BAB 4 ANALISIS DAN INTEPRETASI HASIL PENELITIAN
4.1 Gambaran Umum Penelitian 4.1.1 Profil Perusahaan Pada awalnya TVPlus! merupakan stasiun televisi lokal yang berada di wilayah Bogor dengan nama televisi Megaswara. Seiring dengan kemajuan yang dialami, pada bulan Juni 2012 televisi Megaswara melakukan ekspansi menuju wilayah Jabodetabek, yang menjangkau 14 Kabupaten/Kota dan merubah nama menjadi TVPlus!
TVPlus! memposisikan diri sebagai televisi keluarga yang berusaha memberi nilai tambah kepada pemirsa keluarga kelas menengah di Jabodetabek dan pengiklan. Positioning TVPlus! sangat jelas, yakni memberikan panduan kepada keluarga Jabodetabek kelas menengah yang memiliki karakter price conscious. Itulah kenapa sejumlah program TVPlus! berisi panduan praktis bagi keluarga dalam menghadapi persoalan hidup.
Berkat perencanaan dan ide pemikiran yang sangat matang TVPlus menjadi satu satunya Tvlokal jabodetabek yang memilki konsep Televisi keluarga dan positif. Sampai saat ini TVPlus menghasilkan in-house program dan siaran. Hampir seluruh program dan tayangan TVPlus adalah program yang di prosuksi in-house.
Dengan karakter seperti itu TVPlus menjadi bintang pendatang baru di kancah pertelevisian lokal jabodetabek,dimana setiap programnya dirancang khusus untuk menjadi solusi dari berbagai persoalan yang dihadapi keluarga. Itulah sebabnya TVPLus ,e,bangun karakter bisnisnya dengan kesadaran bahwa “badnews” tetaplah “badnews” dan tidak dapat dipaksakan menjadi “goodnews”. Sementara berbagi informasi yang bersifat “goodnews” adalah sebuah keharusan.
43
44 4.1.2 Logo Perusahaan
Gambar 4.1 Logo PT. Cipta Megaswara Televisi (TVPlus)
45
4.1.3 Jajaran Direksi PT. Cipta Megaswara Televisi (TVPlus) : Jajaran Komisaris Presiden Komisaris
: Prof. Suryadi HS.,SSi.,MMSI
Komisaris
: Prof. Suryadi HS.,SSi.,MMSI
Jajaran Direktur Presiden Direktur
: Benny Sumarwoto
Direktur Program dan Produksi
: Joko Santoso HP
Direktu Sales dan Marketing
: Herbert M.P Bako
Direktur Keuangan
: Mochammad Anwar S
Direktur Tekhnik
: Bambang Setiawan
46
4.1.4 Struktur Organisasi TVPlus
DIREKTUR PROGRAM DAN PRODUKSI
SEKRETARIS
PRODUSER ENTERTAINMENT
ASISTEN PRODUSER
KEUANGAN
PRODUSER INFOTAINMENT
ASISTEN PRODUSER
CREATIVE
CREATIVE
CREATIVE
REPORTER
PRODUSER FEATURE DAN DOKUMENTER
PRODUSER BISNIS DAN OLAHRAGA
ASISTEN PRODUSER
ASISTEN PRODUSER
CREATIVE
CREATIVE
CREATIVE
CREATIVE
ALL SUPPORTING DIVISION KAMERAMEN,LIGHTING,SET BUILDER,DESIGN.DAN WARDROBE BERIKUT STYLISH,MAKE UP,DAN TALENT COORDINATOR.
47
EKSEKUTIF PRODUSER
MANAGER PRODUKSI
Gambar 4.2 Bagan Struktur Perusahaan
EKSEKUTIF PRODUSER
48 4.1.5 Struktur Departemen Produksi
MANAGER PRODUKSI RIO PRANADITYA
EKSEKUTIF PRODUSER ROBBY MILANA
PRODUSER UDJO
CREATIVE DANNY RAMDHANI
CREATIVE TINA
Gambar 4.3 Bagan Struktur Departemen
49 4.1.6 Teknologi Sejak didirikan TVPlus telah dirancang untuk beroperasi dengan teknologi digital penuh, dari tahap pra produksi untuk mengirim tahap produksi dan di udara. Tetapi karena sistem siaran Indonesia masih dalam mode analog, output digital dikonversi menjadi analog. Namun demikian, pemirsa TVPlus dapat menikmati jelas dan tajam gambar audio visual. Di masa depan, ketika sistem siaran di Indonesia bergeser ke digital, TVPlus hanya perlu memodifikasi pemancar nya. Selain output yang lebih baik, teknologi digital menyediakan proses kerja lebih efisien dan efektif. Peran kaset video menjadi tidak signifikan karena semua bahan produksi mengalir dari satu server komputer ke komputer lain melalui jaringan kabel optik melekat pada seluruh bangunan. Semua studio yang terintegrasi, sehingga memungkinkan untuk melakukan siaran simultan. 4.1.7 Investasi TVPlus dibangun dengan investasi sebesar Rp 120 miliar. 4.1.8
Visi dan Misi Perusahaan Visi Perusahaan TVPlus
ingin
menjadi stasiun
televisi keluarga
jabodetabek
yang
“taktergantikan”(indispensable) dalama memberikan dan nilai-nilai dan pemgaruh positif kepada masyarakan lokal dan nasional dengan sajian program yang akan menjadi referensi utama dan solusi dari pelnagai permasalahan hidup
Misi Perusahaan TVPlus menyajikan progaram-program yang mendidik,memandu,menghibur dan menyebarluaskan semangat umtuk membangun hari esok yang lebih baik.
4.1.9 Struktur Departemen CUCIMATA TVPlus berada dalam divisi produksi 1. Sehingga struktur departemen produksi 1 ialah sebagai berkut:
50 Manager Produksi adalah pemimpin tertinggi dalam sebuah divisi. Manager Produksi membawahi beberapa eksekutif produser. Eksekutif produser adalah orang yang tepat berada di bawah kepala divisi. Eksekutif produser membawahi beberapa produser dan otomatis membawahi beberapa acara juga. Producer atau produser adalah seseorang yang memimpin seluruh tim produksi agar sesuai dengan tujuan awal konsep yang sudah ditentukan bersama seperti kreatifitas dan administrasi yang sebelumnya sudah di presentasikan kepada kepala produksi Selain itu juga seorang atau tim kreatif berperan sebagai pembuat rundown, script dan juga ikut ke lapangan untuk membantu membuat set sesuai konsep.
4.1.10 Kegiatan Perusahaan TVPlus adalah Stasiun Tv yang telah memproduksi beragam program, dari berita hingga feature show. Dalam periode dari tanggal 14 oktober 2013 hingga 14 januari 2014,TVPlus masih memproduksi acara seperti CUCIMATA,MITRAPlUS,FSJ
(Fakta
Seputar
Jabodetabek),
SO
FANTASTIC,TAMBAH TAU,LEMBARAN KISAH,dan MUSIC ROOM. acara acara tersebut adalah beberapa acara unggulan dari TVPlus yang tayang reguler.
51 4.2
Profil Program CUCIMATA
Gambar 4.4 Logo CUCIMATA Nama Program
: CUCIMATA
Hari
:Jumat dan Minggu
Jam Tayang
: 19,00 – 19.30
Audience
: Golongan A dan golongan B
Genre
: Feature Show
Host
: Ethos Naendro
Program CUCIMATA adalah sebuah program Feature show yang menampilkan acara dengan kemasan yang berbeda dan menghibur. CUCIMATA menampilkan tayangan berupa tempat tujuan-tujuan wisata khususnya
seputar
Jabodetabek.acara
ini
memiliki
konsep
semi
dokumenter,jadi acara ini mempunyai alur cerita yang sedikit santai,apa adanya, tetapi tetap bersifat informatif
52 4.3
Gambaran Umum Informan
4.3.1 Informan 1 Oke, Rio pranaditya atau biasa dipanggil dengan Mas Rio ini merupakan seorang yang menjabat posisi manager produksi di TVPlus. Pria yang berusia 33 tahun ini menjalani pendidikan tingkat tinggi di Institut Teknologi Nasional (ITENAS),Bandung. Lulus pada tahun 2007 dengan mennyandang gelar sarjana dari jurusan desain komunikasi visual,Mas Rio memulai karirnya di bidang advertising di bandung. Pada tahun 2009,Mas Rio memutuskan untuk pindah ke Jakarta, Dan memulai karirnya yang baru di perusahaan yang bernama Taktik Production. Berlatar belakang seringnya kerja sama yang terjalin antara mas Rio dengan salah satu Direksi di stasiun televise TVplus,akhirnya terlibatlah Mas Rio dalam usaha pembangunan stasiun televise tersebut pada awal tahun 2012. Memulai karirnya di TVPlus sebagai Manajer produksi, Posisi itu bertahan hingga sekarang. Mas Rio pun sekarang bertanggung jawab penuh akan jalan produksi beberapa program di TVPlus.
4.3.2 Informan 2 Robby Milana, adalah seorang yang sekarang menjabat posisi sebagai eksekutif produser, mengawali karir di TVplus sebagai Creative di bulan juni thun 2012, Lalu naik jabatan menjadi seorang produser setahun kemudian,Tepatnya pada saat produksi program “CUCIMATA” di derawan ini berlangsung. Pria kelahiran Jakarta 19 juni 1978 ini, mengakhiri pendidikan sarjananya pada tahun 2004 jurusan ilmu social politik. Sekarangpun pria yang sedang merencanakan pernikahannya ini sedang melanjutkan pendidikan tingkat S2nya di bidang komunikasi politik Universitas Muhammadiyah Jakarta.
4.3.3 Informan 3 Danny Ramdhani adalah seorang pria kelahiran Jakarta 7 April 1990, Menyelesaikan kuliahnya di jenjang Diploma 3, Mengambil jurusan Broadcasting di akademi penyiaran universitas Gunadarma. Danny menjadi bagian dari perusahaan TVPlus pada bulan Mei tahun 2013 sebagai creative, dan pada bulan November tahun 2013, Danny menjadi tim dari program “CUCIMATA” di TVPLus.
53 4.3.4 Informan 4 Suryadi adalah seseorang uang memegang kendali pada camera pada program CUCIMATA ini, Lelaki berusia 23 tahun ini bertanggung jawab terhadap proram ini pada bulan desember 2013, Dikarenakan sebelumnya suryadi adalah seorang editor.Tetap pada bulan desember 2013 khususnya sebelum dilaksanakannya produksi di kepulauan derawan, Suryadi memutuskan untuk bertanggung jawab terhadap Kamera, atau menjadi Kamera person.
4.4
Pengetahuan Tentang Program CUICIMATA! Cara Mudah Mencari Tempat Wisata! Kalimat ini Menjadi
andalan dari Ethos Naendro untuk menyapa pemirsa TVPlus. Cuci Mata tak hanya memeberikan destinasi wisata yang biasa saja,Tetapi juga akan membagikan informasi tentang tempat wisat yang unik dan menarik. Konsep memandu yang beda dari yang lain menjadi andalan dari program Cuci Mata. Seiring dengan berkembangnya ide dan penyempurnaan konsep,Cuci Mata melakukan perubahan konsep. Format acara yang berbentuk Feature berubah menjadi dokutravel. Yang tadinya “Memandu” menjadi “menghibur”. Akan tetapi Cuci Mata tidak menghilangkan identitasnya sebagai program wisata yang memandu, Mereka hanya berevolusi menjadi program yang lebih baik dari sebelumnya. Perubahan Konsep yang terjadi jelas memberikan suatu perubahan atau perbedaan dalam banyak hal, Contohnya adalah dalam proses produksi.
“Cuci Mata merupakan sebuah acara wisata yang pada awalnya berformat feature. Pada masa ini Cuci Mata mengambil konsep untuk memandu keluarga Jabodetabek untuk melakukan wisata yang murah dan memberikan alternative lokasi wisata yang selama ini wisata di dalam kota dianggap tidak menarik. Konsep “memandu” yang gua maksud adalah secara audiovisual program Cuci Mata memberikan petunjuk-petunjuk hingga ke hal detil yang
berhubungan
dengan
perjalanan
wisata.
Misalnya
kayak….
transportasi apa yang digunakan jika hendak menuju ke sebuah lokasi wisata, berapa harga transportasi itu, jalur mana yang sebaiknya ditempuh di jalan, berapa harga tiket masuk di lokasi wisata, bagaimana fasilitas lokasi wisata itu, adakah kuliner khas, dan lain-lain. Nah informasi itu kita anggap sebagai hal-hal yang memandu penonton jika hendak menuju ke
54 sebuah lokasi wisata, sekaligus memberikan alternative pada penonton untuk memutuskan kemana mereka akan berwisata. Toh jika dengan harga murah tapi objeknya lumayan bagus, meski cuma di dalam kota penonton bakal tertarik.Nah tapi konsep yang awalnya “memandu” tersebut mulai bergeser setelah pertengah tahun 2013. kalo sebelumnya Cuci Mata formatnya feature, diubah menjadi dokutravel. Dan jika sebelumnya memiliki konsep “memandu”, digeser menjadi “menghibur.” Ini perubahan yang mendasar. Pada konsep kedua ini Cuci Mata lebih menekankan pada gaya host dalam menyampaikan informasi, tampilan visual yang lebih bagus, gaya editing yang keren, dan memiliki plot cerita bukan hanya bagaimana seseorang dari tempat A sampai ke tempat B, tapi juga benar-benar perjalanannya bercerita.” (I1)
Dari keterangan seluruh Informan, mereka menjelaskan bahwa Cuci Mata adalah program wisata yang memprioritaskan destinasi wisata JABODETABEK. Cuci Mata beruaha menjadi program wisata yang bisa dijadikan referensi untuk para pemirsa dalam memilih destinasi wisata yang diinginkan. Merubah mindset para penduduk JABODETABEK yang selama ini mengira bahwa wisata di dalam kota adalah hal yang tidak menarik.
4.5
Konsep Program Program Wisata yang pada awalnya memiliki format Feature,terjadi
perkembangan konsep yang menjadikannya program wisata dengan format dokutravel. Dokutravel memiliki pola persisseperti format documenter, sisi Natural dan “apa adanya” menjadi salah satu senjata utama dari kelebihan format program bergenre seperti ini. Hal ini pun berpengaruh terhadap beberapa factor,seperti factor factor yang menarik perhatian dari peneliti makalah ini.
“Kalo ditanya berbeda atau engga dengan tayangan sejenis, harusnya berbeda. Karena setiap konsep kan memang tidak ada yang baru. Dalam dunia broadcast dikenal istilah ATM, singkatan dari “Amati, Tiru, Modifikasi.” Maksudnya adalah, tidak ada tayangan yang baru, yang orisinil. Semua hasil adaptasi dari tayangan lain yang telah dimodifikasi.
55 Nah modifikasi itulah yang membedakan sebuah tayangan dengan tayangan sejenis. Cuci Mata tentu memiliki perbedaan dengan tayangan wisata dari televisi lain. Konsep dasarnya adalah memandu pemirsa. Di Cuci Mata, semua detil informasi mengenai perjalanan ke sebuah lokasi wisata ditampilkan. Mulai dari transportasinya, jalurnya, harganya, fasilitasnya, dan lain-lain. Informasi-informasi itu ada yang diucapkan oleh host, namun lebih banyak yang dimunculkan secara pop up menggunakan template animasi. Saya rasa ini sangat membedakan Cuci Mata dengan tayangan sejenis, meski perbedaan itu sangat tipis. Oya, Cuci Mata dibagi jadi 4 segmen. Ini kan kita masih ngomongin konsep ya. Nah di segmen 1 itu opening dan perjalanan awal host ke sebuah lokasi. Segmen 2 biasanya host udah sampe lokasi lalu menerangkan gambaran umum mengenai lokasi itu. Gambar-gambar lokasinya dimunculin secara konkret dan rinci. Pada segmen 3 biasanya host menikmati fasilitas yang ada di lokasi. Misalnya episode Paralayang di Bogor, maka host harus terbang menggunakan paralayang. Di segmen 4, host biasanya menikmati kuliner yang ada di lokasi atau yang berdekatan dengan lokasi. Ini referensi juga untuk penonton. Terus di ujung segmen 4 host melakukan closing.” (I2)
Dari keterangan para infoman di atas, Peneliti menyimpulkan bahwa program Cuci Mata masih terus melakukan penyempurnaan Konsep. Program inipun masih terus mencari dan membangun karakternya. Akan tetapi Peneliti juga menyimpulkan, Berdasarkan keterangan dari para informan, bahwa program ini menjadi lebih baik setelah dikemas dalam format dokutravel.
4.6
Tahapan Pra Produksi Tahapan Pra Produksi adalah tahapan dimana semua persiapan
dilakukan, dari meeting untuk membahas konten program, budgeting, ipembuatan rundown, survey dan segala persiapan lainnya yang dibutuhkan. Pada dasarnya pada saat pra produksi semiua tim melakukan persiapanpersiapan secara detail agar program yang akan tayang tidak terjadi kekeliruan di dalamnya atau dengan kata lain bertujuan untuk meminimalisir kesalahan pada saat proses produksi berlangsung.
56 “Prosesnya dimulai dari pra produksi. Di tahap ini saya menyebutnya tahap konsepsi. Diskusi-diskusi konsep, tema, langkah teknis, semua digodok di sini. Biasanya saya mengalokasikan waktu dalam setiap bulan itu selama 3 hari untuk menyelesaikan tahap ini, ditambah dengan proses menghubungi pengelola lokasi yang akan dishooting dan soal perizinan. Setelah tahap ini dianggap beres, kami masuk ke tahap produksi.” (I2)
Pada saat proses Pra Produksi tentu saja pembuatan rundown program sangat penting, dimana rundown tersebut berisikan konten program secara detail dan berisikan segala sesuatu seperti shooting list dan table time code. Hal ini dipersiapkan bertujuan agar pada saat produksi kita bisa meminimalisir kesalahan sekecil mungkin. Karena satu dan lain hal, tingkat ke-efisiensi-an yang tinggi diutamakan di program ini.
“kalo proses produksinya mah gak beda sama tv laen,ada pra,produksi,sama pasca…tapi ya emang paling ribet di pra sih…soalnya kan pas ribet ribetnya pencarian data,terus survey,bikin Plot atau itinerary,rundown,schedule …….. soalnya kan kadang kadang destinasinya bisa jauh tuh…..nah kalo pas produksi kan udah tinggal eksekusi aja ngikutin plot sama script,shooting day kita pake 2 kamera,satu buat master yang satu lagi buat cover dan stock shoot,itu semua kita ambil dengan konsep beauty shoot,makanya pakenya DSLR…di pasca ya ,rough cut,captured video,bikin naskah voice over,take voice over,edit,QC ,terus ya tinggal tunggu tayang aja…..” (I3)
Dari dua informan yang membahas mengenai kegiatan pada saat pra produksi tentu saja dapat disimpulkan bahwa Persiapan pembuatan rundown program dan meeting antara tim produksi sangat dibutuhkan demi kelancaran proses produksi program Cuci Mata.
4.7
Tahapan Produksi Produksi program Cuci Mata,Khususnya di derawan adalah salah satu proses
produksi yang paling menantang. Dikarenakan ini adalah pertama kalinya dilakukan produksi di luar pulau jawa bagai perusahaan yang baru berdiri kurang dari dua tahun ini.
57
“Wah itu salah satu yang keren abis. Hasilnya sangat memuaskan, meski plotnya kurang optimal. Tapi dari segi hasil sangat memuaskan. Kita emang udah on-cam dari pagi di bandara soekarno Hatta,nah inilah menangnya kita gak bawa equipment full set.jadi pada saat kita take itu gak keliatan kayak shooting.jadi bener bener apapun di sekeliling kita,kita usahakan terlihat natural. Oke..kita on cam dari jam 8 pagi,ambil beberapa scene,khususnya opening sampe nunggu boarding.kita
berangkat
jam
9
pagi
sampe
Balikpapan
jam
11siang,karna rutenya kan Jakarta-balikpapan-berau. Abis itu baru lanjut naik mobil ke pelabuhan.kira kira itu kita sampe pelabuhan jam 7 malem.dan kita tetep on-cam,bahkan tidurpun kita rekam haha….kita dikasih waktu 3 hari buat produksi 2 episode.dengan hanya 4 orang yang berangkat.ya kalo dipikirin gak bisanya sih,pasti berat…tapi ya itu efisiensi. Program ini kan Durasinya 30 menit,kepotong commercial break 6 menit. Dibagi dalam 4 segmen. Jadi kira kira satu segmennya itu kita butuh 6 menit sampe 8 menit lah amannya. Keliatannya sebentar emang, Tapi kan lo pasti tau, di lapangan kadang kadang keadaanya berbeda,bisa lancer bisa enggak..oleh karna itu sebenrnya 3 hari itu lumayan mepet..tapi yaa ternyata produksi dengan format dokutravel kayak gini emang ngebuat kita nyaman sih. Tim produksi juga kayaknya ngerasa nyaman dengan format program kayak gini..” (I2)
Menurut para Informan, dapat disimpulkan oleh peneliti bahwa proses produksi program Cuci Mata adalah EFP (Electronic Field Production). Proses produksi seperti ini sangat mendukung dengan konten suatu program wisata. Peneliti menyimpulkan memang ditemukan beberapa hambatan dalam proses produksi tersebut, akan tetapi Tim produksi Cuci Mata bisa menyiasatinya dengan kinerja yang optimal.
4.8
Tahapan Paska Produksi Paska Produksi merupakan tahapan dimana pada saat proses produksi sudah
selesai dilakukan. Biasanya pada tahap ini setiap kru yang bertugas melakukan evaluasi terhadap proses produksi yang sudah dijalani agar mengetahui kesalahan
58 yang telah dilakukan pada saat proses produksi dan dapat diperbaiki untuk episode berikutnya.
“di pasca ya ,rough cut,captured video,bikin naskah voice over,take voice over,edit,QC ,biasanya proses pra ini langsung dilakukan sekelarnya kita abis produksi, kecuali ngedit ya..kalo emangg kita balik kantor gak kemaleman dan host nya masih kuat lanjut,kita langsung kejar take VO..sebenernya untuk VO,kalo kita shooting jauh dari studio di kantor,kita langsung take VO on the spot,pake clip on. Tujuannya biar Hostnya ngomong langsung suasana wisatanya ada di depan matanya jadi lebih natural..tapi kalo emang naskah VO nya belom disiapin sm kita anak kreatif, take VO bisa diambil besokna setelah kita Produksi…terus ya tinggal tunggu tayang aja…..” (I3)
Para Informan menjelaskan bahwa, pada saat paska produksi biasanya Creative langsung membut naskah Voice Over (VO) dan langsung take jika waktunya memungkinkan. Proses rough cut, Pengumpulan VT juga di lakukan di proses paska produksi ini. Dalam tahap ini Creative memegang penuh tanggung jawab untuk kelancaran proses pra produksi.
4.9
Hambatan Selama Produksi Di Derawan Dapat kita bayangkan, Pengalaman pertama produksi di luar pulau jawa pasti
akan menemukan beberapa hambatan. Khususnya dengan sumber daya yang terbatas. Hambatan yang ditemukan inilah yang memacu tim produksi untuk mensiasati hambatan yang mereka temukan.
“Hambatan ya….paling ya itu,ternyata ada beberapa tempat yang ijinnya rada susah dan membutuhkan biaya,karna budget kita minim jadi kita ketahan disitu….kalo dari tekhnis sih hamper gak ada ya,soalnya kita sebagai tim juga produksi ini program sambil berasa liburan aja,mungkin kan karna konsep kita documenter ya,jadi bener bener natural.mungkin terbatasnya kita akan sumber daya itu pengaruh banget sih dilapangan,tapi
59 ya itu ngebuat kita jadi kreatif..akalin aja selama masih bisa di handle sendiri…Alhamdulillah sih lancar” (I3) “Setau gua lancar lancar aja ya,paling budget bengkak sedikit..tapi masih dalam batas wajar lah,apalagi ini first time anak anak ke luar pulau jawa,hasilnya memuaskan kok..kita emang sedikit kewalahan disana karna terbatas SDMnya..tapi karna terbatasnya itu ya anak anak jadi lebih kompak buat produksi,kordinasi juga gak terlalu sulit,semua dari kita yang berangkat gak ada yang Cuma ngerjain satu jobdesk aja..semuanya ngerangkap..semua pegang kamera..semua ambil gambar di saat ada waktu lowong…ngedit pun kita
langsung
disana..kebetulan
kan
campers
kita
emang
editor
dulunya…jadi ya gitu,seru…(I2) Dari tanggapan Informan dapat kita lihat bahwa terdapat hambatan di luar perencanaan yang mereka temukan. Tetapi peneliti menyimpulkan bahwa timcreative dari Cuci Mata dapat mensiasati hambatan yang ditemukan. Terbatasnya sunber daya manusia yang bertugas membuat tim creative dari Cuci Mata bekerja lebih keras dari biasanya.
4.10
Perbedaan proses Produksi Dengan diputuskannya akan dilakukan produksi di luar pulau jawa
(Derawan), Pastinya akan ada perbedaan yang signifikan dalam hal produksi. Perbedaan yang terjadi antara produksi di Jabodetabek dan di luar Jabodetabek. Namun Seperti yang kita ketahui dimana program Cuci Mata menjalani strategi produksi seperti program lainnya, yaitu adanya pra produksi, produksi dan paska produksi. Hanya saja karena dalam episode ini Cuci Mata melakukan produksi di luar pulau jawanya yang pertama, Jadi akan dilakukan beberapa langkah guna menghemat atau membuat kinerja tim lebih effisien.
“Pasti. Budget lebih gede. Koordinasi lebih kompleks. Dan waktu lebih banyak. Tapi ketika sebuah destinasi wisata telah diputuskan untuk di angkat, maka strategi untuk mensiasati semua itu bisa saja dilakukan. Ini soal teknis jadinya. Pada awalnya mungkin tim produksi cucimata punya skala gede,kayak campers sendiri,lightnig sendiri,audio sendiri..tapi setelah perubahan konsep,kita juga rada berubah
60 treatmentnya..yang awalnya kita pake 2 kamera broadcast sony NXCAM,sekarang kita pake DSLR karna ngejar beauty shoot,sekarang juga gua selaku produser selalu ngusahain bahwa kerjaan kita harus lebih effisien,nyaranin si danny (creative) buat belajar kamera dan belajar audio,akhirnya diapun bisa megang kamera..campers kita pun tadinya editor,jadi dia udah ngerti gambar gambar apa yang akan memudahkan untuk diedit nantinya..jadi kalo udah kayak gini kalo kita mau produksi di luar
kota
udah
gampang..berangkat
3 termasuk
Hostnya juga
kita
berani..sedangkan SDM yang lain bisa ngejar buat produksi program yang lain..kalo proses effisiensi bisa jalan dengan baik,pengaruhnya kita bisa minimalisir budget,karna itu emang hal yang paling krusial. Kita Juga cari kerjasama dengan pihak kedua, misalnya travel atau penginapan.´(I2)
“ya pasti lah. Tapi yang paling krusial perbedaannya terdapat pada tiga hal, yaitu budget, koordinasi dan waktu produksi. Dari segi budget produksi di luar Jabodetabek udah pasti lebih besar. Dari segi koordinasi lebih kompleks, dan dari segi waktu lebih lama dan lebih ketat. Biasanya 3 hal ini yang menjadi pertimbangan perusahaan. Ibaratnya gini, Kalo produksi di Bromo nilai jualnya sama dengan produksi di Setu Babakan, kenapa harus ke Bromo. Karena itu jika ingin produksi ke luar Jabodetabek sudah mesti ada kalkulasi bahwa nilai julanya harus lebih besar.(I1)
Dari keterangan para Informan, sangat terlihat langkah yang dilakukan adalah untuk mensiasati keterbatasan yang perusahaan ini miliki. Sumber Daya Manusia yang tidak terlalu banyak dan estimasi Budget yang tidak banyak untuk setiap episodenya, Mengharuskan tim produksi dari Cuci Mata berpikir lebih effisien. Peneliti menyimpulkan Hal itu sangat berpengaruh dalam arti yang sangat baik untuk kinerja suatu tim produksi di program manapun.
4.11
Hasil produksi di kepulauan derawan Perubahan yang terjadi pada konsep program dan perubahan pada treatment
tentu berpengaruh pada hasil produksi tersebut. Peneliti akan mencari tau apakah
61 dampak dari effisiensi yang dilakukan membuat program tersebut lebih baik atau buruk. Hal ini mungkin akan berdampak pada proses produksi episode – episode yang berikutnya dan seterusnya. “gini,cucimata episode derawan itu kan cuci mata yang sudah berubah konsep,kalo dibandingkan dengan hasil episode di jabodetabek dengan konsep yang lama,jelas lebih baik…itupun alasan kita merubah konsep,agar tayangan kita setiap episode nya menjadi lebih baik,dimanapun objek wisatanya…tapi dari penilaian pribadi saya, Cucimata episode derawan ini adalah salah satu episode Cuci mata yang paling baik diantara episode yang lain…plot ceritany jelas, Informasi yang di jabarkan juga informative…karena saya benar-benar melihat perkembangan program ini dari awal,saya rasa Cucimata salah satu program di TV ini yang paling berhasil ya..mengingat dengan budget produksi yang sedikit dan sumber daya manusia yang terbatas juga..tapi memang dari beberapa pegawai disini memiliki intuisi dalam mengerjakan pekerjaannya…hasil di derawan ini gak keliatan bahwa dikerjain sama sumber daya yang terbatas..good composision..” (I1)
Wah itu salah satu yang keren abis. Hasilnya sangat memuaskan, meski plotnya kurang optimal. Tapi dari segi hasil sangat memuaskan. Kita emang udah oncam dari pagi di bandara soekarno Hatta,nah inilah menangnya kita gak bawa equipment full set.jadi pada saat kita take itu gak keliatan kayak shooting.jadi bener bener apapun di sekeliling kita,kita usahakan terlihat natural. Oke..kita on cam dari jam 8 pagi, ambil beberapa scene,khususnya opening sampe nunggu boarding.kita berangkat jam 9 pagi sampe Balikpapan jam 11siang,karna rutenya kan Jakartabalikpapan-berau. Abis itu baru lanjut naik mobil ke pelabuhan.kira kira itu kita sampe pelabuhan jam 7 malem.dan kita tetep on-cam,bahkan tidurpun kita rekam haha….kita dikasih waktu 3 hari buat produksi 2 episode.dengan hanya 4 orang yang berangkat.ya kalo dipikirin gak bisanya sih,pasti berat…tapi ya itu efisiensi. Program ini kan Durasinya 30 menit,kepotong commercial break 6 menit. Dibagi dalam 4 segmen. Jadi kira kira satu segmennya itu kita butuh 6 menit sampe 8 menit lah amannya. Keliatannya sebentar emang, Tapi kan lo pasti tau, di lapangan kadang kadang keadaanya berbeda,bisa lancer bisa enggak..oleh karna itu sebenrnya 3 hari itu lumayan mepet..tapi yaa ternyata produksi dengan format dokutravel kayak gini emang ngebuat kita nyaman sih. Tim produksi juga kayaknya ngerasa nyaman dengan format program kayak gini..(I2)
62
Dari keterang para informan di atas ternyata tim cucimata memberikan hasil yang memuaskan. Proses produksi yang berjalan sesuai dengan plot yang di buat oleh tim creative. Peneliti menyimpulkan, Hasil baik yang dibawa setelah produksi di derawan ini bisa di applikasikan dalam proses produksi episode setelah ini.
4.12
Peningkatan Kualitas Dengan dilakukannya perubahan konsep karena didasari suatu alasan yang
kuat, Peneliti menyimpulkan bahwa salah satu tujuannya program “CUCIMATA” melakukan perubhan konsep bertujuan untuk meningkatkan kualitas program tersebut dilihat dari berbagai aspek.
“Cuci Mata merupakan sebuah acara wisata yang pada awalnya berformat feature. Pada masa ini Cuci Mata mengambil konsep untuk memandu keluarga Jabodetabek untuk melakukan wisata yang murah dan memberikan alternative lokasi wisata yang selama ini wisata di dalam kota dianggap tidak menarik. Konsep “memandu” yang gua maksud adalah secara audio-visual program Cuci Mata memberikan petunjukpetunjuk hingga ke hal detil yang berhubungan dengan perjalanan wisata. Misalnya kayak…. transportasi apa yang digunakan jika hendak menuju ke sebuah lokasi wisata, berapa harga transportasi itu, jalur mana yang sebaiknya ditempuh di jalan, berapa harga tiket masuk di lokasi wisata, bagaimana fasilitas lokasi wisata itu, adakah kuliner khas, dan lain-lain. Nah informasi itu kita anggap sebagai hal-hal yang memandu penonton jika hendak menuju ke sebuah lokasi wisata, sekaligus memberikan alternative pada penonton untuk memutuskan kemana mereka akan berwisata. Toh jika dengan harga murah tapi objeknya lumayan bagus, meski cuma di dalam kota penonton bakal tertarik.Nah tapi konsep yang awalnya “memandu” tersebut mulai bergeser setelah pertengah tahun 2013. kalo sebelumnya Cuci Mata formatnya feature, diubah menjadi dokutravel. Dan jika sebelumnya memiliki konsep “memandu”, digeser menjadi “menghibur.” Ini perubahan yang mendasar. Pada konsep kedua ini Cuci Mata lebih
63 menekankan pada gaya host dalam menyampaikan informasi, tampilan visual yang lebih bagus, gaya editing yang keren, dan memiliki plot cerita bukan hanya bagaimana seseorang dari tempat A sampai ke tempat B, tapi juga benar-benar perjalanannya bercerita. Mirip dengan gaya penyajian “Jalan-Jalan Men” yang tayang di Youtube……proses krusialnya jadi lebih ke post-pro jadinya.”(I1) Ya kalau dibilang mempengaruhi, ya pasti mempengaruhi lah sedikit banyak, apalagi kamera yang dipake sekarang, kamera DSLR butuh lensa yang bisa diubahubah sesuai kondisi. Kita ga selalu sedia setiap tipe lensa, jadi kadang-kadang gambar juga ada yang ga dapet karena ga ada lensa yang bisa cover itu. Tapi untungnya kameraman kita juga cekatan, jadi hal itu bisa kita minimalisir.tapi kalo membandingkan gambar yang didapet dengan konsep sekarng dengan yang dulu..yang kita liat ini malah terjadi peningkatan ya..gambar gambarnya lebih menarik dan gak monoton kayak dulu pas konsepnya feature..(I3)
Berdasarkan
keterangan
dari
para
informan
di
atas,
Peneliti
menyimpulkan bahwa strategi yang dilakukan oleh tim produksi “CUCIMATA” membuahkan hasil yang baik. Program ini ber evolusi menjadi program yang lebih baik dari sebelumnya. Lebih bagus dari segi visual, dan lebih menghibur dari segi creative. Dalam hal ini peneliti menyimpulkan bahwa strategi yang dilakukan oleh tim produki “CUCIMATA” tepat pada sasaran dan tujuannya. 4.13 Alasan dipilihnya Derawan Tentu ada pertimvangan tersendiri bsgi suatu tim produksi program wisata untuk menentukan destinasi wisata yang akan dituju, Hal ini pun serupa dengan yang terjadi di dapur produksi tim “CUCIMATA”/ Dengan mengingat bahwa penelitian ini adalah tentang pertama kalinya dilakukan proses produksi di luar pulau jawa bagi program “CUCIMATA” ini,peneliti menyimpulkan bahwa hal ini menjadi hal yang krusial untuk diperbincangkan.
“: Awalnya ini ide muncul dari anak kreatif,mereka ngajuin proposal pergi ke derawan..setelah survey by internet gua coba ngeyakinin mereka apa siap mereka ke Kalimantan,soalnya dengan kondisi
64 perusahaan yang minim budget produksi kita gak mungkin siap ngeberangkatin tim yang banyak,tapi dengan perbincangan yang panjang dan mereka bisa ngeyakinin ke gua selaku produser,akhirnya gua bawa ide ini ke atasan,ternyata di approve..akhirnya mereka berangkat,tapi gua pribadi juga sangat setuju dengan ide ke derawan ini,karna gua juga berpikir Cucimata dengan konsep yang baru ini perlu ada satu episode yang beda dari episode kita yang lain… Derawan merupakan sebuah destinasi wisata yang keren, sangat keren, tapi belum terekspose secara optimal. Di Indonesia selalu Bali dan Bali yang terekspose. Seakan-akan destinasi lain dianaktirikan. Bukan saya tidak suka dengan hal itu. Tapi alangkah sayangnya jika destinasi lain yang tak kalah kerennya tidak diangkat juga. Itu alasan pertama. Alasan kedua adalah Cuci Mata ingin menampilkan objek yang berbeda dari objek lain yang pernah diangkat sebelumnya, yang memiliki kesan “just urban.” Sekalipun ada wisata alam, tapi kesan urbannya sangat kental. Misalnya Setu Babakan atau Curug Cilember. Lokasi-lokasi itu sudah tertanam di benak pemirsa sebagai lokasi pinggir Jakarta. Kualitas alamnya tentu berbeda dengan Derawan. Lihat saja tampilan langitnya yang biru dan terasa pendek. Keren banget. Mana ada tampilan langit demikian di Jabodetabek…..”(I2) “Jadi awalnya idenya dari Host kita si Ethos,dia cerita cerita katanya mau pergi ke derawan….awalnya itu emang gak ada di rencana produksi kita,mmmm…..karna kita pikir pikir sekalian aja kita produksi kesana,apalagi si Ethos bakal pergi sama beberapa temennya,kita anak anak kreatif mikir ini bisa dijadiin episode yang paling beda nih…jadi kita ajuin aja ke produser nih rencana…eh ternyata di ACC…Selain itu juga siapa sih yang gak tau derawan,dia kan terkenal banget tuh kalo lautnya eksotis,terus airnya bening banget apalagi disana juga ada yang namanya pulau kakaban yang ada stingless jellyfish-nya..selain emang kita penasaran belom pernah ada yang kesana,menurut gua program wisata di stasiun TV manapun harus punya liputan ke derawan…(I3)
65 “Karena emang buat kita kepulauan derawan adalah salah tempat wisata yang bagus banget, dan kita pengen angkat keindahannya, dan belum banyak orang yang tau akses kesana tuh gimana, naik apa, ada apa aja sih di derawan, derawan tuh bentuknya gimana sih, itu jarang yang tau makanya pengen kita angkat banget dan kalau buat gue pribadi sih, karena emang tempatnya udah bagus, jadi ngambil gambarnya juga bisa lebih eksploratif, ga ngebosenin anglenya.” (I4) Dengan berdasarkan keterangan dari para informan di atas, peneliti menyimpulkan bahwa alasan dipilihnya kepulauan derawan ini karena CUCIMATA ingin menampilkan objek yang sangat berbeda dari objek objek wisata yang biasanya mereka liput. Tim CUCIMATA ingin mengekspose secara optimal salah satu kekayaan yag dimiliki oleh negeri ini melalu media TV local sehingga informasi ini mampu dinikmati oleh para pemirsa di area local.
4.14
Kordinasi team Demi terciptanya suasan produksi yang nyaman dan lancernya proses
produksi tersebut, jelas sangat dibutuhkan komunikasi yang baik antar sesame team yang bertugas. Karena hal ini akan menentukan hasil yang mereka peroleh di lapangan.
“Kita ambil contoh ke Derawan ya. Begini, team yang berangkat kesana terdiri dari Produser, Kreatif, Kameramen, dan Lightingman. Nah ini yang incharge adalah Produser. Untuk dilapangan semua kebutuhan koordinasi dipegang Produser. Sementara untuk koordinasi ke TVPlus dilakukan oleh Produser dengan beberapa pihak terkait. Misalnya soal keuangan Produser berkoordinasi dengan Manager Keuangan secara langsung via telephone. Jika ada masalah dengan Kameramen, Produser dapat berkoordinasi dengan Koordinator Kamera via telephone. Begitu seterusnya. Sebelum berangkan memang harus ada briefing dari pihak-pihak terkait dan mengambil kesepakatan saat itu juga. Sehingga ketika team berangkat semua sudah ready and coordinated.Nah tapi…Karena alesan budget tadi itu yang gua sebutin,gua sengaja ngirim orang yang multitasking,contohnya,creative nya gua kirim yang bisa megang kamera juga, terus kameramennya gua kirim yang
66 bisa ngedit juga jadi disana bisa sambil rough cut sekalian,biar efisien aja. Lighting man juga gak gua kirim yang biasa megang lighting,sekalian aja biar dipegang sama kreatif dan kameramennya.logistik juga gak full set kita bawa,karna itu suasananya laut dan lagi musim panas jadi kita bener bener bergantung sama penerangan alami aja.jadi khususnya emang buat derawan ini kita rada ngakalin siasatnya gimana biar se efisien mungkin tapi hasinya bisa bagus. Tapi ya itu tadi kalo
diliat
dari
segi
bisnis
dan
daya
jualnya,kita
masih
kegedean
pengeluarannya….tapi sebenernya pengalaman derawan jadi ngajarin anak anak disini sih khususnya dari tim produksi,bahwa produksi sebenernya gak usah heboh heboh banget,yang penting konsep mateng dan orang yang tanggung jawab di dalem program itu mencintai programnya..kalo udah gitu udah pasti jalan tuh program…”(I1).
“Rapih sih yah, maksudnya miskom juga jarang ga pernah miskom yang sampai fatal gitu, karena emang HT selalu stand by, produser juga selalu buru buru kasih kabar kalau ada perubahan run down atau mesti re-take, mungkin karena ini shooting diluar pertama kali yah buat kita, jadi koordinasi tim lebih intense, lebih hati-hati sih jadinya..”(I4) “karna terbatasnya itu ya anak anak jadi lebih kompak buat produksi,kordinasi juga gak terlalu sulit,semua dari kita yang berangkat gak ada yang Cuma ngerjain satu jobdesk aja..semuanya ngerangkap..semua pegang kamera..semua ambil gambar di saat ada waktu lowong…ngedit pun kita langsung disana..kebetulan kan campers kita emang editor dulunya…jadi ya gitu,seru…(I2) Berdasarkan
keterangan
dari
para
informan
diatas,
Peneliti
menyimpulkan bahwa system kordinasi yang terjadi memang sedikit lebih complex dibandingkan produksi di dalam kota atau Jabodetabek. Tetapi dengan sedikitnya sumber daya yang diberangkatkan ke kepulauan derawan jelas lebih memudahkan tim produksi untuk menyatukan tujuan dan
67 menjalankan tugas mereke masing masing. Hal inipun yang memberikan dampak yang sangat baik terhadap hasil produksi di kepulauan derawan.
4.15 Segi Tekhnis Dilakukannya proses produksi di luar pulau jaw auntuk yang pertamak kalinya bagu tim CUCIMATA, terlihat perbedaan yang terjadi khususnya dari segi tekhnis. Dan perbedaan tersebut adalah sebagai berikut.
“oke..yang pertama sudah pasti dari tekhnik pengambilan gambar,format feature yang sangat text book tidak akan lagi ditemukan di konsep yang baru ini,hal ini sudah pasti sangat berbeda dari segi tekhnis karena jenis kamera yang kita gunakan pun berbeda..yang kedua dari sisi creative,kita menyarankan kepada creative untuk selalu membuat plot cerita di setiap episodenya,bukan hanya seperti program wisata yang bersifat feature seperti biasanya..hal inioun berpengaruh kepada proses produksinya,mungkin contohnya,setiap episode cucimata itu seperti film pendek,jadi ada beberapa gimic atau scenario yang harus kita terapkan,akan tetapi harus terlihat sangat natural…yang terakhir pada tahap editing,di tahap ini kita sangat menghimbau para editor untuk meberikan ide ide kreatif yang mereka miliki..seperti yang saya bilang di awal tadi..konsep kita berubah menjadi menghibur…oleh karena itu di proses editing yang jrusial ini kita membuat finishing dari program ini menjadi lebih menarik lagi…(I1)
“Peralatan shooting sih yang paling berubah, kamera, karena pas feature kita pakai kamera standard broadcast, kalau doku travel kitakan pakai dslr. Jadi karena kameranya berubah otomatis teknik ngambil gambarnya juga berubah, kalau pakai NX kan gambarnya gitu gitu aja, wide, long shot, medium terus close up, gitu-gitu aja. Kalau pakai dslr kan kita bisa lebih eksplor, bisa mainin depth, jadi gambarnya lebih variatif karena bisa ngambil beauty shot kan. Bokeh bokeh gitu. Dan tambahannya kita ada go pro buat nambahain variasi gambar. Kalau perubahan lain lagi yang signifikan tuh dari editing yah, biasanyakan monoton banget editingannya, sekarang lebih hip.(I4)
68
Pada saat masih berformat feature, konsepnya kan script base dan directing base. Sementara pada dokutravel plot base dan lebih natural. Maka perbedaan dari segi teknisnya terlihat pada gaya shooting dan pengolahan konsep creative. Pada gaya shooting, host dibiarkan lebih leluasa mengeksplor kreativitasnya, yang penting berjalan sesuai plot dan tidak menyentuh SARA-porno. Dari segi konsep creative, biasanya creative bikin naskah terlebih dulu baru shooting, kini sebaliknya.(I2) Berdasarkan keterangan dari para informan diatas, peneliti menyimpulkan bahwa dari segi tekhnis terlihat banyak perbedaan. Hal yang paling signifikan adalah perbedaan dari segi alat dan tekhnik pengambilan gambar.Melihat dari sudut pandang objek wisatanya, Peneliti menyimpulkan bahwa perbedaan yang terjadi dari segi tekhnis tersebut sangat mendukung lancarnya proses produksi tersebut.
69