10
BAB II URAIAN TEORITIS
2.1. Bank 2.1.1. Definisi Bank Bank sebagai suatu wahana yang dapat menghimpun dan menyalurkan dana masyarakat secara efektif dan efisien, yang dengan berasaskan demokrasi ekonomi dengan menggunakan prinsip kehati-hatian dan mendukung pelaksanaan pembangunan nasional dalam rangka meningkatkan pemerataan pembangunan dan hasil-hasilnya, pertumbuhan ekonomi dan stabilitas nasional, kearah peningkatan taraf hidup rakyat banyak. Sektor perbankan merupakan salah satu sektor ekonomi yang berperan aktif dalam pembangunan ekonomi yang diharapkan dapat meningkatkan peran serta dana masyarakat dalam pembiayaan pembangunan. Sesuai dengan tujuan dari perbankan Indonesia yang tercantum dalam undang-undang perbankan No. 10 tahun 1998 pasal 4 yang berisikan perbankan nasional betujuan menunjang pelaksanaan pembangunan
nasional dalam rangka
meningkatkan pemerataan pertumbuhan ekonomi dan stabilitas nasional kearah peningkatan kesejahteraan rakyat. Menurut undang-undang pokok perbankan nomor 7 tahun 1992, dan ditegaskan lagi dengan keluarnya undang-undang Nomor 10 tahun 1998 maka yang
Universitas Sumatera Utara
11
dimaksud dengan bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup masyarakat banyak. Bank umum adalah bank yang melaksanakan kegiatan usahanya secara konvensional dan atau berdasarkan Prinsip Syariah yang dalam kegiatannya memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran Bank umum sebagai lembaga intermediasi keuangan memberikan jasa-jasa keuangan baik kepada unit surplus maupun kepada unit deficit.
Bank umum memiliki fungsi pokok sebagai berikut : 1. Menyediakan mekanisme dan alat pembayaran yang lebih efisien dalam kegiatan ekonomi. 2. Menghimpun dana dan menyalurkannya kepada masyarakat 3. Menawarkan jasa-jasa keuangan lain
2.1.2. Jenis Bank Dilihat dari Segi Fungsinya 1. Bank Umum ( BPR ) Bank Umum adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional dan atau berdasarkan prisnip syari’ah yang dalam kegiatannya memberikan jasa dalam lalu-lintas pembayaran.
Universitas Sumatera Utara
12
2. Bank Perkreditan Rakyat ( BPR ) Bank Perkreditan Rakyat adalah Bank yang menjalankan kegiatan usaha secara konvensional atau berdasarkan prinsip syari’ah yang dalam kegiatannya tidak memberikan jasa lalu lintas pembayaran. Kegiatan BPR lebh sempit dibandingkan Bank Umum. BPR dilarang menerima simpanan giro, tidak diperkenankan ikut kliring serta transaksi valas.
Dari Segi Kepemilikannya 1. Bank Milik Pemerintah Bank yang mana akte pendirian maupun modalnya dimiliki oleh pemerintah, sehingga seluruh keuntungan bank dimiliki oleh pemerintah pula.
2. Bank Milik Swasta Nasional Bank yang seluruh atau sebagian besar dimiliki swasta nasional serta akte pendiriannya pun didirikan oleh swasta, begitu juga dengan pembagian keuntungan diambil oleh swasta pula.
3. Bank Milik Asing Cabang dari bank di luar negeri baik milik swasta asing maupun pemerintah asing suatu Negara.
Universitas Sumatera Utara
13
4. Bank Campuran Bank yang kepemilikan sahamnya dimilik oleh pihak asing dan pihak swasta nasional dimana kepemilikan sahamnya secara mayoritas dipegang oleh warga Negara Indonesia.
Dilihat dari Segi Status 1. Bank Devisa Bank yang dapat melaksanakan transaksi ke luar negeri atau yang berhubungan dengan mata uang asing secara keseluruhan misal transfer ke luar negeri, Pembukaan dan pembayaran letter of credit dan transaksi luar negeri lainnya
2. Bank Non Devisa Bank yang belum mempunyai izin untuk melaksanakan transaksi sebagai bank devisa sehingga tidak dapat melaksanakan transaksi ke luar negeri seperti yang dilakukan oleh bank devisa.
Dilihat dari Segi Cara Menentukan Harga 1. Bank yang berdasarkan Prinsip Konvensional 2. Bank berdasarkan Prinsip Syari’ah
Universitas Sumatera Utara
14
2.1.3. Sumber Dana Bank Umum Pengertian sumber dana bank adalah usaha bank dalam menghimpun dana dari masyarakat. Cost of fund merupakan cerminan dari suku bunga deposito, giro dan tabungan. Dana ini kemudian digunakan oleh bank untuk membiayai kegiatan bank. Suku bunga tabungan dan giro yang tercatat di papan bank sekitar 2 - 3 persen pertahun. Sedangkan deposito berjangka waktu satu bulan 7 - 8 persen per tahun. Bahkan untuk deposito bernilai besar, bank sanggup menawarkan bunga hingga 12 persen pertahun.
Secara garis besar sumber dana bank dapat diperoleh dari 1. Dari Bank itu Sendiri Perolehan dana dari sumber bank itu sendiri ( modal sendiri ) maksudnya adalah dana yang diperoleh dari dalam bank. Peroleh dana ini biasanya digunakan apabila bank mengalami kesulitan untuk memperoleh dana dari luar.
Dana yang bersumber dari bank itu sendiri terdiri dari 1. Setoran modal dari pemegang saham yaitu merupakan modal dari para pemegang saham lama atau pemegang saham baru 2. Cadangan laba yaitu merupakan laba yang setiap tahun dicadangkan oleh bank dan sementara waktu belum digunakan
Universitas Sumatera Utara
15
3. Laba bank yang belum dibagi merupakan laba tahun berjalan tapi belum dibagikan kepada para pemegang saham
2. Dari Masyarakat Luas Sumber dana ini merupakan sumber dana terpenting bagi kegiatan operasional bank.
Sumber dana ini ini terdiri dari 1. Simpanan giro 2. Simpanan tabungan 3. Simpanan deposito
3. Dari Lembaga Keuangan Lain Dalam praktiknya sumber dana ini merupakan tambahan jika bank mengalami kesulitan dalam pencarian sumber dana yang pertama dan kedua diatas.
Sumber dana ini dapat diperoleh dari 1. BLBI 2. Pinjaman antar bank 3. Pinjaman dari bank luar negri 4. Surat berharga pasar uang
Universitas Sumatera Utara
16
2.2. Tabungan 2.2.1. Definisi Tabungan Tabungan sendiri dapat didefinisikan sebagai bagian dari pendapatan tahun ini yang tidak dibelanjakan atau digunakan untuk konsumsi (Nopirin, 1996: 51). Tabungan dapat dijelaskan dalam persamaan berikut ini : Y = C + S ………………………………………………………(2.1) S = Y – C ………………………………………….……......…(2.2)
Dimana : S = tabungan Y = pendapatan C = konsumsi
Tabungan disebut juga sebagai dana murah karena bunganya relatif rendah. Tabungan memilik peranan yang cukup penting dalam pembangungan suatu daerah mengingat tabungan merupakan salah satu sumber dana terbesar yang paling diandalkan oleh bank.
2.3. Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) 2.3.1. Definisi PDRB PDRB adalah nama yang diberikan kepada total nilai nominal barang–barang dan jasa– jasa yang dihasilkan suatu daerah selama periode 1 (satu) tahun atau
Universitas Sumatera Utara
17
tertentu. PDRB digunakan untuk berbagai tujuan, tetapi yang terpenting adalah untuk mengukur kinerja perekonomian secara keseluruhan. Data PDRB menggambarkan kemampuan suatu daerah dalam mengelola sumber daya yang dimilikinya. Perekonomian suatu wilayah terbentuk dari berbagai macam aktivitas/kegiatan ekonomi yang timbul di wilayah tersebut. Kegiatan ekonomi dikelompokkan ke dalam sembilan sektor/lapangan usaha. Adanya perbedaan geografis maupun potensi ekonomi yang dimiliki suatu daerah menggambarkan keadaan sektor-sektor ekonomi yang menentukan dan berpengaruh di daerah tersebut.
2.3.2. Metode Penghitungan PDRB Metode Penghitungan Atas Dasar Harga Berlaku Metode penghitungan PDRB atas dasar harga berlaku dapat dihitung melalui 3 (tiga) pendekatan yaitu : Pendekatan Produksi, Pendekatan Pendapatan dan Pendekatan Pengeluaran.
a. Metode Produksi. Metode produksi digunakan untuk menentukan besarnya pendapatan nasional dengan cara menjumlahkan nilai produksi yang dihasilkan oleh sektor–sektor produktif. Di Indonesia ada 9 sampai dengan 11 sektor yang merupakan lapangan pekerjaan (produktif), yaitu sebagai berikut : 1. Pertanian
Universitas Sumatera Utara
18
2. Pertambangan dan penggalian 3. Industri pengolahan. 4. Listrik, gas dan air bersih 5. Bangunan 6. Perdagangan, restoran dan hotel 7. Pengangkutan dan komunikasi 8. Keuangan, persewaan bangunan dan jasa perusahaan 9. Jasa – jasa
Secara matematis, metode produksi dapat dituliskan dalam suatu persamaan sebagai berikut : Y = Σ Pqn.Qin Y = Pq1.Q1 + Pq2.Q2+ Pq3.Q3 ……….Pq9.Q9 Dimana : Pqn = harga produk dari sector n Q1,Q2,Q3 = jumlah produk dari masing – masing sektor Dalam perhitungan ini dimungkinkan adanya perhitungan ganda, untuk menghindari terjadinya perhitungan ganda tersebut maka dilakukan dengan menjumlahkan nilai tambah atau value added dari masing – masing sektor produksi atau menjumlahkan nilai akhir dari hasil produksi sehingga persamaannya dapat ditulis sebagai berikut : Y = ΣNTB 1-9 = NTB1+ NTB2 + …….. NTB9
Universitas Sumatera Utara
19
b. Metode Pendapatan. Metode ini menjumlahkan semua pendapatan dari faktor–faktor produksi dalam perekonomian, yaitu manusia (tenaga kerja), modal, tanah dan skill. Bila tenaga kerja menghasilkan upah (wages = W), modal menghasilkan bunga (interest = I), tanah menghasilkan sewa (rent = R), dan skill menghasilkan (profit = P) yang persamaan secara matematis adalah sebagai berikut : Y = YW + YI + YR + YP
c. Metode Pengeluaran/Penggunaan Metode ini mencoba menghitung dengan menjumlahkan semua pengeluaran, baik yang dilakukan oleh rumah tangga konsumen ( C ), rumah tangga swasta/perusahaan (I),rumah tangga pemerintah (G) dan luar negeri Ekspor Netto (X - M) yang secara matematis dinyatakan sebagai berikut : Y = C + I + G + (X – M)
Metode Penghitungan Atas Dasar Harga Konstan Metode penghitungan PDRB atas dasar harga konstan dibedakan menjadi 3 (tiga) yaitu : metode revaluasi, ekstrapolasi dan deflasi. a. Revaluasi yaitu perkalian kuantum produksi tahun yang berjalan dengan harga tahun dasar (tahun 1993) , menghasilkan langsung PDRB ADHK.
Universitas Sumatera Utara
20
Dalam rumus dapat dinyatakan sebagai berikut : Output k,t
= Produksit x Hargao
NTB k,t
= Output k,t x Rasio NTBo
b. Ekstrapolasi yaitu dengan cara mengalikan nilai tahun dasar dengan suatu indeks kuantum dibagi 100. Dalam rumus dapat dinyatakan sebagai berikut : Output k,t
= Output k,o x (IKPt/100)
NTB k,t
= Output k,t x Rasio NTBo
c. Deflasi yaitu dengan cara membagi nilai pada tahun berjalan dengan suatu indeks harga dibagi 100. Dalam rumus dapat dinyatakan sebagai berikut : Output k,t
= Outputb,t /(IHt /100)
NTB k,t
= Output k,t x Rasio NTBo
2.4. Pendapatan perkapita Pendapatan perkapita sering digunakan sebagai tolak ukur kemakmuran dan tingkat pembangunan sebuah wilayah. Semakin besar pendapatan perkapitanya, semakin makmur wilayah tersebut.
Universitas Sumatera Utara
21
Pendapatan per Kapita (per capita income) adalah pendapatan rata-rata penduduk suatu negara pada suatu periode tertentu, yang biasanya satu tahun. Pendapatan per kapita bisa juga diartikan sebagai jumlah dari nilai barang dan jasa rata-rata yang tersedia bagi setiap penduduk suatu negara pada suatu periode tertentu. Pendapatan per kapita diperoleh dari pendapatan nasional pada tahun tertentu dibagi dengan jumlah penduduk suatu negara pada tahun tersebut.
Dengan demikian, pendapatan per kapita dari suatu daerah dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut: PDRB tahun t
PDRB per Kapita =
Jumlah Penduduk tahun t
2.5. Suku Bunga 2.5.1. Definisi Suku Bunga Bunga merupakan hal penting bagi bank dalam penarikan tabungan dan penyaluran kreditnya. Penarikan tabungan dan penyaluran kredit selalu dihubungkan dengan tingkat suku bunganya. Strategi bank dalam menghimpun dana adalah dengan memberikan penarik bagi nasabahnya berupa balas jasa yang menarik dan menguntungkan. Balas jasa tersebut dapat berupa bunga bagi bank yang berdasarkan prinsip konvensional dan bagi hasil untuk bank yang berdasarkan prinsip syariah. Kemudian penarikan lainnya dapat berupa cendra mata, hadiah, undian, atau balas jasa lainnya, semakin beragam
Universitas Sumatera Utara
22
dan menguntungkan balas jasa yang diberikan, maka akan menambah minat masyarakat untuk menyimpan uangnya. Jadi, Suku bunga adalah biaya yang harus dibayar oleh peminjam atas pinjaman yang diterima dan merupakan imbalan bagi pemberi pinjaman atas investasinya. Suku bunga mempengaruhi keputusan individu terhadap pilihan membelanjakan uang lebih banyak atau menyimpan uangnya dalam bentuk tabungan.
2.5.2. Jenis Suku Bunga Berdasarkan kegiatan bank dalam menghimpun dan menyalurkan dana dari masyarakat (dalam hubungannya dengan nasabah), maka suku bunga yang dikelompokkan dalam 2 (dua) jenis yaitu: a. Bunga Simpanan Bunga Simpanan adalah bunga yang diberikan sebagai rangsangan atas balas jasa bagi nasabah yang menyimpan uangnya di bank yang merupakan harga yang harus dibayar bank kepada nasabahnya. Contohnya : giro, bunga tabungan, dan bunga deposito b. Bunga Pinjaman Jika menurut sejarah perkreditan berasal dari ungkapan jiwa tolong-menolong tanpa pamrih, akhirnya perkembangan ekonomi modern menjuruskan orang untuk berpikir pada penghargaan uang, waktu dan jasa. Timbullah
Universitas Sumatera Utara
23
perhitungan sewa modal berupa bunga yang tinggi rendahnya mengikuti dalil ekonomi, yaitu penawaran dan permintaan.
2.5.2. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Suku Bunga Faktor-faktor yang mempengaruhi besar kecilnya penetapan suku bunga adalah sebagai berikut : 1. Kebutuhan Dana Apabila bank kekurangan dana, sementara permohonan pinjaman meningkat, maka yang dilakukan oleh bank agar dana tersebut cepat terpenuhi dengan meningkatkan suku bunga simpanan. 2. Persaingan Dalam
memperebutkan
dana
simpanan,
pihak
perbankan
harus
memperhatikan pesaing. Dalam artian jika bunga simpanan rata-rata 6% maka, jika hendak membutuhkan dana cepat sebaiknya bunga simpanan dinaikkan diatas bunga pesaing. 3. Kebijakan Pemerintah Dalam arti baik untuk bunga simpanan tidak boleh melebihi bunga yang sudah ditetapkan oleh pemerintah. 4. Target laba yang diinginkan Sesuai dengan target laba yang diinginkan, jika laba diinginkan besar maka bunga simpanan kecil namun bunga pinjaman besar dan sebaliknya.
Universitas Sumatera Utara
24
5. Jangka Waktu Semakin panjang jangka waktu, maka semakin tinggi bunganya, dan sebaliknya jika simpanan jangka pendek, maka bunganya relatif lebih rendah. Suku bunga merupakan salah satu dari variable yang mempengaruhi keputusan masyarakat untuk menabung. Namun, ada factor-faktor lain yang tidak kalah penting dalam mempengaruhi masyarakat untuk menabung. Beberapa faktor berikut yang mempengaruhi untuk memiliki rekening tabungan adalah : a. Jaminan keamanan serta keyakinan dan kepercayaan pada tempat menyimpan tabungan, dengan kata lain, “faktor kepercayaan”. b. Likuiditas dari pilihan tabungan. Akses yang cepat atas simpanan, khususnya, sangat penting bagi masyarakat bilamana terjadi keadaan darurat dan peluang investasi muncul secara tiba-tiba. c. Biaya transaksi, misalnya biaya pembukaan dan penutupan rekening tabungan. Waktu yang terbuang untuk pergi ke lembaga keuangan, mengantri, dan menyelesaikan urusan surat-menyurat dapat mengakibatkan biaya tinggi yang membuat pendapatan yang tampaknya positif ternyata menjadi negatif. Dengan terpaksa penabung kecil akan lebih memilih cara tidak formal dalam menabung.
Universitas Sumatera Utara