No. 40/08/Th. XIX, 1 Agustus 2016
PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI KOTA KENDARI JULI 2016 INFLASI 0,77 PERSEN
Inflasi Kota Kendari bulan Juli tahun 2016, tercatat sebesar 0,77 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) 121,65. Secara nasional dari 82 kota yang menghitung inflasi, 78 kota tercatat inflasi dan 4 kota tercatat deflasi. Inflasi tertinggi tercatat di Kota Tanjung Pandan (Provinsi Bangka Belitung) 2,34 persen dan inflasi terendah tercatat di Kota Gorontalo (Provinsi Gorontalo) 0,06 persen. Sementara itu deflasi terbesar tercatat di Kota Jayapura (Provinsi Papua) 1,10 persen.
Inflasi yang terjadi di Kota Kendari tercatat disebabkan oleh naiknya indeks harga pada kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga 5,67 persen; transpor, komunikasi dan jasa keuangan 0,87 persen; makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau 0,54 persen; sandang 0,50 persen; perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar 0,26 persen serta bahan makanan 0,21 persen. Sementara kelompok yang tercatat negatif yaitu kesehatan 0,02 persen.
Komoditas
yang
memberikan
sumbangan
kembung/gembung/banyar/gembolo/aso-aso;
inflasi
sekolah
terbesar
dasar;
adalah
angkutan
udara;
tinggi;
sekolah
akademi/perguruan
menengah pertama; tarip listrik; bawang merah; baju muslim pria; cabai rawit serta apel.
Komoditas yang memberikan sumbangan deflasi adalah kangkung; terong panjang; tomat buah; tomat sayur; daun singkong; layang/benggol; baju muslim wanita; telur ayam ras; teri serta cakalang/sisik.
Dari sebelas kota di Pulau Sulawesi, semua kota tercatat inflasi. Inflasi tertingi tercatat di Kota Baubau (Provinsi Sulawesi Tenggara) 1,54 persen dengan IHK 130 17 dan inflasi terendah tercatat di Kota Gorontalo (Provinsi Gorontalo) 0,06 persen dengan IHK 121,72.
Tingkat inflasi Kota Kendari tahun kalender (Januari-Juli) 2016 tercatat 3,04 persen dan tingkat inflasi tahun ke tahun (Juli 2016 terhadap Juli 2015) 4,38 persen.
Laju inflasi periode yang sama tahun kalender (Januari-Juli) 2015 0,33 persen dan laju inflasi year on year (Juli 2015 terhadap Juli 2014) tercatat sebesar 5,29 persen.
Inflasi Nasional Juli 2016 tercatat 0,69 persen, laju inflasi (Januari – Juli 2016) tercatat 1,76 dan laju inflasi year on year (Juli 2016 terhadap Juli 2015) tercatat 3,21 persen.
Berita Resmi Statistik BPS Provinsi Sulawesi Tenggara No. 40/08/Th. XIX, 1 Agustus 2016
1
Indeks Harga Konsumen (IHK) merupakan salah satu indikator ekonomi yang sering digunakan untuk mengukur tingkat perubahan harga (inflasi/deflasi) di tingkat konsumen, khususnya di daerah perkotaan. Perubahan IHK dari waktu ke waktu menunjukkan pergerakan harga dari paket komoditas yang dikonsumsi oleh rumah tangga. Di Indonesia, tingkat inflasi diukur dari persentase perubahan IHK dan diumumkan ke publik setiap awal bulan (hari kerja pertama) oleh Badan Pusat Statistik (BPS). Mulai Januari 2014, pengukuran inflasi di Indonesia menggunakan IHK tahun dasar 2012=100. Ada beberapa perubahan yang mendasar dalam penghitungan IHK baru (2012=100) dibandingkan IHK lama (2007=100), khususnya mengenai cakupan kota, paket komoditas, dan diagram timbang. Perubahan tersebut didasarkan pada Survei Biaya Hidup (SBH) 2012 yang dilaksanakan oleh BPS, yang merupakan salah satu bahan dasar utama dalam penghitungan IHK. Hasil SBH 2012 sekaligus mencerminkan adanya perubahan pola konsumsi masyarakat dibandingkan dengan hasil SBH sebelumnya. SBH 2012 dilaksanakan di 82 kota, yang terdiri dari 33 ibukota provinsi dan 49 kota besar lainnya. Dari 82 kota tersebut, 66 kota merupakan cakupan kota SBH lama dan 16 merupakan kota baru. Survei ini hanya dilakukan di daerah perkotaan (urban area) dengan total sampel sebanyak 13.608 Blok Sensus dan total sampel rumahtangga sebanyak 136.080. SBH 2012 dilaksanakan secara triwulanan selama tahun 2012 sehingga setiap triwulan terdapat 34.020 sampel rumahtangga. Paket komoditas nasional hasil SBH 2012 terdiri dari 862 komoditas. Paket komoditas terbanyak ada di Jakarta yaitu 462 komoditas, dan yang palling sedikit di Singaraja sebanyak 225 komoditas. Berdasarkan hasil pemantauan BPS di Kota Kendari pada Juli 2016 tercatat inflasi sebesar 0,77 persen, atau terjadi kenaikan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 120,72 pada Juni 2016 menjadi 121,65 pada Juli 2016. Tingkat inflasi tahun kalender (Januari-Juli) 2016 3,04 persen dan tingkat inflasi tahun ke tahun (Juli 2016 terhadap Juli 2015) sebesar 4,38 persen. Inflasi yang terjadi di Kota Kendari tercatat disebabkan oleh naiknya indeks harga pada kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga 5,67 persen; transpor, komunikasi dan jasa keuangan 0,87 persen; makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau 0,54 persen; sandang 0,50 persen; perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar 0,26 persen serta bahan makanan 0,21 persen. Sementara kelompok yang tercatat negatif yaitu kesehatan 0,02 persen. Beberapa komoditas yang mengalami kenaikan harga pada Juli 2016 antara lain: sekolah dasar; blus anak; jeruk nipis/limau; sekolah menengah pertama; baju muslim pria; buku pelajaran SD; angkutan udara; kembung/gembung/banyar/gembolo/aso-aso; buku pelajaran SMP serta buku pelajaran SMA. Sedangkan komoditas yang mengalami penurunan harga adalahcelana panjang jeans anak; daun singkong; kangkung; tomat buah; terong panjang; tomat sayur; kol putih/kubis; pepaya; kerang serta baju muslim wanita . Kelompok komoditas yang memberikan andil/sumbangan inflasi pada Juli 2016, yaitu: kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga 0,39 persen; kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan 0,18 persen; kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar 0,07 persen; kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau serta kelompok bahan makanan 0,05 persen dan kelompok sandang 0,04 persen. Sedang kelompok kesehatan tidak memberikan andil inflasi maupun deflasi.
2
Berita Resmi Statistik BPS Provinsi Sulawesi Tenggara No. 40/08/Th. XIX, 1 Agustus 2016
Tabel 1 IHK dan Tingkat Inflasi Kota Kendari Juli 2016, Tahun Kalender 2016, dan Tahun ke Tahun 2016, Menurut Kelompok Pengeluaran (2012=100) IHK Kelompok Pengeluaran
(1)
Juli 2015
Desember 2015
Juli 2016
(2)
(3)
(4)
Inflasi Bulan Juli 2016 1)
Laju Inflasi Tahun Kalender 2016 2)
Inflasi Tahun Ke Tahun 3)
(5)
(6)
(7)
U m u m
116,54
118,06
121,65
0,77
3,04
4,38
1
Bahan Makanan
117,63
121,01
130,66
0,21
7,97
11,08
2
Makanan Jadi, minuman, Rokok & Tembakau
116,67
119,95
125,65
0,54
4,75
7,70
3
Perumahan, Air, Listrik, Gas dan Bahan bakar
121,82
122,93
122,90
0,26
- 0,02
0,89
4
Sandang
97,31
98,16
101,59
0,50
3,49
4,40
5
Kesehatan
112,31
113,66
118,08
- 0,02
3,89
5,14
6
Pendidikan, Rekreasi dan Olah raga
103,97
105,92
113,61
5,67
7,26
9,27
7
Transpor & Komunikasi dan Jasa Keuangan
122,10
121,39
120,13
0,87
- 1,04
- 1,61
1) 2) 3)
Persentase perubahan IHK bulan Juli 2016 terhadap IHK bulan sebelumnya Persentase perubahan IHK bulan Juli 2016 terhadap IHK bulan Desember 2015 Persentase perubahan IHK bulan Juli 2016 terhadap IHK bulan Juli 2015
Gambar 1 Perkembangan Inflasi/Deflasi Kota Kendari (2012=100), Juli 2015 – Juli 2016
Berita Resmi Statistik BPS Provinsi Sulawesi Tenggara No. 40/08/Th. XIX, 1 Agustus 2016
3
Tabel 2 Perkembangan Inflasi dan Laju Inflasi Kota Kendari dan Nasional Bulan Januari 2015 – Juli 2016 (2012 = 100,00) Bulan (1)
Inflasi (%) Kota Kendari Nasional
Laju Inflasi (%) Kota Kendari Nasional
(2)
(3)
(4)
(5)
Januari
-0,96
-0,24
-0,96
-0,25
Februari
-0,91
-0,36
-1,86
-0,61
Maret
0,57
-0,17
-1,30
-0,43
April
-0,03
0,36
-1,33
-0,08
Juni
0,64
0,50
-0,70
0,42
Juni
0,28
0,54
-0,42
0,96
Juli
0,75
0,93
0,33
1,90
Agustus
0,64
0,39
0,97
2,29
September
0,61
-0,05
1,58
2,24
Oktober
-0,36
-0,08
1,22
2,16
November
-0,10
0,21
1,12
2,37
Desember
0,51
0,96
1,64
3,35
Januari
1,49
0,51
1,49
0,51
Februari
0,07
-0,09
1,56
0,42
Maret
0,23
0,19
1,80
0,62
April
-0,62
-0,45
1,16
0,16
Juni
0,15
0,24
1,31
0,40
Juni
0,93
0,66
2,25
1,06
Juli
0,77
3,04
Tabel 3 Sumbangan Kelompok Pengeluaran terhadap Inflasi di Kota Kendari Juni 2016 dan Juli 2016 (2012=100)
No.
Kelompok Pengeluaran Juni
Juli
(1)
(2)
(3)
Bahan Makanan Makanan Jadi, Minuman, Rokok & Tembakau Perumahan, Air, Listrik, Gas & Bahan Bakar Sandang Kesehatan Pendidikan, Rekreasi & Olahraga Transpor, Komunikasi & Jasa Keuangan
0,93 0,92 0,06 0,05 -0,07 0,01 0,00 0,14
0,77 0,21 0,54 0,26 0,50 - 0,02 5,67 0,87
UMUM 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 4
Andil Inflasi (%)
Berita Resmi Statistik BPS Provinsi Sulawesi Tenggara No. 40/08/Th. XIX, 1 Agustus 2016
Gambar 2 Sumbangan Kelompok Pengeluaran Terhadap Inflasi Kota Kendari (2012=100) Juli 2016 (Persen)
URAIAN MENURUT KELOMPOK PENGELUARAN 1. Bahan Makanan Kelompok bahan makanan pada Juli 2016 tercatat inflasi 0,21 persen atau terjadi kenaikan indeks dari 130,39 pada Juni 2016 menjadi 130,66 pada Juli 2016. Dari sebelas subkelompok bahan makanan, tercatat tujuh subkelompok diantaranya inflasi dan empat subkelompok tercatat deflasi. Subkelompok yang tercatat inflasi adalah subkelompok bumbu-bumbuan 4,75; ikan segar 1,85; lemak dan minyak 1,78; bahan makanan lainnya 0,69; buah-buahan 0,36; ikan diawetkan 0,32 serta daging dan hasil-hasilnya 0,21. Sedangkan subkelompok yang mengalami deflasi adalah sayur-sayuran 4,96; telur, susu dan hasil-hasilnya 1,21; padi-padian, umbi-umbian dan hasilnya 0,16 serta kacang-kacangan 0,07. Kelompok ini pada Juli 2016 memberikan sumbangan inflasi sebesar 0,05 persen. Komoditas yang dominan memberikan sumbangan inflasi antara lain: kembung/gembung/banyar/gembolo/aso-aso 0,17 persen; bawang merah 0,04 persen serta cabai rawit, apel, pisang dan kelapa sebesar 0,02 persen.
Berita Resmi Statistik BPS Provinsi Sulawesi Tenggara No. 40/08/Th. XIX, 1 Agustus 2016
5
2. Makanan Jadi, Minuman, Rokok dan Tembakau Kelompok ini pada Juli 2016 tercatat inflasi 0,54 persen atau terjadi kenaikan indeks dari 124,98 pada Juni 2016 menjadi 125,65 pada Juli 2016. Semua subkelompok tercatat inflasi pada Juli 2016 yaitu, subkelompok minuman yang tidak beralkohol 0,75 persen; tembakau dan minuman beralkohol 0,56 persen serta makanan jadi 0,32 persen. Kelompok ini pada Juli 2016 keseluruhan memberikan sumbangan inflasi sebesar 0,05 persen. Komoditas yang memberikan sumbangan inflasi, yaitu gula pasir 0,02 persen serta ayam goreng, rokok kretek filter dan nasi dengan lauk 0,01 persen. Sedangkan komoditas yang lain tidak memberikan sumbangan inflasi maupun deflasi. 3.
Perumahan, Air, Listrik, Gas dan Bahan Bakar Kelompok ini pada Juli 2016 mencatat inflasi sebesar 0,26 persen atau terjadi kenaikan indeks dari 122,58
pada Juni 2016 menjadi 122,90 pada Juli 2016. Dari empat subkelompok, semua subkelompok tercatat inflasi yaitu subkelompok bahan bakar penerangan dan air
0,75 persen; subkelompok penyelenggaraan rumahtangga 0,32 persen; subkelompok perlengkapan
rumahtangga 0,06 persen serta subkelompok biaya tempat tinggal 0,04. Pada Juli 2016 kelompok ini memberikan sumbangan inflasi sebesar 0,07 persen. Komoditas yang memberikan sumbangan inflasi yaitu tarif listrik 0,05 persen serta panci dan sewa rumah 0,01 persen. Komoditas lainnya tidak memberikan sumbangan inflasi maupun deflasi. 4. S a n d a n g Kelompok sandang pada Juli 2016 tercatat deflasi sebesar 0,50 persen atau terjadi kenaikan indeks dari 101,08 pada Juni 2016 menjadi 101,59 pada Juli 2016. Subkelompok tercatat inflasi pada Juli 2016 yaitu subkelompok sandang laki-laki 2,30 persen serta barang pribadi dan sandang lainnya 0,90 persen. Sementara subkelompok yang tercatat deflasi yaitu sandang wanita 0,61 persen serta sandang anak-anak 0,46 persen. Kelompok ini pada Juli 2016 secara keseluruhan memberikan sumbangan/andil inflasi sebesar 0,04 persen. Komoditas yang dominan memberikan sumbangan positif yaitu baju muslim pria dan blus wanita 0,02 persen; emas perhiasan, blus anak, celana panjang jeans pria serta baju kaos berkerah pria 0,01 persen. 5. K e s e h a t a n Kelompok kesehatan pada Juli 2016 tercatat deflasi 0,02 persen, atau terjadi penurunan indeks dari 118,10 Juni 2016 menjadi 118,08 pada Juli 2016. Subkelompok yang tercatat deflasi pada Juli 2016 yaitu subkelompok obat-obatan 1,92 persen. Sedang yang mengalami inflasi subkelompok perawatan jasmani dan kosmetik 0,54 persen serta jasa kesehatan 0,52. Sementara subkelompok jasa perawatan jasmani tidak mengalami perubahan atau relatif stabil. Kelompok ini pada Juli 2016 secara keseluruhan tidak memberikan sumbangan/andil inflasi maupun deflasi.
6
Berita Resmi Statistik BPS Provinsi Sulawesi Tenggara No. 40/08/Th. XIX, 1 Agustus 2016
6. Pendidikan, Rekreasi dan Olahraga Kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga pada Juli 2016 tercatat inflasi 5,67 persen atau terjadi kenaikan indeks dari 107,51 pada Juni 2016 menjadi 113,61 pada Juli 2016. Subkelompok yang tercatat inflasi adalah subkelompok pendidikan 14,48 persen; perlengkapan/peralatan pendidikan 1,26 persen serta rekreasi 0,07 persen. Sementara subkelompok kursus-kursus/pelatihan dan olahraga tidak mengalami perubahan atau relatif stabil. Kelompok ini pada Juli 2016 secara keseluruhan memberikan sumbangan/andil inflasi sebesar 0,39 persen. Komoditas yang dominan memberikan sumbangan positif, yaitu sekolah dasar 0,17 persen; akademi/perguruan tinggi 0,12 persen; sekolah menengah pertama 0,06 persen; sekolah menengah atas 0,02 persen serta buku pelajaran SD, buku pelajaran SMP, buku pelajaran SMA dan taman kanak-kanak masing-masing 0,01 persen. 7. Transpor, Komunikasi dan Jasa Keuangan Kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan pada Juli 2016 tercatat deflasi 0,87 persen atau terjadi kenaikan indeks dari 119,09 pada Juni 2016 menjadi 120,13 pada Juli 2016. Subkelompok yang tercatat inflasi adalah subkelompok transpor 1,25 persen. Sementara subkelompok komunikasi dan pengiriman, sarana dan penunjang transpor serta jasa keuangan tidak mengalami perubahan atau relatif stabil. Secara keseluruhan kelompok ini pada Juli 2016 memberikan sumbangan inflasi 0,18 persen. Komoditas yang dominan memberikan sumbangan/andil positif adalah angkutan udara 0,18 persen. Sedang komoditas yang lain tidak memberikan sumbangan/andil inflasi maupun deflasi.
Berita Resmi Statistik BPS Provinsi Sulawesi Tenggara No. 40/08/Th. XIX, 1 Agustus 2016
7
Tabel 3 IHK dan Inflasi Kota Kendari Menurut Kelompok dan Sub Kelompok Bulan Juli 2016 (2012 = 100,00) No.
Kelompok/Sub kelompok (1)
A I
II
III
IV
V
VI
VII
8
UMUM BAHAN MAKANAN Padi-padian, Umbi-umbian dan Hasilnya Daging dan Hasil-hasilnya Ikan Segar Ikan Diawetkan Telur, Susu dan Hasil-hasilnya Sayur-sayuran Kacang – kacangan Buah – buahan Bumbu – bumbuan Lemak dan Minyak Bahan Makanan Lainnya MAKANAN JADI, MINUMAN, ROKOK DAN TEMBAKAU Makanan Jadi Minuman yang Tidak Beralkohol Tembakau dan Minuman Beralkohol PERUMAHAN, AIR, LISTRIK, GAS DAN BAHAN BAKAR Biaya Tempat Tinggal Bahan Bakar, Penerangan dan Air Perlengkapan Rumahtangga Penyelenggaraan Rumahtangga SANDANG Sandang Laki-laki Sandang Wanita Sandang Anak-anak Barang Pribadi dan Sandang Lain KESEHATAN Jasa Kesehatan Obat-obatan Jasa Perawatan Jasmani Perawatan Jasmani dan Kosmetika PENDIDIKAN, REKREASI DAN OLAH RAGA Pendidikan Kursus-kursus / Pelatihan Perlengkapan / Peralatan Pendidikan Rekreasi Olahraga TRANSPOR, KOMUNIKASI DAN JASA KEUANGAN Transpor Komunikasi Dan Pengiriman Sarana dan Penunjang Transpor Jasa Keuangan
IHK
Inflasi %
(2)
(3)
121,65
0,77
130,66 123,13 120,04 136,63 136,10 125,03 135,40 112,49 121,60 152,91 124,00 119,53 125,65 124,34 120,49 133,23 122,90 112,37 159,53 109,07 122,41 101,59 95,00 104,54 114,02 95,13 118,08 113,07 106,92 118,06 126,87 113,61 113,79 143,24 104,29 111,58 103,61 120,13 130,63 96,13 117,90
0,21 -0,16 0,21 1,85 0,32 -1,21 -4,96 -0,07 0,36 4,75 1,78 0,69 0,54 0,56 0,75 0,32 0,26 0,04 0,75 0,06 0,32 0,50 2,30 -0,61 -0,46 0,90 -0,02 0,52 -1,92 0,00 0,54 5,67 14,48 0,00 1,26 0,07 0,00 0,87 1,25 0,00 0,00
121,00
0,00
Berita Resmi Statistik BPS Provinsi Sulawesi Tenggara No. 40/08/Th. XIX, 1 Agustus 2016
PERBANDINGAN INFLASI TAHUNAN Inflasi Kota Kendari Juli 2016 tercatat 0,77 persen dan tahun kalender (Januari - Juli) 2016 tercatat 3,04 persen dan tingkat inflasi tahun ke tahun (Juli 2016 terhadap Juli 2015) tercatat 4,38 persen. Sedangkan tingkat inflasi pada periode yang sama Juli 2015 tercatat 0,75 persen, tahun kalender (Januari – Juli) 2015 sebesar 0,33 persen dan tingkat inflasi tahun ke tahun untuk Juli 2015 terhadap Juli 2014 tercatat 5,29 persen. Tabel 4 Inflasi Bulanan, Tahun kalender, Tahun ke Tahun, 2014- 2016 Inflasi (1)
2014
2015
2016
(2)
(3)
(4)
1.
Juli
1,82
0,75
0,77
2.
(Januari - Juli) tahun kalender
2,34
0,33
3,04
3.
Juli terhadap Juli (year on year)
1,42
5,29
4,38
(tahun n)
(tahun n-1)
PERBANDINGAN ANTAR KOTA Pada Juli 2016 di Kota Kendari tercatat inflasi sebesar 0,77 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 121,65. Dari 82 kota IHK 78 kota tercatat inflasi dan 4 kota tercatat deflasi. Inflasi tertinggi tercatat di Kota Tanjung Pandan 2,34 persen dengan IHK 133,37 dan inflasi terendah tercatat di Kota Gorontalo 0,06 persen dengan IHK 121,72.
Perandingan Antarkota di Pulau Sumatera Kota-kota IHK diwilayah Pulau Sumatera yang berjumlah 23 kota. Pada Juli 2016, semua kota tercatat inflasi dengan inflasi tertinggi tercatat di Kota Tanjung Pandan 2,34 persen dengan IHK 133,37 dan inflasi terendah tercatat di Kota Medan 0,07 persen dengan IHK 127,54. (lihat Tabel 5).
Berita Resmi Statistik BPS Provinsi Sulawesi Tenggara No. 40/08/Th. XIX, 1 Agustus 2016
9
Tabel 5 Perbandingan Indeks dan Inflasi Juli 2016 Kota-Kota di Pulau Sumatera dengan Nasional (2012=100)
KOTA (1)
10
Juli IHK
Inflasi/Deflasi (%)
(2)
(3)
1. 2.
Meulaboh
123,18
0,41
Banda Aceh
118,44
0,73
3.
Lhoksemawe
119,20
0,15
4.
Sibolga
126,01
0,91
5.
Pematang Siantar
128,29
0,17
6.
Medan
127,54
0,07
7. 8.
Padangsidempuan
123,23
1,57
Padang
129,32
1,52
9.
Bukittinggi
123,34
1,46
10.
Tembilahan
128,97
0,58
11.
Pekanbaru
123,79
1,23
12.
Dumai
125,05
0,46
13.
Bungo
123,33
0,98
14.
Jambi
124,70
1,16
15.
Palembang
123,55
1,12
16.
Lubuklinggau
122,23
0,49
17.
Bengkulu
133,26
1,74
18.
Bandar Lampung
124,92
0,53
19.
Metro
132,02
0,30
20.
Tanjung Pandan
133,37
2,34
21.
Pangkal Pinang
128,54
1,16
22.
Batam
125,32
1,41
23.
Tanjung Pinang
124,80
1,12
NASIONAL
125,15
0,69
Berita Resmi Statistik BPS Provinsi Sulawesi Tenggara No. 40/08/Th. XIX, 1 Agustus 2016
Perbandingan Antarkota di Pulau Jawa Pada Juli 2016 kota-kota IHK di wilayah Pulau Jawa semua kota tercatat inflasi. Inflasi tertinggi tercatat di Kota Tegal 1,52 persen dengan IHK 122,38 dan terendah tercatat di Kota Cirebon 0,24 persen dengan IHK 120,39 (lihat Tabel 6). Tabel 6 Perbandingan Indeks dan Inflasi Juli 2016 Kota-Kota di Pulau Jawa dengan Nasional (2012=100) Juli
KOTA IHK
Inflasi/Deflasi (%)
(2)
(3)
25.
DKI Jakarta Bogor Sukabumi Bandung Cirebon Bekasi Depok Tasikmalaya Cilacap Purwokerto Kudus Surakarta Semarang Tegal Yogyakarta Jember Banyuwangi Sumenep Kediri Malang Probolinggo Madiun Surabaya Tangerang Cilegon
125,09 123,98 124,17 124,11 120,39 121,44 123,48 123,69 127,13 122,42 130,28 121,66 123,70 122,38 122,57 121,46 121,99 122,26 122,01 125,14 122,72 122,10 124,53 131,47 129,22
0,64 0,32 0,93 0,71 0,24 0,26 0,48 0,50 1,07 0,87 1,09 0,62 1,05 1,52 0,94 0,42 0,43 0,63 0,78 0,78 0,63 0,85 0,83 0,31 0,80
26.
Serang
131,64
0,70
NASIONAL
125,15
0,69
(1)
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14, 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24.
Berita Resmi Statistik BPS Provinsi Sulawesi Tenggara No. 40/08/Th. XIX, 1 Agustus 2016
11
Perbandingan Antarkota Wilayah Luar Pulau Jawa, Sumatera dan Sulawesi Pada Juli 2016 dari kota-kota IHK di wilayah luar Pulau Jawa, Sumatera dan Sulawesi tercatat 18 kota inflasi dan 4 kota tercatat deflasi. Inflasi tertinggi tercatat di Kota Manokwari 1,16 persen dengan IHK 120,08 dan terendah tercatat di Kota Samarinda 0,20 persen dengan IHK 127,25. Sedang deflasi tertinggi tercatat di Kota Jayapura 1,10 persen dengan IHK 126,38. (lihat Tabel 7). Tabel 7 Perbandingan Indeks dan Inflasi Juli 2016 Kota-Kota di Luar Pulau Sumatera, Jawa dan Sulawesi dengan Nasional (2012=100) Juli
KOTA IHK
Inflasi/Deflasi (%)
(2)
(3)
Singaraja Denpasar Mataram Bima Maumere Kupang Pontianak Singkawang Sampit Palangkaraya Tanjung Banjarmasin Balikpapan Samarinda Tarakan Ambon Tual Ternate Manokwari Sorong Merauke Jayapura
132,48 121,29 124,01 129,61 117,41 126,97 134,82 124,91 125,20 121,70 126,48 125,21 129,85 127,25 136,28 123,54 138,51 129,79 120,08 125,78 129,51 126,38
0,88 0,51 1,12 0,92 -0,05 -0,35 0,87 0,77 0,49 0,20 1,08 0,56 1,03 0,20 0,30 0,50 0,66 1,04 1,16 1,15 -0,09 -1,10
NASIONAL
125,15
0,69
(1)
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22.
Perbandingan Antarkota di Pulau Sulawesi Pada Juli 2016 kota IHK di wilayah Pulau Sulawesi semua kota tercatat inflasi dengan inflasi tertinggi tercatat di Kota Baubau 1,54 persen dengan IHK 130,17 dan terendah di Kota Gorontalo 0,06 persen dengan IHK 121,72 (lihat Tabel 8). 12
Berita Resmi Statistik BPS Provinsi Sulawesi Tenggara No. 40/08/Th. XIX, 1 Agustus 2016
Tabel 8 Perbandingan Indeks dan Inflasi Juli 2016 Kota-Kota di Pulau Sulawesi dengan Nasional (2012=100) Juli IHK
Inflasi/Deflasi (%)
(2)
(3)
Manado Palu Bulukumba Watampone Makassar Pare-Pare Palopo Kendari Baubau Gorontalo Mamuju
125,35 126,02 128,32 119,81 125,56 122,11 123,48 121,65 130,17 121,72 124,53
0,84 0,39 0,09 0,29 1,13 1,31 0,68 0,77 1,54 0,06 0,64
NASIONAL
125,15
0,69
(1)
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11.
Berita Resmi Statistik BPS Provinsi Sulawesi Tenggara No. 40/08/Th. XIX, 1 Agustus 2016
13
Badan Pusat Statistik Provinsi Sulawesi Tenggara
Informasi lebih lanjut hubungi: Ir. Surianti Toar, MS Telp 0401 3121751-3135363 Fax 0401 3122355 Email:
[email protected]
14
Berita Resmi Statistik BPS Provinsi Sulawesi Tenggara No. 40/08/Th. XIX, 1 Agustus 2016