PUTUSAN Nomor : 61/Pdt.G/2011/PA.Pkc BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA
Pengadilan Agama Pangkalan Kerinci yang memeriksa dan mengadili perkara cerai gugat pada tingkat pertama, dalam persidangan Majelis Hakim telah menjatuhkan putusan sebagai berikut, antara : PENGGUGAT, umur 22 tahun, agama Islam, pendidikan SMP, pekerjaan ibu rumah tangga, tempat tinggal di Pelalawan, disebut sebagai “Penggugat “; Melawan TERGUGAT, umur 26 tahun, agama Islam, pendidikan MTs, pekerjaan swasta, tempat tinggal di Pelalawan, disebut sebagai “Tergugat “; Pengadilan Agama tersebut; Telah membaca berkas perkara yang bersangkutan; Telah mendengar keterangan Penggugat; Telah memeriksa alat bukti serta saksi - saksi di persidangan;
TENTANG DUDUK PERKARANYA Menimbang, bahwa Penggugat dengan surat gugatannya tertanggal 08 Maret 2011, yang telah terdaftar di Kepaniteraan Pengadilan Agama Pangkalan Kerinci dengan register perkara Nomor : 61/Pdt.G/2011/PA.Pkc, tanggal 08 Maret 2011 telah mengajukan hal-hal sebagai berikut : 1. Bahwa pada tanggal 17 Oktober 2009, Penggugat dengan Tergugat melangsungkan pernikahan yang dicatat oleh Pegawai Pencatat Nikah Kantor Urusan Agama Kecamatan Ukui, Kabupaten Pelalawan sebagaimana bukti berupa buku kutipan akta nikah nomor : 160/12/X/2009, tertanggal 19 Oktober 2009, yang dikeluarkan oleh KUA Ukui, Kabupaten Pelalawan; 2. Bahwa pada saat setelah akad nikah, Tergugat mengucapkan sighat taklik talak; 3. Bahwa setelah akad nikah Penggugat dan Tergugat hidup bersama sebagai suamiistri dengan bertempat tinggal di rumah orang tua Penggugat di Desa Trimulya Jaya, Kecamatan Ukui, Kabupaten Pelalawan, hingga sekarang; 4. Bahwa selama ikatan pernikahan, Penggugat dan Tergugat telah dikaruniai seorang anak bernama : ANAK, umur 9 bulan, anak tersebut saat ini ikut bersama Penggugat; 1
Nomor : 61/Pdt.G/2011/PA.Pkc
5. Bahwa keadaan rumah tangga Penggugat dengan Tergugat semula berjalan rukun dan harmonis, akan tetapi sejak bulan Desember 2009 antara Penggugat dengan Tergugat sering terjadi perselisihan dan pertengkaran yang mengakibatkan hubungan Penggugat dengan Tergugat pada akhirnya menjadi tidak harmonis lagi; 6. Bahwa perselisihan dan pertengkaran Penggugat dengan Tergugat pada intinya disebabkan oleh : -
Tergugat suka main perempuan, main judi dan suka minum-minuman yang memabukkan;
-
Tergugat jarang pulang ke rumah, kalau pulang hanya sebulan sekali, pergi lagi dan tidak pernah memberi nafkah baik lahir maupun bathin sejak bulan Januari 2010 (kurang lebih selama 15 bulan);
7. Bahwa pihak keluarga Penggugat maupun Tergugat telah beruresmia memberi nasehat serta arahan kepada Tergugat, akan tetapi yang bersangkutan tidak pernah berubah sifat dan perilakunya, dengan keadaan yang sedemikian rupa Penggugat sudah tidak sanggup dan tidak ridho untuk hidup bersama dengan Tergugat untuk membina rumah tangga yang bahagia dan sejahtera di masa yang akan datang; 8. Bahwa Penggugat sanggup untuk membayar biaya perkara yang timbul guna penyelesaian perkara ini; Berdasarkan alasan/dalil-dalil di atas, Penggugat mohon agar Ketua Pengadilan Agama Pangkalan Kerinci cq. Majelis Hakim memeriksa dan mengadili perkara ini, selanjutnya menjatuhkan putusan yang amarnya berbunyi: PRIMAIR: 1. Mengabulkan gugatan Penggugat; 2. Menyatakan perkawinan antara Penggugat dengan Tergugat putus karena perceraian; 3. Membebankan kepada Penggugat untuk membayar biaya perkara menurut hukum yang berlaku; SUBSIDAIR: Atau apabila Majelis berpendapat lain, mohon putusan yang seadil-adilnya; Menimbang, bahwa pada hari dan tanggal sidang yang telah ditetapkan, Penggugat hadir secara pribadi dalam persidangan, sedangkan Tergugat tidak hadir dan tidak pula menyuruh orang lain sebagai wakil atau kuasanya meskipun telah dipanggil secara resmi dan patut sesuai dengan peraturan perundang-undangan, selanjutnya persidangan dilaksanakan dengan tanpa hadirnya Tergugat ; Menimbang, bahwa Majelis Hakim telah beruresmia memberi nasehat kepada Penggugat agar dapat membina rumah tangganya kembali dengan rukun dan harmonis, akan tetapi tidak berhasil 2
Nomor : 61/Pdt.G/2011/PA.Pkc
Menimbang, bahwa selanjutnya persidangan dinyatakan tertutup untuk umum, kemudian dibacakan gugatan Penggugat yang isinya tetap dipertahankan oleh Penggugat ; Menimbang, bahwa untuk menguatkan dalil-dalil gugatan tersebut, Penggugat mengajukan bukti surat ke persidangan berupa fotocopy buku kutipan akta nikah nomor : 160/12/X/2009, tertanggal 19 Oktober 2009 yang aslinya dikeluarkan oleh Kantor Urusan Agama Kecamatan Ukui, Kabupaten Pelalawan, bermeterai cukup dan telah dinachtzegelen pejabat Pos dan Giro, telah dilegalisir oleh Panitera Pengadilan Agama Pangkalan Kerinci, setelah diperiksa oleh Majelis Hakim ternyata sesuai dan cocok dengan aslinya, ditandai ( P.1 ); Menimbang,
bahwa
selain
bukti
surat
tersebut,
Penggugat
juga
menghadirkan 2 (dua) orang saksi ke persidangan yang mengaku bernama : 1. SAKSI I, umur 45 tahun, agama Islam, pekerjaan tani, bertempat tinggal di Pelalawan, di bawah sumpah yang bersangkutan di muka persidangan menerangkan sebagai berikut : -
Bahwa saksi adalah sebagai ayah kandung dari Penggugat;
-
Bahwa hubungan Penggugat dengan Tergugat adalah pasangan suami isteri, menikah di KUA Kecamatan Ukui pada tahun 2009;
-
Bahwa selama dalam ikatan perkawinan Penggugat dan Tergugat telah dikaruniai seorang anak, di mana anak tersebut sekarang hidup bersama Penggugat ;
-
Bahwa pada awalnya rumah tangga Penggugat dan Tergugat hidup rukun dan harmonis namun sejak bulan Desember 2009 sering timbul perselisihan dan pertengkaran yang disebabkan Tergugat
suka
mabuk-mabukan,
main
perempuan, tidak pernah memberi nafkah lahir dan bathin serta jarang pulang; -
Bahwa Penggugat dan Tergugat masih tinggal satu rumah, akan tetapi Tergugat jarang pulang;
-
Bahwa pihak keluarga telah berusaha memberikan nasehat serta bimbingan kepada Penggugat dan Tergugat namun tidak berhasil;
2. SAKSI II, umur 33 tahun, agama Islam, pekerjaan buruh, tempat tinggal di Pelalawan, di bawah sumpah yang bersangkutan di muka persidangan menerangkan sebagai berikut : -
Bahwa hubungan saksi dengan Penggugat adalah sebagai tetangga Penggugat;
-
Bahwa hubungan hukum antara Penggugat dan Tergugat adalah pasangan suami isteri yang menikah pada tahun 2009 di KUA Kecamatan Ukui;
-
Bahwa selama dalam ikatan perkawinan antara Penggugat dengan Tergugat telah dikaruniai seorang anak yang sekarang hidup bersama Penggugat; Nomor : 61/Pdt.G/2011/PA.Pkc 3
-
Bahwa kehidupan rumah tangga Penggugat dengan Tergugat pada awalnya rukun dan harmonis, namun sejak bulan Desember 2009 sering terjadi perselisihan dan pertengkaran yang disebabkan Tergugat tidak pernah memberi nafkah lahir maupun bathin, suka bermain judi, mabuk-mabukan dan jarang pulang;
-
Bahwa pihak keluarga telah berusaha memberi nasehat serta pandangan kepada Penggugat dengan Tergugat, akan tetapi tidak berhasil; Menimbang, bahwa dalam kesimpulannya Penggugat tetap mengajukan cerai
terhadap Tergugat, menyatakan cukup dengan alat bukti yang telah diajukan serta mohon agar Majelis Hakim dapat segera menjatuhkan putusannya ; Menimbang, bahwa untuk mempersingkat uraian putusan ini, maka segala sesuatu yang terjadi di persidangan dianggap termasuk pula dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari putusan ini ; TENTANG HUKUMNYA Menimbang, bahwa maksud dan tujuan gugatan Penggugat sebagaimana telah terurai di atas ; Menimbang, bahwa Tergugat tidak pernah hadir dalam persidangan dan tidak pula menyuruh orang lain sebagai wakil atau kuasanya, meskipun telah dipanggil secara resmi dan patut sesuai dengan peraturan perundang-undangan, selanjutnya pemeriksaan dilaksanakan dengan tanpa hadirnya Tergugat, hal ini sejalan dengan maksud Pasal 149 ayat (1) R.bg.; Menimbang, bahwa oleh karena Tergugat tidak pernah hadir di persidangan meskipun telah dipanggil secara resmi dan patut, maka menurut hukum pembuktian ketidakhadiran atau keingkaran Tergugat tersebut dianggap sebagai fakta hukum yang membuktikan bahwa Tergugat telah melepaskan haknya atau mengakui atau sekurangkurangnya tidak membantah semua dalil / posita gugat atau fundamentum petendi Penggugat dalam perkara a quo; Menimbang, bahwa gugatan yang diajukan oleh Penggugat secara formil telah memenuhi syarat oleh karenanya patut untuk dipertimbangkan lebih lanjut; Menimbang, bahwa Majelis Hakim telah berusaha memberi nasehat serta pandangan kepada Penggugat agar dapat membina rumah tangganya kembali dengan rukun dan harmonis, sebagaimana ketentuan dalam pasal 82 ayat (1) Undang – undang Nomor 50 Tahun 2009 tentang perubahan kedua atas Undang – undang Nomor 7 Tahun 1989 tentang Peradilan Agama jo. pasal 154 R.Bg., akan tetapi tidak berhasil; Menimbang, bahwa untuk menguatkan dalil-dalil gugatan tersebut, maka Penggugat telah mengajukan bukti surat berupa buku kutipan akta nikah (P.1) yang 4
Nomor : 61/Pdt.G/2011/PA.Pkc
merupakan akta otentik dengan nilai pembuktian sempurna dan mengikat (volledig en bindende bewijskracht), seperti yang dikonstruksi dalam pasal 285 R.bg., sehingga harus dinyatakan telah terbukti bahwa antara Penggugat dengan Tergugat telah terikat oleh perkawinan yang sah sejak 17 Oktober 2009 dan hingga sekarang belum pernah bercerai; Menimbang, bahwa oleh karena perkara a quo merupakan perkara perdata tentang hukum orang (personenrecht) maka tidak dibenarkan adanya pengakuan semata karena dikhawatirkan timbul kebohongan besar, melainkan harus dibuktikan dengan saksi, kemudian Majelis Hakim memerintahkan kepada Penggugat untuk menghadirkan saksi – saksi dari pihak keluarga dan atau orang dekat guna didengar keterangannya (vide Pasal 76 ayat (1) Undang – undang Nomor 50 Tahun 2009 tentang perubahan kedua atas Undang – undang Nomor 7 Tahun 1989 tentang Peradilan Agama jo. Pasal 22 ayat (2) Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975); Menimbang, bahwa saksi–saksi yang telah dihadirkan Penggugat ke persidangan telah memenuhi syarat formil dan materiil pembuktian, oleh karenanya Majelis Hakim berpendapat patut untuk mempertimbangkannya lebih lanjut; Menimbang, bahwa saksi yang dihadirkan oleh Penggugat dalam persidangan memberikan keterangan yang pada pokoknya adalah sebagai berikut : -
Bahwa hubungan Penggugat dengan Tergugat adalah suami isteri sah, menikah pada tanggal 17 Oktober 2009 kemudian dari pernikahan tersebut telah dikaruniai satu orang anak;
-
Bahwa sejak bulan Desember 2009 keadaan rumah tangga Penggugat dengan Tergugat sering terjadi perselisihan dan pertengkaran yang disebabkan Tergugat suka berjudi, mabuk-mabukan, tidak pernah memberi nafkah baik lahir dan bathin serta jarang pulang;
-
Bahwa pihak keluarga telah berusaha memberi nasehat serta pandangan kepada kedua belah pihak, akan tetapi tidak berhasil; Menimbang, bahwa berdasarkan fakta hukum dipersidangan serta diperkuat
dengan beberapa alat bukti baik tertulis maupun keterangan 2 (dua) orang saksi maka Majelis Hakim dapat menarik suatu pemahaman bahwa rumah tangga Penggugat dengan Tergugat telah retak sedemikian rupa, sering terjadi perselisihan dan pertengkaran yang sangat sulit untuk didamaikan, sehingga sulit untuk mewujudkan tujuan perkawinan yang luhur yaitu kehidupan rumah tangga yang sakinah, mawaddah dan rahmah sebagaimana yang termaktub dalam pasal 1 Undang-undang Nomor 1 Tahun 1974 jo. pasal 3 Buku I Kompilasi Hukum Islam; Menimbang, bahwa perselisihan dan pertengkaran tersebut sering terjadi disebabkan karena Tergugat suka bermain judi, mabuk-mabukan, tidak pernah 5
Nomor : 61/Pdt.G/2011/PA.Pkc
memberi nafkah baik lahir maupun bathin serta jarang pulang ke rumah kediaman bersama, di mana kondisi tersebut benar-benar sangat menyiksa dan membuat penderitaan bathin yang berkepanjangan, meskipun antara Penggugat dengan Tergugat masih tinggal satu rumah namun hak dan kewajiban masing-masing tidak dapat ditegakkan bahkan cenderung diabaikan dan dilalaikan, pihak keluarga telah berusaha memberi nasehat dan pandangan akan tetapi tidak berhasil bahkan Penggugat memilih jalan untuk bercerai dengan Tergugat. (vide Pasal 39 ayat (1) dan (2) Undang-undang Nomor 1 Tahun 1974); Menimbang, bahwa berdasarkan pendapat dari Dr. Ash Shobuni dalam kitab madza khurriyatuz zaujaini fith tholaq halaman 83 yang diambil alih oleh Majelis Hakim sebagai pendapatnya sendiri yang artinya sebagai berikut : “ Dan Islam telah memilih peraturan perceraian pada saat kehidupan rumah tangga telah mengalami kegoncangan sehingga tidak berguna lagi nasehat dan upaya perdamaian dan ikatan perkawinan merupakan bentuk tanpa ruh, oleh karena itu tetap berlangsung ikatan perkawinan berarti telah menghukum salah satu di antara suami isteri tersebut dengan semacam penjara yang berkekalan dan demikian itu merupakan suatu penganiayaan yang ditentang oleh jiwa keadilan”; Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tersebut di atas Majelis Hakim dalam permusyawaratannya telah mengambil kesimpulan bahwa gugatan Penggugat dipandang cukup alasan serta tidak melawan hak serta sesuai dengan maksud yang terkandung dalam Pasal 19 huruf (f) Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975 jo. Pasal 116 huruf (f) Buku I Kompilasi Hukum Islam, oleh karenanya gugatan a quo patut dikabulkan; Menimbang, bahwa oleh karena perkara tersebut termasuk dalam bidang perkawinan, maka sesuai Pasal 89 ayat (1) Undang-undang Nomor 50 Tahun 2009 tentang perubahan kedua atas Undang-undang Nomor 7 Tahun 1989 tentang Peradilan Agama, maka biaya perkara dibebankan kepada Penggugat ; Mengingat, segala ketentuan yang terdapat dalam hukum syar’i maupun peraturan perundang-undangan yang berlaku yang berkaitan dengan perkara ini ; MENGADILI 1. Menyatakan bahwa Tergugat yang telah dipanggil secara resmi dan patut untuk menghadap ke persidangan, tidak hadir; 2. Mengabulkan gugatan Penggugat dengan Verstek; 3. Menjatuhkan talak satu bain shugra dari Tergugat (TERGUGAT) terhadap Penggugat (PENGGUGAT); 4. Membebankan kepada Penggugat untuk membayar biaya perkara sebesar Rp. 541.000,- (lima ratus empat puluh satu ribu rupiah); 6
Nomor : 61/Pdt.G/2011/PA.Pkc
Demikian putusan ini dijatuhkan dalam sidang musyawarah Majelis Hakim Pengadilan Agama Pangkalan Kerinci pada hari Kamis, tanggal 31 Maret 2011 Miladiyah bertepatan dengan tanggal 26 Rabiul Akhir 1432 Hijriyah yang dibacakan dalam sidang terbuka untuk umum pada hari itu juga oleh GUSNAHARI, SH., MH. sebagai Ketua Majelis, dihadiri oleh SLAMET, S.Ag., SH. dan YUNIATI FAIZAH, S.Ag., SH., M.Si. masing–masing sebagai hakim anggota yang ditunjuk oleh Ketua Pengadilan Agama Pangkalan Kerinci untuk memeriksa dan mengadili perkara ini, dibantu oleh M. YUNUS, SH. sebagai panitera sidang dan dihadiri oleh Penggugat tanpa hadirnya Tergugat;
KETUA MAJELIS ttd
GUSNAHARI, SH., MH.
HAKIM ANGGOTA I ttd
HAKIM ANGGOTA II ttd
SLAMET, S.Ag., SH.
YUNIATI FAIZAH, S.Ag., SH., M.Si.
PANITERA SIDANG ttd M. YUNUS, SH.
Perincian Biaya Perkara : 1. Pendaftaran ----------------------------------------
Rp. 30.000,-
2. Proses -----------------------------------------------
Rp. 50.000,-
3. Biaya Panggilan -----------------------------------
Rp. 450.000,-
4. Redaksi ---------------------------------------------
Rp.
5.000,-
5. M e t e r a i -----------------------------------------
Rp.
6.000,-
Jumlah (lima ratus empat puluh satu ribu rupiah )
Rp. 541.000,-
Pangkalan Kerinci, 31 Maret 2011 Salinan putusan ini sesuai dengan aslinya,
7
Nomor : 61/Pdt.G/2011/PA.Pkc
PANITERA PENGADILAN AGAMA PANGKALAN KERINCI,
HANIFAH ANOM, SH.
8
Nomor : 61/Pdt.G/2011/PA.Pkc
9
Nomor : 61/Pdt.G/2011/PA.Pkc
10
Nomor : 61/Pdt.G/2011/PA.Pkc