No. 01/07/Th. XVIII, 1 Juli 2015
PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI KOTA KENDARI JUNI 2015 INFLASI 0,28 PERSEN
Inflasi Kota Kendari bulan Juni tahun 2015, tercatat sebesar 0,28 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) 115,67. Secara nasional dari 82 kota yang menghitung inflasi, 76 kota tercatat inflasi dan 6 kota tercatat deflasi, inflasi tertinggi tercatat di Kota Sorong (Provinsi Papua Barat) 1,90 persen dan Kota Pematang Siantar (Provinsi Aceh) 1,59 persen. Sementara itu deflasi terbesar tercatat di Kota Tual (Provinsi Maluku) 0,80 persen dan Kota Bima (Povinsi NTB) 0,79 persen.
Inflasi yang terjadi di Kota Kendari tercatat disebabkan oleh naiknya indeks harga pada kelompok ; bahan makanan 0,43 persen; Sandang 0,41 persen; makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau 0,40 persen; pendidikan, rekreasi dan olahraga 0,34 persen; transportasi, Komunikasi, dan Jasa Keuangan 0,25 persen; perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar 0,09 persen serta kesehatan masing-masing 0,09 persen.
Komoditas yang memberikan sumbangan inflasi terbesar adalah cakalang; telur ayam ras; angkutan udara; terong panjang; bayam; laptop/notebook; cabai merah; layang; celana panjang jeans pria dan bawang merah.
Komoditas yang memberikan sumbangan deflasi terbesar adalah kembung/gembung; bandeng/bolu; beras; jantung pisang; kacang panjang; kangkung; tomat buah; tomat sayur; apel dan sawi hijau.
Dari sebelas kota di Pulau Sulawesi, semua kota tercatat Inflasi. Inflasi tertinggi tercatat di Kota Baubau (Provinsi Sulawesi Tenggara) 1,13 persen dengan IHK 123,88 dan Inflasi terendah di kota Palu (Provinsi Sulawesi Tengah) 0,03 persen dengan IHK 120,46.
Tingkat Inflasi Kota Kendari tahun kalender (Januari-Juni 2015 tercatat -0,42 persen dan tingkat inflasi tahun ke tahun (Juni 2015 terhadap juni 2014) tercatat 6,40 persen.
Laju inflasi Kota Kendari tahun kalender (Januari-Juni 2014 tercatat 0,51 persen dan laju inflasi year on year (Juni 2014 terhadap Juni 2013) tercatat sebesar 4,21 persen.
Inflasi Nasional Juni 2015 tercatat 0,54 persen dan laju Inflasi (Januari-Juni 2015) 0,96 persen serta laju inflasi year on year (Juni 2015 terhadap Juni 2014) sebesar 7,26 persen.
Berita Resmi Statistik BPS Provinsi Sulawesi Tenggara No. 01/07/Th. XVIII, 1 Juli 2015
1
2
Berita Resmi Statistik BPS Provinsi Sulawesi Tenggara No. 01/07/Th. XVIII, 1 Juli 2015
Indeks Harga Konsumen (IHK) merupakan salah satu indikator ekonomi yang sering digunakan untuk mengukur tingkat perubahan harga (inflasi/deflasi) di tingkat konsumen, khususnya di daerah perkotaan. Perubahan IHK dari waktu ke waktu menunjukkan pergerakan harga dari paket komoditas yang dikonsumsi oleh rumah tangga. Di Indonesia, tingkat inflasi diukur dari persentase perubahan IHK dan diumumkan ke publik setiap awal bulan (hari kerja pertama) oleh Badan Pusat Statistik (BPS). Mulai Januari 2014, pengukuran inflasi di Indonesia menggunakan IHK tahun dasar 2012=100. Ada beberapa perubahan yang mendasar dalam penghitungan IHK baru (2012=100) dibandingkan IHK lama (2007=100), khususnya mengenai cakupan kota, paket komoditas, dan diagram timbang. Perubahan tersebut didasarkan pada Survei Biaya Hidup (SBH) 2012 yang dilaksanakan oleh BPS, yang merupakan salah satu bahan dasar utama dalam penghitungan IHK. Hasil SBH 2012 sekaligus mencerminkan adanya perubahan pola konsumsi masyarakat dibandingkan dengan hasil SBH sebelumnya. SBH 2012 dilaksanakan di 82 kota, yang terdiri dari 33 ibukota provinsi dan 49 kota besar lainnya. Dari 82 kota tersebut, 66 kota merupakan cakupan kota SBH lama dan 16 merupakan kota baru. Survei ini hanya dilakukan di daerah perkotaan (urban area) dengan total sampel sebanyak 13.608 Blok Sensus dan total sampel rumahtangga sebanyak 136.080. SBH 2012 dilaksanakan secara triwulanan selama tahun 2012 sehingga setiap triwulan terdapat 34.020 sampel rumahtangga. Paket komoditas nasional hasil SBH 2012 terdiri dari 862 komoditas. Paket komoditas terbanyak ada di Jakarta yaitu 462 komoditas, dan yang palling sedikit di Singaraja sebanyak 225 komoditas. Berdasarkan hasil pemantauan BPS di Kota Kendari pada Juni 2015 tercatat inflasi 0,28 persen, atau terjadi kenaikan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 115,35 pada Mei 2015 menjadi 115,67 pada Juni 2015. Tingkat inflasi tahun kalender (Januari-Juni) 2015 tercatat -0,42 persen dan tingkat inflasi tahun ke tahun (Juni 2015 terhadap Juni 2014) sebesar 6,40 persen. Inflasi yang terjadi di Kota Kendari tercatat disebabkan oleh naiknya indeks harga pada kelompok ; bahan makanan 0,43 persen; Sandang 0,41 persen; makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau 0,40 persen; pendidikan, rekreasi dan olahraga 0,34 persen; transportasi, Komunikasi, dan Jasa Keuangan 0,25 persen; perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar 0,07 persen serta kesehatan masing-masing 0,09 persen. Beberapa komoditas yang mengalami kenaikan harga pada Juni 2015 antara lain cabai rawit; terong panjang; jaket; kerang; telur ayam ras; celana panjang jeans; ketimun; baju kaos tanpa berkerah; cakalang serta bayam. Sedangkan komoditas yang mengalami penurunan harga adalah jantung pisang; ketela pohon; celana panjang katun; kacang panjang; sawi hijau; tomat buah; bandeng; tomat sayur; kembung serta celana panjang jeans. Pada Juni 2015, kelompok yang memberikan andil/sumbangan inflasi, yaitu: kelompok bahan makanan 0,099 persen; kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan 0,054 persen; kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau 0,040 persen; kelompok sandang 0,030 persen; kelopok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar rumah tangga serta kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga masing-masing 0,024 persen serta kelompok kesehatan 0,004 persen.
Berita Resmi Statistik BPS Provinsi Sulawesi Tenggara No. 01/07/Th. XVIII, 1 Juli 2015
3
Tabel 1 IHK dan Tingkat Inflasi/Deflasi Kota Kendari Juni 2015, Tahun Kalender 2015, dan Tahun ke Tahun 2015, Menurut Kelompok Pengeluaran (2012=100) IHK Kelompok Pengeluaran
(1)
Juni 2014
Desember 2014
Juni 2015
Inflasi/ Deflasi Bulan Mei 2015 1)
(2)
(3)
(4)
(5)
Laju Inflasi/ Deflasi Tahun Kalender 2014 2)
Inflasi/ Deflasi Tahun Ke Tahun 3)
(6)
(7)
U m u m
108,71
116,16
115,67
0,28
-0,42
6,40
1
Bahan Makanan
106,54
114,30
113,97
0,43
-0,29
6,97
2
Makanan Jadi, minuman, Rokok & Tembakau
108,19
111,00
116,54
0,40
4,99
7,72
3
Perumahan, Air, Listrik, Gas dan Bahan bakar
111,34
119,80
121,66
0,09
1,55
9,27
4
Sandang
98,94
99,22
98,20
0,41
-1,03
-0,75
5
Kesehatan
105,73
109,30
112,69
0,09
3,10
6,58
6
Pendidikan, Rekreasi dan Olah raga
102,10
104,14
103,89
0,34
-0,24
1,75
7
Transpor & Komunikasi dan Jasa Keuangan
115,11
128,87
121,81
0,25
-5,45
5,82
1) 2) 3)
Persentase perubahan IHK bulan Juni 2015 terhadap IHK bulan sebelumnya Persentase perubahan IHK bulan Juni 2015 terhadap IHK bulan Desember 2014 Persentase perubahan IHK bulan Juni 2015 terhadap IHK bulan Juni 2014
Gambar 1 Perkembangan Inflasi/Deflasi Kota Kendari (2012=100), Januari 2014 – Juni 2015
4
Berita Resmi Statistik BPS Provinsi Sulawesi Tenggara No. 01/07/Th. XVIII, 1 Juli 2015
Tabel 2 Perkembangan Inflasi/Deflasi dan Laju Inflasi/Deflasi Kota Kendari dan Nasional Bulan Januari 2014–Juni 2015 (2012 = 100,00) Bulan (1)
Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Desember Januari Februari Maret April Mei Juni
Inflasi (%) Kota Kendari Nasional
Laju Inflasi (%) Kota Kendari Nasional
(2)
(3)
(4)
(5)
0,31 -0,97 -0,10 0,08 0,25 0,94 1,82 -0,11 -0,13 0,18 1,67 3,27 -0,96 -0,91 0,57 -0,03 0,64 0,28
1,07 0,26 0,08 -0,02 0,16 0,43 0,93 0,47 0,27 0,47 1,50 2,46 -0,24 -0,36 -0,17 0,36 0,50 0,54
0,31 -0,66 -0,76 -0,67 -0,43 0,51 2,34 2,23 2,10 2,28 3,99 7,40 -0,96 -1,86 -1,30 -1,33 -0,70 -0,42
1,07 1,33 1,41 1,39 1,56 1,99 2,94 3,42 3,71 4,19 5,75 8,38 -0,25 -0,61 -0,43 -0,08 0,42 0,96
Tabel 3 Sumbangan Kelompok Pengeluaran terhadap Deflasi di Kota Kendari Mei dan Juni 2015 (2012=100)
No,
Kelompok Pengeluaran (1)
UMUM 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7,
Andil Inflasi/Deflasi (%)
Bahan Makanan Makanan Jadi, Minuman, Rokok & Tembakau Perumahan, Air, Listrik, Gas & Bahan Bakar Sandang Kesehatan Pendidikan, Rekreasi & Olahraga Transpor, Komunikasi & Jasa Keuangan
Mei
Juni
(2)
(3)
0,64
0,28
0,441 0,202 0,019 -0,028 0,027 0,008 -0,033
0,099 0,040 0,024 0,030 0,004 0,024 0,054
Berita Resmi Statistik BPS Provinsi Sulawesi Tenggara No. 01/07/Th. XVIII, 1 Juli 2015
5
Gambar 2
Andil
Sumbangan Kelompok Pengeluaran Terhadap Inflasi Kota Kendari (2012=100) Juni 2015 (Persen)
URAIAN MENURUT KELOMPOK PENGELUARAN 1. Bahan Makanan Kelompok bahan makanan pada Juni 2015 tercatat Inflasi 0,43 persen atau terjadi kenaikan indeks dari 113,48 pada Mei 2015 menjadi 113,97 pada Juni 2015. Dari sebelas subkelompok bahan makanan, tercatat tujuh subkelompok diantaranya Inflasi dan empat subkelompok tercatat deflasi. Subkelompok yang tercatat Inflasi adalah subkelompok bumbu-bumbuan 4,42 persen; subkelompok telur, susu dan hasil-hasilnya 2,70 persen; subkelompok daging dan hasil-hasilnya 1,29 persen; subkelompok ikan segar 0,83 persen; subkelompok lemak dan minyak 0,67 persen; subkelompok bahan makanan lainnya 0,30 persen serta subkelompok ikan diawetkan 0,01 persen. Sedangkan subkelompok yang tercatat deflasi adalah subkelompok buah-buahan 1,88 persen; subkelompok sayur-sayuran 1,06 persen; subkelompok padi-padian, umbi-umbian dan hasilnya 0,91 persen serta subkelompok kacang-kacangan 0,61 persen. Kelompok ini pada Juni 2015 memberikan sumbangan inflasi 0,099 persen. Komoditas yang dominan memberikan sumbangan inflasi adalah cakalang 0,080 persen; telur ayam ras 0,059 persen; terong panjang 0,038 persen; bayam 0,025 persen; cabai merah 0,023 persen; layang 0,021 persen; bawang merah 0,018 persen; teri 0,016 persen; cabai rawit, rambe dan udang basah masing-masing 0,013 persen; ayam hidup 0,012
6
Berita Resmi Statistik BPS Provinsi Sulawesi Tenggara No. 01/07/Th. XVIII, 1 Juli 2015
persen; pisang dan cumi-cumi msing-masing 0,011 persen; baronang 0,009 persen; kelapa 0,008 persen; ekor kuning dan tembang masing-masing 0,007 persen; ketimun 0,006 persen; daun kelor dan daging ayam kampung masing-masing 0,005 persen serta kerang, daun singkong dan asam masing-masing 0,004 persen. 2. Makanan Jadi, Minuman, Rokok dan Tembakau Kelompok ini pada Juni 2015 tercatat inflasi 0,40 persen atau terjadi kenaikan indeks dari 116,07 pada Mei 2015 menjadi 116,54 pada Juni 2015. Semua kelompok tercatat inflasi yaitu subkelompok minuman yang tidak beralkohol 1,01 persen; subkelompok tembakau dan minuman beralkohol 0,68 persen serta subkelompok makanan jadi 0,03 persen. Kelompok ini pada Juni 2015 secara keseluruhan memberikan sumbangan inflasi sebesar 0,040 persen. Komoditas yang dominan memberikan sumbangan inflasi yaitu, gula pasir 0,018 persen rokok kretek filter 0,014 persen; air kemasan 0,004 persen; rokok kretek 0,003 persen, biskuit dan kopi bubuk msing-masing 0,001 persen. 3.
Perumahan, Air, Listrik, Gas dan Bahan Bakar Kelompok ini pada Juni 2015 mencatat Inflasi sebesar 0,09 persen atau terjadi kenaikan indeks dari
121,55 pada Mei 2015 menjadi 121,66 pada Juni 2015. Tiga subkelompok tercatat Inflasi yaitu, subkelompok perlengkapan rumahtangga 0,30 persen; bahan bakar, penerangan dan air 0,21 persen serta penyelenggaraan rumahtangga 0,13 persen. Sedangkan subkelompok yang tercatat deflasi yaitu, subkelompok biaya tempat tinggal 0,04 persen. Pada Juni 2015 kelompok ini secara umum memberikan sumbangan Inflasi sebesar 0,024 persen. Komoditas yang dominan memberikan sumbangan positif yaiu: tarip listrik 0,011 persen; kulkas/lemari es 0,007 persen; bahan bakar rumah tangga 0,004 persen; air conditioner dan mesin cuci masing-masin 0,002 persen; tissue, meja kursi makan, lampu tl/neon, upah pembantu rt, sabun detergent bubuk serta pengharum masingmsing 0,001 persen. 4. S a n d a n g Kelompok sandang pada Juni 2015 mencatat inflasi sebesar 0,41 persen, atau terjadi kenaikan indeks dari 97,80 pada Mei 2015 menjadi 98,20 pada Juni 2015. Tiga subkelompok tercatat inflasi pada Juni 2015, masing-masing subkelompok sandang laki-laki 1,22 persen; sandang anak-anak 0,44 persen serta sandang wanita 0,33 persen. Sedangkan subkelompok yang tercatat deflasi yaitu, subkelompok barang pribadi dan sandang lain 0,28 persen. Kelompok ini pada Juni 015 secara keseluruhan memberikan sumbangan/andil inflasi sebesar 0,030 persen. Komoditas yang dominan memberikan sumbangan positif yaitu, celana panjang jeans pria 0,020 persen; pakaian bayi 0,006 persen; jaket dan baju stelan anak masing-masing 0,005 persen; baju kaos tanpa kerah pria dan celana pajang jeans wanita masing-masing 0,004 persen; pembalut wanita 0,003 persen; baju kaos tanpa
Berita Resmi Statistik BPS Provinsi Sulawesi Tenggara No. 01/07/Th. XVIII, 1 Juli 2015
7
kerah anak dan celna dalam pria masing-masing 0,002 persen serta blus anak, baju muslim, kaos dalam/singlet pria, dan segaram sekolah pria masing-masing 0,001 persen. 5. K e s e h a t a n Kelompok kesehatan pada Juni 2015 tercatat inflasi 0,09 persen, atau terjadi kenaikan indeks dari 112,59 pada Mei 2015 menjadi 112,69 pada Juni 2015. Subkelompok yang tercatat inflasi pada Juni 2015 yaitu, subkelompok obat-obatan 0,50 persen. Sementara yang tercatat deflasi yaitu, subkelompok perawatan jasmani dan kosmetika 0,03 persen. Sedangkan subkelompok jasa kesehatan serta jasa perawatan jasmani tidak terjadi perubahan indeks (stabil). Kelompok ini pada Juni 2015 secara keseluruhan memberikan sumbangan/andil inflasi sebesar 0,004 persen. Komoditas yang dominan memberikan sumbangan positif yaitu: obat dengan resep doker 0,005 persen; hand body lotion 0,002 persen serta deodorant 0,001 persen. 6. Pendidikan, Rekreasi dan Olahraga Kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga pada Juni 2015 tercatat inflasi 0,34 persen atau terjadi kenaikan indeks dari 103,54 persen pada Mei 2015 menjadi 103,89 pada Juni 2015. Dua subkelompok yang tercatat inflasi pada Juni 2015, yaitu subkelompok perlengkapan/peralatan pendidikan 1.41 persen serta rekreasi 0,13 persen. Sedangkan tiga subkelompok yaitu pendidikan; kursuskursus/pelatihan serta olahraga tidak terjadi perubahan indeks (stabil). Kelompok ini pada Juni 2015 memberikan sumbangan inflasi sebesar 0,024 persen. Komoditas yang dominan memberikan sumbangan inflasi adalah laptop/notebook 0,024 persen serta televisi berwarna 0,002 persen. 7. Transpor, Komunikasi dan Jasa Keuangan Kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan pada Juni 2015 tercatat inflasi 0,25 persen atau terjadi kenaikan indeks dari 121,51 pada Mei 2015 menjadi 121,81 pada Juni 2015. Subkelompok yang tercatat inflasi, adalah subkelompok transpor 0,32 persen; subkelompok komunikasi dan pengiriman 0,06 persen serta sarana dan penunjang transpor tercatat inflasi 0,03 persen. Sedangkan sukkelompok jasa keuangan tidak mengalami perubahan atau relatif stabil. Secara keseluruhan kelompok ini pada Juni 2015 memberikan sumbangan inflasi sebesar 0,054 persen. Komoditas yang dominan memberikan sumbangan inflasi adalah angkutan udara 0,043 persen; sepeda motor 0,005 persen; bensin 0,004 persen; telepon seluler 0,003 persen serta ban dalam motor 0,001 persen.
8
Berita Resmi Statistik BPS Provinsi Sulawesi Tenggara No. 01/07/Th. XVIII, 1 Juli 2015
Tabel 3 IHK dan Inflasi/Deflasi Kota Kendari Menurut Kelompok dan Sub Kelompok Bulan Juni 2015 (2012 = 100,00) No,
Kelompok/Sub kelompok (1)
A I
II
III
IV
V
VI
VII
UMUM BAHAN MAKANAN Padi-padian, Umbi-umbian dan Hasilnya Daging dan Hasil-hasilnya Ikan Segar Ikan Diawetkan Telur, Susu dan Hasil-hasilnya Sayur-sayuran Kacang – kacangan Buah – buahan Bumbu – bumbuan Lemak dan Minyak Bahan Makanan Lainnya MAKANAN JADI, MINUMAN, ROKOK DAN TEMBAKAU Makanan Jadi Minuman yang Tidak Beralkohol Tembakau dan Minuman Beralkohol PERUMAHAN, AIR, LISTRIK, GAS DAN BAHAN BAKAR Biaya Tempat Tinggal Bahan Bakar, Penerangan dan Air Perlengkapan Rumahtangga Penyelenggaraan Rumahtangga SANDANG Sandang Laki-laki Sandang Wanita Sandang Anak-anak Barang Pribadi dan Sandang Lain KESEHATAN Jasa Kesehatan Obat-obatan Jasa Perawatan Jasmani Perawatan Jasmani dan Kosmetika PENDIDIKAN, REKREASI DAN OLAH RAGA Pendidikan Kursus-kursus / Pelatihan Perlengkapan / Peralatan Pendidikan Rekreasi Olahraga TRANSPOR, KOMUNIKASI DAN JASA KEUANGAN Transpor Komunikasi Dan Pengiriman Sarana dan Penunjang Transpor Jasa Keuangan
IHK
Inflasi/Deflasi %
(2)
(3)
115,67 113,97 115,93 100,22 115,33 123,10 124,19 106,97 118,16 95,98 116,11 123,21 113,33 116,54 118,61 110,74 117,58 121,66 111,31 160,77 107,32 114,50 98,20 90,97 103,87 108,73 91,37 112,69 104,66 106,66 115,83 120,06 103,89 98,86 115,84 100,99 110,06 102,75 121,81 133,69 95,53 116,48 118,69
Berita Resmi Statistik BPS Provinsi Sulawesi Tenggara No. 01/07/Th. XVIII, 1 Juli 2015
0,28 0,43 -0,91 1,29 0,83 0,01 2,70 -1,06 -0,61 -1,88 4,42 0,67 0,30 0,40 0,03 1,01 0,68 0,09 -0,04 0,21 0,30 0,13 0,41 1,22 0,33 0,44 -0,28 0,09 0,00 0,50 0,00 -0,03 0,34 0,00 0,00 1,41 0,13 0,00 0,25 0,32 0,06 0,03 0,00
9
PERBANDINGAN INFLASI TAHUNAN Tingkat Inflasi tahun kalender (Januari-Juni) 2015 tercatat -0,42 persen dan tingkat inflasi tahun ke tahun (Juni 2015 terhadap Juni 2014) tercatat 6,40 persen. Sedangkan tingkat inflasi pada periode yang sama tahun kalender (Januari-Juni) 2014 tercatat 0,51 dan tingkat inflasi tahun ke tahun (Juni 2014 terhadap Juni 2013) tercatat 4,21 persen. Tabel 4 Inflasi/Deflasi Bulanan, Tahun kalender, Tahun ke Tahun, 2013- 2015 Inflasi
2013
(1)
2014
2015
(2)
(3)
1,
Juni
1,10
0,94
0,28
2,
Tahun kalender (Januari-Juni)
2,98
0,51
-0,42
3,
Juni terhadap Juni (year on year)
4,45
4,21
6,40
(tahun n)
( tahun n-1)
PERBANDINGAN ANTARKOTA Pada Juni 2015 di Kota Kendari tercatat Inflasi sebesar 0,28 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 115,67. Dari 82 kota IHK, tercatat 76 kota Inflasi dan 6 kota tercatat deflasi. Inflasi tertinggi tercatat di Kota Sorong 1,90 persen dengan IHK 119,69 dan Kota Pematang Siantar 1,44 persen dengan IHK 123,52. Sementara deflasi terbesar tercatat di Kota Tual 0,80 persen dengan IHK 133,57.
Perandingan Antarkota di Pulau Sumatera Kota-kota IHK diwilayah Pulau Sumatera yang berjumlah 23 kota, pada Juni 2015, tercatat 22 kota Inflasi dan 1 kota deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Kota Pematang Siantar 1,44 persen dengan IHK 123,52 dan Kota Sibolga 1,36 persen dengan IHK 121,46. Sedangkan Inflasi terendah tercatat di Kota Palembang 0,39 persen dengan IHK 117,06 . Sementara deflasi tercatat di kota Pangkal Pinang 0,14 persen dengan IHK 117,90 (lihat Tabel 5).
10
Berita Resmi Statistik BPS Provinsi Sulawesi Tenggara No. 01/07/Th. XVIII, 1 Juli 2015
Tabel 5 Perbandingan Indeks dan Inflasi/Deflasi Juni 2015 Kota-Kota di Pulau Sumatera dengan Nasional (2012=100)
KOTA (1)
Juni IHK
Inflasi/Deflasi (%)
(2)
(3)
1.
Pematang Siantar
123,52
1,44
2.
Sibolga
121,46
1,36
3.
Banda Aceh
115,26
1,20
4.
Lhokseumae
115,52
1,03
5.
Bengkulu
124,19
0,89
6.
Batam
118,68
0,87
7.
Lubuklinggau
116,62
0,86
8.
Metro
128,00
0,84
9.
Padang
123,48
0,83
10.
Medan
121,91
0,77
11.
Pekabaru
120,31
0,75
12.
Bandar Lampung
120,39
0,70
13.
Tanjung Pandan
125,91
0,69
14.
Bungo
117,29
0,62
15.
Tanjung Pinang
120,78
0,60
16.
Dumai
120,83
0,59
17.
Meulaboh
120,05
0,57
18.
Jambi
119,33
0,54
19.
Padangsidempuan
118,12
0,48
20.
Buittinggi
117,15
0,45
21.
Tembilahan
124,94
0,43
22.
Palembang
117,06
0,39
23.
Pangkal Pinang
117,90
-0,14
NASIONAL
120,14
0,54
Perbandingan Antarkota di Pulau Jawa Pada Juni 2015 dari 26 kota IHK di wilayah Pulau Jawa tercatat semua kota Inflasi. Inflasi tertinggi tercatat di Kota Tegal 0,89 persen dengan IHK 116,17 dan inflasi terendah tercatat di Kota Sukabumi 0,14 persen dengan IHK 119,79 (lihat Tabel 6),
Berita Resmi Statistik BPS Provinsi Sulawesi Tenggara No. 01/07/Th. XVIII, 1 Juli 2015
11
Tabel 6 Perbandingan Indeks dan Inflasi Juni 2015 Kota-Kota di Pulau Jawa dengan Nasional (2012=100) Juni
KOTA IHK
Inflasi (%)
(2)
(3)
Tegal Bandung Tasikmalaya Serang Semarang Tangerang Purwokerto Kudus Surabaya Surakarta Bogor Probolinggo Bekasi Cilacap Cilegon Sumenep Malang Depok DKI Jakarta Yogyakarta Madiun Cirebon Banyuwangi Kediri Jember Sukabumi
116,17 119,02 118,18 125,20 119,26 126,64 117,88 124,73 119,79 117,15 119,96 119,50 117,89 121,85 122,47 117,73 120,51 118,75 120,58 117,96 117,72 117,61 118,05 119,01 117,69 119,79
0,89 0,72 0,72 0,71 0,64 0,62 0,57 0,56 0,54 0,53 0,49 0,44 0,43 0,43 0,40 0,38 0,38 0,36 0,35 0,35 0,32 0,31 0,26 0,26 0,20 0,14
NASIONAL
120,14
0,54
(1)
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26.
Perbandingan Antarkota Wilayah Luar Pulau Jawa, Sumatera dan Sulawesi Pada Juni 2015 dari kota-kota IHK di wilayah luar Pulau Jawa, Sumatera dan Sulawesi yang berjumlah 22, 17 kota tercatat mengalami Inflasi dan 5 kota tercatat deflasi. Inflasi tertinggi tercatat di Kota Sorong 1,90 persen dengan IHK 119,69 dan inflasi terendah tercatat di Kota Maumere 0,05 persen dengan 113,42. Sedangkan deflasi tertinggi tercatat di Kota Tual 0,80 persen dengan IHK 133,57 (lihat Tabel 7),
12
Berita Resmi Statistik BPS Provinsi Sulawesi Tenggara No. 01/07/Th. XVIII, 1 Juli 2015
Tabel 7 Perbandingan Indeks dan Inflasi Juni 2015 Kota-Kota di Luar Pulau Sumatera, Jawa dan Sulawesi dengan Nasional (2012=100) Juni
KOTA (1)
IHK
Inflasi (%)
(2)
(3)
1.
Sorong
119,69
1,90
2.
Balikpapan
122,94
1,23
3.
Manokwari
113,99
1,14
4.
Palangkaraya
118,41
0,96
5.
Sampit
119,64
0,91
6.
Ternate
123,67
0,89
7.
Banjarmasin
117,55
0,80
8.
Samarinda
121,83
0,80
9.
Jayapura
121,42
0,80
10. 11. 12.
Kupang Pontianak Tarakan
121,09 126,65 127,99
0,67 0,64 0,57
13.
Tanjung
118,79
0,35
14.
Mataram
118,21
0,15
15. 16. 17. 18.
Denpasar Singkawang Maumere Singaraja
117,42 119,35 113,42 126,49
0,14 0,06 0,05 -0,18
19.
Ambon
120,87
-0,25
20.
Merauke
123,24
-0,57
21.
Bima
120,15
-0,79
22.
Tual
133,57
-0,80
NASIONAL
120,14
0,54
Perbandingan Antarkota di Pulau Sulawesi Pada Juni 2015 kota IHK di wilayah Pulau Sulawesi semua kota tercatat Inflasi. Inflasi tertinggi tercatat di kota Baubau 1,13 persen dengan IHK 123,88 dan Inflasi terendah di kota Palu 0,03 persen dengan IHK 120,46 (lihat Tabel 8),
Berita Resmi Statistik BPS Provinsi Sulawesi Tenggara No. 01/07/Th. XVIII, 1 Juli 2015
13
Tabel 8 Perbandingan Indeks dan Inflasi Juni 2015 Kota-Kota di Pulau Sulawesi dengan Nasional (2012=100) Juni (1)
14
IHK
Inflasi (%)
(2)
(3)
1. 2. 3.
Baubau Mamuju Palopo
123,88 118,65 117,88
1,13 0,95 0,77
4.
Makassar
118,67
0,75
5. 6. 7. 8. 9. 10. 11.
Gorontalo Pare-Pare Bulukumba Watampone Manado Kendari Palu
115,98 116,96 125,55 116,35 119,91 115,67 120,46
0,71 0,68 0,63 0,54 0,49 0,28 0,03
NASIONAL
120,14
0,54
Berita Resmi Statistik BPS Provinsi Sulawesi Tenggara No. 01/07/Th. XVIII, 1 Juli 2015
Badan Pusat Statistik Provinsi Sulawesi Tenggara
Informasi lebih lanjut hubungi: Wa Zalima, S, Si Telp 0401 3121751-3135363 Fax 0401 3122355 Email: Zalima@bps,go,id
Berita Resmi Statistik BPS Provinsi Sulawesi Tenggara No. 01/07/Th. XVIII, 1 Juli 2015
15