BAB II KERANGKA TEORI DAN FOCUS OF INTEREST A. Periklanan 1. Pengertian Periklanan Banyak pengertian mengenai apa itu periklanan yang dikemukakan oleh para ahli dan kebanyakan orang percaya bahwa fungsi periklanan adalah mengirimkan suatu pesan lewat suatu media cetak maupun elektronika akan diperoleh jumlah konsumen yang cukup besar dalam waktu yang tidak begitu lama. Namun dalam kenyataan masyarakat yang terlalu komunikatif, pesan yang disampaikan oleh media promosi terbentur oleh kesadaran, pengertian dan tindakan konsumen untuk melakukan pembelian. Banyak perusahaan yang melaksanakan periklanan karena mempunyai peranan yang cukup besar bagi kegiatan penjualan. Periklanan adalah suatu proses komunikasi massa yang melibatkan sponsor tertentu, yaitu si pemasang iklan (pengiklan), yang membayar jasa sebuah media massa atas penyiaran atau terbitnya iklan. Adapun iklannya sendiri biasanya dibuat atas permintaan pemasang iklan itu, yang dibuat oleh sebuah agen atau biro iklan atau bagian humas (public relation) lembaga pemasangan iklan itu sendiri. (Suhandang,2005:13) Periklanan adalah komunikasi komersil dan nonpersonal tentang sebuah organisasi dan produk-produknya yang ditransmisikan ke suatu khalayak
6
7
target melalui media bersifat massal seperti televisi, radio, koran, majalah, direct mail (pengeposan langsung), reklame luar ruang, atau kendaraan umum. Dalam komunitas global baru, pesan-pesan periklanan dapat ditransmisikan melalui media baru, khusunya internet. (Johnson,1999:3) Menurut Ralph S. Alexander dalam bukunya Marketing Definition, American Marketing Association seperti dikutip oleh Morissan (2010:17) mendifinisikan iklan sebagai “any paid form of nonpersonal communication about an organization, product, service, or idea by an udentified sponsor” (setiap bentuk komunikasi nonpersonal mengenai suatu organisasi, produk, servis, atau ide yang dibayar oleh satu sponsor yang diketahui). Iklan merupakan salah satu bentuk promosi yang dikenal dan paling banyak dibahas (Morissan, 2010:18). Periklanan adalah semua bentuk terbayar atas presentasi nonpribadi dan promosi ide, barang, atau jasa oleh sponsor yang jelas. Iklan bisa menjadi cara efektif dari segi biaya untuk mendistribusikan pesan, baik dengan tujuan membangun preferensi merek atau mendidik orang (Kotler, 2008:202). Periklanan adalah komunikasi non individu, dengan sejumlah biaya, melalui berbagai media yang dilakukan oleh perusahaan, lembaga non laba, serta individu-individu”. (Basu Swastha, 2002:245)
8
Sifat dan tujuan iklan berbeda-beda antara satu perusahaann dengan perusahaan lainnya. Menurut Kasali (1995:45) mengatakan bahwa tujuan iklan adalah: 1. Sebagai alat komunikasi dan koordinasi Tujuan memberikan tuntutan bagi pihak-pihak yang terlibat yakni pengiklan (klien) account executive dari pihak biro, dan tim kreatif untuk saling berkomunikasi. Tujuan juga membantu koordinasi bagi setiap kelompok kerja seperti suatu tim yang terdiri dari copywriter, spesialis radio, pembeli media, dan spesialis riset. 2. Memberikan kriteria dalam pengambilan keputusan Jika ada dua alternatif dalam kampanye iklan, salah satu dari padanya harus dipilih. Berbeda dengan keputusan yang dilakukakan berdasarkan selera eksekutif (atau istrinya), mereka semua harus kembali pada tujuan dan memutuskan nama yang lebih cocok. 3. Sebagai alat evaluasi Tujuan juga digunakan untuk melakukan evaluasi terhadap hasil suatu kampanye periklanan. Oleh kerena itu timbul kebutuhan untuk mengaitkan beberapa ukuran seperti pangsa pasar atau kesadaran merek dengan tujuan kampanye periklanan. Sedangkan dilihat dari sifatnya, iklan menurut Santoso (2009) seperti dikutip oleh Zein Mufarrid (2015:31) dibagi menjadi dua; yakni iklan above the line (ATL) atau media lini atas, dan below the line (BTL) atau media lini
9
bawah. Perbedaan terletak pada pola pembayarannya, media lini atas adalah iklan yang dibebani agency commission fee yang telah disepakati. Jenis media lini atas adalah TVC, billboard iklan di biskop, iklan radio, iklan media cetak seperti koran dan majalah. Media lini bawah (BTL) adalah iklan-iklan yang proses kerjanya hanya dibebani oleh produksi dan jasa. Agensi periklanan mengambil untung dari iklan-iklan BTL dengan memanfaatkan jasa desain dan biaya produski. Iklan yang termasuk lini bawah adalah spanduk, neon box, flyer, brosur, direct mail, umbul-umbul, balon iklan, baliho dsb. 2. Tujuan Periklanan Tujuan iklan adalah tugas komunikasi khusus dan tingkat pencapaian yang harus dicapai dengan pemirsa tertentu dalam jangka waktu tertentu. Sedangkan menurut (Basu Swastha, 2000:252) Tujuan Periklanan yang terutama adalah menjual atau meningkatkan penjualan barang, jasa atau ide dan kegiatan periklanan sering mengakibatkan terjadinya penjualan yang baru terjadi pada waktu mendatang (Basu Swastha, 2000:252). Adapun beberapa tujuan lain periklanan adalah : a.
Mendukung program personal selling dan kegiatan promosi yang lain.
b.
Mencapai orang-orang yang tidak dapat dicapai oleh tenaga penjualan atau salesman dalam jangka waktu tertentu.
c.
Mengadakan
hubungan
dengan
mencantumkan nama dan alamatnya.
penyalur,misalnya
dengan
10
d.
Memasuki daerah pemasaran baru atau menarik langganan baru.
e.
Memperkenalakan produk baru dan menambah penjualan industry. (Kotler 2008:203)
3. Fungsi-Fungsi Periklanan Menurut Basu Swastha (2002:246) bahwa “beberapa fungsi periklanan yang dibahas di sini antara lain : a.
Memberikan Informasi Periklanan dapat menambah nilai pada suatu barang dengan memberikan informasi kepada konsumen. Iklan dapat member informasi lebih banyak daripada lainnya, baik tentang barangnya, harganya ataupun informasi lain yang mempunyai kegunaan bagi konsumen. Nilai yang diciptakan oleh periklanan tersebut dinamakan faedah informasi. Tanpa adanya informasi seperti itu orang segan atau tidak akan mengetahui banyak tentang suatu barang.
b.
Membujuk atau mempengaruhi Periklanan tidak hanya bersifat memberitahu saja, tetapi juga bersifat membujuk terutama kepada pembeli-pembeli potensial dengan menyatakan bahwa suatu produk adalah lebih baik daripada produk lain. Dalam hal ini iklan yang sifatnya membujuk tersebut lebih baik dipasang pada media-media seperti televiisi atau majalah.
11
c.
Menciptakan Kesan Dengan sebuah iklan, orang akan mempunyai suatu kesan tertentu tentang apa yang diiklankan. Dalam hal ini, pemasangan iklan selalu berusaha untuk menciptakan iklan yang sebaik-baiknya. Periklanan juga dapat menciptakan kesan pada masyarakat untuk melakukan pembelian secara rasional dan ekonomis.
d.
Memuaskan Keinginan Sebelum memilih dan membeli produk, kadang-kadang orang ingin diberitahu lebih dulu. Sebagai contoh mereka ingin mengetahui dulu tentang gizi, vitamin dan harga pada sebuah produk makanan yang paling cocok untuk keluarga. Periklanan merupakan salah satu alat komunikasi yang sangat efisien bagi para penjual. Mereka harus menggunakannya untuk melayani orang alim, masyarakat dan mereka sendiri.
e.
Periklanan merupakan alat komunikasi Periklanan adalah salah satu alat untuk membuka komunikasi dua arah penjual atau pembeli, sehingga keinginan mereka dapat terpenuhi dengan cara yang efisien dan efektif. Dalam hal ini komunikasi dapat menunjukkan cara-cara untuk mengadakan pertukaran yang saling memuaskan.
12
Iklan merupakan bagian dari komunikasi yang terdiri dari berbagai kegiatan untuk memberikan informasi dari komunikasi kepada pasar sasaran akan adanya suatu produk baik berupa barang, jasa dan ide. Berhasil tidaknya Iklan yang dilakukan tergantung dari media mana yang digunakan untuk mencapai sasaran. Sedangkan fungsi-fungsi periklanan adalah: a. Periklanan
menjalankan
mengkomunikasikan
sebuah
informasi
fungsi
produk,
“informasi”;
cirri-ciri,
dan
ia
lokasi
penjualannya. b. Periklanan menjalankan sebuah fungsi “persuasive” ; ia mencoba membujuk para konsumen untuk membeli merek-merek tertentu atau mengubah sikap mereka terhadap produk atau perusahaan tersebut. c. Peiklanan menjalankan sebuah fungsi “pengingat” ia terus-menerus mengingatkan para konsumen tentang sebuah produk sehingga mereka akan tetap membeli produk yang diiklankan tanpa memedulikan merek pesaingnya. (Johnson 2007:10) 4. Manfaat Iklan Iklan mempunyai manfaat yang besar bagi perusahaan. Iklan bermanfaat untuk mengenalkan produk dan memberikan informasi tentang produk, sehingga iklan sebagai petunjuk jalan dan pembuka pintu bagi perusahaan untuk mempromosikan produknya. Iklan mempunyai perusahan. Iklan yang
13
efektif dapat menunjang keberhasilan penjualan produk, menjabarkan manfaat iklan sebagai berikut : a. Tujuan
akhir dari komunikasi,
periklanan
diharapkan bisa
menciptakan respon konsumen. b. Petunjuk jalan, iklan bermanfaat memberi jalan kepada penjual
untuk mengenalkan dan memberikan informasi tentang kelebihan produk. c. Sebagai pembuka pintu, iklan bermanfaat sebagai pembuka pintu
bagi calon pembeli untuk mengenal dan membeli produk. d. Syarat Iklan Yang Baik
Iklan yang unik terbukti menarik perhatian konsumen. Terbukti dengan adanya minatbeli konsumen terhadap produk, sehingga konsumen dengan mudah mengingat produk melalui iklan yang menarik.minat beli. Perencanaan dan pengendalian periklanan yang baik sangat tergantung pada ukuran efektivitas periklanan. manfaat bagi penjual yang dimana iklan bertujuan untuk memperkenalkan suatau produk kepada konsumen. Dengan mengenalkan merek, citra merek dan citra. (Dendi Sudiana, 1986: 6) Iklan yang efektif adalah iklan yang dibuat sedemikian rupa sehingga pesan yang disampaikan mudah dicerna dan dimengerti oleh masyarakat dan mengandung informasi yang benar sehingga mekanisme pasar berhasil bekerja
14
untuk menjadikan pesan suatu iklan dapat tertanam secara mendalam dalam benak konsumen dan konsumen mencermatinya dengan sudut pandang yang benardalam merencanakan media harus mengetahui kapasitas jenis-jenis media utama dalam menyampaikan jangkauan, frekuensi dan dampak. (Kotler, 2008) 5. Jenis-Jenis Periklanan a. Iklan Media Massa Cetak
Media massa cetak seperti surat kabar atau koran, tabloid, dan majalah dapat menjadi alternatif pertama sobat dalam mempromosikan produk dan jasa. Media massa cetak baik lokal maupun nasional merupakan sumber informasi utama yang umumnya dicetak dalam jumlah banyak dan disebarluaskan kepada banyak orang dalam waktu yang relatif singkat. Tingkat keterbacaan media massa cetak yang tinggi dan jangkauan yang luas memungkinkan iklan dilihat dan dibaca oleh banyak orang sehingga pesan merek dapat tersampaikan dengan baik. Apalagi jika karakteristik pembaca media massa tersebut sesuai dengan khalayak sasaran yang sobat tuju. 1. Poster
Media promosi cetak ini merupakan sarana komunikasi pemasaran yang paling umum dan sering dijumpai di banyak tempat, terutama di tempat-tempat umum dan strategis. Ukuran
15
poster yang relatif besar berpotensi untuk menarik perhatian pembaca dan mengarahkan mereka pada pesan merek. Poster harus didesain semenarik mungkin agar menarik perhatian orang karena media ini biasanya dibaca sambil lalu. 2. Banner
Berkembangnya mesin percetakan yang semakin maju dan canggih semakin memudahkan orang dalam mencetak materi promosi dalam ukuran besar. Banner umumnya dicetak dalam ukuran besar dan ditempatkan pada tempat-tempat yang mudah dilihat orang. Bentuk
banner dan teknik pemasangannya
bervariasi. Banner yang dipasang pada rangka berbentuk seperti huruf X mudah dipindahkan dan dikenal dengan X-banner. Ukurannya pun bermacam-macam, ada pula yang berukuran kecil dan biasa ditempatkan di meja, disebut dengan mini X-banner. 3. Brosur
Bisa disebut juga dengan pamflet, brosur berupa lembaran yang bisa dibaca lebih lama dibandingkan dengan poster. Brosur umumnya dicetak dalam jumlah yang relatif banyak, dicetak dengan kualitas yang bagus, dan diterbitkan secara tidak berkala pada kesempatan tertentu, misalnya pada event pameran. Brosur yang berupa lembaran satu muka atau bolak balik dan mempunyai lipatan disebut dengan leaflet.
16
4. Flyer
Media yang satu ini sangatlah praktis dan cocok untuk menampilkan informasi yang singkat namun padat. Ia berupa selebaran yang biasanya dibagikan kepada khalayak dan berupa informasi tentang program promosi seperti diskon atau kegiatan tertentu. Flyer yang merupakan satu lembar kertas tanpa lipatan seringkali dicetak dalam jumlah yang banyak agar mudah menjangkau banyak orang. b. Iklan Elektronik
Iklan yang menggunakan media berbasis perangkat elektronik. Secara spesifik iklan elektronik dapat berupa: 1. Iklan Radio Iklan radio memiliki karakteristik hanya dapat didengarkan melalui audio (suara) saja.Suara tersebut dapat berupa Voice, suara/kata-kata
manusia
yang
teratur;
Musik,
perpaduan
bunyibunyian yang teratur dengan ritme tertentu dan harmonis; dan Sound Effect, suara-suara yang tidak beraturan maupun efek suara alam. 2. Iklan Televisi Sesuai karakteristiknya iklan televisi mengandung unsur suara, gambar, dan gerak. Oleh karena itu pesan yang disampaikan sangatlah menarik perhatian dan impresif.
17
c. Iklan Digital Media Interaktif (internet)
Perkembangan Iklan interaktif digital sangat terkait dengan perkembangan teknologi informasi yang menimbulkan information superhighway. Istilah Information superhighway tersebut mengacu pada jaringan internet yang mampu meningkatkan kapasitas dan kecepatan perputaran informasi secara dramatis dan interaktif. Iklan Interaktif Digital dengan demikian muncul dalam media baru tersebut melalui cara-cara yang cukup berbeda dengan iklan-iklan konvensional. (Morrisan, 2010:20) B. Desain Grafis 1. Definisi Desain Grafis Secara etimologis kata desain berasal dari kata design (italia) yang artinya gambar, sedangkan dalam Bahasa Latin designare, dalam Bahasa Inggris design, atau dalam Bahasa Prancis dessiner berarti menggambar atau dapat diartikan sebagai perancangan. Desain grafis adalah salah satu bentuk seni lukis (gambar) terapan yang memberikan kebebasan kepada sang desainer (perancang) untuk memilih, menciptakan, atau mengatur elemen rupa, seperti ilustrasi, foto, tulisan, dan garis di atas suatu permukaan dengan tujuan untuk diproduksi dan dikomunikasikan sebagai sebuah pesan. Desain grafis adalah suatu bentuk komunikasi visual yang menggunakan gambar untuk menyampaikan informasi atau pesan seefektif mungkin. Dalam desain grafis, teks juga dianggap sebagai gambar karena
18
merupakan hasil dari abstraksi simbol-simbol yang bisa dibunyikan. Desain grafis diterapkan dalam desain komunikasi dan fine art. Seperti jenis desain lainnya, desain grafis dapat merujuk kepada proses pembuatan, metoda, merancang, produk yang dihasilkan (rancangan), atau pun disiplin ilmu yang digunakan (desain). Seni desain grafis mencakup kemampuan keterampilan visual, termasuk di dalamnya tipografi, ilustrasi, fotografi, pengolahan gambar, dan tata letak. Komposisi dianggap sebagai suatu pengorganisasian unsur-unsur dengan mengikuti prinsip-prinsip tertentu secara ketat, meskipun sering digunakan sebagai arahan saja, tetapi mampu mencapai bentuk abstrak, ilmiah, non objektif, ornamental ataupun structural. (Kusmiati 1999:3) Menurut jenisnya seni rupa itu dibagi menjadi 2 kategori, yaitu seni murni dan seni terapan. Seni murine pembuatannya murni dari perasaan dan ekspresi pembuatnya. Sedangkan seni terapan merupakan seni yang dibuat
dengan
penuh
pertimbangan
dari
berbagai
aspek
seperti
kebutuhannya, target marketnya, efisiensi, serta melibatkan keinginan orang lain (Widya 2002:7, dalam setiarjo 2005:7). Jadi pada dasarnya desain termasuk dalam seni rupa terapan yang pada proses pengerjaannya mempertimbangkan berbagai macam aspek dari unsur-unsur. Dalam upaya pencapaian karya desain yang bagus maka yang perlu diperhatikan adalah unsur-unsur yang melandasi desain itu sendiri dan nilai estetis dari sebuah desain tersebut. Kata “estetis” berasal dari Bahasa
19
Yunani “aesthesis” yang artinya pencerapan, persepsi, pengalaman, perasaan, maupun pemandangan. Estetika merupakan cabang filsafat yang mengandung keindahan, menurut realisasinya (dalam sebuah karya seni), (Hartoko 1984:15). Sedangkan menurut Artini Kusmiati R (1999:1), estetika adalah ilmu yang mempelajari tentang keindahan. Juga ditambahkannya bahwa desain akan tidak ada artinya bila hanya mementingkan unsur fungsi semata tanpa memperhatikan unsur atau elemen keindahan yang menjadikan desain lebih menarik dan berkesan. (Kusmiati 1999:1)
2. Elemen Desain Menurut Aryo Sunaryo (2002:5), unsur-unsur rupa yang merupakan aspek-aspek bentuk baik pada bentuk dwimatra maupun trimatra, pada umumnya terdiri atas: a. Garis Garis adalah tanda yang dibuat oleh alat untuk menggambar melewati permukaan. Garis dapat juga merupakan potongan di permukaan
keras
yang
biasa
disebut
grafir.
Garis
juga
didefinisikan titik-titik yang bergerak. (Sunaryo, 2002:9) b. Raut Raut dapat dipandang sebagai perwujudan yang dikelilingi oleh kontur, baik untuk menyatakan suatu yang pipih atau datar,
20
seperti pada bidang, maupun yang padat bervolume, seperti pada gumpal atau gempal. Tetapi raut juga dapat terbentuk oleh sapuansapuan bidang warna. (Sunaryo 2002:10) Dari segi perwujudannya raut dapat dibedakan menjadi : 1) Raut geometris 2) Raut organis 3) Raut bersudut banyak 4) Raut tak beraturan c. Warna Warna yaitu kualitas rupa yang dapat membedakan kedua objek atau bentuk yang identic seperti raut, dan nilai gelap terangnya. Warna berkaitan langsung dengan perasaan dan emosi, karena itu warna menjadi unsur yang sangat penting dalam ungkapan seni rupa dan desain. d. Huruf Huruf adalah seni dalam huruf yang meliputi pemilihan huruf, penentuan ukuran yang tepat, dimana teks dapat diputus, spasi/jarak, dan bagaimana teks dapat dengan mudah dibaca. Jenis huruf sangat banyak, secara garis besar huruf dapat dikategorikan menjadi lima, yaitu :
21
1) Serif Jenis huruf ini merupakan jenis huruf yang tradisional dengan ciri-cirinya yaitu mempunyai kaki atau ekor, misalnya huruf Times New Roman, Garamond, Palatino. Karena bentuk hurufnya yang berkaki membuat garis tidak kelihatan,
ini
memudahkan
mata
pembaca
untuk
menelusuri dan membaca teks. Jadi huruf ini cocok dipakai untuk teks yang panjang dengan jarak spasi yang sedikit. Bentuk huruf ini memberikan kesan formal, intelektual, anggun, dan konservatif. Cocok dipakai untuk organisasi, pemerintahan, pendidikan, perusahaan, dan semua hal yang bersifat formal. 2) Sans-Serif Sans-Serif yang berarti tidak berkaki , misalnya jenis huruf ini adalah Helvetica, Arial, Verdana dan Avant Garde. Jenis huruf ini terlihat sederhana dan tidak formal, sehingga cocok untuk judul dan sub judul. Jika ingin menggunakan jenis ini untuk teks utama, imbangi dengan memberikan jarak spasi yang agak lebar pada teks. 3) Dekoratif Dekoratif merupakan jenis huruf yang mempunyai desain yang rumit, sesuatu yang baru dan menciptakan
22
suasana hati yang membangkitkan emosi. Jadi jangan sampai digunakan untuk teks yang panjang atau isi dari halaman. Jenis huruf ini digunakan pada judul dan grafik, akan tetapi tidak terlalu banyak. 4) Skrip Jenis huruf ini menyerupai tulisan tangan. Jenis ini juga sering disebut kursif, jangan terlalu banyak digunakan. Bentuk huruf ini memberikan kesan keanggunan, sentuhan pribadi dan kepuasan. 5) Monospace Monospace merupakan jenis huruf yang mempunyai jarak dan lebar yang sama pada setiap hurufnya, misalnya courier, monospace. e. Gelap Terang Gelap terang menunjuk pada kualitas tua atau muda dari warna itu, misalnya warna merah muda dan merah tua. Warna merah akan bernada merah tua bila dicampur dengan warna hitam, dan akan bernada merah muda apabila dicampur dengan warna putih. Disini terjadi pentahapan (gradasi) kualitas warna, ada yang terkesan lebih tua dan terkesan lebih muda. Kesan taraf muda atau tuanya dipengaruhi juga oleh selera dan kecenderungan masingmasing pengamat. (Djelantik, 1999:28)
23
f. Tekstur Tekstur ialah sifat permukaan yang bisa dirasakan oleh indra kita, baik indra penglihatan maupun indra perabaan. Sifat permukaan dapat halus, polos, kasar, lincip, mengkilap, berkerut, lunak, keras dan lain sebagainya. (Sunaryo 2002:17) g. Ruang Ruang merupakan kumpulan dari beberapa bidang akan membentuk ruang. Ruang mempunyai tiga dimensi yaitu dimensi panjang, lebar, dan tinggi. Ruang pada aslinya adalah sesuatu yang kosong dan tidak berisi. (Djelantik, 1999:21) 3. Jenis Layout Iklan Cetak Layout atau tata letak mempunyai peran penting dalam keberhasilan komunikasi visual, karena dengan susunan yang sistematis dan konstruktif akan menciptakan komposisi teratur, konsisten serta memberikan kemudahan bagi pembaca. Menyusun layout iklan adalah pekerjaan yang sangat menentukan. Sebuah ide, copywrite, ataupun elemen-elemen iklan yang bagus akan gagal apabila disusun atau disajikan dengan layout yang kurang tepat. Oleh karena itu perlu adanya pemahaman terhadap model layout iklan cetak sebelum membuat iklan. Dan berikut adalah beberapa model layout iklan cetak : 1) Mondrian Layout
24
Yaitu penyajian iklan yang mengacu pada bentukbentuk square / landscape / portrait, dimana masing-masing bidangnya sejajar dengan bidang penyajian dan memuat gambar atau copy yang saling berpadu sehingga membentuk suatu komposisi yang konseptual. (Kusrianto, 2007:310) 2) Multi Panel Layout Bentuk iklan dimana dalam satu bidang penyajian dibagi menjadi beberapa tema visual dalam bentuk yang sama ( square / double square semuanya ). (Kusrianto, 2007:311) 3) Picture Window Layout Tata letak iklan dimana yang dilakukan, ditampilkan secara close up. Bisa dalam bentuk produknya itu sendiri atau juga bisa menggunakan model (public figure). ( Kusrianto, 2007:312) 4) Copy Heavy Layout Tata letaknya mengutamakan pada bentuk copy writing (naskah iklan) atau kata lain komposisi layoutnya didominasi oleh penyajian teks. (Kusrianto, 2007:313) 5) Silhouette Layout Sajian iklan yang berupa gambar ilustrasi atau teknik fotografi dimana hanya ditonjolkan bayangannya saja. Penyajian bisa berupa teks atau warna spot colour yang
25
berbentuk gambar ilustrasi atau pantulan sinar seadanya dengan teknik fotografi. (Kusrianto, 2007:314) 6) Type Specimen Layout Tata letak iklan yang hanya menekankan pada penampilan jenis huruf dan point size yang besar. Pada umumnya hanya berupa headline saja. (Kusrianto, 2007:316) 7) Sircus Layout Penyajian iklan yang tata letaknya tidak mengacu pada ketentuan baku. Komposisi gambar visualnya, bahkan kadangkadang teks dan susunannya tidak beraturan. (Kusrianto, 2007:317) 8) Jumble Layout Penyajian iklan yang merupakan kebalikan dari sircus layout, yaitu komposisi beberapa gambar dan teksnya disusun secara teratur. (Kusrianto, 2007:318) 9) Grid Layout Suatu tata letak iklan yang mengacu pada konsep grid, yaitu desain iklan tersebut seolah-olah bagian per bagian (gambar atau teks) berada didalam skala grid. (Kusrianto, 2007:318) 10) Bleed Layout
26
Sajian iklan dimana sekeliling bidang menggunakan frame (seolah-olah belum dipotong pinggirnya). Bleed artinya belum dipotong menurut pas cruis (utuh) kalu trim sudah dipotong. (Kusrianto, 2007:319) 11) Vertical Panel Layout Tata letaknya menghadirkan garis pemisah secara vertical dan membagi layout iklan tersebut. (Kusrianto, 2007:320) 12) Alphabet Inspired Layout Tata letak iklan yang menekankan pada susunan huruf atau angka yang berurutan atau membentuk suatu kaca dan diimprovisasikan sehingga menimbulkan kesan narasi (cerita). (Kusrianto, 2007:321) C. Tugas Desainer Grafis Tanpa memperhatikan tugas yang spesifik. Desainer Grafis mempunyai dua tujuan yang saling berhubungan. Pertama, untuk menyampaikan sebuah pesan ke audiens. Kedua, menciptakan desain yang memaksakan atau menyenangkanm yang menyempurnakan pesan. Seperti komunikator yang lain, desainer grafis bekerja untuk membuat pesan yang jelas dan seperti setiap seniman lain, desainer grafis terkonsentrasi dengan estetika. Selain itu seorang desain grafis harus mengerti dan memahami tentang bagaimana keadaan disuatu biro iklan, untuk mencapai itu semua kerja team sangat diperlukan. Apakah
27
tujuan-tujuan ini bisa tercapai, bergantung pada bagaimana baik desainer grafis mengerti media desain dan masalah desain yang telah dibuat. Desain merupakan aturan dari bagian-bagian kedalam sebuah koherensi yang menyeluruh. Desainer grafis mengambil bagian kata, gambar, dan elemenelemen grafis lain dan mengaturnya kedalam komunikasi yang menyatu dalam format. Desain grafis, oleh karena itu, membutuhkan pengertian yang mendalam mengenai elemen-elemen dasar dan prinsip-prinsip desain. Elemen-elemen ini meliputi garis, bentuk, volume, tekstur, warna, dan format. (Suyanto, 2009)