BAB V HASIL DAN ANALISIS
5.1 Hasil Berdasarkan uji statistik dari data yang ada, diperoleh hasil penguji seperti tabeltabel di bawah ini. Tabel 5.1 Hasil Uji Keseragaman Data Hasil Uji Keseragaman Data Rata-Rata Kekuatan Otot Punggung Standar Deviasi BKA BKB Keterangan
Pria (N=75) 86.73 3.37 93.47 79.99 Seragam
74
Wanita (N=75) 56.85 2.68 62.21 51.49 Seragam
75
Tabel 5.2 Hasil Uji Kecukupan Data Hasil Uji Kecukupan Data Pria Wanita
N 75 75
N' 59 63
Keterangan N’ < N (Cukup) N’ < N (Cukup)
Tabel 5.3 Hasil Uji Kenormalan Data Hasil Uji Kenormalan Data Pria Wanita
Nilai a maksimum 0.090 0.220
Nilai Tabel
Keterangan
Status
0.154 0.154
0.090 < 0.154 0.220 < 0.154
Normal Normal
Tabel 5.4 Hasil Uji r antara umur dengan Back Strength Jenis rhitung Kelamin Pria 0.144 75 Wanita 0.224
Variabel
N
Umur (X1) Back Strength (Y)
rtabel
Keterangan Hubungan
0.227
r < rtabel
Tidak ada
0.227
r < (rtabel)
Tidak ada
Tabel 5.5 Hasil Uji r antara Berat Badan dengan Back Strength Variabel Berat Badan (X2) Back Strength (Y)
N
75
Jenis Kelamin Pria
rhitung
rtabel
0.250
0.227
r > rtabel
Ada
Wanita
0.640
0.227
r > (rtabel)
Ada
Keterangan Hubungan
76
Tabel 5.6 Hasil Uji F antara Umur dan Berat Badan dengan Back Strength Variabel
N
Umur (X1) Berat Badan (X2) 75 Back Strength (Y)
Jenis Kelamin Pria
Fhitung
Ftabel
Keterangan
Hubungan
3.33
3.12
Fh > Ftabel
Ada
Wanita
7.05
3.12
Fh > Ftabel
Ada
Tabel 5.7 Hasil Uji t antara Umur dengan Back Strength dan Berat Badan sebagai Variabel Kontrol Variabel
N
Jenis Kelamin
Thitung
Ttabel
Keterangan
Hubungan
Pria
0.53
1.99
Th < Ttabel
Tidak Ada
Wanita
1.61
1.99
Th < Ttabel
Tidak Ada
Umur (X1) Back Strength (Y) Berat Badan (X2) sebagai Variabel Kontrol
75
77
Tabel 5.8 Hasil Uji t antara Berat Badan dengan Back Strength dan Umur sebagai Variabel Kontrol Variabel
N
Jenis Kelamin
Thitung
Ttabel
Keterangan
Hubungan
Pria
2.91
1.99
Th > Ttabel
Ada
Wanita
3.92
1.99
Th > Ttabel
Ada
Berat Badan (X2) Back Strength (Y) Umur (X1) sebagai Variabel Kontrol
75
5.2 Analisis Penelitian ini melibatkan 150 responden mahasiswa yang terdiri dari 75 orang pria dan 75 orang wanita. Masing-masing responden diukur kekuatan otot punggungnya sebanyak 3 kali dan diambil hasil pengukuran yang paling tinggi. Pengukuran dilakukan di Laboratorium Analisa Perancangan Kerja dan Ergonomi Universitas Mercu Buana. Alat ukur yang digunakan adalah dorsal electric dynamometer dengan kapasitas beban 0-400 kg. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara usia dan berat badan dengan kekuatan otot punggung. Alat pengolahan data yang sesuai dengan tujuan penelitian tersebut adalah korelasi. Korelasi merupakan alat uji statistik yang menyatakan derajat hubungan linear / hubungan searah antara dua variabel atau lebih. Karena data-data yang akan diolah merupakan data interval dan rasio, maka korelasi yang tepat untuk penelitian ini adalah korelasi product momen pearson. Namun, korelasi product momen
78
pearson hanya dapat mencari hubungan antara 2 variabel saja. Untuk mencari hubungan 3 variabel atau lebih dalam penelitian ini digunakan juga korelasi berganda. Selain itu, digunakan korelasi parsial, untuk mengetahui hubungan antara umur dengan kekuatan otot punggung dan berat badan sebagai variabel pengendalinya atau hubungan antara berat badan dengan kekuatan otot punggung dan umur sebagai variabel pengendalinya. Sebelum dicari korelasi, sesuai dengan syarat statistik, dilakukan uji keseragaman data, uji kecukupan data, dan uji kenormalan data dengan tingkat kepercayaan 95% dan tingkat ketelitian 5%. Adapun hasil pengolahan data dengan korelasi product momen pearson adalah korelasi antara usia dengan kekuatan otot punggung, baik pria maupun wanita menunjukkan tidak adanya hubungan antara kedua variabel tersebut. Hal ini seolaholah menunjukkan bahwa peningkatan usia seseorang tidak mempengaruhi kekuatan otot punggung. Padahal, usia responden dalam penelitian ini 18-22 tahun, jadi jarak antara umur yang satu dengan yang lainnya tidak terlalu jauh, sehingga kekuatan otot punggung tidak mempengaruhi umur untuk penelitian ini. Sedangkan, berdasarkan teori, usia merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi kekuatan otot punggung manusia. Kekuatan otot punggung manusia terus meningkat terutama pada usia 20-30 tahun dan menurun seiring dengan peningkatan usia. Hal ini menunjukkan, bahwa usia dapat mempengaruhi kekuatan otot punggung manusia, namun hubungan yang dihasilkan adalah hubungan yang negatif, dimana ketika usia meningkat, maka kekuatan otot punggung akan menurun. Untuk hasil pengolahan data antara berat badan dengan kekuatan otot punggung baik pada pria maupun wanita, menunjukkan bahwa ada hubungan antara kedua
79
variabel ini. Berat badan merupakan dimensi tubuh yang dapat dikendalikan setiap saat, sehingga walaupun memiliki umur yang sama, berat badan yang dimiliki belum tentu sama. Dari hasil uji korelasi ini, menunujukkan bahwa antara berat badan dan kekuatan otot punggung berkorelasi positf, sehingga dapat dikatakan bahwa kekuatan otot punggung akan meningkat seiring dengan berat badan. Hasil pengolahan data selanjutnya adalah mencari hubungan antara usia dan berat badan dengan kekuatan otot punggung manusia dengan menggunakan korelasi berganda. Dari hasil tersebut, didapatkan bahwa ada hubungan antara usia dan berat badan dengan kekuatan otot punggung. Hasil korelasi parsial juga menunjukkan bahwa tetap ada hubungan antara berat badan dengan kekuatan otot punggung dan variabel umur sebagai pengendalinya dan tidak ada hubungan antara umur dengan kekuatan otot punggung dan variabel berat badan sebagai pengendalinya.Penelitian ini mempunyai keterbatasan dan kelemahan. Pada saat melakukan penelitian ada beberapa responden yang melakukan pengukuran kurang sungguh-sungguh. Hal ini terjadi karena beberapa faktor, antara lain dari diri responden itu sendiri, seperti kondisi tubuh yang sedang sakit atau kelelahan. Beberapa faktor lainnya adalah udara pada lingkungan laboratorium yang panas dan keributan yang ditimbulkan oleh responden lain, sehingga mempengaruhi konsentrasi dan keseriusan responden untuk melaksanakan penelitian ini dengan baik. Oleh karena itu, sebelum memulai pengukuran, peneliti memberikan pengarahan dan pengertian kepada responden untuk dapat melakukan pengukuran dengan sungguh-sungguh agar penelitian ini dapat mencapai hasil yang maksimal, karena mengingat pentingnya penelitian ini.