58
BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Laporan laba rugi fiskal Sebagai Dasar penghitungan Pajak Penghasilan Wajib Pajak Badan pada PT. Nutricircle World
Setiap badan usaha diwajibkan menggunakan pembukuan dalam menghitung pajaknya, dimana wajib pajak diharuskan membuat pembukuan dan laporan rugi laba fiskal setiap akhir tahun pajak, dimana tidak semua penghasilan perlu dihitung kembali guna penghitungan pajak yang harus dibayar atas kekurangannya pada akhir tahun. Demikian juga dengan biaya yang tidak semuanya dapat dijadikan sebagai pengurang penghasilan bruto.
59
Tabel 4.1 LAPORAN LABA RUGI UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2013 Keterangan
Laporan Keuangan Komersial
Pendapatan Pendapatan Jasa Konstruksi Pendapatan Bunga Bank
19,853,055,062 14,027,645
Laba/Rugi tahun 2013
19,867,082,707
Koreksi Fiskal
1)
Laporan laba rugi fiskal
14,027,645
19,853,055,062 -
14,027,645
19,853,055,062
Dikurangi Harga Pokok Penjualan Persediaan Awal Material per 01/01/2013 Pembelian Material Persediaan Material Siap Pakai / Jual Persediaan Akhir Material per 31/12/2013 HPP & Pemakaian Material Tahun 2013 : Penghasilan Bruto Per 31/12/2013 Biaya Penjualan : Biaya Gaji dan Upah Biaya Entertainment Biaya Komisi Total Biaya Penjualan Biaya Umum dan Administrasi: Biaya Perlengkapan Kantor Biaya Perjalanan Dinas Biaya Pengiriman Biaya Pemeliharaan Kendaraan Biaya Air, Listrik dan Telepon Biaya Perawatan dan Perbaikan Mesin Biaya Pemakaian Spare Part Biaya Keperluan Proyek Biaya Infrastruktur Tanah Biaya Penyusutan Biaya Mobilisasi dan Demobilisasi Biaya Rekreasi Pegawai Biaya Representasi dan Jamuan Biaya Publisitas Biaya Bunga Bank Biaya Pemakaian Material Pembantu Total Biaya Umum dan Administrasi Total Biaya Usaha Laba Sebelum Pajak Pajak Penghasilan Laba Setelah Pajak Penghasilan Sumber : Laporan Laba Rugi PT. Nutricircle World
15,439,039,000 534,132,888 15,973,171,888 9,412,547,379 6,560,624,509 13,306,458,198 1,075,416,200 39,775,580 6,050,000 1,121,241,780 93,230,260 434,590,164 159,581,854 94,058,248 80,583,500 111,226,080 785,163,696 1,745,159,578 2,183,671,492 811,765,750 733,923,916 23,730,000 30,310,185 15,643,050 2,771,018,617 1,871,038,207 11,958,722,242 13,079,964,022 226,494,176 69,517,067 137,928,531
15,439,039,000 534,132,888 15,973,171,888 9,412,547,379 6,560,624,509 13,306,458,198
2)
10,136,658
3)
46,615,130
4) 5) 6)
23,730,000 6,578,910 2,751,000
1,075,416,200 29,638,922 6,050,000 1,111,105,122 93,230,260 387,975,034 159,581,854 94,058,248 80,583,500 111,226,080 785,163,696 1,745,159,578 2,183,671,492 811,765,750 733,923,916 23,731,275 12,892,050 2,771,018,617 1,871,038,207 11,865,019,557 12,976,124,679 316,305,874 69,517,067 227,740,229
60
Adapun penjelasan dari koreksi fiskal menurut Perusahaan adalah sebagai berikut: 1. Pendapatan Bunga Bank Sejumlah Rp. 14.027.745,- merupakan penghasilan bunga selama 1 tahun. 2. Biaya Entertainment a. Daftar nominatif
Rp.
29.638.922
b. Tidak ada daftar nominatif
Rp.
10.136.658
Rp.
39.775.580
Total 3. Biaya Dinas dan Perjalanan
Pada beban perjalanan dinas terdapat pengeluaran yaitu : a. Uang BBM
Rp.
8.500.000
a. Tiket Pesawat
Rp.
13.560.000
b. Penginapan Hotel
Rp.
16.755.130
c. Makan dan Minum
Rp.
7.800.000
Total
Rp.
46.615.130
a. Biaya seragam kaos
Rp.
4.980.000
b. Biaya rekreasi Dufan
Rp.
18.750.000
Total
Rp.
23.730.000
b. Untuk Kepentingan Dinas Direksi
4. Biaya Rekreasi Pegawai
5. Biaya Representasi dan Jamuan Atas biaya representasi dan jamuan di dalamnya terdapat sumbangan sejumlah Rp. 6.578.910,-
61
6. Biaya Publisitas Pada akun biaya publisitas didalamnya terdapat biaya pembuatan bingkisan yang diberikan kepada klien-klien berupa : a. Parcel
Rp.
1.350.000
b. Kalender
Rp.
1.401.000
Total
Rp.
2.751.000
B. Analisis Laporan laba rugi fiskal sebagai Dasar Penghitungan Pajak Penghasilan Wajib Pajak Badan pada PT. Nutricircle World Untuk menjawab rumusan masalah dalam skripsi ini, penulis akan menganalisis laporan keuangan laba rugi fiskal yang telah disusun oleh perusahaan dengan laporan laba rugi fiskal yang disusun penulis.
62
Tabel 4.2
PT. NUTRICIRCLE WORLD LAPORAN LABA RUGI UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2013 Koreksi Fiskal Keterangan
Laporan Keuangan Komersial
Menurut Perusahaan
Menurut Penulis
Laporan laba rugi fiskal Menurut Perusahaan
Menurut Penulis
19,853,055,062
19,853,055,062
Selisih
Dasar Huku m
Pendapatan Pendapatan Jasa Konstruksi
19,853,055,062
Pendapatan Bunga Bank
14,027,645
Jumlah Pendapatan 2013
19,867,082,707
a
(14,027,645)
a . (14,027,645)
-
(14,027,645)
(14,027,645)
19,853,055,062
19,853,055,062
15,439,039,000
15,439,039,000
A
-
Dikurangi Harga Pokok Penjualan Persediaan Awal Material
15,439,039,000
Pembelian Material Persediaan Material Siap Pakai / Jual
534,132,888 15,973,171,888
15,973,171,888
15,973,171,888
Persediaan Akhir Material HPP & Pemakaian Material Penghasilan Bruto Per 31/12/2013
9,412,547,379 6,560,624,509
9,412,547,379 6,560,624,509
9,412,547,379 6,560,624,509
13,306,458,198
13,292,430,553
13,292,430,553
Biaya gaji & upah
1,075,416,200
1,075,416,200
1,075,416,200
Biaya Entertainment
39,775,580
Biaya Komisi Total Biaya Penjualan
6,050,000 1,121,241,780
534,132,888
534,132,888
Biaya Penjualan
b
10,136,658
b. 10,136,658
29,638,922 6,050,000 1,111,105,122
B
29,638,922 6,050,000 1,111,105,122
Biaya Umum dan Admin Biaya Perlengkapan Kantor
93,230,260
Biaya Perjalanan Dinas
434,590,164
Biaya Pengiriman
159,581,854
Biaya Pemeliharaan Kendaraan
94,058,248
Biaya Air, Listrik dan Telepon Biaya Perawatan dan Perbaikan Mesin
80,583,500
Biaya Pemakaian Spare Part
785,163,696
Biaya Keperluan Proyek
1,745,159,578
Biaya Infrastruktur Tanah
2,183,671,492
Biaya Penyusutan
811,765,750
111,226,080
c
46,615,130
2,500,000
93,230,260
90,730,260
46,615,130
387,975,034
387,975,034
159,581,854
159,581,854
47,029,124
94,058,248
47,029,124
47,029,124
3,793,750
80,583,500
76,789,750
3,793,750
15.500.000
111,226,080
95,726,080
15,500,000
785,163,696
785,163,696
3,700,000
1,745,159,578
1,741,459,578
2,183,671,492
2,183,671,492
811,765,750
811,765,750
2,500,000
C D
3,700,000
E F G
H
63
Biaya Mobilisasi dan Demobilisasi
733,923,916
Biaya Rekreasi pegawai
23,730,000
d 23,730,000
Biaya Representasi dan jamuan
30,310,185
e
6,578,910
6,578,910
Biaya Publisitas
15,643,050
f
2,751,000
2,751,000
Biaya Bunga Bank Biaya Pemakaian Material Pembantu Total Biaya Umum dan Administrasi
2,771,018,617
733,923,916 23,730,000
733,923,916
23,731,275 12,892,050
1,871,038,207
1,816,038,207
11,944,694,597
11,865,019,557
11,737,496,683
Total Biaya Usaha
13,065,936,377
12,976,124,679
12,848,601,805
Laba Sebelum Pajak
240,521,821
316,305,874
443,828,748
Pajak Penghasilan Laba Setelah Pajak Penghasilan
69,517,057
69,517,057
97,543,773
171,004,764
246,788,817
K
12,892,050 2,771,018,617
55,000,000
J
23,731,275
2,771,018,617
1,871,038,207
I
-
55,000,000
346,284,975
Sumber : Data Diolah KETERANGAN DASAR HUKUM: A. UU No.36 Pasal 4 ayat 2 B.SE27/PJ/86 C.UU No.36 Tahun 2008 Pasal 9 (1) huruf c D.UU No.36 Tahun 2008 Pasal 9 (1) huruf b E.KEP No.220/PJ./ 2002 Tahun 2002 F. KEP No. 220/PJ/2002 Tahun 2002 G UU No.36 Tahun 2008 Pasal 9 (1) huruf b H. UU No.36 Tahun 2008 Pasal 9 (1) huruf b I. UU No.36 Tahun 2008 Pasal 9 (1) huruf
e
J. UU No.36 Tahun 2008 Pasal 9 (1) huruf
g
K. UU No.36 Tahun 2008 Pasal 9 (1) huruf
e
L. UU No.36 Tahun 2008 Pasal 9 (1) huruf b
Keterangan koreksi fiskal yang dilakukan Penulis adalah sebagai berikut : 1. Pendapatan a. Pendapatan Jasa Konstruksi
L
64
Pendapatan jasa konstruksi perusahaan selama tahun 2013 sebesar 19.853.055.062,- diperoleh dari tagihan termin masing proyek sesuai dengan progres di lapangan, yang dilakukan perusahaan sudah benar tidak di koreksi karena sudah sesuai dengan peraturan perundangundangan PP No. 138 Tahun 2000 KEP-170/PJ/2002 b. Pendapatan Bunga Bank Pendapatan
bunga
bank
yang
diakui
perusahaan
sebesar
Rp. 14.027.645,- telah dikoreksi oleh perusahaan karena pendapatan bunga bank menurut perundang-undangan perpajakan UU No. 36 Tahun 2008 pasal 4 ayat 2 merupakan pendapatan yang dikenakan pajak penghasilan bersifat final. Koreksi yang telah dilakukan perusahaan telah sesuai dengan perundang-undangan perpajakan. 2. Harga Pokok Penjualan Undang-undang
Pajak
Penghasilan
dalam
penilaian
persediaan
memperkenankan metode first in first out (FIFO method) dan metode biaya rata-rata (Average Cost Method). Sedangkan kebijakan akuntansi PT. Nutricircle World dalam penilaian persediaan adalah dengan menggunakan metode FIFO. Hal ini telah sesuai dengan Undang-undang PPh, sehingga tidak dilakukan koreksi fiskal.
65
3. Biaya Penjualan a. Biaya Gaji dan Upah Biaya
gaji
dan
upah
yang
diakui
perusahaan
sebesar
Rp. 1.075.416.200,- berdasarkan UU No. 36 Tahun 2008 Pasal 6 (1) huruf a bahwa penghasilan bruto dapat dikurangi dengan biaya untuk mendapatkan, menagih dan memelihara penghasilan. PT. Nutricircle World tidak melakukan koreksi fiskal atas biaya ini dan pencatatan atas biaya ini sudah sesuai dengan perundang-undangan perpajakan. b. Biaya Entertainment Dalam biaya entertainment sejumlah Rp. 39.775.580,- berdasarkan data perusahaan didalamnya terdapat sejumlah Rp. 10.136.658,- yang tidak terdapat daftar nominatif nya maka dalam hal ini perusahaan melakukan koreksi dan sudah sesuai dengan peraturan perundangundangan SE 27/PJ/86. c. Biaya Komisi Biaya komisi yang diakui perusahaan sebesar Rp. 6.050.000,berdasarkan UU No. 36 Tahun 2008 Pasal 6 ayat (1) huruf a bahwa penghasilan bruto dapat dikurangi dengan biaya untuk mendapatkan, menagih dan memelihara penghasilan. PT. Nutricircle World tidak melakukan koreksi fiskal atau biaya ini dan pencatatan atas biaya ini sudah sesuai dengan perundang-undangan perpajakan.
66
4. Biaya Umum dan Administrasi a. Beban Perlengkapan Kantor Biaya perlengkapan kantor diakui perusahaan sebesar Rp. 93.230.260,Didalam biaya perlengkapan kantor terdapat pembelian sembako sebesar Rp. 2.500.000,- karena biaya tersebut tidak berhubungan dengan kegiatan usaha perusahaan seharusnya perusahaan melakukan koreksi fiskal menjadi Rp. 90.730.260,-. Hal ini sesuai dengan UU Pajak No. 36 Tahun 2008 Pasal 9 ayat (1) huruf e yaitu kenikmatan dalam bentuk natura tidak dapat dikurangkan dari penghasilan bruto. Perusahaan tidak melakukan koreksi terhadap biaya perlengkapan kantor, hal ini tidak sesuai dengan perundang-undangan perpajakan. b. Biaya Perjalanan Dinas Atas biaya perjalanan dinas sejumlah Rp. 434.590.164,- terdapat sejumlah Rp. 46.615.130,- yang merupakan biaya yang digunakan untuk kepentingan direksi, maka perusahaan melakukan koreksi fiskal positif, menurut penulis koreksi yang dilakukan oleh perusahaan sudah sesuai, karena berdasarkan Undang-undang perpajakan Tahun 2008 Pasal 9 ayat (1) huruf b, biaya yang dibebankan atas dikeluarkan untuk kepentingan pribadi pemegang saham, sekutu atau anggota, merupakan biaya yang tidak boleh dibebankan sebagai biaya. c. Biaya Pengiriman Biaya pengiriman barang yang diakui oleh perusahaan sebesar Rp. 159.581.854,- sesuai dengan pasal 6 ayat (1) UU No. 36 Tahun
67
2008 termasuk biaya untuk mendapatkan, menagih dan memelihara penghasilan sehingga dapat dikurangkan seluruhnya untuk menentukan Penghasilan Kena Pajak. Perusahaan tidak melakukan koreksi fiskal atas biaya ini dan telah dilakukan perusahaan sesuai dengan peraturan perundang-undangan perpajakan. d. Biaya Pemeliharaan Kendaraan Biaya yang diakui perusahaan sebesar Rp. 94.058.248,- biaya ini adalah biaya pemeliharaan kendaraan 2 unit mobil Xenia & 1 unit Mobil Camry. Mobil tersebut juga digunakan kepentingan pribadi direksi. Dalam hal ini perusahaan tidak melakukan koreksi fiskal, dengan demikian apa yang dilakukan perusahaan tidak sesuai dengan perundang-undangan perpajakan. Biaya ini tidak dapat dikurangkan seluruhnya karena menurut KEP 220 tahun 2002 fasilitas kantor yang digunakan untuk kepentingan pribadi biayanya hanya boleh diakui 50%. Jadi perusahaan seharusnya mengkoreksi sebesar Rp. 47.029.124 atas biaya ini. e. Biaya Air, Listrik dan Telepon Pada akun biaya air, listrik dan telepon didalamnya terdapat : a. Air
Rp.
18.856.987
b. Listrik
Rp.
28.946.342
c. Telepon
Rp.
32.780.171
Total
Rp.
80.583.500
Atas biaya ini PT. Nutricircle World tidak melakukan koreksi, namun
68
berdasarkan penelitian penulis atas biaya telepon sebesar Rp. 32.780.171,- didalamnya terdapat biaya pulsa ponsel sebesar Rp. 7.587.500,- berdasarkan KEP No. 220/PJ/2002 biaya tersebut hanya boleh dikurangkan sebanyak 50% dari penghasilan broto sehingga perlu dikoreksi positif beda tetap sebesar
Rp. 3.793.750,-
f. Biaya Perawatan dan Perbaikan Mesin Biaya perbaikan dan pemeliharaan yang diakui perusahaan sebesar
Rp.
111.226.080,- biaya ini merupakan biaya untuk mendapatkan, menagih dan memelihara penghasilan sehingga dapat dikurangkan untuk menentukan Penghasilan Kena Pajak PT. Nutricircle World tidak melakukan koreksi fiskal atas biaya ini tetapi setelah penulis melakukan penelitian ternyata pencatatan atas biaya ini terdapat biaya untuk perbaikan mobil milik pribadi direktur sebesar Rp.15.500.000,- maka penulis melakukan koreksi sesuai dengan UU No.36 Tahun 2008 Pasal 9 (1) huruf b bahwa biaya yang dikeluarkan untuk kepentingan pribadi harus dikeluarkan dari pengurang penghasilan. g. Biaya Pemakaian Spare Part Didalam
biaya
spare
part
yang
diakui
perusahaan
sebesar
Rp. 785.163.696,- biaya ini merupakan biaya untuk mendapatkan, menagih dan memelihara penghasilan sehingga dapat dikurangkan untuk menentukan penghasilan kena pajak. PT. Nutricircle World tidak melakukan koreksi fiskal atas biaya ini dan pencatatan atas biaya ini sudah sesuai dengan perundang-undangan perpajakan.
69
h. Biaya Keperluan Proyek Biaya
keperluan
proyek
yang
diakui
perusahaan
sebesar
Rp. 1.745.159.578,- PT. Nutricircle World tidak melakukan koreksi fiskal atas biaya ini tetapi setelah penulis melakukan penelitian ternyata pencatatan atas biaya ini terdapat biaya NOP (Nota Ongkos Perjalanan) yang digunakan oleh pemegang saham tetapi bukan untuk perjalanan dinas melainkan untuk kepentingan pribadi sebesar 3.700.000,- dalam hal ini perusahaan tidak melakukan koreksi seharusnya perusahaan melakukan koreksi karena sesuai dengan Peraturan Perundang-undangan No. 36 Tahun 2008 Pasal 9 ayat 1 huruf b yaitu tentang biaya yang dikurangkan untuk kepentingan pribadi pemegang saham. i. Biaya Infrastruktur Tanah Biaya yang diakui perusahaan sebesar Rp. 2.183.671.492,- Biaya ini merupakan biaya atas pembelian tanah timbunan dan kepentingankepentingan lain sehubungan dengan bangunan struktur tanah, biaya ini merupakan biaya untuk mendapatkan, menagih dan memelihara penghasilan
sehingga
dapat
dikurangkan
untuk
menentukan
penghasilan kena pajak. PT. Nutricircle World tidak melakukan koreksi fiskal atas biaya ini dan pencatatan atas biaya ini sudah sesuai dengan perundang-undangan perpajakan.
70
j. Biaya Penyusutan Biaya penyusutan yang diakui perusahaan sebesar Rp. 811.765.750,biaya ini sudah sesuai dengan Undang-undang perpajakan Tahun 2008 Pasal 11 ayat (6) mengenai penyusutan, menyatakan bahwa pada dasarnya metode penyusutan yang diperbolehkan untuk dipakai adalah metode garis lurus dan metode saldo menurun dan penggunaan metode yang dipilih harus taat azas, menurut penulis yang dilakukan perusahaan sudah benar. k. Biaya Mobilisasi dan Demobilisasi Biaya ini merupakan biaya untuk transpor alat-alat berat sebesar Rp. 733,923,916,- biaya ini merupakan biaya untuk mendapatkan, menagih dan memelihara penghasilan sehingga dapat dikurangkan untuk menentukan penghasilan kena pajak. PT. Nutricircle World tidak melakukan koreksi fiskal atas biaya ini dan pencatatan atas biaya ini sudah sesuai dengan perundang-undangan perpajakan. l. Biaya Rekreasi dan Piknik Pegawai Biaya yang diakui perusahaan sebesar Rp. 23.730.000,- biaya ini merupakan biaya rekreasi dan piknik karyawan yang diadakan setiap tahun, yang dilakukan perusahaan sudah sesuai dengan Peraturan Perpajakan Undang-undang PPh Tahun 2008 Pasal 9 ayat 1 huruf e dan sudah sesuai yaitu harus dikoreksi. m. Biaya Representasi dan Jamuan
71
Pada biaya representasi dan jamuan tersebut didalamnya terdapat sumbangan
sejumlah
Rp.
6.578.910,-
yang
dalam
ketentuan
perpajakan hal ini tidak dapat dimasukkan sebagai biaya pengurang laba kena pajak, oleh karena itu perusahaan melakukan koreksi menurut beda tetap atas biaya tersebut. Menurut penulis koreksi yang dilakukan oleh perusahaan sudah sesuai dengan Undang-undang Perpajakan Tahun 2008 Pasal 9 ayat (1) huruf g. n. Biaya Publisitas Atas biaya publisitas sejumlah Rp. 15.643.050,- terdapat sejumlah Rp. 2.751.000,- yang merupakan biaya pembuatan bingkisan, karena menurut perusahan hal tersebut merupakan natura yang biasanya akan diberikan kepada klien-klien maka perusahaan melakukan koreksi. Menurut penulis koreksi yang dilakukan perusahaan sudah sesuai, karena berdasarkan Undang-undang perpajakan Tahun 2008 Pasal 9 ayat (1) huruf e, natura yang diberikan sehubungan dengan pekerjaan atau jasa tidak dapat dikurangkan dalam menghitung besarnya laba kena pajak. o. Biaya Bunga Bank Biaya bunga bank yang diakui perusahaan sebesar Rp. 2.771.018.617, biaya ini merupakan biaya untuk mendapatkan , menagih dan memelihara penghasilan sehingga yang dilakukan perusahaan sudah sesuai dengan peraturan perundang-undangan perpajakan.
72
p. Biaya Pemakaian Mateial Pembantu Biaya ini merupakan biaya seperti paku, kawat dll, atas biaya ini yang diakui perusahaan sebesar Rp. 1.871.038.207,- biaya ini merupakan biaya untuk mendapatkan, menagih dan memelihara penghasilan sehingga dapat dikurangkan untuk menentukan penghasilan kena pajak. PT. Nutricircle World tidak melakukan koreksi fiskal atas biaya ini, berdasarkan penelitian dalam pemakaian material ternyata ada material yang digunakan untuk renovasi rumah pemilik sejumlah Rp.55.000.000,- oleh karena itu penulis melakukan koreksi sesuai dengan UU No. 36 Tahun 2008 pasal 9 ayat (1) huruf b yaitu biaya yang digunakan untuk keperluan pribadi harus dikeluarkan dari pengurang penghasilan.
73
C. Perhitungan Pajak Penghasilan Terutang Dari hasil analisis yang telah diuraikan oleh penulis diatas, perhitungan Pajak Penghasilan Terutang pada PT. Nutricircle World adalah sebagai berikut : Tabel 4.3 PT NUTRICIRCLE WORLD PERHITUNGAN PAJAK PENGHASILAN TERUTANG Untuk Periode yang berakhir 31 Desember 2013 Menurut Perusahaan Penghasilan Kena Pajak Jml PKP yg memperoleh fasilitas: 4.800.000000:19.853.055.062 x 316.305.874,-
Menurut UU No.36 Tahun 2008 Pasal 31E 316,305,874 Penghasilan Kena Pajak Jml PKP yg memperoleh fasilitas: 76,475,293 4.800.000.000 : 19.853.055.062 x 443.828.748 107,307,313
Yg tdk memperoleh fasilitas
239,830,581 Yg tdk memperoleh fasilitas
Pajak Penghasilan terutang Tarif:
Pajak Penghasilan terutang Tarif :
50% x 25% x Rp. 76.475.293,-
443,828,748
336,521,435
9,559,412 50% x 25% x Rp. 107.307.313,-
13,413,414
25% x Rp. 239.830.581,-
59,957,645 25% x Rp. 336.521.435,-
84,130,359
PPh Terutang
69,517,057 PPh Terutang
97,543,773
Perusahaan melaporkan Penghasilan Kena Pajak sebesar
Rp.
316.305.874,- jumlah ini lebih kecil dari perhitungan menurut penulis yaitu Rp. 443.828.748,- dengan demikian PPh terutang yang dihitung oleh perusahaan lebih kecil dari yang dihitung oleh penulis, dimana menurut perusahaan Rp.69.517.057,- sedangkan menurut penulis berdasarkan UU No. 36 tahun 2008 Pasal 31 E sebesar Rp. 97.543.773,- sehingga untuk tahun 2013 Perusahaan kurang melaporkan PPh terutang nya sebesar Rp. 28.026.716,-.