No. 01/08/Th. XVIII, 3 Agustus 2015
PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI KOTA KENDARI JULI 2015 INFLASI 0,75 PERSEN
Inflasi Kota Kendari bulan Juli tahun 2015, tercatat sebesar 0,75 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) 116,54. Secara nasional dari 82 kota yang menghitung inflasi, 80 kota tercatat inflasi dan 2 kota tercatat deflasi, inflasi tertinggi tercatat di Kota Pangkal Pinang (Provinsi Bangka Belitung) 3,18 persen dan Kota Pontianak (Provinsi Kalimantan Kabar) 2,56 persen dan inflasi terendah tercatat di Kota Pematang Siantar 0,06 persen (Provinsi Sumatera Utara}. Sementara itu deflasi tercatat di Kota Merauke (Provinsi Papua) 0,65 persen dan Kota Tanjung Pandan (Provinsi Lampung) 0,48 persen.
Inflasi yang terjadi di Kota Kendari tercatat disebabkan oleh naiknya indeks harga pada kelompok ; bahan makanan 3,21 persen; transportasi, Komunikasi, dan Jasa Keuangan 0,24 persen; perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar 0,13 persen; makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau 0,11 persen serta pendidikan, rekreasi dan olahraga 0,08 persen. Sementara kelompok sandang dan kesehatan tercatat deflasi masing-masing 0,91 persen dan 0,34 persen.
Komoditas yang memberikan sumbangan inflasi terbesar adalah cakalang; terong panjang; kembung/gembung; bayam; angkutan udara; layang; bandeng/bolu; bawal; kangkung dan telur ayam ras.
Komoditas yang memberikan sumbangan deflasi terbesar adalah bawang merah; baju muslim; minyak goreng; celana panjang jeans; teri; baju kaos berkerah; hand body lotion; emas perhiasan; pasta gigi dan jantung pisang.
Dari sebelas kota di Pulau Sulawesi, semua kota tercatat Inflasi. Inflasi tertinggi tercatat di Kota Palu (Provinsi Sulawesi Tengah) 1,32 persen dengan IHK 122,05 dan Inflasi terendah di Kota Watampone (Provinsi Sulawesi Selatan) 0,49 persen dengan IHK 116,92.
Tingkat Inflasi Kota Kendari tahun kalender (Januari-Juli 2015 tercatat 0,33 persen dan tingkat inflasi tahun ke tahun (Juli 2015 terhadap Juli 2014) tercatat 5,29 persen.
Laju inflasi Kota Kendari tahun kalender (Januari-Juli 2014 tercatat 2,34 persen dan laju inflasi year on year (Juli 2014 terhadap Juli 2013) tercatat sebesar 1,42 persen.
Inflasi Nasional Juli 2015 tercatat 0,93 persen dan laju Inflasi (Januari-Juli 2015) 1,90 persen serta laju inflasi year on year (Juli 2015 terhadap Juli 2014) sebesar 7,26 persen.
Berita Resmi Statistik BPS Provinsi Sulawesi Tenggara No. 01/08/Th. XVIII, 3 Agustus 2015
1
2
Berita Resmi Statistik BPS Provinsi Sulawesi Tenggara No. 01/08/Th. XVIII, 3 Agustus 2015
Indeks Harga Konsumen (IHK) merupakan salah satu indikator ekonomi yang sering digunakan untuk mengukur tingkat perubahan harga (inflasi/deflasi) di tingkat konsumen, khususnya di daerah perkotaan. Perubahan IHK dari waktu ke waktu menunjukkan pergerakan harga dari paket komoditas yang dikonsumsi oleh rumah tangga. Di Indonesia, tingkat inflasi diukur dari persentase perubahan IHK dan diumumkan ke publik setiap awal bulan (hari kerja pertama) oleh Badan Pusat Statistik (BPS). Mulai Januari 2014, pengukuran inflasi di Indonesia menggunakan IHK tahun dasar 2012=100. Ada beberapa perubahan yang mendasar dalam penghitungan IHK baru (2012=100) dibandingkan IHK lama (2007=100), khususnya mengenai cakupan kota, paket komoditas, dan diagram timbang. Perubahan tersebut didasarkan pada Survei Biaya Hidup (SBH) 2012 yang dilaksanakan oleh BPS, yang merupakan salah satu bahan dasar utama dalam penghitungan IHK. Hasil SBH 2012 sekaligus mencerminkan adanya perubahan pola konsumsi masyarakat dibandingkan dengan hasil SBH sebelumnya. SBH 2012 dilaksanakan di 82 kota, yang terdiri dari 33 ibukota provinsi dan 49 kota besar lainnya. Dari 82 kota tersebut, 66 kota merupakan cakupan kota SBH lama dan 16 merupakan kota baru. Survei ini hanya dilakukan di daerah perkotaan (urban area) dengan total sampel sebanyak 13.608 Blok Sensus dan total sampel rumahtangga sebanyak 136.080. SBH 2012 dilaksanakan secara triwulanan selama tahun 2012 sehingga setiap triwulan terdapat 34.020 sampel rumahtangga. Paket komoditas nasional hasil SBH 2012 terdiri dari 862 komoditas. Paket komoditas terbanyak ada di Jakarta yaitu 462 komoditas, dan yang palling sedikit di Singaraja sebanyak 225 komoditas. Berdasarkan hasil pemantauan BPS di Kota Kendari pada Juli 2015 yang mana bersamaan bulan Suci Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri 1436 H tercatat inflasi 0,75 persen, atau terjadi kenaikan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 115,67 pada Juni 2015 menjadi 116,54 pada Juli 2015. Tingkat inflasi tahun kalender (Januari-Juli) 2015 tercatat 0,33 persen dan tingkat inflasi tahun ke tahun (Juli 2015 terhadap Juli 2014) sebesar 5,29 persen. Inflasi yang terjadi di Kota Kendari tercatat disebabkan oleh naiknya indeks harga pada kelompok bahan makanan 3,21 persen; transportasi, Komunikasi, dan Jasa Keuangan 0,24 persen; perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar 0,13 persen; makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau 0,11 persen serta pendidikan, rekreasi dan olahraga 0,08 persen. Sementara kelompok sandang dan kesehatan tercatat deflasi masing-masing 0,91 persen dan 0,34 persen. Beberapa komoditas yang mengalami kenaikan harga pada Juli 2015 antara terong panjang; jeruk nipis/limau; cakalang; bayam; wortel; kol putih/kubis; bawal; daun paku/pakis; kangkung dan sawi hijau. Sedangkan komoditas yang mengalami penurunan harga adalah bawang merah; baju kaos berkerah; kemeja pendek batik; nangka muda; baju muslim; celana panjang jeans; kemeja panjang katun; daun kacang panjang muda; ketimun dan jaket. Pada Juli 2015, kelompok yang memberikan andil/sumbangan inflasi, yaitu: kelompok bahan makanan 0,728 persen; transpor, komunikasi dan jasa keuangan 0,054 persen perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar rumah tangga 0,035 persen; makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau 0,011 persen serta pendidikan, rekreasi dan olahraga masing-masing 0,005 persen. Sedangkan kelompok yang memberikan sumbangan negative, yaitu kelompok sandang 0,065 persen dan kesehatan 0,015 persen.
Berita Resmi Statistik BPS Provinsi Sulawesi Tenggara No. 01/08/Th. XVIII, 3 Agustus 2015
3
Tabel 1 IHK dan Tingkat Inflasi/Deflasi Kota Kendari Juli 2015, Tahun Kalender 2015, dan Tahun ke Tahun 2015, Menurut Kelompok Pengeluaran (2012=100) IHK Kelompok Pengeluaran
(1)
Juli 2014
Desember 2014
Juli 2015
Inflasi/ Deflasi Bulan Juli 2015 1)
Laju Inflasi/ Deflasi Tahun Kalender 2014 2)
Inflasi/ Deflasi Tahun Ke Tahun 3)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
U m u m
110,69
116,16
116,54
0,75
0,33
5,29
1
Bahan Makanan
112,71
114,30
117,63
3,21
2,91
4,37
2
Makanan Jadi, minuman, Rokok & Tembakau
109,59
111,00
116,67
0,11
5,11
6,46
3
Perumahan, Air, Listrik, Gas dan Bahan bakar
111,92
119,80
121,82
0,13
1,69
8,85
4
Sandang
100,42
99,22
97,31
-0,91
-1,93
-3,10
5
Kesehatan
107,06
109,30
112,31
-0,34
2,75
4,90
6
Pendidikan, Rekreasi dan Olah raga
102,12
104,14
103,97
0,08
-0,16
1,81
7
Transpor & Komunikasi dan Jasa Keuangan
115,51
128,87
122,10
0,24
-5,25
5,71
1) 2) 3)
Persentase perubahan IHK bulan Juli 2015 terhadap IHK bulan sebelumnya Persentase perubahan IHK bulan Juli 2015 terhadap IHK bulan Desember 2014 Persentase perubahan IHK bulan Juli 2015 terhadap IHK bulan Juli 2014
Gambar 1 Perkembangan Inflasi/Deflasi Kota Kendari (2012=100), Januari 2014 – Juli 2015
4
Berita Resmi Statistik BPS Provinsi Sulawesi Tenggara No. 01/08/Th. XVIII, 3 Agustus 2015
Tabel 2 Perkembangan Inflasi/Deflasi dan Laju Inflasi/Deflasi Kota Kendari dan Nasional Bulan Januari 2014–Juli 2015 (2012 = 100,00) Bulan (1)
Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Desember Januari Februari Maret April Mei Juni Juli
Inflasi (%) Kota Kendari Nasional
Laju Inflasi (%) Kota Kendari Nasional
(2)
(3)
(4)
(5)
0,31 -0,97 -0,10 0,08 0,25 0,94 1,82 -0,11 -0,13 0,18 1,67 3,27 -0,96 -0,91 0,57 -0,03 0,64 0,28 0,75
1,07 0,26 0,08 -0,02 0,16 0,43 0,93 0,47 0,27 0,47 1,50 2,46 -0,24 -0,36 -0,17 0,36 0,50 0,54 0,93
0,31 -0,66 -0,76 -0,67 -0,43 0,51 2,34 2,23 2,10 2,28 3,99 7,40 -0,96 -1,86 -1,30 -1,33 -0,70 -0,42 0,33
1,07 1,33 1,41 1,39 1,56 1,99 2,94 3,42 3,71 4,19 5,75 8,38 -0,25 -0,61 -0,43 -0,08 0,42 0,96 1,90
Tabel 3 Sumbangan Kelompok Pengeluaran terhadap Deflasi di Kota Kendari Juni dan Juli 2015 (2012=100)
No,
Kelompok Pengeluaran
Juni
Juli
(2)
(3)
UMUM
0,28
0,75
Bahan Makanan Makanan Jadi, Minuman, Rokok & Tembakau Perumahan, Air, Listrik, Gas & Bahan Bakar Sandang Kesehatan Pendidikan, Rekreasi & Olahraga Transpor, Komunikasi & Jasa Keuangan
0,099 0,040 0,024 0,030 0,004 0,024 0,054
0,728 0,011 0,035 -0,065 -0,015 0,005 0,054
(1)
1, 2, 3, 4, 5, 6, 7,
Andil Inflasi/Deflasi (%)
Berita Resmi Statistik BPS Provinsi Sulawesi Tenggara No. 01/08/Th. XVIII, 3 Agustus 2015
5
Gambar 2 Sumbangan Kelompok Pengeluaran Terhadap Inflasi Kota Kendari (2012=100) Juli 2015 (Persen)
URAIAN MENURUT KELOMPOK PENGELUARAN 1. Bahan Makanan Kelompok bahan makanan pada Juli 2015 tercatat Inflasi 3,21 persen atau terjadi kenaikan indeks dari 113,97 pada Juli 2015 menjadi 173,63 pada Juli 2015. Dari sebelas subkelompok bahan makanan, tercatat delapan subkelompok diantaranya Inflasi dan tiga subkelompok tercatat deflasi. Subkelompok yang tercatat Inflasi adalah subkelompok sayur-sayuran 7,74 persen; ikan segar 7,36 persen; daging dan hasil-hasilnya 4,76 persen; ikan diawetkan 3,50 persen; buahbuahan 1,20 persen; telur, susu dan hasil-hasilnya 1,04 persen serta bahan makanan lainnya 0,45 persen. Sedangkan subkelompok yang tercatat deflasi adalah subkelompok bumbu-bumbuan 4,19 persen; lemak dan minyak 0,71 persen; serta kacang-kacangan 0,25 persen. Sementara subkelompok padi-padian, umbi-umbian dan hasilnya tidak terjadi perubahan indeks (stabil). Kelompok ini pada Juli 2015 memberikan sumbangan inflasi 0,728 persen. Komoditas yang dominan memberikan sumbangan inflasi adalah cakalang 0,192 persen; terong panjang 0,094 persen; kembung 0,089 persen; bayam 0,063 persen; layang 0,047 persen; bandeng 0,037 persen; bawal 0,036 persen; kangkung 0,031 persen; telur ayam ras 0,023 persen; ekor kuning 0,23 persen; cumi-cumi; udang basah dan ayam hidup masingmasing 0,022 persen; baronang 0,016 persen; rambe 0,014 persen; tomat buah dan sawi hijau masing-masing 0,013 persen; kol putih/kubis 0,012 persen; daging ayam ras 0,010 persen; daging sapi 0,009 persen; kacang 6
Berita Resmi Statistik BPS Provinsi Sulawesi Tenggara No. 01/08/Th. XVIII, 3 Agustus 2015
panjang 0,008 persen; jeruk nipis/limau; kelapa; asam dan daum paku/pakis masing-masing 0,007 persen; wortel dan daging ayam kampung 0,006 persen; ketela pohon; ikan asin belah; tongkol; daun kelor; papaya; tembang masing-masing 0,005 persen. 2. Makanan Jadi, Minuman, Rokok dan Tembakau Kelompok ini pada Juli 2015 tercatat inflasi 0,11 persen atau terjadi kenaikan indeks dari 116,54 pada Juni 2015 menjadi 116,67 pada Juli 2015. Semua kelompok tercatat inflasi yaitu subkelompok minuman yang tidak beralkohol 0,41 persen; makanan jadi 0,04 persen serta tembakau dan minuman beralkohol 0,03 persen. Kelompok ini pada Juli 2015 secara keseluruhan memberikan sumbangan inflasi sebesar 0,011 persen. Komoditas yang dominan memberikan sumbangan inflasi yaitu, gula pasir 0,010 persen; air kemasan 0,007 persen; martabak 0,002 persen; nasi dengan lauk; rokok kretek filter dan selai/jam masing-masing 0,001 persen. 3.
Perumahan, Air, Listrik, Gas dan Bahan Bakar Kelompok ini pada Juli 2015 mencatat Inflasi sebesar 0,13 persen atau terjadi kenaikan indeks dari
121,66 pada Juni 2015 menjadi 121,82 pada Juli 2015. Semua subkelompok tercatat Inflasi yaitu, subkelompok penyelenggaraan rumahtangga 0,32 persen; bahan bakar, penerangan dan air serta perlengkapan rumahtangga masing-masing 0,12 persen dan biaya tempat tinggal 0,11 persen. Pada Juli 2015 kelompok ini secara umum memberikan sumbangan Inflasi sebesar 0,035 persen. Komoditas yang dominan memberikan sumbangan positif yaiu: kontrak rumah 0,015 persen; jam dinding 0,010 persen; upah pembantu rt 0,009 persen; tarip listrik 0,004 persen; bola lampu 0,003 persen; bahan bakar rumah tangga; pembasmi nyamuk spray dan cat tembok masing-masing 0,002 persen; gelas minum; sofa dan pembersih lantai masing-masing 0,001 persen. 4. S a n d a n g Kelompok sandang pada Juli 2015 mencatat inflasi negatif sebesar 0,91 persen, atau terjadi penurunan indeks dari 98,20 pada Juni 2015 menjadi 97,31 pada Juli 2015. Semua subkelompok tercatat inflasi negatif pada Juli 2015, masing-masing subkelompok sandang lakilaki dan sandang wanita masing-masing 1,42 persen; barang pribadi dan sandang lain 0,48 persen serta sandang anak-anak 0,30 persen. Kelompok ini pada Juli 015 secara keseluruhan memberikan sumbangan/andil inflasi negatif sebesar 0,065 persen. Komoditas yang dominan memberikan sumbangan positif yaitu, baju muslim wanita 0,019 persen; celana panjang jeans pria 0,013 persen; baju kaos berkerah 0,010 persen; emas perhiasan 0,009 persen; kemeja panjang katun 0,006 persen; baju anak stelan 0,005 persen; pakaian bayi dan celana pajang jeans wanita masing-masing 0,004 persen; jaket; celana pendek laki-laki dan kemeja pendek batik masing-masing 0,002 persen serta baju muslim pria 0,001persen.
Berita Resmi Statistik BPS Provinsi Sulawesi Tenggara No. 01/08/Th. XVIII, 3 Agustus 2015
7
5. K e s e h a t a n Kelompok kesehatan pada Juli 2015 tercatat inflasi negatif 0,34 persen, atau terjadi penurunan indeks dari 112,69 pada Juni 2015 menjadi 112,31 pada Juli 2015. Subkelompok yang tercatat inflasi pada Juli 2015 yaitu, subkelompok perawatan jasmani dan kosmetika 0,73 persen. Sementara yang tercatat inflasi yaitu, subkelompok obat-obatan 0,02 persen. Sedangkan subkelompok jasa kesehatan dan jasa perawatan jasmani tidak terjadi perubahan indeks (stabil). Kelompok ini pada Juli 2015 secara keseluruhan memberikan sumbangan/andil inflasi negatif sebesar 0,015 persen. Komoditas yang dominan memberikan sumbangan negatif yaitu: hand body lotion 0,009 persen; pasta gigi 0,008 persen; sabun wajah dan bedak masing-masing 0,001 persen. 6. Pendidikan, Rekreasi dan Olahraga Kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga pada Juli 2015 tercatat inflasi 0,08 persen atau terjadi kenaikan indeks dari 103,55 persen pada Juni 2015 menjadi 103,97 pada Juli 2015. Dua subkelompok yang tercatat inflasi pada Juli 2015, yaitu subkelompok perlengkapan/peralatan pendidikan 0,16 persen serta rekreasi 0,15 persen. Sedangkan tiga subkelompok yaitu pendidikan; kursuskursus/pelatihan serta olahraga tidak terjadi perubahan indeks (stabil). Kelompok ini pada Juli 2015 memberikan sumbangan inflasi sebesar 0,005 persen. Komoditas yang dominan memberikan sumbangan inflasi adalah buku pelajaran SMP 0,003 persen; tabloid; buku pelajaran SD serta majalah remaja masing-masing 0,001 persen. 7. Transpor, Komunikasi dan Jasa Keuangan Kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan pada Juli 2015 tercatat inflasi 0,24 persen atau terjadi kenaikan indeks dari 121,81 pada Juni 2015 menjadi 122,10 pada Juli 2015. Subkelompok yang tercatat inflasi, adalah subkelompok transpor 0,34 persen. Sedangkan sukkelompok komunikasi dan pengiriman; sarana dan penunjang transpor serta jasa keuangan tidak mengalami perubahan atau relatif stabil. Secara keseluruhan kelompok ini pada Juli 2015 memberikan sumbangan inflasi sebesar 0,054 persen. Komoditas yang dominan memberikan sumbangan inflasi adalah angkutan udara 0,049 persen; mobil 0,003 persen serta sepeda 0,001 persen.
8
Berita Resmi Statistik BPS Provinsi Sulawesi Tenggara No. 01/08/Th. XVIII, 3 Agustus 2015
Tabel 3 IHK dan Inflasi/Deflasi Kota Kendari Menurut Kelompok dan Sub Kelompok Bulan Juli 2015 (2012 = 100,00) No,
Kelompok/Sub kelompok (1)
A I
II
III
IV
V
VI
VII
UMUM BAHAN MAKANAN Padi-padian, Umbi-umbian dan Hasilnya Daging dan Hasil-hasilnya Ikan Segar Ikan Diawetkan Telur, Susu dan Hasil-hasilnya Sayur-sayuran Kacang – kacangan Buah – buahan Bumbu – bumbuan Lemak dan Minyak Bahan Makanan Lainnya MAKANAN JADI, MINUMAN, ROKOK DAN TEMBAKAU Makanan Jadi Minuman yang Tidak Beralkohol Tembakau dan Minuman Beralkohol PERUMAHAN, AIR, LISTRIK, GAS DAN BAHAN BAKAR Biaya Tempat Tinggal Bahan Bakar, Penerangan dan Air Perlengkapan Rumahtangga Penyelenggaraan Rumahtangga SANDANG Sandang Laki-laki Sandang Wanita Sandang Anak-anak Barang Pribadi dan Sandang Lain KESEHATAN Jasa Kesehatan Obat-obatan Jasa Perawatan Jasmani Perawatan Jasmani dan Kosmetika PENDIDIKAN, REKREASI DAN OLAH RAGA Pendidikan Kursus-kursus / Pelatihan Perlengkapan / Peralatan Pendidikan Rekreasi Olahraga TRANSPOR, KOMUNIKASI DAN JASA KEUANGAN Transpor Komunikasi Dan Pengiriman Sarana dan Penunjang Transpor Jasa Keuangan
IHK
Inflasi/Deflasi %
(2)
(3)
116,54 117,63 115,93 104,99 123,82 127,41 125,48 115,25 117,87 97,13 111,24 122,34 113,84 116,67 118,66 111,19 117,62 121,82 111,43 160,97 107,45 114,87 97,31 89,68 102,40 108,40 90,93 112,31 104,66 106,68 115,83 119,18 103,97 98,86 115,84 101,15 110,23 102,75 122,10 134,15 95,53 116,48 118,69
Berita Resmi Statistik BPS Provinsi Sulawesi Tenggara No. 01/08/Th. XVIII, 3 Agustus 2015
0,75 3,21 0,00 4,76 7,36 3,50 1,04 7,74 -0,25 1,20 -4,19 -0,71 0,45 0,11 0,04 0,41 0,03 0,13 0,11 0,12 0,12 0,32 -0,91 -1,42 -1,42 -0,30 -0,48 -0,34 0,00 0,02 0,00 -0,73 0,08 0,00 0,00 0,16 0,15 0,00 0,24 0,34 0,06 0,03 0,00
9
PERBANDINGAN INFLASI TAHUNAN Tingkat Inflasi tahun kalender (Januari-Juli) 2015 tercatat 0,33 persen dan tingkat inflasi tahun ke tahun (Juli 2015 terhadap Juli 2014) tercatat 5,29 persen. Sedangkan tingkat inflasi pada periode yang sama tahun kalender (Januari-Juli) 2014 tercatat 2,34 dan tingkat inflasi tahun ke tahun (Juli 2014 terhadap Juli 2013) tercatat 1,42 persen. Tabel 4 Inflasi/Deflasi Bulanan, Tahun kalender, Tahun ke Tahun, 2013- 2015 Inflasi
2013
(1)
2014
2015
(2)
(3)
1,
Juli
4,62
1,82
0,75
2,
Tahun kalender (Januari-Juli)
7,74
2,34
0,33
3,
Juli terhadap Juni (year on year)
8,76
1,42
5,29
(tahun n)
( tahun n-1)
PERBANDINGAN ANTARKOTA Pada Juli 2015 di Kota Kendari tercatat Inflasi sebesar 0,75 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 116,54. Dari 82 kota IHK, tercatat 80 kota Inflasi dan 2 kota tercatat deflasi. Inflasi tertinggi tercatat di Kota Pangkal Pinang 3,18 persen dengan IHK 121,65 dan Kota Pontianak 2,56 persen dengan IHK 129,56. Sementara deflasi tercatat di Kota Merauke 0,65 persen dengan IHK 122,44 dan Kota Tanjung Pandan 0,48 persen dengan IHK 125,30.
Perandingan Antarkota di Pulau Sumatera Kota-kota IHK diwilayah Pulau Sumatera yang berjumlah 23 kota, pada Juli 2015, tercatat 22 kota Inflasi dan 1 kota deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Kota Pangkal Pinang 3,18 persen dengan IHK 121,65. Sedangkan Inflasi terendah tercatat di Kota Pematang Siantar 0,06 persen dengan IHK 123,59. Sementara deflasi tercatat di Kota Tanjung Pandan 0,48 persen dengan IHK 125,30 (lihat Tabel 5).
10
Berita Resmi Statistik BPS Provinsi Sulawesi Tenggara No. 01/08/Th. XVIII, 3 Agustus 2015
Tabel 5 Perbandingan Indeks dan Inflasi/Deflasi Juli 2015 Kota-Kota di Pulau Sumatera dengan Nasional (2012=100)
KOTA (1)
Juli IHK
Inflasi/Deflasi (%)
(2)
(3)
1.
Pangkal Pinang
121,65
3,18
2.
Lubuklinggau
118,84
1,90
3.
Batam
120,82
1,80
4.
Buittinggi
119,09
1,66
5.
Bungo
119,17
1,60
6.
Jambi
121,17
1,54
7.
Sibolga
123,31
1,52
8.
Bengkulu
125,91
1,38
9.
Metro
129,69
1,32
10.
Padang
124,97
1,21
11.
Padangsidempuan
119,42
1,10
12.
Bandar Lampung
121,69
1,08
13.
Palembang
118,29
1,05
14.
Tanjung Pinang
121,83
0,87
15.
Meulaboh
121,06
0,84
16.
Medan
122,91
0,82
17.
Tembilahan
125,93
0,79
18.
Dumai
121,77
0,78
19.
Banda Aceh
115,96
0,61
20.
Pekabaru
120,99
0,57
21.
Lhokseumae
115,87
0,30
22.
Pematang Siantar
123,59
0,06
23.
Tanjung Pandan
125,30
-0,48
NASIONAL
121,26
0,93
Perbandingan Antarkota di Pulau Jawa Pada Juli 2015 dari 26 kota IHK di wilayah Pulau Jawa tercatat semua kota Inflasi, Inflasi tertinggi tercatat di Kota DKI Jakarta 0,97 persen dengan IHK 121,75 dan inflasi terendah tercatat di Kota Serang 0,34 persen dengan IHK 125,63 (lihat Tabel 6),
Berita Resmi Statistik BPS Provinsi Sulawesi Tenggara No. 01/08/Th. XVIII, 3 Agustus 2015
11
Tabel 6 Perbandingan Indeks dan Inflasi Juni 2015 Kota-Kota di Pulau Jawa dengan Nasional (2012=100) Juni
KOTA (1)
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26.
IHK
Inflasi (%)
(2)
(3)
DKI Jakarta Bogor Sukabumi Bandung Cirebon Bekasi Depok Tasikmalaya Cilacap Purwokerto Kudus Surakarta Semarang Tegal Yogyakarta Jember Banyuwangi Sumenep Kediri Malang Probolinggo Madiun Surabaya Tangerang Cilegon Serang
121,75 120,55 120,43 120,03 118,69 118,84 119,88 118,79 123,06 118,87 125,83 118,27 120,34 117,25 118,70 118,80 118,78 118,74 119,63 121,20 120,34 118,70 120,25 127,84 123,32 125,63
0,97 0,49 0,53 0,85 0,92 0,81 0,95 0,52 0,99 0,84 0,88 0,96 0,91 0,93 0,63 0,94 0,62 0,86 0,52 0,57 0,70 0,83 0,38 0,95 0,69 0,34
NASIONAL
121,26
0,93
Perbandingan Antarkota Wilayah Luar Pulau Jawa, Sumatera dan Sulawesi Pada Juni 2015 dari kota-kota IHK di wilayah luar Pulau Jawa, Sumatera dan Sulawesi yang berjumlah 22, 21 kota tercatat mengalami Inflasi dan 1 kota tercatat deflasi, Inflasi tertinggi tercatat di Kota Pontianak 2,56 persen dengan IHK 129,89 dan inflasi terendah tercatat di Kota Tual 0,31 persen dengan 133,99. Sedangkan deflasi tercatat di Kota Merauke 0,65 persen dengan 122,44 (lihat Tabel 7),
12
Berita Resmi Statistik BPS Provinsi Sulawesi Tenggara No. 01/08/Th. XVIII, 3 Agustus 2015
Tabel 7 Perbandingan Indeks dan Inflasi Juli 2015 Kota-Kota di Luar Pulau Sumatera, Jawa dan Sulawesi dengan Nasional (2012=100) Juli
KOTA (1)
IHK
Inflasi (%)
(2)
(3)
1.
Pontianak
129,89
2,56
2.
Balikpapan
125,45
2,04
3.
Sorong
122,09
2,01
4.
Bima
121,98
1,52
5.
Tarakan
129,78
1,40
6.
Maumere
114,93
1,33
7.
Singkawang
120,89
1,29
8.
Banjarmasin
118,89
1,14
9.
Samarinda
123,08
1,03
10. 11. 12.
Ambon Manokwari Kupang
122,11 115,16 122,33
1,03 1,03 1,02
13.
Palangkaraya
119,52
0,94
14.
Denpasar
118,51
0,93
15. 16. 17. 18.
Ternate Sampit Tanjung Singaraja
124,78 120,71 119,84 127,59
0,90 0,89 0,88 0,87
19.
Jayapura
122,04
0,51
20.
Mataram
118,76
0,47
21.
Tual
133,99
0,31
22.
Merauke
122,44
-0,65
NASIONAL
121,26
0,93
Perbandingan Antarkota di Pulau Sulawesi Pada Juli 2015 kota IHK di wilayah Pulau Sulawesi semua kota tercatat Inflasi, Inflasi tertinggi tercatat di Kota Palu 1,32 persen dengan IHK 122,05 dan Inflasi terendah di Kota Watampone 0,49 persen dengan IHK 116,92 (lihat Tabel 8),
Berita Resmi Statistik BPS Provinsi Sulawesi Tenggara No. 01/08/Th. XVIII, 3 Agustus 2015
13
Tabel 8 Perbandingan Indeks dan Inflasi Juli 2015 Kota-Kota di Pulau Sulawesi dengan Nasional (2012=100) Juli (1)
14
IHK
Inflasi (%)
(2)
(3)
1. 2. 3.
Palu Makassar Pare-Pare
122,05 120,20 118,37
1,32 1,29 1,21
4.
Baubau
125,38
1,21
5. 6. 7. 8. 9. 10. 11.
Manado Mamuju Bulukumba Palopo Kendari Gorontalo Watampone
121,15 119,82 126,70 118,76 116,54 116,84 116,92
1,03 0,99 0,92 0,75 0,75 0,74 0,49
NASIONAL
121,26
0,93
Berita Resmi Statistik BPS Provinsi Sulawesi Tenggara No. 01/08/Th. XVIII, 3 Agustus 2015
Badan Pusat Statistik Provinsi Sulawesi Tenggara
Informasi lebih lanjut hubungi: Wa Zalima, S, Si Telp 0401 3121751-3135363 Fax 0401 3122355 Email: Zalima@bps,go,id
Berita Resmi Statistik BPS Provinsi Sulawesi Tenggara No. 01/08/Th. XVIII, 3 Agustus 2015
15