ANALISIS PENERAPAN METODE TRANSPORTASI UNTUK MEMINIMALISASI BIAYA DISTRIBUSI PADA PT. DELI AGUNG PATRIA PERKASA Fernandez, Kevin Tanner dan Harry Indra Universitas Bina Nusantara, Jl. K.H Syahdan No 9, Kemanggisan-Jakarta Barat, 021-5345830 Email:
[email protected] ,
[email protected] ,
[email protected]
ABSTRACT PT. Deli Agung Patria Perkasa. is an authorized distributor directly by PT.GAJAH TUNGGAL.Tbk appointed as an official agent who was in Padang, the company has business activities that sells products tires and distributes for wholeseller and customers who require these products. The study will be executed to solve the problems that exist the company is excessive distribution costs and shipping costs can be minimized by appropriately .To find out what method of transportation optimal for companies PT.Deli Agung Patria Perkasa. By using the method of North West Corner, Least Cost, Vogel's Apporoximation (VAM), Stepping Stone. With forecasting to see demand for the next period, So that the company can minimize the cost of distribution.. (F/KT) Keyword : Transportation, Forecasting
ABSTRAK
PT. Deli Agung Patria Perkasa merupakan distributor resmi yang ditunjuk langsung oleh PT.GAJAH TUNGGAL.Tbk sebagai agent resmi yang berada di Padang, perusahaan ini memiliki aktivitas usaha yaitu menjual dan mendistribusikan produk ban kepada wholeseller dan konsumennya yang membutuhkan produk tersebut.Penelitian ini akan dijalankan guna menyelesaikan masalah yang ada di perusahaan yaitu biaya pendistribusian yang berlebihan dan dapat meminimalisasikan biaya pengiriman dengan tepat.Untuk mengetahui metode transportasi apa yang paling optimal untuk perusahaan PT.Deli Agung Patria Perkasa.Dengan menggunakan metode North West Corner, Least Cost,Vogel’s Apporoximation (VAM),Stepping Stone.Dengan melakukan forecasting untuk melihat permintaan untuk periode selanjutnya.Sehingga perusahaan bisa meminimalisasikan biaya pendistribusian.(F/KT) Kata Kunci: Transportasi , Forecasting
PENDAHULUAN Pertumbuhan industri ban di Indonesia beberapa tahun belakangan ini mengalami peningkatan. Permintaan ban cukup tinggi itu karena terpengaruh penjualan di sector otomotif. Hal ini diperkuat dari pernyataan Menteri perindustrian MS.Hidayat “ sektor industri ban nasional terus bertumbuh dan bertambah, baik dari kemampuan produksi maupun ekspor. Bila di kaitkan dengan pertumbuhan industry kendaraan bermotor nasional rata-rata 8% setiap tahun,industry ban akan bertumbuh di atas pertumbuhan kendaraan bermotor tersebut”. Saat ini ada 13 produsen ban nasional yang mampu memproduksi berbagai tipe dan ukuran ban. (sumber: http://kemenperin.go.id/artikel/7435/Industri-Ban-Diandalkan) Hal ini disesuaikan dengan kebijakan industri nasional, ban merupakan salah satu produk yang menjadi bagian industri yang diprioritaskan. Salah satu aspek yang dapat mempengaruhi keberhasilan suatu perusahaan dalam bertahan dan bersaing adalah dengan melakukan proses sistem distribusi, dimana saluran distribusi mempunyai tujuan untuk menyalurkan produk yang dihasilkan perusahaan dengan sasaran segmen tertentu di berbagai daerah geografis yang berbeda. Adanya konsumen yang tersebar secara geografis mengakibatkan perusahaan memilih kebijakan untuk menmpatkan produknya di berbagai lokasi yang mendekati konsumen. Suatu perusahaan yang menghasilkan produk untuk melayani pasar local dimungkinkan untuk mempunyai gudang yang berada pada lokasi pabrik. Namun ketika konsumen yang dilayani melebar secara geografis maka perusahaan akan memiliki kebijakan untuk menambah lokasi gudang di beberapa tempat dan menambah level saluran distribusinya menjadi distribusi multilevel. Distribusi akan melibatkan pergerakan dan penyimpanan produk dari pabrik ke konsumen dengan pertambahan nilai dari produk. Sistem distribusi adalah serangkaian kegiatan yang sangat menentukan bagi setiap perusahaan dimana hasil produksi (produk) dikirimkan kepada konsumen untuk dipasarkan dengan tujuan untuk memudahkan pemasaran produk. Sistem distribusi barang merupakan salah satu pendukung utama setelah proses produksi. Tidak adanya kontrol terhadap perdistribusian barang dapat menyebabkan kerugian bagii perusahaan. Distribusi akan melibatkan pergerakan dan penyimpanan produk dari pabrik ke konsumen dengan pertambahan nilai dari produk. Faktor-faktor yang berpengaruh dalam kelancaran suatu proses distribusi antaralain penentuan rute dan alat transportasi. Transportasi mencerminkan seberapa cepat dan seberapa tepat produk dapat berpindah dari satu tempat ke tempat yang lain. Ditujukan sebagai (Time In Transit) ketepatan waktu dalam pengangkutan dan ketepatan jasa (consistency of service). Jika suatu produk tidak tersedia pada saat dibutuhkan akan terjadi kerugian yang tidak terhitung, seperti kehilangan penjualan, ketidakpuasan konsumen, kehilangan kepercayaan konsumen dan keterlambatan produksi.
PT Deli Agung Patria Perkasa merupakan perusahaan yang didirikan pada tahun 1999 dan merupakan distributor resmi yang ditunjuk langsung oleh PT Gajah Tunggal Tbk sebagai agen resmi yang berada di padang. Perusahaan ini memiliki aktivitas usaha yaitu menjual dan mendistribusikan produk ban kepada wholeseller dan konsumennya yang membutuhkan produk tersebut. Saluran distribusi mempunyai pengaruh yang cukup besar terhadap penjualan pada perusahaan ini, karena besarnya penjualan yang di capai oleh PT Deli Agung Patria Perkasa terjadi karena saluran distribusi perusahaan yang semakin luas. Untuk mecapai tersebut maka perusahaan memerlukan berbagai usaha yang tepat agar tujuan yang telah direncanakan dapat tercapai. Masalah yang ada di perusahaan sekarang adalah tentang biaya pendistribusian. Sebagai perusahaan yang bertanggung jawab dalam pendistribusian produknya,yang dalam hal ini adalah ban, PT. Deli Agung Patria Perkasa dituntut untuk menciptakan kinerja pengiriman ban yang reliable. Sedangkan dalam proses pemenuhan sasaran tersebut ada beberapa kendala yang dihadapi perusahaan yaitu proses pendistribusian ban yang tidak optimal, sehingga mengakibatkan distribusi ban menjadi tidak teratur dan menyebabkan biaya distribusi meningkat. Untuk mengatasi hal tersebut maka perlu dilakukan pengalokasian distribusi ban yang optimal dengan pertimbangan biaya distribusi yang rendah
tetapi tetap memperhatikan jumlah penawaran permintaan pada tiap daerah tujuan
pendistribusian ban. Berikut biaya distribusi yang mengalami peningkatan selama 4 bulan terakhir di tahun 2013/2014. Tabel 1.1 Data biaya 4 bulan terakhir tahun 2013/2014 Bulan
Biaya
Unit Ban
Biaya
November’13
20,960,627
4.073
8.182
Desember’13
26,947,474
4.790
8.916
Januari’14
36,928,016
6.281
9.260
Februari’14
46,868,868
7.228
10.206
Mengetahui akan pentingnya pendistribusian yang tepat, maka menarik bagi peneliti untuk melakukan evaluasi terhadap saluran distribusi pada PT Deli Agung Patria Perkasa untuk mencari solusi agar distribusi produk merata dan tepat. Dimana penulis menggunakan Metode Forecasting dan transportasi untuk mengolah data dan mencari biaya distribusi untuk periode berikutnya.
Berdasarkan latar belakang ilmiah , maka peneliti bermaksud melakukan suatu penelitia pada PT Deli Agung Patria Perkasa dengan pokok bahasan yang berjudul “Analisis Penerapan Metode Transportasi Untuk Meminimalisasi Biaya Distribusi Pada PT Deli Agung Patria Perkasa”
1.1 Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang mengenai pentingnya saluran distribusi, maka beberapa masalah yang bias diidentifikasikan adalah sebagai berikut: 1.
Metode transportasi apa yang paling optimal untuk PT Deli Agung Patria Perkasa?
2.
Berapa biaya minimum yang dapat dihasilkan dengan menggunakan metode transportasi untuk periode berikutnya?
3.
Apakah biaya distribusi produk pada PT Deli Agung Patria Perkasa sudah minimum?
1.2 Batasan Masalah Batasan masalah dalam penelitian ini adalah: 1.
Metode transportasi hanya menghitung minimum cost saja tanpa membandingkan dengan metode lain.
2.
Data primer Perusahaan meliputi : Data jumlah permintaan, data biaya jasa angkutan, dan data kapasitas jasa angkutan.
3.
Penelitian dalam skripsi ini hanya akan berfokus pada type ban GT 10”-14” dan 15”-16” dikarenakan produk ini memiliki permintaan yang paling tinggi.
1.3 Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah: 1.
Untuk mengetahui metode transportasi apa yang paling optimal untuk PT Deli Agung Patria Perkasa.
2.
Untuk mengetahui berapa biaya minimum distribusi pada PT Deli Agung Patria Perkasa dengan menggunakan metode transportasi.
3.
Untuk mengetahui apakah biaya distribusi pada PT Deli Agung Patria Perkasa sudah minimum.
METODE PENELITIAN 3.1
Metode yang Digunakan Metode penelitian yang penulis gunakan dalam melakukan penelitian ini adalah metode analisis kuantitatif. Penelitian ini dilakukan dengan metode peramalan kuantitatif. Metode peramalan kuantitatif adalah metode peramalan yang melibatkan analisis statistik terhadap data-data masa lalu (Firdaus, 2006).
3.2
Jenis dan sumber data Data-data yang dibutuhkan dalam penelitian ini terdiri dari data primer dan data sekunder.
3.3
Teknik pengumpulan data Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan melakukan pengamatan langsung di perusahaan yang menjadi objek penelitian. Teknik pengumpulan data yang dilakukan adalah sebagai berikut: 1. Wawancara 2.Obsesi 3.Dokumentasi
3.4
Metode analisis Analisa data merupakan proses perhitungan secara kuantitatif dengan menggunakan perumusan yang telah ditentukan sebagai penganalisa data yang sesuai dengan masalah yang ada dengan menggunakan metode. Pengujian
hipotesis
menggunakan
perhitungan
manual
yang
kemudian diuji dengan menggunakan software Quantitative Management untuk mempermudah penyelesaian masalah kuantitatif secara komputasi. Langkah dalam pengolahan data adalah sebagai berikut : 1. Peramalan Peramalan menggunakan metode deret berkala (time series) dengan bantuan software Quantitative Management. Metode-metode peramalan sesuai dengan plot data historis. Metode peramalan terbaik dipilih berdasarkan MAD (Mean absolute Deviation) terkecil, kemudian diuji dengan tracking signal untuk mengetahui tingkat ketepatan hasil peramalan (lebih tinggi atau lebih rendah) 2. Metode transportasi Perhitungan manual dan diuji dengan menggunakan software Quantitative Management. Data diuji dengan metode North West Corner ,Least Cost ,Vogel’s Approximation Method. untuk mendapatkan biaya minimum, kemudian dilanjutkan dengan metode Forecasting untuk meramalkan permintaan periode selanjutnya.
HASIL DAN BAHASAN 4.2
Menghitung Peramalan Untuk menghitung peramalan ( Forecasting ) produk ban ini adalah dengan menggunakan software QM ( quantity management ) for windows, Dengan menggunakan 6 metode yaitu Regresi Linier, Naive Method, Naive Method, Weight moving average, Exponential smoothing, Exponential smoothing with trend, Moving average. Tabel 4.17 Permintaan Barang setiap daerah 2013 – 2014
Daerah
Jumlah permintaan / ban
Jambi
6553 ban
Muara bungo
6162 ban
Muara tembesi
2251 ban
Muara bulian
2571 ban
Merlung tungkal ulu
1919 ban
Kuala Tungkal
892 ban
Palembang
10876 ban Sumber data : hasil perhitungan data menggunakan software QM
4.3.
Metode Transportasi Dalam perhitungan biaya yang optimal digunakan metode transportasi dengan bantuan software QM for windows. Dalam penggunaan software tersebut terdapat 3 metode transportasi yaitu metode NWC, LC, VAM.
Tabel 4.16 Biaya pengiriman per unit/ban Ke
Jambi
M.bungo
M.tembesi
M.bulian
M.tungkal ulu
Kuala
palembang
tungkal Dari Sanjaya ekspedisi
2,500
6,875
4,125
3,575
5,390
6,325
9,350
Tam Cargo
2,250
9,075
4,510
3,410
6,875
6,600
8,250
2,000
7,563
3,713
3,025
5,775
6,765
10,175
2,175
7,975
3,300
2,750
5,500
7,040
9,625
2,100
8,525
4,290
3,080
5,225
6,600
8,525
2,375
7,700
4,400
2,915
6,600
6,875
9,900
1,875
6,325
4,125
3,300
6,050
6,050
9,075
Platinum logistic Dakota Cargo Cendana Eskpedisi Tri indah ekspedisi Harapan baru Ekspedisi
Sumber : Data dari perusahaan ( 2013- 2014 )
Tabel 4.26 Perbandingan Hasil perhitungan manual
Nama Daerah
Metode sekarang
Metode NWC
Metode Least Cost
Metode Vam
JAMBI
18.945.250
15.869.250
11.985.500
13.206.750
M.Bungo
59.078.250
50.378.670
44.664.537
45.528.550
M.tembesi
12.968.956
7.714.455
7.532.376
7.428.300
M.Bulian
8.823.815
50.378.670
7.070.250
7.494.465
Merlung tungkal ulu
15.082.375
10.214.600
10.026.775
10.554.500
Kuala Tungkal
12.526.976
5.887.200
5.641.900
5.887.200
Palembang
80.541.230
97.906.875
96.478.525
94.378.350
TOTAL
207,967,102
195.115.029
183.399.863
176.790.615
Dengan hasil perhitungan menggunakan Metode VAM mendapatkan hasil yang paling minimum. Setelah mengetahui hasil perhitungan biaya pengiriman dengan metode Transportasi dengan software QM didapat hasil sebagai berikut : 1.
Menggunakan metode NWC biaya yang dikeluarkan perusahaan sebesar RP. 195.116.029,-
2.
Menggunakan metode Least Cost biaya yang dikeluarkan perusahaan sebesar RP. 183.399.863,-
3.
Menggunakan metode VAM biaya yang dikeluarkan perusahaan sebesar RP. 176.790.615,-
4.
Dan biaya perusahaan dengan menggunakan system transportasi sekarang biaya yang dikeluar kan sebesar RP. 207,967,102,-
Sehingga metode yang disarankan dari menggunakan metode transportasi dibantu dengan software QM for windows adalah dengan menggunakan metode VAM,denga metode VAM perusahaan mendapatkan hasil sebesar RP. 176.790.615,- dibandingkan jika perusahaan menggunakan metode yang sedang berjalan sekarang maka PT. Deli Agung Patria Perkasa mengeluarkan biaya transportasi sebesar RP. 207,967,102,-
SIMPULAN DAN SARAN 5.1
Simpulan Berdasarkan pengolahan data yang sudah dilakukan pada PT Deli Agung Patria Perkasa maka penulis menyimpulkan sebagai berikut : Berdasarkan hasil perhitungan dari peramalan akan permintaan produk dari setiap kota dimana untuk nenetapkan peramalan menggunakan 6 metode yaitu : Naive method, linear regression, weight moving average, Moving average, exponential smoothing, exponential smoothing with trend. Dari perhitungan peramalan melalui QM, didapat metode yang tepat dan terbaik untuk digunakan perusahaan agar dapat meramalkan permintaan produk pada setiap daerah yaitu Linear Regression. Dikarenakan tingkat kesalahan peramalannya memiliki tingkat kesalahan yang paling kecil diantara metode lainnya dengan nilai MAD dan MSE : a.
Untuk daerah jambi mendapatkan nilai MAD sebesar 218,89 dan MSE sebesar 71774,49
b.
Untuk daerah muara bungo mendapatkan nilai MAD sebesar 177.74 dan MSE sebesar 65821
c.
Untuk daerah muara tembesi mendapatkan nilai MAD sebesar 82.52 dan MSE sebesar 11164.12
d.
Untuk daerah muara bulian mendapatkan nilai MAD sebesar 62.97 dan MSE sebesar 5778.39
e.
Untuk daerah merlung tungkal ulu mendapatkan nilai MAD sebesar 40.81 dan MSE sebesar 2955.59
f.
Untuk daerah kuala tungkal mendapatkan nilai MAD sebesar 71.73 ddan MSE sebesar 8431.48
g.
Untuk daerah Palembang mendapatkan nilai MAD sebesar 349.33 dan MSE 9222380.1 Setelah melakukan penelitian transportasi pada PT.Deli Agung Patria perkasa dengan
metode North west corner (NWC), Least Cost (LC) dan VAM pada software QM for windows maka didapatkan hasil sebagai berikut : a.
Menggunakan metode North West Corner perusahaan mengeluarkan biaya distribusi sebesar Rp 195.115.029
b.
Menggunakan metode Least Cost perusahaan mengeluarkan biaya distribusi sebesar Rp 183.399.863
c.
Menggunakan metode VAM perusahaan mengeluarkan biaya distribusi sebesar Rp 176.790.615
d.
Sedangkan menggunakan metode transportasi sekarang perusahaan mengeluarkan biaya sebesar Rp 207.967.102
Metode transportasi yang paling tepat untuk PT.Deli Agung Patria Perkasa adalah dengan menggunakan metode VAM karena menghasilkan biaya yang paling minimum dibandingkan dengan metode lainnya . Perusahaan dapat menghemat biaya sebesar : Rp. 31.176.487 atau sebesar 14% dari metode yang berjalan sekarang
5.2
Saran Berdasarkan simpulan yang telah diusulkan, ada beberapa saran yang dapat menjadi masukan untuk PT. Deli Agung Patria Perkasa, antara lain: 1.
Penulis menyarankan kepada perusahaan agar perusahaan sebaiknya menggunakan metode transportasi sehingga dapat meminimalisir biaya pengiriman.karena perusahaan belum melakukan metode apapun.
2.
Penulis menyarankan kepada PT. Deli Agung Patria Perkasa sebaiknya metode transportasi yang paling tepat diterapkan adalah dengan menggunakan metode VAM
karena dalam perhitungan menggunakan QM for Windows metode VAM bisa menghemat biaya sebesar Rp. 31.176.487 atau sebesar 14% 3.
Berdasarkan perhitungan menggunakan metode VAM penulis menyarankan perusahaan menggunakan : 1.Untuk perngiriman dengan kota tujuan kota Jambi menggunakan 2 Cargo: Tam dan harapan baru dengan total biaya adalah RP. 13.206.750 2.Untuk perngiriman dengan kota tujuan kota M.Bungo menggunakan 2 Cargo: Platinum dan Sanjaya dengan total biaya adalah RP 45.528.550 3.Untuk perngiriman dengan kota tujuan kota M.Tembesi menggunakan 1 Cargo: Dakota dengan total biaya adalah Rp 7.428.300 4.Untuk perngiriman dengan kota tujuan kota M.Bulian menggunakan 1 Cargo: Tri indah dengan total biaya adalah RP 7.494.465 5.Untuk pengiriman dengan kota tujuan Tungkal Ulu menggunakan 1 Cargo: Dakota dengan total biaya adalah RP. 10.554.500 6.Untuk pengiriman dengan kota tujuan Kuala Tungkal menggunakan 1 Cargo: Cendana dengan total biaya adalah RP 5.887.200 7.Untuk pengiriman dengan tujuan kota Palembang menggunakan 5 Cargo: sanjaya, Tam, Dakota, Cendana, Tri Indah dengan total biaya adalah Rp 94.378.350 dan sisanya di masukkan ke dummy dikarenakan demand yang lebih besar dari supply yang ada.