No. 01/1/Th. XIX, 4 Januari 2016
PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI KOTA KENDARI DESEMBER 2015 INFLASI 0,51 PERSEN
Inflasi Kota Kendari bulan Desember tahun 2015, tercatat sebesar 0,51 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) 118,06. Secara nasional dari 82 kota yang menghitung inflasi, semua kota tercatat mengalami inflasi, inflasi tertinggi tercatat di Kota Merauke (Provinsi Papua) 2,87 persen dan Kota Kupang (Provinsi NTT) 2,67 persen. Sementara itu inflasi terendah tercatat di Kota Cirebon (Provinsi Jawa Barat) 0,27 persen.
Inflasi yang terjadi di Kota Kendari tercatat disebabkan oleh naiknya indeks harga pada kelompok bahan makanan 1,29 persen; perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar 0,72 persen; makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau 0,47 persen; kesehatan 0,08 persen serta transpor, komunikasi dan jasa keuangan 0,03 persen. Sementara kelompok yang tercatat negatif yaitu, sandang 0,50 persen serta pendidikan, rekreasi dan olahraga 0,03 persen.
Komoditas yang memberikan sumbangan inflasi terbesar adalah tarip listrik; cabai rawit; tomat buah; jantung pisang; bawang merah; semen; telur ayam ras; terong panjang; tomat sayur serta rokok kretek filter.
Komoditas yang memberikan sumbangan deflasi kembung/gembung; bayam; bandeng/bolu; blus wanita; emas perhiasan; kangkung; baju anak stelan; pakaian bayi serta daun kelor.
Dari sebelas kota di Pulau Sulawesi, semua kota tercatat inflasi. Inflasi tertingi tercatat di Palu (Provinsi Sulaweis Tengah) 1,96 persen dengan IHK 125,22 dan inflasi terendah tercatat di Watampone (Provinsi Sulawesi Selatan) 0,47 persen dengan IHK 118,49.
Tingkat inflasi Kota Kendari tahun kalender (Januari-Desember) 2015 dan tingkat inflasi tahun ke tahun (Desember 2015 terhadap Desember 2014) masing-masing sebesar 1,64 persen.
Laju inflasi tahun kalender (Januari-Desember) 2014 dan laju inflasi year on year (Desember 2014 terhadap Desember 2014) tercatat sebesar 7,40 persen.
Inflasi Nasional Desember 2015 sebesar 0,96 persen, laju inflasi (Januari-Desember 2015) dan laju inflasi year on year (Desember 2015 terhadap Desember 2014) masing-masing sebesar 3,35 persen.
Berita Resmi Statistik BPS Provinsi Sulawesi Tenggara No. 01/1/Th. XIX, 4 Januari 2016
1
2
Berita Resmi Statistik BPS Provinsi Sulawesi Tenggara No. 01/1/Th. XIX, 4 Januari 2016
Indeks Harga Konsumen (IHK) merupakan salah satu indikator ekonomi yang sering digunakan untuk mengukur tingkat perubahan harga (inflasi/deflasi) di tingkat konsumen, khususnya di daerah perkotaan. Perubahan IHK dari waktu ke waktu menunjukkan pergerakan harga dari paket komoditas yang dikonsumsi oleh rumah tangga. Di Indonesia, tingkat inflasi diukur dari persentase perubahan IHK dan diumumkan ke publik setiap awal bulan (hari kerja pertama) oleh Badan Pusat Statistik (BPS). Mulai Januari 2014, pengukuran inflasi di Indonesia menggunakan IHK tahun dasar 2012=100. Ada beberapa perubahan yang mendasar dalam penghitungan IHK baru (2012=100) dibandingkan IHK lama (2007=100), khususnya mengenai cakupan kota, paket komoditas, dan diagram timbang. Perubahan tersebut didasarkan pada Survei Biaya Hidup (SBH) 2012 yang dilaksanakan oleh BPS, yang merupakan salah satu bahan dasar utama dalam penghitungan IHK. Hasil SBH 2012 sekaligus mencerminkan adanya perubahan pola konsumsi masyarakat dibandingkan dengan hasil SBH sebelumnya. SBH 2012 dilaksanakan di 82 kota, yang terdiri dari 33 ibukota provinsi dan 49 kota besar lainnya. Dari 82 kota tersebut, 66 kota merupakan cakupan kota SBH lama dan 16 merupakan kota baru. Survei ini hanya dilakukan di daerah perkotaan (urban area) dengan total sampel sebanyak 13.608 Blok Sensus dan total sampel rumahtangga sebanyak 136.080. SBH 2012 dilaksanakan secara triwulanan selama tahun 2012 sehingga setiap triwulan terdapat 34.020 sampel rumahtangga. Paket komoditas nasional hasil SBH 2012 terdiri dari 862 komoditas. Paket komoditas terbanyak ada di Jakarta yaitu 462 komoditas, dan yang palling sedikit di Singaraja sebanyak 225 komoditas. Berdasarkan hasil pemantauan BPS di Kota Kendari pada Desember 2015 tercatat inflasi sebesar 0,51 persen, atau terjadi kenaikan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 117,46.8 pada November 2015 menjadi 118,06 pada Desember 2015. Tingkat inflasi tahun kalender (Januari-Desember) 2015 dan tingkat inflasi tahun ke tahun (Desember 2015 terhadap Desember 2014) masing-masing sebesar 1,64 persen. Inflasi yang terjadi di Kota Kendari tercatat disebabkan oleh kenaikan indeks harga kelompok bahan makanan 1,29 persen; perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar 0,72 persen; makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau 0,47 persen; kesehatan 0,08 persen serta transpor, komunikasi dan jasa keuangan 0,03 persen. Sementara kelompok yang tercatat negatif yaitu, sandang 0,50 persen serta pendidikan, rekreasi dan olahraga 0,03 persen. Beberapa komoditas yang mengalami kenaikan harga pada Desember 2015 antara lain: tomat buah; cabai rawit; blus anak; baju kaos pria tanpa kerah/t-shirt; jantung pisang; bawang merah; pepaya muda; tomat sayur; baju kaos anak berkerah serta ongkos binatu/laundry. Sedangkan komoditas yang mengalami penurunan harga adalah blus wanita; bayam; baju kaos wanita tanpa kerah/t-shirt; daun kelor; celana panajng sersin wanita; bandeng/bolu; daun kacang panjang muda; pakaian bayi; baju stelan anak serta daun singkong. Kelompok komoditas yang memberikan andil/sumbangan inflasi pada Desember 2015, yaitu: kelompok bahan makanan 0,30 persen; kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar 0,19 persen; kelompok makanan jadi, minuman; rokok dan tembakau 0,05 persen serta kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan 0,01 persen dan kelompok kesehatan 0,004 persen. Sedangkan yang meberikan sumbangan negatif yaitu, kelompok sandang 0,04 persen serta kelompok pendidikan, rekreasi dan olah raga 0,002 persen.
Berita Resmi Statistik BPS Provinsi Sulawesi Tenggara No. 01/1/Th. XIX, 4 Januari 2016
3
Tabel 1 IHK dan Tingkat Inflasi Kota Kendari Desember 2015, Tahun Kalender 2015, dan Tahun ke Tahun 2015, Menurut Kelompok Pengeluaran (2012=100)
IHK Desember 2014
November 2015
Desember 2015
Inflasi Bulan Desember 2015 1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
U m u m
116,16
117,46
118,06
0,51
1,64
1,64
1
Bahan Makanan
114,30
119,47
121,01
1,29
5,87
5,87
2
Makanan Jadi, minuman, Rokok & Tembakau
111,00
119,39
119,95
0,47
8,06
8,06
3
Perumahan, Air, Listrik, Gas dan Bahan bakar
119,80
122,05
122,93
0,72
2,61
2,61
4
Sandang
99,22
98,65
98,16
-0,50
-1,07
-1,07
5
Kesehatan
109,30
113,57
113,66
0,08
3,99
3,99
6
Pendidikan, Rekreasi dan Olah raga
104,14
105,95
105,92
-0,03
1,71
1,71
7
Transpor & Komunikasi dan Jasa Keuangan
128,87
121,35
121,39
0,03
-5,80
-5,80
Kelompok Pengeluaran
(1)
1) 2) 3)
Laju Inflasi Tahun Kalender 2015 2)
Inflasi Tahun Ke Tahun 3)
Persentase perubahan IHK bulan Desember 2015 terhadap IHK bulan sebelumnya Persentase perubahan IHK bulan Desember 2015 terhadap IHK bulan Desember 2014 Persentase perubahan IHK bulan Desember 2015 terhadap IHK bulan Desember 2014
Gambar 1 Perkembangan Inflasi/Deflasi Kota Kendari (2012=100), Januari 2014 – Desember 2015
4
Berita Resmi Statistik BPS Provinsi Sulawesi Tenggara No. 01/1/Th. XIX, 4 Januari 2016
Tabel 2 Perkembangan Inflasi dan Laju Inflasi Kota Kendari dan Nasional Bulan Januari 2014 – Desember 2015 (2012 = 100,00) Bulan (1)
Inflasi (%) Kota Kendari Nasional
Laju Inflasi (%) Kota Kendari Nasional
(2)
(3)
(4)
(5)
Januari
0,31
1,07
0,31
1,07
Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Desember Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober November November
-0,97 -0,10 0,08 0,25 0,94 1,82 -0,11 -0,13 0,18 1,67 3,27 -0,96 -0,91 0,57 -0,03 0,64 0,28 0,75 0,64 0,61 -0,36 -0,10 0,51
0,26 0,08 -0,02 0,16 0,43 0,93 0,47 0,27 0,47 1,50 2,46 -0,24 -0,36 -0,17 0,36 0,50 0,54 0,93 0,39 -0,05 -0,08 0,21 0,96
-0,66 -0,76 -0,67 -0,43 0,51 2,34 2,23 2,10 2,28 3,99 7,40 -0,96 -1,86 -1,30 -1,33 -0,70 -0,42 0,33 0,97 1,58 1,22 1,12 1,64
1,33 1,41 1,39 1,56 1,99 2,94 3,42 3,71 4,19 5,75 8,38 -0,25 -0,61 -0,43 -0,08 0,42 0,96 1,90 2,29 2,24 2,16 2,37 3,35
Tabel 3 Sumbangan Kelompok Pengeluaran terhadap Inflasi di Kota Kendari Desember 2015 dan Tahun 2015(2012=100)
No.
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
Andil Inflasi (%)
Kelompok Pengeluaran Desember
2015
(1)
(2)
(3)
UMUM Bahan Makanan Makanan Jadi, Minuman, Rokok & Tembakau Perumahan, Air, Listrik, Gas & Bahan Bakar Sandang Kesehatan Pendidikan, Rekreasi & Olahraga Transpor, Komunikasi & Jasa Keuangan
0,51 0,30 0,05 0,19 -0,04 0,004 -0,002 0,01
1,64 1,34 0,76 0,68 -0,08 0,18 0,12 -1,36
Berita Resmi Statistik BPS Provinsi Sulawesi Tenggara No. 01/1/Th. XIX, 4 Januari 2016
5
Gambar 2 Sumbangan Kelompok Pengeluaran Terhadap Inflasi Kota Kendari (2012=100) Desember 2015 (Persen)
URAIAN MENURUT KELOMPOK PENGELUARAN 1. Bahan Makanan Kelompok bahan makanan pada Desember 2015 tercatat inflasi 1,29 persen atau terjadi kenaikan indeks dari 119,47 pada November 2015 menjadi 121,01 pada Desember 2015. Dari sebelas subkelompok bahan makanan, tercatat sembilan subkelompok diantaranya inflasi dan dua subkelompok tercatat deflasi. Subkelompok yang tercatat inflasi adalah subkelompok bumbu-bumbuan 7,77 persen; buah-buahan 4,93 persen; sayur-sayuran 2,43 persen; telur, susu dan hasil-hasilnya 1,38 persen; daging dan hasilhasilnya 1,03 persen; ikan diawetkan 0,48 persen; ikan segar 0,07 persen serta lemak dan minyak 0,05 persen. Sedangkan subkelompok yang mengalami deflasi adalah subkelompok bahan makanan lainnya 0,12 persen serta padi-padian, umbi-umbian dan hasilnya 0,02 persen. Sementara subkelompok kacang-kacangan tidak mengalami perubahan atau relative stabil. Kelompok ini pada Desember 2015 memberikan sumbangan inflasi sebesar 0,30 persen. Komoditas yang dominan memberikan sumbangan inflasi antara lain: cabai rawit 0,08 persen; tomat buah dan jantung pisang masingmasing 0,05 persen; bawang merah 0,04 persen; telur ayam ras, terong panjang dan tomat sayur masing-masing 0,03 persen serta daging sapi; kacang panjang serta teri masing-masing 0,02 persen .
6
Berita Resmi Statistik BPS Provinsi Sulawesi Tenggara No. 01/1/Th. XIX, 4 Januari 2016
2. Makanan Jadi, Minuman, Rokok dan Tembakau Kelompok ini pada Desember 2015 tercatat inflasi 0,47 persen atau terjadi kenaikan indeks dari 119,39 pada November 2015 menjadi 119,95 pada Desember 2015. Subkelompok yang tercatat inflasi pada Desember 2015 yaitu, subkelompok tembakau dan minuman beralkohol 1,29 persen; minuman yang tidak beralkohol 0,43 persen serta makanan jadi 0,07 persen. Kelompok ini pada Desember 2015 secara keseluruhan memberikan sumbangan inflasi sebesar 0,05 persen. Komoditas yang dominan memberikan sumbangan inflasi, yaitu rokok kretek filter 0,02 persen; minuman ringan serta rokok kretek masing-masing 0,01 persen. 3.
Perumahan, Air, Listrik, Gas dan Bahan Bakar Kelompok ini pada Desember 2015 mencatat inflasi sebesar 0,72 persen atau terjadi kenaikan indeks dari
122,05 pada November 2015 menjadi 122,93 pada Desember 2015. Semua subkelompok tercatat inflasi masing-masing subkelompok bahan bakar, penerangan dan air 1,67 persen; penyelenggaraan rumahrangga 1,19 persen; biaya tempat tinggal 0,30 persen serta perlengkapan rumahtangga 0,01 persen. Pada Desember 2015 kelompok ini secara keseluruhan memberikan sumbangan inflasi sebesar 0,19 persen. Komoditas yang dominan memberikan sumbangan inflasi yaitu: tarip listrik 0,12 persen; semen 0,04 persen serta upah pembatu rt 0,01 persen. 4. S a n d a n g Kelompok sandang pada Desember 2015 mencatat deflasi sebesar 0,50 persen, atau terjadi penurunan indeks dari 98,65 pada November 2015 menjadi 98,16 pada Desember 2015. Subkelompok yang mencatat deflasi pada Desember 2015 yaitu, sandang wanita 2,03 persen; subkelompok barang pribadi dan sandang lainnya 0,96 persen serta sandang anak-anak 0,05 persen. Sedangkan subkelompok sandang laki-laki tercatat ineflasi 1,22 persen. Kelompok ini pada Desember 2015 secara keseluruhan memberikan sumbangan/andil deflasi sebesar 0,04 persen. Komoditas yang dominan memberikan sumbangan negatif yaitu blus wanita dan emas perhiasan masingmasing 0,02 persen; baju anak stelan dan pakaian bayi masing-masing 0,01 persen. 5. K e s e h a t a n Kelompok kesehatan pada Desember 2015 tercatat inflasi 0,08 persen, atau terjadi kenaikan indeks dari 113,57 November 2015 menjadi 113,66 pada Desember 2015. Subkelompok yang tercatat inflasi pada Desember 2015 yaitu subkelompok perawatan jasmani dan kosmetika 0,16 persen serta obat-obatan 0,02 persen. Sementara subkelompok jasa kesehatan serta subkelompok jasa perawatan jasmani dan kosmetika tidak mengalami perubahan atau relatif stabil.
Berita Resmi Statistik BPS Provinsi Sulawesi Tenggara No. 01/1/Th. XIX, 4 Januari 2016
7
Kelompok ini pada Desember 2015 secara keseluruhan memberikan sumbangan/andil inflasi sebesar 0,004 persen. Komoditas yang dominan memberikan sumbangan positif, yaitu handbody lotion 0,002 persen; bedak, shampo dan pasta gigi masing-masing 0,001 persen 6. Pendidikan, Rekreasi dan Olahraga Kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga pada Desember 2015 tercatat deflasi 0,03 persen, atau terjadi penurunan indeks dari 105,95 pada November 2015 menjadi 105,92 pada Desember 2015. Subkelompok yang tercatat deflasi pada Desember 2015, yaitu subkelompok perlengkapan/peralatan pedidikan 0,16 persen. Sedangkan subkelompok rekreasi tercatat inflasi 0,03 persen. Sementara subkelompok pendidikan; kursus-kursus/pelatihan serta olahraga tidak mengalami perubahan atau relatif stabil. Kelompok ini pada Desember 2015 secara keseluruhan memberikan sumbangan/andil deflasi sebesar 0,002 persen. Komoditas yang dominan memberikan sumbangan deflasi, yaitu buku tulis bergaris 0,002 persen serta laptop/notebook 0,001 persen. 7. Transpor, Komunikasi dan Jasa Keuangan Kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan pada Desember 2015 tercatat inflasi 0,03 persen atau terjadi kenaikan indeks dari 121,35 pada November 2015 menjadi 121,39 pada Desember 2015. Subkelompok yang tercatat inflasi, adalah subkelompok transpor 0,04 persen serta komunikasi dan pengiriman 0,03 persen. Sedangkan subkelompok sarana dan penunjang transport serta jasa keuangan tidak mengalami perubahan atau relatif stabil. Secara keseluruhan kelompok ini pada Desember 2015 memberikan sumbangan inflasi 0,01 persen. Komoditas yang dominan memberikan sumbangan/andil positif, adalah sepeda motor 0,01 persen serta telepon seluler 0,002 persen.
8
Berita Resmi Statistik BPS Provinsi Sulawesi Tenggara No. 01/1/Th. XIX, 4 Januari 2016
Tabel 3 IHK dan Inflasi Kota Kendari Menurut Kelompok dan Sub Kelompok Bulan Desember 2015 (2012 = 100,00) No.
Kelompok/Sub kelompok (1)
A I
II
III
IV
V
VI
VII
UMUM BAHAN MAKANAN Padi-padian, Umbi-umbian dan Hasilnya Daging dan Hasil-hasilnya Ikan Segar Ikan Diawetkan Telur, Susu dan Hasil-hasilnya Sayur-sayuran Kacang – kacangan Buah – buahan Bumbu – bumbuan Lemak dan Minyak Bahan Makanan Lainnya MAKANAN JADI, MINUMAN, ROKOK DAN TEMBAKAU Makanan Jadi Minuman yang Tidak Beralkohol Tembakau dan Minuman Beralkohol PERUMAHAN, AIR, LISTRIK, GAS DAN BAHAN BAKAR Biaya Tempat Tinggal Bahan Bakar, Penerangan dan Air Perlengkapan Rumahtangga Penyelenggaraan Rumahtangga SANDANG Sandang Laki-laki Sandang Wanita Sandang Anak-anak Barang Pribadi dan Sandang Lain KESEHATAN Jasa Kesehatan Obat-obatan Jasa Perawatan Jasmani Perawatan Jasmani dan Kosmetika PENDIDIKAN, REKREASI DAN OLAH RAGA Pendidikan Kursus-kursus / Pelatihan Perlengkapan / Peralatan Pendidikan Rekreasi Olahraga TRANSPOR, KOMUNIKASI DAN JASA KEUANGAN Transpor Komunikasi Dan Pengiriman Sarana dan Penunjang Transpor Jasa Keuangan
IHK
Inflasi %
(2)
(3)
118,06 121,01 120,68 113,09 116,40 137,26 125,79 131,34 117,72 108,38 130,73 121,11 115,83 119,95 120,43 112,45 125,94 122,93 112,10 162,83 107,98 118,00 98,16 92,55 102,36 110,17 89,96 113,66 104,66 106,70 118,06 121,85 105,92 99,40 128,45 103,36 110,36 103,61 121,39 132,80 96,09 116,40 118,69
Berita Resmi Statistik BPS Provinsi Sulawesi Tenggara No. 01/1/Th. XIX, 4 Januari 2016
0,51 1,29 -0,02 1,03 0,07 0,48 1,38 2,43 0,00 4,93 7,77 0,05 -0,12 0,47 0,07 0,43 1,29 0,72 0,30 1,67 0,01 1,19 -0,50 1,22 -2,03 -0,05 -0,96 0,08 0,00 0,02 0,00 0,16 -0,03 0,00 0,00 -0,16 0,03 0,00 0,03 0,04 0,03 0,00 0,00
9
PERBANDINGAN INFLASI TAHUNAN Tingkat inflasi tahun kalender (Januari-Desember) 2015 dan tingkat inflasi tahun ke tahun (Desember 2015 terhadap Desember 2014) masing-masing tercatat 1,64 persen. Sedangkan tingkat inflasi pada periode yang sama tahun kalender 2014 dan tingkat inflasi tahun ke tahun untuk Desember 2014 terhadap Desember 2013 masingmasing tercatat 7,40persen. Tabel 4 Inflasi Bulanan, Tahun kalender, Tahun ke Tahun, 2013- 2015 Inflasi (1)
2013
2014
2015
(2)
(3)
(4)
1.
Desember
-0,05
3,27
0,51
2.
(Januari-Desember) tahun kalender
5,92
7,40
1,64
3.
Desmber terhadap Desember (year on year)
5,92
7,40
1,64
(tahun n)
(tahun n-1)
PERBANDINGAN ANTARKOTA Pada Desember
2015 di Kota Kendari tercatat inflasi sebesar 0,51 persen dengan Indeks Harga
Konsumen (IHK) sebesar 118,06. Dari 82 kota IHK, tercatat semua kota inflasi. Inflasi tertinggi tercatat di Merauke 2,87 persen dengan IHK 131,04 dan Kupang tercatat 2,67 persen dengan IHK 126,15. Sementara terendah tercatat di Cirebon 0,27 persen dengan IHK 118,94.
Perandingan Antarkota di Pulau Sumatera Kota-kota IHK diwilayah Pulau Sumatera yang berjumlah 23 kota, pada Desember 2015, semua kota tercatat inflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Sibolga 2,12 persen dengan IHK 123,39. Sedangkan inflasi terendah tercatat di Dumai 0,39 persen dengan IHK 122,75 (lihat Tabel 5).
10
Berita Resmi Statistik BPS Provinsi Sulawesi Tenggara No. 01/1/Th. XIX, 4 Januari 2016
Tabel 5 Perbandingan Indeks dan Inflasi Desember 2015 Kota-Kota di Pulau Sumatera dengan Nasional (2012=100) Desember KOTA (1)
IHK
Inflasi/Deflasi (%)
(2)
(3)
1. 2.
Sibolga Bukittinggi
123,39 121,52
2,12 1,80
3.
Padang
127,10
1,79
4.
Pematang Siantar
126,07
1,78
5.
Pangkal Pinang
123,77
1,56
6.
Padangsidempuan
120,22
1,43
7. 8.
Bungo
120,60
1,43
Lubuklinggau
120,51
1,41
9.
Medan
124,70
1,37
10.
Lhokseumae
118,31
1,31
11.
Pekanbaru
122,80
1,24
12.
Tanjung Pandan
127,94
1,23
13.
Bandar Lampung
123,90
1,17
14.
Palembang
120,53
1,12
15.
Batam
122,54
0,99
16.
Jambi
121,69
0,91
17.
Metro
130,28
0,87
18.
Tanjung Pinang
122,27
0,86
19.
Bengkulu
128,60
0,79
20.
Tembilahan
126,62
0,77
21.
Banda Aceh
116,30
0,54
22.
Meulaboh
121,26
0,49
23.
Dumai
122,75
0,39
NASIONAL
122,99
0,96
Berita Resmi Statistik BPS Provinsi Sulawesi Tenggara No. 01/1/Th. XIX, 4 Januari 2016
11
Perbandingan Antarkota di Pulau Jawa Pada Desember 2015 dari kota-kota IHK di wilayah Pulau Jawa tercatat inflasi. Inflasi tertinggi tercatat di Serang1,13 persen dengan IHK 128,82 dan terendah tercatat di Cirebon 0,27 persen dengan IHK 121,77 (lihat Tabel 6). Tabel 6 Perbandingan Indeks dan Inflasi Desember 2015 Kota-Kota di Pulau Jawa dengan Nasional (2012=100) Desember
KOTA (1)
12
IHK
Inflasi/Deflasi (%)
(2)
(3)
1.
Serang
128,82
1,13
2.
Semarang
121,77
1,04
3.
Surakarta
119,83
0,99
4.
Cilegon
125,69
0,99
5.
Yogyakarta
120,45
0,96
6.
Tangerang
130,16
0,96
7.
Tegal
119,26
0,94
8.
Jember
121,85
0,94
9.
Purwokerto
120,32
0,93
10. 11. 12.
Kudus Bekasi Malang
128,23 120,10 123,12
0,93 0,91 0,89
13.
Depok
121,20
0,84
14.
Cilacap
124,37
0,80
15. 16. 17. 18.
Banyuwangi Kediri Bandung Sumenep
120,20 120,99 121,71 120,37
0,80 0,79 0,78 0,77
19.
Bogor
121,69
0,76
20.
DKI Jakarta
123,35
0,72
21.
Tasikmalaya
121,10
0,65
22.
Madiun
120,04
0,59
23.
Sukabumi
121,96
0,51
24.
Probolinggo
121,23
0,41
25.
Surabaya
120,24
0,39
26.
Cirebon
118,94
0,27
NASIONAL
122,99
0,96
Berita Resmi Statistik BPS Provinsi Sulawesi Tenggara No. 01/1/Th. XIX, 4 Januari 2016
Perbandingan Antarkota Wilayah Luar Pulau Jawa, Sumatera dan Sulawesi Pada Desember 2015 dari kota-kota IHK di wilayah luar Pulau Jawa, Sumatera dan Sulawesi yang berjumlah 22, tercatat semua kota mengalami inflasi. Inflasi tertinggi tercatat di Merauke 2,87 persen dengan IHK 131,04 dan terendah tercatat di Ambon 0,62 persen dengan IHK 121,85 (lihat Tabel 7). Tabel 7 Perbandingan Indeks dan Inflasi Desember 2015 Kota-Kota di Luar Pulau Sumatera, Jawa dan Sulawesi dengan Nasional (2012=100) Desember
KOTA (1)
IHK
Inflasi/Deflasi (%)
(2)
(3)
1.
Merauke
131,04
2,87
2.
Kupang
126,15
2,67
3.
Tual
136,09
2,37
4.
Manokwari
115,70
2,02
5.
Singaraja
129,20
1,54
6.
Ternate
127,83
1,53
7.
Jayapura
123,55
1,45
8.
Sampit
123,94
1,34
9.
Singkawang
122,38
1,32
10. 11. 12.
Samarinda Banjarmasin Maumere
125,29 121,80 117,60
1,30 1,27 1,03
13.
Tarakan
130,96
0,97
14.
Pontianak
129,76
0,96
15. 16. 17. 18.
Denpasar Mataram Tanjung Palangkaraya
119,58 121,29 124,75 121,04
0,95 0,94 0,89 0,88
19.
Sorong
123,20
0,88
20.
Bima
125,22
0,87
21.
Balikpapan
126,36
0,76
22.
Ambon
121,85
0,62
NASIONAL
122,99
0,96
Berita Resmi Statistik BPS Provinsi Sulawesi Tenggara No. 01/1/Th. XIX, 4 Januari 2016
13
Perbandingan Antarkota di Pulau Sulawesi Pada Desember 2015 kota IHK di wilayah Pulau Sulawesi semua tercatat inflasi. Inflasi tertinggi tercatat di Palu 1,96 persen dengan IHK 125,22 dan terendah di Watampone 0,47 persen dengan IHK 118,49 (lihat Tabel 8). Tabel 8 Perbandingan Indeks dan Inflasi Desember 2015 Kota-Kota di Pulau Sulawesi dengan Nasional (2012=100) Desember (1)
14
IHK
Inflasi/Deflasi (%)
(2)
(3)
1. 2. 3.
Palu Gorontalo Manado
125,22 120,22 125,20
1,96 1,89 1,74
4.
Mamuju
122,78
1,70
5. 6. 7. 8. 9. 10. 11.
Bulukumba Baubau Pare-Pare Makassar Palopo Kendari Watampone
128,34 126,70 119,57 122,54 120,48 118,06 118,49
1,30 1,22 0,74 0,70 0,55 0,51 0,47
NASIONAL
122,99
0,96
Berita Resmi Statistik BPS Provinsi Sulawesi Tenggara No. 01/1/Th. XIX, 4 Januari 2016
Badan Pusat Statistik Provinsi Sulawesi Tenggara
Informasi lebih lanjut hubungi: Wa Zalima, S. Si Telp 0401 3121751-3135363 Fax 0401 3122355 Email:
[email protected]
Berita Resmi Statistik BPS Provinsi Sulawesi Tenggara No. 01/1/Th. XIX, 4 Januari 2016
15