BAB II KAJIAN TEORITIS DAN PENGAJUAN HIPOTESIS A. KAJIAN TEORITIS a.1.Hakikat Melakukan smash dalam tenis meja Beberapa pemain memiliki pukulan smash yang sangat baik dan masih mendapatkan kesulitan besar ketika berhadapan dengan lob yang tinggi dan mempunyai spin yang kuat. Sebaliknya kebanyakan pemain dengan smash yang buruk tidak mendapat kesulitan dalam menghadapi pukulan tertentu. Masalahnya hanyalah teknik yang tepat. Bila lawan melakukan smash anda akan melakukan smash dengan forehand bila bola melambung lebih tinggi, sulit untuk anda untuk men-smash dengan backhand, tapi lebih mudah dengan forehand. Karena bola bergerak terlalu tinggi, anda mempunyao banyak waktu untuk mencapai sisi meja dan bersiap-siap melakukan smash forehand. Terdapat dua cara untuk membunuh pukulan tertentu pertama, smash lob yang biasa.smash ini hampirsama dengan smash yang biasa,tapi ada beberapa perbedaan.Smash yang anda pelajari sebelumnya dilakukan pada bola yang di bawah atau sejajar mata.Bila bola lebih tinggi lagi,anda harus menaikan tangan lebih tinggi.Ini dapat membuat anda kehilangan keseimbangan.Demikian juga saat melakukan smash forehand.anda lebih banyak mempunyai waktu untuk mengumpulkan tenaga untuk melakukan smash. Hal ini penting karena pemukul berdiri jauh dari meja dan mempunyai banyak waktu untuk mengembalikan setiap pukulan kecuali smash yang keras.menurut Peter Simpson (2008:111)
16
Smash adalah keahlian utama yang digunakan dalam bentuk penyerangan dengan kekuatan penuh dalam upaya untuk mematikan permainan lawan.(ASEP 2008 : 102). Sedangkan Ahmadi(2007 : 31) mengemukakan ashbahwa sm atau pukulan keras disebut juga spike,merupakan bentuk serangan yang paling banyak dipergunakan dalam upaya memperoleh nilai,pukula smash adalan pukulan bola yang keras dari atas kebawah ,jalannya bola menukik. Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa,smash adalah pukulan yang keras dalam bentuk penyerangan,dengan tujuan untuk mematikan permainan lawan dalam upaya memperoleh nilai. a.2.Hakekat Fleksibilitas Kelenturan adalah kemampuan persedian untuk digerakan seluas-luasnya, atau keluasan gerak persendian. Merupakan kemampuan yang dibentuk oleh betuk ujung tulang-tulang pembentuk persendian, dan elastisitas yang menghubungkan persendian (Kementrian Negara Pemuda dan Olahraga, 2010:158). Menurut : Fx, Hardono , Suharni (2007 : 81) Menyatakan fleksibilitas penting sekali dalam semua hampir cabang olahraga atletik, permainan-permainan dan sebagainya. Gerak fleksibilitas juga penting untuk semua orang dari segala umur, terutama orang tua karena semakin tua sendi, ligament, dan otot tendonnya menjadi kaku sehingga mengurangi fleksibilitas. Manfaat dari fleksibilitas adalah : Mengurangi/menghindari kemungkinan terjadinya cedera pada otot dan sendi Membantu dalam mengembangkan kecepatan, koordinasi dan kelincahan Membantu mengembangkan prestasi
17
Menghemat pengeluaran tenaga ketika melakukan gerakan Membantu memperbaiki sikap tubuh Mengetahui perkembangan perasaan dari panca indra Memperlancar sirkulasi darah Membantu pengunduran syaraf otak Menurut Iwan Setiawan (2005 : 65 - 71), Kelenturan adalah gerak otot-otot dan persendian tubuh. Kelenturan sangat erat hubungannya dengan kemempuan otot-otot kerangka tubuh secara alamiah dan yang telah dimantapkan kondisinya diregang melampaui panjangnya yang normal waktu istirahat. Kelentukan adalah keefektipan gerak sesorang
dalam
melakukan
segala
penguluran otot seluas-luasnya, ligamen secara maksimal di setiap persendian. Menurut Djoko Pekik Irianto (2004: 6-7) Daya lentur atau flexibility, adalah ukuran kemampuan seseorang dalam penyesuaian diri untuk segala aktivitas dengan penguluran tubuh yang luas, hal ini akan sangat mudah ditandai dengan tingkat flexibility persendian pada seluruh tubuh. Bompa (dalam Budiwanto, 2004:40) menjelaskan bahwa kapasitas melakukan gerakan dengan rentangan yang luas diketahui sebagai kelenturan. Dari teori-teori diatas dapat disimpulkan bahwa,fleksibilitas adalah kemampuan gerak sendi yang seluas-luasnya,dalam penyesuaian diriuntuk segala aktivitas. a.3.Pengertian Permainan tenis meja Tenis meja merupakan cabang olahraga yang dimainkan didalam gedung (indoorgame)oleh dua atau empat pemain.
18
Cara memainkannya dengan menggunakan raket yang dilapisi karet untuk memukul bola celluloid melewati jaring yang tergantung di atas meja, yang dikaitkan pada dua tiang jaring. Permainan tents meja atau lebih dikenal dengan istilah "Ping Pong" merupakan suatu cabang olahraga yang unik dan rekreatif . Dalam melakukan permainan tents meja ada tiga bentuk/cara memainkannya, antara
lain:
a.Single(putra dan putri atau permainan tunggal) b.Double(putra dan putriatau permainan ganda) c. Double campuran (yaitu antara putra dan putri yang terdiri atas seorang pemain putra dan putri). Pada permainan ini di gunakan bet dari kayu yang di lapisi karet untuk memukul bola melewati net yang digantungkan di atas meja dan di kaitkan pada dua tiang net. Permainan ini dapat dinikmati oleh seluruh anggota keluarga sebagai olahraga rekreasi, dengan perlengkapan yang relatif tidak mahal, dan ruangan yang diperlukan juga tidak terlalu luas. Seperti permainan lainnya. Tenis meja berasal dari Inggris pada tahun 1800-an. Dan dibentuk organisasi tenis meja tingkat dunia pada tahun 1926 di Berlin Jerman, dengan nama International Table Tennis Federation (ITTF). Mulai berkembang di Indonesia sekitar tahun 1930-an. Organisasi tenis meja di Indonesia terbentuk pada tahun 1948 di Surabaya dengan nama Persatuan Ping Pong Seluruh Indonesia (PPSI). Nama organisasi ini mengalami perubahan dan disepakati menjadi Persatuan Tenis Meja Seluruh Indonesia (PTMSI) hingga sekarang. Walaupun tidak semua penggemar tenis meja memiliki “ambisi” keinginaan untuk
19
menjadi seorang juara, tapi kebanyakan dari mereka senantiasa berusaha untuk keluar sebagai pemenang dalam setiap pertandingan, apakah itu pertandingan resmi , latihan-latian ataupun bermain. Untuk itu kita harus memiliki keterampilanketerampilan yang mandiri yang lain dari pada lawan-lawan yang kita hadapi. Menurut A.M. Bandi Utama, R. Sunardiyanto, dan Soni Nopembri (2004: 5), pada dasarnya bermain tenis meja adalah kemampuan menerapkan berbagai kemampuan dan keterampilan teknik, fisik, dan psikis dalam suatu permainan tenis meja. Permainan tenis meja adalah suatu permainan dengan menggunakan fasilitas meja dan perlengkapannya serta raket dan bola sebagai alatnya. Permainan ini diawali dengan pukulan pembuka (service) yaitu bola dipantulkan di meja sendiri lalu melewati atas net, memantul di meja lawan, kemudian bola tersebut di pukul melalui atas net harus memantul ke meja lawan sampai meja lawan tidak bisa mengembalikan dengan sempurna. Pemain berusaha untuk mematikan pukulan lawan agar memperoleh angka dari pukulan. Menurut Chairuddin Hutasuhud (1988: 4) tenis meja adalah suatu jenis olah raga yang dimainkan di atas meja di mana bola dibolak-balikkan segera dengan memakai pukulan. Permainan tenis meja boleh dimainkan dengan ide menghidupkan bola selama mungkin dan boleh juga dimainkan dengan ide secepat mungkin mematikan permainan lawan, tergantung dari tujuan permainan sendiri.menurut ali mashar(2010:10)menyatakan bahwa tenis meja merupakan permainan bola kecil yangmenggunakan meja sebagai lapangannya.selain meja,perlengkapan yang dibutuhkan adalah bola dan pemukul bola(bet) Menurut Singgih D.Gunarsa (2004: 3-5) ada tiga faktor mental yang menjadi
20
penentu keberhasilan seorang atlet, dan kita menyadari bahwa penampilan seorang atlet dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu: Faktor fisik terdiri dari stamina, kekuatan, fleksibilitas, dan koordinasi. Jika membicarakan mengenai faktor fisik, maka tidak perlu adanya proses untuk membentuk suatu kondisi fisik menjadi seperti apa yang ditargetkan. Hal ini dicapai melalui prosedur latihan yang baik, teratur, sistematis dan terencana sehingga dapat membentuk kondisi yang siap untuk bertanding atau berpenampilan sebaik-baiknya. Faktor teknik merupakan penampilan seorang atlet yang harus dikembangkan menjadi suatu tampilan sesuai dengan yang diharapkan. Faktor psikis tidak mungkin mencapai prestasi yang luar biasa apabila tidak memiliki dorongan yang kuat dari dalam dirinya untuk berprestasi sebaik-baiknya. a.4. Hakikat Pukulan Forehand Agus Mukholid (2007 : 159) Pukulan Forehand merupakan salah satu pukulan yang paling umum dipakai dalam olahraga tenis meja, ini hamper selalu merupakan hal yang penting selalu dipelajari. Jim Brown (2002 : IX – XI) menyatakan bahwa forehand adalah pukulan yang dilakukan oleh pemain tangan kanan pada bola berada disisi kanan tubuhnya atau pukulan yang dilakukan oleh pemain kidal, atau tangan kiri pada bola yang berada disisi kiri tubuhnya. Agus Salim (2006 : 46) menjelaskan forehand adalah ketika bola dipukul pada sisi yang sama dari badan dari tangan bet. Sedangkan C.M Jones dan Angela Buxton (2006 : 25) menjelaskan forehand adalah jenis pukulan yang dilakukan oleh bagian depan tangan menghadap bola.
21
Contoh gambar orang yang melakukan pukulan forehand
Gambar 1 "http:// prajasetia.wordpress.forehand.tenis meja.com 26 april 2012 Forehand adalah pukulan yang dilakukan oleh pemain tangan kanan pada bola yang disisi kanan tubuhnya ; atau dilakukan oleh pemain kidal pada bola yang berada disisi kiri tubuhnya. Jim Brown (2007 : XI ). Paul Douglas ( 2008 : 23) mengemukakan kunci dari pukulan forehand yang sempurna adalah membangun pendekatan awal yang agresif. Lakukanlah forehand jika anda ingin memukul dari sisi itu, forehand ialah pukulan dasar utama untuk pemain pemula. Handono Murti (2002 : 20) menjelaskan forehand adalah pukulan biasanya digunakan sebagai senjata utama pemain pukulan forehand biasanya lebih keras dari pukulan backhand.
Forehand
adalah setiap
pengembalian atau pukulan yang dilakukan dari sisi tubuh yang dominan. (Grice yang diterjemahkan oleh Eri Desmarini Nasution2007).
22
Model pegangan pukulan forehand
Gambar 2 Pegangan dilihat dari depan dan belakang .Shakeband Grip(forehand)26 april 2012 (Achmad Damiri dan Nurlan Kusmaedi, 1992:31) "http://www.tabletennis-tables.com/resource/table-tennis-grips-holding-a-tabletennis-paddle Seperti nama (tidak terlalu kreatif saya harus mengatakan), Anda memegang dayung tenis meja seperti jika Anda menjabat tangan seseorang atau memegang raket tenis. Tidak, ini bukan ilmu roket tetapi saya telah melihat banyak pemula tahan salah. Lihatlah gambar di atas ini: teknik melakukan pukulan forehand adalah: Bed bergerak ke depan dan sedikit naik ke atas Aip Syarifuddin menambahkan
bahwa
yang
arus
diperhatikan
dalam
teknik
melakukan forehand adala; Sikap permulaan Berdiri tegak, kedua kaki agak dibuka, kaki kiri agak ke depan, kedua
23
lutut agak ditekuk, tangan yang memegang bed (tangan kanan) siku agak dibengkokan dalam keadaan siap untuk memukul bola yang datang, tangan kiri di tempatkan sedemikian rupa agar dapat membantu menjaga keseimbangan, pandangan ditujukan kepada lawan dan kepada bola yang akan datang. Gerakan Pada saat melihat bola yang datang dan memantul pada bidang meja sendiri, segera tangan kanan yang memegang bed ayunkan ke depan ke arah bola dan pukulkan pada bola. Yang harus diperhatikan pada waktu akan memukul bola adalah : Pandangan harus selalu diarahkan dan ditujukan kepada lawan dan kepada bola yang datang.Pada waktu akan memukul segera dibengkokan siku kira-kira membentuk sudut 110º sampai 125º atau 130ºada setiap memukul bola, gerakan harus selalu diikuti dengan gerakan pinggul Sikap kaki pada waktu akan memukul, lutut agak ditekuk sedikit agar dapat membantu gerakan pinggang Tumid agak diangkat supaya lebih memudahkan di dalam melakukan gerakan. Untuk
dapat
melakukan
gerakan-gerakan
dalam
melakukan
pukulan forehand maka keserasian antara lengan dan kaki harus benar-benar dipelajari dengan baik dan dilakukan dengan teratur secara terus menerus agar gerakan memukul bola sesuai dengan yang diharapkan. Apabila keserasian antara gerakan lengan dan kaki telah benar-benar dikuasai, maka akan dapat megembangkan permainan tenis meja khususnya forehand dengan baik. Ketepatan pengambilan posisi kaki, pinggul dan pinggang serta badan yang lainnya merupakan bagian yang penting dari kombinasi melakukan pukulan forehand yang
24
tepat pada sasaran.
Berikut cotoh gambar dari pukulan forehand:
Gambar 3 (gambar 2.Peter Simpson, 1981:35)26 april 2012 http://www.forehand.net/articles/view.asp?id=348 berdasarkan penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa pukulan forehand adalah salah satu pukulan yang paling umum dipakai oleh pemain tangan kanan pada bola yang disisi kanan tubuhnya,atau pada sisi kiri oleh pemain kidal dan biasanya digunakan sebagai senjata utama,karena biasanya lebih keras dari pukulan backhand. a.5.Kondisi fisik dalam tenis meja Untuk
dapat
melakukan
gerakan-gerakan
dalam
melakukan
pukulan forehand maka keserasian antara lengan dan kaki harus benar-benar dipelajari dengan baik dan dilakukan dengan teratur secara terus menerus agar gerakan memukul bola sesuai dengan yang diharapkan. Apabila keserasian antara gerakan lengan dan kaki telah benar-benar dikuasai, maka akan dapat megembangkan permainan tenis meja khususnya forehand dengan baik. Ketepatan
25
pengambilan posisi kaki, pinggul dan pinggang serta badan yang lainnya merupakan bagian yang penting dari kombinasi melakukan pukulan forehand yang tepat pada sasaran. Kondisi fisik adalah suatu prasyarat yang sangat diperlukan dalam usaha peningkatan kemampuan olahraga, bahkan dapat dikatakan sebagai keperluan dasar yang tidak dapat dipisahkan atau ditawar-tawar lagi. Ada sepuluh (10) macam komponen kondisim fisik, masing-masing adalah sebagai berikut: kekuatan, daya tahan, daya otot, kecepatan, kelenturan, kelincahan, koordinasi, keseimbangan, ketepatan, dan reaksi (M. Sajoto, 2005: 9). Komponen-komponen kondisi fisik tersebut di atas dibutuhkan dalam permainan tenis meja ,tetapi tidak keseluruhan komponen kondisi fisik tersebut dikembangkan dalam porsi yang sama. Tetapi yang perlu dikembangkan adalah reaksi, kecepatan, ketepatan, kelincahan, koordinasi, fleksibilitas dan ketahanan. 1. Reaksi Reaksi adalah kemampuan seseorang untuk bergerak secepatnya dalam menanggapi rangsangan yang ditimbulkan lewat indera, syaraf atau filling lainnya seperti dalam mengantisipasi datangnya bola harus ditangkap dan lain-lain (M.Sajoto, 2005:10) 2. Kecepatan Kecepatan adalah kemampuan seseorang untuk mengerjakan gerakan berkesinambungan dalam bentuk yang sama dalam waktu yang sesingkatsingkatnya, seperti lari cepat, pukulan dalam tinju, balap sepeda dan lainlain. Dalam hal ini ada kecepatan gerak dan ada kecepatan explosive (M.
26
Sajoto, 2005:9). Kecepatan adalah kemampuan gerak-gerak yang sejenis secara berturut-turut dalam waktu yang sesingkat-singkatnya (Harsono, 2008:21). 3. Kelincahan Kelincahan adalah kemampuan bergerak cepat ke segala arah, merupakan perwujudan kemampuan memulai dan menghentikan gerakan secara mendadak, ekselarasi gerak yang tinggi, bergerak berubah-ubah arah, waktu reaksi dan waktu gerak yang singkat (Kementrian Negara Pemuda dan Olahraga, 2010:159).
4. Koordinasi Koordinasi
adalah kemampuan seseorang untuk
mengintegerasikan
bermacam-macam gerakan yang berbeda kedalam gerakan pola gerakan tunggal secara efektif. Misalnya dalam bermain tenis, seseorang akan kelihatan memiliki koordinasi yang baik bila dapat bergerak kearah bola sambil mengayun raket kemudian memukul dengan teknik yang benar (M.Sajoto, 2005:9) 5. Kelenturan Kelenturan adalah kemampuan persedian untuk digerakan seluas-luasnya, atau keluasan gerak persendian. Merupakan kemampuan yang dibentuk oleh betuk ujung tulang-tulang pembentuk persendian, dan elastisitas yang menghubungkan persendian (Kementrian Negara Pemuda dan Olahraga, 2010:158).
27
6. Ketahanan Daya tahan merupakan keadaan kondisi tubuh yang mampu bekerja untuk waktu yang lama, tanpa mengalami kelelahan yang berlebihan setelah melakukan pekerjaan tersebut (Harsono, 2008:155). Dengan daya tahan yang baik maka akan menjamin seorang atlet untuk mampu berlatih maupun bertanding tanpa mengalami kelelahan yang berarti. Dengan memiliki kondisi-kondisi fisik tersebut di atas, maka seorang atlet anggar akan mampu melakukan gerakan yang cepat dan tepat saat melakukan serangan maupun saat menghindar dari serangan lawan serta tidak mengalami kelelahan yang berarti saat melakukan aktifitas latihan maupun pertandingan. a.6.Prinsip Latihan Menurut Harsono (1982 : 35) dan Djide (1985) menjelaskan latihan adalah proses kerja yang dilakukan secara sistematis , kontinu dimana beban dan intensitas latihan makin hari makin bertambah, pada akhirnya memberikan rangsangan secara menyeluruh terhadap tubuh dan bertujuan untuk meningkatkan kemampuan fisik dan mental secara bersama-sama. Suharno (1985:36) menyatakan latihan merupakan suatu proses mendewasakan atlet secara sadar, untuk mencapai prestasi maksimal dengan diberi beban fifik secara teratur, meningkat dan berulang-ulang.
28
Dari pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa latihan (training) merupakan proses kerja yang sistematis, dan dilakukan secara berulang-ulang dengan beban latihan yang makin meningkat. Latiahan yang sistimatis adalah program latihan direncanakan secara matang, dilaksanakan sesuai jadwal menurut pola yang telah ditetapkan, dan dievaluasi sesuai dengan alat yang benar. Penyajian materi harus dilakukan dari materi yang paling mudah kearah materi yang paling sukar dari materi yang sederhana mengarah pada materi yang paling kompleks. Latihan harus dilakukan secara berulang-ulang maksudnya latihan harus dilakukan minimal tiga kali dalam seminggu. Dengan pengulangan diharapkan gerakan yang pada saat awal latihan dirasakan sulit dilakukan pada tahap-tahap berikutnya akan menjadi lebih mudah dilakukan. Tambah beban. Penambahan beban latihan harus dilakukan secara periodik sesuai dengan prinsip-prinsip latihan, dan tidak harus dilakukan pada setiap kali latihan, namun tambah beban harus segera dilakukan ketika atlet merasakan bahwa latihan yang dirasakan terasa ringan. Program latiahan disusun seorang pelatih, bertujuan untuk membantu meningkatkan keterampilan pada prestasi atlet semaksimal mungkin. Menurut Harsono (1988) terdapat empat aspek yang harus diperhatikan dan dilatih oleh atlet yaitu (a) latihan fisik, (b) latihan teknik, (c) latihan taktik, (d) latihan mental. a.7. Aturan permainan tenis meja Dalam permainan tenis meja seseorang akan mendapat angka jika dapat melakukan servis dengan baik atau dapat mengembalikan bola dengan baik, sedangkan lawan tidak dapat mengembalikannya dengan baik. Permainan tenis
29
meja menggunakan sistim rely poin. Suatu game/set dinyatakan dimenangkan oleh seorang pemain pertama mendapat poin 11. Apabila kedua pemain sama-sama mendapatkan poin 10 maka salah satu pemain harus mendapat selisih 2 poin dari lawannya , suatu pertandingan terdiri atas 3 game/set ganjil terbaik seperti 3, 5, 7 atau 9 game. Namun, biasanya menggunakan sistim three winning sets (tiga kali menang)atau the best of vife. Tiap-tiap pemain melakukan 2 kali servis secara bergantian.Menurut Sapriyanto (2010 : 109) a.8.perlengkapan dan peralatan tenis meja 1. Meja a). Permukaan atas meja yang secara umum diistilahkan sebagai ” Playing surface” harus
berbentuk segi empat dengan ukuran panjang 2,74 meter dan lebar 15,25
meter. b).Permukaan atas meja dapat terbuat dari material apapun juga, asalkan kemungkinan antulan bola setinggi 220 sampai 250 mm dengan menggunakan bola standar (sebaiknya yang jenis medium) dan dijatuhkan dari ketinggian 305 mm dari atas permukaan meja. c).tidak boleh berkilat dan dibatasi dengan garis putih sebesar 20 mm di semua sisinya. 1. Garis putih yang membatasi lebar permukaan meja sepanjang 1,525 meter akan diberi nama”batasakhir”(endlines).
30
2. Garis putih yang membatasi panjang permukaan meja sepanjang 2,74 meter akan diber nama (sidelines). d. Bagi permainan ganda, permukaan meja ini akan dibagi menjadi dua bagian dengan garis putih selebar 3 mm. Garis tengah ini pararel dengan batas sisi dan akan diberi nama ” batas tengah” ( centre line). Batas tengah yang sudah digambarkan secara permanen ini tak perlu dihapus apabila meja hendak dipakai untuk permainan tunggal. Berikut gambar lap tenis meja:
Gambar 4 "http://www.tabletennis-tables.com/resource/table-tennis-grips-holding-a-tabletennis-paddle. 30 aril 2012 2.Bet Bet merupakan alat utama untuk memukul bola pada tenis meja. Pada mulanya dipakai busa atau spon, kemudian mengalami perubahan pada masa 30 tahun terakhir. Alat pemukul bola pada tenis meja (bet atau raket) semakin disederhanakan. Bet – bet terbuat dari bahan – bahan lunak dengan postur bundar, dan terbuat dari karet. Dengan adanya karet sintetis tersebut didapatkan bet seperti yang dipakai Barna, Bergmann dan Leach. Bet yang dilapisi karet tidak saja
31
memberi kecepatan penuh, tetapi juga memberi kesempatan kepada para pemain mengembangkan gaya permainannya yang akurat, penuh kehalusan dan teknik yang meliputi segalanya. Bola akan berputar-putar membingungkan pandangan pada keepatan prima. Pukulan semacam itu, harus sudah menyatu dalam perlengkapan tenis bagi pemain kaliber dunia. . ukuran bet
terbuat dari kayu seluruhnya, rata tebalnya , datar dan kaku. permukaan dari setiap sisi black tersebut, dipakai ataupun tidak dipakai untuk memukul bola, harus berwarna gelap suram setiap pinggiran atas hiasan dipinggir blade tidak berwarna putih atau berrefleksi. Berikut contoh gambar bet tenis meja
Gambar 5 http://www.scribd.com/doc/23739659/Tenis-Meja-3 30
april 2012
3.Bola Secara tradisional bola –bola dibuat dari bahan celluloid dan pada perkembangan selanjutnya bola disempurnakan menjadi superbal yang terbuat dari serpihan plastik. Namun demikian terdapat kesulitan pada daya pantul yang tidak
32
dapat diandalkan. Dengan bola –bola yang dihasilkan secara tradisional, tidak lagi merupakan personal bagaimana gigihnya menjatuhkan lawan, tetapi bagaimana cara dan menghindari agar supaya tidak mengikuti irama permainan lawan, sedangkan dengan menggunakan superbal, sesuai 3 - 4 kali permainan bola akan tetap licin dan sukar mengendalikannya. Hampir semua pemain tenis meja dunia menola bola jenis ini karena tidak dapat memberikan kesempatan baik pada set-set yang tidak diduga. Ukuran bola a. Bola harus berbentuk bulat, dengan diameter minimum 37,2 mm dan maksimum 28.2 mm. b.berat bola minimum 240 grm dan maksimum 254 grm c. Bola ini harus terbuat dari selulosa atau plastik lainnya yang sejenis dan harus berwarna putih atau king tanpa ada efek berkilat ( harus suram). 4.Pakaian Pilihlah kaos yang sesuai dengan postur tubuh anda, sehingga memberi kenyamanan Jangan memilih kaos yang menyebabkan suasana panas dan dingin, pakailah kaos yang benarbenar sesuai dan memberi kenyamanan bagi tubuh. Sebelum mulai pertandingan suatu turnamen, pemanasan tubuh adalah penting, beberapa tempat permainan di dunia internasional kadang kadang terlalu dingin. Untuk itu dibutuhkan kaos rangkap dan atau tiga untuk menghindarkan dari kejang-kejang atau kedinginan. 5,Net
33
Net ini berfungsi sebagai pembagi mesin menjadi dua bagian yang sama luasnya. Di kiri kanan meja dipasang dua tiang penyangga ukuran 15 sampai 25 cm, tingginya dan berjarak 15 sampai 25 dari garis pinggir. Tiang penyangga ini berguna untuk mengikatkan tali penopang net tersebut. Tinggi net berkisar antara 15 sampai 25 cm di atas permukiman meja, sedangkan bagian bawahnya harus dipasang sedekat mungkin dengan permulaan meja tersebut. Dari hasil penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa latihan fleksibilitas dapat mempengaruhi smash forehand dalam permainan tenis meja. B. Kajian penelitian yang relevan Kelenturan adalah kemampuan persedian untuk digerakan seluas-luasnya. Smash adalah keahlian utama yang digunakan dalam bentuk penyerangan dengan kekuatan penuh dalam upaya untuk mematikan permainan lawan.(ASEP 2008 : 102) Sehingga berdasarkan penjelasan diatas, disimpulkan bahwa melakukan smash dalam permainan tenis meja,bisa dipengaruhi oleh fleksibilitas dari pada lengan.
C. Kerangka berfikir fleksibilitas adalah gerak sendi yang seluas-luasnya.dengan demikian suatu pukulan smash forehand bisa diperoleh dengan melatih pergelangan tangan dengan menggunakan damble.Yang dimaksud dengan pukulan smash forehand dalam penelitian ini adalah pukulan yang kuat dan terarah untuk mematikan lawan bermain. Pukulan Forehand merupakan salah satu pukulan yang paling umum
34
dipakai dalam olahraga tenis meja.oleh karena itu,untuk melakukan pukulan smash forehand ,yaitu melatih fleksibilitas lengan dengan menggunakan damble.dengan cara mengangkat damble,maka otomatis pergelangan tangan semakin bertambah kelentukannya.. Dalam permainan tenis meja fleksibilitas memegang peran penting dalam melakukan suatu pukulan,salah satunya pukulan smash forehand.semakin baik kelentukan lengan yang didapatkan maka ketepatan dalam melakukan smash semakin bagus. D. Hipotesis Penelitian Hipotesis adalah suatu jawaban yang bersifat sementara terhadap permasalahan penelitian,sampai terbukti melalui data yang terkumpul.Berdasarkan pada teori dan kerangka berpikir yang telah uraikan di atas maka dapat diajukan hipotetis penelitian sebagai berikut; “terdapat pengaruh latihan fleksibilitas terhadap kemampuan smash forehand dalam permainan tenis meja di SMP N 2 kota Gorontalo”.
35