BAB II KERANGKA TEORI DAN FOCUS OF INTEREST
I. KERANGKA TEORI A. Pengertian dan Selintas Sejarah Televisi Televisi berasal dari bahasa Yunani. Kata teleberarti jauh dan visioberarti penglihatan. Sehingga televisi dapat diartikan sebagai telekomunikasi yang dapat dilihat dari jarak jauh. Media telekomunikasi yang dikenal sebagai penerima siaran gambar bergerak beserta suara, baik itu yang monokrom (hitam putih) maupun warna. (Rahmawati & Rusnadi, 2011: 3) Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) pengertian televisi adalah sistem penyiaran gambar disertai bunyi (suara) melalui kabel atau angkasa menggunakan alat yang mengubah cahaya (gambar) dan bunyi (suara) menjadi gelombang listrik dan mengubahnya kembali menjadi berkas cahaya yang dapat dilihat dan bunyi yang dapat didengar. (Kemdikbud, 2002). Televisi
merupakan
sistem
bercerita
(story
telling)
yang
tersentralisasi. Ini dapat berbentuk sinetron, iklan komersial, berita, dan program lainnya yang disiarkan dari ruang produksi yang terkendali dan disebarluaskan melalui transmitter1. (Irwandy Syahputra, 2013: 41)
1
Transmitter adalah media yang berfungsi menyalurkan gelombang elektromagnetik yang berisi informasi yang dipancarkan melalui kabel.
6
7 Pada tahun-tahun yang bersamaan dengan pemunculan konsep penyiaran radio FM, sistem penyiaran televisi juga berkembang dan tercatat pada tahun 1939 di satu World’s Fair di Amerika, Zworykin yang dibantu oleh Philo Farnsworth berhasil memperkenalkan pesawat televisi pertama. Kemajuan teknologi di bidang penyiaran televisi ini didahului oleh penemuan Vladimir Kozmich Zworykin2, yaitu berupa satu sistem tabungpengambil-gambar (pickup tube) iconoscope3yang merupakan bagian dari kamera elektronik pada tahun 1923. Setelah televisi diciptakan, perang dunia ke-2 sempat menghentikan perkembangan teknologi televisi, namun setelah perang usai banyak teknologi yang telah disempurnakan sehingga mendukung kemajuan teknologi televisi. (Morissan, 2009: 6)
B. Perkembangan Televisi di Indonesia Siaran televisi pertama di Indonesia ditayangkan pertama kali pada tanggal 17 Agustus 1962, bertepatan dengan Hari Ulang Tahun Republik Indonesia yang ke-7, yang dimulai pukul 07.30 hingga 11.02 WIB dalam rangka menayangkan liputan upacara peringatan hari proklamasi di istana negara. (Istanto, 1999: 99). Siaran resmi TVRI baru dimulai 24 Agustus 1962 jam 14.30 WIB yang menyiarkan secara langsung upacara pembukaan
2
Vladimir Kozmich Zworykin (Russian, 30 Juli 1889-29 Juli 1982) adalah insinyur dan penemu berkebangsaan Rusia-Amerika, dan merupakan pionir dari teknologi televisi. Bahkan beberapa penulis biografi mengatakan, bahwa dia merupakan ‘true inventor’televisi. (Morissan, 2009: 6) 3 Iconoscopemerupakan bagian kamera yang mengubah gambar optis dari lensa mejadi sinyal elektris yang selanjutnya diperkuat hingga menjadi sinyal gambar (dengan monitor gambar) untuk dipancarkan ke udara sebagai siaran (melalui proses modulasi). Ibid.
8 Asian Games ke-4 dari stadion utama Gelora Bung Karno. (Mila Day, 2004: 16) Sejak pemerintah Indonesia membuka TVRI, maka selama 27 tahun penonton televisi di Indonesia hanya dapat menonton satu saluran televisi. Pada tanggal 16 Agustus 1976 Presiden Soeharto meresmikan penggunaan satelit Palapa untuk keperluan telekomunikasi dan televisi, dan seiring itu dimulailah era baru bagi perkembangan pertelevisian di Indonesia. (Riswandi, 2009: 3) Barulah pada tahun 1989, pemerintah memberikan izin operasi kepada kelompok usaha Bimantara untuk membuka stasiun televisi RCTI yang merupakan televisi swasta pertama di Indonesia, disusul kemudian dengan SCTV, Indosiar, ANTV, dan TPI (yang sekarang berubah nama menjadi MNC). Gerakan reformasi pada tahun 1998 telah memicu perkembangan industri media massa khususnya televisi. Seiring dengan isu kebutuhan masyarakat terhadap informasi juga semakin bertambah. Menjelang tahun 2000 muncul hampir secara serentak lima televisi swasta baru (Metro, TRANS TV, TRANS7, Lativi, dan Global) serta beberapa televisi daerah yang saat ini jumlahnya mencapai puluhan stasiun televisi lokal. Tidak ketinggalan pula munculnya televisi berlangganan yang menyajikan berbagai program dalam dan luar negeri. Setelah Undang-Undang Penyiaran disahkan pada tahun 2002, jumlah televisi baru di Indonesia diperkirakan akan terus bermunculan,
9 khususnya di daerah yang terbagi dalam empat kategori yaitu, televisi publik, swasta, berlangganan dan komunitas. Hingga juli 2002, jumlah orang yang memiliki pesawat televisi di Indonesia mencapai 25 juta. Kini penonton televisi Indonesia benar-benar memiliki banyak pilihan untuk menikmati berbagai program televisi. (Morissan, 2011: 9-10).
C. Jenis Stasiun Penyiaran Televisi Organisasi penyiaran atau yang disebut juga lembaga penyiaran sebagaimana diatur dalam Undang-Undang no. 32 tahun 2002, antara lain : a. Stasiun Swasta Ketentuan dalam undang-undang penyiaran menyebutkan bahwa stasiun penyiaran swasta adalah lembaga penyiaran yang bersifat komersial berbentuk badan hukum indonesia yang bidang usahanya hanya menyelenggarakan jasa penyiaran radio atau televisi.4 (Morrisan, 2013: 88) Di Indonesia untuk menjalankan usaha penyiaran terlebih dahulu harus mendapatkan izin dari negara setelah memperoleh persetujuan dari Komisi Penyiaran Indonesia (KPI). b. Stasiun Penyiaran Publik Lembaga penyiaran publik adalah lembaga penyiaran yang tidak bersifat komersial/ independen/ netral dan berfungsi memberikan
4
Pasal 16, Undang-Undang Penyiaran No. 32 Tahun 2002
10 layanan untuk kepentingan publik. Sumber pendanaan penyiaran publik berasal dari negara, iuran, iklan, dan donatur yang tidak mengikat. c. Stasiun Penyiaran Berlangganan Di Indonesia, stasiun televisi berlangganan ini diatur dalam UU No. 32/2002 dan pelaksanaannya juga diatur dalam Peraturan Pemerintahan
No.
52
Tahun
Penyelenggaraan Penyiaran
2005
Lembaga
(PP
52/2005)
Penyiaran
tentang
Berlangganan.
Menurut ketentuan tersebut, stasiun televisi berlangganan di Indonesia harus berbentuk badan hukum Indonesia. Lembaga penyiaran berlangganan adalah bentuk penyiaran yang memancarluaskan atau menyalurkan materinya secara khusus kepada pelanggan melalui radio, televisi, multi media, atau media informasi lainnya. (Riswandi, 2009: 17-19) d. Stasiun penyiaran komunitas Stasiun penyiaran komunitas didirikan oleh komunitas tertentu dengan sifat independen nonkomersial dengan jangkauan siar rendah untuk melayani kepentingan komunitasnya. Stasiun penyiaran komunitas harus berbentuk badan hukum yang didirikan setelah didapatkan persetujuan minimal 51% orang dewasa lingkungan tersebut dan dikuatkan oleh pemerintah setempat. (Morissan, 2009: 80103).
11 D. Karakteristik Televisi Karakteristik televisi, menurut Elvinaro dan Erdinaya (2004: 127), antara lain: 1. Audiovisual. Televisi memiliki kelebihan dibandingkan media penyiaran lainnya yaitu dapat didengar sekaligus dilihat, disebut juga audiovisual. 2. Berpikir dalam gambar. Dapat menerjemahkan kata-kata yang mengandung gagasan yang menjadi gambar secara individual sedemikian rupa, sehingga mengandung makna tertentu. 3. Pengoperasian lebih kompleks. Dibandingkan dengan radio siaran, pengoperasian televisi jauh lebih kompleks, dan lebih banyak melibatkan orang. Peralatan yang digunakan pun lebih banyak dan untuk mengoperasikannya lebih rumit dan harus dilakukan oleh orang-orang yang terampil dan terlatih. Frank Jefkins
(1992:
92-93), juga memaparkan beberapa
karakteristik televisi, yaitu: 1. Selain menghasilkan suara, televisi juga menghasilkan gerakan, visi dan warna. 2. Fungsi televisi adalah sebagai media hiburan, namun dibeberapa negara berkembang televisi merupakan simbol status sosial seseorang. 3. Pembuatan program televisi lebih lama dan mahal, apabila dibandingkan dengan program radio.
12 4. Karena mengandalkan tayangan secara visual, maka segala sesuatu yang nampak harus dibuat semenarik mungkin. 5. Dibandingkan dengan media lainnya, televisi memang jauh lebih mahal. 6. Mengutamakan unsur-unsur isi daripada hubungan. 7. Komunikasinya bersifat satu arah. 8. Umpan baliknya tertunda (delayed).
E. Program Siaran Televisi Kata “Program” berasal dari bahasa inggris programme atau program yang berarti acara atau rencana. Program adalah segala hal yang ditampilkan stasiun penyiaran untuk memenuhi kebutuhan audiennya. (Morissan, 2011: 209-210) Siaran adalah pesan atau rangkaian pesan dalam bentuk grafis, karakter, baik yang bersifat interaktif maupun tidak, yang dapat diterima melalui perangkat penerima siaran5. Namun kata program lebih sering digunakan dalam dunia penyiaran di Indonesia daripada kata siaran untuk mengacu pada pengertian acara. Program inilah yang sangat menentukan banyaknya penonton pada suatu stasiun televisi. 1. Karakteristik Program Siaran Televisi Suatu program televisi selalu mempertimbangkan agar program acara tersebut itu digemari atau dapat diterima oleh audien. Berikut ini
5
Peraturan Komisi Penyiaran Indonesia Nomor 03 Tahun 2007 Tentang Standar Progam Siaran.
13 empat hal yang terkait dalam karakteristik suatu program televisi (Morissan, 2008: 202) : 1) Product, yaitu materi program yang dipilih haruslah yang bagus dan diharapkan akan disukai audien yang dituju. 2) Price, yaitu biaya yang harus dikeluarkan untuk memproduksi atau membeli program sekaligus menentukan tarif bagi pemasang iklan yang berminat memasang iklan pada program bersangkutan. 3) Place, yaitu kapan waktu siaran yang tepat program itu. Pemilihan waktu siar yang tepat bagi suatu program akan sangat membantu keberhasilan program bersangkutan. 4) Promotion, yaitu bagaimana memperkenalkan dan kemudian menjual acara itu sehingga dapat mendatangkan iklan dan sponsor. 2. Jenis Program Siaran Televisi Menurut Djamal dan Fachrudin (2011: 163), secara umum program televisi dikelompokan menjadi tiga kelompok besar : 1. Program Berita Program televisi yang bersifat faktual, aktual dan sangat berimplikasi terhadap kehidupan masyarakat (significant). 2. Program Informasi Program televisi yang bersifat ilmu pengetahuan dan pendidikan serta program ini sangat bermanfaat untuk kehidupan. 3. Program Hiburan
14 Program televisi yang bersifat fiksi, menghibur dan menitik beratkan kepada kepuasan personal. Pada perkembangannya program televisi tidak hanya terdiri dari tiga diatas, namun ditambah dengan program siaran promosi. Dimana program ini bersifat promosi suatu produk barang maupun jasa, pada perkembangannya iklan tidak hanya bertujuan untuk promosi suatu barang dan jasa melainkan juga bertujuan informasi sosial atau umumnya disebut iklan layanan masyarakat. Sedangkan menurut Morissan (2011: 225-228), berdasarkan jenisnya program dapat dikelompokkan menjadi dua bagian besar : 1. Program Informasi Program informasi adalah segala jenis siaran yang tujuannya untuk memberikan tambahan pengetahuan (informasi) kepada khalayak audien. Daya tarik pada program ini adalah informasi. Program Informasi tidak hanya program berita tetapi segala bentuk penyajian informasi termasuk juga talk show (perbincangan). Program informasi dibagi menjadi dua bagian besar, yaitu: a. Berita Keras (Hard News) Hard news adalah segala informasi penting dan/atau menarik yang harus segera disiarkan oleh media penyiaran karena sifatnya yang harus segera ditayangkan agar dapat diketahui khalayak audien secepatnya. Peran televisi sebagai sumber utama hard news bagi masyarakat cenderung terus meningkat.
15 Hard News dibagi lagi menjadi tiga bagian, yaitu: 1) Straight News Straight News adalah sebuah berita yang dikemas secara singkat, mencakup 5W + 1H, dan harus disiarkan secepatnya. 2) Feature Feature
adalah
sebuah
program
berita
yang
menayangkan berita-berita ringan seperti berita mengenai tempat wisata atau kuliner. Feature merupakan informasi yang bisa disiarkan kapan saja, namun karena mengandung unsur informatif
dan
disiarkan
secara
singkat,
sehingga
dikategorikan ke dalam hard news. 3) Infotainment Infotaiment adalah berita yang menyajikan informasi mengenai selebriti atau orang-orang yang berkarir dibidang hiburan. b. Berita Lunak (Soft News) Soft News adalah segala informasi yang penting dan menarik, yang disampaikan secara mendalam dan tidak tergantung dengan waktu, sehingga bisa ditayangkan kapan saja. Program yang masuk ke dalam kategori soft news adalah: 1) Current Affair
16 Current
Affair
adalah
sebuah
program
yang
mengungkap secara mendalam suatu peristiwa yang menjadi berita penting atau utama. Tidak terikat dengan waktu, asalkan isu yang diangkat masih mendapat perhatian khalayak. 2) Magazine Magazine adalah program yang mendalami suatu topik, seperti feature, namun dengan durasi yang lebih panjang. Magazine tidak termasuk ke dalam hard news karena magazine lebih menekankan pada aspek menarik daripada aspek pentingnya. 3) Dokumenter Dokumenter adalah program yang mengulas secara dalam suatu kejadian, tokoh penting, tempat atau sejarah, yang bertujuan untuk memberikan pembelajaran dan pendidikan yang disajikan dengan menarik. Gaya pembuatan dokumenter ini berbeda-beda. 4) Talk Show Talk Show adalah program yang menampilkan beberapa orang narasumber untuk membahas suatu topik dengan dipandu oleh seorang pembawa acara. 2. Program Hiburan Program hiburan adalah segala bentuk siaran yang bertujuan untuk memberikan hiburan kepada audien.
17 Yang termasuk dalam program hiburan adalah: 1) Drama Drama adalah program
yang menceritakan sesuatu
mengenai kehidupan, yang dimainkan oleh pemain (artis) dan melibatkan konflik serta emosi didalamnya. Alan Landsburg yang merupakan salah seorang produser acara televisi paling sukses di Amerika menyatakan bahwa tema yang paling disukai audien adalah seks, uang dan kekuasaan. Macam-macam bentuk siaran drama ini adalah: a. Sinetron (Opera Sabun) Sinetron adalah drama yang menceritakan beberapa tokoh secara bersamaan, dengan durasi yang cukup lama. b. Film Film yang dimaksud disini adalah film yang ditayangkan pada layar lebar/ bioskop. Film-film ini hanya dapat ditayangkan di televisi setelah tayang di bioskop dalam jangka waktu yang lama. 2) Permainan (Game Show) Game Show adalah sebuah program yang melibatkan individu atau beberapa orang yang bermain sesuatu untuk mendapatkan sebuah hadiah. Permainan dari program ini bermacam-macam antara lain sebagai berikut: a. Quiz Show
18 Quiz Show adalah sebuah program game show yang lebih menekankan pada intelektualitas seseorang. Berupa permainan dengan peserta beberapa orang atau berkelompok yang diberi pertanyaan untuk memenangkannya. b. Ketangkasan Program ketangkasan adalah sebuah program permainan yang menguji ketangkasan peserta dalam melewati suatu rintangan. c. Reality Show Program Reality Show merupakan program yang menyajikan suatu keadaan yang nyata (riil) dengan cara sealami mungkin tanpa rekayasa. Namun pada dasarnya Reality Show tetap merupakan permainan (game). (Morissan, 2011: 218 - 227).
F. Proses Produksi Program Televisi Produksi merupakan bagian yang paling utama dan puncak dari seluruh tahapan produksi acara siaran. Oleh karena itu, dalam memproduksi sebuah acara televisi harus mempunyai tahapan-tahapan yang jelas, yang sesuai dengan prosedurnya. Dalam buku Fred Wibowo (2007: 23-25), yang berjudul Teknik Produksi Program Televisi memberikan pengertian bahwa dalam memproduksi program televisi seorang Produser dihadapkan pada 5 (lima) hal sekaligus yang memerlukan pemikiran mendalam yakni materi
19 produksi, sarana produksi (equipment), biaya produksi (financial), organisasi pelaksanaan produksi dan tahapan pelaksanaan produksi. 1. Materi Produksi Materi produksi merupakan ide yang bisa diperoleh dari suatu kejadian, pengalaman, benda, binatang, atau hasil karya tergantung jenis program yang akan diproduksi. Materi produksi ini merupakan hal yang paling penting, bagaimana dapat memproduksi program yang bermutu dan diminati penonton. Diperlukan kreatifitas, pengalaman, pendidikan dan sikap kritis dalam memilih tema program acara. 2. Sarana Produksi (equipment) Sarana produksi adalah sarana yang menjadi penunjang terwujudnya ide yang konkret yaitu hasil produksi. Tentu saja diperlukan kualitas alat standar yang mampu menghasilkan gambar dan suara yang bagus. Ada tiga unit peralatan yang diperlukan sebagai alat produksi, yaitu perekam gambar, unit peralatan perekam suara dan unit peralatan pencahayaan. Demi kelancaran proses produksi, sebaiknya setiap peralatan yang digunakan dicatat oleh seorang kru yang ditugaskan untuk melakukan administrasi peralatan. Kemudian setelah kegiatan produksi selesai akan lebih mudah meneliti atau mengecek peralatan yang dipakai.
20 3. Biaya produksi (financial) Dalam sebuah produksi program televisi tentunya perlu merencanakan biaya untuk menunjang jalannya produksi. Oleh karena itu, perencanaan budget atau biaya produksi dapat didasarkan pada dua kemungkinan yaitu financial oriented dan quality oriented. a. Financial Oriented Perencanaan biaya produksi yang didasarkan pada kemungkinan keuangan yang ada. Kalau keuangan terbatas berarti tuntutan-tuntutan tertentu untuk kebutuhan produksi harus pula dibatasi, misalnya tidak menggunakan artis kelas. b. Quality Oriented Perencanaan biaya produksi didasarkan pada tuntutan kualitas hasil produksi yang maksimal, dalam hal ini tidak ada masalah keuangan. Produksi dengan orientasi budget semacam ini biasanya prestige. Produksi yang diharapkan mendatangkan keuntungan besar, baik dari segi nama maupun finansial. 4. Organisasi Pelaksanaan Produksi Suatu produksi program televisi melibatkan banyak orang, misalnya Crew, Artis dan Fungsionaris Lembaga Penyelenggara, Polisi, Aparat Setempat dimana lokasi shooting dilaksanakan dan pejabat bersangkut-paut dengan masalah perizinan. Sehingga diperlukan suatu organisasi pelaksana produksi yang tersusun rapi. Dalam hal ini Produser dibantu oleh Production Manager, ia mendampingi
21 Bendahara yang mengatur keuangan. Lalu ada Sekretariat yang bertugas dan berhubungan dengan surat menyurat, kontrak dan perijinan. Tanggung jawab pelaksanaan dari organisasi yang bersifat di lapangan dipikul oleh bagian yang disebut Unit Production Manager. Bidang yang langsung dibawah oleh Unit Production Manager, misalnya perijinan, transportasi, konsumsi dan akomodasi, properti, kostum, dan make-up. Proses produksi sebuah program televisi harus melalui tiga tahapan, yaitu: 1) Pra produksi Tahap ini meliputi: penemuan ide, perencanaan, dan persiapan produksi program televisi. 2) Produksi Sesudah perencanaan dan persiapan selesai, pelaksanaan produksi baru bisa dimulai. Sutradara bekerja sama dengan para Artis dan Kru mencoba mewujudkan apa yang direncanakan dalam kertas dan tulisan (shooting script) menjadi susunan gambar yang bercerita. Dalam pelaksanaan produksi ini, Sutradara menentukan jenis shoot yang akan diambil didalam scene (adegan). Biasanya, Sutradara mempersiapkan suatu daftarnya (shoot list) dari setiap adegan.
22 3) Pasca produksi. Tahap ini terdiri atas tiga langkah utama, yaitu editing offline, editing online, dan mixing. Sementara itu menurut Alan Wurtzel, prosedur baku dalam memproduksi program siaran televisi yang disebut Standard Operation Prosedur (SOP), mencakup (Subroto, 1994: 157-160): 1) Pre Production Planning Tahapan ini merupakan proses awal dari seluruh kegiatan yang akan datang, atau sering disebut sebagai tahapan perencanaan. Bermula dari timbulnya sebuah gagasan atau ide yang menjadi tanggung jawab seorang Produser, tetapi tidak berarti ide datang harus dari Produser, boleh jadi ide datangnya dari luar, hanya tanggung jawab ide tadi diambil alih oleh Produser dari acara yang bersangkutan, Produser meminta kepada Penulis Naskah untuk merangkai dan menentukan format serta durasi tayangan. Apabila naskah dinilai telah memenuhi syarat, maka Produser
menyelenggarakan
planning
meeting,
dengan
mengumpulkan kerabat kerja inti (key member) yang terdiri dari Pengarah Acara, Pengarah Teknik, Pengarah Audio, Pengarah Lampu, dan Penata Artistik, pada tahapan planning meeting Produser melakukan pendekatan produksi (production approach) tentang rencana produksi dan seluruh anggota inti memberikan
23 berbagai masukan yang diperlukan, sehingga rencana produksi akan dapat direalisasikan atas kesepakatan bersama. Selanjutnya Producer menyiapkan berbagai hal yang bersifat pendukung, seperti melakukan casting artis pendukung, merencanakan anggaran yang diperlukan dan sebagainya. Sedangkan pada anggota inti dengan selesainya planning meeting berarti mempunyai bahan-bahan sebagai rencana kerja, sehingga mampu bertanggung jawab atas tugas-tugasnya. 2) Set-up and rehearsal. Set-up merupakan tahapan persiapan-persiapan yang bersifat teknis dan dilakukan oleh anggota inti bersama kerabat kerja, mulai dari menyiapkan peralatan yang akan digunakan baik untuk keperluan didalam maupun di luar studio, menyiapkan denah untuk setting lampu, mikrofon, maupun tata dekorasi. Masalah latihan (rehearsal) tidak hanya berlaku bagi Artis Pendukung, tetapi sangat penting juga bagi anggota kerabat Kerja, mulai dari Penata Gambar (Switcher), Penata Lampu, Penata Suara, Pengarah Kamera (Floor Director), Cameraman sampai ke Pengarah Acara. Selama latihan Produser dengan cermat mengamati monitor program, bertindak sebagi wakil pemirsa atau penonton dan
membuat
catatan
tentang perubahan-perubahan
yang
disarankan untuk memperbaiki kualitas estetika dan teknis dari
24 produksi. Selama waktu istirahat, catatan tersebut dibahas bersama Pengarah Acara, Pengisi Acara, dan kerabat kerja Produksi. Persiapan dan latihan dilakukan pada saat mendekati proses produksi yang sesungguhnya, pada tahapan ini seluruh kerabat kerja terkait harus tahu dengan tepat apa yang dibutuhkan dan mengawasi Crew-nya dalam menyelesaikan tugasnya serta masing-masing anggota mencoba untuk bekerja secara serentak. 3) Production Production adalah upaya merubah bentuk naskah menjadi bentuk audio visual untuk televisi, dengan demikian karakter produksi acara televisi pada umumnya lebih ditentukan oleh karakter naskah atau karakter acara. 4) Pasca-produksi (penyelesaian dan penayangan) Tiga langkah utama dalam tahap berikut ini adalah : 1) Editing off line Setelah selesai shooting, script boy/ girl membuat logging yaitu mencatat kembali semua hasil shooting berdasarkan catatan shooting dan gambar. Daftar-daftar gambar tersebut disebut logging time code,
yaitu nomer kode pada saat gambar diambil.
Berdasarkan catatan ini, Production Assistant melakukan editing off line, yaitu secara kasar saja, sesuai dengan sinopsis dan treatment. Setelah itu, dilanjutkan dengan membuat
25 editing script, yaitu naskah editing yang sudah dilengkapi dengan gambar-gambar uraian sesuai naskah dan pemberian ilustrasi musik. Naskah ini berguna untuk kinerja seorang editor. 2) Editing online Berdasarkan naskah editing, editor menyambungkan setiap shot dan adegan berdasarkan time code dalam naskah editing. Disini juga dilakukan penyempurnaan dari aspek sound. 3) Mixing Narasi dan ilustrasi musik yang sudah direkam digabung menjadi satu dengan sedemikian rupa hingga terdengar jelas dan saling melengkapi. Dengan proses ini, keseluruhan proses produksi sudah selesai dan hasil produksi dapat ditayangkan setelah di-preview bersama. (Wibowo, 1997: 16-24).
G. Departemen Produksi & Fasilitas Di sebuah stasiun televisi, Departemen Produksi & Fasilitas adalah pusat segala produksi acara televisi di dalam lingkungan internal televisi. Departemen ini dipimpin seorang Direktur Produksi dan Fasilitas yang membawahi seorang Manajer Produksi dan Manajer Fasilitas yang bekerja sama membuat berbagai macam tayangan televisi. Departemen ini sering
26 disebut dengan In House Production, bertugas memproduksi semua ide yang masuk dan dikerjakan secara internal oleh para karyawan televisi itu sendiri.
DIREKTUR PRODUKSI & FACILITIES
MANAGER FACILITIES
MANAGER PRODUKSI
LIGHTING PERSON
EXECUTIVE PRODUCER
PRODUCER
WARDROBE
PROGRAM DIRECTOR
PA
AUDIO PERSON
SPV. DIRECTOR
FLOOR DIRECTOR
SHOW DIRECTOR
SET DESIGN
CREATIVE
EDITOR
SET PROPERTY
CAMERA PERSON
CONTROL ROOM
DESIGN GRAFIS
PSIKOLOG UNIT PRODUKSI
SPONSORSHIP
SPV. UNIT
UNIT TALENT
SEKRETARIAT
Gambar 1. Struktur Organisasi Departemen Produksi & Fasilitas Stasiun
Di dalam Departemen Produksi & Fasilitas terdapat beberapa peran kunci sebagai berikut : 1. Executive Producer (Eksekutif Produser) Bertanggung jawab terhadap pembuatan pengembangan ide, baik yang bersifat program reguler maupun spesial. Executive Producer mulanya memberikan presentasi/ masukan hasil olahan tim kreatif ke departement programming. Caranya dengan
27 membuat presentasi tertulis atau sebuah demo tape (contoh demo program dalam bentuk tayangan jadi) yang dinilai dalam sebuah forum diskusi internal televisi. 2. Producer (Produser) Personil yang bertanggung jawab atas sebuah produksi dan semua kinerja kru produksi dan mengkoordinasi divisi produksi teknik dan non teknik. Serta bertanggung jawab mengubah ide/ kreatif ke dalam konsep yang praktis dan dapat dijual dan bertanggung jawab terhadap proses penciptaan dan pengembangan suatu program sesuai dengan tema yang telah ditentukan dan disepakati oleh Production Manager, Executive Producer ataupun dari Management. (Sony Set, 2008: 43-45) 3. Associate Producer Membantu Produser dalam segala persoalan produksi melakukan koordinasi seperti menelpon talent dan mengkonfirmasi jadwal. Asisten Produser memiliki tugas yang hampir sama dengan asisten produksi karena sama-sama berada dibawah produser. 4. Production Manager Membuat jadwal penggunaan peralatan dan kru untuk semua produksi di studio maupun di lapangan (outdoor). (Zettl, 2000: 384385).
28 5. Production Assistant (PA/ Asisten Produksi) Secara garis besar, asisten produksi bertugas untuk membantu didalam pelaksanaan proses produksi. Membantu produser dalam persiapan pra-produksi suatu program, membantu direktur produksi pada saat pelaksanaan produksi, melakukan control editing pada saat post-production. (Sony Set, 2008: 46) Tugas dan tanggung jawab PA: a. Bertanggung jawab agar kegiatan produksi baik yang ditayangkan secara langsung maupun tidak langsung dapat berjalan dengan lancar. b. Bertanggung jawab mengurusi berbagai pekerjaan agar produksi berjalan lancar. (Morrisan, 2011: 273-274) Jelas bahwa seorang Poduser dalam memproduksi suatu program siaran televisi tidak bisa bekerja sendiri. Seorang Produser pun harus memikirkan segala sesuatunya sebelum memulai suatu produksi dari mulai program yang akan diprodusi hingga tim produksi yang akan terlibat didalam proses produksi tersebut. Untuk menunjang proses produksi agar berjalan dengan baik dibutuhkan seseorang yang berperan secara teknis. Salah satu peran yang sangat dibutuhkan dalam menunjang proses produksi televisi yaitu seorang PA.
29 6. Script Writer (Penulis Naskah/ Skrip) Adalah orang yang memberikan garis-garis besar cerita dan banyak hal menentukan struktur keseluruhan produksi. 7. Audioman Bertanggung jawab atas seluruh audio produksi, seperti berkonsultasi dengan produser untuk mengetahui audio yang akan dibutuhkan, mengecek semua microfon dan mem-balance audio. Tugasnya cukup penting karena proses perekaman suara dan pengaturan audio saat produksi membutuhkan konsentrasi tinggi. Telinga setiap saat harus memantau hingga proses produksi selesai. 8. Creative (Tim Kreatif) Mengembangkan ide-ide kreatif dan membuat naskah untuk program yang akan diproduksi dengan arahan dari produser. Tim kreatif bertugas mengembangkan berbagai macam ide menjadi bentuk skenario yang siap diproduksi. Merekalah yang bertanggung jawab untuk membuat berbagai macam ide terobosan tayangan televisi dan berbagai macam konsep tayangan lainnya. Dalam tim ini ada beberapa jenis pekerjaan yang menunjang proses pembuatan ide menjadi naskah, antara lain:
Penulis Naskah, Supervisor
Naskah, Pembuatan Konsep dan Script Editor. 9. Director Mengarahkan seluruh aspek teknis dan elemen kreatif dari suatu produksi program televisi yang disiapkan dan disepakati oleh
30 Produser dan mengaplikasikannya dalam sebuah produksi sesuai prinsip sinematografi, broadcast dan entertainment. Dalam bahasa Indonesia kita sering menyebutnya dengan istilah Sutradara. Didalam sistem televisi. Kita mengenal beberapa istilah untuk Director, antara lain Program Director, Show Director, Floor Director dan Video Director / Film Director. 10. SPV Unit Production Mengkoordinasikan semua kegiatan dan melakukan pembagian tugas kepada staff UPM, talent, secara adil dan berimbang. 11. UPM (Unit Production Manager) Bertanggung jawab terhadap seluruh proses produksi nonteknis. Seorang UPM biasanya bertindak mengurusi hal-hal yang berkaitan erat dengan akomodasi, pengurusan ijin dan pemilihan lokasi, manajemen transportasi dan distribusi, skedul kerja lapangan dan segala hal praktis yang bertujuan memperlancar proses produksi. 12. Unit Talent Dealing dengan artis atau pengisi acara produksi. Unit Talent juga bertanggung jawab untuk mendatangkan Pengisi Acara dan menjaganya hingga proses produksi selesai.
31 13. Cameraman Mengambil seluruh shoot gambar yang diperlukan oleh proses produksi. Ia bertugas berdasarkan perintah dan pertunjuk Sutradara. Ia dapat melakukan negosiasi dengan Sutradara apabila diperlukan sebuah tindakan pengambilan gambar yang menurutnya lebih baik dan efektif. 14. Editor Bertanggung jawab atas saat paska produksi dengan melakukan editing, menjadikan suatu acara menjadi layak tayang. Editor juga bertugas membuat credit title, subtitle dan beberapa efek transisi video yang merupakan elemen standar stasiun televisi. 15. Wardrobe/ Penata Busana Menyiapkan busana dan tata rias untuk Talent/Pengisi Acara dalam proses produksi. 16. Set & Property Menyiapakan seluruh properti yang dibutuhkan dalam proses produksi. 17. Lighting Bertanggung jawab terhadap seluruh pencahayaan produksi acara televisi. Lighting sangat berperan dalam menentukan cerah/ tidaknya gambar sebuah tayangan yang diproduksi. Penonton televisi mempunyai kebiasaan untuk memilih program televisi yang terang benderang dan penuh warna. (Sony Set, 2008: 46-50).
32
II. FOCUS OF INTEREST. A. Pengertian Production Assistant Asisten Produksi sering disebut dengan Production Assistant (PA), tidak sama dengan Asisten Produser. Dalam sebuah website yang berisi informasi tentang PA sebagai berikut: A Production Assistant is commonly known as a PA is someone who assists in the making of a movie, television show or video. No production can properly function without PA’s because they are the bridge that connects every job, both on the set and in the production office. The PA is a major key ingredient in every production. They will do all the small tasks that makes everybody else’s job easier and come together. They can be found helping Directors, Producers, Assistant Directors (AD) and office personnel. The PA does what ever it takes to keep these people happy. In the process of doing their job well, they will experience and learn the many facets of film and television production. A PA position is a perfect entry level job into the many fecets of the film industry.6 Artinya : Asisten Produksi umumnya dikenal sebagai Production Assistant (PA) yang merupakan seseorang yang membantu dalam pembuatan film, acara televisi atau video. Tidak ada sebuah produksi dapat berfungsi dengan baik tanpa seorang PA karena mereka merupakan jembatan yang menghubungkan setiap pekerjaan, baik pada set dan dalam kantor produksi. PA merupakan komponen utama dalam setiap produksi. Mereka akan melakukan semua tugas-tugas kecil yang meringankan pekerjaan orang lain menjadi lebih mudah dan bersama-sama. Mereka berperan untuk membantu seorang Direktur, Produser, Assistant Director (AD) dan para kru kantor. Mereka akan mengalami dan mempelajari banyak segi produksi film dan televisi. Sebenarnya tingkat posisi PA masuk dalam banyak segi industri film. PA merupakan aset yang penting dalam membantu suatu bidang berjalan baik.
6
http://www.tvtix.com/production-assistant/definition.html/16 Mei 2016
33 PA memegang peranan penting dalam produksi sebuah acara, khususnya pada bagian teknis dan operasional. PA dituntut untuk dapat bekerja sama dan berkoordinasi baik dengan tim. PA memiliki bermacammacam tugas antara lain dari menduplikasi kemudian membagikan naskah kepada seluruh kru, menyiapkan properti, membuat catatan dari Produser dan Sutradara, hingga menghubungi Talent jika shooting sudah akan dimulai (Zettl, 2000: 449).
B. Tugas Production Assistant Seorang PA ikut bertanggung jawab pada pra produksi, produksi, maupun pasca produksi. Pada tahap pra produksi, PA diharuskan untuk mengkoordinasikan sumber-sumber produksi diantaranya mengidentifikasi booking dan pemberesan semua kontrak, perizinan, surat menyurat, memesan sumber daya manusia (man power) dalam produksi, latihan artis, pembuatan setting, check in, dan melengkapi peralatan. Pada tahap persiapan ini juga harus merencanakan pengaturan kebutuhan transportasi baik untuk pengangkutan bahan dan peralatan produksi maupun pengangkutan Crew, Artis dan pimpinan produksi dari dan ke lokasi shooting. Pada tahap ini dilaksanakan sesuatu schedule yang telah ditetapkan. (Anton Mabruri, 2010: 40) Pada tahap produksi, seorang PA bertugas untuk mengawasi isi/ content acara, mengawasi durasi waktu acara, ikut andil dalam pemilihan angle saat pengambilan gambar dan memastikan setiap shot telah diambil
34 untuk kemudian dicocokkan dengan naskah. Untuk itu tak jarang PA juga memegang tugas ganda dalam fungsi Kesekretarian dan sebagian Production Manager. (Colin Hart, 1999: 20) Sedangkan dalam tahap pasca produksi, PA bertanggung jawab untuk mengawasi jalannya editing. Pasca-produksi memiliki tiga langkah utama, yaitu editing offline, editing online, dan mixing. (Fred Wibowo, 2007: 42) Dengan demikian seorang PA merupakan bagian yang sangat penting dalam sebuah acara, baik pada tahap pra produksi, proses produksi, hingga pasca produksi. Jadi secara garis besar dapat disimpulkan bahwa PA adalah orang yang bertugas membantu di dalam pelaksanaan proses produksi. PA lah yang bertanggung jawab agar kegiatan produksi baik yang ditayangkan secara langsung maupun tidak langsung berjalan dengan lancar. Peran PA dalam sebuah proses produksi sangatlah strategis karena dibutuhkan untuk membantu kelancaran tugas-tugas yang lain. Kehadiran PA membawa dampak yang menguntungkan bagi kinerja seluruh kru yang bertugas. Peran PA dalam program Berbagi Kebaikan di TRANS TV juga sangatlah diperlukan dalam konteks teknis dan operasional mulai dari mempersiapkan kebutuhan produksi, misalnya melakukan booking program-goods request, UMP, wardrobe, make-up, property, kemudian crew calling yaitu menghubungi bagian-bagian yang terlibat dalam produksi Berbagi Kebaikan TRANS TV diantaranya Director, Cameraman,
35 Louderman, Audioman, dll khususnya pada Out source divisi. PA dalam Berbagi Kebaikan sangat dituntut untuk bekerja secara tim dan mampu berkoordinasi dengan seluruh jajaran divisi baik dari dalam departemen maupun dari luar departemen.
C. Pengertian Reality Show Sesuai dengan namannya, maka program ini mencoba menyajikan suatu situasi seperti konflik, persaingan, atau hubungan berdasarkan realitas yang sebenarnya. Popularitas program Reality Show sangat menonjol belakangan ini, bahkan beberapa program yang sebenarnya tidak realitis pun ikut-ikutan menggunakan nama atau jargon Reality Show untuk mendongkrak daya jualnya. Genre Reality Show merupakan acara televisi yang menggambarkan adegan yang seakan-akan benar berlangsung tanpa skenario, dengan pemain yang umumnya khalayak biasa. Acara realitas umumnya menampilkan kenyataan yang dimodifikasi, seperti menaruh partisipan di lokasi-lokasi eksotis atau situasi-situasi yang tidak lazim, memancing reaksi tertentu dari partisipan dan melalui penyuntingan dan teknik-teknik pasca produksi lainnya. Reality Show merupakan pertunjukan yang asli (real), tidak direkayasa dan tidak dibuat-buat, kejadian diambil dari keseharian kehidupan masyarakat apa adanya.
36 Dari pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa Reality Show adalah program yang menampilkan atau menayangkan kehidupan masyarakat secara nyata tanpa adanya rekayasa.
D. Bentuk-Bentuk Reality Show Stasiun televisi setiap harinya menyajikan berbagai jenis program yang jumlahnya sangat banyak dan jenisnya sangat beragam. Jenis program itu dapat dikelompokkan dalam berbagai jenis diantaranya program Reality Show yang sedang popular di Indonesia karena program Reality Show merupakan program yang real tidak direkayasa dan tidak dibuat-buat. (Morissan, 2008: 228). Tingkat realitas yang disajikan dalam Reality Show ini bermacam-macam. Mulai dari yang betul-betul realitis misalnya hidden camera hingga yang terlalu banyak rekayasa namun tetap menggunakan nama Reality Show. Adapun bentuk-bentuk Reality Show adalah : 1) Hidden Camera. Program yang paling realistis yang menunjukan situasi yang dihadapi seseorang secara apa adanya. Kamera ditempatkan secara tersembunyi yang mengamati gerak-gerik atau tingkah laku subjek yang berada di tengah situasi yang sudah dipersiapkan sebelumnya (direkayasa).7
7
Inilah yang dianggap sebagai program Reality Show yang seseungguhnya karena subjek atau tokoh utama tidak menyadari dirinya disorot kamera sehingga ia tidak bisa berpura-pura atau merekayasa penampilannya. Program Reality Show jenis ini yang paling terkenal adalah candid camera. Di
37 2) Competition Show. Program ini melibatkan beberapa orang yang saling bersaing dalam berkompetisi yang berlangsung selama beberapa hari atau beberapa minggu untuk memenangkan perlombaan, permainan, atau pernyataan. Setiap peserta akan tersingkir satu persatu memulai pemungutan suara (voting), baik oleh peserta sendiri ataupun audien. Pemenangnya adalah peserta yang paling akhir bertahan. 3) Relationship Show Seorang kontestan harus memilih satu orang dari sejumlah orang yang berminat untuk menjadi pasangannya. Para peminat harus bersaing untuk merebut perhatian kontestan agar tidak tersingkir dari permainan. Pada setiap episode ada satu peminat yang harus disingkirkan. 4) Fly on The Wall Program yang memperlihatkan kehidupan sehari-hari dari seseorang (biasanya orang terkenal) mulai dari kegiatan pribadi hingga aktivitas profesionalnya. Dalam hal ini, kamera membuntuti kemana saja orang bersangkutan pergi. 5) Mistik Program yang berkaitan dengan hal-hal supranatural menyajikan tayangan yang berkaitan dengan dunia gaib, para normal,
Indonesia program televisi yang mewakili jenis ini adalah Berbagi Kebaikan, spontan, HarapHarap cemas, dan lain-lain.
38 klinik, praktik spiritual magic, mistik kontak dengan roh, dan lainlain. Program mistik merupakan program yang paling digunakan realitasnya. Apakah peserta betul-betul melihat makhluk halus atau tidak, dan apakah penampakan itu benar-benar ada atau tidak. Acara yang terkait dengan mistik ternyata menjadi program yang memiliki audien tersendiri. (Morissan, 2011: 228-229).