal
Sarana penyelenggaraan seni dan budaya
*
*
Benda, situs dan kawasan cagar budaya yang dilestarikan
Bab II Perencanaan dan Penetapan Kinerja
*
40
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Banyuwangi Tahun 2012
f.
Prioritas Pembangunan Daerah Tahun 2012 Tantangan yang dihadapi pada tahun 2012 adalah terutama menyangkut peningkatan kesejahtaraan yaitu kemiskinan, pengangguran dan daerah tertinggal. Untuk mengatasi hal itu perlu dibuka kesempatan kepada seluruh anggota masyarakat untuk berpartisipasi dan berkontribusi dalam proses pertumbuhan ekonomi. Namun, kebijakan ini perlu disertai dengan kebijakan yang berpihak pada masyarakat yang lemah dan tertinggal (affirmative masyarakat.
policy)
guna
Sehingga
mengurangi
strategi
kesenjangan
pembangunan
kesejahteraan
yang
dipilih
di
adalah
pembangunan yang inklusif dan berkeadilan dirumuskan dengan tema “Percepatan Dan Perluasan Pertumbuhan Ekonomi Yang Inklusif Dan
Berkeadilan Bagi Peningkatan Kesejahteraan Rakyat.” Adapun di Provinsi Jawa Timur, berdasarkan hasil evaluasi, isu strategis, rancangan kerangka ekonomi daerah dan kerangka pendanaan, serta dalam rangka pencapaian sasaran prioritas pembangunan tahun 2012, maka telah menetapkan tema “Pemerataan Pembangunan Dan Percepatan
Pertumbuhan
Ekonomi
Yang
Didukung
Pemantapan
Tata
Kelola
Kepemerintahan Dalam Rangka Mewujudkan Kemakmuran Yang Lebih Baik.” Berdasarkan tema dan analisis kondisi Kabupaten Banyuwangi pada tahun-tahun sebelumnya, serta tantangan yang dihadapi pada tahun 2012, maka ditetapkan tema pembangunan daerah pada RKPD tahun 2012 “Menggerakkan Pembangunan Daerah Untuk Percepatan Pertumbuhan
Ekonomi Dan Pengurangan Disparitas Wilayah .” Maksud dari tema ini adalah : 1. Peningkatan kesejahteraan yang menjadi tujuan pembangunan daerah Kabupaten Banyuwangi Tahun 2012, dicapai dengan cara menggerakkan seluruh pelaku pembangunan daerah guna percepatan pertumbuhan ekonomi dan peningkatan produk domestik regional bruto. Hal ini selaras
Bab II Perencanaan dan Penetapan Kinerja
41
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Banyuwangi Tahun 2012
dengan tema pembangunan nasional dan tema pembangunan Provinsi Jawa Timur yaitu percepatan dan perluasan pertumbuhan ekonomi. 2. Upaya percepatan pertumbuhan ekonomi, juga dapat memberikan dampak adanya disparitas atau kesenjangan antar wilayah. Untuk itu upaya percepatan pertumbuhan ekonomi harus disinergikan dengan pengurangan kesenjangan antar wilayah, antar kecamatan maupun antar desa/kelurahan,
mengingat
setiap
warga
Kabupaten
Banyuwangi
mempunyai hak yang sama untuk menikmati hasil-hasil pembangunan serta mempunyai hak yang sama untuk berpartisipasi dalam proses pembangunan daerah. Tabel 2.2. Prioritas Pembangunan Daerah Prioritas Tahun Rencana (RPJMD)
Prioritas Pembangunan Daerah
Tahun 2010-2015
Tahun 2012
1.
Pengentasan kemiskinan dan
1.
pengangguran; 2.
Peningkatan akses dan kualitas
pengangguran; 2.
pendidikan yang bermoral dan berakhlak; 3.
Peningkatan akses dan kualitas
Pengentasan kemiskinan dan Peningkatan akses dan kualitas pendidikan yang bermoral dan berakhlak;
3.
kesehatan;
Peningkatan akses dan kualitas kesehatan;
4.
Revitalisasi sektor pertanian;
4.
Revitalisasi sektor pertanian;
5.
Pengembangan pariwisata berbasis
5.
Pengembangan pariwisata berbasis
kearifan lokal; 6.
7.
Peningkatan daya saing koperasi, usaha
kearifan lokal; 6.
Peningkatan daya saing koperasi, usaha
mikro, kecil dan menengah berbasis
mikro, kecil dan menengah berbasis
kelompok dan kluster;
kelompok dan kluster;
Pengembangan industri olahan dan kreatif
7.
berbasis pertanian;
Pengembangan industri olahan dan kreatif berbasis pertanian;
8.
Peningkatan investasi;
8.
Peningkatan investasi;
9.
Pemberdayaan kelompok masyarakat;
9.
Pemberdayaan kelompok masyarakat;
10.
Pengembangan perlindungan dan jaminan
10.
Pengembangan perlindungan dan
sosial; 11.
Pengembangan infrastruktur dan tata
jaminan sosial; 11.
ruang; 12.
Peningkatan akses transportasi dan
Pengembangan infrastruktur dan tata ruang;
12.
informasi;
Peningkatan akses transportasi dan informasi;
13.
Rehabilitasi lahan dan hutan;
13.
Rehabilitasi lahan dan hutan;
14.
Pelestarian dan pengembangan budaya
14.
Pelestarian dan pengembangan budaya
lokal; 15.
Pengarusutamaan jender dan perlindungan
Bab II Perencanaan dan Penetapan Kinerja
lokal; 15.
Pengarusutamaan jender dan
42
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Banyuwangi Tahun 2012
anak.
perlindungan anak.
16.
Peningkatan kesadaran hukum;
16.
Peningkatan kesadaran hukum;
17.
Penguatan regulasi ekonomi kerakyatan;
17.
Penguatan regulasi ekonomi kerakyatan;
18.
Pengembangan jejaring kekuatan-
18.
Pengembangan jejaring kekuatan-
19.
kekuatan ekonomi antar daerah, provinsi
kekuatan ekonomi antar daerah, provinsi
dan pusat;
dan pusat;
Peningkatan kapasitas birokrasi dan
19.
kualitas pelayanan publik; 20.
Peningkatan tata kelola pemerintahan yang baik dan efektif;
2.2.
Peningkatan kapasitas birokrasi dan kualitas pelayanan publik;
20.
Peningkatan tata kelola pemerintahan yang baik dan efektif;
Rencana Kinerja Perencanaan kinerja merupakan proses penyusunan Rencana Kinerja sebagai penjabaran dari sasaran dan program yang telah ditetapkan dalam Rencana Strategis, yang akan dilaksanakan oleh instansi pemerintah melalui berbagai kegiatan tahunan. Penyusunan Rencana Kinerja dilaksanakan seiring dengan agenda penyusunan dari kebijakan anggaran serta merupakan komitmen bagi instansi untuk mencapainya dalam tahun tertentu. Di dalam Rencana Kinerja ditetapkan Rencana Capaian Kinerja Tahunan untuk seluruh indikator kinerja yang ada pada tingkat sasaran dan kegiatan melalui Penetapan Kinerja Pemerintah Kabupaten Banyuwangi Tahun 2012. Dokumen Rencana Kinerja memuat informasi tentang sasaran yang ingin dicapai dalam tahun yang bersangkutan, Indikator Kinerja Sasaran, dan Rencana Capaiannya. Indikator Kinerja adalah ukuran kuantitatif dan kualitatif yang menggambarkan tingkat pencapaian tujuan dan sasaran organisasi. Rencana Kinerja Pemerintah Kabupaten Banyuwangi tahun 2012 (ada
dilampiran LAKIP ini). 2.3. Penetapan Kinerja Penetapan kinerja merupakan amanat Intruksi Presiden Nomor 5 Tahun 2004 tentang Percepatan Pemberantasan Korupsi dan Peraturan Menteri Bab II Perencanaan dan Penetapan Kinerja
43
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Banyuwangi Tahun 2012
Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. Penetapan Kinerja pada dasarnya adalah pernyataan komitmen yang mempresentasikan tekad dan janji untuk mencapai kinerja yang jelas dan terukur dalam rentang waktu satu tahun tertentu dengan mempertimbangkan sumber daya yang dikelolanya. Tujuan khusus Penetapan Kinerja antara lain adalah untuk : meningkatkan akuntabilitas, transparansi, dan kinerja aparatur, sebagai wujud nyata komitmen antara penerima amanah dengan pemberi amanah; sebagai dasar penilaian keberhasilan/kegagalan pencapaian tujuan dan sasaran organisasi; menciptakan tolok ukur kinerja sebagai dasar evaluasi kinerja aparatur; dan sebagai dasar pemberian reward atau penghargaan dan sanksi. Adapun Penetapan Kinerja Pemerintah Kabupaten Banyuwangi Tahun 2012 adalah sebagai berikut :
Sasaran Strategis 1 Terwujudnya Tata Kelola Pemerintahan Yang Baik dan Bersih Indikator Kinerja Utama Rasio jumlah Polisi Pamong Praja per 10.000 penduduk Jumlah Linmas per Jumlah 10.000 Penduduk Rasio Pos Siskamling per jumlah desa/kelurahan
Satuan
Target 2012
%
1 : 0,84
%
51,24
Buah
80
Pengelolaan arsip secara baku
%
40
Peningkatan SDM pengelola kearsipan
%
80
Tersimpannya arsip inaktif dan statis
%
35
Cakupan patroli petugas Satpol PP
Kegiatan
144
Cakupan pelayanan bencana kebakaran kabupaten
%
0,0009
Tingkat waktu tanggap (response time rate) daerah layanan Wilayah Manajemen Kebakaran (WMK) Cakupan sarana prasarana perkantoran pemerintahan desa yang baik Sistim Informasi Manajemen Pemda
%
80
%
93
Sistim
9
%
46
Rasio bayi berAkte Kelahiran
Bab II Perencanaan dan Penetapan Kinerja
44
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Banyuwangi Tahun 2012
Rasio pasangan berAkte Nikah
%
0,164
Kepemilikan KTP
%
85,71
Kepemilikan akta kelahiran per 1000 penduduk
%
8,03
Ada / Tidak
SIAK 2010
Sudah / Belum
Sudah
Dokumen
Tersedia
Dokumen
Tersedia
Dokumen
Tersedia
Ketersediaan database kependudukan skala provinsi Penerapan KTP nasional berbasis NIK Tersedianya dokumen perencanaan : RPJPD yang telah ditetapkan dengan Perda Tersedianya dokumen perencanaan : RPJMD yang telah ditetapkan dengan Perda / Perkada Tersedianya dokumen perencanaan : RKPD yang telah ditetapkan dengan Perkada Penjabaran program RPJMD kedalam RKPD
Dokumen
Tersedia
Buku "Kabupaten dalam Angka"
Ada / Tidak
Ada
Buku "PDRB Kabupaten"
Ada / Tidak
Ada
Sasaran Strategis 2 Meningkatnya Kualitas Sdm Aparatur Pemerintah Daerah Yang Ditandai oleh Meningkatnya Etos Kerja Dan Budaya Kerja Pegawai Indikator Kinerja Utama Indeks Kepuasan Layanan Masyarakat
Satuan %
Target 2012 78
Sasaran Strategis 3 Menguatnya Kapasitas Kelembagaan Melalui Regulasi Yang Konprehensif Dan Berkeadilan Indikator Kinerja Utama Jenis, kelas, dan jumlah restoran
Satuan
Target 2012
Restoran
59
Jenis, kelas, dan jumlah penginapan/ hotel
Penginapan /
62
Hotel Lahan bersertifikat
%
13
Penyelesaian kasus tanah
%
100
Sasaran Strategis 4 Meningkatnya kesadaran dan penegakan hukum Indikator Kinerja Utama Kegiatan pembinaan terhadap LSM, Ormas dan OKP
Satuan %
Target 2012 60
Kegiatan pembinaan politik daerah
%
60
Rasio penduduk berKTP per satuan penduduk
%
1 : 1,16
Penegakan PERDA
%
91
Tingkat penyelesaian pelanggaran K3 (ketertiban, ketentraman, keindahan) di Kabupaten Angka kriminalitas Jumlah demo Penyelesaian izin lokasi
%
87
Kasus Kali %
722 4 97,7
Satuan
Target 2012
Angka melek huruf (AMH)
%
98,45-98,23
Angka rata-rata lama sekolah
%
7,25
Angka partisipasi kasar SD/MI
%
108,66
Angka partisipasi kasar SLTP
%
96,99
Sasaran Strategis 5 Menurunnya angka buta aksara Indikator Kinerja Utama
Bab II Perencanaan dan Penetapan Kinerja
45
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Banyuwangi Tahun 2012
Angka partisipasi kasar SLTA
%
60,29
Angka Partisipasi Murni (APM) SD/MI/Paket A
%
97,92
Angka Partisipasi Murni (APM) SMP/MTs/Paket B
%
73,58
Angka Partisipasi Murni (APM)) SMA/SMK/MA/Paket C
%
44,32
Angka Partisipasi Murni :
Sasaran Strategis 6 Meningkatnya angka partisipasi pendidikan Indikator Kinerja Utama
Satuan
Target 2012
Angka partisipasi sekolah
%
100
Rasio ketersediaan sekolah/penduduk usia sekolah
%
96,76
Rasio guru/murid
%
15,32
Rasio guru/murid per kelas rata-rata
%
23,59
Angka partisipasi sekolah
%
93,69
Rasio ketersediaan sekolah terhadap penduduk usia
%
96,76
Rasio guru terhadap murid
%
15,43
Rasio guru terhadap murid per kelas rata- rata
%
38,06
Angka partisipasi sekolah
%
77,04
Rasio ketersediaan sekolah terhadap penduduk usia
%
52,01
Rasio guru terhadap murid
%
15,24
Rasio guru terhadap murid per kelas rata- rata
%
38,06
Angka Kelulusan (AL) SD/MI
%
99,75
Angka Kelulusan (AL) SMP/MTs
%
96,18
Angka Kelulusan (AL) SMA/SMK/MA
%
95,78
Angka Melanjutkan (AM) dari SD/MI ke SMP/MTs
%
99,69
Angka Melanjutkan (AM) dari SMP/MTs ke SMA/SMK/MA
%
88,74
Guru yang memenuhi kualifikasi S1/D-IV
%
85,92
Pendidikan Dasar :
Pendidikan Menengah Pertama : (SLTP/MTs)
sekolah
Pendidikan Menengah Atas : (SMA/SMK/MA)
sekolah
Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) : Angka Kelulusan :
Sasaran Strategis 7 Meningkatnya kesadaran masyarakat akan pentingnya pendidikan Indikator Kinerja Utama
Satuan
Target 2012
%
99,86
Angka Putus Sekolah (APS) SD/MI
%
0,04
Angka Putus Sekolah (APS) SMP/MTs
%
0,49
Angka Putus Sekolah (APS) SMA/SMK/MA
%
1,29
Jumlah perpustakaan
%
1
Jumlah pengunjung perpustakaan pertahun
%
57.653
Koleksi buku yang tersedia di perpustakaan daerah
%
58.610
Penduduk yang berusia >15 Tahun melek huruf (tidak buta aksara)
Bab II Perencanaan dan Penetapan Kinerja
46
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Banyuwangi Tahun 2012
Sasaran Strategis 8 Meningkatnya usia harapan hidup Indikator Kinerja Utama
Satuan
Target 2012
Angka usia harapan hidup
Th
67,0-67,50
Cakupan Desa/Kelurahan Universal Child Immunization
%
90
%
100
%
15
Cakupan kunjungan bayi
%
86
BOR (Bed Occupancy rate )
%
60
AVLOS ( Average Length of Stay)
Hari
9
BTO (Bed Turn Over)
Kali
50
TOI ( Turn Over Interval)
hari
4
per mile
45
(UCI) Cakupan penemuan dan penanganan penderita penyakit DBD Cakupan pelayanan kesehatan rujukan pasien masyarakat miskin
Angka Kematian > 48 jam (GDR)
(‰) Angka Kematian < 48 jam (NDR)
per mile
70
(‰) Sasaran Strategis 9 Menurunnya angka kematian bayi Indikator Kinerja Utama Angka kelangsungan hidup bayi (kematian bayi per 1000
Satuan
Target 2012
%
30
kelahiran) Sasaran Strategis 10 Menurunnya angka kematian ibu melahirkan Indikator Kinerja Utama Angka kematian ibu melahirkan (per 100.000 kelahiran
Satuan
Target 2012
%
70
%
81
hidup) Cakupan komplikasi kebidanan yang ditangani Sasaran Strategis 11 Menurunnya anak balita dibawah garis merah Indikator Kinerja Utama
Satuan
Target 2012
Persentase balita gizi buruk
%
≤5
Cakupan Balita Gizi Buruk mendapat perawatan
%
100
Sasaran Strategis 12 Menurunnya prevalensi gizi kurang pada balita Indikator Kinerja Utama Rasio posyandu per satuan balita
Satuan
Target 2012
%
1,95
Sasaran Strategis 13 Meningkatnya cakupan persalinan oleh tenaga kesehatan
Bab II Perencanaan dan Penetapan Kinerja
47
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Banyuwangi Tahun 2012
Indikator Kinerja Utama
Satuan
Target 2012
%
95,4
Satuan
Target 2012
orang
2
Rasio akseptor KB
%
0,72
Cakupan peserta KB aktif
%
72,8
Keluarga pra sejahtera dan keluarga sejahtera I
%
41,6
Cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi kebidanan Sasaran Strategis 14 Meningkatnya peserta KB aktif Indikator Kinerja Utama Rata-rata jumlah anak per keluarga
Sasaran Strategis 15 Tersedianya obat dan perbekalan kesehatan yang aman, bermutu dan bermanfaat serta terjangkau oleh masyarakat Indikator Kinerja Utama
Satuan
Target 2012
%
100
Cakupan pembantu puskesmas
%
48,39
Rasio puskesmas, poliklinik, pustu per 30.000 penduduk
%
142,18
Rasio Rumah Sakit per 10.000 penduduk
%
1:14,53
Satuan
Target 2012
Rasio dokter per satuan penduduk
%
7,45
Rasio tenaga kefarmasian per 100.000 penduduk
%
2,19
Rasio tenaga ahli gizi per 100.000 penduduk
%
2,31
Jumlah Rumah Sakit
RS
11
Puskesmas,
216
Cakupan puskesmas
Sasaran Strategis 16 Tersedianya tenaga kesehatan yang cukup, berkualitas dan profesional Indikator Kinerja Utama
Jumlah Puskemas, Pustu, Pusling
Pustu, Pusling Jumlah Tenaga Medis
Orang
250
Keperawatan (perawat dan bidan)
Orang
1.250
Kefarmasian (apoteker dan ahli farmasi)
Orang
37
Tenaga kesehatan
Orang
60
Sanitarian
Orang
31
Ahli gizi
Orang
37
Rasio tenaga medis per 1000 penduduk
%
15,64
Rasio tenaga keperawatan per 100.000 penduduk
%
44,05
Rasio tenaga Kesehatan per 1000 penduduk
%
3,75
Sasaran Strategis 17 Terberdayakannya masyarakat melalui keterlibatan di dalam pelayanan kesehatan, seperti terlibat dalam Posyandu, Polindes, dan Pos Siaga serta Poskestren Indikator Kinerja Utama
Bab II Perencanaan dan Penetapan Kinerja
Satuan
Target 2012
48
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Banyuwangi Tahun 2012
Posyandu aktif
%
100
Sasaran Strategis 18 Meningkatnya daya saing daerah dan kemandirian ekonomi berbasis pertanian Indikator Kinerja Utama Produksi daging (Ton/Th)
Satuan
Target 2012
Ton
5.674
Produksi telor (Ton/Th)
Ton
9.389
Produksi susu (ton/Th)
Ton
424.706
Mortalitas ternak (angka kematian ternak)
%
0,5
Kejadian penyakit
%
5,8
Jumlah Puskewan
Puskewan\
8
Kontribusi sektor peternakan terhadap PDRB
%
7,63
Kontribusi sektor kehutanan terhadap PDRB
%
1,07
Kw/hektar
65,03
%
49,27
%
9,05
Produktifitas padi atau bahan pangan utama lokal lainnya per hektar Kontribusi sektor pertanian / perkebunan terhadap PDRB Kontribusi sektor perkebunan (tanaman keras) terhadap PDRB Nilai tukar petani
%
110,65
Gabah
Ton
833.572
Beras (Ton)
Ton
502.122
%
305,28
Ton
60.810
%
29,6
Kesediaan pangan utama Produksi perikanan Konsumsi ikan
Sasaran Strategis 19 Meningkatkan industri olahan dan kreatif berbasis pertanian Indikator Kinerja Utama
Satuan
Target 2012
%
23,81
Rp.
17.162.308
Kontribusi sektor industri terhadap PDRB
%
5,68
Kontribusi industri rumah tangga terhadap PDRB sektor
%
6,0
%
4,85
Kontribusi sektor perdagangan terhadap PDRB Ekspor bersih perdagangan
industri Pertumbuhan industri Sasaran Strategis 20 Termanfaatkannya fungsi ekologi, ekonomi dan sosial hutan Indikator Kinerja Utama Rehabilitasi hutan dan lahan kritis Kerusakan kawasan hutan
Satuan
Target 2012
%
1,05
%
0,04
Sasaran Strategis 21 Meningkatnya investasi di daerah baik PMA maupun PMDN Indikator Kinerja Utama Jumlah investor berskala nasional (PMDN/PMA)
Satuan
Target 2012
Investor
1
Jumlah nilai investasi berskala nasional (PMDN / PMA) Rasio daya serap tenaga kerja Kontribusi sektor pertambangan terhadap PDRB Kenaikan / penurunan nilai realisasi PMDN (milyar rupiah)
Bab II Perencanaan dan Penetapan Kinerja
50 Orang
238
%
4,04
Rp.
1
49
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Banyuwangi Tahun 2012
Sasaran Strategis 22 Meningkatnya pemanfaatan potensi pariwisata seperti Kawah Ijen, Pantai Plengkung, Sukamade dan lainnya Indikator Kinerja Utama
Satuan
Target 2012
Kunjungan wisata domistik
Orang
786.114
Kunjungan wisata mancanegara
Orang
20.437
%
3,71
Kontribusi sektor pariwisata terhadap PDRB
Sasaran Strategis 23 Meningkatnya profesionalisme pengelolaan koperasi dan UMKM Indikator Kinerja Utama Prosentase koperasi aktif (melaksanakan RAT) Jumlah UKM non BPR/LKM UKM Jumlah BPR / LKM Usaha Mikro dan Kecil
Satuan
Target 2012
%
79,9
UKM
21.000
BPR/LKM
1.900
UMK
36
Sasaran Strategis 24 Meningkatnya jejaring antar daerah, provinsi dan pusat serta jejaring pelaku ekonomi Indikator Kinerja Utama Jenis dan jumlah bank dan cabang Jenis dan jumlah perusahaan asuransi dan cabang
Satuan
Target 2012
Bank
43
Perush. Asuransi
4
Sasaran Strategis 25 Tersusunnya regulasi yang berhubungan dengan kompetisi kegiatan ekonomi di daerah Indikator Kinerja Utama
Satuan
Target 2012
Lama proses perijinan
%
92,31
Penyelesaian ijin lokasi
%
97,7
Ada / Tidak ada
Ada
Rp.
35,611
Sistem Informasi Pelayanan Perijinan dan Adiministrasi Pemerintah Pajak daerah (milyar RP) Retribusi Daerah (milyar RP)
Rp.
25,578
Macam pajak daerah
Macam
11
Macam retribusi daerah
Macam
30
Perda
1
%
93
Perda
1
Jumlah Perda yang mendukung iklim usaha Persentase desa berstatus swasembada terhadap total desa Perda ekonomi kerakyatan
Sasaran Strategis 26 Meningkatnya sarana informasi dan alat transportasi Indikator Kinerja Utama Jumlah jaringan komunikasi Jumlah surat kabar nasional / lokal Jumlah penyiaran radio/TV lokal
Satuan
Target 2012
Jaringan
13
Jenis
18
Penyiaran /
49/2
tayang Jumlah penyiaran TV lokal
Tayang
1
Web site milik pemerintah daerah
Web site
1
%
92
Proporsi panjang jaringan jalan dalam kondisi baik
Bab II Perencanaan dan Penetapan Kinerja
50
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Banyuwangi Tahun 2012
Jumlah arus penumpang angkutan umum
Orang
1.568.444
%
0,00032
Jumlah uji kir angkutan umum
Angkutan
1.420
Jumlah Pelabuhan Laut/Udara/Terminal Bis
Pelabuhan
2/1/8
Angkutan darat
%
0,001
Kepemilikan KIR angkutan umum
%
31,16
Menit
20
Rp.
37.500
%
0,055
Rasio ijin trayek
Lama pengujian kelayakan angkutan umum (KIR) Biaya pengujian kelayakan angkutan umum Pemasangan Rambu-rambu
Sasaran Strategis 27 Meningkatnya kualitas dan kuantitas jalan dan sarana serta prasarana yang menghubungkan daerah-daerah tujuan wisata Indikator Kinerja Utama Proporsi panjang jaringan jalan dalam kondisi baik
Satuan
Target 2012
%
92
Sasaran Strategis 28 Meningkatnya sarana dan prasarana penunjang pertanian Indikator Kinerja Utama
Satuan
Target 2012
Rasio jaringan irigasi dan luas daerah irigasi
%
85
Rasio ketersediaan air dan kebutuhan air untuk irigasi dan
%
40
%
85
Rasio pemanfaatan air tanah dan air permukaan
%
85
Rasio bangunan pengamanan pantai dengan panjang pantai
%
40
Rasio jumlah SDM dengan luasan baku sawah irigasi
%
80
Proporsi jaringan irigasi dalam kondisi baik dan teknis
%
85
Sumber air / mata air yang dalam kondisi debit air stabil
%
85
Daur ulang sistem irigasi
%
40
Rasio Jaringan Irigasi
%
85
Persentase penduduk yang memiliki lahan
%
20
lain keperluan Rasio ketersediaan air pada musim hujan dan musim kemarau (degradasi DAS)
yang terkenan abrasi
Sasaran Strategis 29 Meningkatnya kuantitas dan kualitas jalan dan sarana serta prasarana yang menghubungkan pusat-pusat kegiatan ekonomi Indikator Kinerja Utama Rasio panjang jalan per jumlah kendaraan
Satuan
Target 2012
%
0,005
Jumlah orang / barang yang terangkut angkutan umum
Orang
1.568.444
Jumlah orang / barang melalui dermaga / bandara / terminal
Orang
1.568.444
Rasio tempat ibadah per satuan penduduk
%
85
Persentase rumah tinggal bersanitasi
%
82
per tahun
Bab II Perencanaan dan Penetapan Kinerja
51
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Banyuwangi Tahun 2012
Rasio tempat pemakaman umum per satuan penduduk
%
55
Rasio tempat pembuangan sampah (TPS) per satuan
%
55
Rasio rumah layak huni
%
50
Rasio permukiman layak huni
%
50
Panjang jalan dilalui Roda 4
%
0,0002
Panjang jalan kabupaten dalam kondisi baik ( > 40 KM/Jam )
%
92,40
Km
25.500
%
30
%
78
%
97
Lingkungan Pemukiman
Pemukiman
113.991
Pembangunan waduk, embung dan longstorege, cek dam,
Bangunan
25
%
80
penduduk
Panjang jalan yang memiliki trotoar dan drainase/ saluran pembuangan air (minimal 1,5 m) Sempadan jalan yang dipakai pedagang kaki lima atau bangunan rumah liar Drainase dalam kondisi baik/pembuangan aliran air tidak tersumbat Luas irigasi Kabupaten dalam kondisi baik
ground sill Pembangunan infrastruktur pengaman pantai dan muara sungai Sasaran Strategis 30 Meningkatnya prasarana dan sarana pendidikan dan kesehatan dalam jumlah kualitas yang memadai Satuan
Target 2012
Sekolah pendidikan SD/MI kondisi bangunan baik
Indikator Kinerja Utama
%
86,03
Sekolah pendidikan SMP/MTs kondisi bangunan baik
%
84,56
Sekolah pendidikan SMA/SMK/MA kondisi bangunan baik
%
96,86
Klub
62
Gedung
2
Rumah tangga pengguna air bersih
RT
32.670
Rumah tangga pengguna listrik
RT
326.537
Rumah tangga ber-Sanitasi
RT
476.227
pemukiman
37.150
Rumah
1.296.007
%
40
Persentase penanganan sampah
%
42,5
Persentase luas pemukiman yang tertata
%
37
Pencemaran status mutu air
%
90
Cakupan penghijauan wilayah rawan longsor dan sumber
%
78
Cakupan pengawasan terhadap pelaksanaan Amdal
%
74,19
Tempat pembuangan sampah (TPS) per satuan penduduk
%
40
Penegakan hukum lingkungan
%
85
Sumber air/mata air dalam kondisi baik/kondisi debit stabil
%
82
Jumlah klub olahraga Jumlah gedung olahraga
Lingkungan pemukiman kumuh Rumah layak huni Rasio Ruang Terbuka Hijau per Satuan Luas Wilayah ber HPL/HGB
mata air
Sasaran Strategis 31 Tersusunnya dan tertatanya RTRW Kabupaten Banyuwangi secara terpadu dan konprehensif
Bab II Perencanaan dan Penetapan Kinerja
52
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Banyuwangi Tahun 2012
Indikator Kinerja Utama
Satuan
Target 2012
Kondisi
Baik
Luas wilayah produktif
%
82,6
Luas wilayah industri
%
2,39
Luas wilayah kebanjiran
%
0,09
Luas wilayah kekeringan
%
0,09
Luas wilayah perkotaan
%
9,7
Rasio Ruang Terbuka Hijau per Satuan Luas Wilayah ber HPL/HGB Rasio bangunan ber-IMB per satuan bangunan
%
40
Bangunan
3.555
Ketaatan terhadap RTRW
Sasaran Strategis 32 Meningkatnya jumlah jalan poros desa Indikator Kinerja Utama
Satuan
Target 2012
%
92
Satuan
Target 2012
Angka partisipasi angkatan kerja
%
71,6
Angka sengketa pengusaha - pekerja per tahun
%
1,72
Tingkat partisipasi angkatan kerja
%
71,6
Pencari kerja yang ditempatkan
%
20,1
Tingkat pengganguran terbuka
%
3,64-4,64
Keselamatan dan perlindungan
%
74,57
Perselisian buruh dan pengusaha terhadap kebijakan
%
26,67
Rasio ketergantungan
%
32,7
Peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia
%
30
Transmigrasi swakarsa (transmigrasi umum, TSM & TU )
%
17,66
Jalan Penghubung dari ibukota kecamatan ke kawasan pemukiman penduduk (mimal dilalui roda 4) Sasaran Strategis 33 Menurunnya tingkat pengangguran Indikator Kinerja Utama
pemerintah
Sasaran Strategis 34 Menurunnya angka kemiskinan Satuan
Target 2012
Prosentase penduduk diatas garis kemiskinan
Indikator Kinerja Utama
%
82,72
Persentase rumah tangga yang menggunakan listrik
%
65,27
Persentase rumah tangga (RT) yang menggunakan air bersih Pengeluaran konsumsi rumah tangga per kapita (jt/th)
%
7,28
%
58,63
Sasaran Strategis 35 Meningkatnya program-program pembangunan yang berbasis pada pengarusutamaan gender Indikator Kinerja Utama
Satuan
Target 2012
Persentase partisipasi perempuan di lembaga pemerintah
%
15,5
Partisipasi perempuan di lembaga swasta
%
85,5
Bab II Perencanaan dan Penetapan Kinerja
53
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Banyuwangi Tahun 2012
Rasio KDRT
%
0,007
Persentase jumlah tenaga kerja dibawah umur
%
0,53
Partisipasi angkatan kerja perempuan (Legislatif)
%
16,09
Partisipasi angkatan kerja perempuan (Eksekutif)
%
38,28
Penyelesaian pengaduan perlindungan perempuan dan anak dari tindakan kekerasan
%
85,5
Sasaran Strategis 36 Meningkatnya jaminan dan perlindungan sosial masyarakat Indikator Kinerja Utama
Satuan
Target 2012
Unit
80
PMKS yang memperoleh bantuan sosial
%
0,034
Penanganan penyandang masalah kesejahteraan sosial
%
0,034
Sarana sosial seperti panti asuhan, panti jompo dan panti rehabilitasi
Sasaran Strategis 37 Meningkatnya peranan kelompok-kelompok dalam masyarakat di dalam berbagai kegiatan pembangunan Indikator Kinerja Utama
Satuan
Target 2012
Kelompok
80
Kelompok
80
Kontribusi produksi kelompok tani terhadap PDRB
%
3,86
Cakupan bina kelompok petani
%
26,15
Kelompok
37
Nelayan
7
Ton
137,1
Kelompok
27
Sentra
16
Jumlah LSM
LSM
217
LPM Berprestasi
LPM
40
PKK aktif
PKK
100
%
75
%
60
Rata-rata jumlah kelompok binaan lembaga pemberdayaan masyarakat (LPM) Rata-rata jumlah kelompok binaan PKK
Cakupan bina kelompok nelayan Jumlah nelayan yang dapat bantuan Pemda pada tahun Produksi perikanan kelompok nelayan Cakupan bina kelompok pedagang/usaha informal Cakupan bina kelompok pengrajin
Swadaya Masyarakat terhadap Program pemberdayaan masyarakat Pemeliharaan Pasca Program pemberdayaan masyarakat Sasaran Strategis 38
Meningkatnya upaya pelestarian dan pengembangan budaya lokal Indikator Kinerja Utama
Satuan
Target 2012
Group
685
Gedung
1
Penyelenggaraan festival seni dan budaya
kali
5
Sarana penyelenggaraan seni dan budaya
Unit
9
Buah/tempat
25
Jumlah group kesenian Jumlah gedung
Benda, situs dan kawasan cagar budaya yang dilestarikan
Bab II Perencanaan dan Penetapan Kinerja
54
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Banyuwangi Tahun 2012
Bab II Perencanaan dan Penetapan Kinerja
55
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Banyuwangi Tahun 2012
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA
3.1. Pengukuran Kinerja Akuntabilitas adalah kewajiban untuk menjawab dari perorangan, badan hukum atau pimpinan kolektif secara transparan mengenai keberhasilan atau kegagalan dalam melaksanakan misi organisasi kepada pihak-pihak yang berwenang menerima pelaporan akuntabilitas/pemberi amanah. Pemerintah
Kabupaten
Banyuwangi
selaku
pengemban
amanah
masyarakat Banyuwangi melaksanakan kewajiban mempertanggungjawabkan amanah
tersebut.
Penyajian
Laporan
Akuntabilitas
Kinerja
Pemerintah
Kabupaten Banyuwangi yang dibuat sesuai ketentuan yang diamanatkan dalam Inpres Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, Keputusan Kepala Lembaga Administrasi Negara Nomor : 589/IX/6/Y/1999 tentang Pedoman Penyusunan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, Keputusan Kepala LAN Nomor 239/IX/618/2003 tentang Perbaikan Pedoman Penyusunan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010 tentang Penyusunan Penetapan Kinerja dan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. Laporan tersebut memberikan gambaran penilaian tingkat pencapaian target sasaran dari masing-masing indikator kinerja sasaran yang ditetapkan dalam dokumen RPJMD Kabupaten Banyuwangi 2010-2015. Sesuai ketentuan tersebut, pengukuran kinerja digunakan untuk menilai keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan sasaran dan program yang telah ditetapkan dalam rangka mewujudkan misi dan visi Pemerintah Kabupaten Banyuwangi. Bab III Akuntabilitas Kinerja
56
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Banyuwangi Tahun 2012
a. Kerangka Pengukuran Kinerja Mengacu pada ketentuan yang berlaku dalam Inpres Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, Keputusan Kepala Lembaga Administrasi Negara Nomor : 589/IX/6/Y/1999 tentang Pedoman Penyusunan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, Keputusan Kepala
LAN
Nomor
239/IX/618/2003
tentang
Perbaikan
Pedoman
Penyusunan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010 tentang Penyusunan Penetapan Kinerja dan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, Kinerja Pemerintah Kabupaten Banyuwangi berdasarkan tingkat pencapaian sasaran dan indikator
sasaran
serta
menggambarkan
pula
tingkat
capaian
pada
program/kegiatan. Untuk mengetahui gambaran mengenai tingkat pencapaian sasaran dan program/kegiatan dilakukan melalui media Rencana Kinerja yang dibandingkan dengan realisasinya. Pencapaian Sasaran diperoleh dengan cara membandingkan target dengan Realisasi Indikator Sasaran melalui media formulir Pengukuran Kinerja. Kemudian atas hasil pengukuran kinerja tersebut dilakukan evaluasi untuk mengetahui keberhasilan dan kegagalan pencapaian sasaran strategis Pemerintah Kabupaten Banyuwangi. Untuk
mempermudah
interprestasi
atas
pencapaian
sasaran
diberlakukan nilai disertai makna dari nilai tersebut yaitu: - 85 s.d. 100 = Baik Sekali (BS) - 70 s.d. <85 = Baik (B) - 55 s.d. <70 = Cukup (C) - < 55 = Kurang (K) Bab III Akuntabilitas Kinerja
57
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Banyuwangi Tahun 2012
Selanjutnya berdasarkan hasil evaluasi kinerja dilakukan analisis pencapaian kinerja untuk memberikan informasi yang lebih transparan mengenai sebab-sebab tercapai atau tidak tercapainya kinerja yang diharapkan. � Indikator Kinerja Indikator
Kinerja
adalah
ukuran
kuantitatif
dan
kualitatif
yang
menggambarkan tingkat pencapaian suatu sasaran atau tujuan yang telah ditetapkan. � Indikator Sasaran Indikator Sasaran adalah sesuatu yang dapat menunjukkan secara signifikan mengenai keberhasilan atau kegagalan pencapaian sasaran. Indikator Sasaran dilengkapi dengan Target Kuantitatif dan satuannya untuk mempermudah pengukuran pencapaian sasaran. b. Analisis Pencapaian Sasaran dan Pengukuran Kinerja Secara umum Pemerintah Kabupaten Banyuwangi telah dapat melaksanakan tugas dalam rangka mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan dalam RPJMD Kabupaten Banyuwangi Tahun 2010–2015. Dalam RPJMD Kabupaten Banyuwangi Tahun 2010–2015 untuk mewujudkan Visi telah ditetapkan 9 Misi yang diinstisarikan menjadi 5 Misi, 7 Tujuan dan 42 Sasaran. Berdasarkan Rencana Kerja dan Penetapan Kinerja tahun 2012, telah ditetapkan 38 (tiga puluh delapan sasaran), dengan indikator sasaran sebanyak 275 (dua ratus tujuah puluh lima) indikator sasaran terdiri dari 1 tujuan dan 36 indikator kinerja untuk Misi I, 1 tujuan dan 75 indikator kinerja untuk Misi II, 2 tujuan dan 48 indikator kinerja untuk Misi III, 2 tujuan dan 73 indikator kinerja untuk Misi IV, dan 1 tujuan dan 43 indikator kinerja untuk Misi V. Dari ketiga puluh delapan sasaran dengan 275 indikator kinerja, pencapaian indikator sasaran kinerja Pemerintah Kabupaten Banyuwangi adalah sebagai berikut :
Bab III Akuntabilitas Kinerja
58
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Banyuwangi Tahun 2012
Tabel 3.1. Persentase Kategori Pencapaian Indikator Sasaran No.
Kategori
Misi I (36 Indikator Sasaran) 1 Baik Sekali 2 Baik 3 Cukup 4 Kurang Misi II (75 Indikator Sasaran) 1 Baik Sekali 2 Baik 3 Cukup 4 Kurang Misi III (48 Indikator Sasaran) 1 Baik Sekali 2 Baik 3 Cukup 4 Kurang Misi IV (73 Indikator Sasaran) 1 Baik Sekali 2 Baik 3 Cukup 4 Kurang Misi V (43 Indikator Sasaran) 1 Baik Sekali 2 Baik 3 Cukup 4 Kurang
Jumlah Indikator Sasaran
Persentase
34 1 1
94,44 2,78 0,00 2,78
57 17 1 -
76,00 22,67 1,33 0,00
43 3 2
89,58 6,25 0,00 4,17
62 6 1 4
84,93 8,22 1,37 5,48
34 3 2 4
79,07 6,98 4,65 9,30
Adapun ketercapaian kinerja sasaran dirinci dalam matrik sebagai berikut : Tabel 3.2. Ketercapaian Indikator Sasaran terhadap Target No.
Sasaran
Jumlah Indikator
Ketercapaian Target
Keterangan
Misi I : Mewujudkan Tata Pemerintahan Yang Baik dan Bersih (Good and Clean Governance Terwujudnya tata kelola pemerintahan 1 23 22 Indikator 22 Indikator yang baik dan bersih mencapai mencapai > 100 Capaian kinerja sasaran = 102,48 % kategori Baik Sekali
target 1 Indikator tidak mencapai target
% = BS 1 Indikator mencapai <55 %=K (100 % = 15, lebih 100 % = 6, tdk tercapai = 2)
Bab III Akuntabilitas Kinerja
59
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Banyuwangi Tahun 2012
2
Meningkatnya kualitas SDM aparatur pemerintah daerah yang ditandai oleh meningkatnya etos kerja dan budaya kerja pegawai
1
1 Tidak mencapai target
1 Indikator mencapai 85 - < 100 % = BS (tdk tercapai =1)
Capaian kinerja sasaran = 99,09 % kategori Baik Sekali
3
Menguatnya kapasitas kelembagaan melalui regulasi yang konprehensif dan berkeadilan
4
4 Indikator mencapai taget
(100% = 3, lebih 100% = 1)
Capaian kinerja sasaran = 139,96 % kategori Baik Sekali
4
Meningkatnya kesadaran dan penegakan hukum
4 Indikator mencapai > 100 % = BS
8
Capaian kinerja sasaran = 122,44 % kategori Baik Sekali
6 Indikator mencapai target 2 Indikator tdk mencapai target
6 Indikator mencapai > 100 % = BS 1 Indikator mencapai 85-< 100 % (BS) 1 Indikator mencapai 70 <85 % = B (100% = 2, lebih 100% = 4, tdk tercapai = 2)
Misi II : Mewujudkan Aksesibilitas dan Kualitas Pelayanan Bidang Pendidikan, Kesehatan dan Kebutuhan Dasar Lainnya 5
Menurunnya angka buta aksara
8
Capaian kinerja sasaran = 108,94 % kategori Baik Sekali
7 Indikator mencapai target 1 Indikator tidak mencapai target
7 Indikator mencapai > 100 % = BS 1 Indikator mencapai 85 - < 100 % =BS (100% = 1, lebih 100% = 6, tdk tercapai = 1)
6
Meningkatnya angka partisipasi pendidikan
19
Capaian kinerja sasaran = 102,56 % kategori Baik Sekali
15 Indikator mencapai target 4 Indikator tidak mencapai target
15 Indikator mencapai > 100 % = BS 2 Indikator mencapai mencapai 85 - < 100 % =BS 1 Indikator mencapai 70<85 % = B 1 Indikator mencapai 55<70 % = C. (100% = 1, lebih 100% = 14, tdk tercapai = 4)
7
Meningkatnya kesadaran masyarakat akan pentingnya pendidikan
7
Capaian kinerja sasaran = 162,98 % kategori Baik Sekali
5 Indikator mencapai target 2 Indikator tidak mencapai target
5 Indikator mencapai > 100 % = BS 2 Indikator mencapai 85 - < 100 % =BS (100% = 2, lebih 100% = 3, tdk tercapai = 2)
8
Meningkatnya usia harapan hidup Capaian kinerja sasaran = 120,48 % kategori Baik Sekali
Bab III Akuntabilitas Kinerja
11
10 Indikator mencapai target 1 Indikator tidak mencapai target
10 Indikator mencapai > 100 % = BS 1 Indikator mencapai 70-
60
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Banyuwangi Tahun 2012
<85 % = B (100% = 1, lebih 100% = 9, tdk tercapai = 1)
9
Menurunnya angka kematian bayi
1
Capaian kinerja sasaran = 322,58 % kategori Baik Sekali
10
Menurunnya melahirkan
angka
kematian
1 Indikator mencapai terget
1 Indikator mencapai > 100 % = BS (lebih 100% = 1)
ibu
2
1 Indikator mencapai target 1 Indikator tidak mencapai target
Menurunnya anak balita dibawah garis merah
2
2 Indikator mencapai target
Capaian kinerja sasaran = 100.27 % kategori Baik Sekali
1 Indikator mencapai > 100 % = BS 1 Indikator mencapai 70<85 % = B (tdk tercapai = 2 )
11
Capaian kinerja sasaran = 277,28 % kategori Baik Sekali
12
Menurunnya prevalensi gizi kurang pada balita
(100% = 1, lebih 100% = 1)
1
Capaian kinerja sasaran = 105,64 % kategori Baik Sekali
13
Meningkatnya cakupan persalinan oleh tenaga kesehatan
Meningkatnya peserta KB aktif
1
4
Tersedianya obat dan perbekalan kesehatan yang aman, bermutu dan bermanfaat serta terjangkau oleh masyarakat
1 Indikator mencapai > 100 % = BS
1 Indikator tidak mencapai target
1 Indikator mencapai 70<85 % = B (tdk tercapai = 1)
Capaian kinerja sasaran = 103,06 % kategori Baik Sekali
15
1 Indikator mencapai target
(lebih 100% = 1)
Capaian kinerja sasaran = 99,40 % kategori Baik Sekali
14
2 Indikator mencapai > 100 % = BS
4 Indikator mencapai target
4 Indikator mencapai > 100 % = BS (100% = 1, lebih 100% = 3)
4
4
Indikator mencapai target
4 Indikator mencapai > 100 % = BS (100% = 2, lebih 100% = 2)
Capaian kinerja sasaran = 152,83 % kategori Baik Sekali
16
Tersedianya tenaga kesehatan cukup, berkualitas dan profesional
yang
14
Capaian kinerja sasaran = 94,68 % kategori Baik Sekali
1
Indikator mencapai target 13 Indikator tidak mencapai target
1 Indikator mencapai > 100 % = BS 13 Indikator mencapai 70<85 % = B (lebih 100% = 1, tdk tercapai = 13)
17
Terberdayakannya masyarakat melalui keterlibatan di dalam pelayanan kesehatan, seperti terlibat dalam Posyandu, Polindes, dan Pos Siaga serta Poskestren
1
1
Indikator mencapai target
1 Indikator mencapai > 100 % = BS (100% = 1)
Capaian kinerja sasaran = 100 % kategori Baik Sekali
Bab III Akuntabilitas Kinerja
61
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Banyuwangi Tahun 2012
Misi III : Mewujudkan Daya Saing Ekonomi Daerah melalui Pertumbuhan Ekonomi dan Berkelanjutan Berbasis Kearifan Lokal 18 Meningkatnya daya saing daerah dan 17 14 Indikator kemandirian ekonomi berbasis pertanian mencapai target Capaian kinerja sasaran = 134,02 % kategori Baik 3 Indikator tidak Sekali mencapai target 19
Meningkatkan industri olahan dan kreatif berbasis pertanian
Termanfaatkannya fungsi ekologi, ekonomi dan sosial hutan
5
5
Meningkatnya investasi di daerah baik PMA maupun PMDN
2
2
Meningkatnya pemanfaatan potensi pariwisata seperti Kawah Ijen, Pantai Plengkung, Sukamade dan lainnya
5 Indikator mencapai > 100 % = BS
Indikator mencapai target
2 Indikator mencapai > 100 % = BS (100% = 2)
5
5
Capaian kinerja sasaran = 106,73 % kategori Baik Sekali
22
Indikator mencapai target
(lebih 100% = 5)
Capaian kinerja sasaran = 100 % kategori Baik Sekali
21
14 Indikator mencapai > 100 % = BS 3 Indikator mencapai 70<85 % = B (100% = 5, lebih 100% = 9, tdk tercapai = 3)
Capaian kinerja sasaran = 124,99 % kategori Baik Sekali
20
Yang Berkualitas
Indikator mencapai target
5 Indikator mencapai > 100 % = BS (100% = 2, lebih 100% = 3)
3
3
Indikator mencapai target
3 Indikator mencapai > 100 % = BS ( lebih 100% = 3)
Capaian kinerja sasaran = 196,83 % kategori Baik Sekali
23
Meningkatnya profesionalisme pengelolaan koperasi dan UMKM
4
4
Capaian kinerja sasaran = 101,82 % kategori Baik Sekali
24
Meningkatnya jejaring antar daerah, provinsi dan pusat serta jejaring pelaku ekonomi
Indikator mencapai target
4 Indikator mencapai > 100 % = BS (100% = 1, lebih 100% = 3)
2
2
Indikator mencapai target
2 Indikator mencapai > 100 % = BS ( lebih 100% =2)
Capaian kinerja sasaran = 159,60 % kategori Baik Sekali
25
Tersusunnya regulasi yang berhubungan dengan kompetisi kegiatan ekonomi di daerah Capaian kinerja sasaran = 83,95 % kategori Baik
10
6
4
Indikator mencapai target Indikator tidak mencapai target
6 Indikator mencapai > 100 % = BS 2 Indikator mencapai 85 - < 100 % =BS 2 Indikator mencapai <55 % = K. ( 100% = 4, lebih 100% =2, tdk tercapai = 4)
Misi IV : Meningkatnya Kuantitas dan Kualitas Infranstruktur Publik 26 Meningkatnya sarana informasi dan alat 15 14 Indikator transportasi mencapai Capaian kinerja sasaran = 110,12 % kategori Baik target Sekali 1 Indikator tidak
Bab III Akuntabilitas Kinerja
14 Indikator mencapai > 100 % = BS 1 Indikator
62
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Banyuwangi Tahun 2012
mencapai target
mencapai 85 - < 100 % =BS ( 100% = 11, lebih 100% =3, tdk tercapai =1)
27
Meningkatnya kualitas dan kuantitas jalan dan sarana serta prasarana yang menghubungkan daerah-daerah tujuan wisata
1
1
Indikator tidak mencapai target
1 Indikator mencapai 70<85 % = B ( tdk tercapai =1)
Capaian kinerja sasaran = 97,50 % kategori Baik Sekali
28
Meningkatnya sarana penunjang pertanian
dan
prasarana
11
Capaian kinerja sasaran = 178,56 % kategori Baik Sekali
8
3
Indikator mencapai target Indikator tidak mencapai target
8 Indikator mencapai > 100 % = BS 3 Indikator mencapai 85 - < 100 % =BS ( 100% = 6, lebih 100% =2, tdk tercapai =3)
29
Meningkatnya kuantitas dan kualitas jalan dan sarana serta prasarana yang menghubungkan pusat-pusat kegiatan ekonomi
18
Capaian kinerja sasaran = 94,68 % kategori Baik Sekali
14 Indikator mencapai target 4 Indikator tidak mencapai target
14 Indikator mencapai > 100 % = BS 3 Indikator mencapai 70 - < 85 % =B 1 Indikator mencapai 55<70% = C. ( 100% = 5, lebih 100% =9, tdk tercapai =4)
30
Meningkatnya prasarana dan sarana pendidikan dan kesehatan dalam jumlah kualitas yang memadai
19
Capaian kinerja sasaran = 314,74 % kategori Baik Sekali
12 Indikator mencapai target 7 Indikator tidak mencapai target
12 Indikator mencapai > 100 % = BS 2 Indikator mencapai 85 - < 100 % =BS 1 Indikator mencapai 70 - < 85 % =B 4 Indikator mencapai <55% = K. ( 100% = 4, lebih 100% =8, tdk tercapai =7)
31
Tersusunnya dan tertatanya RTRW
8
6
Kabupaten Banyuwangi secara terpadu dan konprehensif
2
Capaian kinerja sasaran = 104,13 % kategori Baik Sekali
Indikator mencapai target Indikator tidak mencapai target
6 Indikator mencapai > 100 % = BS 1 Indikator mencapai 85 - < 100 % =BS 1 Indikator mencapai 70 - < 85 % =B (100% = 4, lebih 100% =2, tdk tercapai =2)
32
Meningkatnya jumlah jalan poros desa Capaian kinerja sasaran = 101,09 % kategori Baik Sekali
Bab III Akuntabilitas Kinerja
1
1 Indikator mencapai target
1 Indikator mencapai > 100 % = BS ( lebih 100% =1)
63
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Banyuwangi Tahun 2012
Misi V : Mewujudkan Kesejahteraan Masyarakat melalui Optimalisasi Sumberdaya Daerah Berbasis Pemberdayaan Masyarakat, Pembangunan Berkelanjutan, Berkeadilan Dan Berwawasan Lingkungan 33
10
Menurunnya tingkat pengangguran
8 Indikator mencapai target 2 Indikator tidak mencapai target
Capaian kinerja sasaran = 113,67 % kategori Baik Sekali
8 Indikator > 100 % = BS 1 Indikator mencapai 70 - < 85 % =B I Indikator mencapai >55 = K (100% = 3, lebih 100% =5, tdk tercapai =2)
34
4
Menurunnya angka kemiskinan
4 Indikator mencapai target
Capaian kinerja sasaran = 104,25 % kategori Baik Sekali
35
4 Indikator mencapai > 100 % = BS (100% = 2, lebih 100% =2)
Meningkatnya program-program pembangunan yang berbasis pada pengarusutamaan gender
7
3 Indikator mencapai target 4 Indikator tidak mencapai
Capaian kinerja sasaran = 100,21 % kategori Baik Sekali
3 Indikator mencapai > 100 % = BS 2 Indikator mencapai 70<85 % = B 1 Indikator mencapai 55<70 % = C 1 Indikator <55 = K. (100% = 1, lebih 100% =2, tdk tercapai =4)
36
Meningkatnya jaminan dan perlindungan sosial masyarakat
3
2 Indikator mencapai target 1 Indikator tidak mencapai target
Capaian kinerja sasaran = 291,71 % kategori Baik Sekali
2 Indikator mencapai > 100 % = BS 1 Indikator mencapai 55<70 % = C ( lebih 100% =2, tdk tercapai =1)
37
Meningkatnya peranan kelompokkelompok dalam masyarakat di dalam berbagai kegiatan pembangunan
14
Capaian kinerja sasaran = 96,99 % kategori Baik Sekali
12 Indikator mencapai target 2 Indikator tidak mencapai target
12 Indikator mencapai > 100 % = BS 2 Indikator mencapai <55 = K. (100% = 6, lebih 100% =6, tdk tercapai =2)
38
Meningkatnya upaya pelestarian pengembangan budaya lokal
dan
5
Capaian kinerja sasaran = 100 % kategori Baik Sekali
5 Indikator mencapai target
5 Indikator mencapai > 100 % = BS (100% = 5)
Dari 38 sasaran di atas, pencapaian realisasi terhadap target yang sudah ditentukan dapat diketahui sebagai berikut :
Bab III Akuntabilitas Kinerja
64
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Banyuwangi Tahun 2012
Tabel 3.3. Pencapaian Target Misi Tingkat Pencapaian
Jumlah No.
Misi
Indikator
Sesuai Target
Belum Mencapai Target
Melampaui Target
Sasaran
Jumlah
%
Jumlah
%
Jumlah
%
1
Misi 1
36
20
55,56
5
13,89
11
30,56
2
Misi 2
75
10
13,33
24
32,00
41
54,67
3
Misi 3
48
14
29,17
7
14,58
27
56,25
4
Misi 4
73
30
41,10
18
24,66
25
34,25
5
Misi 5
43
17
39,53
9
20,93
17
39,53
275
91
33,09
63
22,91
121
40,00
Jumlah
3.2. Analisis Capaian Kinerja Pengukuran kinerja terhadap indikator kinerja yang telah dicapai di atas adalah dengan membandingkan antara target dan realisasi pada indikator sasaran. Adapun rincian dan analisis capaian kinerja masing-masing sasaran dan indikator sasaran adalah sebagai berikut :
Tabel 3.4. Analisis Pencapaian Sasaran Strategis 1 Terwujudnya Tata Kelola Pemerintahan Yang Baik dan Bersih Tahun 2011 Indikator Sasaran
1 2 3 4 5
Rasio jumlah Polisi Pamong Praja per 10.000 penduduk Jumlah Linmas per Jumlah 10.000 Penduduk Rasio Pos Siskamling per jumlah desa/kelurahan Pengelolaan arsip secara baku
6
Peningkatan SDM pengelola kearsipan Tersimpannya arsip inaktif dan statis
7
Cakupan patroli petugas Satpol PP
8
Cakupan pelayanan bencana kebakaran kabupaten Tingkat waktu tanggap (response time rate) daerah layanan Wilayah Manajemen Kebakaran (WMK) Cakupan sarana prasarana perkantoran pemerintahan desa yang baik Sistim Informasi Manajemen Pemda
9 10 11
Bab III Akuntabilitas Kinerja
Satuan Target
Realisasi
%
1 : 0,84
0,88
%
42,86
Buah
80
% % %
Capaia n Kinerja Tahun 2011 (%)
Tahun 2012
Capaia n Kinerja Tahun 2012 (%)
Target
Realisasi
104,76
1 : 0,84
1,09
129,76
42,9
100,9
51,24
51,24
100
85
106,25
80
85
106,25
40
13,6
34,00
40
40
100
50
50
100
80
80
100
30
30
100
35
35
100
Kegiatan
96
192
200
144
156
108,33
%
0,0006
0,0006
100
0,0009
0,0009
100
%
75
75
100
80
80
100
%
90
90
100
93
93
100
Sistim
8
8
100
9
15
166,67
65
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Banyuwangi Tahun 2012
12
Rasio bayi berAkte Kelahiran
%
26,7
30,87
115,62
46
61,35
133,37
13
Rasio pasangan berAkte Nikah
%
0,142
0,142
100
0,164
0,021
12,80
14
Kepemilikan KTP
%
74,57
77,43
103,84
85,71
92,79
108,26
15
Kepemilikan akta kelahiran per 1000 penduduk Ketersediaan database kependudukan skala provinsi
%
5,27
2,42
45,92
8,03
7,35
91,53
Ada /
SIAK 2010
SIAK 2010
100
SIAK
SIAK
100
2010
2010
Sudah
Sudah
100
Sudah
Sudah
100
Dokumen
Tersedia
Tersedia
100
Tersedia
Tersedia
100
Dokumen
Tersedia
Tersedia
100
Tersedia
Tersedia
100
Dokumen
Tersedia
Tersedia
100
Tersedia
Tersedia
100
Dokumen
Tersedia
Tersedia
100
Tersedia
Tersedia
100
Ada /
Ada
Ada
100
Ada
Ada
100
Ada
Ada
100
Ada
Ada
100
16 17 18 19 20 21 22
Penerapan KTP nasional berbasis NIK Tersedianya dokumen perencanaan : RPJPD yang telah ditetapkan dengan Perda Tersedianya dokumen perencanaan : RPJMD yang telah ditetapkan dengan Perda / Perkada Tersedianya dokumen perencanaan : RKPD yang telah ditetapkan dengan Perkada Penjabaran program RPJMD kedalam RKPD Buku "Kabupaten dalam Angka"
Tidak Sudah / Belum
Tidak 23
Buku "PDRB Kabupaten"
Ada / Tidak
Rata-rata capaian kinerja
104,76
102,48
Dari tabel di atas, diperoleh gambaran bahwa dari 23 indikator sasaran yang ditetapkan, rata-rata capaian kinerja sasaran Terwujudnya Pemerintahan Yang Baik mencapai 102,48 % atau bermakna Baik Sekali. Apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2011 yang mencapai rata-rata 104,76 %, maka capaian kinerja tahun 2012 mengalami penurunan meskipun sama-sama bermakna Baik Sekali. Penurunan ini disebabkan adanya beberapa indikator kinerja sasaran tidak mencapai target yang telah ditetapkan. Beberapa indikator kinerja sasaran yang mengalami penurunan yaitu : Rasio Pasangan Berakte Nikah, dengan target 0,164 % pada tahun 2012, terealisasi sebesar 0,021 %, sehingga capaian kinerja indikator sasaran sebesar 12,80 %. Hal ini disebabkan rendahnya kesadaran masyarakat akan pentingnya pemahaman Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2006 tentang Administrasi Kependudukan. Solusi permasalahan ini perlu dilaksanakan sosialisasi tentang pemahaman Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2006, bahwa setiap peristiwa kependudukan harus dilaporkan kepada instansi terkait, seperti kelahiran anak, pernikahan, pindah tempat tinggal dan lainnya. Kepemilikan akta kelahiran per 1000 penduduk juga mengalami penurunan, dengan target 8,03 % pada tahun 2012, terealisasi sebesar 7,35 % atau capaian Bab III Akuntabilitas Kinerja
66
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Banyuwangi Tahun 2012
kinerja indikator sasaran sebesar 91,53 %. Penyebab tidak tercapainya indikator kinerja
ini
karena
rendahnya
kesadaran
masyarakat
akan
pentingnya
pemahaman Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2006 tentang Administrasi Kependudukan. Pengelolaan arsip secara baku atau SKPD yang mengetrapkan pengelolaan arsip secara baik dan benar pada tahun 2012 mencapai 40 %. Hal ini mengakibatkan arsip rusak dan hilang. Peningkatan SDM pengelola arsip belum bisa dilaksanakan pada tahun 2012 karena tidak ada anggaran untuk peningkatan SDM pengelola arsip. Tersimpannya arsip inaktif dan statis tahun 2012 ditargetkan 40% sudah dikirim ke Depo Arsip dan sudah ditata serta disimpan dengan baik, sehingga arsip dapat diselamatkan sewaktu-waktu dibutuhkan akan mudah untuk menemukannya. Tabel 3.5. Analisis Pencapaian Sasaran Strategis 2 Meningkatnya Kualitas Sdm Aparatur Pemerintah Daerah Yang Ditandai oleh Meningkatnya Etos Kerja Dan Budaya Kerja Pegawai Tahun 2011 Indikator Sasaran
1
Satuan
Indeks Kepuasan Layanan Masyarakat
Berdasarkan
Target
Realisasi
76
76
%
tabel
di
atas,
diketahui
Capaia n Kinerja Tahun 2011 (%) 100
bahwa
Tahun 2012
Target
Realisasi
78
77,29
pencapaian
Capaia n Kinerja Tahun 2012 (%) 99,09
sasaran
Meningkatnya Kualitas Sdm Aparatur Pemerintah Daerah Yang Ditandai oleh Meningkatnya Etos Kerja dan Budaya Kerja Pegawai pada tahun 2012 dari target 78 % hanya terealisasi 77,29 % atau mencapai 99,09 % yang bermakna Baik Sekali. Pencapaian tahun 2012 ini mengalami penurunan dibandingkan dengan pencapaian kinerja tahun 2011 dari target 76 % terealisasi 76 % atau 100 % yang bermakna Baik Sekali. Tidak tercapainya target pada tahun 2012 disebabkan antara lain belum meratanya kemampuan petugas pelayanan publik sehingga penyelesaian tugasnya kurang optimal. Selain itu proses pelayanan dipandang masih terlalu panjang dan
Bab III Akuntabilitas Kinerja
67
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Banyuwangi Tahun 2012
berbelit. Sehingga langkah kedepan adanya peningkatan kapasitas petugas pelayanan publik dan pemangkasan proses layanan yang dianggap tidak perlu.
Tabel 3.6. Analisis Pencapaian Sasaran Strategis 3 Menguatnya Kapasitas Kelembagaan Melalui Regulasi Yang Konprehensif Dan Berkeadilan Tahun 2011 Indikator Sasaran
Satuan Target
Realisasi
Capaia n Kinerja Tahun 2011 (%)
Tahun 2012
Target
Realisasi
Capaia n Kinerja Tahun 2012 (%)
1
Jenis, kelas, dan jumlah restoran
Restoran
59
62
105,08
59
59
100
2
Jenis, kelas, dan jumlah penginapan/ hotel
Penginap
62
65
104,34
62
62
100
an / Hotel
3
Lahan bersertifikat
%
12
12
100
13
33,78
259,85
4
Penyelesaian kasus tanah
%
100
100
100
100
100
100
Rata-rata capaian kinerja
102,35
139,96
Dari tabel di atas, bahwa pencapaian sasaran Menguatnya Kapasitas Kelembagaan Melalui Regulasi Yang Konprehensif dan Berkeadilan pada tahun 2012 mengalami peningkatan dibandingkan capaian kinerja tahun 2011. Pada tahun 2012 mencapai 139,96 % sedangkan pada tahun 2011 mencapai 102,35 %. Dari 4 indikator kinerja sasaran tahun 2012 melebihi target atau bermakna Baik Sekali. Indikator kinerja sasaran yang mengalami kenaikan secara signifikan adalah indikator lahan bersertifikat. Kenaikan ini seiring dengan semakin meningkatnya kesadaran masyarakat untuk mengurus sertifikat tanah. Tabel 3.7. Analisis Pencapaian Sasaran Strategis 4 Meningkatnya kesadaran dan penegakan hukum Tahun 2011 Indikator Sasaran
1
Satuan
Capaia n Kinerja Tahun 2011 (%)
Target
Realisasi
40
40
100
40
100
Tahun 2012
Capaia n Kinerja Tahun 2012 (%)
Target
Realisasi
60
90
150
60
95
158,33
1 : 1,16
100
Kegiatan pembinaan terhadap LSM, Ormas dan OKP Kegiatan pembinaan politik daerah
% %
40
Rasio penduduk berKTP per satuan penduduk Penegakan PERDA
%
1:1,34
1,13
83,96
1 : 1,16
%
89
9
10,11
91
100
109,89
%
82
82
100
87
85
97,70
6
Tingkat penyelesaian pelanggaran K3 (ketertiban, ketentraman, keindahan) di Kabupaten Angka kriminalitas
Kasus
683
668
102,25
722
718
100,56
7
Jumlah demo
Kali
4
4
100
4
4
100
8
Penyelesaian izin lokasi
%
95
93
97,89
97,7
81,18
83,09
2 3 4 5
Rata-rata capaian kinerja
Bab III Akuntabilitas Kinerja
86,78
122,44
68
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Banyuwangi Tahun 2012
Dari tabel di atas, bahwa pencapaian sasaran Meningkatnya Kesadaran dan Penegakan Hukum pada tahun 2012 yang mencapai rata-rata 122,44 % mengalami peningkatan dari tahun 2011 yang hanya mencapai rata-rata 86,78. Dari 8 indikator kinerja sasaran yang tidak tercapai 2 indikator yaitu Tingkat penyelesaian pelanggaran K3 (ketertiban, ketentraman, keindahan) di Kabupaten yang hanya mencapai 97,70 % atau bermakna Baik Sekali dan Penyelesaian izin lokasi yang hanya mencapai 83,09 % atau bermakna Baik, hal ini karena wilayah kerja sangat luas dan beban tugas yang relative padat, namun belum didukung oleh adanya kendaraan roda dua dan jumlah pegawai yang terbatas untuk survey ke lokasi.
Tabel 3.8. Analisis Pencapaian Sasaran Strategis 5 Menurunnya buta aksara Tahun 2011 Indikator Sasaran
1
Angka melek huruf (AMH)
Satuan
%
Target
Realisasi
98,1898,06
99,33
Capaia n Kinerja Tahun 2011 (%) 101,68
Tahun 2012
Target
Realisasi
98,45-
99,86
Capaia n Kinerja Tahun 2012 (%) 101,66
98,23
2
Angka rata-rata lama sekolah
%
6,75
6,79
100,59
7,25
7,25
100
3
Angka partisipasi kasar SD/MI
%
108,56
106,56
98,27
108,66
102,91
94,71
4
Angka partisipasi kasar SLTP
%
93,99
97,27
103,82
96,99
101,44
104,59
5
Angka partisipasi kasar SLTA
%
58,29
59,25
101,65
60,29
76,68
127,19
%
97,4
98,47
101,10
97,92
98,10
100,18
%
73,16
80,45
109,98
73,58
84,32
114,60
%
42,33
44,89
106,65
44,32
57,02
128,66
Angka Partisipasi Murni : 6
Angka Partisipasi Murni (APM) SD/MI/Paket A
7
Angka Partisipasi Murni (APM) SMP/MTs/Paket B
8
Angka Partisipasi Murni (APM)) SMA/SMK/MA/Paket C Rata-rata capaian kinerja
102,96
108,94
Berdasarkan tabel di atas, dari 8 indikator kinerja sasaran sebanyak 6 indikator yang mencapai lebih 100 %, 1 indikator mencapai 100 % dan Sekali dan 1 indikator mencapai 94,71 dengan rata-rata capaian kinerja pada tahun 2012 sebesar 108,94 % atau bermakna Baik Sekali. Capaian kinerja sasaran tahun 2012 lebih meningkat dibandingkatkan capaian kinerja sasaran tahun 2011 yang mencapai 102,96 %. Adapun indikator kinerja sasaran yang tidak mencapai target adalah Angka Partisipasi Kasar SD/MI, meskipun secara umum kesadaran masyarakat terhadap pentingnya pendidikan semakin meningkat.
Bab III Akuntabilitas Kinerja
69
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Banyuwangi Tahun 2012
Tabel 3.9. Analisis Pencapaian Sasaran Strategis 6 Meningkatnya partisipasi pendidikan Tahun 2011 Indikator Sasaran
Satuan Target
Realisasi
Capaia n Kinerja Tahun 2011 (%)
Tahun 2012
Target
Realisasi
Capaia n Kinerja Tahun 2012 (%)
Pendidikan Dasar : 1
Angka partisipasi sekolah
%
100
103,14
103,14
100
101,59
101,59
2
Rasio ketersediaan
%
96,61
97,16
100,57
96,76
101,51
104,91
sekolah/penduduk usia sekolah 3
Rasio guru/murid
%
15,52
16,96
109,28
15,32
16,42
107,18
4
Rasio guru/murid per kelas rata-rata
%
23,73
24,08
101,47
23,59
18,92
80,20
Pendidikan Menengah Pertama : (SLTP/MTs) 5
Angka partisipasi sekolah
%
91,57
91,75
100,20
93,69
96,32
102,81
6
Rasio ketersediaan sekolah terhadap
%
96,61
106,41
110,14
96,76
96,78
100,02
penduduk usia sekolah 7
Rasio guru terhadap murid
%
15,47
16,
8
Rasio guru terhadap murid per kelas
%
38
37,34
15,43
17,02
110,30
98,26
38,06
25,68
67,47
rata- rata Pendidikan Menengah Atas : (SMA/SMK/MA) 9
Angka partisipasi sekolah
%
74,49
50,75
68,12
77,04
68,59
89,03
10
Rasio ketersediaan sekolah terhadap
%
49,01
59,52
121,75
52,01
65,60
126,13
penduduk usia sekolah 11
Rasio guru terhadap murid
%
15
14,71
98,07
15,24
15,53
101,90
12
Rasio guru terhadap murid per kelas
%
38
38,97
102,55
38,06
35,23
92,56
%
53,3
75,44
141,54
54,39
78,00
143,41
rata- rata Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) : 13
Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Angka Kelulusan :
14
Angka Kelulusan (AL) SD/MI
%
99,75
99,96
100,21
99,75
99,86
100,11
15
Angka Kelulusan (AL) SMP/MTs
%
96,17
99,77
100,21
96,18
99,84
103,81
16
Angka Kelulusan (AL) SMA/SMK/MA
%
95,55
97,12
101,64
95,78
99,31
103,69
17
Angka Melanjutkan (AM) dari SD/MI
%
99,69
99,98
100,29
99,69
101,69
102,01
%
88,36
88,39
100,03
88,74
89,93
101,34
%
82,38
83,06
100,83
85,92
94,62
110,13
ke SMP/MTs 18
Angka Melanjutkan (AM) dari SMP/MTs ke SMA/SMK/MA
19
Guru yang memenuhi kualifikasi S1/D-IV Rata-rata capaian kinerja
97,81
102,56
Berdasarkan tabel di atas, dari 19 indikator sasaran terdapat 15 indikator sasaran yang mencapai target bahkan melebihi target yang ditentukan dan hanya 4 indikator sasaran yang tidak mencapai target yaitu Rasio guru/murid per kelas ratarata (pendidikan dasar), Rasio guru terhadap murid per kelas rata- rata (SLTP/MTs), Angka partisipasi sekolah (SMA/SMK/MA) dan Rasio guru terhadap murid per kelas rata- rata (SMA/SMK/MA). Rata-rata capaian kinerja pada sasaran Meningkatnya Partisipasi Pendidikan 102,56 % atau bermakna Baik Sekali, capaian ini meningkat Bab III Akuntabilitas Kinerja
70
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Banyuwangi Tahun 2012
dibandingkan dengan rata-rata capaian kinerja pada sasaran tahun 2011 yang hanya mencapai 97,81 %. Adapun 4 indikator sasaran yang belum mencapai target sebagai berikut : Rasio guru/murid per kelas rata-rata (pendidikan dasar) dengan target 23,59 % tahun 2012 terealisasi sebesar 18,92 % sehingga capaian kinerja indikator sasaran ini sebesar 80,20 % hal ini dikarenakan adanya kewajiban jumlah mengajar sebanyak 24 jam per-Minggu. Untuk mengatasi permasalahan ini perlu dilakukan penyesuaian jam mengajar bagi guru. Rasio guru terhadap murid per kelas rata- rata (SLTP/MTs) dan Rasio guru terhadap
murid
per
kelas
rata-
rata
(SMA/SMK/MA)
juga
mengalami
permasalahan yang sama dengan Rasio guru/murid per kelas rata-rata (pendidikan dasar) sehingga tidak mencapai target. Dari target yang ditentukan untuk Rasio guru terhadap murid per kelas rata- rata (SLTP/MTs) 38,06 % tahun 2012 hanya terealisasi 25,68 % sehingga capaian kinerja indikator sasaran ini mencapai 67,47 %. Kemudian untuk Rasio guru terhadap murid per kelas ratarata (SMA/SMK/MA) dari target 38,06 % tahun 2012 hanya terealisasi 35,23 % sehingga capaian kinerja indikator sasarannya hanya mencapai 92,56 %. Angka partisipasi sekolah (SMA/SMK/MA) dari target yang ditentukan 77,04 % terealisasi 68,59 % sehingga capaian kinerja indikator sasaran sebesar 89,03 %. kalau dibandingkan capaian kinerja tahun 2011 yang hanya mencapai 68,12 %, capaian kinerja tahun 2012 lebih meningkat. Tabel 3.10. Analisis Pencapaian Sasaran Strategis 7 Meningkatnya kesadaran masyarakat akan pentingnya pendidikan
Tahun 2011 Indikator Sasaran
1
Penduduk yang berusia >15 Tahun
Satuan Target
Realisasi
%
99,82
99,83
Capaia n Kinerja Tahun 2011 (%)
Tahun 2012
Capaia n Kinerja Tahun 2012 (%)
Target
Realisasi
100,01
99,86
99,81
96,95
melek huruf (tidak buta aksara) 2
Angka Putus Sekolah (APS) SD/MI
%
0,05
0,04
125,00
0,04
0,04
100
3
Angka Putus Sekolah (APS)
%
0,54
0,48
112,50
0,49
0,44
111,36
%
1,42
1,01
140,59
1,29
0,94
137,23
%
1
1
100
1
1
100
orang
52.412
32.909
62,79
57.653
288.000
499,54
SMP/MTs 4
Angka Putus Sekolah (APS) SMA/SMK/MA
5
Jumlah perpustakaan
6
Jumlah pengunjung perpustakaan
Bab III Akuntabilitas Kinerja
71
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Banyuwangi Tahun 2012
pertahun 7
Koleksi buku yang tersedia di
buku
52.681
56.575
107,39
58.610
56.112
95,75
perpustakaan daerah Rata-rata capaian kinerja
106,90
162,98
Dari tabel di atas, bahwa capaian kinerja tahun 2012 untuk sasaran Meningkatnya kesadaran masyarakat akan pentingnya pendidikan rata-rata capaian kinerja sasaran sebesar 162,98 % lebih meningkat dibandingkan rata-rata capaian kinerja pada tahun 2011. Hal ini menunjukkan kesadaran masyarakat akan pentingnya pendidikan semakin meningkat di Kabupaten Banyuwangi. Hal tersebut ditunjukkan oleh capaian masing-masing indikator kinerja sasaran yaitu dari 7 indikator sasaran yang tidak mencapai target 2 indikator sasaran yaitu indikator sasaran Penduduk yang yang berusia >15 Tahun melek huruf (tidak buta aksara) dari target yang ditentukan 99,86 % hanya terealisasi 99,81 % sehingga capaian kinerjanya hanya 96,95 % dan Koleksi buku yang tersedia di perpustakaan daerah dari target yang ditentukan 58.610 buku terealisasi sebesar 56.112 buku sehingga capaian kinerjanya hanya mencapai 95,75 %. Tidak tercapainya indikator sasaran Penduduk yang yang berusia >15 Tahun melek huruf (tidak buta aksara) pada tahun 2012 dikarenakan masih tingginya angka buta aksara yang ada dan rendahnya kesadaran masyarakat terhadap akses Pendidikan Dasar dan Menengah (penduduk usia 7-18 tahun). Untuk mengatasi permasalahan ini dengan mewujudkan penuntasan pendidikan dasar 9 tahun serta rintisan pendidikan menengah 12 tahun melalui Unit Sekolah alternatif (SD-SMP Satu Atap) dan pembangunan Unit Sekolah Baru. Sedangkan tidak tercapainya indikator sasaran Koleksi buku yang tersedia di perpustakaan daerah pada tahun 2012 dikarenakan banyak buku yang rusak meskipun pada tahun 2012 telah diadakan penambahan buku. Sedangkan indikator sasaran yang mengalami kenaikan signifikan pada tahun 2012 adalah indikator sasaran Jumlah pengunjung pengunjung perpustakaan per tahun, dari target yang ditentukan 57.653 orang pengunjung realisasi 288.000 orang pengunjung sehingga capaian kinerja indikator sasaran ini mencapai 449,54 %. Peningkatan ini disebabkan adanya Perpustakaan Desa dan Perpustakaan Khusus di beberapa Kecamatan sebanyak 108 tempat. Upaya-upaya untuk meningkatkan indikator sasaran ini terus dilakukan yaitu antara lain dengan menambah jumlah perpustakaan. Pada tahun 2013 yang ditargetkan menambah 2 Bab III Akuntabilitas Kinerja
72
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Banyuwangi Tahun 2012
perpustakaan yaitu bertempat di di Kecamatan Genteng dan MOS (Mall of Sritanjung). Untuk Perpustakan di Kecamatan Genteng direncanakan berbasis IT dan tahun 2012 sudah dilaksanakan kajian oleh Dinas PU Bina Marga, Cipta Karya dan Tata Ruang Banyuwangi. Tabel 3.11. Analisis Pencapaian Sasaran Strategis 8 Meningkatnya Meningkatnya usia harapan hidup
Tahun 2011 Indikator Sasaran
1 2
Satuan
Angka usia harapan hidup
Target
Realisasi
66,967,20
67,20
%
85
77,4
91,06
%
100
100
%
15
Th
Cakupan Desa/Kelurahan Universal
Capaia n Kinerja Tahun 2011 (%)
Tahun 2012
Capaia n Kinerja Tahun 2012 (%)
Target
Realisasi
67,0-
67,98
100,71
90
71,40
79,33
100
100
100
100
54,45
363
15
19
126,67
100
67,50
Child Immunization (UCI) 3
Cakupan penemuan dan penanganan penderita penyakit DBD
4
Cakupan pelayanan kesehatan rujukan pasien masyarakat miskin
5
Cakupan kunjungan bayi
%
84
94,1
112,02
86
97,50
113,37
6
BOR (Bed Occupancy rate )
%
60
65,75
109,58
60
71,62
119,37
7
AVLOS ( Average Length of Stay)
Hari
9
3,78
238,10
9
7,62
118,11
8
BTO (Bed Turn Over)
Kali
50
57,34
114,68
50
67,08
134,15
9
TOI ( Turn Over Interval)
hari
4
2,15
186,05
4
3,06
130,72
10
Angka Kematian > 48 jam (GDR)
per mile
50
43,41
115,18
45
36,12
124,58
80
52,93
151,14
70
39,39
177,71
(‰) 11
Angka Kematian < 48 jam (NDR)
per mile (‰)
Rata-rata capaian kinerja
152,80
120,43
Dari tabel di atas, terlihat bahwa capaian kinerja dari 11 indikator sasaran terdapat 10 indikator yang telah mencapai target 100 % bahkan lebih yang mempunyai makna Baik Sekali. Hanya 1 indikator yang belum mencapai target yaitu Cakupan Desa/Kelurahan Universal Child Immunization (UCI) dari target yang ditentukan 90 % hanya terealisasi 71,40 %, sehingga capaian kinerjanya 79,33 %, capaian kinerja tahun 2012 ini menurun dibandingkan capaian kinerja tahun 2011 yang dapat mencapai 91,06 %.
Diketahui
bahwa
Indikator
capaian
UCI
Desa/Kelurahan harus memenuhi cakupan imunisasi 9 antigen vaksin, apabila salah satu dari antigen tersebut tidak terpenuhi, maka tidak bisa mencapai Desa/kelurahan UCI.
Pencapaian
Cakupan
Desa/Kelurahan
UCI
sangat
dipengaruhi
oleh
ketersediaan petugas yang dilengkapi dengan kemampuan dalam pelayanan imunisasi yang baik. Selain itu dipengaruhi oleh tingkat kesadaran dan pengetahuan masyarakat yang terus dibangun melalui penyuluhan/sosialisasi di posyandu, Bab III Akuntabilitas Kinerja
73
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Banyuwangi Tahun 2012
pusling/poliklinik, konseling di rumah sakit atau dokter praktek dan tempat lainnya yang dapat digunakan untuk penyuluhan/sosialisasi kepada masyarakat terkait pentingnya imunisasi bagi anak untuk kekebalan tubuhnya dan menjadi anak sehat. Tingkat kesadaran dan pengetahuan masyarakat khususnya masyarakat desa saat ini masih kurang terhadap pentingnya 5 imunisasi dasar lengkap, hal ini disebabkan karena masyarakat masih melihat akibat atau efek samping dari pemberian imunisasi tersebut. Tabel 3.12. Analisis Pencapaian Sasaran Strategis 9 Menurunnya angka kematian bayi
Tahun 2011 Indikator Sasaran
1
Satuan
Angka kelangsungan hidup bayi
%
Target
Realisasi
35,54
67,1
Capaia n Kinerja Tahun 2011 (%) 52,97
Tahun 2012
Target
Realisasi
30
9,3
Capaia n Kinerja Tahun 2012 (%) 322,58
(kematian bayi per 1000 kelahiran)
Berdasarkan
tabel
di
atas,
diketahui
bahwa
pencapaian
sasaran
Menurunnya angka kematian bayi melebihi target, dari target yang ditentukan 30 % dapat terealisasi 9,3 % sehingga capaian kinerjanya sebesar 322,58 %. Capaian ini tidak lepas dari kerja keras dari insan-insan tenaga kesehatan (bidan) yang memberikan pelayanan kepada masyarakat saat proses melahirkan, disamping kesadaran masyarakat untuk menggunakan tenaga-tenaga kesehatan yang sudah ada. Tabel 3.13. Analisis Pencapaian Sasaran Strategis 10 Menurunnya angka kematian ibu melahirkan
Tahun 2011 Indikator Sasaran
1
Angka kematian ibu melahirkan (per
Satuan Target
Realisasi
%
75
82,7
%
80
56,1
Capaia n Kinerja Tahun 2011 (%)
Tahun 2012
Capaia n Kinerja Tahun 2012 (%)
Target
Realisasi
90,69
70
65,6
106,71
70,13
81
76
93,83
100.000 kelahiran hidup) 2
Cakupan komplikasi kebidanan yang ditangani Rata-rata capaian kinerja
80,41
100,27
Berdasarkan tabel di atas, diketahui bahwa rata-rata pencapaian sasaran Menurunnya angka kematian ibu melahirkan tahun 2012 sebesar 100,27 % meningkat dari tahun 2011 yang hanya mencapai 80,41 %. Indikator sasaran yang Bab III Akuntabilitas Kinerja
74
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Banyuwangi Tahun 2012
melampaui target adalah indikator Angka kematian ibu melahirkan (per 100.000 kelahiran hidup) dari target 70 % angka kematian ibu melahirkan dapat ditekan sehingga angka kematian itu melahirkan berkurang dan mencapai 65,6 %. Untuk indikator Cakupan komplikasi kebidanan yang ditangani meskipun tidak mencapai target namun ada peningkatan dibandingkan tahun 2011, dimana tahun 2012 mencapai 93,83 % sedangkan tahun 2011 hanya mencapai 70,13 %. Peningkatan kedua indikator tersebut dikarenakan aksesibilitas masyarakat terhadap pelayanan kesehatan sudah cukup baik. Tabel 3.14. Analisis Pencapaian Sasaran Strategis 11 Menurunnya anak balita dibawah garis merah
Tahun 2011 Indikator Sasaran
Satuan
1
Persentase balita gizi buruk
%
2
Cakupan Balita Gizi Buruk mendapat
%
Capaia n Kinerja Tahun 2011 (%)
Tahun 2012
Target
Realisasi
Capaia n Kinerja Tahun 2012 (%)
Target
Realisasi
≤5 100
5,1
98,04
≤5
1,1
454,55
100
100
100
100
100
perawatan Rata-rata capaian kinerja
99,02
277,28
Dari tabel di atas, diketahui capaian kinerja untuk sasaran Menurunnya anak balita dibawah garis merah rata-rata pencapaian kinerjanya sebesar 277,28 %. Capaian kinerja yang cukup signifikat tersebut diperoleh dari ketercapaian kinerja indikator Persentase balita gizi buruk dari target yang ditentukan lebih kecil sama dengan 5 % dapat terealisasi 1,1 %, sehingga capaian kinerjanya untuk tahun 2012 sebesar 454,55 %. Ini berarti penanganan balita gizi buruk di Kabupaten Banyuwangi cukup optimal, baik penanganan melalui pemeriksaan oleh dokter spesialis anak, pemeriksaan laboratorium dan pemberian tambahan makanan dan vitamin serta kegiatan lainnya kerkait penanganan balita gizi buruk. Tabel 3.15. Analisis Pencapaian Sasaran Strategis 12 Menurunnya prevalensi gizi kurang pada balita
Tahun 2011 Indikator Sasaran
1
Rasio posyandu per satuan balita
Bab III Akuntabilitas Kinerja
Satuan
%
Target
Realisasi
1,95
1,8
Capaia n Kinerja Tahun 2011 (%) 92,38
Tahun 2012
Target
Realisasi
1,95
2,06
Capaia n Kinerja Tahun 2012 (%) 105,64
75
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Banyuwangi Tahun 2012
Berdasarkan tabel di atas, bahwa capaian sasaran Menurunnya prevalensi gizi kurang pada balita pada tahun 2012 mencapai 105,64 % atau bermakna Baik Sekali. Capaian ini meningkat dibandingkan capaian kinerja tahun 2011 yang hanya mencapai 92,38 %. Peningkatan ini seiring dengan tingkat pengetahuan / pendidikan, ekonomi dan pola hidup masyarakat yang semakin baik.
Tabel 3.16. Analisis Pencapaian Sasaran Strategis 13 Meningkatnya cakupan persalinan oleh tenaga kesehatan
Tahun 2011 Indikator Sasaran
1
Satuan
Cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi kebidanan
%
Target
Realisasi
94,6
92,3
Capaia n Kinerja Tahun 2011 (%) 97,57
Tahun 2012
Target
Realisasi
95,4
94,9
Capaia n Kinerja Tahun 2012 (%) 99,40
Tabel di atas menunjukkan pencapaian sasaran Meningkatnya cakupan persalinan oleh tenaga kesehatan belum tercapai. Dimana indikator sasaran Cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi kebidanan dari target yang ditentukan untuk tahun 2012 sebesar 95,4 % terealisasi 94,9 % sehingga capaian kinerjanya sebesar 99,40 %. Namun dibandingkan tahun 2011 mengalami peningkatan yaitu dari target yang ditentukan sebesar 94,6 % terealisasi 92,3 dengan capaian kinerja sebesar 97,57 %. Peningkatan ini didukung oleh tenaga-tenaga kesehatan yang berkompeten dibidangnya meskipun tenaga tersebut secara kuantitas masih mengalami kekurangan.
Tabel 3.17. Analisis Pencapaian Sasaran Strategis 14 Meningkatnya peserta KB aktif
Tahun 2011 Indikator Sasaran
Satuan Target
Realisasi
Capaia n Kinerja Tahun 2011 (%)
Tahun 2012
Target
Realisasi
Capaia n Kinerja Tahun 2012 (%)
1
Rata-rata jumlah anak per keluarga
orang
2
1,9
105,26
2
2
100
2
Rasio akseptor KB
%
0,73
0,73
100
0,72
0,75
104,17
3
Cakupan peserta KB aktif
%
72,5
73,3
101,10
72,8
75,2
103,29
4
Keluarga pra sejahtera dan keluarga
%
41,66
40,6
102,61
41,6
39,7
104,79
sejahtera I Rata-rata capaian kinerja
Bab III Akuntabilitas Kinerja
102,24
103,06
76
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Banyuwangi Tahun 2012
Berdasarkan tabel di atas, diketahui bahwa 4 indikator sasaran atas sasaran Meningkatnya peserta KB aktif semuanya melebihi target (100% lebih) atau bermakna Baik Sekali dengan rata-rata capaian kinerja sasaran 103,06 %, capaian tahun 2012 ini meningkat dibandingkan tahun 2011 yang telah mencapai rata-rata capaian kinerja sebesar 102,24 %. Capaian sasaran Meningkatnya peserta KB aktif dipengaruhi oleh : Kesadaran masyarakat yang semakin meningkat terutama pasangan Usia Subur (PUS) dalam rangka mengatur dan mengendalikan jumlah anak dan jarak kelahiran; Adanya pembinaan yang teratur dari segenap komponen seperti PLKB, PPKBD, Sub. PPKBD, Tokoh Masyarakat, Tokoh Agama, Perangkat Desa dan lintas sektor terkait dalam membina dan memotivasi masyarakat untuk mengikuti KB guna meningkatkan kualitas hidup keluarga dan kesejahteraan masyarakat pada umumnya. Adanya dukungan dan kerjasama segenap jajaran Pemkab. Banyuwangi beserta segenap komponen (swasta, perbankan, koperasi, LSM, lembaga/organisasi keagamaan dan lintas sektor lainnya.
Tabel 3.18. Analisis Pencapaian Sasaran Strategis 15 Tersedianya obat dan perbekalan kesehatan yang aman, bermutu dan bermanfaat serta terjangkau oleh masyarakat
Tahun 2011 Indikator Sasaran
1
Satuan
Capaia n Kinerja Tahun 2011 (%)
Target
Realisasi
100
100
100
Tahun 2012
Target
Realisasi
100
187,5
Capaia n Kinerja Tahun 2012 (%) 187,5
Cakupan puskesmas
%
2
Cakupan pembantu puskesmas
%
48,39
48,39
100
48,39
48,39
100
3
Rasio puskesmas, poliklinik, pustu per 30.000 penduduk Rasio Rumah Sakit per 10.000 penduduk
%
142,18
142,18
100
142,18
318,24
223,83
%
1 : 14,49
15,5
106,90
1:14,53
1:14,53
100
4
Rata-rata capaian kinerja
101,73
152,83
Berdasarkan tabel di atas, dari 4 indikator sasaran semuanya mencapai target bahkan melebihi target dengan rata-rata capaian kinerja tahun 2012 sebesar 152,83 %. Dari 4 indikator sasasaran yang mengalami kenaikan secara signifikan Bab III Akuntabilitas Kinerja
77
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Banyuwangi Tahun 2012
adalah indikator sasaran Cakupan puskesmas, dan Rasio puskesmas, poliklinik, pustu per 30.000 penduduk, poliklinik, pustu per 30.000 penduduk (2 indikator). Cakupan puskesmas dari target yang ditentukan 100 % dapat terealisasi 187,5 % sehingga capaian kinerjanya sebesar 187,5 %. Sedangkan indikator sasaran Rasio puskesmas, poliklinik, pustu per 30.000 penduduk, poliklinik, pustu per 30.000 penduduk dari target yang ditentukan 142,18 % dapat terealisasi 318,24 % sehingga capaian kinerja tahun 2012 sebesar 223,83 %. Rata-rata capaian kinerja tahun 2012 sebesar 152,83 % meningkat dibandingkan tahun 2011 yang telah mencapai 101,73.
Tabel 3.19. Analisis Pencapaian Sasaran Strategis 16 Tersedianya tenaga kesehatan yang cukup, berkualitas dan profesional Tahun 2011 Indikator Sasaran
Satuan Target
Realisasi
Capaia n Kinerja Tahun 2011 (%)
Tahun 2012
Target
Realisasi
Capaia n Kinerja Tahun 2012 (%)
1
Rasio dokter per satuan penduduk
%
7,27
3,45
47,46
7,45
6,88
92,35
2
Rasio tenaga kefarmasian per
%
2,19
0,5
22,83
2,19
2,13
97,26
%
2,19
0,65
29,68
2,31
2,06
89,18
100.000 penduduk 3
Rasio tenaga ahli gizi per 100.000 penduduk
4
Jumlah Rumah Sakit
5
Jumlah Puskemas, Pustu, Pusling
RS
11
11
100
11
14
127,27
Puskesm
216
165
85,65
216
195
90,28
as, Pustu, Pusling 6
Jumlah Tenaga Medis
Orang
240
157
65,42
250
239
95,6
7
Keperawatan (perawat dan bidan)
Orang
1240
695
56,05
1.250
1.191
95,28
8
Kefarmasian (apoteker dan ahli
Orang
35
16
45,71
37
34
91,89
farmasi) 9
Tenaga kesehatan
Orang
50
19
38,00
60
54
90
10
Sanitarian
Orang
28
17
60.71
31
27
87,10
11
Ahli gizi
Orang
35
18
51,43
37
33
89,19
12
Rasio tenaga medis per 1000
%
15,05
7,14
47,44
15,64
14,95
95,59
%
43,83
21,57
49,21
44,05
41,61
94,46
%
3,14
1,12
35,67
3,75
3,38
90,13
penduduk 13
Rasio tenaga keperawatan per 100.000 penduduk
14
Rasio tenaga Kesehatan per 1000 penduduk Rata-rata capaian kinerja
48,18
94,68
Dari tabel di atas, menunjukkan bahwa rata-rata pencapaian sasaran Tersedianya tenaga kesehatan yang cukup, berkualitas dan profesional mencapai 94,68 %. Meskipun tidak mencapai 100 % namun capaian tersebut lebih meningkat dibandingkan tahun 2011 yang mencapai sebesar 48,18 %. Kalau dilihat dari indikator sasaran dari 14 indikator sasaran yang mencapai target adalah 1 indikator Bab III Akuntabilitas Kinerja
78
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Banyuwangi Tahun 2012
sasaran yaitu Jumlah Rumah Sakit dari target 11 Rumah Sakit terealisasi 14 Rumah Sakit sehingga capaian kinerjanya 127,89. Sedangkan 13 indikator sasaran lainnya tidak mencapai target namun capaiannya dapat dikatakan Baik Sekali karena melebihi nilai 85. Adapun tidak tercapaianya 13 indikator sasaran tersebut adalah sebagai berikut : Rasio dokter per satuan penduduk, dengan target 7,54 % pada tahun 2012,
terealisasi sebesar 6,88 %, sehingga capaian kinerja indikator sasaran sebesar 92,35 %,dikarenakan masih belum ada perekrutan tenaga medis melalui tes perekrutan PNS di Kabupaten Banyuwangi, sedangkan tiap tahun ada PNS tenaga medis yang mengalami purna tugas, sehingga mengurangi tenaga medis yang ada. Solusinya perlu perekrutan tenaga medis melalui perekrutan tes PNS. Rasio tenaga kefarmasian per 100.000 penduduk, dengan target 2,19 % pada tahun 2012, terealisasi sebesar 2,13 %, sehingga capaian kinerja indikator sasaran sebesar 97,26 %. Tidak tercapainya indikator sasaran ini sama dengan indikator sasaran Rasio dokter per satuan penduduk. Rasio tenaga ahli gizi per 100.000 penduduk, dengan target 2,31 % pada tahun 2012, terealisasi sebesar 2,06 %, sehingga capaian kinerja indikator sasaran sebesar 89,18 %, penyebabnya masih belum ada perekrutan tenaga medis. Jumlah Puskemas, Pustu, Pusling, dengan target 216 buah pada tahun 2012, terealisasi sebesar 195 buah, sehingga capaian kinerja indikator sasaran sebesar
90,28 %, dikarenakan jumlah Puskesmas Keliling masih belum
memenuhi target yang diharapkan, yaitu masih sekitar 77,78 %. Jumlah Tenaga Medis (dokter, dokter gigi), dengan target 250 orang pada tahun 2012, terealisasi sebesar 239 orang, sehingga capaian kinerja indikator sasaran sebesar 95,60 %. Tidak tercapainya target dikarenakan masih kurangnya tenaga medis. Keperawatan (perawat dan bidan), dengan target 1.250 orang pada tahun 2012, terealisasi sebesar 1.191 orang, sehingga capaian kinerja indikator sasaran sebesar 95,28 %. Tidak tercapainya indikator sasaran ini, karena keterbatasan tenaga medis (perawat dan bidan).
Bab III Akuntabilitas Kinerja
79
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Banyuwangi Tahun 2012
Kefarmasian (apoteker dan ahli farmasi), dengan target 37 orang pada tahun 2012, terealisasi sebesar 34 orang, sehingga capaian kinerja indikator sasaran sebesar 91,89 %. Tidak tercapainya indikator sasaran ini, karena keterbatasan tenaga medis (apoteker dan ahli farmasi). Tenaga kesehatan, dengan target 60 orang pada tahun 2012, terealisasi sebesar 54 orang, sehingga capaian kinerja indikator sasaran sebesar 90,00 %. Tidak tercapainya indikator sasaran ini, karena keterbatasan tenaga kesehatan. Sanitarian, dengan target 31 orang pada tahun 2012, terealisasi sebesar 27 orang, sehingga capaian kinerja indikator sasaran sebesar 87,10 %. Tidak tercapainya indikator sasaran ini dikarenakan masih belum ada perekrutan tenaga medis melalui tes perekrutan PNS di Kabupaten Banyuwangi, sedangkan tiap tahun ada PNS tenaga medis yang mengalami purna tugas, sehingga mengurangi tenaga medis yang ada. Ahli Gizi, dengan target 37 orang pada tahun 2012, terealisasi sebesar 33 orang, sehingga capaian kinerja indikator sasaran sebesar 89,19 %. Tidak tercapainya indikator sasaran ini dikarenakan masih belum ada perekrutan tenaga medis melalui tes perekrutan PNS di Kabupaten Banyuwangi, sedangkan tiap tahun ada PNS tenaga medis yang mengalami purna tugas, sehingga mengurangi tenaga medis yang ada. Rasio tenaga medis per 1000 penduduk, dengan target 15,64 % pada tahun 2012, terealisasi sebesar 14,95 %, sehingga capaian kinerja indikator sasaran sebesar 95,59 %. Indikator sasaran ini belum tercapai karena tenaga medis yang ada tidak sebanding dengan jumlah penduduk yang terus bertambah, sedangkan disisi lain belum ada perekrutan tenaga medis. Rasio tenaga keperawatan per 100.000 penduduk, dengan target 44,05 % pada tahun 2012, terealisasi sebesar 41,61 %, sehingga capaian kinerja indikator sasaran sebesar 94,46 %, dikarenakan masih belum ada perekrutan tenaga medis melalui tes perekrutan PNS di Kabupaten Banyuwangi, sedangkan tiap tahun ada PNS tenaga medis yang mengalami purna tugas, sehingga mengurangi tenaga medis yang ada sedangkan penduduk terus bertambah. Bab III Akuntabilitas Kinerja
80
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Banyuwangi Tahun 2012
Rasio tenaga kesehatan per 1.000 penduduk, dengan target 3,75 % pada tahun 2012, terealisasi sebesar 3,38 %, sehingga capaian kinerja indikator sasaran sebesar 90,13 %. Tidak tercapainya indikator sasaran ini karena kurangnya tenaga kesehatan disisi lain penduduk terus bertambah. Tabel 3.20. Analisis Pencapaian Sasaran Strategis 17 Terberdayakannya masyarakat melalui keterlibatan di dalam pelayanan kesehatan, seperti terlibat dalam Posyandu, Polindes, dan Pos Siaga serta Poskestren Tahun 2011 Indikator Sasaran
1
Satuan
Posyandu aktif
Berdasarkan
Target
Realisasi
100
100
%
tabel
di
atas,
diketahui
Capaia n Kinerja Tahun 2011 (%) 100
bahwa
Tahun 2012
Target
Realisasi
100
100
pencapaian
Capaia n Kinerja Tahun 2012 (%) 100
sasaran
Terberdayakannya masyarakat melalui keterlibatan di dalam pelayanan kesehatan, seperti terlibat dalam Posyandu, Polindes dan Pos Siaga serta Poskestren dengan 1 indikator sasaran Posyandu Aktif mencapai target 100 %. Capaian ini tidak lepas dari peran serta masyarakat dalam mendukung program-program kesehatan melalui kesadaran dalam memanfaatkan Posyandu adn tempat kesehatan lainnya yang ada dilingkungan desa/kelurahan masing-masing.
Tabel 3.21. Analisis Pencapaian Sasaran Strategis 18 Meningkatnya daya saing daerah dan kemandirian ekonomi berbasis pertanian Tahun 2011 Indikator Sasaran
Satuan Target
Realisasi
Capaia n Kinerja Tahun 2011 (%)
Tahun 2012
Target
Realisasi
Capaia n Kinerja Tahun 2012 (%)
1
Produksi daging (Ton/Th)
Ton
5.646
2.823
50,00
5.674
6.853
120,78
2
Produksi telor (Ton/Th)
Ton
8.164
8.164
100
9.389
10.744
114,43
3
Produksi susu (ton/Th)
Ton
400.338
400.338
100
424.706
2.567.385
604,51
4
%
0,5
0,5
100
0,5
0,5
100
5
Mortalitas ternak (angka kematian ternak) Kejadian penyakit
%
6,0
6
100
5,8
6
103,45
6
Jumlah Puskewan
Puskewa
7
7
100
8
8
100
%
7,44
7,44
100
7,63
8
104,85
%
1,00
1,63
153,77
1,07
1,52
142,05
Kw/hektar
63,76
65,22
102,29
65,03
65,30
100,42
n 7 8 9
Kontribusi sektor peternakan terhadap PDRB Kontribusi sektor kehutanan terhadap PDRB Produktifitas padi atau bahan pangan
Bab III Akuntabilitas Kinerja
81
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Banyuwangi Tahun 2012
12
utama lokal lainnya per hektar Kontribusi sektor pertanian / perkebunan terhadap PDRB Kontribusi sektor perkebunan (tanaman keras) terhadap PDRB Nilai tukar petani
%
110,55
110,38
99,85
110,65
110,70
100,04
13
Gabah
Ton
817.399
702.205
85,91
833.572
792.640
95,08
14
Beras (Ton)
Ton
502.122
442.276
88,08
502.122
504.873,3
100,55
10 11
%
49,25
46,59
94,60
49,27
46,19
93,75
%
8,99
8,19
91,10
9,05
7,73
85,41
6 15
Kesediaan pangan utama
16
Produksi perikanan
17
Konsumsi ikan
%
306,62
271,08
88,41
305,28
317,51
104,01
Ton
59.039
41.773
70,75
60.810
66.340
109,09
%
29,3
29,45
100,51
29,6
29,6
100
Rata-rata capaian kinerja
95,60
134,02
Berdasarkan tabel di atas, diketahui bahwa dari 17 indikator sasaran yang mencapai melebihi target 100 % sebanyak 11 indikator sasaran, yang mencapai target 100 % sebanyak 3 indikator sasaran dan yang tidak mencapai target 3 indikator sasaran dengan rata-rata capaian kinerja 134,02 %. Rata-rata capaian kinerja tahun 2012 ini meningkat dibandingkan rata-rata capaian kinerja tahun 2011 yang hanya mencapai 95,60 %. Adapun indikator sasaran yang tidak mencapai target sebagai berikut : Kontribusi sektor pertanian / perkebunan terhadap PDRB, dengan target 49,27 % pada tahun 2012, terealisasi sebesar 46,19 %, sehingga capaian kinerja indikator sasaran sebesar 93,75 %. Tidak tercapainya indikator sasaran ini disebabkan berkembangnya sektor non pertanian dengan memanfaatkan lahan pertanian yang produktif, hal ini berdampak pada pertumbuhan sektor pertanian yang hanya sekitar 5 % dibawah pertumbuhan sektor Pajak Hotel dan Restoran sebesar 9 % dan masih di bawah pertumbuhan ekonomi Kabupaten Banyuwangi secara agregat mencapai 7, 15 %. Situasi ini menggambarkan bahwa dalam jangka panjang, dominasi kontribusi sektor pertanian terhadap PDRB semakin berkurang dan bergeser ke sektor lain, seperti sektor industri pengolahan, perdagangan, Pajak Hotel dan Restoran, perumahan, pertambangan dan penggalian serta sektor jasa. Namun demikian, sektor pertanian tetap harus dipacu pada aspek off farmnya dan mendorong berkembangnya industri hilir yang berbasis pertanian, sehingga mampu memberikan nilai tambah bagi petani dan NTP bisa meningkat serta disparitas pendapatan di sektor pertanian tidak terpaut jauh dengan sektor non pertanian.
Bab III Akuntabilitas Kinerja
82
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Banyuwangi Tahun 2012
Solusinya perlu dilakukan pengetatan segala bentuk izin penggunaan lahan produktif selain untuk lahan pertanian dan mendorong berkembangnya industri hilir yang berbasis pertanian. Kontribusi sektor perkebunan ( tanaman keras ) terhadap PDRB, dengan target 9,05 % pada tahun 2012, terealisasi sebesar 7,73 %, sehingga capaian kinerja indikator sasaran sebesar 85,41 %. Tidak tercapainya indikator sasaran ini disebabkan : -Harga komoditas perkebunan tanaman keras dipengaruhi oleh harga di pasaran dunia yang fluktuatif, sehingga mempengaruhi budidaya perkebunan tanaman keras di tingakat domestik, selain itu adanya proteksi dari perkebunan besar negara/swasta yang hanya menanam tanaman semusim seperti papaya, tebu dan pisang, karena lebih prospektif serta lebih elastis di pasaran domestik maupun mancanegara. -Adanya serangan organisme pengganggu tanaman yang meningkat dan kondisi kelembaban udara relative tinggi sehingga memicu meningkatnya OPT. -Menurunnya produktivitas perkebunan tanaman keras karena sebagian sudah tua (kurang Produktif) dan sebagian lain tergolong tanaman muda (belum berproduksi secara optimal) serta masih dalam tahap peremajaan. Solusi :
Perkebunan besar negara/swasta yang hanya menanam tanaman semusim, diharapkan juga memberikan ruang untuk menanam tanaman keras, karena selain untuk menambah cadangan air bawah tanah juga untuk menjaga kelestarian hutan.
Meningkatkan ketersediaan pupuk dan pestisida melalui dana cukai tembakau untuk keperluan ready stock sehingga bisa di dropping sewaktu-waktu
ke
lokasi
serangan
hama
serta
meningkatkan
penyuluhan dan pendampingan tentang pengendalian OPT kepada petani.
Meningkatkan produktivitas tanaman dengan cara pembibitan secara berkala dan berkelanjutan.
Gabah, dengan target 833.572 ton pada tahun 2012, terealisasi sebesar 792.640 ton, sehingga capaian kinerja indikator sasaran sebesar 95,08 %. Tidak tercapainya indikator sasaran ini, disebabkan :
Bab III Akuntabilitas Kinerja
83
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Banyuwangi Tahun 2012
-Terjadinya alih fungsi lahan pertanian ke non pertanian cenderung meningkat, hal ini menyebabkan penurunan produksi pertanian secara sistematis dan bersifat permanen. -Terjadinya serangan organisme pengganggu tumbuhan yang semakin meningkat dan bersifat sporadis, hal ini dapat mempengaruhi produksi dan kualitas tanaman. -Semakin menurunnya tingkat kesuburan atau produktivitas lahan karena pengggunaan pupuk an-organik yang berlebihan dalam jangka waktu lama, sehingga produktivitas tanaman sulit ditingkatkan secara signifikan. Solusi :
Perlu adanya regulasi yang jelas dan tegas serta konsisten dalam implementasinya sehingga mampu mempertahankan lahan-lahan subur produktif dari ancaman alih fungsi lahan. Juga perlu adanya sinergitas dan singkronisasi program antar sektor atau stokeholders.
Menghimbau petani / kelompok tani untuk melakukan pengaturan pola tanam yang serentak dan melakukan pergiliran (rotasi) tanaman secara konsisten dan berkelanjutan.
Melakukan pengawalan teknologi pemupukan secara bijaksana dan menggalakkan penggunaan pupuk organik kepada petani. Tabel 3.22. Analisis Pencapaian Sasaran Strategis 19 Meningkatkan industri olahan dan kreatif berbasis pertanian Tahun 2011
Indikator Sasaran
1
Kontribusi sektor perdagangan
Satuan Target
Realisasi
%
23,80
23,80
Rp.
15.501.52
15.501.52
9
9
%
5,67
5,67
%
5,5
%
4,84
Capaia n Kinerja Tahun 2011 (%)
Tahun 2012
Capaia n Kinerja Tahun 2012 (%)
Target
Realisasi
100
23,81
27,43
115,20
100
17.162.30
18.197.01
106,03
8
1
100
5,68
6,16
108,45
5,5
100
6,0
9,65
160,83
4,84
100
4,85
6,52
134,43
terhadap PDRB 2 3
Ekspor bersih perdagangan Kontribusi sektor industri terhadap PDRB
4
Kontribusi industri rumah tangga terhadap PDRB sektor industri
5
Pertumbuhan industri Rata-rata capaian kinerja
100
124,99
Berdasarkan tabel di atas, diketahui bahwa 5 indikator sasaran untuk sasaran Meningkatkan industri olahan dan kreatif berbasis pertanian mencapai target bahkan melebihi target yang ditentukan dengan rata-rata capaian kinerja tahun 2012 sebesar Bab III Akuntabilitas Kinerja
84
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Banyuwangi Tahun 2012
124,99 %. Rata-rata capaian kinerja meningkat dibandingkan rata-rata capaian kinerja tahun 2011 yang mencapai 100 %. Hal ini menunjukkan bahwa industri olahan dan kreatif yang berbahan dasar pertanian semakin baik. Hal ini didukung oleh potensi pertanian yang ada di Kabupaten Banyuwangi. Tabel 3.23. Analisis Pencapaian Sasaran Strategis 20 Termanfaatkannya fungsi ekologi, ekonomi dan sosial hutan Tahun 2011 Indikator Sasaran
Satuan Target
Realisasi
Capaia n Kinerja Tahun 2011 (%)
Tahun 2012
Target
Realisasi
Capaia n Kinerja Tahun 2012 (%)
1
Rehabilitasi hutan dan lahan kritis
%
1,03
1,03
100
1,05
1,05
100
2
Kerusakan kawasan hutan
%
0,04
0,04
100
0,04
0,04
100
Rata-rata capaian kinerja
100
100
Berdasarkan tabel di atas, diketahui bahwa capaian kinerja atas sasaran Termanfaatkannya fungsi ekologi, ekonomi dan sosial hutan menunjukkan hasil yang Baik Sekali karena mencapai target 100 %. Diketahui bahwa hutan merupakan sumber kehidupan, oleh karenanya hutan akan terus menerus dilestarikan. Upayaupaya agar hutan tetap optimal fungsinya adalah dengan merehabilitasi hutan dan lahan kritis dengan berbagai kegiatan seperti bantuan bibit tanaman penghijauan khususnya ditanam pada lahan kritis yang terdapat di seluruh wilayah Kabupaten Banyuwangi. Dari target yang tentukan untuk rehabilitasi hutan dan lahan kritis 1,05 % dapat terealisasi 1,05 % sehingga capaian kinerjanya 100 % begitu juga pada indikator sasaran kerusakan kawasan hutan dari target yang ditentukan 0,04 % dapat terealisasi 0,04 % sehingga capaian kinerja indikator sasaran sebesar 100 %. Tabel 3.24. Analisis Pencapaian Sasaran Strategis 21 Meningkatnya investasi di daerah baik PMA maupun PMDN
Tahun 2011 Indikator Sasaran
1 2
Jumlah investor berskala nasional (PMDN/PMA) Jumlah nilai investasi berskala nasional (PMDN / PMA)
3
Rasio daya serap tenaga kerja
4
Kontribusi sektor pertambangan terhadap PDRB Kenaikan / penurunan nilai realisasi PMDN (milyar rupiah)
5
Rata-rata capaian kinerja
Bab III Akuntabilitas Kinerja
Satuan Target
Realisasi
Investor
1
1
Rp.
50
Orang
Capaia n Kinerja Tahun 2011 (%)
Tahun 2012
Capaia n Kinerja Tahun 2012 (%)
Target
Realisasi
100
1
1
100
80,88
161,76
50
62,338
124,66
237
238
100,42
238
240
100,84
%
4,04
4,425
109,53
4,04
4,37
108,17
Rp.
1
1
100
1
1
100
(milyar)
114,34
106,73
85
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Banyuwangi Tahun 2012
Dari tabel di atas, diperoleh gambaran bahwa 5 indikator sasaran yang ditetapkan menghasilkan capaian kinerja 100 % untuk 2 indikator sasaran dan 3 indikator sasaran melebihi 100 % yang mempunyai makna Baik Sekali dengan ratarata capaian kinerja 106.73 %. Hal ini berarti pelaksanaan kebijakan daerah dibidang penanaman modal / investasi sebagaimana tertuang dalam RPJMD Kabupaten Banyuwangi tahun 2010-2015 berhasil dengan baik. Namun demikian bila dibandingkan capaian kinerja tahun 2011 yang rata-rata capaian kinerjanya sebesar 114,34 % capaian kinerja tahun 2012 menurun.
Tabel 3.25. Analisis Pencapaian Sasaran Strategis 22 Meningkatnya pemanfaatan potensi pariwisata seperti Kawah Ijen, Pantai Plengkung, Sukamade dan lainnya
Tahun 2011 Indikator Sasaran
Satuan Target
Realisasi
Capaia n Kinerja Tahun 2011 (%)
Tahun 2012
Target
Realisasi
Capaia n Kinerja Tahun 2012 (%)
1
Kunjungan wisata domistik
Orang
396.016
401.968
101,50
786.114
1.312.092
166,91
2
Kunjungan wisata mancanegara
Orang
42.856
42.933
100,19
20.437
50.783
248,49
3
Kontribusi sektor pariwisata terhadap PDRB Rata-rata capaian kinerja
%
3,71
4,25
114,55
3,71
4,27
115,09
Berdasarkan Meningkatnya
tabel
pemanfaatan
105,41
di
196,83
atas,
diketahui
bahwa
pencapaian
potensi
pariwisata
seperti
Kawah
Ijen,
sasaran Pantai
Plengkung,Sukamade dan lainnya berhasil dengan Baik Sekali dengan rata-rata capaian kinerja tahun 2012 sebesar 196,83 %, dengan capaian kinerja masingmasing sebagai berikut : Indikator sasaran kunjungan wisata domistik dari target yang ditentukan sebesar 786.114 orang wisatawan terealisasi sebesar 1.312.092 orang sehingga capaian kinerja indikator sasaran ini mencapai 166,91 %; Indikator sasaran kunjungan wisata mancanegara dari target yang ditentukan sebesar 20.437 orang wisatawan terealisasi sebesar 50.783 orang sehingga capaian kinerja indikator sasaran ini mencapai 248,49 %; Bab III Akuntabilitas Kinerja
86
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Banyuwangi Tahun 2012
Indikator sasaran kontribusi sektor pariwisata terhadap PDRB dari target yang ditentukan sebesar 3,71 % terealisasi sebesar 4,27 % sehingga capaian kinerja indikator sasaran ini mencapai 115,09 %. Capaian kinerja tahun 2012 di atas lebih meningkat dibandingkan tahun 2011,
dimana
rata-rata
capaian
kinerja
sasaran
pada
tahun
2011
mencapai 105,41 %.
Tabel 3.26. Analisis Pencapaian Sasaran Strategis 23 Meningkatnya profesionalisme pengelolaan koperasi dan UMKM
Tahun 2011 Indikator Sasaran
1 2
Prosentase koperasi aktif (melaksanakan RAT) Jumlah UKM non BPR/LKM UKM
3
Jumlah BPR / LKM
4
Usaha Mikro dan Kecil Rata-rata capaian kinerja
Satuan Target
Realisasi
%
79,5
79,68
Capaia n Kinerja Tahun 2011 (%)
Tahun 2012
Capaia n Kinerja Tahun 2012 (%)
Target
Realisasi
100,23
79,9
82,60
103,37
UKM
20.900
20.946
100,22
21.000
21.420
102
BPR/LKM
1.700
1.844
108,47
1.900
1.938
102
UMK
29
29
100
36
36
102,23
100 101,82
Berdasarkan tabel di atas, diketahui bahwa 4 indikator kinerja untuk sasaran Meningkatnya profesionalisme pengelolaan koperasi dan UMKM dapat tercapai melebihi target yang ditentukan yaitu masing-masing diatas 100 % dengan rata-rata capaian kinerja sebesar 101,82 %, capaian kinerja ini menurun dibandingkan tahun 2011 yang mencapai sebesar 102,23 %. Ada 1 indikator sasaran yang capaian kinerjanya mengalami penurunan pada tahun 2012 yaitu Jumlah BPR/LKM dari target yang ditentukan tahun 2012 sebesar 1.900 BPR/LKM terealisasi 1.938 BPR/LKM sehingga capaian kinerjanya sebesar 102 %. Pada tahun 2011 untuk indikator tersebut dari target yang ditentukan 1.700 BPR/LKM terealisasi 1.884 BPR/LKM sehingga capaian kinerjanya sebesar 108,47 %.
Bab III Akuntabilitas Kinerja
87
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Banyuwangi Tahun 2012
Tabel 3.27. Analisis Pencapaian Sasaran Strategis 24 Meningkatnya jejaring antar daerah, provinsi dan pusat serta jejaring pelaku ekonomi
Tahun 2011 Indikator Sasaran
1
Jenis dan jumlah bank dan cabang
2
Jenis dan jumlah perusahaan asuransi dan cabang
Satuan Target
Realisasi
Bank
43
95
Perush.
3
3
Capaia n Kinerja Tahun 2011 (%)
Tahun 2012
Capaia n Kinerja Tahun 2012 (%)
Target
Realisasi
220,93
43
62
144,19
100
4
7
175
Asuransi
Rata-rata capaian kinerja
160,47
159,60
Tabel di atas, menunjukkan bahwa pencapaian sasaran Meningkatnya jejaring antar daerah, provinsi dan pusat serta jejaring pelaku ekonomi yang terdiri dari 2 indikator dapat tercapai melebihi 100 %. Untuk indikator sasaran Jenis dan jumlah bank dan cabang dari target yang ditentukan sebesar 43 bank terealisasi 62 bank sehingga capaian kinerjanya sebesar 144,19 % atau bermakna Baik Sekali. Namun capaian tahun 2012 ini menurun dibandingkan capaian tahun 2011 dari target yang ditentukan 43 bank dapat terealisasi 95 sehingga capaian kinerjanya mencapai 220,93 %. Untuk indikator sasaran Jenis dan jumlah perusahaan asuransi dan cabang mengalami kenaikan dari target yang tentukan tahun 2012 ada 4 perusahaan asuransi terealisasi 7 perusahaan asuransi sehingga capaian kinerjanya sebesar 175 %. Sedangkan tahun 2011 ditargetkan sebesar
3 perusahaan asuransi dapat
terealisasi 3 perusahaan asuransi sehingga capaian kinerjanya 100 %.
Tabel 3.28. Analisis Pencapaian Sasaran Strategis 25 Tersusunnya regulasi yang berhubungan dengan kompetisi kegiatan ekonomi di daerah Tahun 2011 Indikator Sasaran
Satuan Target
Realisasi
Capaia n Kinerja Tahun 2011 (%)
Tahun 2012
Target
Realisasi
Capaia n Kinerja Tahun 2012 (%)
1
Lama proses perijinan
%
86,84
86,84
100
92,31
91,67
100,70
2
Penyelesaian ijin lokasi
%
95
93
97,89
97,7
95
97,24
3
Sistem Informasi Pelayanan Perijinan dan Adiministrasi Pemerintah
Ada /
Ada
Ada
100
Ada
Ada
100
23.458
32.423
138,21
35.611
40.770
144,49
4
Pajak daerah (milyar RP)
Bab III Akuntabilitas Kinerja
Tidak ada Rp.
88
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Banyuwangi Tahun 2012
5
Retribusi Daerah (milyar RP)
Rp.
20,762
2,129
10,25
25,578
24,817
97,02
6
Macam pajak daerah
Macam
11
11
100
11
11
100
7
Macam retribusi daerah
Macam
30
36
120
30
36
100
8
Jumlah Perda yang mendukung iklim usaha Persentase desa berstatus swasembada terhadap total desa Perda Ekonomi Kerakyatan
Perda
1
0
0
1
0
0
%
90
90
100
93
93
100
Perda
1
0
0
1
0
9 10
Rata-rata capaian kinerja
76,64
0 83,95
Berdasarkan tabel di atas, diketahui bahwa pencapaian sasaran Tersusunnya regulasi yang berhubungan dengan kompetisi kegiatan ekonomi di daerah dari 10 indikator sasaran yang tercapai hanya 6 indikator sasaran dengan rata-rata capaian kinerja sebesar 83,95 atau bermakna Baik. Sedangkan 4 indikator sasaran tidak mencapai target. Adapun indikator sasaran yang tidak mencapai target sebagai berikut : Penyelesaian ijin lokasi bahwa tahun 2012 ditargetkan 97,7 % penyelesaian ijin lokasi dari semua pemohon ijin lokasi namun hanya terealisasi 95 % sehingga capaian kinerja sebesar 97,24 %. Tidak tercapainya indikator sasaran ini disebabkan ada beberapa permohonan yang tidak direalisasikan karena administrasi persyaratan kurang lengkap, tidak sesuai dengan tata ruang yang berlaku dan permasalahan lainnya; Retribusi daerah (milyar Rp) target yang ditentukan sebesar Rp. 25,578 milyar terealiasi Rp. 24,817 milyar sehingga capaian kinerja sebesar 97,02 %. Tidak tercapainya target ini indikator sasaran ini disebabkan disamping kesadaran masyarakat untuk membayar retribusi yang masih kurang juga belum adanya sanksi yang tegas / sanksi yang masih terlalu ringan bagi masyarakat yang tidak membayar retribusi. Untuk itu perlu sosialisasi yang intens kepada masyarakat dan adanya perubahan/revisi Peraturan Daerah tentang Retribusi Daerah. Jumlah Perda yang mendukung iklim usaha dari target yang ditentukan 1 Perda namun tidak terealiasi (0%). Hal ini dikarenakan Perda tentang Reklame yang diusulkan pada tahun 2012 belum terealisasi. Perda ekonomi kerakyatan dari target yang ditentukan 1 Perda namun tidak terealisasi (0%).
Bab III Akuntabilitas Kinerja
89
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Banyuwangi Tahun 2012
Tabel 3.29. Analisis Pencapaian Sasaran Strategis 26 Meningkatnya sarana informasi dan alat transportasi
Tahun 2011 Indikator Sasaran
1
Jumlah jaringan komunikasi
2
Jumlah surat kabar nasional / lokal
3
Jumlah penyiaran radio/TV lokal
Satuan Target
Realisasi
Jaringan
12
12
Jenis
15
Penyiaran
Capaia n Kinerja Tahun 2011 (%)
Tahun 2012
Capaia n Kinerja Tahun 2012 (%)
Target
Realisasi
100
13
13
100
15
100
18
18
100
44/1
44/1
100
49/2
49/2
100
/ tayang 4
Jumlah penyiaran TV lokal
Tayang
1
1
100
1
1
100
5
Web site milik pemerintah daerah
Web site
1
1
100
1
1
100
6
Proporsi panjang jaringan jalan
%
90
90
100
92
89,7
97,50
Orang
1.255.914
1.255.914
100
1.568.444
1.568.720
100,02
%
0,00032
0,00032
100
0,00032
0,00032
100
dalam kondisi baik 7
Jumlah arus penumpang angkutan umum
8
Rasio ijin trayek
9
Jumlah uji kir angkutan umum
Angkutan
1,378
1,378
100
1.420
1.420
100
10
Jumlah Pelabuhan
Pelabuha
2/1/8
2/1/8
100
2/1/8
2/1/8
100
Laut/Udara/Terminal Bis
n
11
Angkutan darat
%
0,001
0,0001
100
0,001
0,001
100
12
Kepemilikan KIR angkutan umum
%
27,33
27,33
100
31,16
67,90
217,91
13
Lama pengujian kelayakan angkutan
Menit
20
20
100
20
20
100
Rp.
37.500
37.500
100
37.500
37.500
100
%
0.058
0,058
100
0,055
0,075
136,36
umum (KIR) 14
Biaya pengujian kelayakan angkutan umum
15
Pemasangan Rambu-rambu
Rata-rata capaian kinerja
100
110,12
Dari tabel di atas, menunjukkan bahwa rata-rata capaian kinerja sasaran Meningkatnya sarana informasi dan alat transportasi tahun 2012 sebesar 110,12 % meningkat dibandingkan rata-rata capaian kinerja pada tahun 2011. Hal ini menunjukkan kondisi informasi dan alat transportasi di Banyuwangi semakin membaik. Terlihat dari 15 indikator sasaran hampir semuanya mencapai target 100 % bahkan ada yang mencapai lebih dari 100 %, hanya 1 indikator sasaran yang tidak mencapai target yaitu indikator sasaran Proporsi panjang jaringan jalan dalam kondisi baik yang mana dari target yang ditentukan 92 % terealisasi 89,7 % sehingga capaian kinerjanya sebesar 97,50 %.
Bab III Akuntabilitas Kinerja
90
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Banyuwangi Tahun 2012
Tabel 3.30. Analisis Pencapaian Sasaran Strategis 27 Meningkatnya kualitas dan kuantitas jalan dan sarana serta prasarana yang menghubungkan daerah-daerah tujuan wisata
Tahun 2011 Indikator Sasaran
1
Satuan
Proporsi panjang jaringan jalan
Target
Realisasi
90
90
%
Capaia n Kinerja Tahun 2011 (%)
Tahun 2012
Target
Realisasi
92
89,7
100
Capaia n Kinerja Tahun 2012 (%) 97,50
dalam kondisi baik
Berdasarkan
tabel
di
atas,
diketahui
bahwa
pencapaian
sasaran
Meningkatnya kualitas dan kuantitas jalan dan sarana serta prasarana yang menghubungkan daerah-daerah tujuan wisata pada tahun 2012 dengan indikator sasaran Proporsi panjan jalan dalam kondisi baik berhasil Baik Sekali karena mencapai 97,50 % meskipun capaian ini menurun dibandingkan tahun 2011 yang dapat mencapai 100 %. Tabel 3.31. Analisis Pencapaian Sasaran Strategis 28 Meningkatnya sarana dan prasarana penunjang pertanian Tahun 2011 Indikator Sasaran
1
Rasio jaringan irigasi dan luas
Satuan Target
Realisasi
%
85
85
%
25
%
Capaia n Kinerja Tahun 2011 (%)
Tahun 2012
Capaia n Kinerja Tahun 2012 (%)
Target
Realisasi
100
85
85
100
25
100
40
40
100
85
85
100
85
80
94,12
%
85
80
94,12
85
80
94,12
%
25
25
100
40
40
100
%
70
70
100
80
80
100
%
85
85
100
85
85
100
%
85
85
100
85
90
94,12 125,00
daerah irigasi 2
Rasio ketersediaan air dan kebutuhan air untuk irigasi dan lain keperluan
3
Rasio ketersediaan air pada musim hujan dan musim kemarau (degradasi DAS)
4
Rasio pemanfaatan air tanah dan air permukaan
5
Rasio bangunan pengamanan pantai dengan panjang pantai yang terkenan abrasi
6
Rasio jumlah SDM dengan luasan baku sawah irigasi
7
Proporsi jaringan irigasi dalam kondisi baik dan teknis
8
Sumber air / mata air yang dalam kondisi debit air stabil
9
Daur ulang sistem irigasi
%
40
40
100
40
50
10
Rasio Jaringan Irigasi
%
85
85
100
85
85
100
11
Persentase penduduk yang memiliki
%
19
19
100
20
25
125,00
lahan Rata-rata capaian kinerja
Bab III Akuntabilitas Kinerja
99,47
102,94
91
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Banyuwangi Tahun 2012
Berdasarkan tabel di atas, diketahui bahwa rata-rata pencapaian sasaran Meningkatnya sarana dan prasarana penunjang pertanian pada tahun 2012 sebesar 102,94 %. Dari 11 indikator sasaran yang mencapai target 8 indikator sasaran yaitu 6 indikator sasaran mencapai 100 % dan 2 indikator sasaran capaiannya lebih dari 100 %. Sedangkan yang tidak mencapai target 3 indikator sasaran sebagai berikut : Rasio ketersediaan air pada musim hujan dan musim kemarau (degradasi DAS), dengan target 85 % pada tahun 2012, terealisasi sebesar 80 %, sehingga
capaian
kinerja
indikator sasaran
sebesar 94,12 %.
Tidak
tercapainya indikator sasaran ini, karena jumlah air pada kondisi normal sebesar 79.800 meter kubik per detik, menyusut menjadi 23.500 meter kubik per detik dari luas areal persawahan 66.500 hektar di Banyuwangi yang membutuhkan air sekitar 88.200 meter kubik per detik. Kondisi ini dapat di atasi dengan membangun titik jaringan irigasi tersier sebanyak 355 dan akan membangun lagi sebanyak 10 titik waduk kecil serta 8 bendungan. Hal ini dilakukan untuk menampung curah hujan diwaktu musim penghujan dan diharapkan dapat mengurangi penyusutan debit air diwaktu musim kemarau tiba. Selain itu diperlukan adanya reboisasi kembali terhadap hutan atau gunung yang gundul, hal ini dimaksudkan untuk menambah persediaan sumber air bawah tanah yang kian mengecil. Rasio pemanfaatan air tanah dan air permukaan, dengan target 85 % pada tahun 2012, terealisasi sebesar 80 %, sehingga capaian kinerja indikator sasaran sebesar 94,12 %, karena jumlah air pada kondisi normal sebesar 79.800 meter kubik per detik, menyusut menjadi 23.500 meter kubik per detik dari luas areal persawahan 66.500 hektar di Banyuwangi yang membutuhkan air sekitar 88.200 meter kubik per detik. Untuk mangatasi permasalahan ini perlu membangun titik jaringan irigasi tersier sebanyak 355 dan akan membangun lagi sebanyak 10 titik waduk kecil serta 8 bendungan. Sumber air / mata air yang dalam kondisi debit air stabil, dengan target 85 % pada tahun 2012, terealisasi sebesar 80 %, sehingga capaian kinerja indikator sasaran sebesar 94,12 %. Untuk mangatasi permasalahan ini perlu membangun titik jaringan irigasi tersier sebanyak 355 dan akan membangun lagi sebanyak 10 titik waduk kecil serta 8 bendungan.
Bab III Akuntabilitas Kinerja
92
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Banyuwangi Tahun 2012
Tabel 3.32. Analisis Pencapaian Sasaran Strategis 29 Meningkatnya kuantitas dan kualitas jalan dan sarana serta prasarana yang menghubungkan pusat-pusat kegiatan ekonomi Tahun 2011 Indikator Sasaran
1
Rasio panjang jalan per jumlah
Satuan Target
Realisasi
%
0,005
0,005
Orang
1.255.914
Orang
Capaia n Kinerja Tahun 2011 (%)
Tahun 2012
Capaia n Kinerja Tahun 2012 (%)
Target
Realisasi
100
0,005
0,0005
100
1.255.914
100
1.568.444
1.350.415
86,10
1.255.914
1.255.914
100
1.568.444
1.350.415
86,10
%
85
85
100
85
87
102,35
kendaraan 2
Jumlah orang / barang yang terangkut angkutan umum
3
Jumlah orang / barang melalui dermaga / bandara / terminal per tahun
4
Rasio tempat ibadah per satuan penduduk
5
Persentase rumah tinggal bersanitasi
%
80,7
80,7
100
82
45,96
56,05
6
Rasio tempat pemakaman umum per
%
50
50
100
55
55
100
%
55
55
100
55
55
100
satuan penduduk 7
Rasio tempat pembuangan sampah (TPS) per satuan penduduk
8
Rasio rumah layak huni
%
45
45
100
50
79,20
158,40
9
Rasio permukiman layak huni
%
45
45
100
50
79,20
158,40
10
Panjang jalan dilalui Roda 4
%
0.0002
0,0002
100
0,0002
0,0002
100
11
Panjang jalan kabupaten dalam
%
91
91
100
92,40
89,70
97,08
Km
23.400
23.400
100
25.500
25.900
101,57
%
40
40
100
30
25
120,00
%
68
68
100
78
78
100
%
97
97
100
97
100
103,09
Pemukim
94.992
94.992
100
113.991
113,998
100,01
10
10
100
25
355
1.420
70
70
100
80
100
125,00
kondisi baik ( > 40 KM/Jam ) 12
Panjang jalan yang memiliki trotoar dan drainase/ saluran pembuangan air (minimal 1,5 m)
13
Sempadan jalan yang dipakai pedagang kaki lima atau bangunan rumah liar
14
Drainase dalam kondisi baik/pembuangan aliran air tidak tersumbat
15
Luas irigasi Kabupaten dalam kondisi baik
16
Lingkungan Pemukiman
an 17 18
Pembangunan waduk, embung dan
Banguna
longstorege, cek dam, ground sill
n
Pembangunan infrastruktur
%
pengaman pantai dan muara sungai Rata-rata capaian kinerja
100
178,56
Dari tabel di atas, dapat diketahui bahwa 18 indikator sasaran dari sasaran Meningkatnya kuantitas dan kualitas jalan dan sarana serta prasarana yang menghubungkan pusat-pusat kegiatan ekonomi, yang mencapai target 100 % sebanyak 5 indikator sasaran, yang melebihi target 100 % sebanyak 9 indikator sasaran sedangkan yang tidak mencapai target sebanyak 4 indikator sasaran. Ratarata capaian kinerja sasaran Meningkatnya kuantitas dan kualitas jalan dan sarana serta prasarana yang menghubungkan pusat-pusat kegiatan ekonomi sebesar 178,56 % yang mengalami kenaikan secara signifikan dibandingkan capaian kinerja pada tahun 2011 yang hanya mencapai 100 %. Adapun indikator sasaran yang Bab III Akuntabilitas Kinerja
93
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Banyuwangi Tahun 2012
mengalami kenaikan paling signifikan adalah indikator sasaran Pembangunan waduk, embung dan longstorege, cek dam, ground sill dari target yang ditentukan 25 bangunan waduk, embung dan longstorege, cek dam, ground sill terealisasi 355 bangunan sehingga capaian kinerjanya sebesar 1.420 %. Tabel 3.33. Analisis Pencapaian Sasaran Strategis 30 Meningkatnya prasarana dan sarana pendidikan dan kesehatan dalam jumlah kualitas yang memadai Tahun 2011 Indikator Sasaran
1
Satuan
Sekolah pendidikan SD/MI kondisi
Target
Realisasi
%
83,72
87,04
%
84,08
%
Capaia n Kinerja Tahun 2011 (%)
Tahun 2012
Capaia n Kinerja Tahun 2012 (%)
Target
Realisasi
103,97
86,03
87,25
101,42
84,88
100,95
84,56
94,38
111,61
96,76
96,8
100,04
96,86
98,06
101,24 4.630
bangunan baik 2
Sekolah pendidikan SMP/MTs kondisi bangunan baik
3
Sekolah pendidikan SMA/SMK/MA kondisi bangunan baik
4
Jumlah klub olahraga
5
Jumlah gedung olahraga
6
Klub
61
61
100
62
2.871
Gedung
1
1
100
2
2
100
Rumah tangga pengguna air bersih
RT
31.620
31.620
100
32.670
38.756
118,63
7
Rumah tangga pengguna listrik
RT
317.062
317.062
100
326.537
326.537
100
8
Rumah tangga ber-Sanitasi
RT
462.358
462.356
100
476.227
230.618
48,43
9
Lingkungan pemukiman kumuh
pemukim
38.250
38.250
100
37.150
37,150
100
Rumah
1.062.301
1.062.301
100
1.296.007
397.424
30,67
%
38
38
100
40
32
80,00
an 10
Rumah layak huni
11
Rasio Ruang Terbuka Hijau per Satuan Luas Wilayah ber HPL/HGB
12
Persentase penanganan sampah
%
37,5
37,5
100
42,5
66,5
156,47
13
Persentase luas pemukiman yang
%
25
20
80
37
33,75
91,22
tertata 14
Pencemaran status mutu air
%
89
62
69,66
90
52,63
58,48
15
Cakupan penghijauan wilayah rawan
%
74
40
54,05
78
15
19,23
%
73,33
70,37
95,96
74,19
100
134,79
%
30
30
100
40
38
95,00
longsor dan sumber mata air 16
Cakupan pengawasan terhadap pelaksanaan Amdal
17
Tempat pembuangan sampah (TPS) per satuan penduduk
18
Penegakan hukum lingkungan
%
80
48
50
85
100
117,65
19
Sumber air/mata air dalam kondisi
%
81
67
82,72
82
82
100
baik/kondisi debit stabil Rata-rata capaian kinerja
Berdasarkan
tabel
91,44
di
atas,
diketahui
bahwa
314,74
pencapaian
sasaran
Meningkatnya prasarana dan sarana pendidikan dan kesehatan dalam jumlah kualitas yang memadai pada tahun 2012 rata-rata capaian kinerjanya sebesar 314,74 %. Capaian ini meningkat dibandingkan dengan rata-rata capaian kerja tahun 2011 yang hanya mencapai 91,44 %. Dari 19 indikator sasaran pada tahun 2012 yang mencapai target 100 % sebanyak 4 indikator sasaran, yang targetnya melebihi
Bab III Akuntabilitas Kinerja
94
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Banyuwangi Tahun 2012
100 % sebanyak 8 indikator sasaran dan yang tidak mencapai target sebanyak 7 indikator sasaran. 7 (tujuh) indikator sasaran yang tidak mencapai target sebagai berikut : Rumah tangga ber-Sanitasi, dengan target 476.277 rumah tangga pada tahun 2012, terealisasi sebesar 230.618 rumah tangga, sehingga capaian kinerja indikator sasaran sebesar 48,43 %, karena Masih adanya masyarakat yang kurang perduli terhadap kesehatan dan kebersihan lingkungan, yaitu dengan masih banyaknya masyarakat yang melakukan mandi, cuci dan kakus di sungai. Oleh karena itu,
perlu diadakan sosialisasi kepada masyarakat akan arti
pentingnya kebersihan dan kesehatan lingkungan serta membangun fasilitas MCK. Rumah layak huni, dengan target 1.296.007 rumah pada tahun 2012, terealisasi sebesar 397.424 rumah, sehingga capaian kinerja indikator sasaran sebesar 30,67 %, karena
masih banyaknya rumah penduduk khususnya di daerah
pedesaan yang belum layak huni karena faktor kemiskinan, solusinya dengan menggalakkan program bedah rumah dan memberikan bantuan lainnya yang dapat mengentaskan kemiskinan. Rasio ruang terbuka hijau per satuan luas wilayah ber-HPL/HGB, dengan target 40,00 % pada tahun 2012, terealisasi sebesar 32,00 %, sehingga capaian kinerja indikator sasaran sebesar 80,00 %, karena ada beberapa lahan produktif telah berubah fungsi menjadi perumahan, terjadinya penebangan pohon di hutan secara berlebihan dan perusahaan yang ada masih kurang memperhatikan Amdal, dalam arti membuang limbah sembarangan. Solusi, diperlukan penambahan kawasan ruang terbuka hijau, reboisasi, pembatasan bagi pengembang perumahan dan penindakan tegas bagi perusahaan yang mencemari lingkungan. Prosentase luas permukiman yang tertata, dengan target 37,00 % pada tahun 2012, terealisasi sebesar 33,75 %, sehingga capaian kinerja indikator sasaran sebesar 91,22 %, karena masih adanya masyarakat yang kurang perduli terhadap
penataan
dan
keindahan
lingkungan
permukiman.
Solusi,
menyediakan anggaran yang memadai guna mengcover masyarakat yang kurang peduli terhadap lingkungan permukiman dan penataan permukiman baru dengan memperhatikan ruang terbuka hijau. Bab III Akuntabilitas Kinerja
95
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Banyuwangi Tahun 2012
Pencemaran status mutu air, dengan target 90,00 % pada tahun 2012, terealisasi sebesar 52,63 %, sehingga capaian kinerja indikator sasaran sebesar 58,48 %, karena masih ada perusahaan yang membuang limbah industrinya secara langsung ke lingkungan tanpa pengolahan terlebih dahulu dalam instalasi pengolahan air limbah, sehingga bisa mencemari sumber - sumber air dan merusak lingkungan sekitarnya. Solusi melakukan pembinaan secara teknis kepada para pelaku industri dalam pengolahan air limbah agar menurunkan tingkat pencemaran yang bisa membahayakan terhadap kehidupan di sekitar industri, serta memberikan sanksi hukum sesuai peraturan perundang undangan yang berlaku kepada Industri yang membuang limbahnya melebihi baku mutu yang telah ditentukan. Cakupan penghijauan wilayah rawan longsor dan sumber mata air, dengan target 78,00 % pada tahun 2012, terealisasi sebesar 15,00 %, sehingga capaian kinerja indikator sasaran sebesar 19,23 %. Tidak tercapainya target ini diakibatkan terjadinya erosi di daerah sekitar sumber-sumber mata air, sehingga buffer penyimpanan air debitnya berkurang. Untuk itu kedepan perlu secara kontinue akan dilakukan penghijauan / penanaman kembali di sekitar sumbersumber mata air dan pemberian anggaran yang memadai guna pengadaan bibit tanaman penghijauan. Tempat pembuangan sampah (TPS) per satuan penduduk, dengan target 40,00 % pada tahun 2012, terealisasi sebesar 38,00 %, sehingga capaian kinerja indikator sasaran sebesar 95,00 %. Tidak tercapainya target ini disebabkan beberapa hal yaitu : - Kurangnya tempat pembuangan sampah akhir, mengingat wilayah Kabupaten Banyuwangi yang begitu luas, sehingga perlu penambahan lokasi TPSA. - Keterbatasan
armada
pengangkut
sampah
sehingga
mengakibatkan
terjadinya penumpukan sampah dibeberapa tempat. - Kurangnya partisipasi dan kepedulian masyarakat dalam menjaga kebersihan dan kesehatan lingkungan. Untuk mengatasi hal tersebut : - Membuat Design Engginering Design dan Sanitary Land Fill serta pembagian zona tempat penampungan akhir, dengan adanya itu diharapkan masingmasing zona bisa menampung semua sampah di Kabupaten Banyuwangi.
Bab III Akuntabilitas Kinerja
96
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Banyuwangi Tahun 2012
- Penambahan jumlah armada persampahan, agar masalah penumpukan sampah bisa cepat tertangani sehingga tidak terjadi penumpukan sampah. - Perlu diadakan sosialisasi kepada masyarakat mengenai pentingnya menjaga kebersihan, sosialisasi mengenai penanganan persampahan untuk skala rumah tangga dan pengolahannya menjadi bahan yang dapat dimanfaatkan. Tabel 3.34. Analisis Pencapaian Sasaran Strategis 31 Tersusunnya dan tertatanya RTRW Kabupaten Banyuwangi secara terpadu dan konprehensif Tahun 2011 Indikator Sasaran
Satuan Target
Realisasi
Capaia n Kinerja Tahun 2011 (%)
Tahun 2012
Target
Realisasi
Capaia n Kinerja Tahun 2012 (%)
1
Ketaatan terhadap RTRW
Kondisi
Baik
Baik
100
Baik
Baik
100
2
Luas wilayah produktif
%
57,65
57,65
100
82,6
83,85
101,51
3
Luas wilayah industri
%
2,2
2,2
100
2,39
2,39
100
4
Luas wilayah kebanjiran
%
1
1
100
0,09
0,09
100
5
Luas wilayah kekeringan
%
1
1
100
0,09
0,09
100
6
Luas wilayah perkotaan
%
9,6
9,6
100
9,7
9,65
99,48
7
Rasio Ruang Terbuka Hijau per Satuan Luas Wilayah ber HPL/HGB Rasio bangunan ber-IMB per satuan bangunan
%
38
38
100
40
32
80
Banguna
2.925
2.925
100
3.555
5.405
152,04
8
n
Rata-rata capaian kinerja
Berdasarkan
100
tabel
di
atas,
diketahui
bahwa
104,13
pencapaian
sasaran
Tersusunnya dan tertatanya RTRW Kabupaten Banyuwangi secara terpadu dan konprehensif pada tahun 2012 mengalami kenaikan dibandingkan tahun 2011. Pada tahun 2011 dapat mencapai 100 % sedangkan pada tahun 2012 mencapai 104,13 %. Adapun yang mengalami kenaikan secara signifikan pada tahun 2012 adalah indikakator sasaran Rasio bangunan ber-IMB persatuan bangunan dari target yang ditentukan sebesar 3.555 bangunan yang ber-IMB dapat terealisasi 5.405 bangunan yang sudah ber-IMB, ini menunjukkan bahwa kesadaran masyarakat meningkat terhadap Peraturan Perundang-undangan yang berlaku. Tabel 3.35. Analisis Pencapaian Sasaran Strategis 32 Meningkatnya jumlah jalan poros desa Tahun 2011 Indikator Sasaran
1
Satuan Target
Realisasi
90
90
Capaia n Kinerja Tahun 2011 (%)
Tahun 2012
Target
Realisasi
92
93
Capaia n Kinerja Tahun 2012 (%)
Jalan Penghubung dari ibukota kecamatan ke kawasan pemukiman
%
100
101,09
penduduk (mimal dilalui roda 4)
Bab III Akuntabilitas Kinerja
97
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Banyuwangi Tahun 2012
Dari tabel di atas, menunjukkan bahwa capaian kinerja indikator sasaran Jalan Penghubung dari ibukota kecamatan ke kawasan pemukiman penduduk (mimal dilalui roda 4) tercapai dengan Baik Sekali. Dari target yang ditentukan 92 % terealisasi 93 % sehingga capaian kinerjanya sebesar 101,09 %. Capaian kinerja tahun 2012 ini meningkat dibandingkan capaian kinerja tahun 2011 yang mencapai 100 %. Tabel 3.36. Analisis Pencapaian Sasaran Strategis 33 Menurunnya tingkat pengangguran Tahun 2011 Indikator Sasaran
Satuan Target
Realisasi
Capaia n Kinerja Tahun 2011 (%)
Tahun 2012
Target
Realisasi
Capaia n Kinerja Tahun 2012 (%)
1
Angka partisipasi angkatan kerja
%
76,5
76,5
100
71,6
76,08
106,26
2
Angka sengketa pengusaha - pekerja
%
2,16
2,12
101,89
1,72
2,54
147,67
per tahun 3
Tingkat partisipasi angkatan kerja
%
71,5
68,34
104,62
71,6
76,08
106,26
4
Pencari kerja yang ditempatkan
%
20,1
28,81
143,33
20,1
50,48
251,14
5
Tingkat pengganguran terbuka
%
4,01-5,01
3,95
101,52
3,64-4,64
3,71
125,07
6
Keselamatan dan perlindungan
%
73,01
87,47
119,81
74,57
12,64
16,95
7
Perselisian buruh dan pengusaha
%
35,71
28,59
124,90
26,67
26,67
100
terhadap kebijakan pemerintah 8
Rasio ketergantungan
%
33,8
33,8
100
32,7
32,7
100
9
Peningkatan kualitas Sumber Daya
%
25
25
100
30
30
100
%
17,73
60,19
339,48
17,66
14,72
83,35
Manusia 10
Transmigrasi swakarsa (transmigrasi umum, TSM & TU ) Rata-rata capaian kinerja
133,56
113,67
Berdasarkan tabel di atas, diketahui bahwa rata-rata pencapaian kinerja tahun 2012 untuk sasaran Menurunnya tingkat pengangguran sebesar 113,67 % menurun dibandingkan capaian kinerja tahun 2011 yang mencapai 133,56 %. Dari 10 indikator sasaran yang mencapai target 100 % sebanyak 3 indikator sasaran, yang melebihi target 100 % sebanyak 5 indikator sasaran dan yang tidak mencapai target sebanyak 2 indikator sasaran. Adapun 2 indikator sasaran yang tidak mencapai target sebagai berikut : Keselamatan dan perlindungan target 74,57 % pada tahun 2012, terealisasi sebesar 12,64 %, sehingga capaian kinerja indikator sasaran sebesar 16,95 %. Tidak tercapainya target ini disebakan jumlah perusahaan yang sudah menerapkan K3 sejumlah 149 perusahaan dari 1.179 perusahaan yang ada di Kabupaten Banyuwangi. Untuk mengatasi hal ini diperlukan perhatian dan Bab III Akuntabilitas Kinerja
98
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Banyuwangi Tahun 2012
kepedulian khususnya pihak perusahaan tempat bekerja, agar mau melakukan upaya keselamatan dan perlindungan bagi pengusaha maupun pekerja serta sosialisasi dan pengawasan terhadap keselamatan dan kesehatan kerja selalu dilakukan, dengan harapan akan mengurangi resiko high cost apabila sampai terjadi kecelakaan kerja. Transmigrasi swakarsa (transmigrasi umum, TSM dan TU), dengan target 17,66 % pada tahun 2012, terealisasi sebesar 14,72 %, sehingga capaian kinerja indikator sasaran sebesar 83,35 %. Capaian ini termasuk katagori Baik karena dari jumlah transmigran yang berhasil diberangkatkan pada tahun 2012 sebanyak 77 kk serta jumlah lokasi penempatannya juga bertambah dari 6 lokasi menjadi 8 lokasi penempatan. Tabel 3.37. Analisis Pencapaian Sasaran Strategis 34 Menurunnya angka kemiskinan Tahun 2011 Indikator Sasaran
1 2 3 4
Prosentase penduduk diatas garis kemiskinan Persentase rumah tangga yang menggunakan listrik Persentase rumah tangga (RT) yang menggunakan air bersih Pengeluaran konsumsi rumah tangga per kapita (jt/th) Rata-rata capaian kinerja
Satuan Target
Realisasi
%
81,34
81,20
%
49,81
% %
Capaia n Kinerja Tahun 2011 (%)
Tahun 2012
Capaia n Kinerja Tahun 2012 (%)
Target
Realisasi
99,83
82,72
89,52
108,22
49,85
100,08
65,27
71
108,78
5,52
5,52
100
7,28
7,28
100
53,89
53,89
100
58,63
58,63
100
99,98
104,25
Berdasarkan tabel di atas, diketahui bahwa rata-rata pencapaian sasaran Menurunnya angka kemiskinan pada tahun 2012 sebesar 104,25 % dan meningkat dibandingkan tahun 2011 yang mencapai 99,98 %. Indikator sasaran yang mengalami kenaikan capaian kinerja adalah indikator sasaran Prosentase penduduk di atas garis kemiskinan dan indikator sasaran rumah tanggal yang menggunakan listrik. Untuk indikator Prosentase penduduk di atas garis kemiskinan dari target yang ditentukan 82,72 % terealisasi 89,52 % sehingga capaian kinerjanya sebesar 108,22, sedangkan untuk indikator sasaran rumah tanggal yang menggunakan listrik dari target yang ditentukan 65,27 % terealisasi 71 % sehingga capaian kinerjanya sebesar 108,78 %. Adapun indikator sasaran yang capaian kinerjanya sama dengan tahun 2011 adalah Persentase rumah tangga (RT) yang menggunakan air bersih dan Pengeluaran konsumsi rumah tangga per kapita (jt/th) yaitu masing-masing Bab III Akuntabilitas Kinerja
99
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Banyuwangi Tahun 2012
kinerjanya mencapai 100 %. Capaian ini menunjukkan bahwa program Pemerintah Kabupaten Banyuwangi yang memiliki dimensi keberpihakan kepada masyarakat miskin mengalami peningkatan. Tabel 3.38. Analisis Pencapaian Sasaran Strategis 35 Meningkatnya program-program pembangunan yang berbasis pada pengarusutamaan gender Tahun 2011 Indikator Sasaran
1 2 3 4 5 6 7
Satuan Target
Realisasi
Capaia n Kinerja Tahun 2011 (%)
Tahun 2012
Target
Realisasi
Capaia n Kinerja Tahun 2012 (%)
Persentase partisipasi perempuan di lembaga pemerintah Partisipasi perempuan di lembaga swasta Rasio KDRT
%
15
3,99
26,60
15,5
39,89
257,35
%
85,3
47,50
55,67
85,5
47,63
55,70
%
0,006
0,11
54,54
0,007
0,010
70
Persentase jumlah tenaga kerja dibawah umur Partisipasi angkatan kerja perempuan (Legislatif) Partisipasi angkatan kerja perempuan (Eksekutif) Penyelesaian pengaduan perlindungan perempuan dan anak dari tindakan kekerasan
%
0,51
0,51
100
0,53
0,53
100
%
16,05
18
112,15
16,09
16
99,44
%
3.825
5.677
148,42
38,28
1,75
4,57
%
81,26
75
108,35
85,5
97,80
114,39
Rata-rata capaian kinerja
86,53
100,21
Berdasarkan tabel di atas, diketahui bahwa dari 7 indikator sasaran untuk sasaran Meningkatnya program-program pembangunan yang berbasis pada pengarusutamaan gender yang mencapai target hanya 3 indikator (1 indikator sasaran mencapai 100 % dan 2 indikator sasaran mencapai 100 % lebih). Sedangkan yang tidak mencapai target 4 indikator. Namun rata-rata capaian kinerja tahun 2012 untuk sasaran Meningkatnya program-program pembangunan yang berbasis pada pengarusutamaan gender yang mencapai sebesar 100,21 % meningkat dibandingkan rata-rata capaian pada tahun 2011 yang hanya mencapai 86,53 %. Ini berarti bahwa program-program pembangunan yang berbasis pada kaum perempuan semakin meningkat. 4 (empat) indikator sasaran yang tidak mencapai target sebagai berikut : Partisipasi perempuan di lembaga swasta, dengan target 85,50 % pada tahun 2012, terealisasi sebesar 47,63 %, sehingga capaian kinerja indikator sasaran sebesar 55,71 %. Tidak tercapainya indikator sasaran ini disebabkan keterlibatan peran perempuan dalam pengambilan kebijakan belum mendapatkan tempat Bab III Akuntabilitas Kinerja
100
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Banyuwangi Tahun 2012
secara optimal sehingga peran perempuan dalam mengisi pembangunan belum terlaksana secara optimal. Oleh karena itu, kedepan peran perempuan lebih ditingkatkan melalui peningkatan keterlibatan organisasi perempuan dalam pengambilan kebijakan, khususnya yang menyangkut peningkatan kualitas hidup perempuan, pengarusutamaan gender dan kesetaraan gender dalam mengisi pembangunan. Rasio KDRT, dengan target 0,007 % pada tahun 2012, terealisasi sebesar 0,010 %, sehingga capaian kinerja indikator sasaran sebesar 70,00 %. Tidak tercapainya indikator sasaran ini karena masih tingginya budaya patriarki dan ketimpangan gender dan kurangnya pemahaman masyarakat tentang Undang Undang Nomor 23 Tahun 2004 tentang PKDRT dan Undang -Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak, serta belum optimalnya upaya perlindungan perempuan dan anak dari berbagai bentuk kekerasan berbasis gender, eksploitasi dan diskriminasi. Solusi permasalahan tersebut melaksanakan sosialisasi dan pelatihan kepada masyarakat tentang upaya perlindungan perempuan dan anak dari berbagai bentuk kekerasan berbasis gender, dan peningkatan upaya perlindungan perempuan dan anak dari berbagai bentuk kekerasan berbasis gender, eksploitasi dan diskriminasi serta penguatan kelembagaan dan jaringan pengarusutamaan gender dan anak yang sesuai dengan undang-undang serta pemenuhan komitmen-komitmen internasional. Partisipasi angkatan kerja perempuan (Legislatif), dengan target 16,09 % pada tahun 2012, terealisasi sebesar 16,00 %, sehingga capaian kinerja indikator sasaran sebesar 99,44 %. Kondisi ini berarti keterlibatan peran perempuan dalam memperoleh kesempatan kerja pada Legislatif sangat kurang, sehingga peran serta perempuan dalam mengisi pembangunan belum terlaksana secara optimal. Kedepan
perlu
upaya
peningkatan
peran
perempuan
dalam
mengisi
pembangunan pada lembaga Legislatif sehingga kualitas hidup perempuan, pengarusutamaan gender dan kesetaraan gender dapat tercapai. Partisipasi angkatan kerja perempuan (Eksekutif), dengan target 38,28 % pada tahun 2012, terealisasi sebesar 1,75 %, sehingga capaian kinerja indikator sasaran sebesar 4,57 %. Capaian ini menunjukkan bahwa di lembaga eksekutif partisipasinya masih sangat kecil dibandingkan kaum pria, meskipun di semua sektor/bidang pembangunan terlihat perannya sudah semakin meningkat, termasuk peningkatan kebijakan isu gender dalam berbagai program pemerintah, Bab III Akuntabilitas Kinerja
101
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Banyuwangi Tahun 2012
khususnya Pemerintah Kabupaten Banyuwangi. Berdasarkan data dari BPS Kabupaten Banyuwangi “Banyuwangi Dalam Angka Tahun 2012” pada tahun 2011 jumlah PNS mencapai 14.248 orang atau 60,11 %. Terdiri dari 8.564 orang laki-laki dan 5.684 orang perempuan atau 39,89 %. Tabel 3.39. Analisis Pencapaian Sasaran Strategis 36 Meningkatnya jaminan dan perlindungan sosial masyarakat Tahun 2011 Indikator Sasaran
1
Sarana sosial seperti panti asuhan,
Satuan Target
Realisasi
Unit
65
65
%
0,0189
%
0,0189
Capaia n Kinerja Tahun 2011 (%)
Tahun 2012
Capaia n Kinerja Tahun 2012 (%)
Target
Realisasi
100
80
46
57,50
0,0092
48,68
0,034
0,139
408,82
0,0092
48,68
0,034
0,139
408,82
panti jompo dan panti rehabilitasi 2
PMKS yang memperoleh bantuan sosial
3
Penanganan penyandang masalah kesejahteraan sosial Rata-rata capaian kinerja
65,78
291,71
Dari tabel di atas, diketahui bahwa dari 3 indikator sasaran untuk sasaran Meningkatnya jaminan dan perlindungan sosial masyarakat yang mencapai target bahkan capaian kinerja melebihi 100 % sebanyak 2 indikator sasaran, sedangkan yang tidak mencapai target 1 indikator sasaran, dengan rata-rata capaian kinerja sasaran sebesar 291,71 % atau bermakna Baik Sekali. 2 indikator sasaran yang melebihi target yaitu PMKS yang memperoleh bantuan sosial yang capaian kinerjaanya sebesar 408,82 % dan indikator sasaran Penanganan penyandang masalah kesejahteraan sosial yang capaian kinerjanya sebesar 408,82 %, kedua indikator sasaran ini mengalami peningkatan yang sangat signifikan dibandingkan capaian kinerja pada tahun 2011 yang masing-masing hanya mencapai 48,68 % atau bermakna kurang pada tahun 2011. 1 Indikator sasaran yang tidak mencapai target pada tahun 2012 adalah indikator sasaran Sarana sosial seperti panti asuhan, panti jompo dan panti rehabilitasi, dari target yang ditentukan 80 unit sasaran sosial hanya terealisasi 46 unit sarana sosial sehingga capaian kinerja sebesar 57,50 %. Capaian kinerja sasaran ini menurun dibandingkan dengan capaian sasaran tahun 2011 yaitu dari target yang ditentukan sebesar 65 unit sarana sosial dapat terealisasi 65 unit sarana sosial sehingga capaian kinerja tahun 2011 sebesar 100 %.
Bab III Akuntabilitas Kinerja
102
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Banyuwangi Tahun 2012
Tidak tercapaianya indikator sasaran Sarana sosial seperti panti asuhan, panti jompo dan panti rehabilitasi, karena pada tahun 2012 Pemerintah Kabupaten Banyuwangi melalui Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi tidak memberikan bantuan kepada panti, namun hanya memberikan monitoring untuk mengetahui jumlah penghuni panti dan melakukan inventarisasi sarana dan prasarana panti yang dimiliki. Tabel 3.40. Analisis Pencapaian Sasaran Strategis 37 Meningkatnya peranan kelompok-kelompok dalam masyarakat di dalam berbagai kegiatan pembangunan Tahun 2011 Indikator Sasaran
1
Satuan
Rata-rata jumlah kelompok binaan
Target
Realisasi
Kelompok
75
100
Kelompok
75
%
Capaia n Kinerja Tahun 2011 (%)
Tahun 2012
Capaia n Kinerja Tahun 2012 (%)
Target
Realisasi
133,33
80
90
112,50
217
289,33
80
80
100
3,69
3,8
102,11
3,86
3,98
103,11
lembaga pemberdayaan masyarakat (LPM) 2
Rata-rata jumlah kelompok binaan PKK
3
Kontribusi produksi kelompok tani terhadap PDRB
4
Cakupan bina kelompok petani
5
Cakupan bina kelompok nelayan
6
Jumlah nelayan yang dapat bantuan
%
26,05
26,6
102,11
26,15
26,96
103,10
Kelompok
32
32
100
37
54
145,95
Nelayan
0
13
130
7
8
114,29
Ton
134,4
135,1
100,52
137,1
148,6
108,39
Kelompok
24
24
100
27
27
100
Pemda pada tahun 7
Produksi perikanan kelompok nelayan
8
Cakupan bina kelompok pedagang/usaha informal
9
Cakupan bina kelompok pengrajin
Sentra
7
11
157,14
16
16
100
10
Jumlah LSM
LSM
217
217
100
217
88
40,55
11
LPM Berprestasi
LPM
30
35
116,67
40
12
30
12
PKK aktif
PKK
100
242
242
100
100
100
13
Swadaya Masyarakat terhadap
%
70
102
145,71
75
75
100
%
50
100
200
60
60
100
Program pemberdayaan masyarakat 14
Pemeliharaan Pasca Program pemberdayaan masyarakat Rata-rata capaian kinerja
Berdasarkan
tabel
144,20
di
atas,
diketahui
bahwa
96,99
pencapaian
sasaran
Meningkatnya peranan kelompok-kelompok dalam masyarakat di dalam berbagai kegiatan pembangunan dengan 14 indikator sasaran yang melebihi target atau di atas 100 % sebanyak 6 indikator, yang sesuai target yaitu 100 % sebanyak 6 indikator sasaran dan yang tidak mencapai target sebanyak 2 indikator sasaran. Bab III Akuntabilitas Kinerja
103
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Banyuwangi Tahun 2012
Rata-rata capaian kinerja sasaran sebesar 96,99 % atau bermakna Baik Sekali. Capaian kinerja sasaran ini bila dibandingkan dengan capaian kinerja sasaran tahun 2011 mengalami penurunan karena pada tahun 2011 rata-rata capaian kinerja sasaran mencapai 144,20 %. Penurunan tersebut terlihat pada beberapa indikator sasaran yang tidak mencapai target sebagai berikut : Jumlah LSM, target 217 LSM pada tahun 2012 terealisasi sebesar 88 LSM, sehingga capaian kinerja indikator sasaran sebesar 40,55 %, pada tahun 2011 mencapai 100 %. Di lapangan dari hasil identifikasi sebenarnya jumlah LSM sebanyak 217 LSM, namun yang terdaftar di Badan Kesatuan Bangsa dan Politik sebanyak 88 LSM. Oleh karena itu, disamping untuk pencapaian target indikator kinerja dan juga agar LSM mendapatkan legalitas, maka LSM yang ada diharuskan mendaftarkan dan mengurusi segala administrasi tentang pendirian LSM baru, serta sosialisasi dari Bakesbangpol tentang pendirian LSM perlu ditingkatkan agar tidak ada LSM yang belum memiliki legalitas hukum. LPM Berprestasi, dari target 40,00 % yang tentukan pada tahun 2012, terealisasi sebesar 12,00 %, sehingga capaian kinerja indikator sasaran sebesar 30,00 %. Pada tahun 2011 mencapai 116,67 %. Penurunan ini berkaitan dengan pemanfaatan sumber daya alam oleh LPM yang masih belum dikelola dengan baik dan optimal serta minimnya batas waktu untuk kegiatan survey di lapangan, sehingga mempengaruhi dalam penciptakan inovasi baru dibidang Tehnologi Tepat Guna. Tabel 3.41. Analisis Pencapaian Sasaran Strategis 38 Meningkatnya upaya pelestarian dan pengembangan budaya lokal Tahun 2011 Indikator Sasaran
1
Jumlah group kesenian
2
Jumlah gedung
3
Penyelenggaraan festival seni dan
Satuan Target
Realisasi
Capaia n Kinerja Tahun 2011 (%)
Tahun 2012
Target
Realisasi
Capaia n Kinerja Tahun 2012 (%)
Group
652
652
100
685
685
100
Gedung
1
1
100
1
1
100
kali
4
4
100
5
5
100
Unit
9
9
100
9
9
100
budaya 4
Sarana penyelenggaraan seni dan
Bab III Akuntabilitas Kinerja
104
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Banyuwangi Tahun 2012
budaya 5
Benda, situs dan kawasan cagar
Buah/tem
budaya yang dilestarikan
23
23
Rata-rata capaian kinerja
Berdasarkan
100
25
25
100
pat
tabel
100
di
atas,
diketahui
bahwa
100
pencapaian
sasaran
Meningkatnya upaya pelestarian dan pengembangan budaya lokal dari 5 indikator sasaran dapat mencapai target seluruhnya yaitu 100 % sehingga rata-rata capaian kinerja sasaran sebesar 100 % atau bermakna Baik Sekali. Hal ini menunjukkan bahwa upaya pelestarian dan pengembangan budaya lokal di Kabupaten Banyuwangi betul-betul baik. Lebih lanjut capaian sasaran Meningkatnya upaya pelestarian dan pengembangan budaya lokal, sebagai berikut : Indikator sasaran Jumlah group kesenian dari target yang ditentukan 685 group kesenian dapat terealisasi 685 group kesenian sehingga capaian kinerjanya mencapai 100 %. Jumlah group kesenian ini semua group kesenian yang berada di masing-masing kecamatan se Kabupaten Banyuwangi atau di 24 kecamatan. Indikator sasaran Jumlah gedung kesenian dari target yang ditentukan 1 jumlah gedung kesenian terealisasi 1 gedung kesenian sehingga capaian kinerja indikator sasaran ini 100 %. Gedung kesenian ini adalah gedung kesenian yang berada di Jalan Diponegoro Banyuwangi yang dikenal dengan sebutan Gesibu (Gedung Seni dan Budaya). Indikator sasaran Penyelenggaraan festival seni dan budaya dari target yang ditentukan sebanyak 4 kali penyelenggaraan festival seni dan budaya dapat terealisasi 4 kali penyelenggaraan festival seni dan budaya dalam setahun, sehingga capaian kinerjanya sebesar 100 %. Even-even festival seni dan budaya di Banyuwangi dilaksanakan tidak hanya sebagai bentuk apresiasi terhadap seni budaya yang terus berkembangan di Banyuwangi, namun juga dilaksanakan dalam rangka memperingati hari-hari bersejarah seperti HUT Kemerdekaan dan Hari Jadi Banyuwangi yang secara rutin dilaksanakan setiap tahun. Indikator sasaran Sarana penyelenggaraan seni dan budaya dari target yang ditentukan sebesar 9 unit sarana dapat terealisasi 9 unit sarana sehingga capaian kinerjanya sebesar 100 % untuk tahun 2012. Capaian ini sama dengan capaian tahun 2011 yang dapat mencapai 100 %.
Bab III Akuntabilitas Kinerja
105
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Banyuwangi Tahun 2012
Indikator sasaran Benda, situs dan kawasan cagar budaya yang dilestarikan dari target yang ditentukan sebanyak 25 buah/tempat benda, situs dan kawasan cagar budaya dapat terealisasi 25 buah/tempat benda, situs dan kawasan cagar budaya, sehingga capaian kinerjanya sebesar 100 % pada tahun 2012. Capaian ini sama dengan capaian kinerja pada tahun 2011 yaitu dari target yang ditentukan 23 buah/tempat benda, situs dan kawasan cagar budaya dapat terealisai 23 buah/tempat benda, situs dan kawasan cagar budaya, sehingga capaian kinerja 100 %.
3.3. Akuntabilitas Keuangan Mengacu kepada proyeksi indikator makro ekonomi dan dampaknya terhadap
pertumbuhan
ekonomi,
maka
strategi-strategi
kebijakan
fiskal
sebagaimana tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Banyuwangi Tahun 2010–2015 diarahkan kepada (1) Mengoptimalkan peningkatan penerimaan daerah yang bersumber dari sumber-sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD) dan Dana Perimbangan; (2) Meningkatkan efisiensi pengelolaan APBD dari sisi belanja; (3) Meningkatkan sumber penerimaan daerah melalui intensifikasi dan ekstensifikasi PAD dan Bagi Hasil Pajak yang lebih rasional dan proporsional; (4) Meningkatkan peranserta masyarakat dan sektor swasta, baik dalam pembiayaan maupun pelaksanaan pembangunan. Berdasarkan strategi kebijakan fiskal tersebut di atas, maka kebijakan umum keuangan / anggaran RPJMD Kabupaten Banyuwangi 2010-2015 diarahkan dalam tiga fungsi utama, yaitu : fungsi alokasi, fungsi distribusi, dan fungsi stabilisasi. a. Fungsi alokasi, yaitu penganggaran untuk kegiatan pembangunan yang tidak mungkin dilaksanakan oleh masyarakat/swasta karena bersifat public services seperti penanganan prasarana dasar, penyediaan infrastruktur; b. Fungsi distribusi, yaitu penganggaran diarahkan untuk pemerataan, keadilan sosial, dan mengurangi kesejangan, yang antara lain meliputi penanganan masalah kemiskinan pengembangan wilayah tertinggal dan lainnya; Bab III Akuntabilitas Kinerja
106
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Banyuwangi Tahun 2012
c. Fungsi
stabilitasi,
pertumbuhan
yaitu
ekonomi,
penganggaran perluasan
diarahkan
lapangan
kerja,
untuk
mendorong
dan
peningkatan
pendapatan masyarakat serta stabilitas keamanan dan ketertiban Selanjutnya
berdasarkan
Peraturan
Bupati
Banyuwangi
Nomor 40 Tahun 2012 tentang Penjabaran Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Banyuwangi Tahun Anggaran 2012, bahwa APBD Rp.
Tahun
Anggaran
1.736.094.839.547,00
dan
2012
sebelum
ABPD
Tahun
perubahan Anggaran
sebesar
2012
setelah
perubahan sebesar Rp. 1.865.588.732.099,07 ada penambahan sebesar Rp. 129.493.893.462,07, dengan rincian sebagai berikut : Pendapatan : Sebelum perubahan Rp. 1.502.196.122.889,00 setelah perubahan sebesar Rp. 1.671.229.354.804,82 (bertambah Rp. 169.033.231.915,82). Belanja : Sebelum perubahan Rp. 1.736.094.839.547.547,00 setelah perubahan sebesar Rp. 1.865.588.732.099,07 (bertambah 129.493.892.462,07). Sehingga
terjadi
defisit
anggaran
setelah
perubahan
sebesar
Rp.
194.359.377.204,25. Pembiayaan : a. Penerimaan Semula Rp. 269.098.716.658,00 setelah perubahan menjadi sebesar Rp. 228.839.377.204,25 (berkurang 40.259.339.453,75); b. Pengeluaran Semula
Rp.
35.200.000.000,00
setelah
perubahan
menjadi
34.480.000.000,00 (berkurang Rp. 720.000.000,00); Sehingga
jumlah
pembiayaan
Neto
setelah
perubahan
Rp.
194.359.377.204,25 dengan demikian tidak ada sisa lebih pembiayaan anggaran setelah perubahan. 3.3.1. Pengelolaan Pendapatan Daerah
Bab III Akuntabilitas Kinerja
107
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Banyuwangi Tahun 2012
Berdasarkan RPJMD Kabupaten Banyuwangi 2010-2015 Pengelolaan pendapatan daerah lebih diarahkan pada optimalisasi pendapatan daerah melalui upaya efektif dan efisien serta mendapat dukungan dari masyarakat. Arah pengelolaan pendapatan, yaitu : a. Kewenangan yang lebih luas dalam mengoptimalkan perolehan pendapatan daerah; b. Mendayagunakan dana melalui pola deposito; c. Perubahan manajemen keuangan dengan memberi peran lebih pada Kas Umum Daerah; d. Intensifikasi pendapatan
dan
ekstensifikasi
daerah,
terutama
penggalian melalui
sumber-sumber
usaha
daerah
dan
pendayagunaan aset daerah, termasuk pendapatan dari pihak ke ketiga; e. Peningkatan kemampuan dan optimalisasi organisasi bidang pendapatan atau organisasi penghasil. .Upaya-upaya
efektif
dalam
penggalian
sumber-sumber
pendapatan daerah harus terus dilakukan tanpa harus menambah beban bagi masyarakat sehingga nantinya pendapatan daerah tidak lagi harus bergantung pada satu atau dua jenis pajak daerah saja, diversifikasi sumber pendapatan daerah menjadi mutlak dicari agar ketergantungan dan resiko dapat disebar, mengingat struktur ekonomi di Kabupaten Banyuwangi lebih banyak di dominasi oleh sektor primer, maka sudah saatnya dirancang berbagai tindakan yang dapat menggali sumber-sumber pendapatan daerah yang berbasiskan pada sektor primer dan mata rantainya. Selanjutnya terkait dengan perkembangan Pendapatan Daerah Kabupaten Banyuwangi adalah sebagai berikut : a. Pendapatan Asli Daerah (PAD) Realisasi perkembangan PAD Kabupaten Banyuwangi yang berasal dari Hasil Pajak Daerah, Hasil Retribusi Daerah, Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah Yang Dipisahkan dan Lain-lain Pendapatan daerah
Bab III Akuntabilitas Kinerja
108
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Banyuwangi Tahun 2012
Yang Sah selama periode 2010-2012 dapat dilihat dari tabel sebagai berikut : Tabel 3.42. Perkembangan PAD Kabupaten Banyuwangi Tahun 2010-2012 Tahun
Naik / Turun (%)
PAD
2010
87.091.140.847,23
2011
106.124.047.762,61
2012
132.846.110.220,82
Proporsi Terhadap APBD (%)
APBD 1.400.623.284.767,23
6,22
17,93
1.631.397.418.692,18
6,50
20,11
1.865.588.732.099,07
7,12
Sumber : BPKAD Kab. Banyuwangi
Dari tabel di atas terlihat bahwa dari tahun 2010 ada peningkatan PAD dan peningkatan proporsi PAD terhadap APBD. Penerimaan PAD tahun 2010 sebesar Rp. 87.091.140.847,23, pada tahun 2011 naik menjadi Rp. 106.124.047.762,61 atau naik sebesar 17,93 %. Kemudian pada tahun 2012 naik menjadi Rp. 132.846.110.220,82 atau naik 20,11 % dari PAD tahun 2011. Hal tersebut dibarengi pula oleh kenaikan proporsi PAD dalam APBD. Pada tahun 2010 proporsi PAD terhadap APBD sebesar 6,22 %, tahun 2011 sebesar 6,50 % dan pada tahun 2012 sebesar 7,12 % PAD tersebut diperoleh dari penerimaan Hasil Pajak Daerah, Hasil Retribusi
Daerah,
Hasil
Pengelolaan
Kekayaan
Daerah
Yang
Dipisahkan dan Lain-lain Pendapatan Asli Daerah Yang Sah. b. Dana Perimbangan Dana perimbangan menjadi salah satu komponen yang cukup penting bagi APBD Kabupaten Banyuwangi. Dana perimbangan berasal dari Dana Bagi Hasil Pajak/Bagi Hasil Bukan Pajak, Dana Alokasi Umum dan Dana Alokasi Khusus. Dalam 3 tahun terakhir dana perimbangan Kabupaten Banyuwangi mendapat alokasi dana sebagai berikut :
Bab III Akuntabilitas Kinerja
109
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Banyuwangi Tahun 2012
Tabel 3.43. Perkembangan Dana Perimbangan Kabupaten Banyuwangi Tahun 2010-2012 Naik / Turun (%)
Tahun
Perimbangan
2010
906.774.713.137,00
2011 2012
Proporsi Terhadap APBD (%)
APBD 1.400.623.284.767,23
64,74
969.233.081.021,00
6,31
1.631.397.418.692,18
59,41
1.186.178.479.143.00
18,28
1.865.588.732.099,07
63,58
Sumber : BPKAD Kab. Banyuwangi
Melihat alokasi dana perimbangan tiga tahun terakhir 2010-2012, dana perimbangan untuk Kabupaten Banyuwangi mengalami kenaikan dari tahun ke tahun. Pada tahun 2010 sebesar Rp. 906.774.713.137,00, pada tahun 2011 naik menjadi 969.233.081.021,00 atau naik 6,31 %, dan tahun 2012 naik menjadi 1.186.178.479.143.00 atau naik 18,28 % dari tahun 2011. Hal Ini menandakan bahwa ketergantungan Kabupaten Banyuwangi cukup besar dalam membiayai pembangunan Kabupaten Banyuwangi pada Pemerintah Pusat dan Propinsi terhadap APBD Kabupaten Banyuwangi. Dari tabel diatas juga dapat digambarkan besarnya proporsi dana perimbangan terhadap APBD Kabupaten Banyuwangi. Pada tahun 2010 proporsi dana perimbangan terhadap APBD sebesar 64,74 %. Pada tahun 2011 sebesar 59,41 % dan pada tahun 2012 sebesar 63,58 %, sehingga masih naik turun proporsinya terhadap APBD Kabupaten Banyuwangi. Sumber-sumber dana perimbangan berasal dari Dana Bagi Hasil Pajak/Bagi Hasil Bukan Pajak, Dana Alokasi Umum dan Dana Alokasi Khusus. b. Lain-lain Pendapatan Yang Sah Dana penerimaan lainnya berasal dari lain-lain Pendapatan Yang Sah yang terdiri atas Pendapatan Hibah, Dana Darurat, Dana Bagi Hasil Pajak
dari
Provinsi
dan
Pemerintahan
Daerah
lainnya,
Dana
Penyesuaian dan Otonomi Khusus, Bantuan Keuangan dari Provinsi atau Pemerintahan Daerah Lainnya dan Sumbangan Pihak Ketiga. Bab III Akuntabilitas Kinerja
110
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Banyuwangi Tahun 2012
Untuk lebih jelasnya perkembangan penerimaan lain pendapatan yang sah dapat dilihat dari Tabel berikut : Tabel 3.44. Perkembangan Lain-lain Pendapatan Yang Sah Kabupaten Banyuwangi Tahun 2010-2012 Tahun
Dana Lain-lain
2010
172.892.966.219,00
2011
334.272.405.171,00
2012
352.204.756.441,00
Naik / Turun (%)
Proporsi Terhadap APBD (%)
APBD 1.400.623.284.767,23
12,34
48,27
1.631.397.418.692,18
20,48
5,09
1.865.588.732.099,07
18,87
Sumber : BPKAD Kab. Banyuwangi
Berdasarkan tabel tersebut di atas terlihat bahwa dalam periode tahun 2010-2012 Pendapatan dari Lain-lain Pendapatan yang Sah tiga mengalami
kenaikan.
Pada
tahun
2010
sebesar
Rp.
172.892.966.219,00 menjadi Rp. 334.272.405.171,00 pada tahun 2011 atau mengalami kenaikan sebesar 48,27 %, dan pada tahun 2012 menjadi sebesar Rp. 352.204.756.441,00 atau mengalami kenaikan sebesar 5,09 % dari tahun 2011 dengan proporsi terhadap APBD 2012 sebesar 18,87 %. 3.3.2. Pengelolaan Belanja Daerah Sebagaimana tertuang dalam RPJMD Kabupaten Banyuwangi 2010-2015 bahwa dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah dan peningkatan pelayanan publik, pengaturan alokasi belanja diupayakan efisien, efektif dan proporsional. Belanja daerah dikelompokkan ke dalam Belanja Langsung dan Belanja Tidak Langsung yang masing-masing mempunyai fungsi untuk meningkatkan pelayanan baik untuk aparatur maupun pelayanan kepada masyarakat. a. Kebijakan Umum Belanja Daerah Dalam menentukan belanja daerah terdapat tiga elemen penting, yaitu masyarakat sebagai pemberi amanah, Pemerintah Daerah, dan DPRD dengan peran fungsinya masing-masing sebagai Bab III Akuntabilitas Kinerja
111
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Banyuwangi Tahun 2012
pelayan masyarakat, sehingga anggaran belanja daerah sebagai perwujudan dari amanat rakyat kepada Pemerintah Daerah dan DPRD dalam
meningkatkan
kesejahteraan
dan
pelayanan
kepada
masyarakat. Rencana belanja disusun berdasarkan pendekatan prestasi kerja
(berorientasi
pada
hasil).
Hal
tersebut
bertujuan
untuk
meningkatkan akuntabilitas perencanaan anggaran serta memperjelas efektifitas dan efisiensi penggunaan alokasi anggaran. Sedangkan orientasi belanja daerah diprioritaskan untuk efektifitas pelaksanaan tugas pokok dan fungsi masing-masing SKPD. Belanja Daerah diarahkan pada peningkatan proporsi belanja untuk
memihak
kepentingan
publik,
disamping
tetap
menjaga
eksistensi penyelenggaraan pemerintahan. Dalam penggunaannya, belanja daerah harus tetap mengedepankan efisiensi dan efektifitas sesuai dengan prioritas, yang harapkan dapat memberikan dukungan program-program strategis daerah. b. Perkembangan Belanja Daerah Dalam tiga tahun 2010-2012 Proporsi Belanja Tidak Langsung selalu lebih besar dari pada Belanja Langsung. Pada tahun 2010 proporsi Belanja Tidak Langsung mencapai 72,86 % dan Belanja Lansung 27,14 %. Pada tahun 2011 proporsi Belanja Tidak Langsung mencapai 64,54 % dan Belanja Langsung 35,46 %. Untuk tahun 2012 Belanja Tidak Lansung sebesar 64,25 % dan dan Belanja Langsung sebesar 35,75 %. Tabel 3.45. Perkembangan Belanja Daerah Kabupaten Banyuwangi Tahun 2010-2012 Tahun
Belanja Tidak Langsung
Proporsi (%)
Belanja Langsung
Proporsi (%)
2010
1.020.474.533.036,00
72,86
380.148.751.731,23
27,14
2011
1.052.885.746.353,00
64,54
578.511.672.339,18
35,46
2012
1.198.555.481.147,00
64,25
667.033.250.862’07
35,75
Sumber : BPKAD Kab. Banyuwangi Bab III Akuntabilitas Kinerja
112
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Banyuwangi Tahun 2012
3.3.3. Kondisi Pembiayaan Daerah Pembiayaan merupakan transaksi keuangan yang bertujuan untuk menutupi selisih antara pendapatan dan belanja daerah. Adapun kebijakan umum pembiayaan daerah adalah sebagai berikut : 1. Peningkatan
Manajemen
Pembiayaan
Daerah
dalam rangka
akurasi, efisiensi, efektifitas dan profitabilitas; 2. Apabila APBD dalam keadaan surplus, kebijakan yang diambil adalah melakukan transfer ke persediaan Kas Daerah dalam bentuk Giro/Deposito, Penyertaan Modal, atau Sisa Lebih Perhitungan Anggaran (SILPA) tahun berjalan; 3. Apabila APBD dalam keadaan defisit, kebijakan yang diambil adalah memanfaatkan anggaran yang berasal dari Sisa Lebih Perhitungan Anggaran (SILPA) tahun lalu, rasionalisasi belanja, pinjaman daerah, atau memperluas kemitraan. Adapun perkembangan pembiayaan Kabupaten Banyuwangi dapat dilihat dari tabel sebagai berikut : Tabel 3.46. Perkembangan Pembiayaan Kabupaten Banyuwangi Tahun 2010-2012 Tahun
Penerimaan
Naik/Turun (%)
Pengeluaran
Naik/Turun (%)
2010
245.139.271.964,00
2011
222.255.627.297,57
-99,33
487.742.560,00
-97,99
228.839.377.204,25
2,96
34.480.000.000,00
6.696
2012
11.274.807.400,00
Sumber : BPKAD Kab. Banyuwangi
Selama tahun 2010 – 2012 Kabupaten Banyuwangi mengalami defisit anggaran yang ditutupi dengan pembiayaan yang didapat dari penerimaan daerah dari Pos SILPA tahun yang lalu. Pertumbuhan tahun 2012 untuk penerimaan daerah dalam pembiayaan sebesar 2,96 %, sedangkan pengeluaran daerah dalam pembiayaan tahun 2012 sebesar 6.696 %. 3.3.4. Realisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Banyuwangi Tahun 2012. 1. Realisasi Pendapatan Daerah Pendapatan
daerah
pada
tahun
2012
sebesar
Rp.
1.671.229.354.804,82 yang berasal dari PAD, Dana Perimbangan Bab III Akuntabilitas Kinerja
113
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Banyuwangi Tahun 2012
dan Lain-lain Pendapatan Daerah yang sah, dan realisasi sebesar Rp. 1.690.432.594.242,19 atau 101,15 %, sebagaimana tabel berikut : Tabel 3.47. Realisasi Pendapatan Daerah Tahun 2012 Uraian
Pagu Anggaran (Rp)
Realisasi
%
Pedapatan Daerah : Pendapatan Asli Daerah
132.846.110.220,82
140.314.936.339,19
105,62
Hasil pajak daerah
37.242.520.504,00
40.769.833.221,00
109,47
Hasil retribusi daerah
22.103.845.195,00
24.814.269.408,00
112,26
Hasil pengelolaan kekayaan
15.560.721.446,82
14.503.063.660,51
93,20
daerah yang dipisahkan Lain-lain PAD yag sah Dana Perimbangan Dana bagi hasil pajak/bagi
57.939.023.075,00
60.227.770.049,68
103,95
1.186.178.479.143,00 88.305.252.143,00
1.198.575.211.872,00 100.701.984.872,00
101,05 114,04
1.030.217.037.000,00
1.030.217.037.000,00
100,00
hasil bukan pajak Dana alokasi umum Dana alokasi khusus
67.656.190.000,00
67.656.190.000,00
352.204.765.441,00
351.542.446.031,00
100,00 99,81
1.132.540.000,00 0,00
0,00
0,00
0,00 82.306.549.441,00
0,00 82.167.898.760,00
0,00 99,83
dan
209.618.226.000,00
210.000.496.000,00
100,18
dari
59.147.450.000,00
59.374.051.271,00
100,38
pihak
0,00
0,00
0,00
Jumlah Pendapatan Daerah
1.671.229.354.804,82
1.690.432.594.242,19
101,15
Lain-lain
Pendapatan
Daerah yang sah Pendapatan hibah Dana darurat Dana bagi hasil pajak dari provinsi
dan
pemerintah
daerah lainnya Dana
penyesuaian
otonomi khusus Bantuan provinsi
keuangan atau
pemerintah
daerah lainnya Sumbangan
dari
ketiga
Sumber Data : BPKAD Kab. Banyuwangi 2012
2. Realisasi Belanja Daerah Pagu Belanja Daerah / Anggaran Tahun 2012 setelah perubahan adalah sebesar Rp. 1.865.588.732.099,07, yang terdiri dari Belanja Tidak Langsung sebesar Rp. 1.198.555.481.147,00 dan Belanja Langsung sebesar Rp. 667.033.250.862,07, dengan rincian sebagai berikut :
a. Belanja Tidak Langsung : Bab III Akuntabilitas Kinerja
114
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Banyuwangi Tahun 2012
-Belanja pegawai Rp. -Belanja hibah Rp. -Belanja bantuan soaial Rp. -Belanja bagi hasil kepada Provinsi/Kab/Kota dan Pemerintahan Desa Rp. -Belanja bantuan keuangan kepada Provinsi/Kab/Kota dan Pemerintahan Rp. -Belanja tidak terduga Rp.
Jumlah b. Belanja Langsung : -Belanja pegawai -Belanja barang dan jasa -Belanja modal
Jumlah
984.045.897.182,00 106.902.082.965,00 24.323.751.000,00
1.933.750.000,00
76.350.000.000,00 5.000.000.000,00
Rp.
1.198.555.481.147,00
Rp. Rp. Rp.
38.093.254,00 234.755.199.483,07 394.184.796.453,00
Rp.
667.033.250.862,07
2. Realisasi Anggaran Tahun 2012 per 31 Desember 2012 adalah sebesar Rp. 1.683.006.465.113,97 atau 90,21 % dari pagu anggaran, dengan rincian sebagai berikut : a. Belanja Tidak Langsung : -Belanja pegawai Rp. 919.880.835.377,00 -Belanja hibah Rp. 70.523.019.415,00 -Belanja bantuan soaial Rp. 22.830.673.000,00 -Belanja bagi hasil kepada Provinsi/Kab/Kota dan Pemerintahan Desa Rp. 1.780.517.950,00 -Belanja bantuan keuangan kepada Provinsi/Kab/Kota dan Pemerintahan Rp. 71.805.778.390,00 -Belanja tidak terduga Rp. 0,00
Jumlah realisasi Rp. 1.086.820.824.132,00 Atau 90,68 % dari pagu anggaran b. Belanja Langsung : -Belanja pegawai
Rp.
34.536.247.450,00
-Belanja barang dan jasa
Rp.
205.837.086.906,97
-Belanja modal
Rp.
355.812.306.625,00
Rp.
596.185.640.981,97
Jumlah realisasi
Atau 89,38 % dari pagu anggaran Tabel 3.48. Bab III Akuntabilitas Kinerja
115
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Banyuwangi Tahun 2012
Realisasi Belanja Daerah Tahun 2012 Uraian
Pagu Anggaran (Rp)
Realisasi
%
Belanja Daerah : 1.198.555.481.147,00
1.086.820.824.132,00
90,68
984.045.897.182,00
919.880.835.377,00
93,48
0,00
0,00
0,00
0,00 106.902.082.965,00
0,00 70.523.019.415,00
0,00 65,97
24.323.751.000,00
22.830.673.000,00
93,86
1.933.750.000,00
1.780.517.950,00
92,08
76.350.000.000,00
71.805.778.390,00
94,05
5.000.000.000,00
0,00
0,00
667.033.250.862,07
596.185.640.981,97
89,38
38.093.254.926,00
34.536.247.450,00
90,66
Belanja barang dan jasa
234.755.199.483,07
205.837.086.906,97
87,68
Belanja modal
394.184.796.453,00
355.812.306.625,00
90,27
1.865.588.732.009,07
1.683.006.465.113,97
90,21
Belanja Tidak Langsung Belanja pegawai Belanja bunga Belanja subsidi Belanja hibah Belanja bantuan sosial Belanja bagi hasil kepada provinsi/kabupaten/kota dan pemerintahan desa Belanja bantuan keuangan kepada provinsi/kabupaten/ kota dan pemerintahan Belanja tidak terduga Belanja Langsung Belanja pegawai
Jumlah Pendapatan Daerah
Sumber : BPKAD Kab. Banyuwangi 2012
Bab III Akuntabilitas Kinerja
116
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Banyuwangi Tahun 2012
PENUTUP
Sebagai bagian penutup dari Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah (LAKIP) kabupaten Banyuwangi Tahun 2012, dapat disimpulkan bahwa secara umum Pemerintah Kabupaten Banyuwangi telah memperlihatkan pencapaian kinerja yang signifikan atas sasaran-sasaran strategisnya. Tiga Puluh Delapan sasaran sebagaimana tertuang dalam Indikator Kinerja Utama Pemerintah Kabupaten Banyuwangi sebagian besar (97,37%) telah dapat direalisasikan dengan Baik Sekali. Tujuan penyusunan laporan ini adalah untuk memberikan gambaran tingkat pencapaian sasaran maupun tujuan instansi pemerintah sebagai jabaran dari visi, misi dan strategi instansi pemerintah yang mengindikasikan tingkat keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan kegiatan-kegiatan sesuai dengan program dan kebijakan yang ditetapkan. Penyelenggaraan pemerintahan yang baik, pada hakikatnya adalah proses pembuatan
dan
pelaksanaan
kebijakan
publik
berdasarkan
prinsip-prinsip
transparansi, akuntabilitas, partisipatif, adanya kepastian hukum, kesetaraan, efektif dan efisien. Prinsip-prinsip penyelenggaraan pemerintahan demikian merupakan landasan bagi penerapan kebijakan yang demokratis yang ditandai dengan menguatnya kontrol dari masyarakat terhadap kinerja pelayanan publik. Berdasarkan hasil pengukuran kinerja terhadap 275 (Dua Ratus Tujuh Puluh
Lima) indikator sasaran, disimpulkan bahwa 230 (Dua Ratus Tiga Puluh) indikator sasaran atau sebanyak 83,64 % dikategorikan Baik Sekali, 30 (Tiga Puluh) indikator sasaran atau 10,91 % dikategorikan Baik, 4 (empat) indikator sasaran atau 1,45 % hanya mencapai kategori Cukup dan 11 (Sebelas) indikator sasaran atau 4 % hanya mencapai kategori Kurang dalam pencapaian indikator sasaran. Dengan demikian masih terdapat beberapa indikator sasaran yang capaiannya belum seperti yang diharapkan yang berkategori cukup dan kurang sehingga perlu perhatian pada tahun berikutnya. Sasaran yang berketegori cukup dan kurang tersebut yaitu : 1. Meningkatnya partisipasi pendidikan indikator yang perlu peningkatan dan perhatian khusus dalam tataran implementasi adalah mengenai rasio guru terhadap murid per kelas rata-rata, yang capaian kinerjanya masih berkategori cukup. Hal ini dikarenakan adanya kewajiban jumlah mengajar guru sebanyak 24 jam per-Minggu. Untuk menyikapi permasalahan ini akan dilakukan penyesuaian jam mengajar bagi guru. Bab IV Penutup
117
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Banyuwangi Tahun 2012
2. Tersusunnya regulasi yang berhubungan dengan kompetisi kegiatan ekonomi daerah, indikator yang perlu mendapat perhatian khusus adalah jumlah Perda yang mendukung iklim usaha, dan Perda ekonomi kerakyatan, yang masih berkatagori kurang. Hal ini dikarenakan Perda yang sudah diusulkan pada tahun 2012 yaitu Perda tentang Reklame belum terealisasi. Untuk menyikapi permasalahan ini akan dilakukan komunikasi yang lebih baik dan intensif dengan pihak-pihak yang terkait. 3. Meningkatnya prasarana dan sarana pendidikan dan kesehatan dalam jumlah kualitas yang memadai, indikator sasaran yang perlu peningkatan dan perhatian khusus dalam tataran implementasi adalah mengenai : Rumah tangga ber-sanitasi, capaian kinerja tahun 2012 masih kurang, yang disebabkan masih adanya masyarakat yang kurang peduli terhadap kesehatan dan kebersihan lingkungan. Masih banyak masyarakat khususnya masyarakat pedesaan melakukan mandi, cuci dan buang air besar di sungai. Untuk mengatasi permasalahan ini perlu diadakan sosialisasi kepada masyarakat akan pentingnya kebersihan dan kesehatan lingkungan. Selain itu, perlu peningkatan pembangunan MCK di masyarakat pedesaan. Rumah layak huni,
capaian kinerja tahun 2012 masih kurang, hal ini
dikarenakan masih banyaknya rumah penduduk khususnya di daerah pedesaaan yang belum layak huni karena faktor kemiskinan. Untuk menyikapi permasalahan
ini
dengan
menggalakkan
program
bedah
rumah
dan
memberikan bantuan lainnya guna mengentaskan kemiskinan. Pencemaran status air, capaian kinerja tahun 2012 cukup dan belum mencapai target yang ditentukan. Hal ini disebabkan masih adanya perusahaan yang membuang limbah industrinya secara langsung ke lingkungan / sungai tanpa diolah
terlebih
dahulu
dalam
instalasi
pengolahan
limbah,
sehingga
menyebabkan pencemaran sumber-sumber air dan merusak lingkungan sekitarnya. Menyikapi hal tersebut langkah-langkah yang perlu dilakukan adalah melakukan pembinaan secara teknis kepada para pelaku industri dalam pengolahan air limbah, agar terjadi penurunan tingkat pencemaran yang bisa membahayakan lingkungan sekitarnya serta memberikan sanksi hukum yang tegas sesuai Peraturan Perundang-undangan yang berlaku kepada Pihak Industri yang membuang limbahnya melebihi baku mutu yang telah ditentukan. Bab IV Penutup
118
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Banyuwangi Tahun 2012
Cakupan penghijauan wilayah rawan longsor dan sumber mata air, capaian kinerja tahun 2012 masih kurang. Hal ini dikarenakan terjadinya erosi di daerah sekitar sumber-sumber mata air, sehingga Buffer penyimpanan air debitnya berkurang. Penyikapi hal tersebut kedepan kegiatan-kegiatan atau gerakan penghijauan / penanaman kembali khususnya di daerah sekitar sumber-sumber mata air terus digalakkan. 4. Menurunnya tingkat pengangguran, indikator sasaran yang perlu peningkatan dan perhatian khusus adalah mengenai keselamatan dan perlindungan yang pada tahun 2012 capaian kinerjanya masih kurang. Hal ini dikarenakan jumlah perusahaan yang sudah menerapkan K3 sejumlah 149 perusahaan dari 1.179 perusahaan yang ada di Kabupaten Banyuwangi. Menyikapi permasalahan ini akan meminta kepada pihak perusahaan agar mau menerapkan K3 di lingkungan perusahaan masing-masing agar keselamatan dan perlindungan terhadap pekerja dapat terjamin dengan baik. 5. Meningkatnya
program-program
pembangunan
yang
berbasis
pada
pengarusutamaan gender, indikator sasaran yang perlu mendapat perhatian adalah : Partisipasi perempuan di lembaga swasta, yang pada tahun 2012 capaian kinerjanya masih kategori cukup, hal ini dikarenakan peran kaum perempuan di segala bidang yang sebenarnya sudah semakin baik dan luas, namun peran tersebut belum dimanfaatkan secara optimal terutama dalam hal pengambilan kebijakan / keputusan dan masih didominasi oleh kaum laki-laki. Partisipasi angkatan kerja perempuan (Eksekutif). Pada tahun 2012 capaian kinerjanya masih sangat kecil, karena perannya kurang optimal. Kalau melihat data dari BPS Kabupaten Banyuwangi (Banyuwangi Dalam Angka Tahun 2012) jumlah PNS yang ada di Kabupaten Banyuwangi sebanyak 14.248 orang, dari jumlah tersebut jumlah perempuan mencapai 5.684 orang atau 39,89 % sedangkan laki-laki sebanyak 8.564 orang atau 60,11 %. keberadaan perempuan hampir berbanding antara 2 PNS laki-laki terhadap 1 PNS perempuan. Bab IV Penutup
119
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Banyuwangi Tahun 2012
Terhadap kondisi kedua indikator sasaran di atas, guna peningkatan peran perempuan baik di lembaga swasta maupun di lembaga eksekutif, kedepan kaum perempuan akan terus didorong agar mampu memanfaatkan perannya secara optimal seiring dengan meningkatnya program-program pembangunan yang berbasis pada pengarusutamaan gender. 6. Meningkatnya jaminan dan perlindungan sosial masyarakat, indikator sasaran yang perlu peningkatan dan mendapat perhatian adalah sarana sosial seperti panti asuhan, panti jompo dan panti rehabilitasi yang pada tahun 2012 capaian kinerjanya berkategori cukup. Hal ini dikarenakan tingkat partisipasi masyarakat terhadap lembaga tersebut masih kurang dan masih sangat bergantung pada bantuan pemerintah, sehingga sarana sosial seperti panti asuhan, panti jompo dan panti rehabilitasi yang pada tahun 2012 ditargetkan 80 sarana hanya terealisasi 46 sarana. Untuk mengatasi hal ini selain meningkatkan bantuan pemerintah juga mendorong masyarakat khususnya masyarakat mampu untuk berpartisipasi demi peningkatan kuantitas dan kualitas sarana sosial tersebut. 7. Meningkatnya peranan kelompok-kelompok dalam masyarakat di dalam berbagai kegiatan pembangunan, indikator sasaran yang perlu peningkatan dan perhatian adalah : Jumlah LSM. Indikator sasaran ini pada tahun 2012 capaian kinerjanya berkategori kurang, dikarenakan banyak LSM yang belum mendaftar ke Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Banyuwangi. Oleh karena itu, guna legalitas,
maka
kelembagaannya
semua ke
LSM
Badan
akan
Kesatuan
dihimbau Bangsa
untuk
dan
mendaftarkan
Politik Kabupaten
Banyuwangi. LPM yang berprestasi. Indikator sasaran ini pada tahun 2012 capaian kinerjanya berkategori kurang. Hal ini disebabkan pemanfaatan sumber daya alam oleh LPM yang belum dikelola secara baik dan optimal. Selain itu, minimnya waktu untuk melaksanakan kegiatan survey di lapangan, sehingga mempengaruhi dalam menciptakan inovasi di bidang Teknologi Tepat Guna.
Bab IV Penutup
120
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Banyuwangi Tahun 2012
Akhirnya, secara umum dapat disimpulkan bahwa pencapaian target terhadap beberapa indikator yang
dicantumkan dalam RPJMD Kabupaten
Banyuwangi Tahun 2010 – 2015 khususnya untuk Tahun Anggaran 2012 sebagaimana dituangkan dalam Indikator Kinerja Utama, dapat dipenuhi sesuai dengan harapan. Jika terdapat indikator sasaran maupun pencapaian IPM yang belum memenuhi target yang ditetapkan, Kami akui semata-mata merupakan kelemahan
dan
ketidaksempurnaan
sebagai
manusia,
karena
disadari
kesempurnaan hanyalah milik Allah SWT., namun demikian segala kekurangan dan ketidaksempurnaan tentunya harus menjadi motivasi untuk lebih baik lagi di esok hari. Banyuwangi, 20 Maret 2013
Bab IV Penutup
121
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Banyuwangi Tahun 2012
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2012
LAMPIRAN Pengkuran Kinerja Tahun 2012 Penetapan Kinerja Tahun 2012 Rencana Kinerja Tahunan 2012
PEMERINTAH KABUPATEN BANYUWANGI
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Banyuwangi Tahun 2012
PENGUKURAN KINERJA TAHUN 2012
Pemerintah Kabupaten Banyuwangi
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Banyuwangi Tahun 2012
PENGUKURAN KINERJA
Kabupaten
: Banyuwangi
Tahun
: 2012
Sasaran Strategis
Indikator Kinerja
1. Terwujudnya Tata Kelola Pemerintahan Yang Baik dan Bersih
Rasio jumlah Polisi Pamong Praja per 10.000 penduduk Jumlah Linmas per Jumlah 10.000 Penduduk Rasio Pos Siskamling per jumlah desa/kelurahan Pengelolaan arsip secara baku Peningkatan SDM pengelola kearsipan Tersimpannya arsip inaktif dan statis Cakupan patroli petugas Satpol PP Cakupan pelayanan bencana kebakaran kabupaten Tingkat waktu tanggap (response time rate) daerah layanan Wilayah Manajemen Kebakaran (WMK) Cakupan sarana prasarana perkantoran pemerintahan desa yang baik Sistim Informasi Manajemen Pemda Rasio bayi berAkte Kelahiran Rasio pasangan berAkte Nikah Kepemilikan KTP Kepemilikan akta kelahiran per 1000 penduduk Ketersediaan database kependudukan skala provinsi Penerapan KTP nasional berbasis NIK Tersedianya dokumen perencanaan : RPJPD yang telah ditetapkan dengan Perda Tersedianya dokumen perencanaan : RPJMD yang telah ditetapkan dengan Perda / Perkada Tersedianya dokumen perencanaan : RKPD yang telah ditetapkan dengan
Pengukuran Kinerja 2012
Satuan
Target
Realiasi
%
%
1 : 0,84
1,09
129,76
%
51,24
51,24
100
Buah
80
85
106,25
%
40
40
100
%
80
80
100
%
35
35
100
Kegiatan
144
156
108,33
%
0,0009
0,0009
100
%
80
80
100
%
93
93
100
Sistim
9
15
166,67
%
46
61,35
133,37
%
0,164
0,021
12,80
%
85,71
92,79
108,26
%
8,03
7,35
91,53
Ada / Tidak
SIAK 2010
SIAK 2010
100
Sudah /
Sudah
Sudah
100
Dokumen
Tersedia
Tersedia
100
Dokumen
Tersedia
Tersedia
100
Dokumen
Tersedia
Tersedia
100
Belum
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Banyuwangi Tahun 2012
Perkada Penjabaran program RPJMD kedalam RKPD Buku "Kabupaten dalam Angka" Buku "PDRB Kabupaten" 2. Meningkatnya Kualitas Sdm Aparatur Pemerintah Daerah Yang Ditandai oleh Meningkatnya Etos Kerja Dan Budaya Kerja Pegawai 3. Menguatnya Kapasitas Kelembagaan Melalui Regulasi Yang Konprehensif Dan Berkeadilan
4. Meningkatnya kesadaran dan penegakan hukum
Indeks Kepuasan Layanan Masyarakat
Jenis, kelas, dan jumlah restoran Jenis, kelas, dan jumlah penginapan/ hotel
Tersedia
100
Ada / Tidak
Ada
Ada
100
Ada / Tidak
Ada
Ada
100
%
78
77,29
99,09
Restoran
59
59
100
Penginapan /
62
62
100
Hotel %
13
33,78
259,85
Penyelesaian kasus tanah
%
100
100
100
Kegiatan pembinaan terhadap LSM, Ormas dan OKP Kegiatan pembinaan politik daerah Rasio penduduk berKTP per satuan penduduk Penegakan PERDA
%
60
90
150
%
60
95
158,33
%
1 : 1,16
1 : 1,16
100
%
91
100
109,89
%
87
85
97,70
Kasus
722
718
100,56
Kali
4
4
100
Penyelesaian izin lokasi
%
97,7
81,18
83,09
Angka melek huruf (AMH)
%
98,45-98,23
99,86
101,66
Angka rata-rata lama
%
7,25
7,25
100
%
108,66
102,91
94,71
%
96,99
101,44
104,59
%
60,29
76,68
127,19
%
97,92
98,10
100,18
%
73,58
84,32
114,60
%
44,32
57,02
128,66
Jumlah demo
buta aksara
Tersedia
Lahan bersertifikat
Tingkat penyelesaian pelanggaran K3 (ketertiban, ketentraman, keindahan) di Kabupaten Angka kriminalitas
5. Menurunnya angka
Dokumen
sekolah Angka partisipasi kasar SD/MI Angka partisipasi kasar SLTP Angka partisipasi kasar SLTA Angka Partisipasi Murni : Angka Partisipasi Murni (APM) SD/MI/Paket A Angka Partisipasi Murni (APM) SMP/MTs/Paket B Angka Partisipasi Murni (APM)) SMA/SMK/MA/Paket C 6. Meningkatnya angka
Pengukuran Kinerja 2012
Pendidikan Dasar :
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Banyuwangi Tahun 2012
partisipasi pendidikan
Angka partisipasi sekolah
%
100
101,59
101,59
Rasio ketersediaan
%
96,76
101,51
104,91
Rasio guru/murid
%
15,32
16,42
107,18
Rasio guru/murid per kelas
%
23,59
18,92
80,20
Angka partisipasi sekolah
%
93,69
96,32
102,81
Rasio ketersediaan sekolah
%
96,76
96,78
100,02
Rasio guru terhadap murid
%
15,43
17,02
110,30
Rasio guru terhadap murid
%
38,06
25,68
67,47
Angka partisipasi sekolah
%
77,04
68,59
89,03
Rasio ketersediaan sekolah
%
52,01
65,60
126,13
Rasio guru terhadap murid
%
15,24
15,53
101,90
Rasio guru terhadap murid
%
38,06
35,23
92,56
%
54,39
78,00
143,41
Angka Kelulusan (AL) SD/MI
%
99,75
99,86
100,11
Angka Kelulusan (AL)
%
96,18
99,84
103,81
%
95,78
99,31
103,69
%
99,69
101,69
102,01
%
88,74
89,93
101,34
%
85,92
94,62
110,13
%
99,86
99,81
96,95
sekolah/penduduk usia sekolah
rata-rata Pendidikan Menengah Pertama : (SLTP/MTs)
terhadap penduduk usia sekolah
per kelas ratarata Pendidikan Menengah Atas : (SMA/SMK/MA)
terhadap penduduk usia sekolah
per kelas rata- rata Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) : Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Angka Kelulusan :
SMP/MTs Angka Kelulusan (AL) SMA/SMK/MA Angka Melanjutkan (AM) dari SD/MI ke SMP/MTs Angka Melanjutkan (AM) dari SMP/MTs ke SMA/SMK/MA Guru yang memenuhi kualifikasi S1/D-IV 7. Meningkatnya
Penduduk yang berusia >15
kesadaran
Tahun melek huruf (tidak
masyarakat akan
buta aksara)
Pengukuran Kinerja 2012
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Banyuwangi Tahun 2012
pentingnya
Angka Putus Sekolah (APS)
%
0,04
0,04
100
pendidikan
SD/MI %
0,49
0,44
111,36
%
1,29
0,94
137,23
Jumlah perpustakaan
%
1
1
100
Jumlah pengunjung
%
57.653
288.000
499,54
%
58.610
56.112
95,75
Angka usia harapan hidup
Th
67,0-67,50
67,98
100,71
Cakupan Desa/Kelurahan
%
90
71,40
79,33
%
100
100
100
%
15
19
126,67
Cakupan kunjungan bayi
%
86
97,50
113,37
BOR (Bed Occupancy rate )
%
60
71,62
119,37
AVLOS ( Average Length of
Hari
9
7,62
118,11
BTO (Bed Turn Over)
Kali
50
67,08
134,15
TOI ( Turn Over Interval)
hari
4
3,06
130,72
Angka Kematian > 48 jam
per mile
45
36,12
124,58
70
39,39
177,71
%
30
9,3
322,58
%
70
65,6
106,71
%
81
76
93,83
Persentase balita gizi buruk
%
≤5
1,1
454,55
balita dibawah garis
Cakupan Balita Gizi Buruk
%
100
100
100
merah
mendapat perawatan %
1,95
2,06
105,64
Angka Putus Sekolah (APS) SMP/MTs Angka Putus Sekolah (APS) SMA/SMK/MA
perpustakaan pertahun Koleksi buku yang tersedia di perpustakaan daerah 8. Meningkatnya usia harapan hidup Universal Child Immunization (UCI) Cakupan penemuan dan penanganan penderita penyakit DBD Cakupan pelayanan kesehatan rujukan pasien masyarakat miskin
Stay)
(GDR) Angka Kematian < 48 jam (NDR) 9. Menurunnya angka kematian bayi
Angka kelangsungan hidup
(‰) per mile (‰)
bayi (kematian bayi per 1000 kelahiran)
10. Menurunnya angka
Angka kematian ibu
kematian ibu
melahirkan (per 100.000
melahirkan
kelahiran hidup) Cakupan komplikasi kebidanan yang ditangani
11. Menurunnya anak
12. Menurunnya
Pengukuran Kinerja 2012
Rasio posyandu per satuan
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Banyuwangi Tahun 2012
prevalensi gizi kurang
balita
pada balita 13. Meningkatnya cakupan persalinan oleh tenaga kesehatan
Cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi kebidanan
14. Meningkatnya peserta
Rata-rata jumlah anak per
KB aktif
%
95,4
94,9
99,40
orang
2
2
100
Rasio akseptor KB
%
0,72
0,75
104,17
Cakupan peserta KB aktif
%
72,8
75,2
103,29
Keluarga pra sejahtera dan
%
41,6
39,7
104,79
%
100
187,5
187,5
Cakupan pembantu puskesmas Rasio puskesmas, poliklinik, pustu per 30.000 penduduk Rasio Rumah Sakit per 10.000 penduduk
%
48,39
48,39
100
%
142,18
318,24
223,83
%
1:14,53
1:14,53
100
Rasio dokter per satuan
%
7,45
6,88
92,35
%
2,19
2,13
97,26
%
2,31
2,06
89,18
RS
11
14
127,27
Puskesmas,
216
195
90,28
keluarga
keluarga sejahtera I 15. Tersedianya obat dan perbekalan kesehatan yang aman, bermutu dan bermanfaat serta terjangkau oleh masyarakat
16. Tersedianya tenaga
Cakupan puskesmas
kesehatan yang
penduduk
cukup, berkualitas
Rasio tenaga kefarmasian
dan profesional
per 100.000 penduduk Rasio tenaga ahli gizi per 100.000 penduduk Jumlah Rumah Sakit Jumlah Puskemas, Pustu, Pusling
Pustu, Pusling
Jumlah Tenaga Medis
Orang
250
239
95,6
Keperawatan (perawat dan
Orang
1.250
1.191
95,28
Orang
37
34
91,89
Tenaga kesehatan
Orang
60
54
90
Sanitarian
Orang
31
27
87,10
Ahli gizi
Orang
37
33
89,19
%
15,64
14,95
95,59
%
44,05
41,61
94,46
%
3,75
3,38
90,13
%
100
100
100
bidan) Kefarmasian (apoteker dan ahli farmasi)
Rasio tenaga medis per 1000 penduduk Rasio tenaga keperawatan per 100.000 penduduk Rasio tenaga Kesehatan per 1000 penduduk 17.Terberdayakannya masyarakat melalui keterlibatan di dalam pelayanan kesehatan, seperti terlibat dalam Posyandu, Polindes,
Pengukuran Kinerja 2012
Posyandu aktif
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Banyuwangi Tahun 2012
dan Pos Siaga serta Poskestren Produksi daging (Ton/Th)
Ton
5.674
6.853
120,78
dan
Produksi telor (Ton/Th)
Ton
9.389
10.744
114,43
kemandirian ekonomi
Produksi susu (ton/Th)
Ton
424.706
2.567.385
604,51
%
0,5
0,5
100
%
5,8
6
103,45
Puskewan\
8
8
100
%
7,63
8
104,85
%
1,07
1,52
142,05
Kw/hektar
65,03
65,30
100,42
%
49,27
46,19
93,75
%
9,05
7,73
85,41
18. Meningkatnya saing
daya
daerah
berbasis pertanian Mortalitas ternak (angka kematian ternak) Kejadian penyakit Jumlah Puskewan Kontribusi sektor peternakan terhadap PDRB Kontribusi sektor kehutanan terhadap PDRB Produktifitas padi atau bahan pangan utama lokal lainnya per hektar Kontribusi sektor pertanian / perkebunan terhadap PDRB Kontribusi sektor perkebunan (tanaman keras) terhadap PDRB Nilai tukar petani
%
110,65
110,70
100,04
Gabah
Ton
833.572
792.640
95,08
Beras (Ton)
Ton
502.122
504.873,36
100,55
%
305,28
317,51
104,01
Kesediaan pangan utama Produksi perikanan
19. Meningkatkan industri
Ton
60.810
66.340
109,09
Konsumsi ikan
%
29,6
29,6
100
Kontribusi sektor
%
23,81
27,43
115,20
Rp.
17.162.308
18.197.011
106,03
%
5,68
6,16
108,45
%
6,0
9,65
160,83
Pertumbuhan industri
%
4,85
6,52
134,43
Rehabilitasi hutan dan lahan kritis Kerusakan kawasan hutan
%
1,05
1,05
100
%
0,04
0,04
100
Investor
1
1
100
Milyar
50
62,338
124,66
Orang
238
240
100,84
%
4,04
4,37
108,17
Rp.
1
1
100
olahan dan kreatif
perdagangan terhadap
berbasis pertanian
PDRB Ekspor bersih perdagangan Kontribusi sektor industri terhadap PDRB Kontribusi industri rumah tangga terhadap PDRB sektor industri
20. Termanfaatkannya fungsi ekologi, ekonomi dan sosial hutan 21. Meningkatnya investasi di daerah baik PMA maupun PMDN
Pengukuran Kinerja 2012
Jumlah investor berskala nasional (PMDN/PMA) Jumlah nilai investasi berskala nasional (PMDN / PMA) Rasio daya serap tenaga kerja Kontribusi sektor pertambangan terhadap PDRB Kenaikan / penurunan nilai realisasi PMDN (milyar rupiah)
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Banyuwangi Tahun 2012
22. Meningkatnya pemanfaatan potensi pariwisata seperti Kawah Ijen, Pantai Plengkung, Sukamade dan lainnya 23. Meningkatnya profesionalisme pengelolaan koperasi dan UMKM
Kunjungan wisata domistik
Orang
786.114
1.312.092
166,91
Kunjungan wisata mancanegara Kontribusi sektor pariwisata terhadap PDRB
Orang
20.437
50.783
248,49
%
3,71
4,27
115,09
Prosentase koperasi aktif (melaksanakan RAT) Jumlah UKM non BPR/LKM UKM Jumlah BPR / LKM
%
79,9
82,60
103,37
UKM
21.000
21.420
102
BPR/LKM
1.900
1.938
102
Usaha Mikro dan Kecil
UMK
36
36
100
24. Meningkatnya jejaring antar daerah, provinsi dan pusat serta jejaring pelaku ekonomi
Jenis dan jumlah bank dan cabang Jenis dan jumlah perusahaan asuransi dan cabang
Bank
43
62
144,19
Perush.
4
7
175
25. Tersusunnya regulasi yang berhubungan dengan kompetisi kegiatan ekonomi di daerah
Lama proses perijinan
%
92,31
91,67
100,70
Penyelesaian ijin lokasi
%
97,7
95
97,24
Sistem Informasi Pelayanan Perijinan dan Adiministrasi Pemerintah Pajak daerah (milyar RP)
Ada / Tidak
Ada
Ada
100
Rp.
35,611
40.770
144,49
Retribusi Daerah (milyar RP)
26. Meningkatnya sarana informasi dan alat transportasi
Asuransi
ada
Rp.
25,578
24,817
97,02
Macam pajak daerah
Macam
11
11
100
Macam retribusi daerah
Macam
30
36
100
Jumlah Perda yang mendukung iklim usaha Persentase desa berstatus swasembada terhadap total desa Perda ekonomi kerakyatan
Perda
1
0
0
%
93
93
100
Perda
1
0
0
Jumlah jaringan komunikasi
Jaringan
13
13
100
Jumlah surat kabar nasional
Jenis
18
18
100
Penyiaran /
49/2
49/2
100
1
100
1
100
89,7
97,50
1.568.720
100,02
0,00032
100
1.420
100
2/1/8
100
/ lokal Jumlah penyiaran radio/TV lokal
tayang
Jumlah penyiaran TV lokal
Tayang
1
Web site milik pemerintah
Web site
1
%
92
Orang
1.568.444
%
0,00032
Angkutan
1.420
Pelabuhan
2/1/8
daerah Proporsi panjang jaringan jalan dalam kondisi baik Jumlah arus penumpang angkutan umum Rasio ijin trayek Jumlah uji kir angkutan umum Jumlah Pelabuhan
Pengukuran Kinerja 2012
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Banyuwangi Tahun 2012
Laut/Udara/Terminal Bis Angkutan darat
%
0,001
Kepemilikan KIR angkutan
%
31,16
Menit
20
Rp.
37.500
Pemasangan Rambu-rambu
%
0,055
Proporsi panjang jaringan
%
0,001
100
67,90
217,91
20
100
37.500
100
0,075
136,36
92
89,7
97,50
%
85
85
100
%
40
40
100
%
85
80
94,12
%
85
80
94,12
%
40
40
100
%
80
80
100
%
85
85
100
%
85
90
94,12
Daur ulang sistem irigasi
%
40
50
125,00
Rasio Jaringan Irigasi
%
85
85
100
Persentase penduduk yang
%
20
25
125,00
%
0,005
0,0005
100
Orang
1.568.444
1.350.415
86,10
Orang
1.568.444
1.350.415
86,10
%
85
87
102,35
umum Lama pengujian kelayakan angkutan umum (KIR) Biaya pengujian kelayakan angkutan umum
27. Meningkatnya kualitas dan kuantitas jalan
dan
sarana
jalan dalam kondisi baik
serta prasarana yang menghubungkan daerah-daerah tujuan wisata 28. Meningkatnya sarana
Rasio jaringan irigasi dan
dan prasarana
luas daerah irigasi
penunjang pertanian
Rasio ketersediaan air dan kebutuhan air untuk irigasi dan lain keperluan Rasio ketersediaan air pada musim hujan dan musim kemarau (degradasi DAS) Rasio pemanfaatan air tanah dan air permukaan Rasio bangunan pengamanan pantai dengan panjang pantai yang terkenan abrasi Rasio jumlah SDM dengan luasan baku sawah irigasi Proporsi jaringan irigasi dalam kondisi baik dan teknis Sumber air / mata air yang dalam kondisi debit air stabil
memiliki lahan 29. Meningkatnya
Rasio panjang jalan per
kuantitas dan kualitas
jumlah kendaraan
jalan
Jumlah orang / barang yang
dan
sarana
serta prasarana yang
terangkut angkutan umum
menghubungkan
Jumlah orang / barang
pusat-pusat kegiatan
melalui dermaga / bandara /
ekonomi
terminal per tahun Rasio tempat ibadah per
Pengukuran Kinerja 2012
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Banyuwangi Tahun 2012
satuan penduduk Persentase rumah tinggal
%
82
45,96
56,05
%
55
55
100
%
55
55
100
Rasio rumah layak huni
%
50
79,20
158,40
Rasio permukiman layak
%
50
79,20
158,40
Panjang jalan dilalui Roda 4
%
0,0002
0,0002
100
Panjang jalan kabupaten
%
92,40
89,70
97,08
Km
25.500
25.900
101,57
%
30
25
120,00
%
78
78
100
%
97
100
103,09
Lingkungan Pemukiman
Pemukiman
113.991
113,998
100,01
Pembangunan waduk,
Bangunan
25
355
1.420
%
80
100
125,00
%
86,03
87,25
101,42
%
84,56
94,38
111,61
%
96,86
98,06
101,24
Klub
62
2.871
4.630
Gedung
2
2
100
RT
32.670
38.756
118,63
RT
326.537
326.537
100
RT
476.227
230.618
48,43
pemukiman
37.150
37,150
100
bersanitasi Rasio tempat pemakaman umum per satuan penduduk Rasio tempat pembuangan sampah (TPS) per satuan penduduk
huni
dalam kondisi baik ( > 40 KM/Jam ) Panjang jalan yang memiliki trotoar dan drainase/ saluran pembuangan air (minimal 1,5 m) Sempadan jalan yang dipakai pedagang kaki lima atau bangunan rumah liar Drainase dalam kondisi baik/pembuangan aliran air tidak tersumbat Luas irigasi Kabupaten dalam kondisi baik
embung dan longstorege, cek dam, ground sill Pembangunan infrastruktur pengaman pantai dan muara sungai 30. Meningkatnya
Sekolah pendidikan SD/MI
prasarana dan sarana
kondisi bangunan baik
pendidikan dan
Sekolah pendidikan
kesehatan dalam
SMP/MTs kondisi bangunan
jumlah kualitas yang
baik
memadai
Sekolah pendidikan SMA/SMK/MA kondisi bangunan baik Jumlah klub olahraga Jumlah gedung olahraga Rumah tangga pengguna air bersih Rumah tangga pengguna listrik Rumah tangga ber-Sanitasi Lingkungan pemukiman
Pengukuran Kinerja 2012
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Banyuwangi Tahun 2012
kumuh Rumah layak huni
Rumah
1.296.007
397.424
30,67
%
40
32
80,00
%
42,5
66,5
156,47
%
37
33,75
91,22
Pencemaran status mutu air
%
90
52,63
58,48
Cakupan penghijauan
%
78
15
19,23
%
74,19
100
134,79
%
40
38
95,00
%
85
100
117,65
%
82
82
100
Kondisi
Baik
Baik
100
Rasio Ruang Terbuka Hijau per Satuan Luas Wilayah ber HPL/HGB Persentase penanganan sampah Persentase luas pemukiman yang tertata
wilayah rawan longsor dan sumber mata air Cakupan pengawasan terhadap pelaksanaan Amdal Tempat pembuangan sampah (TPS) per satuan penduduk Penegakan hukum lingkungan Sumber air/mata air dalam kondisi baik/kondisi debit stabil 31. Tersusunnya dan
Ketaatan terhadap RTRW
tertatanya RTRW
Luas wilayah produktif
Kabupaten
%
82,6
83,85
101,51
Luas wilayah industri
%
2,39
2,39
100
Luas wilayah kebanjiran
%
0,09
0,09
100
Luas wilayah kekeringan
%
0,09
0,09
100
Luas wilayah perkotaan
%
9,7
9,65
99,48
Rasio Ruang Terbuka Hijau per Satuan Luas Wilayah ber HPL/HGB Rasio bangunan ber-IMB per satuan bangunan
%
40
32
80
Bangunan
3.555
5.405
152,04
%
92
93
101,09
%
71,6
76,08
106,26
%
1,72
2,54
147,67
%
71,6
76,08
106,26
%
20,1
50,48
251,14
Banyuwangi secara terpadu dan konprehensif
32. Meningkatnya jumlah
Jalan Penghubung dari
jalan poros desa
ibukota kecamatan ke kawasan pemukiman penduduk (mimal dilalui roda 4)
33. Menurunnya tingkat pengangguran
Angka partisipasi angkatan kerja Angka sengketa pengusaha - pekerja per tahun Tingkat partisipasi angkatan kerja Pencari kerja yang
Pengukuran Kinerja 2012
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Banyuwangi Tahun 2012
ditempatkan Tingkat pengganguran
%
3,64-4,64
3,71
125,07
%
74,57
12,64
16,95
%
26,67
26,67
100
Rasio ketergantungan
%
32,7
32,7
100
Peningkatan kualitas
%
30
30
100
%
17,66
14,72
83,35
Prosentase penduduk diatas garis kemiskinan Persentase rumah tangga yang menggunakan listrik Persentase rumah tangga (RT) yang menggunakan air bersih Pengeluaran konsumsi rumah tangga per kapita (jt/th)
%
82,72
89,52
108,22
%
65,27
71
108,78
%
7,28
7,28
100
%
58,63
58,63
100
Persentase partisipasi perempuan di lembaga pemerintah Partisipasi perempuan di lembaga swasta Rasio KDRT
%
15,5
39,89
257,35
%
85,5
47,63
55,70
%
0,007
0,010
70
Persentase jumlah tenaga kerja dibawah umur Partisipasi angkatan kerja perempuan (Legislatif) Partisipasi angkatan kerja perempuan (Eksekutif) Penyelesaian pengaduan perlindungan perempuan dan anak dari tindakan kekerasan
%
0,53
0,53
100
%
16,09
16
99,44
%
38,28
1,75
4,57
%
85,5
97,80
114,39
Sarana sosial seperti panti
Unit
80
46
57,50
%
0,034
0,139
408,82
%
0,034
0,139
408,82
Kelompok
80
90
112,50
terbuka Keselamatan dan perlindungan Perselisian buruh dan pengusaha terhadap kebijakan pemerintah
Sumber Daya Manusia Transmigrasi swakarsa (transmigrasi umum, TSM & TU ) 34. Menurunnya angka kemiskinan
35. Meningkatnya program-program pembangunan yang berbasis pada pengarusutamaan gender
36. Meningkatnya jaminan dan
asuhan, panti jompo dan
perlindungan sosial
panti rehabilitasi
masyarakat
PMKS yang memperoleh bantuan sosial Penanganan penyandang masalah kesejahteraan sosial
37. Meningkatnya
Rata-rata jumlah kelompok
peranan kelompok-
binaan lembaga
kelompok dalam
pemberdayaan masyarakat
masyarakat di dalam
(LPM)
Pengukuran Kinerja 2012
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Banyuwangi Tahun 2012
berbagai kegiatan
Rata-rata jumlah kelompok
Kelompok
80
80
100
pembangunan
binaan PKK %
3,86
3,98
103,11
%
26,15
26,96
103,10
Kelompok
37
54
145,95
Nelayan
7
8
114,29
Ton
137,1
148,6
108,39
Kelompok
27
27
100
Sentra
16
16
100
Jumlah LSM
LSM
217
88
40,55
LPM Berprestasi
LPM
40
12
30
PKK aktif
PKK
100
100
100
%
75
75
100
%
60
60
100
Group
685
685
100
Gedung
1
1
100
kali
5
5
100
Unit
9
9
100
Buah/tempat
25
25
100
Kontribusi produksi kelompok tani terhadap PDRB Cakupan bina kelompok petani Cakupan bina kelompok nelayan Jumlah nelayan yang dapat bantuan Pemda pada tahun Produksi perikanan kelompok nelayan Cakupan bina kelompok pedagang/usaha informal Cakupan bina kelompok pengrajin
Swadaya Masyarakat terhadap Program pemberdayaan masyarakat Pemeliharaan Pasca Program pemberdayaan masyarakat 38. Meningkatnya upaya
Jumlah group kesenian
pelestarian dan
Jumlah gedung
pengembangan
Penyelenggaraan festival
budaya lokal
seni dan budaya Sarana penyelenggaraan seni dan budaya Benda, situs dan kawasan cagar budaya yang dilestarikan
Jumlah Anggaran Tahun 2012
: Rp.
1.865.588.732.009,07
Jumlah Realisasi Anggaran Tahun 2012
: Rp.
1.683.006.465.113,97
Pengukuran Kinerja 2012
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Banyuwangi Tahun 2012
PENETAPAN KINERJA TAHUN 2012
Pemerintah Kabupaten Banyuwangi
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Banyuwangi Tahun 2012
Lampiran
: Penetapan Kinerja Tahun 2012
PENETAPAN KINERJA Kabupaten
: Banyuwangi
Tahun Anggaran : 2012
Sasaran Strategis 1. Terwujudnya Tata Kelola Pemerintahan Yang Baik dan Bersih
Indikator Kinerja Rasio jumlah Polisi Pamong Praja per 10.000 penduduk Jumlah Linmas per Jumlah 10.000 Penduduk Rasio Pos Siskamling per jumlah desa/kelurahan Pengelolaan arsip secara baku
Target 2012
%
1 : 0,84
%
51,24
Buah
80
%
40
Peningkatan SDM pengelola kearsipan
%
80
Tersimpannya arsip inaktif dan statis
%
35
Kegiatan
144
%
0,0009
%
80
%
93
Cakupan patroli petugas Satpol PP Cakupan pelayanan bencana kebakaran kabupaten Tingkat waktu tanggap (response time rate) daerah layanan Wilayah Manajemen Kebakaran (WMK) Cakupan sarana prasarana perkantoran pemerintahan desa yang baik Sistim Informasi Manajemen Pemda
Penetapan Kinerja 2012
Satuan
Sistim
9
Rasio bayi berAkte Kelahiran
%
46
Rasio pasangan berAkte Nikah
%
0,164
Kepemilikan KTP
%
85,71
Kepemilikan akta kelahiran per 1000 penduduk Ketersediaan database kependudukan skala provinsi Penerapan KTP nasional berbasis NIK
%
8,03
Ada / Tidak
SIAK 2010
Sudah / Belum
Sudah
Dokumen
Tersedia
Dokumen
Tersedia
Dokumen
Tersedia
Tersedianya dokumen perencanaan : RPJPD yang telah ditetapkan dengan Perda Tersedianya dokumen perencanaan : RPJMD yang telah ditetapkan dengan Perda / Perkada Tersedianya dokumen perencanaan : RKPD yang telah ditetapkan dengan Perkada Penjabaran program RPJMD kedalam RKPD Buku "Kabupaten dalam Angka"
Dokumen
Tersedia
Ada / Tidak
Ada
Buku "PDRB Kabupaten"
Ada / Tidak
Ada
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Banyuwangi Tahun 2012
2. Meningkatnya Kualitas Sdm Aparatur Pemerintah Daerah Yang Ditandai oleh Meningkatnya Etos Kerja Dan Budaya Kerja Pegawai
Indeks Kepuasan Layanan Masyarakat
3. Menguatnya Kapasitas Kelembagaan Melalui Regulasi Yang Konprehensif Dan Berkeadilan
Jenis, kelas, dan jumlah restoran
4. Meningkatnya kesadaran dan penegakan hukum
5. Menurunnya angka buta aksara
Jenis, kelas, dan jumlah penginapan/ hotel
%
78
Restoran
59
Penginapan /
62
Hotel
Lahan bersertifikat
%
13
Penyelesaian kasus tanah
%
100
Kegiatan pembinaan terhadap LSM, Ormas dan OKP
%
60
Kegiatan pembinaan politik daerah
%
60
Rasio penduduk berKTP per satuan penduduk Penegakan PERDA
%
1 : 1,16
%
91
Tingkat penyelesaian pelanggaran K3 (ketertiban, ketentraman, keindahan) di Kabupaten Angka kriminalitas Jumlah demo Penyelesaian izin lokasi
%
87
Kasus Kali %
722 4 97,7
Angka melek huruf (AMH)
%
98,45-98,23
Angka rata-rata lama sekolah
%
7,25
Angka partisipasi kasar SD/MI
%
108,66
Angka partisipasi kasar SLTP
%
96,99
Angka partisipasi kasar SLTA
%
60,29
%
97,92
%
73,58
%
44,32
Angka partisipasi sekolah
%
100
Rasio ketersediaan sekolah/penduduk
%
96,76
Rasio guru/murid
%
15,32
Rasio guru/murid per kelas rata-rata
%
23,59
Angka partisipasi sekolah
%
93,69
Rasio ketersediaan sekolah terhadap
%
96,76
Rasio guru terhadap murid
%
15,43
Rasio guru terhadap murid per kelas rata-
%
38,06
Angka Partisipasi Murni : Angka Partisipasi Murni (APM) SD/MI/Paket A Angka Partisipasi Murni (APM) SMP/MTs/Paket B Angka Partisipasi Murni (APM)) SMA/SMK/MA/Paket C 6. Meningkatnya angka
Pendidikan Dasar :
partisipasi pendidikan
usia sekolah
Pendidikan Menengah Pertama : (SLTP/MTs)
penduduk usia sekolah
Penetapan Kinerja 2012
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Banyuwangi Tahun 2012
rata Pendidikan Menengah Atas : (SMA/SMK/MA) Angka partisipasi sekolah
%
77,04
Rasio ketersediaan sekolah terhadap
%
52,01
Rasio guru terhadap murid
%
15,24
Rasio guru terhadap murid per kelas rata-
%
38,06
%
54,39
Angka Kelulusan (AL) SD/MI
%
99,75
Angka Kelulusan (AL) SMP/MTs
%
96,18
Angka Kelulusan (AL) SMA/SMK/MA
%
95,78
Angka Melanjutkan (AM) dari SD/MI ke
%
99,69
%
88,74
Guru yang memenuhi kualifikasi S1/D-IV
%
85,92
Penduduk yang berusia >15 Tahun melek
%
99,86
penduduk usia sekolah
rata Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) : Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Angka Kelulusan :
SMP/MTs Angka Melanjutkan (AM) dari SMP/MTs ke SMA/SMK/MA
7. Meningkatnya kesadaran masyarakat akan
huruf (tidak buta aksara)
pentingnya pendidikan
Angka Putus Sekolah (APS) SD/MI
%
0,04
Angka Putus Sekolah (APS) SMP/MTs
%
0,49
Angka Putus Sekolah (APS)
%
1,29
Jumlah perpustakaan
%
1
Jumlah pengunjung perpustakaan
%
57.653
%
58.610
Angka usia harapan hidup
Th
67,0-67,50
Cakupan Desa/Kelurahan Universal Child
%
90
%
100
%
15
Cakupan kunjungan bayi
%
86
BOR (Bed Occupancy rate )
%
60
AVLOS ( Average Length of Stay)
Hari
9
BTO (Bed Turn Over)
Kali
50
SMA/SMK/MA
pertahun Koleksi buku yang tersedia di perpustakaan daerah 8. Meningkatnya usia harapan hidup Immunization (UCI) Cakupan penemuan dan penanganan penderita penyakit DBD Cakupan pelayanan kesehatan rujukan pasien masyarakat miskin
Penetapan Kinerja 2012
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Banyuwangi Tahun 2012
TOI ( Turn Over Interval) Angka Kematian > 48 jam (GDR)
hari
4
per mile
45
(‰) Angka Kematian < 48 jam (NDR)
per mile
70
(‰) 9. Menurunnya angka
%
30
%
70
%
81
Persentase balita gizi buruk
%
≤5
Cakupan Balita Gizi Buruk mendapat
%
100
Rasio posyandu per satuan balita
%
1,95
13. Meningkatnya cakupan persalinan oleh tenaga kesehatan
Cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi kebidanan
%
95,4
14. Meningkatnya peserta KB
Rata-rata jumlah anak per keluarga
orang
2
Rasio akseptor KB
%
0,72
Cakupan peserta KB aktif
%
72,8
Keluarga pra sejahtera dan keluarga
%
41,6
kematian bayi 10. Menurunnya angka kematian ibu melahirkan
Angka kelangsungan hidup bayi (kematian bayi per 1000 kelahiran) Angka kematian ibu melahirkan (per 100.000 kelahiran hidup) Cakupan komplikasi kebidanan yang ditangani
11. Menurunnya anak balita dibawah garis merah
perawatan 12. Menurunnya prevalensi gizi kurang pada balita
aktif
sejahtera I 15. Tersedianya obat dan perbekalan kesehatan yang aman, bermutu dan bermanfaat serta terjangkau oleh masyarakat
Cakupan puskesmas
%
100
Cakupan pembantu puskesmas
%
48,39
Rasio puskesmas, poliklinik, pustu per 30.000 penduduk Rasio Rumah Sakit per 10.000 penduduk
%
142,18
%
1:14,53
Rasio dokter per satuan penduduk
%
7,45
kesehatan yang cukup,
Rasio tenaga kefarmasian per 100.000
%
2,19
berkualitas dan profesional
penduduk %
2,31
RS
11
Puskesmas,
216
16. Tersedianya tenaga
Rasio tenaga ahli gizi per 100.000 penduduk Jumlah Rumah Sakit Jumlah Puskemas, Pustu, Pusling
Pustu, Pusling Jumlah Tenaga Medis
Orang
250
Keperawatan (perawat dan bidan)
Orang
1.250
Kefarmasian (apoteker dan ahli farmasi)
Orang
37
Tenaga kesehatan
Orang
60
Sanitarian
Orang
31
Ahli gizi
Orang
37
%
15,64
Rasio tenaga medis per 1000 penduduk
Penetapan Kinerja 2012
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Banyuwangi Tahun 2012
Rasio tenaga keperawatan per 100.000
%
44,05
%
3,75
%
100
penduduk Rasio tenaga Kesehatan per 1000 penduduk 17.Terberdayakannya masyarakat melalui keterlibatan di dalam pelayanan kesehatan, seperti terlibat dalam Posyandu, Polindes, dan Pos Siaga serta Poskestren
Posyandu aktif
18. Meningkatnya daya saing
Produksi daging (Ton/Th)
Ton
5.674
Produksi telor (Ton/Th)
Ton
9.389
Produksi susu (ton/Th)
daerah
dan
kemandirian
ekonomi berbasis pertanian
Ton
424.706
Mortalitas ternak (angka kematian ternak)
%
0,5
Kejadian penyakit
%
5,8
Jumlah Puskewan
Puskewan\
8
%
7,63
%
1,07
Kw/hektar
65,03
%
49,27
%
9,05
%
110,65
Gabah
Ton
833.572
Beras (Ton)
Ton
502.122
%
305,28
Ton
60.810
Konsumsi ikan
%
29,6
Kontribusi sektor perdagangan terhadap
%
23,81
Rp.
17.162.308
Kontribusi sektor industri terhadap PDRB
%
5,68
Kontribusi industri rumah tangga
%
6,0
Pertumbuhan industri
%
4,85
20. Termanfaatkannya fungsi ekologi, ekonomi dan sosial hutan
Rehabilitasi hutan dan lahan kritis
%
1,05
Kerusakan kawasan hutan
%
0,04
21. Meningkatnya investasi di daerah baik PMA maupun PMDN
Jumlah investor berskala nasional (PMDN/PMA) Jumlah nilai investasi berskala nasional (PMDN / PMA) Rasio daya serap tenaga kerja
Investor
1
Milyar
50
Orang
238
%
4,04
Rp.
1
Kontribusi sektor peternakan terhadap PDRB Kontribusi sektor kehutanan terhadap PDRB Produktifitas padi atau bahan pangan utama lokal lainnya per hektar Kontribusi sektor pertanian / perkebunan terhadap PDRB Kontribusi sektor perkebunan (tanaman keras) terhadap PDRB Nilai tukar petani
Kesediaan pangan utama Produksi perikanan
19. Meningkatkan industri olahan dan kreatif berbasis
PDRB
pertanian
Ekspor bersih perdagangan
terhadap PDRB sektor industri
Kontribusi sektor pertambangan terhadap PDRB Kenaikan / penurunan nilai realisasi PMDN (milyar rupiah)
Penetapan Kinerja 2012
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Banyuwangi Tahun 2012
22. Meningkatnya pemanfaatan potensi pariwisata seperti Kawah Ijen, Pantai Plengkung, Sukamade dan lainnya
Kunjungan wisata domistik
Orang
786.114
Kunjungan wisata mancanegara
Orang
20.437
Kontribusi sektor pariwisata terhadap PDRB
%
3,71
23. Meningkatnya profesionalisme pengelolaan koperasi dan UMKM
Prosentase koperasi aktif (melaksanakan RAT) Jumlah UKM non BPR/LKM UKM
%
79,9
UKM
21.000
Jumlah BPR / LKM
BPR/LKM
1.900
Usaha Mikro dan Kecil
UMK
36
24. Meningkatnya jejaring antar daerah, provinsi dan pusat serta jejaring pelaku ekonomi
Jenis dan jumlah bank dan cabang
Bank
43
Perush.
4
25. Tersusunnya regulasi yang berhubungan dengan kompetisi kegiatan ekonomi di daerah
Lama proses perijinan
%
92,31
Penyelesaian ijin lokasi
%
97,7
Ada / Tidak ada
Ada
Rp.
35,611
Jenis dan jumlah perusahaan asuransi dan cabang
Sistem Informasi Pelayanan Perijinan dan Adiministrasi Pemerintah Pajak daerah (milyar RP) Retribusi Daerah (milyar RP)
Rp.
25,578
Macam pajak daerah
Macam
11
Macam retribusi daerah
Macam
30
Perda
1
%
93
Perda
1
Jaringan
13
Jenis
18
Penyiaran /
49/2
Jumlah Perda yang mendukung iklim usaha Persentase desa berstatus swasembada terhadap total desa Perda ekonomi kerakyatan 26. Meningkatnya sarana
Asuransi
Jumlah jaringan komunikasi
informasi dan alat
Jumlah surat kabar nasional / lokal
transportasi
Jumlah penyiaran radio/TV lokal
tayang Jumlah penyiaran TV lokal
Tayang
1
Web site milik pemerintah daerah
Web site
1
%
92
Orang
1.568.444
%
0,00032
Jumlah uji kir angkutan umum
Angkutan
1.420
Jumlah Pelabuhan Laut/Udara/Terminal
Pelabuhan
2/1/8
Angkutan darat
%
0,001
Kepemilikan KIR angkutan umum
%
31,16
Menit
20
Rp.
37.500
%
0,055
Proporsi panjang jaringan jalan dalam kondisi baik Jumlah arus penumpang angkutan umum Rasio ijin trayek
Bis
Lama pengujian kelayakan angkutan umum (KIR) Biaya pengujian kelayakan angkutan umum Pemasangan Rambu-rambu
Penetapan Kinerja 2012
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Banyuwangi Tahun 2012
27. Meningkatnya kualitas dan kuantitas jalan dan sarana serta
prasarana
menghubungkan
yang
Proporsi panjang jaringan jalan dalam
%
92
%
85
%
40
%
85
%
85
%
40
%
80
%
85
%
85
Daur ulang sistem irigasi
%
40
Rasio Jaringan Irigasi
%
85
Persentase penduduk yang memiliki
%
20
%
0,005
Orang
1.568.444
Orang
1.568.444
%
85
Persentase rumah tinggal bersanitasi
%
82
Rasio tempat pemakaman umum per
%
55
%
55
Rasio rumah layak huni
%
50
Rasio permukiman layak huni
%
50
Panjang jalan dilalui Roda 4
%
0,0002
Panjang jalan kabupaten dalam kondisi
%
92,40
Km
25.500
%
30
kondisi baik
daerah-
daerah tujuan wisata 28. Meningkatnya sarana dan
Rasio jaringan irigasi dan luas daerah
prasarana penunjang
irigasi
pertanian
Rasio ketersediaan air dan kebutuhan air untuk irigasi dan lain keperluan Rasio ketersediaan air pada musim hujan dan musim kemarau (degradasi DAS) Rasio pemanfaatan air tanah dan air permukaan Rasio bangunan pengamanan pantai dengan panjang pantai yang terkenan abrasi Rasio jumlah SDM dengan luasan baku sawah irigasi Proporsi jaringan irigasi dalam kondisi baik dan teknis Sumber air / mata air yang dalam kondisi debit air stabil
lahan 29. Meningkatnya kuantitas dan
Rasio panjang jalan per jumlah
kualitas jalan dan sarana
kendaraan
serta
Jumlah orang / barang yang terangkut
prasarana
menghubungkan
yang pusat-
pusat kegiatan ekonomi
angkutan umum Jumlah orang / barang melalui dermaga / bandara / terminal per tahun Rasio tempat ibadah per satuan penduduk
satuan penduduk Rasio tempat pembuangan sampah (TPS) per satuan penduduk
baik ( > 40 KM/Jam ) Panjang jalan yang memiliki trotoar dan drainase/ saluran pembuangan air (minimal 1,5 m) Sempadan jalan yang dipakai pedagang kaki lima atau bangunan rumah liar
Penetapan Kinerja 2012
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Banyuwangi Tahun 2012
Drainase dalam kondisi
%
78
%
97
Lingkungan Pemukiman
Pemukiman
113.991
Pembangunan waduk, embung dan
Bangunan
25
%
80
%
86,03
%
84,56
%
96,86
Klub
62
Gedung
2
Rumah tangga pengguna air bersih
RT
32.670
Rumah tangga pengguna listrik
RT
326.537
Rumah tangga ber-Sanitasi
RT
476.227
pemukiman
37.150
Rumah
1.296.007
%
40
Persentase penanganan sampah
%
42,5
Persentase luas pemukiman yang tertata
%
37
Pencemaran status mutu air
%
90
Cakupan penghijauan wilayah rawan
%
78
%
74,19
%
40
Penegakan hukum lingkungan
%
85
Sumber air/mata air dalam kondisi
%
82
Kondisi
Baik
baik/pembuangan aliran air tidak tersumbat Luas irigasi Kabupaten dalam kondisi baik
longstorege, cek dam, ground sill Pembangunan infrastruktur pengaman pantai dan muara sungai 30. Meningkatnya prasarana
Sekolah pendidikan SD/MI kondisi
dan sarana pendidikan dan
bangunan baik
kesehatan dalam jumlah
Sekolah pendidikan SMP/MTs kondisi
kualitas yang memadai
bangunan baik Sekolah pendidikan SMA/SMK/MA kondisi bangunan baik Jumlah klub olahraga Jumlah gedung olahraga
Lingkungan pemukiman kumuh Rumah layak huni Rasio Ruang Terbuka Hijau per Satuan Luas Wilayah ber HPL/HGB
longsor dan sumber mata air Cakupan pengawasan terhadap pelaksanaan Amdal Tempat pembuangan sampah (TPS) per satuan penduduk
baik/kondisi debit stabil 31. Tersusunnya dan tertatanya
Ketaatan terhadap RTRW
RTRW Kabupaten
Luas wilayah produktif
Banyuwangi secara terpadu
%
82,6
Luas wilayah industri
%
2,39
Luas wilayah kebanjiran
%
0,09
Luas wilayah kekeringan
%
0,09
Luas wilayah perkotaan
%
9,7
Rasio Ruang Terbuka Hijau per Satuan Luas Wilayah ber HPL/HGB Rasio bangunan ber-IMB per satuan bangunan
%
40
Bangunan
3.555
dan konprehensif
Penetapan Kinerja 2012
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Banyuwangi Tahun 2012
32. Meningkatnya jumlah jalan poros desa
Jalan Penghubung dari ibukota kecamatan ke kawasan pemukiman
%
92
Angka partisipasi angkatan kerja
%
71,6
Angka sengketa pengusaha - pekerja per
%
1,72
Tingkat partisipasi angkatan kerja
%
71,6
Pencari kerja yang ditempatkan
%
20,1
Tingkat pengganguran terbuka
%
3,64-4,64
Keselamatan dan perlindungan
%
74,57
Perselisian buruh dan pengusaha
%
26,67
Rasio ketergantungan
%
32,7
Peningkatan kualitas Sumber Daya
%
30
%
17,66
Prosentase penduduk diatas garis kemiskinan Persentase rumah tangga yang menggunakan listrik Persentase rumah tangga (RT) yang menggunakan air bersih Pengeluaran konsumsi rumah tangga per kapita (jt/th)
%
82,72
%
65,27
%
7,28
%
58,63
Persentase partisipasi perempuan di lembaga pemerintah Partisipasi perempuan di lembaga swasta
%
15,5
%
85,5
Rasio KDRT
%
0,007
Persentase jumlah tenaga kerja dibawah umur Partisipasi angkatan kerja perempuan (Legislatif) Partisipasi angkatan kerja perempuan (Eksekutif) Penyelesaian pengaduan perlindungan perempuan dan anak dari tindakan kekerasan
%
0,53
%
16,09
%
38,28
%
85,5
Sarana sosial seperti panti asuhan, panti
Unit
80
penduduk (mimal dilalui roda 4) 33. Menurunnya tingkat pengangguran
tahun
terhadap kebijakan pemerintah
Manusia Transmigrasi swakarsa (transmigrasi umum, TSM & TU ) 34. Menurunnya angka kemiskinan
35. Meningkatnya programprogram pembangunan yang berbasis pada pengarusutamaan gender
36. Meningkatnya jaminan dan perlindungan sosial
jompo dan panti rehabilitasi
masyarakat
PMKS yang memperoleh bantuan sosial
%
0,034
Penanganan penyandang masalah
%
0,034
Kelompok
80
Kelompok
80
%
3,86
%
26,15
kesejahteraan sosial 37. Meningkatnya peranan
Rata-rata jumlah kelompok binaan
kelompok-kelompok dalam
lembaga pemberdayaan masyarakat
masyarakat di dalam
(LPM)
berbagai kegiatan
Rata-rata jumlah kelompok binaan PKK
pembangunan
Kontribusi produksi kelompok tani terhadap PDRB Cakupan bina kelompok petani
Penetapan Kinerja 2012
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Banyuwangi Tahun 2012
Cakupan bina kelompok nelayan
Kelompok
37
Nelayan
7
Ton
137,1
Kelompok
27
Sentra
16
Jumlah LSM
LSM
217
LPM Berprestasi
LPM
40
PKK aktif
PKK
100
%
75
%
60
Group
685
Gedung
1
kali
5
Unit
9
Buah/tempat
25
Jumlah nelayan yang dapat bantuan Pemda pada tahun Produksi perikanan kelompok nelayan Cakupan bina kelompok pedagang/usaha informal Cakupan bina kelompok pengrajin
Swadaya Masyarakat terhadap Program pemberdayaan masyarakat Pemeliharaan Pasca Program pemberdayaan masyarakat 38. Meningkatnya upaya
Jumlah group kesenian
pelestarian dan
Jumlah gedung
pengembangan budaya
Penyelenggaraan festival seni dan
lokal
budaya Sarana penyelenggaraan seni dan budaya Benda, situs dan kawasan cagar budaya yang dilestarikan
Jumlah Anggaran Tahun 2012 Rp. 1.865.588.732.099,07
Penetapan Kinerja 2012
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Banyuwangi Tahun 2012
RENCANA KINERJA TAHUNAN ( RKT ) 2012
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Banyuwangi Tahun 2012
RENCANA KINERJA TAHUNAN
Kabupaten
: Banyuwangi
Tahun
: 2012
Sasaran Strategis 1. Terwujudnya Tata Kelola Pemerintahan Yang Baik dan Bersih
Indikator Kinerja Rasio jumlah Polisi Pamong Praja per 10.000 penduduk Jumlah Linmas per Jumlah 10.000 Penduduk Rasio Pos Siskamling per jumlah desa/kelurahan Pengelolaan arsip secara baku
%
1 : 0,84
%
51,24
Buah
80
%
40
%
80
Tersimpannya arsip inaktif dan statis
%
35
Kegiatan
144
%
0,0009
%
80
%
93
Sistim
9
Rasio bayi berAkte Kelahiran
%
46
Rasio pasangan berAkte Nikah
%
0,164
Kepemilikan KTP
%
85,71
Kepemilikan akta kelahiran per 1000 penduduk Ketersediaan database kependudukan skala provinsi Penerapan KTP nasional berbasis NIK
%
8,03
Ada / Tidak
SIAK 2010
Sudah / Belum
Sudah
Dokumen
Tersedia
Dokumen
Tersedia
Dokumen
Tersedia
Cakupan pelayanan bencana kebakaran kabupaten Tingkat waktu tanggap (response time rate) daerah layanan Wilayah Manajemen Kebakaran (WMK) Cakupan sarana prasarana perkantoran pemerintahan desa yang baik Sistim Informasi Manajemen Pemda
Rencana Kinerja 2012
Target 2012
Peningkatan SDM pengelola kearsipan Cakupan patroli petugas Satpol PP
2. Meningkatnya Kualitas Sdm Aparatur Pemerintah Daerah Yang Ditandai oleh Meningkatnya Etos Kerja Dan Budaya Kerja Pegawai
Satuan
Tersedianya dokumen perencanaan : RPJPD yang telah ditetapkan dengan Perda Tersedianya dokumen perencanaan : RPJMD yang telah ditetapkan dengan Perda / Perkada Tersedianya dokumen perencanaan : RKPD yang telah ditetapkan dengan Perkada Penjabaran program RPJMD kedalam RKPD Buku "Kabupaten dalam Angka"
Dokumen
Tersedia
Ada / Tidak
Ada
Buku "PDRB Kabupaten"
Ada / Tidak
Ada
%
78
Indeks Kepuasan Layanan Masyarakat
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Banyuwangi Tahun 2012
3. Menguatnya Kapasitas Kelembagaan Melalui Regulasi Yang Konprehensif Dan Berkeadilan
4. Meningkatnya kesadaran dan penegakan hukum
5. Menurunnya angka buta aksara
Jenis, kelas, dan jumlah restoran Jenis, kelas, dan jumlah penginapan/ hotel
Restoran
59
Penginapan /
62
Hotel
Lahan bersertifikat
%
13
Penyelesaian kasus tanah
%
100
Kegiatan pembinaan terhadap LSM, Ormas dan OKP
%
60
Kegiatan pembinaan politik daerah
%
60
Rasio penduduk berKTP per satuan penduduk Penegakan PERDA
%
1 : 1,16
%
91
Tingkat penyelesaian pelanggaran K3 (ketertiban, ketentraman, keindahan) di Kabupaten Angka kriminalitas Jumlah demo Penyelesaian izin lokasi
%
87
Kasus Kali %
722 4 97,7
Angka melek huruf (AMH)
%
98,45-98,23
Angka rata-rata lama sekolah
%
7,25
Angka partisipasi kasar SD/MI
%
108,66
Angka partisipasi kasar SLTP
%
96,99
Angka partisipasi kasar SLTA
%
60,29
%
97,92
%
73,58
%
44,32
Angka partisipasi sekolah
%
100
Rasio ketersediaan sekolah/penduduk
%
96,76
Rasio guru/murid
%
15,32
Rasio guru/murid per kelas rata-rata
%
23,59
Angka partisipasi sekolah
%
93,69
Rasio ketersediaan sekolah terhadap
%
96,76
Rasio guru terhadap murid
%
15,43
Rasio guru terhadap murid per kelas rata-
%
38,06
%
77,04
Angka Partisipasi Murni : Angka Partisipasi Murni (APM) SD/MI/Paket A Angka Partisipasi Murni (APM) SMP/MTs/Paket B Angka Partisipasi Murni (APM)) SMA/SMK/MA/Paket C 6. Meningkatnya angka partisipasi pendidikan
Pendidikan Dasar :
usia sekolah
Pendidikan Menengah Pertama : (SLTP/MTs)
penduduk usia sekolah
rata Pendidikan Menengah Atas : (SMA/SMK/MA) Angka partisipasi sekolah
Rencana Kinerja 2012
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Banyuwangi Tahun 2012
Rasio ketersediaan sekolah terhadap
%
52,01
Rasio guru terhadap murid
%
15,24
Rasio guru terhadap murid per kelas rata-
%
38,06
%
54,39
Angka Kelulusan (AL) SD/MI
%
99,75
Angka Kelulusan (AL) SMP/MTs
%
96,18
Angka Kelulusan (AL) SMA/SMK/MA
%
95,78
Angka Melanjutkan (AM) dari SD/MI ke
%
99,69
%
88,74
Guru yang memenuhi kualifikasi S1/D-IV
%
85,92
Penduduk yang berusia >15 Tahun melek
%
99,86
penduduk usia sekolah
rata Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) : Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Angka Kelulusan :
SMP/MTs Angka Melanjutkan (AM) dari SMP/MTs ke SMA/SMK/MA
7. Meningkatnya kesadaran masyarakat akan
huruf (tidak buta aksara)
pentingnya pendidikan
Angka Putus Sekolah (APS) SD/MI
%
0,04
Angka Putus Sekolah (APS) SMP/MTs
%
0,49
Angka Putus Sekolah (APS)
%
1,29
Jumlah perpustakaan
%
1
Jumlah pengunjung perpustakaan
%
57.653
%
58.610
Angka usia harapan hidup
Th
67,0-67,50
Cakupan Desa/Kelurahan Universal Child
%
90
%
100
%
15
Cakupan kunjungan bayi
%
86
BOR (Bed Occupancy rate )
%
60
AVLOS ( Average Length of Stay)
Hari
9
BTO (Bed Turn Over)
Kali
50
TOI ( Turn Over Interval)
hari
4
per mile
45
SMA/SMK/MA
pertahun Koleksi buku yang tersedia di perpustakaan daerah 8. Meningkatnya usia harapan hidup Immunization (UCI) Cakupan penemuan dan penanganan penderita penyakit DBD Cakupan pelayanan kesehatan rujukan pasien masyarakat miskin
Angka Kematian > 48 jam (GDR)
(‰) Angka Kematian < 48 jam (NDR)
per mile (‰)
Rencana Kinerja 2012
70
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Banyuwangi Tahun 2012
9. Menurunnya angka
%
30
%
70
%
81
Persentase balita gizi buruk
%
≤5
12. Menurunnya prevalensi gizi
Rasio posyandu per satuan balita
%
1,95
kurang pada balita 13. Meningkatnya cakupan persalinan oleh tenaga kesehatan
Cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi kebidanan
%
95,4
14. Meningkatnya peserta KB
Rata-rata jumlah anak per keluarga
orang
2
Rasio akseptor KB
%
0,72
Cakupan peserta KB aktif
%
72,8
Keluarga pra sejahtera dan keluarga
%
41,6
kematian bayi 10. Menurunnya angka kematian ibu melahirkan
Angka kelangsungan hidup bayi (kematian bayi per 1000 kelahiran) Angka kematian ibu melahirkan (per 100.000 kelahiran hidup) Cakupan komplikasi kebidanan yang ditangani
11. Menurunnya anak balita dibawah garis merah
aktif
sejahtera I 15. Tersedianya obat dan perbekalan kesehatan yang aman, bermutu dan bermanfaat serta terjangkau oleh masyarakat
16. Tersedianya tenaga
Cakupan puskesmas
%
100
Cakupan pembantu puskesmas
%
48,39
Rasio puskesmas, poliklinik, pustu per 30.000 penduduk Rasio Rumah Sakit per 10.000 penduduk
%
142,18
%
1:14,53
Rasio dokter per satuan penduduk
%
7,45
kesehatan yang cukup,
Rasio tenaga kefarmasian per 100.000
%
2,19
berkualitas dan profesional
penduduk %
2,31
RS
11
Puskesmas,
216
Rasio tenaga ahli gizi per 100.000 penduduk Jumlah Rumah Sakit Jumlah Puskemas, Pustu, Pusling
Pustu, Pusling Jumlah Tenaga Medis
Orang
250
Keperawatan (perawat dan bidan)
Orang
1.250
Kefarmasian (apoteker dan ahli farmasi)
Orang
37
Tenaga kesehatan
Orang
60
Sanitarian
Orang
31
Ahli gizi
Orang
37
Rasio tenaga medis per 1000 penduduk
%
15,64
Rasio tenaga keperawatan per 100.000
%
44,05
%
3,75
%
100
penduduk Rasio tenaga Kesehatan per 1000 penduduk 17.Terberdayakannya masyarakat melalui keterlibatan di dalam pelayanan kesehatan, seperti terlibat dalam
Rencana Kinerja 2012
Posyandu aktif
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Banyuwangi Tahun 2012
Posyandu, Polindes, dan Pos Siaga serta Poskestren 18. Meningkatnya daya saing daerah
dan
kemandirian
ekonomi berbasis pertanian
Produksi daging (Ton/Th)
Ton
5.674
Produksi telor (Ton/Th)
Ton
9.389
Produksi susu (ton/Th)
Ton
424.706
Mortalitas ternak (angka kematian ternak)
%
0,5
Kejadian penyakit
%
5,8
Jumlah Puskewan
Puskewan\
8
%
7,63
%
1,07
Kw/hektar
65,03
%
49,27
%
9,05
Kontribusi sektor peternakan terhadap PDRB Kontribusi sektor kehutanan terhadap PDRB Produktifitas padi atau bahan pangan utama lokal lainnya per hektar Kontribusi sektor pertanian / perkebunan terhadap PDRB Kontribusi sektor perkebunan (tanaman keras) terhadap PDRB Nilai tukar petani
%
110,65
Gabah
Ton
833.572
Beras (Ton)
Ton
502.122
%
305,28
Kesediaan pangan utama Produksi perikanan
Ton
60.810
Konsumsi ikan
%
29,6
Kontribusi sektor perdagangan terhadap
%
23,81
Rp.
17.162.308
Kontribusi sektor industri terhadap PDRB
%
5,68
Kontribusi industri rumah tangga
%
6,0
Pertumbuhan industri
%
4,85
20. Termanfaatkannya fungsi ekologi, ekonomi dan sosial hutan
Rehabilitasi hutan dan lahan kritis
%
1,05
Kerusakan kawasan hutan
%
0,04
21. Meningkatnya investasi di daerah baik PMA maupun PMDN
Jumlah investor berskala nasional (PMDN/PMA) Jumlah nilai investasi berskala nasional (PMDN / PMA) Rasio daya serap tenaga kerja
Investor
1
Milyar
50
Orang
238
%
4,04
Rp.
1
19. Meningkatkan industri olahan dan kreatif berbasis
PDRB
pertanian
Ekspor bersih perdagangan
terhadap PDRB sektor industri
Kontribusi sektor pertambangan terhadap PDRB Kenaikan / penurunan nilai realisasi PMDN (milyar rupiah) 22. Meningkatnya pemanfaatan potensi pariwisata seperti Kawah Ijen, Pantai Plengkung, Sukamade dan lainnya
Kunjungan wisata domistik
Orang
786.114
Kunjungan wisata mancanegara
Orang
20.437
Kontribusi sektor pariwisata terhadap PDRB
%
3,71
23. Meningkatnya profesionalisme pengelolaan koperasi dan UMKM
Prosentase koperasi aktif (melaksanakan RAT) Jumlah UKM non BPR/LKM UKM
%
79,9
UKM
21.000
BPR/LKM
1.900
Rencana Kinerja 2012
Jumlah BPR / LKM
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Banyuwangi Tahun 2012
Usaha Mikro dan Kecil
UMK
36
24. Meningkatnya jejaring antar daerah, provinsi dan pusat serta jejaring pelaku ekonomi
Jenis dan jumlah bank dan cabang
Bank
43
Perush.
4
25. Tersusunnya regulasi yang berhubungan dengan kompetisi kegiatan ekonomi di daerah
Lama proses perijinan
%
92,31
Penyelesaian ijin lokasi
%
97,7
Ada / Tidak ada
Ada
Rp.
35,611
Jenis dan jumlah perusahaan asuransi dan cabang
Sistem Informasi Pelayanan Perijinan dan Adiministrasi Pemerintah Pajak daerah (milyar RP) Retribusi Daerah (milyar RP)
Rp.
25,578
Macam pajak daerah
Macam
11
Macam retribusi daerah
Macam
30
Perda
1
%
93
Perda
1
Jaringan
13
Jenis
18
Penyiaran /
49/2
Jumlah Perda yang mendukung iklim usaha Persentase desa berstatus swasembada terhadap total desa Perda ekonomi kerakyatan 26. Meningkatnya sarana
Asuransi
Jumlah jaringan komunikasi
informasi dan alat
Jumlah surat kabar nasional / lokal
transportasi
Jumlah penyiaran radio/TV lokal
tayang Jumlah penyiaran TV lokal
Tayang
1
Web site milik pemerintah daerah
Web site
1
%
92
Orang
1.568.444
%
0,00032
Jumlah uji kir angkutan umum
Angkutan
1.420
Jumlah Pelabuhan Laut/Udara/Terminal
Pelabuhan
2/1/8
Angkutan darat
%
0,001
Kepemilikan KIR angkutan umum
%
31,16
Menit
20
Rp.
37.500
Pemasangan Rambu-rambu
%
0,055
Proporsi panjang jaringan jalan dalam
%
92
%
85
%
40
%
85
Proporsi panjang jaringan jalan dalam kondisi baik Jumlah arus penumpang angkutan umum Rasio ijin trayek
Bis
Lama pengujian kelayakan angkutan umum (KIR) Biaya pengujian kelayakan angkutan umum
27. Meningkatnya kualitas dan kuantitas jalan dan sarana serta
prasarana
menghubungkan
yang
kondisi baik
daerah-
daerah tujuan wisata 28. Meningkatnya sarana dan
Rasio jaringan irigasi dan luas daerah
prasarana penunjang
irigasi
pertanian
Rasio ketersediaan air dan kebutuhan air untuk irigasi dan lain keperluan Rasio ketersediaan air pada musim hujan
Rencana Kinerja 2012
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Banyuwangi Tahun 2012
dan musim kemarau (degradasi DAS) Rasio pemanfaatan air tanah dan air
%
85
%
40
%
80
%
85
%
85
Daur ulang sistem irigasi
%
40
Rasio Jaringan Irigasi
%
85
Persentase penduduk yang memiliki
%
20
%
0,005
Orang
1.568.444
Orang
1.568.444
%
85
Persentase rumah tinggal bersanitasi
%
82
Rasio tempat pemakaman umum per
%
55
%
55
Rasio rumah layak huni
%
50
Rasio permukiman layak huni
%
50
Panjang jalan dilalui Roda 4
%
0,0002
Panjang jalan kabupaten dalam kondisi
%
92,40
Km
25.500
%
30
%
78
%
97
Lingkungan Pemukiman
Pemukiman
113.991
Pembangunan waduk, embung dan
Bangunan
25
%
80
permukaan Rasio bangunan pengamanan pantai dengan panjang pantai yang terkenan abrasi Rasio jumlah SDM dengan luasan baku sawah irigasi Proporsi jaringan irigasi dalam kondisi baik dan teknis Sumber air / mata air yang dalam kondisi debit air stabil
lahan 29. Meningkatnya kuantitas dan
Rasio panjang jalan per jumlah
kualitas jalan dan sarana
kendaraan
serta
Jumlah orang / barang yang terangkut
prasarana
menghubungkan
yang pusat-
pusat kegiatan ekonomi
angkutan umum Jumlah orang / barang melalui dermaga / bandara / terminal per tahun Rasio tempat ibadah per satuan penduduk
satuan penduduk Rasio tempat pembuangan sampah (TPS) per satuan penduduk
baik ( > 40 KM/Jam ) Panjang jalan yang memiliki trotoar dan drainase/ saluran pembuangan air (minimal 1,5 m) Sempadan jalan yang dipakai pedagang kaki lima atau bangunan rumah liar Drainase dalam kondisi baik/pembuangan aliran air tidak tersumbat Luas irigasi Kabupaten dalam kondisi baik
longstorege, cek dam, ground sill Pembangunan infrastruktur pengaman pantai dan muara sungai
Rencana Kinerja 2012
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Banyuwangi Tahun 2012
30. Meningkatnya prasarana
Sekolah pendidikan SD/MI kondisi
dan sarana pendidikan dan
bangunan baik
kesehatan dalam jumlah
Sekolah pendidikan SMP/MTs kondisi
kualitas yang memadai
bangunan baik Sekolah pendidikan SMA/SMK/MA
%
86,03
%
84,56
%
96,86
Klub
62
kondisi bangunan baik Jumlah klub olahraga Jumlah gedung olahraga
Gedung
2
Rumah tangga pengguna air bersih
RT
32.670
Rumah tangga pengguna listrik
RT
326.537
Rumah tangga ber-Sanitasi
RT
476.227
pemukiman
37.150
Rumah
1.296.007
%
40
Persentase penanganan sampah
%
42,5
Persentase luas pemukiman yang tertata
%
37
Pencemaran status mutu air
%
90
Cakupan penghijauan wilayah rawan
%
78
%
74,19
%
40
Penegakan hukum lingkungan
%
85
Sumber air/mata air dalam kondisi
%
82
Lingkungan pemukiman kumuh Rumah layak huni Rasio Ruang Terbuka Hijau per Satuan Luas Wilayah ber HPL/HGB
longsor dan sumber mata air Cakupan pengawasan terhadap pelaksanaan Amdal Tempat pembuangan sampah (TPS) per satuan penduduk
baik/kondisi debit stabil 31. Tersusunnya dan tertatanya
Ketaatan terhadap RTRW
Kondisi
Baik
RTRW Kabupaten
Luas wilayah produktif
Banyuwangi secara terpadu
%
82,6
Luas wilayah industri
%
2,39
Luas wilayah kebanjiran
%
0,09
Luas wilayah kekeringan
%
0,09
Luas wilayah perkotaan
%
9,7
Rasio Ruang Terbuka Hijau per Satuan Luas Wilayah ber HPL/HGB Rasio bangunan ber-IMB per satuan bangunan
%
40
Bangunan
3.555
%
92
Angka partisipasi angkatan kerja
%
71,6
Angka sengketa pengusaha - pekerja per
%
1,72
Tingkat partisipasi angkatan kerja
%
71,6
Pencari kerja yang ditempatkan
%
20,1
Tingkat pengganguran terbuka
%
3,64-4,64
Keselamatan dan perlindungan
%
74,57
dan konprehensif
32. Meningkatnya jumlah jalan poros desa
Jalan Penghubung dari ibukota kecamatan ke kawasan pemukiman penduduk (mimal dilalui roda 4)
33. Menurunnya tingkat pengangguran
tahun
Rencana Kinerja 2012
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Banyuwangi Tahun 2012
Perselisian buruh dan pengusaha
%
26,67
Rasio ketergantungan
%
32,7
Peningkatan kualitas Sumber Daya
%
30
%
17,66
Prosentase penduduk diatas garis kemiskinan Persentase rumah tangga yang menggunakan listrik Persentase rumah tangga (RT) yang menggunakan air bersih Pengeluaran konsumsi rumah tangga per kapita (jt/th)
%
82,72
%
65,27
%
7,28
%
58,63
Persentase partisipasi perempuan di lembaga pemerintah Partisipasi perempuan di lembaga swasta
%
15,5
%
85,5
Rasio KDRT
%
0,007
Persentase jumlah tenaga kerja dibawah umur Partisipasi angkatan kerja perempuan (Legislatif) Partisipasi angkatan kerja perempuan (Eksekutif) Penyelesaian pengaduan perlindungan perempuan dan anak dari tindakan kekerasan
%
0,53
%
16,09
%
38,28
%
85,5
Sarana sosial seperti panti asuhan, panti
Unit
80
terhadap kebijakan pemerintah
Manusia Transmigrasi swakarsa (transmigrasi umum, TSM & TU ) 34. Menurunnya angka kemiskinan
35. Meningkatnya programprogram pembangunan yang berbasis pada pengarusutamaan gender
36. Meningkatnya jaminan dan perlindungan sosial
jompo dan panti rehabilitasi
masyarakat
PMKS yang memperoleh bantuan sosial
%
0,034
Penanganan penyandang masalah
%
0,034
Kelompok
80
Kelompok
80
%
3,86
%
26,15
Kelompok
37
Nelayan
7
Ton
137,1
Kelompok
27
Sentra
16
Jumlah LSM
LSM
217
LPM Berprestasi
LPM
40
PKK aktif
PKK
100
kesejahteraan sosial 37. Meningkatnya peranan
Rata-rata jumlah kelompok binaan
kelompok-kelompok dalam
lembaga pemberdayaan masyarakat
masyarakat di dalam
(LPM)
berbagai kegiatan
Rata-rata jumlah kelompok binaan PKK
pembangunan
Kontribusi produksi kelompok tani terhadap PDRB Cakupan bina kelompok petani Cakupan bina kelompok nelayan Jumlah nelayan yang dapat bantuan Pemda pada tahun Produksi perikanan kelompok nelayan Cakupan bina kelompok pedagang/usaha informal Cakupan bina kelompok pengrajin
Rencana Kinerja 2012
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Banyuwangi Tahun 2012
Swadaya Masyarakat terhadap Program
%
75
%
60
Group
685
Gedung
1
kali
5
Unit
9
Buah/tempat
25
pemberdayaan masyarakat Pemeliharaan Pasca Program pemberdayaan masyarakat 38. Meningkatnya upaya
Jumlah group kesenian
pelestarian dan
Jumlah gedung
pengembangan budaya
Penyelenggaraan festival seni dan
lokal
budaya Sarana penyelenggaraan seni dan budaya Benda, situs dan kawasan cagar budaya yang dilestarikan
Rencana Kinerja 2012