BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Karakteristik Responden Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan persepsi mengenai sensitivitas moral, pertimbangan moral, dan motivasi moral antara mahasiswa S1 dan S2 akuntansi pada Universitas Mercu Buana. Data yang terkumpul merupakan data primer, yaitu data yang berasal dari jawaban responden terhadap daftar pernyataan yang dituangkan dalam 3 skenario dalam kuesioner. Penyebaran kuesioner dilaksanakan kurang lebih selama satu minggu, yaitu tanggal 23 januari – 29 januari 2012 sebanyak 105 lembar kuesioner, penyebaran kuesioner dilakukan dengan cara menyebaran secara langsung ke responden. Distribusi kuesioner disajikan pada table 4.1. Tabel 4.1 Distribusi kuesioner No
Responden
Dikirim
Kembali
Tidak diolah
Diolah
1
Akuntansi S1
65
64
1
63
2
Akuntansi S2
40
40
-
40
Jumlah
105
104
1
103
Sumber : Hasil data yang diolah
39
Dari 105 kuesioner yang telah disebarkan kepada responden, peneliti berhasil menerima pengembalian sebanyak 104 atau sebesar 99,05%. Kuesioner yang memenuhi syarat untuk proses analisis adalah sebesar 103 lembar kuesioner atau sebesar 99,04% dari 104 lembar kuesioner, jumlah kuesioner yang gugur adalah 1 lembar kuesioner atau sebesar 0,96% karena kuesioner tersebut tidak diisi dengan lengkap oleh responden. Sedangkan target sample penelitian untuk dianalisis adalah sebesar 100 responden, oleh karena itu jumlah tersebut dianggap telah mencukupi untuk dianalisis dan diolah. Beberapa karakteristik responden yang digunakan dalam penelitian ini disajikan pada table 4.2. Tabel 4.2 Data Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Jenis Kelamin Laki-laki
Mahasiswa
Prosentase
S1
S2
S1
S2
31
21
49.2%
52.5%
50.8%
47.5%
32 19 Perempuan Sumber : Hasil data yang diolah
Berdasarkan jenis kelamin, pada mahasiswa S1 jumlah responden lakilaki sebanyak 31 orang (49.2%) dan jumlah responden perempuan sebanyak 32 orang (50.8%). Pada mahasiswa S2, terdapat 21 orang (52.5 %) responden perempuan dan 19 orang (47.5 %) responden laki-laki.
B. Analisis Data 1. Uji Validitas Analisis validitas digunakan untuk mengetahui seberapa cermat suatu uji melakukan fungsi ukurnya. Semakin tinggi validitas suatu fungsi ukur, maka semakin tinggi pengukuran mengenai sasarannya. Pengujian terhadap validitas dalam penelitian ini dilakukan terhadap tiap-tiap item yang menyusun variabel penelitian dengan menggunakan teknik Pearson’s Correlation Product Moment dengan bantuan program SPSS 17.0 for windows. Pengambilan kesimpulan dilakukan dengan membandingkan probabilitas/signifikansi angka korelasi dengan tingkat ketelitian 0,05. Apabila signifikansi lebih besar dari 0,05 maka disimpulkan bahwa item tersebut valid. Data yang digunakan untuk pengujian selanjutnya hanya data yang valid saja. Hasil uji validitas terhadap masing-masing pernyataan disajikan dalam tabel 4.3.
Tabel 4.3 Hasil Uji Validitas Sensitivitas Moral Skenario
Pearson
Sig (2 tailed)
r-tabel
Status
correlation 1
.782**
.000
.1937
Valid
2
.840**
.000
. 1937
Valid
3
.777**
.000
. 1937
Valid
Pertimbangan Moral 1
.451**
.000
. 1937
Valid
2
.725**
.000
. 1937
Valid
3
.631**
.000
. 1937
Valid
Motivasi Moral 1
.807**
.000
. 1937
Valid
2
.764**
.000
. 1937
Valid
3
.715**
.000
. 1937
Valid
*.Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed). **.Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Sumber : Data primer, 2012 Berdasarkan tabel 4.3, hasil pengujian validitas menunjukkan korelasi positif pada level 0,01 yang berarti bahwa pernyataan dalam kuesioner mampu mengungkapkan persepsi mahasiswa akuntansi dalam pengambilan keputusan moral. Tabel tersebut menunjukkan bahwa semua pernyataan yang digunakan dinyatakan telah valid karena memiliki r
hitung ≥ r tabel. Sehingga dapat digunakan dalam penelitian-penelitian selanjutnya.
2. Uji Reliabilitas Reliabilitas adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator dari variable atau konstruk. Kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap pernyataan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. Uji reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan teknik Cronbach’s Alpha. Suatu instrumen dapat dikatakan reliabel apabila memiliki koefisien Cronbach’s Alpha lebih besar dari 0,60. Tabel 4.4 Hasil Uji Reliabilitas Reliability Statistics Cronbach's Alpha
N of Items .740
9
Sumber : Data Primer, 2012 Berdasarkan hasil uji reliabilitas terhadap 9 item pernyataan kuesioner diperoleh hasil koefisien cronbach’s alpha sebesar 0.740, artinya penelitian ini memenuhi uji reliabilitas karena koefisien Cronbach’s Alpha lebih besar dari 0,60.
3.
Statistik Deskriptif Tabel 4.5 Hasil Statistik Deskriptif pada Skenario 1 Pernyataan 1 Sensitivitas Moral 2 Pertimbangan Moral 3 Motivasi Moral
S1
S2
Mean Difference
3.37
2.93
0.44
2.00
2.00
0
2.86
3.55
0.69
Berdasarkan tabel diatas, pada pernyataan pertama yang menyangkut sensitivitas moral, didapat nilai Mean mahasiswa S1 sebesar 3.37 dan mahasiswa S2 sebesar 2.93. Karena pernyataan pada kuesioner merupakan pernyataan negatif, maka semakin kecil skor akan semakin baik. Sehingga kita dapat menarik kesimpulan, bahwa mahasiswa S2 akuntansi lebih memahami situasi terkait etika dibanding mahasiswa S1. Namun dalam hal pertimbangan moral, baik mahasiswa S1 maupun S2 memiliki pemahaman yang sama. Pada pernyataan ketiga mengenai motivasi moral, didapat nilai Mean mahasiswa S1 sebesar 2.86 dan S2 sebesar 3.55. Maka dapat disimpulkan bahwa mahasiswa S1 akan menunjukan perilaku yang lebih baik dibanding mahasiswa S2 bila keduanya dihadapkan dalam situasi yang sama.
Tabel 4.6 Hasil Statistik Deskriptif pada Skenario 2 Pernyataan
S1
S2
Mean Difference
1
3.19
3.20
0.01
2.19
2.48
0.28
3.30
3.00
0.30
Sensitivitas Moral 2 Pertimbangan Moral 3 Motivasi Moral
Berdasarkan tabel diatas, pada pernyataan pertama yang menyangkut sensitivitas moral, didapat nilai Mean mahasiswa S1 sebesar 3.19 dan mahasiswa S2 sebesar 3.20. Karena pernyataan pada kuesioner merupakan pernyataan negatif, maka semakin kecil skor akan semakin baik. Sehingga kita dapat menarik kesimpulan, bahwa mahasiswa S1 akuntansi lebih memahami situasi terkait etika dibanding mahasiswa S2. Begitu pula dalam hal pertimbangan moral, mahasiswa S1 (2.19) memiliki pemahaman yang lebih baik dari mahasiswa S2 (2.48). Pada pernyataan ketiga mengenai motivasi moral, didapat nilai Mean mahasiswa S1 sebesar 3.30 dan S2 sebesar 3.00. Maka dapat disimpulkan bahwa mahasiswa S2 akan menunjukan perilaku yang lebih baik dibanding mahasiswa S1 bila keduanya dihadapkan dalam situasi yang sama.
Tabel 4.7 Hasik Statistik Deskriptif pada Skenario 3 Pernyataan
S1
S2
Selisih Mean
1
3.46
3.03
0.43
2
2.29
2.45
0.16
3
3.51
3.43
0.08
Berdasarkan tabel diatas, pada pernyataan pertama yang menyangkut sensitivitas moral, didapat nilai Mean mahasiswa S1 sebesar 3.46 dan mahasiswa S2 sebesar 3.03. Karena pernyataan pada kuesioner merupakan pernyataan negatif, maka semakin kecil skor akan semakin baik. Sehingga kita dapat menarik kesimpulan, bahwa mahasiswa S2 akuntansi lebih memahami situasi terkait etika dibanding mahasiswa S1. Namun, dalam hal pertimbangan moral, mahasiswa S1 (2.29) memiliki pemahaman yang lebih baik dari mahasiswa S2 (2.45). Pada pernyataan ketiga mengenai motivasi moral, didapat nilai Mean mahasiswa S1 sebesar 3.51 dan S2 sebesar 3.43. Maka dapat disimpulkan bahwa mahasiswa S2 akan menunjukan perilaku yang lebih baik dibanding mahasiswa S1 bila keduanya dihadapkan dalam situasi yang sama.
4. Uji Hipotesis Dalam penelitian ini hipotesis diuji dengan menggunakan uji independent t-test. Sampel pada penelitian ini responden dikelompokan
berdasarkan jenjang pendidikan. Sehingga hipotesis dalam penelitian ini dinyatakan sebagai berikut : Ho1
Tidak terdapat perbedaan persepsi Sensitivitas Moral antara
:
mahasiswa akuntansi S1 dan S2. Ho2
:
Tidak terdapat perbedaan persepsi Pertimbangan Moral antara mahasiswa S1 dan S2.
Ho3 : Tidak terdapat perbedaan persepsi Motivasi Moral antara mahasiswa S1 dan S2. a. Skenario 1 Pengujian persepsi mahasiswa akuntansi dalam pengambilan keputusan moral dapat dilihat dari masing-masing variabel pada skenario pertama yang disajikan pada table 4.8.
Tabel 4.8 Hasil pengujian independent t-test skenario 1 Group Statistics jurusan sensitivitas_moral
N
Mean
Std. Deviation
Std. Error Mean
akuntansi s1
63
3.37
1.799
.227
akuntansi s2
40
2.92
1.900
.300
pertimbangan_mora akuntansi s1 l akuntansi s2
63
2.00
.984
.124
40
2.00
1.086
.172
motivasi_moral
akuntansi s1
63
2.86
1.645
.207
akuntansi s2
40
3.55
1.999
.316
Independent Samples Test
Sensitivitas Moral
Equal variances assumed Equal variances not assumed Pertimbangan Equal variances Moral assumed Equal variances not assumed Motivasi Equal variances Moral assumed Equal variances not assumed
F
Sig.
t
df
Sig. (2tailed)
0.360
0.850
1.184
101
0.239
0.440
1.170
79.77
0.246
0.440
0,000
101
1,000
0,000
0,000
77.06
1,000
0,001
-1.915
101
0.058
-0.693
-1.833
71.42
0.071
-0.693
0.998
4.338
0.320
0.040
Sumber : Data Primer, 2012
Mean Difference
1) Sensitivitas Moral Pada table Group Statistics, nilai mean mahasiswa S1 lebih besar dari S2, maka terdapat perbedaan pemahaman sensitivitas moral antara mahasiswa S1 dan S2 akuntansi. Untuk mengetahui apakah perbedaan ini nyata secara statistik, maka kita perlu melihat hasil uji independent t-test. Untuk uji homogenitas, didapat nilai F sebesar 0.036 dengan tingkat signifikansi sebesar 0.850. Karena F hitung > 0.05 maka dapat disimpulkan bahwa kedua varian sampel sama, sehingga hasil analisis yang digunakan adalah uji t pada kolom Equal variances assumed. Dari hasil pengolahan data, didapat t hitung sebesar 1.184 dengan nilai t table 1.9837. Nilai sig (2-tailed) sebesar 0.239. Karena sig (2-tailed) lebih besar dari 0.05 dan t hitung < t tabel maka Ho diterima, maka dapat disimpulkan bahwa
tidak terdapat perbedaan yang signifikan dalam hal sensitivitas moral antara mahasiswa S1 dan S2 akuntansi. 2) Pertimbangan Moral Pada tabel Group Statistics, nilai mean mahasiswa S1 sama dengan mahasiswa S2, maka terdapat kasamaan mengenai pemahaman pertimbangan moral antara mahasiswa S1 dan S2 akuntansi. Untuk mengetahui apakah kesamaan ini nyata secara statistik, maka kita perlu melihat hasil uji independent t-test. Untuk uji homogenitas, didapat nilai F sebesar 0.998 dengan tingkat signifikansi sebesar 0.320. Karena F hitung > 0.05 maka dapat disimpulkan bahwa kedua varian sampel sama, sehingga hasil analisis yang digunakan adalah uji t pada kolom Equal variances assumed. Dari hasil pengolahan data, didapat t hitung sebesar 0.000 dengan nilai t table 1.9837. Nilai sig (2-tailed) sebesar 1.000. Karena sig (2-tailed) lebih besar dari 0.05 maka Ho diterima, maka dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat perbedaan persepsi pertimbangan moral antara mahasiswa S1 dan S2 akuntansi. 3) Motivasi Moral Pada table Group Statistics, nilai mean mahasiswa S1 lebih kecil dari S2, maka terdapat perbedaan motivasi moral antara mahasiswa S1 dan S2 akuntansi. Untuk mengetahui apakah
perbedaan ini nyata secara statistik, maka kita perlu melihat hasil uji independent t-test. Untuk uji homogenitas, didapat nilai F sebesar 4.338 dengan tingkat signifikansi sebesar 0.040. Karena F hitung < 0.05 maka dapat disimpulkan bahwa kedua varian sampel berbeda, sehingga hasil analisis yang digunakan adalah uji t pada kolom Equal variances not assumed. Dari hasil pengolahan data, didapat t hitung sebesar |1.833| dengan nilai t table 1.9939. Nilai sig (2tailed) sebesar 0.071 Karena sig (2-tailed) lebih besar dari 0.05 dan t hitung < t tabel maka Ho diterima, maka dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat perbedaan persepsi motivasi moral antara mahasiswa S1 dan S2 akuntansi.
b. Skenario 2 Pengujian persepsi mahasiswa akuntansi dalam pengambilan keputusan moral dapat dilihat dari masing-masing variabel pada skenario kedua yang disajikan pada table 4.9.
Tabel 4.9 Hasil pengujian independent t-test skenario 2 Group Statistics jurusan
Std. Std. Error Deviation Mean
N
Mean
Sensitivitas moral akuntansi s1
63
3.19
1.999
.252
akuntansi s2
40
3.20
2.003
.317
Pertimbangan moral
akuntansi s1
63
2.19
1.544
.194
akuntansi s2
40
2.48
1.826
.289
Motivasi moral
akuntansi s1
63
3.30
2.076
.262
akuntansi s2
40
3.00
2.148
.340
Independent Samples Test
Equal Sensitivitas variances Moral assumed Equal variances not assumed Equal Pertimbangan variances Moral assumed Equal variances not assumed Equal Motivasi variances Moral assumed Equal variances not assumed
Sumber : Data Primer, 2012
F
Sig.
0.031 0.860
1.874 0.174
0.016 0.898
Sig. (2Mean tailed) Difference
t
df
0.024
101
0.981
-0.010
0.024
83.044
0.981
-0.010
0.849
101
0.398
-0.285
-.817
72.981
0.416
-0.285
0.709
101
0.480
0.302
0.703
81.043
0.484
0.302
1) Sensitivitas Moral Pada table Group Statistics, nilai mean mahasiswa S1 lebih besar dari S2, maka terdapat perbedaan pemahaman sensitivitas moral antara mahasiswa S1 dan S2 akuntansi. Untuk mengetahui apakah perbedaan ini nyata secara statistik, maka kita perlu melihat hasil uji independent t-test. Untuk uji homogenitas, didapat nilai F sebesar 0.031 dengan tingkat signifikansi sebesar 0.860. Karena F hitung < 0.05 maka dapat disimpulkan bahwa kedua varian sampel berbeda, sehingga hasil analisis yang digunakan adalah uji t pada kolom Equal variances not assumed. Dari hasil pengolahan data, didapat t hitung sebesar |0.024| dengan nilai t table 1.9890. Nilai sig (2-tailed) sebesar 0.981. Karena sig (2-tailed) lebih besar dari 0.05 dan t hitung < t tabel maka Ho diterima, maka dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat perbedaan persepsi sensitivitas moral antara mahasiswa S1 dan S2 akuntansi. 2) Pertimbangan Moral Pada table Group Statistics, nilai mean mahasiswa S1 lebih kecil dari S2, maka terdapat perbedaan pemahaman pertimbangan moral antara mahasiswa S1 dan S2 akuntansi. Untuk mengetahui apakah perbedaan ini nyata secara statistik, maka kita perlu melihat hasil uji independent t-test.
Untuk uji homogenitas, didapat nilai F sebesar 1.874 dengan tingkat signifikansi sebesar 0.174. Karena F hitung > 0.05 maka dapat disimpulkan bahwa kedua varian sampel sama, sehingga hasil analisis yang digunakan adalah uji t pada kolom Equal variances assumed. Dari hasil pengolahan data, didapat t hitung sebesar 0.849 dengan nilai t table 1.9837. Nilai sig (2-tailed) sebesar 0.398. Karena sig (2-tailed) lebih besar dari 0.05 dan t hitung < t tabel maka Ho diterima, maka dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat perbedaan persepsi pertimbangan moral antara mahasiswa S1 dan S2 akuntansi. 3) Motivasi Moral Pada table Group Statistics, nilai mean mahasiswa S1 lebih besar dari S2, maka terdapat perbedaan motivasi moral antara mahasiswa S1 dan S2 akuntansi. Untuk mengetahui apakah perbedaan ini nyata secara statistik, maka kita perlu melihat hasil uji independent t-test. Untuk uji homogenitas, didapat nilai F sebesar 0.016 dengan tingkat signifikansi sebesar 0.898. Karena F hitung > 0.05 maka dapat disimpulkan bahwa kedua varian sampel sama, sehingga hasil analisis yang digunakan adalah uji t pada kolom Equal variances assumed. Dari hasil pengolahan data, didapat t hitung sebesar 0.709 dengan nilai t table 1.9837. Nilai sig (2-tailed) sebesar 0.480 Karena sig (2-tailed) lebih besar dari 0.05 dan t
hitung < t tabel maka Ho diterima, maka dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat perbedaan persepsi motivasi moral antara mahasiswa S1 dan S2 akuntansi. c. Skenario 3 Pengujian persepsi mahasiswa akuntansi dalam pengambilan keputusan moral dapat dilihat dari masing-masing variabel pada skenario ketiga yang disajikan pada table 4.10. Tabel 4.10 Hasil pengujian independent t-test skenario 3 Group Statistics jurusan
N
Mean
Std. Deviation
akuntansi s1
63
3.46
2.023
.255
akuntansi s2
40
3.02
1.941
.307
Pertimbangan akuntansi s1 moral akuntansi s2
63
2.29
1.084
.137
40
2.45
1.484
.235
Motivasi moral akuntansi s1
63
3.51
1.917
.241
akuntansi s2
40
3.42
1.986
.314
Sensitivitas moral
Std. Error Mean
Independent Samples Test
Equal Sensitivitas variances Moral assumed Equal variances not assumed Equal Pertimbangan variances Moral assumed Equal variances not assumed Equal Motivasi variances Moral assumed Equal variances not assumed
F
Sig.
1.183 0.279
3.722 0.057
0.096 0.757
t
df
Sig. (2tailed)
1.081
101
0.282
0.435
1.091
85.685
0.278
0.435
0-.648
101
0.518
-0.164
-.605
65.192
0.547
-0.164
0.211
101
0.833
0.083
0.209
80.964
0.835
0.083
Mean Difference
Sumber : Data Primer, 2012 1) Sensitivitas Moral Pada table Group Statistics, nilai mean mahasiswa S1 lebih besar dari S2, maka terdapat perbedaan pemahaman sensitivitas moral antara mahasiswa S1 dan S2 akuntansi. Untuk mengetahui apakah perbedaan ini nyata secara statistik, maka kita perlu melihat hasil uji independent t-test. Untuk uji homogenitas, didapat nilai F sebesar 1.183 dengan tingkat signifikansi sebesar 0.279. Karena F hitung > 0.05 maka dapat disimpulkan bahwa kedua varian sampel sama, sehingga hasil analisis yang digunakan adalah uji t pada kolom
Equal variances assumed. Dari hasil pengolahan data, didapat t hitung sebesar 1.081 dengan nilai t table 1.9837. Nilai sig (2tailed) sebesar 0.282. Karena sig (2-tailed) lebih besar dari 0.05 dan t hitung < t tabel maka Ho diterima, maka dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat perbedaan persepsi sensitivitas moral antara mahasiswa S1 dan S2 akuntansi. 2) Pertimbangan Moral Pada table Group Statistics, nilai mean mahasiswa S1 lebih besar dari S2, maka terdapat perbedaan pemahaman pertimbangan moral antara mahasiswa S1 dan S2 akuntansi. Untuk mengetahui apakah perbedaan ini nyata secara statistik, maka kita perlu melihat hasil uji independent t-test. Untuk uji homogenitas, didapat nilai F sebesar 3.722 dengan tingkat signifikansi sebesar 0.057. Karena F hitung > 0.05 maka dapat disimpulkan bahwa kedua varian sampel sama, sehingga hasil analisis yang digunakan adalah uji t pada kolom Equal variances assumed. Dari hasil pengolahan data, didapat t hitung sebesar 0.648 dengan nilai t table 1.9837. Nilai sig (2tailed) sebesar 0.518. Karena sig (2-tailed) lebih besar dari 0.05 dan t hitung < t tabel maka Ho diterima, maka dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat perbedaan persepsi pertimbangan moral antara mahasiswa S1 dan S2 akuntansi.
3) Motivasi Moral Pada table Group Statistics, nilai mean mahasiswa S1 lebih besar dari S2, maka terdapat perbedaan motivasi moral antara mahasiswa S1 dan S2 akuntansi. Untuk mengetahui apakah perbedaan ini nyata secara statistik, maka kita perlu melihat hasil uji independent t-test. Untuk uji homogenitas, didapat nilai F sebesar 0.096 dengan tingkat signifikansi sebesar 0.757. Karena F hitung > 0.05 maka dapat disimpulkan bahwa kedua varian sampel sama, sehingga hasil analisis yang digunakan adalah uji t pada kolom Equal variances assumed. Dari hasil pengolahan data, didapat t hitung sebesar 0.211 dengan nilai t tabel 1.9837. Nilai sig (2-tailed) sebesar 0.833. Karena sig (2-tailed) lebih besar dari 0.05 dan t hitung < t tabel maka Ho diterima, maka dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat perbedaan persepsi motivasi moral antara mahasiswa S1 dan S2 akuntansi.
C. Pembahasan Berdasarkan hasil pengujian dengan menggunakan Independent Sample T-Test diatas, dilihat dari nilai Mean kedua sampel, dapat disimpulkan bahwa secara keseluruhan mahasiswa S2 memiliki pemahaman yang lebih baik dari pada mahasiswa S1 dalam hal sensitivitas moral, pertimbangan moral, dan motivasi moral.
Dilihat dari nilai t-testnya, tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara mahasiswa S1 dan S2 akuntansi mengenai sensitivitas moral, pertimbangan moral, dan motivasi moral. Tidak terdapatnya perbedaan yang signifikan ini dapat disebabkan oleh faktor pandidikan, mengingat mahasiswa S1 yang diambil sebagai sampel adalah mahasiswa semester akhir yang telah mengambil hampir seluruh mata kuliah inti program studi akuntansi dan mata kuliah etika. Faktor lain yang menyebabkan tidak terjadinya perbedaan yang signifikan adalah karena mahasiswa S1 yang memang kurang memahami situasi yang terjadi dalam skenario dan mahasiswa S2 yang meskipun memahami situasi tersebut namun menanggap hal itu sebagai hal yang wajar atau sering terjadi dalam dunia kerja. Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Ludigdo dan Machfoedz (1999), dimana tidak terdapat perbedaan Sensitivitas antara mahasiswa semester awal dan semester akhir. Begitu pula dengan penelitian ini, perbedaan jenjang pendidikan ternyata tidak menyebabkan perbedaan persepsi yang signifikan antara mahasiswa S1 dan S2 akuntansi.