BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Efisiensi biaya sewa pengangkutan pada PT. ANINDO PUTERA PERKASA Selama ini PT. ANINDO PUTERA PERKASA menyewa alat angkut truk kecil engkel, truk trailer, dan truk tronton kepada agen penyewaan alat angkut pengiriman barang atau ekspedisi. Biasanya alat angkut truk kecil engkel digunakan untuk mengirim barang ke daerah Jakarta, Bekasi dan Tangerang lalu truk tronton ke daerah Bogor dan Tangerang sedangkan truk trailer ke daerah yang pelanggannya memesan dalam jumlah besar dan untuk mengambil persediaan barang di pelabuhan Tanjung Priuk. Berikut ini adalah biaya tarif sewa alat angkut : -
Tarif sewa alat angkut dari pelabuhan ke gudang
= Rp 40.000/m3
-
Tarif sewa alat angkut dari gudang ke Bogor
= Rp. 90.000/m3
-
Tarif sewa alat angkut dari gudang ke Tangerang
= Rp. 60.000/m3
-
Tarif sewa alat angkut dari gudang ke Bekasi
= Rp. 75.000/m3
*Keterangan : Biaya tersebut sudah termasuk biaya tol, bensin, supir, kenek, parkir, satpam, retribusi dan sebagainya. Berikut ini adalah kapasitas muatan per alat angkutnya : -
Kapasitas muatan Trailer
= 20 crate
-
Kapasitas muatan Tronton
= 10 crate
-
Kapasitas muatan Truk kecil
= 4 crate
*Keterangan : 1 pak mdf = 1 crate = 1,7862 m3 Selama tahun 2008 PT. ANINDO PUTERA PERKASA telah berhasil menjual produknya sebanyak 12.248 m3
54
55
4.1.1 Analisis Biaya Sewa Truk Kecil Alat angkut truk kecil biasanya digunakan ketika mengantar barang yang muatan kapasitas maksimalnya hanya 4 crate saja dan juga apabila mengantar barang ke daerah yang jalannya tidak memungkinkan untuk dilalui oleh alat angkut yang besar seperti truk tronton dan truk trailer. Biasanya dalam satu hari alat angkut truk kecil melakukan dua kali perjalanan dalam pengiriman barang. Berikut ini adalah salah satu contoh pengiriman barang dengan menggunakan alat angkut truk kecil yang digunakan untuk mengangkut barang dari gudang yang berlokasi di jalan Daan Mogot ke Bekasi adalah sebagai berikut : Kapasitas muatan
= 4 crate x 1,7862 m3
= 7,1448 m3
Biaya sewa
= Rp. 75.000/m3 x 7,1448 m3 = Rp. 535.860
Total biaya sewa untuk setiap alat angkut truk kecil yang berkapasitas 4 crate atau 7,1448 m3 adalah Rp. 535.860 untuk satu kali perjalanan. Biaya sebesar itu sudah termasuk semua pengeluaran seperti biaya bahan bakar solar, tol, supir, kenek, satpam, parkir, dan biaya selain yang disebut seperti: DLLAJ dan biaya aparat yang lainnya. Sehingga PT. ANINDO PUTERA PERKASA tidak mengeluarkan lagi biaya lain selain biaya sewa tersebut.
4.1.2 Analisis Biaya Sewa Truk Tronton Alat angkut tronton yang digunakan untuk mengangkut barang dari gudang ke bogor : Muatannya : 10 crate x 1,7862 m3 = 17, 862 m3 Maka biaya sewanya = 90.000/m3 x 17,862 m3
= RP. 1.607.580
Total biaya sewa untuk sewa alat angkut tronton yang akan mengirim barang berkapasitas 10 crate atau 17,862 m3 adalah Rp. 1.607.580 untuk satu kali perjalanan. Di dalam biaya tersebut sudah termasuk semua anggaran seperti biaya bahan bakar solar, biaya tol, biaya supir, biaya kenek, biaya parkir, biaya satpam, biaya retribusi, biaya PJR, dan
56
biaya aparat. Maka dari itu PT. ANINDO PUTERA PERKASA tidak menanggung biaya lagi selain biaya Rp. 1.607.580 tersebut.
4.1.3 Analisis Biaya Sewa Truk Trailer Alat transportasi trailer yang digunakan untuk mengangkut barang dari pelabuhan ke gudang di jalan daan mogot : Muatannya
= 20 crate x 1,7862 m3
= 35,724 m3
Maka biaya sewanya = Rp. 40.000/m3 x 35,724 m3 = Rp. 1.428.960 Total biaya sewa untuk alat angkut trailer yang akan mengirim barang berkapasitas 20 crate atau 35,724 m3 adalah sebesar Rp. 1.428.960 yang dimana biaya tersebut untuk satu kali perjalanan. Adapun di dalam biaya tersebut sudah menanggung semua biaya seperti biaya tol, biaya bahan bakar solar, biaya supir, biaya kenek, biaya retribusi, biaya PJR, biaya parkir, biaya satpam, dan biaya aparat. Sehingga PT. ANINDO PUTERA PERKASA tidak perlu mengeluarkan biaya lagi selain biaya Rp. 1.428.960 tersebut.
4.2 Kelayakan Pembelian Alat Angkut Baru Pada PT. ANINDO PUTERA PERKASA 4.2.1 Analisis Aspek Pasar dan Pemasaran Berikut ini adalah Data Penjualan PT. ANINDO PUTERA PERKASA periode 2004 – 2008 : Tabel 4.1 Data Penjualan Berdasarkan Jumlah Pelanggan, Jumlah Kubikasi, dan Jumlah Omset Periode tahun 2004-2008 Tahun
Jumlah Pelanggan
Jumlah Kubikasi
Omset (Dalam Rupiah)
2004
78
14.611 m3
Rp. 34.335.572.310
2005
63
12.537 m3
Rp. 33.725.251.094
57
2006
57
15.685 m3
Rp. 46.761.634.926
2007
55
9.859 m3
Rp. 29.379.673.274
2008
46
12.668 m3
Rp.37.810.311.976
Sumber : PT. ANINDO PUTERA PERKASA Berikut ini adalah tabel perkembangan jumlah pelanggan pada PT. ANINDO PUTERA PERKASA periode tahun 2004 – 2008 yaitu sebagai berikut : Tabel 4.2 Perkembangan Jumlah Pelanggan PT. ANINDO PUTERA PERKASA Tahun
Jumlah Pelanggan
Perkembangan
Prosentase Perkembangan
2004
78
-
-
2005
63
-15
-19,23 %
2006
57
-6
-9,52 %
2007
55
-2
-3,51 %
2008
46
-9
-16,36 %
Rata-rata
59,8
-8
-12,15 %
Sumber : Data Diolah Dari perkembangan jumlah pelanggan pada PT. ANINDO PUTERA PERKASA periode 2004 – 2008 tersebut terlihat bahwa dari tahun antara tahun 2004 ke 2005 yang mengalami penurunan jumlah pelanggan yang paling signifikan karena banyak pelanggan yang menutup usahanya karena semakin kerasnya persaingan yang terjadi saat itu dan harga jual produk MDF yang mengalami kenaikan cukup signifikan sehingga membuat para pelanggan yang
58
semuanya bukan hanya perusahaan besar tapi ada juga yang merupakan perusahaan kecil yang memilih untuk menutup usahanya dibanding terus bertahan melawan perusahaan yang sudah besar.
Berikut ini adalah tabel perkembangan jumlah kubikasi penjualan pada PT. ANINDO PUTERA PERKASA periode tahun 2004 – 2008 adalah sebagai berikut : Tabel 4.3 Perkembangan Jumlah Kubikasi Tahun
Jumlah Kubikasi
Perkembangan
Prosentase Perkembangan
2004
14.611 m3
-
-
2005
12.537 m3
-2074
-14,19 %
2006
15.685 m3
3148
25,10 %
2007
9.859 m3
-5826
-37,14 %
2008
12.668 m3
2809
28,48 %
Rata-rata
13.072 m3
-485,75
-0,43 %
Sumber : Data Diolah Dari perkembangan jumlah kubikasi penjualan pada PT. ANINDO PUTERA PERKASA periode tahun 2004 – 2008 tersebut dapat disimpulkan bahwa dari tahun 2006 – 2007 yang mengalami perkembangan secara cukup signifikan dibandingkan dengan tahun-tahun yang lainnya. Hal ini disebabkan oleh sulitnya memperoleh produk kayu solid pada saat itu sehingga produk MDF menjadi alternatif pilihannya. Selain karena proses produksinya membutuhkan waktu yang lebih singkat dibandingkan dengan produk kayu solid yang sudah
59
sulit didapat karena faktor pelarangan tebang juga yang sudah mulai diterapkan lalu secara harga jual juga produk MDF tidak kalah bersaing.
Berikut ini adalah tabel perkembangan omset hasil penjualan pada PT. ANINDO PUTERA PERKASA periode tahun 2004 – 2008 yaitu sebagai berikut : Tabel 4.4 Perkembangan Omset Hasil Penjualan Tahun
Omset
Perkembangan
(Dalam Rupiah)
Prosentase Perkembangan
2004
34.335.572.310
-
-
2005
33.725.251.094
-610.321.216
-1,77 %
2006
46.761.634.926
13.036.383.832
38,65 %
2007
29.379.673.274
-17.381.961.652
-37,17 %
2008
37.810.311.976
8.430.638.702
28,69 %
Rata-rata
36.402.488.716
868684916,5
7,1 %
Sumber : Data Diolah Dari perkembangan omset penjualan pada PT. ANINDO PUTERA PERKASA periode tahun 2004 -2008 tersebut dapat terlihat bahwa terjadi perkembangan yang paling signifikan pada tahun 2005 – 2006 yaitu sebesar 38,65 % dimana lebih besar dibanding tahun-tahun yang lainnya namun ketika di tahun 2004 - 2005 perkembangannya hanya -1,77 % , hal ini dikarenakan menurunnya penjualan dan berkurangnya pelanggan pada periode tersebut sehingga menyebabkan terjadinya penurunan omset pada PT. ANINDO PUTERA PERKASA.
60
Kenaikan harga jual yang cukup signifikan pada periode 2004 – 2005 tersebut juga mempengaruhi perkembangan omset yang terjadi saat itu.
Berikut ini adalah tabel perkembangan harga jual MDF per m3 pada PT. ANINDO PUTERA PERKASA periode tahun 2004 – 2008 yaitu sebagai berikut : Tabel 4.5 Perkembangan Harga Jual Produk Mdf Tahun
Harga Jual
Perkembangan
(Dalam Rupiah)
Prosentase Perkembangan
2004
2.350.000
-
-
2005
2.690.000
340.000
14,46 %
2006
2.980.000
290.000
10,78 %
2007
2.980.000
0
0
2008
2.980.000
0
0
RATA – RATA
2.796.000
157.500
6,31 %
Sumber : Data Diolah Dari perkembangan harga jual MDF per m3 pada PT.ANINDO PUTERA PERKASA periode tahun 2004 – 2008 tersebut dapat terlihat bahwa adanya kenaikan yang cukup signifikan dari tahun 2004 ke tahun 2005 yaitu sebesar 14,46 % namun dari tahun 2006 – 2008 harga jual tetap karena tidak adanya kenaikan harga namun ketika harga jual naik memang jumlah pelanggan mengalami penurunan pada setiap tahunnya tapi tidak penjualan yang masih naik turun pada periode 2004 – 2008 tersebut.
61
Berikut ini adalah hasil proyeksi omset penjualan pada PT. ANINDO PUTERA PERKASA di masa lima tahun yang akan datang periode 2010 – 2014 dengan menggunakan metode time series (lihat lampiran) yaitu sebagai berikut : Tabel 4.6 Hasil Proyeksi Omset Penjualan pada PT. ANINDO PUTERA PERKASA di masa lima tahun yang akan datang periode 2010-2014 Tahun
Hasil Proyeksi (Dalam Rupiah)
2010
37.922.149.010
2011
38.530.013.128
2012
39.137.877.246
2013
39.745.741.364
2014
40.353.605.482
Sumber : Data Diolah Berikut ini adalah proyeksi jumlah penjualan kubikasi MDF pada PT. ANINDO PUTERA PERKASA menurut perusahaan di masa lima tahun yang akan datang periode tahun 2010 – 2014 adalah sebagai berikut :
Tabel 4.7 Proyeksi Jumlah Kubikasi Penjualan Produk MDF periode 2010-2014 Tahun
Hasil Proyeksi
Dalam Jumlah Rupiah
2010
10.800 m3
Rp. 32.184.000.000
2011
11.400 m3
Rp. 33.972.000.000
2012
12.000 m3
Rp. 35.760.000.000
62
2013
12.600 m3
Rp. 37.548.000.000
2014
14.000 m3
Rp. 41.720.000.000
Sumber : Data Diolah Pada tahun 2010 penjualan diproyeksikan mengalami penurunan yang disebabkan oleh keadaan dan situasi politik yang belum stabil yang secara langsung maupun tidak langsung mempengaruhi keadaan ekonomi serta dampak krisis global yang melanda sejak tahun 2008. Pada tahun 2011 penjualan diproyeksikan mengalami sedikit peningkatan karena keadaan ekonomi yang sudah mulai pulih, nilai mata uang rupiah menguat dan begitu pula dengan stabilitas politik Negara Indonesia. Kemudian pada tahun 2012 penjualan pada PT. ANINDO PUTERA PERKASA diproyeksikan mengalami peningkatan sebesar 12.000 m3 disebabkan oleh produksi kayu
solid yang semakin sulit dan adanya pelarangan tebang sehingga proses penanaman kembali membutuhkan waktu yang lama yang menimbulkan tingginya permintaan yang disebabkan oleh booming properti yang sudah mulai terjadi. Pada tahun 2013 diproyeksikan penjualan pada PT. ANINDO PUTERA PERKASA mengalami peningkatan dikarenakan produk MDF sudah menjadi alternatif pilihan utama akibat dari sulitnya memperoleh produk kayu solid yang dimana kebutuhan pasar semakin meningkat sehingga produk MDF menjadi pilihan yang efisien dan efektif bagi perusahaan. Pada tahun 2014 diproyeksikan penjualan pada PT. ANINDO PUTERA PERKASA mengalami peningkatan yang cukup signifikan dibanding tahun-tahun yang sebelumnya. Hal ini disebabkan oleh perkembangan zaman yang semakin maju yang dimana pembangunan properti semakin meningkat sehingga kebutuhan akan produk MDF juga menjadi tinggi.
63
4.2.2 Analisis Aspek Operasi 4.2.2.1 Analisis Proses Sewa Alat Angkut Pada PT. ANINDO PUTERA PERKASA Pelanggan atau konsumen memesan barang kepada perusahaan kemudian perusahaan mengecek persediaan barang ke gudang apabila persediaan di gudang tidak mencukupi atau sedang kosong maka perusahaan melakukan pemesanan ke produsen yaitu PT. SUMALINDO Tbk. Kemudian setelah itu perusahaan menelepon ke agen penyewaan alat angkut truk melakukan konfirmasi atas penyewaan tersebut dengan memberikan jadwal pengiriman, memberitahukan jumlah kapasitas muatannya, memilih jenis alat angkut yang akan disewanya seperti truk kecil, truk tronton atau truk trailer dan memberitahukan tujuan pengiriman barang tersebut. Kemudian perusahaan akan mengkonfirmasikan pengiriman barang tersebut kepada si pelanggan. Kemudian pihak pelanggan akan melakukan transaksi pembayaran ke perusahaan sehingga perusahaan juga dapat melakukan transaksi pembayaran ke agen penyewaan alat angkut sebelum melakukan pengiriman barang tersebut. Konsumen atau Pelanggan
PT. ANINDO
PT. SUMALINDO Tbk.
PUTERA PERKASA
PT. ANINDO PUTERA PERKASA
Agen Penyewaan Alat Angkut
Gambar 4.1 Proses Sewa Alat Angkut Pada PT. ANINDO PUTERA PERKASA Sumber : PT. ANINDO PUTERA PERKASA
64
4.2.2.2 Analisis Proses Pengiriman Barang PT. ANINDO PUTERA PERKASA Dengan Alat Angkut Milik Sendiri Pelanggan atau konsumen memesan barang kepada perusahaan kemudian perusahaan mengecek persediaan barang ke gudang apabila persediaan di gudang tidak mencukupi atau sedang kosong maka perusahaan melakukan pemesanan ke produsen yaitu PT. SUMALINDO Tbk. Kemudian perusahaan mengecek dan mengatur jadwal pengiriman, menggunakan alat angkut apa yang akan digunakan untuk mengirim barang ke tujuan dengan jumlah kapasitas tersebut. Kemudian setelah itu bagian administrasi perusahaan membuat memo yang akan ditandatangani oleh manajer operasional agar dapat segera melakukan transaksi dengan pelanggan tersebut sehingga pengiriman barang bisa segera dilaksanakan. 1. Keterangan kebutuhan akan supir dan kenek pada masing-masing alat angkut apabila PT. ANINDO PUTERA PERKASA mempunyai alat angkut sendiri yaitu sebagai berikut : -
Untuk Truk kecil membutuhkan satu orang supir dan satu orang kenek.
-
Untuk Truk Tronton membutuhkan satu orang supir dan satu orang kenek.
-
Untuk Truk Trailer membutuhkan 1 orang supir dan dua orang kenek.
2. Keterangan gaji per bulan kepada kenek dan supir yang akan diberikan oleh PT. ANINDO PUTERA PERKASA adalah sebagai berikut : -
Untuk alat angkut truk kecil
= a) Supir = Rp. 1.100.000 b) Kenek = Rp.
900.000
65
-
Untuk alat angkut truk tronton = a) Supir = Rp. 1.300.000 b) Kenek = Rp.
-
Untuk alat angkut truk trailer
960.000
= a) Supir = Rp. 1.500.000 b) Kenek = @ Rp. 960.000 x 2 = Rp. 1.920.000
3. Keterangan biaya perawatan yang akan dikeluarkan oleh PT. ANINDO PUTERA PERKASA pada setiap bulannya untuk masing-masing alat angkutnya yaitu sebagai beikut : -
Untuk Truk Trailer
= Rp. 2.500.000
-
Untuk Truk Tronton
= Rp. 1.400.000
-
Untuk Truk Kecil
= Rp.
900.000
4. Keterangan kebutuhan bahan bakar minyak solar pada setiap kendaraan yang akan dibeli oleh PT. ANINDO PUTERA PERKASA yaitu : -
Alat angkut trailer
= 4 km : 1 liter solar
-
Alat angkut tronton
= 6 km : 1 liter solar
-
Alat angkut truk kecil
= 7 km : 1 liter solar
5. Keterangan jarak perjalanan tempuh pada pengiriman barang PT. ANINDO PUTERA PERKASA adalah : -
Dari pelabuhan ke gudang
= -/+ 15 km
-
Dari gudang ke Bogor
= -/+ 60 km
-
Dari gudang ke Bekasi
= -/+ 40 km
-
Dari gudang ke Tangerang
= -/+ 25 km
66
-
Dari gudang ke DKI Jakarta
= -/+ 20 km
Berikut ini adalah proyeksi biaya bahan bakar minyak solar per bulan pada PT. ANINDO PUTERA PERKASA : -
Truk Trailer
:
120 km rute ke Bogor PP x 20 hari = 2400 km : 4 = 600 x 4500 = Rp. 2.700.000
-
Truk Tronton
:
80 km rute ke Bekasi PP x 20 hari = 1600 km : 6 = 266,66 x 4500 = Rp. 1.200.150
-
Truk Kecil
:
100 km rute ke Tangerang PP (sehari 2x perjalanan) x 20 hari = 2000 : 7 = 285,71 x 4500 = Rp. 1.285.695
Berikut ini adalah proyeksi rincian biaya-biaya yang akan dikeluarkan oleh PT. ANINDO PUTERA PERKASA apabila menggunakan alat angkut truk kecil dengan tujuan pengiriman dari gudang ke Bekasi yang akan mengirim barang berkapasitas muatan 4 crate yaitu sebagai berikut : -
Biaya satpam
= Rp. 3.000
-
Biaya parkir
= Rp. 5.000
-
Biaya DLLAJ
= Rp. 5.000
-
Biaya Buruh
= Rp. 10.000
-
Biaya Polisi
= Rp. 5.000
-
Biaya Timbangan
= Rp. 5.000
-
Biaya aparat yang tak resmi
= Rp.
5.000
67
-
Biaya Retribusi
= Rp.
2.500
-
Biaya Solar 15 liter
= Rp. 67.500 ------------------ +
TOTAL
= Rp. 108.000
Berikut ini adalah rincian biaya-biaya yang akan dikeluarkan oleh PT. ANINDO PUTERA PERKASA apabila menggunakan alat angkut truk trailer dengan tujuan pengiriman dari gudang ke Bogor yang akan mengirim barang berkapasitas muatan 10 crate yaitu sebagai berikut : -
Biaya Tol
= Rp. 27.000
-
Biaya satpam
= Rp. 3.000
-
Biaya parkir
= Rp. 5.000
-
Biaya PJR
= Rp. 20.000
-
Biaya Buruh
= Rp. 10.000
-
Biaya aparat yang tak resmi
= Rp.
6.000
-
Biaya Retribusi
= Rp.
2.500
-
Biaya Solar 25 liter
= Rp. 112.500 ------------------ +
TOTAL
= Rp. 186.000
Berikut ini adalah rincian biaya-biaya yang akan dikeluarkan oleh PT. ANINDO PUTERA PERKASA apabila menggunakan alat angkut truk trailer dengan tujuan pengiriman dari pelabuhan ke gudang yang akan mengirim barang berkapasitas muatan 20 crate yaitu sebagai berikut : -
Biaya Tol
= Rp. 37.000
68
-
Biaya satpam
= Rp. 3.000
-
Biaya parkir
= Rp. 5.000
-
Biaya PJR
= Rp. 20.000
-
Biaya DLLAJ
= Rp. 10.000
-
Biaya Buruh
= Rp. 10.000
-
Biaya aparat yang tak resmi
= Rp.
3.000
-
Biaya Retribusi
= Rp.
2.500
-
Biaya Solar 10 liter
= Rp. 45.000 ------------------ +
TOTAL
= Rp. 135.500
4.2.3 Analisis Aspek Keuangan Berikut ini adalah daftar harga tronton, truk kecil dan tronton yang rencananya akan dibeli oleh PT. ANINDO PUTERA PERKASA : 1.
Harga Truk Kecil Engkel : -
2.
Harga Truk Tronton : -
3.
Merk Isuzu NKR 71 6 ban tahun 2009 harga Rp. 260.500.000
Merk Mitsubishi Fuso FN 517 HL tahun 2009 harga Rp. 595.000.000
Harga Truk Trailer : -
Merk Hino SG 260 J tahun 2009 harga Rp. 720.000.000
Sumber Pendanaan : Pendanaan berasal dari internal perusahaan karena untuk menghindari bunga apabila melakukan pinjaman kepada bank , hal tersebut juga yang menyebabkan PT.
69
ANINDO PUTERA PERKASA tetap bertahan menyewa alat angkut pengiriman sejak tahun 1998 karena harus mengumpulkan dana dari profit perusahaan.
Cash flow (proyeksi arus kas) a.
Proyeksi pendapatan berdasarkan inflasi per tahun : 1.
Pesimis
Asumsi : stabilitas ekonomi yang belum tercapai akibat krisis ekonomi global dan keadaan politik yang masih belum pasti menyebabkan penjualan akan mdf menurun yang dimulai pada tahun 2011 turun 3% lalu pada tahun berikutnya 5% pada tiap tahunnya tetapi kenaikan harga jual sebesar 2% pada tiap tahunnya juga mungkin mempengaruhi penurunan tersebut. Tabel 4.8 Proyeksi Pendapatan Pesimis Berdasarkan Inflasi Per Tahun Periode 2010-2014 Tahun
Total Unit
Bulan
Harga Jual
Pendapatan
Per m3
Penjualan ( 1 bulan ) 2010
900 m3
12
2.980.000
32.184.000.000
2011
873 m3
12
3.039.600
31.824.849.600
2012
829 m3
12
3.100.392
30.855.721.262
2013
787 m3
12
3.162.400
29.899.100.544
2014
784 m3
12
3.225.648
30.365.476.116
Sumber : Data Diolah
2.
Moderat
70
Asumsi : Dengan adanya dukungan dari pihak pemasaran diharapkan penjualan dapat naik
per tahunnya walaupun harga jualnya diperkirakan
akan naik sebesar 2% pada setiap tahunnya. Sulitnya mendapatkan dan proses produksi kembali kayu solid
juga membuat PT. ANINDO PUTERA
PERKASA merasa yakin bahwa di tahun mendatang produk MDF akan menjadi
alternatif
pilihan
yang
efisien
bagi
para
konsumen
dan
pelanggannya.
Tabel 4.9 Proyeksi Pendapatan Moderat Berdasarkan Inflasi Per Tahun Periode 2010-2014 Tahun
Total Unit
Bulan
Harga Jual
Pendapatan
Per m3
Penjualan ( 1 bulan ) 2010
900 m3
12
2.980.000
32.184.000.000
2011
950 m3
12
3.039.600
34.651.440.000
2012
1000 m3
12
3.100.392
37.204.704.000
2013
1050 m3
12
3.162.400
39.846.240.000
2014
1167 m3
12
3.225.648
45.171.974.592
Sumber : Data Diolah
3.
Optimis
Asumsi : Dengan keunggulan harga dan sudah stabilnya keadaan ekonomi di Negara Indonesia serta meningkatnya kebutuhan pasar akan produk mdf
71
maka diharapkan penjualan akan mencapai penjualan yang maksimum dengan kenaikan 5% pada tahun 2010 sampai 2012 kemudian pada tahun 2013 diperkirakan akan terjadi booming properti dimana pastinya kebutuhan akan produk MDF akan semakin meningkat maka perusahaan optimis kenaikan penjualan bisa mencapai 10% pada tahun 2013 sampai 2014 walaupun harga jualnya naik sebesar 2% pada tiap tahunnya.
Tabel 4.10 Proyeksi Pendapatan Moderat Berdasarkan Inflasi Per Tahun Periode 2010-2014 Tahun
Total Penjualan
Bulan
Harga Jual
Pendapatan
Per m3
( 1 bulan ) 2010
900 m3
12
2.980.000
33.793.200.000
2011
945 m3
12
3.039.600
35.473.920.000
2012
1.042 m3
12
3.100.392
37.261.920.000
2013
1.146 m3
12
3.162.400
40.980.960.000
2014
1.261 m3
12
3.225.648
45.093.360.000
Sumber : Data Diolah
b.
Proyeksi Biaya Operasional Truk Kecil berdasarkan inflasi per tahun : Tahun 2010
Biaya - biaya
Bulan
Per Tahun
72
Tenaga Kerja : - Supir
Rp. 1.100.000
- Kenek
Rp.
Bahan Bakar
Rp. 1.285.695
Biaya Perawatan
Rp.
900.000
900.000
Biaya Administrasi @40.500 x 2 x 20
Rp. 1.620.000
Total Biaya
Rp. 5.805.695
12
Rp. 69.668.340
Tabel 4.11 Proyeksi Biaya Operasional Truk Kecil Berdasarkan Inflasi Per Tahun Tahun 2010 2011 2012 2013 2014
Biaya Rp. 69.668.340 Rp. 69.668.340 Rp. 75.590.148,9 Rp. 82.015.311,56 Rp. 88.986.613,04
Inflasi 8,5% 8,5% 8,5% 8,5% 8,5%
Kenaikan Rp. 0 Rp. 5.921.808,9 Rp. 6.425.162,65 Rp. 6.971.301,48 Rp. 7.563.862,10
Total Biaya Rp. 69.668.340 Rp. 75.590.148,9 Rp. 82.015.311,56 Rp. 88.986.613,04 Rp. 96.550.475,15
Sumber : Data Diolah
Asumsi : Biaya akan naik dipengaruhi oleh inflasi (inflasi menggunakan rata-rata inflasi dari tahun 2003-2008 sebesar 8.5%).
c.
Proyeksi Biaya Operasional Truk Tronton berdasarkan inflasi per tahun : Tahun 2010
73
Biaya - biaya
Bulan
Per Tahun
12
Rp. 71.551.800
Tenaga Kerja : - Supir
Rp. 1.300.000
- Kenek
Rp.
Bahan Bakar
Rp. 1.200.150
Biaya Perawatan
Rp. 1.400.000
960.000
Biaya Administrasi @73.500 x 15
Rp. 1.102.500
Total Biaya
Rp. 5.962.650
Tabel 4.12 Proyeksi Biaya Operasional Truk Tronton Berdasarkan Inflasi Per Tahun Tahun 2010 2011 2012 2013 2014
Biaya Rp. 71.551.800 Rp. 71.551.800 Rp. 77.633.703 Rp. 84.232.567,76 Rp. 91.392.336,01
Inflasi 8,5% 8,5% 8,5% 8,5% 8,5%
Kenaikan Rp. 0 Rp. 6.081.903 Rp. 6.598.864,75 Rp. 7.159.768,25 Rp. 7.768.348,56
Total Biaya Rp.71.551.800 Rp. 77.633.703 Rp. 84.232.567,76 Rp. 91.392.336,01 Rp. 99.160.684,58
Sumber : Data Diolah Asumsi : Biaya akan naik dipengaruhi oleh inflasi (inflasi menggunakan rata-rata inflasi dari tahun 2003-2008 sebesar 8.5%).
d.
Proyeksi Biaya Operasional Truk Tailer Berdasarkan Inflasi Per Tahun : Tahun 2010
74
Biaya - biaya
Bulan
Per Tahun
12
Rp. 114.240.000
Tenaga Kerja : - Supir
Rp. 1.500.000
- Kenek @960.000 X 2
Rp. 1.920.000
Bahan Bakar
Rp. 2.700.000
Biaya Perawatan
Rp. 2.500.000
Biaya Administrasi @ 90.000 x 10
Rp.
Total Biaya
Rp. 9.520.000
900.000
Tabel 4.13 Proyeksi Biaya Operasional Truk Trailer Berdasarkan Inflasi Per Tahun Tahun 2010 2011 2012 2013 2014
Biaya Rp.114.240.000 Rp.114.240.000 Rp.123.950.400 Rp.134.486.184 Rp. 145.917.509,6
Inflasi 8,5% 8,5% 8,5% 8,5% 8,5%
Kenaikan Rp.0 Rp. 9.710.400 Rp.10.535.784 Rp.11.431.325,64 Rp.12.402.988,32
Total Biaya Rp. 114.240.000 Rp.123.950.400 Rp.134.486.184 Rp.145.917.509,6 Rp. 158.320.498
Sumber : Data Diolah Asumsi : Biaya akan naik dipengaruhi oleh inflasi (inflasi menggunakan rata-rata inflasi dari tahun 2003-2008 sebesar 8.5%).
75
Berikut ini adalah biaya-biaya penyusutan alat angkut truk yang akan dibeli oleh PT.ANINDO PUTERA PERKASA yaitu sebagai berikut : -
Biaya Penyusutan Truk Kecil Engkel
= 260.500.000 – 130.250.000 5 tahun = 130.250.000 5
Nilai Sisa
-
Biaya Penyusutan Truk Tronton
= Rp. 26.050.500 = 595.000.000 – 297.500.000 5 tahun = 297.500.000 5
Nilai Sisa
-
Biaya Penyusutan Truk Trailer
= Rp. 59.500.000
= 720.000.000 – 360.000.000 5 tahun = 360.000.000 5
Nilai Sisa
= Rp. 72.000.000
Berikut ini adalah Tabel Penyusutan Alat Angkut Truk pada PT. ANINDO PUTERA PERKASA : Tabel 4.14 Penyusutan Alat Angkut Truk pada PT. ANINDO PUTERA PERKASA
Jenis Alat Angkut Truk Kecil
Tahun 2010 2011 2012 2013 2014 26.050.500 26.050.500 26.050.500 26.050.500 26.050.500
76
Engkel Truk Tronton Truk Trailer Total Penyusutan
59.500.000 72.000.000
59.500.000 72.000.000
157.550.500
157.550.500
59.500.000 72.000.000
59.500.000 72.000.000
59.500.000 72.000.000
157.550.500 157.550.500 157.550.500
Sumber : Data Diolah Asumsi : Pada tiap alat angkut truk yang akan dibeli nanti oleh PT. ANINDO PUTERA PERKASA masing-masing akan berumur 5 tahun masa layak pakainya. Perusahaan lebih memilih untuk membeli alat angkut yang baru dari pada yang bekas pakai karena alat angkut bekas pakai akan sulit untuk dihitung nilai penyusutannya akibat tidak diketahuinya sejarah pemakaian sebelumnya.
4.3 Analisis Perbandingan Efisiensi Biaya Alternatif Sewa Alat Angkut dan Alternatif Beli Alat Angkut Baru pada PT. ANINDO PUTERA PERKASA 1. Skenario Pesimis Asumsi skenario pesimis untuk semua biaya alat angkut adalah : biaya turun 3% pada tahun 2011 kemudian sebesar 5% pada tiap tahun berikutnya. Hal ini disebabkan oleh stabilitas ekonomi yang belum tercapai dan dampak krisis global yang masih terasa hingga lima tahun ke depan. Akibatnya penjualan perusahaan turun, penurunan penjualan ini berdampak pada penurunan biaya angkut.
Tabel 4.15 Analisis Alternatif Beli Alat Angkut Truk Kecil Baru Skenario Pesimis Periode 2010
Biaya Rp. 69.668.340
Present Value 0.862068966
PV Biaya Rp. 60.058.913,79
77
2011 2012 2013 2014 TOTAL
Rp. Rp. Rp. Rp.
67.578.289,8 64.199.375,3 60.989.406,5 57.939.936,2
0.743162901 0.640657674 0.552291098 0.476113015
Rp. 50.221.677,91 Rp. 41.129.822,43 Rp. 33.683.906,3 Rp. 27.585.957,75 Rp. 212.680.278,2
Sumber : Data Diolah Tabel 4.16 Analisis Alternatif Sewa Alat Angkut Truk Kecil Skenario Pesimis Periode 2010 2011 2012 2013 2014 TOTAL
Biaya Rp. 257.212.800 Rp. 249.496.416 Rp. 237.021.595 Rp.225.170.515 Rp. 213.911.990
Present Value 0.862068966 0.743162901 0.640657674 0.552291098 0.476113015
PV Biaya Rp. 221.735.172,4 Rp. 185.416.480,4 Rp.151.849.703,8 Rp. 124.359.671,2 Rp. 101.846.282,4 Rp. 785.207.310,2
Sumber : Data Diolah Sesuai dengan Tabel 4.15 dan 4.16 tampak bahwa alternatif beli alat angkut baru truk kecil lebih efisien biayanya dibanding dengan alternatif sewa alat angkut. Tabel 4.17 Analisis Alternatif Beli Alat Angkut Truk Tronton Baru Skenario Pesimis Periode 2010 2011 2012 2013 2014 TOTAL
Biaya Rp. 71.551.800 Rp. 69.405.246 Rp.65.934.983,7 Rp. 62.638.234,5 Rp. 59.506.322,8
Sumber : Data Diolah
Present Value 0.862068966 0.743162901 0.640657674 0.552291098 0.476113015
PV Biaya Rp. 61.682.586,21 Rp. 51.579.403,98 Rp. 42.241.753,26 Rp. 34.594.539,31 Rp. 28.331.734,78 Rp. 218.430.017,5
78
Tabel 4.18 Analisis Alternatif Sewa Alat Angkut Truk Tronton Skenario Pesimis Periode 2010 2011 2012 2013 2014 TOTAL
Biaya Rp. Rp. Rp. Rp. Rp.
144.682.200 140.341.734 133.324.647 126.658.415 120.325.494
Present Value 0.862068966 0.743162901 0.640657674 0.552291098 0.476113015
PV Biaya Rp.124.726.034,5 Rp.104.296.770,2 Rp. 85.415.458,36 Rp. 69.952.315,04 Rp. 57.288.533,87 Rp. 441.679.112
Sumber : Data Diolah Sesuai dengan Tabel 4.17 dan Tabel 4.18 terlihat bahwa alternatif beli alat angkut baru truk tronton akan jauh lebih menghemat biaya pengangkutan PT. ANINDO PUTERA PERKASA dibandingkan dengan alternatif sewa alat angkut.
Tabel 4.19 Analisis Alternatif Beli Alat Angkut Truk Trailer Baru Skenario Pesimis Periode 2010 2011 2012 2013 2014 TOTAL
Biaya Rp. 114.240.000 Rp. 110.812.800 Rp. 105.272.160 Rp. 100.008.552 Rp. 95.008.124,4
Present Value 0.862068966 0.743162901 0.640657674 0.552291098 0.476113015
PV Biaya Rp. 98.482.758,62 Rp. 82.351.961,95 Rp. 67.443.417,11 Rp. 55.233.832,98 Rp. 45.234.604,6 Rp. 348.746.575
Sumber : Data Diolah Tabel 4.20 Analisis Alternatif Sewa Alat Angkut Truk Trailer Skenario Pesimis Periode 2010 2011
Biaya Rp. 171.475.200 Rp. 166.330.944
Present Value 0.862068966 0.743162901
PV Biaya Rp. 147.823.448,3 Rp. 123.610.986,9
79
2012 2013 2014 TOTAL
Rp. 158.014.397 Rp. 150.113.677 Rp. 142.607.993
0.640657674 0.552291098 0.476113015
Rp. 101233.135,8 Rp. 82.906.447,46 Rp. 67.897.521,62 Rp. 523.471.540,1
Sumber : Data Diolah
Dari Tabel 4.19 dan 4.20 terlihat jelas bahwa alternatif sewa alat angkut truk trailer tidak mengefisiensikan biaya pengangkutan PT. ANINDO PUTERA PERKASA karena akan jauh lebih hemat apabila memilih alternatif beli alat angkut baru dibandingkan dengan alternatif sewa alat angkut.
2. Skenario Moderat Asumsi skenario moderat untuk semua alternatif alat angkut adalah : Biaya mengalami kenaikan sebesar 8,5 % karena faktor inflasi dan kebutuhan akan produk MDF yang semakin meningkat di tiap tahunnya.
Tabel 4.21 Analisis Alternatif Beli Alat Angkut Truk Kecil Baru Skenario Moderat Periode 2010 2011 2012 2013 2014 TOTAL
Biaya Rp. 69.668.340 Rp. 75.590.149 Rp. 82.015.312 Rp. 88.986.613 Rp. 96.550.475
Sumber : Data Diolah
Present Value 0.862068966 0.743162901 0.640657674 0.552291098 0.476113015
PV Biaya Rp. 60.058.914 Rp. 56.175.794 Rp. 52.543.739 Rp. 49.146.514 Rp. 45.968.938 Rp. 263.893.899
80
Tabel 4.22 Analisis Alternatif Sewa Alat Angkut Truk Kecil Skenario Moderat Periode 2010 2011 2012 2013 2014 TOTAL
Biaya Rp. 257.212.800 Rp. 279.075.888 Rp. 302.797.338 Rp. 328.535.112 Rp. 356.460.597
Present Value 0.862068966 0.743162901 0.640657674 0.552291098 0.476113015
PV Biaya Rp. 221.735.172 Rp. 207.398.847 Rp. 193.989.438 Rp. 181.447.018 Rp. 169.715.530 Rp. 974.286.005
Sumber : Data Diolah Sesuai dengan Tabel 4.21 dan Tabel 4.22 nampak jelas sekali bahwa alternatif beli alat angkut truk kecil baru skenario moderat akan sangat jauh mengefisiensikan biaya pengangkutan PT. ANINDO PUTERA PERKASA dibanding dengan alternatif sewa alat angkut yang seperti selama ini dilakukan oleh perusahaaan.
Tabel 4.23 Analisis Alternatif Beli Alat Angkut Truk Tronton Baru Skenario Moderat Periode 2010 2011 2012 2013 2014 TOTAL
Biaya Rp. 71.551.800 Rp. 77.633.703 Rp. 84.232.568 Rp. 91.392.336 Rp. 99.160.685
Present Value 0.862068966 0.743162901 0.640657674 0.552291098 0.476113015
PV Biaya Rp. 61.682.586 Rp. 57.694.488 Rp. 53.964.241 Rp. 50.475.174 Rp. 47.211.693 Rp. 271.028.181
Sumber : Data Diolah Tabel 4.24 Analisis Alternatif Sewa Alat Angkut Truk Tronton Skenario Moderat Periode 2010
Biaya Rp. 144.682.200
Present Value 0.862068966
PV Biaya Rp. 124.726.034
81
2011 2012 2013 2014 TOTAL
Rp. Rp. Rp. Rp.
156.980.187 170.323.503 184.801.001 200.509.086
0.743162901 0.640657674 0.552291098 0.476113015
Rp. 116.661.851 Rp. 109.119.059 Rp. 102.063.948 Rp. 95.464.985 Rp. 548.035.878
Sumber : Data Diolah
Dari Tabel 4.23 dan Tabel 4.24 bisa langsung disimpulkan bahwa alternatif sewa alat angkut truk tronton yang paling tidak efisien karena jumlah totalnya lebih dari 50% besarnya dibandingkan dengan alternatif beli alat angkut truk trailer baru.
Tabel 4.25 Analisis Alternatif Beli Alat Angkut Truk Trailer Baru Skenario Moderat Periode 2010 2011 2012 2013 2014 TOTAL
Biaya 114.240.000 123.950.400 134.486.184 Rp. 145.917.510 Rp. 158.320.498
Present Value 0.862068966 0.743162901 0.640657674 0.552291098 0.476113015
PV Biaya Rp. 98.482.759 Rp. 92.115.339 Rp. 86.159.606 Rp. 80.588.942 Rp. 75.378.450 Rp. 432.725.095
Sumber : Data Diolah Tabel 4.26 Analisis Alternatif Sewa Alat Angkut Truk Trailer Skenario Moderat Periode 2010 2011 2012 2013 2014 TOTAL
Biaya Rp. 171.475.200 Rp. 186.050.592 Rp. 20.186.4892 Rp. 219.023.408 Rp. 237.640.398
Present Value 0.862068966 0.743162901 0.640657674 0.552291098 0.476113015
PV Biaya Rp. 147.823.448 Rp. 138.265.898 Rp. 129.326.292 Rp. 120.964.679 Rp. 113.143.686 Rp. 649.524.003
82
Sumber : Data Diolah Sesuai Tabel 4.25 dan Tabel 4.26 nampak bahwa alternatif sewa alat angkut truk trailer tidak efisien.
3. Skenario Optimis Asumsi skenario optimis untuk semua alternatif alat angkut adalah : Biaya penjualan akan mengalami kenaikan sebesar 5% pada tiap tahunnya di periode lima tahun mendatang sehingga biaya efisiensi juga akan mengalami kenaikan karena faktor tersebut. Tabel 4.27 Analisis Alternatif Beli Alat Angkut Truk Kecil Baru Skenario Optimis Periode 2010 2011 2012 2013 2014 TOTAL
Biaya Rp. Rp. Rp. Rp. Rp.
Present Value 0.862068966 0.743162901 0.640657674 0.552291098 0.476113015
69.668.340 73.151.757 76.809.345 80.649.812 84.682.303
PV Biaya Rp. 60.058.913,79 Rp. 54.363.671,97 Rp. 49.208.496,18 Rp. 44.542.173,26 Rp. 40.318.346,49 Rp. 248.491.601,7
Sumber : Data Diolah Tabel 4.28 Analisis Alternatif Sewa Alat Angkut Truk Kecil Skenario Optimis Periode 2010 2011 2012 2013 2014 TOTAL
Biaya Rp. Rp. Rp. Rp. Rp.
Sumber : Data Diolah
257.212.800 270.073.440 283.577.112 297.755.968 312.643.766
Present Value 0.862068966 0.743162901 0.640657674 0.552291098 0.476113015
PV Biaya Rp. 221.735.172,4 Rp. 200.708.561,2 Rp. 181.675.852,8 Rp. 164.447.970,2 Rp. 148.853.766,2 Rp. 917.421.322,9
83
Dari kedua tersebut yaitu Tabel 4.27 dan Tabel 4.28 dapat terlihat jelas bahwa alternatif beli alat angkut truk kecil baru akan sangat mengefisiensikan biaya pengangkutan pada PT. ANINDO PUTERA PERKASA.
Tabel 4.29 Analisis Alternatif Beli Alat Angkut Truk Tronton Baru Skenario Optimis Periode 2010 2011 2012 2013 2014 TOTAL
Biaya Rp. Rp. Rp. Rp. Rp.
71.551.800 75.129.390 78.885.860 82.830.152 86.971.660
Present Value 0.862068966 0.743162901 0.640657674 0.552291098 0.476113015
PV Biaya Rp. 61.682.586,21 Rp. 55.833.375,45 Rp. 50.538.831,22 Rp. 45.746.355,85 Rp. 41.408.339,35 Rp. 255.209.488,1
Sumber : Data Diolah Tabel 4.30 Analisis Alternatif Sewa Alat Angkut Truk Tronton Skenario Optimis Periode 2010 2011 2012 2013 2014 TOTAL
Biaya Rp. Rp. Rp. Rp. Rp.
144.682.200 151.916.310 159.512.126 167.487.732 175.862.118
Present Value 0.862068966 0.743162901 0.640657674 0.552291098 0.476113015
PV Biaya Rp. 124.726.034,5 Rp. 112.898.565,7 Rp. 102.192.667,2 Rp. 92.501.983,26 Rp. 83.730.243,47 Rp. 516.049.494,1
Sumber : Data Diolah Sesuai Tabel 4.29 dan Tabel 4.30 dapat disimpulkan bahwa alternatif beli alat angkut truk tronton baru yang mampu mengefisiensikan biaya pengangkutan dibandingkan alternatif sewa alat angkut jauh lebih besar jumlah biayanya.
84
Tabel 4.31 Analisis Alternatif Beli Alat Angkut Truk Trailer Baru Skenario Optimis Periode 2010 2011 2012 2013 2014 TOTAL
Biaya Rp. Rp. Rp. Rp. Rp.
Present Value 0.862068966 0.743162901 0.640657674 0.552291098 0.476113015
114.240.000 119.952.000 125.949.600 132.247.080 138.859.434
PV Biaya Rp. 98.482.758,62 Rp. 89.143.876,34 Rp. 80.690.577,72 Rp. 73.038.885 Rp. 66.112.783,84 Rp. 407.468.881,5
Sumber : Data Diolah
Tabel 4.32 Analisis Alternatif Sewa Alat Angkut Truk Trailer Skenario Optimis Periode 2010 2011 2012 2013 2014 TOTAL
Biaya Rp. 171.475.200 Rp. 180.048.960 Rp. 189.051.408 Rp. 198.503.978 Rp. 208.429.177
Present Value 0.862068966 0.743162901 0.640657674 0.552291098 0.476113015
PV Biaya Rp. 147.823.448,3 Rp. 133.805.707,5 Rp. 121.117.235,2 Rp. 109.631.980,2 Rp. 99.235.844,11 Rp. 611.614.215,3
Sumber : Data Diolah Dari Tabel 4.31 dan 4.32 dapat dilihat bahwa alternatif sewa alat angkut truk trailer tidak dapat mengefesiensikan biaya pengangkutan pada PT. ANINDO PUTERA PERKASA karena jumlahnya cukup signifikan bedanya dibandingkan dengan alternatif beli alat angkut truk trailer baru yang jumlah biayanya lebih kecil.
85
4. Ringkasan dari Skenario Pesimis, Moderat, dan Optimis pada alternatif sewa alat angkut dan alternatif beli alat angkut baru pada tiap kendaraannya yaitu ; truk kecil, truk tronton, dan truk trailer. Tabel 4.33 Ringkasan dari Skenario Pesimis, Moderat, dan Optimis pada Alat Angkut Truk Kecil
Skenario
Alternatif Beli
Alternatif Sewa
Efisiensi Biaya
Pesimis
Rp. 212.680.278,2
Rp. 785.207.310.2
Rp. 575.527.032
Moderat
Rp. 263.893.898,9
Rp. 974.286.004.9
Rp. 710.392.106
Optimis
Rp. 471.914.664,9
Rp. 917.421.322.9
Rp. 445.506.658
Dapat dilihat bahwa dari kedua alternatif tersebut menyatakan bahwa alternatif beli alat angkut baru jauh lebih efisien dibandingkan dengan alternatif sewa alat angkut.
Tabel 4.34 Ringkasan dari Skenario Pesimis, Moderat, dan Optimis pada Alat Angkut Truk Tronton Skenario
Alternatif Beli
Alternatif Sewa
Efisiensi Biaya
Pesimis
Rp. 218.430.018
Rp. 441.679.112
Rp. 223.249.094
Moderat
Rp. 271.028.181
Rp. 548.035.878
Rp. 277.007.697
Optimis
Rp. 486.330.375
Rp. 516.049.494
Rp. 29.719.119
Dari tabel tersebut dapat disimpulkan bahwa alternatif sewa alternatif tidak efisien baik pada skenario pesimis, moderat maupun optimis dibandingkan dengan alternatif beli alat angkut baru.
86
Tabel 4.35 Ringkasan dari Skenario Pesimis, Moderat, dan Optimis pada Alat Angkut Truk Trailer Skenario
Alternatif Sewa
Alternatif Beli
Efisiensi Biaya
Pesimis
Rp. 348.746.575
Rp. 523.471.540,2
Rp. 174.724.965,2
Moderat
Rp. 432.725.095
Rp. 649.524.003,3
Rp. 216.798.908,3
Optimis
Rp. 562.409.780
Rp. 611.614.215,3
Rp. 49.204.435,3
Dapat disimpulkan bahwa alternatif beli alat angkut baru akan mengefisiensikan biaya pada PT. ANINDO PUTERA PERKASA dibandingkan dengan alternatif sewa alat angkut.