No. 52/10/Th. XIX, 3 Oktober 2016
PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI KOTA KENDARI SEPTEMBER 2016 DEFLASI 0,01 PERSEN
Deflasi Kota Kendari bulan September tahun 2016, tercatat sebesar 0,01 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) 121,65. Secara nasional dari 82 kota yang menghitung inflasi, dua puluh empat kota tercatat deflasi dan lima puluh delapan kota tercatat inflasi. Deflasi tertinggi tercatat di Pontianak (Provinsi Kalimantan Barat) 1,06 persen dan deflasi terendah tercatat di Kendari (Provinsi Sulawesi Tenggara 0,01 persen. Sementara itu inflasi terbesar tercatat di Sibolga (Provinsi Sumatera Utara) 1,85 persen.
Deflasi yang terjadi di Kota Kendari tercatat disebabkan oleh turunnya indeks harga pada kelompok bahan makanan 1,60 persen. Sementara kelompok yang tercatat inflasi yaitu sandang 2,11 persen; makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau 0,86 persen; transpor, komunikasi dan jasa keuangan 0,53 persen; pendidikan, rekreasi dan olahraga 0,22; kesehatan 0,08 serta perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar 0,06 persen
Komoditas
yang
memberikan
sumbangan
deflasi
terbesar
adalah
ekor
kuning;
bayam;
kembung/gembung/banyar/gembolo/aso-aso; kangkung; jantung pisang; tomat sayur; sawi hijau; daun singkong; batu bata/batu tela serta bandeng/bolu.
Komoditas yang memberikan sumbangan inflasi adalah tarip pulsa ponsel; celana panjang jeans pria; rokok kretek filter; ayam hidup; tarip listrik; cakalang/sisik; rokok putih; kelapa; layang/benggol serta rokok kretek .
Dari sebelas kota di Pulau Sulawesi, empat kota tercatat deflasi dan tujuh kota tercatat inflasi. Deflasi tertingi tercatat di Manado (Provinsi Sulawesi Utara) 0,68 persen dengan IHK 124,02 dan deflasi terendah tercatat di Kendari (Provinsi Sulawesi Tenggara) 0,01 persen dengan IHK 121,65.
Tingkat inflasi Kota Kendari tahun kalender (Januari-September) 2016 tercatat 3,04 persen dan tingkat inflasi tahun ke tahun (September 2016 terhadap September 2015) 3,09 persen.
Laju inflasi periode yang sama tahun kalender (Januari-September) 2015 1,58 persen dan laju inflasi year on year (September 2015 terhadap September 2014) tercatat sebesar 6,86 persen.
Inflasi Nasional September 2016 tercatat 0,22 persen, laju inflasi (Januari – September 2016) tercatat 1,97 persen dan laju inflasi year on year (September 2016 terhadap September 2015) tercatat 3,07 persen.
Berita Resmi Statistik BPS Provinsi Sulawesi Tenggara No. 52/10/Th. XIX, 3 Oktober 2016
1
Indeks Harga Konsumen (IHK) merupakan salah satu indikator ekonomi yang sering digunakan untuk mengukur tingkat perubahan harga (inflasi/deflasi) di tingkat konsumen, khususnya di daerah perkotaan. Perubahan IHK dari waktu ke waktu menunjukkan pergerakan harga dari paket komoditas yang dikonsumsi oleh rumah tangga. Di Indonesia, tingkat inflasi diukur dari persentase perubahan IHK dan diumumkan ke publik setiap awal bulan (hari kerja pertama) oleh Badan Pusat Statistik (BPS). Mulai Januari 2014, pengukuran inflasi di Indonesia menggunakan IHK tahun dasar 2012=100. Ada beberapa perubahan yang mendasar dalam penghitungan IHK baru (2012=100) dibandingkan IHK lama (2007=100), khususnya mengenai cakupan kota, paket komoditas, dan diagram timbang. Perubahan tersebut didasarkan pada Survei Biaya Hidup (SBH) 2012 yang dilaksanakan oleh BPS, yang merupakan salah satu bahan dasar utama dalam penghitungan IHK. Hasil SBH 2012 sekaligus mencerminkan adanya perubahan pola konsumsi masyarakat dibandingkan dengan hasil SBH sebelumnya. SBH 2012 dilaksanakan di 82 kota, yang terdiri dari 33 ibukota provinsi dan 49 kota besar lainnya. Dari 82 kota tersebut, 66 kota merupakan cakupan kota SBH lama dan 16 merupakan kota baru. Survei ini hanya dilakukan di daerah perkotaan (urban area) dengan total sampel sebanyak 13.608 Blok Sensus dan total sampel rumahtangga sebanyak 136.080. SBH 2012 dilaksanakan secara triwulanan selama tahun 2012 sehingga setiap triwulan terdapat 34.020 sampel rumahtangga. Paket komoditas nasional hasil SBH 2012 terdiri dari 862 komoditas. Paket komoditas terbanyak ada di Jakarta yaitu 462 komoditas, dan yang palling sedikit di Singaraja sebanyak 225 komoditas. Berdasarkan hasil pemantauan BPS di Kota Kendari pada September 2016 tercatat deflasi sebesar 0,01 persen, atau terjadi penurunan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 121,66 pada Agustus 2016 menjadi 121,65 pada September 2016. Tingkat inflasi tahun kalender (Januari-September) 2016 3,04 persen dan tingkat inflasi tahun ke tahun (September 2016 terhadap September 2015) sebesar 3,09 persen. Deflasi yang yang terjadi di Kota Kendari tercatat disebabkan oleh turunnya indeks harga pada kelompok bahan makanan 1,60 persen. Sementara kelompok yang tercatat inflasi yaitu sandang 2,11 persen; makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau 0,86 persen; transpor, komunikasi dan jasa keuangan 0,53 persen; pendidikan, rekreasi dan olahraga 0,22; kesehatan 0,08 serta perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar 0,06 persen . Beberapa komoditas yang mengalami penurunan harga pada September 2016 antara lain: sawi hijau; kol putih/kubis; daun singkong; tomat sayur; bayam; kangkung; jantung pisang; daun kelor; wortel serta papaya muda. Sedangkan komoditas yang mengalami kenaikan harga adalah celana panjang jeans pria; baju anak stelan; jaket pria; ayam hidup; tas sekolah; kelapa; dokter gigi; anggur; celana dalam wanita serta kerang . Kelompok komoditas yang memberikan andil/sumbangan deflasi pada September 2016, yaitu: kelompok bahan makanan -0,39. Sedangkan yang memberikan sumbangan positif yaitu kelompok sandang 0,15 persen; kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan 0,11; kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau 0,09 persen; kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga 0,02; kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar 0,01 serta kelompok kesehatan 0,004.
2
Berita Resmi Statistik BPS Provinsi Sulawesi Tenggara No. 52/10/Th. XIX, 3 Oktober 2016
Tabel 1 IHK dan Tingkat Inflasi Kota Kendari September 2016, Tahun Kalender 2016, dan Tahun ke Tahun 2016, Menurut Kelompok Pengeluaran (2012=100) IHK Kelompok Pengeluaran
(1)
September 2015
Desember 2015
September 2016
Inflasi Bulan September 2016 1)
(2)
(3)
(4)
(5)
Laju Inflasi Tahun Kalender 2016 2)
Inflasi Tahun Ke Tahun 3)
(6)
(7)
U m u m
118,00
118,06
121,65
-0,01
3,04
3,09
1
Bahan Makanan
122,10
121,01
126,69
-1,60
4,69
3,76
2
Makanan Jadi, minuman, Rokok & Tembakau
118,60
119,95
127,94
0,86
6,66
7,88
3
Perumahan, Air, Listrik, Gas dan Bahan bakar
122,15
122,93
123,32
0,06
0,32
0,96
4
Sandang
98,90
98,16
104,71
2,11
6,67
5,87
5
Kesehatan
113,39
113,66
119,83
0,08
5,43
5,68
6
Pendidikan, Rekreasi dan Olah raga
105,98
105,92
114,40
0,22
8,01
7,94
7
Transpor & Komunikasi dan Jasa Keuangan
121,25
121,39
120,94
0,53
-0,37
-0,26
1) 2) 3)
Persentase perubahan IHK bulan September 2016 terhadap IHK bulan sebelumnya Persentase perubahan IHK bulan September 2016 terhadap IHK bulan Desember 2015 Persentase perubahan IHK bulan September 2016 terhadap IHK bulan September 2015
Gambar 1 Perkembangan Inflasi/Deflasi Kota Kendari (2012=100), September 2015 – September 2016 8.00 6.00
2015
2016
4.00 2.00 0.00 9
10
11
12
1
2
3
4
5
6
7
8
9
-2.00 -4.00 BULAN -6.00 -8.00
UMUM Makanan Jadi, minuman, Rokok dan Tembakau Sandang Pendidikan, Rekreasi dan Olah raga
Bahan Makanan Perumahan, Air, Listrik, Gas dan Bahan bakar Kesehatan Transpor & Komunikasi dan Jasa Keuangan
Berita Resmi Statistik BPS Provinsi Sulawesi Tenggara No. 52/10/Th. XIX, 3 Oktober 2016
3
Tabel 2 Perkembangan Inflasi dan Laju Inflasi Kota Kendari dan Nasional Bulan Januari 2015 – September 2016 (2012 = 100,00) Bulan (1)
4
Inflasi (%) Kota Kendari Nasional
Laju Inflasi (%) Kota Kendari Nasional
(2)
(3)
(4)
(5)
Januari
-0,96
-0,24
-0,96
-0,25
Februari
-0,91
-0,36
-1,86
-0,61
Agustus
0,57
-0,17
-1,30
-0,43
April
-0,03
0,36
-1,33
-0,08
Mei
0,64
0,50
-0,70
0,42
Juni
0,28
0,54
-0,42
0,96
Juli
0,75
0,93
0,33
1,90
Agustus
0,64
0,39
0,97
2,29
September
0,61
-0,05
1,58
2,24
Oktober
-0,36
-0,08
1,22
2,16
November
-0,10
0,21
1,12
2,37
Desember
0,51
0,96
1,64
3,35
Januari
1,49
0,51
1,49
0,51
Februari
0,07
-0,09
1,56
0,42
Maret
0,23
0,19
1,80
0,62
April
-0,62
-0,45
1,16
0,16
Mei
0,15
0,24
1,31
0,40
Juni
0,93
0,66
2,25
1,06
Juli
0,77
0,69
3,04
1,76
Agustus
0,01
-0,02
3,05
1,74
September
-0,01
0,23
3,04
1,97
Berita Resmi Statistik BPS Provinsi Sulawesi Tenggara No. 52/10/Th. XIX, 3 Oktober 2016
Tabel 3 Sumbangan Kelompok Pengeluaran terhadap Inflasi di Kota Kendari Agustus 2016 dan September 2016 (2012=100)
No.
Andil Inflasi (%)
Kelompok Pengeluaran Agustus
September
(1)
(2)
(3)
Bahan Makanan Makanan Jadi, Minuman, Rokok & Tembakau Perumahan, Air, Listrik, Gas & Bahan Bakar Sandang Kesehatan Pendidikan, Rekreasi & Olahraga Transpor, Komunikasi & Jasa Keuangan
0,01 -0,36 0,10 0,07 0,07 0,06 0,03 0,03
UMUM 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
-0,01 -0,39 0,09 0,01 0,15 0,004 0,02 0,11
Gambar 2 Sumbangan Kelompok Pengeluaran Terhadap Inflasi Kota Kendari (2012=100) September 2016 (Persen) 0.20
0,15 0,11 0,09
0.10
0,01
0,004 0,02
0.00
0,01 0.10 UMUM Bahan Makanan Makanan Jadi, minuman, Rokok dan Tembakau Perumahan, Air, Listrik, Gas dan Bahan bakar Sandang Kesehatan Pendidikan, Rekreasi dan Olah raga Transpor & Komunikasi dan Jasa Keuangan
0.20
0.30
0.40
0,39
0.50
URAIAN MENURUT KELOMPOK PENGELUARAN 1. Bahan Makanan Kelompok bahan makanan pada September 2016 tercatat deflasi 1,60 persen atau terjadi penurunan indeks dari 128,75 pada Agustus 2016 menjadi 126,69 pada September 2016.
Berita Resmi Statistik BPS Provinsi Sulawesi Tenggara No. 52/10/Th. XIX, 3 Oktober 2016
5
Dari sebelas subkelompok bahan makanan, tercatat tujuh subkelompok diantaranya deflasi dan empat subkelompok tercatat inflasi. Subkelompok yang tercatat deflasi adalah subkelompok sayur-sayuran 9,20; ikan diawetkan 2,98; ikan segar 1,93; buah-buahan 1,33; bumbu-bumbuan 1,03; kacang-kacangan 0,32 serta telur, susu dan hasil-hasilnya 0,04. Sedangkan subkelompok yang mengalami inflasi adalah daging dan hasil-hasilnya 4,89; lemak dan minyak 2,81; padi-padian, umbi-umbian dan hasilnya 0,09 serta bahan makanan lainnya 0,02. Kelompok ini pada September 2016 memberikan sumbangan deflasi sebesar 0,39 persen. Komoditas yang dominan
memberikan
sumbangan
deflasi
antara
lain:
ekor
kuning,
bayam
dan
kembung/gembung/banyar/gembolo/aso-aso masing-masing 0,05 persen; kangkung, jantung pisang, tomat sayur dan sawi hijau masing-masing 0,04 persen serta daun singkong 0,03 persen. 2. Makanan Jadi, Minuman, Rokok dan Tembakau Kelompok ini pada September 2016 tercatat inflasi 0,86 persen atau terjadi kenaikan indeks dari 126,85 pada Agustus 2016 menjadi 127,94 pada September 2016. Satu subkelompok tercatat deflasi pada September 2016 yaitu minuman yang tidak beralkohol 0,22 persen. Sedangkan subkelompok yang mengalami inflasi adalah subkelompok tembakau dan minuman beralkohol 3,26 persen dan makanan jadi 0,06 persen. Kelompok ini pada September 2016 secara keseluruhan memberikan sumbangan inflasi sebesar 0,09 persen. Komoditas yang dominan memberikan sumbangan inflasi yaitu rokok kretek filter 0,05 serta rokok putih dan rokok kretek masing-masing 0,02 persen. 3.
Perumahan, Air, Listrik, Gas dan Bahan Bakar Kelompok ini pada September 2016 mencatat inflasi sebesar 0,06 persen atau terjadi kenaikan indeks dari
123,25 pada Agustus 2016 menjadi 123,32 pada September 2016. Dari empat subkelompok, tercatat dua subkelompok tecatat deflasi dan dua subkelompok tercatat inflasi. Subkelompok yang tercatat deflasi adalah subkelompok penyelenggaraan rumahtangga 0,24 persen serta subkelompok biaya tempat tinggal 0,12 persen. Sedangkan subkelompok yang mengalami inflasi adalah subkelompok bahan bakar, penerangan dan air 0,38 persen serta subkelompok perlengkapan rumahtangga 0,16 persen. Pada September 2016 kelompok ini secara keseluruhan memberikan sumbangan inflasi sebesar 0,01 persen. Komoditas yang dominan memberikan sumbangan inflasi yaitu: tarip listrik 0,04 persen serta papan dan panci masing-masing 0,01 persen. 4. S a n d a n g Kelompok sandang pada September 2016 tercatat inflasi sebesar 2,11 persen, atau terjadi kenaikan indeks dari 102,55 pada Agustus 2016 menjadi 104,71 pada September 2016.
6
Berita Resmi Statistik BPS Provinsi Sulawesi Tenggara No. 52/10/Th. XIX, 3 Oktober 2016
Semua subkelompok tercatat inflasi pada September 2016 yaitu, subkelompok sandang laki-laki 5,27 persen; sandang wanita 1,65 persen; barang pribadi dan sandang lainnya 0,83 persen serta sandang anak-anak 0,74 persen. Kelompok ini pada September 2016 secara keseluruhan memberikan sumbangan/andil inflasi sebesar 0,15 persen. Komoditas yang dominan memberikan sumbangan positif yaitu celana panjang jeans pria 0,07 persen dan baju anak stelan 0,02 persen. 5. K e s e h a t a n Kelompok kesehatan pada September 2016 tercatat inflasi 0,08 persen, atau terjadi kenaikan indeks dari 119,73 Agustus 2016 menjadi 119,83 pada September 2016. Subkelompok perawatan jasmani dan kosmetika mengalami deflasi 0,15. Sementara dua subkelompok yang tercatat inflasi pada September 2016 yaitu jasa kesehatan 0,54 persen dan subkelompok obat-obatan 0,10 persen. sedang subkelompok jasa perawatan jasmani tidak mengalami perubahan atau relatif stabil. Kelompok ini pada September 2016 secara keseluruhan memberikan sumbangan/andil inflasi sebesar 0,004 persen. Komoditas yang dominan memberikan sumbangan positif yaitu dokter gigi 0,05 persen; sabun mandi dan pasta gigi masing-maisng 0,002 persen. 6. Pendidikan, Rekreasi dan Olahraga Kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga pada September 2016 tercatat inflasi 0,22 persen, atau terjadi kenaikan indeks dari 114,15 pada Agustus 2016 menjadi 114,40 pada September 2016. Subkelompok yang tercatat inflasi pada September 2016, yaitu subkelompok perlengkapan/peralatan pendidikan 1,09 persen. Sementara subkelompok rekreasi mengalami deflasi 0,02 persen, sedang subkelompok pendidikan; kursus-kursus/pelatihan dan olahraga tidak mengalami perubahan atau relatif stabil. Kelompok ini pada September 2016 secara keseluruhan memberikan sumbangan/andil inflasi sebesar 0,02 persen. Komoditas yang dominan memberikan sumbangan positif, yaitu tas sekolah 0,014 persen; buku tulis bergaris 0,003 persen serta pulpen/bollpoint 0,001 persen. 7. Transpor, Komunikasi dan Jasa Keuangan Kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan pada September 2016 tercatat inflasi 0,53 persen atau terjadi kenaikan indeks dari 120,30 pada Agustus 2016 menjadi 120,94 pada September 2016. Subkelompok yang tercatat inflasi adalah subkelompok komunikasi dan pengiriman 2,27 persen; sarana dan penunjang transpor 0,05 persen serta transpor 0,03 persen. Sedangkan subkelompok jasa keuangan tidak mengalami perubahan atau relatif stabil. Secara keseluruhan kelompok ini pada September 2016 memberikan sumbangan inflasi 0,11 persen. Komoditas yang dominan memberikan sumbangan/andil positif adalah tarip pulsa ponsel 0,123 persen serta mobil dan angkutan udara masing-masing 0,003 persen. /////////////////////////////////////////////////////////////////////////////////////////////////////////
Berita Resmi Statistik BPS Provinsi Sulawesi Tenggara No. 52/10/Th. XIX, 3 Oktober 2016
7
Tabel 3 IHK dan Inflasi Kota Kendari Menurut Kelompok dan Sub Kelompok Bulan September 2016 (2012 = 100,00) No.
Kelompok/Sub kelompok (1)
A I
II
III
IV
V
VI
VII
8
UMUM BAHAN MAKANAN Padi-padian, Umbi-umbian dan Hasilnya Daging dan Hasil-hasilnya Ikan Segar Ikan Diawetkan Telur, Susu dan Hasil-hasilnya Sayur-sayuran Kacang – kacangan Buah – buahan Bumbu – bumbuan Lemak dan Minyak Bahan Makanan Lainnya MAKANAN JADI, MINUMAN, ROKOK DAN TEMBAKAU Makanan Jadi Minuman yang Tidak Beralkohol Tembakau dan Minuman Beralkohol PERUMAHAN, AIR, LISTRIK, GAS DAN BAHAN BAKAR Biaya Tempat Tinggal Bahan Bakar, Penerangan dan Air Perlengkapan Rumahtangga Penyelenggaraan Rumahtangga SANDANG Sandang Laki-laki Sandang Wanita Sandang Anak-anak Barang Pribadi dan Sandang Lain KESEHATAN Jasa Kesehatan Obat-obatan Jasa Perawatan Jasmani Perawatan Jasmani dan Kosmetika PENDIDIKAN, REKREASI DAN OLAH RAGA Pendidikan Kursus-kursus / Pelatihan Perlengkapan / Peralatan Pendidikan Rekreasi Olahraga TRANSPOR, KOMUNIKASI DAN JASA KEUANGAN Transpor Komunikasi Dan Pengiriman Sarana dan Penunjang Transpor Jasa Keuangan
IHK
Inflasi %
(2)
(3)
121,65
-0,01
126,69 123,22 124,30 131,57 143,15 124,22 117,03 113,54 110,89 155,23 124,70 121,07 127,94 124,79 120,25 141,78 123,32 112,22 161,40 109,60 122,41 104,71 100,86 108,22 115,21 96,67 119,83 114,48 107,60 118,06 129,71 114,40 113,79 148,24 105,60 111,56 105,16 120,94 130,61 99,11 117,96
-1,60 0,09 4,89 -1,93 -2,98 -0,04 -9,20 -0,32 -1,33 -1,03 2,81 0,02 0,86 0,06 -0,22 3,26 0,06 -0,12 0,38 0,16 -0,24 2,11 5,27 1,65 0,74 0,83 0,08 0,54 0,10 0,00 -0,15 0,22 0,00 0,00 1,09 -0,02 0,00 0,53 0,03 2,27 0,05
121,00
0,00
Berita Resmi Statistik BPS Provinsi Sulawesi Tenggara No. 52/10/Th. XIX, 3 Oktober 2016
PERBANDINGAN INFLASI TAHUNAN Deflasi Kota Kendari September 2016 tercatat 0,01 persen dan tahun kalender (Januari - September) 2016 tercatat 3,04 persen dan tingkat inflasi tahun ke tahun (September 2016 terhadap September 2015) tercatat 3,09 persen. Sedangkan tingkat inflasi pada periode yang sama September 2015 tercatat 0,61 persen, tahun kalender (Januari – September) 2015 sebesar 1,58 persen dan tingkat inflasi tahun ke tahun untuk September 2015 terhadap September 2014 tercatat 6,86 persen. Tabel 4 Inflasi Bulanan, Tahun kalender, Tahun ke Tahun, 2014- 2016 Inflasi (1)
2013
2014
2015
2016
(2)
(3)
(4)
(5)
1.
September
-0,82
-0,13
0,61
-0,01
2.
(Januari - September) tahun kalender
7,21
2,10
1,58
3,04
3.
September terhadap September (year on year)
7,30
1,05
6,86
3,09
(tahun n)
(tahun n-1)
PERBANDINGAN ANTAR KOTA Pada September 2016 di Kota Kendari tercatat deflasi sebesar 0,01 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 121,65. Dari 82 kota IHK, dua puluh empat kota tercatat deflasi dan lima puluh delapan kota tercatat inflasi. Deflasi terbesar tercatat di Pontianak 1,06 persen dengan IHK 133,94 dan deflasi terendah tercatat di Kendari 0,01 persen dengan IHK 121,65. Sementara inflasi tertinggi tercatat di Sibolga 1,85 persen dengan IHK 129,12 dan inflasi terendah tercatat di Purwokerto dan Banyuwangi sebesar 0,02 persen dengan masing-masing IHK 121,81 dan 121,84.
Perandingan Antarkota di Pulau Sumatera Kota-kota IHK di wilayah Pulau Sumatera yang berjumlah 23 kota, pada September 2016, empat kota tercatat deflasi dan sembilan belas kota tercatat inflasi. Deflasi tertinggi tercatat di Tanjung Pandan 0,68 persen dengan IHK 131,70 dan deflasi terendah tercatat di Bungo 0,06 persen dengan IHK 123,02. (lihat Tabel 5).
Berita Resmi Statistik BPS Provinsi Sulawesi Tenggara No. 52/10/Th. XIX, 3 Oktober 2016
9
Tabel 5 Perbandingan Indeks dan Inflasi September 2016 Kota-Kota di Pulau Sumatera dengan Nasional (2012=100)
KOTA (1)
10
September IHK
Inflasi/Deflasi (%)
(2)
(3)
1. 2.
Meulaboh
124,85
0,83
Banda Aceh
118,94
0,78
3.
Lhoksesmawe
121,52
1,44
4.
Sibolga
129,12
1,85
5.
Pematang Siantar
129,51
0,29
6.
Medan
130,29
1,32
7. 8.
Padangsidimpsan
123,75
0,83
Padang
131,16
0,58
9.
Bukittinggi
125,20
1,11
10.
Tembilahan
129,02
-0,22
11.
Pekanbaru
125,12
0,94
12.
Dumai
125,91
0,64
13.
Bungo
123,02
-0,06
14.
Jambi
124,65
-0,17
15.
Palembang
123,53
0,24
16.
Lubuklinggau
122,72
0,79
17.
Bengkulu
134,05
0,07
18.
Bandar Lampung
125,16
0,30
19.
Metro
133,06
0,15
20.
Tanjung Pandan
131,70
-0,68
21.
Pangkal Pinang
130,56
0,64
22. 23.
Batam
125,34
0,35
Tanjung Pinang
125,04
0,13
NASIONAL
125,41
0,22
Berita Resmi Statistik BPS Provinsi Sulawesi Tenggara No. 52/10/Th. XIX, 3 Oktober 2016
Perbandingan Antarkota di Pulau Jawa Pada September 2016 kota-kota IHK di wilayah Pulau Jawa tiga kota tercatat deflasi dan dua puluh tiga kota tercatat inflasi. Deflasi tertinggi tercatat di Yogyakarta 0,16 persen dengan IHK 122,33 dan terendah tercatat di Cilegon 0,12 persen dengan IHK 129,06 (lihat Tabel 6). Tabel 6 Perbandingan Indeks dan Inflasi September 2016 Kota-Kota di Pulau Jawa dengan Nasional (2012=100) September
KOTA IHK
Inflasi/Deflasi (%)
(2)
(3)
125,32
0,18
124,37
0,09
123,99
0,10
123,67
0,14
120,61
0,28
121,86
0,26
123,64
0,37
123,44
0,12
126,96
0,05
121,81 129,70 121,43
0,02 0,04 0,06
123,60
0,13
121,91
0,07
122,33 121,37 121,84 121,78
-0,16 0,22 0,02 0,04
121,58
0,21
125,31
0,17
122,31
-0,14
121,65
0,16
124,88
0,18
131,90
0,40
25.
DKI Jakarta Bogor Sukabumi Bandung Cirebon Bekasi Depok Tasikmalaya Cilacap Purwokerto Kudus Surakarta Semarang Tegal Yogyakarta Jember Banyuwangi Sumenep Kediri Malang Probolinggo Madiun Surabaya Tangerang Cilegon
129,06
-0,12
26.
Serang
132,21
0,51
NASIONAL
125,41
0,22
(1)
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24.
Berita Resmi Statistik BPS Provinsi Sulawesi Tenggara No. 52/10/Th. XIX, 3 Oktober 2016
11
Perbandingan Antarkota Wilayah Luar Pulau Jawa, Sumatera dan Sulawesi Pada September 2016 dari kota-kota IHK di wilayah luar Pulau Jawa, Sumatera dan Sulawesi tercatat 13 kota tercatat deflasi dan 9 kota tercatat inflasi. Deflasi tertinggi tercatat di Pontianak 1,06 persen dengan IHK 133,94 dan terendah tercatat di Sorong 0,02 persen dengan IHK 127,35. (lihat Tabel 7). Tabel 7 Perbandingan Indeks dan Inflasi September 2016 Kota-Kota di Luar Pulau Sumatera, Jawa dan Sulawesi dengan Nasional (2012=100) September
KOTA IHK
Inflasi/Deflasi (%)
(2)
(3)
Singaraja Denpasar Mataram Bima Maumere Kupang Pontianak Singkawang Sampit Palangkaraya Tanjung Banjarmasin Balikpapan Samarinda Tarakan Ambon Tual Ternate Manokwari Sorong Merauke Jayapura
133,64
0,07
122,15
0,26
122,64
-0,66
129,12
-0,45
118,41
1,20
125,41
-0,37
133,94
-1,06
124,95
-0,75
125,32
-0,46
121,98 125,24 125,44
0,11 -0,45 0,11
129,88
0,21
127,49
-0,20
135,10 123,93 137,15 129,78
-0,44 -0,11 -0,71 0,09
120,79
-0,67
127,35
-0,02
130,76
0,27
126,84
0,55
NASIONAL
125,41
0,22
(1)
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22.
Perbandingan Antarkota di Pulau Sulawesi Pada September 2016 kota IHK di wilayah Pulau Sulawesi empat kota tercatat deflasi dan tujuh kota tercatat inflasi. Deflasi tertinggi tercatat di Manado 0,68 persen dengan IHK 124,02 dan terendah di Kendari 0,01 persen dengan IHK 121,65.
12
(lihat Tabel 8).
Berita Resmi Statistik BPS Provinsi Sulawesi Tenggara No. 52/10/Th. XIX, 3 Oktober 2016
Tabel 8 Perbandingan Indeks dan Inflasi September 2016 Kota-Kota di Pulau Sulawesi dengan Nasional (2012=100) September IHK
Inflasi/Deflasi (%)
(2)
(3)
Manado Palu Bulukumba Watampone Makassar Pare-Pare Palopo Kendari Baubau Gorontalo Mamuju
124,02 126,24 129,02
-0,68 0,59 0,60
120,08
0,30
125,50 120,52 123,02 121,65 129,58 120,98 123,94
0,41 -0,50 0,05 -0,01 0,27 -0,40 0,32
NASIONAL
125,41
0,22
(1)
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11.
Berita Resmi Statistik BPS Provinsi Sulawesi Tenggara No. 52/10/Th. XIX, 3 Oktober 2016
13
Badan Pusat Statistik Provinsi Sulawesi Tenggara
Informasi lebih lanjut hubungi: Ir. Surianti Toar, MS Telp 0401 3121751-3135363 Fax 0401 3122355 Email:
[email protected]
14
Berita Resmi Statistik BPS Provinsi Sulawesi Tenggara No. 52/10/Th. XIX, 3 Oktober 2016