No. 21/05/Th. XX, 2 Mei 2017
PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI KOTA KENDARI APRIL 2017 DEFLASI 0,13 PERSEN
Deflasi Kota Kendari bulan April tahun 2017, tercatat sebesar 0,13 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) 122,90. Secara nasional dari 82 kota yang menghitung inflasi, dua puluh sembilan kota tercatat deflasi dan lima puluh tiga kota tercatat inflasi. Deflasi tertinggi tercatat di Singaraja (Provinsi Bali) 1,08 persen dan deflasi terendah tercatat di DKI Jakarta (Provinsi DKI Jakarta) dan Manado (Provinsi Sulawesi Utara) 0,02 persen. Sementara itu inflasi terbesar tercatat di Pangkal Pinang (Provinsi Kepulauan Bangka Belitung) 1,02 persen.
Deflasi yang terjadi di Kota Kendari disebabkan oleh turunnya indeks harga pada kelompok bahan makanan 1,19 persen dan sandang 0,34 persen. Sementara kelompok yang tercatat inflasi yaitu perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar 0,57 persen; transpor, komunikasi dan jasa keuangan 0,11 persen; kesehatan 0,05 persen; pendidikan, rekreasi dan olahraga 0,02 serta makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau 0,01 persen.
Komoditas yang memberikan sumbangan deflasi terbesar adalah cabai rawit; tembang; rambe; bayam; layang/benggol; gula pasir; katamba; minyak goreng; daging ayam ras dan bawang merah.
Komoditas
yang
memberikan
sumbangan
inflasi
adalah
tarip
listrik;
kembung/gembung/
banyar/gembolo/aso-aso; cakalang/sisik; tarip pulsa ponsel; tomat sayur; tomat buah; roti manis; bawal; sawi hijau dan rokok kretek filter.
Dari sebelas kota di Pulau Sulawesi, empat kota tercatat deflasi dan tujuh kota tercatat inflasi. Deflasi tertingi tercatat di Baubau (Provinsi Sulawesi Tenggara) 0,67 persen dengan IHK 128,42 dan deflasi terendah tercatat di Manado (Provinsi Sulawesi Utara) 0,02 persen dengan IHK masing-masing 128,77.
Tingkat inflasi Kota Kendari tahun kalender (Januari-April) 2017 tercatat 1,00 persen dan tingkat inflasi tahun ke tahun (April 2017 terhadap April 2016) 2,91 persen.
Laju inflasi periode yang sama tahun kalender (Januari-April) 2016 1,66 persen dan laju inflasi year on year (April 2016 terhadap April 2015) tercatat sebesar 4,20 persen.
Inflasi Nasional April 2017 tercatat 0,09 persen, laju inflasi (Januari – April 2017) tercatat 1,28 persen dan laju inflasi year on year (April 2017 terhadap April 2016) tercatat 4,17 persen.
Berita Resmi Statistik BPS Provinsi Sulawesi Tenggara No. 21/05/Th. XX, 2 Mei 2017
1
Indeks Harga Konsumen (IHK) merupakan salah satu indikator ekonomi yang sering digunakan untuk mengukur tingkat perubahan harga (inflasi/deflasi) di tingkat konsumen, khususnya di daerah perkotaan. Perubahan IHK dari waktu ke waktu menunjukkan pergerakan harga dari paket komoditas yang dikonsumsi oleh rumah tangga. Di Indonesia, tingkat inflasi diukur dari persentase perubahan IHK dan diumumkan ke publik setiap awal bulan (hari kerja pertama) oleh Badan Pusat Statistik (BPS). Mulai Januari 2014, pengukuran inflasi di Indonesia menggunakan IHK tahun dasar 2012=100. Ada beberapa perubahan yang mendasar dalam penghitungan IHK baru (2012=100) dibandingkan IHK lama (2007=100), khususnya mengenai cakupan kota, paket komoditas, dan diagram timbang. Perubahan tersebut didasarkan pada Survei Biaya Hidup (SBH) 2012 yang dilaksanakan oleh BPS, yang merupakan salah satu bahan dasar utama dalam penghitungan IHK. Hasil SBH 2012 sekaligus mencerminkan adanya perubahan pola konsumsi masyarakat dibandingkan dengan hasil SBH sebelumnya. SBH 2012 dilaksanakan di 82 kota, yang terdiri dari 33 ibukota provinsi dan 49 kota besar lainnya. Dari 82 kota tersebut, 66 kota merupakan cakupan kota SBH lama dan 16 merupakan kota baru. Survei ini hanya dilakukan di daerah perkotaan (urban area) dengan total sampel sebanyak 13.608 Blok Sensus dan total sampel rumahtangga sebanyak 136.080. SBH 2012 dilaksanakan secara triwulanan selama tahun 2012 sehingga setiap triwulan terdapat 34.020 sampel rumahtangga. Paket komoditas nasional hasil SBH 2012 terdiri dari 862 komoditas. Paket komoditas terbanyak ada di Jakarta yaitu 462 komoditas, dan yang palling sedikit di Singaraja sebanyak 225 komoditas. Berdasarkan hasil pemantauan BPS di Kota Kendari pada April 2017 tercatat deflasi sebesar 0,13 persen, atau terjadi penurunan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 123,06 pada Maret 2017 menjadi 119,43 pada April 2017. Tingkat inflasi tahun kalender (Januari-April) 2017 1,00 persen dan tingkat inflasi tahun ke tahun (April 2017 terhadap April 2016) sebesar 2,91 persen. Deflasi yang yang terjadi di Kota Kendari tercatat disebabkan oleh turunnya indeks harga pada kelompok bahan makanan 1,19 persen dan sandang 0,34 persen. Sementara kelompok yang tercatat inflasi yaitu perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar 0,57 persen; transpor, komunikasi dan jasa keuangan 0,11 persen; kesehatan 0,05 persen; pendidikan, rekreasi dan olahraga 0,02 serta makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau 0,01 persen. Beberapa komoditas yang mengalami penurunan harga pada April 2017 antara lain: tembang; ketimun; jaket pria; cabai rawit; daun paku/pakis; bayam; daun kelor; katamba; daging ayam kampong serta BH Katun. Sedangkan komoditas yang mengalami kenaikan harga adalah kemeja pendek katun pria; tomat sayur; sawi hijau; anggur; celana panjang katun pria; kembung/gembung/banyar/gembolo/aso-aso; bawal; roti manis; tomat buah serta labu parang/manis/merah. Kelompok komoditas yang memberikan andil/sumbangan deflasi pada April 2017, yaitu: kelompok bahan makanan - 0,28 dan kelompok sandang 0,024. Sedangkan yang memberikan sumbangan positif yaitu kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar 0,14; kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan 0,023; kelompok kesehatan 0,002 serta kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga dan kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau masing-masing 0,001 persen.
2
Berita Resmi Statistik BPS Provinsi Sulawesi Tenggara No. 21/05/Th. XX, 2 Mei 2017
Tabel 1 IHK dan Tingkat Inflasi Kota Kendari April 2017, Tahun Kalender 2017, dan Tahun ke Tahun 2017, Menurut Kelompok Pengeluaran (2012=100) IHK Kelompok Pengeluaran
(1)
April 2016
Desember 2016
April 2017
Inflasi Bulan April 2017 1)
(2)
(3)
(4)
(5)
Laju Inflasi Tahun Kalender 2017 2)
Inflasi Tahun Ke Tahun 3)
(6)
(7)
U m u m
119,43
121,68
122,90
-0,13
1,00
2,91
1
Bahan Makanan
126,17
125,29
125,86
-1,19
0,45
-0,25
2
Makanan Jadi, minuman, Rokok & Tembakau
123,58
129,37
130,51
0,01
0,88
5,61
3
Perumahan, Air, Listrik, Gas dan Bahan bakar
122,18
123,63
125,44
0,57
1,46
2,67
4
Sandang
101,70
103,38
104,00
-0,34
0,60
2,26
5
Kesehatan
117,72
121,62
122,55
0,05
0,76
4,10
6
Pendidikan, Rekreasi dan Olah raga
107,59
114,51
114,52
0,02
0,01
6,44
7
Transpor & Komunikasi dan Jasa Keuangan
118,54
121,68
123,67
0,11
1,64
4,33
1) 2) 3)
Persentase perubahan IHK bulan April 2017 terhadap IHK bulan sebelumnya Persentase perubahan IHK bulan April 2017 terhadap IHK bulan Desember 2016 Persentase perubahan IHK bulan April 2017 terhadap IHK bulan April 2016
Gambar 1 Perkembangan Inflasi/Deflasi Kota Kendari (2012=100), April 2016 – April 2017 8 6
20 2017
4 2 0 4
5
6
7
8
9
10
11
12
1
2
3
4
-2 -4 -6 -8
BULAN
UMUM Bahan Makanan Makanan Jadi, minuman, Rokok dan Tembakau Perumahan, Air, Listrik, Gas dan Bahan bakar
Berita Resmi Statistik BPS Provinsi Sulawesi Tenggara No. 21/05/Th. XX, 2 Mei 2017
3
Tabel 2 Perkembangan Inflasi dan Laju Inflasi Kota Kendari dan Nasional Bulan Januari 2015 – April 2017 (2012 = 100,00) Bulan (1)
4
Inflasi (%) Kota Kendari Nasional
Laju Inflasi (%) Kota Kendari Nasional
(2)
(3)
(4)
(5)
Januari
-0,96
-0,24
-0,96
-0,24
Februari
-0,91
-0,36
-1,86
-0,61
Maret
0,57
-0,17
-1,30
-0,43
April
-0,03
0,36
-1,33
-0,08
Mei
0,64
0,50
-0,70
0,42
Juni
0,28
0,54
-0,42
0,96
Juli
0,75
0,93
0,33
1,90
Agustus
0,64
0,39
0,97
2,29
September
0,61
-0,05
1,58
2,24
Oktober
-0,36
-0,08
1,22
2,16
November
-0,10
0,21
1,12
2,37
Desember
0,51
0,96
1,64
3,35
Januari
1,49
0,51
1,49
0,51
Februari
0,07
-0,09
1,56
0,42
Maret
0,23
0,19
1,80
0,62
April
-0,62
-0,45
1,16
0,16
Mei
0,15
0,24
1,31
0,40
Juni
0,93
0,66
2,25
1,06
Juli
0,77
0,69
3,04
1,76
Agustus
0,01
-0,02
3,05
1,74
September
-0,01
0,23
3,04
1,97
Oktober
0,12
0,14
3,16
2,11
November
-0,22
0,47
2,93
2,59
Desember
0,13
0,42
3,07
3,02
Januari
0,88
0,97
0,88
0,97
Februari
0,49
0,23
1,37
1,21
Maret
-0.,24
-0,02
1,13
1,19
April
-0,13
0,09
1,00
1,28
Berita Resmi Statistik BPS Provinsi Sulawesi Tenggara No. 21/05/Th. XX, 2 Mei 2017
Tabel 3 Sumbangan Kelompok Pengeluaran terhadap Inflasi di Kota Kendari Maret 2017 dan April 2017 (2012=100)
No.
Andil Inflasi (%)
Kelompok Pengeluaran (1)
UMUM 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
Bahan Makanan Makanan Jadi, Minuman, Rokok & Tembakau Perumahan, Air, Listrik, Gas & Bahan Bakar Sandang Kesehatan Pendidikan, Rekreasi & Olahraga Transpor, Komunikasi & Jasa Keuangan
Maret
April
(2)
(3)
-0,24 -0,29 0,01 0,03 0,004 0,01 0,001 0,003
-0,13 -0,28 0,001 0,14 -0,024 0,002 0,001 0,023
Gambar 2 Sumbangan Kelompok Pengeluaran Terhadap Inflasi Kota Kendari (2012=100) April 2017 (Persen) 000
0,14 000 0,002
0,001
000
0,001
0,023
0,024 UMUM Bahan Makanan Makanan Jadi, minuman, Rokok dan Tembakau Perumahan, Air, Listrik, Gas dan Bahan bakar Sandang Kesehatan Pendidikan, Rekreasi dan Olah raga
000 0,13 000
000
0,28
000
URAIAN MENURUT KELOMPOK PENGELUARAN 1. Bahan Makanan Kelompok bahan makanan pada April 2017 tercatat deflasi 1,19 persen atau terjadi penurunan indeks dari 127,37 pada Maret 2017 menjadi 125,86 pada April 2017.
Berita Resmi Statistik BPS Provinsi Sulawesi Tenggara No. 21/05/Th. XX, 2 Mei 2017
5
Dari sebelas subkelompok bahan makanan, tercatat sembilan subkelompok diantaranya deflasi dan dua subkelompok tercatat inflasi. Subkelompok yang tercatat deflasi adalah subkelompok bumbu-bumbuan 4,04; daging dan hasil-hasilnya 4,01; lemak dan minyak 1,99; sayur-sayuran 1,60; telur, susu dan hasil-hasilnya dan ikan segar masing-masing 0,88; bahan makan lainnya 0,63; ikan diawetkan 0,48 serta padi-padian, umbi-umbian dan hasilnya 0,27. Sedangkan subkelompok yang mengalami inflasi adalah buah-buahan 0,91 dan kacang-kacangan 0,03. Kelompok ini pada April 2017 memberikan sumbangan deflasi sebesar 0,28 persen. Komoditas yang dominan memberikan sumbangan deflasi antara lain: cabai rawit 0,06 persen; tembang, rambe dan bayam masing-masing 0,04 persen serta layang/benggol 0,03 persen. 2. Makanan Jadi, Minuman, Rokok dan Tembakau Kelompok ini pada April 2017 tercatat inflasi 0,01 persen atau terjadi kenaikan indeks dari 130,50 pada Maret 2017 menjadi 130,51 pada April 2017. Dua subkelompok tercatat inflasi pada April 2017 yaitu tembakau dan minuman beralkohol 0,58 persen dan makanan jadi 0,26 persen. Sedangkan subkelompok yang lainnya mengalami deflasi yaitu minuman yang tidak beralkohol 1,37 persen. Kelompok ini pada April 2017 secara keseluruhan memberikan sumbangan inflasi sebesar 0,001 persen. Komoditas yang dominan memberikan sumbangan inflasi yaitu roti manis dan rokok kretek filter masing-masing 0,01persen; roko putih 0,004 persen serta roti tawar dan rokok kretek masing-masing 0,002 persen. 3.
Perumahan, Air, Listrik, Gas dan Bahan Bakar Kelompok ini pada April 2017 mencatat inflasi sebesar 0,57 persen atau terjadi kenaikan indeks dari 124,73
pada Maret 2017 menjadi 125,44 pada April 2017. Dari empat subkelompok, tercatat dua subkelompok tecatat inflasi dan dua subkelompok tercatat deflasi. Subkelompok yang tercatat inflasi adalah subkelompok bahan bakar, penerangan dan air 2,13 persen dan perlengkapan rumahtangga sebesar 0,16 Sedangkan subkelompok yang mengalami deflasi adalah subkelompok penyelenggaraan rumahtangga 0,87 persen dan biaya tempat tinggal 0,01 persen. Pada April 2017 kelompok ini secara keseluruhan memberikan sumbangan inflasi sebesar 0,14 persen. Komoditas yang dominan memberikan sumbangan inflasi yaitu tarip listrik 0,16 persen; kompor dan meja kursi tamu masing-masing 0,003 persen serta piring 0,002 persen.
4. S a n d a n g Kelompok sandang pada April 2017 tercatat deflasi sebesar 0,34 persen, atau terjadi penurunan indeks dari 104,35 pada Maret 2017 menjadi 104,00 pada April 2017. Tiga subkelompok yang tercatat deflasi yaitu subkelompok sandang wanita 0,76 persen; sandang laki-laki 0,44 persen dan sandang anak-anak 0,34 persen. Sedang satu subkelompok tercatat inflasi pada April 2017 yaitu subkelompok barang pribadi dan sandang lainnya 0,24 persen.
6
Berita Resmi Statistik BPS Provinsi Sulawesi Tenggara No. 21/05/Th. XX, 2 Mei 2017
Kelompok ini pada April 2017 secara keseluruhan memberikan sumbangan/andil deflasi sebesar 0,02 persen. Komoditas yang dominan memberikan sumbangan negatif yaitu celana panjang jeans pria, baju muslim wanita dan jaket pria masing-masing 0,01 persen; BH Katun 0,004 persen serta daster wanita dan blus anak masing-masing 0,002 persen. 5. K e s e h a t a n Kelompok kesehatan pada April 2017 tercatat inflasi 0,05 persen, atau terjadi kenaikan indeks dari 122,49 Maret 2017 menjadi 122,55 pada April 2017. Subkelompok yang mengalami inflasi yaitu subkelompok perawatan jasmani dan kosmetika 0,08 persen dan obat-obatan 0,04 persen. Sedang subkelompok subkelompok jasa kesehatan dan jasa perawatan jasmani tidak mengalami perubahan atau relatif stabil. Kelompok ini pada April 2017 secara keseluruhan memberikan sumbangan/andil inflasi sebesar 0,002 persen. Komoditas yang dominan memberikan sumbangan positif yaitu parfum 0,004 persen; sabun mandi cair 0,002 persen serta sabun mandi, sabun wajah dan hand body lotion masing-masing 0,001 persen. 6. Pendidikan, Rekreasi dan Olahraga Kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga pada April 2017 tercatat inflasi 0,02 persen, atau terjadi kenaikan indeks dari 114,50 pada Maret 2017 menjadi 114,52 pada April 2017. Subkelompok yang tercatat inflasi pada April 2017, yaitu subkelompok perlengkapan/peralatan pendidikan 0,09 persen. Sementara subkelompok pendidikan; kursus-kursus/pelatihan; rekreasi serta olahraga tidak mengalami perubahan atau relatif stabil. Kelompok ini pada April 2017 secara keseluruhan memberikan sumbangan/andil inflasi sebesar 0,001 persen. Komoditas yang memberikan sumbangan positif yaitu pulpen/bollpoint 0,001 persen dan kertas HVS 0,0001 persen. Sedang komoditas lain tidak mengalami perubahan atau relatif stabil. 7. Transpor, Komunikasi dan Jasa Keuangan Kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan pada April 2017 tercatat inflasi 0,11 persen atau terjadi kenaikan indeks dari 123,53 pada Maret 2017 menjadi 123,67 pada April 2017. Subkelompok yang tercatat inflasi adalah subkelompok komunikasi dan pengiriman 0,47 persen serta sarana dan penunjang transpor 0,01 persen. Sedang subkelompok yang mengalami deflasi yaitu transpor 0,01 persen. Sementara subkelompok jasa keuangan tidak mengalami perubahan. Kelompok ini pada April 2017 secara keseluruhan memberikan sumbangan/andil inflasi sebesar 0,02 persen. Komoditas yang memberikan sumbangan positif yaitu tarip pulsa ponsel 0,02 pesen; bensin 0,001 persen serta helm 0,0001 persen.
Berita Resmi Statistik BPS Provinsi Sulawesi Tenggara No. 21/05/Th. XX, 2 Mei 2017
7
Tabel 3 IHK dan Inflasi Kota Kendari Menurut Kelompok dan Sub Kelompok Bulan April 2017 (2012 = 100,00) No.
Kelompok/Sub kelompok (1)
A I
UMUM BAHAN MAKANAN Padi-padian, Umbi-umbian dan Hasilnya Daging dan Hasil-hasilnya Ikan Segar Ikan Diawetkan Telur, Susu dan Hasil-hasilnya Sayur-sayuran Kacang – kacangan Buah – buahan Bumbu – bumbuan Lemak dan Minyak Bahan Makanan Lainnya
II
MAKANAN JADI, MINUMAN, ROKOK DAN TEMBAKAU
III
IV
V
VI
8
Makanan Jadi Minuman yang Tidak Beralkohol Tembakau dan Minuman Beralkohol PERUMAHAN, AIR, LISTRIK, GAS DAN BAHAN BAKAR Biaya Tempat Tinggal Bahan Bakar, Penerangan dan Air Perlengkapan Rumahtangga Penyelenggaraan Rumahtangga SANDANG Sandang Laki-laki Sandang Wanita Sandang Anak-anak Barang Pribadi dan Sandang Lain KESEHATAN Jasa Kesehatan Obat-obatan Jasa Perawatan Jasmani Perawatan Jasmani dan Kosmetika PENDIDIKAN, REKREASI DAN OLAH RAGA Pendidikan Kursus-kursus / Pelatihan Perlengkapan / Peralatan Pendidikan Rekreasi Olahraga
IHK
Inflasi %
(2)
(3)
122,90 125,86 123,65 110,39 124,69 139,68 124,29 118,49 112,20 131,59 162,84 126,24 121,35 130,51 126,58 117,40 151,06 125,44 112,19 170,13 110,34 123,82 104,00 100,69 107,02 114,63 95,84 122,55 114,48 112,98 119,42 132,94 114,52 113,79 148,24 106,06 111,58 105,84
-0,13 -1,19 -0,27 -4,01 -0,88 -0,48 -0,88 -1,60 0,03 0,91 -4,04 -1,99 -0,63 0,01 0,26 -1,37 0,58 0,57 -0,01 2,13 0,16 -0,87 -0,34 -0,44 -0,76 -0,34 0,24 0,05 0,00 0,04 0,00 0,08 0,02 0,00 0,00 0,09 0,00 0,00
Berita Resmi Statistik BPS Provinsi Sulawesi Tenggara No. 21/05/Th. XX, 2 Mei 2017
No.
Kelompok/Sub kelompok (1)
VII
TRANSPOR, KOMUNIKASI DAN JASA KEUANGAN Transpor Komunikasi Dan Pengiriman Sarana dan Penunjang Transpor Jasa Keuangan
IHK
Inflasi %
(2)
(3)
123,67 131,73 102,91 132,83 121,00
0,11 -0,01 0,47 0,01 0,00
PERBANDINGAN INFLASI TAHUNAN Deflasi Kota Kendari April 2017 tercatat 0,13 persen dan tahun kalender (Januari - April) 2017 tercatat 1,00 persen dan tingkat inflasi tahun ke tahun (April 2017 terhadap April 2016) tercatat 2,91 persen. Sedangkan tingkat deflasi pada periode yang sama April 2016 tercatat 0,62 persen, tahun kalender (Januari – April) 2016 sebesar 1,66 persen dan tingkat inflasi tahun ke tahun untuk April 2016 terhadap April 2015 tercatat 4,20 persen. Tabel 4 Inflasi Bulanan, Tahun kalender, Tahun ke Tahun, 2013- 2017 Inflasi (1)
2013
2014
2015
2016
2017
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
1.
April
0,20
0,08
-0,03
-0,62
-0,13
2.
(Januari - April) tahun kalender
0,99
-0,67
-1,33
1,66
1,00
3.
April terhadap April (year on year)
3,26
5,01
6,69
4,20
2,91
(tahun n)
(tahun n-1)
PERBANDINGAN ANTAR KOTA Pada April 2017 di Kota Kendari tercatat deflasi sebesar 0,13 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 122,90. Dari 82 kota IHK, dua puluh sembilan kota tercatat deflasi dan lima puluh tiga kota tercatat inflasi. Deflasi terbesar tercatat di Singaraja, 1,08 persen dengan IHK 136,83 dan deflasi terendah tercatat di DKI Jakarta dan Manado 0,02 persen dengan IHK masing-masing 127,97 dan 128,77. Sementara inflasi tertinggi tercatat di Pangkal Pinang 1,02 persen dengan IHK 136,08 dan inflasi terendah tercatat di Cilacap 0,01 persen dengan IHK 130,60.
Berita Resmi Statistik BPS Provinsi Sulawesi Tenggara No. 21/05/Th. XX, 2 Mei 2017
9
Perandingan Antarkota di Pulau Sumatera Kota-kota IHK di wilayah Pulau Sumatera yang berjumlah 23 kota, pada April 2017 tiga belas kota tercatat deflasi dan sepuluh kota tercatat inflasi. Deflasi tertinggi tercatat di Lhokseumawe (Provinsi Aceh) 0,68 persen dengan IHK 121,70 dan deflasi terendah tercatat di Pelmbang (Provinsi Sumatera Selatan) 0,08 persen dengan IHK 125,51. (lihat Tabel 5). Tabel 5 Perbandingan Indeks dan Inflasi April 2017 Kota-Kota di Pulau Sumatera dengan Nasional (2012=100)
KOTA (1)
10
April IHK
Inflasi/Deflasi (%)
(2)
(3)
1. 2.
Meulaboh
127,29
-0,52
Banda Aceh
120,20
-0,10
3.
Lhoksesmawe
121,70
-0,68
4.
Sibolga
130,91
0,25
5.
Pematang Siantar
132,81
-0,17
6.
Medan
131,63
-0,53
7. 8.
Padangsidimpsan
126,34
0,21
Padang
133,62
-0,31
9.
Bukittinggi
126,08
-0,18
10.
Tembilahan
131,29
0,02
11.
Pekanbaru
129,89
0,28
12.
Dumai
130,57
-0,21
13.
Bungo
126,69
0,36
14.
Jambi
126,88
0,59
15.
Palembang
125,51
-0,08
16.
Lubuklinggau
125,39
0,20
17.
Bengkulu
136,55
-0,30
18.
Bandar Lampung
128,78
-0,21
19.
Metro
134,78
-0,17
20.
Tanjung Pandan
135,36
0,93
21.
Pangkal Pinang
136,08
1,02
22.
Batam
127,47
0,48
23.
Tanjung Pinang
126,83
-0,26
NASIONAL
128,33
0,09
Berita Resmi Statistik BPS Provinsi Sulawesi Tenggara No. 21/05/Th. XX, 2 Mei 2017
Perbandingan Antarkota di Pulau Jawa Pada April 2017 kota-kota IHK di wilayah Pulau Jawa tiga kota tercatat deflasi dan dua puluh tiga kota tercatat inflasi. Deflasi tertinggi tercatat di Tangerang (Provinsi Banten) dan Purwokerto (Provinsi Jawa Tengah) 0,04 persen dengan IHK masing-masing 135,03 dan 125,17, terendah tercatat di DKI Jakarta (Provinsi DKI Jakarta) 0,02 persen dengan IHK 127,97 (lihat Tabel 6). Tabel 6 Perbandingan Indeks dan Inflasi April 2017 Kota-Kota di Pulau Jawa dengan Nasional (2012=100) April
KOTA IHK
Inflasi/Deflasi (%)
(2)
(3)
DKI Jakarta Bogor Sukabumi Bandung Cirebon Bekasi Depok Tasikmalaya Cilacap Purwokerto Kudus Surakarta
127,97 128,41 127,34 126,48 123,04 124,65 126,47 126,42 130,60 125,17 134,22 124,39
-0,02 0,07 0,37 0,10 0,40 0,08 0,22 0,55 0,01 -0,04 0,05 0,12
25.
Semarang Tegal Yogyakarta Jember Banyuwangi Sumenep Kediri Malang Probolinggo Madiun Surabaya Tangerang Cilegon
126,63 124,18 125,46 124,78 124,08 124,62 124,88 128,83 124,85 125,94 128,40 135,03 133,77
0,22 0,19 0,28 0,28 0,48 0,14 0,38 0,35 0,44 0,45 0,23 -0,04 0,25
26.
Serang
135,12
0,29
NASIONAL
128,33
0,09
(1)
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24.
Berita Resmi Statistik BPS Provinsi Sulawesi Tenggara No. 21/05/Th. XX, 2 Mei 2017
11
Perbandingan Antarkota di Pulau Sulawesi Pada April 2017 kota IHK di wilayah Pulau Sulawesi empat kota tercatat deflasi dan tujuh kota tercatat inflasi. Deflasi tertinggi tercatat di Baubau (Provinsi Sulawesi Tenggara) 0,67 persen dengan IHK 128,42 dan terendah di Manado (Provinsi Sulawesi Utara) 0,02 persen dengan IHK 128,77 (lihat Tabel 8). Tabel 8 Perbandingan Indeks dan Inflasi April 2017 Kota-Kota di Pulau Sulawesi dengan Nasional (2012=100) April IHK
Inflasi/Deflasi (%)
(2)
(3)
Manado Palu Bulukumba Watampone Makassar Pare-Pare Palopo Kendari Baubau Gorontalo Mamuju
128,77 130,06 133,18 123,52 129,12 122,90 125,83 122,90 128,42 123,64 127,31
-0,02 0,46 0,63 0,58 0,33 0,05 0,22 -0,13 -0,67 -0,12 0,06
NASIONAL
128,33
0,09
(1)
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11.
Perbandingan Antarkota Wilayah Luar Pulau Jawa, Sumatera dan Sulawesi Pada April 2017 dari kota-kota IHK di wilayah luar Pulau Jawa, Sumatera dan Sulawesi tercatat sembilan kota tercatat deflasi dan tiga belas kota tercatat inflsai. Deflasi tertinggi tercatat di Singaraja (Provinsi Bali) 1,08 persen dengan IHK 136,83 dan terendah tercatat di Mataram (Provinsi Nusa Tenggara Barat) 0,06 persen dengan IHK 125,81. Sedang inflasi tertinggi tercatat di Jayapura (Provinsi Papua) 0,73 dengan IHK 129,97 (lihat Tabel 7).
12
Berita Resmi Statistik BPS Provinsi Sulawesi Tenggara No. 21/05/Th. XX, 2 Mei 2017
Tabel 7 Perbandingan Indeks dan Inflasi April 2017 Kota-Kota di Luar Pulau Sumatera, Jawa dan Sulawesi dengan Nasional (2012=100) April
KOTA IHK
Inflasi/Deflasi (%)
(2)
(3)
Singaraja Denpasar Mataram Bima Maumere Kupang Pontianak Singkawang Sampit Palangkaraya Tanjung Banjarmasin Balikpapan Samarinda Tarakan Ambon Tual Ternate Manokwari Sorong Merauke Jayapura
136,83 125,44 125,81 129,71 121,80 129,57 137,77 128,13 129,83 125,49 128,29 128,16 132,51 131,06 138,51 125,71 143,06 131,19 121,47 128,26 135,10 129,97
-1,08 0,07 -0,06 0,39 -0,17 0,29 0,28 0,23 0,12 0,21 -0,65 0,33 -0,08 0,29 0,27 -0,76 0,16 0,36 -0,29 -0,26 -0,42 0,73
NASIONAL
128,33
0,09
(1)
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22.
Berita Resmi Statistik BPS Provinsi Sulawesi Tenggara No. 21/05/Th. XX, 2 Mei 2017
13
Badan Pusat Statistik Provinsi Sulawesi Tenggara
Informasi lebih lanjut hubungi: Ir. Surianti Toar, MS Telp 0401 3121751-3135363 Fax 0401 3122355 Email:
[email protected]
14
Berita Resmi Statistik BPS Provinsi Sulawesi Tenggara No. 21/05/Th. XX, 2 Mei 2017