No. 01/1/Th. XVIII, 2 Januari 2015
PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI KOTA KENDARI DESEMBER 2014 INFLASI 3,27 PERSEN
Inflasi Kota Kendari bulan Desember tahun 2014, tercatat sebesar 3,27 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) 116,16. Secara nasional dari 82 kota yang menghitung inflasi, semua kota tercatat mengalami inflasi, inflasi tertinggi tercatat di Kota Merauke (Provinsi Papua) 4,53 persen dan Kota Jayapura (Provinsi Papua) 4,26 persen. Sementara itu inlasi terendah tercatat di Kota Meulaboh (Provinsi Aceh) 1,17 persen dan Tual (Provinsi Maluku) 1,43 persen.
Inflasi yang terjadi di Kota Kendari tercatat disebabkan oleh naiknya indeks harga pada kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan 6,88 persen; perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar 3,79 persen; bahan makanan 1,87 persen; kesehatan 1,50 persen; sandang 1,48 persen; pendidikan, rekreasi dan olahraga 1,07 persen serta makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau 0,53 persen.
Komoditas yang memberikan sumbangan inflasi terbesar adalah bensin; angkutan dalam kota; tukang bukan mandor; beras; cabai rawit; tarip listrik; batu; tarip sewa motor; cabai merah serta angkutan udara.
Komoditas yang memberikan sumbangan deflasi bayam; kacang panjang; kangkung; telepon seluler; cakalang; teri; daun singkong; kemeja pendek katun serta tomat buah.
Dari sebelas kota di Pulau Sulawesi, semua kota tercatat inflasi. Inflasi tertingi tercatat di Gorontalo (Provinsi Gorontalo) 4,12 persen dengan IHK 115,26 dan inflasi terendah tercatat di Watampone (Provinsi Sulawesi Selatan) 2,43 persen dengan IHK 117,71.
Tingkat inflasi Kota Kendari tahun kalender (Januari-Desember) 2014 dan tingkat inflasi tahun ke tahun (Desember 2014 terhadap Desember 2013) masing-masing sebesar 7,40 persen.
Laju inflasi tahun kalender (Januari-Desember) 2013 dan laju inflasi year on year (Desember 2013 terhadap Desember 2012) tercatat sebesar 5,92 persen.
Inflasi Nasional Desember 2014 sebesar 2,46 persen, laju inflasi (Januari-Desember 2014) dan laju inflasi year on year (Desember 2014 terhadap Desember 2013) masing-masing sebesar 8,36 persen.
Berita Resmi Statistik BPS Provinsi Sulawesi Tenggara No. 01/1/Th. XVIII, 2 Januari 2015
1
Indeks Harga Konsumen (IHK) merupakan salah satu indikator ekonomi yang sering digunakan untuk mengukur tingkat perubahan harga (inflasi/deflasi) di tingkat konsumen, khususnya di daerah perkotaan. Perubahan IHK dari waktu ke waktu menunjukkan pergerakan harga dari paket komoditas yang dikonsumsi oleh rumah tangga. Di Indonesia, tingkat inflasi diukur dari persentase perubahan IHK dan diumumkan ke publik setiap awal bulan (hari kerja pertama) oleh Badan Pusat Statistik (BPS). Mulai Januari 2014, pengukuran inflasi di Indonesia menggunakan IHK tahun dasar 2012=100. Ada beberapa perubahan yang mendasar dalam penghitungan IHK baru (2012=100) dibandingkan IHK lama (2007=100), khususnya mengenai cakupan kota, paket komoditas, dan diagram timbang. Perubahan tersebut didasarkan pada Survei Biaya Hidup (SBH) 2012 yang dilaksanakan oleh BPS, yang merupakan salah satu bahan dasar utama dalam penghitungan IHK. Hasil SBH 2012 sekaligus mencerminkan adanya perubahan pola konsumsi masyarakat dibandingkan dengan hasil SBH sebelumnya. SBH 2012 dilaksanakan di 82 kota, yang terdiri dari 33 ibukota provinsi dan 49 kota besar lainnya. Dari 82 kota tersebut, 66 kota merupakan cakupan kota SBH lama dan 16 merupakan kota baru. Survei ini hanya dilakukan di daerah perkotaan (urban area) dengan total sampel sebanyak 13.608 Blok Sensus dan total sampel rumahtangga sebanyak 136.080. SBH 2012 dilaksanakan secara triwulanan selama tahun 2012 sehingga setiap triwulan terdapat 34.020 sampel rumahtangga. Paket komoditas nasional hasil SBH 2012 terdiri dari 862 komoditas. Paket komoditas terbanyak ada di Jakarta yaitu 462 komoditas, dan yang palling sedikit di Singaraja sebanyak 225 komoditas. Berdasarkan hasil pemantauan BPS di Kota Kendari pada Desember 2014 tercatat inflasi sebesar 3,27 persen, atau terjadi kenaikan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 112,48 pada November 2014 menjadi 116,16 pada Desember 2014. Tingkat inflasi tahun kalender (Januari-Desember) 2014 dan tingkat inflasi tahun ke tahun (Desember 2014 terhadap Desember 2013) masing-masing sebesar 7,40 persen. Kenaikan harga BBM minggu ketiga bulan November 2014, masih memicu kenaikan indeks harga disemua kelompok bulan Desember, yaitu kenaikan indeks kelompok kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan 6,88 persen; perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar 3,79 persen; bahan makanan 1,87 persen; kesehatan 1,50 persen; sandang 1,48 persen; pendidikan, rekreasi dan olahraga 1,07 persen serta makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau 0,53 persen. Beberapa komoditas yang mengalami kenaikan harga pada Desember 2014 antara lain: cabai merah; cabai rawit; tarip parkir; baju anak stelan; gaun; tarip taksi; nangka muda; celana panjang sersin; celana pendek serta pakaian bayi. Sedangkan komoditas yang mengalami penurunan harga adalah kemeja pendek katun; kangkung; kacang panjang; bayam; kemeja pendek; kemeja panjang sersin; daun singkong; teri; ketimun serta ayam hidup. Kelompok komoditas yang memberikan andil/sumbangan inflasi pada Desember 2014, yaitu: kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan 1,558 persen; kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar 0,981 persen; kelompok bahan makanan 0,429 persen; kelompok makanan jadi, minuman; rokok dan tembakau 0,052 persen; kelompok kesehatan 0,068 persen; kelompok pendidikan, rekreasi dan olah raga 0,075 persen serta kelompok sandang 0,108 persen. 2
Berita Resmi Statistik BPS Provinsi Sulawesi Tenggara No. 01/1/Th. XVIII, 2 Januari 2015
Tabel 1 IHK dan Tingkat Inflasi Kota Kendari Desember 2014, Tahun Kalender 2014, dan Tahun ke Tahun 2014, Menurut Kelompok Pengeluaran (2012=100)
IHK Desember 2013
November 2013
Desember 2014
Inflasi Bulan Desember 2014 1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
U m u m
108,16
112,48
116,16
3,27
7,40
7,40
1
Bahan Makanan
107,14
112,20
114,30
1,87
6,68
6,68
2
Makanan Jadi, minuman, Rokok & Tembakau
106,25
110,41
111,00
0,53
4,47
4,47
3
Perumahan, Air, Listrik, Gas dan Bahan bakar
110,38
115,42
119,80
3,79
8,53
8,53
4
Sandang
98,80
97,77
99,22
1,48
0,43
0,43
5
Kesehatan
103,72
107,69
109,30
1,50
5,38
5,38
6
Pendidikan, Rekreasi dan Olah raga
101,71
103,04
104,14
1,07
2,39
2,39
7
Transpor & Komunikasi dan Jasa Keuangan
114,55
120,57
128,87
6,88
12,50
12,50
Kelompok Pengeluaran
(1)
1) 2) 3)
Laju Inflasi Tahun Kalender 2014 2)
Inflasi Tahun Ke Tahun 3)
Persentase perubahan IHK bulan Desember 2014 terhadap IHK bulan sebelumnya Persentase perubahan IHK bulan Desember 2014 terhadap IHK bulan Desember 2013 Persentase perubahan IHK bulan Desember 2014 terhadap IHK bulan Desember 2013
Gambar 1 Perkembangan IHK Kota Kendari (2012=100), Desember 2013 – Desember 2014
Berita Resmi Statistik BPS Provinsi Sulawesi Tenggara No. 01/1/Th. XVIII, 2 Januari 2015
3
Tabel 2 Perkembangan Inflasi dan Laju Inflasi Kota Kendari dan Nasional Bulan Januari – Desember 2014 (2012 = 100,00) Bulan (1)
Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Desember
Inflasi (%) Kota Kendari Nasional
Laju Inflasi (%) Kota Kendari Nasional
(2)
(3)
(4)
(5)
0,31 -0,97 -0,10 0,08 0,25 0,94 1,82 -0,11 -0,13 0,18 1,67 3,27
1,07 0,26 0,08 -0,02 0,16 0,43 0,93 0,47 0,27 0,47 1,50 2,46
0,31 -0,66 -0,76 -0,67 -0,43 0,51 2,34 2,23 2,10 2,28 3,99 7,40
1,07 1,33 1,41 1,39 1,56 1,99 1,46 3,42 3,71 4,19 5,75 8,38
Tabel 3 Sumbangan Kelompok Pengeluaran terhadap Inflasi di Kota Kendari Desember 2014 dan Tahun 2014 (2012=100)
No.
Kelompok Pengeluaran Desember
2014
(2)
(3)
UMUM
3,27
7,40
Bahan Makanan Makanan Jadi, Minuman, Rokok & Tembakau Perumahan, Air, Listrik, Gas & Bahan Bakar Sandang Kesehatan Pendidikan, Rekreasi & Olahraga Transpor, Komunikasi & Jasa Keuangan
0,429 0,052 0,981 0,108 0,068 0,075 1,558
1,525 0,434 2,195 0,032 0,243 0,172 2,796
(1)
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
4
Andil Inflasi (%)
Berita Resmi Statistik BPS Provinsi Sulawesi Tenggara No. 01/1/Th. XVIII, 2 Januari 2015
Gambar 2 Sumbangan Kelompok Pengeluaran Terhadap Inflasi Kota Kendari (2012=100) Desember 2014
Andil
4,00 3,00 2,00 1,00 Umum
Bahan Makanan
Makanan Jadi
Perumahan
Sandang
Kesehatan
Pendidikan
Transpor
URAIAN MENURUT KELOMPOK PENGELUARAN 1. Bahan Makanan Kelompok bahan makanan pada Desember 2014 tercatat inflasi 1,87 persen atau terjadi kenaikan indeks dari 112,20 pada November 2014 menjadi 114,30 pada Desember 2014. Dari sebelas subkelompok bahan makanan, tercatat sembilan subkelompok diantaranya inflasi dan dua subkelompok tercatat deflasi. Subkelompok yang tercatat inflasi adalah subkelompok bumbu-bumbuan 16,06 persen; padi-padian, uimbi-umbian dan hasilnya 5,18 persen; lemak dan minyak 3,76 persen; telur, susu dan hasil-hasilnya 2,10 persen; daging dan hasil-hasilnya 1,38 persen; ikan segar 0,99 persen; kacang-kacangan 0,97 persen; bahan makanan lainnya 0,29 persen serta ikan diawetkan 0,21 persen. Sedangkan subkelompok yang mengalami deflasi adalah subkelompok sayur-sayuran 8,01 persen serta buah-buahan 1,56 persen. Kelompok ini pada Desember 2014 memberikan sumbangan inflasi sebesar 0,429 persen. Komoditas yang dominan memberikan sumbangan inflasi antara lain: beras 0,237 persen; cabai rawit 0,188 persen; cabai merah 0,077 persen; layang 0,041 persen; bandeng 0,034 persen; minyak goreng 0,031 persen; mie kering instant 0,027 persen; tembang 0,026 persen; ekor kuning 0,025 persen; terong panjang 0,023 serta telur ayam ras 0,022 persen. 2. Makanan Jadi, Minuman, Rokok dan Tembakau Kelompok ini pada Desember 2014 tercatat inflasi 0,53 persen atau terjadi kenaikan indeks dari 110,41 pada November 2014 menjadi 111,00 pada Desember 2014. Subkelompok yang tercatat inflasi pada Desember 2014 yaitu, subkelompok tembakau dan minuman beralkohol 0,80 persen; makanan jadi 0,56 persen serta minuman yang tidak beralkohol 0,21 persen.
Berita Resmi Statistik BPS Provinsi Sulawesi Tenggara No. 01/1/Th. XVIII, 2 Januari 2015
5
Kelompok ini pada Desember 2014 secara keseluruhan memberikan sumbangan inflasi sebesar 0,052 persen. Komoditas yang dominan memberikan sumbangan inflasi, yaitu rokok kretek filter 0,016 persen; sate 0,012 persen; ayam goreng 0,010 persen; rokok putih 0,004 persen; mie 0,003 persen; gula pasir; teh manis serta sop manis masing-masing 0,002 persen; nasi dengan lauk, kue kering berminyak serta kopi bubuk masing-masing 0,001 persen. 3.
Perumahan, Air, Listrik, Gas dan Bahan Bakar Kelompok ini pada Desember 2014 mencatat inflasi sebesar 3,79 persen atau terjadi kenaikan indeks dari
115,42 pada November 2014 menjadi 119,80 pada Desember 2014. Subkelompok yang tercatat inflasi masing-masing subkelompok biaya tempat tinggal 4,88 persen; perlengkapan rumahtangga 3,51 persen; bahan bakar, penerangan dan air 2,65 persen serta penyelenggaraan rumahrangga 1,61 persen. Pada Desember 2014 kelompok ini secara umum memberikan sumbangan inflasi sebesar 0,981 persen. Komoditas yang dominan memberikan sumbangan inflasi yaitu: tukang bukan mandor 0,359 persen; tarip listrik 0,171 persen; batu 0,097 persen; kursi 0,035 persen; lemari pakaian 0,027 persen; seng 0,026 persen; besi beton 0,024 persen; pasir dan bahan bakar rumahtangga 0,023 persen serta semen 0,020 persen;. 4. S a n d a n g Kelompok sandang pada Desember 2014 mencatat inflasi sebesar 1,48 persen, atau terjadi kenaikan indeks dari 97,77 pada November 2014 menjadi 99,22 pada Desember 2014. Subkelompok yang mencatat inflasi pada Desember 2014 yaitu, sandang anak-anak 6,47 persen; subkelompok sandang wanita 0,99 persen serta barang pribadi dan sandang lainnya 0,18 persen. Sedangkan subkelompok sandang laki-laki tercatat deflasi 1,43 persen. Kelompok ini pada Desember 2014 secara keseluruhan memberikan sumbangan/andil inflasi sebesar 0,108 persen. Komoditas yang dominan memberikan sumbangan positif yaitu baju anak stelan 0,043 persen; pakaian bayi 0,021 persen; blus 0,019 persen; celana panjang sersin 0,016 persen; celana pendek dan gaun masing-masing 0,009 persen; celana dalam anak; kaos kaki dan celana panjang jeans masing-masing 0,007 persen. 5. K e s e h a t a n Kelompok kesehatan pada Desember 2014 tercatat inflasi 1,50 persen, atau terjadi kenaikan indeks dari 107,69 November 2014 menjadi 109,30 pada Desember 2014. Subkelompok yang mengalami inflasi pada Desember 2014, yaitu subkelompok perawatan jasmani dan kosmetika 2,61 persen; subkelompok jasa kesehatan 0,81 persen serta subkelompok obat-obatan 0,39 persen. Sementara subkelompok jasa perawatan jasmani tidak mengalami perubahan atau relatif stabil. Kelompok ini pada Desember 2014 secara keseluruhan memberikan sumbangan/andil inflasi sebesar 0,068 persen. Komoditas yang dominan memberikan sumbangan positif, yaitu: sabun mandi 0,020 persen; pasta gigi 0,010
6
Berita Resmi Statistik BPS Provinsi Sulawesi Tenggara No. 01/1/Th. XVIII, 2 Januari 2015
persen; shampo dan dokter umum masing-masing 0,009 persen; sabun mandi cair 0,004 persen, parfum, pelembab, sabun wajah, obat gosok dan deodorant masing-masing 0,002 persen 6. Pendidikan, Rekreasi dan Olahraga Kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga pada Desember 2014 tercatat inflasi 1,07 persen, atau terjadi kenaikan indeks dari 103,04 pada November 2014 menjadi 104,14 pada Desember 2014. Subkelompok yang tercatat inflasi pada Desember 2014, yaitu subkelompok rekreasi 2,79 persen; perlengkapan/peralatan pedidikan 1,50 persen serta subkelompok kursus-kursus/pelatihan 0,08 persen. Sedangkan subkelompok pendidikan dan olahraga tidak mengalami perubahan atau relatif stabil. Kelompok ini pada Desember 2014 secara keseluruhan memberikan sumbangan/andil inflasi sebesar 0,075 persen. Komoditas yang dominan memberikan sumbangan inflasi, yaitu: televisi berwarna 0,040 persen; personal komputer/desktop 0,018 persen; rekerasi, tas sekolah, vcd/dvd player masing-masing 0,006 persen serta buku tulis bergaris 0,002 persen serta pulpen/bollpoint 0,001 persen. 7. Transpor, Komunikasi dan Jasa Keuangan Kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan pada Desember 2014 tercatat inflasi 6,88 persen atau terjadi kenaikan indeks dari 120,57 pada November 2014 menjadi 128,87 pada Desember 2014. Subkelompok yang tercatat inflasi, adalah subkelompok transpor 9,80 persen serta sarana dan penunjang transpor 4,32 persen. Sedangkan subkelompok komunikasi dan pengiriman transpor tercatat deflasi 1,32 persen. Sementara subkelompok jasa keuangan tidak mengalami perubahan atau relatif stabil. Secara keseluruhan kelompok ini pada Desember 2014 memberikan sumbangan inllasi 1,558 persen. Komoditas yang dominan memberikan sumbangan/andil positif, adalah bensin 0,660 persen; angkutan dalam kota 0,555 persen; tarip sewa motor 0,092 persen; angkutan udara 0,070 persen; sepeda motor 0,043 persen; mobil 0,042 persen; tarip taksi 0,033 persen; angkutan antar kota 0,029 persen; solar 0,026 persen; perbaikan ringan kendaraan 0,017 persen; angkutan laut 0,012 persen; bahan pelumas/oli 0,008 persen serta ban luar mobil dan busi masing-masing 0,005 persen.
Berita Resmi Statistik BPS Provinsi Sulawesi Tenggara No. 01/1/Th. XVIII, 2 Januari 2015
7
Tabel 3 IHK dan Inflasi Kota Kendari Menurut Kelompok dan Sub Kelompok Bulan Desember 2014 (2012 = 100,00) No.
Kelompok/Sub kelompok (1)
A I
II
III
IV
V
VI
VII
8
UMUM BAHAN MAKANAN Padi-padian, Umbi-umbian dan Hasilnya Daging dan Hasil-hasilnya Ikan Segar Ikan Diawetkan Telur, Susu dan Hasil-hasilnya Sayur-sayuran Kacang – kacangan Buah – buahan Bumbu – bumbuan Lemak dan Minyak Bahan Makanan Lainnya MAKANAN JADI, MINUMAN, ROKOK DAN TEMBAKAU Makanan Jadi Minuman yang Tidak Beralkohol Tembakau dan Minuman Beralkohol PERUMAHAN, AIR, LISTRIK, GAS DAN BAHAN BAKAR Biaya Tempat Tinggal Bahan Bakar, Penerangan dan Air Perlengkapan Rumahtangga Penyelenggaraan Rumahtangga SANDANG Sandang Laki-laki Sandang Wanita Sandang Anak-anak Barang Pribadi dan Sandang Lain KESEHATAN Jasa Kesehatan Obat-obatan Jasa Perawatan Jasmani Perawatan Jasmani dan Kosmetika PENDIDIKAN, REKREASI DAN OLAH RAGA Pendidikan Kursus-kursus / Pelatihan Perlengkapan / Peralatan Pendidikan Rekreasi Olahraga TRANSPOR, KOMUNIKASI DAN JASA KEUANGAN Transpor Komunikasi Dan Pengiriman Sarana dan Penunjang Transpor Jasa Keuangan
IHK
Inflasi %
(2)
(3)
116,16 114,30 109,07 101,27 110,99 124,29 121,07 119,05 121,32 95,18 143,59 124,32 105,49 111,00 111,25 107,18 114,06 119,80 111,04 154,61 105,97 112,53 99,22 89,20 109,38 111,19 89,74 109,30 104,29 99,51 105,36 118,13 104,14 102,75 107,69 100,13 108,68 102,75 128,87 145,38 95,45 109,27 118,69
3,27 1,87 5,18 1,38 0,99 0,21 2,10 -8,01 0,97 -1,56 16,06 3,76 0,29 0,53 0,56 0,21 0,80 3,79 4,88 2,65 3,51 1,61 1,48 -1,43 0,99 6,47 0,18 1,50 0,81 0,39 0,00 2,61 1,07 0,00 0,08 1,50 2,79 0,00 6,88 9,80 -1,32 4,32 0,00
Berita Resmi Statistik BPS Provinsi Sulawesi Tenggara No. 01/1/Th. XVIII, 2 Januari 2015
PERBANDINGAN INFLASI TAHUNAN Tingkat inflasi tahun kalender (Januari-Desember) 2014 dan tingkat inflasi tahun ke tahun (Desember 2014 terhadap Desember 2013) masig-masing tercatat 7,40 persen. Sedangkan tingkat inflasi pada periode yang sama tahun kalender 2013 dan tingkat inflasi tahun ke tahun untuk Desember 2013 terhadap Desember 2012 masingmasing tercatat 6,77 persen. Tabel 4 Inflasi Bulanan, Tahun kalender, Tahun ke Tahun, 2013- 2014 Inflasi (1)
2013
2014
(2)
(3)
1.
Desember
0,01
3,27
2.
(Januari-Desember) tahun kalender
6,77
7,40
3.
Desmber terhadap Desember (year on year)
6,77
7,40
(tahun n)
(tahun n-1)
PERBANDINGAN ANTARKOTA Pada Desember 2014 di Kota Kendari tercatat inflasi sebesar 3,27 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 116,16. Dari 82 kota IHK, tercatat semua kota inflasi. Inflasi tertinggi tercatat di Merauke 4,53 persen dengan IHK 123,90 dan Jayapura tercatat 4,26 persen dengan IHK 120,20. Sementara terendah tercatat di Meulaboh 1,17 persen dengan IHK 120,56 dan Tual tercatat 1,43 persen dengan IHK 125,34.
Perandingan Antarkota di Pulau Sumatera Kota-kota IHK diwilayah Pulau Sumatera yang berjumlah 23 kota, pada Desember 2014, semua kota tercatat inflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Tanjung Pandan 3,21 persen dengan IHK 126,82. Sedangkan inflasi terendah tercatat di Meulaboh 1,17 persen dengan IHK 120,56 (lihat Tabel 5).
Berita Resmi Statistik BPS Provinsi Sulawesi Tenggara No. 01/1/Th. XVIII, 2 Januari 2015
9
Tabel 5 Perbandingan Indeks dan Inflasi Desember 2014 Kota-Kota di Pulau Sumatera dengan Nasional (2012=100) Desember 2014
KOTA
10
IHK
Inflasi/Deflasi (%)
(1)
(2)
(3)
1. 2.
TANJUNG PANDAN LUBUKLINGGAU
126,82 116,47
3,21 3,03
3.
BENGKULU
124,55
3,03
4.
TANJUNG PINANG
119,33
2,79
5.
PALEMBANG
116,96
2,75
6.
BANDAR LAMPUNG
118,40
2,72
7. 8.
PEMATANG SIANTAR
121,97
2,69
BATAM
117,01
2,69
9.
PADANG
126,03
2,66
10.
JAMBI
120,04
2,61
11.
METRO
126,89
2,59
12.
PANGKAL PINANG
118,26
2,58
13.
MEDAN
120,69
2,53
14.
PADANGSIDIMPUAN
118,26
2,29
15.
BANDA ACEH
114,84
2,19
16.
BUNGO
119,06
2,07
17.
LHOKSEUMAWE
115,49
1,95
18.
BUKITTINGGI
118,22
1,84
19.
SIBOLGA
119,40
1,72
20.
TEMBILAHAN
124,06
1,71
21.
PEKANBARU
119,56
1,69
22.
DUMAI
119,60
1,66
23.
MEULABOH
120,56
1,17
NASIONAL
119,00
2,46
Berita Resmi Statistik BPS Provinsi Sulawesi Tenggara No. 01/1/Th. XVIII, 2 Januari 2015
Perbandingan Antarkota di Pulau Jawa Pada Desember 2014 dari kota-kota IHK di wilayah Pulau Jawa tercatat inflasi. Inflasi tertinggi tercatat di Serang 3,07 persen dengan IHK 123,07 dan terendah tercatat di Tegal 1,66 persen dengan IHK 114,73 (lihat Tabel 6). Tabel 6 Perbandingan Indeks dan Inflasi Desember 2014 Kota-Kota di Pulau Jawa dengan Nasional (2012=100) Desember 2014
KOTA (1)
IHK
Inflasi/Deflasi (%)
(2)
(3)
1.
SERANG
123,07
3,07
2.
DKI JAKARTA
119,41
2,74
3.
MALANG
119,16
2,72
4.
JEMBER
117,52
2,64
5.
SUMENEP
117,30
2,60
6.
CILEGON
120,92
2,54
7.
KEDIRI
118,96
2,52
8.
BANYUWANGI
117,67
2,50
9.
KUDUS
124,16
2,47
10. 11. 12.
TASIKMALAYA SUKABUMI SEMARANG
116,97 119,34 118,73
2,44 2,43 2,40
13.
TANGERANG
124,82
2,39
14.
BANDUNG
117,11
2,34
15. 16. 17. 18.
SURAKARTA SURABAYA MADIUN PROBOLINGGO
116,84 117,81 116,83 118,72
2,28 2,23 2,20 2,15
19.
DEPOK
118,97
2,13
20.
PURWOKERTO
117,36
2,00
21.
BEKASI
117,49
1,99
22.
BOGOR
118,49
1,86
23.
CIREBON
117,11
1,78
24.
CILACAP
121,18
1,77
25. 26.
YOGYAKARTA TEGAL
116,84 114,73
1,76 1,66
NASIONAL
119,00
2,46
Berita Resmi Statistik BPS Provinsi Sulawesi Tenggara No. 01/1/Th. XVIII, 2 Januari 2015
11
Perbandingan Antarkota Wilayah Luar Pulau Jawa, Sumatera dan Sulawesi Pada November 2014 dari kota-kota IHK di wilayah luar Pulau Jawa, Sumatera dan Sulawesi yang berjumlah 22, tercatat semua kota mengalami inflasi. Inflasi tertinggi tercatat di Merauke 4,53 persen dengan IHK 123,90 dan terendah tercatat di Tual 1,43 persen dengan IHK 125,34 (lihat Tabel 7). Tabel 7 Perbandingan Indeks dan Inflasi Desember 2014 Kota-Kota di Luar Pulau Sumatera, Jawa dan Sulawesi dengan Nasional (2012=100) Desember 2014
KOTA (1)
12
IHK
Inflasi/Deflasi (%)
(2)
(3)
1.
MERAUKE
123,90
4,53
2.
JAYAPURA
120,20
4,26
3.
KUPANG
120,06
3,58
4.
TERNATE
122,30
3,11
5.
PONTIANAK
122,22
2,82
6.
SINGARAJA
125,47
2,80
7.
SAMARINDA
120,19
2,52
8.
TARAKAN
126,63
2,49
9.
TANJUNG
116,93
2,38
10. 11. 12.
SINGKAWANG BALIKPAPAN MATARAM
117,67 118,92 117,47
2,33 2,31 2,27
13.
MAUMERE
113,20
2,22
14.
SAMPIT
117,23
2,01
15. 16. 17. 18.
DENPASAR BIMA AMBON MANOKWARI
116,44 120,28 115,04 112,58
1,99 1,93 1,85 1,76
19.
SORONG
116,04
1,74
20.
PALANGKARAYA
116,16
1,69
21.
BANJARMASIN
115,97
1,63
22.
TUAL
125,34
1,43
NASIONAL
119,00
2,46
Berita Resmi Statistik BPS Provinsi Sulawesi Tenggara No. 01/1/Th. XVIII, 2 Januari 2015
Perbandingan Antarkota di Pulau Sulawesi Pada November 2014 kota IHK di wilayah Pulau Sulawesi semua tercatat inflasi. Inflasi tertinggi tercatat di Gorontalo 4,12 persen dengan IHK 115,26 dan terendah di Watampone 2,43 persen dengan IHK 117,35 (lihat Tabel 8). Tabel 8 Perbandingan Indeks dan Inflasi Desember 2014 Kota-Kota di Pulau Sulawesi dengan Nasional (2012=100) Desember 2014 (1)
Inflasi/Deflasi (%)
(2)
(3)
1. 2. 3.
GORONTALO MANADO PARE-PARE
115,26 118,61 117,71
4,12 3,83 3,75
4.
BAU-BAU
121,89
3,34
5. 6. 7. 8. 9. 10. 11.
KENDARI PALU PALOPO BULUKUMBA MAKASSAR MAMUJU WATAMPONE
116,16 120,21 116,54 125,61 116,50 116,85 117,35
3,27 2,86 2,78 2,73 2,69 2,45 2,43
NASIONAL
IHK
119,00
2,46
Berita Resmi Statistik BPS Provinsi Sulawesi Tenggara No. 01/1/Th. XVIII, 2 Januari 2015
13
Badan Pusat Statistik Provinsi Sulawesi Tenggara Informasi lebih lanjut hubungi: Wa Zalima, S. Si Telp 0401 3121751‐3135363 Fax 0401 3122355 Email:
[email protected]
14
Berita Resmi Statistik BPS Provinsi Sulawesi Tenggara No. 01/1/Th. XVIII, 2 Januari 2015