No. 01/2/Th. XIX, 1 Februari 2016
PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI KOTA KENDARI JANUARI 2016 INFLASI 1,49 PERSEN
Inflasi Kota Kendari bulan Januari tahun 2016, tercatat sebesar 1,49 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) 119,82. Secara nasional dari 82 kota yang menghitung inflasi, tujuh puluh lima kota tercatat inflasi dan tujuh kota tercatat deflasi. Inflasi tertinggi tercatat di Kota Sibolga (Provinsi Sumatera Utara) 1,82 persen dan inflasi terendah tercatat di Kota Padang 0,02 persen. Sementara itu deflasi terbesar tercatat di Kota Gorontalo (Provinsi Gorontalo) 0,58 persen.
Inflasi yang terjadi di Kota Kendari tercatat disebabkan oleh naiknya indeks harga pada kelompok bahan makanan 6,35 persen; makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau 1,10 persen; perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar 0,20 persen; kesehatan 0,19 persen serta pendidikan, rekreasi dan olahraga 0,07 persen. Sementara kelompok yang tercatat negatif yaitu, transpor, komunikasi dan jasa keuangan 0,83 persen serta sandang 0,07 persen.
Komoditas yang memberikan sumbangan inflasi terbesar adalah telur ayam ras; kembung/gembung; cakalang; beras; bawang merah; tomat sayur; jantung pisang; tarip listrik; tomat buah serta cabai rawit.
Komoditas yang memberikan sumbangan deflasi adalah bensin; bahan bakar rumah tangga; minyak goreng; solar; baju kaos berkerah; daun kacang panjang muda; kangkung; daging ayam kampung; apel serta celana dalam pria.
Dari sebelas kota di Pulau Sulawesi, tujuh kota tercatat inflasi dan empat kota tercatat deflasi. Inflasi tertingi tercatat di Kota Kendari (Provinsi Sulaweis Tenggara) 1,49 persen dengan IHK 119,82 dan inflasi terendah tercatat di Kota Bulukumba (Provinsi Sulawesi Selatan) 0,46 persen dengan IHK 128,93.
Tingkat inflasi Kota Kendari tahun kalender (Januari) 2016 tercatat 1,49 persen dan tingkat inflasi tahun ke tahun (Januari 2016 terhadap Januari 2016) 4,15 persen.
Laju inflasi periode yang sama tahun kalender (Januari) 2015 -0,96 persen dan laju inflasi year on year (Januari 2015 terhadap Januari 2014) tercatat sebesar 6,04 persen.
Inflasi Nasional Januari 2016 tercatat 0,51 persen, laju inflasi (Januari 2016) tercatat 0,51 dan laju inflasi year on year (Januari 2016 terhadap Januari 2015) tercatat 4,14 persen.
Berita Resmi Statistik BPS Provinsi Sulawesi Tenggara No. 01/2/Th. XIX, 1 Februari 2016
1
Indeks Harga Konsumen (IHK) merupakan salah satu indikator ekonomi yang sering digunakan untuk mengukur tingkat perubahan harga (inflasi/deflasi) di tingkat konsumen, khususnya di daerah perkotaan. Perubahan IHK dari waktu ke waktu menunjukkan pergerakan harga dari paket komoditas yang dikonsumsi oleh rumah tangga. Di Indonesia, tingkat inflasi diukur dari persentase perubahan IHK dan diumumkan ke publik setiap awal bulan (hari kerja pertama) oleh Badan Pusat Statistik (BPS). Mulai Januari 2014, pengukuran inflasi di Indonesia menggunakan IHK tahun dasar 2012=100. Ada beberapa perubahan yang mendasar dalam penghitungan IHK baru (2012=100) dibandingkan IHK lama (2007=100), khususnya mengenai cakupan kota, paket komoditas, dan diagram timbang. Perubahan tersebut didasarkan pada Survei Biaya Hidup (SBH) 2012 yang dilaksanakan oleh BPS, yang merupakan salah satu bahan dasar utama dalam penghitungan IHK. Hasil SBH 2012 sekaligus mencerminkan adanya perubahan pola konsumsi masyarakat dibandingkan dengan hasil SBH sebelumnya. SBH 2012 dilaksanakan di 82 kota, yang terdiri dari 33 ibukota provinsi dan 49 kota besar lainnya. Dari 82 kota tersebut, 66 kota merupakan cakupan kota SBH lama dan 16 merupakan kota baru. Survei ini hanya dilakukan di daerah perkotaan (urban area) dengan total sampel sebanyak 13.608 Blok Sensus dan total sampel rumahtangga sebanyak 136.080. SBH 2012 dilaksanakan secara triwulanan selama tahun 2012 sehingga setiap triwulan terdapat 34.020 sampel rumahtangga. Paket komoditas nasional hasil SBH 2012 terdiri dari 862 komoditas. Paket komoditas terbanyak ada di Jakarta yaitu 462 komoditas, dan yang palling sedikit di Singaraja sebanyak 225 komoditas. Berdasarkan hasil pemantauan BPS di Kota Kendari pada Januari 2016 tercatat inflasi sebesar 1,49 persen, atau terjadi kenaikan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 118,06 pada Desember 2016 menjadi 119,82 pada Januari 2016. Tingkat inflasi tahun kalender (Januari) 2016 1,49 persen dan tingkat inflasi tahun ke tahun (Januari 2016 terhadap Januari 2015) masing-masing sebesar 4,15 persen. Inflasi yang terjadi di Kota Kendari tercatat disebabkan oleh naiknya indeks harga pada kelompok bahan makanan 6,35 persen; makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau 1,10 persen; perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar 0,20 persen; kesehatan 0,19 persen serta pendidikan, rekreasi dan olahraga 0,07 persen. Sementara kelompok yang tercatat negatif yaitu, transpor, komunikasi dan jasa keuangan 0,83 persen serta sandang 0,07 persen. Beberapa komoditas yang mengalami kenaikan harga pada Januari 2016 antara lain: tomat sayur; kentang; bawang merah; tomat buah; jantung pisang; kol putih/kubis; wortel; bawang putih; telur ayam ras serta cabai rawit. Sedangkan komoditas yang mengalami penurunan harga adalah daun kacang panjang muda; solar; baju kaos berkerah; daging ayam kampung; daun kelor; kerang; celana dalam pria; ketimun; tepung beras serta celana dalam wanita. Kelompok komoditas yang memberikan andil/sumbangan inflasi pada Januari 2016, yaitu: kelompok bahan makanan 1,50 persen; kelompok makanan jadi, minuman; rokok tembakau 0,11 persen, kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar 0,05 persen; kelompok kesehatan 0,009 persen serta kelompok pendidikan, rekreasi dan olah raga 0,004 persen. Sedangkan yang meberikan sumbangan negatif yaitu, kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan 0,18 persen serta kelompok sandang 0,005 persen.
2
Berita Resmi Statistik BPS Provinsi Sulawesi Tenggara No. 01/2/Th. XIX, 1 Februari 2016
Tabel 1 IHK dan Tingkat Inflasi Kota Kendari Januari 2016, Tahun Kalender 2016, dan Tahun ke Tahun 2016, Menurut Kelompok Pengeluaran (2012=100) IHK Januari 2015
Desember 2015
Januari 2016
Inflasi Bulan Januari 2016 1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
U m u m
115,05
118,06
119,82
1,49
1,54
4,15
1
Bahan Makanan
114,09
121,01
128,70
6,35
6,35
12,81
2
Makanan Jadi, minuman, Rokok & Tembakau
112,06
119,95
121,27
1,10
1,10
8,22
3
Perumahan, Air, Listrik, Gas dan Bahan bakar
120,94
122,93
123,17
0,20
0,20
1,84
4
Sandang
98,31
98,16
98,09
-0,07
-0,07
-0,22
5
Kesehatan
109,85
113,66
113,88
0,19
0,19
3,67
6
Pendidikan, Rekreasi dan Olah raga
102,85
105,92
105,99
0,07
0,07
3,05
7
Transpor & Komunikasi dan Jasa Keuangan
122,68
121,39
120,38
-0,83
-0,83
-1,87
Kelompok Pengeluaran
(1)
1) 2) 3)
Laju Inflasi Tahun Kalender 2016 2)
Inflasi Tahun Ke Tahun 3)
Persentase perubahan IHK bulan Januari 2016 terhadap IHK bulan sebelumnya Persentase perubahan IHK bulan Januari 2016 terhadap IHK bulan Desember 2015 Persentase perubahan IHK bulan Januari 2016 terhadap IHK bulan Januari 2015
Gambar 1 Perkembangan Inflasi/Deflasi Kota Kendari (2012=100), Januari 2015 – Januari 2016
Berita Resmi Statistik BPS Provinsi Sulawesi Tenggara No. 01/2/Th. XIX, 1 Februari 2016
3
Tabel 2 Perkembangan Inflasi dan Laju Inflasi Kota Kendari dan Nasional Bulan Januari 2015 – Januari 2016 (2012 = 100,00) Bulan (1)
Inflasi (%) Kota Kendari Nasional
Laju Inflasi (%) Kota Kendari Nasional
(2)
(3)
(4)
(5)
Januari
-0,96
-0,24
-0,96
-0,25
Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Desemberi Januari
-0,91 0,57 -0,03 0,64 0,28 0,75 0,64 0,61 -0,36 -0,10 0,51 1,49
-0,36 -0,17 0,36 0,50 0,54 0,93 0,39 -0,05 -0,08 0,21 0,96 0,51
-1,86 -1,30 -1,33 -0,70 -0,42 0,33 0,97 1,58 1,22 1,12 1,64 1,49
-0,61 -0,43 -0,08 0,42 0,96 1,90 2,29 2,24 2,16 2,37 3,35 0,51
Tabel 3 Sumbangan Kelompok Pengeluaran terhadap Inflasi di Kota Kendari Desember 2015 dan Januari 2016 (2012=100)
No.
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
4
Andil Inflasi (%)
Kelompok Pengeluaran Desember
Januari
(1)
(2)
(3)
UMUM Bahan Makanan Makanan Jadi, Minuman, Rokok & Tembakau Perumahan, Air, Listrik, Gas & Bahan Bakar Sandang Kesehatan Pendidikan, Rekreasi & Olahraga Transpor, Komunikasi & Jasa Keuangan
0,51 0,30 0,05 0,19 -0,04 0,004 -0,002 0,01
1,49 1,50 0,11 0,05 -0,005 0,009 0,004 -0,18
Berita Resmi Statistik BPS Provinsi Sulawesi Tenggara No. 01/2/Th. XIX, 1 Februari 2016
Gambar 2 Sumbangan Kelompok Pengeluaran Terhadap Inflasi Kota Kendari (2012=100) Januari 2016 (Persen)
URAIAN MENURUT KELOMPOK PENGELUARAN 1. Bahan Makanan Kelompok bahan makanan pada Januari 2016 tercatat inflasi 6,35 persen atau terjadi kenaikan indeks dari 121,01 pada Desember 2015 menjadi 128,70 pada Januari 2016. Dari sebelas subkelompok bahan makanan, tercatat sembilan subkelompok diantaranya inflasi dan dua subkelompok tercatat deflasi. Subkelompok yang tercatat inflasi adalah subkelompok bumbu-bumbuan 12,85 persen; sayur-sayuran 10,51 persen; buah-buahan 9,07 persen; ikan segar 8,14 persen; daging dan hasil-hasilnya 6,43 persen; telur, susu dan hasil-hasilnya 5,41 persen; ikan diawetkan 3,37 persen; padi-padian, umbi-umbian dan hasilnya 1,91 persen serta bahan makanan lainnya 1,55 persen. Sedangkan subkelompok yang mengalami deflasi adalah subkelompok lemak dan minyak 1,78 serta kacang-kacangan 0,82 persen. Kelompok ini pada Januari 2016 memberikan sumbangan inflasi sebesar 1,50 persen. Komoditas yang dominan memberikan sumbangan inflasi antara lain: telur ayam ras dan kembung/gembung masing-masing 0,12 persen; cakalang dan beras masing-masing 0,11 persen; bawang merah dan tomat sayur masing-masing 0,10
Berita Resmi Statistik BPS Provinsi Sulawesi Tenggara No. 01/2/Th. XIX, 1 Februari 2016
5
persen; jantung pisang 0,09 persen; tomat buah dan cabai rawit masing-masing 0,071 persen serta layang dan terong panjang masing-masing 0,06 persen. 2. Makanan Jadi, Minuman, Rokok dan Tembakau Kelompok ini pada Januari 2016 tercatat inflasi 1,10 persen atau terjadi kenaikan indeks dari 119,95 pada Desember 2015 menjadi 121,27 pada Januari 2016. Semua subkelompok tercatat inflasi pada Januari 2016 yaitu, subkelompok tembakau dan minuman beralkohol 2,09 persen; minuman yang tidak beralkohol 1,03 persen serta makanan jadi 0,64 persen. Kelompok ini pada Januari 2016 secara keseluruhan memberikan sumbangan inflasi sebesar 0,11 persen. Komoditas yang dominan memberikan sumbangan inflasi, yaitu rokok kretek filter 0,04 persen; es; nasi dengan lauk ; mie; rokok putih; rokok kretek serta gula pasir masing-masing 0,01 persen. 3.
Perumahan, Air, Listrik, Gas dan Bahan Bakar Kelompok ini pada Januari 2016 mencatat inflasi sebesar 0,20 persen atau terjadi kenaikan indeks dari
122,93 pada Desember 2015 menjadi 123,17 pada Januari 2016. Dari empat subkelompok, tercatat tiga subkelompok inflasi dan satu subkelompok deflasi. Subkelompok yang tercatat inflasi masing-masing, subkelompok perlengkapan rumahtangga 0,60 persen; subkelompok bahan bakar, penerangan dan air 0,45 persen serta penyelenggaraan rumahtangga 0,35 persen. Sedangkan subkelompok biaya tempat tinggal tercatat deflasi 0,10 persen. Pada Januari 2016 kelompok ini secara keseluruhan memberikan sumbangan inflasi sebesar 0,05 persen. Komoditas yang dominan memberikan sumbangan inflasi yaitu: tarip listrik 0,09 persen; kulkas/lemari es dan panci masing-masing 0,01 persen. 4. S a n d a n g Kelompok sandang pada Januari 2016 masih tercatat deflasi sebesar 0,07 persen, atau terjadi penurunan indeks dari 98,16 pada Desember 2015 menjadi 98,09 pada Januari 2016. Subkelompok yang mencatat deflasi pada Januari 2016 yaitu, subkelompok sandang laki-laki 0,59 persen; sandang anak-anak; barang pribadi dan sandang lainnya masing-masing 0,01 persen. Sedangkan subkelompok sandang wanita tercatat inflasi 0,28 persen. Kelompok ini pada Januari 2016 secara keseluruhan memberikan sumbangan/andil deflasi sebesar 0,005 persen. Komoditas yang dominan memberikan sumbangan negatif yaitu baju kaos berkerah anak-anak dan celana dalam pria masing-masing 0,01 persen. 5. K e s e h a t a n Kelompok kesehatan pada Januari 2016 tercatat inflasi 0,19 persen, atau terjadi kenaikan indeks dari 113,66 Desember 2015 menjadi 113,88 pada Januari 2016.
6
Berita Resmi Statistik BPS Provinsi Sulawesi Tenggara No. 01/2/Th. XIX, 1 Februari 2016
Subkelompok yang tercatat inflasi pada Januari 2016 yaitu subkelompok perawatan jasmani dan kosmetika 0,46 persen. Sementara subkelompok obat-obatan tercatat deflasi 0,08 persen. Sedangkan subkelompok jasa kesehatan dan jasa perawatan jasmani tidak mengalami perubahan atau relatif stabil. Kelompok ini pada Januari 2016 secara keseluruhan memberikan sumbangan/andil inflasi sebesar 0,009 persen. Komoditas yang dominan memberikan sumbangan positif, yaitu shampo 0,01 persen dan parfum 0,001 persen. 6. Pendidikan, Rekreasi dan Olahraga Kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga pada Januari 2016 tercatat inflasi 0,07 persen, atau terjadi kenaikan indeks dari 105,92 pada Desember 2015 menjadi 105,99 pada Januari 2016. Subkelompok yang tercatat inflasi pada Januari 2016, yaitu subkelompok perlengkapan/peralatan pedidikan 0,27 persen dan rekreasi 0,02 persen. Sementara subkelompok pendidikan; kursus-kursus/pelatihan serta olahraga tidak mengalami perubahan atau relatif stabil. Kelompok ini pada Januari 2016 secara keseluruhan memberikan sumbangan/andil inflasi sebesar 0,004 persen. Komoditas yang dominan memberikan sumbangan inflasi, yaitu laptop/notebook 0,004 persen. 7. Transpor, Komunikasi dan Jasa Keuangan Kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan pada Januari 2015 tercatat deflasi 0,83 persen atau terjadi penurunan indeks dari 121,39 pada Desember 2016 menjadi 120,38 pada Januari 2016. Subkelompok yang tercatat deflasi, adalah subkelompok transpor 1,21 persen serta sarana dan penunjang transport 0,05 persen. Sedangkan subkelompok jasa keuangan tercatat inflasi 1,95 persen. Sementara subkelompok komunikasi dan pengiriman tidak mengalami perubahan atau relatif stabil. Secara keseluruhan kelompok ini pada Januari 2016 memberikan sumbangan deflasi 0,18 persen. Komoditas yang dominan memberikan sumbangan/andil negatif, adalah bensin 0,17 persen serta solar 0,02 persen.
Berita Resmi Statistik BPS Provinsi Sulawesi Tenggara No. 01/2/Th. XIX, 1 Februari 2016
7
Tabel 3 IHK dan Inflasi Kota Kendari Menurut Kelompok dan Sub Kelompok Bulan Januari 2016 (2012 = 100,00) No.
Kelompok/Sub kelompok (1)
A I
II
III
IV
V
VI
VII
8
UMUM BAHAN MAKANAN Padi-padian, Umbi-umbian dan Hasilnya Daging dan Hasil-hasilnya Ikan Segar Ikan Diawetkan Telur, Susu dan Hasil-hasilnya Sayur-sayuran Kacang – kacangan Buah – buahan Bumbu – bumbuan Lemak dan Minyak Bahan Makanan Lainnya MAKANAN JADI, MINUMAN, ROKOK DAN TEMBAKAU Makanan Jadi Minuman yang Tidak Beralkohol Tembakau dan Minuman Beralkohol PERUMAHAN, AIR, LISTRIK, GAS DAN BAHAN BAKAR Biaya Tempat Tinggal Bahan Bakar, Penerangan dan Air Perlengkapan Rumahtangga Penyelenggaraan Rumahtangga SANDANG Sandang Laki-laki Sandang Wanita Sandang Anak-anak Barang Pribadi dan Sandang Lain KESEHATAN Jasa Kesehatan Obat-obatan Jasa Perawatan Jasmani Perawatan Jasmani dan Kosmetika PENDIDIKAN, REKREASI DAN OLAH RAGA Pendidikan Kursus-kursus / Pelatihan Perlengkapan / Peralatan Pendidikan Rekreasi Olahraga TRANSPOR, KOMUNIKASI DAN JASA KEUANGAN Transpor Komunikasi Dan Pengiriman Sarana dan Penunjang Transpor Jasa Keuangan
IHK
Inflasi %
(2)
(3)
119,82 128,70 122,99 120,36 125,87 141,89 132,59 145,14 116,76 118,21 147,53 118,96 117,62 121,27 121,20 113,61 128,57 123,17 111,99 163,56 108,63 118,41 98,09 92,00 102,65 110,16 89,95 113,88 104,66 106,61 118,06 122,41 105,99 99,40 128,45 103,64 110,38 103,61 120,38 131,19 96,09 116,34 121,00
1,49 6,35 1,91 6,43 8,14 3,37 5,41 10,51 -0,82 9,07 12,85 -1,78 1,55 1,10 0,64 1,03 2,09 0,20 -0,10 0,45 0,60 0,35 -0,07 -0,59 0,28 -0,01 -0,01 0,19 0,00 -0,08 0,00 0,46 0,07 0,00 0,00 0,27 0,02 0,00 -0,83 -1,21 0,00 -0,05 1,95
Berita Resmi Statistik BPS Provinsi Sulawesi Tenggara No. 01/2/Th. XIX, 1 Februari 2016
PERBANDINGAN INFLASI TAHUNAN Tingkat inflasi tahun kalender (Januari) 2016 tercatat 1,49 persen dan tingkat inflasi tahun ke tahun (Januari 2016 terhadap Januari 2015) tercatat 4,15 persen. Sedangkan tingkat inflasi pada periode yang sama tahun kalender 2015 tercatat -0,96 persen dan tingkat inflasi tahun ke tahun untuk Januari 2015 terhadap Januari 2014 tercatat 6, 04 persen. Tabel 4 Inflasi Bulanan, Tahun kalender, Tahun ke Tahun, 2014- 2016 Inflasi (1)
2014
2015
2016
(2)
(3)
(4)
1.
Januari
0,31
-0,96
1,49
2.
(Januari) tahun kalender
0,31
-0,96
1,49
3.
Januari terhadap Desember (year on year)
6,97
6,04
4,15
(tahun n)
(tahun n-1)
PERBANDINGAN ANTARKOTA Pada Januari 2016 di Kota Kendari tercatat inflasi sebesar 1,49 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 119,82. Dari 82 kota IHK, tujuh puluh lima kota tercatat inflasi dan tujuh kota tercatat deflasi. Inflasi tertinggi tercatat di Kota Sibolga 1,82 persen dengan IHK 125,64 dan inflasi terendah tercatat di Kota Padang 0,02 persen dengan IHK 127,12. Sementara deflasi terbesar tercatat di Kota Gorontalo 0,58 persen dengan IHK 119,52.
Perandingan Antarkota di Pulau Sumatera Kota-kota IHK diwilayah Pulau Sumatera yang berjumlah 23 kota, pada Januari 2016, 22 kota tercatat inflasi dan satu kota tercatat deflasi. Inflasi tertinggi tercata di Kota Sibolga 1,82 persen dengan IHK 125,64 dan inflasi terendah tercatat di Kota Padang 0,02 persen dengan IHK 127,12. Sedangkan deflasi tercatat di Kota Tanjung Pandan 0,02 persen dengan IHK 127,91 (lihat Tabel 5).
Berita Resmi Statistik BPS Provinsi Sulawesi Tenggara No. 01/2/Th. XIX, 1 Februari 2016
9
Tabel 5 Perbandingan Indeks dan Inflasi Januari 2016 Kota-Kota di Pulau Sumatera dengan Nasional (2012=100)
KOTA (1)
10
Januari IHK
Inflasi/Deflasi (%)
(2)
(3)
1. 2.
Sibolga Pangkal Pinang
125,64 124,92
1,82 0,93
3.
Tanjung Pinang
123,41
0,93
4.
Medan
125,83
0,91
5.
Bungo
121,54
0,78
6.
Padangsidempuan
121,09
0,72
7. 8.
Bengkulu
129,46
0,67
Dumai
123,55
0,65
9.
Metro
131,12
0,64
10.
Banda Aceh
117,01
0,61
11.
Lubuklinggau
121,10
0,49
12.
Batam
123,14
0,49
13.
Tembilahan
127,21
0,47
14.
Meulaboh
121,82
0,46
15.
Pematang Siantar
126,63
0,44
16.
Jambi
122,20
0,42
17.
Palembang
120,91
0,32
18.
Bukittinggi
121,88
0,30
19.
Lhokseumae
118,65
0,29
20.
Bandar Lampung
124,22
0,26
21.
Pekanbaru
123,11
0,25
22.
Padang
127,12
0,02
23.
Tanjung Pandan
127,91
-0,02
NASIONAL
123,62
0,51
Berita Resmi Statistik BPS Provinsi Sulawesi Tenggara No. 01/2/Th. XIX, 1 Februari 2016
Perbandingan Antarkota di Pulau Jawa Pada Januari 2016 kota-kota IHK di wilayah Pulau Jawa tercatat inflasi. Inflasi tertinggi tercatat di Kota Tasikmalaya 0,93 persen dengan IHK 122,23 dan terendah tercatat di Kota DKI Jakarta 0,24 persen dengan IHK 123,65 (lihat Tabel 6). Tabel 6 Perbandingan Indeks dan Inflasi Januari 2016 Kota-Kota di Pulau Jawa dengan Nasional (2012=100) Januari
KOTA (1)
IHK
Inflasi/Deflasi (%)
(2)
(3)
1.
Tasikmalaya
122,23
0,93
2.
Serang
129,98
0,90
3.
Tangerang
131,32
0,89
4.
Bogor
122,76
0,88
5.
Cilacap
125,32
0,76
6.
Cilegon
126,64
0,76
7.
Surabaya
122,74
0,73
8.
Depok
122,03
0,68
9.
Sukabumi
122,78
0,67
10. 11. 12.
Banyuwangi Sumenep Tegal
121,01 121,15 120,00
0,67 0,65 0,62
13.
Malang
123,84
0,58
14.
Purwokerto
121,00
0,57
15. 16. 17. 18.
Bandung Yogyakarta Surakarta Cirebon
122,36 121,09 120,45 119,53
0,53 0,53 0,52 0,50
19.
Madiun
120,63
0,49
20.
Kediri
121,56
0,47
21.
Kudus
128,80
0,44
22.
Jember
120,76
0,43
23.
Probolinggo
121,74
0,42
24.
Semarang
122,25
0,39
25.
Bekasi
120,54
0,37
26.
DKI Jakarta
123,65
0,24
NASIONAL
123,62
0,51
Berita Resmi Statistik BPS Provinsi Sulawesi Tenggara No. 01/2/Th. XIX, 1 Februari 2016
11
Perbandingan Antarkota Wilayah Luar Pulau Jawa, Sumatera dan Sulawesi Pada Januari 2016 dari kota-kota IHK di wilayah luar Pulau Jawa, Sumatera dan Sulawesi tercatat dua puluh kota inflasi dan dua kota tercatat deflasi. Inflasi tertinggi tercatat di Kota Bima 1,29 persen dengan IHK 126,84 dan terendah tercatat di Kota Singkawang 0,13 persen dengan IHK 122,54 (lihat Tabel 7). Tabel 7 Perbandingan Indeks dan Inflasi Januari 2016 Kota-Kota di Luar Pulau Sumatera, Jawa dan Sulawesi dengan Nasional (2012=100) Januari
KOTA (1)
12
IHK
Inflasi/Deflasi (%)
(2)
(3)
1.
Bima
126,84
1,29
2.
Merauke
132,51
1,12
3.
Mataram
122,64
1,11
4.
Sorong
124,57
1,11
5.
Singaraja
130,53
1,03
6.
Tarakan
132,04
0,82
7.
Kupang
127,14
0,78
8.
Jayapura
124,49
0,76
9.
Sampit
124,81
0,70
10. 11. 12.
Ternate Samarinda Denpasar
128,50 125,92 120,16
0,52 0,50 0,49
13.
Banjarmasin
122,40
0,49
14.
Maumere
118,09
0,42
15. 16. 17. 18.
Pontianak Manokwari Tual Ambon
130,23 116,07 136,49 122,19
0,36 0,32 0,29 0,28
19.
Palangkaraya
121,24
0,17
20.
Singkawang
122,54
0,13
21.
Tanjung
124,51
-0,19
22.
Balikpapan
126,09
-0,21
NASIONAL
123,62
0,51
Berita Resmi Statistik BPS Provinsi Sulawesi Tenggara No. 01/2/Th. XIX, 1 Februari 2016
Perbandingan Antarkota di Pulau Sulawesi Pada Januari 2016 kota IHK di wilayah Pulau Sulawesi tujuh kota tercatat inflasi dan empat kota tercatat deflasi. Inflasi tertinggi tercatat di Kota Kendari 1,49 persen dengan IHK 119,82 dan terendah di Kota Bulukumba 0,46 persen dengan IHK 128,93. Sedangkan Deflasi terbesar tercatat di Kota Gorontalo 0,58 persen (lihat Tabel 8). Tabel 8 Perbandingan Indeks dan Inflasi Januari 2016 Kota-Kota di Pulau Sulawesi dengan Nasional (2012=100) Januari (1)
IHK
Inflasi/Deflasi (%)
(2)
(3)
1. 2. 3.
Kendari Makassar Baubau
119,82 124,21 128,24
1,49 1,36 1,22
4.
Pare-Pare
120,90
1,11
5. 6. 7. 8. 9. 10. 11.
Palopo Watampone Bulukumba Mamuju Manado Palu Gorontalo
121,22 119,08 128,93 122,71 124,98 124,71 119,52
0,61 0,50 0,46 -0,06 -0,18 -0,41 -0,58
NASIONAL
123,62
0,51
Berita Resmi Statistik BPS Provinsi Sulawesi Tenggara No. 01/2/Th. XIX, 1 Februari 2016
13
Badan Pusat Statistik Provinsi Sulawesi Tenggara
Informasi lebih lanjut hubungi: Wa Zalima, S. Si Telp 0401 3121751-3135363 Fax 0401 3122355 Email:
[email protected]
14
Berita Resmi Statistik BPS Provinsi Sulawesi Tenggara No. 01/2/Th. XIX, 1 Februari 2016