BAB IV ANALISIS DAN HASIL PEMBAHASAN
4.1 Analisis Laporan Keuangan Perusahaan Laporan keuangan peruahaan merupakan sumber informasi bagi pihakpihak yang berkepentingan untuk menilai kerja dan posisi keuangan suatu perusahaan. Untuk mengetahui kinerja perusahaan maka dilakukan analisa laporan keuangan perusahaan sehingga
diperoleh
data
yang
dibutuhkan untuk
dipertimbangkan dalam pengambilan keputusan terhadap perusahaan. Dalam bab ini penulis melakukan analisa laporan keuangan pada PT. Astragraphia, Tbk dengan menggunakan analisa rasio. Dimana analisa laporan keuangan ini dimaksudkan untuk mengetahui kinerja keuangan PT. Astragraphia, Tbk dan sumber dana yang dipergunakan merupakan laporan keuangan yang disajikan PT. Astragraphia, Tbk dalam bentuk Laporan Neraca dan Laporan Laba Rugi dalam periode 2007, 2008, dan 2009. Dalam bab pembahasan ini penulis menjelaskan laporan keuangan PT. Astragraphia, Tbk dan dimaksudkan untuk melakukan pengukuran kinerja keuangan perusahaan yang meliputi analisa likuiditas, solvabilitas, aktivitas dan profitabilitas serta membandingkan hasil kinerja perusahaan PT. Astragraphia, Tbk dengan beberapa perusahaan sejenis.
25
4.1.1 Analisis Likuiditas Penulis langsung pada pokok pembahasan yang dianalisis yaitu Rasio Lancar (Current Ratio) dan Rasio Acid Test (Quick Ratio) PT. Astragraphia, Tbk periode tahun 2007 – 2009. Adapun rumus dan perhitungannya adalah sebagai berikut : a. Current Ratio =
Aktiva Lancar Kewajiban Lancar
b. Quick Ratio = Aktiva Lancar – Persediaan Kewajiban Lancar Tabel 4.1.1-1 Rasio Likuiditas PT. Astragraphia, Tbk Tahun 2007 – 2009
URAIAN
PERIODE Des 2008 (Audited)
Des 2007 (Audited)
Des 2009 (Audited)
Aktiva Lancar (Jutaan Rupiah)
399,385
587,704
524,516
Persediaan (Jutaan Rupiah)
123,453
226,356
148,684
Hutang Lancar (Jutaan Rupiah)
298,995
471,362
362,452
Current Ratio (Kali)
1.34
1.25
1.45
Quick Ratio (Kali)
0.92
0.77
1.04
Sumber : Laporan Keuangan PT. Astragraphia, Tbk Tahun 2007 - 2009, diolah.
a. Rasio Lancar (Current Ratio) Rasio Lancar merupakan ukuran yang paling umum digunakan untuk mengetahui kesanggupan memenuhi kewajiban jangka pendek. Hal ini dikarenakan Rasio lancar menunjukkan tingkat keamanan dari kreditur jangka
26
pendek atau kemampuan perusahaan untuk menjamin hutang-hutangnya dengan aktiva lancar yang dimiliki oleh perusahaan dalam periode yang sama dengan jatuh tempo hutang. Rasio lancar PT. Astragraphia, Tbk pada periode tahun 2007 adalah sebesar 1,34 kali artinya setiap hutang lancar Rp 1,00 dijamin oleh altiva lancar sebesar Rp 1,34. Rasio lancar pada tahun 2008 adalah 1,25 kali artinya setiap hutang lancar Rp 1,00 dijamin oleh aktiva lancar sebesar Rp 1,25 berarti terdapat penurunan rasio lancar pada PT. Astragraphia, Tbk dibandingkan tahun 2007. Penurunan yang tidak terlalu signifikan ini disebabkan oleh kenaikan pada hutang lancar yaitu dari Rp 298,995 juta menjadi Rp 471,362 juta dan kenaikan aktiva lancar dari Rp 399,385 juta menjadi Rp 587,704 juta. Sedangkan rasio lancar pada tahun 2009 adalah 1,45 kali artinya setiap hutang lancar Rp 1,00 dijamin oleh aktiva lancar sebesar Rp 1,45. hal ini disebabkan oleh penurunan hutang
lancar dari Rp 587,704 juta menjadi Rp.
399,385 juta dan juga dipengaruhi penurunan pada hutang lancar dari Rp 471,362 juta menjadi Rp 362,452 juta, tetapi selisih penurunan pada hutang lancar melebihi selisih penurunan aktiva lancar pada periode tahun 2008-2009. Tetapi suatu perusahaan yang mempunyai tingkat rasio lancar yang tinggi belum tentu akan dapat menjamin hutang yang dibayarkan perusahaan yang sudah jatuh tempo karena proporsi atau distribusi dari aktiva lancar yang tidak menguntungkan, seperti tercantum di dalam bab II.
27
Rasio Lancar PT. Astragraphia, Tbk dibandingkan dengan Rasio Rata-rata Industri Sejenis untuk sektor jasa komputer dan perangkatnya selama periode tahun 2007 – 2009 terlihat pada tabel 4.1.1-2 berikut ini : Tabel 4.1.1-2 Rasio Lancar PT. Astragraphia, Tbk vs Rata-rata Industri
PERIODE
Des 2007 Des 2008 Des 2009
Rasio Lancar PT. Astragraphia, Tbk
Rata-rata Industri
1.34 1.25 1.45
7.97 1.63 2.41
Sumber : Data yang diolah
(Perhitungan Rasio Rata-rata Industri Sejenis diambil dari perhitungan rasio ratarata atas dasar laporan keuangan 4 perusahaan dari sektor industri sejenis yaitu sektor jasa komputer dan perangkatnya terdiri dari PT. Astragraphia, Tbk, PT. Multipolar, Tbk, PT. Centrin Online, Tbk, dan PT. Leo Investments, Tbk sebagaimana dapat dilihat pada lampiran 4-1). Secara berurut rasio lancar PT. Astragraphia, Tbk selama periode 2007 – 2009 adalah 1.34 kali, 1.25 kali dan 1.45 kali. Apabila dibandingkan dengan rasio rata-rata industri sejenis untuk rasio lancar periode 2007 – 2009 yaitu minimal 7.97 kali, 1.63 kali dan 2.41 kali. Hal ini berarti kinerja keuangan PT. Astragraphia, Tbk berdasarkan rasio lancar untuk tahun 2007 jauh lebih kecil dari Rasio Lancar Rata-rata Industri Sejenis. Hal ini dapat diartikan bahwa kinerja keuangan PT. Astragraphia, Tbk buruk, sedangkan pada tahun 2007 dan 2009 rasio lancar PT. Astragraphia, Tbk berada tidak jauh dibawah standar rasio lancar
28
rata-rata industri sejenis. Dengan demikian kinerja keuangan PT. Astragraphia, Tbk berdasarkan rasio lancar masih berada dibawah kisaran rata-rata industri sejenis dan tiap tahunnya mengalami kenaikan dalam arti bahwa kinerja keuangan PT. Astragraphia, Tbk cukup baik.
b. Rasio Cepat (Quick Ratio) Rasio cepat (Quick Ratio) merupakan rasio keuangan yang fungsinya sama seperti Current Ratio tapi dibedakan dalam perhitungan Quick Ratio. Dalam perhitungan rasio ini, persediaan tidak diikutsertakan. Rasio cepat PT. Astragraphia, Tbk pada tahun 2007 adalah sebesar 0.92 kali artinya setiap hutang lancar Rp 1,00 dijamin oleh quick asset sebesar Rp 0,92. Rasio cepat pada tahun 2008 adalah 0.77 kali artinya setiap hutang lancar Rp 1,00 dijamin oleh quick asset sebesar Rp 0,77 berarti ada penurunan dibandingkan tahun 2007. Hal ini disebabkan oleh kenaikan pada hutang lancar dari Rp 298.995 juta menjadi Rp 471.362 juta. Sedangkan rasio cepat pada tahun 2009 adalah 1.04 kali artinya setiap hutang lancar Rp 1,00 dijamin oleh quick asset sebesar Rp 1,04. Berarti ada kenaikan dibandingkan tahun 2008. Hal ini disebabkan oleh penurunan yang cukup berarti pada hutang lancar dari Rp 471,362 juta menjadi Rp 362,452 juta. Rasio Cepat PT. Astragraphia, Tbk dibandingkan dengan Rasio Rata-rata Industri Sejenis untuk sektor jasa komputer dan perangkatnya selama periode tahun 2007 – 2009 terlihat pada tabel 4.1.1-3 berikut ini :
29
Tabel 4.1.1-3 Rasio Cepat PT. Astragraphia, Tbk vs Rata-rata Industri
PERIODE
Des 2007 Des 2008 Des 2009
Rasio Cepat PT. Astragraphia, Tbk Rata-rata Industri 0.92 0.77 1.04
7.67 1.43 2.18
Sumber : Data yang diolah
Secara berurut rasio cepat PT. Astragraphia, Tbk selama periode 2007 2009 adalah 0.92 kali, 0.77 kali dan 1.04 kali. Dibandingkan dengan rasio ratarata industri sejenis untuk rasio cepat periode 2007 – 2009 yaitu minimal 7.67 kali, 1.43 kali dan 2.18 kali, berarti kinerja keuangan PT. Astragraphia, Tbk berdasarkan rasio cepat pada tahun 2007, 2008 dan 2009 lebih kecil dari rasio cepat minimal rata-rata industri sejenis, dengan demikian kinerja keuangan PT. Astragraphia, Tbk masih di bawah minimal rasio rata-rata industri sejenis. Dengan demikian kinerja keuangan PT. Astragraphia, Tbk berdasarkan rasio cepat pada tahun 2007, 2008 dan 2009 dinilai cukup baik karena masih berada tidak jauh dibawah standar atas dasar Rasio Cepat Rata-rata Industri Sejenis dan masih memiliki indikasi kemajuan karena tiap tahunnya rasio cepat PT. Astragraphia, Tbk mengalami kenaikan.
30
4.1.2 Analisis Rasio Solvabilitas / Rasio Leverage Penulis langsung pada pokok pembahasan yang akan dianalisis yaitu Rasio Hutang dan Rasio Laba terhadap Beban Bunga PT. Astragraphia, Tbk periode tahun 2007 – 2009. Adapun rumus dan perhitungannya adalah sebagai berikut : a. Rasio Hutang Rasio Hutang = Total Hutang Total Aktiva b. Rasio Laba terhadap Beban Bunga Rasio Laba terhadap Beban Bunga = Laba Operasi Beban Bunga
Tabel 4.1.2-1 Rasio Solvabilitas PT. Astragraphia, Tbk Tahun 2007 – 2009
URAIAN
PERIODE Des 2008 (Audited)
Des 2007 (Audited)
Des 2009 (Audited)
Jumlah Hutang (Jutaan Rupiah)
310,481
508,178
393,916
Jumlah Aktiva (Jutaan Rupiah)
624,557
841,054
774,856
Laba Operasi (Jutaan Rupiah)
95,049
105,915
112,861
Bunga (Jutaan Rupiah)
15,826
18,011
16,869
Rasio Hutang (Kali)
0.50
0.60
0.51
Rasio Laba terhadap Beban Bunga (Kali)
6.01
5.88
6.69
Sumber : Laporan Keuangan PT. Astragraphia, Tbk Tahun 2007 - 2009, diolah.
31
a. Rasio Hutang Rasio ini dipergunakan untuk mengukur besarnya total aktiva yang dibiayai oleh kreditur perusahaan. Semakin tinggi rasio ini semakin banyak uang kreditur yang dipergunakan oleh perusahaan untuk menghasilkan laba. Dengan kata lain rasio ini diharapkan oleh perusahaan dalam tingkat yang rendah karena perusahaan tidak dibiayai oleh hutang perusahaan tetapi merupakan modal perusahaan sendiri. Rasio Hutang PT. Astragraphia, Tbk pada tahun 2007 adalah sebesar 0.50 kali artinya Rp 0,50 hutang dijamin oleh keseluruhan kekayaan perusahaan sebesar Rp 1,00. Sedangkan Rasio hutang tahun 2008 adalah sebesar 0.60 kali artinya Rp 0,60 hutang dijamin oleh keseluruhan kekayaan perusahaan sebesar Rp 1,00. Hanya terjadi sedikit perubahan yaitu kenaikan rasio hutang yang tidak terlalu signifikan. Terlihat dari perubahan jumlah hutang yaitu dari Rp 310,481 juta menjadi Rp 508,178 juta dan juga perubahan jumlah aktiva dari Rp 624,557 juta menjadi Rp 841,054 juta. Rasio hutang PT. Astragraphia, Tbk pada tahun 2009 adalah sebesar 0.51 kali artinya Rp 0,51 hutang dijamin oleh keseluruhan kekayaan perusahaan sebesar Rp 1,00. Dengan demikian untuk tahun 2009 terjadi penurunan rasio hutang dibandingkan tahun 2008, ini mengartikan kinerja perusahaan membaik dilihat dari rasio hutang tahun 2008 - 2009. Hal ini terlihat dari perubahan jumlah kewajiban perusahaan dari Rp 508,178 juta menjadi Rp 393,916 juta.
32
Rasio Hutang PT. Astragraphia, Tbk dibandingkan dengan Rasio Rata-rata Industri Sejenis untuk sektor industri jasa komputer dan perangkatnya selama periode tahun 2007 – 2009 terlihat pada tabel 4.1.2-2 berikut ini :
Tabel 4.1.2-2 Rasio Hutang PT. Astragraphia, Tbk vs Rata-rata Industri
PERIODE
Rasio Hutang PT. Astragraphia, Tbk Rata-rata Industri
Des 2007 Des 2008 Des 2009
0.5 0.6 0.51
0.53 0.66 0.73
Sumber : Data yang diolah
Secara berurut rasio hutang PT. Astragraphia, Tbk selama periode 2007 2009 adalah 0.50 kali, 0.60 kali dan 0.51 kali. Dibandingkan dengan rasio ratarata industri sejenis untuk rasio hutang yaitu maksimal 0.53 kali, 0.66 kali dan 0.73 kali, berarti kinerja keuangan PT. Astragraphia, Tbk berdasarkan rasio hutang masih dibawah standar maksimal dari rasio hutang rata-rata industri sejenis. Dengan demikian kinerja keuangan PT. Astragraphia, Tbk berdasarkan rasio hutang dinilai baik, karena masih dibawah angka 1 dan dibawah angka standar rasio hutang rata-rata industri.
33
b. Rasio Laba terhadap Beban Bunga Rasio ini menunjukkan kemampuan untuk menutupi biaya bunga yang diukur dengan membandingkan pendapatan sebelum bunga dan pajak-pajak terhadap biaya bunga. Rasio ini dapat mengetahui kemampuan perusahaan membayar beban bunganya tanpa kesulitan atau tidak. Jadi, rasio ini hanya merupakan ukuran secara kasar mengenai kapasitas perusahaan dalam memenuhi kewajiban. Rasio Laba terhadap Beban Bunga PT. Astragraphia, Tbk pada tahun 2007 adalah sebesar 6.01 kali artinya Rp 6,01 dari setiap laba yang dihasilkan perusahaan menjamin Rp 1,00 beban bunga perusahaan. Sedangkan pada tahun 2008 adalah sebesar 5.88 kali artinya Rp 5,88 dari setiap laba operasi perusahaan menjamin Rp 1,00 beban bunga yang ditanggung perusahaan. Rasio laba terhadap beban bunga pada tahun 2009 adalah sebesar 6.69 kali artinya Rp 6,69 dari laba operasi perusahaan mampu menjamin setiap Rp 1,00 beban bunga. Ditahun 2008 – 2009 terjadi kenaikan rasio laba terhadap beban bunga PT. Astragraphia, Tbk, artinya kinerja perusahaan PT. Astragraphia, Tbk diukur dari rasio laba terhadap beban bunga tergolong sangat baik karena melebihi dari angka 1. Rasio laba terhadap beban bunga PT. Astragraphia, Tbk dibandingkan dengan rasio rata-rata industri sejenis untuk sektor jasa komputer dan perangkatnya selama periode tahun 2007 – 2009 terlihat pada tabel 4.1.2-3 berikut ini :
34
Tabel 4.1.2-3 Rasio Laba terhadap Beban Bunga PT. Astragraphia, Tbk vs Rata-rata Industri
PERIODE
Rasio Laba terhadap Beban Bunga PT. Astragraphia, Tbk Rata-rata Industri
Des 2007 Des 2008 Des 2009
6.01 5.88 6.69
4.70 3.57 (-0.96)
Sumber : Data yang diolah
Secara berurut rasio laba terhadap beban bunga PT. Astragraphia, Tbk selama periode 2007 - 2009 adalah 6.01 kali, 5.88 kali dan 6.69 kali. Dibandingkan dengan rasio rata-rata industri sejenis untuk rasio laba terhadap beban bunga periode 2007 – 2009 yaitu maksimal 4.70 kali, 3.57 kali dan -0.96 kali, berarti kinerja keuangan PT. Astragraphia, Tbk berdasarkan rasio laba terhadap beban bunga berada diatas dari rata-rata industri sejenis. Dengan demikian kinerja keuangan PT. Astragraphia, Tbk berdasarkan rasio laba terhadap beban bunga dinilai sangat baik.
4.1.3. Analisis Rasio Aktivitas Penulis langsung pada pokok pembahasan yang akan dianalisis yaitu Rasio Rata-rata Periode Tagih (Average Collection Period Ratio) dan Rasio Perputaran Aktiva (Total Assets Turnover Ratio) PT. Astragraphia, Tbk periode tahun 2007 – 2009. Adapun rumus dan perhitungannya adalah sebagai berikut :
35
a. Rata-rata Periode Tagih =
b. Perputaran Aktiva =
Piutang Penjualan Tahunan / 360
Penjualan Total Aktiva
Tabel 4.1.3-1 Rasio Aktivitas PT. Astragraphia, Tbk Tahun 2007 – 2009
URAIAN
Des 2007 (Audited)
PERIODE Des 2008 (Audited)
Des 2009 (Audited)
Piutang Usaha (Jutaan Rupiah)
105,756
197,041
169,482
Penjualan (Jutaan Rupiah)
725,581
1,027,738
1,335,237
Jumlah Aktiva (Jutaan Rupiah)
624,557
841,054
774,856
Rata-rata Periode Tagih (hari)
52.47
69.02
45.69
Perputaran Aktiva (kali)
1.16
1.22
1.72
Sumber : Laporan Keuangan PT. Astragraphia, Tbk Tahun 2007 – 2009, diolah.
a. Rasio Rata-rata Periode Tagih (Average Collection Period Ratio) Rasio Rata-rata Periode Tagih merupakan jumlah rata-rata waktu yang diperlukan perusahaan untuk menagih piutang, rasio ini bermanfaat untuk mengevaluasi kebijakan pinjaman dan kebijakan penagihan. Nilai rata-rata penagihan piutang perusahaan sangat penting jika dikaitkan dengan persyaratan kredit perusahaan.
36
Dari perhitungan diatas dapat diketahui bahwa rata-rata periode tagih pada PT. Astragraphia, Tbk buruk pada tahun 2007 dan tahun 2008 jika perusahaan menetapkan batas waktu kredit pada pelanggan dalam 40 hari maka rata-rata periode tagih pada tahun 2007 sebesar 52 hari dan tahun 2009 sebesar 69 hari menunjukkan pengelolaan kredit yang buruk karena berada jauh dalam kurun waktu yang ditetapkan perusahaan, tetapi pada tahun 2009 terjadi pengelolaan kredit yang membaik walaupun masih berada dibawah dari batas waktu yang ditetapkan perusahaan yaitu sebesar 46 hari. Dari waktu penagihan pada tahun 2009 dapat kita lihat perusahaan mengalami perbaikan dalam menagih piutang dari pelanggan selama 23 hari dibanding tahun 2008. Jika kondisi ini berlanjut pada tahun berikutnya kemungkinan perusahaan akan mengalami perbaikan aliran kas dan tentu akan berpengaruh baik pada tingkat likuiditas perusahaan. Hal ini berpengaruh pada tingkat likuiditas perusahaan karena piutang merupakan bagian dari aktiva lancar yang digunakan dalam melihat tingkat likuiditas perusahaan. Sedangkan rasio
periode
rata-rata tagih PT.
Astragraphia,
Tbk
dibandingkan dengan rata-rata industri sejenis untuk sektor jasa komputer dan perangkatnya selama periode tahun 2007 - 2009 terlihat pada tabel 4.1.3-2 berikut ini :
37
Tabel 4.1.3-2 Rasio Rata-rata Periode Tagih PT. Astragraphia, Tbk vs Rata-rata Industri
PERIODE
Des 2007 Des 2008 Des 2009
Rasio Rata-rata Periode Tagih PT. Astragraphia, Tbk
Rata-rata Industri
52.47 69.02 45.69
28.5 49.81 43.61
Sumber : Data yang diolah
Untuk Rasio Rata-rata Periode Tagih PT. Astragraphia, Tbk selama periode tahun 2007 – 2009 secara berurut adalah 52 hari, 69 hari dan 46 hari. Dibandingkan dengan rasio rata-rata industri sejenis untuk rasio rata-rata periode tagih yaitu maksimal 29 hari, 50 hari dan 44 hari, berarti kinerja keuangan PT. Astragraphia, Tbk berdasarkan rasio rata-rata periode tagih diatas angka maksimal rasio rata-rata industri sejenis. Dengan demikian kinerja keuangan PT. Astragraphia, Tbk berdasarkan rasio rata-rata periode tagih dinilai kurang baik.
b. Rasio Perputaran Aktiva (Total Assets Turnover Ratio) Rasio Perputaran aktiva tetap, merupakan alat ukur efisiensi dimana perusahaan menggunakan aktiva tetapnya untuk menghasilkan penjualan, secara umum perputaran aktiva yang tinggi dalam satu tahun yang lebih disukai karena dianggap mempunyai tingkat efisiensi yang baik dari penggunaan aktiva perusahaan. Dari perhitungan rasio perputaran aktiva diatas, maka dapat disimpulkan bahwa perputaran aktiva PT. Astragraphia, Tbk cukup baik karena dalam setahun
38
terjadi perputaran aktiva yaitu pada tahun sebesar 2007 sebesar 1.16 kali, tahun 2008 sebesar 1,22 kali dan tahun 2009 sebesar 1,72 kali. Perputaran aktiva perusahaan juga sangat stabil dari tahun 2007 sampai dengan tahun 2009, ini menunjukkan tingkat efisiensi perusahaan dalam mengelola aktiva yang dimiliki cukup baik untuk menghasilkan penjualan. Sedangkan Rasio Perputaran Aktiva PT. Astragraphia, Tbk dibandingkan dengan Rata-rata Industri Sejenis untuk sektor jasa komputer dan perangkatnya selama periode tahun 2007 - 2009 terlihat pada tabel 4.1.3-3 berikut ini :
Tabel 4.1.3-3 Rasio Perputaran Aktiva PT. Astragraphia, Tbk vs Rata-rata Industri
PERIODE
Des 2007 Des 2008 Des 2009
Rasio Perputaran Aktiva PT. Astragraphia, Tbk Rata-rata Industri 1.16 1.22 1.72
1.13 1.19 1.22
Sumber : Data yang diolah
Untuk rasio perputaran aktiva PT. Astragraphia, Tbk selama periode tahun 2007 – 2009 secara berurut adalah 1.16 kali, 1.22 kali dan 1.72 kali. Dibandingkan dengan rasio rata-rata industri sejenis untuk rasio perputaran aktiva yaitu minimal 1.13 kali, 1.19 kali dan 1.22 kali, berarti kinerja keuangan PT. Astragraphia, Tbk berdasarkan rasio perputaran aktiva diatas dari angka minimal rasio rata-rata industri sejenis. Dengan demikian kinerja keuangan PT. Astragraphia, Tbk berdasarkan rasio perputaran aktiva dinilai baik.
39
4.1.4. Analisis Rasio Profitabilitas Penulis langsung pada pokok pembahasan yang akan dianalisis yaitu Rasio Margin Laba Kotor (Gross Profit Margin Ratio), Rasio Marjin Laba Bersih (Net Profit Margin Margin) PT. Astragraphia, Tbk tahun 2007 – 2009. Adapun rumus dan perhitungannya adalah sebagai berikut : a. Gross Profit Margin Ratio = Laba Kotor Penjualan b. Net Profit Margin Ratio = Laba Bersih Setelah Pajak Penjualan
Tabel 4.1.4-1 Rasio Profitabilitas PT. Astragraphia, Tbk Tahun 2007 – 2009
URAIAN
Des 2007 (Audited)
PERIODE Des 2008 (Audited)
Des 2009 (Audited)
Laba Bersih (Jutaan Rupiah)
72,074
Laba Kotor (Jutaan Rupiah)
285,316
Penjualan (Jutaan Rupiah)
725,581
1,027,738
Gross Profit Margin Ratio ( %)
39.32%
31.76%
28.79%
Net Profit Margin Ratio ( %)
9.93%
6.08%
5.01%
62,487
66,947
326,415
384,413
1,335,237
Sumber : Laporan Keuangan PT. Astragraphia, Tbk Tahun 2007 – 2009, diolah.
40
a. Rasio Marjin Laba Kotor (Gross Profit Margin) Unsur penjualan dan harga pokok penjualan merupakan unsur yang sangat penting dalam menghitung rasio marjin laba kotor. Apabila harga pokok penjualan tinggi maka dapat mengakibatkan perusahaan mengalami kesulitan dalam menentukan harga penjualan yang berakibat pada laba kotor yang akan diperoleh perusahaan. Dari perhitungan rasio marjin laba kotor diatas dapat diketahui bahwa rasio marjin maba kotor yang dialami oleh PT. Astragraphia, Tbk tahun 2007 2009 terjadi penurunan. Dimana pada tahun 2007 rasio marjin laba kotor sebesar 39.32%, tahun 2008 sebesar 31.76%, dan tahun 2009 sebesar 28.79%, walaupun pada tahun 2007, 2008 dan 2009 terjadi penurunan, tetapi penurunan ini tidak terlalu signifikan. Hal ini berarti bahwa manajemen perusahaan telah mampu meningkatkan penjualan. Sedangkan rasio marjin laba kotor PT. Astragraphia, Tbk dibandingkan dengan rata-rata industri sejenis selama periode tahun 2007 - 2009 terlihat pada tabel 4.1.4-2 berikut ini : Tabel 4.1.4-2 Rasio Marjin Laba Kotor PT. Astragraphia, Tbk vs Rata-rata Industri
PERIODE
Des 2007 Des 2008 Des 2009
Rasio Marjin Laba Kotor PT. Astragraphia, Tbk
Rata-rata Industri
39.32% 31.76% 28.79%
32.78% 34.70% 32.75%
Sumber : Data yang diolah
41
Untuk Rasio Marjin Laba Kotor PT. Astragraphia, Tbk selama periode tahun 2007 – 2009 secara berurut adalah 39.32%, 31.76% dan 28.79%. Dibandingkan dengan Rasio Rata-rata Industri Sejenis untuk rasio marjin laba kotor yaitu minimal 32.78%, 34.70% dan 32.75%, berarti kinerja keuangan PT. Astragraphia, Tbk berdasarkan rasio marjin laba kotor masih berada diantara ratarata dari angka minimal rasio rata-rata industri sejenis. Dengan demikian kinerja keuangan PT. Astragraphia, Tbk berdasarkan rasio marjin laba kotor dinilai cukup baik.
b. Rasio Marjin Laba Bersih (Net Profit Margin Ratio) Laba bersih yang diperoleh suatu perusahaan merupakan hasil yang diperoleh perusahaan setelah dikurangi semua biaya operasi dan non operasi yang digunakan perusahaan untuk memperoleh laba tersebut. Laba bersih yang akan diperoleh perusahaan selalu ditentukan terlebih dahulu dan merupakan target laba yang harus dicapai oleh perusahaan dalam periode tertentu. Dari data perhitungan diatas dapat kita lihat Rasio Marjin Laba Bersih yang dicapai PT. Astragraphia, Tbk pada tahun 2007 mencapai 9.93% dari penjualan, dan pada tahun 2008 turun menjadi 6.08%, hal ini dikarenakan kenaikan angka penjualan tahun 2008 yang dihasilkan perusahaan tidak diimbangi dengan angka laba bersih perusahaan yang mengalami penurunan. Untuk tahun 2009 rasio marjin laba bersih yang dicapai oleh perusahaan menurun menjadi 5.01%, hal serupa juga dialami di tahun 2009 yaitu kenaikan angka penjualan
42
perusahaan tidak mengimbangi angka laba bersih perusahaan tahun 2009 yang relatif sangat jauh dari angka penjualan tahun 2009 PT. Astragraphia, Tbk. Dari hasil penjualan yang dicapai oleh perusahaan maka dapat dikatakan bahwa kinerja manajemen perusahaan sudah cukup baik dalam mengelola keuangan perusahaan sehingga dapat mencapai laba seperti yang diharapkan. Sedangkan Rasio Marjin Laba Bersih PT. Astragraphia, Tbk dibandingkan dengan rata-rata industri sejenis untuk sektor jasa komputer dan perangkatnya selama periode tahun 2007 - 2009 terlihat pada tabel 4.1.4-3 berikut ini :
Tabel 4.1.4-3 Rasio Marjin Laba Bersih PT. Astragraphia, Tbk vs Rata-rata Industri
PERIODE
Des 2007 Des 2008 Des 2009
Rasio Marjin Laba Bersih PT. Astragraphia, Tbk Rata-rata Industri 9.93% 6.08% 5.01%
7.25% -7.24% 12.97%
Sumber : Data yang diolah
Untuk Rasio Marjin Laba Bersih PT. Astragraphia, Tbk selama periode tahun 2007 – 2009 secara berurut adalah 9.93%, 6.08% dan 5.01 %. Dibandingkan dengan rasio rata-rata industri sejenis untuk rasio marjin laba bersih yaitu minimal 7.25%, -7.24% dan 12.57%, berarti kinerja keuangan PT. Astragraphia, Tbk berdasarkan rasio marjin laba bersih diatas dari angka minimal rasio rata-rata industri sejenis. Dengan demikian kinerja keuangan PT. Astragraphia, Tbk berdasarkan rasio marjin laba bersih dinilai baik.
43
4.2 Penilaian Kinerja Perusahaan Berdasarkan Analisis Laporan Keuangan Tujuan dari analisis keuangan pada penelitian ini dimaksudkan untuk melihat dan mengukur kinerja keuangan perusahaan yang menjadi objek penelitian. Setelah penulis melakukan analisa terhadap laporan keuangan perusahaan tahun 2007, 2008, dan 2009, maka dapat diketahui kinerja perusahaan berdasarkan analisa rasio keuangan secara umum yaitu sebagai berikut : 1. Analisa Likuiditas Berdasarkan perhitungan analisa likuiditas yang digunakan penulis dalam penelitian yaitu Rasio Lancar (Current Ratio) dan Rasio Cepat (Quick Ratio) maka dapat diketahui bahwa perusahaan cukup likuid dalam memenuhi kewajiban-kewajiban jangka pendeknya pada saat jatuh tempo jika dilihat dari segi rasio lancar. Sama halnya jika kita perhatikan dari sisi rasio cepat, rasio ini menunjukkan tingkat likuiditas perusahaan cukup baik.
2. Analisa Solvabilitas Berdasarkan perhitungan rasio solvabilitas diatas menunjukkan bahwa tingkat solvabilitas dari perusahaan yang menjadi objek penelitian cukup baik jika dilihat dari total kewajiban terhadap total kekayaan yang dimiliki oleh perusahaan. Lain halnya jika menggunakan perbandingan laba operasi yang digunakan untuk menjamin seluruh kewajiban perusahaan terhadap beban bunga perusahaan. Dimana persentase beban bunga dijamin penuh seluruhnya dengan laba operasi
44
perusahaan. Kondisi keuangan seperti ini sangat berpengaruh jika suatu saat perusahaan mau meminjam dari lembaga keuangan.
3. Analisa Aktivitas Dari hasil analisa aktivitas yang meliputi rata-rata periode tagih dan perputaran aktiva menunjukkan hasil yang kurang baik untuk tahun 2007, 2008, dan tahun 2009 karena tidak sesuai dengan standar yang telah ditetapkan oleh perusahaan. Diharapkan perusahaan harus lebih berhati-hati lagi dalam menentukan jangka waktu penagihan piutang perusahaan. Dengan demikian tingkat efektivitas rata-rata periode tagih harus lebih baik lagi. Aktivitas penagihan yang baik akan berpengaruh pada pengelolaan aktiva perusahaan untuk meningkatkan penjualan dan laba.
4. Analisa Profitabilitas Hasil analisa ratio profitabilitas yang dihitung oleh penulis menunjukkan bahwa tingkat profit yang dihasilkan oleh perusahaan cukup baik dan memuaskan karena setiap tahun dapat meningkatkan profit bagi perusahaan. Dari jumlah profit yang dibukukan oleh perusahaan juga dapat disimpulkan bahwa kinerja manajemen perusahaan sudah baik dalam mengelola keuangan
perusahaan
dan
mampu
menghasilkan laba.
45
mengendalikan
perusahaan
dalam