III. HASIL YANG DICAPAI
a. Status Indikator Kinerja untuk Masing-Masing Aktivitas Berikut ini merupakan status indikator kinerja utama dan antara PHK-PKPD Jurusan Kedokteran FKIK UNSOED sampai dengan bulan Juli 2011.
TABEL 1. Status Indikator Kinerja Utama dan Indikator Kinerja Antara No 1 2 3 4 5 6 7
1 2 3 4 5 6 7 8 9
Keterangan I. Indikator Kinerja Utama Produktivitas lulusan Sarjana (%) Rerata lama masa studi PPDTS (bulan) Lama masa studi PPDTP (bulan) Tingkat kelulusan UKDI/tahun (%) Rerata nilai UKDI Rerata nilai UAN mahasiswa baru Akreditasi program studi II. Aktivitas 1 Produktivitas lulusan Sarjana (%) Rerata lama masa studi PPDTS (bulan) Rerata lama masa studi PPDTP (bulan) Tingkat kelulusan UKDI/tahun (%) Rerata nilai UKDI Produktivitas penelitian (judul/dosen/tahun) Produktivitas pengabdian (judul/dosen/tahun) Produktivitas publikasi (judul/dosen/tahun) Akreditasi Program Studi
Baseline
S/d Juli 2011 Target Capaian 22 50,00
24 66
29,37 67,5 53, 56 8,07 B
29,00 72,5 55,5 8,10 B
100% 75,74 NA* B
21
22 50,00
24 66
21 51,22
51,22 29,37 67,5 53, 56 0,49 0,19 0,18 B
29,00 72,5 55,5 0,60
100% 75,74 0,49
0,25
0,52
0,3 B
B
3520
NA*
1:32
NA*
8,10
NA*
50
NA*
20
24
III. Aktivitas 2 1 2 3 4
5
Jumlah pendaftar jurusan kedokteran
3025
Tingkat keketatan persaingan masuk Jurusan Kedokteran Unsoed
1:22
Rataan nilai UAN mahasiswa baru
8,07
Proporsi mahasiswa yang memilih Jurusan Kedokteran Unsoed sebagai pilihan pertama (%)
30
Jumlah MOU kerjasama dengan
16
11
1 2 3
institusi lain iv. Aktivitas 3 Ketersediaan SOP penjaminan mutu Rata-rata beban kerja dosen /EWMP(sks) Ketersediaan SIM terintegrasi
0 10,35 0
Draft dokumen mutu 11,00 Modul SIA
0 10,35 0
* data belum direkapitulasi universitas
Sampai dengan bulan Juli 2011, tampak adanya perubahan pada beberapa indikator kinerja utama maupun tambahan. Indikator kinerja yang menunjukkan kecenderungan perbaikan adalah pada produktivitas lulusan dan hasil UKDI. Terdapat kenaikan yang signifikan pada hasil UKDI baik itu pada persentase lulusan dari 67,5% menjadi 100%, maupun rerata nilai UKDI dari 55,5 menjadi 74,5. Selain itu produktivitas lulusan juga menunjukkan perbaikan yaitu mencapai 24% dan mendekati rasio ideal yaitu 25%. Indikator kinerja utama yang belum menunjukkan perubahan adalah lama masa studi di tingkat sarjana dan profesi. Untuk data rerata nilai UN mahasiswa baru belum didapatkan karena masih dalam proses rekapitulasi oleh biro akademik universitas mengingat proses registrasi untuk seleksi mahasiswa lokal baru selesai pada pertengahan bulan Agustus 2011. Berkaitan dengan status akreditasi belum terdapat perubahan indikator pada status akreditasi karena status akreditasi yang lama masih berlaku dan akan berakhir pada bulan Oktober 2011. Proses reakreditasi telah dilakukan pada bulan Juli 2011, tetapi hasilnya baru akan diketahui 3 bulan sesudahnya. Indikator kinerja untuk aktivitas pengembangan I sebagian besar juga merupakan indikator kinerja utama, sehingga capaian yang didapatkan sama dengan capaian dari indikator kinerja utama yang telah diuraikan diatas. Beberapa indikator kinerja tambahan untuk aktivitas pengembangan I ini adalah produktivitas penelitian dosen, produktivitas pengabdian masyarakat, serta produktivitas publikasi. Untuk produktivitas penelitian masih dibawah target, tetapi bisa dipahami karena data diambil adalah data sampai dengan bulan Juli 2011. Produktivitas pengabdian masyarakat melebihi target mencapai 0,52 dibandingkan dengan target 0,25. Indikator kinerja untuk aktivitas II berkaitan dengan data mahasiswa baru. Sampai dengan laporan ini disusun, data tersebut masih dalam proses rekapitulasi oleh biro akademik universitas. Hal ini mengingat bahwa proses registrasi mahasiswa baru selesai pada pertengahan Agustus 2011. Berkaitan dengan indikator jumlah MoU kerjasama capaian yang didapatkan melebihi target yaitu 24 MoU dari 20 MoU yang ditargetkan. Untuk Indikator kinerja aktivitas 12
III belum terdapat perubahan dari baseline data. Hal ini berkaitan dengan proses implementasi kegiatan yang mundur dari jadwal semula, sehingga program kegiatan yang spesifik dan diukur dengan menggunakan indikator ini belum terlaksana.
b. Status Kemajuan Fisik untuk Setiap Komponen Biaya. Untuk capaian fisik dari masing-masing komponen biaya secara detil dapat dilihat pada lampiran 3. Secara garis besar terdapat beberapa komponen biaya yang dilakukan PHK-PKPD Jurusan Kedokteran FKIK UNSOED meliputi degree training, non degree training, insentif staf berupa hibah penelitian, program pengembangan meliputi inhouse training dan policy study, serta pengadaan barang dan jasa. Komponen biaya domestic degree training sampai dengan bulan Juli 2011 capaian fisik mencapai 73%. Untuk tahun 2011 target yang diharapkan (100%) adalah 5 orang staf dosen melaksanakan tugas belajar S3. Sampai dengan bulan Juli 2011, tahapan yang direncanakan adalah sudah didapatkannya letter of acceptance dari seluruh kandidat. Capaian yang didapatkan adalah 4 orang kandidat yang mendapatkan LoA, sedangkan 1 kandidat lain gagal karena permasalahan teknis. Untuk domestic non-degree training capaian fisik pada bulan Juli 2011 mencapai 47,7%. Menurut rencana sampai dengan bulan Juli 2011 target yang harus dicapai adalah 4 orang dari 8 orang yang direncanakan mengikuti DNDT telah menyelesaikan tugasnya. Capaian yang didapatkan baru 2 orang yang menyelesaikan DNDT. Dua orang lagi akan diselesaikan pada bulan September, dan sisanya diharapkan akan diselesaikan pada bulan Oktober 2011 sehingga pada akhir tahun anggaran capaian fisik bisa mencapai 100%. Komponen biaya pengembangan program terdiri atas 4 kegiatan inhouse training dan 2 kegiatan policy study. Capaian fisik sampai dengan bulan Juli 2011 mencapai 45%. Dua kegiatan inhouse training telah selesai dilaksanakan, sedangkan 2 kegiatan lain dijadwalkan bisa diselesaikan pada bulan September 2011. Kegiatan policy study sedang berjalan, dan sesuai kontrak akan selesai pada bulan November 2011. Dengan demikian diharapkan pada akhir tahun anggaran 2011 capaian fisik untuk program pengembangan bisa mencapai 100%. Untuk komponen biaya insentif staf berupa hibah penelitian, capaian fisik sampai dengan bulan Juli 2011 mencapai 89%. Menurut kontrak, penelitian akan diselesaikan bulan November 2011 sehingga capaian fisik pada akhir tahun anggaran diharapkan bisa mencapai 100%. 13
Komponen biaya pengadaan barang terdiri atas 2 paket pengadaan peralatan, 1 paket pengadaan buku, 1 paket pengadaan furnitur, dan 1 paket pengadaan pekerjaan sipil. Untuk paket pengadaan peralatan capaian fisik pada bulan Juli 2011 mencapai 27%., sedangkan untuk pengadaan furnitur capaian fisik mencapai 25%, pengadaan buku mencapai 20 % dan pekerjaan sipil mencapai 5 %. Capaian fisik ini sangat ditentukan oleh faktor eksternal yaitu NOL dari World Bank. Bila NOL dari World Bank bisa didapatkan tepat waktu, diperkirakan seluruh proses pengadaan bisa selesai bulan November 2011 sehingga capaian fisik bisa mencapai 100%. Untuk pengadaan jasa terdapat 2 paket pengadaan jasa tenaga ahli. Capaian fisik sampai dengan bulan Juli 2011 mencapai 5 %. Potensi munculnya permasalahan terdapat pada proses pengadaan jasa ini karena terdapat beberapa faktor yang saling berkaitan yang menghambat dilaksanakan proses selanjutnya.
c. Status Penyerapan Keuangan untuk Pelaksanaan Aktivitas . Status penyerapan keuangan untuk pelaksanaan aktivitas secara rinci bisa dilihat pada lampiran 4. Secara umum serapan keuangan sampai dengan bulan Juli 2011 belum mencapai target yang diinginkan. Komponen biaya yang sudah melakukan penyerapan dana adalah pengembangan program (in-house training) yang mencapai 46%. Selain itu komponen biaya dengan penyerapan cukup baik adalah manajemen program dan monevin dari dana pendamping dengan serapan keuangan mencapai masing-masing 67% dan 86% . Beberapa proses pencairan dana kegiatan sedang berlangsung dan diharapkan penyerapan keuangan akan lebih baik.
d. Analisis Capaian Kinerja Program, Pengadaan dan Keuangan . Capaian kinerja program
belum mencapai target yang telah direncanakan. Hal ini
berkaitan dengan beberapa faktor yang menghambat proses implementasi kegiatan. Dua faktor utama yang menjadi kendala dalam memenuhi target yang telah direncanakan adalah faktor penetapan TOR dan keterlambatan akses terhadap dana loan. Seperti yang telah diuraikan diatas berkaitan dengan program kegiatan, potensi capaian tidak memenuhi target pada akhir tahun 2011 adalah pada komponen biaya degree training, hal ini dikarenakan gugurnya satu kandidat disebabkan permasalahan teknis pada pendaftaran. Mengingat waktu yang tersisa tidak memungkinkan untuk melakukan pendaftaran kembali, maka untuk kandidat ini akan dialihkan pada tahun anggaran 2012. Untuk program kegiatan lain, meskipun mundur dari jadwal tetapi 14
direncanakan akan bisa diselesaikan pada akhir tahun 2011. Potensi hambatan capaian kinerja yang harus diantisipasi adalah pada keterlambatan penyelesaian hibah penelitian dan policy study. Untuk mengantisipasi hal tersebut perlu disiapkan addendum kontrak sehingga tidak menyulitkan dalam pertanggungjawaban administratif. Capaian kinerja pengadaan sampai saat ini masih sesuai dengan procurement plan yang telah disusun. Faktor penentu tepat waktu atau tidaknya proses pengadaan sesuai dengan jadwal adalah NOL dari World Bank. Terlebih lagi World Bank mensyaratkan 1 contoh paket dari masing-masing metode pengadaan untuk dilakukan prior review sebelum proses pengadaan untuk paket-paket yang lain dijalankan. Dengan melihat jenis paket pengadaan yang direncanakan maka diharapkan bila sampel paket pengadaan disetujui, maka paket pengadaan yang lain bisa segera dilakukan dan akan selesai tepat waktu. Potensi hambatan untuk capaian kinerja pengadaan barang adalah pada paket pekerjaan sipil, hal ini disebabkan bangunan yang menjadi objek pekerjaan sipil saat ini sedang digunakan untuk kegiatan proses pembelajaran. RIP 2011 merencanakan pekerjaan sipil dilakukan pada masa liburan panjang semester genap, tetapi karena berbagai kendala teknis maupun administratif pekerjaan sipil tersebut mundur dari jadwal yang direncanakan. Pengadaan jasa tenaga ahli menuntut perhatian khusus karena capaian kinerja yang relatif masih sangat minimal. Permasalahan penyusunan dan persetujuan TOR yang sesuai dengan kualifikasi jasa tenaga ahli yang dibutuhkan adalah faktor penting yang harus diselesaikan segera. Realisasi pengadaan tenaga ahli untuk pengembangan sistem informasi lebih mungkin untuk dilaksanakan walaupun proses pengadaan mungkin harus diluncurkan sampai tahun anggaran berikut. Untuk jasa tenaga ahli kurikulum, kesulitan terletak pada standar tarif proyek HPEQ yang lebih rendah dari harga pasar, sehingga sangat sulit menemukan kandidat yang memenuhi kualifikasi dan bersedia. e. Analisis Capaian Kualitatif untuk Masing-Masing Aktivitas dan Good practices Aktivitas pengembangan yang dilakukan oleh program PHK-PKPD belum memberikan efek yang sangat signifikan terhadap proses pembelajaran yang terjadi di lingkungan Jurusan Kedokteran FKIK UNSOED. Inisiasi perbaikan terhadap proses pembelajaran memang telah ada, program kegiatan seperti in-house training penelitian, dan assessment system telah cukup memberikan peningkatan kapasitas staf akademik dan terwujud dalam meningkatnya motivasi dosen dalam bidang penelitian dan penyusunan soal yang lebih baik. Non-degree training yang 15
dilakukan oleh staf administratif berhasil dijalankan dengan baik karena kesusuaian pemilihan kandidat dengan jenis NDT yang akan dilaksanakan. Perbaikan-perbaikan dalam bidang yang dilatihkan telah terlihat, walaupun untuk bisa memberikan efek yang sistemik diperlukan dukungan dari program kegiatan yang lain. Lesson learned yang didapatkan adalah prinsip pemilihan personel berdasarkan kompetensi yang sesuai akan mendapatkan hasil yang optimal. Budaya kerja yang baik dan coba dikembangkan di lingkungan PIU PHK-PKPD adalah efektifitas dan efisiensi. Dalam pengelolaan kegiatan PIU PHK-PKPD selalu berusaha membangun budaya efektifitas dan efisiensi misalnya dalam bentuk struktur kepanitian teknis kegiatan yang sangat ramping dan fungsional.. Selain itu dalam melaksanakan kegiatan sedapat mungkin menggunakan pagu anggaran secara efisien dengan tetap mencapai tujuan kegiatan yang telah direncanakan.
16