BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Responden Sebagaimana yang sudah dijelaskan sebelumnya, bahwa responden yang menjadi subyek dalam penelitian ini adalah mahasiswa pada Universitas Mercu Buana angkatan 2009 dan 2010. Dalam memperoleh data yang dibutuhkan dalam penelitian ini, penelitian dilakukan dengan membagikan kuesioner kepada mahasiswa program studi akuntansi. Adapun jumlah kuesioner yang disebarkan dan dapat diolah adalah 43 kuesioner. Berdasarkan data yang diperoleh dari kuesioner tersebut ternyata banyak mahasiswa yang tidak mengisi kuesioner dengan lengkap dan tidak sesuai dengan kriteria yang ditentukan. Di antaranya : 1. Mahasiswa akuntansi sistem kredit semester kurang dari 120 2. Mahasiswa akuntansi yang bukan berasal dari semester VI, VII, dan VIII 3. Mahasiswa akuntansi yang belum mengambil matakuliah pokok akuntansi Sebelum peneliti membahas lebih jauh tentang hasil penelitian ini, peneliti terlebih dahulu akan membahas gambaran tentang karakteristik responden (mahasiswa) yang berpartisipasi dalam penelitian ini. Semua informasi mengenai hasil penelitian dan informasi responden tersebut diperoleh dari hasil distribusi kuesioner yang diperoleh kembali. Berikut ini adalah hasil karakteristik responden yang peneliti peroleh :
33
34
Tabel 4.1 Gambaran Umum Responden Karakteristik Kategori Jumlah Persentase Angkatan 2009 28 65,12% 2010 15 34,88% Total 43 100% Jenis Laki-Laki 25 58,14% Kelamin Perempuan 18 41,86% Total 43 100% Total SKS 120-130 7 16,28% 130-140 27 62,79% >140 9 20,93% Total 43 100% Sumber : Data yang telah diolah Dari tabel 4.1 menunjukkan bahwa mahasiswa laki-laki lebih banyak dibandingkan dengan mahasiswa perempuan yaitu dengan perbandingan keseluruhan sebanyak 58,14% mahasiswa laki-laki dibandingkan dengan 41,86% mahasiswa perempuan. Perbedaan jumlah mahasiswa laki-laki dan perempuan
tidaklah
cukup
besar,
sehingga
sampel
penelitian
cukup
representative dalam mewakili populasi penelitian. Dari tabel 4.1 juga menunjukkan bahwa mahasiswa yang mendapatkan SKS sebanyak 130 – 140 SKS lebih banyak sebagai responden penelitian, yaitu sebesar 62,79% dan diikuti oleh mahasiswa yang memiliki SKS sebanyak > 140 SKS yaitu sebesar 20,93% responden.
35
B. Metode Analisis Data 1. Statistik Deskriptif Statistik deskriptif memberikan gambaran atau deskripsi suatu data yang dilihat dari jumlah data, nilai minimum, maksimum, mean dan standar deviasi. Tabel 4.2 Hasil Uji Statistik Deskriptif Descriptive Statistics N
Minimum
Maximum
Mean
Std. Deviation
Motivasi (x1)
43
17
25
21.56
2.373
Minat (x2)
43
17
25
22.12
1.815
TPA (y)
43
21
34
27.28
3.224
Valid N (listwise)
43
Sumber : Data sekunder yang diolah menggunakan SPSS 20.0 Berdasarkan hasil dari statistik deskriptif pada tabel 4.2 di atas diperoleh dari 43 sampel, menunjukan bahwa variabel Motivasi dan Minat dengan nilai standar deviation lebih kecil dari pada nilai rata-rata (mean) dan nilai terendah (minimum) lebih kecil dari rata-ratanya (mean). Rata-rata Motivasi mempunyai nilai sebesar 21.56 dengan standar deviation sebesar 2.373, nilai terendah 17 dan nilai tertinggi 25. Dan Minat mempunyai nilai 22,12 dengan standar deviation sebesar 1,815, nilai terendah 17, dan nilai tertinggi 25. Dari hasil tersebut menunjukan bahwa data yang digunakan merupakan data yang baik, dikarenakan nilai rata-rata dari variabel Motivasi dan Minat lebih besar dari pada standar deviation.
36
2. Identifikasi Variabel yang Mempengaruhi Pemahaman Akuntansi Untuk menganalisis data berdasarkan atas kecenderungan jawaban yang diperoleh dari responden terhadap masing-masing variabel, maka akan disajikan hasil jawaban responden dalam bentuk deskripsi berikut ini : a. Variabel Motivasi (X1) Pada variabel motivasi terdapat 5 pernyataan yang diberikan kepada responden dapat dilihat dari tabel 4.3 dibawah ini : Tabel 4.3 Persepsi Motivasi JAWABAN ITEM STS TS RR S x1.1 0 0 5 18 0,0% 0,0% 11,63% 41,86% x1.2 0 0 4 18 0,0% 0,0% 9,3% 41,86% x1.3 0 0 11 19 0,0% 0,0% 25,58% 44,19% x1.4 0 0 3 24 0,0% 0,0% 6,98% 55,81% x1.5 0 0 4 19 0,0% 0,0% 9,3% 44,19% Sumber : Data yang telah diolah
SS 20 46,51% 21 48,84% 13 30,23% 16 37,21% 20 46,51%
Total 43 100% 43 100% 43 100% 43 100% 43 100%
Berdasarkan jawaban yang diterima mengenai motivasi, umumnya responden menjawab setuju, yang berarti responden cukup termotivasi dalam mengikuti setiap pembelajaran dikelas.
37
b. Variabel Minat (X2) Pada variabel minat terdapat 5 pernyataan yang diberikan kepada responden dapat dilihat dari tabel 4.4 dibawah ini : Tabel 4.4 Persepsi Minat JAWABAN ITEM STS TS RR S x2.1 0 0 4 23 0,0% 0,0% 9,3% 53,49% x2.2 0 0 4 21 0,0% 0,0% 9,3% 48,84% x2.3 0 0 8 17 0,0% 0,0% 18,6% 39,53% x2.4 0 0 3 22 0,0% 0,0% 6,98% 51,16% x2.5 0 0 18 19 0,0% 0,0% 41,86% 44,19% Sumber : Data yang telah diolah
SS 16 37,21% 18 41,86% 18 41,86% 18 41,86% 20 46,51%
Total 43 100% 43 100% 43 100% 43 100% 43 100%
Berdasarkan jawaban yang diterima mengenai minat, umumnya responden menjawab setuju, yang berarti responden cukup berminat dalam mengikuti setiap pembelajaran dikelas. 3. Uji Kualitas Data a. Uji Validitas Uji validitas digunakan untuk menguji sejauh mana ketepatan alat ukur dapat mengungkapkan konsep gejala atau kejadian yang diukur. Pengujian validitas dilakukan dengan menggunakan analisis korelasi product moment yang terkoreksi (corrected item-total correlation). Penggunaan nilai
38
corrected item-total correlation corrected item-total correlation digunakan karena nilai tersebut sudah menghilangkan biasa ukuran yang diperoleh dari uji korelasi product moment biasa (Anggun, 2010). Nilai uji validitas dengan corrected item-total correlation ditunjukkan pada kolom corrected item-total correlation dari hasil pengujian dengan bantuan SPSS. Hasil pengujian validitas untuk masing-masing variabel yang diringkas pada tabel 4.5 berikut ini dan informasi selengkapnya ada pada Lampiran. Tabel 4.5 Hasil Pengujian Validitas Variabel R hitung R tabel Keterangan Motivasi x1.1 0,546 0,301 Valid x1.2 0,752 0,301 Valid x1.3 0,701 0,301 Valid x1.4 0,679 0,301 Valid x1.5 0,546 0,301 Valid Minat x2.1 0,722 0,301 Valid x2.2 0,688 0,301 Valid x2.3 0,781 0,301 Valid x2.4 0,731 0,301 Valid x2.5 0,674 0,301 Valid Sumber : Data sekunder yang diolah menggunakan SPSS 20.0 Berdasarkan tabel 4.5 hasil tersebut menunjukkan masing-masing item penyusun konstruk variabel menunjukkan nilai corrected item total correlation yang berada diatas nilai R
tabel
untuk n = 43 yaitu 0,301. Hasil
tersebut didapat pada taraf signifikan dengan uji 2 sisi dengan jumlah data (n) = 43, berdasarkan rumus (df) = n-2 maka df = 43-2 = 41dan didapatlah
39
R
tabel
sebesar 0,3008 dibulatkan menjadi 0,301. Dengan demikian,
item-item pada masing-masing konsep variabel tersebut layak digunakan sebagai alat ukur dalam pengujian statistik. b. Uji Reliabilitas Uji reliabilitas digunakan untuk menguji sejauh mana keandalan suatu alat pengukur untuk dapat digunakan lagi untuk penelitian yang sama. Pengujian reliabilitas dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan rumus Cronbach’s Alpha. Pengujian reliabilitas instrumen dilakukan seluruh sampel penelitian. Hasil pengujian reliabilitas untuk masingmasing variabel yang diringkas pada tabel 4.6 berikut ini dan informasi selengkapnya ada pada Lampiran. Tabel 4.6 Hasil Pengujian Reliabilitas Variabel Cronbach's Alpha Batasan Kererangan Motivasi (x1) 0,646 0,60 Reliabel Minat (x2) 0,766 0,60 Reliabel TPA (y) 0,695 0,60 Reliabel Sumber : Data sekunder yang diolah menggunakan SPSS 20.0 Dari tabel 4.6 Hasil tersebut menunjukkan masing-masing variabel menunjukkan nilai Cronbach’s Alpha yang berada diatas nilai 0,60. Dengan demikian, masing-masing konsep variabel tersebut adalah reliabel sehingga layak digunakan sebagai alat ukur dalam pengujian statistik.
40
4. Uji Asumsi Klasik a. Uji Normalitas Data Dalam penelitian ini pengujian asumsi klasik yang pertama dilakukan adalah pengujian normalitas. Uji normalitas dapat dideteksi dengan uji Kolmogorov-Smirnov. Pengujian hipotesis yang digunakan : Ho : Data berdistribusi secara normal Ha : Data tidak berdistribusi secara normal Pengambilan keputusan untuk menentukan data terdistribusi normal atau tidak adalah sebagai berikut : a. Nilai Asymp. Sig (2-tailed) > 0,05 maka data terdistribusi normal. b. Nilai Asymp. Sig (2-tailed) < 0,05 maka data tidak terdistribusi normal. Tabel 4.7 Hasil Uji Normalitas dengan Kolmogorov Smirnov One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardized Residual N Normal Parametersa,b
Most Extreme Differences
43 Mean Std. Deviation
.00 3.084
Absolute
.112
Positive
.093
Negative
-.112
Kolmogorov-Smirnov Z
.737
Asymp. Sig. (2-tailed)
.649
a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.
Sumber : Data sekunder yang diolah menggunakan SPSS 20.0
41
Dari Tabel 4.7 dapat dilihat bahwa nilai Asymp. Sig (2-tailed) > 0,05. data berdistribusi normal. Pada output dapat diketahui bahwa data nilai Asymp.sig (2-tailed) sebesar 0,649, jadi dapat dinyatakan data berdistribusi normal. Dengan demikian keputusan yang diambil adalah Ho diterima dan Ha ditolak yaitu data residual berdistribusi normal. Uji normalitas data dengan metode Normal Probability Plots, normal probability plots yaitu berbentuk grafik yang digunakan untuk mengetahui apakah dalam sebuah model regresi, nilai regresi residual terdistribusi dengan normal atau tidak. Model regresi yang baik seharusnya distribusi regresi residual normal atau mendekati normal. Untuk mengetahui normalitas model regresi maka dapat dilihat pada grafik Normal probablitity plots pada gambar 4.1 berikut ini :
Gambar 4.1 Grafik Probability Plot
42
Dari grafik Probalitity plots di atas dapat dilihat bahwa data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal, maka data terdistribusi dengan normal dan model regresi telah memenuhi asumsi normalitas. b. Uji Multikolinieritas Untuk mengetahui apakah terjadi multikolinearitas atau tidak terjadi dapat dilihat dari nilai VIF yang terdapat pada masing-masing variabel. Hipotesis dan pengambilan keputusan yang digunakan adalah sebagai berikut : Ho : Tidak ada multikolinearitas Ha : Ada multikolinearitas Hasil analisis multikolinieritas selengkapnya dapat dilihat pada tabel 4.8 berikut : Tabel 4.8 Hasil Pengujian Multikolinieritas Coefficients Model
a
Collinearity Statistics Tolerance
VIF
(Constant) 1
Motivasi (x1)
.989
1.011
Minat (x2)
.989
1.011
a. Dependent Variable: TPA (y)
Sumber : Data sekunder yang diolah menggunakan SPSS 20.0
43
Suatu model regresi dinyatakan bebas dari multikolinearitas adalah semakin kecil nilai Toleransi dan semakin besar nilai VIF maka semakin mendekati terjadinya masalah multikolinieritas. Dari tabel 4.8 Coefficients dapat diketahui bahwa nilai Toleransi dan VIF dari kedua variabel independen lebih dari 0,1 dan VIF kurang dari 10, dengan demikian hipotesis yang diterima adalah Ho yang berarti tidak ada multikolinearitas dan dapat disimpulkan bahwa dalam model regresi tidak terjadi masalah multikolinieritas. c. Uji Heteroskedastisitas Pengujian Heteroskedastisitas digunakan untuk mendeteksi apakah dalam sebuah model regresi terjadi ketidaksamaan varian. Untuk mendeteksi adanya heteroskedastisitas dalam penelitian ini yaitu dengan grafik scatterplot. Berikut adalah hasil uji heteroskedastisitas dengan grafik scatterplot :
Gambar 4.2 Grafik Scatterplot
44
Dari gambar 4.2 grafik scatterplot di atas dapat dilihat bahwa titik-titik data yang menyebar dengan pola yang tidak jelas di atas dan di bawah angkat 0 pada sumbu Y, maka dalam disimpulkan bahwa pada model regresi tidak terdapat masalah heteroskedastisitas dalam data yang digunakan dalam penelitian ini. d. Analisis Regresi Linier Berganda Analisis regresi berganda digunakan untuk mengestimasi nilai variabel dependen (Y) dengan menggunakan lebih dari satu variabel independen (X). Hasil pengujian kemampuan variabel bebas motivasi dan minat, sedangkan variabel terikat tingkat pemahaman akuntansi (TPA) diuraikan berikut ini. Tabel 4.9 Hasil Uji Regresi Linier Berganda Coefficients Model
Unstandardized
Standardized
Coefficients
Coefficients
B (Constant) 1
a
Std. Error
28.419
7.079
Motivasi (x1)
.352
.207
Minat (x2)
.292
.270
T
Sig.
Collinearity Statistics
Beta
Tolerance 4.014
.000
.259
2.394
.008
.989
1.011
.164
1.080
.287
.989
1.011
a. Dependent Variable: TPA (y)
Didapat persamaan regresi linier berganda sebagai berikut : Y= 28,419 + 0,352X1 + 0,292X2 + e
VIF
45
Berdasarkan persamaan regresi pertama di atas untuk dapat dianalisis pengaruh masing-masing variabel independen terhadap tingkat pemahaman akuntansi (TPA). Koefisien konstanta b 0 = 28,419 Artinya jika motivasi dan minat nilainya adalah 0, maka tingkat pemahaman akuntansi positif sebesar 28,419 Koefisien regresi b1 = 0,352 Artinya jika motivasi ditingkatkan sebesar 1 satuan, maka tingkat pemahaman akuntansi akan meningkat sebesar 0,352 satuan Koefisien regresi b2 = 0,292 Artinya jika minat ditingkatkan sebesar 1 satuan, maka tingkat pemahaman akuntansi akan meningkat sebesar 0,292 satuan
5. Uji Hipotesis Regresi Linier Berganda a. Uji t-statistik Uji t ini dilakukan untuk menguji apakah model yang digunakan menunjukkan adakah pengaruh variabel independen secara parsial terhadap variabel dependennya.
46
Tabel 4.10 Hasil Pengujian Statistik t Coefficients Model
Unstandardized
Standardized
Coefficients
Coefficients
B (Constant) 1
a
Std. Error
28.419
7.079
Motivasi (x1)
.352
.207
Minat (x2)
.292
.270
t
Sig.
Beta 4.014
.000
.259
2.394
.008
.164
1.080
.287
a. Dependent Variable: TPA (y)
Sumber : Data sekunder yang diolah menggunakan SPSS 20.0 Prosedur pengujian b1 , b2 sebagai berikut : 1.
Menentukan taraf signifikansi Signifikansi > 0,05 jadi H0 diterima Signifikansi < 0,05 jadi H0 ditolak
2.
Menentukan T hitung dan T tabel - T hitung adalah 2,394 , 1,080 (b1),(b 2) dilihat pada tabel Coefficients - T tabel dapat dicari pada tabel statistik pada signifikansi 0,05/2 = 0,025 (uji 2 sisi) dengan df = n-k-1 atau 43-2-1= 40 (k adalah jumlah variabel).
3.
Pengambilan keputusan T hitung < T tabel atau -T hitung > -T tabel jadi H0 diterima T hitung > T tabel atau -T hitung < -T tabel jadi H0 ditolak Dari uji statistik t antara masing-masing variabel independen terhadap
variabel dependen dapat dijelaskan sebagai berikut :
47
Hasil dari output tabel Coefficients terhadap variabel Motivasi dapat diketahui bahwa nilai T
hitung
(2,394) > T
tabel
(2,021) dengan taraf
signifikansi sebesar 0,008 lebih kecil dari 0,05, jadi hipotesis nol ditolak, dengan kesimpulan yaitu Motivasi berpengaruh terhadap tingkat pemahaman akuntansi. Hasil dari output tabel Coefficients terhadap variabel Minat dapat diketahui bahwa nilai T
hitung
(1,080) < T
tabel
(2,021) dengan taraf
signifikansi sebesar 0,287 > 0,05 dengan nilai signifikansi yang lebih besar dari 0,05, jadi hipotesis nol diterima, dengan kesimpulan yaitu Minat tidak berpengaruh terhadap tingkat pemahaman akuntansi b. Uji F-statistik Uji F dilakukan untuk menguji pengaruh variabel independen secara bersama-sama terhadap variabel dependen. Pada tabel 4.11 berikut ini dapat dilihat hasil dari Uji F yang dilakukan : Tabel 4.11 Hasil Pengujian Statistik F ANOVAa Model
Sum of
df
Mean
Squares Regression 1
F
Sig.
Square
37.155
2
Residual
399.496
40
Total
436.651
42
18.577 10.860
.048
b
9.987
a. Dependent Variable: TPA (y) b. Predictors: (Constant), Minat (x2), Motivasi (x1)
Sumber : Data sekunder yang diolah menggunakan SPSS 20.0
48
Prosedur pengujian sebagai berikut : 1.
Menentukan taraf signifikansi Signifikansi > 0,05 jadi H0 diterima Signifikansi < 0,05 jadi H0 ditolak
2.
Menentukan F hitung dan F tabel - F hitung adalah 10,860 (dilihat pada tabel ANOVA) -F
tabel
dapat dicari pada tabel statistik pada signifikansi 0,005 df1 =
k-1 atau 2-1 = 1 dan df2 = n-1 atau 43-1 = 42 (k adalah jumlah variabel). 3.
Pengambilan keputusan F hitung < F tabel jadi H0 diterima F hitung > F tabel jadi H0 ditolak Dari output tabel ANOVA dapat diketahui bahwa F
hitung
(10,860) >
F tabel (4,073) dan dari taraf signifikansi sebesar 0,048 lebih kecil dari 0,05, jadi hipotesis nol ditolak, dengan kesimpulan yaitu Motivasi dan Minat secara bersama-sama berpengaruh terhadap tingkat pemahaman akuntansi. c. Koefisien Determinasi Koefisien Determinasi ini digunakan untuk mengetahui seberapa besar prosentase sumbangan pengaruh variabel independen secara bersama-sama terhadap variabel dependen. Nilai determinasi ditentukan dengan nilai R Square, dan dapat dilihat pada tabel 4.12 :
49
Tabel 4.12 Hasil Uji Koefisien Determinasi Model Summary Model
1
R
.292
a
R
Adjusted
Std. Error of
Square
R Square
the Estimate
.085
.039
3.160
a. Predictors: (Constant), Minat (x2), Motivasi (x1)
Sumber : Data sekunder yang diolah menggunakan SPSS 20.0 Dari output tabel 4.12 model summary dapat diketahui besarnya nilai R2 (R Square) adalah 0,085. Jadi sumbangan pengaruh dari variabel independen yaitu 8,5% sedangkan sisanya 91,5% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti.
C. Pembahasan Berdasarkan hasil penelitian regresi linier berganda tentang pengaruh variabel motivasi dan minat terhadap tingkat pemahaman akuntansi, diperoleh hasil sebagai berikut : 1. Pengaruh Motivasi Terhadap Tingkat Pemahaman Akuntansi Berdasarkan hasil pengujian hipotesis uji t yang disajikan pada tabel 4.10, diperoleh nilai bahwa variabel Motivasi memiliki T
hitung
(2,394),
sedangkan dari taraf signifikansi sebesar 0,008 lebih kecil dari 0,05. Hasil penelitian ini konsisten dengan penelitian yang dilakukan oleh Anggun (2010) dan Shive (2011) yang hasilnya menyatakan bahwa Motivasi terbukti berpengaruh signifikan terhadap tingkat pemahaman akuntansi.
50
Serta diperkuat dengan penelitian yang dilakukan oleh Dian (2011) yang menyatakan bahwa Motivasi berpengaruh signifikan terhadap tingkat pemahaman akuntansi. Dengan demikian, bahwa apabila motivasi belajar semakin tinggi maka hasil belajar yang dicapai akan semakin baik. 2. Pengaruh Minat Terhadap Tingkat Pemahaman Akuntansi Berdasarkan hasil pengujian hipotesis uji t yang disajikan pada tabel 4.10, diperoleh nilai bahwa variabel Minat memiliki
T
hitung
(1,080),
sedangkan taraf signifikansi sebesar 0,287 lebih besar dari 0,05. Hasil penelitian ini tidak konsisten dengan penelitian yang dilakukan oleh Dian (2011) yang hasilnya menyatakan bahwa Minat terbukti berpengaruh signifikan terhadap tingkat pemahaman akuntansi. Hal ini disebabkan karena strategi belajar mahasiswa yang salah, tidak memiliki keinginan membiasakan diri untuk sering membaca buku, rendahnya ketertarikan dan kemauan belajar yang dimiliki mahasiswa yang berguna untuk meningkatkan pemahaman akuntansinya. 3. Pengaruh Motivasi dan Minat Terhadap Tingkat Pemahaman Akuntansi Berdasarkan hasil pengujian hipotesis dengan uji F yang disajikan pada tabel 4.12, diperoleh nilai bahwa Motivasi dan Minat secara bersama-sama memiliki T
hitung
kecil dari 0,05.
(10,860), sedangkan taraf signifikansi sebesar 0,048 lebih
51
Hasil penelitian ini konsisten dengan penelitian yang dilakukan oleh Dian (2011) yang hasilnya menyatakan bahwa Motivasi dan Minat berpengaruh secara bersama-sama terhadap tingkat pemahaman akuntansi.