PUTUSAN Nomor : 1718/Pdt.G/2013/PA.Plg
BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA
Pengadilan Agama Palembang yang memeriksa dan mengadili perkara tertentu pada tingkat pertama telah menjatuhkan putusan dalam perkara Gugat Waris yang diajukan oleh :
1. Muhammad Anis Bin Umar Bin Syech Assegaf, agama Islam, tinggal di Jalan Rasamala Blok L l No. 1 Desa Larangan Indah Larangan Tangerang, selanjutnya disebut Penggugat I; 2. Alwi bin Umar bin Syech Assegaf, agama Islam, tempat tinggal Komplek Assegaf No. 18, Rt.020, Rw. 008, Kelurahan Tangga Takat,
Kecamatan
Seberang
Ulu
II
Palembang,
selanjutnya disebut Penggugat II; 3. Hud bin Umar bin Syech Assegaf, agama Islam, tempat tinggal di Jl. DI. Panjaitan Komplek Assegaf No. 4 B, Rt. 20, Rw. 008, Kelurahan Tangga Taskat, Kecamatan Seberang Ulu II Palembang, selanjut disebut Penggugat III; 4. Aisyah binti Umar bin Syech Assegaf, agama Islam, tempat tinggal DI. Panjaitan Komplek Assegaf, Rt. 21, Rw. 007, Kelurahan Tangga Takat, Kecamatan Seberang Ulu II Palembang, selanjutnya disebut Penggugat IV; 5. Hafsyah binti Umar bin Syech Assegaf, agama Islam, tempat tinggal Komplek Assegaf Rt. 020, Rw. 08, Kelurahan Tangga Takat, Kecamatan Seberang Ulu II Palembang selanjutnya disebut Penggugat V; Dalam hal ini memberi kuasa kepada Lilik Bagus Setiawan,SH. Advokat, Penesehat Hukum pada Kantor Hukum Lilik Bagus Setiawan & Partners yang
Hal 1 dari 17 halaman Perkara Nomor 1718/Pdt.G/2013/PA.Plg.
beralamat di Jl. Kapten Anwar Sastro No. 1717, PAV Palembang berdasarkan surat kuasa tertanggal 13 November 2013 disebut Para Penggugat; MELAWAN 1. NIKMAH Binti AHMAD ASSEGAF, agama Islam, tempat tinggal di Jalan Komplek Assegaf No. 1C Rt. 21 Rw. Vll Kelurahan Tangga Takat Kecamatan Seberang Ulu II Kota Palembang, selanjutnya disebut Tergugat I; 2. Zainab binti Umar bin Syach Assegaf, agama Islam, tempat tinggal di Jl. DI. Panjaitan Komplek Assegaf, Rt. 020, Rw. 008, Kelurahan Tangga Takat, Kecamatan Seberang Ulu II Palembang, selanjut disebut Tergugat II; 3. Ahmad bin Abdullah Bahsin yang beralamat di Jl. DI. Panjaitan Komplek Assegaf, Rt. 020, Rw. 008, Kelurahan Tangga Takat, Kecamatan Seberang Ulu II Palembang, selanjutnya disebut Tergugat III;
Dalam hal ini memberi kuasa kepada H. Aslin Amardi,SH. Advokat Peradi berdasarkan Izin Prektek Surat Keputusan Mentri Kehakiman Republik Indonesia Nomor: J.P. 14/6/20 tanggal 24 Oktober 1979 yang berkantor di Jl. Kolonel Haji Barlian (Jl Kamil) No. 1041, Km. 6 Palembang,
berdasarkan surat kuasa
tertanggal 5 Desember 2013 selanjutnya disebut Para Tergugat; Pengadilan Agama tersebut; Telah membaca dan mempelajari berkas perkara; Telah mendengar keterangan Penggugat dan Tergugat;
TENTANG DUDUK PERKARANYA Bahwa Penggugat dengan surat gugatannya tertanggal 14 Nopember 2013 yang telah terdaftar di Kepaniteraan Pengadilan Agama Palembang Nomor 1718/Pdt.G/2013/PA.Plg tanggal 14 Nopember 2013 dengan perubahan tertanggal 15 Januari 2014 yang mengemukakan hal-hal sebagai berikut :
Hal 2 dari 17 halaman Perkara Nomor 1718/Pdt.G/2013/PA.Plg.
I. Tentang Pewaris Adalah: Bahwa almarhum Umar bin Syach Assegaf telah meninggal dunia karena sakit pada tanggal 27 Maret 1985 di Palembang dan pada saat meninggalnya Pewaris ayah dan ibunya telah lebih dahulu meninggal dunia; II. Tentang Ahli Waris adalah: Bahwa pada saat meninggalnya almarhum Umar bin Syech Assegaf ada meninggalkan 1 (satu) orang isteri, 4 (empat) orang anak laki-laki dan 3 (tiga) orang anak perempuan yaitu: 1. Nikmah binti Ahmad Assegaf…….………………..isteri; 2. Muhammad Anis bin Umar bin Syech Assegaf……anak laki-laki 3. Alwi bin Umar bin Syech Assegaf…………………anak laki-laki 4. Syech bin Umar bin Syech Assegaf……………….anak laki-laki 5. Hud bin Umar bin Syech Assegaf…………………anak laki-laki 6. Aisyah binti Umar bin Syech Assegaf…………….anak perempuan; 7. Zainab binti Umar bin Syech Assegaf…………….anak perempuan; 8. Aisyah binti Umar bin Syech Assegaf……………anak perempuan; Bahwa anak yang bernama Syech bin Umar bin Syech Assegaf telah meninggal dunia tanggal 03 Januari 2005 dan meninggalkan serang isteri bernama Endang Windaryati dan 2 (dua) orang anak laki-laki bernama Umar Syech Assegaf, keempatnya orang ahli waris ini beralamat di Jl. DI Panjaitan 16 Ulu Komplek Assegaf No. 14 B, Rt. 20, Rw. 08 Palembang III. Tentang Harta Waris Adalah: Bahwa semasa pewaris almarhum Umar bin Sych Assegaf hidup bersama dengan isterinya Nikmah mempunyai satu bidang tanah seluas 37 M2 beserta bangunannya yang terletak dikelurahan 16 Ilir, Kecamatan Ilir Timur I kota Palembang yang didapat berdasarkan Hibah dibuat notaries Aminus pada hari Senin tanggal 30 Juni 1975; 1. Bahwa TERGUGAT I, TERGUGAT II dan Tergugat III telah menjual objek waris tanpa persetujuan dan kesepakatan bersama untuk menjual objek yang sebelumnya belum pernah dibagi menurut hukum waris Islam Hal 3 dari 17 halaman Perkara Nomor 1718/Pdt.G/2013/PA.Plg.
kepada Penggugat I, II,III,IV dan V yang menurut hukum kedudukan hukumnya sama dengan Tergugat I,II dan III; 2. Bahwa berdasarkan putusan Mahkamah Agung tanggal 1 Mei 1975 No. 64 K/Sip/1974 “ walaupun tidak semua ahli waris turut menggugat tidaklah menjadikan batalnya atau tidak sahnya surat gugatan itu” dan Putusan Mahkamah Agung RI No. 305 K/Sip/1971 tanggal 16 Juni 1971” Penggugat mempunyai wewenang untuk menentukan siapa-siapa yang digugatnya” dengan demikian maka isteri dan anak-anak dari ahli waris almarhum syech bin umar bin Syech Assegaf cukup diwakilkan kepada 5 (lima) orang anak dari Pewaris almarhum Umar bin Syech Assegaf dalam perkawinannya dengan isterinya nikmah; 3. Bahwa berdasarkan Kompilasi Hukum Islam Hukum Kewarisan BAB I Ketentuan Umum pasal 171 C “ Ahli waris adalah orang yang pada saat meninggal dunia mempunyai hubungan darah atau hubungan perkawinan dengan Pewaris, beragama Islam dan tidak terhalang karena hokum untuk menjadi ahli waris “ dengan demikian jelas fakta dan bukti hukum antara Penggugat I,II,III,IV dan V dengan Tergugat I, Tergugat II, Tergugat III berdasarkan alat bukti ( P. 1 ) mempunyai hubungan darah yaitu bukti Salinan PENETAPAN AHLI WARIS NOMOR :502/1985 yang dikeluarkan oleh Pengadilan Agama Palembang; 4. Bahwa Pewaris Almarhum Umar Bin Syech Assegaf dan Nikmah Binti Ahmad Assegaf istrinya semasa hidupnya memiliki sebidang tanah dan bangunan yang terletak di 16 Ilir Kecamatan Ilir Timur I Kota Palembang Propinsi Sumatera-Selatan yang didapat berdasarkan hibah dibuat dihadapan notaries Aminun pada hari Senin tanggal 30 Juni 1975 yang telah ditingkatkan seperti tersebut dalam Sertifikat Hak Guna Bangunan NO :686/Kelurahan 16 Ilir seluas 37 M2 dikeluarkan oleh Kantor Pertanahan Kota Palembang pada tanggal 07 Mei 2013 tercatat atas nama Hikmah; 5. Bahwa objek tanah dan bangunan yang tersebut pada poin 3 ( Tiga ) berdasarkan Undang-Undang Perkawinan NO :1 Tahun 1974 Pasal 35 BAB VII HARTA DALAM PERKAWINAN ayat 1 “Harta benda yang
Hal 4 dari 17 halaman Perkara Nomor 1718/Pdt.G/2013/PA.Plg.
diperoleh selama perkawinan menjadi
harta bersama” yang didapat
Almarhum Umar bin Syech Assegaf selama masih hidup dengan Nikmah Binti Ahmad Assegaf berdasar Akta Hibah NO :44 tanggal 30 Juni tahun 1975 dihadapan Notaris Aminus, Alat Bukti ( P.2) 6. Bahwa mengingat objek tersebut belum dipecah kepemilikannya maka oleh Tergugat I telah dipecah menjadi miliknya berdasarkan Akta Pembagian Hak Bersama Nomor 138/2013 tanggal 16 Mei 2013 dibuat dihadapan Notaris Ela Maria Fransisca selaku PPAT Wilayah kota Palembang. 7. Bahwa
tanpa diketahui oleh Penggugat I,II,III,IV dan V
Tergugat. I
memberikan Kuasa Menjual Kepada Tergugat II dan tanpa diketahui dan disepakati bersama kembali Tergugat II menjual kepada anaknya Tergugat III yang bernama Ahmad Bahsin berdasarkan Akta Jual beli No :23/2013 tanggal 20 Agustus 2013 yang dibuat oleh Henny Meikarinda, SH, MKN yang dalam Gugatan ini disebut sebagai Tergugat III; 8. Bahwa dengan tidak ada rasa itikad baik Tergugat II mengabaikan HakHak ahli waris yang lain yaitu Penggugat I,II,III,IV dan V yang telah mencoba secara mediasi untuk diselesaikan secara musyawarah mufakat tetapi tidak ditanggapi dengan baik oleh Tergugat I,II dan III; 9. Bahwa berdasarkan Kompilasi Hukum Islam BUKU II Hukum Kewarisan BAB I pasal 188 “ Para Ahli Waris baik secara bersama sama ataupun perseorangan dapat mengajukan permintaan kepada ahli waris yang lain untuk melakukan pembagian harta warisan, bila ada diantara ahli waris yang lain tidak menyetujui permintaan itu, maka yang bersangkutan dapat mengajukan gugatan melalui Pengadilan Agama untuk dilakukan pembagian harta warisan.” 10.
Bahwa menurut pasal 119 KUHPERDATA menyatakan sebagai berikut :” sejak saat dilangsungkan perkawinan, maka menurut hokum terjadi harta bersama menyeluruh antara suami-istri, sejauh tentang hal itu tidak diadakan ketentuan-ketentuan lain dalam perjanjian perkawinan, harta bersama itu selama perkawinan berjalan tidak boleh diadakan atau diubah dengan suatu persetujuan antara suami-istri”.
Hal 5 dari 17 halaman Perkara Nomor 1718/Pdt.G/2013/PA.Plg.
11.
Bahwa oleh karena permasalahan ini sudah tidak dapat diselesaikan dengan cara sukarela oleh Para Penggugat I,II,IV, dan V dengan Tergugat I,II, dan III maka Para Penggugat I,II,III,V, dan V mengajukan Gugatan ini kepengadilan Agama Palembang, kiranya Gugatan ini dapat diterima dan dinyatakan beralasan hukum, selanjutnya menyatakan juga bahwa harta pada angka 3 (tiga) diatas adalah harta waris yang belum dibagikan.
12.
Bahwa oleh karena Turut Tergugat I,II,III dan IV tidak bisa dihubungi oleh para Penggugat dan juga seakan-akan tidak mau tahu terhadap gugatan ini patut diduga sudah dikondisikan oleh Tergugat I,II, dan III.
13.
Bahwa karena para Penggugat yakin tindakan para Penggugat benar untuk memperjuangkan hak Penggugat dari harta bersama/harta waris dari almarhum Umar Syech Assegaf dan Nikmah binti Ahmad Assegaf;
14.
Bahwa
oleh
karena
harta waris tersebut seperti angka 3 diatas tersebut
dikuasai oleh Tergugat I, Tergugat II dan Tergugat III, maka untuk menjamin agar harta bersama tersebut tidak dipindah tangankan, akan diajukan Pemblokiran resmi kepada kantor Badan Pertanahan Nasional dan juga untuk memohon kepada Ketua Pengadilan Agama Palembang untuk meletakkan sita jaminan terhadap objek yang diperkarakan; 15.
Bahwa Penggugat I, II, III, IV dan V yakin terhadap tindakannya sudah sepatutnya Tergugat I, Tergugat II dan Terggugat III untuk membayar uang paksa
(Dwangsong) sebesar Rp 5.000.000,- (Lima Juta Rupiah)
perhari apabila dalam putusannya Tergugat I, Tergugat II dan Tergugat III tidak patuh menjalankan putusannya; 16.
Bahwa karena mengingat
harta
tersebut merupakan harta waris,
oleh karenanya para Penggugat mohon agar putusan dalam perkara ini dapat dijalankan terlebih dahulu meskipun adanya upaya hukum Verszet, Banding, Kasasi maupun Upaya Hukum lain; 17.
Bahwa
dari keterangan - keterangan sebagaimana terurai diatas, para
Penggugat I,II,III,IV dan V memohon kepada Ketua Pengadilan Palembang melalui Majelis Hakim yang memeriksa perkara ini kiranya berkenan memanggil kedua bela pihak untuk hadir di muka sidang
Hal 6 dari 17 halaman Perkara Nomor 1718/Pdt.G/2013/PA.Plg.
Pengadilan
Agama
Palembang,
memeriksa
dan
mengadili
serta
memberikan putusan hokum sebagai berikut: 1.
Menerima dan Mengabulkan Gugatan Penggugat seluruhnya;
2.
Menyatakan bahwa Para Penggugat I,II,III,IV dan V dan Tergugat I , Tergugat II dan Tergugat III adalah ahli waris Almarhum Umar Syech Assegaf dan Nikmah Binti Ahmad Assegaf;
3.
Menetapkan bagian/kadar masing-masing ahli waris almarhum Umar Syech Assegaf dan Nikmah binti Ahmad Assegaf dari harta warisan tersebut kepada seluruh ahli waris yang berhak menerimanya sesuai porsinya masing-masing berdasarkan hokum waris Islam atau menurut ketentuan Undang-Undang yang berlaku;
4.
Menetapkan Para Tergugat agar menyerahkan bagian Para Penggugat dengan sukarela dan jika tidak dapat dibagi secara natural dapat dinilai dengan uang atau dijual atau dilelang dan hasilnya diserahkan sesuai bagiannya masing-masing;
5.
Menghukum Tergugat I, Tergugat II dan Tergugat III atau siapa saja yang menguasai objek tersebut untuk menyerahkan bagiannya kepada Para Penggugat;
6.
Menyatakan sah dan berharga sita jaminan (Conservatoir Beslag) yang telah diletakkan Pengadilan Agama Palembang melalui Majelis Hakim yang mulia yang memeriksa dan mengadili perkara ini.
7.
Menghukum Tergugat I, Tergugat II dan Tergugat III untuk membayar uang paksa (dwangsong) sebesar Rp 5.000.000,- (lima juta rupiah) perhari apabila Tergugat lalai memenuhi isi putusan perkara ini;
8.
Menyatakan putusan ini untuk dapat dijalankan lebih dahulu meskipun adanya upaya hukum Verzet, Banding, Kasasi, ataupun upaya hukum lain. Atau apabila Majelis Hakim berpendapat lain, para Penggugat mohon putusan yang seadil adilnya;
Hal 7 dari 17 halaman Perkara Nomor 1718/Pdt.G/2013/PA.Plg.
Bahwa pada hari persidangan yang telah ditentukan para
Penggugat
didampingi oleh kuasa hukumnya telah hadir dimuka persidangan dan para Tergugat hadir diwakili oleh kuasa hukumnya di persidangan; Bahwa Majlis Hakim telah berusaha mendamaikan para Penggugat dengan para Tergugat namun tidak berhasil, untuk memaksimalkan perdamaian para pihak telah diperintahkan untuk menempuh proses mediasi tetapi para Tergugat tidak pernah hadir dimediasi meskipun Majlis telah dua kali memerintahkan kepada kuasa Tergugat untuk menghadirkan para Tergugat menghadiri mediasi atas permintaan para Penggugat; Bahwa berdasarkan laporan mediator Drs Sarijan MH. Hakim Pengadilan Agama Pelembang pada tanggal 5 Maret 2014 mediasi tidak layak di laksanakan karena para Tergugat tidak pernah hadir; Bahwa selanjutnya dibacakan surat gugatan Penggugat, isi
dan
maksudnya tetap dipertahankan oleh Penggugat; Bahwa atas gugatan para Penggugat para Tergugat telah mengajukan jawaban secara tertulis pada tanggal 5 Maret 2014: 1. Dalam Exsepsi: 1. Bahwa Tergugat
menolak keras semua dalil gugatan Para
Penggugat kecuali yang secara tegas diakui kebenarannya oleh Tergugat III; 2. Bahwa gugatan para Penggugat para pihaknya tidak lengkap karena ahli waris dari almarhum syech bin Umar bin Syech Assegaf tidak dikutsertakan sebagai Penggugat, bahwa Syech bin Umar bin Syech Assegaf meninggal dunia pada tanggal 03 Januari 2005 meninggalkan isteri yang bernama Endang Windaryati, dua orang anak perempuan yaitu Indah Aprirora dan Novita Dewi, serta seorang anak laki-laki bernama Umar Syech Aseegaf; 3. Bahwa berdasarkan Akta Jual Beli Nomor 831/2013 tanggal 10 Oktober 2013, sebidang tanah berikut bangunan yang ada diatasnya, Hak Guna Bangunan Nomor 686/16 Ilir luas 37 meter persegi telah dijual oleh Tergugat III kepada Harnafis Antoni. Bahwa dengan tidak dicantumkannya Harnafis Antoni sebagai
Hal 8 dari 17 halaman Perkara Nomor 1718/Pdt.G/2013/PA.Plg.
Tergugat dalam perkara ini menyebabkan para pihak dalam hal ini Tergugat tidak lengkap; 4. Bahwa berdasarkan uraian Tergugat III pada butir 2 dan butir 3 tersebut diatas Tergugat III mhon kepada Majelis Hakim Pengadilan Agama Palembang yang mengadili perkara ini agar berkenan menyatakan gugatan para Penggugat tidak dapat diterima karena para pihak tidak lengkap; Dalam Pokok Perkara 1. Bahwa Tergugat
III menolak keras semua dalil gugatan para
Penggugat kecuali yang secara tegas diakui kebenarannya oleh Tergugat III; 2. Bahwa tidak benar dalil Para Penggugat
butir 1 dalam posita
gugatan karena sebidang tanah Hak Guna Bangunan No. 686/16 Ilir luas 37 meter persegi bukanlah harta warisan, karena harta tersebut Tergugat I peroleh berdasarkan Akta Hibah Nomor: 44 tanggal 30 Juni 1975 yang dibuat dihadapan Aminus di Palembang dari orang tua Tergugat I yang bernama Hadijah binti Hasan Almenoor. Bahwa Tergugat I bersama saudara laki-laki lain ibu yang bernama Syech bin Ahmad Assegaf telah memperoleh harta tersebut secara hibah dari Ibu Tergugat I bernama Hadijah binti Hasan Almenoor; 3. Bahwa tidak benar dalil gugatan Para Penggugat butir 2, karena para Penggugat maupun para Tergugat tidak lengkap yang pada akhirnya menyebabkan gugatan tidak dapat diterima; 4. Bahwa tidak benar dalil para Penggugat butir 3 posita gugatan, karena dalam kasus ini almarhum Umar bin Syech Assegaf tidak dapat disebut sebagai pewaris, karena berdasarkan pasal 171 huruf b Kompilasi Hukum Islam yang dimaksud dengan pewaris adalah orang yang pada saat meninggalnya atau dinyatakan meninggal berdasarkan putusan Pengadilan beragama Islam, meninggalkan ahli waris dan harta peninggalan. Bahwa pada saat Umar bin Syech Assegaf meninggal dunia ia tidak meninggalkan harta peninggalan,
Hal 9 dari 17 halaman Perkara Nomor 1718/Pdt.G/2013/PA.Plg.
karena sebidang tanah berikut bangunan diatasnya, sertifikat Hak Guna Bangunan No. 686/16 Ilir luas 37 meter persegi adalah harta milik Nikmah bin Ahmad Assegaf yang diperoleh secara Hibah dari ibunya yang bernama Hadijah binti Hasan Almenoar, jadi bukanlah harta bersama Umar bin Syech Assegaf dan isterinya Nikmah binti Ahmad Assegaf yang diperoleh secara Hibah dari ibunya bernama hadijah binti HasanAlmenoar; 5. Bahwa tidak benar dalil Para Penggugat butir 4 pada posita gugatan
karena
sebidang
tanah
berikut
bangunan
diatasnyasertifikat Hak Guna Bangunan No. 686/16 Ilir luas 37 meter persegi bukanlah harta bersama almarhum Umar bin Syech Assegaf dan Nikmah binti Ahmad Assegaf, akan tetapi harta tersebut adalah milik nikmah binti Ahmad Assegaf yang diperlahnya secara hibah dari ibunya yang bernama hadijah binti Hasan Almenoar yang dibuat dihadapan Aminus Notaris di Palembang dengan Akta hibah No.44 tanggal 30 juni 1975; 6. Bahwa tidak benar dalil para Penggugat Butir 5 karena harta benda yang diperoleh dari pencaharian suami istri barulah menjadi harta bersama, sedangkan sebidang tanah berikut bangunan di atasnya sertifikat hak guna bangunan No. 686/16 Ilir luar 37 meter persegi adalah milik nikmah binti Ahmad Assegaf yang diperoleh secara hibah dari ibunya yang bernama Hadijah Binti Hasan Almanoar berdasarkan akta hibah no. 44 tanggal 30 Juni 1975 yang dibuat dihadapan Notaris Aminus di Palembang; 7. Bahwa tidak benar dalil para penggugat butir 6 kosita gugatan karena pada tanggal 19 Maret 2013 dalam sertifikat induk hak guna bangunan no. 685/kelurahan 16 Ilir luas tanah 74 meter persegi tercantum nama nikmah, hadijah Hasyim Alaydrus, Alwiseh Assegaf, Nadia syec Assegaf, Hasyim syec Assegaf, Ahmad Yani Syec Assegaf, Aisyah Syec Assegaf. Dan berdasarkan akta pembagian hak bersama no. 138/2013 tanggal 16 Mei 2013
Hal 10 dari 17 halaman Perkara Nomor 1718/Pdt.G/2013/PA.Plg.
dipecah menjadi sertifikat no. 686/16 ilir luas 37 meter persegi atas nama Tergugat 1; 8. Bahwa tidak benar dalil para tergugat butir 7 karena sebidang tanah berikut bangunan di atas tanah sertifikat hak guna bangunan no. 686/16 ilir luas 37 meter persegi tercantum atas nama Tergugat 1 adalah milik Tergugat I, jadi tidak perlu untuk memberi tahu kepada para Penggugat dan pada saat Tergugat I memberi kuasa jual kepada Tergugat II tidak perlu memberi tahu kepada para Penggugat; 9. Bahwa tidak benar dalil para Penggugat butir 8 Posita Gugatan, karena Para Penggugat dalam kasus ini bukanlah ahli waris terhadap sebidang tanah bangunan yang berada di atasnya sertifikat hak guna bangunan nomor 686/16 ilir luas 37 meter persegi adalah milik Tergugat I yang Tergugat I peroleh secara hibah dari ibu Tergugat I yang bernama Hadijah Binti Hasan Almenoah bukan harta-harta bersama Tergugat I dan suami Tergugat I Umar Bin Syec Assegaf; 10. Bahwa tidak benar dalil para Penggugat butir 9 Posita Gugatan karena sebidang tanah Berikut bangunan diatasnya sertifikat hak guna bangunan nomor 686/16 ilir luas 37 meter persegi tercatat atas nama Tergugat I adalah milik Tergugat I yang diperoleh secara hibah dari ibu Tergugat I yang bernama Hadijah binti Hasan Almenoar jadi bukan harta warisan; 11. Bahwa tidak benar dalil Para Penggugat butir 10 posita Gugatan karena harta bersama dalam perkawinan adalah yang diperoleh oleh suami istri dalam pencaharian suami istri bukan di dapat /diperoleh dari hibah; 12. Bahwa tidak benar dalil para Penggugat butir 11 posita Gugatan karena sebidang tanah berikut bangunan diatasnya sertifikat hak guna bangunan no. 686/16 ilir luas 37 meter persegi diperoleh Tergugat I dari hibah dari ibu Tergugat I bernama Hadijah binti Hasan Almenoar jadi bukan harta bersama antara Nikmah Binti
Hal 11 dari 17 halaman Perkara Nomor 1718/Pdt.G/2013/PA.Plg.
Ahmad Assegaf dan Umar Bin Syec Assegaf, melainkan merupakan harta pribadi Tergugat I; 13. Bahwa tidak benar dalil para Penggugat butir 12 posita Gugatan Tergugat I, Tergugat II, Tergugat III tidak pernah mengkondisikan turut Tergugat I, Tergugat II, turut Tergugat III, dan Turut Tergugat IV; 14. Bahwa tidak benar dalil para Penggugat butir 13 karena para Penggugat tidak berhak atas sebidang tanah berikut bangunan diatasnya hak guna bangunan no. 686/16 ilir luas 37 meter persegi tercatat atas nama Tergugat I yang diperoleh secara hibah dari ibu Tergugat I yang bernama Hadijah Binti Hasan Almenoar, oleh karena itu gugatan para Penggugat ngaur karena tidak ada dasar hukumnya; 15. Bahwa tidak benar dalil para Penggugat butir 14 posita Gugatan karena sita jaminan yang dimohonkan oleh para Penggugat tidak mempunyai dasar hukum karena sebidang tanah berikut bangunan di atasnya sertifikat hak guna bangunan no.686/16 ilir luas 37 meter persegi adalah milik tergugat I yang diperoleh secara hibah dari ibu Tergugat I yang Bernama Hadijah binti Hasan Almenoar, jadi bukan harta bersama antara Tergugat I dan suaminya Umar Bin Syec Assegaf; 16. Bahwa tidak benar dalil para Penggugat butir 15 posita Gugatan karena sebidang tanah berikut bangunan diatasnya, sertifikat hak guna bangunan no.686/16 ilir luas 37 meter persegi tercatat atas nama Tergugat I yang diperoleh Tergugat I secara hibah dari ibu Tergugat I yang bernama Hadijah Binti Hasan Almenoah dengan demikian permohonan para Penggugat pada butir 15 tidak ada dasar hukunya karena harta tersebut milik Tergugat I bukan harta bersama Tergugat I dengan suaminya Umar Syec Assegaf; 17. Bahwa tidak benar dalil para Penggugat butir 16 karena gugatan Para Penggugat tidak mempunyai dasar hukum oleh karena itu permohonannya layak ditolak;
Hal 12 dari 17 halaman Perkara Nomor 1718/Pdt.G/2013/PA.Plg.
18. Bahwa tidak benar tetitum dari butir 1 s/d butir 8 para Penggugat karena tidak didukung oleh posita maka oleh karena itu layak ditolak atau dinyatakan gugatan tidak dapat diterima; Berdasarkan hal-hal yang terurai diatas Tergugat III mohon kepada Majelis Hakim Pengadilan Agama Palembang yang mengadili perkara ini berkenan untuk menolak seluruh gugatan para Penggugat atau dinyatakan gugatan tidak dapat diterima; Bahwa atas jawaban Tergugat tersebut Penggugat telah mmengajukan Repliknya pada tanggal 19 Maret 2014 sebagaimana tertuang dalam berita acara sidang; Bahwa Majlis Hakim telah berusaha mendamaikan para Penggugat dengan para Tergugat namun tidak berhasil; Bahwa atas gugatan para Penggugat para Tergugat telah mengajukan jawaban pada tanggal 5 Maret 2014; Dalam eksepsi. 1. Tergugat menolak semua dalil-dalil gugatan Penggugat, kecuali yang secara tegas diakui kebenarannya oleh Tergugat; 2. Para Tergugat menyatakan gugatan Penggugat kurang pihak tidak lengkap, karena ahli waris dari Syech bin Umar tidak diikut sertakan sebagai pihak; 3. Berdasarkan Akta Jual Beli Nomor 831/2013 tanggal 10 Oktober 2013 objek sengketa tersebut sudah dijual oleh Tergugat III kepada Harnafis Antoni, dengan tidak menyebabkan pihak
dimasukkan Harnafis Antoni
sebagai pihak
tidak lengkap. Oleh karenanya Tergugat mohon
kepada majlis yang mengadili perkara ini menyatakan gugatan tidak dapat diterima karena para pihak tidak lengkap; Dalam Pokok Perkara. Bahwa Tergugat manyatakan sebidang tanah Hak Guna Bangunan No 686/16 Ilir luas 37 M2 bukanlah harta warisan karena harta tersebut di peroleh Tergugat I berdasarkan Akta Hibah No 44 tanggal 30 Juni 1975 dari ibu Tergugat I yang bernama Hadijah binti Hasan, dan Penggugat juga menyatakan harta
Hal 13 dari 17 halaman Perkara Nomor 1718/Pdt.G/2013/PA.Plg.
tersebut diperoleh Tergugat I berdasarkan Hibah dari Ibu Tergugat I ( Hadijah binti Hasan Almenoar ); Bahwa Penggugat mendalilkan gugatan Waris atas harta yang diperoleh oleh bapak dan ibu para Penggugat dan Tergugat 11 semasa dalam perkawinan berupa sebidang tanah dan bangunan yang terletak di 16 Ilir seluas 37 M2. Tanpa menyebutkan batas-batas; Bahwa para Penggugat mendalilkan bahwa bapak para Penggugat sudah meninggal pada tanggal 27 Maret tahun 1985; Bahwa pada dalil lain dalam posita, para Penggugat menyatakan bahwa tanah dan bangunan yang terletak di
16 Ilir yang menjadi objek sengketa
tersebut adalah berupa hibah oleh ibunya Nikmah kepada Nikmah ( Tergugat I ) berdasarkan akta hibah No 44 tanggal 30 Juni tahun 1975 hal ini diakui oleh para Tergugat dalam jawabannya; Bahwa para Penggugat menempatkan Ahmad bin Abdullah Bahsin Tergugat III,
sebagai pihak Tergugat juga minta ditetapkan sebagai ahli waris
dari almarhum Umar Syech Asseqaf, pada hal Ahmad (Tergugat III) bukanlah sebagai ahli waris dari almarhum Umar Syech Asseqaf; Bahwa dalam perubahan gugatan para Penggugat halaman 2. Menyebut kan nama Syech sebagai ahli waris
yang sudah meninggal tahun 2005 dan
meninggalkan seorang istri dan 3 orang anak pada posita ke 12 diposisikan sebagai turut Tergugat tapi dalam petitum mereka tidak dimasukkan sebagai ahli waris pengganti dari Syech; Bahwa pada posita poin 7 Penggugat menyatakan bahwa tanah dan bangunan yang terletak di 16 Ilir tersebut sudah dijual oleh Tergugat II kepada Tergugat III dan pada posita poin 14 Penggugat meminta untuk diletakkan Sita Jaminan agar tanah tersebut tidak dipindah tangankan; Bahwa berdasarkan pasal 35 ayat (2) Undang-undang No I tahun 1974 Tentang Perkawinan bahwa harta bawaan dari masing-masing suami istri dan harta benda yang diperoleh masing-masing sebagai hadiah atau warisan adalah dibawah penguasaan masing-masing sepenerima selama
para pihak tidak
menentukan lain;
Hal 14 dari 17 halaman Perkara Nomor 1718/Pdt.G/2013/PA.Plg.
Bahwa untuk singkatnya putusan ini , segala hal ihwal yang tertuang dalam berita acara sidang merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan dari putusan ini; TENTANG HUKUMNYA Menimbang, bahwa maksud dan tujuan gugatan Penggugat pada pokoknya adalah sebagaimana tersebut di atas; Menimbang bahwa pada pokoknya Penggugat mohon agar ditetapkan pembagian waris dari almarhum Umar bin Syech Assegaf kepada para ahli waris sesuai bagiannya masing-masing; Menimbang, bahwa Penggugat mengajukan gugatan Waris terhadap harta milik bapak dan ibu Penggugat berupa tanah dan bangunan seluas 37 M2 terletak di Kelurahan 16 Ilir Kecamatan Ilir Timur I Kota Palembang, dan objek yang sama Penggugat menyatakan bahwa tanah dan bangunan tersebut didapat oleh Nikmah (Tergugat I) berdasarkan hibah dari ibunya pada tahun 1975 dihadaapan Notaris Aminus di Palembang; Menimbang bahwa sebidang tanah dan bangunan seluas 37 M2 yang terletak di Kelurahan 16 Ilir Kecamatan Ilir Timur I Kota Palembang yang diperoleh Nikmah (Tergugat I) dari ibu kandung berupa “Hibah”
di buat
dihadapan notaris Aminus pada tahun 1975 adalah milik Nikmah bukan harta bersama Nikmah dengan suaminya almarhum Umar bin Syech Asseqaf sesuai maksud ayat 2 pasal 35 Undang-undang No I Tahun 1974, Tentang Perkawian; Menimbang bahwa sebidang tanah Hak Guna Bangun No 686/16 Ilir luas 37 M2 bukanlah harta bersama Umar bin Syech Asseqaf dengan Nikmah karena harata tersebut diperoleh Nikmah berdasarkan hibak dari ibunya kepada Nikmah, Oleh karenanya sebidang tanah Hak Guna Bangun No 686/16 Ilir luas 37 M2 bukanlah tirkah dari Umar bin Syech Asseqaf ; Menimbang bahwa ayat (2) pasal 35 Undang-undang No I Tahun 1974 Tentang perkawinan hanya menyebut
harta yang diperoleh masing-masing
sebagai hadiah atau warisan, namun majlis menganalogikan hibah kepada hadiah;
Hal 15 dari 17 halaman Perkara Nomor 1718/Pdt.G/2013/PA.Plg.
Menimbang bahwa gugatan waris Penggugat terhadap Tergugat Nikmah berupa sebidang tanah dan bangunan yang terletak di Kelurahan 16 Ilir Kecamaatan Ilir Timur I Kota Palembang tidak beralasan hukum; Menimbang bahwa berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tersebut diatas gugatan Penggugat dinyatakan tidak dapat diterima ( N O ); Menimbang bahwa Tergugagat mengajukan Eksepsi, tetapi eksepsinya mengenai gugatan Penggugat kurang pihak, oleh karenanya Eksepsi Tergugat tidak perlu dipertimbangkan dan harus dikesampingkan; Menimbang bahwa Penggugat mengajukan Replik pada persidangan tanggal 19 Maret 2014 dimana Penggugat tetap menyatakan hibah yang diterima Nikmah tersebut sebagai harta bersama Nikmah dengan suaminya Umar bin Syech Asseqaf. Oleh karenanya Replik tersebut tidak perlu dipertimbangkan dan harus dikesampingkan; Menimbang, sesuai pasal 89 ayat (1) Undang-undang Nomor 7 Tahun 1989 jo Undang-undang Nomor 3 Tahun 2006, biaya perkara dibebankan kepada Penggugat; Mengingat segala peraturan perundang-undangan dan hukum Syara’ yang berlaku serta berkaitan dengan perkara ini;
MENGADILI 1.
Menyatakan gugatan Penggugat tidak dapat diterima;
2.
Membebankan kepada Penggugat untuk membayar biaya perkara sebesar Rp291.000,- ( dua ratus sembilan puluh satu ribu rupiah );
Demikian diputuskan berdasarkan musyawarah Majelis Hakim pada hari Rabu tanggal 19 Maret 2014 M. bertepatan dengan tanggal 17 Jumadilawal 1435 H, oleh Hakim Pengadilan Agama Palembang yang terdiri dari Drs. Bahrul Amzah, M.H. sebagai Ketua Majelis dan Drs. H. Bawaihi Noor serta Dra. Hj. Nadimah sebagai hakim-hakim Anggota, putusan mana oleh Hakim tersebut pada hari itu juga diucapkan dalam sidang terbuka untuk umum dengan didampingi oleh Dra. Khodijah, S.H., M.H. sebagai Panitera Pengganti Pengadilan Agama
Hal 16 dari 17 halaman Perkara Nomor 1718/Pdt.G/2013/PA.Plg.
tersebut dan dihadiri oleh para Penggugat didamping oleh Kuasanya dan kuasa Tergugat;
Ketua Majelis Ttd. Drs. Bahrul Amzah, M.H.
Hakim Anggota
Hakim Anggota
Ttd.
Ttd.
Drs. H. Bawaihi Noor
Dra. Hj. Nadimah
Panitera Pengganti Ttd. Dra. Khodijah, S.H., M.H.
Perincian Biaya Perkara : 1.
Pendaftaran
: Rp.
30.000,-
2.
Biaya Proses
: Rp.
50.000,-
3.
Panggilan Penggugat
: Rp.
50.000,-
4.
Panggilan Tergugat
: Rp.
150.000,-
5.
Redaksi
: Rp.
5.000,-
6.
Materai
: Rp.
6.000,-
Jumlah
: Rp.
291.000,-
Hal 17 dari 17 halaman Perkara Nomor 1718/Pdt.G/2013/PA.Plg.