No. 01/06/Th. XVIII, 1 Juni 2015
PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI KOTA KENDARI MEI 2015 INFLASI 0,64 PERSEN
Inflasi Kota Kendari bulan Mei tahun 2015, tercatat sebesar 0,64 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) 115,35. Secara nasional dari 82 kota yang menghitung inflasi, 81 kota tercatat inflasi dan 1 kota tercatat deflasi, inflasi tertinggi tercatat di Kota Palu (Provinsi Sulawesi Tengah) 2,24 persen dan Kota Tual (Provinsi Maluku) 1,59 persen. Sementara itu deflasi terbesar tercatat di Kota Pangkal Pinang (Provinsi Bangka Belitung) 0,61 persen.
Inflasi yang terjadi di Kota Kendari tercatat disebabkan oleh naiknya indeks harga pada kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau 2,06 persen; bahan makanan 1,97 persen; kesehatan 0,60 persen; pendidikan, rekreasi dan olahraga 0,11 persen serta perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar 0,07 persen. Sedangkan Kelompok Sandang serta Transportasi, Komunikasi, dan Jasa Keuangan tercatat deflasi masing-masing 0,39 persen dan 0,15 persen.
Komoditas yang memberikan sumbangan inflasi terbesar adalah kembung; ayam goreng; nasi dengan lauk; cakalang; layang; terong panjang; bayam; bawang merah; rokok kretek filter; dan cabai rawit.
Komoditas yang memberikan sumbangan deflasi terbesar adalah beras; angkutan udara; baju stelan anak; mie kering instan; pepaya; laba/merica; labu parang/merah/manis; baju kaos berkerah laki-laki; daging ayam ras; dan baju kaos berkerah wanita.
Dari sebelas kota di Pulau Sulawesi, semua kota tercatat Inflasi. Inflasi tertinggi tercatat di Kota Palu (Provinsi Sulawesi Tengah) 2,24 persen dengan IHK 120,42 dan Inflasi terendah di kota Palopo 0,07 persen (Provinsi Sulawesi Selatan dengan IHK 116,98.
Tingkat Inflasi Kota Kendari tahun kalender (Januari-Mei 2015 tercatat -0,70 persen dan tingkat inflasi tahun ke tahun (Mei 2015 terhadap Mei 2014) tercatat 7,10 persen.
Laju inflasi Kota Kendari tahun kalender (Januari-Mei 2014 tercatat -0,43 persen dan laju inflasi year on year (Mei 2014 terhadap Mei 2013) tercatat sebesar 4,38 persen.
Inflasi Nasional Mei 2015 tercatat 0,50 persen dan laju Inflasi (Januari-Mei 2015) 0,42 persen serta laju inflasi year on year (Mei 2015 terhadap Mei 2014) sebesar 7,15 persen.
Berita Resmi Statistik BPS Provinsi Sulawesi Tenggara No. 01/06/Th. XVIII, 1 Juni 2015
1
Indeks Harga Konsumen (IHK) merupakan salah satu indikator ekonomi yang sering digunakan untuk mengukur tingkat perubahan harga (inflasi/deflasi) di tingkat konsumen, khususnya di daerah perkotaan. Perubahan IHK dari waktu ke waktu menunjukkan pergerakan harga dari paket komoditas yang dikonsumsi oleh rumah tangga. Di Indonesia, tingkat inflasi diukur dari persentase perubahan IHK dan diumumkan ke publik setiap awal bulan (hari kerja pertama) oleh Badan Pusat Statistik (BPS). Mulai Januari 2014, pengukuran inflasi di Indonesia menggunakan IHK tahun dasar 2012=100. Ada beberapa perubahan yang mendasar dalam penghitungan IHK baru (2012=100) dibandingkan IHK lama (2007=100), khususnya mengenai cakupan kota, paket komoditas, dan diagram timbang. Perubahan tersebut didasarkan pada Survei Biaya Hidup (SBH) 2012 yang dilaksanakan oleh BPS, yang merupakan salah satu bahan dasar utama dalam penghitungan IHK. Hasil SBH 2012 sekaligus mencerminkan adanya perubahan pola konsumsi masyarakat dibandingkan dengan hasil SBH sebelumnya. SBH 2012 dilaksanakan di 82 kota, yang terdiri dari 33 ibukota provinsi dan 49 kota besar lainnya. Dari 82 kota tersebut, 66 kota merupakan cakupan kota SBH lama dan 16 merupakan kota baru. Survei ini hanya dilakukan di daerah perkotaan (urban area) dengan total sampel sebanyak 13.608 Blok Sensus dan total sampel rumahtangga sebanyak 136.080. SBH 2012 dilaksanakan secara triwulanan selama tahun 2012 sehingga setiap triwulan terdapat 34.020 sampel rumahtangga. Paket komoditas nasional hasil SBH 2012 terdiri dari 862 komoditas. Paket komoditas terbanyak ada di Jakarta yaitu 462 komoditas, dan yang palling sedikit di Singaraja sebanyak 225 komoditas. Berdasarkan hasil pemantauan BPS di Kota Kendari pada Mei 2015 tercatat inflasi 0,64 persen, atau terjadi kenaikan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 114,62 pada April 2015 menjadi 115,35 pada Mei 2015. Tingkat inflasi tahun kalender (Januari-Meil) 2015 tercatat -0,70 persen dan tingkat inflasi tahun ke tahun (Mei 2015 terhadap Mei 2014) sebesar 7,10 persen. Inflasi yang terjadi di Kota Kendari tercatat disebabkan oleh indeks harga pada kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau 2,06 persen; bahan makanan 1,97 persen; kesehatan 0,60 persen; pendidikan, rekreasi dan olahraga 0,11 persen serta perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar 0,07 persen. Sedangkan kelompok sandang serta transportasi, komunikasi dan jasa keuangan deflasi masing-masing 0,39 persen dan 0,15 persen. Beberapa komoditas yang mengalami kenaikan harga pada Mei 2015 antara lain ketimun; pepaya muda; ayam goreng; terong panjang; pakaian bayi; daun kelor; cabai rawit; daun kacang panjang muda; bayam serta kol putih/kubis. Sedangkan komoditas yang mengalami penurunan harga adalah baju stelan anak; pepaya; laba/merica; labu parang/merah/manis; celana dalam anak; jaket; jeruk nipis/limau; celana dalam wanita; baju kaos berkerah laki-laki serta baju kaso berkerah wanita. Pada Mei 2015, kelmpok yang memberikan andil/sumbangan inflasi, yaitu: kelompok bahan makanan 0,441 persen; kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau 0,202 persen; kelompok kesehatan 0,027 persen; perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar rumah tangga 0,019 persen serta kelompok pendidikan,
2
Berita Resmi Statistik BPS Provinsi Sulawesi Tenggara No. 01/06/Th. XVIII, 1 Juni 2015
rekreasi dan olahraga 0,008 persen. Sedangkan kelompok yang memberikan andil/sumbangan deflasi, yaitu: transpor, komunikasi dan jasa keuangan 0,0,033 persen serta sandang 0,028 persen. Tabel 1 IHK dan Tingkat Inflasi/Deflasi Kota Kendari Mei 2015, Tahun Kalender 2015, dan Tahun ke Tahun 2015, Menurut Kelompok Pengeluaran (2012=100) IHK Kelompok Pengeluaran
(1)
Mei 2014
Desember 2014
Mei 2015
Inflasi/ Deflasi Bulan April 2015 1)
(2)
(3)
(4)
(5)
Laju Inflasi/ Deflasi Tahun Kalender 2014 2)
Inflasi/ Deflasi Tahun Ke Tahun 3)
(6)
(7)
U m u m
107,70
116,16
115,35
0,64
-0,70
7,10
1
Bahan Makanan
102,62
114,30
113,48
1,97
-0,72
10,58
2
Makanan Jadi, minuman, Rokok & Tembakau
107,75
111,00
116,07
2,06
4,57
7,72
3
Perumahan, Air, Listrik, Gas dan Bahan bakar
111,26
119,80
121,57
0,07
1,46
9,25
4
Sandang
98,91
99,22
97,80
-0,39
-1,43
-1,12
5
Kesehatan
105,16
109,30
112,59
0,60
3,01
7,07
6
Pendidikan, Rekreasi dan Olah raga
101,92
104,14
103,54
0,11
-0,58
1,59
7
Transpor & Komunikasi dan Jasa Keuangan
115,10
128,87
121,51
-0,15
-5,71
5,57
1) 2) 3)
Persentase perubahan IHK bulan Mei 2015 terhadap IHK bulan sebelumnya Persentase perubahan IHK bulan Mei 2015 terhadap IHK bulan Desember 2014 Persentase perubahan IHK bulan Mei 2015 terhadap IHK bulan Mei 2014
Gambar 1 Perkembangan Inflasi/Deflasi Kota Kendari (2012=100), Mei 2014 – Mei 015
Berita Resmi Statistik BPS Provinsi Sulawesi Tenggara No. 01/06/Th. XVIII, 1 Juni 2015
3
Tabel 2 Perkembangan Inflasi/Deflasi dan Laju Inflasi/Deflasi Kota Kendari dan Nasional Bulan Mei 2014–Mei 2015 (2012 = 100,00) Bulan (1)
Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Desember Januari Februari Maret April Mei
Inflasi (%) Kota Kendari Nasional
Laju Inflasi (%) Kota Kendari Nasional
(2)
(3)
(4)
(5)
0,25 0,94 1,82 -0,11 -0,13 0,18 1,67 3,27 -0,96 -0,91 0,57 -0,03 0,64
0,16 0,43 0,93 0,47 0,27 0,47 1,50 2,46 -0,24 -0,36 -0,17 0,36 0,50
-0,43 0,51 2,34 2,23 2,10 2,28 3,99 7,40 -0,96 -1,86 -1,30 -1,33 -0,70
1,56 1,99 1,46 3,42 3,71 4,19 5,75 8,38 -0,25 -0,61 -0,43 -0,08 0,42
Tabel 3 Sumbangan Kelompok Pengeluaran terhadap Deflasi di Kota Kendari April dan Mei 2015 (2012=100)
No,
Kelompok Pengeluaran
April
Mei
(2)
(3)
UMUM
-0,03
0,64
Bahan Makanan Makanan Jadi, Minuman, Rokok & Tembakau Perumahan, Air, Listrik, Gas & Bahan Bakar Sandang Kesehatan Pendidikan, Rekreasi & Olahraga Transpor, Komunikasi & Jasa Keuangan
-0,295 0,036 0,053 -0,102 0,008 -0,006 0,278
0,441 0,202 0,019 -0,028 0,027 0,008 -0,033
(1)
1, 2, 3, 4, 5, 6, 7,
4
Andil Inflasi/Deflasi (%)
Berita Resmi Statistik BPS Provinsi Sulawesi Tenggara No. 01/06/Th. XVIII, 1 Juni 2015
Gambar 2
Andil
Sumbangan Kelompok Pengeluaran Terhadap Inflasi Kota Kendari (2012=100) Mei 2015 (Persen)
Umum Bahan Makanan
Makanan Jadi Perumahan
Sandang Kesehatan
Pendidikan Tarnsport
URAIAN MENURUT KELOMPOK PENGELUARAN 1. Bahan Makanan Kelompok bahan makanan pada Mei 2015 tercatat Inflasi 1,97 persen atau terjadi kenaikan indeks dari 111,29 pada April 2015 menjadi 113,48 pada Mei 2015. Dari sebelas subkelompok bahan makanan, tercatat delapan subkelompok diantaranya Inflasi dan tiga subkelompok tercatat deflasi, Subkelompok yang tercatat Inflasi adalah subkelompok sayur-sayuran 8,65 persen; subkelompok ikan segar 4,80 persen; subkelompok bumbu-bumbuan 4,27 persen; subkelompok kacang-kacangan 2,03 persen; subkelompok lemak dan minyak 1,66 persen; subkelompok telur, susu dan hasilhasilnya 0,71 persen; subkelompok makanan lainnya 0,35 persen serta subkelompok ikan diawetkan 0,28 persen. Sedangkan subkelompok yang tercatat deflasi adalah subkelompok padi-padian, umbi-umbian dan hasilnya 3,19 persen; subkelompok daging dan hasil-hasilnya 0,68 persen serta subkelompok buah-buahan 0,62 persen. Kelompok ini pada Mei 2015 memberikan sumbangan inflasi 0,441 persen. Komoditas yang dominan memberikan sumbangan inflasi adalah kembung/gembung 0,083 persen; cakalang 0,048 persen; layang 0,047 persen; terong panjang 0,044 persen; bayam 0,039 persen; bawang merah 0,029 persen; cabai rawit 0,026 persen; kacang panjang 0,026 persen serta kangkung dan ekor kuning masing-masing 0,025 persen.
Berita Resmi Statistik BPS Provinsi Sulawesi Tenggara No. 01/06/Th. XVIII, 1 Juni 2015
5
2, Makanan Jadi, Minuman, Rokok dan Tembakau Kelompok ini pada Mei 2015 tercatat inflasi 2,06 persen atau terjadi kenaikan indeks dari 113,73 pada April 2015 menjadi 116,07 pada Mei 2015. Semua kelompok tercatat inflasi yaitu sub kelompok makanan jadi 2,97 persen; tembakau dan minuman beralkohol 1,13 persen dan minuman yang tidak beralkohol 0,92 persen. Kelompok ini pada Mei 2015 secara keseluruhan memberikan sumbangan inflasi sebesar 0,202 persen. Komoditas yang dominan memberikan sumbangan inflasi yaitu ayam goreng 0,060 persen; nasi dengan lauk 0,048 persen; rokok kretek filter 0,026 persen; dan ikan bakar 0,012 persen; gula pasir serta sop masing-masing 0,010 persen. 3,
Perumahan, Air, Listrik, Gas dan Bahan Bakar Kelompok ini pada Mei 2015 mencatat Inflasi sebesar 0,07 persen atau terjadi kenaikan indeks dari
121,47 pada April 2015 menjadi 121,55 pada Mei 2015., Tiga subkelompok tercatat Inflasi yaitu, subkelompok penyelenggaraan rumahtangga 0,28 persen; perlengkapan rumahtangga 0,16 persen serta bahan bakar, penerangan dan air 0,12 persen. Sedangkan subkelompok yang tercatat deflasi yaitu, subkelompok biaya tempat tinggal 0,02 persen. Pada Mei 2015 kelompok ini secara umum memberikan sumbangan Inflasi sebesar 0,019 persen. Komoditas yang dominan memberikan sumbangan Inflasi yaitu, tarip listrik 0,013 persen; bantal dan pembasmi nyamuk spray masing-masing 0,003 persen, upah permbantu rt, sofa dan air conditioner masing-masing 0,002 persen. 4, S a n d a n g Kelompok sandang pada Mei 2015 mencatat deflasi sebesar 0,39 persen, atau terjadi penurunan indeks dari 98,18 pada April 2015 menjadi 97,80 pada Mei 2015. Semua subkelompok mencatat deflasi pada Mei 2015, masing-masing subkelompok sandang anakanak 0,70 persen; sandang laki-laki 0,45 persen; sandan wanita 0,30 persen serta barang pribadi dan sandang lainnya 0,11 persen. Kelompok ini pada Mei 015 secara keseluruhan memberikan sumbangan/andil deflasi sebesar 0,028 persen. Komoditas yang dominan memberikan sumbangan negatif yaitu, baju stelan anak 0,029 persen; baju kaos berkerah pria 0,011 persen; baju kaos berkerah wanita 0,006 persen serta celana dalam pria dan celana dalam wanita masing-masing 0,004 persen. 5. K e s e h a t a n Kelompok kesehatan pada Mei 2015 tercatat inflasi 0,60 persen, atau terjadi kenaikan indeks dari 111,92 pada April 2015 menjadi 112,59 pada Mei 2015. Subkelompok yang tercatat inflasi pada Mei 2015 yaitu, subkelompok jasa perawatan jasmani 2,52 persen serta perawatan jasmani dan kosmetika 0,84 persen. Sedangkan subkelompok jasa kesehatan serta obat-obatan tidak terjadi perubahan indeks (stabil).
6
Berita Resmi Statistik BPS Provinsi Sulawesi Tenggara No. 01/06/Th. XVIII, 1 Juni 2015
Kelompok ini pada Mei 2015 secara keseluruhan memberikan sumbangan/andil inflasi sebesar 0,027 persen. Komoditas yang dominan memberikan sumbangan positif yaitu: pasta gigi 0,011 persen; shampo 0,007 persen; tarip gunting rambut pria 0,005 persen serta sabun mandi cair, keriting/meluruskan rambut, tarip gunting ranbut wanita serta tarip gunting rambut anak masing-masing 0,001 persen. 6. Pendidikan, Rekreasi dan Olahraga Kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga pada Mei 2015 tercatat inflasi 0,11 persen atau terjadi kenaikan indeks dari 103,43 persen pada April 2015 menjadi 103,54 pada Mei 2015. Dua subkelompok yang tercatat inflasi pada Mei 2015, yaitu subkelompok rekreasi 0,33 persen serta perlengkapan/peralatan pendidikan 0,08 persen. Sedangkan tiga subkelompok yaitu pendidikan; kursuskursus/pelatihan serta olahraga tidak terjadi perubahan indeks (stabil). . Kelompok ini pada Mei 2015 memberikan sumbangan inflasi sebesar 0,008 persen. Komoditas yang dominan memberikan sumbangan inflasi adalah televisi berwarna 0,006 pesen serta personal computer/desktop dan majalah masing-masing 0,001 persen. 7, Transpor, Komunikasi dan Jasa Keuangan Kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan pada Mei 2015 tercatat deflasi 0,15 persen atau terjadi penurunan indeks dari 121,69 pada April 2015 menjadi 121,51 pada Mei 2015. Subkelompok yang tercatat deflasi, adalah subkelompok transpor 0,22 persen. Sedangkan sukkelompok sarana dan penunjang transpor tercatat inflasi 0,12 persen. Sementara subkelompok komunikasi dan pengiriman serta jasa keuangan tidak mengalami perubahan atau relatif stabil. Secara keseluruhan kelompok ini pada Mei 2015 memberikan sumbangan deflasi sebesar 0,033 persen. Komoditas yang dominan memberikan sumbangan inflasi adalah angkutan udara 0,037 persen.
Berita Resmi Statistik BPS Provinsi Sulawesi Tenggara No. 01/06/Th. XVIII, 1 Juni 2015
7
Tabel 3 IHK dan Inflasi/Deflasi Kota Kendari Menurut Kelompok dan Sub Kelompok Bulan Mei 2015 (2012 = 100,00) No,
Kelompok/Sub kelompok (1)
A I
II
III
IV
V
VI
VII
8
UMUM BAHAN MAKANAN Padi-padian, Umbi-umbian dan Hasilnya Daging dan Hasil-hasilnya Ikan Segar Ikan Diawetkan Telur, Susu dan Hasil-hasilnya Sayur-sayuran Kacang – kacangan Buah – buahan Bumbu – bumbuan Lemak dan Minyak Bahan Makanan Lainnya MAKANAN JADI, MINUMAN, ROKOK DAN TEMBAKAU Makanan Jadi Minuman yang Tidak Beralkohol Tembakau dan Minuman Beralkohol PERUMAHAN, AIR, LISTRIK, GAS DAN BAHAN BAKAR Biaya Tempat Tinggal Bahan Bakar, Penerangan dan Air Perlengkapan Rumahtangga Penyelenggaraan Rumahtangga SANDANG Sandang Laki-laki Sandang Wanita Sandang Anak-anak Barang Pribadi dan Sandang Lain KESEHATAN Jasa Kesehatan Obat-obatan Jasa Perawatan Jasmani Perawatan Jasmani dan Kosmetika PENDIDIKAN, REKREASI DAN OLAH RAGA Pendidikan Kursus-kursus / Pelatihan Perlengkapan / Peralatan Pendidikan Rekreasi Olahraga TRANSPOR, KOMUNIKASI DAN JASA KEUANGAN Transpor Komunikasi Dan Pengiriman Sarana dan Penunjang Transpor Jasa Keuangan
IHK
Inflasi/Deflasi %
(2)
(3)
115,35 113,48 117,00 98,94 114,38 123,09 120,93 108,12 118,89 97,82 111,20 122,39 112,99 116,07 118,58 109,63 116,79 121,55 111,36 160,44 107,00 114,35 97,80 89,87 103,53 108,25 91,63 112,59 104,66 106,13 115,83 120,10 103,54 98,86 115,84 99,59 109,92 102,75 121,51 133,26 95,47 116,44 118,69
0,64 1,97 -3,19 -0,68 4,80 0,28 0,71 8,65 2,03 -0,62 4,27 1,66 0,35 2,06 2,97 0,92 1,13 0,07 -0,02 0,12 0,16 0,28 -0,39 -0,45 -0,30 -0,70 -0,11 0,60 0,00 0,00 2,52 0,84 0,11 0,00 0,00 0,08 0,33 0,00 -0,15 -0,22 0,00 0,12 0,00
Berita Resmi Statistik BPS Provinsi Sulawesi Tenggara No. 01/06/Th. XVIII, 1 Juni 2015
PERBANDINGAN INFLASI TAHUNAN Tingkat Inflasi tahun kalender (Januari-Mei) 2015 tercatat -0,70 persen dan tingkat inflasi tahun ke tahun (Mei 2015 terhadap Mei 2014) tercatat 7,10 persen, Sedangkan tingkat inflasi pada periode yang sama tahun kalender (Januari-Mei) 2014 tercatat -0,43 dan tingkat inflasi tahun ke tahun (Mei 2014 terhadap Mei 2013) tercatat 4,38 persen, Tabel 4 Inflasi/Deflasi Bulanan, Tahun kalender, Tahun ke Tahun, 2013- 2015 Inflasi
2013
(1)
2014
2015
(2)
(3)
1,
Mei
0,86
0,25
0,64
2,
Tahun kalender (Januari-Mei)
1,86
-0,43
-0,70
3,
Mei terhadap Mei (year on year)
3,83
4,38
7,10
(tahun n)
( tahun n-1)
PERBANDINGAN ANTARKOTA Pada Mei 2015 di Kota Kendari tercatat Inflasi sebesar 0,64 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 115,35. Dari 82 kota IHK, tercatat 81 kota Inflasi dan 1 kota tercatat deflasi. Inflasi tertinggi tercatat di Kota Palu 2,24 persen dengan IHK 120,42 dan Kota Tual 1,59 persen dengan IHK 134,65. Sementara deflasi terbesar tercatat di Kota Pangkal Pinang 0,61 persen dengan IHK 118,06.
Perandingan Antarkota di Pulau Sumatera Kota-kota IHK diwilayah Pulau Sumatera yang berjumlah 23 kota, pada Mei 2015, tercatat 32 kota Inflasi dan 1 kota deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Kota Sibolga 1,57 persen dengan IHK 119,83 dan Jambi 1,18 persen dengan IHK 118,69. Sedangkan Inflasi terendah tercatat di Kota Bungo 0,34 persen dengan IHK 116,57 . Sementara deflasi tercatat di kota Pangkal Pinang 0,61 persen dengan IHK 118,06 (lihat Tabel 5).
Berita Resmi Statistik BPS Provinsi Sulawesi Tenggara No. 01/06/Th. XVIII, 1 Juni 2015
9
Tabel 5 Perbandingan Indeks dan Inflasi/Deflasi Mei 2015 Kota-Kota di Pulau Sumatera dengan Nasional (2012=100)
KOTA (1)
10
Mei IHK
Inflasi/Deflasi (%)
(2)
(3)
1.
Sibolga
119,83
1,57
2.
Jambi
118,69
1,18
3.
Pematang Siantar
121,77
1,11
4.
Medan
120,98
1,01
5.
Dumai
120,12
0,98
6.
Tembilahan
124,41
0,87
7.
Tanjung Pandan
125,05
0,85
8.
Buittinggi
116,62
0,82
9.
Metro
126,93
0,82
10.
Batam
117,66
0,77
11.
Meulaboh
119,37
0,67
12.
Bandar Lampung
119,55
0,66
13.
Padang
122,46
0,65
14.
Padangsidempuan
117,55
0,62
15.
Palembang
116,61
0,56
16.
Banda Aceh
113,89
0,51
17.
Lubuklinggau
115,62
0,50
18.
Tanjung Pinang
120,06
0,44
19.
Pekanbaru
119,42
0,41
20.
Bengkulu
123,09
0,38
21.
Lhokseumawe
114,34
0,37
22.
Bungo
116,57
0,34
23.
Pangkal Pinang
118,06
-0,61
NASIONAL
119,50
0,50
Berita Resmi Statistik BPS Provinsi Sulawesi Tenggara No. 01/06/Th. XVIII, 1 Juni 2015
Perbandingan Antarkota di Pulau Jawa Pada Mei 2015 dari 26 kota IHK di wilayah Pulau Jawa tercatat semua kota Inflasi. Inflasi tertinggi tercatat di Kota Serang 0,82 persen dengan IHK 124,32 dan inflasi terendah tercatat di Kota Tasikmalaya dan Kediri masing-masing 0,21 persen dengan IHK 117,33 dan 118,70 (lihat Tabel 6), Tabel 6 Perbandingan Indeks dan Inflasi Mei 2015 Kota-Kota di Pulau Jawa dengan Nasional (2012=100) Mei
KOTA (1)
IHK
Inflasi (%)
(2)
(3)
1.
Serang
124,32
0,82
2.
Cilegon
121,98
0,78
3.
Tegal
115,15
0,74
4.
Tangerang
125,86
0,69
5.
Cirebon
117,25
0,68
6.
Depok
118,32
0,65
7.
Banyuwangi
117,74
0,55
8.
Semarang
118,50
0,54
9.
Sukabumi
119,62
0,47
10. 11. 12.
Cilacap
121,33
0,47
Purwokerto Probolinggo
117,21 118,98
0,47 0,46
13.
Kudus
124,03
0,45
14.
Malang
120,05
0,45
15. 16. 17. 18.
Sumenep
117,28
0,43
Bekasi Jember Surabaya
117,38 117,45 119,15
0,40 0,39 0,39
19.
Bogor
119,38
0,38
20.
Surakarta
116,53
0,37
21.
Yogyakarta
117,55
0,36
22.
DKI Jakarta
120,16
0,34
23.
Madiun
117,35
0,34
24.
Bandung
118,17
0,28
25. 26.
Tasikmalaya
117,33
0,21
Kediri
118,70
0,21
NASIONAL
119,50
0,50
Berita Resmi Statistik BPS Provinsi Sulawesi Tenggara No. 01/06/Th. XVIII, 1 Juni 2015
11
Perbandingan Antarkota Wilayah Luar Pulau Jawa, Sumatera dan Sulawesi Pada Mei 2015 dari kota-kota IHK di wilayah luar Pulau Jawa, Sumatera dan Sulawesi yang berjumlah 22, semua kota tercatat mengalami Inflasi. Inflasi tertinggi tercatat di Kota Tual 1,59 persen dengan IHK 134,65 dan inflasi terendah tercatat di Kota Singkawang 0,03 persen dengan 119,28 (lihat Tabel 7), Tabel 7 Perbandingan Indeks dan Inflasi Mei 2015 Kota-Kota di Luar Pulau Sumatera, Jawa dan Sulawesi dengan Nasional (2012=100) Mei
KOTA (1)
12
IHK
Inflasi (%)
(2)
(3)
1.
Tual
134,65
1,59
2.
Ambon
121,17
1,06
3.
Palangkaraya
117,28
1,05
4.
Tanjung
118,38
0,83
5.
Balikpapan
121,45
0,75
6.
Ternate
122,58
0,65
7.
Pontianak
125,85
0,59
8.
Kupang
120,29
0,50
9.
SAMPIT
118,56
0,44
10. 11. 12.
Tarakan Denpasar Mataram
127,26 117,26 118,03
0,44 0,39 0,34
13.
Banjarmasin
116,62
0,31
14.
Singaraja
126,72
0,21
15. 16. 17. 18.
Sorong Merauke Samarinda Jayapura
117,46 123,95 120,86 120,46
0,19 0,18 0,13 0,07
19.
Bima
121,11
0,06
20.
Maumere
113,36
0,06
21.
Manokwari
112,71
0,04
22.
Singkawang
119,28
0,03
NASIONAL
119,50
0,50
Berita Resmi Statistik BPS Provinsi Sulawesi Tenggara No. 01/06/Th. XVIII, 1 Juni 2015
Perbandingan Antarkota di Pulau Sulawesi Pada Mei 2015 kota IHK di wilayah Pulau Sulawesi semua kota tercatat Inflasi. Inflasi tertinggi tercatat di kota Palu 2,24 persen dengan IHK 120,42 dan Inflasi terendah di kota Palopo 0,07 persen dengan IHK 116,98 (lihat Tabel 8), Tabel 8 Perbandingan Indeks dan Inflasi Mei 2015 Kota-Kota di Pulau Sulawesi dengan Nasional (2012=100) Mei (1)
IHK
Inflasi (%)
(2)
(3)
1. 2. 3.
Palu Mamuju Manado
120,42 117,53 119,32
2,24 1,05 0,95
4.
Gorontalo
115,16
0,90
5. 6. 7. 8. 9. 10. 11.
Kendari Makassar Bulukumba Pare-Pare Baubau Watampone Palopo
115,35 117,79 124,77 116,17 122,49 115,73 116,98
0,64 0,35 0,28 0,25 0,19 0,14 0,07
NASIONAL
119,50
0,50
Berita Resmi Statistik BPS Provinsi Sulawesi Tenggara No. 01/06/Th. XVIII, 1 Juni 2015
13
Badan Pusat Statistik Provinsi Sulawesi Tenggara Informasi lebih lanjut hubungi: Wa Zalima, S, Si Telp 0401 3121751‐3135363 Fax 0401 3122355 Email: Zalima@bps,go,id
14
Berita Resmi Statistik BPS Provinsi Sulawesi Tenggara No. 01/06/Th. XVIII, 1 Juni 2015