BAB 4 HASIL dan ANALISIS PENELITIAN
4.1 Identifikasi Masalah dan Penetapan Target 4.1.1 Identifikasi Masalah (Problem Identification) Dalam proses identifikasi masalah yang pertama adalah menemukan persoalan, dan tugas yang kedua adalah memilih persoalan dari banyak alternatif persoalan yang telah ditemukan. Salah satu metode yang dipakai untuk menemukan persoalan adalah melalui brainstorming. Berikut ini hasil identifikasi masalah yang diperoleh melalui
brainstorming dapat dilihat pada tabel dibawah ini : Tabel 4.1 Hasil Brainstorming Identifikasi Masalah No. 1 2 3 4 5 6
Pernyataan / Ide / Permasalahan Keluhan produk Peugeot Minimnya prospek
Product competitor Kurang motivasi Tidak disiplin Kemampuan menjual (Competency)
Pencetus Syarief Niko Bayu Bambang Hanfi David
Sumber : Hasil analisis pengolahan data-2006 Dari hasil brainstorming, ada 3 besar masalah yang dipilih untuk dicarikan datanya dan dianalisis, yaitu : Minimnya prospek, Kemampuan menjual (Competency), dan Tidak disiplin. Berikut ini tabel masalah yang dipilih dari hasil brainstorming : Tabel 4.2 Masalah yang dipilih No. 1 2 3
Pernyataan / Ide / Permasalahan Minimnya prospek Tidak disiplin Kemampuan menjual (Competency)
Sumber : Hasil analisis pengolahan data-2006
Pencetus Niko Hanafi David
Setelah permasalahan yang ada dikumpulkan, perlu dicarikan prioritas agar tim dapat menyelesaikan masalahnya satu per satu berdasarkan skala kepentingan yang mengarah pada efektivitas dan efisiensi baik dari segi waktu, biaya, dan material. Oleh karena itu, tim perlu mengumpulkan data, menganalisisnya dan memutuskannya dengan benar dan tepat. Salah satu alat yang dipakai untuk mengumpulkan data tersebut adalah melalui checksheet, dan salah satu teknik yang digunakan untuk menganalisisnya adalah melalui stratifikasi. Kemudian untuk memutuskan masalah yang akan dicarikan perbaikannya dapat dilihat dari hasil persentase stratifikasi. Berikut ini hasil checksheet yang didapat dari analisis pengolahan data perusahaan :
1. Data Prospek bulan September – November 2005 Tabel 4.3 Data Prospek bulan September – November 2005
No.
Bulan
Jumlah Kunjungan
Prospek
Tidak Prospek
Prosentase Penyimpangan (TP)
1 2 3
Sept-05 Okt-05 Nov-05
315 322 302
22 32 20
293 290 282
93.02% 90.06% 93.38%
Sumber : Hasil analisis pengolahan data-2006
2. Data Absensi bulan September – November 2005 Tabel 4.4 Data Absensi bulan September – November 2005
No.
Bulan
Jumlah Hari Kerja
Tepat Waktu
Terlambat
Prosentase Penyimpangan (TH)
1 2 3
Sept-05 Okt-05 Nov-05
150 156 132
106 108 90
44 48 42
29.33% 30.76% 31.81%
Sumber : Hasil analisis pengolahan data-2006
3. Data Competency bulan September – November 2005 Tabel 4.5 Data Competency bulan September – November 2005
No.
Bulan
Prospek
Closing
Loose
Prosentase Penyimpangan (Loose)
1 2 3
Sept-05 Okt-05 Nov-05
22 32 20
6 11 4
16 21 16
72.72% 65.62% 80.00%
Sumber : Hasil analisis pengolahan data-2006
Dari hasil check sheet, data tersebut dianalisis melalui stratifikasi. Berikut ini hasil stratifikasi yang didapat dari analisis pengolahan data perusahaan : Tabel 4.6 Hasil 3 Besar Masalah Kode 1 3 2
Masalah Minimnya Prospek
Competency Tidak Disiplin
Sept 93.02
Okt 90.06
Nov 93.38
Rata-rata 92.15
% 47.12
Kum 47.12
72.72 29.33 Jumlah
65.62 30.76
80 31.81
72.78 30.63 195.56
37.22 15.66 100
84.34 100
Sumber : Hasil analisis pengolahan data-2006
Setelah melihat persentase stratifikasi di atas, dapat dilihat masalah yang paling dominan yaitu masalah minimnya prospek. Oleh sebab, itu Tema dari permasalahan ini yaitu UNTUK MENINGKATKAN PEROLEHAN PROSPEK.
4.1.2 Penetapan Target Perbaikan Setelah masalah dianalisis dan telah ditemukan dengan kepastian yang wajar bahwa masalah minimnya prospek merupakan masalah yang dominan dari masalah lainnya, maka perusahaan membuat penetapan target perbaikan yang terdiri dari unsur-unsur sebagai berikut : •
Specific
: Sasaran harus dinyatakan secara khusus, terfokus dan tidak bias.
•
Measurable
: Ukuran keberhasilan harus dirumuskan dengan jelas.
•
Attainable
: Ukuran keberhasilan harus dapat membuat orang merasa Tertantang, meningkatkan motivasi dan semangat juang.
•
Realististic
: Ukuran keberhasilan harus masuk di akal tetapi masih dapat menjawab tantangan di atas.
•
Timeliness
: Waktu pencapaian harus sudah ditentukan dari awal sebagai acuan keberhasilan.
Berikut ini hasil analisis penetapan target perbaikan yang didasarkan pada data prospek pada tabel data prospek bulan September – November 2005 : Grafik Prospek Prosentase Prospek 20
10 9.94% 6.98% 0
September
6.62% Oktober
November
Gambar 4.1 Grafik Minimnya Prospek Sumber : Hasil analisis pengolahan data-2006
Grafik Target QCC Untuk Meningkatkan Prospek Prosentase Prospek 20
12%
10 8% 0
Maret
10%
April
Mei
Gambar 4.2 Grafik Target QCC Untuk Meningkatkan Prospek Sumber : Hasil analisis pengolahan data-2006 4.2 Analisis Sebab Akibat Dalam menentukan penyebab-penyebab yang menimbulkan masalah, perlu dilakukan brainstorming untuk mempermudah pembuatan diagram fishbone. Berikut ini hasil dari brainstorming penyebab minimnya prospek : Tabel 4.7 Hasil brainstorming Penyebab Minimnya Prospek No. Pernyataan / Ide / Permasalahan 1 Kurang data base 2 Sasaran kanvas kurang tepat 3 Analisa pasar kurang teliti 4 Kurang motivasi 5 Kurang percaya diri 6 Tidak ada planning 7 Kurang training 8 Kurang flayer 9 Skill yang kurang 10 Kurang event pameran 11 Kegiatan kanvas yang tidak terorganisir 12 Tidak disiplin Sumber : Hasil analisis pengolahan data-2006
Pencetus Syarief Niko Bayu Bambang Hanafi David Syarief Niko Bayu Bambang Hanafi David
Dari hasil brainstorming, data tesebut dianalisis melalui diagram fishbone untuk mengetahui faktor-faktor yang menyebabkan timbulnya masalah minimnya prospek.
Berikut ini hasil diagram fishbone
yang didapat dari analisis pengolahan data
perusahaan :
METODE Materi training bagi sales executive yang kurang baik
BAHAN Data base pemakai peugeot
Kurangnya training bagi sales executive Tidak ada planning
Data base sales, service & professional
Analisa pasar kurang teliti Sasaran kanvas kurang tepat Kurang flayer
Skill yang kurang
MINIMNYA PROSPEK Kurang event pameran Tidak disiplin
Kurang showroom event Kurang moving exhibition
ALAT
Kegiatan kanvas kelihatannya tidak terorganisir Apakah training diperlukan? Kurang adanya motivasi dari sales executive
MANUSIA
Gambar 4.3 Diagram Analisa Sebab Akibat Sumber : Hasil analisis pengolahan data-2006 4.3 Pembuktian Hipotesa 4.3.1 Penyebab Dominan Setelah faktor-faktor penyebab minimnya prospek diketahui, maka perlu dicarikan prioritas agar tim dapat menyelesaikan masalah yang menjadi penyebab utama minimnya prospek. Oleh karena itu, tim QCC perlu mengumpulkan data, menganalisisnya dan memutuskannya dengan benar dan tepat. Salah satu alat yang dipakai untuk mengumpulkan data tersebut adalah melalui checksheet, dan salah satu teknik yang digunakan untuk menganalisisnya adalah melalui stratifikasi. Kemudian salah satu alat yang dipakai untuk memutuskannya dengan benar dan tepat adalah
melalui diagram pareto. Berikut ini hasil checksheet
yang didapat dari analisis
pengolahan data perusahaan : 1. Data Kegiatan Training bulan September – November 2005 Tabel 4.8 Data Kegiatan Training bulan September – November 2005
No.
Bulan
Target Training ( hari )
Training
1 2 3
Sept-05 Okt-05 Nov-05
2 2 2
1 2 0
( hari )
Kurang
Training
Prosentase Penyimpangan (KL)
1 0 2
50% 0% 100%
( hari )
Sumber : Hasil analisis pengolahan data-2006 2. Data Absensi bulan September – November 2005 Tabel 4.9 Data Absensi bulan September – November 2005
No.
Bulan
Jumlah Hari Kerja
Tepat Waktu
Terlambat
Prosentase Penyimpangan (TH)
1 2 3
Sept-05 Okt-05 Nov-05
150 156 132
106 108 90
48 44 42
29.33% 30.76% 31.81%
Sumber : Hasil analisis pengolahan data-2006 3. Data Event Pameran bulan September – November 2005 Tabel 4.10 Data Event Pameran bulan September – November 2005
No.
Bulan
Target Pameran ( hari )
Pameran ( hari )
Tidak Pameran ( hari )
Prosentase Penyimpangan (TP)
1 2 3
Sept-05 Okt-05 Nov-05
10 10 10
0 10 10
10 0 0
100% 0% 0%
Sumber : Hasil analisis pengolahan data-2006
Dari hasil check sheet, data tersebut dianalisis melalui stratifikasi. Berikut ini hasil stratifikasi yang didapat dari analisis pengolahan data perusahaan : Tabel 4.11 Penyebab Dominan Minimnya Prospek bulan September – November 2005 Kode 1 3 2
Masalah Kurang Training Kurang Event Pameran Tidak Disiplin
Sept 50 100 29.33 Jumlah
Okt 0 0
Nov 100 0
Rata-rata 50 33.33
% 43.88 29.24
Kum 43.88 73.12
30.76
31.81
30.63 113.96
26.88 100
100
Sumber : Hasil analisis pengolahan data-2006 Dari melihat persentase rata-rata stratifikasi di atas terlihat akar penyebab dominan adalah karena kurang training. Dengan demikian, pelaksanaan perbaikan harus difokuskan pada pelatihan kepada sales executive agar dapat meningkatkan skill
sales executive sehingga dia mempunyai percaya diri dan motivasi yang tinggi dalam berhadapan dengan pelanggan. 4.4 Rencana Kegiatan 4.4.1 Rencana Perbaikan Berikut ini uraian rencana perbaikan pada tabel 4.12 yang meliputi : •
Pokok Bahasan : Akar penyebab yang diambil dari hasil penentuan prioritas dan diputuskan untuk segera diselesaikan.
•
Ide Perbaikan : Ide perbaikan yang direncanakan untuk dilakukan agar akar penyebab dapat segera diselesaikan.
•
Ukuran Keberhasilan : Keampuhan yang akan diperoleh setelah menjalankan ide perbaikan.
•
Waktu Pencapaian : Waktu yang dibutuhkan untuk menjalankan ide solusi sampai memperoleh hasil yang diharapkan.
•
Cara Penerapan : Strategi penerapan yang akan diambil untuk menjalankan ide perbaikan dengan baik.
•
Penaggungjawab : orang yang bertanggung jawab atas jalannya ide perbaikan sampai memperoleh hasil yang diharapkan.
•
Lokasi Penerapan : Tempat dijalankannya ide perbaikan.
•
Biaya penerapan : Biaya yang direncanakan untuk keperluan penerapan ide perbaikan sampai memperoleh hasil yang diharapkan.
Tabel 4.12 Rencana Perbaikan
No.
1.
Akar Penyebab Dominan
What
Why
How
When
Who
Where
How Much
Pokok Bahasan
Ide Perbaikan
Ukuran Keberhasilan
Cara Penerapan
Waktu Pencapaian
PIC
Lokasi
Biaya
Kurang
Training
1. Mereview
1. Meningkatkan skill
1. Memperketat
salesman yang perlu di training monitoring
2.
Tidak Disiplin
absen 2. Membuat laporan daily
sales call
3. Progress
planning
Kurang 3.
Event
Pameran
mingguan 1. Mengadakan display mobil semingu sekali 2. Mengadakan
moving exhibition
salesforce
1. Membuat jadwal training cabang
3 bulan
Arief
Cab. Pluit
Rp. 200.000
1. Meningkatkan disiplin 1. Evaluasi absensi setiap kerja minggu
1 bulan
David
Cab. Pluit
0
2. Menginventarisasikan 2. Cek setiap hari laporan daily sales call jumlah prospek
1 bulan
Arief
Cab. Pluit
0
3. Kerja lebih terarah dan efektif
3. Setiap Sabtu membuat planning mingguan
1 bulan
Arief
Cab. Pluit
Rp. 22.000
1. Meningkatkan jumlah prospek
1. Setiap Sabtu / Minggu sudah ada tempat untuk display mobil 2. Sebelumnya sudah ditentukan area untuk
1 bulan
Syarief
Cab. Pluit
1 bulan
Niko
Cab. Pluit
2. meningkatkan jumlah prospek
seminggu sekali Sumber : Hasil analisis pengolahan data-2006
moving exhibition
Rp. 200.000 Rp. 300.000
4.5 Pelaksanaan 4.5.1 Laporan perbaikan Laporan perbaikan yang telah dijalankan, meliputi : •
Bagaimana ide perbaikan yang dijalankan?
•
Kapan ide perbaikan dijalankan dan kapan berakhirnya?
•
Siapa yang terlibat dalam pelaksanaan ide perbaikan?
•
Hasil apa yang diperoleh selama dan setelah ide perbaikan dijalankan?
•
Berapa biaya yang dikeluarkan untuk menjalankan ide perbaikan tersebut?
•
Penjelasan semua hal yang dialami pada saat menjalankan rencana perbaikan, termasuk apabila terjadi perubahan rencana perbaikan.
Hasil dari pelaksanaan laporan perbaikan ditunjukan pada tabel 4.13 berikut :
Tabel 4.13 Laporan Perbaikan
No.
1.
2.
Akar Penyebab dominan
Kurang
Bagaimana perbaikan dijalankan
1. Mereview salesman yang perlu di
1. Setiap Jumat jam 08 s/d jam 10 perusahaan mengadakan Role Play untuk training Product Knowledge dan Salesmanship bersama-sama
(What)
training
Training
Tidak Disiplin
Kurang 3.
Perbaikan
Event
Pameran
(How)
Kapan perbaikan dijalankan
(When)
Mulai bulan Maret s/d Mei 2006
1. Memperketat monitoring absen
1. Absen di check oleh supervisior setiap sabtu
Mulai 1 Maret 2006
2. Membuat laporan
2. Laporan daily sales call diperiksa oleh supervisior setiap hari
Mulai 1 Maret 2006
3. Progress planning mingguan
3. Setiap Sabtu berkumpul untuk membuat planning Mingguan bersama
Mulai 1 Maret 2006
1. Mengadakan display mobil seminggu sekali
1. Sales executive mencari tempat yang potensial untuk mengadakan display mobil
daily sales call
2. Sales executive sebelumnya sudah menentukan area untuk moving, dan melakukan nya bersama satu tim untuk menyisir seluruh area yang potensial
Sumber : Hasil analisis pengolahan data-2006
Siapa yang terlibat dalam pelaksanaan perbaikan (Who) PIC : Arief David, Syarief, Hanafi, Niko, Bambang, Bayu PIC : Arief Arief, Syarief, Hanafi, Niko, Bambang, Bayu PIC : Arief David, Syarief, Hanafi, Niko, Bambang, Bayu
Hasil yang diperoleh selama dan setelah perbaikan dijalankan
(Why)
1. Pengetahuan sales tentang Product Knowledge dan Salesmanship semakin meningkat 2. Setiap ada masalah antara sales dengan customer, tim sales executive bisa saling memberikan solusi atau masukan 1. Disiplin kerja meningkat
2. Supervisior dan salesman dapat menginventarisasi prospekprospek untuk ditindak lanjuti
PIC : Arief David, Syarief, Hanafi, Niko, Bambang, Bayu
3. Kerja lebih terarah dan efektif karena sudah ada planning kerja harian
Mulai 1 Maret 2006
PIC : Syarief Hanafi, Niko, Bambang, Bayu
1. Memperoleh prospek jangka pendek dan jangka panjang
Mulai 1 Maret 2006
PIC : Bambang Arief, David, Syarief, Hanafi, Niko, Bayu
2. Meningkatkan jumlah prospek dan mengetahui segmen pasar
Biaya
(How Much)
0
0
0
0
Rp. 200.000
Rp. 300.000
4.6 Cek Hasil dan Laporan Hasil Perbaikan 4.6.1 Evaluasi Hasil Perbaikan Kegiatan QCC dinyatakan selesai apabila mencapai target (sasaran) yang telah dibuat oleh tim QCC sendiri pada langkah 1. Walaupun tim berhasil melakukan perubahan dan perbaikan yang nyata, tetapi belum mencapai sararannya, maka tim QCC harus melakukan pemeriksaan dan analisis ulang dan memperbaikinya kembali. Selain membandingkan hasil dengan sasaran, tim QCC juga harus melakukan perbandingan antara : •
Keadaan sebelum, selama dan sesudah QCC melalui perbandingan grafik batang.
•
Proses kerja sebelum dan sesudah QCC.
•
Implikasi
hasil
terhadap
QSDMP
(Quality,
Safety,
Delivery,
Moral,
Productivity). •
Perkembangan data dari sebelum sampai dengan keadaan data terakhir.
Setelah perbaikan dijalankan selama 3 bulan, maka dapat dilihat hasil dari perbaikan pada tabel 4.14 berikut : Tabel 4.14 Hasil Perbaikan Setelah QCC
No.
Bulan
Jumlah Kunjungan
Prospek
Tidak Prospek
Prosentase Penyimpangan (TP)
1 2 3
Maret-06 April-06 Mei-06
341 292 323
35 28 48
306 264 284
89.74% 90.41% 85.14%
Sumber : Hasil pengolahan data-2006 Berdasarkan data hasil perbaikan setelah QCC, maka perbandingan prosentase perolehan prospek sebelum QCC dengan setelah QCC dapat ditunjukan pada gambar 4.4 berikut :
Berikut ini gambar grafik batang hasil dari penelitian : Target QCC
Sebelum QCC
Setelah QCC
120
120
120
100
100
100
80
80
80
92.15
40 20 6.62
88
90
60
40
40
20
20
7.85
8
10
12
10 Rata-rata
Rata-rata
November
Oktober
September
0
Mei
9.94
90
April
6.98
92
Maret
0
60
0
89.74
90.41
85.14
88.43
10.26
9.59
14.86
11.57 Rata-rata
93.38
Mei
90.06
April
93.02
Maret
60
Gambar 4.4 Hasil Penelitian Ket :
Prospek Tidak Prospek
Sumber : Hasil analisis pengolahan data-2006 KESIMPULAN : •
Target prosentase perolehan prospek setelah QCC secara rata-rata sudah tercapai.
•
Perbandingan prosentase perolehan prospek sebelum QCC dengan setelah QCC mengalami peningkatan.
4.6.2 Laporan Hasil Penelitian 4.6.2.1 Proses Kerja Sebelum QCC 1. Membuat Laporan daily sales call. 2. Membahas laporan daily sales call dengan Supervisior. 3. Membahas masalah (sharing) dengan Supervisior. 4. Merencanakan moving dan display mobil. 4.6.2.2 Proses Kerja Sesudah QCC 1. Membuat laporan daily sales call dan harus dikumpulkan di pagi hari setiap hari. 2. Membahas laporan daily sales call dengan Supervisior. 3. Membahas masalah (sharing) dengan Supervisior. 4. Membuat planning harian salesman dan melaporkannya kepada Supervisior. 5. Merencanakan dan melaksanakan moving exhibition dan display mobil 1 kali dalam seminggu. 6. Setiap hari jumat mengadakan Role Play untuk training Product Knowledge dan Salesmanship bersama-sama. 7. Setiap hari sabtu membuat planning mingguan tim sales bersama-sama. 4.6.2.3 Perubahan Yang Terjadi 1. Disiplin dan pola kerja sales executive menjadi lebih baik. 2. Setiap masalah yang dihadapi salesman dapat dipecahkan bersama-sama. 3. Salesman mempunyai planning kerja sehingga kerja lebih terarah dan efektif. 4. Kegiatan moving exhibition dan display mobil dapat dijalankan dengan teratur dan baik. 5. Pengetahuan sales tentang product knowledge dan salesmanship semakin meningkat. 6. Planning kerja tim dapat berjalan dengan baik.
4.6.3 Laporan Implikasi Hasil Penelitian Terhadap QCDSMP 4.6.3.1 Implikasi Terhadap Kualitas (Q) 1. Analisa prospek lebih tajam sesuai dengan N.A.M (Need, Authority, Money). 2. Cara kerja lebih terarah dan efektif karena disesuai dengan planning kerja. 3. Disiplin kerja dan competency meningkat. 4.6.3.2 Implikasi Terhadap Biaya (C) 1. Pengeluaran biaya operasional sales executive menjadi lebih efektif dan efisien. 4.6.3.3 Implikasi Terhadap Moral (M) 1. Kepercayaan diri dan motivasi kerja sales executive meningkat. 4.6.3.4 Implikasi Terhadap Produktivitas (P) 1. Produktivitas kerja sales executive meningkat dikarenakan prospek yang didapat mengalami peningkatan setelah diterapkanya QCC. 4.7 Standarisasi Standarisasi diperlukan untuk mencegah timbulnya kembali masalah yang sama dikemudian hari dan untuk meningkatkan Standard Operation Procedures (SOP) yang sudah ada. Setelah standar diterapkan, maka tim QCC memonitoring pelaksanaannya dan sampai terjadinya perubahan standar kembali. Berikut ini standarisasi yang telah dilegalisasi oleh PT ASCO DWIMOBILINDO : 1. Setiap hari jumat mengadakan Role Play untuk training Product Knowledge dan Salesmanship bersama-sama. 2. Absensi di cek oleh Supervisior setiap minggu. 3. Laporan daily sales call diperiksa oleh Supervisior setiap hari. 4. Setiap hari sabtu membuat planning mingguan tim sales executive bersamasama. 5. Mengadakan moving exhibition dan display mobil 1 kali dalam seminggu.