1
BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Laporan laba rugi fiskal Sebagai Dasar penghitungan Pajak Penghasilan Wajib Pajak Badan pada PT. Trillion Glory International
Setiap badan usaha diwajibkan menggunakan pembukuan dalam menghitung pajaknya, dimana wajib pajak diharuskan membuat pembukuan dan laporan rugi laba fiskal setiap akhir tahun pajak, dimana tidak semua penghasilan perlu dihitung kembali guna penghitungan pajak harus dibayar atas kekurangannya pada akhir tahun. Demikian juga dengan biaya yang tidak semuanya dapat dijadikan sebagai pengurang penghasilan bruto.
Berikut Laporan Laba Rugi PT. Trillion Glory International :
2
Tabel 4.1 LAPORAN LABA RUGI UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2009
Keterangan
Laporan Keuangan Komersial
Pendapatan Pendapatan Jasa Konstruksi Pendapatan Bunga Bank
19,853,055,062 14,027,645
Laba/Rugi tahun 2009
19,867,082,707
Koreksi Fiskal
1)
Laporan laba rugi fiskal
14,027,645
19,853,055,062 -
14,027,645
19,853,055,062
Dikurangi Harga Pokok Penjualan Persediaan Awal Material per 01/01/2009 Pembelian Material Persediaan Material Siap Pakai / Jual Persediaan Akhir Material per 31/12/2009 HPP & Pemakaian Material Tahun 2009 : Penghasilan Bruto Per 31/12/2009 Beban Penjualan B.gaji & upah B. Entertainment B.komisi Total Biaya Penjualan Biaya Umum dan Administrasi B Perlengkapan Kantor B Perjalanan Dinas B. Pengiriman B. Pemeliharaan Kendaraan B. Air, Listrik dan Telepon B. Perawatan dan Perbaikan Mesin B. Pemakaian Spare Part B. Keperluan Proyek B. Infrastruktur Tanah B. Penyusutan B. Mobilisasi dan Demobilisasi
15,439,039,000 534,132,888 15,973,171,888 9,412,547,379 6,560,624,509 13,306,458,198 1,075,416,200 39,775,580 6,050,000 1,121,241,780 93,230,260 434,590,164 159,581,854 94,058,248 80,583,500 111,226,080 785,163,696 1,745,159,578 2,183,671,492 811,765,750 733,923,916
B.Rekreasi Pegawai 23,730,000 B. Representasi dan jamuan 30,310,185 B. Publisitas 15,643,050 B. Bunga Bank 2,771,018,617 B. Pemakaian Material Pembantu 1,871,038,207 Total Biaya Umum dan Administrasi 11,958,722,242 Total Biaya Usaha 13,079,964,022 Laba Sebelum Pajak 226,494,176 Pajak Penghasilan 88,565,645 Laba Setelah Pajak Penghasilan 137,928,531 Sumber : Laporan Laba Rugi PT. Trillion Glory International
15,439,039,000 534,132,888 15,973,171,888 9,412,547,379 6,560,624,509 13,306,458,198
2)
10,136,658
3)
46,615,130
4) 5) 6)
23,730,000 6,578,910 2,751,000
1,075,416,200 29,638,922 6,050,000 1,111,105,122 93,230,260 387,975,034 159,581,854 94,058,248 80,583,500 111,226,080 785,163,696 1,745,159,578 2,183,671,492 811,765,750 733,923,916 23,731,275 12,892,050 2,771,018,617 1,871,038,207 11,865,019,557 12,976,124,679 316,305,874 88,565,645 227,740,229
3
Adapun penjelasan dari koreksi fiskal menurut Perusahaan adalah sebagai berikut: 1. Pendapatan Bunga Bank Sejumlah Rp. 14.027.745,- merupakan penghasilan bunga dalam perhitungan taksiran laba kena pajak. 2. Biaya Entertainment a. Daftar nominatif
Rp.
29.638.922
b. Tidak ada daftar nominatif
Rp.
10.136.658
Rp.
39.775.580
Total 3. Biaya Dinas dan Perjalanan
Pada beban perjalanan dinas terdapat pengeluaran yaitu : a. Uang BBM
Rp.
8.500.000
b. Untuk Kepentingan Dinas Direksi •
Tiket Pesawat
Rp.
13.560.000
•
Penginapan Hotel
Rp.
16.755.130
•
Makan dan Minum
Rp.
7.800.000
Rp.
46.615.130
Total 4. Biaya Rekreasi Pegawai •
Biaya seragam kaos
Rp.
4.980.000
•
Biaya rekreasi Dufan
Rp.
18.750.000
Rp.
23.730.000
Total 5. Biaya Representasi dan Jamuan
Atas biaya representasi dan jamuan di dalamnya terdapat sumbangan sejumlah Rp. 6.578.910,-
4
6. Biaya Publisitas Pada akun biaya publisitas didalamnya terdapat biaya pembuatan bingkisan yang diberikan kepada klien-klien berupa : a. Parcel
Rp.
1.350.000
b. Kalender
Rp.
1.401.000
Total
Rp.
2.751.000
B. Analisis Laporan laba rugi fiskal sebagai Dasar Penghitungan Pajak Penghasilan Wajib Pajak Badan pada PT. Trillion Glory International Untuk menjawab rumusan masalah dalam skripsi ini, penulis akan menganalisis laporan keuangan laba rugi fiskal yang telah disusun oleh perusahaan dengan laporan laba rugi fiskal yang disusun penulis.
5
Tabel 4.2 PT. TRILLION GLORY INTERNATIONAL LAPORAN LABA RUGI UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2009 Koreksi Fiskal Keterangan
Laporan Keuangan Komersial
Menurut Perusahaan
Menurut Penulis
Laporan laba rugi fiskal Menurut Perusahaan
Menurut Penulis
Selisih
Pendapatan Pendapatan Jasa Konstruksi Pendapatan Bunga Bank Laba/Rugi tahun 2009
19,853,055,062 14,027,645
19,853,055,062 1)
19,867,082,707
19,853,055,062
(14,027,645)
(14,027,645)
-
-
(14,027,645)
(14,027,645)
19,853,055,062
19,853,055,062
15,439,039,000
15,439,039,000
Dikurangi Harga Pokok Penjualan Persediaan Awal Material Pembelian Material
15,439,039,000 534,132,888
534,132,888
534,132,888
15,973,171,888
15,973,171,888
15,973,171,888
Persediaan Akhir Material
9,412,547,379
9,412,547,379
9,412,547,379
HPP & Pemakaian Material Tahun‘09
6,560,624,509
6,560,624,509
6,560,624,509
13,306,458,198
13,292,430,553
13,292,430,553
1,075,416,200
1,075,416,200
1,075,416,200
29,638,922
29,638,922
Persediaan Material Siap Pakai / Jual
Penghasilan Bruto Per 31/12/2009 Beban Penjualan B.gaji & upah B. Entertainment B.komisi Total Biaya Penjualan
39,775,580
2)
10,136,658
10,136,658
6,050,000
6,050,000
6,050,000
1,121,241,780
1,111,105,122
1,111,105,122
Biaya Umum dan Administrasi B Perlengkapan Kantor
93,230,260
B Perjalanan Dinas
434,590,164
B. Pengiriman
159,581,854
3)
46,615,130
2,500,000
93,230,260
90,730,260
46,615,130
387,975,034
387,975,034
2,500,000
159,581,854
159,581,854
B. Pemeliharaan Kendaraan
94,058,248
47,029,124
94,058,248
47,029,124
47,029,124
B. Air, Listrik dan Telepon
80,583,500
3,793,750
80,583,500
76,789,750
3,793,750
111,226,080
B. Perawatan dan Perbaikan Mesin
111,226,080
111,226,080
B. Pemakaian Spare Part
785,163,696
785,163,696
785,163,696
1,745,159,578
1,741,459,578
B. Keperluan Proyek
1,745,159,578
3,700,000
B. Infrastruktur Tanah
2,183,671,492
2,183,671,492
2,183,671,492
B. Penyusutan
811,765,750
811,765,750
811,765,750
B. Mobilisasi dan Demobilisasi
733,923,916
733,923,916
733,923,916
-
-
B. Rekreasi pegawai
23,730,000
4)
23,730,000
B. Representasi dan jamuan
30,310,185
5)
6,578,910
6,578,910
B. Publisitas
15,643,050
6)
2,751,000
2,751,000
B. Bunga Bank B. Pemakaian Material Pembantu
2,771,018,617
23,730,000
23,731,275
23,731,275
12,892,050
12,892,050
2,771,018,617
2,771,018,617
1,871,038,207
1,871,038,207
1,871,038,207
Total Biaya Umum dan Administrasi
11,944,694,597
11,865,019,557
11,807,996,683
Total Biaya Usaha
13,065,936,377
12,976,124,679
12,919,101,805
240,521,821
316,305,874
373,328,748
88,565,645
88,565,645
91,895,359
151,956,176
227,740,229
281,433,389
Laba Sebelum Pajak Pajak Penghasilan Laba Setelah Pajak Penghasilan
Sumber : Data Diolah
3,700,000
6
Keterangan koreksi fiskal yang dilakukan Penulis adalah sebagai berikut : 1. Pendapatan a. Pendapatan Jasa Konstruksi Pendapatan jasa konstruksi perusahaan selama tahun 2009 sebesar 19.853.055.062,- diperoleh dari tagihan termin masing proyek sesuai dengan progres di lapangan, yang dilakukan perusahaan sudah benar tidak di koreksi karena sudah sesuai dengan peraturan perundangundangan PP No. 138 Tahun 2000 KEP-170/PJ/2002 b. Pendapatan Bunga Bank Pendapatan
bunga
bank
yang
diakui
perusahaan
sebesar
Rp. 14.027.645,- telah dikoreksi oleh perusahaan karena pendapatan bunga bank menurut perundang-undangan perpajakan UU No. 36 Tahun 2008 pasal 4 ayat 2 merupakan pendapatan yang dikenakan pajak penghasilan bersifat final. Koreksi yang telah dilakukan perusahaan telah sesuai dengan perundang-undangan perpajakan. 2. Harga Pokok Penjualan Undang-undang
Pajak
Penghasilan
dalam
penilaian
persediaan
memperkenankan metode first in first out (FIFO method) dan metode biaya rata-rata (Average Cost Method). Sedangkan kebijakan akuntansi PT. Trillion Glory International dalam penilaian persediaan adalah dengan menggunakan metode FIFO. Hal ini telah sesuai dengan Undang-undang PPh, sehingga tidak dilakukan koreksi fiskal.
7
3. Biaya Penjualan a. Biaya Gaji dan Upah Biaya
gaji
dan
upah
yang
diakui
perusahaan
sebesar
Rp. 1.075.416.200,- berdasarkan UU No. 36 Tahun 2008 Pasal 6 (1) huruf a bahwa penghasilan bruto dapat dikurangi dengan biaya untuk mendapatkan, menagih dan memelihara penghasilan. PT. Trillion Glory International tidak melakukan koreksi fiskal atas biaya ini dan pencatatan atas biaya ini sudah sesuai dengan perundang-undangan perpajakan. b. Biaya Entertainment Dalam biaya entertainment sejumlah Rp. 39.775.580,- berdasarkan data perusahaan didalamnya terdapat sejumlah Rp. 10.136.658,- yang tidak terdapat daftar nominatif nya maka dalam hal ini perusahaan melakukan koreksi dan sudah sesuai dengan peraturan perundangundangan SE 27/PJ/86. c. Biaya Komisi Biaya komisi yang diakui perusahaan sebesar Rp. 6.050.000,berdasarkan UU No. 36 Tahun 2008 Pasal 6 ayat (1) huruf a bahwa penghasilan bruto dapat dikurangi dengan biaya untuk mendapatkan, menagih dan memelihara penghasilan. PT. Trillion Glory International tidak melakukan koreksi fiskal atau biaya ini dan pencatatan atas biaya ini sudah sesuai dengan perundang-undangan perpajakan.
8
4. Biaya Umum dan Administrasi a. Beban Perlengkapan Kantor Biaya perlengkapan kantor diakui perusahaan sebesar Rp. 93.230.260,Didalam biaya perlengkapan kantor terdapat pembelian sembako sebesar Rp. 2.500.000,- karena biaya tersebut tidak berhubungan dengan kegiatan usaha perusahaan seharusnya perusahaan melakukan koreksi fiskal menjadi Rp. 90.730.260,-. Hal ini sesuai dengan UU Pajak No. 36 Tahun 2008 Pasal 9 ayat (1) huruf e yaitu kenikmatan dalam bentuk natura tidak dapat dikurangkan dari penghasilan bruto. Perusahaan tidak melakukan koreksi terhadap biaya perlengkapan kantor, hal ini tidak sesuai dengan perundang-undangan perpajakan. b. Biaya Perjalanan Dinas Atas biaya perjalanan dinas sejumlah Rp. 434.590.164,- terdapat sejumlah Rp. 46.615.130,- yang merupakan biaya yang digunakan untuk kepentingan direksi, maka perusahaan melakukan koreksi fiskal positif, menurut penulis koreksi yang dilakukan oleh perusahaan sudah sesuai, karena berdasarkan Undang-undang perpajakan Tahun 2008 Pasal 9 ayat (1) huruf b, biaya yang dibebankan atas dikeluarkan untuk kepentingan pribadi pemegang saham, sekutu atau anggota, merupakan biaya yang tidak boleh dibebankan sebagai biaya. c. Biaya Pengiriman Biaya pengiriman barang yang diakui oleh perusahaan sebesar Rp. 159.581.854,- sesuai dengan pasal 6 ayat (1) UU No. 36 Tahun
9
2008 termasuk biaya untuk mendapatkan, menagih dan memelihara penghasilan sehingga dapat dikurangkan seluruhnya untuk menentukan Penghasilan Kena Pajak. Perusahaan tidak melakukan koreksi fiskal atas biaya ini dan telah dilakukan perusahaan sesuai dengan peraturan perundang-undangan perpajakan. d. Biaya Pemeliharaan Kendaraan Biaya yang diakui perusahaan sebesar Rp. 94.058.248,- biaya ini adalah biaya pemeliharaan kendaraan 2 unit mobil Xenia & 1 unit Mobil Camry. Mobil tersebut juga digunakan kepentingan pribadi direksi. Dalam hal ini perusahaan tidak melakukan koreksi fiskal, dengan demikian apa yang dilakukan perusahaan tidak sesuai dengan perundang-undangan perpajakan. Biaya ini tidak dapat dikurangkan seluruhnya karena menurut KEP 220 tahun 2002 fasilitas kantor yang digunakan untuk kepentingan pribadi biayanya hanya boleh diakui 50%. Jadi perusahaan seharusnya mengkoreksi sebesar Rp. 47.029.124 atas biaya ini. e. Biaya Air, Listrik dan Telepon Pada akun biaya air, listrik dan telepon didalamnya terdapat : a. Air
Rp.
18.856.987
b. Listrik
Rp.
28.946.342
c. Telepon
Rp.
32.780.171
Total
Rp.
80.583.500
10
Atas biaya ini PT. Trillion Glory International tidak melakukan koreksi, namun berdasarkan penelitian penulis atas biaya telepon sebesar Rp. 32.780.171,- didalamnya terdapat biaya pulsa ponsel sebesar Rp. 7.587.500,- berdasarkan KEP No. 220/PJ/2002 biaya tersebut hanya boleh dikurangkan sebanyak 50% dari penghasilan broto
sehingga
perlu
dikoreksi
positif
beda
tetap
sebesar
Rp. 3.793.750,f. Biaya Perawatan dan Perbaikan Mesin Biaya perbaikan dan pemeliharaan yang diakui perusahaan sebesar Rp. 111.226.080,- biaya ini merupakan biaya untuk mendapatkan, menagih dan memelihara penghasilan sehingga dapat dikurangkan untuk menentukan Penghasilan Kena Pajak PT. Trillion Glory International tidak melakukan koreksi fiskal atas biaya ini tetapi setelah penulis melakukan penelitian ternyata pencatatan atas biaya ini sudah sesuai dengan perundang-undangan perpajakan. g. Biaya Pemakaian Spare Part Didalam
biaya
spare
part
yang
diakui
perusahaan
sebesar
Rp. 785.163.696,- biaya ini merupakan biaya untuk mendapatkan, menagih dan memelihara penghasilan sehingga dapat dikurangkan untuk menentukan penghasilan kena pajak. PT. Trillion Glory International tidak melakukan koreksi fiskal atas biaya ini dan pencatatan atas biaya ini sudah sesuai dengan perundang-undangan perpajakan.
11
h. Biaya Keperluan Proyek Biaya
keperluan
proyek
yang
diakui
perusahaan
sebesar
Rp. 1.745.159.578,- PT. Trillion Glory International tidak melakukan koreksi fiskal atas biaya ini tetapi setelah penulis melakukan penelitian ternyata pencatatan atas biaya ini terdapat biaya NOP (Nota Ongkos Perjalanan) yang digunakan oleh pemegang saham tetapi bukan untuk perjalanan dinas melainkan untuk kepentingan pribadi sebesar 3.700.000,- dalam hal ini perusahaan tidak melakukan koreksi seharusnya perusahaan melakukan koreksi karena sesuai dengan Peraturan Perundang-undangan No. 36 Tahun 2008 Pasal 9 ayat 1 huruf b yaitu tentang biaya yang dikurangkan untuk kepentingan pribadi pemegang saham. i. Biaya Infrastruktur Tanah Biaya yang diakui perusahaan sebesar Rp. 2.183.671.492,- Biaya ini merupakan biaya atas pembelian tanah timbunan dan kepentingankepentingan lain sehubungan dengan bangunan struktur tanah, biaya ini merupakan biaya untuk mendapatkan, menagih dan memelihara penghasilan
sehingga
dapat
dikurangkan
untuk
menentukan
penghasilan kena pajak. PT. Trillion Glory International tidak melakukan koreksi fiskal atas biaya ini dan pencatatan atas biaya ini sudah sesuai dengan perundang-undangan perpajakan.
12
j. Biaya Penyusutan Biaya penyusutan yang diakui perusahaan sebesar Rp. 811.765.750,biaya ini sudah sesuai dengan Undang-undang perpajakan Tahun 2008 Pasal 11 ayat (6) mengenai penyusutan, menyatakan bahwa pada dasarnya metode penyusutan yang diperbolehkan untuk dipakai adalah metode garis lurus dan metode saldo menurun dan penggunaan metode yang dipilih harus taat azas, menurut penulis yang dilakukan perusahaan sudah benar. k. Biaya Mobilisasi dan Demobilisasi Biaya ini merupakan biaya untuk transpor alat-alat berat sebesar Rp. 733,923,916,- biaya ini merupakan biaya untuk mendapatkan, menagih dan memelihara penghasilan sehingga dapat dikurangkan untuk menentukan penghasilan kena pajak. PT. Trillion Glory International tidak melakukan koreksi fiskal atas biaya ini dan pencatatan atas biaya ini sudah sesuai dengan perundang-undangan perpajakan. l. Biaya Rekreasi dan Piknik Pegawai Biaya yang diakui perusahaan sebesar Rp. 23.730.000,- biaya ini merupakan biaya rekreasi dan piknik karyawan yang diadakan setiap tahun, yang dilakukan perusahaan sudah sesuai dengan Peraturan Perpajakan Undang-undang PPh Tahun 2008 Pasal 9 ayat 1 huruf e dan sudah sesuai yaitu harus dikoreksi.
13
m. Biaya Representasi dan Jamuan Pada biaya representasi dan jamuan tersebut didalamnya terdapat sumbangan
sejumlah
Rp.
6.578.910,-
yang
dalam
ketentuan
perpajakan hal ini tidak dapat dimasukkan sebagai biaya pengurang laba kena pajak, oleh karena itu perusahaan melakukan koreksi menurut beda tetap atas biaya tersebut. Menurut penulis koreksi yang dilakukan oleh perusahaan sudah sesuai dengan Undang-undang Perpajakan Tahun 2008 Pasal 9 ayat (1) huruf g. n. Biaya Publisitas Atas biaya publisitas sejumlah Rp. 15.643.050,- terdapat sejumlah Rp. 2.751.000,- yang merupakan biaya pembuatan bingkisan, karena menurut perusahan hal tersebut merupakan natura yang biasanya akan diberikan kepada klien-klien maka perusahaan melakukan koreksi. Menurut penulis koreksi yang dilakukan perusahaan sudah sesuai, karena berdasarkan Undang-undang perpajakan Tahun 2008 Pasal 9 ayat (1) huruf e, natura yang diberikan sehubungan dengan pekerjaan atau jasa tidak dapat dikurangkan dalam menghitung besarnya laba kena pajak. o. Biaya Bunga Bank Biaya bunga bank yang diakui perusahaan sebesar Rp. 2.771.018.617, biaya ini merupakan biaya untuk mendapatkan , menagih dan memelihara penghasilan sehingga yang dilakukan perusahaan sudah sesuai dengan peraturan perundang-undangan perpajakan.
14
p. Biaya Pemakaian Mateial Pembantu Biaya ini merupakan biaya seperti paku, kawat dll, atas biaya ini yang diakui perusahaan sebesar Rp. 1.871.038.207,- biaya ini merupakan biaya untuk mendapatkan, menagih dan memelihara penghasilan sehingga dapat dikurangkan untuk menentukan penghasilan kena pajak. PT. Trillion Glory International tidak melakukan koreksi fiskal atas biaya ini dan pencatatan atas biaya ini sudah sesuai dengan perundang-undangan perpajakan.
C. Perhitungan Pajak Penghasilan Terutang Dari hasil analisis yang telah diuraikan oleh penulis diatas, perhitungan Pajak Penghasilan Terutang pada PT. Trillion Glory International adalah sebagai berikut : 1. Perhitungan PPh menurut Perusahaan Penghasilan Kena Pajak Rp. 316.305.874 Tarif : 28% x Rp. 316.305.874
Rp.
88.565.645
PPh Terutang
Rp.
88.565.645
2. Perhitungan PPh menurut Penulis Berdasarkan UU No. 36 Tahun 2008 Pasal 31 E Penghasilan Kena Pajak
Rp.
373.328.748
(4.800.000.000:19.853.055.062 x 373.328.748) Rp.
90.262.077
Jumlah PKP yang memperoleh fasilitas
Jumlah PKP yang tidak memperoleh fasilitas
Rp.
283.066.671
15
Pajak Penghasilan yang terutang : - (50% x 28%) x Rp. 90.262.077
Rp.
12.636.691
- 28% x Rp. 283.066.671
Rp.
79.258.668
Rp.
91.895.359
PPh terutang
Perusahaan
melaporkan
Penghasilan
Kena
Pajak
sebesar
Rp. 316.305.874,- jumlah ini lebih kecil dari perhitungan menurut penulis yaitu Rp. 373.328.747,- dengan demikian, PPh terutang yang dihitung oleh perusahaan lebih kecil dari yang dihitung oleh penulis, dimana menurut perusahaan Rp. 88.565.645 sedangkan menurut penulis berdasarkan UU No. 36 tahun 2008 Pasal 31 E sebesar Rp. 91.895.359,- sehingga untuk tahun 2009 Perusahaan kurang melaporkan PPh terutang nya sebesar Rp. 3.329.714,-. Dalam hal ini perusahaan tidak memanfaatkan fasilitas yang diberikan pemerintah dan perusahaan tidak menerapkan peraturan yang sesuai dengan Pasal 31 E.