BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Analisis Metode Pengakuan Pendapatan yang Digunakan oleh PT. TBP Tbk PT. Total Bangun Persada Tbk ( PT.TBP Tbk ) menerapkan metode persentase penyelesaian untuk mengakui pendapatan per termin atas jasa konstruksi yang dilakukannya, karena proyek-proyek yang dilaksanakan PT. TBP Tbk termasuk proyek jangka panjang, yaitu kontrak proyek dengan jangka waktu pelaksanaan lebih dari satu periode akuntansi. PT. Total Bangun Persada Tbk dengan menggunakan metode persentase penyelesaian, maka dalam menghitung tingkat persentase penyelesaian dari pelaksanaan suatu proyek pada suatu periode tertentu, ditetapkan dengan cara menghitung bobot pekerjaan fisik yang telah diselesaikan sesuai volume rencana anggaran biaya yang terdapat dalam kontrak yang telah disepakati bersama kemudian dikaitkan dengan nilai kontrak sebagai dasar pengakuan pendapatan. Penetapan persentase penyelesaian dilakukan dengan menghitung bobot pekerjaan fisik yang telah diselesaikan kemudian dicatat dalam laporan kemajuan fisik yang dibuat oleh Quantity Surveyor. Laporan ini berisi informasi mengenai volume yang terdiri dari:
43
44
1.
Volume termin lalu, yaitu bobot prestasi yang telah diselesaikan pada periode sebelum periode termin sekarang
2.
Volume termin ini, yaitu bobot prestasi yang telah diselesaikan pada periode termin sekarang
3.
Volume sampai dengan termin ini, yaitu bobot prestasi yang telah diselesaikan pada periode termin lalu ditambah bobot prestasi yang telah diselesaikan pada periode termin ini. Laporan kemajuan fisik pada dasarnya merupakan laporan prestasi yang dibuat berdasarkan perhitungan intern perusahaan dan diperiksa oleh konsultan manajemen konstruksi (PT. Bina Nusantara) yang ditunjuk oleh pemilik proyek. Setiap termin laporan ini diikhtisarkan menjadi laporan kemajuan fisik untuk periode yang bersangkutan. Pada tanggal 28 Oktober 2008, PT. Total Bangun Persada yang beralamat di Jl. Letjend. S. Parman Kav.106 – Jakarta mendapat sebuah proyek Pembangunan Bina Nusantara Boarding House yang terletak di Jl. Budi Raya Kemanggisan, Jakarta Barat sebesar Rp. 112.450.500.000,- (Sebelum PPN). Jenis kontrak tersebut adalah kontrak Lump Sum, sudah termasuk keuntungan, pajak, serta biaya-biaya terhadap kendala-kendala yang mungkin timbul di lapangan akibat cuaca buruk, kerugian yang timbul sebagai perbuatan orangorang yang dipekerjakan oleh perusahaan, dan lain-lain. Proyek tersebut akan dilaksanakan pada tanggal 01 Mei 2009 sampai dengan tanggal 30 Juni 2010.
45
Sistem pembayaran didasarkan pada hasil pengukuran bersama atas volume pekerjaan yang benar-benar telah dilaksanakan di lapangan oleh penyedia barang/jasa yaitu PT. Total Bangun Persada dan dijadikan dasar persentase bobot prestasi pekerjaan, dan memperhitungkan uang muka, termin, retensi dan kewajiban pajak. Adapun pembayaran termin sesuai dengan kemajuan pekerjaan secara akumulasi progress dan dengan perhitungan sebagai berikut: Uang Muka
: sebesar 20% dari Nilai Kontrak, Yaitu: 20% x Rp.112.450.500.000,- = Rp. 22.490.100.000,-
Termin 1
: sebesar 15.48 % dari nilai kontrak, yaitu:
Progress
15.48 % x Rp. 112.450.500.000,-
= Rp. 17.407.337.400.,-
UM
20.00% x Rp. 17.407.337.400.,-
= ( Rp. 3.481.467.480,-)
Retensi
5.00% x Rp. 17.407.337.400.,Hak Tagih
= ( Rp.
870.366.870,-)
= Rp. 13.055.503.050,-
Termin 2 : sebesar 25 % dari nilai kontrak, yaitu: Progress 2
25 % x Rp. 112.450.500.000,-
= Rp. 28.112.625.000.,-
UM
20.00% x Rp. 28.112.625.000.,-
= ( Rp. 5.622.525.000,-)
5.00% x Rp. 28.112.625.000.,-
= ( Rp. 1.405.631.250,-)
Retensi
Jumlah
= Rp. 21.084.468.750,-
Hak Tagih = Rp.21.084.468.750, - Rp. 13.055.503.050,- = Rp. 8.028.965.700,-
46
Termin 3
: sebesar 38 % dari nilai kontrak, yaitu:
Progress 3
38 % x Rp. 112.450.500.000,-
= Rp. 42.731.190.000.,-
UM
20.00% x Rp. 42.731.190.000.,-
= ( Rp. 8.546.238.000,-)
5.00% x Rp. 42.731.190.000
= ( Rp. 2.136.559.500,-)
Retensi
Jumlah
= Rp. 32.048.392.500,-
Hak Tagih = Rp. 32.048.392.500,- Rp.21.084.468.750, - = Rp.10.963.923.750,-
Termin 4 : sebesar 58 % dari nilai kontrak, yaitu: Progress 4
58 % x Rp. 112.450.500.000,-
= Rp. 65.221.290.000.,-
UM
20.00% x Rp. 65.221.290.000.-
= ( Rp.13.044.258.000,-)
5.00% x Rp. 65.221.290.000.-
= ( Rp. 3.261.064.500,-)
Retensi
Jumlah
= Rp. 48.915.967.500,-
Hak Tagih = Rp. 48.915.967.500, - Rp. 32.048.392.500,- = Rp.16.867.575.000,-
Termin 5 : sebesar 68 % dari nilai kontrak, yaitu: Progress 5
68 % x Rp. 112.450.500.000,-
= Rp. 76.466.340.000.,-
UM
20.00% x Rp. 76.466.340.000,-
= ( Rp.15.293.268.000,-)
5.00% x Rp. 76.466.340.000,-
= ( Rp. 3.823.317.000,-)
Retensi
Jumlah
= Rp. 57.349.755.000,-
Hak Tagih = Rp. 57.349.755.000,- Rp. 48.915.967.500, = Rp.8.433.787.500,-
47
Termin 6 : sebesar 78 % dari nilai kontrak, yaitu: Progress 6
78 % x Rp. 112.450.500.000,-
= Rp. 87.711.390.000,-
UM
20.00% x Rp. 87.711.390.000,-
= ( Rp.17.542.278.000,-)
5.00% x Rp. 87.711.390.000,-
= ( Rp. 4.385.569.500,-)
Retensi
Jumlah
= Rp. 65.783.542.500,-
Hak Tagih = Rp. 65.783.542.500, - Rp. 57.349.755.000,- = Rp.8.433.787.500,-
Termin 7 : sebesar 89 % dari nilai kontrak, yaitu: Progress 7
89 % x Rp. 112.450.500.000,-
= Rp.100.080.945.000,-
UM
20.00% x Rp.100.080.945.000,-
= ( Rp.20.016.189.000,-)
5.00% xRp.100.080.945.000,-
= ( Rp. 5.004.047.250,-)
Retensi
Jumlah
= Rp. 75.060.708.750,-
Hak Tagih = Rp. 75.060.708.750,- Rp. 65.783.542.500, = Rp.9.277.166.250,-
Termin 8 : sebesar 95 % dari nilai kontrak, yaitu: Progress 8
95 % x Rp. 112.450.500.000,-
= Rp.106.827.975.000,-
UM
20.00% x Rp. 106.827.975.000,-
= ( Rp.21.365.595.000,-)
5.00% xRp. 106.827.975.000,-
= ( Rp. 5.341.398.750,-)
Retensi
Jumlah
= Rp. 80.120.981.250,-
Hak Tagih = Rp. 80.120.981.250, - Rp. 75.060.708.750,- = Rp.5.060.272.500,-
48
Termin 9 : sebesar 100 % dari nilai kontrak, yaitu: Progress 9
100 % x Rp. 112.450.500.000,-
= Rp.112.450.500.000,-
UM
20.00% x Rp. 112.450.500.000,-
= ( Rp.22.490.100.000,-)
5.00% xRp. 112.450.500.000,-
= ( Rp. 5.622.525.000,-)
Retensi
Jumlah
= Rp. 84.337.875.000,-
Hak Tagih = Rp. Rp. 84.337.875.000, - 80.120.981.250, - = Rp.4.216.893.750,-
Retensi : sebesar 5 % dari nilai kontrak, yaitu: 5 % x Rp 112.450.500.000,- = Rp 5.622.525.000,-
PPh pihak kedua langsung dipotong dari setiap penerimaan tagihan termin. Pembayaran angsuran termin dilakukan melalui Bank Central Asia dengan nomor rekening 084-3018197 a/n PT. Total Bangun Persada Tbk. Pengakuan pendapatan yang dilakukan oleh PT. Total Bangun Persada Tbk terlihat berdasarkan kemajuan fisik yang telah diselesaikan, pendapatan yang diakui atas dasar sertifikat kemajuan pekerjaan (certificate of work progress) yang diterbitkan berdasarkan hasil perhitungan dan pemeriksaan antara Quantity Surveyor (QS) Perseroan bersama QS pihak owner maka perusahaan akan melakukan penagihan sesuai dengan termin-termin yang telah disepakati. Hal ini terjadi karena kedua belah pihak yaitu PT. Total Bangun Persada dan PT. Binus Nusantara telah sepakat bahwa semua biaya yang
49
dikeluarkan untuk pekerjaan yang dimaksud menjadi tanggung jawab pihak kedua, dan sesuai dengan nilai kontrak yang menggunakan jenis kontrak Lump Sum. Nilai kontrak sebesar Rp. 112.450.500.000,- merupakan jumlah dari total pekerjaan sebelum PPN 10%. Keuntungan untuk perusahaan diperoleh dari nilai kontrak sebelum PPN yaitu sebesar 9 % sebagai keuntungan atas jasa konstruksi.
1.
Analisis tingkat kemajuan penyelesaian suatu proyek (progres fisik pekerjaan) Penetapan tingkat penyelesaian suatu proyek oleh PT. Total Bangun Persada di buat oleh Quantity Surveyor (QS) yang diperiksa oleh Management Construction dan disetujui oleh pemilik proyek. Setiap pekerjaan yang telah selesai dikerjakan dikonversi menjadi nilai nominal, hal ini dilakukan dengan cara: volume pekerjaan yang telah selesai dikalikan dengan harga satuan pekerjaan. Setelah pekerjaan yang telah diselesaikan tersebut diketahui dalam bentuk nilai nominal kemudian dicari bobot fisik dalam persentase dengan cara: nilai nominal pekerjaan yang telah selesai dibagi dengan nilai nominal total pekerjaan. Jumlah pekerjaan yang telah diselesaikan ditambah PPN 10 % menjadi total tagihan yang dapat ditagih kepada pemilik proyek.
50
2.
Analisis penentuan beban yang dikeluarkan dan pendapatan yang diperoleh dari suatu proyek Perusahaan dalam menentukan beban yang dikeluarkan untuk proyek dengan menggunakan prosentase tertentu yang telah ditentukan yaitu nilai proyek sebelum PPN dikeluarkan unsur laba yang telah ditentukan (9%). Kemudian dialokasikan ke beban yang terdiri dari: beban material, upah, sub kontraktor, dan overhead. Berikut perhitungan beban proyek disajikan pada tabel 4.1
Tabel 4.1 Perhitungan Beban Proyek Pembangunan Binus Boardhing House Tahun 2009 – 2010 Tahun 2009 Sub Kontraktor
Material
Upah
13.107.230.280,00
7.864.338.168,00
Total
Dibulatkan
65.536.151.400,00
65.536.151.000
Material 7.358.760.720,00
Total 36.793.803.600
42.598.498.410,00
Tahun 2010 Upah Sub Kontraktor 4.415.256.432,00
23.915.972.340,00
Overhead 1.966.084.542,00
Overhead 1.103.814.108,00
Dibulatkan 36.793.803.000
Sumber : data yang telah diolah certificate of work progress Proyek Binus Boardhing House
51
Berdasarkan Tabel 4.1 pekerjaan yang telah diselesaikan pada tahun 2009 adalah 58,00 % dan pada tahun 2010 sebesar 42,00 %. Perhitungan beban proyek ditentukan dengan menentukan persentase tiap item beban. Beban material 20%, upah 12%, sub kontraktor 65%, dan overhead 3%. Berikut jurnal untuk mencatat beban konstruksi yang terjadi: a.
Tahun 2009 Konstruksi dalam proses
Rp. 65.536.151.400
Kas / Hutang b.
Rp. 65.536.151.400
Tahun 2010 Konstruksi dalam proses
Rp. 36.793.803.600
Kas / Hutang
Rp. 36.793.803.600
PT. Total Bangun Persada Tbk memperoleh pembayaran dari pihak pertama apabila telah memenuhi progres fisik yang telah disepakati, berikut termin pembayaran pekerjaan oleh pemilik proyek kepada PT. Total Bangun Persada Tbk disajikan pada tabel 4.2
52
Tabel 4.2 Termin Pembayaran Pekerjaan Oleh Binus Boardhing House Kepada PT. Total Bangun Persada Tbk Tahun 2009 – 2010 Termin
Tanggal
Prosentase Pembayaran
Prosentase Progress
1
01-05-2009
UM (20%)
20%
Total (% x harga kontrak*) 22.490.100.000
2
03-08-2009
15.48 %
15.48 %
13.055.503.050
3
05-09-2009
9.52 %
25 %
8.028.965.700
4
05-10-2009
13 %
38 %
10.963.923.750
5
07-12-2009
20 %
58 %
16.867.575.000
6
06-01-2010
10 %
68 %
8.433.787.500
7
10-02-2010
10 %
78 %
8.433.787.500
8
03-04-2010
11 %
89 %
9.277.166.250
9
05-05-2010
6%
95 %
5.060.272.500
10
30-06-2010
5%
100%
4.216.893.750
11
12-01-2011
5%
Retensi
5.622525.000
* Harga kontrak : Rp. 112.450.500.000 ( exc.ppn)
Sumber : data yang telah diolah certificate of work progress Proyek Binus Boardhing House
Pembayaran termin dari PT. Bina Nusantara tersebut diakui oleh PT. Total Bangun Persada Tbk sebagai pendapatan pada akhir periode akuntansi. Prosentase pembayaran sudah disepakati oleh kedua belah pihak. Pembayaran
53
termin dapat dibayarkan oleh PT. Binus Nusantara kepada perusahaan apabila progres fisik telah diperiksa dan disetujui oleh pihak yang berwenang. Progres fisik setiap termin telah dijelaskan pada pembahasan tentang analisis tingkat kemajuan penyelesaian suatu proyek (progres fisik pekerjaan). Berikut jurnal untuk mencatat pendapatan yang diterima oleh perusahaan: a.
Termin Uang Muka Nilai kontrak (incl.PPN)
Rp 123.695.550.000
Uang Muka 20% Total tagihan UM(20 %)
Rp
24.739.110.000
1. Jurnal penagihan termin UM 20% Piutang usaha
Rp 24.739.110.000
Uang Muka
Rp 22.490.100.000
PPN Keluaran
Rp
2.490.010.000
2. Jurnal hasil penagihan Kas/Bank
Rp 24.064.407.000
PPh 3%
Rp.
674.703.000
Piutang usaha b.
Rp 24.739.110.000
Termin 1 Nilai kontrak ( Incl.PPN)
Rp 123.695.550.000
Progres fisik 15,48 % Total tagihan (15.48 %)
Rp
14.361.053.355
54
1) Jurnal penagihan termin Piutang usaha
Rp 14.361.053.355
Uang Muka 20%
Rp. 3.481.467.480
Retensi 5%
Rp. 870.366.870 PPN keluaran
Rp. 1.305.550.305
Penagihan atas konstruksi dalam proses Rp. 17.407.337.400 2) Jurnal hasil penagihan Kas/Bank
Rp 13.969.388.264
PPh 3%
Rp.
391.665.092
Piutang usaha c.
Rp 14.361.053.356
Termin 2 Nilai kontrak ( Incl.PPN)
Rp 123.695.550.000
Progres fisik akumulasi 25 % Total tagihan (9.52 %)
Rp
8.831.862.270
1) Jurnal penagihan termin Piutang usaha
Rp 8.831.862.270
Uang Muka 20%
Rp. 2.141.057.520
Retensi 5%
Rp. 535.264.380 PPN keluaran
Rp
802.896.570
Penagihan atas konstruksi dalam proses Rp 10.705.287.600
55
2) Jurnal hasil penagihan Kas/Bank
Rp 8.590.993.299
PPh 3%
Rp. 240.868.971 Piutang usaha
d.
Rp 8.831.862.270
Termin 3 Nilai kontrak ( Incl.PPN)
Rp 123.695.550.000
Progres fisik akumulasi 38 % Total tagihan (13 %)
Rp
12.060.316.125
1) Jurnal penagihan termin Piutang usaha
Rp 12.060.316.125
Uang Muka 20%
Rp. 2.923.713.000
Retensi 5%
Rp.
730.928.250
PPN keluaran
Rp 1.096.392.375
Penagihan atas konstruksi dalam proses Rp 14.618.565.000 2) Jurnal hasil penagihan Kas/Bank
Rp 11.731.398.413
PPh 3%
Rp. Piutang usaha
328.917.713 Rp 12.060.316.126
56
e.
Termin 4 Nilai kontrak ( Incl.PPN)
Rp 123.695.550.000
Progres fisik akumulasi 58 % Total tagihan 20 %
Rp
18.554.332.500
1) Jurnal penagihan termin Piutang usaha
Rp 18.554.332.500
Uang Muka 20%
Rp.
4.498.020.000
Retensi 5%
Rp.
1.124.505.000
PPN keluaran
Rp 1.686.757.500
Penagihan atas konstruksi dalam proses Rp 22.490.100.000 2) Jurnal hasil penagihan Kas/Bank
Rp 18.048.305.250
PPh 3%
Rp.
506.027.250
Piutang usaha
f.
Rp 18.554.332.500
Termin 5 Nilai kontrak ( Incl.PPN)
Rp 123.695.550.000
Progres fisik akumulasi 68 % Total tagihan 10 %
Rp
9.277.166.250
57
1) Jurnal penagihan termin Piutang usaha
Rp
9.277.166.250
Uang Muka 20%
Rp.
2.249.010.000
Retensi 5%
Rp.
562.252.500
PPN keluaran
Rp 843.378.750
Penagihan atas konstruksi dalam proses Rp 11.245.050.000 2) Jurnal hasil penagihan Kas/Bank
Rp
9.024.152.625
PPh 3%
Rp.
253.013.625
Piutang usaha g.
Rp 9.277.166.250
Termin 6 Nilai kontrak ( Incl.PPN)
Rp 123.695.550.000
Progres fisik akumulasi 78 % Total tagihan 10 %
Rp
12.773.723.970
1) Jurnal penagihan termin Piutang usaha
Rp
9.277.166.250
Uang Muka 20%
Rp.
2.249.010.000
Retensi 5%
Rp.
562.252.500
PPN keluaran
Rp
843.378.750
Penagihan atas konstruksi dalam proses Rp 11.245.050.000
58
2) Jurnal hasil penagihan Kas/Bank
Rp 9.024.152.625
PPh 3%
Rp.
253.013.625
Piutang usaha h.
Rp 9.277.166.250
Termin 7 Nilai kontrak ( Incl.PPN)
Rp 123.695.550.000
Progres fisik akumulasi 89 % Total tagihan 11 %
Rp
10.204.882.875
1) Jurnal penagihan termin Piutang usaha
Rp 10.204.882.875
Uang Muka 20%
Rp.
2.473.911.000
Retensi 5%
Rp.
618.477.750
PPN keluaran
Rp
927.716.625
Penagihan atas konstruksi dalam proses Rp 12.369.555.000 2) Jurnal hasil penagihan Kas/Bank
Rp 9.926.567.888
PPh 3%
Rp.
278.314.988
Piutang usaha
Rp 10.204.882.876
59
i.
Termin 8 Nilai kontrak ( Incl.PPN)
Rp 123.695.550.000
Progres fisik akumulasi 95 % Total tagihan 6 %
Rp
5.566.299.750
1) Jurnal penagihan termin Piutang usaha
Rp 5.566.299.750
Uang Muka 20%
Rp.
1.349.406.000
Retensi 5%
Rp.
337.351.500
PPN keluaran
Rp
506.027.250
Penagihan atas konstruksi dalam proses Rp 6.747.030.000 2) Jurnal hasil penagihan Kas/Bank
Rp 5.414.491.575
PPh 3%
Rp.
151.808.175
Piutang usaha
j.
Rp 5.566.299.750
Termin 9 Nilai kontrak ( Incl.PPN)
Rp 123.695.550.000
Progres fisik akumulasi 100 % Total tagihan 5 %
Rp
4.638.583.125
60
1) Jurnal penagihan termin Piutang usaha
Rp 4.638.583.125
Uang Muka 20%
Rp.
1.124.505.000
Retensi 5%
Rp.
281.126.250
PPN keluaran
Rp
421.689.375
Penagihan atas konstruksi dalam proses Rp 5.622.525.000 2) Jurnal hasil penagihan Kas/Bank
Rp 4.512.076.313
PPh 3%
Rp.
126.506.813
Piutang usaha
k.
Rp 4.638.583.126
Termin Retensi Nilai kontrak ( Incl.PPN)
Rp 123.695.550.000
Retensi 5 % Total tagihan 5 %
Rp
6.184.777.500
1) Jurnal penagihan termin Piutang usaha
Rp 6.184.777.500
PPN keluaran
Rp
562.252.500
Retensi 5%
Rp 5.622.525.000
61
2) Jurnal hasil penagihan Kas/Bank
Rp 6.016.101.750
PPh 3%
Rp.
168.675.750
Piutang usaha
Rp 6.184.777.500
Penagihan kemajuan penyelesaian proyek atau termin yang ditagihkan ke pihak pemilik dan dihitung secara bersih dengan memperhitungkan uang muka proyek dan 5% dari nilai kontrak yang ditahan ( retensi) oleh pihak pemilik sampai dengan penyerahan akhir . PPh Pasal 23 sebesar 3% langsung dibayarkan atau dipotong dari nilai tagihan sebelum PPN pada saat penagihan diterima. Penagihan retensi dapat diterima pada saat jaminan pemeliharaan berakhir, masa berlaku jaminan tersebut 180 hari kalender atau 6 bulan dan akan dinyatakan dalam Berita Acara Serah Terima Pekerjaan Terakhir yang ditandatangani oleh kedua belah pihak. l.
Penyelesaian kontrak 1) Mengakui pendapatan, beban, dan laba kotor Konstruksi dalam proses (laba kotor)
Rp. 10.120.545.000
Beban konstruksi
Rp. 102.329.955.000
Pendapatan kontrak
Rp.112.450.500.000
62
2) Mencatat penyelesaian kontrak Penagihan atas konstruksi dalam proses Rp. 112.450.500.000 Konstruksi dalam proses
Rp. 112.450.500.000
B. Analisis Perlakuan Akuntansi pada Pendapatan dan Beban Proyek Sesuai PSAK No. 34 Menurut PSAK No. 34 paragraf 20 dinyatakan bahwa bila hasil (outcome) kontrak konstruksi dapat diestimasi secara andal, pendapatan kontrak dan biaya kontrak yang berhubungan dengan kontrak konstruksi harus diakui masingmasing sebagai pendapatan dan beban dengan memperhatikan tahap penyelesaian aktivitas kontrak pada tanggal neraca (percentage of completion). Taksiran rugi (expected loss) pada kontrak konstruksi tersebut harus segera diakui sebagai beban sesuai dengan paragraf 34.
Tabel 4.3 Pendapatan dan Beban yang Diakui Menurut PSAK No. 34 Tahun
Beban*
Pendapatan*
2009
Rp. 65.536.151.400
Rp. 71.406.067.500
2010
Rp. 36.793.803.600
Rp. 41.044.432.500
Total
Rp. 102.329.955.000
Rp. 112.450.500.000
* Beban = nilai kontrak (dikeluarkan PPN 10% dan laba 9%) X persentase penyelesaian * Pendapatan = nilai kontrak X persentase penyelesaian
Sumber : data yang telah diolah certificate of work progress Proyek Binus Boardhing House
63
Berdasarkan tabel 4.3 pendapatan dan beban diakui berdasarkan matching concept. Beban dan pendapatan diakui sesuai dengan progress fisik yang telah diselesaikan. Pada tahun 2009 progress fisik yang telah diselesaikan sebesar 58% dan pada tahun 2010 sebesar 42%. Untuk mengetahui tingkat kesesuaian pencatatan pendapatan dan beban antara pencatatan yang dilakukan oleh perusahaan dengan teori PSAK No. 34 maka dilakukan perbandingan untuk menarik kesimpulan terhadap objek yang dianalisis. Perbandingan tersebut disajikan pada tabel 4.4. Tabel 4.4 Perbandingan Pencatatan Pendapatan dan Beban Antara Perusahaan dengan PSAK No. 34 Tahun
Perusahaan
PSAK No. 34
Selisih
2009 Pendapatan Rp 71.406.067.500
Rp 71.406.067.500
Rp
0
Beban
Rp 65.536.151.400
Rp 65.536.151.400
Rp
0
Pendapatan Rp 41,044,432,500
Rp 41.044.432.500
Rp
0
Beban
Rp 36.793.803.600
Rp
0
2010
Rp 36.793.803.600
Sumber : data yang telah diolah certificate of work progress Proyek Binus Boardhing House Berdasarkan tabel 4.4 serta perhitungan-perhitungan yang telah dilakukan sebelumnya diketahui bahwa pencatatan pendapatan pada tahun 2009 oleh perusahaan sesuai dengan perhitungan berdasarkan PSAK No. 34 Kesesuaian tersebut terjadi karena perusahaan melakukan pencatatan sesuai dengan
64
penetapan presentase pernyelesaian yang dicatat dalam laporan kemajuan fisik yang dibuat oleh Quantity Surveyor yang telah disepakati bersama oleh Quantity Surveyor yang ditunjuk oleh pihak owner. Oleh karena itu dengan adanya perhitungan yang telah di uraikan di atas maka pengakuan pendapatan dan beban pada proyek Binus Boardhing House yang dilaksanakan oleh PT. Total Bangun Persada Tbk sudah sesuai dengan PSAK No. 34. C. Analisis Pengakuan Laba Kotor Perusahaan antara Perhitungan yang Dilakukan Perusahaan dan Menurut PSAK No. 34 Berdasarkan perhitungan dan jurnal-jurnal di atas, maka dapat diketahui laba kotor yang diakui pada saat kontrak selesai di sajikan pada tabel 4.5 Tabel 4.5 Laba Kotor Proyek Binus Boardhing House Tahun 2009 - 2010 Menurut
2009
2010
Perusahaan
Rp
5.869.916.100
Rp 4.250.628.900
PSAK No. 34
Rp
5.869.916.100
Rp 4.250.628.900
Sumber : data yang telah diolah certificate of work progress Proyek Binus Boardhing House
Dari tabel di atas diketahui bahwa pada tahun 2009 dan 2010 laba kotor yang diakui oleh perusahaan mempunyai jumlah yang sesuai dengan laba kotor yang diakui menurut PSAK No. 34.