BAB II URAIAN TEORITIS
2.1 Pengertian Permintaan Untuk memahami arti permintaan, terlebih dahulu kita lihat latar belakang terjadinya permintaan. Kita tentu masih ingat bahwa masalah ekonomi timbul akibat dari ketidak seimbangan antara keinginan manusia dengan sumber-sumber daya untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Keinginan manusia ialah jauh melebihi sumber-sumber daya yang tersedia, oleh sebab itu masyarakat harus membuat pilihan-pilihan yang paling tinggi dari sumber-sumber daya yang tersedia. Menurut Noer (2008) permintaan (demand) didefenisikan sebagai barang atau jasa yang rela dan mampu dibeli oleh konsumen selama periode tertentu. Waktu tertentu berdasarkan kondisi-kondisi tertentu. Permintaan ini biasanya dilambangkan dengan dengan Qd. Permintaan akan barang dan jasa diartikan jumlah barang dan jasa yang ingin didapatkan (secara ekonomis akan dibeli) oleh konsumen. Sementara itu, Sukirno (2002) Dalam bukunya Teori Ekonomi Mikro Menjelaskan bahwa teori permintaan menerangkan bagaimana seseorang atau bahakan banyak konsumen sebagai pembeli yang diminta menunjukkan hubungan negatif yang mecerminkan the law of demand. Teori permintaan mengungkapkan bahwa pembeli cenderung dan mengaharapkan harga barang turun (expected demand) meskipun dalam kenyataan
tindakan
demikian,
justru
harga
barang
cenderung
naik
dalam
perkembangannya. Mengapa expected demand pada tingkatan harga turun? Karena pembeli dapat meningkatkan pembelian barang sehingga pembeli akan mendapatkan keuntungan (consumer surplus).
Universitas Sumatera Utara
Dalam perkembangan bahwa jumlah permintaan dapat diperhitungkan ke depan sebagai suatu estimasi, tentunya dengan memperhatikan perubahan pada masing-masing variable independent, ndependent, apakah harga barang itu sendiri sebagai faktor utama, serta pembeli, pendapatan, harga barang lain, yang dapat mengganti, banyaknya konsumen dan faktor lainnya. Dengan demikian pihak supplier dapat memperkirakan berapa banyaknya produksi yang perlu dihasilkan untuk memenuhi jumlah permintaan tersebut (demand created supply) kenyataan bahwa teori permintaan ini terus berkembang sehingga meningkatkan wawasan berpikir untuk lebih berkembang ditandai dengan munculnya berbagai fenomena dan kemudian teori permintaan menjadi lebih luas keberadaanya. Permintaan yang didukung oleh adanya daya beli disebut permintaan efektif sedangkan permintaan yang didasarkan atas kebutuhan saja disebut sebagai permintaan absolute atau potential. Berdasarkan definisi ini kiranya dapat dimengerti bahwa kata permintaan di sini berbeda dengan kata permintaan yang seringa kita pergunakan sehari-hari. Defenisi di atas menunjukkan jumlah barang dan jasa yang diminta, sehingga hubungan antara tingkat harga dan jumlah barang yang diminta ini dapat disajikan dalam kurva permintaan. Samuelson & Norddhaus (1997) menerangkan bahwa hubungan antara kualitas yang diminta dengan harga suatu komoditi, dengan menganggap faktor lain konstan. Definisi ini menunjukkan jumlah barang dan jasa yang diminta pada tingkat harga, artinya dalam berbagai tingkat harga terdapat sejumlah barang yang diminta. Sukimo(1994) menyatakan permintaan adalah suatu skedul atau kurva yang menggambarkan hubungan antar berbagai kualitas suatu barang yang diminta konsumen pada berbagai tingkat harga, cateris paribus. Sepanjang suatu kurva permintaan atau
Universitas Sumatera Utara
skedul permintaan hanya harga dan kualitas yang berubahberubah. Berdasarkan definisi ini kiranya dapat dimegerti bahawa kata permintaan disini berbeda dengan kata permintaan yang sering kita pergunakan sehari-hari. Defenisi ini menunjukkan berbagaikan tingkat harga terdapat sejumlah barang yang diminta, sehingga hubungan antar tingkat harga dan jumlah barang yang diminta ini dapt disajikan dalam kurva permintaan.
2.2 Faktor- Faktor Yang Mempengaruhi Permintaan Permintaan seseorang atau masyarakat terhadap suatu produk di pasaran adalah ditentukan oleh banyak factor. Berkaitan dengan hal tersebut, maka untuk menganalisis permintaan juga digunakan fungsi permintaan. Fungsi permintaan adalah gambaran hubungan antara permintaan dengan faktor-faktor yang mempengaruhinya: a. Pendapatan atau income (Y) konsumen Konsumen tidak mungkin dapat membeli barang dan jasa bila pendapatannya tidak ada atau tidak memudahi. Dengan demikian, maka perubahan pendapatan konsumen akan mengubah permintaannya akan barang dan jasa yang dikonsumsinya. b. Harga (price, P) Pengertian harga disini meliputi harga barang yang akan dibeli, atau Harga barang penggantinaya (price of complementary product, Pc). Konsumen akan membatasi jumlah barang yang dibelinya bila harga dan jasa tertentu yang di inginkan terlalu tinggi, bahkan ada kemungkinan konsumen tersebut akan memindahkan konsumsi dan pembeliannya, kepada barang pengganti ( barang subsitusi) yang harganya lebih murah, atau kualitasnya lebih baik.
Universitas Sumatera Utara
c. Selera konsumen (taste, T) Selera atau cita rasa konsumen terhadap barang jasa (warna, bau, rasa, model) juga akan mempengaruhi besar kecilnya konsumsi dan permintaan akan suatu barang dan jasa d. Agama (religion, R) konsumen Agama yang merupakan nilai-nilai luhur yang dipercaya yang oleh konsumen, biasanya berisikan perintah dan larangan, termasuk untuk melakukan atau tidak melakukan, mengkonsumsi, atau tidak mengkonsumsi, merupakan factor yang mempengaruhi juga tingkat konsumsi atau permintaan akan barang dan jasa. e. Budaya (culture, C) konsumen Agak mirip dengan agama, budaya juga merupakan seperangkat nilai dan kebiasaan konsumen dalam menjalankan kehidupan pribadi, maupun kelompok. Oleh kerena itu budaya juga beriskan anjuran yang baik dan yang kurang baik, maka budaya ini juga akan mempengaruhi tingkat konsumsi, mampu permintaan konsumen akan barang dan jasa. C
= Culture atau budaya konsumen
R
= Religion atau agama konsumen
Etc
= etcelia atau factor lainya, seperti: kondisi konsumen, cuaca/iklim, musiman, dan sebagainya.
2.3 Hukum Permintaan Hukum permintaan menjelaskan sifat kaitan di antara permintaan sesuatu barang dengan harganya. Hukum permintaan pada hakekatnya merupakan suatu hipotesa yang menyatakan bahwa semakin rendah harga suatu barang, maka semakin banyak
Universitas Sumatera Utara
permintaan terhadap barang tersebut, dan sebaliknya semakin tinggi harga suatu barang, maka semakin sedikit perimintaan terhadap barang tersebut. Sukirno (1991) secara sederhana menyatakan hukum permintaan adalah hubungan antara harga dan kuantitas yang diminta berbanding terbaik. Jika harga baik, kuantitasnya yang diminta turun. Istilah hukum permintaan yang dimaksud adalah hubungan sebab-akibat (kualitas), antara permintaan akan barang dan jasa dengan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Misalnya hubungan antara jumlah permintaan barang dan jasa dengan harga barang dan jasa tersebut, atau hubungan antara jumlah barang dan jasa yang diminta dengan tingkat pendapatan konsumen dan seterusnya. Bila faktor yang paling berpengaruh adalah pendapatan (Income) -
Qd = f ( 1,P,Ps,Pc,T, C, E, R, dst -> Qd = f (1)
-
Permintaan akan barang dan jasa ditentukan oleh pendapatan oleh pendapatan ( income), faktor lain dianggap tetap.
Harga (P)
500 Kurva Permintaan Jumlah 0
50
75
100
Gambar 2.1Kurva Permintaan
Data numeric seperti di atas dapat juga diinterprestasikan dalam suatu grafik pada
Universitas Sumatera Utara
gambar 2.1, yang menunjukkan jumlah jagung yang diminta pada setiap tingkat harga. Skedul permintaan tesebut dinamakan kurva permintaan. Dalam kurva ini, jumlah dan harga mempunyai hubungan yang terbaik, Q naik bila P turun, kurva ini berbentuk miring, turun dari kiri atas ke kanan bawah. Fakta penting ini disebut hukum permintaan dengan kemiringan negative (law of downward sloping demand). Hukum ini berlaku pada hampir sumua komoditi seperti jagung, minyak, mobil, motor, dll.
2.4 Skedul Permintaan Baik akal sehat maupun penelitian keilmuan menunjukkan bahwa jumlah komoditi yang terbeli tergantung pada harganya. Semakin tinggi suatu komoditi, hal lain tetap sama semakin sedikit orang yang membelinya. Semakin rendah pasarnya, maka semakin banyak yang akan dibeli. Adapun suatu hubungan jelas antara harga pasar suatu barang dengan jumlah yang diminta, dengan catatan factor lain tetap tidak berubah. Hubungan antara harga dan kuantitas yang dibeli ini disebut sebagai Skedul permintaan atau kurva permintaan. Tabel 2.1 menyajikan skedul permintaan hipotesis. Pada tingkat kita dapat menentukan kuantitas jagung yang akan dibeli konsumen. Sebagai contoh, pada harga $5 per Kg, konsumen akan membeli sejumlah 9 ribu ton per tahun. Pada harga yang lebih rendah, misalnya $4 per kg, jumlah yang dibeli akan lebih banyak, yaitu 10 ribu ton per kg pada harga $3 per kg. jumlah yang diminta makin besar lagi, yaitu 12 ribu ton dan seterusnya. Kita dapat menentukan jumlah yang diminta pada setiap tingkat harga dari tabel 2.1. Tabel 2.1 Tabel jumlah yang diminta pada setiap harga
Universitas Sumatera Utara
(1)
(2)
Harga ($ per kg)
Jumlah yang diminta ( ribu ton pertahun Q) Q
A B C D E
5 4 3 2 1
9 10 12 15 20
2.5 Gerakan Sepanjang Kurva Permintaan Dan Pergeseran Kurva Permintaan Dengan menggunakan grafik permintaan bagaimana caranya menunjukkan akibat dari perubahan harga? Dan dengan menggunakan grafik yang sama bagaimana caranya menunjukkan akibat dari perubahan faktor-faktor bukan harga seperti pendapat, citarasa dan jumlah penduduk? Perubahan permintaan dapat dibedakan dalam dua pengertian : gerakan sepanjang kurva permintaan dan pergeseran kurva permintan. 2.5.1 Pergeseran Kurva Permintaan Kurva permintaan akan bergeser ke kanan atau ke kiri, kalau terdapat perubahanperubahan ke atas permintan yang ditimbulkan oleh faktor-faktor bukan harga. Sekitamya harga barang lain, pendapat para pembeli dan berbagai faktor bukan harga lainnya mengalami perubahan, maka perubahan ini akan menyebabkan kurva permintaan bergeser ke kanan atau ke kiri.
Universitas Sumatera Utara
D2
D
Q1
D2
D2
Q
D
Q2
D1
Gambar 2.2 Kurva Jumlah barang
Untuk melihat kearah mana kurva permintaan akan bergeser apabila perubahan itu akan ditimbulkan oleh perubahan harga barang itu sendiri tetapi oleh perubahan faktor bukan harga (misalnya perubahan citarasa pembeli), bahagian ini akan menganalisis suatu contoh di mana dimisalkan bahwa pendapatan para pembeli mengalami kenaikan. Apabila faktor-faktor lain tidak mengalami perubahan, kenaikan pendapat ini akan menaikkan pendapatan yaitu: pada setiap tingkatan harga, jumlah yang diminta menjadi bertambah banyak. Keadaan seperti ini digambarkan oleh pergeseran kurva permintaan dan menurut contoh pergeseran itu adalah dari kurva DD menjadi D1 D1. Perhatikan sekarang titik Q dan Q1. Titik Q menggambarkan bahwa pada harga P Jumlah yang diminta adalah q. sedangkan Q1 Menggambarkan bahwa pada harga P jumlah yang diminta adalah q1. dapat dilihat bahwa q1 > q dan berarti kenaikan pendapatan menyebabkan pada harga P, Permintaan bertambah sebesar qq1. Contoh ini menunjukkan bahwa apabila kurva permintaan bergeser ke sebelah kanan maka pergeseran itu
Universitas Sumatera Utara
menunjukkan pertambahan dalam permintaan. Atau sebaiknya, pergeseran kurva permintaan ke sebelah kiri berarti bahwa perimintaan telah berkurang. Kalau permintaan digambarkan seluruh kurva, maka jumlah yang diminta (quantity demand) adalah jumlah total suatu komoditi yang diinginkan semua rumah tangga untuk membelinya. Ada 3 hal yang perlu diperhatikan dalam konsep ini, ialah: 1. Jumlah yang diminta (quality demand) adalah suatu jumlah yang diinginkan (adesired quantity) pada harga barang tersebut, sedangkan harga barangbarang lain, pendapatan konsumen, selera, dan lain-lain tetap. Jumlah ini dapat berbeda dangan jumlah yang dalam kenyataan dapat dibeli. Istilah jumlah yang diinginkan (quantity demand) tidak sama dengan jumlah yang betul-betul dibeli (qunttity actually bought) 2. Jumlah yang diinginkan (desired) berarti permintaan yang efektif (effective demand) artinya orang mau membeli jumlah itu, dengan harga tertentu yang harus dibayar untuk komoditif tersebut. 3. Jumlah yang diminta menunjukkan arus pembelian yang terus-menerus (acontinues flow of perches). Karenanya jumlah ini harus dinyatakan dalam “sekian dalam waktu sekian”. 2.5.2 Perubahan Jumlah Yang Diminta dan Perubahan Permintaan. Sugiarto, dkk dalam buku ekonomi mikro mengemukakan bahwa ada suatu hal yang penting sekali untuk diperhatikan dalam perubahan permintaan, yaitu perbedaan antara istilah permintaan dan jumlah yang diminta. Sampai saat ini masih ada yang menyatakan bahwa “naiknya harga suatu barang akan menurunkan permintaan akan barang itu”, pernyataan itu salah, sebab dalam hal ini bukan permintaan demand berubah
Universitas Sumatera Utara
atau turun, tapi adalah jumlah yang diminta (quantity demanded) karena adanya perbedaan pengertian masalah perbedaan kurva permintaan bahwa dapat digunakan dalam 2 pengertian: 1. Gerakan sepanjang kurva permintaan (shift along demand curve) 2. pergeseran kurva permintaan (skiff the demand curve) Hal yang pertama menyebabkan perubahan jumlah yang diminta, sedangkan hal yang ke 2 menyebabkan terjadinya perubahan permintaan. Kondisi ini dapat dilihat pada kurva sebagai berikut: Kurva di atas menunjukkan perubahan permintaan sepanjang kurva terjadi bila harga barang atau jasa yang diminta berubah (naik atau turun ). Penurunan harga tersebut akan Menaikkan jumlah yang diminta dan kenaikan harga atau jasa tersebut akan mengurangi jumlah yang diminta.
0 Q1
Q2
Gambar 2.3 Kurva perubahan jumlah yang diminta
Universitas Sumatera Utara
Harg a
D
Dn
Gambar 2.4 Pergeseran kurva permintaan
Kurva di atas menunjukkan terjadinya pergeseran kurva permintaan ke kanan atau ke kiri disebabkan oleh timbulnya faktor selain barang dan jasa tersebut. Permintaan bisa naik ( bergeser ke kanan) dan bisa juga turun ( bergeser ke kiri menjadi Dd). Pada gambar di atas jelas sekali tedadi pergeseran kurva permintaan yang disebut dengan perubahan permintaan. Sukirno (1994) dalam bukunya pengantar teori mikro ekonomi, ada banyak sebab kenapa kurva permintaan bergeser: 1. Tingkat pendapatan masyarakat (income) 2. Cita rasa masyarakat terhadap barang tersebut (taste) 3. Harga barang lain khususnya barang perlengkapan dan barang pengganti Jadi dapat diambil bahwa satu asumsi mengenai apa yang dimaksud dengan kenaikan dan penurunan permintaan, yaitu:
1. permitaan dikatakan naik jika: a.
orang atau masyarakat bersedia membeli jumlah yang lebih banyak
Universitas Sumatera Utara
sekalipun harga barang itu tetap tidak berubah b.
orang atau masyarakat bersedia membeli jumlah barang yang tetep
sekalipun harga itu sudah naik. 2. Permintaan dikatakan turun jika: a.
orang akan membeli jumlah barang yang lebih sedikit walaupun
harganya tidak berubah b.
orang akan membeli jumlah barang yang tetap sekalipun harga barang
itu sudah turun.
Sehubungan dengan adanya perbedaan pengaruh-pengaruh yang ditimbulkan masing-masing variable, maka pernyataan perubahan permintaan maupun jumlah permintaan di atas berada dalam keadaan cateris paribus. Kurva permintaan akan bergeser kekanan atau ke kiri, yaitu seperti yang ditunjukkan dalam gambar 2.4, kalau terdapat perubahan-perubahan terhadap permintaan yang ditimbulkan oleh faktor-faktor bukan harga, antara lain: 1. Harga barang lain a.
Barang pengganti Suatu barang dinamakan barang pengganti kepada suatu barang lain apabila ia dapat menggantikan fungsi dari barang lain tersebut. Harga barang pengganti dapat mempengaruhi permintaan barang yang dapat digantinya. Apabila harga barang pengganti bertambah mahal, maka barang yang digantikannya akan mengalami pertambahan dalam permitaan.
b.
Barang netral
Universitas Sumatera Utara
Barang netral yaitu apabila dua macam barang tidak mempunyai perkaitan yang rapat, perubahan terhadap permintaan salah satu barang tersebut tidak akan mempengaruhi permintaan barang lainnya, kenaikan atau penurunan harga akan mempengaruhi atas permitaan barang netral. 2. Pendapatan para pembeli d. Barang inferior Yaitu barang banyak diminta oleh orang–orang yang berpendapatan rendah. Jika pendapatan bertambah tinggi maka permintaan terhadap barang-barang inferior akan berkurang. e. Barang essensial Yaitu barang yang sangat penting artinya dalam kehidupan sehari-hari permintaan akan essensial cenderung tetap walaupun terjadi kenaikan pendapat. f. Barang normal Yaitu barang tersebut mengalami peningkatan dalam permintaan sebagai akibat dari kenaikan pendapatan g. Barang mewah Jenis-jenis barang yang dibeli orang apabila pendapatan mereka sudah relatif tinggi. Apabila pendapatan naik maka permintaan akan barang mewah akan bertambah.
3. Distribusi pendapatan
Universitas Sumatera Utara
Sejumlah
pendapatan
masyarakat
yang
tertentu
besarnya
akan
mempengaruhi corak permintaan masyarakat yang berbeda apabila pandangan tersebut dirubah corak distribusinya. Sekiranya pemerintah menaikan pajak terhadap orang-orang kaya dan menggunakan hasil pajak ini untuk menaikan pendapat pekerja yangbegaji rendah, corak permintaan terhadap barang akan mengalami perubahan. Barang-barang yang digunakan orang yang pendapatnya baru mengalami akan bertambah. 4. Citarasa masyarakat Citarasa masyarakat mempunyai pengaruh yang besar terhadap keinginan masyarakat untuk membeli barang-barang 5. Jumlah penduduk Pertambahan penduduk yang diikuti perkembangan kesempatan keda dapat mempengaruhi pertambahan permintaan. 6. Ramalan mengenai masa yang akan datang Ramalan para konsumen bahwa harga-harga bertambah tinggi di masa depan akan mendorong mereka untuk membeli lebih banyak pada masa ini, untuk menghemat pengeluaran di masa yang akan datang. 2.6 Elastisitas Permintaan Elastisitas adalah derajat kepekaan kuantitas yang meminta atau ditawarkan terhadap salah satu faktor yang mempengaruhi fungsi permintaan atau penawaran (Sukirno, 2002) Elastisitas permintaan mengukur perubahan relatif dalam jumlah unit barang yang dibeli sebagai akibat perubahan salah satu faktor yang mempengaruhinya(cateris paribus).
Universitas Sumatera Utara
Elastisitas yang dikaitkan dengan harga barang itu sendiri disebut elastisitas harga (price elasticity of demand). Sedangkan elastisitas yang dikaitkan dengan harga barang lain disebut elastisitas silang (cross elastisitty), dan bila dikaitkan dengan pendapatan disebut elastisitas pendapatan (income elasticity) (Sukirno, 2002) 2.6.1 Jenis-jenis elastisitas a. Elastisitas Harga (Price elasticity of Demand) Elastisitas harga (Ep) adalah persentase perubahan kuantitas yang diminta yang disebabkan oleh perubahan harga barang tersebut sebesar 1 (satu) persen.
%p
e
j r u u b m b ay ardl a ah in %p e h r ua rb g
%p
e
j r u u b m b ay ardl a ah in %p e h r ua rb g
Ep = Atau Ep =
Angka elastisitas hares (Eh) 1. Permintaan elastis apabila persentase perubahan jumlah barang yang diminta lebih besar dari persentase perubahan harganya.
Universitas Sumatera Utara
P
P1
P2
0 Q2
Q1
Q
Gambar 2.5 Permintaan elastis
2. Permintaan In-elastis (Ed
A
P1
B
P2
0 Q1
Q2
Q
Gambar 2.6 Permintaan in-elastis
3. Permintaan elastis kesehatan (unitary elasticity)(Ed = 1) Permintaan elastisitas kesatuan terjadi apabila persentase perubahan permintaan sama dengan persentase perubahan harga.
Universitas Sumatera Utara
P
P1 A
B
P2
0
Q1
Q2
Q
Gambar 2.7 Permintaan elastisitas kesatuan
4. Permintaan Elastistas ( Ed = ~) Permintaan elastis sempurna terjadi apabila pada harga jumlah barang yang diminta tidak berbatas atau dengan kata lain pada harga berapapun, banyaknya suatu barang akan habis dibeli (terjual). P
D Gambar 2.8 Permintaan elastis sempurna
5. Permintaan In-elastis Sempurna (Ed = o) Pada keadaan ini orang / konsumen tidak akan merubah permintaannya pada tingkat harga berapapun.
Universitas Sumatera Utara
P
Q Gambar 2.9 Permintaan in-elastis sempurna
B. Elastisitas Silang ( Cross Elasticity) Elastisitas silang (Ec) adalah persentase perubahan jumlah barang yang diminta, sebagai akibat adanya perubahan harga barang (memiliki hubungan baik saling melengkapi ataupun saling mengganti) sebesar 1 %.
Ec =
%p e rp u e b r b m a a ha %p e rh u ab b r a bga r
Nilai mencerminkan hubungan antar barang X dengan Y, bila Ec > 0, X merupakan subsitusi Y. Kenaikan harga Y menyebabakan harga relatif X lebih murah, sehingga permintaan terhadap X meningkat. Jika Ec < 0 menunjukkan hubungan X dan Y adalah komplementer. X hanya bisa digunakan bersama- sama Y. Kenaikan harga Y Menyebabkan permintaan terhadap X ikut menurun.
C. Elastisitas Pendapatan ( income Elasticity) Elastisitas pendapatan adalah persentase perubahan jumlah barang yang diminta sebagai akibat adanya perubahan pendapatan (income) riil konsumen sebesar 1%
%p Ei =
e j r u u b m b ay ardl a ah in %p e p r ue nb
Umum nilai Ei positif, karena kenaikan pendapatan (nyata) akan meningkatkan
Universitas Sumatera Utara
permintaan. Makin besar nilai Ei, elasitas pendapatanya makin besar. Barang dengan Ei>O Merupakan barang normal. Bila nilai Ei antara, 0 sampai 1, barang tersebut merupakan kebutuhan pokok barang dengan nilai Ei > 1 merupakan barang mewah. Ada saat pendapatan nyata meningkat. Barang ini disebut barang inferior. 2.6.2 Faktor-faktor yang mempengaruhi elastisitas permintaan Ada berapa faktor yang meminbulkan perbedaan dalam elastisitas permintaan berbagai barang, yang terpenting adalah ( Sukirno, 1995) 1. Banyak barang pengganti yang tersedia Di dalam suatu perekonomian terdapat banayak barang yang dapat digantikan dengan barang-barang lain yang sejenis dengannya. Tetapi ada pula yang sukur mencari penggantinya. Perbedaan ini menimbulkan perbedaan elastisitas di antara berbagai barang. sekiranya sesuatu barang mempunyai banyak barang pengganti peminatnya cenderung untuk bersifat elastis, yaitu perubahah harga yang kecil akan menimbulkan perubahan yang besar terhadap permintaan. Pada waktu harga naik para pembeli suka menggunakan barang- barang lain yang menjadi pengganti, yang harganya tidak mengalami perubahan. Sebaiknya, pada waktu barang turun, para pembeli melihat bahwa barang tersebut akan lebih murah daripada barang – barang penggantinya dan beramai-ramai membeli barang tersebut, dan ini menyebabkan permintaan terhadap barang tersebut bertambah dengan cepat.
2. Presentase pendapatan yang dibelanjakan
Universitas Sumatera Utara
Besarnya bagian dari pendapatan yang digunakan untuk membeli suatu barang dapat mempengaruhi elastisitas permintaan terhadap barang tersebut. Perhatikan sikap orang dalam membeli suatu barang, misalnya: rokok. Kalau seseorang itu sudah menyukai suatu jenis rokok maka apabila tedadi kenaikan harga maka is tetap akan membeli rokok tersebut. Namun berbeda halnya dengan permintaan terhadap barang-barang yang agak mahal seperti televisi, sepeda motor, dan mobil. Sebelum memutuskan macam merek yang ditawarkan. Harga akan memegang peranan yang cukup menentukan dalam melakukan pilihan tesebut. Perbedaan harga dapat menyebabkan orang membatalkan untuk membeli barang dari suatu merek tertentu dan membeli merek lain yang lebih murah. Berdasar penjelasan di atas dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa semakin besar bagian pendapatan yang diperlukan untuk membeli seutu barang, maka semakin elastis permintaan terhadap barang tersebut. 3. Jangka waktu analisa Jangka waktu di dalam permintaan terhadap suatu barang juga mempunyai pengaruh terhadap elastisitas. Makin lama jangka waktu di mana permintaan itu dianalisis, makin elastis sifat permintaan sautu barang, dalam jangka waktu yang singkat permintaan bersifat lebih panjang para pembeli dapat mecari barang pengganti terhadap suatu barang yang mengalami kenaikan harga dan ini akan banyak mengurangi permintaan terhadap barang. Juga dalam jangka panjang pengganti mengalami perubahan dalam mutu dan desainnya, dan akan menyebabkan orang lebih mudah berpindah kepada membeli barang lain. 2.7 Permintaan Pasar
Universitas Sumatera Utara
Permintaan konsumen secara perorangan atau bahkan banyak terhadap sesuatu barang yang tersedia di pasar tentunya sebagai permintaan Output. Dalam kaitan ini tentunya konsumen mempunyai pendapat yan dihadapkan kepada berbagai barang dengan berbagai tingkat harga pula. Berikut diungkapkan terlebih dahulu bahwa permintaan individu sekaligus dapat menggambarkan individual demand curve yang diperoleh dari pengembangan Price consumption curve ( lihat bagian terlebih dahulu). Dengan asumsi bahwa barang Xi pada tingkat yang selalu mengalami perubahan, maka diperoleh individual demand curve sebagai berikut: Terlihat pada gambar diatas bagaimana hubungan di antara tingkat harga yang berlaku pada pasar Output (Qi) dengan banyaknya jumlah barang yang diminta oleh konsumen. Permintaan pasar menjelaskan permintaan terhadap barang di pasar output oleh berbagai alternatif konsumen dengan berbagai tingkat harga. Berikut dijadikan skedul permintaan pasar dihadapkan dengan tingkat harga yang berlaku: Tabel 2.2 Permintaan Pasar Harga barang (q)
Banyak Permintaan (Unit)
1.00
100
.50
300
.25
600
.10
1.000
Berdasarkan informasi di atas maka dapat disajikan kurva permintaan sebagai berikut:
Universitas Sumatera Utara
Memperhatikan skedul permintaan tersebut dapat disajikan fungsi permintaan sebegai berikut: Qd = f ( Pq) .....(1) Dimana : Qd
= Jumlah permintaa terhadap barang (q)
Pd
= Harga barang (q) per satuan / unit
2.8 kasus- kasus Pengecualian Diatas telah dijelaskan tentang hukum permintaan. Ada kalanya hukum permintaan tidak berlaku yaitu kalau harga suatu barang naik justru permintaan terhadap barang tersebut meningkat. Paling tidak ada tiga kelompok barang di mana hukum permintaan tidak berlaku, yaitu (Noor, 2007): 1. Barang yagn memiliki unsur spekulasi Misalnya saja emas, saham .dan tanah ( di kota ). Barang-barang ini dapat menyebabkan orang akan menambah pembeliaannya pada saat harganya naik, karena ada unsur spekulasi. Mereka mengharapkan harga akan naik lagi pada saat harga barang itu naik, dengan demikian mereka mengaharapkan akan memperoleh keuntungan. 2. Barang prastise Untuk barang giffen, apabila harganya turun menyebabkan jumlah barang yang diminta akan berkurang. Dalam hal ini, apabila suatu barang harganya turun, cateris paribus, maka pendapatan nyata konsumen bertambah. Untuk kasus barang giffen, kenaikan pendapatan nyata konsumen justru mengakibatkan permintaan terhadap barang tersebut menjai berkurang. 3. Barang giffen
Universitas Sumatera Utara
Untuk barang giffen, apabila harganya turun menyebabkan jumlah barang yang diminta akan berkurang. Dalam ini, apabila suatu barang harganya turun, cateris parbus, maka pendapatan nyata konsumen bertambah. Untuk kasus barang giffen, kenaikan pendapat nyata konsumen justru mengakibatkan permintaan terhadap barang menjadi berkurang. 2.9 Kependudukan Pada umumnya keberadaan penduduk dalam jumlah yang besar dengan pertumbuhan yang tinggi dianggap sebagai penghambat dalam pembangunan karena jumlah penduduk yang besar akan memperkecil pendapatan perkapita dan menimbulkan masalah ketenagakerjaan, tetapi hal itu tergantung dari kapasitas penduduk tersebut (Dumairy; 1997). Mortalitas dan persebaran penduduk yang optimal, berdasarkan adanya keseimbangan antara jumlah penduduk dengan daya dukung dan daya tampung lingkungan persebaran penduduk
yang tidak didukung oleh lingkungan dan
pembangunan akan menimbulkan masalah sosial yang kompleks dimana penduduk menjadi berat bagi lingkungan maupun sebaliknya.
BAB III METODE PENELITIAN
Universitas Sumatera Utara