BAB II KERANGKA TEORI DAN FOCUS OF INTEREST
A. Kerangka Teori 1. Tujuan Periklanan Perusahaan dalam mengembangkan kegiatan ekonominya menerapkan berbagai strategi promosi yang dikenal dengan istilah bauran promosi. Bauran promosi merupakan program komunikasi pemasaran total sebuah perusahaan yang terdiri dari iklan, penjualan pribadi, promosi penjualan dan hubungan masyarakat yang dipergunakan perusahaan untuk mencapai tujuan iklan dan pemasarannya (Jaiz, 2014:5). Iklan umumnya dipilih perusahaan sebagai strategi promosi dengan pertimbangan adanya kreativitas pengemasan pesan bisnis semenarik mungkin untuk menarik calon konsumen. Iklan akan berpengaruh pada perubahan prilaku konsumen secara perlahan dan tidak langsung melalui pesan yang disampaikan. Menurut Suyanto (2004:69), tujuan periklanan dapat digolongkan menurut sasarannya, yakni memberi informasi, persuasi, mengingatkan para pembeli, menambah nilai, dan membantu aktivitas lain perusahaan. Berikut penjelasan lebih lengkapnya : a.
Iklan informatif bertujuan membentuk permintaan pertama dengan memberitahukan kepada pasar tentang produk baru, mengusulkan kegunaan baru suatu produk, memberitahukan tentang perubahan harga,
7
8
menjelaskan pelayanan yang tersedia, mengoreksi kesan yang salah, mengurangi kecemasan pembeli, dan membangun citra perusahaan. b.
Iklan peruasif bertujuan membentuk permintaan selektif suatu merek tertentu.
c.
Iklan pengingat bertujuan mengingatkan konsumen pada yang sudah mapan dengan menunjukkan bahwa produk tersebut mungkin akan dibutuhkan kemudian, mengingatkan dimana produk dapat dibeli, membuat pembeli tetap ingat produk tersebut, dan mempertahankan kesadaran puncak.
d.
Iklan penambah nilai bertujuan menambah nilai merk pada persepsi konsumen dengan melakukan inovasi, perbaikan kualitas, dan penguatan persepsi konsumen.
e.
Iklan bantuan aktivitas lain bertujuan membantu memfasilitasi usaha lain perusahaan dalam proses komunikasi pemasaran.
Iklan pada umumnya memiliki tujuan membangun kesadaran konsumen untuk membeli produk atau jasa yang di tawarkan. Informarsi mengenai produk atau jasa di kemas dengan berbagai bentuk iklan yang berpotensi menjangkau khlayak secara luas dan langsung. Salah satu bentuk iklan yang dapat memenuhi kriteria tersebut adalah iklan outdoor, yang mana mampu menjangkau khalayak secara langsung melalui informarsi yang di
9
lihatnya di media outdoor dan bersekala luas karna dapat di temui di mana saja oleh khalayak. 2. Iklan Outdoor a. Fungsi Iklan Outdoor Menurut Kasali (1992:75) Iklan outdoor umumnya berukuran besar dan dipasang di tempat strategis. Fungsi utama dari sarana ini adalah sebagai iklan untuk mengingatkan, seperti yang dilakukan oleh berbagai perusahaan/produsen FMCG, atau sebagai media sekunder untuk mendukung kampanye iklan di media cetak atau televisi, hingga fungsinya lebih sebagai pendukung atau peluang kampanye iklan dari media utama. b. Karakteristik Iklan Outdoor Iklan outdoor atau iklan luar ruang juga memiliki karakteristik yang membedakannya dengan media iklan lain. Menurut Jefkins (1996:86), karakteristik iklan luar ruang dapat dibedakan menjadi beberapa jenis yaitu : 1)
ukuran dan domisili : karena ukuran yang pada umumnya cukup besar, maka iklan luar ruang mendominasi pemandangan dan mudah menarik perhatian.
2)
warna : kebanyakan iklan luar ruang dihiasi dengan aneka warna, dengan gambar-gambar dan pemandangan yang realistis sehingga memudahkan pemirsa untuk memudahkan mengingat produk.
10
3)
pesan-pesan singkat : karena dimaksudkan untuk menarik perhatian orang-orang yang sedang bergerak, dan iklan luar ruang mungkin saja hanya bisa dilihat dari kejauhan maka kalimat atau pesan-pesan tertulis, biasanya terbatas pada slogan singkat atau sekedar satu nama yang sengaja dicetak dengan huruf yang besar-besar dan mencolok.
4)
zoning : kampanye iklan secara umum dapat diorganisir dalam suatu daerah atau kota tertentu, tetapi sebuah kampanye yang berskala nasional dapat dirancang secara lebih rinci jika pengiklannya menggunakan iklan luar ruang. Pemasangan iklan luar ruang dalam jumlah minimum bisa diatur di setiap kota untuk menjamin kesempatan penyimakan yang maksimum dari pemirsa. Penempatan iklan luar ruang secara strategis dapat menciptakan suatu kampanye iklan yang sangat ekonomis.
5) 6)
efek mencolok : kemampuannya dalam menciptakan kesan atau ingatan street furniture iklan street furniture, urban furniture, kiosk, convenience store di shopping mall, stasiun bis, stasiun kereta api maupun di bandara udara. Gambar 1 menunjukkan contoh street furniture.
11
Gambar 1 Contoh Iklan Street Furniture yang Berupa Display di Jalan Sumber :qotuss.blogspot.com
Iklan tersebut bertujuan agar menarik perhatian masyarakat yang berada di jalan kota, terutama pejalan kaki yang berjalan di trotoar jalan di karnakan mereka akan jauh lebih jelas dalam membaca isi iklan tersebut. 7) transit periklanan transit dapat berupa iklan di bus, mobil, taksi, kereta api dan subway, truck, bandara dan dililitkan pada kendaraan.
12
Gambar 2 Contoh Iklan Transit yang Berupa Branding pada mobil Sumber : stickerjakarta.com
Iklan ini bertujuan untuk menarik perhatian pengguna jalan raya atau pengguna alat trasportasi umum, iklan ini bersifat dinamis karna berpindah-pindah ke suatu tempat dan bias bertempat di suatu event ata acara-acara tertentu. 8) alternative media periklanan alternative media dapat berupa tulisan di udara, arena, dan stadion, kapal laut, kampus, resort dan leisure, interior place-based, exterior place-based, digital media dan gedung bioskop. Gambar 3 menunjukkan contoh alternative media. Iklan ini bertujuan untuk menarik perhatian masyarakat secara luas dengan
Gambar 3 Contoh Alternative Media Sumber balonindo.com
13
cara yang unik bertempat di lokasi-lokasi yang mudah saksikan oleh khalayak.
c. Karakteristik Iklan Outdoor Menurut Mitchell et al (2009 :199), iklan outdoor memiliki kelebihan sebagai berikut : i.
medium situasional yang bagus
ii.
direksional
iii. medium pengingat brand iv. berdampak besar v.
tak terlalu mahal
vi. lebih panjang usianya d. Kekurangan Iklan Outdoor Adapun kelemahan iklan outdoor menurut Jefkins (1996 : 130) adalah : i. ketidakmampuannya membuat banyak pesan sekaligus ii. rentan terhadap vandalisme atau cuaca iii. kurangnya konsentrasi penonton untuk mengingat pesan-pesan iklan karena mengingat iklan tersebut dengan sepintas iv. waktu yang digunakan untuk merancang, mencetak dan memamerkan iklan cukup lama.
14
e. Efektivitas Iklan Outdoor Kasali (1992:139) menyatakan bahwa efektivitas pemakaian media outdoor terhadap suatu iklan ditentukan oleh beberapa faktor selain penentuan lokasi, hal-hal berikut inilah yang perlu diperhatikan : 1) jangkauan : kemampuan media menjangkau khalayak sasaran. 2) frekuensi : kemampuan media mengulang pesan yang di sampaikan kepada masyarakat, agar tidak di lupakan oleh masyarakat. 3) kontinuitas : kesinambungan media menyampaikan pesan iklan sesuai dengan tuntutan strategi periklanan. 4) ukuran : kemampuan media memberikan ukuran yang di minta oleh pemesannya dan sesuai dengan kebutuhan. 5) warna : kemampuan media menyajikan tata warna yang dituntut oleh suasana yang dikehendaki pada saat pesan iklan disampaikan. 6) pengaruh : kekuatan pesan iklan yang kreatif dengan tata letak yang fungsional dalam hal menjual dirinya kepada khalayak sasaran.
3.
Penerapan Desain Grafis dalam Iklan Outdoor Definisi desain secara etimologi berasal dari beberapa bahasa serapan bahasa yang diambil dari bahasa Itali yaitu Designo yang secara gramatikal berati gambar. Kata desain tersebut dapat digunakan sebagai kalimat, baik sebagai kata benda maupun kata kerja. Apabila sebagai kata kerja, istilah desain dapat diartikan sebagai proses dalam membuat atau
15
menciptakan sebuah objek baru, sedangkan dalam kata benda, istilah desain dapat digunakan sebagai hasil akhir dari sebuah proses kreatif. Adapun orang yang mengeksekusi proses kreatif desain dikenal dengan sebutan desainer. Proses pembuatan desain tentunya tidak hanya memperhatikan soal keindahan secara visual dan estetika semata, namun dalam proses mendesain perlu pula memperhatikan hasil riset, konsep, target konsumen, keinginan konsumen, dan fungsi karya desainnya. Menurut Suyanto (2006:53), desain grafis dapat didefinisikan sebagai aplikasi dari keterampilan seni dan komunikasi untuk kebutuhan bisnis dan industri (yang biasa disebut seni komersial). Aplikasi-aplikasi ini dapat diliputi periklanan dan penjualan produk, menciptakan identitas visual untuk institusi. Desain merupakan aturan dari bagian-bagian ke sebuah koherensi yang menyeluruh. Desain grafis mencakup elemen-elemen desain dan prisip-prinsip desain. Menurut Anggraini LS dan Natalia K (2014:79), elemen-elemen desain grafis meliputi : a. garis (line) : salah satu unsur desain yang menghubungkan antara satu titik poin dengan titik poin yang lain. Bentuknya dapat berupa gambar garis lengkung (curve) atau lurus (straight). Garis adalah unsur dasar untuk membangun sebuah bentuk. Ada pula berbagai jenis garis, seperti lurus, zig-zag, melengkung, putus-putus, meliuk-liuk, bahkan tak beraturan. Arah garis pun dapat disesuaikan dengan kebutuhan, contohnya horizontal dan vertikal.
16
Gambar 4 Contoh Garis Sumber : Data Pribadi
b. bentuk (shape) : segala sesuatu yang memiliki diameter, tinggi, dam lebar. Bentuk-bentuk dasar yang pada umumnya dikenal adalah kotak (rectangle), lingkaran (circle), segitiga (triangle), lonjong (elips) dan lain-lain. Pada sifatnya bentuk dapat dikategorikan menjadi tiga yaitu : 1) bentuk geometrik, contohnya : segitiga, kotak, kubus, lingkaran, silinder
Gambar 5 Contoh Bentuk Geometrik Sumber : Data Pribadi
2) bentuk natural, contohnya : daun, bunga, awan, buah
Gambar 6 Contoh Bentuk Natural Sumber : denyardianto.wordpress.com
17
3) bentuk abstrak, contohnya : lukisan yang bergambar tak sesuai dengan aslinya.
Gambar 7 Contoh Bentuk Abstak Sumber : creativoltz.blogspot.co.id/
c. tekstur (texture) : tampilan permukaan atau corak dari suatu benda yang dapat dinilai dengan cara dilihat atau diraba. Pada kenyataannya tekstur sering dikategorikan sebagai tekstur dari suatu permukaan benda, misalnya permukaan karpet, baju, kulit kayu, cat dinding, cat kanvas, dan lain-lain. Tekstur banyak digunakan untuk mengatur keseimbangan pada desain, selain menggunakan tekstur semu masih banyak metode yang digunakan untuk membuat desain pada desain.
Gambar 8 Contoh Tekstur Sumber : muradmaulana.com
d. gelap terang/kontras : warna yang berlawanan antara satu dengan yang lainnya, terdapat perbedaan baik warna maupun titik fokus. Apabila tidak sberwarna, ada pula perbedaan antara gelap dan terang. Gelap terang atau biasa disebut kontras dapat digunakan dalam desain sebagai salah satu cara menonjolkan pesan atau info yang dapat juga membawa kesan yang dramatis. Warna kontras bisa didapatkan dari warna yang berseberangan terdiri dari warna primer dan warna sekunder.
18
Gambar 9 Contoh Gelap Terang Sumber : tribiznetwork.com/
Pada contoh iklan tersebut menggunakan kontras yang menarik dengan memperkuat warna di produk tersebut, menambah nilai lebih di produk menunjukan bahwa betapa nikmatnya dan enaknya produk tersebut. e. ukuran (size) : perbedaan besar kecilnya suatu objek. Pemilihan ukuran visual dapat membuat desain yang diperlukan agar dapat memerhatikan bagian mana yang sangat penting, penting, dan kurang penting. Dengan demikian konsumen akan mengetahui objek mana yang akan dibaca terlebih dahulu. Pemilihan warna bertujuan agar semua desain yang dibuat dapat terbaca dengan baik, sesuai dengan hierarki, sehingga pesan yang ingin disampaikan kepada konsumen akan lebih mudah dibaca dan dimengerti.
19
Gambar 10 Contoh Ukuran Sumber : indonesianfilmcenter.com
Pada contoh gambar tersebut memberikan contoh size yang menarik, karna memberikan komposisi antara model dan iklan teks yang cukup jelas di terima oleh audiacenya, iklan yang cukup simple tapi pesannya dapat di terima secara jelas. f. warna (color) : elemen yang dapat menarik perhatian, meningkatkan mood, menggambarkan citra suatu perusahaan dan lainnya. Penggunaan warna sangat diperlukan untuk memerhatikan kesan apa yang ingin kita bangun dalam desain tersebut. Warna merupakan faktor yang sangat penting dalam mendesain, setiap warna memiliki karakter dengan sifat yang berbeda pula. Pada setiap negara memiliki makna atau arti warna yang berbeda-beda. Teori menyederhanakan warna yang ada di alam menjadi empat kelompok warna. Keempat kelompok warna tersebut ialah : 1) warna primer : warna dasar yang bukan campuran dari warna-warna lain. Warna yang termasuk dalam golongan warna primer adalah merah, kuning, dan biru. 2) warna sekunder : hasil percampuran warna-warna primer dengan proporsi 1 : 1, misalnya warna jingga merupakan hasil campuran warna merah dengan kuning, hijau adalah campuran biru dan kuning, dan ungu adalah campuran biru dengan merah.
20
3) warna tersier : campuran salah satu warna primer dengan salah satu warna sekunder, misalnya warna jingga kekuningan didapat dari percampuran warna kuning dengan jingga. Warna coklat merupakan percampuran dari ketiga warna, yakni merah, kuning dan biru. 4) warna netral merupakan hasil campuran ketiga warna dasar dalam proposisi 1:1:1. Warna ini sering muncul sebagai penyeimbang warna-warna kontras di alam. Biasanya hasil campuran yang tepat akan berwujud hitam. Dalam penggunaan warna dapat dibedakan menjadi dua, yaitu warna yang ditimbulkan karena sinar (additive color/RGB) yang biasanya digunakan pada warna lampu, layar monitor, televisi, dan sebagainya. Dan yang lainnya adalah warna yang dibuat dengan menggunakan unsur-unsur tinta atau cat (Substractive color/CMYK). Warna tersebut biasanya digunakan untuk proses percetakan ke permukaan benda padat.
Gambar 11 Contoh Ukuran Sumber : Data Pribadi
21
ada beberapa saran merancang warna yang efektif adalah sebagai berikut : a) Pilihlah warna sesuai konsep warna yang anda desain b) Pillih warna yang akan mengkomunikasikan semangat dan kepribadian pemesan iklan c) Buatlah keyakinan bahwa warna menyempurnakan kemampuan baca pada pesan d) Pelajarilah simbol warna pada budaya yang berbeda-beda yang di sampaikan lewat iklan. e) Periksalah di antara warna yang kontras dalam desain anda untuk memberikan dampak visual. f) Cobalah mendesain dengan satu warna, kemudian dengan dua warna, kemudian dengan warna penuh. 5) Filosofi Warna Warna memainkan peran penting dalam kehidupan kita. Mereka dapat mengingatkan kita dengan tempat, waktu, atau tradisi favorit kita, serta juga dapat membentuk bagaimana cara kita merasa sesuatu. Setiap warna memiliki makna yang beragam di seluruh dunia tergantung bagaimana budaya dari negara itu sendiri. Warna Merah
Respon Pskologi power, energi, kehangatan, cinta, nafsu, Agres, bahaya
Catatan Warna merah terkadang berubah arti jika di kombinaskan dengan warna lain. Warna merah yang dikombnaskan dengan hijau akan menjadi simbul natal. Merah jika dikombnasikan dengan putih akan
22
Biru
Kepecayaan, konservatif, keamanan, teknologi, kebershan, keteraturan Alami, Sehat, keberuntungan, pembaharuan
Hijau
Kunng
mempunyai arti bahagia dalam lingkup budaya orental Banyak digunakan sebagai warna pada logo bank di Amerika Serikat untuk membeerkan kesan kepercayaan Warna hijau tak terlalu sukses untuk ukuran global. Di Cina dan Perancis kemasan dengan berwarna hijau tdak terlalu mendapat sambutan. Tetapi di Timur Tengah warna hijau sangat di sukai. Sebalknya warna merah tidak disukai karna identik dengan darah
Optimis, harapan, filosofi, ketidak jujuran, pengecut, penghanat (di budaya barat) Spiritual, misteri, kebangsawanan, transformarsi, kekasaran Energi, keseimbanagan, kehangatan Tanah/bumi, daya tahan
Kuning adalah warna yang keramat dalam agama Hindu
Abuabu
Intelek, kecerdasan, kesedihan, masa depan
Warna abu-abu warna yang paling mudah dilhat oleh mata
Putih
Kesucian, kebersihan, ketepatan, steril, kematian Power, seksualitas, kecanggihan, kematian, kesedihan
Di Amerka warna putih melambangkan kebahagian, tapi d wilayah timur warna putih melambangkan kematian Melambangkan kematian di wilayah barat, sebagai kemasan warna merah melambangkan ke mewahan
Ungu / Nila
Oranye
Coklat
Hitam
Warna ungu sangat jarang di temui di alam
Menekankan sebuah produk yang tidak mahal
Kemasan makanan di Amerka sering memakai warna coklat dan sangat sukses, tetap di kolombia warna coklat untuk kemasan kurang begitu membawakan hasil
Sumber : Pujirianto (2005:47)
Selain memerhatikan elemen-elemen desain grafis, pembuatan desain harus menerapkan prinsip-prinsip dasar desain grafis. Penerapan prinsipprinsip ini ditujukan untuk menghasilkan karya
23
visual yang menjual dan menarik perhatian calon konsumen. Berikut prinsip-prinsip desain yang umumnya diterapkan adalah : a. Keseimbangan (balance) keseimbangan merupakan pembagian berat yang sama, baik secara visual maupun optik. Desain dikatakan seimbang apabila objek pada bagian kira atau kanan, bagian atas atau bawah terkesan sama berat. Desain harus memiliki keseimbangan agar nyaman dipandang dan tidak membuat gelisah. Dalam bidang seni, keseimbangan ini tidak dapat di ukur dengan pasti, tetapi dapat dirasakan. Ketika suatu keadaan dimana semua bagian dalam sebuah desain tidak saling membebani.
Terdapat
dua
pendekatan
untuk
menciptakan
keseimbangan yaitu : 1) Keseimbangan simetris / formal : membagi sama berat masa antara kanan atau kiri, antara atas dan bawah secara simetris atau setara. 2) Keseimbangan asimetris / informal : penyusunan elemen desain yang tidak sama antara sisi kanan dan kiri atau atas atau bawah, namun tetap terasa seimbang. Hal ini dapat dibedakan dengan menggunakan bentuk atau warna yang berbeda, keseimbangan asimetris tampak lebih bervariatif dan dinamis. b. Irama (rhythm) Irama adalah pengulangan gerak atau penyusunan bentuk secara berulang-ulang. Dalam desain, irama dapat berupa repetisi atau variasi.
24
Repetisi merupakan elemen yang dibuat secara berulang-ulang dan konsisten, sedangkan secara variasi, irama adalah perulangan elemen visual disertai perubahan bentuk, ukuran, atau posisi. Bentuk irama yang konsisten. c. Penekanan/dominasi (emphasis) dominasi merupakan salah satu prinsip dasar tatarupa yang harus ada dalam karya seni dan desain. Dominasi sendiri berasal dari kata Dominance yang berarti keunggulan, penggunaan penekanan ini dapat membangun visual sebagai pusat perhatian, yang bertujuan untuk menonjolkan salah satu unsur sebagai pusat perhatian, yang bertujuan untuk menonjolkan salah satu unsur sebagai pusat perhatian, sehingga mencapai nilai yang artistik. Informasi yang dianggap paling penting untuk disampaikan kepada konsumen harus ditonjolkan secara mencolok melalui elemen visual yang kuat. Pada dunia desain, penekanan sering juga disebut dengan Center Of Interest, Focal Point, dan Eye Catcher. Penekanan dapat juga menggunakan ruang kosong yang dimaksudkan agar bidang karya desain tetap kelihatan padat atau dengan menambahkan sebuah objek yang akan menjadi dominannya. Terdapat beberapa cara untuk menonjolkan elemen visual dalam karya desain antara lain :
25
1) Kontras focal point dapat diperoleh dengan menggunakan kontras, yaitu objek yang dianggap penting dibuat berbeda dengan elemen yang lain. 2) Isolasi objek focal point juga dapat diperoleh dengan cara memisahkan objek dengan objek yang lainnya. 3) Penempatan objek objek yang ditempatkan di tengah akan menjadi focal point, elemen desain ini harus memiliki stopping power. 4) Kesatuan (unity) kesatuan merupakan salah satu prinsip dasar yang sangat penting. Tidak adanya kesatuan dalam sebuah karya desain akan membuat karya tersebut terlihat kurang menarik. 5) Typografi. Tipografi sering dijelaskan secara sangat sederhana sebagai ilmu yang berurusan dengan penata huruf cetak, sedangkan definisi secara harfiah dari tipografi adalah bentuk tulisan. Dalam proses pemilihan jenis huruf, setidaknya seorang desainer harus memerhatikan dua hal yaitu : a) karakter produk yang akan ditonjolkan b) karakter segmen pasarnya. B. Focus of Interest
26
Penulis selama kuliah kerja media (KKM) melakukan pekerjaan di dua divisi, yaitu divisi produksi dan divisi desain. Namun dalam pelaporan ini, penulis mengambil fokus pengerjaan desain iklan outdoor. Penulis akan menjelaskan tentang mekanisme kerja desainer grafis yang telah dijalani selama pelaksanaan KKM di Gege design . Mekanisme tersebut meliputi : 1. briefing Desainer grafis mengawali pekerjaannya dengan mengikuti briefing. Briefing diikuti oleh seluruh karyawan CV Grafika Gunung Emas untuk membahas hal-hal terkait pekerjaan yang diproses setiap harinya. Pekerjaan yang akan diproses berasal dari permintaan klien yang telah disampaikan kepada marketing. Marketing kemudian menjelaskan permintaan klien kepada kepala divisi yang nantinya akan dikerjakan sebagai materi iklan pada masing-masing divisi. Briefing juga berfungsi mengingatkan karyawan mengenai pekerjaan-pekerjaan yang belum selesai berikut batas waktu pengerjaannya. 2. proses desain desainer grafis memembuat desain awal sesuai permintaan klien yang telah diterima saat briefing. Pengerjaan desain diproses menggunakan software Adobe Photoshop dan CorelDraw. Desainer grafis menggunakan ide-ide kreatif yang dimiliki untuk mengolah pesan kedalam bentuk iklan. Pesan yang hendak disampaikan klien dikemas dengan paduan warna, tipografi, dan ilustrasi yang menarik sekaligus
27
informatif bagi calon konsumen. Pemilihan warna umumnya berkaitan dengan estetika atau tema, tipografi berkaitan dengan keterbacaan huruf mengenai informasi yang disampaikan, dan pemilihan ilustrasi berkaitan dengan unsur penjelas iklan yang umumnya berupa gambar atau foto. Selain membuat desain utama sesuai dengan permintaan klien, desainer grafis juga membuat beberapa alternatif desain yang dapat dipilih klien apabila desain utama masih kurang sesuai dengan permintaan.
3. penyetujuan desain Desain yang telah dibuat desainer grafis kemudian dicetak dalam bentuk dummy untuk diserahkan marketing kepada klien. Dummy akan dijadikan bahan pertimbangan oleh klien terkait sesuai tidaknya permintaan klien dengan desain yang telah jadi. Dummy memiliki dua peluang, yaitu disetujui untuk segera diproduksi atau diperbaiki kembali apabila belum sesuai dengan permintaan klien. 4. produksi Apabila semua proses yang terkait dengan desain dan sudah mendapatkan persetujuan klien akan desain tersebut maka desain tersebut bisa segera di produksi, tetapi sebelum masuk cetak harus memperhatikan hal-hal berikut : a. ukuran desain. Menggunakan ukuran perbandingan dengan skala 1:10 dengan ukuran yang sebenarnya. Sebagai contoh dalam pembuatan sebuah backdrop dengan ukuran 3 x 3 m dengan skala 1 : 10 maka
28
ukurannya menjadi 30 cm x 30 cm agar membuat ukuran file desainnya lebih kecil. b. editing gambar melalui adobe photoshop disimpan ke format TIF atau PSD dengan resolusi yang disesuaikan dengan kapasitas memori penyimpanan perangkat. c. file yang akan dicetak harus di convert to curve (ctrl + Q) agar font tidak berubah atau missing font. d. selalu menggunakan setting warna CMYK. Dalam sistem warna terdapat istilah sinkron yang merupakan batas warna yang dapat dicetak dengan mesin digital printing karena jika tidak menggunakan setting warna CMYK, maka warna desain di komputer dengan hasil cetak akan berbeda, sehingga warna RGB dihindari dalam proses percetakan. e. beri keterangan finishing di file agar team produksi bisa memproses dengan benar. 5. Desainer Grafis Untuk menjadi seorang desainer yang profesional penulis tidak hanya perlu mampu membuat karya desain yang secara komlit. Penulis juga perlu membentuk jiwa kepribadian penulis menjadi yang lebih menarik dan luwes hal itu akan menjadikan penulis menjadi orang yang mudah di percaya dan di yakini kemampuannya. Di lingkungan masyarakaat di manapun, orang akan lebih percaya dengan seseorang yang memiliki kepribadian yang baik dan menarik.
29
Kepribadian yang harus di miliki seorang desainer grafis menurut Suyantoro ( 2007:289) adalah : a. Mudah bergaul Bergaul dengan banyak orang selain menambah teman, bisa jadi bisa menambah job dari desainer grafis, karna menambah teman dapat pula memperluas relasi yang ada sehingga mempermudah seorang desainner grafis dalam mencari job. b. Up date Informarsi Informarsi terus berkembang di setiap waktunya, maka seorang desainner grafis di wajibkan untuk mencari informarsi terbaru yang ada, hal itu mempermudah desainner grafis untuk menentukan tema yang cocok untuk desian yang akan di buatnya. c. Kreatif Untuk mengolah kreatiftas di butuhkan strategi, yaitu perang imajinasi, dengan menampung beberapa ide kemudian menyaaring ide yang sesuai dengan tujuan desain dan bisa di pakai. d. Penuh inisiatif Masih berhubungan dengan kreatif seorang desain grafis harus inisiatif Atau rencana cadangan dalam sebuah proyek. Inisiatif penting untuk melayani permintaan dari seorang klien yang memiliki keinginan yang banyak. e. Tidak putus asa
30
Jangan menyerah ketika desain yang telah di bikin tidak di terima oleh klien, karna sesekali memang klien meminta untuk merevisi desain yang telah di cintakan, terus mencoba mencari ide-ide baru sehingga desain yang di ciptakaan di terima oleh klien. C. Peran Desainer Grafis di CV. Gage Design Ketika Produk di luncurkan ke masyarakat. Produsen akan membuat promosi melalui berbagai media. Seperti koran, majalah atau media elektronika seperti televisi dan radio. Untuk pesan tersebut di perlukan perencanaan yang matang agar pesan dapat tersampaikan dan dipahami masyarakat. Inilah tugas desain grafis, menyampaikan pesan produsen kepada masyarakat melalui selembaran poster, spanduk, baliho, brosur atau yang lainnya. Dalam CV.
Grafika Gunung Emas mengutamakan sebuah ide yang
kreatif cepat dalam bekerja dalam membuat suatu Desain dan Produknya, agar bisa mendapat kepercayaan dari pihak Klain.Untuk itu CV Grafika Gunung Emas Indonesia tidak main-main dalam memilih seseorang untuk menduduki posisi desainer karna posisi desainner grafis di gage desain sangatlah penting, Gage desain tidak ingin mengecewakan klien-klien yang sudah percaya dengan memberikan desain yang tidak maksimal. (Sumber: CV. Grafika Gunung Emas)