BAB II KERANGKA TEORI DAN FOCUS OF INTEREST A. Pengertian Televisi Penyiaran, pada hakikatnya adalah salah satu keterampilan dasar manusia ketika berada pada posisi tidak mampu untuk menciptakan dan menggunakan pesan secara efektif untuk berkomunikasi.1 dan salah satu
media komunikasi yang ada dalam masyarakat salah
satunya adalah televisi . Televisi adalah alat penangkap siaran bergambar, yang berupa audio visual dan penyiaran videonya secara broadcasting. Istilah ini berasal dari bahasa Yunani yaitu tele (jauh) dan vision (melihat), jadi secara harfiah berarti “melihat jauh”, karena pemirsa berada jauh dari studio tv.2
Televisi juga merupakan sistem elektronik yang
mengirimkan gambar diam dan gambar hidup bersama suara melalui kabel atau ruang. Sistem ini menggunakan peralatan yang mengubah cahaya
dan
suara
ke
dalam
gelombang
elektronik
dan
mengkonversinya kembali ke dalam cahaya yang dapat dilihat dan suaranya dapat didengar.3
1.
2. 3.
Muhamad Mufid, Komunikasi Regulasi & Penyiaran, Prenada Media group, Jakarta, 2005, Hal.19 Ilham Zoebazary. Kamus Istilah Televisi dan Film, Gramedia, Jakarta 2010, Hal.225 Soerjokanto, Teori Komunikasi, Erlangga, Jakarta,2003.
8
9
Prinsip televise ditemukan oleh Paul Nipkow dari Jerman pada tahun 1884, namun baru tahun 1928 Vladimir Zworkyn (AmerikaSerikat) menemukan tabung kamera atau iconoscope yang bias menangkap dan mengirim gambar ke kotak bernama televisi. Iconoscope bekerja mengubah gambar dari bentuk gambar optis ke dalam sinyal elektronis untuk selanjutnya diperkuat dan ditumpangkan ke dalam gelombang radio. Zworkyn dengan bantuan Philo Farnsworth berhasil menciptakan pesawat televise pertama yang dipertunjukkan kepada umum pada pertemuan World’s Fair di New York pada tahun 1939.4 B. Karakteristik Televisi 1. Audiovisual Televisi memiliki kelebihan dibandingkan dengan media penyiaran lainnya, yakni dapa didengar sekalifus dilihat. Jadi apabila khalayak radio siaran hanya mendengar kata-kata, musik dan efek suara, maka khalayak televisi dapat melihat gambar yang bergerak. Maka dari itu televisi disebut media massa eletronk audiovisual. Namun demikian, tidak berarti gambar lebih penting dari kata-kata, keduanya harus ada kesesuaian seara harmonis. 2. Berpikir dalam gambar
4
.Morissan, M.A. Manajemen Media Penyiaran (Jakarta:KencanaPrenada Media Group, 2015). Hlm. 6
10
Ada dua tahap yang dilakukan proses berpikir dalam gambar. Pertama adalah visualisasi (visualization) yakni menerjemahkan kata-kata yang mengandung gagasan yang menjadi gambar secara individual. Kedua, penggambaran (picturization) yakni kegiatan merangkai gambargambar individual sedemikian rupa sehingga kontinuitasnya mengandung makna tertentu. 3. Pengoprasian lebih kompleks Dibandingkan dengan radio siaran, pengoprasian televisi siaran jauh lebih kompleks dan lebih banyak melibatkan orang. Peralatan yang digunakan lebih banyak dan untuk mengoprasikannya lebih rumit dan harus dilakukan oleh orang yang terampil dan terlatih.5 C. Kekuatan dan Kelemahan Televisi Ada 4 kekuatan televisi yaitu: 1. Menguasai jarak dan waktu, karena teknologi televisi menggunakan elektromagnetik, kabel-kabel dan fiber yang dipancarkan transmisi melalui satelit. 2. Sasaran yang dicapi untuk menjangkau massa cukup besar, nilai aktualitas terhadap suatu liputan atau pemberitaan cukup cepat. 3. Daya rangsang terhadap medai televisi cukup tinggi. Hal ini disebabkan oleh kekuatan suara dan gambarnya yang bergerak. 5
ElvinaroArdianto,Komunikasi Massa SuatuPengantar.(Bandung:SimbosaRekatama Media, 2007)
Hal. 137-139
11
4. Informasi atau berita-beriata yang disampaikan lebih dingkat, jelas dan sistematis. Ada 3 kelemahan televisi yaitu: 1. Media televisi terikat waktu tontonan. 2. Televisi tidak bisa melakukan kritik sosial dan pengawasan sosial secara langsung dan vulgar. 3. Pengaruh televisi lebih cenderung menyentuh aspek psikologis massa. Bersifat “trasnsitory” karena sifat ini membuat isi pesan tidak dapat di memori oleh pemirsanya. Berbeda dengan media cetak, informasi dapat disimpan dalam bentuk kliping.6
D. Televisi Sebagai Media Penyiaran Penyiaran televise sendiri dibedakan menjadi dua yaitu : 1) Live (siaran langsung) Siaran langsung (live) merupakan siaran yang dapat langsung disaksikan pada waktu dan tempat yang sama dengan proses produksinya. Pada siaran live, segala persiapan harus dirancang dengan matang karena tidak ada proses penyuntingan (editing), sehingga jika terjadi kesalahan tidak dapat diperbaiki kembali. Siaran langsung juga memiliki
6.
slot
waktu program
yang sulitdipredeksi
IswandiSyahputra. Jurnalistik Infotainment. (Yogyakarta:Pilar Media, ,2006) Hal.70
ketepatan
12
selesainya, sehingga jikaa cara langsung gagal, otomatis mengganggu runtutana caraberikutnya.7 2) Tapping (siaran tidak langsung) Tapping adalah sebuah acara televisi yang dibuat dengan cara merekam,yang
kemu
dian
melewati
tahap
produksi
yaitu
editing,mixing, dan print. E. Sejarah Televisi di Indonesia Siaran televisi di Indonesia dimulai pada tahun 1962 saat TVRI menayangkan langsung upacara hari ulang tahun kemerdekaan Indonesia ke 17 pada tangal 17 Agustus 1962.Siaran langsung itu masih terhitung sebagai siaran percobaan. Siaran resmi TVRI baru dimulai 24 Agustus 1962 jam 14.30 WIB yang menyiarkan secara langsung upacara pembukaan Asian games ke 4 dari stadion utama Gelora Bung Karno. Pada tahun 1989, pemerintah memberikan izin operasi kepada kelompok usaha Bimantara untuk membuka stasiun televisi RCTI yangmerupakan televisi swasta pertama di Indonesia, disusul dengan SCTV, Indosiar, ANTV, dan TPI. Gerkan reformasi pada tahun 1998 telah memicu perkembangan industri media massa khususnya televisi. Seiring dengan itu, kebutuhan masyarakat terhadap informasi juga semakin bertambah.
7.
Ciptono Setyobudi, Teknologi Broadcasting TV,(Yogyakarta:GrahaIlmu,,2006)Hal.29
13
Menjelang tahun 2000 muncul hampir secara serentak lima televisi swasta baru (Metro, Trans, TV7, Lativi dan
Global) serta beberapa televisi
daerah. Tidak ketinggalan pula muncul televisi berlangganan yang menyajikan program dalam dan luar negri. Setelah Undang-Undang Penyiaran disahkan pada tahun 2002, jumlah televisi baru diIndonesia diperkirakan akan terus bermunculan, yang terbagi dalam empat kategori yaitu, televisi publik, swasta, berlangganan dan komunitas.8 F. Program Televisi Stasiun televisi setiap harinya menyajikan berbagai jenis program yang jumlahnya sangat banyak dan jenisnya sangat beragam. Pada dasarnya apa saja bisa dijadikan program untuk ditayangkan di televisi selama program itu menarik dan disukai audien, dan selama tidak bertentangan dengan kesusilaan, hukum dan perturan yang berlaku. Pengelola stasiun penyiaran dituntut untuk memiliki kreativitas seluas mungkin untuk menghasilkan berbagai program yang menarik. Berbagai jenis program itu dapat dikelompokkan menjadi dua bagian besar berdasarkan jenisnya yaitu: 1) Program informasi (Berita) 2) Program hiburan (Entertainment)
8.
Op.Cit Hal 9-10
14
3) Program hiburan terbagi atas tiga kelompok besar, yaitu musik, drama permainan (gameshow) dan pertunjukan. Terdapat pula pembagian program berdasarkan apakah suatu program itu bersifat faktual atau fiktif (fictional). Program faktual antara lain meliputi: program berita, dokumenter, atau reality show. Sementara program yang bersifat fiktif antaralain program drama atau komedi. Gambar1 Jenis program televisi Informasi
Hard news Staright news, infotaiment, documenter Soft news (Current affair, magazines, talk show, documentary)
Program TV
Drama (sinetron, film, cartoon) Musik (video klip &live musik) Hiburan Permainan
Non drama
Pertunjukan
Quiz
Hidden camera
Ketang -kasan
Competition show
Reality show
Relationship show Fly on the wall
(sulap, lawak, tarian, dll) Sumber: Morissan, M.A. Manajemen Media Penyiaran. KencanaPrenada (Jakarta: Media Group, 2015). Hal. 225
Mystique
15
1) Program Informasi (berita) Program informasi adalah segala jenis siaran yang tujuannya untuk memberikan tambahan pengetahuan (informasi) kepada khalayak. Program informasi dibagi menjadi dua, program berita keras (hard news) dan berita lunak (soft news). a. Berita Keras (hard news) Segala informasi penting dan menarik yang harus segera disiarkan oleh media penyiaran karena sifatnya yang harus segera ditayangkan agar dapat diketahui oleh khalayak secepatnya. Media televisi biasanya menyajikan berita keras secara regular yang ditayangkan dalam suatu program berita yang berdurasi mulai beberapa menit saja, misalnya Breaking News hingga program berita yang berdurasi 30 menit, sampai satu jam.Hard news terdiri dari tiga jenis yaitu straight news, features, infotainment. b. Berita Lunak (soft news) Segala informasi yang penting dan menarik yang disampaikan secara mendalam (indepth) namun tidak bersifat harus segera ditayangkan. Program yang masuk ke dalam kategori berita lunak adalah current affair, magazine, documenter, dan talk show 2) Program Hiburan (non berita)
16
Program hiburan adalah segala bentuk siaran yang bertujuan untuk menghibur audien dalam bentuk musik, lagu, cerita, dan permainan. Program Hiburan dibagi 2 yaitu: 1. Program Drama 2. Program Non Drama Program yang termasuk dalam kategori hiburan adalah drama, permainan (game), musik, dan pertunjukkan. 1. Drama Pertunjukkan (show) yang menyajikan cerita mengenai kehidupan atau karakter seseorang atau beberapa orang (tokoh) yang diperankan oleh pemain (artis) yang melibatkan konflik dan emosi. Program televisi yang termasuk dalam program drama adalah sinema elektronik (sinetron) dan film. 2. Non Drama Format non drama yang erdiri dari hal-hal yang realistis dalam beberapa kategori diantaranya musik, permainan, dan pertunjukan. Program non drama adlah format program yang sangat fleksibel karena terdiri dari unsur drama dan jurnalistik yang dikombinaskan menjadi satu program. 3. Permainan
17
Merupakan suatu bentuk program yang melibatkan sejumlah orang baik secara individu ataupun kelompok (tim) yang saling bersaing untuk mendapatkan sesuatu. Program permainan dapat dibagi menjadi tiga jenis yaitu: 1. Quiz show Ini merupakan bentuk program permainan yang paling sederhana dimana sejumlah peserta saling bersaing untuk menjawab aehumlah pertanyaan. Quiz merupakan permainan yang menekankan pada kemampuan intelektualitas. 2. Ketangkasan Peserta dalam permainan ini harus menunjukan kemampuan fisik atau ketangkasannya untuk melewati suau halangan atau ritangan atau melakukan suatu permainan yang membutuhkan perhitungan dan strategi. 3. Reality show Sesuai dengan namanya, maka program ini mencoba menyajikan suatu situasi sepeerti konflik, persaingan, atau hubungan berdasarkan realitas yang sebenarnya. Terdapat beberapa bentuk reality show, yaitu: a.Hidden camera (Kamera tersembunyi)
18
Ini merupakan program yang paling realistis yang menunjukan situasi yang dihadapi seseorang secara apa adanya. Kamera ditempatkan secara tersembunyin yang mengamati gerak-gerik atau tingkah laku subjek yang berada di tengah situasi yang sudah dipersiapkan sebelumnya (direkayasa). b. Competition show Program ini melibatkan beberapa orang yang saling bersaing dalam kompetisi yang berlangsung selama beberaa hari atau minggu untuk memenangkan perlombaan, permainan, atau pertanyaan. c.Relationship show Seorang kontestan harus memilih satu orang dari sejumlah orang yang berminat untuk menjadi pasangannya. d.Fly on the wall Program yang memperlihatkan kehidupan sehari-hari dari seseorang (biasanya orang terkenal) mulai dari kegiatan pribadi hingga aktivitas profesionalnya. Kamera membuntutui kemana saja orang bersangkutan pergi e.Mistik Program ini berkaitan dengan hal-hal supranaturl menyajikan tayangan dunia gaib, pranormal, klenik, magis dan lain-lain.
19
2. Musik Program musik dapat ditampilkan dalam dua format, yaitu videoklip atau konser. Program musik berupa konser dapat dilakukan di lapangan (outdoor) maupun di luar lapangan (indoor). Program musik di televisi saat ini ditentukan dengan kemampuan artis yang menarik audien. Tidak saja dari kualitas suara namun juga berdasarkan bagaimana mengemas penampilannya agar menjadi lebih menarik. 3. Pertunjukkan Program yang menampilkan kemampuan (performance) seseorang atau beberapa orang pada suatu lokasi baik studio ataupun di luar studio, di dalam ruangan (indoor) ataupun di luarruangan (outdoor)9. G. Reality Show Program ini menyajikan suatu keadaan yang nyata (riil) dengan cara yang sealamiah mungkin tanpa rekayasa. Tingkat realitas yang disajikan dalam reality show ini bermacam-macam. Mulai dari yang betulbetul realistis hidden camera hingga yang terlalu banyak rekayasa namun tetapi
menggunakan
nama
reality
show10.
Ini
merupakan
genreacaratelevisi yang menggambarkanadegan yang seakan-akanbenarbenarberlangsungtanpaskenario,
denganpemain
umumnyakhalayakumumbiasa, bukanpemeran.
yang
20
H. Tahapan Proses Produksi 1. Praproduksi Praproduksi (preproduction) adalah tahapan pelaksanaan pembahasan dan pencarian ide, gagasan, perencanaan, pemilihan pengisi acara (talent), lokasi, dan kerabat kerja (kru). Pada tahapan ini yang bertanggung jawab adalah eksekutif produser, produser, director (program director), dan kreatif. Mereka duduk bersama dalam forum brainstorming yang disebut sebagai planning meeting, mencari dan mengelola gagasan yang akan dituangkan dalam bentuk proposal, penulisan rundown, naskah dan (time schedule) program. Melalui planningmeeting setiap ide dipresentasikan dan diuji dari sudut pandang estetika dan informatif, dengan melihat peluang ekonomi dan sosialnya ataupun sebaliknya. Technical meeting dapat dilakukan lebih dari satu kali pertemuan. Konsep program yang dibuat dapat langsung disusun dalm bentuk rundown. Rundown adalh susunan isi dan alur cerita darim program acara yang dibatasi durasi dan segmentasi. Dalam penyusunan rundown untuk program reguler susunan dan materi tetap sama seiap episode. Dimana setiap episode blocking kamera, host pengisi acara, dan monitor pertanyaan posisinya sama. Pergantian kamera, angle, komposisi, pergerakan objek, timing effect lighting dan ilustrasi musiknya selalu sama setiap episode. Hanya yang berbeda pengisi acaranya saja. Jika tahapan praproduksi telah tersusun program rundown,
21
operational rundown, timetable, dan set design. Kemudian dilkasanakn production meeting dengan tim kerja untuk menjelaskan dan berkoordinasi tentang kesiapan pelaksanaan produksi dengan melibatkan art director, technical director, cameraman, audioman, lightingman, tim kreatif, asisten produksi, asisten administrasi, unit manager, wardrobe, make up, property, special effect dan lainnya. Jika telah dilakukan koordinasi maka tersusun konsep program tim kerja dan peraltan yang dibutuhkan, dibuat technical meeting untuk menjelaskan teknik pelaksanaan dari program tersebut dan berkolaborasi dengan seluruh tim kerja. 2. Produksi Pengertian produksi adalah upaya mengubah naskah menjadi bentuk audio video (AV). Produksi berupa pelaksanaan perekaman gambar (taping) atau siaran langsung (live). Pada format program hiburan setelah set up dan rehersal baru dapat dilakukan perekamn atau siaran langsung. Di dalam program reality show teknik produksi yang digunakan adalah taping. Taping adalah kegiatan merekam adegan dari naskah menjadi bentuk audio video (AV). Materi hasil rekamannya akan tayang pada waktu yang berbeda dengan peristiwanya, misalnya rekaman dilakukan pada minggu lalu. Ditayang minggu ini atau rekaman dilakukan pada pagi hari dan disiarkan malam hari. Pelaksanaan rekam dapat dilakukan di luar studio, didalam studio dan didalam dan luar studio. Teknik yang dilakukan dalam perekaman program siaran televisi yaitu:
22
1.Live on tape Produksi program yang direkam secara utuh dengan konsep siaran langsung. 2.Multi camera recording Rekaman yang dilakukan dengan beberapa kamera pada satu adegan. 3.Recording in segmen Rekaman yang dilakukan menggunakan satu tau lebih kamera bagian per bagian scene sesuai dengan breakdown script. 4.Single camera Produksi rekaman dengan satu kamera. 3. Pasca Produksi Pasca produksi adalah (post production) adalah tahapan akhir dari proses produksi program sebelum on air. Dalam tahapan pasca produksi program yang sudah direkam harus melalui beberapa proses, yaitu editing offline. Online, insert graphic, narasi, effect visual dan audio serta mixing. Editing adalah penyuntingan, pemotongan, penyambungan merangkai pemotongan gambar secara runtut dan utuh dari bagian-bagian dari hasil rekaman gambar dan suara. Narasi adalah nama lain dari voice over (VO). Narasi dapat dibuat sebelum proses editing offline dimana gambar yang
23
diedit
mengikuti
narasi.
Mixing
adalah
tahapan
menyesuaikan
menyelaraskan, menyeimbangkan suara, dan pemberian efek suara berupa musik pada program (adegan) dengan memperhatikan kepentingan gambaryang ditampilkan. Mastering disebut juga print to tape merupakan proses akhir dari pascaproduksi yaitu menstransfer hasil final editing yang sudah siap tayang , ditransfer ke dalam kaset (betacam digital, betacam analog, mini DV, Dvcam atau DVD).11 I. Kru Produksi Televisi Berikut ini adalah sejumlah posisi yang biasanya masuk dalam kategori staff kreatif dan kru teknis, Personalia departemen kreatif terdiri atas jabatan–jabatan yang antara lain mencakup: produser, penulis skrip/ skenario, sutradara, asisten sutradara. 1. Executive Producer Bertanggung jawab segala yang berhubungan dengan kreativitas dan dana program. 2. Produser Orang
yang
mengoordinasikan
kepada
seluruh
kegiatan
pelaksanaan sejak praproduksi,pasca produksi dan bertanggung jawab kepada eksekutif producer. 3. Pengarah Acara (Program Director) .11
Ibid., 148-161
24
Bertanggung jawab mengenai persiapan dan pelaksanaan program. 4. Assistan production (PA) Orang yang membantu producer, bertangung jawab mulai dari praproduksi, produksi, dan pasca produksi. 5. Kreatif Istilah yang digunakan pada produksi siaran televisi hiburan nondrama, yaitu orang yang bertugas mencari ide, mengumpulkan fakta dan daya, menuangkan dalam bentuk konsep, naskah rundown, dan mendampingi pengisi acara dalam pelaksanaan produksi. 6. Asisten administrasi Petugas yang mempersiapkan seluruh administrasi keuangan produksi. 7. Script Editor (SE) memiliki peran penting khususnya pada tahap prapoduksi. Script editor memberikan garis besar cerita dalam banyak hal menentukan struktur keseluruhan suatu produksi. 8. Sutradara (Director) Menerjemahkan kata-kata tertulis menjadi suara atau gambar tertentu. Sutradara bertugas mevisualisasikan konsep naskah ke dalam bentuk nyata. 9. Juru kamera (camera person)
25
Orang yang bertanggung jawab atas pengambilan gambar untuk program
televisi,
memegang
kamera
untuk
program
dan
bertanggung jawab dengan objek gambar yang direkamnya. 10. Penata Suara (Audioman) Petugas yang mengoperasikan peralatan audio di studio maupun diluar studio. Bertanggung jawab atas pelaksanaan seluruh pengoperasian peralatan audio, baik sifatnya analog maupun digital yang digunakan di lokasi shooting. 11. Penata Cahaya (Lightingman) Petugas yang mendesain dan menentukan pencahayaan produksi program di dalam studio maupun luar studio. 12. Technical Director Biasa
disebut
pengarah
teknik
adalah
petugas
yang
mempersiapkan, mengawasi, dan mengatur seluruh fasilitas teknis yang diperlukan dalam produksi siaran televisi. 13. Juru Rekam (VTRman) Petugas di studio yang merekam menggunakan VTR (Video Tape Recorder) setiap adegan yang direkam menjadi suatu program. 14. Penata Rias Orang yang merias, dengan sentuhannya penampilan wajah akan berubah sesuai konsep dari program yang akan diproduksi. 15. Penata Busana (Wardrobe)
26
Petugas yang menyediakan busana atau kostum untuk pengisi acara. Karena busana dapat memberiakan pesan kepada penonton. 16. Unit Officer Perpanjangan tangan dari asisten administrasi di lokasi shooting. Bisa juga disbut unit manager. Tugasnya menyediakan dan melayani kebutuhan fasilitas pengisi acara, kerabat kerja dan mengkoordinasikan unit-unit kerja produksi. 17. Penata Artistik (Art Director) Seseorang yang bertugas menata mendesain lokasi pengambilan gambar baik studio maupun 18. Floor Director Seorang yang bertanggung jawab membantu mengomunikasikan keinginan PD/pengarah acara/ sutradara dari master control room (MCR). 19. Editor Orang yang menyunting gambar, mengedit dari hasil shooting sehingga menjadi tayangan yang menarik. 20. orang yang menyunting gambar, mengedit dari hasil shooting sehingga menjadi tayangan yang menarik. 21. Narator
27
Orang yang mengisi suara atau membaca VO (voice over) pada program. Umumnya untuk program berita tapi beberapa program non drama juga membutuhkan narasi. 22. Desainer grafis Orang yang ahli di bidang pemuatan grafik. Menciptakan dengan iustrasi yang bermakna atau identitas suatu program siaran. 23. Music Director Orang yang bertanggung jawab memilih dan mempersiapkan lagulagu yang diudarakan serta memlih atau menyeleksi rekaman lagu baru boleh atau tidak diudarakan.12
12
Ibid., 123-142
28
J. Focus of Interest a. Tim Kreatif Tim Kreatif (Creative) adalah istilah yang digunakan pada produksi siaran televisi hiburan non drama, yaitu orang yang bertugas mencari ide, mengumpulkan fakta dan daya, menuangkan dalam bentuk konsep, naskah, rundown, dan mendampingi pengisi acara dalam pelaksanaan produksi. Kreatif bertugas menuangkan pikiran dan perasaannya dalam bentuk tulisan. Pada nondrama beberapa stasiun televisi menggunakan istilah kreatif. Tugas kreatif adalah melakukan riset dan survei, aktif berdiskusi, membuat konsep program, menuangkannya dalam bentuk naskah, rundown, dan menghubungi para talent dan performer. Saat shooting di lapangan tim kreatif menjadi interviewer mendampingi performer atau pengisi acara, mengawasi materi yang disampaikan host. Seorang kreatif dituntut memiliki kepekaan kreativitas yang harus dibekali pengetahuan jurnalistik, dengan kemampuan menulis yang baik dan terpenting pandai mempersentasikan ide-ide pikirannya.13 b.Tugas dan Tanggung Jawab Tim Kreatif Berbagi Kebaikan 1. Tahap Praproduksi a. Brainstormingbersama tim kreatif. b. Mencatat isi (content) dari brainstorming. 13
Ibid., 128-130
29
c. Merancang rundown untuk segmen Berbagi Kebaikan. d. Menghubungi lewat telepon talent yang akan mengikuti casting. e. Pemilihan pemain yang sudah dihubungi (casting talent). f. Mensurvei lokasi yang akan dijadikan lokasi shooting. g. Membuat daftar permintaan pemain (form request talent). h. Membuat daftar permintaan perlengkapan (form request property) i. Menyerahkan form request dan property ke unit talent. j. Mencetak skrip (final content) yang sudah dibuat script editor dan memberikan ke tim kreatif dan produser. k. Mengikuti proses technical meeting. 2. Tahap produksi a. Menyiapkan wardrobe untuk host. b. Mengarahkan atau briefing talent dan host. c. Mengingatkan ke director atau senior kreatif alur cerita adegan yang belum diambil atau take. d. Menyiapkan script dan rundown acara sebelum shooting. a. Pada tahap produksi 3.Tahap pasca produksi a. Meeting preview hasil editing sebelum ditayangkan di televisi. b.Membuat laporan (daily report) c. Membuat Promo Berbagi Kebaikan.