Bab III Akuntabilitas Kinerja Tahun 2015
BAB III
Badan Kepegawaian Daerah Kota Bandung selaku pengemban amanah masyarakat di bidang pengelolaan SDM aparatur melaksanakan kewajibannya untuk
menginformasikan
tingkat
akuntabilitas kinerja melalui penyajian Laporan
Capaian
Kinerja
Badan
Kepegawaian Daerah Kota Bandung. Laporan tersebut memberikan gambaran penilaian tingkat pencapaian target masingmasing indikator sasaran strategis yang ditetapkan dalam dokumen Renstra Tahun 2013-2018 maupun Renja Tahun 2015. Sesuai dengan ketentuan tersebut, pengukuran kinerja digunakan untuk menilai keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan program, sasaran yang ditetapkan untuk mewujudkan visi dan misi pemerintah.
3.1
Capaian Indikator Kinerja Utama BKD Tahun 2015 Badan Kepegawaian Daerah Kota Bandung telah menetapkan Indikator Kinerja
Utama untuk Satuan Kerja Perangkat Daerah melalui Keputusan Kepala Badan Kepegawaian Daerah Kota Bandung Tahun 2014 Nomor 800/Kep.985.BKD/2015 tentang Indikator Kinerja Utama Rencana Strategis Badan Kepegawaian Daerah Kota Bandung Tahun 2013-2018. Pengukuran atas indikator kinerja utama Badan Kepegawaian
Daerah Kota Bandung pada tahun 2015 menunjukkan hasil sebagai
berikut : LKIP BKD Kota Bandung Tahun 2015
11
Bab III Akuntabilitas Kinerja Tahun 2015 Tabel 3.1 Capaian Indikator Kinerja Utama BKD Kota Bandung Tahun 2015 No
Indikator Kinerja Utama
Satuan
Target
Realisasi
1 2 3 5 Tujuan 1 : Terpenuhinya Penempatan dalam Jabatan sesuai dengan Kompetensi
6
Sasaran Strategis 1 : Peningkatan kompetensi sumber daya manusia Aparatur Sipil Negara Persentase pegawai yang memiliki sertifikat diklat peningkatan kompetensi - Kompetensi Manajerial % 87,34 88,06 - Kompetensi Teknis % 66,97 69,05 2. Jumlah pegawai ASN yang mengikuti tugas belajar sesuai Orang 20 33 dengan kebutuhan formasi Rata-rata Capaian Sasaran Strategis 1
Capaian % 7
A. 1.
B. 3.
100,82 103,11 165 122,98
Sasaran Strategis 2 : Tersedianya Aparatur Sipil Negara yang memenuhi standar kompetensi Persentase jabatan yang diisi sesuai dengan kompetensi % 76 75,27 99,04
Rata-rata Capaian Sasaran Strategis 2
99,04
Tujuan 2 : Terpenuhinya Hak dan Kewajiban Pegawai ASN C. 4.
Sasaran Strategis 3 : Meningkatnya disiplin pegawai ASN Persentase penanganan terhadap pelanggaran disiplin pegawai ASN 5. Persentase SKPD yang tidak terdapat pelanggaran disiplin 6. Persentase tingkat kehadiran pegawai ASN Rata-rata Capaian Sasaran Strategis 3
%
100
100
100
% %
75 100
77,78 99,87
103,71 99,87 101,19
100
100
D. 7.
Sasaran Strategis 4 : Meningkatnya pemenuhan hak-hak kepegawaian ASN Persentase pegawai yang terpenuhi hak-hak % 100 kepegawaiannya sesuai dengan ketentuan yang berlaku Rata-rata Capaian Sasaran Strategis 4
100
Tujuan 3 : Tersedianya pelayanan administrasi kepegawaian yang cepat, tepat dan akurat E. 8.
Sasaran Strategis 5 : Meningkatnya kualitas pelayanan administrasi kepegawaian Persentase administrasi kepegawaian yang diselesaikan tepat waktu - Persentase kenaikan pangkat pegawai tepat waktu % 100 100 - Persentase kenaikan gaji berkala pegawai tepat waktu % 100 100 - Persentase pensiun pegawai tepat waktu
9.
Indeks Kepuasan Pelayanan Administrasi Kepegawaian
100 100
%
100
100
100
Angka
65
74,49
114,60 103,65
41,50
42,68
102,84
Rata-rata Capaian Sasaran Strategis 5 F. Sasaran Strategis 6 : Tersedianya akurasi data kepegawaian 10. Persentase pegawai yang datanya akurat % Rata-rata Capaian Sasaran Strategis 6
LKIP BKD Kota Bandung Tahun 2015
102,84
12
Bab III Akuntabilitas Kinerja Tahun 2015
3.2
Pengukuran, Evaluasi dan Analisis Capaian Kinerja
Tujuan 1 : Terpenuhinya Penempatan dalam Jabatan sesuai dengan Kompetensi
Sasaran Strategis 1
Peningkatan Kompetensi Sumber Daya Aparatur Sipil Negara
Kompetensi diartikan sebagai kemampuan (capability) atau keahlian (expertise) yang lebih dari sekedar keterampilan Kompetensi
juga
(skill) belaka.
merupakan
hasil
dari
pengalaman yang melibatkan pemahaman/ pengetahuan , mental
yang
tindakan nyata serta proses terjadi dalam jangka waktu
tertentu serta berulang-ulang sehingga menghasilkan kemampuan/keahlian dalam bidang tertentu. Oleh karena itu dikatakan pula bahwa kompetensi dibentuk oleh interaksi antara faktor pengalaman dan faktor bawaan. Kompetensi digunakan pula untuk menggambarkan pengelompokan pengetahuan, keahlian dan perilaku yang menentukan keberhasilan atau kegagalan seseorang dalam pekerjaan. Peningkatan kompetensi sumber daya aparatur sipil negara dapat diperoleh melalui pengalaman pekerjaan, diklat dan tugas belajar. Untuk itu, dalam pencapaian sasaran strategis ini, Badan Kepegawaian Daerah mengidentifikasikan 2 (dua) Indikator Kinerja Utama (IKU), yang masing-masing pencapaiannya ditabulasikan dalam tabel di bawah ini : Tabel 3.2 Capaian IKU pada Sasaran Strategis 1
Indikator Kinerja
Target (%)
Tahun 2014 Realisasi Capaian (%) (%)
Target (%)
Tahun 2015 Realisasi Capaian (%) (%)
1.
Persentase pegawai yang memiliki sertifikat diklat peningkatan kompetensi Kompetensi Manajerial Kompetensi Teknis 2. Jumlah pegawai ASN yang mengikuti tugas belajar sesuai dengan kebutuhan formasi Rata-rata Capaian IKU pada Sasaran Strategis 1
82,17 67,19
82,17 67,91
100,00 101,07
87,34 66,97
88,06 69,05
100,82 103,11
16
19
118,75
20
33
165
106,61
LKIP BKD Kota Bandung Tahun 2015
122,98
13
Bab III Akuntabilitas Kinerja Tahun 2015 Uraian mengenai kedua IKU tesebut adalah sebagai berikut : 1.1 Persentase Pegawai yang Memiliki Sertifikat Diklat Peningkatan Kompetensi
Diklat
merupakan
program
pendidikan dan pelatihan berbasis kompetensi yang memiliki kurikulum sesuai dengan kebutuhan pemenuhan kompetensi SDM, baik berupa hard maupun soft competencies.
a. Kompetensi Manajerial Kompetensi Manajerial (managerial competence) adalah kompetensi yang berhubungan dengan berbagai kemampuan manajerial yang dibutuhkan dalam menangani tugas organisasi. Kompetensi manajerial meliputi kemampuan menerapkan konsep dan teknik perencanaan, pengorganisasian, pengendalian dan evaluasi kinerja unit organisasi, juga kemampuan dalam melaksanakan prinsip good governance dalam manajemen pemerintahan dan pembangunan termasuk bagaimana mendayagunakan kemanfaatan sumberdaya pembangunan untuk mendukung kelancaran pelaksanaan tugas.
Jumlah pegawai yang memiliki sertifikat diklat peningkatan kompetensi manajerial terdiri dari jumlah pegawai yang memiliki sertifikat diklat PIM II, III dan IV sebagaimana tabel di bawah ini :
LKIP BKD Kota Bandung Tahun 2015
14
Bab III Akuntabilitas Kinerja Tahun 2015 Tabel 3.3 Analisis Capaian IKU 1.1.a Tahun 2012 Target Realisasi
No
Indikator
1.
Jumlah pegawai yang mengikuti diklat peningkatan kompetensi manajerial setiap tahun : Diklat PIM Tk. II Diklat PIM Tk. III Diklat PIM Tk. IV Jumlah Jumlah pegawai yang memiliki sertifikat diklat peningkatan kompetensi manajerial (akumulasi) Diklat PIM Tk. II Diklat PIM Tk. III Diklat PIM Tk. IV Jumlah Jumlah pegawai yang belum memiliki sertifikat diklat peningkatan kompetensi manajerial Jumlah Pejabat Struktural Persentase pegawai yang memiliki sertifikat diklat peningkatan kompetensi manajerial (2/4) x 100%
2.
3.
4. 5.
Tahun 2013 Target Realisasi
Tahun 2014 Target Realisasi
Tahun 2015 Target Realisasi
1 7 120 128
1 7 120 128
3 12 120 135
3 12 120 135
0 7 90 97
0 7 90 97
8 21 90 119
1 20 91 112
24 170 1.159 1.353
24 170 1.159 1.353
27 182 1.279 1.488
27 182 1.279 1.488
27 189 1.369 1.585
27 189 1.369 1.585
35 210 1.459 1.704
28 209 1.460 1.697
517
401
344
1.870
1.889
1.929
72,35%
CAPAIAN IKU
72,35%
78,77%
100%
78,77%
82,17%
100%
248
82,17%
100%
1.951
1.927
87,34%
88,06%
100,82%
Grafik 3.1 Capaian Diklat Manajerial berdasarkan Jenis Diklat Tahun 2012 – 2015
1600 1279
1400
1460
1369
1159
1200 1000
Diklat PIM Tk. II
800
Diklat PIM Tk. III
600
Diklat PIM Tk. IV
400
24
27
209
189
182
170
200
27
28
0 2012
2013
2014
2015
LKIP BKD Kota Bandung Tahun 2015
15
Bab III Akuntabilitas Kinerja Tahun 2015 Pada tahun 2015, target jumlah pegawai yang memiliki sertifikat diklat peningkatan kompetensi manajerial adalah 1.704 orang atau bertambah 119 orang dibanding tahun sebelumnya, sedangkan jumlah pejabat struktural yang terisi sebagai unsur pembagi ditargetkan sebanyak 1.951 orang, sehingga persentase pegawai yang memiliki sertifikat diklat peningkatan kompetensi manajerial ditargetkan sebesar 87,34%. Realisasinya, pada tahun 2015 terdapat tambahan jumlah pegawai yang memiliki sertifikat diklat peningkatan kompetensi manajerial sebanyak 112 orang seperti dapat dilihat pada tabel di bawah ini : Tabel 3.4 Realisasi Pelaksanaan Diklat Manajerial Tahun 2015 JENIS DIKLAT
JUMLAH PESERTA
1.
DiklatPIM Tk. II
2.
3.
NO
TEMPAT
METODE
WAKTU PELAKSANAAN
1 orang
Pusat Kajian dan Pendidikan dan Pelatihan Aparatur I (PKP2A) LAN RI, Jl. Kiara Payung KM 4,7 Jatinangor, Sumedang
Pola pengiriman peserta
Bulan Maret – Juni 2015
DiklatPIM Tk. III
20 orang
1. Badan Pendidikan dan Pelatihan Daerah Provinsi Jawa Barat ; 2. Pusat Kajian dan Pendidikan dan Pelatihan Aparatur I (PKP2A I) LAN RI Jatinangor; 3. Pusdiklat Kemendagri Regional Bandung.
Pola pengiriman peserta
Bulan Februari s.d Mei 2015 (1 orang peserta) Bulan Maret s.d Juni 2015 (sebanyak 8 Orang Peserta) Bulan November s.d Desember 2015, sebanyak 11 Orang Peserta)
DiklatPIM Tk. IV
91 orang
Pusat Pendidikan Administrasi Lembaga Pendidikan POLRI, Jl. Gedebage Selatan No. 157 Bandung
Pola pengiriman peserta
Bulan Februari s.d Juni 2015 (3 Gelombang)
Jumlah
112 orang
Dengan demikian, jumlah pegawai yang memiliki sertifikat diklat peningkatan kompetensi manajerial belum mencapai target yang ditetapkan. Hal ini disebabkan karena : 1. Diklatpim Tk. II yang seharusnya diikuti oleh 8 (delapan) orang peserta, hanya bisa diikuti oleh 1 (satu) orang peserta sehubungan dengan pelaksanaan diklat bersamaan dengan persiapan penyelenggaraan Konferensi Asia Afrika. 2. Adanya perubahan peraturan pedoman penyelenggaraan diklat kepemimpinan dengan metoda pola baru dimana indeks harga diklat per orangnya naik hampir 100%, sehingga realisasi diklat diselaraskan dengan anggaran yang telah ditetapkan. 3. Kurangnya ketersediaan sarana dan prasarana penunjang kegiatan diklat.
LKIP BKD Kota Bandung Tahun 2015
16
Bab III Akuntabilitas Kinerja Tahun 2015 Namun demikian, jumlah pejabat struktural yang terisi sebagai unsur pembagi mengalami penurunan menjadi sebanyak 1.927 orang (ada penurunan jumlah pejabat struktural karena meninggal, pensiun/APS, pindah, MPP dan mengikuti tugas belajar), sehingga walaupun jumlah pegawai yang memiliki sertifikat diklat peningkatan kompetensi manajerial tidak mencapai target, persentase jumlah pegawai yang memiliki sertifikat diklat peningkatan kompetensi manajerial melebihi target yang ditetapkan yakni sebesar 88,06% atau capaian kinerjanya sebesar 100,82%. Bila dibandingkan dengan tahun sebelumnya, kinerja mengalami peningkatan sebesar 5,89% karena ada peningkatan jumlah pegawai yang memiliki sertifikat diklat peningkatan kompetensi manajerial sebanyak 112 orang. Jika dibandingkan dengan target akhir Renstra pada tahun 2018, kinerja telah tercapai sebesar 88,06% sebagaimana dapat dilihat pada tabel di bawah ini : Tabel 3.5
Perbandingan realisasi kinerja sampai dengan tahun 2015 dengan target jangka menengah yang terdapat dalam dokumen Renstra Tahun 2015
Indikator Kinerja Persentase pegawai yang memiliki sertifikat diklat peningkatan kompetensi manajerial
Satuan
%
Target
Realisasi
86,93
88,06
Tahun 2018 %
100,82
Target
Realisasi s/d Tahun 2015
%
100
88,06
88,06
Untuk meningkatkan capaian kinerja di tahun-tahun yang akan datang, upaya yang akan dilakukan adalah sebagai berikut : 1. Koordinasi dan konsultasi dengan lembaga pelaksana pembina diklat yang rutin untuk memperoleh informasi yang tepat dalam menunjang target kinerja; 2. Penambahan Anggaran untuk biaya Diklat Struktural sesuai dengan SBU yang dikeluarkan oleh Lembaga Pembina LAN RI.
LKIP BKD Kota Bandung Tahun 2015
17
Bab III Akuntabilitas Kinerja Tahun 2015 b. Kompetensi Teknis Jumlah pegawai yang memiliki sertifikat diklat peningkatan kompetensi teknis pada indikator ini merupakan penjumlahan jumlah pegawai yang memiliki sertifikat diklat teknis tugas dan fungsi serta diklat fungsional, dengan capaian sebagaimana dapat dilihat pada tabel di bawah ini : Tabel 3.6 Analisis Capaian IKU 1.1.b No 1.
2.
3.
4. 5.
Tahun 2012 Target Realisasi
Tahun 2013 Target Realisasi
Jumlah Pegawai yang mengikuti Diklat Peningkatan kompetensi Teknis setiap tahun
1.393
1.393
1.022
1.022
435
586
461
497
Jumlah pegawai yang memiliki Sertifikat Diklat Peningkatan kompetensi Teknis (akumulasi)
12.606
12.606
13.628
13.628
14.063
14.214
14.675
14.711
Indikator
Jumlah pegawai yang belum memiliki Sertifikat Diklat Peningkatan kompetensi Teknis (akumulasi) Jumlah PNS Persentase Pegawai yang Memiliki Sertifikat Diklat Peningkatan Kompetensi Teknis (2/4 x 100%) CAPAIAN IKU
Tahun 2014 Target Realisasi
9.850
7.816
6.717
22.456
21.444
20.931
56,14%
56,14%
100%
63,55%
63,55%
67,19%
100%
Tahun 2015 Target Realisasi
6.595
67,91%
21.912
21.306
66,97%
69,05%
101,07%
103,11%
Grafik 3.2 Perkembangan Capaian Indikator Persentase Pegawai yang Memiliki Sertifikat Diklat Peningkatan Kompetensi Teknis Tahun 2012 - 2015
80 75 67.91
70 63.55
65
66.97
63.55
60 55
67.19
69.05 Target Realisasi
56.14 56.14
50 2012
2013
2014
2015
LKIP BKD Kota Bandung Tahun 2015
18
Bab III Akuntabilitas Kinerja Tahun 2015 Pada tahun 2015, jumlah pegawai yang memiliki sertifikat diklat peningkatan kompetensi teknis ditargetkan sebanyak 14.675 orang, atau bertambah 461 orang dibandingkan tahun sebelumnya, sedangkan jumlah PNS ditargetkan sebanyak 20.912 orang sehingga persentase pegawai yang memiliki sertifikat diklat peningkatan kompetensi teknis ditargetkan sebesar 66,97%. Realisasinya, pada tahun ini telah dilaksanakan diklat teknis tugas dan fungsi sebanyak 347 orang yang dibiayai oleh APBD dan 49 orang yang dibiayai APBN, sedangkan diklat fungsional sebanyak 101 orang, seperti dapat dilihat pada tabel di bawah ini : Tabel 3.7 Tabel Realisasi Pelaksanaan Diklat Teknis Tahun 2015 No.
Jumlah Peserta
Jenis Diklat
TEMPAT
1.
Diklat Transformasi Kebijakan Pemda Gel. I
60
Hotel Bandung
2.
Diklat Transformasi Kebijakan Pemda Gel. II
60
Pusdiklat Kemendagri Bandung
3.
Diklat Transformasi Kebijakan Pemda Gel. III
61
4.
Diklat Audit dan Tindak Pidana Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah Pelatihan Revolusi Mental Diklat Sistem Informasi Manajemen Pencatatan aset Pemda Training Budaya Organisasi dan Kepemimpinan melalui ESQ 165 Jumlah
80
5. 6. 7.
METODE Swakelola
18 s.d 22 Mei 2015
Pengiriman
2 s.d 6 November 2015
Hotel Karangsetra Bandung
Swakelola
7 s.d 11 Desember 2015
1
Balai Diklat PU Wilayah VI Jakarta
Pengiriman
4 s.d Agustus 2015
1
Pusdiklat Teknis dan Fungsional LAN RI Jakarta Pusat Comlabs /DTSI ITB Bandung
Pengiriman
28 September – 1 Oktober 2015
Swakelola
16 s.d 20 November 2015
Menara 165 Cilandak Jakarta
Pengiriman
12 s.d 13 Desember 2015
84
Mutiara
WAKTU PELAKSANAAN
Reg.
347
Tabel 3.8 Tabel Realisasi Pelaksanaan Diklat Fungsional Tahun 2015 No.
Jenis Diklat
1.
Kegiatan Pendidikan dan Pelatihan Intelijen bagi PPNS Kota Bandung Kegiatan Pengawas Kepala Sekolah
2.
Jumlah Peserta 28
72
Tempat
Metode
Pusat Pendidikan Intel Lembaga Pendidikan POLRI Soreang Kabupaten Bandung LPPM Universitas Pendidikan Indonesia Bandung
Pengiriman
Pengiriman
LKIP BKD Kota Bandung Tahun 2015
Waktu Pelaksanaan 25 Mei s.d 23 Juni 2015 27 November s.d 2 Desember 2015
19
Bab III Akuntabilitas Kinerja Tahun 2015
No.
Jenis Diklat Pelatihan desain perkerasan jalan vs Bina Marga Jumlah
Jumlah Peserta 1
Tempat
Metode
Waktu Pelaksanaan
101
Tabel 3.9 Rekapitulasi Pelaksanaan Diklat Berdasarkan Anggaran dari Non APBD Tahun 2015 No
Nama Diklat
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11.
Diklat Keprotokolan Diklat Teknis Teknologi Informasi Perkantoran Diklat LAKIP Diklat Kearsipan Diklat Bendahara Pengeluaran Diklat Peningkatan Kapasitas Camat Diklat Kepamongprajaan bagi Camat Diklat Pelaporan Keuangan Menuju Opini WTP Diklat Pengelola Keuangan DAK Diklat Pengelolaan Aset Daerah Diklat Penyusunan Laporan Keuangan Berbasis Akrual JUMLAH
Jumlah Peserta 2 12 2 2 4 3 1 3 2 2 16 49
Dengan demikian, akumulasi jumlah pegawai yang memiliki sertifikat diklat peningkatan kompetensi teknis adalah sebanyak 14.711 orang atau melampaui target yang ditetapkan yakni sebanyak 14.675 orang. Adapun jumlah PNS sebagai unsur pembagi menurun dibanding target, yakni sebanyak 21.306 orang, sehingga persentase pegawai yang memiliki sertifikat diklat peningkatan kompetensi melebihi target, yakni mencapai 69,05% atau capaian kinerjanya sebesar 103,11%. Bila dibandingkan dengan tahun sebelumnya, kinerja mengalami peningkatan sebesar 1,14% karena ada peningkatan jumlah pegawai yang memiliki sertifikat diklat peningkatan kompetensi teknis sebanyak 497 orang. Adapun faktor pendukung pencapaian kinerja antara lain :
1
Ketersediaan fasilitator penyelenggaraan dalam rangka pelaksanaan Pendidikan dan Pelatihan
2
Tersedianya data yang akurat dan lengkap sehingga sangat mendukung untuk pelaksanaan kegiatan dalam menunjang pencapaian kinerja LKIP BKD Kota Bandung Tahun 2015
20
Bab III Akuntabilitas Kinerja Tahun 2015 Sedangkan faktor penghambat pencapaian kinerja : 1.
Keterlambatan dalam memperoleh informasi kebutuhan sesuai dengan kegiatan Diklat Teknis dan fungsional
2.
Keterbatasan kemampuan anggaran dalam menunjang kegiatan Diklat yang bersifat teknis dan fungsional
3.
Pelaksanaan diklat TIK dan diklat keuangan berbasis akrual dilaksanakan dengan pola sharing APBN sehingga dari target 90 peserta hanya terealisasi 28 peserta Jika dibandingkan dengan target akhir Renstra pada tahun 2018, kinerja telah
tercapai sebesar 92,07% sebagaimana dapat dilihat pada tabel di bawah ini : Tabel 3.10 Perbandingan realisasi kinerja sampai dengan tahun 2015 dengan target jangka menengah yang terdapat dalam dokumen Renstra Tahun 2015 Indikator Kinerja
Persentase pegawai yang memiliki sertifikat diklat peningkatan kompetensi teknis
Satuan
%
Target
Realisasi
66,97
69,05
%
103,11
Tahun 2018 Realisasi s/d Target Tahun 2015
75
LKIP BKD Kota Bandung Tahun 2015
69,05
%
92,07
21
Bab III Akuntabilitas Kinerja Tahun 2015 Hasil kegiatan studi banding pada Bidang Diklat Badan Kepegawaian Daerah Kota Bandung yang dilaksanakan ke Kota Denpasar keunggulan
Provinsi
Bali,
kinerja
beberapa
instansi
yang
dikunjungi antara lain :
1. Penyesuaian struktur kelembagaan dari Badan Kepegawaian Daerah menjadi Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan di Kota Denpasar 2. Tersedianya Peraturan Walikota Denpasar Nomor 3 Tahun 2013 Tanggal 18 Februari 2013 Tentang Pemberian Biaya Pendidikan dan Biaya Motivasi bagi Pejabat Negara dan Pegawai Negeri Sipil (PNS) di lingkungan Pemerintah Kota Denpasar , dimana diberikan beberapa jenis biaya bagi Pegawai Negeri Sipil yang mengikuti Ijin Belajar,
Tugas
Belajar,
Biaya
Pendidikan
baik
Diklat/Kursus/Workshop/
Bintek/Penataran maupun pelatihan yang diwajibkan mengikutsertakan istri atau suami mendapatkan biaya yang sama seusai dengan biaya istri atau suami, yang besaran uang yang diterima disesuaikan dengan tingkat Pendidikan Pegawai Negeri bersangkutan dan terdapatnya uang saku bagi peserta Pendidikan dan Pelatihan dengan indek Rp. 300.000,- per hari, serta terdapatnya biaya motivasi bagi PNS yang menempuh Ijin belajar untuk mendukung penyelesaian Tugas Akhir Akademis. Untuk meningkatkan kinerja indikator ini di masa yang akan datang dapat dilakukan upaya sebagai berikut : 1.
Penyediaan Sarana dan Prasarana penunjang kegiatan Diklat (Gedung Asrama), hal tersebut dengan memperhatikan harga sewa tempat/kegiatan/hotel yang relatif mahal
2.
Melaksanakan Diklat yang penunjukkan peserta berdasarkan analisis kebutuhan sesuai dengan kompetensi yang ingin ditingkatkan.
LKIP BKD Kota Bandung Tahun 2015
22
Bab III Akuntabilitas Kinerja Tahun 2015
1.2 Jumlah Pegawai ASN yang Mengikuti Tugas Belajar sesuai dengan Kebutuhan Formasi
Tugas penugasan
belajar yang
merupakan
diberikan
oleh
pejabat yang berwenang kepada PNS untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi atau yang setara baik di dalam maupun di luar negeri, bukan atas biaya sendiri, dan meninggalkan
tugas
sehari-hari
sebagai PNS. Jumlah pegawai yang mengikuti tugas belajar sesuai dengan kebutuhan formasi pada tahun 2015 adalah sebanyak 33 orang dari target sebesar 20 orang, sehingga capaian IKU pada tahun ini adalah sebesar 165%. Kriteria untuk indikator ini adalah jumlah pegawai yang sedang menempuh tugas belajar. Tahun sebelumnya, BKD memfasilitasi jumlah pegawai yang mengikuti tugas belajar sesuai dengan formasi sebanyak 19 orang dari target 16 orang atau capaian 118,75%. Pada tahun 2015, dari 20 orang yang ditargetkan, capaian kinerjanya melampaui target, yakni tercapai sebanyak 33 orang (165%) sehingga ada peningkatan capaian kinerja sebesar 46,25%. Tabel 3.11 Perkembangan Capaian Kinerja Tugas Belajar sesuai Kebutuhan Formasi Tahun 2013-2015
Tahun
Target
Realisasi Capaian
35
33
30 25 19
20
(Orang)
(Orang)
(%)
15
2013
6
7
116,67
10
2014
16
19
118,75
5
2015
20
33
165,00
0
20 Target Realisasi
16 7 6 2013
2014
Grafik 3.3 Perkembangan Capaian Kinerja Tugas Kebutuhan Formasi Tahun 2013-2015
LKIP BKD Kota Bandung Tahun 2015
2015
Belajar
23
sesuai
Bab III Akuntabilitas Kinerja Tahun 2015 Tabel 3.12 Jumlah PNS yang Memperoleh Bantuan Tugas Belajar Tahun 2015 No Jenis Bantuan Tugas Belajar 1. 2.
Tugas Belajar Program Bappenas di ITB (Cost Sharing APBD) Bantuan Uang Penelitian dan Wisuda untuk Program Beasiswa dari Kemendikbud
Jumlah 4 orang 6 orang
3.
Fasilitasi Administrasi Pengiriman Tugas Belajar ke Kemenkes
4.
Tugas Belajar Program dari Kemenkominfo
2 orang
5.
Tugas Belajar Program Kementerian PU
2 orang
6.
Tugas Belajar Program 300 Doktor Provinsi Jawa Barat
3 orang
7.
Tugas Belajar Program BPKP
2 orang
Jumlah
15 orang
33 orang
Pencapaian kinerja ini didukung oleh kemampuan akademis PNS untuk dapat lulus dalam mengikuti seleksi tugas
belajar
beberapa
yang
diadakan
Kementerian,
oleh
BAPPENAS,
BPPKP dan lembaga lain yang memberi bantuan tugas belajar. Pada tahun 2015, BKD Kota Bandung
telah
melaksanakan
studi
banding ke BKD Pemerintah DIY. Hasil benchmarking kinerja tugas belajar di BKD Pemerintah DIY adalah sebagai berikut : 1. Tugas belajar merupakan tupoksi Bidang Pengembangan Karier 2. Pada tahun 2015 menentukan tugas belajar yang prioritas terutama terkait dengan tenaga kesehatan. Kebutuhan dokter spesialis jiwa setiap ada lowongan CPNS tidak pernah terisi sehingga diupayakan melalui tugas belajar. Untuk dokter spesialis di RS, menggunakan APBD murni, dibiayai hingga selesai. Pendidikan prioritas lainnya adalah untuk bidang pertanian (agronomi, kehutanan), ilmu sosial (kearsipan, perpustakaan, ilmu hukum, sosiologi), ilmu budaya dan ilmu ekonomi
LKIP BKD Kota Bandung Tahun 2015
24
Bab III Akuntabilitas Kinerja Tahun 2015 3. Prosedur dalam pemberian tugas belajar di Pemerintah DIY : a. Dibiayai oleh APBD murni b. Program-program beasiswa dari luar Surat penawaran program beasiswa dari luar ditawarkan ke SKPD, kemudian lamaran dari SKPD diseleksi oleh BKD sesuai kriteria yang ada. Jika jauh sekali dari tupoksi, maka akan ditolak. Kemudian pelamar yang lolos seleksi mengikuti seleksi di Perguruan Tinggi, jika lolos diberikan SK tugas belajar yang ditandatangani secara berjenjang sesuai golongan. Tahapan untuk mencapai kinerja tugas belajar sesuai dengan kebutuhan formasi adalah sebagai berikut : Memproses persyaratan administrasi pengiriman mahasiswa tugas belajar dengan sumber dana dari Kementerian/Lembaga maupun dengan pembiayaan APBD
Mencari informasi beasiswa dari seluruh Kementerian dan Lembaga yang menyediakan beasiswa sesuai kompetensi yang dibutuhkan oleh Pemkot Bandung dan menginformasikan ke seluruh PNS
Memberi bantuan Tugas Belajar secara penuh dengan pendanaan murni yang bersumber dari APBD dan memfasilitasi serta memberi bantuan berupa cost sharing dari sumber APBD
Menerbitkan Surat Keputusan Walikota untuk PNS yang mendapatkan beasiswa tugas belajar
Proses Pencapaian Kinerja Tugas Belajar sesuai dengan Kebutuhan Formasi
Memproses persyaratan administrasi pengiriman mahasiswa tugas belajar dengan sumber dana dari Kementerian/Lembaga maupun dengan pembiayaan APBD
LKIP BKD Kota Bandung Tahun 2015
25
Bab III Akuntabilitas Kinerja Tahun 2015 Adapun instansi pemberi beasiswa dapat dilihat pada tabel di bawah ini : Tabel 3.13. Daftar Instansi Pemberi Beasiswa Tahun 2015
No 1. 2. 3. 4.
Instansi Pemberi Beasiswa Dirjen Pendidikan Dasar Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Kementerian Komunikasi dan Informatika Indonesia Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Indonesia Kementerian Kesehatan Indonesia
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia 6. BPKP 7. BAPPENAS 8. PUSBINDIKLATREN BAPPENAS LPDP - Kementerian Keuangan 9. Indonesia (Program 300 Doktor Prov. Jabar) Jumlah 5.
2015
2013
2014
1
-
-
-
-
2 PNS
Beasiswa Penuh
-
-
2 PNS
Beasiswa Penuh
-
6
15 PNS
1
8
6 PNS
1 4 -
2 3 -
2 PNS 4 PNS -
Beasiswa Tidak Penuh ada beberapa Item yang tidak dibiayai Tanpa Biaya Penelitian dan Biaya Wisuda Beasiswa Penuh Cost Sharing -
3 PNS
Beasiswa Penuh
7
19
33 PNS
Jumlah
Keterangan -
Pemberian Tugas Belajar bagi PNS dimaksudkan untuk menyiapkan sumber daya aparatur yang memiliki pengetahuan, keahlian dan keterampilan yang diperlukan untuk menunjang peningkatan kinerja organisasi berdasarkan pada prinsip profesionalisme dan berbasis kebutuhan organisasi. Pegawai ASN yang memperoleh beasiswa tugas belajar terdiri dari berbagai jurusan sesuai dengan kebutuhan formasi pada SKPD seperti dapat dilihat pada tabel di bawah ini : LKIP BKD Kota Bandung Tahun 2015
26
Bab III Akuntabilitas Kinerja Tahun 2015 Tabel 3.14 Jumlah Pegawai ASN yang mengikuti Tugas Belajar Sesuai Kebutuhan Formasi Tahun 2015 No
Unit Kerja
S-2 1.
S-1
Dinas Kesehatan
Dokter Spesialis
2.
3. 4. 5.
Jumlah (Orang) 1 1 2 1
2015 2015 Lintas Tahun Lintas Tahun
UNPAD
3
Lintas Tahun
UNY UPI UNY
1
Lintas Tahun
5
Lintas Tahun
ITB UNPAD
1 2
Lintas Tahun Lintas Tahun
ITB
1
2015
1
2015
2
Lintas Tahun
UNPAD
3
Lintas Tahun
University of Exeter UK
1
2015
ITB
3
2015 (1 orang)
UNPAD UNPAD
1 1
Lintas Tahun 2015
Kedokteran Gigi
UNPAD
1
2015
Jenjang
Dinas Pendidikan
S-2
Dinas Tata Ruang dan Cipta Karya Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Dinas Pertanian dan KP
S-2 S-2 S-2
Perguruan Tinggi
Jurusan Ilmu Kesehatan Masy Ilmu Kesehatan Masy Keperawatan Penyakit Dalam Bedah Mulut THT-KL Manajemen Pendidikan IPS IPA Pendidikan Dasar Matematika Studi Pembangunan Akuntansi CIO dan Layanan Teknologi Informasi
S-3
Echological Geography
S-1
Keperawatan Bedah Patologi Anatomi Patologi Klinis Philosophy in Geography (Human) Perencanaan Wilayah Kota Ekonomi Ilmu Kesehatan Masy
UI UNPAD UNPAD UN-JEMBER
Nanjing Normal University UNPAD
Tahun
6.
RSUD
Dokter Spesialis
7.
BPLH
S-3
8.
Bappeda
S-2
9.
RSKGM
S-2 Dokter Spesialis
10.
Dinas Sosial
S-2
CIO dan Layanan Teknologi Informasi
ITB
1
2015
11.
DBMP
S-3
Urban-Rural Planing
China
1
2015
Jika dibandingkan dengan target akhir Renstra pada tahun 2018, kinerja sudah tercapai sebesar 103,13% sebagaimana dapat dilihat pada tabel di bawah ini : Tabel 3.15 Perbandingan realisasi kinerja sampai dengan tahun 2015 dengan target jangka menengah yang terdapat dalam dokumen Renstra Tahun 2015 Indikator Kinerja
Satuan
Jumlah pegawai yang mengikuti tugas belajar sesuai dengan kebutuhan formasi
%
Target
Realisasi
20
33
%
165
Tahun 2018 Realisasi s/d Target Tahun 2015 32
LKIP BKD Kota Bandung Tahun 2015
33
%
103,13
27
Bab III Akuntabilitas Kinerja Tahun 2015
Pembinaan PNS melalui Ijin Belajar dan Tugas Belajar dengan Workshop Petunjuk Pelaksanaan Tugas Belajat dan Izin Belajar bagi PNS tanggal 9 Oktober 2015 bertempat di Auditorium Balaikota
Untuk meningkatkan capaian IKU ini di tahun-tahun mendatang, BKD Kota Bandung menyusun langkah-langkah sebagai berikut :
1
Melakukan koordinasi dan komunikasi dengan Kementerian, BAPPENAS, BPKP dan lembaga lain yang memberi bantuan tugas belajar bagi PNS
2
Mensosialisasikan dengan baik kepada seluruh PNS di Lingkungan Pemerintah Kota Bandung tentang program bantuan tugas belajar dari Kementerian, BAPPENAS, BPPKP dan lembaga lain yang memberi bantuan tugas belajar bagi PNS;
3
Mensosialisasikan dengan baik kepada seluruh PNS di Lingkungan Pemerintah Kota Bandung tentang program bantuan tugas belajar dengan pembiayaan dari APBD murni sesuai kebutuhan pendidikan di Pemerintah Kota Bandung
4
Mensosialisasikan SKPD untuk membantu PNS yang mengajukan tugas belajar dalam surat menyurat untuk kelengkapan proses administrasi pendaftaran
LKIP BKD Kota Bandung Tahun 2015
28
Bab III Akuntabilitas Kinerja Tahun 2015 Adapun keselarasan sasaran dengan program/kegiatan dapat dilihat pada tabel di bawah ini : Tabel 3.16 Realisasi Program/Kegiatan yang Menunjang Pencapaian Sasaran 1 Peningkatan Kompetensi Sumber Daya Aparatur Sipil Negara INDIKATOR KINERJA 1 Persentase pegawai yang memiliki sertifikat diklat peningkatan kompetensi) - Kompetensi Manajerial - Kompetensi Teknis
ANGGARAN (Rp) 4
REALISASI (Rp) 5
8.415.827.550
8.159.143.380
96,95
3.390.000.000
3.357.988.360
99,06
2.672.000.000
2.606.083.720
Pendidikan dan pelatihan teknis tugas dan fungsi bagi PNS Daerah
1. Diklat transformasi = 181 orang (100%) 2. Diklat sistem informasi manajemen pencatatan asset pemerintah = 80 orang 3. Diklat penyusunan lap. Keuangan berbasis akrual = 16 orang 4. Diklat tenologi informasi perkantoran=12 orang 5. Training pembentukan budaya organisasi kepemimpinan melalui ESQ=84 orang 6. Diklat teknis lainnya = 23 orang
1.307.827.550
1.265.736.700
96,78
Pendidikan dan pelatihan fungsional bagi PNS Daerah
1. Pelatihan desain perkerasan jalan Bina Marga=1 orang 2. Diklat intelegen bagi PPNS= 28 orang
1.046.000.000
929.334.600
88,85
PROGRAM/KEGIATAN
OUTPUT
2 Program peningkatan kapasitas sumberdaya aparatur
3
Pendidikan dan pelatihan prajabatan bagi calon PNS Daerah Pendidikan dan pelatihan struktural bagi PNS Daerah
Terlaksananya : 1. Diklat prajabatan kategori II sebanyak 769 orang 2. Diklat prajabatan dari pelamar umum sebanyak 210 orang Diklatpim II = 1 orang; Diklatpim III=20 orang; Diklatpim IV= 91 orang
LKIP BKD Kota Bandung Tahun 2015
29
% 6
97,53
Bab III Akuntabilitas Kinerja Tahun 2015
INDIKATOR KINERJA 1
Jumlah pegawai ASN yang mengikuti tugas belajar sesuai kebutuhan formasi
PROGRAM/KEGIATAN
OUTPUT
2 Program pembinaan dan pengembangan aparatur Pengembangan diklat (Analisis kebutuhan Diklat, Penyusunan Silabi, Penyusunan Modul, Penyusunan Pedoman Diklat) Program pembinaan dan pengembangan aparatur Pemberian bantuan tugas belajar dan ikatan dinas
3
Seleksi dan penetapan PNS untuk tugas belajar
Penyusunan sistem aplikasi pendaftaran online diklat serta tersusunnya database alumni diklat berbasis web
1). Validasi berkas tugas belajar=52 orang 2). Data PNS lulus seleksi tugas belajar 1). Pemberian bantuan biaya tugas belajar kepada 13 orang terdiri dari : DIII=5 orang S2 Kemendiknas=5 orang S2 Cost sharing=3 orang 2). Fasilitasi tubel = 10 orang
JUMLAH REALISASI SASARAN 1
ANGGARAN (Rp) 4
REALISASI (Rp) 5
% 6
121.378.300
115.608.200
121.378.300
115.608.200
386.079.429
252.367.500
313.448.750
184.330.000
72.630.679
68.037.500
93,68
8.923.285.279
8.527.119.080
89.48
Dari tabel di atas dapat terlihat bahwa terdapat keselarasan antara sasaran dengan program/kegiatan yang dilaksanakan. Pada sasaran 1 terdapat rekomendasi/solusi yang dikemukakan pada LKIP tahun sebelumnya yakni untuk mencantumkan data jumlah populasi awal sebagai pembanding pencapaian kinerja yang memadai antara realisasi tahun ini dengan realisasi tahun-tahun sebelumnya (jumlah pegawai yang belum memiliki Sertifikat Diklat Peningkatan kompetensi manajerial dan kompetensi Teknis), dan pada tahun ini sudah dipenuhi, seperti dapat dilihat pada tabel 3.3 dan tabel 3.6.
LKIP BKD Kota Bandung Tahun 2015
30
95,25
95,25
76,25
58,81
Bab III Akuntabilitas Kinerja Tahun 2015
Sasaran Strategis 2
Tersedianya aparatur sipil negara yang memenuhi standar kompetensi
Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan aset utama dan terpenting dalam suatu organisasi, begitupun dalam pemerintahan, SDM menduduki peranan terpenting. Pengelolaan SDM harus dilakukan secara profesional agar terwujud keseimbangan antara kemampuan SDM dengan kebutuhan organisasi. Keseimbangan tersebut merupakan kunci utama organisasi agar dapat berkembang secara produktif. Dalam pelaksanaan agenda reformasi birokrasi,
profesionalisme
PNS
sangatlah
diperlukan untuk dapat meningkatkan pelayanan prima kepada masyarakat. Profesionalisme PNS tersebut sangat terkait dengan penguasaan kompetensi
yang
pelaksanaan
tugas
dipersyaratkan jabatan
dalam
dalam sebuah
organisasi birokrasi. Capaian indikator kinerja dari sasaran ini dapat dilihat pada tabel berikut :
77
Tabel 3.17 Capaian IKU pada
75.27
Sasaran Strategis 2
76
Tar
Reali
Capaian
75
get
sasi
(%)
74
2013
72
72,40
100,56
2014
73
73,56
100,77
2015
76
75,27
99,04
Tahun
76 Target
73.56
Realisasi
73
72.4
73
72 72
71 2013
2014
2015
Grafik 3.4 Perkembangan Capaian Kinerja Persentase Jabatan yang Diisi Sesuai dengan Kompetensi Tahun 2013-2015
LKIP BKD Kota Bandung Tahun 2015
31
Bab III Akuntabilitas Kinerja Tahun 2015 Penempatan dalam jabatan sesuai dengan kompetensi diamanatkan oleh Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (ASN) yang bertujuan untuk menempatkan SDM
yang tepat sesuai
dengan minat dan
kemampuannya yang mencakup aspek pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja, melalui proses promosi dan rotasi secara fair dan objektif. Penempatan dalam jabatan sesuai dengan kompetensi berpengaruh terhadap peningkatan prestasi kerja dan kinerja pegawai yang merupakan faktor penting dalam organisasi karena dapat berimplikasi terhadap pencapaian visi, misi, sasaran dan tujuan organisasi pemerintahan. Dampak dari penempatan pegawai pada suatu posisi tanpa memperhatikan kompetensi yang bersangkutan, akan menghasilkan suatu kinerja yang hasilnya tidak akan mencapai sasaran yang diinginkan dan bahkan pada akhirnya bisa menjadi kontra produktif. Peningkatan prestasi kerja dan profesionalisme PNS dapat meningkatkan kualitas penyelenggaraan pemerintahan dalam rangka mencapai pelayanan yang prima kepada masyarakat sehingga penempatan dalam jabatan sesuai dengan kompetensi dijadikan sebagai salah satu indikator kinerja pada RPJMD Kota Bandung Tahun 20132018 pada misi ke-2 menghadirkan tata kelola yang efektif, bersih dan melayani dan tujuan ke-2 yakni terlaksananya reformasi birokrasi. Pelaksanaan Test Seleksi Mutasi Pindah Datang PNS
Dalam rangka menjaring PNS yang masuk ke Kota Bandung agar sesuai dengan kompetensi yang dibutuhkan, mulai tahun 2015 BKD Kota Bandung telah melaksanakan Kegiatan Seleksi Mutasi Pindah Datang bagi PNS dari Pemerintah Kabupaten/Kota lain yang mengajukan Mutasi Pindah Datang ke Pemerintah Kota Bandung dengan melakukan Tes Tertulis dan Wawancara. Kegiatan ini sudah dilaksanakan sebanyak 2 (dua) kali. Seleksi mutasi pindah datang yang pertama diikuti sebanyak 113 PNS, dengan LKIP BKD Kota Bandung Tahun 2015
32
Bab III Akuntabilitas Kinerja Tahun 2015 97 orang yang lulus dan 54 orang yang sudah ditempatkan, sedangkan kegiatan seleksi mutasi pindah datang yang kedua diikuti sebanyak 39 PNS. Dari target sebesar 76%, kinerja mencapai 75,27% (belum mencapai target yang direncanakan). Hal ini disebabkan karena ada penurunan jumlah jabatan fungsional tertentu serta jabatan struktural yang terisi dan memenuhi persyaratan kompetensi (karena meninggal, pensiun/APS, pindah, MPP dan mengikuti tugas belajar yang belum ada penggantinya). seperti dapat dilihat pada tabel di bawah ini :
Tabel 3.18 Perbandingan Kinerja Nyata dengan Kinerja Tahun Sebelumnya Indikator Persentase Jabatan yang Diisi Sesuai Dengan Kompetensi No
Jumlah Pegawai berdasarkan Jabatan
1.
Formasi struktural
2.
Formasi struktural yang terisi dan memenuhi persyaratan kompetensi Fungsional Tertentu (JFT) yang memenuhi persyaratan kompetensi Fungsional Umum (JFU) yang memenuhi persyaratan kompetensi, terdiri dari : - PNS hasil seleksi kategori umum (penerimaan tahun 2014) - PNS hasil seleksi kategori 2 (seleksi tahun 2014) - JFU yang rekomendasi hasil assessment-nya sesuai pada jabatan saat ini BPPT Disyanjak Inspektorat DPKAD Bappeda BKD Setda - PNS yang lulus seleksi mutasi pindah datang Jumlah jabatan yang diisi sesuai dengan kompetensi (2+3+4) PNS Kota Bandung
3. 4.
5. 6.
Target IKU Realisasi IKU = (5/6) x 100% Capaian IKU = (Realisasi/Target) x 100%
2013
2014
2015
1.951
1.951
1.951
1.889
1.929
1.927
13.637
13.468
12.940
-
-
1.171
-
-
210 465
-
-
442
15.526 21.444
15.397 20.931
54 16.038 21.306
72%
73%
76%
72,40%
73,56% 100,77%
75,27% 99,04%
100,56%
Bila dibandingkan dengan tahun 2014, kinerja mengalami peningkatan sebesar 1,71%. Hal ini disebabkan karena pada tahun 2015 sudah ada jabatan fungsional umum yang memenuhi persyaratan kompetensi (JFU hasil assessment, hasil seleksi penerimaan CPNS baru dan kategori 2 tahun 2014 serta hasil seleksi mutasi pindah datang).
LKIP BKD Kota Bandung Tahun 2015
33
Bab III Akuntabilitas Kinerja Tahun 2015 Jika dibandingkan dengan target akhir Renstra pada tahun 2018, kinerja telah tercapai sebesar 89,44% sebagaimana dapat dilihat pada tabel di bawah ini : Tabel 3.19 Perbandingan realisasi kinerja sampai dengan tahun 2015 dengan target jangka menengah yang terdapat dalam dokumen Renstra Indikator Kinerja
Satuan
Persentase jabatan yang diisi sesuai dengan kompetensi
%
Tahun 2015 Target
Realisasi
76
75,27
%
Tahun 2018 Target
Realisasi s/d 2015
85
75,27
99,04
88,55
Adapun faktor pendukung pencapaian kinerja antara lain :
1
Sumber dana yang cukup untuk menyelenggarakan penilaian kompetensi PNS
2
Adanya komitmen Pejabat Pembina Kepegawaian untuk menggunakan hasil assessment kompetensi dan penilaian kinerja PNS sebagai instrument penempatan dalam jabatan
3
Adanya komitmen Pimpinan untuk menerapkan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2015 tentang Aparatur Sipil Negara, khususnya menerapkan merit system dalam penempatan dalam jabatan
4
Kompetensi SDM pada Badan Kepegawaian Daerah, para analis kompetensi dan standar Kompetensi yang mumpuni sehingga bisa memberikan kajian dan analisa kompetensi dan penempatan SDM dalam jabatan dengan tepat
5
Adanya dukungan Pemerintah Pusat baik MenpanRB, KASN dan BKN untuk kelancaran pelaksanaan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014
Adapun faktor penghambat pencapaian sasaran adalah : 1.
Dana yang ada belum dapat memenuhi kebutuhan penilaian kompetensi keseluruhan, dana yang ada baru dapat digunakan untuk mempertahankan kondisi eksisting Pejabat Struktural yang memenuhi kompetensi, yaitu dengan melaksanakan pemetaan kompetensi (Talents Mapping) Pejabat Struktural Eselon IV.a (Lurah) di Lingkungan pemerintah Kota Bandung
2.
Belum adanya Assessment center Pemerintah Kota Bandung, sehingga Assessment kompetensi hanya dapat dilaksanakan dengan bekerja sama dengan pihak lain
3.
Kurangnya SDM Assessor di lingkungan pemerintah Kota Bandung
4.
Belum adanya regulasi yang bersifat lokal, lebih teknis dan lebih rinci, yang dapat dijadikan acuan untuk penempatan dalam Jabatan
5.
Belum adanya nama jabatan dan uraian tugas yang tetap, jelas dan berkekuatan hukum untuk para pelaksana (pejabat fungsional umum) sehingga menyebabkan kesulitan menganalisa tentang standar kompetensi nya terlebih lagi keseuaian masing-masing PNS pelaksana pada jabatannya LKIP BKD Kota Bandung Tahun 2015
%
34
Bab III Akuntabilitas Kinerja Tahun 2015 Perbandingan kinerja penempatan dalam jabatan sesuai dengan kompetensi dengan kinerja instansi lainnya/kota lainnya dapat dilihat pada gambar berikut ini :
Pemerintah Provinsi DIY
Berdasarkan hasil studi Banding Pemerintah Kota Bandung ke Pemerintah Provinsi DIY, Pemerintah Kota Bandung masih tertinggal dalam hal ketersediaan Assessment Center (pusat penilaian kompetensi) untuk mendukung penempatan dalam jabatan PNS sesuai dengan kompetensi, di Pemerintah DIY telah dilakukan assessment setiap sebelum proses penempatan, dan dilakukan pula pemetaan kompetensi untuk bahan pengambilan kebijakan penempatan dalam jabatan.
Pemerintah Kota Banda Aceh
Jika dibandingkan dengan Pemerintah Kota Banda Aceh, kinerja Pemerintah Kota Bandung cukup baik karena Kota Banda Aceh dalam hal penempatan dalam Jabatan belum mempedomani Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara, bahkan untuk Standar Kompetensi pun Kota Banda Aceh belum menyusun
Beberapa langkah ke depan yang akan dilaksanakan oleh BKD Kota Bandung untuk meningkatkan capaian kinerja persentase jabatan yang diisi sesuai dengan kompetensi antara lain :
LKIP BKD Kota Bandung Tahun 2015
35
Bab III Akuntabilitas Kinerja Tahun 2015
Rangkaian kegiatan Seleksi Terbuka JPT Kasatpol PP
Rapat Pansel
Wawancara akhir
Tes Kesehatan Kejiwaan
Tes CAT
Assessment Center
Tes Kesehatan Dasar
LKIP BKD Kota Bandung Tahun 2015
36
Bab III Akuntabilitas Kinerja Tahun 2015
Talents Mapping Ess 4a Benchmarking AC DIY
Penerimaan hasil Talent Pool JA dari BKN
Ekspose SIKOM Pengarahan WK dalam rangka Evaluasi JPT
Talents Mapping Lurah
LKIP BKD Kota Bandung Tahun 2015
37
Bab III Akuntabilitas Kinerja Tahun 2015 Adapun keselarasan sasaran dengan program/kegiatan dapat dilihat pada tabel di bawah ini : Tabel 3.20 Realisasi Program/Kegiatan yang Menunjang Pencapaian Sasaran 2 Tersedianya Aparatur Sipil Negara yang Memenuhi Standar Kompetensi Indikator Kinerja Persentase Jabatan yang Diisi sesuai dengan Kompetensi PROGRAM/KEGIATAN
OUTPUT
1
2
Program pembinaan dan pengembangan aparatur
Penyusunan rencana pembinaan karir PNS
Penyusunan Instrumen Analisis Jabatan Seleksi Penerimaan Calon PNS dan Seleksi Penerimaan PTT
1. 1 dok. Track Record pejabat struktural eselon II dan III 2. 1 dok. Analisa jabatan fungsional tertentu 3. 1 dok. Penyusunan data dan analisa calon peserta 1. 1 dok peta pendidikan 2. 1 dok peta jabatan 3. 1 dok. Penetapan nama-nama jafung umum 1. Pembagian SK CPNS dari tenaga honorer kategori II sebanyak 767 orang 2. Pembagian SK CPNS dari pelamar umum sebanyak 212 orang
ANGGARAN (Rp) 3
REALISASI (Rp)
%
4
5
1.118.847.080
840.292.213
85,21
193.818.918
113.992.735
58,81
106.491.962
103.348.330
97,05
507.000.000
328.091.639
64,71
Pemberian bantuan penyelenggaraan penerimaan Praja IPDN
Seleksi IPDN diambil oleh Pemerintah Pusat (Kemendagri)
6.306.000
6.284.609
99,66
Ujian Penyesuaian Kenaikan Pangkat (Penyesuaian Ijazah) dan Ujian Dinas
Jumlah ASN yang mengikuti UPKP & Udin=205 orang, tdd: UPKP=163 orang Pengiriman peserta Udin ke Prov. Periode April=13 orang dan Periode Oktober=29 orang
119.730.200
119.715.200
99,99
Seleksi Mutasi Pindah Datang PNS
152 orang, terdiri dari : Tahap I = 113 orang Tahap II = 39 orang
185.500.000
168.859.700
91,03
1.640.205.805
1.609.299.443
97,78
204.437.821
199.866.200
97,76
Program Pembangunan dan Pengembangan Assesment Center Penyusunan Metoda/Alat Ukur Penilaian Kompetensi
1. Penyusunan alat ukur peniliaian kompetensi generik 2. Pengembangan software sistem aplikasi uji kompetensi berbasis komputer (SIKOM) dan entry soal digital tahun 2014
LKIP BKD Kota Bandung Tahun 2015
38
Bab III Akuntabilitas Kinerja Tahun 2015
PROGRAM/KEGIATAN
OUTPUT
1
2 1. 100% pelaksanaan seleksi terbuka jabatan pimpinan tinggi pertama Ka.SatpolPP 2. 100% Pelaksanaan assesment kompetensi Tallent mapping untuk lurah 3. Pelaksanaan Tallent mapping ess. IV/a di SKPD dan Kewilayahan=183 orang 4. Pelaksanaan Tallent mapping untuk JFU 5. Pelaksanaan Tallent pooling JA=109 orang 1. Penyusunan standar kompetensi manajerial ess.IIII 2. Penyusunan standar kompetensi JFU
Penilaian Kompetensi/ Assesment Kompetensi untuk Penempatan dalam Jabatan
Penyusunan dan Penetapan Standar Kompetensi Jabatan Penyusunan Business Process MSDM Berbasis Kompetensi dan SOP Assessment Center
ANGGARAN (Rp) 3
REALISASI (Rp)
%
4
5
1.198.009.921
1.176.167.134
98,18
169.911.063
167.904.109
98,82
67.847.000
65.362.000
96,34
Konsep bisnis proses MSDM berbasis kompetensi
Dari tabel di atas dapat terlihat bahwa terdapat keselarasan antara sasaran dengan program/kegiatan yang dilaksanakan. Pada sasaran 2 tidak terdapat rekomendasi yang dikemukakan pada LKIP tahun sebelumnya.
LKIP BKD Kota Bandung Tahun 2015
39
Bab III Akuntabilitas Kinerja Tahun 2015
Sasaran Strategis 3 Dalam
pencapaian
Meningkatnya Disiplin Pegawai ASN
sasaran
strategis
ini,
Badan
Kepegawaian
Daerah
mengidentifikasikan 3 (tiga) Indikator Kinerja Utama (IKU), yang masing-masing pencapaiannya ditabulasikan dalam tabel di bawah ini : Tabel 3.21 Capaian IKU pada Sasaran Strategis 3 Tahun 2014 Indikator Kinerja 1. 2.
3.
Persentase penanganan terhadap pelanggaran disiplin pegawai ASN Persentase SKPD yang tidak terdapat pelanggaran disiplin Persentase tingkat kehadiran pegawai ASN
Tahun 2015
Target
Realisasi
Capaian (%)
100%
100%
100
100%
100%
100
70%
73,61%
105,16
75%
77,78%
103,69
100%
97,29%
97,29
100%
99,87%
99,87
Rata-rata Capaian Sasaran Strategis 3
Target
Realisasi
Capaian (%)
100,82
101,19
Uraian mengenai ketiga IKU tesebut adalah sebagai berikut :
3.1 Persentase Penanganan terhadap Pelanggaran Disiplin PNS Sesuai amanat PP 53 Tahun 2010 tentang Disiplin Pegawai, maka BKD sebagai lembaga yang memiliki fungsi untuk melaksanakan pembinaan pegawai, berorientasi pada upaya untuk meningkatkan kepatuhan dan kesadaran PNS terhadap peraturan disiplin dalam rangka mewujudkan
reformasi
birokrasi
dan
pelaksanaan kepemerintahan yang baik (Good Governance) melalui pengukuran persentase penanganan terhadap pelanggaran disiplin PNS.
LKIP BKD Kota Bandung Tahun 2015
40
Bab III Akuntabilitas Kinerja Tahun 2015 Kasus pelanggaran disiplin pada tahun 2015 sebanyak 37 kasus, yang terdiri dari 25 kasus yang sudah turun SK dan 12 kasus masih berjalan (lintas tahun) dan seluruhnya sudah ditangani sehingga capaian kinerjanya 100% sebagaimana dapat dilihat pada tabel di bawah ini : Tabel 3.22 Data Jumlah Pelanggaran Disiplin yang Ditangani oleh BKD Kota Bandung berdasarkan Jenis Pelanggaran Tahun 2012 –Tahun 2015
Jenis Pelanggaran Disiplin
2015 2012
2013
2014
Ringan
1
-
22
Sudah Turun SK -
Sedang
1
-
2
3
Berat
10
7
7
22
Jumlah
12
7
31
25
Hukdis Kasus Berjalan - SK Pemb. Sementara : 7 Kasus - Kasus Lintas Tahun : 5 Kasus 12
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa bila dibandingkan dengan tahun 2014, jumlah pelanggaran disiplin yang ditangani oleh BKD mengalami penurunan untuk kasus yang sudah turun SK. Adapun faktor pendukung pencapaian kinerja adalah telah dilaksanakannya monitoring dan evaluasi ke SKPD-SKPD di lingkungan Pemerintah Kota Bandung untuk pembinaan pegawai, sedangkan faktor penghambatnya adalah perlu adanya sinkronisasi jadwal pelaksanaan sidang Tim Pertimbangan.
Bila dibandingkan dengan BKD Pemerintah Kabupaten Banyuwangi, dalam melaksanakan penanganan kasus pelanggaran disiplin PNS, sudah sama-sama menggunakan PP 53 Tahun 2010, namun di BKD Pemerintah Kabupaten Banyuwangi tidak ada Tim Pertimbangan
LKIP BKD Kota Bandung Tahun 2015
41
Bab III Akuntabilitas Kinerja Untuk meningkatkan kinerja di tahun-tahun yang akan datang, solusi yang akan dilaksanakan adalah :
1 Adanya anggaran untuk pelaksanaan Sidang oleh Tim Pertimbangan
3
2 Tersedianya Peraturan perundang-undangan mengenai Disiplin PNS
Tersusunnya Jadwal Pelaksanaan Proses Penanganan Pelanggaran Disiplin PNS
Melaksanakan kegiatan Gerakan Disiplin Aparatur PNS di Lingkungan Pemerintah Kota Bandung. Kegiatan ini adalah menjaring PNS di Lingkungan Pemerintah Kota Bandung yang berkeliaran di pusat pembelanjaan. 4 Titik keramaian antara lain : 1. Pasar Kosambi 2. Pasar Baru Trade Centre 3. Bandung Indah Plaza 4. Kawasan Alun Alun Bandung Dalam kegiatan Gerakan Disiplin Aparatur ini terjaring sebanyak 18 PNS yang sedang melakukan aktivitas di tempat perbelanjaan di luar jam kerja.
LKIP BKD Kota Bandung Tahun 2015
42
Bab III Akuntabilitas Kinerja
3.2 Persentase SKPD yang tidak Terdapat Pelanggaran Disiplin Pelanggaran disiplin PNS adalah setiap ucapan, tulisan, atau perbuatan PNS yang tidak menaati kewajiban dan/atau melanggar larangan ketentuan disiplin PNS, baik 3.2 Persentase SKPD yang Tidak Terdapat Pelanggaran Disiplin yang dilakukan di dalam maupun di luar jam kerja sebagaimana yang diatur dalam PP 53 Tahun 2010 tentang Disiplin PNS. Badan Kepegawaian Daerah Kota Bandung terus berupaya untuk menurunkan pelanggaran disiplin pegawai melalui sosialisasi sehingga sampai dengan tahun 2015 dapat melampaui target yang ditetapkan dengan realisasi sebesar 77,78% atau sebanyak 56 (lima puluh enam) SKPD tidak terdapat pelanggaran disiplin dari jumlah SKPD di Kota Bandung sebanyak 72 (tujuh puluh dua) SKPD. Tabel 3.23 Perbandingan Kinerja Nyata dengan Kinerja yang Direncanakan Indikator Persentase SKPD yang Tidak Terdapat Pelanggaran Disiplin Tahun 2014-2015 Indikator Kinerja
Satuan
Persentase SKPD yang Tidak Terdapat Pelanggaran Disiplin
%
Tahun
Target
Realisasi
%
2014
70
73,61
105,16
2015
75
77,78
103,71
Jika dibandingkan dengan tahun 2014, jumlah SKPD yang tidak terdapat pelanggaran disiplin pada tahun ini terdapat peningkatan menjadi 56 SKPD dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai 53 SKPD. Dengan demikian, SKPD yang terdapat pelanggaran hukuman disiplin berkurang dari 19 SKPD menjadi 16 SKPD atau capaian kinerja mengalami peningkatan sebesar 4,17%. Adapun faktor pendorong capaian kinerja : 1. Melakukan kepada
pembinaan SKPD
berupa
sosialisasi PP 10 dan PP 53 2. Pelaksanaan
pemeriksaan
penggunaan narkoba melalui tes urine bagi PNS di 5 (lima) SKPD bekerjasama dengan BNN Kota Bandung
Melaksanakan tes urine di lingkungan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bandung yang berkoordinasi dengan BNN Kota Bandung, yang bertempat di Dinas Kebudayaan dan Pariwisata pada hari Rabu tanggal 21 Oktober 2015.
LKIP BKD Kota Bandung Tahun 2015
43
Bab III Akuntabilitas Kinerja Tabel 3.24 Daftar SKPD yang Terdapat Pelanggaran Disiplin Tahun 2012-2015 No
SKPD
Jumlah Pelanggaran Disiplin 2013 2014
2012
1. Inspektorat 2. Sekretariat DPRD 3. Bagian Tata Usaha Setda 4. BPPKB 5. BKD 6. BKPPM 7. BPPT 8. Dinas Pelayanan Pajak 9. DKPAD 10. Dinas Sosial 11. Dinas Kesehatan 12. Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil 13. Dinas Komunikasi dan Informasi 14. Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan 15. Dinas Pendidikan 16. Dinas Pemakaman dan Pertamanan 17. Dinas Koperasi UKM dan Perindag 18. Dinas Bina Marga dan Pengairan 19. Dinas Pemuda dan Olahraga 20. Dinas Perhubungan 21. Satuan Polisi Pamong Praja 22. RSKGM 23. Kecamatan Lengkong 24. Kecamatan Rancasari 25. Kecamatan Kiaracondong 26. Kecamatan Ujungberung 27. Kecamatan Regol 28. Kecamatan Astanaanyar 29. Kecamatan Bojongloa Kaler 30. Kecamatan Batununggal 31. Kecamatan Astanaanyar 32. Kecamatan Antapani 33. Sekretariat Dewan Jumlah Pelanggaran Disiplin Jumlah SKPD yang Terdapat Pelanggaran Disiplin
2015
R
S
B
R
S
B
R
S
B
R
S
1 1
1 1 9
2 2 1 1 1 1 1 1 10
-
6
1 1 2 1 1 1 7
1 1 1 1 3 1 4 2 2 1 2 2 1 2 1 1 1 27
1 1 2 19
1 1 2
-
1 1 3 1 1 3 3 1 1 2 7 2 1 2 4 1 1 2 6 31 37
B
Ket : R = Ringan, S = Sedang, B = Berat
Jika dibandingkan dengan target akhir Renstra pada tahun 2018, kinerja telah tercapai sebesar 98,46% sebagaimana dapat dilihat pada tabel di bawah ini : Indikator Kinerja
Satuan
Persentase pegawai yang tidak terdapat pelanggaran disiplin
%
Tahun 2015 Target
Realisasi
75
77,78
%
103,71
Tahun 2018 Target
Realisasi s/d 2015
79
77,78
LKIP BKD Kota Bandung Tahun 2015
44
%
98,46
Bab III Akuntabilitas Kinerja
3.3 Persentase Tingkat Kehadiran Pegawai ASN Indikator ini dimaksudkan untuk mengukur tingkat kepatuhan pegawai sebagai tolok ukur kedisiplinan karena keberhasilan dalam mencapai tujuan dan kelancaran selain
dalam
pelaksanaan
ditentukan
oleh
tugas mutu
profesionalitas juga sangat ditentukan oleh sikap kedisiplinan. Persentase tingkat kehadiran pegawai ASN pada tahun 2015 adalah sebesar 99,65% dari target sebesar 100%, sehingga capaian IKU ini adalah sebesar 99,65% sebagaimana dapat dilihat pada tabel di bawah ini : Tabel 3.25 - Capaian IKU 3.3
IKU Persentase Tingkat Kehadiran Pegawai ASN
Triwulan 2013 2014 2015
Target
Realisasi
100 100 100
90,80 97,33 99,87
Capaian IKU (%) 90,80 97,33 99,87
Pada tahun 2015, realisasi tidak memenuhi target karena masih ada pegawai yang tidak hadir tanpa keterangan. Bila dibandingkan dengan tahun sebelumnya, kinerja mengalami peningkatan sebesar 2,54%. Hal ini disebabkan karena : Pada tahun 2015 kriteria untuk menentukan indikator ini dibatasi oleh jumlah pegawai yang tidak hadir hanya tanpa keterangan; Sedangkan pada tahun 2014, kriteria pegawai yang tidak hadir adalah pegawai yang tidak hadir karena izin, cuti tahunan, cuti bersalin, dinas lapangan, pelatihan, cuti penting dan cuti di luar tanggungan negara serta tanpa keterangan. Adapun rekapitulasi tingkat kehadiran pegawai di lingkungan Pemerintah Kota Bandung tahun 2015 dapat dilihat pada tabel di bawah ini :
LKIP BKD Kota Bandung Tahun 2015
45
Bab III Akuntabilitas Kinerja
Tabel 3.26 Rekapitulasi Tingkat Kehadiran Pegawai Negeri Sipil Daerah di lingkungan Pemerintah Kota Bandung Tahun 2015
Tahun
Persen tase Hadir (%)
2014
97,33
Persentase Tidak Hadir (%) Sakit
Izin
Cuti Tahunan
Cuti Besar
Cuti Bersalin
Dinas Luar
Pelati han
Cuti Alasan Penting
CLTN
TK
0,38
0,19
0,24
0,05
0,21
0,97
0,29
0,03
-
0,32
Ket
Kriteria 2015
99,87
11,17
0,06
0,06
0,03
0,06
0,41
0,11
0,05
0,003
0,13
tidak hadir hanya untuk TK
Hasil benchmarking dengan Pemerintah Kabupaten Banyuwangi :
Dari sisi sensor mesin, untuk mengukur tingkat kehadiran pegawai, menggunakan kartu yang sudah berjalan 2 (dua) tahun sehingga sistem sudah teruji, sedangkan Pemkot Bandung sudah menggunakan sensor wajah
Dari sisi aplikasi, server dikelola secara terpusat oleh Dishubkominfo
LKIP BKD Kota Bandung Tahun 2015
46
Bab III Akuntabilitas Kinerja Faktor-faktor pendukung pencapaian kinerja antara lain : 1. Pengawasan dan pembinaan atasan langsung terhadap jajaran pelaksana yang menjadi kewenangannya untuk mematuhi ketentuan jam kerja sesuai dengan peraturan yang berlaku 2. Sosialisasi PP 53 Tahun 2010 tentang disiplin PNS 3. Penerapan Reward dan Punishment 4. Pola kepemimpinan atasan yang diharapkan mampu mendorong, membina dan mengembangkan disiplin serta produktivitas kerja karyawannya
Adapun kendala pencapaian kinerja adalah sebagai berikut : 1. Kurangnya kesadaran PNS untuk melaksanakan ketentuan jam kerja sesuai dengan peraturan yang berlaku 2. Belum tersosialisasinya secara merata regulasi yang mengatur disiplin kehadiran terhadap jajaran PNS 3. Beberapa SKPD tidak tepat waktu menyampaikan laporan absensi bulanan dan masih dilakukan secara manual Solusi untuk perbaikan kinerja di masa yang akan datang adalah sebagai berikut :
LKIP BKD Kota Bandung Tahun 2015
47
Bab III Akuntabilitas Kinerja Jika dibandingkan dengan target akhir Renstra pada tahun 2018, kinerja telah tercapai sebesar 99,87% sebagaimana dapat dilihat pada tabel di bawah ini : Tabel 3.27 Perbandingan realisasi kinerja sampai dengan tahun 2015 dengan target jangka menengah yang terdapat dalam dokumen Renstra Tahun 2015 Indikator Kinerja
%
Persentase Tingkat Kehadiran Pegawai ASN
%
Target
Realisasi
100
99,87
Tahun 2018 %
99,87
Target
Realisasi s/d Tahun 2015
%
100
99,87
99,87
Adapun keselarasan sasaran dengan program/kegiatan dapat dilihat pada tabel di bawah ini : Tabel 3.28 Realisasi Program/Kegiatan yang Menunjang Pencapaian Sasaran 3 Meningkatnya Disiplin Pegawai ASN PROGRAM/KEGIATAN
OUTPUT
1 Program pembinaan dan pengembangan aparatur
2
Proses penanganan kasus-kasus pelanggaran disiplin PNS
37 kasus; Terlaksananya tes urine 5 SKPD (100%) tdd: 1). Satpol PP =338 PNS 2). Inspektorat = 87 PNS 3).Disyanjak=394 PNS 4).Disbudpar=58 PNS 5). BKD=91 PNS
Program pembinaan dan pengembangan aparatur Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan
1)Terlaksananya inspeksi mendadak dalam rangka GDA ke 5 titik keramaian Terlaksananya monev di 72 SKPD (100%)
ANGGARAN (Rp) 3
REALISASI (Rp) 4
426.000.000
371.991.850
87,32
426,000,000
371.991.850
87,32
141.138.500
140.736.623
99,72
141.138.500
140.736.623
99,72
% 5
Dari tabel di atas dapat terlihat bahwa terdapat keselarasan antara sasaran dengan program/kegiatan yang dilaksanakan. Pada sasaran 3 tidak terdapat rekomendasi yang dikemukakan pada LKIP tahun sebelumnya.
LKIP BKD Kota Bandung Tahun 2015
48
Bab III Akuntabilitas Kinerja
Sasaran Strategis 4
Dalam
pencapaian
Meningkatnya Pemenuhan Hak-hak Kepegawaian ASN
sasaran
strategis
ini,
Badan
Kepegawaian
Daerah
mengidentifikasikan 1 (satu) Indikator Kinerja Utama (IKU), yang pencapaiannya ditabulasikan dalam tabel di bawah ini : Tabel 3.29 Capaian IKU pada Sasaran Strategis 4 Indikator Kinerja
Tahun
Target
Realisasi
Capaian (%)
2014
100%
100%
100%
2015
100%
100%
100%
Persentase pegawai yang terpenuhi hak-hak kepegawaiannya sesuai dengan ketentuan yang berlaku
Indikator persentase pegawai yang terpenuhi hak-hak kepegawaiannya sesuai dengan ketentuan yang berlaku dimaksudkan untuk meningkatkan motivasi kerja pegawai. Hak-hak kepegawaian yang diukur adalah jumlah pegawai yang memperoleh surat ijin cuti, jumlah CPNS yang diangkat menjadi PNS dan melaksanakan sumpah janji, jumlah PNS yang memperoleh TPPNS (Tambahan Penghasilan Pegawai Negeri Sipil), jumlah jabatan yang telah dievaluasi dan disusun nilai dan kelas jabatannya serta persentase PNS yang memiliki PPKPNS (Penilaian Prestasi Kerja Pegawai Negeri Sipil). Perbandingan capaian indikator tahun sebelumnya dapat dilihat pada tabel di bawah ini : Tabel 3.30 Perbandingan Capaian Kinerja Indikator Persentase Pegawai yang Terpenuhi Hak-Hak Kepegawaiannya sesuai dengan Ketentuan Yang Berlaku Tahun 2013 - 2015
No 1 1. 2. 3. 4. 5.
Jenis Hak-hak Kepegawaian 2 Cuti CPNS yang menjadi PNS
diangkat
TPPNS Jumlah jabatan yang telah dievaluasi dan disusun nilai dan kelas jabatannya Persentase PNS yang memiliki PPKPNS
Capaian IKU
Capaian Kinerja 2014
2013
2015
3
4
5
263
263
100%
6 172
12 172
Sehar usny a 13 100%
-
-
-
35
35
100%
767
767
100%
21.444
21.444
-
20.931
20.931
100%
21.306
21.306
100%
Belum ada kegiatan
Belum ada kegiatan
-
94
94
100%
2.390
2.390
100%
Belum ada PPKPNS
Belum ada PPKPNS
-
100
100
100%
21.306
21.306
100%
Terpenuhi
Seharusnya
Capaia n
Terpen uhi
Terpen uhi
100%
LKIP BKD Kota Bandung Tahun 2015
Terpen uhi
Seharu snya
Capai an
14 438
10 438
11 100%
100%
100%
49
Bab III Akuntabilitas Kinerja Jika dibandingkan dengan target, persentase pegawai yang terpenuhi hak-hak kepegawaiannya telah mencapai target 100%. Jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya, kinerja sama dengan tahun 2014 yakni persentase pegawai yang terpenuhi hak-hak kepegawaiannya telah tercapai 100%. Jika dibandingkan dengan target akhir Renstra pada tahun 2018, kinerja telah tercapai sebesar 100% sebagaimana dapat dilihat pada tabel di bawah ini : Tabel 3.31 Perbandingan realisasi kinerja sampai dengan tahun 2015 dengan target jangka menengah yang terdapat dalam dokumen Renstra Tahun 2015 Indikator Kinerja
1.
Satuan
Cuti
2. 3.
4.
5.
CPNS yang diangkat menjadi PNS TPPNS Jumlah jabatan yang telah dievaluasi dan disusun nilai dan kelas jabatannya Persentase PNS yang memiliki PPKPNS
Tahun 2018 %
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
Realisasi
%
100
100
100
%
100
100
%
100
% %
Capaian IKU
Target
100
Hasil
%
Realisasi s/d Tahun 2015 100
Target
100
benchmarking
dengan Pemerintah Kabupaten Banyuwangi
terkait
TPPNS
adalah sebagai berikut : Pemerintah
Kabupaten
Banyuwangi
sudah
menggunakan
sistem
evaluasi
jabatan
(job
grading) dalam menentukan TPPNS
Melaksanakan perjalanan dinas dalam rangka benchmarking ke BKD Kabupaten Banyuwangi Dilaksanakan pada Tanggal 3 s/d 4 September 2015
LKIP BKD Kota Bandung Tahun 2015
50
Bab III Akuntabilitas Kinerja Faktor pendukung pencapaian kinerja adalah :
Tersedianya anggaran yang memadai untuk Tambahan Penghasilan Pegawai Negeri Sipil (TPPNS) di lingkungan Pemerintah Kota Bandung.
Pengumpulan kelengkapan Berkas (Berkas STTPL dan Surat Keterangan Sehat) dari CPNS melalui SKPD sudah sesuai prosedur sehingga memudahkan dalam proses input SAPK dan pencetakan Surat Keputusan Walikota Bandung tentang Pengangkatan Calon Pegawai Negeri Sipil menjadi Pegawai Negeri Sipil di Lingkungan Pemerintah Kota Bandung Tahun 2015.
Pencetakan Surat Keputusan Walikota Bandung tentang Pengangkatan Calon Pegawai Negeri Sipil menjadi Pegawai Negeri Sipil di Lingkungan Pemerintah Kota Bandung Tahun 2015 melalui SAPK sehingga memudahkan dalam pencetakan SK dimaksud.
Faktor penghambat pencapaian kinerja adalah :
Untuk menentukan besaran Tambahan Penghasilan PNS tahun 2016 masih belum bisa ditetapkan standar baku disebabkan karena belum adanya Anjab dan ABK yang dikeluarkan oleh Bagian ORPAD
Tempat Pelaksanaan sumpah/janji Pegawai Negeri Sipil di Lingkungan Pemerintah Kota Bandung yang relatif tidak sesuai antara kapasitas dan jumlah peserta sumpah/janji PNS
LKIP BKD Kota Bandung Tahun 2015
51
Bab III Akuntabilitas Kinerja
Proses Pencetakan Surat Keputusan Walikota Bandung tentang Pengangkatan Calon Pegawai Negeri Sipil menjadi Pegawai Negeri Sipil di Lingkungan Pemerintah Kota Bandung Tahun 2015 belum didukung dengan perangkat memadai sehingga membutuhkan waktu yang relatif lebih lama dalam proses tersebut. Adapun solusi untuk perbaikan di masa akan datang adalah sebagai berikut :
Mendorong Bagian Organisasi dan Pemberdayaan Aparatur Daerah untuk segera menyusun Anjab dan ABK Untuk meningkatkan capaian persentase PNS yang memiliki PPKPNS,
akan
dilaksanakan pendampingan pada SKPD yang kesulitan untuk menyusun SKP, yakni mayoritas tenaga fungsional Penyediaan Perangkat yang memadai sehingga Proses Pencetakan Surat Keputusan Walikota Bandung tentang Pengangkatan Calon Pegawai Negeri Sipil menjadi Pegawai Negeri Sipil di Lingkungan Pemerintah Kota Bandung lebih cepat.
Pengambilan Sumpah/Janji PNS di Lingkungan Pemerintah Kota Bandung Tahun 2015 Gedung Bermartabat 3 Desember 2015
Adapun keselarasan sasaran dengan program/kegiatan dapat dilihat pada tabel di bawah ini : Tabel 3.32 Realisasi Program/Kegiatan yang Menunjang Pencapaian Sasaran 4 Meningkatnya Pemenuhan Hak-hak Kepegawaian ASN PROGRAM/KEGIATAN
OUTPUT
1 Program pembinaan dan pengembangan aparatur
2
Pemberian penghargaan bagi PNS yang berprestasi
Verifikasi berkas kelengkapan calon penerima tanda kehormatan SLKS=2,211 orang; Pemutakhiran database penerima penghargaan =1.101 orang; Pemberian penghargaan anubhawa sasana desa/desa kadarkum=60 lurah
ANGGARAN (Rp) 3
REALISASI (Rp) 4
1.390.179.732
1.235.076.191
92,94
603.500.000
479.086.000
79,38
LKIP BKD Kota Bandung Tahun 2015
52
% 5
Bab III Akuntabilitas Kinerja
PROGRAM/KEGIATAN
OUTPUT
1
2 1. Terlaksananya pemutakhiran data gaji dan seluruh komponen tunjangan pegawai serta pencetakan gaji 11.364 orang 2. Terlaksananya rekonsiliasi data gaji, tunjangan PNS dengan data kepegawaian (SIMPEG) 11.364 orang Terlaksananya sumpah janji PNS dari kategori 2=767 orang 1. 1 dok. Perhitungan realisasi capaian SKP 2014 pejabat eselon II, III, JFT Utama dan JFT Madya 2. 1 dok.PPK PNS pejabat eselon II, III, JFT utama dan JFT Madya 1. Penyusunan rancangan Kepwal tentang penetapan standar pemberian TPPNS 1 dokumen 2. Penyusunan raperwal tentang tata cara pemberian TPPNS 1 dokumen 3. Terlaksananya pemberian pelayanan pengurusan administrasi kepegawaian (655 orang), terdiri dari: a. Kartu pegawai = 62 b. KARIS = 162 c. KARSU = 244 d. Bapetarum = 105 e. Taspen = 0 1. Pembuatan simulasi evaluasi jab.struktural, 2. Penyusunan evaluasi jafung umum 3. Penyusunan daftar penilaian jab.struktural 4. Informasi fakttor jabatan struktural 5. Daftar rekapitulasi kelas jabatan dan persediaan pegawai
Pengembangan Sistem Informasi Gaji
Sumpah Janji PNS
Penilaian Kinerja PNS
Pengembangan Standar Pemberian Kesejahteraan Pegawai dan Pelayanan Administrasi Kepegawaian
Evaluasi Jabatan
ANGGARAN (Rp) 3
REALISASI (Rp) 4
% 5
85.500.000
84.349.800
98,65
140.000.000
114.395.500
81,71
197.147.624
195.920.059
99,38
165.000.000
163.582.250
99,14
199.032.108
197.742.582
99,35
Dari tabel di atas dapat terlihat bahwa terdapat keselarasan antara sasaran dengan program/kegiatan yang dilaksanakan. Pada sasaran 4 tidak terdapat rekomendasi yang dikemukakan pada LKIP tahun sebelumnya.
LKIP BKD Kota Bandung Tahun 2015
53
Bab III Akuntabilitas Kinerja
Tujuan 3 : Tersedianya pelayanan administrasi kepegawaian yang tepat, cepat dan akurat
Sasaran Strategis 5
Meningkatnya kualitas pelayanan administrasi kepegawaian
Dalam pencapaian sasaran strategis ini, Badan Kepegawaian Daerah mengidentifikasikan 2 (dua) Indikator Kinerja Utama (IKU), yang masing-masing pencapaiannya ditabulasikan dalam tabel di bawah ini : Tabel 3.33 Capaian IKU pada Sasaran Strategis 5 Tahun 2014 Indikator Kinerja 1.
2.
Persentase administrasi kepegawaian yang diselesaikan tepat waktu a. Kenaikan pangkat pegawai tepat waktu b. Kenaikan gaji berkala pegawai tepat waktu c. Pensiun pegawai tepat waktu Indeks kepuasan pelayanan administrasi kepegawaian
Rata-rata Capaian Sasaran Strategis 3
Tahun 2015
Target
Realisasi
Capaian (%)
Target
Realisasi
Capaian (%)
87,5
88,16
100,75
100%
100%
100
87,5
89,43
102,21
100%
100%
100
87,5
90,32
103,22
100%
100%
100
62
62,55
100,89
65
74,49
114,60
101,78
LKIP BKD Kota Bandung Tahun 2015
103,65
54
Bab III Akuntabilitas Kinerja
5.1 Persentase Administrasi Kepegawaian yang Diselesaikan Tepat Waktu
Indikator ini dimaksudkan untuk mencapai pelayanan prima dan pemenuhan administrasi kepegawaian. Aspek yang diukur adalah kenaikan pangkat pegawai, kenaikan gaji berkala dan pensiun pegawai. a. Persentase Kenaikan Pangkat Pegawai Tepat Waktu Sub indikator ini sesuai dengan amanat PP Nomor 12 tahun 2002 tentang perubahan atas PP Nomor 99 tahun 2000 tentang kenaikan pangkat PNS. Sampai dengan tahun 2015, jumlah usulan kenaikan pangkat berjumlah 2.752 usulan dan jumlah usulan kenaikan pangkat pegawai selesai tepat waktu yaitu berjumlah 2.752 usulan, sehingga persentase kenaikan pangkat pegawai tepat waktu sebesar 100%. Mekanisme pelayanan kenaikan pangkat :
3
SKPD mengusulkan nominatif disertai kelengkapan administrasi PNS yang akan naik pangkat melalui Badan Kepegawaian Daerah (BKD) BKD memeriksa kelengkapan berkas Kenaikan Pangkat, jika telah lengkap maka dientry ke dalam Sistem Aplikasi Pelayanan Kepegawaian (SAPK) yang terintegrasi dengan Badan Kepegawaian Negara (BKN) BKD mengirimkan usul dan berkas Kenaikan Pangkat yang telah dientry tersebut kepada instansi yang berwenang dalam Penandatangan Persetujuan Teknis Kenaikan Pangkat
4
Usul Kenaikan Pangkat yang telah mendapatkan Persetujuan Teknis, dikirimkan kembali ke BKD untuk dicetak Surat Keputusannya
1 2
b. Persentase Kenaikan Gaji Berkala Pegawai Tepat Waktu Sub indikator ini sesuai dengan amanat Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 1977 tentang Peraturan Gaji PNS sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 15 Tahun 2012. Sampai dengan tahun 2015, jumlah usulan kenaikan gaji berkala pegawai di lingkungan Pemerintah Kota Bandung berjumlah 7.524 usulan, sedangkan jumlah usulan kenaikan gaji berkala pegawai yang bisa diselesaikan tepat waktu berjumlah 7.524 usulan, sehingga persentase kenaikan gaji berkala tepat waktu sebesar 100%.
LKIP BKD Kota Bandung Tahun 2015
55
Bab III Akuntabilitas Kinerja Mekanisme pelayanan kenaikan gaji berkala :
1
Pengelola kepegawaian mendata pegawai negeri sipil yang telah memenuhi persyaratan untuk kenaikan gaji berkala
3
Pengelola kepegawaian mengirimkan surat pemberitahuan kenaikan gaji berkala kepada Bagian Pengelolaan gaji beserta tembusannya kepada pegawai negeri sipil yang bersangkutan, Kantor Regional Badan Kepegawaian Negara, PT. TASPEN, Badan Kepegawaian Daerah Kota Bandung, dan bendaharawan gaji unit organisasi Pengelola kepegawaian unit organisasi mengusulkan penerbitan kenaikan gaji berkala bagi kepala organisasinya kepada Walikota melalui Badan Kepegawaian Daerah
4
Badan Kepegawaian Daerah memeriksa kelengkapan berkas persyaratan untuk kenaikan gaji berkala
5
Badan Kepegawaian Daerah membuat konsep surat pemberitahuan kenaikan gaji berkala untuk ditandatangani pejabat yang berwenang
2
6
Surat pemberitahuan kenaikan gaji berkala ditandatangani oleh pejabat yang berwenang dan disampaikan ke Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kota Bandung beserta tembusannya kepada Sekretaris Daerah, Inspektorat, SKPD yang bersangkutan, pegawai negeri sipil yang bersangkutan melalui SKPD
c. Persentase Pensiun Pegawai Tepat Waktu Sub indikator ini sesuai dengan amanat PP Nomor 19 tahun 2013 tentang perubahan keempat atas Peraturan Pemerintah Nomor 32 tahun 1979 tentang Pemberhentian PNS. Sampai dengan tahun 2015, jumlah usulan kenaikan pensiun di lingkungan Pemerintah Kota Bandung yaitu berjumlah 685 usulan, sedangkan jumlah usulan pensiun pegawai yang bisa diselesaikan tepat waktu berjumlah 685 usulan. Sehingga persentase kenaikan gaji berkala tepat waktu yaitu sebesar 100%. Mekanisme pelayanan pensiun : 1
SKPD menyerahkan usulan dan berkas administrasi PNS yang akan mencapai BUP atau Pensiun Janda/Duda melalui Badan Kepegawaian Daerah (BKD)
3
BKD memeriksa kelengkapan berkas usulan Pensiun, jika telah lengkap maka dientry ke dalam Sistem Aplikasi Pelayanan Kepegawaian (SAPK) yang terintegrasi dengan Badan Kepegawaian Negara (BKN) BKD mengirimkan usul dan berkas Pensiun yang telah dientry tersebut kepada instansi yang berwenang dalam Penerbitan Keputusan Pensiun PNS yang bersangkutan
4
Jika SK Pensiun PNS belum terbit sampai dengan TMT Pensiun PNS tersebut, maka Gaji akan secara otomatis dihentikan melalui sistem Gaji.
2
LKIP BKD Kota Bandung Tahun 2015
56
Bab III Akuntabilitas Kinerja
Tabel 3.34 Perbandingan Capaian Indikator Persentase Administrasi Kepegawaian yang Diselesaikan Tepat Waktu Tahun 2014 - 2015 Tahun 2014 No.
1.
2. 3.
Indikator Kinerja Kenaikan Pangkat Pegawai Tepat Waktu Kenaikan Gaji Berkala Pegawai Tepat Waktu Pensiun Pegawai Tepat Waktu
Usulan
Tepat Waktu
2.297
Tahun 2015 Tepat Tar Reali Waktu get sasi
Target
Reali sasi
Capaian IKU
Usulan
2.025
87,5
88,16
100,75%
2.752
2.752
100
100
100%
8.058
9.010
87,5
89,43
102,21%
7.524
7.524
100
100
100%
485
537
87,5
90,32
103,22%
685
685
100
100
100%
Rata-rata Capaian
102,06%
100%
Faktor pendukung pencapaian kinerja adalah sebagai berikut : Untuk proses penyelesaian kenaikan pangkat dan pensiun sudah dilaksanakan melalui SAPK sehingga memudahkan dalam proses penyelesaian kegiatan tersebut. Tersedianya sarana dan prasarana yang memadai Adanya koordinasi antara pengelola dengan SKPD terkait Sedangkan faktor penghambat pencapaian kinerja adalah : Keterlambatan Penyampaian berkas Kenaikan Pangkat PNS dari SKPD Berkas Kenaikan Pangkat PNS dari SKPD tidak lengkap Masih adanya ketidaksesuaian data pada SAPK. Keterlambatan dalam pemberkasan usulan pensiun
Rekonsiliasi, Verifikasi data dan Evaluasi Kenaikan Pangkat PNSD bertempat di Gedung PMI Pada tanggal 13 Oktober 2015
Rekonsiliasi Data Pensiun Tahun 2016 bertempat di Hotel Mitra pada tanggal16 Desember 2015
LKIP BKD Kota Bandung Tahun 2015
Capaian IKU
57
Bab III Akuntabilitas Kinerja Untuk itu, solusi perbaikan kinerja di masa yang akan datang adalah sebagai berikut :
1
Dalam hal keterlambatan Penyampaian berkas Kenaikan Pangkat PNS dari SKPD, sudah dan akan terus menerus dilakukan sosialisasi terhadap SKPD melalui kegiatan sosialisasi kenaikan pangkat yang dilakukan 2 kali dalam 1 tahun (periode April dan Periode Oktober). Berkoordinasi yang lebih intensif dengan BKN Regional III mengenai data pada SAPK
2
Dalam hal berkas Kenaikan Pangkat PNS dari SKPD yang tidak lengkap, sudah dan akan terus menerus dilakukan sosialisasi terhadap SKPD melalui kegiatan sosialisai kenaikan pangkat yang dilakukan 2 kali dalam 1 tahun (periode April dan Periode Oktober).
3
Melakukan koordinasi dengan SKPD di Lingkungan Pemerintah Kota Bandung terkait administrasi kepegawaian yang dibutuhkan serta berkoordinasi yang lebih intensif dengan BKN Regional III mengenai data pada SAPK.
4
Kemudian dalam hal masih belum akuratnya data SAPK untuk pegawai yang Pensiun, hal ini terus dilakukan konsolidasi antara BKD Kota Bandung dan BKN Regional III untuk mengatasi permasalahan tersebut.
5
Dalam hal masih adanya Keterlambatan dalam pemberkasan usulan pensiun, sudah dan akan terus menerus dilakukan sosialisasi terhadap SKPD melalui kegiatan Inventarisasi Data Pensiun PNSD yang Memenuhi Batas Usia Pensiun (BUP) dan Validasi dan Verifikasi Proses Penyelesaian Pensiun PNSD Kota Bandung
LKIP BKD Kota Bandung Tahun 2015
58
Bab III Akuntabilitas Kinerja 5.2
Indeks Kepuasan Pelayanan Administrasi Kepegawaian Sesuai
Amanat
Undang-Undang
Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik,
maka
pelayanan
BKD
publik,
sebagai
lembaga
berorientasi
pada
kepuasan masyarakat/pelanggan melalui pengukuran kepuasan pelayanan, dimana masyarakat yang dimaksud adalah PNS Kota Bandung. Survey dilakukan dengan menyebarkan kuesioner kepada pegawai di lingkungan Pemerintah Kota Bandung untuk menilai dan mengukur kualitas pelayanan BKD Kota Bandung berdasarkan persepsi Pegawai Negeri Sipil di Kota Bandung selaku pengguna jasa layanan publik pada BKD Kota Bandung, dengan jumlah sampel sebanyak 150 (seratus lima puluh orang).
Kuesioner kepuasan pegawai di lingkungan Pemerintah Kota Bandung terdiri atas pengukuran terhadap :
1. Waktu dan Biaya pelayanan 1. Mekanisme/Prosedur Pelayanan 2. Sarana dan Prasarana 4. Profesionalisme dan Kepribadian
Hasil dari kuesioner tersebut menyatakan bahwa kepuasan pelanggan pada pelayanan Badan Kepegawaian Daerah Kota Bandung mencapai 74,49% yang berada pada interval mutu pelayanan puas, seperti dapat dilihat pada tabel di bawah ini :
LKIP BKD Kota Bandung Tahun 2015
59
Bab III Akuntabilitas Kinerja Tabel 3.35 Perbandingan Nilai Mutu Pelayanan dengan Kinerja BKD No. Nilai Interval 1. 20 - 36 2. 37 – 52
Mutu Pelayanan Sangat Tidak Puas Tidak Puas
3.
53 – 68
Cukup Puas
4. 5.
69 – 84 85 - 100
Puas Sangat Puas
Kinerja BKD Target : 65 Realisasi : 74,49 (Puas) Capaian IKU : 114,60
Dengan demikian, bila dibandingkan antara kinerja nyata dengan kinerja yang direncanakan, maka realisasi telah melampaui target yang ditetapkan atau capaian IKU 114,60%. Bila dibandingkan dengan tahun sebelumnya, kinerja telah meningkat sebanyak 11,94 point (tahun 2014 : target = 62, realisasi = 62,55, capaian = 100,89%). Kepuasan pelanggan pada pelayanan Badan Kepegawaian Daerah Kota Bandung sebesar 74,49% menunjukkan bahwa masih banyak pelanggan pelayanan yang masih kurang puas dengan kondisi yang ada. Adapun hal yang menjadi permasalahan adalah : 1. Fasilitas sarana prasarana pelayanan yang kurang memadai 2. Waktu pelayanan dianggap masih lama 3. Sikap pegawai yang kurang ramah 4. Mekanisme pelayanan yang masih panjang Tindakan koreksi untuk mengatasi hal tersebut antara lain : Optimalisasi penggunaan barang inventaris
1
kantor dan penataan tempat pelayanan dengan kondisi yang lebih baik
2
Peningkatan produktivitas seluruh pegawai supaya
bisa
mengoptimalkan
waktu
pengerjaan di semua bidang
3
Menata prosedur kerja agar lebih efektif dan efisien
4
Melaksanakan pelatihan atau bimtek kepada para pegawai untuk meningkatkan kapasitas, kapabilitas, kompetensi dan integritas.
LKIP BKD Kota Bandung Tahun 2015
60
Bab III Akuntabilitas Kinerja
Twitter Badan Kepegawaian Daerah Kota Bandung
Jika dibandingkan dengan target akhir Renstra pada tahun 2018, kinerja telah tercapai sebesar 100,66% sebagaimana dapat dilihat pada tabel di bawah ini : Tabel 3.36
Perbandingan realisasi kinerja sampai dengan tahun 2015 dengan target jangka menengah yang terdapat dalam dokumen Renstra Tahun 2015
Indikator Kinerja
Indeks Kepuasan Pelayanan Administrasi Kepegawaian
Satuan
%
Target
Realisasi
65
74,49
Tahun 2018 Realisasi s/d Target Tahun 2015
%
114,60
74
74,49
%
100,66
Adapun keselarasan sasaran dengan program/kegiatan dapat dilihat pada tabel di bawah ini : Tabel 3.37 Realisasi Program/Kegiatan yang Menunjang Pencapaian Sasaran 4 Meningkatnya kualitas pelayanan administrasi kepegawaian PROGRAM/KEGIATAN
OUTPUT
1
2
Program pembinaan dan pengembangan aparatur Administrasi Mutasi Kepegawaian Fungsional
Terselesaikannya administrasi mutasi fungsional tepat waktu sesuai usulan sebanyak 6.775 berkas
ANGGARAN (Rp) 3
REALISASI (Rp)
%
4
5
1.589.500.000
1.482.751.880
93,31
777.500.000
733.198.700
94,30
LKIP BKD Kota Bandung Tahun 2015
61
Bab III Akuntabilitas Kinerja
PROGRAM/KEGIATAN
OUTPUT
1
2 terselesaikannya administrasi mutasi struktural & non struktural tepat waktu sesuai usulan sebanyak 6.243 berkas
Administrasi Mutasi Kepegawaian Struktural dan Non Struktural Program Pelayanan Administrasi Perkantoran Penyediaan jasa surat menyurat Penyediaan jasa komunikasi, sumber daya air dan listrik Penyediaan jasa pemeliharaan dan perizinan kendaraan dinas/operasional Penyediaan jasa kebersihan kantor Penyediaan jasa perbaikan peralatan kerja Penyediaan alat tulis kantor Penyediaan barang cetakan dan penggandaan Penyediaan komponen instalasi listrik/penerangan bangunan kantor Penyediaan peralatan dan perlengkapan kantor Penyediaan peralatan rumah tangga Penyediaan bahan bacaan dan peraturan perundang-undangan Penyediaan makanan dan minuman Rapat-rapat koordinasi dan konsultasi ke luar daerah Program Peningkatan Disiplin Aparatur Pengadaan mesin/kartu absensi
1. Jml surat masuk=5.409 2. Jml surat keluar=5.060 3. KGB = 11.567 Tersedianya fasilitas internet, air dan listrik 100% Terlaksananya perpanjangan SNTK kendaraan dinas/operasional 80% Terpenuhi Layanan Kebersihan Kantor 100% Tersedianya peralatan kerja yang telah diperbaiki 100% Tersedianya alat tulis kantor 100% Tersedianya barang cetakan dan penggandaan 100% Tersedianya komponen instalasi listrik/penerangan ruang kantor 100% Terpenuhinya peralatan dan perlengkapan kantor 80% Tersedianya peralatan rumah tangga 100% Tersedianya bahan dan buku bacaan 100% Tersedianya makanan dan minuman 100% Terlaksananya rapat-rapat koordinasi dan konsultasi ke luar daerah 100%
Terlaksananya pengadaan mesin dan kartu absensi 100%
ANGGARAN (Rp) 3
REALISASI (Rp)
%
4
5
812.000.000
749.553.180
92,31
1.199.970.435
1.107.545.527
93,19
17.850.000
17.850.000
100,00
183.700.035
183.556.000
99,92
10.138.500
66,70
121.800.000
117.091.200
96,13
25.000.000
24.469.000
97,88
61.050.000
60.857.050
99,68
226.473.000
216.835.100
95,74
25.050.000
24.656.770
98,43
189.275.000
146.712.650
77,51
20.000.000
19.930.487
99,65
35.000.000
33.619.000
96,05
64.000.000
60.955.501
95,24
215.572.400
190.874.269
88,54
246.637.600
241.130.300
98,29
8.000.000
7.920.000
99,00
15.200.000
LKIP BKD Kota Bandung Tahun 2015
62
Bab III Akuntabilitas Kinerja
PROGRAM/KEGIATAN
OUTPUT
1
2 1. PDH khaki =100 orang 2. PDH LINMAS=100 orang
Pengadaan pakaian dinas beserta perlengkapannya
Pengadaan pakaian khusus hari-hari tertentu
1. Batik tradisional=100 orang 2. Batik cangkurileung patrakomala=100 orang 3. Pakaian OR training pack=100 stel
Program fasilitasi pindah/purna tugas PNS
Pemindahan tugas PNS
3 kali pelantikan pejabat struktural tgl. 8 Januari 2015 sebanyak=312 Orang, tanggal 10 April 2015 = orang dan tanggal 8 Mei 2015
Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur 1. Sosialisasi TPPNS 2015 2. Sosialisasi peraturan Sosialisasi peraturan kepegawaian di mass perundang-undangan media 3. Sosialisasi LHKPN Terlaksananya bimbingan Bimbingan teknis teknis implementasi implementasi peraturan peraturan perundangperundang-undangan undangan 100% Terlaksananya penyegaran Pembinaan Kinerja mindset pola kerja bagi Aparatur aparatur BKD 1 kegiatan JUMLAH REALISASI SASARAN 5
ANGGARAN (Rp) 3
REALISASI (Rp)
%
4
5
104.077.200
103.677.200
99,62
134.560.400
129.533.100
96,26
259.750.000
217.902.351
83,89
259.750.000
217.902.351
83,89
551.210.000
377.564.000
69,88
233.200.000
88.434.000
37,92
102.100.000
73.220.000
71,71
215.910.000
215.910.000
100,00
3.847.068.035
3.426.894.058
87,71
Dari tabel di atas dapat terlihat bahwa terdapat keselarasan antara sasaran dengan program/kegiatan yang dilaksanakan. Pada sasaran 5 tidak terdapat rekomendasi yang dikemukakan pada LKIP tahun sebelumnya.
LKIP BKD Kota Bandung Tahun 2015
63
Bab III Akuntabilitas Kinerja
Sasaran Strategis 6 Dalam
Tersedianya akurasi data kepegawaian
pencapaian sasaran strategis
ini,
Badan Kepegawaian Daerah
mengidentifikasikan 1 (satu) Indikator Kinerja Utama (IKU), yang pencapaiannya ditabulasikan dalam tabel di bawah ini : Tabel 3.38 Capaian IKU pada Sasaran Strategis 6 Indikator Kinerja
Tahun
Target
Realisasi
Capaian (%)
Persentase pegawai ASN yang datanya akurat
2014
10
10
100
2015
41,50
42,68
102,84
6.1. Persentase Pegawai ASN yang Datanya Akurat Akurasi kelengkapan
data
dan
kepegawaian
kebenaran
merupakan
komponen
data
pegawai. Jika salah satu komponen data seorang pegawai tidak lengkap atau tidak benar, maka data tersebut dinyatakan tidak akurat. Data kepegawaian yang akurat diperlukan sebagai bahan perencanaan manajemen kepegawaian dan dapat digunakan untuk pengambilan kebijakan dalam pengembangan dan pembinaan PNS. Untuk
itu,
dalam
rangka
melaksanakan kebijakan pengembangan sistem
informasi kepegawaian berbasis
teknologi informasi, BKD melaksanakan peningkatan
kualitas
pengelolaan
dokumentasi data melalui pengelolaan, pemeliharaan dan penyimpanan arsip kepegawaian secara fisik dan elektronik.
LKIP BKD Kota Bandung Tahun 2015
64
Bab III Akuntabilitas Kinerja Data pegawai yang di-entry ke dalam sistem informasi kepegawaian adalah data pokok dan data riwayat. Data pokok pegawai terdiri dari 38 (tiga puluh delapan) jenis. Pada tahun 2015, sebanyak 42,68% pegawai telah ter-update data pokok dan data riwayatnya, sedangkan sisanya baru ter-update data pokoknya saja.
SIMPEG BKD Kota Bandung merupakan Aplikasi berbasis web untuk pengelolaan data pegawai yang dikembangkan sejak Tahun 2009. SIMPEG tersebut merupakan hasil perancangan ulang dari aplikasi sebelumnya dengan
agar mampu
perkembangan
beradaptasi
teknologi
dan
kebutuhan organisasi Seiring
dengan
semakin
luasnya
kebutuhan akses SIMPEG oleh SKPD, pada Tahun
2013
BKD
Kota
Bandung
mengembangkan SIMPEG online sehingga pada Tahun 2015 SIMPEG telah dapat diakses
oleh
seluruh
SKPD
namun
kewenangan SKPD masih sebatas melihat data tanpa bisa merubah data. Bila
dibandingkan antara kinerja nyata dengan kinerja yang direncanakan
(target), maka kinerja nyata sebesar 42,68% telah melampaui target sebesar 41,50% sehingga capaian kinerjanya sebesar 102,84%. Bila dibandingkan dengan tahun sebelumnya, kinerja mengalami peningkatan sebesar 32,68%, seperti dapat dilihat pada tabel di bawah ini :
LKIP BKD Kota Bandung Tahun 2015
65
Bab III Akuntabilitas Kinerja Perbandingan Rencana dan Kinerja Nyata
Tabel 3.39
Indikator Persentase Pegawai yang Datanya Akurat Tahun 2014 - 2015
No
1.
Jenis Jabatan
Ess. II/a, II/b III/a dan III/b 2. Ess. IV/a 3. Ess. IV/b, V/a dan JFU Jumlah
Target Data Akurat (Orang)
Realisa si Data Akurat (Orang)
247
247
717 1.129
2014 Jumlah PNS Kota Bandung (Orang)
%
Target Data Akurat (Orang)
Realisa si Data Akurat (Orang)
1,18
100
247
247
20.931
3,43
100
717
717
1.129
20.931
5,39
100
8.129
8.129
2.093 2.093 Capaian IKU
20.931
10
100 100
8.343
9.093
Capai an (%)
20.931
717
2015 Jumlah PNS Kota Bandung (Orang) Realisa Target si
21.912
21.912
21.306
21.306
Target Data Akurat (%)
Capai an (%)
1,13
1,16
3,27
3,36
37,10
38,15
41,50
42,68 102,84
Jika dibandingkan dengan target akhir Renstra, kinerja baru tercapai 42,68% terdiri dari pejabat struktural dan sebagian JFU sebagaimana dapat dilihat pada tabel di bawah ini : Tabel 3.40
Perbandingan realisasi kinerja sampai dengan tahun 2015 dengan target jangka menengah yang terdapat dalam dokumen Renstra Tahun 2015
Indikator Kinerja
Satuan
Persentase Tingkat Kehadiran Pegawai ASN
%
Target
Realisasi
41,50
42,68
%
102,84
Tahun 2018 Realisasi s/d Target Tahun 2015 100
42,68
%
42,68
Pencapaian kinerja yang didapatkan sampai dengan tahun 2015 didorong oleh kebutuhan terhadap akurasi data ASN. Kebutuhan tersebut meliputi kebutuhan terhadap kualitas maupun kuantitas data ASN.
Kualitas Data ASN
Kuantitas Data ASN
Kebutuhan terhadap representasi data yang semakin beragam
Kebutuhan terhadap rekapitulasi data ASN secara keseluruhan
LKIP BKD Kota Bandung Tahun 2015
66
Bab III Akuntabilitas Kinerja Hasil benchmarking dengan BKD Pemerintah Kabupaten Banyuwangi adalah sebagai berikut : 1. Dokumen arsip kepegawaian sudah dikelola baik secara fisik maupun elektronik 2. Dari sisi aplikasi relatif sama 3. Dari segi data sudah akurat, BKD Pemerintah Kabupaten Banyuwangi sudah menampilkan informasi kepegawaian secara online, baik melalui web SIMPEG maupun di lounge (command center) 4. Dari segi infrastruktur, pengelolaan server dilakukan secara terpusat di Dishubkominfo serta penyimpanan server di tempat yang memadai Melaksanakan rapat evaluasi e-PUPNS di Lingkungan Pemerintah Kota Bandung yang dilaksanakan pada hari Jumat tanggal 9 Oktober 2015 bertempat di Ruang Rapat BKD. Rapat evaluasi ePUPNS ini dihadiri oleh tim ePUPNS BKD.
Adapun faktor pendukung pencapaian kinerja antara lain : 1. Adanya Rekonsiliasi Data kepada seluruh SKPD setiap tahun 2. Optimalisasi petugas SIMPEG di SKPD dalam mengelola data kepegawaian 3. Tersedianya sarana dan prasarana yang memadai 4. Adanya koordinasi antar bidang dalam pengakuratan data 5. Memadainya jumlah Verifikator e-PUPNS di SKPD dan BKD Melaksanakan pemusnahan arsip di Lingkungan BKD Kota Bandung. Untuk simbolis pemusnahan arsip dihadiri oleh BKD Kota Bandung, Inspektorat, Bagian Hukum dan Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah. Pelaksanaan dilaksankan selama 4 hari dimulai pada hari Jumat tanggal 11 Desember 2015 sampai dengan hari Rabu Tanggal 16 Desember 2015. Pemusnahan arsip ini sendiri dilaksanakan dilaksanakan bertempat di Kantor Arsip BKD Kota Bandung Jl. Aceh No. 12 Bandung
LKIP BKD Kota Bandung Tahun 2015
67
Bab III Akuntabilitas Kinerja Adapun faktor penghambat pencapaian kinerja antara lain : 1. Kurangnya Personil Petugas Sistem informasi Kepegawaian 2. Tidak terinformasikannya perubahan data PNS oleh pengelola data kepegawaian / petugas SIMPEG di tiap SKPD ke Badan Kepegawaian Daerah 3. Belum optimalnya support data dari seluruh bidang khususnya yang berkaitan dengan perubahan data PNS (BUP, BUP APS, Pindah-Datang, Meninggal Dunia, Kenaikan Pangkat, Kenaikan Gaji Berkala, Diklat, Bintek dan DUK) 4. Jaringan Internet kadang lambat bahkan sering terputus 5. Keterlambatan pengembalian berkas pendukung perubahan data pada PNS di SKPD 6. Aplikasi e-PUPNS sering Error sehingga menghambat dalam penyelesaian Verifikasi PUPNS Beberapa langkah yang akan dilakukan untuk menindaklanjuti hal tersebut antara lain :
1
Melakukan sosialisasi kepada SKPD tentang pentingnya melakukan pemutakhiran data untuk proses percepatan pengambilan keputusan atau kebijakan pimpinan
Mengoptimalkan data 2 pemuktahiran secara berkala
3
Mengikutsertakan bidang lain untuk pemenuhan personil dalam pelaksanaan pemutakhiran data
LKIP BKD Kota Bandung Tahun 2015
68
Bab III Akuntabilitas Kinerja
Menunjuk petugas secara khusus yang mengelola atau melakukan pemutakhiran data
4
Menyampaikan informasi kepada seluruh SKPD untuk melaporkan perubahan data PNS di lingkungan kerjanya
5
6
7
Melakukan koordinasi ke seluruh SKPD secara berkala dalam proses perubahan data
Koordinasi dan Konsolidasi mengenai PUPNS melalui grup WhatsApp
LKIP BKD Kota Bandung Tahun 2015
69
Bab III Akuntabilitas Kinerja Adapun keselarasan sasaran dengan program/kegiatan dapat dilihat pada tabel di bawah ini : Tabel 3.41 Realisasi Program/Kegiatan yang Menunjang Pencapaian Sasaran 6 Tersedianya akurasi data kepegawaian PROGRAM/KEGIATAN
OUTPUT
1
2
Program pembinaan dan pengembangan aparatur Pembangunan/ pengembangan sistem informasi kepegawaian daerah
Pengelolaan dan Pemeliharaan Dokumen dan Arsip Kepegawaian
1. Penyusunan KAK Sistem informasi eksekutif 2. Entry DRH=6000 PNS 1. Terlaksananya penyusunan dokumen dan arsip kepegawaian =2000 berkas (100%) 2. Entry data kelengkapan dokumen kepegawaian berdasarkan tata letak=2.000 berkas (100%) 3. Pemusnahan 5.391 berkas (100%)
JUMLAH REALISASI SASARAN 6
ANGGARAN (Rp) 3
REALISASI (Rp) 4
917.912.162
901.916.560
98,77
697.704.162
682.231.720
97,78
220.208.000
219.684.840
99,76
917.912.162
901.916.560
98,77
% 6
Dari tabel di atas dapat terlihat bahwa terdapat keselarasan antara sasaran dengan program/kegiatan yang dilaksanakan. Pada sasaran 6 tidak terdapat rekomendasi yang dikemukakan pada LKIP tahun sebelumnya.
LKIP BKD Kota Bandung Tahun 2015
70
Bab III Akuntabilitas Kinerja
Tujuan 4 : Meningkatnya akuntabilitas Kinerja SKPD
Sasaran Strategis 7
Meningkatnya akuntabilitas kinerja SKPD
Sasaran ini bukan merupakan Indikator Kinerja Utama BKD karena tidak berkaitan langsung dengan tugas pokok dan fungsi BKD, akan tetapi sasaran ini ikut menunjang kinerja BKD dalam pelaksanaan tugas. Dalam
pencapaian
sasaran
strategis
ini,
Badan
Kepegawaian
Daerah
mengidentifikasikan 3 (tiga) Indikator Kinerja, yang pencapaiannya ditabulasikan dalam tabel di bawah ini : Tabel 3.42 Capaian Indikator Kinerja pada Sasaran Strategis 7 Indikator Kinerja 1. 2. 3.
Nilai Evaluasi AKIP Persentase Temuan BPK/Inspektorat yang Ditindaklanjuti Persentase Tertib Administrasi Barang/Aset Daerah
Target
Realisasi
63
63,51
Capaian (%) 100,81
100
-
-
100
100
100
Rata-rata Capaian Sasaran Strategis 7
100,41
7.1 Nilai Evaluasi AKIP Sesuai Amanat Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP), BKD sebagai instansi pemerintah berorientasi pada akuntabilitas kinerja yang hasilnya diperoleh melalui evaluasi AKIP berdasarkan Permenpan-RB Nomor 53 tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah. Evaluasi dilaksanakan terhadap 4 (empat) komponen besar manajemen kinerja, yang meliputi : Perencanaan Kinerja, Pengukuran Kinerja dan Pelaporan Kinerja serta Pencapaian Sasaran/Kinerja Organisasi.
LKIP BKD Kota Bandung Tahun 2015
71
Bab III Akuntabilitas Kinerja Hasil evaluasi AKIP tahun 2014 yang keluar pada tahun 2015 dituangkan dalam bentuk nilai dengan kisaran mulai dari 0 s.d. 100. Berdasarkan Laporan Hasil Evaluasi Akuntabilitas Kinerja Badan Kepegawaian Daerah Kota Bandung Tahun 2014 Nomor 710/06-Inspektorat tanggal 30 Juni 2015, Badan Kepegawaian Daerah Kota Bandung memperoleh nilai yaitu sebesar 63,51 (enam puluh tiga koma lima puluh satu) kategori CC dengan interpretasi CUKUP (memadai) Perlu banyak perbaikan yang tidak mendasar atau melampaui target yang ditetapkan sebesar 63. Tabel 3.43 Perbandingan Kategori Nilai AKIP dari Kemenpan-RB dengan Kinerja BKD Tahun 2015
No. 1. 2.
Kategori AA A
Nilai Angka >85-100 >75-85
3.
B
>65-75
4.
CC
>50-65
Interpretasi Memuaskan Sangat Baik Baik, perlu sedikit Perbaikan
Kinerja BKD Target 63
Cukup baik (memadai), perlu banyak perbaikan yang tidak mendasar
Realisasi 63,51 (CC) Capaian 100,81%
Nilai sebagaimana tersebut merupakan akumulasi penilaian terhadap seluruh komponen manajemen kinerja yang dievaluasi di lingkungan Badan Kepegawaian Daerah Kota Bandung, dengan rincian sebagai berikut : Tabel 3.44 Perbandingan Nilai Evaluasi AKIP Tahun 2012-2014 No. 1.
2.
3.
Komponen Penilaian Perencanaan Kinerja a. Evaluasi atas Dokumen Renstra b. Evaluasi atas Dokumen Rencana Kinerja Tahunan Pengukuran Kinerja a. Pemenuhan Pengukuran b. Kualitas Pengukuran c. Implementasi Pengukuran Pelaporan Kinerja a. Evaluasi atas Pemenuhan Pelaporan b. Evaluasi atas Penyajian Informasi Kinerja c. Evaluasi atas Pemanfaatan Informasi Kinerja
2012 23,64 8,36 15,28 5,17 1,25 3,92 0,00 14,02 3,75 7,14 3,13
LKIP BKD Kota Bandung Tahun 2015
2013 21,96 8,18 13,78 14,39 3,13 8,77 2,50 11,96 3,75 5,71 2,50
2014 25,83 9,53 16,29 12,52 3,00 5,77 3,75 10,93 2,75 5,09 3,09
72
Bab III Akuntabilitas Kinerja No. 4.
Komponen Penilaian
2012 9,40 3,87 1,73 3,80 52,23
Evaluasi Internal a. Pemenuhan Evaluasi b. Kualitas Evaluasi c. Pemanfaatan Evaluasi Pencapaian Sasaran/Kinerja Organisasi a. Target dapat dicapai b. Capaian kinerja lebih baik dari tahun sebelumnya c. Informasi mengenai kinerja dapat diandalkan d. Kinerja yang Dilaporkan (Output) e. Kinerja yang Dilaporkan (Outcome) JUMLAH
4.
2013 11,75 4,83 2,17 4,75 60,07
2014 10,65 5,40 3,00 2,25 3,58 1,85 1,74 63,51
Jika dibandingkan dengan Nilai AKIP tahun 2013 yang keluar pada tahun 2014, nilai Evaluasi AKIP tahun 2014 yang keluar pada tahun ini mengalami peningkatan sebesar 3,44. Komponen penilaian yang mengalami peningkatan
adalah
pada
perencanaan kinerja yang mengalami peningkatan menjadi 25,83 dari sebelumnya 21,96. Jika dibandingkan dengan target akhir Renstra, kinerja baru tercapai 83,57% sebagaimana dapat dilihat pada tabel di bawah ini :
Tabel 3.45 Perbandingan realisasi kinerja sampai dengan tahun 2015 dengan target jangka menengah yang terdapat dalam dokumen Renstra Tahun 2015 Indikator Kinerja Nilai Evaluasi AKIP
Satuan Nilai
Target
Realisasi
63
63,51
% 100,81
Tahun 2018 Realisasi s/d Target 2015 76
63,51
% 83,57
Faktor pendukung pencapaian kinerja adalah : a.
Telah dilaksanakannya Reviu Indikator Kinerja Utama (IKU) dan Rencana Strategis (Renstra) Tahun 2013-2018 melalui pendampingan oleh Narasumber dari Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi untuk meningkatkan kualitas Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah;
b.
Sosialisasi, pendampingan dan bimbingan teknis yang dilaksanakan oleh Bagian ORPAD Setda Kota Bandung;
c.
Komitmen dan dukungan pimpinan untuk meningkatkan kualitas sistem akuntabilitas kinerja di lingkungan Badan Kepegawaian Daerah Kota Bandung
LKIP BKD Kota Bandung Tahun 2015
73
Bab III Akuntabilitas Kinerja Faktor penghambat pencapaian kinerja adalah : 1.
Informasi yang disajikan dalam LKIP belum sepenuhnya dipakai untuk menilai dan memperbaiki pelaksanaan program dan kegiatan organisasi dan penyelenggaraan manajemen kinerja;
2.
Evaluasi atas program belum sepenuhnya dilaksanakan dan hasil evaluasi belum sepenuhnya dimanfaatkan untuk menilai keberhasilan program. Adapun solusi yang akan dilaksanakan untuk meningkatkan nilai evaluasi AKIP di
tahun-tahun mendatang adalah sebagai berikut : 1.
Mengikuti bimbingan teknis dan asistensi LKIP;
2.
Membangun budaya organisasi berbasis akuntabilitas;
3.
Reviu terhadap indikator kinerja agar berorientasi hasil (outcome) secara berkala;
4.
Melaksanakan monitoring dan evaluasi terhadap capaian perjanjian kinerja secara berkala;
5.
Komitmen pimpinan untuk memanfaatkan informasi kinerja dalam LKIP dalam penyelenggaraan manajemen kinerja pada Badan Kepegawaian Daerah Kota Bandung.
Melaksanakan monitoring dan evaluasi terhadap capaian perjanjian kinerja secara berkala
LKIP BKD Kota Bandung Tahun 2015
74
Bab III Akuntabilitas Kinerja 7.2. Persentase Temuan BPK/ Inspektorat yang Ditindaklanjuti Sesuai amanat Permendagri Nomor 13 tahun 2006 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah, maka BKD harus melakukan tertib administrasi keuangan yang merupakan kunci Wajar Tanpa Pengecualian (WTP).
Data belum tersedia karena hingga akhir tahun 2015, pemeriksaan oleh BPK masih dalam proses dan belum keluar hasilnya, sedangkan inspektorat belum melakukan pemeriksaan. 7.3 Persentase Tertib Administrasi Barang/Aset Daerah Sesuai amanat Permendagri Nomor 17 tahun 2007 tentang Pedoman Teknis Pengelolaan Barang Milik Daerah, maka diperlukan tertib administrasi/ pengelolaan barang/aset SKPD. Bila dibandingkan kinerja nyata dengan kinerja yang direncanakan, maka target telah tercapai 100%. Dari keseluruhan aset yang ada di BKD, seluruhnya memiliki kesesuaian dengan SIMDA Barang yang ada di Kota Bandung sebesar Rp 7.895.321.070,Bila dibandingkan dengan kinerja tahun sebelumnya, sudah terdapat kesesuaian antara aset yang ada di BKD dengan aset yang ada di SIMDA Barang tingkat Kota Bandung. Aset yang ada di BKD mengalami penurunan dibanding tahun sebelumnya sebesar 35,47% karena pada SAP berbasis akrual, terdapat perhitungan penyusutan terhadap aset tetap.
LKIP BKD Kota Bandung Tahun 2015
75
Bab III Akuntabilitas Kinerja Tabel 3.46 Perbandingan Aset Badan Kepegawaian Daerah Kota Bandung Tahun 2013-2015 NO
URAIAN
2013
2014
2015
115.944.725
113.986.950
161.987.623
11.648.053.300 6.600.000.000 4.967.864.600 80.188.700 -
12.111.719.800 6.600.000.000 5.431.531.100 80.188.700 -
7.723.378.447 6.600.000.000 5.895.529.250 80.188.700 (4.852.339.503)
ASET LAINNYA
9.955.000
9.955.000
9.955.000
Aset Tidak Berwujud Aset Rusak Berat/ Proses Penghapusan JUMLAH
9.790.000
9.790.000
9.790.000
165.000
165.000
165.000
11.773.953.025
12.235.661.750
7.895.321.070
I.
ASET LANCAR
II. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
ASET TETAP Tanah Peralatan dan Mesin Gedung dan Bangunan Jalan, Jaringan dan Instalasi Aset Tetap Lainnya Konstruksi dalam Pengerjaan Akumulasi Penyusutan
III. 1. 2.
Adapun faktor - faktor pendukung pencapaian sasaran adalah : (1) Proses pengadministrasian dilakukan ketika barang datang (2) Ketepatan dan ketelitian dalam proses pengadministrasian barang/aset daerah Adapun keselarasan sasaran dengan program/kegiatan dapat dilihat pada tabel di bawah ini : Tabel 3.47 Realisasi Program/Kegiatan yang Menunjang Pencapaian Sasaran 7 Meningkatnya Akuntabilitas Kinerja SKPD PROGRAM/KEGIATAN 1 Program perencanaan pembangunan daerah Penyusunan Renstra dan Renja SKPD Program peningkatan pengembangan sistem pelaporan capaian kinerja dan keuangan Penyusunan laporan capaian kinerja dan ikhtisar realisasi kinerja SKPD
OUTPUT
ANGGARAN (Rp)
REALISASI (Rp)
%
2
3
4
5
1 dok reviu renstra, 1 dok.Renja Perubahan, 1 dok.RKAP 2015, 1 dok. RKA 2016
1 dok. LKIP BKD 1 dok. LPPD 1 dok.. LKPJ 4 dok. Lap. Kinerja Triwulanan
123,950,000
123,218,316
99.41
123,950,000
123,218,316
99.41
168,615,000
168,609,400
100.00
168,615,000
168,609,400
100.00
LKIP BKD Kota Bandung Tahun 2015
76
Bab III Akuntabilitas Kinerja
PROGRAM/KEGIATAN
OUTPUT
ANGGARAN (Rp)
REALISASI (Rp)
%
1 Program peningkatan pengembangan sistem pelaporan capaian kinerja dan keuangan Penyusunan pelaporan keuangan semesteran Penyusunan pelaporan keuangan akhir tahun Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
2
3
4
5
Pengadaan Mebeulair
Pengadaan Perlengkapan Peralatan Aparatur
Pemeliharaan rutin/berkala gedung kantor Pemeliharaan rutin/berkala kendaraan dinas/operasional Rehabilitasi sedang/berat gedung kantor Dekorasi ruang kantor
1 dokumen laporan keuangan semesteran BKD 2 dokumen laporan keuangan BKD
Terlaksananya pengadaan meubelair 100% 1. bh - mesin penghancur kertas 2. 3 unit - PC 3. unit - Notebook 4. 2 unit - Scanner 5. unit - Printer 6. 1 unit - Kamera 7. 1 unit - sistem monitor Terlaksananya pemeliharaan rutin/berkala gedung kantor 100% Penyediaan BBM & Pelumas serta jasa service kendaraan tahun 2015 Terlaksananya rehabilitasi sedang gedung kantor 100% Terlaksananya dekorasi ruang kantor bulan Januari s.d. Desember 2015 100%
146,945,000
146,933,300
100.00
45,880,000
45,879,000
100.00
101,065,000
101,054,300
99.99
1,133,250,000
984,017,530
92.32
107,500,000
101,743,000
94.64
234,650,000
212,122,500
90.40
33,000,000
30,057,900
91.08
607,750,000
493,573,400
81.21
115,350,000
111,556,730
96.71
35,000,000
34,964,000
99.90
1,572,760,000
1,422,778,546
97.93
Dari tabel di atas dapat terlihat bahwa terdapat keselarasan antara sasaran dengan program/kegiatan yang dilaksanakan. Pada sasaran 7 terdapat rekomendasi evaluator SAKIP Kota Bandung Tahun 2015 dari Kemenpan RB agar merubah indikator “Persentase Temuan BPK/Inspektorat yang Ditindaklanjuti” dikarenakan kurang antisipatif dan bersipat output. Untuk itu akan dilakukan perubahan indikator menjadi “Persentase Penurunan Temuan BPK/Inspektorat”, yang bersifat antisipatif dan berorientasi hasil outcome yang akan dilakukan perubahan dalam Reviu Renstra Tahun 2016.
LKIP BKD Kota Bandung Tahun 2015
77
Bab III Akuntabilitas Kinerja
3.3 Akuntabilitas Keuangan Selama tahun 2015 pelaksanaan program dan kegiatan dalam rangka menjalankan tugas pokok dan fungsi serta untuk mewujudkan target kinerja yang ingin dicapai Badan Kepegawaian Daerah Kota Bandung, dianggarkan melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kota Bandung melalui DPA Badan Kepegawaian Daerah
Kota
Bandung
dengan
total
nilai
keseluruhan
anggaran
sebesar
Rp 32.720.939.914,31 sedangkan realisasi anggaran Badan Kepegawaian Daerah mencapai Rp 30.245.276.270,00 atau dengan serapan dana APBD mencapai 87,26%, dengan demikian dapat dikatakan bahwa tahun 2015 cukup baik, dengan kondisi anggaran terakhir adalah SILPA sebesar Rp 4.415.960.377,52. Hal ini merupakan upaya penghematan penggunaan anggaran agar lebih efisien. Hal tersebut dapat digambarkan pada tabel berikut :
Tabel 3.48 Pagu dan Realisasi Anggaran Badan Kepegawaian Daerah Kota Bandung Tahun 2015 URAIAN
APBD
REALISASI
SISA ANGGARAN
PERSENTASE (%)
a. Belanja Tidak Langsung
14.683.840.054,52
11.769.171.706,00
2.914.668.348,52
80,15
- Belanja Gaji dan tunjangan
5.276.063.707,20
4.784.200.722,00
491.862.985,20
90,68
- Belanja TPP
3.907.776.347,32
2.559.279.336,00
1.348.497.011,32
65,49
- BPJS
5.500.000.000,00
4.425.691.648,00
1.074.308.352,00
80,47
19.977.396.593,00
18.476.104.564,00
1.501.292.029,00
92,49
5.058.682.396,00
4.653.102.000,00
405.580.396,00
23,29
14.383.739.197,00
13.359.004.414,00
1.024.734.783,00
92,88
534.975.000,00
463.998.150,00
70.976.850,00
86,73
34.661.236.647,52
30.245.276.270,00
4.415.960.377,52
87,26
b. Belanja Langsung - Belanja Pegawai - Belanja Barang dan Jasa - Belanja Modal BELANJA
3.3.1 Analisa Efektivitas Efektivitas adalah suatu ukuran yang menyatakan seberapa jauh target telah tercapai, dimana makin besar persentase target yang dicapai, makin tinggi efektivitasnya. Secara umum dapat disimpulkan bahwa anggaran yang digunakan cukup efektif terhadap capaian kinerja organisasi dimana dengan anggaran di bawah 100% dapat menghasilkan kinerja 100% atau lebih seperti dapat dilihat pada tabel di bawah ini :
LKIP BKD Kota Bandung Tahun 2015
78
Bab III Akuntabilitas Kinerja Tabel 3.49 Efektifitas Anggaran terhadap Capaian Sasaran Badan Kepegawaian Daerah Kota Bandung Tahun 2015 No
Sasaran
1 1.
2 Peningkatan kompetensi sumber daya manusia aparatur sipil negara Tersedianya Aparatur Sipil Negara yang memenuhi standar kompetensi Meningkatnya disiplin pegawai ASN Meningkatnya pemenuhan hakhak kepegawaian ASN Meningkatnya kualitas pelayanan administrasi kepegawaian Tersedianya akurasi data kepegawaian Meningkatnya akuntabilitas kinerja SKPD Jumlah
2. 3. 4. 5. 6. 7.
3.3.2
% Capaian Kinerja 3
Anggaran Pagu Anggaran 4
5
% Realisasi 6
Realisasi
122,98
8.923.285.279
8.527.119.080
95,56
99,04
2.759.052.885
2.449.591.656
88,78
101,19
567.138.500
512.728.473
90,41
100,00
1.390.179.732
1.235.076.191
88,84
103,65
3.847.068.035
3.426.894.058
89,08
102,84
917.912.162
901.916.560
98,26
100,27
1.572.760.000
1.422.778.546
90,46
104,28 19.977.396.593 18.476.104.564
92,49
Analisa Efisiensi Efisiensi anggaran menunjukkan bagaimana sasaran dengan indikator yang
dirumuskan telah berhasil dicapai dengan memanfaatkan sumber daya/ input tertentu. Semakin tinggi jumlah sumber daya yang dikeluarkan untuk mencapai keluaran tertentu, maka efisiensinya akan semakin rendah. Begitu juga sebaliknya, semakin rendah sumber daya yang dihabiskan untuk mencapai sasaran, maka efisiensi anggarannya akan semakin tinggi. Pencapaian kinerja dan anggaran pada tahun 2015 secara umum menunjukkan tingkat efisiensi anggaran yang sangat tinggi. Hal ini bisa dilihat bahwa keseluruhan sasaran menunjukkan realisasi anggarannya lebih kecil daripada realisasi kinerjanya. Ini bisa bermakna bahwa secara umum, pencapaian kinerja dari aspek program telah dicapai dengan cara yang efisien karena realisasi anggarannya lebih kecil daripada yang ditargetkan dan juga lebih kecil daripada realisasi capaian kinerjanya.
LKIP BKD Kota Bandung Tahun 2015
79
Bab III Akuntabilitas Kinerja Bagian yang disajikan dalam tabel di bawah ini terkait dengan efisiensi anggaran untuk sasaran yang pencapaian kinerjanya mencapai atau lebih dari 100%. Terlihat bahwa mayoritas sasaran menunjukkan pencapaian yang sama atau lebih dari 100%. Tingkat efisiensi tertinggi dapat terlihat pada indikator Indeks kepuasan pelayanan administrasi kepegawaian yang mencapai 26,12%, sedangkan tingkat efisiensi yang terendah ditunjukkan pada indikator Nilai Evaluasi AKIP yang hanya memiliki tingkat efisiensi 0,29%. Banyaknya sasaran yang berhasil dicapai dengan sumber daya yang efisien menunjukkan bahwa efisiensi anggaran telah mencapai tingkat yang tinggi ataupun sangat tinggi. Kondisi ini sejalan dengan prinsip pengelolaan anggaran publik dan lebih jauh, juga sejalan dengan prinsip pemerintahan yang baik, yang salah satunya adalah pengelolaan sumber daya anggaran yang efisien dalam mencapai tujuan dan sasaran pembangunan. Tabel 3.50 Efisiensi Penggunaan Sumber Daya No 1 1.
Sasaran
Indikator Kinerja
2 3 Persentase pegawai yang Peningkatan kompetensi sumber memiliki sertifikat diklat daya manusia peningkatan kompetensi aparatur sipil negara - Kompetensi Manajerial - Kompetensi Teknis
3.
4.
Jumlah pegawai ASN yang mengikuti tugas belajar sesuai dengan kebutuhan formasi penanganan Meningkatnya disiplin Persentase pegawai ASN terhadap pelanggaran disiplin pegawai ASN Persentase SKPD yang tidak terdapat pelanggaran disiplin Meningkatnya Persentase pegawai yang pemenuhan hak-hak terpenuhi hak-hak kepegawaian ASN kepegawaiannya sesuai dengan ketentuan yang berlaku
% Capaian Kinerja (≥ 100%) 4
% Tingkat Penyerapan Efisiensi Anggaran 5 6
100,82
98,30
1,70
103,11
93,63
6,37
165,00
76,25
23,75
100,00
87,32
12,68
103,71
87,32
12,68
100,00
92,94
7,06
LKIP BKD Kota Bandung Tahun 2015
80
Bab III Akuntabilitas Kinerja
No 1 5.
6. 7.
Sasaran
Indikator Kinerja
2 3 administrasi Meningkatnya kualitas Persentase pelayanan kepegawaian yang diselesaikan administrasi tepat waktu kepegawaian - Persentase kenaikan pangkat pegawai tepat waktu - Persentase kenaikan gaji berkala pegawai tepat waktu - Persentase pensiun pegawai tepat waktu Indeks Kepuasan Pelayanan Administrasi Kepegawaian Tersedianya akurasi Persentase pegawai yang data kepegawaian datanya akurat Nilai Evaluasi AKIP Meningkatnya akuntabilitas kinerja Persentase tertib administrasi SKPD barang/aset daerah
% Capaian Kinerja (≥ 100%) 4
% Penyerapan Anggaran 5
100,00
93,31
6,69
100,00
93,31
6,69
100,00
93,31
6,69
114,60
73,88
26,12
102,84
98,77
1,23
100,81
99,71
0,29
100
92,32
7,68
LKIP BKD Kota Bandung Tahun 2015
Tingkat Efisiensi 6
81
Bab III Akuntabilitas Kinerja
3.4
Prestasi dan Penghargaan Dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya, Badan Kepegawaian Daerah
Kota Bandung senantiasa berupaya mengerahkan sumber daya dan potensi aparatur yang dimiliki untuk melaksanakan tugas pokok dan fungsinya secara optimal sehingga berhasil meraih prestasi di tingkat provinsi sebagai Terbaik I Kabupaten/Kota Penyelenggara Manajemen Kepegawaian yang Bermutu, Akuntabel, Inovatif dan Kreatif (BAIK) Kluster 1 : Tabel 3.51 Prestasi Badan Kepegawaian Daerah Kota Bandung Tahun 2015 NO 1.
NAMA KEJUARAAN/ KEGIATAN BKD Award
TINGKAT KEJUARAAN/ KEGIATAN
PRESTASI TAHUN 2015
Tingkat Propinsi
Juara I
LKIP BKD Kota Bandung Tahun 2015
KETERANGAN
82
Bab III Akuntabilitas Kinerja
KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH KOTA BANDUNG
Penghargaan diterima pada tahun 2015 untuk penilaian manajemen kepegawaian tahun 2014 (tanggal 7 September 2015)
LKIP BKD Kota Bandung Tahun 2015
83