No. 01/7/Th. XIX, 1 Juli 2016
PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI KOTA KENDARI JUNI 2016 INFLASI 0,93 PERSEN
Inflasi Kota Kendari bulan Juni tahun 2016, tercatat sebesar 0,93 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) 120,72. Secara nasional dari 82 kota yang menghitung inflasi, semua kota tercatat inflasi. Inflasi tertinggi tercatat di Kota Pangkal Pinang (Provinsi Bangka Belitung.) 2,14 persen dan inflasi terendah tercatat di Kota Padang 0,10 persen.
Inflasi yang terjadi di Kota Kendari tercatat disebabkan oleh naiknya indeks harga pada kelompok bahan makanan 3,81 persen; makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau 0,61 persen; perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar 0,20 persen serta kesehatan 0,11 persen. Sementara kelompok yang tercatat negatif yaitu sandang 0,92 persen; transpor, komunikasi dan jasa keuangan 0,21 persen serta pendidikan, rekreasi dan olahraga 0,07 persen.
Komoditas yang memberikan sumbangan inflasi terbesar adalah kangkung; ekor kuning; cakalang/sisik; bayam; rambe; layang/benggol; pisang; kembung/gembung/banyar/gembolo/aso-aso; teri serta apel.
Komoditas yang memberikan sumbangan deflasi adalah beras; bawang merah; angkutan udara; tembang; celana panjang jeans pria; sepeda motor; baju kaos tanpa kerah/T-Shirt pria; papaya; tomat buah serta tomat sayur.
Dari sebelas kota di Pulau Sulawesi, semua kota tercatat inflasi. Inflasi tertingi tercatat di Kota Palopo (Provinsi Sulawesi Selatan) 1,63 persen dengan IHK 122,65 dan inflasi terendah tercatat di Kota Baubau (Provinsi Sulawesi Tenggara) 0,30 persen dengan IHK 128,20.
Tingkat inflasi Kota Kendari tahun kalender (Januari-Juni) 2016 tercatat 2,25 persen dan tingkat inflasi tahun ke tahun (Juni 2016 terhadap Juni 2015) 4,37 persen.
Laju inflasi periode yang sama tahun kalender (Januari-Juni) 2015 -0,42 persen dan laju inflasi year on year (Juni 2015 terhadap Juni 2014) tercatat sebesar 6,40 persen.
Inflasi Nasional Juni 2016 tercatat 0,66 persen, laju inflasi (Januari – Juni 2016) tercatat 1,06 dan laju inflasi year on year (Juni 2016 terhadap Juni 2015) tercatat 3,45 persen.
Berita Resmi Statistik BPS Provinsi Sulawesi Tenggara No. 01/7/Th. XIX, 1 Juli 2016
1
Indeks Harga Konsumen (IHK) merupakan salah satu indikator ekonomi yang sering digunakan untuk mengukur tingkat perubahan harga (inflasi/deflasi) di tingkat konsumen, khususnya di daerah perkotaan. Perubahan IHK dari waktu ke waktu menunjukkan pergerakan harga dari paket komoditas yang dikonsumsi oleh rumah tangga. Di Indonesia, tingkat inflasi diukur dari persentase perubahan IHK dan diumumkan ke publik setiap awal bulan (hari kerja pertama) oleh Badan Pusat Statistik (BPS). Mulai Januari 2014, pengukuran inflasi di Indonesia menggunakan IHK tahun dasar 2012=100. Ada beberapa perubahan yang mendasar dalam penghitungan IHK baru (2012=100) dibandingkan IHK lama (2007=100), khususnya mengenai cakupan kota, paket komoditas, dan diagram timbang. Perubahan tersebut didasarkan pada Survei Biaya Hidup (SBH) 2012 yang dilaksanakan oleh BPS, yang merupakan salah satu bahan dasar utama dalam penghitungan IHK. Hasil SBH 2012 sekaligus mencerminkan adanya perubahan pola konsumsi masyarakat dibandingkan dengan hasil SBH sebelumnya. SBH 2012 dilaksanakan di 82 kota, yang terdiri dari 33 ibukota provinsi dan 49 kota besar lainnya. Dari 82 kota tersebut, 66 kota merupakan cakupan kota SBH lama dan 16 merupakan kota baru. Survei ini hanya dilakukan di daerah perkotaan (urban area) dengan total sampel sebanyak 13.608 Blok Sensus dan total sampel rumahtangga sebanyak 136.080. SBH 2012 dilaksanakan secara triwulanan selama tahun 2012 sehingga setiap triwulan terdapat 34.020 sampel rumahtangga. Paket komoditas nasional hasil SBH 2012 terdiri dari 862 komoditas. Paket komoditas terbanyak ada di Jakarta yaitu 462 komoditas, dan yang palling sedikit di Singaraja sebanyak 225 komoditas. Berdasarkan hasil pemantauan BPS di Kota Kendari pada Juni 2016 tercatat inflasi sebesar 0,93 persen, atau terjadi kenaikan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 119,61 pada Mei 2016 menjadi 120,72 pada Juni 2016. Tingkat inflasi tahun kalender (Januari-Juni) 2016 2,25 persen dan tingkat inflasi tahun ke tahun (Juni 2016 terhadap Juni 2015) sebesar 4,37 persen. Inflasi yang terjadi di Kota Kendari tercatat disebabkan oleh naiknya indeks harga pada pada kelompok bahan makanan 3,81 persen; makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau 0,61 persen; perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar 0,20 persen serta kesehatan 0,11 persen. Sementara kelompok yang tercatat negatif yaitu sandang 0,92 persen; transpor, komunikasi dan jasa keuangan 0,21 persen serta pendidikan, rekreasi dan olahraga 0,07 persen. Beberapa komoditas yang mengalami kenaikan harga pada Juni 2016 antara lain: kangkung; sawi hijau; pisang; apel; bayam; kentang; ekor kuning; cabai merah; daun kelor serta daun singkong. Sedangkan komoditas yang mengalami penurunan harga adalah bawang merah; tembang; celana panjang jeans anak; jaket pria; baju kaos tanpa kerah/T-Shirt pria ; celana panjang jeans laki-laki; papaya; nangka muda; anggur serta celana dalam pria. Kelompok komoditas yang memberikan andil/sumbangan inflasi pada Juni 2016, yaitu: kelompok bahan makanan 0,92 persen; kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau 0,06 persen; kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar 0,05 persen serta kelompok kesehatan 0,01 persen. Sedangkan yang memberikan sumbangan negatif yaitu kelompok sandang 0,07 persen dan kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan 0,04 sedang kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga tidak memberikan andil inflasi maupun deflasi.
2
Berita Resmi Statistik BPS Provinsi Sulawesi Tenggara No. 01/7/Th. XIX, 1 Juli 2016
Tabel 1 IHK dan Tingkat Inflasi Kota Kendari Juni 2016, Tahun Kalender 2016, dan Tahun ke Tahun 2016, Menurut Kelompok Pengeluaran (2012=100) IHK Juni 2015
Desember 2015
Juni 2016
Inflasi Bulan Juni 2016 1)
(2)
(3)
(4)
(5)
U m u m
115,67
118,06
120,72
0,93
2,25
4,37
1
Bahan Makanan
113,97
121,01
130,39
3,81
7,75
14,41
2
Makanan Jadi, minuman, Rokok & Tembakau
116,54
119,95
124,98
0,61
4,19
7,24
3
Perumahan, Air, Listrik, Gas dan Bahan bakar
121,66
122,93
122,58
0,20
-0,28
0,76
4
Sandang
98,20
98,16
101,08
-0,92
2,97
2,93
5
Kesehatan
112,69
113,66
118,10
0,11
3,91
4,80
6
Pendidikan, Rekreasi dan Olah raga
103,89
105,92
107,51
-0,07
1,50
3,48
7
Transpor & Komunikasi dan Jasa Keuangan
121,81
121,39
119,09
-0,21
-1,89
-2,23
Kelompok Pengeluaran
(1)
1) 2) 3)
Laju Inflasi Tahun Kalender 2016 2)
Inflasi Tahun Ke Tahun 3)
(6)
(7)
Persentase perubahan IHK bulan Juni 2016 terhadap IHK bulan sebelumnya Persentase perubahan IHK bulan Juni 2016 terhadap IHK bulan Desember 2015 Persentase perubahan IHK bulan Juni 2016 terhadap IHK bulan Juni 2015
Gambar 1 Perkembangan Inflasi/Deflasi Kota Kendari (2012=100), Juni 2015 – Juni 2016
Berita Resmi Statistik BPS Provinsi Sulawesi Tenggara No. 01/7/Th. XIX, 1 Juli 2016
3
Tabel 2 Perkembangan Inflasi dan Laju Inflasi Kota Kendari dan Nasional Bulan Januari 2015 – Juni 2016 (2012 = 100,00) Bulan (1)
Inflasi (%) Kota Kendari Nasional
Laju Inflasi (%) Kota Kendari Nasional
(2)
(3)
(4)
(5)
Januari
-0,96
-0,24
-0,96
-0,25
Februari
-0,91
-0,36
-1,86
-0,61
Maret
0,57
-0,17
-1,30
-0,43
April
-0,03
0,36
-1,33
-0,08
Mei
0,64
0,50
-0,70
0,42
Juni
0,28
0,54
-0,42
0,96
Juli
0,75
0,93
0,33
1,90
Agustus
0,64
0,39
0,97
2,29
September
0,61
-0,05
1,58
2,24
Oktober
-0,36
-0,08
1,22
2,16
November
-0,10
0,21
1,12
2,37
Desember
0,51
0,96
1,64
3,35
Januari
1,49
0,51
1,49
0,51
Februari
0,07
-0,09
1,56
0,42
Maret
0,23
0,19
1,80
0,62
April
-0,62
-0,45
1,16
0,16
Mei
0,15
0,24
1,31
0,40
Juni
0,93
0,66
2,25
1,06
Tabel 3 Sumbangan Kelompok Pengeluaran terhadap Inflasi di Kota Kendari Mei 2016 dan Juni 2016 (2012=100)
No.
Kelompok Pengeluaran Mei
Juni
(1)
(2)
(3)
Bahan Makanan Makanan Jadi, Minuman, Rokok & Tembakau Perumahan, Air, Listrik, Gas & Bahan Bakar Sandang Kesehatan Pendidikan, Rekreasi & Olahraga Transpor, Komunikasi & Jasa Keuangan
0,15 -0,11 0,05 0,03 0,02 0,01 0,00 0,14
0,93 0,92 0,06 0,05 -0,07 0,01 0,00 -0,04
UMUM 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
4
Andil Inflasi (%)
Berita Resmi Statistik BPS Provinsi Sulawesi Tenggara No. 01/7/Th. XIX, 1 Juli 2016
Gambar 2 Sumbangan Kelompok Pengeluaran Terhadap Inflasi Kota Kendari (2012=100) Juni 2016 (Persen)
URAIAN MENURUT KELOMPOK PENGELUARAN 1. Bahan Makanan Kelompok bahan makanan pada Juni 2016 tercatat inflasi 3,81 persen atau terjadi kenaikan indeks dari 125,60 pada Mei 2016 menjadi 130,39 pada Juni 2016. Dari sebelas subkelompok bahan makanan, tercatat sembilan subkelompok diantaranya inflasi dan dua subkelompok tercatat deflasi. Subkelompok yang tercatat inflasi adalah subkelompok sayur-sayuran 9,40; buahbuahan 8,09; ikan segar 6,21; daging dan hasil-hasilnya 4,48; lemak dan minyak 3,64; ikan diawetkan 2,52; telur, susu dan hasil-hasilnya 1,61; kacang-kacangan 7,08 serta bumbu-bumbuan 0,30. Sedangkan subkelompok yang mengalami deflasi adalah padi-padian, umbi-umbian dan hasilnya 0,92 serta bahan makanan lainnya 0,82. Kelompok ini pada Juni 2016 memberikan sumbangan inflasi sebesar 0,92 persen. Komoditas yang dominan memberikan sumbangan inflasi antara lain: kangkung 0,09 persen; ekor kuning 0,08 persen; cakalang/sisik 0,08
persen;
bayam
dan
rambe
0,07
persen;
layang/benggol
dan
pisang
0,06
persen
serta
kembung/gembung/banyar/gembolo/aso-aso; teri dan apel 0,05 persen.
Berita Resmi Statistik BPS Provinsi Sulawesi Tenggara No. 01/7/Th. XIX, 1 Juli 2016
5
2. Makanan Jadi, Minuman, Rokok dan Tembakau Kelompok ini pada Juni 2016 tercatat inflasi 0,61 persen atau terjadi kenaikan indeks dari 124,22 pada Mei 2016 menjadi 124,98 pada Juni 2016. Semua subkelompok tercatat inflasi pada Juni 2016 yaitu, subkelompok minuman yang tidak beralkohol 2,12 persen; tembakau dan minuman beralkohol 0,32 persen serta makanan jadi 0,12 persen. Kelompok ini pada Juni 2016 keseluruhan memberikan sumbangan inflasi sebesar 0,06 persen. Komoditas yang memberikan sumbangan inflasi, yaitu gula pasir 8,64 persen serta rokok kretek filter dan mie 0,01 persen. Sedangkan komoditas yang lain tidak memberikan sumbangan inflasi maupun deflasi. 3.
Perumahan, Air, Listrik, Gas dan Bahan Bakar Kelompok ini pada Juni 2016 mencatat inflasi sebesar 0,20 persen atau terjadi kenaikan indeks dari 122,34
pada Mei 2016 menjadi 122,58 pada Juni 2016. Dari empat subkelompok, tercatat tiga subkelompok inflasi dan satu subkelompok deflasi. Subkelompok yang tercatat inflasi masing-masing subkelompok subkelompok penyelenggaraan rumahtangga 0,58 persen, subkelompok bahan bakar penerangan dan air 0,32 persen serta biaya tempat tinggal 0,15. Sedangkan yang tercatat deflasi subkelompok perlengkapan rumahtangga 0,16 persen. Pada Juni 2016 kelompok ini memberikan sumbangan inflasi sebesar 0,05 persen. Komoditas yang memberikan sumbangan inflasi yaitu tarif listrik dan batu bata/batu tela 0,02 persen serta sabun deteren bubuk/cairdan sewa rumah 0,01 persen. Komoditas yang memberikan sumbangan deflasi yaitu panci 0,01 persen, sedang yang lainnya tidak memberikan sumbangan inflasi maupun deflasi. 4. S a n d a n g Kelompok sandang pada Juni 2016 tercatat deflasi sebesar 0,92 persen atau terjadi penurunan indeks dari 102,02 pada Mei 2016 menjadi 101,08 pada Juni 2016. Subkelompok tercatat deflasi pada Juni 2016 yaitu subkelompok sandang laki-laki 2,90 persen; sandang anak-anak 0,98 persen; sandang wanita 0,33 persen. Sementara subkelompok yang tercatat inflasi yaitu barang pribadi dan sandang lainnya 0,44 persen. Kelompok ini pada Juni 2016 secara keseluruhan memberikan sumbangan/andil deflasi sebesar 0,07 persen. Komoditas yang dominan memberikan sumbangan negatif yaitu celana panjang jeans pria dan baju kaostanpa kerah/T-Shirt pria 0,02 persen; celana panjang jeans anak, celana dalam pria,gaun terusan wanita dan baju kaos berkerah anak-anak masing-masing 0,01 persen. 5. K e s e h a t a n Kelompok kesehatan pada Juni 2016 tercatat inflasi 0,11 persen, atau terjadi kenaikan indeks dari 117,97 Mei 2016 menjadi 118,10 pada Juni 2016.
6
Berita Resmi Statistik BPS Provinsi Sulawesi Tenggara No. 01/7/Th. XIX, 1 Juli 2016
Dua subkelompok yang tercatat inflasi pada Juni 2016 yaitu subkelompok jasa perawatan jasmani 0,24 persen serta obat-obatan 0,01 persen. Sementara subkelompok perawatan jasmani dan kosmetik dan jasa kesehatan tidak mengalami perubahan atau relatif stabil. Kelompok ini pada Juni 2016 secara keseluruhan memberikan sumbangan/andil inflasi sebesar 0,01 persen. Komoditas yang dominan memberikan sumbangan positif, yaitu sabun mandi 0,005 persen; pasta gigi, sabun mandi cair, sabun wajah, pelembab dan parfum masing-masing 0,001 persen. 6. Pendidikan, Rekreasi dan Olahraga Kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga pada Juni 2016 tercatat deflasi 0,07 persen atau terjadi penurunan indeks dari 119,34 pada Mei 2016 menjadi 107,51 pada Juni 2016. Subkelompok yang tercatat deflasi adalah subkelompok perlengkapan/peralatan pendidikan 0,32 persen. Sementara subkelompok pendidikan, kursus-kursus/pelatihan, rekreasi serta olahraga tidak mengalami perubahan atau relatif stabil. Secara keseluruhan kelompok ini pada Juni 2016 tidak memberikan memberikan sumbangan/andil inflasi maupun deflasi. 7. Transpor, Komunikasi dan Jasa Keuangan Kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan pada Juni 2016 tercatat deflasi 0,21 persen atau terjadi penurunan indeks dari 119,34 pada April 2016 menjadi 119,09 pada Juni 2016. Subkelompok yang tercatat inflasi adalah subkelompok sarana dan penunjang transpor 0,42 persen serta komunikasi dan pengiriman 0,12 persen. Sementara subkelompok yang tercatat deflasi yaitu transpor 0,39 persen sedang jasa keuangan tidak mengalami perubahan atau relatif stabil. Secara keseluruhan kelompok ini pada Juni 2016 memberikan sumbangan deflasi 0,04 persen. Komoditas yang dominan memberikan sumbangan/andil negatif adalah angkutan udara 0,04 persen serta sepeda motor 0,02 persen. Sedang komoditas yang lain tidak memberikan sumbangan/andil inflasi maupun deflasi.
Berita Resmi Statistik BPS Provinsi Sulawesi Tenggara No. 01/7/Th. XIX, 1 Juli 2016
7
Tabel 3 IHK dan Inflasi Kota Kendari Menurut Kelompok dan Sub Kelompok Bulan Juni 2016 (2012 = 100,00) No.
Kelompok/Sub kelompok (1)
A I
II
III
IV
V
VI
VII
8
UMUM BAHAN MAKANAN Padi-padian, Umbi-umbian dan Hasilnya Daging dan Hasil-hasilnya Ikan Segar Ikan Diawetkan Telur, Susu dan Hasil-hasilnya Sayur-sayuran Kacang – kacangan Buah – buahan Bumbu – bumbuan Lemak dan Minyak Bahan Makanan Lainnya MAKANAN JADI, MINUMAN, ROKOK DAN TEMBAKAU Makanan Jadi Minuman yang Tidak Beralkohol Tembakau dan Minuman Beralkohol PERUMAHAN, AIR, LISTRIK, GAS DAN BAHAN BAKAR Biaya Tempat Tinggal Bahan Bakar, Penerangan dan Air Perlengkapan Rumahtangga Penyelenggaraan Rumahtangga SANDANG Sandang Laki-laki Sandang Wanita Sandang Anak-anak Barang Pribadi dan Sandang Lain KESEHATAN Jasa Kesehatan Obat-obatan Jasa Perawatan Jasmani Perawatan Jasmani dan Kosmetika PENDIDIKAN, REKREASI DAN OLAH RAGA Pendidikan Kursus-kursus / Pelatihan Perlengkapan / Peralatan Pendidikan Rekreasi Olahraga TRANSPOR, KOMUNIKASI DAN JASA KEUANGAN Transpor Komunikasi Dan Pengiriman Sarana dan Penunjang Transpor Jasa Keuangan
IHK
Inflasi %
(2)
(3)
120,72
0,93
130,39 123,33 119,79 134,15 135,67 126,56 142,46 112,57 121,16 145,98 121,83 118,71 124,98 123,65 119,59 132,81 122,58 112,32 158,34 109,00 122,02 101,08 92,86 105,18 114,55 94,28 118,10 112,49 109,01 118,06 126,19 107,51 99,40 143,24 102,99 111,50 103,61 119,09 129,02 96,13 117,90
3,81 -0,92 4,48 6,21 2,52 1,61 9,40 0,78 8,09 0,30 3,64 -0,82 0,61 0,12 2,12 0,32 0,20 0,15 0,32 -0,16 0,58 -0,92 -2,90 -0,33 -0,98 0,44 0,11 0,00 0,01 0,00 0,24 -0,07 0,00 0,00 -0,32 0,00 0,00 -0,21 -0,39 0,12 0,42
121,00
0,00
Berita Resmi Statistik BPS Provinsi Sulawesi Tenggara No. 01/7/Th. XIX, 1 Juli 2016
PERBANDINGAN INFLASI TAHUNAN Inflasi Kota Kendari Juni 2016 tercatat 0,93 persen dan tahun kalender (Januari - Juni) 2016 tercatat 2,25 persen dan tingkat inflasi tahun ke tahun (Juni 2016 terhadap Juni 2015) tercatat 4,37 persen. Sedangkan tingkat inflasi pada periode yang sama Juni 2015 tercatat 0,28 persen, tahun kalender (Januari – Juni) 2015 sebesar –0,42 persen dan tingkat inflasi tahun ke tahun untuk Juni 2015 terhadap Juni 2014 tercatat 6,40 persen. Tabel 4 Inflasi Bulanan, Tahun kalender, Tahun ke Tahun, 2014- 2016 Inflasi (1)
2014
2015
2016
(2)
(3)
(4)
1.
Juni
0,94
0,28
0,93
2.
(Januari - Juni) tahun kalender
0,51
-0,42
2,25
3.
Juni terhadap Juni (year on year)
4,21
6,40
4,37
(tahun n)
(tahun n-1)
PERBANDINGAN ANTAR KOTA Pada Juni 2016 di Kota Kendari tercatat inflasi sebesar 0,93 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 120,72. Dari 82 kota IHK semua kota tercatat inflasi. Inflasi tertinggi tercatat di Kota Pangkal Pinang 2,14 persen dengan IHK 127,07 dan inflasi terendah tercatat di Kota Padang 0,10 persen dengan IHK 127,38.
Perandingan Antarkota di Pulau Sumatera Kota-kota IHK diwilayah Pulau Sumatera yang berjumlah 23 kota. Pada Juni 2016, semua kota tercatat inflasi dengan inflasi tertinggi tercatat di Kota Pangkal Pinang 2,40 persen dengan IHK 127,07 dan inflasi terendah tercatat di Kota Padang 0,10 persen dengan IHK 127,38. (lihat Tabel 5).
Berita Resmi Statistik BPS Provinsi Sulawesi Tenggara No. 01/7/Th. XIX, 1 Juli 2016
9
Tabel 5 Perbandingan Indeks dan Inflasi Juni 2016 Kota-Kota di Pulau Sumatera dengan Nasional (2012=100)
KOTA (1)
10
Juni IHK
Inflasi/Deflasi (%)
(2)
(3)
1. 2.
Meulaboh
122,68
0,16
Banda Aceh
117,58
1,10
3.
Lhoksesmawe
119,02
0,79
4.
Sibolga
124,87
0,94
5.
Pematang Siantar
128,07
0,65
6.
Medan
127,45
0,81
7. 8.
Padangsidempuan
121,32
0,23
Padang
127,38
0,10
9.
Bukittinggi
121,56
0,73
10.
Tembilahan
128,23
0,83
11.
Pekanbaru
122,29
0,33
12.
Dumai
124,48
0,79
13.
Bungo
122,13
1,66
14.
Jambi
123,27
0,97
15.
Palembang
122,18
0,46
16.
Lubuklinggau
121,64
0,72
17.
Bengkulu
130,98
1,35
18.
Bandar Lampung
124,26
0,75
19.
Metro
131,63
0,67
20.
Tanjung Pandan
130,32
1,46
21.
Pangkal Pinang
127,07
2,14
22.
Batam
123,58
1,46
23.
Tanjung Pinang
123,42
0,66
NASIONAL
124,29
0,66
Berita Resmi Statistik BPS Provinsi Sulawesi Tenggara No. 01/7/Th. XIX, 1 Juli 2016
Perbandingan Antarkota di Pulau Jawa Pada Juni 2016 kota-kota IHK di wilayah Pulau Jawa semua kota tercatat inflasi. Inflasi tertinggi tercatat di Kota Cilegon 1,04 persen dengan IHK 128,20 dan terendah tercatat di Kota Kediri 0,16 persen dengan IHK 121,06 (lihat Tabel 6). Tabel 6 Perbandingan Indeks dan Inflasi Juni 2016 Kota-Kota di Pulau Jawa dengan Nasional (2012=100) Juni
KOTA IHK
Inflasi/Deflasi (%)
(2)
(3)
25.
DKI Jakarta Bogor Sukabumi Bandung Cirebon Bekasi Depok Tasikmalaya Cilacap Purwokerto Kudus Surakarta Semarang Tegal Yogyakarta Jember Banyuwangi Sumenep Kediri Malang Probolinggo Madiun Surabaya Tangerang Cilegon
124,29 123,58 123,03 123,23 120,10 121,13 122,89 123,07 125,79 121,36 128,88 120,91 122,42 120,55 121,43 120,95 121,47 121,49 121,06 124,17 121,95 121,07 123,50 131,06 128,20
0,52 0,45 0,55 0,60 0,56 0,90 0,82 0,75 0,61 0,38 0,25 0,22 0,43 0,66 0,43 0,28 0,73 0,65 0,16 0,63 0,35 0,27 0,69 0,51 1,04
26.
Serang
130,72
0,28
NASIONAL
124,29
0,66
(1)
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14, 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24.
Berita Resmi Statistik BPS Provinsi Sulawesi Tenggara No. 01/7/Th. XIX, 1 Juli 2016
11
Perbandingan Antarkota Wilayah Luar Pulau Jawa, Sumatera dan Sulawesi Pada Juni 2016 dari kota-kota IHK di wilayah luar Pulau Jawa, Sumatera dan Sulawesi tercatat semua kota inflasi dengan inflasi tertinggi tercatat di Kota Bima 1,86 persen dengan IHK 128,43 dan terendah tercatat di Kota Singaraja 0,13 persen dengan IHK 131,33 (lihat Tabel 7). Tabel 7 Perbandingan Indeks dan Inflasi Juni 2016 Kota-Kota di Luar Pulau Sumatera, Jawa dan Sulawesi dengan Nasional (2012=100) Juni
KOTA IHK
Inflasi/Deflasi (%)
(2)
(3)
Singaraja Denpasar Mataram Bima Maumere Kupang Pontianak Singkawang Sampit Palangkaraya Tanjung Banjarmasin Balikpapan Samarinda Tarakan Ambon Tual Ternate Manokwari Sorong Merauke Jayapura
131,33 120,68 122,64 128,43 117,47 127,42 133,66 123,95 124,59 121,46 125,13 124,51 128,53 126,99 135,87 122,93 137,60 128,46 118,70 124,35 129,63 127,78
0,13 0,39 0,87 1,86 0,27 0,62 1,21 0,64 0,65 0,91 0,97 1,06 1,74 0,61 1,59 0,23 1,71 0,30 1,77 1,24 1,15 1,78
NASIONAL
124,29
0,66
(1)
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22.
Perbandingan Antarkota di Pulau Sulawesi Pada Juni 2016 kota IHK di wilayah Pulau Sulawesi semua kota tercatat inflasi dengan inflasi tertinggi tercatat di Kota Palopo 1,63 persen dengan IHK 122,65 dan terendah di Kota Baubau 0,30 persen dengan IHK 128,20 (lihat Tabel 8).
12
Berita Resmi Statistik BPS Provinsi Sulawesi Tenggara No. 01/7/Th. XIX, 1 Juli 2016
Tabel 8 Perbandingan Indeks dan Inflasi Juni 2016 Kota-Kota di Pulau Sulawesi dengan Nasional (2012=100) Juni IHK
Inflasi/Deflasi (%)
(2)
(3)
Manado Palu Bulukumba Watampone Makassar Pare-Pare Palopo Kendari Baubau Gorontalo Mamuju
124,31 125,53 128,21 119,46 124,16 120,53 122,65 120,72 128,20 121,65 123,74
1,06 0,63 0,94 0,90 0,30 0,52 1,63 0,93 0,30 1,02 1,19
NASIONAL
124,29
0,66
(1)
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11.
Berita Resmi Statistik BPS Provinsi Sulawesi Tenggara No. 01/7/Th. XIX, 1 Juli 2016
13
Badan Pusat Statistik Provinsi Sulawesi Tenggara
Informasi lebih lanjut hubungi: Ir. Surianti Toar, MS Telp 0401 3121751-3135363 Fax 0401 3122355 Email:
[email protected]
14
Berita Resmi Statistik BPS Provinsi Sulawesi Tenggara No. 01/7/Th. XIX, 1 Juli 2016