42
BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Laporan Keuangan Fiskal Sebagai Dasar Penghitungan Penghasilan Wajib Pajak Badan PT. MBPK. Laporan laba rugi yang dibuat oleh PT. MBPK bertujuan untuk informasi bagi pemilik maupun pihak eksternal atas pendapatan dan pengeluaran yang dilakukan perusahaan pada periode tertentu. Dengan menetahuinya pendapatan dan pengeluaran yang ada, perusahaan dapat melakukan evaluasi terhadap kinerja perusahaan dari sisi penjualan yang menghasilkan omset sampai dengan pengorbanan yang diperlukan yang menimbulkan biaya. Perusahaan dapat berjalan baik jika pendapatan lebih besar dari biaya sehingga menghasilkan laba yang nantinya bisa untuk mengembangkan bisnis yang ada. Selain itu penghasilan yang diterima perusahaan
menjadi
acuan
dalam
penentuan
besarnya
pajak
yang
diperlukan.Namun bagaimana jika penghasilan tersebut tidak terekonsiliasi menurut undang – undang perpajakan yang ada. Dalam penyusunan Laporan laba rugi, PT. MBPK melaksanakan atas dasar akrual dan cash basis, yaitu pendapatan diakui saat diperoleh maupun pada saat penerbitan invoice dan beban diakui saat hubungan langsung antara biaya yang timbul dengan pendapatan yang dihasilkan. Dibawah ini adalah Laporan Keuangan Fiskal PT. Menara Berlian Parangkusuma untuk periode 31 Desember 2009 :
42
43
Tabel 4.1 Laporan Laba Rugi Fiskal PT. MBPK PT. Menara Berlian Parangkusuma Laporan Rugi Laba Per 31 Desember 2009
Penjualan Harga Pokok Penjualan Laba Kotor
Lap. Keuangan Komersial 621,588,664.00 411,740,691.00 209,847,973.00
Biaya Operasional : By. Promosi Penjualan By. Penalty By. Perpanjangan Domain Website By. Gaji Karyawan By. Listrik & Telp By. CBN By. Cable Vision By. BBM Operasional By. Parkir By. Tol By. Reimbursement HP By. Transportasi By. Kurir Total Biaya Operasional
20,272,356.00 1,530,580.80 750,000.00 97,650,000.00 7,217,938.00 8,378,700.00 4,144,638.00 4,330,000.00 120,000.00 322,000.00 3,500,000.00 435,000.00 692,700.00 149,343,912.80
20,272,356.00 1,530,580.80 750,000.00 97,650,000.00 7,217,938.00 8,378,700.00 4,144,638.00 4,330,000.00 120,000.00 322,000.00 3,500,000.00 435,000.00 692,700.00 149,343,912.80
Biaya Administrasi & Umum : By. Perbaikan Peralatan Kantor 175,000.00 By. Perbaikan Kendaraan 2,650,000.00 By. Service Rutin AC 450,000.00 By. Service Rutin Mesin Photocopy 660,000.00 By. Perpanjangan STNK Kendaraan 1,483,000.00 By. Legalitas & Surat-surat 2,250,000.00 By. ATK 1,944,900.00 By. Pos & Materai 422,100.00 By. Fotokopi & Binding Dokumen 180,900.00 Iurn Keamanan & Kebersihan 1,800,000.00 By. Pembuatan LOA & Cek 370,000.00 By. Administrasi Bank 1,890,049.00 By. Transfer IDR - USD 3,289,368.00 By. Bunga Pinjaman 1,000,000.00 By. Entertainment 9,618,000.00 By. Penyusutan 6,761,150.00 By. Dapur Kantor 667,700.00 By. Pajak Bagi Hasil 30,210.00 Total Biaya Adm & Umum 35,642,377.00 Total Biaya Operasional & Adm Umum184,986,289.80
175,000.00 2,650,000.00 450,000.00 660,000.00 1,483,000.00 1,500,000.00 1,944,900.00 422,100.00 180,900.00 1,800,000.00 370,000.00 1,890,049.00 3,289,368.00 1,000,000.00 9,618,000.00 6,761,150.00 667,700.00 30,210.00 34,892,377.00 184,236,289.80
Keterangan
Laba (Rugi) Usaha
24,861,683.20
Pendapatan (Biaya ) Lain-Lain : Pendapatan Bunga Pendapatan Lain-Lain By. Lain-Lain By. Fluktuasi Kurs Total Pendapatan (Biaya) Lain-Lain
484,351.00 4,728,508.00 (7,173,306.00) (1,388,447.00) (3,348,894.00)
Laba (Rugi) Bersih Sebelum Pajak PPh Badan Laba (Rugi) Bersih Sesudah Pajak
Koreksi (+)
(-)
750,000.00
Lap. Keuangan Fiskal 621,588,664.00 411,740,691.00 209,847,973.00
25,611,683.20
484,351.00 3,000,000.00
21,512,789.20 3.750.000
484.351
4,728,508.00 (4,173,306.00) (1,388,447.00) (833,245.00) 24,778,438.20 3,468,981.35 21,309,456.85
B
44
erikut keterangan untuk pos-pos yang terdapat pada Laporan Laba Rugi Fiskal periode 31 Desember 2009 pada PT. Menara BerlianParangkusuma :
a. Penjualan Barang Dagang Transaksi penjualan pada tahun 2009 senilai Rp 621.588.664,- dimana penjualan tersebut terdiri dari penjualan tunai maupun tempo 2 minggu sampai dengan 30 hari.
b. Harga Pokok Penjualan Harga pokok penjualan yang dibebankan perusahaan terdiri dari Pembelian
Rp 378.801.436,-
By. Angkut Pembelian
Rp 32.939.255,- + HPP
Rp 411.740.691,-
Perusahaan tidak memiliki persediaan barang karena pembelian baru akan dilakukan jika perusahaan telah menerima Purchase Order dari customer. Untuk pembelian barang import biasanya kondisi barang indent karena memerlukan waktu untuk pengirimannya. Sedangkan untuk barang – barang lokal, kondisi barang ready stock sehingga dapat lebih cepat untuk pengirimannya.
45
c. Biaya Operasional 1) Biaya Promosi Penjualan Biaya tersebut berkaitan dengan iklan-iklan yang di pasang baik di surat kabar maupun pembuatan website di internet agar customer lebih mudah mengenal perusahaan dan dapat mengetahui lebih jelas barang – barang yang di support.
2) Biaya Penalty Biaya atas keterlambatan dalam pengiriman barang dari estimasi waktu pengiriman yang diberikan pada saatmemberikan penawaran harga ke customer. Penalty dikenakan sebesar 2% sebesar Rp 1.530.580,80 dari total nilai Purchase Order atas penjualan barang Bestolife 270 sebesar Rp 76.529.040,-
3) Gaji Karyawan Upah
Rp 95.697.000,-
Fasilitas Kesehatan
Rp 1.953.000,Total
Rp 97.650.000,-
4) Biaya BBM Pengisian BBM untuk operational
Rp 95.697.000,-
Pengisian BBM kendaraan Direktur
Rp 1.953.000,-
Total
Rp 4.330.000,-
46
5) Reimbursement HP Biaya HP yang tertera adalah pengeluaran untuk pembayaran pulsa HP Direktur dan untuk operasional perusahaan sehari-hari
d. Biaya Administrasi dan Umum 1) Biaya Perbaikan Perbaikan Peralatan Kantor
Rp
Service Kendaraan
Rp 2.650.000,-
Service AC
Rp
450.000,-
Service Mesin Photocopy
Rp
660.000,-
Total
175.000,-
Rp 3.935.000,-
2) Biaya Legalitas & Surat-surat Biaya Perizinan API
Rp 1.250.000,-
Biaya Perpanjangan Domisili
Rp
250.000,-
Biaya Perpanjangan Passport Direktur
Rp
750.000,-
-------------------Total
Rp 2.250.000,-
47
3) Penghasilan dari Luar Usaha Penerimaan kembali pembayaran berkala
Rp 4.728.508,-
Pendapatan Bunga
Rp
484.351,-
--------------------Total
Rp 5.212.859,-
4) Biaya Lain-Lain Prive Direktur
Rp 3.000.000,-
Sumbangan HUT – RI
Rp
Biaya Seminar Karyawan
Rp 2.773.306,-
Denda keterlambatan pelaporan pajak
Rp
Total
700.000,-
500.000,- +
Rp 7.173.306,-
Berikut penjelasan dan analisis dari koreksi fiskal menurut penulis : a.
Pendapatan Berdasarkan Undang-Undang Pajak Penghasilan No. 36 tahun 2008 pasal 4 ayat 2 penghasilan berupa bunga deposito dan tabungan-tabungan lainnya, penghasilan dari transaksi saham dan sekuritas lainnya di bursa efek, penghasilan dari pengalihan harta berupa tanah dan atau bangunanserta penghasilan tertentu lainnya, mengenai pajaknya diatur dengan Peraturan Pemerintah, dimana penghasilan tersebut dapat dikenai pajak yang bersifat final.
48
1.
Pendapatan Bunga Bank Pendapatan bunga bank yang diakui sebesar Rp 484.351,- telah dikoreksi oleh perusahaan karena pendapatan bunga menurut undangundang perpajakan No. 36 tahun 2008 pasal 4 ayat 2 dimana pendapatan yang dikenakan pajak penghasilan bersifat final.
b.
Biaya Pengeluaran-pengeluaran yang dilakukan Wajib Pajak dapat dibedakan antara pengeluaran yang boleh dan tidak boleh dibebankan sebagai biaya. Pada prinsipnya biaya yang boleh dikurangkan dari penghasilan bruto adalah biaya yang mempunyai hubungan langsung dengan usaha atau kegiatan untuk mendapatkan, menagih, dan memelihara penghasilan yang merupakan Objek Pajak yang pembebanannya dapat dilakukan dalam tahun pengeluaran atau selama masa manfaat dari pengeluaran tersebut. Pengeluaran yang tidak boleh dikurangkan dari penghasilan bruto meliputi pengeluaran yang sifatnya adalah pemakaian penghasilan atau yang jumlahnya melebihi kewajaran. 1.
Biaya Gaji Karyawan Biaya gaji karyawan pada laporan komersial perusahaan sebesar Rp 97.650.00,- namun terdapat biaya di dalamnya sebesar Rp 1.953.000,yang merupakan fasilitas yang diberikan oleh perusahaan berupa pembagian sembako kepada karyawan yang seharusnya biaya tersebut harus dikoreksi sesuai dengan ketentuan dalam Undang-Undang Pajak
49
Penghasilan Pasal 9 (1) e yang menyatakan penggantian atau imbalan sehubungan dengan pekerjaan atau jasa yang diberikan dalam bentuk natura atau kenikmatan.
2.
Biaya BBM Operasional Biaya yang diakui pada laporan komersial untuk biaya BBM sebesar Rp 4.330.000,- dimana pemakaian tersebut tidak sepenuhnya untuk kebutuhan operasional perusahaan melainkan diwaktu tertentu dipakai untuk keperluan pribadi Owner sebesar Rp 1.250.000,- yang harus dikoreksi sesuai dengan Undang-Undang Pajak Penghasilan Pasal 9 (1) b yang menyatakan biaya yang dibebankan atau dikeluarkan untuk kepentingan pribadi pemegang saham.
3.
Biaya Reimbursement HP Pada biaya komunikasi perusahaan salah satunya terdapat biaya HP Direktur senilai Rp 3.500.000,- dan menurut Undang-Undang KEP 220/PJ/2002 secara fiskal harus dikoreksi sebessar 50%, sehingga biaya komunikasi khusus untuk direktur dikoreksi senilai Rp 1.750.000,-. Pada laporan fiskal yang dibuat oleh PT. MBPK belum dikoreksi dan secara fiskal belum sesuai dengan ketentuan UndangUndangan Perpajakan.
50
4.
Biaya Legalitas & Surat-Surat Pada biaya Legalitas & Surat –surat perusahaan terdapat pengeluaran untuk keperluan pribadi direktur dalam mengurus perpanjangan passport senilai Rp 750.000,-, maka nilai tersebut perlu dikoreksi sesuai dengan Undang-Undang Pasal 9 (1) b.
5.
Biaya Entertainment PT. MBPK mengakui total biaya entertainment sebesar Rp 9.618.000,-. Namun biaya pengeluarran tersebut tidak di dukung dengan bukti pengeluaran atau daftar normatif sehingga perlu dilakukan koreksi sesuai dengan Undang-Undang SE-27/PJ-22/1986.
6.
Biaya Lain-Lain Biaya lain –lain yang diakui perusahaan senilai Rp 7.173.306,dimana terdapat prive direktur senilai Rp 3.000.000,- dan denda administrasi pajak karena keterlambatan penyampaian SPT Masa PPn sebesar Rp 500.000,-. Maka dalam hal ini biaya tersebut harus dikoreksi sesuai dengan Undang-Undang Pasal 9 (1) b untuk biaya yang dikeluarkan untuk kepentingan direktur dan Pasal 9 (1) k untuk denda administrasi pajak.
51
c.
Biaya Penyusutan Peralatan Kantor Biaya penyusutan diakui perusahaan sebesar Rp 6.761.150,- dimana biaya ini sudah sesuai dengan Undang-Undang Perpajakan Pasal 11 ayat (6) tahun 2008 mengenai penyusutan yang menyatakan bahwa pada dasarnya metode penyusutan yang diperbolehkan untuk dipakai adalah metode garis lurus dan saldo menurun. Menurut penulis yang dilakukan perusahaan sudah benar, sesuai dengan perpajakan yaitu menggunakan penyusutan saldo menurun.
52
Tabel 4.2 Analisis Laporan Laba Rugi Fiskal PT. MBPK menurut Penulis PT. Menara Berlian Parangkusuma Laporan Rugi Laba Per 31 Desember 2009
Penjualan Harga Pokok Penjualan Laba Kotor
Lap. Keuangan Komersial 621,588,664.00 411,740,691.00 209,847,973.00
Biaya Operasional : By. P romosi Penjualan By. Penalty By. Perpanjangan Domain Website By. Gaji Karyawan By. Listrik & Telp By. CBN By. C able Vision By. BBM Operasional By. Parkir By. Tol By. Reimbursement HP By. Transportasi By. Kurir Total Biaya Operasional
20,272,356.00 1,530,580.80 750,000.00 97,650,000.00 7,217,938.00 8,378,700.00 4,144,638.00 4,330,000.00 120,000.00 322,000.00 3,500,000.00 435,000.00 692,700.00 149,343,912.80
Keterangan
Biaya Administrasi & Umum : By. Perbaikan Peralatan Kantor 175,000.00 By. Perbaikan Kendaraan 2,650,000.00 By. Service Rutin AC 450,000.00 By. Service Rutin Mesin Photocopy 660,000.00 By. Perpanjangan STNK Kendaraan 1,483,000.00 By. Legalitas & Surat-surat 2,250,000.00 By. ATK 1,944,900.00 By. Pos & Materai 422,100.00 By. Fotokopi & Binding Dokumen 180,900.00 Iuran Keamanan & Kebersihan 1,800,000.00 By. Pembuatan LOA & Cek 370,000.00 By. Administrasi Bank 1,890,049.00 By. Transfer IDR - USD 3,289,368.00 By. Bunga Pinjaman 1,000,000.00 By. Entertainment 9,618,000.00 By. Penyusutan 6,761,150.00 By. Dapur Kantor 667,700.00 By. Pajak Bagi Hasil 30,210.00 Total Biaya Adm & Umum 35,642,377.00 Total Biaya Operasional & Adm Umu 184,986,289.80
Koreksi (+)
1,250,000.00
1,750,000.00
175,000.00 2,650,000.00 450,000.00 660,000.00 1,483,000.00 1,500,000.00 1,944,900.00 422,100.00 180,900.00 1,800,000.00 370,000.00 1,890,049.00 3,289,368.00 1,000,000.00 6,761,150.00 667,700.00 30,210.00 25,274,377.00 167,712,289.80
750,000.00
9,618,000.00
24,861,683.20
Pendapatan (Biaya ) Lain-Lain : Pendapatan Bunga Pendapatan Lain-Lain By. Lain-Lain By. Fluktuasi Kurs Total Pendapatan (Biaya) Lain-Lain
484,351.00 4,728,508.00 (7,173,306.00) (1,388,447.00) (3,348,894.00)
3,500,000.00
21,512,789.20
18,821,000.00
Lap. Keuangan Fiskal 621,588,664.00 411,740,691.00 209,847,973.00
20,272,356.00 1,530,580.80 750,000.00 93,744,000.00 7,217,938.00 8,378,700.00 4,144,638.00 3,080,000.00 120,000.00 322,000.00 1,750,000.00 435,000.00 692,700.00 142,437,912.80
1,953,000.00
Laba (Rugi) Usaha
Laba (Rugi) Bersih Sebelum Pajak PPh Badan Laba (Rugi) Bersih Sesudah Pajak
(-)
Das ar Hukum
Ps. 9 ayat (1) e
Ps. 9 ayat (1) b
Kep 220/PJ/2002
Ps. 9 ayat (1) b
SE-27/PJ-22/1986
42,135,683.20
484,351.00
Ps. 4 ayat (2) a 4,728,508.00 (3,673,306.00) Ps. 9 ayat (1) b & k (1,388,447.00) (333,245.00)
484,351.00
41,802,438.20 5,702,341.35 36,100,096.85
53
B. Analisis Perhitungan PPh Terutang, Kredit Pajak dan PPh Yang Harus Dibayar
Dari hasil analisis yang telah diuraikan oleh penulis diatas, perhitungan pajak penghasilan terutang pada PT. Menara Berlian Parangkusuma adalah sebagai berikut : Tabel 4.3 PT. Menara Berlian Parangkusuma Perhitungan Pajak Penghasilan Wajib Pajak Badan Tahun 2009 Keterangan
PPh Badan Menurut
PPh Badan Menurut
Perusahaan
Peraturan PerundangUndangan
Penghasilan Kena Pajak
Rp 24. 778.438
Rp 41.802.438
Tarif PPh Pasal 17 :
50% x 28%
50% x 28%
PPh Terutang
Rp 3.468.981
Rp 5.852.341
PPh Pasal 25
Rp
Rp
PPh Pasal 29 yang masih
Rp 3.318.981
Rp 5.702.341
Rp
Rp
Kredit Pajak : 150.000
150.000
harus dibayar Angsuran PPh Pasal 25 : Rp 3.318.981/12
276.582
475.195
54
Perusahaan melaporkan Penghasilan Kena Pajak sebesar Rp 24.778.438,-, jumlah tersebut lebih kecil dari perhitungan menurut penulis yaitu sebesar Rp 41.802.438 dikarenakan ada beberapa biaya yang dikoreksi berdarkan Peraturan Undang-Undang Perpajakan. Dengan demikian, PPh terutang yang dihitung oleh Perusahaan sebesar Rp 3.468.981 sedangkan menurut penulis berdasarkan UU No. 36 tahun 2008 pasal 31E sebesar Rp 5.852.341, dan PPh Pasal 29 yang masih harus dibayar oleh Peusahaan sebesar Rp 3.318.981 dengan angsuran PPh Pasal 25 sebesar Rp 276.582 sedangkan menurut penulis Rp 5.702.341 dengan angsuran PPh Pasal 25 sebesar Rp 475.195 sehingga pada tahun 2009 perusahaan kurang melaporkan PPh terutangnya sebesar Rp 2.383.360,- yang dikarenakan dalam hal ini perusahaan tidak menerapkan peraturan yang sesuai dengan Pasal 31E pada beberapa biaya.