HUBUNGAN KEPEMIMPINAN DAN MOTIVASI DENGAN KINERJA TENAGA KESEHATAN DI PUSKESMAS KAWANGKOAN Yonathan Lumantow*, Chreisye K.F Mandagi*, Adisti A. Rumayar* *Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi ABSTRAK Kepemimpinan dan motivasi sangat berpengaruh terhadap kinerja dari suatu organisasi. Kinerja dari tenaga kesehatan yang ada di Puskesmas Kawangkoan belum bisa dikatakan baik karena dilihat dari tugas setiap tenaga kesehatan yang memiliki tanggung jawab yang ganda atau memiliki dua tanggung jawab sekaligus sehingga dalam melaksanakan kinerjanya banyak ditemui laporan bulanan mereka yang tidak lengkap sehingga pada saat pemasukan berkas-berkas kedinas kesehatan banyak yang kurang akibatnya banyak laporang yang hasil dari setiap bulannya sama. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui ada hubungan kepemimpinan dan motivasi dengan kinerja tenaga kesehatan di Puskesmas Kawangkoan. Metode penelitian ini adalah penelitian kuantitatif yang bersifat survei analitik dengan pendekatan cross sectional study atau studi potong lintang. Populasi dalam penelitian ini adalah semua tenaga kesehatan yang ada di Puskesmas Kawangkoan yang berjumlah 35 tenaga kesehatan. Hasil penelitian ini menunjukkan terdapat hubungan yang signifikan dari masing-masing variable yaitu kepemimpinan dan motivasi dengan kinerja tenaga kesehatan. Kesimpulan Terdapat hubungan antara Kepemimpinan dan Motivasi dengan Kinerja Tenaga kesehatan di Puskesmas Kawangkoan. Saran Untuk kepala puskesmas dapat mempertahankan, meningkatkan kepemimpinan yang baik, Untuk semua tenaga kesehatan diharapkan untuk meningkatkan motivasi kerja yang ada sehingga dapat tercipta hasil kerja yang baik dan dapat menjadi standar untuk kemajuan kinerja yang lebih baik. Kata kunci: Kepemimpinan, Motivasi, Kinerja ABSTRACT Leadership and motivation are very influential on the performance of an organization. The performance of health workers in Kawangkoan primary health centre can not be counted as good, as evidenced by every health worker has double responsibility or two responsibilities at once, so in carrying out their performance, many of their monthly reports were found incomplete so when the reports were submitted to the district health office many informations were missed, consequently many reports reporting same results. Objective The purpose of this study was to understand the relationship of leadership and motivation with the performance of health workers in Kawangkoan primary health centre. Methods This quantitative research was an analytical survey with cross sectional study approach or cross sectional study. The population in this study were all health workers in Kawangkoan primary health centre, which amounts to 35 health workers. Results The study indicated that there was significant relationship of each variable (i.e. leadership and motivation) with the performance of health workers. Conclusion There was relationship between leadership and motivation with performance of health wokers in Kawangkoan primary health centre. Suggestions For the leader of primary health centre to maintain and promote good leadership. For all health workers to improve the existing work motivation to achieve good work results and become a standard for better performance advancement. Keywords: Leadership, motivation, performance
1
PENDAHULUAN Pusat kesahatan masyarakat (Puskesmas)
memiliki kinerja baik yaitu dengan jumlah 31
merupakan
yang
(77,5%) responden sedangkan yang memiliki
fasilitas
kesehatan
menyelenggarakan
upaya
kesehatan
kinerja tidak baik sebanayak 9 (22,5%)
masyarakat
upaya
kesehatan
responden.
dan
perseorangan tingkat pertama, dengan lebih
Berdasarkan hasil observasi ditempat
mengutamakan upaya promotif dan preventif,
penelitian diketahui bahwa kinerja dari
untuk mencapai derajat kesehatan masyarakat
tenaga kesehatan yang ada di Puskesmas
yang setinggi-tingginya di wilayah kerjanya.
Kawangkoan belum bisa dikatakan baik
Penyelenggaraan pembangunan kesehatan
karena dilihat dari tugas setiap tenaga
oleh
untuk
kesehatan yang memiliki tanggung jawab
memiliki
yang ganda atau memiliki dua tanggung
Puskesmas,
mewujudkan
bertujuan
masyarakat
yang
perilaku sehat yang meliputi kesadaran,
jawab
sekaligus
kemauan dan kemampuan hidup sehat,
melaksanakan kinerjanya banyak ditemui
mampu menjangkau pelayanan kesehatan
laporan bulanan mereka yang tidak lengkap
yang bermutu, hidup dalam lingkungan yang
sehingga pada saat pemasukan berkas-berkas
sehat dan memiliki derajat kesehatan yang
dinas
optimal, baik individu, keluarga, kelompok
akibatnya banyak laporang yang hasil dari
dan masyarakat (Permenkes RI Nomor 75
setiap bulannya sama.
kesehatan
sehingga
banyak
dalam
yang
kurang
tahun 2014). Hasil penelitian yang dilakukan oleh Terok
(2015)
tentang
METODE PENELITIAN
hubungan
Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif
kepemimpinan dan motivasi dengan kinerja
yang
tenaga kesehatan di Puskesmas Tuminting
pendekatan cross sectional studyatau studi
Kota
kategori
potong lintang. Penelitian ini dilaksanakan
kepemimpinan
pada bulan mei-juni 2017 di Puskesmas
Manado
responden
mengenai
terbanyak
terdapat
kepemimpinan (82,5%)
dapat
dilihat
pada
baik dengan
responden,
kategori jumlah
sedangkan
bersifat
survei
analitik
dengan
Kawangkoan. Populasi dan Sampel dari
33
penelitian
ini
kategori
kesehatan
yang
adalah bekerja
seluruh di
tenaga
Puskesmas
kepemimpinan tidak baik dengan jumlah 7
Kawangkoan yang berjumlah 35 orang.
(17,5%)
motivasi
Instrumen penelitian ini adalah perangkat alat
terbanyak terdapat pada kategori motivasi
tulis menulis, kuesioner dan computer untuk
tinggi
mengetik hasil olahan dari data yang ada.
responden.
berjumlah
sedangkan
30
kategori
Untuk
(75%)
responden,
motivasi
rendah
Setelah dilaksanakan maka tahap selanjutnya
berjumlah 10 (25%) responden. Kinerja
adalah pengolahan ananalisis data dengan
ternyata tenaga kesehatan kebanyakan
tahapan sebagai berikut:
2
1. Pemeriksaan data (Editing) 2. Pemberian kode (Coding) 3. Tabulasi (Tabulating) HASIL PENELITIAN
4. Pembersian Data (Cleaning) Analisis
data
yang
dilakukan
A. Gambaran karakteristik Responden
dalam
penelitian ini adalah Analisis univariat
Sebagian besar berada pada umur 22-30
bertujuan
atau
tahun yaitu sebanyak 11 responden (31,4%)
mendeskripsikan karakteristik setiap variabel
dan terbanyak kedua adalah responden
penelitian
dengan umur >50 tahun yaitu sebanya 10
untuk
menjelaskan
yaitu karakteristik responden. dan
responden (28,6%). Responden yang banyak
Analisis
adalah reponden perempuan yaitu sebanyak
Bivariat dilakukan terhadap dua variabel
27 responden (77,1% sedangkan untuk
yang diduga berhubungan antara variable
responden laki-laki sebanyak 8 responden
bebas dan variable terikat yaitu, hubungan
(22,9%). Pendidikan Terakhir menunjukkan
antara kepemimpinan dan motivasi dengan
bahwa yang paling banyak yaitu reponden
kinerja tenaga kesehatan di Puskesmas
yang berpendidikan diploma yaitu sebanyak
Kawangkoan dengan menggunakan uji chi
17 responden (48,6% sedangkan untuk
Jawaban kinerja
Kepemimpinan, tenaga
kesehatan
motivasi dan
statistik
responden yang berpendidikan SMA dan
komputer. Nilai Confident Interval (CI) =
Sarjana masing-masing 5 (14,3%) dan 13
95%
(37,1%)
square
(x2)
melalui
aplikasi
dengan tingkat kesalahan 5% (α =
responden.
Masa
Kerja
0,05). Hipotesis H0 di tolak jika ρ<α artinya
menunjukkan bahwa responden yang paling
ada
antara
banyak bekerja pada 1-10 tahun yaitu 19
kepemimpinan dan motivasi dengan kinerja
responden (54,3%) sedangkan yang paling
tenaga kesehatan, sedangkan H0 di terima
sedikit bekerja >30 tahun yaitu sebanyak 1
jika ρ ≥α artinya tidak ada hubungan yang
responden (2,9%).
hubungan
bermakna
bermakna antara kepemimpinan dan motivasi dengan kinerja tenaga kesehatan.
Tabel 8. Hubungan Kepemimpinan Dan Kinerja Kinerja Kepemimpinan
Total Baik KurangBaik p value n % n % n % Baik 16 84,21 3 15,79 19 100 Kurang Baik 7 43,75 9 56,25 16 100 0,012 Jumlah 23 65,71 12 34,29 35 100 Berdasarkan hasil analisis uji chi-square ada hubungan antara kepemimpinan dengan diperoleh nilai p= 0,012 atau (p<0,05)
kinerj tenaga kesehatan.
artinya, H1 diterima dan H0 ditolak karen
3
Tabel 2. Hubungan Motivasi dengan Kinerja Kinerja Motivasi
Total Baik KurangBaik p value n % n % n % Baik 19 90,48 2 9,52 21 100 Kurang Baik 4 28,58 10 71,42 14 100 0,000 Jumlah 23 65,71 12 34,29 35 100 Berdasarkan hasil analisis uji chi-square Distribusi tingkat pendidikan responden yaitu diperoleh nilai p= 0,000 atau (p<0,05)
responden
artinya, H1 diterima dan H0 ditolak karena
berpendidikan diploma jauh lebih banyak
ada hubungan antara motivasi dengan kinerja
dibandingkan responden yang bergelas S1,
tenaga kesehatan.
Hasil penelitian dari Tombokan A.T.V (2016)
PEMBAHASAN
yang
juga
berpendidikan
didapatkan
bahwa
yang
jumlah
tenanaga kesehatan paling banyak yaitu yang
A. Karakteristik Responden
berpendidikan diploma. Distribusi masa kerja
Responden dalam penelitian ini adalah
responden yaitu responden yang memiliki
seluruh tenaga kesehatan yang ada di
masa kerja antara 1-10 tahun lebih banyak
Puskesmas Kawangkoan. Jumlah responden
dari kategori masa kerja yang lain karena
yang didapatkan oleh peneliti yaitu sebanyak
tenaga kesehatan yang ada di Puskesmas
35 responden. Karakteristik responden dalam
Kawangkoan sebagian besar berumur 22-30
penelitian ini yaitu dilihat dari distribusi
tahun jadi masa kerja dari tenaga kesehatan
umur responden sebagian besar responden
tersebut pasti berada dikategori 1-10 tahun
yang diteliti berada pada umur 22-30 tahun
masa kerjanya.
yang artinya tenaga kesehatan yang ada di
B. Hubungan
Puskesmas Kawangkoan sebangian besar
Kepemimpinan
Dengan
Kinerja
berada pada umur produktif. Yulistiana
Berdasarkan
(2011) mengatakan bahwa rata-rata umur<32
kepemimpinan
tahun memiliki knerja yang kurang baik.
hasil
uji hubungan
dengan
kinerja
antara tenaga
kesehatan di Puskesmas kawangkoan dengan
Distribusi jenis kelamin responden yaitu
menggunakan uji statistik Chi-square dengan
responden dengan jenis kelamin perempuan
nilai p = 0,012 atau (p< 0,05). Sehingga
jauh lebih banyak dibandingkan dengan
dapat disimpulkan bahwa H1 diterima dan
responden yang dengan jenis kelamin laki-
H0 ditolak atau terdapat hubungan antara
laki, Penelitian yang dilakukan oleh Terok
kepemimpinan dan kinerja tenaga kesehatan
(2015) juga responden yang berjenis kelamin
di Puskesmas Kawangkoan. Penelitian yang
perempuan lebih banyak dibandingkan laki-
dilakukan di Puskesmas Kawangkoan dapat
laki karena jumlah tenaga kesehatan lebih
dilihat bahwa kepemimpinan berhubungan
banyak yang berjenis kelamin prempuan
dengan kinerja yang artinya dalam mencapai
daripada laki-laki.
kinerja atau tujuan dari suatu organisasi iv
pastinya harus memiliki kepemimpinan yang
sehingga dalam pencapaian tujuan atau
dimana
kinerja dari suatu organisasi bisa berjalan
pemimpin
harus
mempengaruhi
bawahannya untuk mencapai tujuan dari
dengan baik.
organisasi tersebut sehingga dapat tercipta
Hubungan Motivasi Dengan Kinerja
suatu hasil kinerja yang baik dan memiliki
Berdasarkan
standar yang baik pula.
motivasi dengan kinerja tenaga kesehatan di
Hubungan antara kepemimpinan dengan
Puskesmas
kinerja
dengan
menggunakan uji statistik Chi-square dan
pertanyaan-pertanyaan yang telah diisi oleh
didapatkan hasil bahwa motivasi dan kinerja
responden yang dapat dilihat pada tebel 6
berhubungan. Kinerja baik dari seseorang
tentang
mengenai
pastinya tidak lepas dari motivasi yang ada
kepemimpinan pada pernyataan nomor 6
dalam diri seseorang atau juga motivasi yang
tentang pemimpin selalu menjaga hubungan
diberikan oleh orang lain sehingga dapat
baik dengan semua tenaga kesehatan yang
tercipta kinerja yang baik dan efektif.
ada, dari pertanyaan tersebut dapat dilihat
Hasil penelitian serupa juga yang dilakukan
bahwa kepala puskesmas kawangkoan dalam
oleh Rau, dkk (2013) tentang Hubungan
melaksanakan
selalu
Motivasi dandisiplin Kerja Dengan Kinerja
menjaga hubungan baik dengan semua
pegawai di Puskesmas Sangurara kecamatan
tenaga kesehatan yang ada, pertanyaan
Palu barat Kota Palu, Berdasarkan hasil
nomor 9 juga tentang dalam pengambilan
analisis menggunakan Chi Square yang
keputusan
meminta
dilakukan terhadap motivasi dengan kinerja
kritik/saran dari semua tenaga kesehatan
pegawai dan didapatkan hasil berhubungan
yang ada dengan jumlah jawaban responden
karena
65,7% yang artinya pemimpin menghargai
organisasi pastinya membutuhkan semangat
setiap anggota-anggotanya yaitu sebulum
dan motivasi yang baik dari setiap tenaga
pemimpin
kesehatan yang ada.
pastinya
didukung
distribusi
responden
kepemimpinannya
pemimpin
menetapkan
selalu
suatu
keputusan
hasil
uji hubungan
kawangkoan
dalam
capaian
dengan
kinerja
Menurut
dari
pemimpin
berpengaruh terhadap kinerja dari tenaga
menanyakan
kesehatan karena motivasi mempersoalkan
sendiri
mengkomunikasaikan kepada
tapi dan
angota-anggotanya
Motivasi
dia
bagaimana caranaya mendorong gairah kerja
memutuskan suatu kebijakan atau peraturan
bawahan, agar mereka mau bekerja keras
yang baru. Pertanyaan nomor 10 juga tentang
dengan memberikan semua kemampuan dan
pemimpimpin
ketrampilannnya untuk mewujudkan tujuan
percaya
sebelum
(2016)
suatu
pemimpin tidak langsung memberi eputusan dirinya
Hasibuan
antara
kemampuan
responden dalam melakukan semua pekerjan
dari organisasi.
dengan total jawaban responden 65,7% yang
Hubungan antara motivasi dengan kinerja
menjawab sering artinya pemimpin juga tau
pastinya juga disebabkan Insentif yang
kemampuan dari anggotanya masing-masing
diterima, mendapatkan kesempatan untuk 5
mengikuti pelatihan/ lokakarya/ seminar,
DAFTAR PUSTAKA
bertanggung jawab dalam melaksanakan
Profil Puskesmas Kawangkoan tahun 2016
tugas yang diberikan, dorongan dari dalam
Anugrah, I. D. 2013. Hubungan Motivasi
diri setiap tenaga kesehatan, bersungguh-
dengan Kinerja Petugas Kesehatan di
sungguh
Puskesmas
dalam
mengembangkan prestasi,
melaksanakan ide
mampu
untuk
berkoordinasi
tugas,
kemajuan
Manggalakota
Batua
Kecamatan
Makasar.
(Online).
dengan
(http://repository.unhas.ac.id/bitstream
pemimpin dan tim dalam melaksanakan tugas
/handle/123456789/9992/INDAH%20
dan selalu setia dan taat melaksanakan tugas
DEWI%20ANUGRAH%20K1111034
dibidang masing-masing.
7.pdf?sequence=1, Diakses 10 April 2017). Azwar, A. 2010. Pengantar Administrasi
KESIMPULAN Dari hasil uji statistik tentang hubungan
kesehatan, Jakarta: Binarupa Aksara.
kepemimpinan dan motivasi dengan kinerja
Buchinder S, Shanks N. 2017. Manajemen
tenaga kesehatan di Puskesmas Kawangkoan
Pelayanan Kesehatan, Jakarta: EGC.
adalah sebagai berikut 1.
2.
Terdapat
Chairunnisah, R.2014.Hubungan
hubungan
antara
Kepemimpinan dan Motivasi Kerja
kepemimpinan dengan kinerja tenaga
dengan Kinerja Puskesmas di
kesehatan di Puskesmas Kawangkoan
Kabupaten Jember. (online). (Diakses
Terdapat hubungan motivasi dengan
12 Juli 2017)
kinerja tenaga kesehatan di Puskesmas
Fahmi, I. 2014. Manajemen Kepemimpinan
Kawangkoan
Teori dan Aplikasi. Bandung: Alfabeta
A. Saran 1.
Untuk
Fahmi, I. 2016. Manajemen Sumber Daya kepala
puskesmas
mempertahankan,
dapat
Manusia Teori dan Aplikasi. Bandung:
meningkatkan
Alfabeta.
kepemimpinan yang baik dan menjadi
Feriyanto A, Triana.S.E. 2015. Pemahaman
contoh bagi bawahannya guna mencapai
Manajemen (3 in 1), Yogyakarta,
tujuan kinerja yang ada agar tercipta
Mediatera.
kinerja yang baik dan efektif bagi semua
Hamali, A.Y. 2016. Pemahaman Manajemen
pihak yang ada. 2.
Untuk
Sumber Daya Manusia, Yogyakarta:
semua
diharapkan
tenaga
untuk
kesehatan
Center
meningkatkan
for
Academic
Publishing
Service.
motivasi kerja yang ada sehingga dapat
Hasibuan, S.P.M. 2016. Organisasi Dan
tercipta hasil kerja yang baik dan dapat
Motivasi, Jakarta: Binarupa Aksara.
menjadi standar untuk kemajuan kinerja
Herlambang, S. 2016. Manajemen Pelayanan
yang lebih baik.
kesehatan Rumah Sakit, Yogyakarta: Gosyen Publishing. 6
Kementrian Kesehatan RI. 2014. Peraturan
Terok, G. 2015. Hubungan Kepemimpinan
Menteri Kesehatan Republik Indonesia
dan Motivasi dengan Kinerja Tenaga
No. 75 tahun 2014 tentang Pusat
Kesehatan di Puskesmas Tuminting.
Kesehatan masyarakat.
(online).
Mangkunegara, P. 2010. Evaluasi kinerja
(http://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/
SDM, Bandung: PT Refika Aditama.
kesmas/article/download/12694/12292,
Mulyadi, D. 2015. Perilaku Organisasi dan
). (Diakses 10 April 2017)
Kepemimpinan Pelayanan, Bandung:
Tombokan, V. A. 2016 Hubungan Gaya
Alfabeta.
Kepemimpinan
Notoatmodjo
S.
2012.
Kepala
Puskesmas
Metodologi
dengan Kinerja Petugas Kesehatan di
Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka
Puskesmas Bitung Barat Kota Bitung.
Cipta
Buletin Sariputra, Februari 2016 Vol. 6
Said, E. 2016. Hubungan Kepemimpinan,
(1).
(Online).
Pengawasan dan Motivasi dengan
(http://jurnal.unsrittomohon.ac.id/inde
Peningkatan
Disiplin
x.php/jurnalprint/article/download/188
Puskesmas
Motaha
Kabupaten
Konawe
Selatan.
(Online).
Wahyuni, dkk. 2012. Tentang Hubungan
(http://JIMKESMAS/article/download/
Motivasi Dengan Kinerja Perawat
1214/861, Diakses 10 April2017).
Pelaksana
Salam,
J.
2013.
Kepemimpinan
Pegawai
Hubungan Terhadap
di
/178, Diakses 10 April 2017)
Gaya
Di
Rumah
Bhayangkara
Kinerja
article/download/176/130).
Selatan Kota Palopo. Jurnal AKK, Vol
14 Juli 2017)
2 No 2, Mei 2013, hal 29-34. (online). (Diakses 8 April 2017). Siagian, S. 2012. Manajemen Sumber Daya manusia, Jakarta: Bumi Aksara. Suryandhika, M. 2016. Tentang Hubungan Kerja
Dengan
Perawat
Diinstalasi
Kinerja
Rawat
Inap
Rumah Sakit Omni Alam Sutera Pada Tahun
2016.
Medan
(https://jurnal.usu.ac.id/index.php/jkh/
Tenaga Kesehatan di Puskesmas Wara
Motivasi
Sakit
(Online).
(http://digilib.esaunggul.ac.id/public/U EU-Undergraduate-7989Jurnal%20Skripsi.pdf). (Diakses 14 Juli 2017).
7
(Diakses