BAB IV PEMBAHASAN
IV.1 Penerapan Klasifikasi Biaya pada PT Hotmal Jaya Perkasa Dalam melakukan analisis biaya relevan, diperlukan pengklasifikasian biaya yang terjadi di dalam suatu perusahaan berdasarkan perilaku biaya terhadap perubahan tingkat kegiatan menjadi biaya tetap dan biaya variabel. Berdasarkan hasil evaluasi terdapat beberapa hal yang tidak tepat terhadap perhitungan biaya produksi, yaitu : 1. Ada biaya produksi yang diklasifikasikan sebagai biaya operasional yang lain sehingga perhitungan dan pencatatan Harga Pokok Produksi (HPP) tidak tepat. 2. Terdapat perhitungan tenaga kerja yang kurang tepat.
IV.1.1 Harga Pokok Produksi (HPP) Di dalam penelitian ini, terdapat data – data biaya produksi yang penempatannya tidak tepat, yaitu : 1. Perhitungan biaya telepon tidak dipisahkan antara biaya pemakaian telepon pabrik dan telepon kantor. 2. Perhitungan
pemeliharaan
dan
perbaikan
bangunan
pabrik
dibebankan ke dalam biaya umum dan administrasi. 3. Perhitungan biaya pembungkusan atau pengemasan hasil produksi dibebankan ke dalam biaya pemasaran dan penjualan.
55
4. Perhitungan biaya pengangkutan hasil produksi dibebankan ke dalam biaya pemasaran dan penjualan. Maka, hasil survey atas penelitian ini terdapat analisa sebagai berikut : 1. Kriteria Yang termasuk komponen biaya produksi merupakan biaya – biaya yang terjadi untuk mengolah bahan baku menjadi produk jadi yang siap untuk dijual. Contohnya adalah biaya depresiasi mesin, biaya bahan baku, biaya bahan penolong, biaya gaji karyawan yang bekerja dalam bagian – bagian, baik yang langsung maupun yang tidak langsung berhubungan dengan proses produksi. Secara garis besar biaya produksi ini dibagi menjadi : biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik. 2. Kondisi Perusahaan membebankan biaya pembungkusan hasil produksi ke dalam biaya pemasaran atau penjualan, biaya pemeliharaan dan perbaikan gedung pabrik ke dalam biaya umum dan administrasi, biaya pengangkutan hasil produksi ke dalam biaya umum dan administrasi, dan biaya telepon pabrik dan kantor tidak dipisah. 3. Sebab kelemahan Perusahaan tidak membebankan biaya pembungkusan hasil produksi ke dalam biaya produksi padahal biaya pembungkusan masih berhubungan dengan kegiatan produksi di pabrik walaupun tidak dapat dibebankan secara langsung ke produk. Perusahaan juga tidak membebankan biaya pemeliharaan dan perbaikan bangunan pabrik ke 56
dalam biaya produksi padahal biaya tersebut merupakan unsur dari biaya produksi tidak langsung karena diperlukan dalam produksi tetapi tidak dapat dibebankan secara langsung ke produk, perusahaan tidak membebankan biaya pengangkutan ke dalam biaya produksi padahal biaya tersebut juga merupakan unsur dari biaya produksi tidak langsung karena diperlukan dalam produksi tetapi tidak dapat dibebankan secara langsung ke produk dan perusahaan tidak memisahkan biaya pemakaian telepon pabrik dan kantor. 4. Akibat Pengklasifikasian biaya produksi yang belum tepat tersebut akan mempengaruhi besarnya HPP perusahaan. Dimana, biaya overhead pabrik yang dibebankan ke produk yang dipesan lebih rendah. 5. Rekomendasi Biaya – biaya produksi seperti : biaya pengemasan atau pembungkusan hasil produksi, biaya pemeliharaan dan perbaikan bangunan pabrik, dan biaya pengangkutan hasil produksi seharusnya dibebankan, dihitung, dan dicatat sebagai biaya produksi pabrik karena merupakan unsur dari biaya produksi tidak langsung karena diperlukan dalam produksi, dan dalam perhitungan biaya telepon harus dipisah antara biaya telepon pabrik dan biaya telepon kantor.
57
IV.1.2 Tenaga Kerja Langsung Dalam perhitungan tenaga kerja Di dalam perhitungan tenaga kerja karyawan, perusahaan menggunakan kebijakan UMR dan pembayaran gaji dibayarkan per bulan dengan syarat 40 jam kerja per minggu. Jam kerja karyawan pada PT Hotmal Jaya Perkasa terdiri dari 3 shift, yaitu : 1. Shift I
= Jam 07.00 – 15.00 WIB
2. Shift II = Jam 15.00 – 23.00 WIB 3. Shift III = Jam 23.00 – 07.00 WIB Jumlah jam kerja setiap shift adalah 7 jam kerja, kecuali hari sabtu yaitu 5 jam kerja. Jadi, untuk menghitung tarif tenaga kerja per hari adalah UMR/25
hari
kerja
ditambah
dengan
tarif
overtime
(jika
diperlukan).Perhitungan tarif overtime adalah 4/20 X UMR/25 hari, dimana 4/20 merupakan perhitungan kebijakan sendiri dari perusahaan, dengan kata lain perusahaan yang membuat. Biaya tenaga kerja tidak langsung juga dibebankan ke dalam biaya tenaga kerja langsung. Dengan kata lain, tidak ada pemisahan antara biaya tenaga kerja tidak langsung dengan biaya tenaga kerja langsung. Maka, hasil survey atas penelitian ini terdapat analisa sebagai berikut : 1. Kriteria Tenaga kerja langsung adalah biaya karyawan pabrik yang bekerja dan berhubungan langsung dengan proses produksi. 2. Kondisi
58
Perusahaan tidak memisahkan biaya tenaga kerja tidak langsung dan biaya tenaga kerja langsung. Perusahaan membebankan biaya gaji mandor (supervisor) pabrik ke produk yang dipesan. 3. Sebab kelemahan Biaya tenaga kerja tidak langsung dibebankan ke tenaga kerja langsung. 4. Akibat Biaya tenaga kerja langsung dihitung dan dicatat lebih tinggi dari biaya overhead pabrik karena biaya tenaga kerja tidak langsung dan beberapa biaya overhead lainnya dibebankan ke biaya tenaga kerja langsung. Sehingga, biaya overhead pabrik menjadi lebih kecil. 5. Rekomendasi Biaya tenaga kerja tidak langsung seharusnya dibebankan ke biaya overhead pabrik.
IV.2 Penggunaan Analisis Biaya Relevan pada PT Hotmal Jaya Perkasa PT Hotmal Jaya perkasa belum melakukan pemisahan biaya semivariabel menjadi biaya tetap dan biaya variabel yang terdapat dalam biaya produksi dan biaya overhead. 1. Kriteria Biaya semivariabel adalah biaya yang berubah tidak sebanding dengan perubahan volume kegiatan. Biaya semivariabel mengandung unsur biaya tetap dan unsur biaya variabel. Biaya variabel adalah biaya yang jumlah totalnya berubah sebanding dengan perubahan 59
volume kegiatan, contohnya adalah biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung. Biaya tetap adalah biaya yang jumlah totalnya tetap dalam kisar volume kegiatan tertentu, contohnya biaya tetap adalah gaji direktur produksi. 2. Kondisi Perusahaan belum melakukan pemisahan terhadap biaya – biaya semivariabel. 3. Sebab kelemahan Perusahaan belum memisahkan biaya semivariabel menjadi biaya tetap dan biaya variabel yang terdapat dalam biaya produksi yaitu gaji pekerja langsung, gaji pekerja tidak langsung, pemeliharaan bangunan pabrik, telepon, listrik, dan PAM pabrik, sedangkan dalam biaya operasional yaitu : gaji, telepon, listrik dan PAM kantor. 4. Akibat Perhitungann variabel costing menyesatkan. 5. Rekomendasi Pemisahan antara biaya tetap dan biaya variabel cukup penting karena hal tersebut akan menjadi informasi yang relevan dan diperlukan oleh perusahaan untuk membangun keunggulan bersaing jangka panjang, dan untuk dapat melakukan perhitungan laba rugi variabel costing.
Berikut ini penulis menyajikan klasifikasi biaya berdasarkan perilakunya dan penulis juga akan menyajikan pemisahan biaya semivariabel, yaitu biaya tetap dan biaya variabel. 60
TABEL 4.1 : Data Biaya PT Hotmal Jaya Perkasa Tahun 2007 Jenis Biaya 1. Biaya Produksi a. Biaya Bahan Langsung b. Biaya Gaji Pekerja Langsung c. Biaya Produksi Tidak Langsung : - Gaji pekerja tidak langsung - Pemel. Dan Perb. Bangunan pabrik - Perlengkapan pabrik - Pemel. & Perb. Mesin & Peralatan - Biaya laboratorium - Penyusutan dan amortisasi pabrik - Biaya retur produksi - Telepon, Listrik, PAM pabrik - Peralatan pabrik - Biaya pembungkus kemasan produk - Biaya pengangkutan - Biaya instalasi listrik Total 2. Biaya Umum dan Administrasi a. Gaji b. Jasa Recruitment c. Telepon, listik, PAM kantor d. Fotokopi & barang cetakan e. Alat – alat kantor f. Biaya pend. & lat. Kerja g. Biaya perizinan h. Biaya sumbangan i. Biaya promosi j. Biaya keamanan & kebersihan k. Biaya lain –lain l. Umum dan administrasi lain –lain m. Perlengkapan kantor n. Biaya penyusutan & amortisasi o. Pemeliharaan : - Pemeliharaan inventaris - Pemeliharaan kendaraan Total TOTAL BIAYA
Biaya Variabel
Biaya Tetap
Biaya Semivariabel
18,172,320,996 2,572,749,556 1,434,668,765 249,992,310 73,316,998 1,579,607,031 34,465,729 799,538,041 75,740,357 2,947,261,918
18,172,320,996
68,263,900 65,075,147 16,974,951 7,650,000 2,720,632,154
7,204,672,549 1,764,870,489
6,830,211 89,138,864 63,370,734 46,222,268 785,000 63,062,412 6,640,391 19,460,875 53,628,628 45,261,046 445,113,405 814,250 262,721,309
0
4,395,000 137,321,739 1,155,627,268
1,854,009,353
18.172.320.996
3,876,259,422
9,058,681,902
61
Dari pengklasifikasian biaya dan pemisahan biaya semivariabel di atas, penulis akan menyusun laporan laba rugi variabel costing sebelum melakukan analisis biaya relevan pada PT Hotmal Jaya Perkasa. Penyusunan laporan laba rugi variabel costing ini menggunakan klasifikasi biaya sesuai dengan perilaku biaya, yang dibedakan menjadi biaya tetap, biaya variabel, dan biaya semivariabel. Untuk dapat melakukan perhitungan laba rugi variabel costing, biaya semivariabel harus dipisahkan menjadi biaya tetap dan biaya variabel. Biaya semivariabel PT Hotmal Jaya Perkasa terdapat di dalam biaya produksi maupun di dalam biaya operasional. Di dalam biaya produksi, yang termasuk dalam biaya semivariabel adalah biaya gaji pekerja langsung, biaya gaji pekerja tidak langsung, biaya pemeliharaan bangunan pabrik, dan biaya telepon, listrik, PAM pabrik, sedangkan dalam biaya operasional, yang termasuk dalam biaya semivariabel adalah biaya gaji, biaya telepon, listrik, dan PAM kantor. Biaya – biaya tersebut dikelompokkan sebagai biaya semivariabel karena dalam biaya gaji terdapat gaji yang rutin dibayarkan tiap bulan atau gaji pokok yang menjadi biaya tetap dan uang makan, transportasi, dan lembur yang menjadi biaya variabel, dalam biaya pemeliharaan bangunan pabrik terdapat biaya rutin yang menjadi biaya tetap dan biaya yang berkolerasi dengan unit produksi yang dikelompokkan sebagai biaya variabel, sedangkan dalam biaya telepon, listrik, PAM terdapat biaya abonemen dan pemakaian minimal yang menjadi biaya tetap bagi perusahaan dan jumlah pemakaian yang berkolerasi dengan unit menjadi biaya variabel.
62
Setelah melakukan klasifikasi biaya, penulis akan memisahkan biaya semivariabel menjadi biaya tetap dan biaya variabel dengan metode analisis regresi (least square regression method). 1 -
Biaya semivariabel dalam biaya produksi (dalam Rp) Biaya gaji pekerja langsung 2,572,749,556 Biaya gaji pekerja tidak langsung 1,434,668,765 Biaya pemeliharaan bangunan pabrik 249,992,310 Biaya telepon, listrik, dan PAM pabrik 2,947,261,918 Total 7,204,672,549 2 Biaya semivariabel dalam biaya operasional (dalam Rp) - Biaya gaji 1,764,870,489 - Biaya telepon, listrik, dan PAM 89,138,864 Total 1,854,009,353 TABEL 4.2 : Pemisahan Biaya Semivariabel Gaji Pekerja Langsung Bulan
Unit Produksi (X)
Biaya Semivariabel (Y)
(X)(Y)
X2
Januari 387,765 164,924,112 63,951,798,289,680 150,361,695,225 Februari 401,158 166,732,817 66,886,203,402,086 160,927,740,964 Maret 265,584 181,649,438 48,243,184,341,792 70,534,861,056 April 483,855 172,856,773 83,637,613,899,915 234,115,661,025 Mei 436,893 274,964,916 120,130,247,045,988 190,875,493,449 Juni 582,967 276,835,559 161,385,995,323,553 339,850,523,089 Juli 358,758 183,548,986 65,849,667,119,388 128,707,302,564 Agustus 465,791 196,854,667 91,693,132,196,597 216,961,255,681 September 367,926 241,992,467 89,035,320,413,442 135,369,541,476 Oktober 303,871 297,854,638 90,509,386,703,698 92,337,584,641 November 241,875 263,875,832 63,824,966,865,000 58,503,515,625 Desember 266,674 150,659,351 40,176,931,768,574 71,115,022,276 Total 4,563,117 2,572,749,556 985,324,447,369,713 1,849,660,197,071 Dari tabel tersebut, dapat dihitung biaya variabel per unit : b = 12(985,324,500,704,713) − (4,563,117)(2,572,749,556) 12(1,849,660,197,071) − (4,563,117) 2
= 11,823,893,368,436,600 − 11,739,757,235,726,100 22,195,922,364,852 − 20,822,036,755,689 = Rp61.24 per unit.
63
Total biaya variabel Rp 279,443,219 sedangkan biaya tetap per bulan (a) berjumlah : a = 2,572,749,556 − 61.24(4,563,117) 12
= Rp191,108,861 per bulan atau, Biaya tetap per tahun berjumlah Rp 2,293,306,337.
TABEL 4.3 :
Pemisahan Biaya Semivariabel Gaji Pekerja Tidak Langsung
Bulan
Unit Produksi (X)
Biaya Semivariabel (Y)
(X)(Y)
X2
Januari 387,765 141,402,850 54,831,076,130,250 150,361,695,225 Februari 401,158 143,519,922 57,574,164,869,676 160,927,740,964 Maret 265,584 145,732,157 38,704,129,184,688 70,534,861,056 April 483,855 143,702,850 69,531,342,486,750 234,115,661,025 Mei 436,893 76,692,219 33,506,293,635,567 190,875,493,449 Juni 582,967 173,658,966 101,237,446,432,122 339,850,523,089 Juli 358,758 89,435,221 32,085,601,015,518 128,707,302,564 Agustus 465,791 95,783,257 44,614,979,061,287 216,961,255,681 September 367,926 98,763,655 36,337,716,529,530 135,369,541,476 Oktober 303,871 194,867,945 59,214,717,315,095 92,337,584,641 November 241,875 55,222,150 13,356,857,531,250 58,503,515,625 Desember 266,674 75,887,573 20,237,242,642,202 71,115,022,276 Total 4,563,117 1,434,668,765 561,231,566,833,935 1,849,660,197,071 Dari tabel tersebut, dapat dihitung biaya variabel per unit : b = 12(561,231,566,833,935) − (4,563,117)(1,434,668,765)
12(1,849,660,197,071) − (4,563,117) 2
= 6,734,778,802,007,220 − 6,546,561,430,940,500 22,195,922,364,852 − 20,822,036,755,689 = Rp137.00 per unit. Total biaya variabel berjumlah Rp625,130,564 sedangkan biaya tetap per bulan (a) berjumlah : 64
a = 1,424,749,465 − 137.00(4,563,117) 12
= Rp67,461,517 per bulan atau, Biaya tetap per tahun berjumlah Rp809,538,201.
TABEL 4.4 : Pemisahan Biaya Semivariabel Pemeliharaan dan Perb. Bangunan Pabrik Bulan
Unit Produksi (X)
Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Desember Total
387,765 401,158 265,584 483,855 436,893 582,967 358,758 465,791 367,926 303,871 241,875 266,674 4,563,117
Biaya Semivariabel (Y)
(X)(Y)
19,245,877 16,727,400 15,864,734 30,243,100 18,788,955 28,896,100 19,605,600 18,788,955 18,788,955 18,336,849 15,237,920 29,467,865 249,992,310
X2
7,462,877,494,905 150,361,695,225 6,710,330,329,200 160,927,740,964 4,213,419,514,656 70,534,861,056 14,633,275,150,500 234,115,661,025 8,208,762,916,815 190,875,493,449 16,845,472,728,700 339,850,523,089 7,033,665,844,800 128,707,302,564 8,751,726,138,405 216,961,255,681 6,912,945,057,330 135,369,541,476 5,572,036,642,479 92,337,584,641 3,685,671,900,000 58,503,515,625 7,858,313,431,010 71,115,022,276 97,888,497,148,800 1,849,660,197,071
Dari table tersebut, dapat dihitung biaya variabel per unit : b = 12(97,888,497,148,800) − (4,563,117)(249,992,310)
12(1,849,660,197,071) − (4,563,117) 2 = 1,174,661,965,785,600 − 1,140,744,159,630,270 22,195,922,364,852 − 20,822,036,755,689
= Rp 24.69 per unit. Total biaya variabel berjumlah Rp112,651,968 sedangkan biaya tetap per bulan (a) berjumlah : 65
a = 249,992,310 − 24.69(4,563,117) 12
=Rp11,445,028 per bulan atau, Biaya tetap per tahun berjumlah Rp137,340,342.
TABEL 4.5 : Pemisahan Biaya Semivariabel Telepon, Listrik, dan PAM pabrik Bulan
Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Desember Total
Unit Produksi (X)
Biaya Semivariabel (Y)
(X)(Y)
X2
387,765 293,645,760 113,865,548,126,400 150,361,695,225 401,158 190,782,153 76,533,786,933,174 160,927,740,964 265,584 250,476,887 66,522,653,557,008 70,534,861,056 483,855 228,659,452 110,638,019,147,460 234,115,661,025 436,893 286,559,737 125,195,943,177,141 190,875,493,449 582,967 289,467,794 168,750,171,464,798 339,850,523,089 358,758 288,956,341 103,665,398,984,478 128,707,302,564 465,791 198,587,932 92,500,471,434,212 216,961,255,681 367,926 194,661,945 71,621,190,776,070 135,369,541,476 303,871 285,739,661 86,827,996,527,731 92,337,584,641 241,875 247,051,747 59,755,641,305,625 58,503,515,625 266,674 192,672,509 51,380,748,665,066 71,115,022,276 4,563,117 2,947,261,918 1,127,257,570,099,160 1,849,660,197,071
Dari table tersebut, dapat dihitung biaya variabel per unit : b = 12(1,127,257,570,099,160) − (4,563,117)(2,947,261,918)
12(1,849,660,197,071) − (4,563,117) 2 = 13,527,090,841,190,000 − 13,448,700,961,478,400 22,195,922,364,852 − 20,822,036,755,689 = Rp57.06 per unit Total biaya variabel berjumlah Rp260,358,061 sedangkan biaya tetap per bulan (a) berjumlah : 66
a = 2,947,261,918 − 57.06(4,563,117) 12
= Rp260,358,061 per bulan atau Biaya tetap per tahun berjumlah Rp2,686,903,857
TABEL 4.6 : Pemisahan Biaya Semivariabel Biaya Gaji Unit Produksi (X)
Bulan
Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Desember Total
387,765 401,158 265,584 483,855 436,893 582,967 358,758 465,791 367,926 303,871 241,875 266,674 4,563,117
Biaya Semivariabel (Y)
(X)(Y)
X2
95,783,257 37,141,394,650,605 150,361,695,225 143,519,922 57,574,164,869,676 160,927,740,964 142,731,027 37,907,077,074,768 70,534,861,056 145,732,157 70,513,232,825,235 234,115,661,025 143,702,850 62,782,769,245,050 190,875,493,449 173,658,966 101,237,446,432,122 339,850,523,089 89,435,221 32,085,601,015,518 128,707,302,564 98,763,655 46,003,221,626,105 216,961,255,681 167,331,780 52,025,784,989,100 135,369,541,476 175,887,573 53,447,132,695,083 92,337,584,641 94,867,945 22,946,184,196,875 58,503,515,625 176,692,219 47,119,220,809,606 71,115,022,276 1,764,870,489 630,323,157,928,923 1,849,660,197,071
Dari table tersebut, dapat dihitung biaya variabel per unit : b = 12(620,323,157,928,923) − (4,563,117)(1,648,106,572)
12(1,849,660,197,071) − (4,563,117) 2 = 8,161,865,147,248,340 − 8,053,310,531,154,210 22,195,922,364,852 − 20,822,036,755,689 =Rp79.01 per unit. Total biaya variabel berjumlah Rp360,544,874 sedangkan biaya tetap per bulan (a) berjumlah :
67
a = 1,648,106,572 − 79.01(4,563,117) 12
= Rp117,027,135 bulan atau, Biaya tetap per tahun berjumlah Rp1,404,325,615.
TABEL 4.7 : Pemisahan Biaya Semivariabel Telepon, Listrik, dan PAM Kantor Bulan
Unit Produksi (X)
Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Desember Total
387,765 401,158 265,584 483,855 436,893 582,967 358,758 465,791 367,926 303,871 241,875 266,674 4,563,117
Biaya Semivariabel (Y)
(X)(Y)
X2
9,331,350 3,618,370,932,750 150,361,695,225 4,056,350 1,627,237,253,300 160,927,740,964 7,989,337 2,121,840,077,808 70,534,861,056 7,672,866 3,712,554,578,430 234,115,661,025 8,785,082 3,838,140,830,226 190,875,493,449 9,103,850 5,307,244,122,950 339,850,523,089 8,799,354 3,156,838,642,332 128,707,302,564 6,073,136 2,828,812,090,576 216,961,255,681 5,628,928 2,071,028,963,328 135,369,541,476 8,436,967 2,563,749,599,257 92,337,584,641 7,883,050 1,906,712,718,750 58,503,515,625 5,378,594 1,434,331,176,356 71,115,022,276 89,138,864 34,186,860,986,063 1,849,660,197,071
Dari table tersebut, dapat dihitung biaya variabel per unit : b = 12(34,186,860,986,063) − (4,563,117)(89,138,864)
12(1,849,660,197,071) − (4,563,117) 2 = 410,242,331,832,756 − 406,751,065,679,088 22,195,922,364,852 − 20,822,036,755,689 = Rp2.54 per unit. Total biaya variabel berjumlah Rp11,595,620 sedangkan biaya tetap per bulan (a) berjumlah : 68
a = 89,138,864 − 2.54(4,563,117) 12
= Rp 6,461,937 per bulan atau, Biaya tetap per tahun berjumlah Rp77,543,244
Setelah biaya semivariabel dipisahkan menjadi biaya tetap dan biaya variabel, maka dapat dihitung total biaya tetap dan biaya variabel yang sebenarnya terjadi. Berikut ini akan disajikan tabel biaya tetap dan biaya variabel setelah reklasifikasi biaya. TABEL 4.8 : Data Biaya PT Hotmal Jaya Perkasa Tahun 2007 (Setelah Reklasifikasi) Jenis Biaya 1. Biaya Produksi a. Biaya Bahan Langsung b. Biaya Gaji Pekerja Langsung c. Biaya Produksi Tidak Langsung - Gaji pekerja tidak langsung - Pemel. & Perb. bangunan pabrik - Perlengkapan pabrik - Pemel. & Perb. Mesin & Peralatan - Biaya laboratorium - Penyusutan dan amortisasi pabrik - Biaya retur produksi - Telepon, Listrik, & PAM pabrik - Peralatan pabrik - Biaya pembungkus kemasan produk - Biaya pengangkutan - Biaya instalasi listrik Total 2. Biaya Umum dan Administrasi a. Gaji b. Jasa Recruitment c. Telepon, Listrik, & PAM Kantor d. Fotokopi & barang cetakan e. Alat – alat kantor
TVC
18,172,320,996 279,443,219 625,130,564 112,651,968
260,358,061
19,449,904,808
360,544,874 11,595,620
TFC
2,293,306,337 809,538,201 137,340,342 73,316,998 1,579,607,031 34,465,729 799,538,041 75,740,357 2,686,903,857 68,263,900 65,075,147 16,974,951 7,650,000 8,647,720,891 1,404,325,615 6,830,211 77,543,244 63,370,734 46,222,268
69
f. Biaya pend. & lat. Kerja 785,000 g. Biaya perizinan 63,062,412 h. Biaya sumbangan 6,640,391 i. Biaya promosi 19,460,875 j. Biaya keamanan & kebersihan 53,628,628 k. Biaya lain –lain 62,235,997 l. Umum dan administrasi lain –lain 445,113,405 m. Perlengkapan kantor 814,250 n. Biaya penyusutan & amortisasi 262,721,309 o. Pemeliharaan : - Pemeliharaan inventaris 4,395,000 - Pemeliharaan kendaraan 137,321,739 Total 372,140,494 2,637,496,127 TOTAL BIAYA 19,822,045,302 11,285,217,018 Selanjutnya penulis akan menyusun laporan laba rugi variabel costing pada PT Hotmal Jaya Perkasa yang disajikan pada tabel berikut : TABEL 4.9 : PT Hotmal Jaya Perkasa Laporan Laba Rugi Variabel Costing Brass Plating Untuk periode yang berakhir tahun 2007 (dalam Rp)
Penjualan Biaya Produksi Variabel Persediaaan Awal Biaya Bahan Langsung Biaya Gaji Pekerja Langsung Biaya Produksi Tidak Langsung Variabel Persediaaan Akhir HPP Variabel Biaya Umum & Administrasi Variabel Jumlah Biaya Variabel CM
Biaya Tetap Biaya Gaji Pekerja Langsung Biaya Produksi Tidak Langsung Tetap Biaya Umum & Administrasi Tetap Jumlah Biaya Tetap Rugi bersih
31,346,275,425
1,727,407,579 18,172,320,996 279,443,219 998,140,593 21,177,312,387 (652,554,256) 20,524,758,131 372,140,494 (20,896,898,625) 10,449,376,800
2,293,306,337 6,354,414,554 2,637,496,127 (11,285,217,018) (835,840,218)
70
Laporan laba rugi variabel costing brass plating menunjukkan rugi bersih sebesar Rp835,840,218. Oleh karena kerugian lini produk brass plating ini diperkirakan akan berlangsung terus, maka manajemen merencanakan untuk menghentikan lini produk brass plating tersebut..
IV.3 Pengambilan Keputusan dalam Menghentikan atau Melanjutkan Lini Produk Brass Plating.
Analisis lebih lanjut sebelum mengambil keputusan menghentikan atau melanjutkan lini produk brass plating dengan menggunakan data yang diperoleh dari PT Hotmal Jaya Perkasa yaitu sebagai berikut : a. Alternatif 1 dengan kondisi biaya sebagai berikut : 1. Biaya gaji pekerja langsung, gaji pekerja tidak langsung, gaji bagian umum dan administrasi akan tetap dikeluarkan karena karyawan yang bekerja merupakan karyawan tetap. 2. Biaya perlengkapan pabrik dapat dihindarkan karena perlengkapan pabrik tidak dapat digunakan untuk memproduksi produk lainnya. 3. Biaya
perlengkapan
laboratorium
dapat
dihindarkan
karena
perlengkapan laboratorium tidak dapat digunakan untuk uji coba produk lainnya. 4. Biaya telepon, listrik, PAM pabrik dapat dihindarkan karena jumlah unit yang diproduksi berkurang. 5. Biaya promosi (misalnya biaya pembuatan brosur) dapat dihemat apabila lini produk brass plating dihentikan.
71
6. Biaya-biaya lainnya akan tetap dikeluarkan baik lini produk brass plating dihentikan atau dilanjutkan. Apabila lini produk brass plating
dihentikan maka biaya – biaya tersebut akan dialokasikan atau dibebankan pada lini produk lainnya. 7. Apabila lini produk brass plating dihentikan, penjualan produk lainnya yang sejenis akan tetap (tidak bertambah). Analisis biaya relevan apabila lini produk brass plating dihentikan dengan menggunakan alternatif 1 (dalam Rp) : CM lini produk brass plating yang dikorbankan Biaya tetap yang dapat dihindarkan:
= (10,449,376,800)
- perlengkapan pabrik = 73,316,998 - perlengkapan laboratorium = 34,465,729 - telepon, listrik, PAM pabrik = 2,686,903,857 - biaya promosi = 19,460,875 Total = 2,814,147,459 Kerugian meningkat sebesar = (7,635,229,341) Atau dengan menggunakan perbandingan (dalam Rp):
Penjualan Biaya Variabel CM Biaya Tetap : - Gaji pekerja langsung - Gaji pekerja tidak langsung - Pemeliharaan bangunan pabrik - Perlengkapan pabrik - Pemel. Dan Perb. Mesin & Peralatan - Biaya laboratorium - Penyusutan dan amortisasi pabrik - Biaya retur produksi
Menghentikan lini produk brass plating -
Melanjutkan lini produk brass plating
Selisih (data relevan bila keputusann menghentikan) 31,346,275,425 (31,346,275,425) (20,896,898,625) 20,896,898,625 10,449,376,800 (10,449,376,800)
2,293,306,337
2,293,306,337
-
809,538,201
809,538,201
-
137,340,342
137,340,342
-
1,579,607,031
73,316,998 1,579,607,031
73,316,998 -
799,538,041
34,465,729 799,538,041
34,465,729 -
75,740,357
75,740,357 72
- Telepon, Listrik, dan PAM pabrik - Peralatan pabrik - Biaya pembungkusan kemasan produk - Biaya pengangkutan - Biaya instalasi listrik - Gaji - Jasa Recruitment - Telepon, Listrik, dan PAM kantor - Fotokopi & barang cetakan - Alat – alat kantor - Biaya pend. & lat. Kerja - Biaya perizinan - Biaya sumbangan - Biaya promosi - Biaya keamanan & kebersihan - Biaya lain –lain - Umum dan administrasi lain –lain - Perlengkapan kantor - Biaya penyusutan & amortisasi -Pemeliharaan kendaraan - Pemeliharaan inventaris Total Biaya Tetap Laba (Rugi)
-
2,686,903,857
2,686,903,857
68,263,900 65,075,147
68,263,900 65,075,147
-
16,974,951 7,650,000 1,404,325,615 6,830,211 77,543,244
16,974,951 7,650,000 1,404,325,615 6,830,211 77,543,244
-
63,370,734
63,370,734
-
46,222,268 785,000
46,222,268 785,000
-
63,062,412 6,640,391 53,628,628
63,062,412 6,640,391 19,460,875 53,628,628
19,460,875 -
45,261,046 445,113,405
45,261,046 445,113,405
-
814,250 262,721,309
814,250 262,721,309
-
137,321,739
137,321,739
-
4,395,000
4,395,000
-
8,471,069,559 (8,471,069,559)
11,285,217,018 (835,840,218)
(2,814,147,459) (7,635,229,341)
Berdasarkan analisis biaya relevan alternatif 1 di atas, dapat diambil simpulan bahwa lini produk brass plating sebaiknya tetap dilanjutkan (tidak dihentikan) karena dengan menghentikan lini produk brass plating kerugian akan meningkat menjadi Rp7,635,229,341.
73
b. Alternatif 2 dengan kondisi biaya sebagai berikut : 1. Biaya gaji pekerja langsung, gaji pekerja tidak langsung, gaji bagian umum dan administrasi akan tetap dikeluarkan karena karyawan yang bekerja merupakan karyawan tetap. 2. Biaya
perlengkapan
pabrik
tidak
dapat
dihindarkan
karena
perlengkapan pabrik dapat digunakan untuk memproduksi produk lainnya yang sejenis. 3. Biaya perlengkapan laboratorium tidak dapat dihindarkan karena perlengkapan laboratorium dapat digunakan untuk uji coba produk lainnya yang sejenis. 4. Biaya telepon, listrik, PAM pabrik tidak dapat dihindarkan karena biaya ini tetap dikeluarkan untuk menjalankan aktifitas produksi produk lainnya. 5. Biaya promosi tetap dikeluarkan untuk promosi produk lainnya. 6. Biaya-biaya lainnya akan tetap dikeluarkan baik lini produk brass plating dihentikan atau dilanjutkan. Apabila lini produk brass plating
dihentikan maka biaya – biaya tersebut akan dialokasikan atau dibebankan pada lini produk lainnya. 7. Apabila lini produk brass plating dihentikan, penjualan produk lainnya yang sejenis akan bertambah sebesar 0,98% dengan total CM sebesar Rp236,089,110,530,-
74
Analisis biaya relevan apabila lini produk brass plating dihentikan dengan menggunakan alternatif 2 : CM lini produk brass plating yang dikorbankan Biaya tetap yang dapat dihindarkan: ---Tambahan CM produk sejenis = 0.98% x Rp236,089,110,530 Kerugian meningkat sebesar
(10,449,376,800)
2,313,673,283 (8,135,703,517)
Atau dengan menggunakan perbandingan (dalam Rp):
Penjualan Biaya Variabel CM Biaya Tetap : - Gaji pekerja langsung - Gaji pekerja tidak langsung - Pemeliharaan bangunan pabrik - Perlengkapan pabrik - Pemel. Dan Perb. Mesin & Peralatan - Biaya laboratorium - Penyusutan dan amortisasi pabrik - Biaya retur produksi - Telepon, Listrik, dan PAM pabrik - Peralatan pabrik - Biaya pembungkusan kemasan produk - Biaya pengangkutan - Biaya instalasi listrik
Menghentikan lini produk brass plating -
Melanjutkan lini Selisih (data relevan produk brass bila keputusann menghentikan) plating 31,346,275,425 (31,346,275,425) (20,896,898,625) 20,896,898,625 10,449,376,800 (10,449,376,800)
2,293,306,337
2,293,306,337
-
809,538,201
809,538,201
-
137,340,342
137,340,342
-
73,316,998
73,316,998
-
1,579,607,031
1,579,607,031
-
34,465,729
34,465,729
-
799,538,041
799,538,041
-
75,740,357
75,740,357
-
2,686,903,857
2,686,903,857
-
68,263,900 65,075,147
68,263,900 65,075,147
-
16,974,951
16,974,951
-
7,650,000
7,650,000
-
75
- Gaji - Jasa Recruitment - Telepon, Listrik, dan PAM kantor - Fotokopi & barang cetakan - Alat – alat kantor - Biaya pend. & lat. Kerja - Biaya perizinan - Biaya sumbangan - Biaya promosi - Biaya keamanan & kebersihan - Biaya lain –lain - Umum dan administrasi lain – lain - Perlengkapan kantor - Biaya penyusutan & amortisasi -Pemeliharaan kendaraan - Pemeliharaan inventaris Total Biaya Tetap Tambahan CM produk sejenis Laba(Rugi)
1,404,325,615 6,830,211 77,543,244
1,404,325,615 6,830,211 77,543,244
-
63,370,734
63,370,734
-
46,222,268 785,000
46,222,268 785,000
-
63,062,412 6,640,391 19,460,875 53,628,628
63,062,412 6,640,391 19,460,875 53,628,628
-
45,261,046 445,113,405
45,261,046 445,113,405
-
814,250
814,250
-
262,721,309
262,721,309
-
137,321,739
137,321,739
-
4,395,000
4,395,000
-
11,285,217,018 2,313,673,283
11,285,217,018 -
2,313,673,283
(8,971,543,735)
(835,840,218)
(8,135,703,517)
-
Berdasarkan analisis biaya relevan alternatif 2 di atas, dapat diambil simpulan bahwa lini produk brass plating sebaiknya tetap dilanjutkan (tidak dihentikan) karena dengan menghentikan lini produk brass plating kerugian akan meningkat menjadi Rp8,135,703,517. 1. Kriteria A. Jika suatu lini produk menghasilkan CM yang negatif maka lini produk tersebut harus dihentikan. Hal ini dikarenakan fungsi CM
76
adalah menutup biaya tetap dan memberikan sumbangan terhadap laba setelah biaya tetap tertutupi. B. Jika suatu lini produk masih menghasilkan CM yang positif maka perlu membandingkan antara penurunan CM dengan penghematan biaya tetap sebagai akibat dari penghentian, apakah akan menghasilkan incremental profit atau incremental loss. a) Jika dengan keputusan menghentikan akan menghasilkan incremental profit maka keputusan yang diambil adalah
tepat
dan
jika
diinginkan,
maka
perusahaan
dapat
melanjutkan. b) Jika dengan keputusan menghentikan akan menghasilkan incremental loss maka keputusan yang diambil adalah
melanjutkan atau tidak melanjutkan dengan melakukan analisis lebih lanjut. 2. Kondisi Perusahaan telah mengambil keputusan untuk menghentikan lini produk brass plating pada tahun 2008 dikarenakan selama ini lini produk brass plating mengalami permintaan yang sedikit bahkan tidak ada
dibandingkan dengan produk lainnya. Dengan demikian, fasilitas yang sebelumnya digunakan untuk memproduksi brass plating dapat dimanfaatkan untuk produk lainnya.
77
3. Sebab Kelemahan Perusahaan melakukan penutupan terhadap lini produk brass plating karena permintaan yang sedikit bahkan terkadang tidak ada, tanpa melakukan analisa terlebih dahulu. 4. Akibat Berdasarkan analisis biaya relevan yang telah dilakukan apabila perusahaan
menghentikan
menggunakan
alternatif
lini 1
produk
kerugian
plating,
dengan
bertambah
sebesar
brass
akan
Rp7,635,229,341 dan dengan menggunakan alternatif 2 kerugian akan bertambah sebesar Rp8,135,703,517. Sedangkan, apabila perusahaan tetap melanjutkan lini produk brass plating, kerugian yang diderita perusahaan dari lini produk brass plating
ini
adalah sebesar
Rp835,840,218. 5. Rekomendasi Sebaiknya perusahaan tetap melanjutkan lini produk brass plating karena kerugian sebesar Rp835,840,218 dapat ditutupi oleh keuntungan produk lainnya, dan kerugian tersebut lebih kecil daripada jika ditutup atau diganti ke produk lain.
78