BAB V ANALISIS DAN INTEPRETASI HASIL
Bab ini akan membahas mengenai analasis dan intepretasi dari hasil penelitian yang telah dilakukan. Analisis terbagi menjadi dua yaitu analisis kebutuhan sistem, analisis perancangan sistem pendukung keputusan usulan, dan analisis pengujian.
5.1
Analisis Kebutuhan Sistem Analisis kebutuhan sistem dilakukan dengan mengidentifikasi masalah-
masalah yang ada di dalam proses estimasi biaya pembuatan prototipe mobil listrik sebelumnya. Seperti yang dibahas pada subbab 4.2, bahwa untuk mengidentifikasi masalah dilakukan dengan melakukan wawancara dan pengamatan langsung terhadap proses perhitungan sebelumnya. Sehingga dari permasalahan yang ada dapat digambarkan menggunakan diagram fishbone. Dari hasil pengamatan, ditemukan beberapa permasalahan yang ada di dalam proses perhitungan biaya pembuatan prototipe mobil listrik saat ini. Oleh karena itu, diidentifikasi kebutuhan sistem yang akan dibangun untuk memberikan solusi terhadap permasalahan yang ada. Analisis kebutuhan terhadap sistem yang akan dibangun ditunjukkan pada tabel 5.1 berikut ini. Tabel 5.1 Analisis Kebutuhan Sistem Masalah Kebutuhan Sistem Pembuatan gambar teknik belum User mampu mengakses dan mengolah mengacu pada E-BOM. informasi tentang BOM. Penentuan biaya bahan baku, komplementer, dan perakitan belum mengacu E-BOM.
Perhitungan biaya langsung berdasarkan part yang terdaftar di dalam E-BOM.
Perhitungan masih menggunakan formulasi manual.
Perhitungan dilakukan secara otomatis berdasarkan basis data komponen biaya.
Peran grup belum terlihat.
Informasi penginput aktivitas berdasarkan grup riset.
Belum ada rekap data histori. Tidak ada fasilitas report
Data disimpan dalam basis data dan dapat diakses seuai dengan kebutuhan. Membuat fitur laporan sesuai dengan estimasi dan pemesanan.
V-1
Dari kebutuhan sistem yang telah diidentifikasi sebelumnya, terdapat beberapa kebutuhan yang dapat dipenuhi dengan sistem pendukung keputusan yang telah dirancang. Namun terdapat kebutuhan dari sistem yang belum dapat diselesaikan dengan baik yaitu fitur laporan secara otomatis.
5.2
Analisis Sistem Pendukung Keputusan Usulan Berdasarkan kebutuhan sistem yang telah diidentifikasi sebelumnya, maka
dirumuskan suatu sistem pendukung keputusan usulan yang dapat membantu pihak terkait untuk melakukan estimasi biaya pembuatan prototipe mobil listrik. Analisis sistem pendukung keputusan usulan meliputi analisis engineering bill of material (E-BOM) dan analisis aktivitas, analisis estimasi biaya, dan analisis pengujian. 5.2.1 Analisis Engineering Bill of Material (E-BOM) E-BOM merupakan sebuah dokumen yang mendeskripsikan struktur dari suatu produk yang dibuat pada saat produk masih dalam tahap desain. Mobil listrik merupakan produk yang masih dalam tahap desain sehingga perlu dilakukan pembuatan rancangan. Proses pembuatan rancangan mobil listrik menggunakan perangkat lunak Solidworks. Mekanisme pembuatan rancangan part mobil listrik, dalam hal penamaan dan penomoran part masih belum mengacu pada E-BOM yang telah dibuat sebelumnya. Oleh karena itu, pada sistem pendukung keputusan usulan dirancang agar memungkinkan user untuk memperoleh informasi nama dan nomor part secara akurat dan dapat dijadikan acuan untuk membuat rancangan part mobil listrik. Informasi tentang part disimpan dalam tipe molina, sehingga apabila kita memilih salah satu tipe molina maka akan muncul bill of material penyusun tipe tersebut. Nama parent part berisikan nama part yang telah dimasukkan ke dalam sistem sebelumnya. Apabila ingin menambah data bom, maka harus memilih parent part terlebih dahulu. Sehingga nomor part akan di-generate secara otomatis sesuai dengan format yang ada. Hal ini dapat membantu tim peneliti dan desainer dalam membuat rancangan maupun aktivitas lainnya karena semua mengacu pada informasi BOM yang disediakan oleh sistem. Setiap part yang akan diinput memiliki empat pilihan keputusan yang dapat diambil yaitu make, buy, assembly, dan sub-assembly. Keputusan make merupakan
V-2
keputusan yang mewajibkan tim peneliti untuk membuat sendiri part tersebut. Sedangkan keputusan buy merupakan keputusan yang diambil apabila tim peneliti tidak mampu memproduksi sendiri part tersebut sehingga harus dilakukan pembelian terhadap part yang sudah jadi. Keputusan assembly maupun subassembly merupakan keputusan terhadap part yang akan dirakit.
Hasil dari
keputusan tiap part tersebut akan menjadi acuan untuk memperkirakan biaya pembuatan prototipe mobil listrik. Selain itu, E-BOM juga berguna sebagai dasar pembuatan manufacturing bill of material (M-BOM) pada tahap perencanaan dan produksi. 5.2.2 Analisis Aktivitas Aktivitas-aktivitas yang mempengaruhi biaya pembuatan prototipe mobil listrik terdiri dari tujuh aktivitas yaitu penelitian, pengujian, pembuatan rancangan, administrasi, pembelian bahan baku, pembelian bahan komplementer, dan perakitan. Berbeda dengan perhitungan pada penelitian sebelumnya dimana biaya dikategorikan menjadi dua yaitu biaya langsung dan biaya tak langsung. Biaya langsung yaitu biaya yang didasarkan pada E-BOM yaitu biaya pembelian bahan baku, pembelian bahan komplementer, dan perakitan. Sedangkan biaya tak langsung merupakan biaya yang tidak bergantung pada E-BOM mobil listrik seperti penelitian, pengujian, pembuatan rancangan, dan administrasi. Mengingat bahwa E-BOM merupakan acuan utama dalam memperkirakan biaya pembuatan prototipe mobil listrik,
maka pada sistem pendukung keputusan usulan hampir semua
aktivitas didasarkan pada E-BOM kecuali pada aktivitas administrasi. Hal ini dikarenakan aktivitas administrasi tidak bergantung pada tiap part prototipe mobil listrik melainkan merupakan aktivitas yang dilakukan untuk mendukung proses pengembangan prototipe mobil listrik seperti perjalanan ke luar kota untuk penelitian dan diseminasi atau pameran hasil penelitian. Penentuan aktivitas berdasarkan hasil keputusan tiap part yang terdiri dari make, buy, dan assembly. Untuk part mobil yang tergolong make, maka tim peneliti harus membuat sendiri bagian tersebut. Dalam pembuatannya, setiap part memerlukan aktivitas penelitian, pembuatan rancangan, pengujian, pembelian bahan baku, pembelian bahan komplementer, dan perakitan. Sehingga pada sistem
V-3
pendukung keputusan usulan, pengguna mengisi informasi aktivitas-aktivitas yang berhubungan dengan E-BOM sesuai dengan keputusan make pada part mobil listrik. Sedangkan pada part mobil listrik yang mempunyai keputusan buy, maka tim pengembang harus melakukan pembelian terhadap part yang sudah jadi. Oleh karena itu, pada sistem pendukung keputusan usulan pengguna mengisi informasi aktivitas pembelian bahan komplementer untuk part mobil listrik yang mempunyai keputusan buy. Part mobil listrik yang memiliki keputusan assembly maupun subassembly harus dilakukan aktivitas perakitan. Perhitungan biaya aktivitas perakitan mobil listrik dipengaruhi oleh banyaknya bahan pembantu yang digunakan seperti pada saat pemasangan dashboard mobil dibutuhkan sejumlah mur dan baut agar dashboard dapat terpasang dengan baik. Pada sistem pendukung keputusan usulan, pengguna harus mengisi informasi tentang bahan pembantu dari part mobil listrikyang mempunyai keputusan assy maupun sub-assy.
5.2.3 Analisis Estimasi Biaya Prototipe mobil listrik merupakan produk yang masih dalam tahap pengembangan, oleh karena itu perhitungan yang sesuai untuk prototipe mobil listrik menggunakan metode parametrik berbasis activity based-costing. Metode perhitungan pada prototipe mobil listrik yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari tujuh komponen biaya yaitu penelitian, pengujian, pembuatan rancangan, administrasi, pembelian bahan baku, pembelian bahan komplementer, dan perakitan, sehingga pada sistem pendukung keputusan usulan pengguna harus memasukkan informasi aktivitas meliputi nama part yang akan dilakukan penelitian maupun nama aktivitas lainnya. Selain itu, pengguna harus memasukkan waktu dari setiap aktivitas dalam satuan jam. Waktu aktivitas ini berfungsi sebagai activity cost driver yang akan dikalikan dengan activity cost driver rate sehingga dapat diketahui total biaya dari masing-masing aktivitas. Pada saat memasukkan informasi aktivitas, pengguna juga harus memasukkan nama grup riset yang melakukan aktivitas tersebut, sehingga dapat diketahui peran dan tanggung jawab masingmasing grup riset. Hasil perhitungan estimasi biaya yang diperoleh dari sistem pendukung keputusan akan berbeda dengan hasil perhitungan pada penelitian sebelumnya. Hal
V-4
ini dikarenakan pada E-BOM pada sistem pendukung keputusan telah diintegrasikan dengan aktivitas-aktivitas yang mempengaruhi biaya secara langsung. Hal tersebut didasarkan pada keputusan yang diambil pada tiap part mobil listrik. Sistem pendukung keputusan yang telah dibuat dapat digunakan untuk berbagai jenis prototipe mobil listrik. Hal ini dikarenakan kemampuan sistem yang didukung dengan basis data untuk menyimpan informasi bill of material dari berbagai tipe mobil listrik. Namun perhitungan biaya hanya dapat dilakukan untuk prototipe mobil listrik yang masih dalam tahap pengembangan dan menggunakan metode parametrik berbasis activity based costing berdasarkan tujuh aktivitas utama yaitu penelitian, pembuatan rancangan, pengujian, administrasi, pembelian bahan baku, pembelian bahan komplementer, dan perakitan.
5.3
Analisis Pengujian dan Implementasi Perancangan sistem pendukung keputusan menghasilkan aplikasi yang terdiri
dari empat menu utama yaitu BOM mobil listrik, manajemen aktivitas, manajemen estimasi biaya, dan pengaturan. Hal tersebut dirancang untuk memenuhi kebutuhan sistem dalam membantu pengambilan keputusan terhadap perhitungan estimasi biaya pembuatan prototipe mobil listrik. Pada proses pengujian terhadap masingmasing fungsi dari sistem diketahui bahwa sistem dapat berjalan dengan baik. Pengguna dapat memasukkan informasi dari masing-masing komponen biaya berdasarkan E-BOM yang telah dibuat. Namun untuk melihat mencetak laporan perhitungan estimasi biaya pembuatan prototipe mobil listrik berdasarkan pesanan yang diterima masih terkendala dalam pengolahan basis data sehingga terjadi kesalahan atau error. Oleh karena itu diperlukan perbaikan lebih lanjut terhadap pemrograman Visual Basic.NET. Selanjutnya pengujian terhadap kemampuan aplikasi sistem pendukung keputusan untuk dapat digunakan di beberapa sistem operasi komputer. Seperti diketahui dalam kurun waktu beberapa tahun terakhir, sistem operasi yang paling banyak digunakan adalah sistem operasi Windows 7 dan Windows 8 . Oleh karena itu, pengujian dilakukan terhadap komputer atau laptop dengan sistem operasi
V-5
Windows 7 dan Windows 8. Hasil dari pengujian terhadap sistem informasi ditunjukkan pada tabel 5.2 berikut ini. Tabel 5.2 Hasil Pengujian terhadap Sistem Operasi Sistem Operasi Hasil Pengujian Keterangan Windows 7 OK Dapat dijalankan Windows 8 OK Dapat dijalankan
Dari hasil pengujian yang telah dilakukan seperti yang ditunjukkan pada tabel 5.2 dapat diketahui bahwa aplikasi pendukung keputusan yang telah dibuat dapat dijalankan pada sistem operasi Windows 7 dan Windows 8. Apabila akan dilakukan implementasi sistem maka dari sisi dukungan teknologi sudah dapat terpenuhi. Lebih lanjut, hasil pengujian dapat ditunjukkan pada gambar 5.1 dan 5.2 berikut.
Gambar 5.1 Hasil Pengujian terhadap Sistem Operasi Windows 7
V-6
Gambar 5.2 Hasil Pengujian terhadap Sistem Operasi Windows 8
Implementasi sistem pendukung keputusan dilakukan dengan uji coba secara langsung terhadap anggota grup riset. Hasil dari implementasi sistem ini dapat digunakan untuk pengembangan aplikasi. Pada pengujian yang dilakukan terhadap pengguna, terdapat beberapa kebutuhan sistem yang belum dapat terpenuhi dengan sistem pendukung keputusan. Pada penomoran part dapat dilakukan secara otomatis untuk beberapa jenis part, namun belum dapat digunakan untuk penomoran otomatis secara keseluruhan. Fitur laporan perhitungan estimasi biaya juga belum dapat berfungsi dengan baik sehingga pengguna belum dapat membandingkan hasil perhitungan dengan harga yang diinginkan oleh konsumen. Secara umum, pengguna mampu mengoperasikan aplikasi perhitungan estimasi biaya dengan baik. Urutan proses perhitungan estimasi biaya pembuatan prototipe mobil listrik mudah dipahami oleh pengguna. Namun masih terdapat kekurangan pada tampilan aplikasi dan fitur keamanan sehingga apabila pengguna tidak mengisi informasi sesuai dengan prosedur maka dapat terjadi kesalahan dalam perhitungan estimasi biaya. Selain itu, rate aktivitas yang digunakan untuk melakukan perhitungan estimasi belum diperbaharui karena hanya menggunakan rate pada penelitian sebelumnya. Pengguna juga mengimplementasikan aplikasi pendukung keputusan untuk melakukan perhitungan estimasi biaya dan membandingkannya dengan hasil
V-7
perhitungan secara manual. Hasil perbandingan menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan antara perhitungan menggunakan sistem pendukung keputusan dengan perhitungan manual. Sehingga hasil perhitungan menggunakan sistem pendukung keputusan dinyatakan valid.
5.4
Analisis Benchmark dengan Penelitian Lain Penelitian tentang perhitungan estimasi biaya atau harga pokok produksi dari
suatu produk telah dilakukan oleh beberapa peneliti sebelumnya. Penelitian Son dkk. (2012) bertujuan untuk mengitung biaya pembuatan kapal laut yang masih dalam tahap negosiasi dengan konsumen. Dasar perhitungan estimasi biaya kapal laut adalah bill of material yang diperoleh setelah produsen membuat rancangan gambar teknik pada perangkat lunak AVEVA Marine. Hasil rancangan gambar teknik akan di-generate secara otomatis bersama dengan harga material ke dalam sistem aplikasi yang dibangun berbasis VB.NET dengan RDBMS MySql. Sehingga tim pengembang dapat melakukan estimasi biaya dengan mudah dan dapat melakukan perhitungan secara cepat apabila terjadi perubahan bill of material. Pembuatan sistem pendukung keputusan dalam estimasi biaya pembuatan prototipe mobil listrik, pada awalnya menggunakan konsep seperti pada estimasi biaya kapal laut. Namun hal tersebut belum dapat diaplikasikan karena tidak didukung oleh perangkat lunak Solidworks sebagai media pembuatan gambar teknik prototipe mobil listrik. Penelitian yang dilakukan Hasugian dan Sidik (2014) bertujuan merancang sistem informasi yang digunakan untuk menghitung estimasi biaya pembuatan produk berbahan besi dan baja. Pada perancangan sistem digunakan Unified Modelling Language (UML) sebagai bahasa perancangan dengan membuat use case diagram dan activity diagram. Dengan adanya sistem tersebut, maka seluruh aktivitas yang berhubungan dengan estimasi biaya seperti data barang, data bahan, data karyawan, dan data overhead dapat terkomputerisasi sehingga proses perhitungan dapat berjalan dengan cepat, akurat, dan efisien. Data-data perhitungan yang sudah dimasukkan dapat disimpan dan dicetak menjadi laporan sesuai dengan kebutuhan. Oleh karena itu, pada pembuatan sistem pendukung keputusan perlu
V-8
dilakukan perbaikan sehingga dapat mencetak laporan hasil perhitungan estimasi biaya beserta komponen-komponen yang dibutuhkan.
V-9