No. 01/5/Th. XIX, 2 Mei 2016
PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI KOTA KENDARI APRIL 2016 DEFLASI 0,62 PERSEN
Deflasi Kota Kendari bulan April tahun 2016, tercatat sebesar 0,62 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) 119,43. Secara nasional dari 82 kota yang menghitung inflasi, lima kota tercatat inflasi dan tujuh puluh tujuh kota tercatat deflasi. Inflasi tertinggi tercatat di Kota Tarakan (Provinsi Kalimantan Timur) 0,45 persen dan inflasi terendah tercatat di Kota Banjarmasin 0,04 persen. Sementara itu deflasi terbesar tercatat di Kota Sibolga (Provinsi Sumatera Utara) 1,79 persen.
Deflasi yang terjadi di Kota Kendari tercatat disebabkan oleh turunnya indeks harga pada kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan 1,69 persen; bahan makanan 0,93 serta perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar 0,68 persen. Sementara kelompok yang tercatat inflasi yaitu sandang 0,86 persen; pendidikan, rekreasi dan olahraga 0,63; kesehatan 0,53; makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau 0,11 persen.
Komoditas yang memberikan sumbangan deflasi adalah bensin; kembung/gembung/banyar/gembolo/asoaso; batu; angkutan udara; jantung pisang; tarip listrik; cabai rawit; pasir; cakalang/sisik serta ekor kuning.
Komoditas yang memberikan sumbangan inflasi terbesar adalah bawang merah; layang/benggol; terong panjang; kangkung; bawang putih; tomat buah; sandal; bimbingan belajar; tembang serta celana dalam pria.
Dari sebelas kota di Pulau Sulawesi, semua kota tercatat deflasi. Deflasi tertingi tercatat di Kota Manado (Provinsi Sulawesi Utara) 0,87 persen dengan IHK 122,84 dan deflasi terendah tercatat di Kota Mamuju (Provinsi Sulawesi Barat) 0,09 persen dengan IHK 122,12
Tingkat inflasi Kota Kendari tahun kalender (Januari-April) 2016 tercatat 1,16 persen dan tingkat inflasi tahun ke tahun (April 2016 terhadap April 2015) 4,20 persen.
Laju inflasi periode yang sama tahun kalender (Januari-April) 2015 -1,33 persen dan laju inflasi year on year (April 2015 terhadap April 2014) tercatat sebesar 6,69 persen.
Deflasi Nasional April 2016 tercatat 0,45 persen, laju inflasi (Januari – April 2016) tercatat 0,16 persen dan laju inflasi year on year (April 2016 terhadap April 2015) tercatat 3,60 persen.
Berita Resmi Statistik BPS Provinsi Sulawesi Tenggara No. 01/5/Th. XIX, 2 Mei 2016
1
Indeks Harga Konsumen (IHK) merupakan salah satu indikator ekonomi yang sering digunakan untuk mengukur tingkat perubahan harga (inflasi/deflasi) di tingkat konsumen, khususnya di daerah perkotaan. Perubahan IHK dari waktu ke waktu menunjukkan pergerakan harga dari paket komoditas yang dikonsumsi oleh rumah tangga. Di Indonesia, tingkat inflasi diukur dari persentase perubahan IHK dan diumumkan ke publik setiap awal bulan (hari kerja pertama) oleh Badan Pusat Statistik (BPS). Mulai Januari 2014, pengukuran inflasi di Indonesia menggunakan IHK tahun dasar 2012=100. Ada beberapa perubahan yang mendasar dalam penghitungan IHK baru (2012=100) dibandingkan IHK lama (2007=100), khususnya mengenai cakupan kota, paket komoditas, dan diagram timbang. Perubahan tersebut didasarkan pada Survei Biaya Hidup (SBH) 2012 yang dilaksanakan oleh BPS, yang merupakan salah satu bahan dasar utama dalam penghitungan IHK. Hasil SBH 2012 sekaligus mencerminkan adanya perubahan pola konsumsi masyarakat dibandingkan dengan hasil SBH sebelumnya. SBH 2012 dilaksanakan di 82 kota, yang terdiri dari 33 ibukota provinsi dan 49 kota besar lainnya. Dari 82 kota tersebut, 66 kota merupakan cakupan kota SBH lama dan 16 merupakan kota baru. Survei ini hanya dilakukan di daerah perkotaan (urban area) dengan total sampel sebanyak 13.608 Blok Sensus dan total sampel rumahtangga sebanyak 136.080. SBH 2012 dilaksanakan secara triwulanan selama tahun 2012 sehingga setiap triwulan terdapat 34.020 sampel rumahtangga. Paket komoditas nasional hasil SBH 2012 terdiri dari 862 komoditas. Paket komoditas terbanyak ada di Jakarta yaitu 462 komoditas, dan yang palling sedikit di Singaraja sebanyak 225 komoditas. Berdasarkan hasil pemantauan BPS di Kota Kendari pada April 2016 tercatat deflasi sebesar 0,62 persen, atau terjadi penurunan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 120,18 pada Maret 2016 menjadi 119,43 pada April 2016. Tingkat inflasi tahun kalender (Januari-April) 2016 1,16 persen dan tingkat inflasi tahun ke tahun (April 2016 terhadap April 2015) sebesar 4,20 persen. Deflasi yang terjadi di Kota Kendari tercatat disebabkan oleh turunnya indeks harga pada kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan 1,69; bahan makanan 0,93 serta perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar 0,68. Sementara kelompok yang tercatat inflasi yaitu sandang 0,86 persen; pendidikan,rekreasi, dan olah raga 0,63; kesehatan 0,53 persen serta makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau 0,11 persen . Beberapa komoditas yang mengalami kenaikan harga pada April 2016 antara lain: bawang merah; sandal karet; baju batik; celana dalam pria; sandal; kangkung; tomat buah; bawang putih; terong panjang serta daun kacang panjang muda. . Sedangkan komoditas yang mengalami penurunan harga adalah cabai merah; kentang; wortel; ketimun; baju kaos berkerah; cabai rawit; jantung pisang; batu; solar serta teri. Kelompok komoditas yang memberikan andil/sumbangan deflasi pada April 2016, yaitu: kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan -0,36; kelompok bahan makanan -0,22 serta kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar -0,17. Sedangkan yang memberikan sumbangan positif yaitu kelompok sandang 0,06 persen; kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga 0,04; kelompok kesehatan 0,02 serta kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau 0,01 persen.
2
Berita Resmi Statistik BPS Provinsi Sulawesi Tenggara No. 01/5/Th. XIX, 2 Mei 2016
Tabel 1 IHK dan Tingkat Inflasi Kota Kendari April 2016, Tahun Kalender 2016, dan Tahun ke Tahun 2016, Menurut Kelompok Pengeluaran (2012=100) IHK April 2015
Desember 2015
April 2016
Inflasi Bulan April 2016 1)
(2)
(3)
(4)
(5)
U m u m
114,62
118,06
119,43
-0,62
1,16
4,20
1
Bahan Makanan
111,29
121,01
126,17
-0,93
4,26
13,37
2
Makanan Jadi, minuman, Rokok & Tembakau
113,73
119,95
123,58
0,11
3,03
8,66
3
Perumahan, Air, Listrik, Gas dan Bahan bakar
121,47
122,93
122,18
-0,68
-0,61
0,58
4
Sandang
98,18
98,16
101,70
0,86
3,61
3,59
5
Kesehatan
111,92
113,66
117,72
0,53
3,57
5,18
6
Pendidikan, Rekreasi dan Olah raga
103,43
105,92
107,59
0,63
1,58
4,02
7
Transpor & Komunikasi dan Jasa Keuangan
121,69
121,39
118,54
-1,69
-2,35
-2,59
Kelompok Pengeluaran
(1)
1) 2) 3)
Laju Inflasi Tahun Kalender 2016 2)
Inflasi Tahun Ke Tahun 3)
(6)
(7)
Persentase perubahan IHK bulan April 2016 terhadap IHK bulan sebelumnya Persentase perubahan IHK bulan April 2016 terhadap IHK bulan Desember 2015 Persentase perubahan IHK bulan April 2016 terhadap IHK bulan April 2015
Gambar 1 Perkembangan Inflasi/Deflasi Kota Kendari (2012=100), April 2015 – April 2016
Berita Resmi Statistik BPS Provinsi Sulawesi Tenggara No. 01/5/Th. XIX, 2 Mei 2016
3
Tabel 2 Perkembangan Inflasi dan Laju Inflasi Kota Kendari dan Nasional Bulan Januari 2015 – April 2016 (2012 = 100,00) Bulan (1)
Inflasi (%) Kota Kendari Nasional
Laju Inflasi (%) Kota Kendari Nasional
(2)
(3)
(4)
(5)
Januari
-0,96
-0,24
-0,96
-0,25
Maret
-0,91
-0,36
-1,86
-0,61
Maret
0,57
-0,17
-1,30
-0,43
April
-0,03
0,36
-1,33
-0,08
Mei
0,64
0,50
-0,70
0,42
Juni
0,28
0,54
-0,42
0,96
Juli
0,75
0,93
0,33
1,90
Agustus
0,64
0,39
0,97
2,29
September
0,61
-0,05
1,58
2,24
Oktober
-0,36
-0,08
1,22
2,16
November
-0,10
0,21
1,12
2,37
Desemberi
0,51
0,96
1,64
3,35
Januari
1,49
0,51
1,49
0,51
Maret
0,07
-0,09
1,56
0,42
Maret
0,23
0,19
1,80
0,62
April
-0,62
-0,45
1,16
0,16
Tabel 3 Sumbangan Kelompok Pengeluaran terhadap Inflasi di Kota Kendari Maret 2016 dan April 2016 (2012=100)
No.
Kelompok Pengeluaran Maret
April
(2)
(3)
UMUM
0,23
-0,62
Bahan Makanan Makanan Jadi, Minuman, Rokok & Tembakau Perumahan, Air, Listrik, Gas & Bahan Bakar Sandang Kesehatan Pendidikan, Rekreasi & Olahraga Transpor, Komunikasi & Jasa Keuangan
0,05 0,08 0,02 0,09 0,02 0,00 -0,03
-0,22 0,01 -0,17 0,06 0,02 0,04 -0,36
(1)
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
4
Andil Inflasi (%)
Berita Resmi Statistik BPS Provinsi Sulawesi Tenggara No. 01/5/Th. XIX, 2 Mei 2016
Gambar 2 Sumbangan Kelompok Pengeluaran Terhadap Inflasi Kota Kendari (2012=100) April 2016 (Persen)
URAIAN MENURUT KELOMPOK PENGELUARAN 1. Bahan Makanan Kelompok bahan makanan pada April 2016 tercatat deflasi 0,93 persen atau terjadi penurunan indeks dari 127,35 pada Maret 2016 menjadi 126,17 pada April 2016. Dari sebelas subkelompok bahan makanan, tercatat enam subkelompok diantaranya deflasi dan lima subkelompok tercatat inflasi. Subkelompok yang tercatat deflasi adalah subkelompok ikan diawetkan 3,47; ikan segar 2,72; daging dan hasil-hasilnya 1,93; sayur-sayuran 1,55; telur, susu dan hasil-hasilnya 0,71 serta padi-padian, umbiumbian dan hasilnya 0,24. Sedangkan subkelompok yang mengalami inflasi adalah subkelompok buah-buahan 3,10; bumbu-bumbuan 2,43; kacang-kacangan 0,41; bahan makanan lainnya 0,14 serta lemak dan minyak 0,05. Kelompok ini pada April 2016 memberikan sumbangan deflasi sebesar 0,22 persen. Komoditas yang dominan memberikan sumbangan deflasi antara lain: kembung/gembung/banyar/gembolo/aso-aso 0,10 persen; jantung pisang 0,06 persen; cabai rawit 0,05 persen; serta cakalang sisik dan ekor kuning masing-masing 0,03 persen. 2. Makanan Jadi, Minuman, Rokok dan Tembakau Kelompok ini pada April 2016 tercatat inflasi 0,11 persen atau terjadi kenaikan indeks dari 123,44 pada Maret 2016 menjadi 123,58 pada April 2016.
Berita Resmi Statistik BPS Provinsi Sulawesi Tenggara No. 01/5/Th. XIX, 2 Mei 2016
5
Satu subkelompok tercatat deflasi pada April 2016 yaitu minuman yang tidak beralkohol 0,20 persen. Sedangkan subkelompok yang mengalami inflasi adalah subkelompok tembakau dan minuman beralkohol 0,37 persen dan makanan jadi 0,11 persen. Kelompok ini pada April 2016 secara keseluruhan memberikan sumbangan inflasi sebesar 0,01 persen. Komoditas yang dominan memberikan sumbangan inflasi yaitu rokok putih, rokokkretek filter dan roti manis masingmasing 0,004 persen. 3.
Perumahan, Air, Listrik, Gas dan Bahan Bakar Kelompok ini pada April 2016 mencatat deflasi sebesar 0,68 persen atau terjadi penurunan indeks dari
123,02 pada Maret 2016 menjadi 122,18 pada April 2016. Dari empat subkelompok, tercatat tiga subkelompok deflasi dan satu subkelompok inflasi. Subkelompok yang tercatat deflasi adalah subkelompok biaya tempat tinggal 0,96 persen; subkelompok bahan bakar, penerangan dan air 0,79 persen serta subkelompok perlengkapan rumahtangga 0,07 persen. Sedangkan subkelompok yang mengalami inflasi adalah subkelompok penyelenggaraan rumahtangga 0,30 persen. Pada April 2016 kelompok ini secara keseluruhan memberikan sumbangan deflasi sebesar 0,18 persen. Komoditas yang dominan memberikan sumbangan deflasi yaitu: batu 0,08 persen; tarip listrik 0,06 persen serta pasir 0,04 persen. 4. S a n d a n g Kelompok sandang pada April 2016 tercatat inflasi sebesar 0,86 persen, atau terjadi kenaikan indeks darii 100,83 pada Maret 2016 menjadi 101,70 pada April 2016. Semua subkelompok tercatat inflasi pada April 2016 yaitu, subkelompok sandang anak-anak 1,61 persen; sandang laki-laki 0,83 persen; sandang wanita 0,64 persen serta barang pribadi dan sandang lainnya 0,44 persen. Kelompok ini pada April 2016 secara keseluruhan memberikan sumbangan/andil inflasi sebesar 0,06 persen. Komoditas yang dominan memberikan sumbangan positif yaitu sandal 0,03 persen; celana dalam pria 0,02 persen serta celana panjang jeans, sandal karet dan emas perhiasan masing-masing 0,01 persen. 5. K e s e h a t a n Kelompok kesehatan pada April 2016 tercatat inflasi 0,86 persen, atau terjadi kenaikan indeks dari 117,10 Maret 2016 menjadi 117,72 pada April 2016. Dua subkelompok yang tercatat inflasi pada April 2016 yaitu perawatan jasmani dan kosmetik 1,10 persen serta subkelompok obat-obatan 0,12 persen. Sementara subkelompok jasa kesehatan dan jasa perawatan jasmani tidak mengalami perubahan atau relatif stabil. Kelompok ini pada April 2016 secara keseluruhan memberikan sumbangan/andil inflasi sebesar 0,02 persen. Komoditas yang dominan memberikan sumbangan positif, yaitu sabun mandi cair 0,03 persen, shampo dan sabun mandi masing-masing 0,01 persen; hand body lotion 0,002 persen serta vitamin, pelembab dan lipstik 0,001 persen.
6
Berita Resmi Statistik BPS Provinsi Sulawesi Tenggara No. 01/5/Th. XIX, 2 Mei 2016
6. Pendidikan, Rekreasi dan Olahraga Kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga pada April 2016 tercatat inflasi 0,63 persen, atau terjadi kenaikan indeks dari 106,92 pada Maret 2016 menjadi 107,59 pada April 2016. Subkelompok yang tercatat inflasi pada April 2016, yaitu subkelompok kursus-kursus/pelatihan 3,15 persen; subkelompok rekreasi 0,84 persen serta subkelompok perlengkapan/peralatan pendidikan 0,09 persen. Sementara subkelompok pendidikan dan olahraga tidak mengalami perubahan atau relatif stabil. Kelompok ini pada April 2016 secara keseluruhan memberikan sumbangan/andil inflasi sebesar 0,04 persen. Komoditas yang dominan memberikan sumbangan positif, yaitu bimbingan belajar 0,03 persen; rekreasi 0,02 persen; biaya foto copy 0,003 persen serta kertas HVS 0,001 persen. 7. Transpor, Komunikasi dan Jasa Keuangan Kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan pada April 2016 tercatat deflasi 1,69 persen atau terjadi penurunan indeks dari 120,58 pada Maret 2016 menjadi 118,54 pada April 2016. Subkelompok yang tercatat deflasi adalah subkelompok transpor 2,42 persen. Sedangkan yang tercatat inflasi adalah subkelompok sarana dan penunjang transpor 0,14 persen. Sementara subkelompok komunikasi dan pengiriman serta jasa keuangan tidak mengalami perubahan atau relatif stabil. Secara keseluruhan kelompok ini pada April 2016 memberikan sumbangan deflasi 0,36 persen. Komoditas yang dominan memberikan sumbangan/andil negatif adalah bensin 0,28 persen; angkutan udara 0,07 persen serta solar 0,01 persen.
Berita Resmi Statistik BPS Provinsi Sulawesi Tenggara No. 01/5/Th. XIX, 2 Mei 2016
7
Tabel 3 IHK dan Inflasi Kota Kendari Menurut Kelompok dan Sub Kelompok Bulan April 2016 (2012 = 100,00) No.
Kelompok/Sub kelompok (1)
A I
II
III
IV
V
VI
VII
8
UMUM BAHAN MAKANAN Padi-padian, Umbi-umbian dan Hasilnya Daging dan Hasil-hasilnya Ikan Segar Ikan Diawetkan Telur, Susu dan Hasil-hasilnya Sayur-sayuran Kacang – kacangan Buah – buahan Bumbu – bumbuan Lemak dan Minyak Bahan Makanan Lainnya MAKANAN JADI, MINUMAN, ROKOK DAN TEMBAKAU Makanan Jadi Minuman yang Tidak Beralkohol Tembakau dan Minuman Beralkohol PERUMAHAN, AIR, LISTRIK, GAS DAN BAHAN BAKAR Biaya Tempat Tinggal Bahan Bakar, Penerangan dan Air Perlengkapan Rumahtangga Penyelenggaraan Rumahtangga SANDANG Sandang Laki-laki Sandang Wanita Sandang Anak-anak Barang Pribadi dan Sandang Lain KESEHATAN Jasa Kesehatan Obat-obatan Jasa Perawatan Jasmani Perawatan Jasmani dan Kosmetika PENDIDIKAN, REKREASI DAN OLAH RAGA Pendidikan Kursus-kursus / Pelatihan Perlengkapan / Peralatan Pendidikan Rekreasi Olahraga TRANSPOR, KOMUNIKASI DAN JASA KEUANGAN Transpor Komunikasi Dan Pengiriman Sarana dan Penunjang Transpor Jasa Keuangan
IHK
Inflasi %
(2)
(3)
119,43
-0,62
126,17 130,27 112,17 122,54 133,13 125,01 134,05 112,26 110,75 145,47 116,36 118,48 123,58 123,33 115,01 132,12 122,18 111,87 158,02 108,90 121,24 101,70 95,41 107,56 113,67 92,66 117,72 112,49 108,80 118,06 125,42 107,59 99,40 143,24 103,32 111,50 103,61 118,54 128,28 96,01 117,41
-0,93 -0,24 -1,93 -2,72 -3,47 -0,71 -1,55 0,41 3,10 2,43 0,05 0,14 0,11 0,11 -0,20 0,37 -0,68 -0,96 -0,79 -0,07 0,30 0,86 0,83 0,64 1,61 0,44 0,53 0,00 0,12 0,00 1,10 0,63 0,00 3,15 0,09 0,84 0,00 -1,69 -2,42 0,00 0,14
121,00
0,00
Berita Resmi Statistik BPS Provinsi Sulawesi Tenggara No. 01/5/Th. XIX, 2 Mei 2016
PERBANDINGAN INFLASI TAHUNAN Deflasi Kota Kendari April 2016 tercatat 0,62 persen dan tahun kalender (Januari - April) 2016 tercatat 1,16 persen dan tingkat inflasi tahun ke tahun (April 2016 terhadap April 2015) tercatat 4,20 persen. Sedangkan tingkat inflasi pada periode yang sama April 2015 tercatat -0,03 persen, tahun kalender (Januari – April) 2015 sebesar –1,33 persen dan tingkat inflasi tahun ke tahun untuk April 2015 terhadap April 2014 tercatat 6, 69 persen. Tabel 4 Inflasi Bulanan, Tahun kalender, Tahun ke Tahun, 2014- 2016 Inflasi (1)
2014
2015
2016
(2)
(3)
(4)
1.
April
0,08
-0,03
-0,62
2.
(Januari - April) tahun kalender
-0,67
-1,33
1,16
3.
April terhadap April (year on year)
5,01
6,69
4,20
(tahun n)
(tahun n-1)
PERBANDINGAN ANTAR KOTA Pada April 2016 di Kota Kendari tercatat deflasi sebesar 0,62 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 119,43. Dari 82 kota IHK, tujuh puluh tujuh kota tercatat deflasi dan lima kota tercatat inflasi. Deflasi terbesar tercatat di Kota Sibolga 1,79 persen dengan IHK 124,29 dan deflasi terendah tercatat di Kota Singaraja 0,06 persen. Sementara inflasi tertinggi tercatat di Kota Tarakan 0,45 persen dengan IHK 132,98 dan inflasi terendah tercatat di Kota Banjarmasin 0,04 persen dengan IHK 122,84.
Perandingan Antarkota di Pulau Sumatera Kota-kota IHK di wilayah Pulau Sumatera yang berjumlah 23 kota, pada April 2016, semua tercatat deflasi. Deflasi tertinggi tercatat di Kota Sibolga 1,79 persen dengan IHK 124,29 dan deflasi terendah tercatat di Kota Bungo 0,12 persen dengan IHK 121,23. (lihat Tabel 5).
Berita Resmi Statistik BPS Provinsi Sulawesi Tenggara No. 01/5/Th. XIX, 2 Mei 2016
9
Tabel 5 Perbandingan Indeks dan Inflasi April 2016 Kota-Kota di Pulau Sumatera dengan Nasional (2012=100)
KOTA (1)
10
April IHK
Inflasi/Deflasi (%)
(2)
(3)
1. 2.
Meulaboh
122,01
-0,14
Banda Aceh
115,46
-1,09
3.
Lhoksesmawe
117,80
-0,39
4.
Sibolga
124,29
-1,79
5.
Pematang Siantar
126,20
-0,66
6.
Medan
125,87
-1,22
7. 8.
Padangsidimpsan
120,67
-0,69
Padang
127,72
-0,92
9.
Bukittinggi
121,09
-1,59
10.
Tembilahan
127,02
-0,36
11.
Pekanbaru
121,61
-1,26
12.
Dumai
123,43
-0,64
13.
Bungo
121,23
-0,12
14.
Jambi
121,01
-1,45
15.
Palembang
120,82
-0,19
16.
Lubuklinggau
120,37
-0,75
17.
Bengkulu
128,10
-0,84
18.
Bandar Lampung
123,26
-0,76
19.
Metro
130,78
-0,80
20.
Tanjung Pandan
126,79
-0,66
21.
Pangkal Pinang
124,55
-0,95
22. 23.
Batam
121,88
-0,85
Tanjung Pinang
122,47
-1,39
NASIONAL
123,19
- 0,45
Berita Resmi Statistik BPS Provinsi Sulawesi Tenggara No. 01/5/Th. XIX, 2 Mei 2016
Perbandingan Antarkota di Pulau Jawa Pada April 2016 kota-kota IHK di wilayah Pulau Jawa semua kota tercatat deflasi. Deflasi tertinggi tercatat di Kota Serang 0,70 persen dengan IHK 129,22 dan terendah tercatat di Kota Madiun 0,08 persen dengan IHK 120,67 (lihat Tabel 6). Tabel 6 Perbandingan Indeks dan Inflasi April 2016 Kota-Kota di Pulau Jawa dengan Nasional (2012=100) April
KOTA IHK
Inflasi/Deflasi (%)
(2)
(3)
25.
DKI Jakarta Bogor Sukabumi Bandung Cirebon Bekasi Depok Tasikmalaya Cilacap Purwokerto Kudus Surakarta Semarang Tegal Yogyakarta Jember Banyuwangi Sumenep Kediri Malang Probolinggo Madiun Surabaya Tangerang Cilegon
123,41 122,58 122,01 122,21 119,11 119,94 121,50 121,62 124,84 120,76 128,35 120,59 121,74 119,37 120,81 120,43 120,45 120,33 120,73 123,20 121,34 120,67 122,49 130,20 126,31
-0,27 -0,33 -0,50 -0,17 -0,14 -0,61 -0,36 -0,32 -0,38 -0,45 -0,63 -0,19 -0,50 -0,63 -0,16 -0,46 -0,61 -0,39 -0,45 -0,40 -0,16 -0,08 -0,15 -0,66 -0,50
26.
Serang
129,22
-0,70
NASIONAL
123,19
-0,45
(1)
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24.
Berita Resmi Statistik BPS Provinsi Sulawesi Tenggara No. 01/5/Th. XIX, 2 Mei 2016
11
Perbandingan Antarkota Wilayah Luar Pulau Jawa, Sumatera dan Sulawesi Pada April 2016 dari kota-kota IHK di wilayah luar Pulau Jawa, Sumatera dan Sulawesi tercatat 3 kota inflasi dan 19 kota tercatat deflasi. Inflasi tertinggi tercatat di Kota Tarakan 0,45 persen dengan 132,98 dan terendah tercatat di Kota Banjarmasin 0,04 persen dengan IHK 122,84. Sementara deflasi tertinggi tercatat di Kota Ambon 0,87 persen dengan 122,84 dan terendah tercatat di Kota Singaraja 0,06 persen dengan IHK 131,14 (lihat Tabel 7). Tabel 7 Perbandingan Indeks dan Inflasi April 2016 Kota-Kota di Luar Pulau Sumatera, Jawa dan Sulawesi dengan Nasional (2012=100) April
KOTA IHK
Inflasi/Deflasi (%)
(2)
(3)
Singaraja Denpasar Mataram Bima Maumere Kupang Pontianak Singkawang Sampit Palangkaraya Tanjung Banjarmasin Balikpapan Samarinda Tarakan Ambon Tual Ternate Manokwari Sorong Merauke Jayapura
131,14 120,08 121,80 126,99 117,16 125,75 129,89 122,66 123,27 120,34 124,17 122,84 126,16 126,16 132,98 122,84 123,76 126,65 118,06 123,91 119,14 121,15
-0,06 -0,20 -0,51 -0,12 -0,29 0,09 -0,51 -0,19 -0,46 -0,29 -0,16 0,04 -0,40 -0,30 0,45 -0,87 -0,53 -0,42 -0,18 -0,39 -0,53 -0,37
NASIONAL
123,19
-0,45
(1)
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22.
12
Berita Resmi Statistik BPS Provinsi Sulawesi Tenggara No. 01/5/Th. XIX, 2 Mei 2016
Perbandingan Antarkota di Pulau Sulawesi Pada April 2016 kota IHK di wilayah Pulau Sulawesi semua kota tercatat deflasi. Deflasi tertinggi tercatat di Kota Manado 0,87 persen dengan IHK 122,84 dan terendah di Kota Mamuju 0,09 persen dengan IHK 122,12. (lihat Tabel 8). Tabel 8 Perbandingan Indeks dan Inflasi April 2016 Kota-Kota di Pulau Sulawesi dengan Nasional (2012=100) April IHK
Inflasi/Deflasi (%)
(2)
(3)
Manado Palu Bulukumba Watampone Makassar Pare-Pare Palopo Kendari Baubau Gorontalo Mamuju
122,84 123,76 126,65 118,06 123,91 119,14 121,15 119,43 126,00 120,11 122,12
-0,87 -0,53 -0,42 -0,18 -0,39 -0,53 -0,37 -0,62 -0,74 -0,32 -0,09
NASIONAL
123,19
-0,45
(1)
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11.
Berita Resmi Statistik BPS Provinsi Sulawesi Tenggara No. 01/5/Th. XIX, 2 Mei 2016
13
Badan Pusat Statistik Provinsi Sulawesi Tenggara
Informasi lebih lanjut hubungi: Wa Zalima, S. Si Telp 0401 3121751-3135363 Fax 0401 3122355 Email:
[email protected]
14
Berita Resmi Statistik BPS Provinsi Sulawesi Tenggara No. 01/5/Th. XIX, 2 Mei 2016