http://karyailmiah.polnes.ac.id
PENGARUH BIAYA PROMOSI TERHADAP PENINGKATAN PENJUALAN ROKOK UP MILD PADA PT PURA PERKASA JAYA (BMS) BOKORMAS GROUP CABANG SAMARINDA Gunadi (Staf Pengajar Jurusan Administrasi Bisnis Politeknik Negeri Samarinda) Abstrak
GUNADI: Dalam pemasaran perusahaan menggunakan komunikasi pemasaran untuk memperkenalkan produk kepada konsumen. Komunikasi pemasaran adalah aspek penting dalam keseluruhan misi pemasaran dan juga sebagai penentu suksesnya pemasaran. Dalam dekade terakhir ini, komponen penting komunikasi pemasaran dalam bauran pemasaran menjadi semakin penting., bahkan telah diklaim bahwa pemasaran era 1990-an adalah komunikasi, dan komunikasi adalah pemasaran, keduanya tak terpisahkan. Komunikasi Pemasaran adalah sarana bagi perusahaan dalam upaya untuk mengiformasikan, membujuk, dan mengingatkan konsumen langsung atau tidak langsung tentang produk dan merek yang mereka jual. Dalam pengertian tertentu, dapat digunakannya untuk dan membangun dialog dan membangun hubungan dengan konsumen (Lamb, Hair, Mc Daniel. Pemasaran 2001 :149) Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan, menambah, dan memperluas pengetahuan serta keterampilan peneliti.tentang bentuk promosi, hubungan antara promosi dengan peningkatan penjualan. Disamping itu tujuan penelitian ini adalah untuk menambah wawasan pembaca dan peneliti khususnya dalam pengetahuan pemasaran. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengaruh biaya promosi terhadap penjualan rokok UP MILD pada PT Pura Perkasa Jaya (BMS) Bokormas Group Cabang Samarinda. Khususnya periklanan adalah salah satu bauran komunikasi pemasaran yang digunakan oleh PT Pura Perkasa Jaya (BMS) Bokormas Group Cabang Samarinda itu sangat berpengaruh terhadap penjualan rokok UP MILD PT . Pura Perkasa Jaya (BMS) Bokormas Group Cabang Samarinda. Keywords :
Komunikasi, Pemasaran, Bauran komunikasi, Penjualan.
PENDAHULUAN Pemasaran atau marketing merupakan aspek penting yang melekat pada semua jenis usaha sebagai refleksi kebutuhan akan pasar bagi setiap produk, maka dengan kata lain pemasaran merupakan kebutuhan mutlak bagi dunia usaha, sehingga perusahaan dapat menggunakan komunikasi pemasaran untuk memperkenalkan produk kepada konsumen. Dengan kata lain komunikasi pemasaran memegang peranan penting dalam mengkomunikasikan produk perusahaan kepada konsumen.
JURNAL EKSIS Vol.8 No.2, Agustus 2012: 2168 – 2357
Demikian halnya perusahaan yang bergerak di bidang industri rokok ini menjadi semakin kompetitif. Dengan kompetitifnya persaingan pasar pada akhirnya mendorong perusahaan-perusahaan untuk memiliki kewajibankewajiban bersaing dalam upaya meningkatkan produksi dan mengetahui apa saja yang menjadi faktor kepuasan konsumen sehingga konsumen merasa puas dengan produk rokok UP MILD, Perusahaan harus senantiasa membuat pelanggan merasa puas karena apa bila konsumen merasa tidak puas maka konsumen akan tidak setia dan tidak akan membeli lagi produk tersebut. Keunggulan tersebut dapat dibentuk, salah satunya dengan melalui diferensiasi (perbedaan).
Riset / 2168
Namun demikian, strategi diferensiasi yang dilakukan tersebut harus dapat dikomunikasikan kepada pasar, dengan demikian pasar dapat mengetahui keberadaan produk yang dimilikinya. Dalam mengkomunikasikan diferensiasi tersebut, perusahaan menggunakan beberapa sarana atau media promosi. Adapun sarana atau media yang digunakan oleh PT Pura Perkasa Jaya (BMS) Bokormas Group Cabang Samarinda ini adalah advertising, pesonal selling, direct marketing, sales promotion dan public relation. Namun keberhasilan sarana atau media promosi dalam menjangkau pasarnya sangat tergantung pada faktor internal seperti jenis rokok, tujuan promosi dan faktor eksternal seperti pasar sasaran, situasi persaingan, faktor lingkungan, kebijakan pemerintah dan lain-lain. Dengan mempertimbangkan faktor internal dan faktor eksternal tersebut maka diharapkan promosi yang dilakukan dapat diraih seoptimal mungkin. Sehingga dengan adanya produk rokok lain seperti Gudang Garam, Dji Sam Soe, Sampoerna, dan lain-lain dengan keunggulannya masingmasing, dan dengan penyampaian promosi yang berbeda pula, ini akan menimbulkan persaingan bagi perusahaan yang dapat mengakibatkan turunnya penjualan dari PT Pura Perkasa Jaya (BMS) Bokormas Group Cabang Samarinda itu sendiri. Hal ini menjadi masalah bagi pihak produsen, khusunya pihak PT Pura Perkasa Jaya (BMS) Bokormas Group Cabang Samarinda yang memegang market leader pada produksi rokok tersebut. Fenomena dewasa ini menunjukkan konsumen terlalu banyak disuguhi iklan, bahkan dapat dikatakan informasi produk dan jasa yang diterima konsumen sangat membludak. Berbagi macam konsep dan kreativitas iklan disuguhkan diantaranya untuk mencuri kesadaran konsumen atas suatu produk atau jasa, menumbuhkan sikap terhadap iklan maupun merk dan lain sebagainya. Begitu banyaknya informasi yang didapat, tentu ini tidak mudah bagi konsumen untuk mengingat merek produk atau jasa yang sudah ditayangkan melalui iklan, sehingga pemprosesan informasi dari sebuah iklan dan pembentukan sikap konsumen tidak akan terlepas dari proses pembelajaran konsumen. Khusus untuk rokok UP MILD, tayangan iklan di televisi intesitas cukup tinggi, berdasarkan pengamatan peneliti dalam satu hari bisa terjadi antara lima sampai sepuluh kali dalam satu acara televisi. Mahalnya biaya iklan dan pengaruhnya terhadap konsumen yang masih dikatakan belum efektif, maka perusahaan mengharuskan memilih promosi yang benar-benar efektif dan dapat menimbulkan efek dampak panjang yang positif bagi perusahaan serta dapat merangsang
Riset / 2169
konsumen dalam sikap atau pembelian produk atau jasa.
sampai
pada
Untuk menghadapi masalah tersebut, maka pihak PT Pura Perkasa Jaya (BMS) Bokormas Group Cabang Samarinda harus dapat lebih menciptakan hubungan atau komunikasi yang lebih baik dengan konsumennya bukan hanya menciptakan penjualan jangka pendek saja, atau penggatian merek secara temporer saja. Akan tetapi harus dapat menciptakan keterkaitan antara perusahaan dengan pihak konsumen, yaitu dengan melaksanakan program-program promosi. Dimana program promosi yang dilakukan oleh pihak perusahaan haruslah tepat sasaran, mempunyai dampak yang lebih baik, efektif dan efisien. Tujuan penelitian adala untuk mengetahui bentuk promosi yang digunakan oleh PT Pura Perkasa Jaya (BMS) Bokormas Group Cabang Samarinda, dan mengetahui hubungan antara promosi dengan peningkatan penjualan pada PT Pura Perkasa Jaya (BMS) Bokormas Group Cabang Samarinda, serta untuk mengetahui pengaruh promosi dengan peningkatan penjualan pada PT Pura Perkasa Jaya (BMS) Bokormas Group Cabang Samarinda. Pemasaran Pengertian Pemasaran Pemasaran yaitu yang menyatakan pemasaran sebagai usaha untuk menyediakan dan menyampaikan barang dan jasa yang tepat kepada orang-orang yang tepat pada tempat dan waktu serta harga yang tepat dengan promosi dan komunikasi yang tepat, sebagai mana yang dikemukakan oleh para penulis berikut ini. Menurut Basu Swastha Dharmmesta dan T. Hani Handoko “Pemasaran adalah suatu system keseluruhan dari kegiatan-kegiatan usaha yang ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan dan mendistribusikan barang dan jasa yang dapat memuaskan kebutuhan baik kepada pembeli yang ada maupun pembeli potensial”.(2009:4) Menurut Philip Kotler “Pemasaran adalah proses sosial yang dengan proses satu individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan dan secara bebas mempertukarkan produk dan jasa yang bernilai dengan pihak lain”.(2005:10) Menurut Wiliam J. Stanton “Pemasaran adalah suatu system keseluruhan dari kegiatan usaha yang ditunjukan untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan dan mendistribusikan barang dan jasa yang dapat
JURNAL EKSIS
Vol.8 No.2, Agustus 2012: 2168 – 2357
http://karyailmiah.polnes.ac.id memuaskan kebutuhan pembeli maupun pembeli potensial”.(2008:4). Konsep Pemasaran Pengertian konsep pemasaran menurut Basu Swastha Dharmmesta dan T. Hani Handoko adalah sebagai berikut: “Konsep pemasaran adalah sebuah falsafah bisnis yang menyatakan bahwa pemuasan kebutuhan konsumen merupakan syarat ekonomi dan sosial bagi kelangsungan hidup perusahaan”.(2007:6) Tiga unsur pokok konsep pemasaran adalah : 1) Orientasi pada konsumen 2) Penyusunan kegiatan pemasaran secara intergrasi (intergrated marketing) 3) Kepuasan Konsumen (consumer satisfaction) Tujuan Pemasaran Menurut pendapat Monle Lee, DBA dan Charla Jhonson, PhD, tujuan pemasaran adalah : Pengenalan produk-produk baru Ajakan kepada konsumen yang ada untuk membeli lebih banyak Mempertahankan penjualan di luar musim puncak Mendapatkan ruang panjang yang lebih besar Dan memerangi persaingan
Strategi pemasaran dapat dipandang sebagai salah satu dasar yang dipakai dalam menyusun perencanaan perusahaan secara menyeluruh. Dengan demikian kerasnya persaingan yang dihadapi semakin besar pula peranan strategi pemasaran. Pengertian Manajemen Pemasaran Menurut Basu Swastha Dharmmesta dan T. Hani Handoko “Manajemen Pemasaran adalah penganalisaan, perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan program-program yang bertujuan menimbulkan pertukaran dengan pasar yang dituju denga maksud untuk mencapai tujuan perusahaan”.(2008:4) Menurut Philip Kotler dan Kevin Lane Keller “Manajemen Pemasaran adalah seni dan ilmu memilih pasar sasaran dan mendapatkan, menjaga dan menumbuhkan pelanggan dengan menciptakan, menyerahkan dan mengkomunikasikan nilai pelanggan yang unggul”.(2007:6) Menurut Sofyan Assauri “Manajemen Pemasaran adalah Kegiatan penganalisaan, perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian program-program yang dibuat untuk membentuk, membangun dan memelihara keuntungan dari pertukaran melalui sasaran pasar guna mencapai tujuan organisasi (perusahaan) dalam jangka panjang”.(2009:12)
Philip Khotler dan Kevin Kane Keller dalam buku Manajemen Pemasaran, edisi ke-12 menyebutkan bahwa, “Tujuan pemasaran adalah mengetahui dan memahami pelanggan sedemikian rupa hingga produk atau jasa itu cocok dengan pelanggan dan selanjutnya menjual dirinya sendiri.” Idealnya, pemasaran hendaknya menghasilkan seorang pelanggan yang siap untuk membeli. (Khotler, 2007)
Bauran Pemasaran (Marketing Mix)
Strategi Pemasaran
Menurut Lupiyoadi dan Hamdani “Bauran pemasaran merupakan alat bagi pemasaran yang terdiri atas berbagai unsur suatu program pemasaran yang perlu dipertimbangkan agar implementasi strategi pemasaran dan positiong yang ditetapkan dapat berjalan sukses”.(2006:7)
Drs. Marwan Asri, MBA menyatakan bahwa, “Strategi pemasaran adalah wujud rencana yang terarah di bidang pemasaran, untuk memperoleh suatu hasil yang optimal.” (Asri, 1991:30) Strategi pemasaran mengandung dua factor yang terpisah tetapi berhubungan dengan erat, yakni : a) Target market, yaitu suatu kelompok konsumen yang homogen, yang merupakan sasaran perusahaan. b) Marketing mix, yaitu variable-variable pemasaran yang dapat dikontrol yang akan dikombinasikan oleh perusaaan untuk memperoleh hasil yang maksimal.
JURNAL EKSIS Vol.8 No.2, Agustus 2012: 2168 – 2357
Menurut Sofjan Assauri “Bauran Pemasaran atau marketing mix merupakan kombinasi variabel atau kegiatan yang merupakan inti dari system pemasaran, variabel yang dapat dikendalikan oleh perusahaan untuk mempengaruhi reaksi para pembeli atau konsumen”.(2009:198)
Menurut Saladin “Bauran Pemasaran adalah serangkaian dari variabel pemasaran yang dapat dikuasai oleh perusahaan dan digunakan untuk mencapai tujuan dalam pasara sasaran”.(2003:3) Menurut Rangkuti “Marketing Mis atau Bauran Pemasaran atau lebih popular dikenal dengan nama 4P adalah sekumpulan alat pemasaran yang digunakan perusahaan dalam rangka mencapai tujuan pemasaran, sesuai
Riset / 2170
dengan pasar sasaran ditetapkan”.(2004:17)
telah
perusahaan tersebut melakukan usaha penjualan dan promosi dalam skala besar”. (2006:3)
Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa strategi pemasaran yang efektif dan keempat unsur tersebut saling berkaitan. Adalah :
Dari definisi tersebut dapat disimpulkan penjualan yaitu suatu cara di mana beberapa atau seluruh manusia yang ada dibagian penjualan dan pemasaran memberikan pendapatnya untu menentukan volume penjualan di masa yang akan datang kemudian pendapat ini dikumpulkan dan nilai.
1. 2. 3. 4.
yang
Product (Produk) Price (Harga) Promotion (Promosi) Place (Tempat atau Distribusi)
Strategi Penjualan
Pengertian Bauran Komunikasi Pemasaran Menurut Fandy Tjiptono Strategi Pemasaran adalah strategi yang paling baik dari unsur-unsur promosi tersebut, maka untuk dapaat efektifnya promosi yang dilakukan oleh perusahaan, perlu ditentukan terlebih dahulu atau unsur promosi apa saja yang sebagainya digunakan dan bagaimana pengkombinasian unsur-unsur tersebut agar hasilnya optimal”.(1997:235) Adapun unsur-unsur dari promosi tersebut sebagai berikut: 1. 2. 3. 4. 5.
Periklanan (Adversiting) Promosi Penjualan (Sales Promotion) Penjualan Pribadi (Personal Selling) Hubungan Masyarakat (Public Relation) Pemasaran Langsung (Direct Marketing)
Menurut Mulyadi mendefinisikan biaya sebagai dua pengertian yakni pengertian biaya dalam arti sempit dan pengertian biaya dalam arti luas.
2)
Dalam arti sempit, “Biaya adalah pengorbanan sumber ekonomi yang di ukur dalam satuan uang atau moneter yang terjadi atau mungkin akan terjadi untuk penjualan tertentu”. (1990:3) Dalam arti luas, “Biaya adalah pengorbanan sumber ekonomi yang di ukur dalam satuan uang yang telah terjadi atau kemungkinan akan terjadi untuk mencapai tujuan tertentu”. (1999:3)
Pengertian Penjualan Pengertian penjualan menurut Philip Kotler, adalah penjualan merupakan sebuah dimana kebutuhan pembeli dan kebutuhan penjualan dipenuhi, melalui antara pertukaran informasi dan kepentingan”. (2006:1) Menurut Jober, “Konsep penjualan adalah gagasan bahwa konsumen tidak akan membeli cukup banyak produk perusahaan kecuali jika
Riset / 2171
Pengusaha pasif biasanya hanya menunggu konsumen datang berbelanja di tempat mereka. Tak ada usaha apapun yang dilakukan kecuali hanya buka tutup took. Sebaliknya berbeda dengan pengusaha yang aktif, dinamis, proaktif. Pengusaha tersebut selalu berusaha menjalankan usaha sebaik mungkin, maka dari semua dilakukannya dengan cara menyusun strategi penjualan agar keinginan yang dicapai oleh suatu perusahaan dapat tercapai dan terpenuhi. Ada lima strategi penjualan yang sering digunakan oleh penjual maupun pengusaha, yaitu :
Biaya
1)
Dalam menjalankan sebuah usaha, ada yang menjalankan secara pasif, reaktif, aktif, proaktif dan dinamis.
1. 2. 3. 4. 5.
Penjualan konvensional Konsinyasi Direct selling Telemarketing Member get member
Manajemen Penjualan Asosiasi pemasaran Amerika (Amerika marketing association) mendefinisikan, “Manajemen penjualan adalah perencanaan, pengarahan, dan pengawasan penjualan tatap muka, termasuk penarikan, pemilihan, pelengkap, penugasan, penentuan rute, supervise, pembayaran, dan pemotivasian sebagai tugas yang diberikan pada para tenaga penjualnya.” (Swastha, 1989:27) Pengertian Promosi Penjualan Adapun pengertian sales promotion para ahli, adalah sebagai berikut: promosi penjualan adalah suatu kunci dalam kampanye pemasaran. Menurut H. Djaslim dan Yevismati Oesaman, dalam bukunya inisari manajemen pemasaran (1994:194) promosi penjualan adalah Short-term incerties to encourage purchase of salae a product of service”. (promosi penjualan atau insentif jangka pendek untuk merangsang pembeli atau penjual suatu produk atau jasa.
JURNAL EKSIS
Vol.8 No.2, Agustus 2012: 2168 – 2357
http://karyailmiah.polnes.ac.id Menurut Fandi Tjiptono (1997:229) promosi penjualan adalah sebagai berikut:
Strategi Promosi
“Bentuk persuasi langsung melalui berbagai pengawasan berbagai insetif yang dapat diatur untuk merangsang pembeli produk dengan segera meningkatkan jumlah barang yang dibeli pelanggan”.
Strategi promosi berkaitan dengan masalah-masalah perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian komunikasi persuasive dengan pelanggan. Strategi ini biasanya untuk menentukan proporsi personal selling, iklan, dan promosi penjualan. Ada enam strategi pokok dalam strategi promosi, yaitu : a. Strategi pengeluaran promosi b. Strategi bauran promosi c. Strategi pemilihan media d. Strategi copy iklan e. Strategi penjualan f. Strategi motivasi dan penyeliaan tenaga penjualan
Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa promosi penjualan dirancang untuk memberikan dampak langsung terhadap perilaku konsumen atau perantara pemasaran. Promosi Penjualan Tujuan utama dari promosi adalah menginformasikan, mempengaruhi, dan membujuk, serta mengingatkan pelanggan sasaran tentang perusahaan dan bauran pemasarannya. Secara rinci ketiga tujuan promosi tersebut dapat dijabarkan sebagai berikut: a. Menginformasikan dapat berupa : 1) Menginformasikan pasar mengenai keberadaan suatu produk baru. 2) Memperkenalkan cara pemakaian yang baru dari suatu produk. 3) Menyampaikan perubahan harga kepada pasar. 4) Menjelaskan cara kerja suatu produk. 5) Menginformasikan jasa-jasa yang disediakan oleh perusahaan. 6) Meluruskan kesan yang keliru. 7) Mengurangi ketakutan atau kekhawatiran pembeli. 8) Membagun citra perusahaan. b. Membujuk pelanggan sasaran untuk : 1) Membentuk pilihan merk. 2) Mengalihkan pilihan ke merek tertentu. 3) Mengubah persepsi pelanggan terhadap atribut produk. 4) Mendorong pembeli untuk belanja saat itu juga. 5) Mendorong pembeli untuk menerima kunjungan wiraniaga (salesman) c. Mengingatkan dapat terdiri dari : 1) Mengingatkan pembeli bahwa produk yang bersangkutan dibutuhkan dalam waktu dekat. 2) Mengingatkan pembeli akan tempat-tempat yang menjual produk perusahaan. 3) Membuat pembeli tetap ingat walupun tidak ada kampanye iklan. 4) Menjaga agar ingatan pertama pembeli jatuh pada produk perusahaan. Misalnya bila pembeli ingin membeli sabun mandi, diharapkan ingatan pertamanya adalah merk Lux. (Fandy Tjiptono, 1997:221-222)
JURNAL EKSIS Vol.8 No.2, Agustus 2012: 2168 – 2357
Adapun tujuan untuk menunjang promosi tersebut adalah dengan menggunakan alat-alat promosi. Alat promosi terbagi atas lima macam yaitu: Iklan cetak, Promosi penjualan, Public relation, Personal selling, dan Direct selling Statistik Kata statistik berasal dari bahasa latin yaitu status yang artinya Negara atau untuk menyatakan hal-hal yang berhubungan dengan ketatanegaraan. Pengertian statistik ini kemudian dikembangkan sesuai dengan perkembangan zaman, seperti berikut ini yang penulis kutip dari buku J. Supranto, yang berjudul metode penelitian hukum dan statistik: Statistik adalah ilmu yang mempelajari tentang seluk beluk daya yaitu tentang pengumpulan data, pengolahan, penafsiran, dan penarikan kesimpulan dari data yang berbentuk angka-angka.(2003:20) Pembagian Statistik Berdasarkan atas cara pengelohan datanya, statistik dibagi menjadi 2 yaitu: Statistik deskriptif dan Statistik infrensif Regresi Tujuan dari analisa data adalah memperkirakan seberapa besar pengaruh kuantatif dari perubahan suatu keadaan atau kejadian pada statistic, hal seperti ini dapat ditunjukan dengan koefisien regresi. Korelasi dan regresi keduanya mempunyai hubungan yang sangat erat. Setiap regresi pasti ada korelasi tetapi belum tentu dilanjutkan dengan regresi. Analisa regresi dilakukan bila hubungan dua variabel atau lebih berupa hubungan kausal atau fungsional.
Riset / 2172
Menurut J. Supranto, “Regresi Linear adalah penduagaan mengenai satu variabel (variabel tak bebas) dari satu atau lebih variabel yang berhubungan (variabel bebas)”.(2003:143)
Definisi Operasional
Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa analisis regresi bertujuan sebagai berikut:
1. Komunikasi Pemasaran adalah sesuatu kegiatan yang di lakukan oleh PT Pura Perkasa Jaya (BMS) Bokormas Group Cabang Samarinda untuk menjalankan pemasaran produk mereka kepada konsumen. 2. Biaya promosi adalah sejumlah pengeluaran dalam bentuk financial yang dilakukan dalam proses promosi dan periklanan produk yang dipasarkan oleh PT Pura Perkasa Jaya (BMS) Bokormas Group Cabang Samarinda, untuk menciptakan pembelian. 3. Penjualan adalah kemampuan PT Pura Perkasa Jaya (BMS) Bokormas Group Cabang Samarinda dalam penjualan produk yang dihasilkan selama 1 tahun pada tahun 2010. 4. PT Pura Perkasa Jaya (BMS) Bokormass Group Cabang Samarinda adalah perusahaan rokok UP MILD yang menjadi obyek dalam penelitian ini 5. Produk adalah Sesuatu yang ditawarkan oleh PT Pura Perkasa Jaya (BMS) Bokormas Group Cabang Samarinda kepada pasar untuk memenuhi keinginan atau kebutuhan. Dalam tulisan ini yang dimaksud adalah rokok UP MILD. 6. Tingkat Penjualan adalah sumber pendapatan perusahaan yang dihasilkan dari penjualan rokok UP MILD PT Pura Perkasa Jaya (BMS) Bokormas Group Cabang Samarinda dalam satuan Rupiah dalam jangka waktu 1 tahun.
a. Mengetahui besarnya pengaruh secara kualitatif perubahan X dan Y b. Memperkirakan atau meramalkan nilai Y kalau variabel yang berkolerasi dengan Y sudah diketahui nilainya. Pembagian Regresi Berdasarkan dari banyak data yang di analisis Regresi di bagi menjadi dua yaitu : a. Regresi Sederhana Regresi sederhana adalah bentuk regersi dengan modal yang bertujuan mempelajari hubungan antara dua variabel, yakni variabel independen (bebas) dan variabel dependen terikat. b. Regresi Berganda Regresi Berganda adalah analisi yang meramalkan bagaimna keadaan naik dan turunnya variabel dependent, bila dua atau lebih variabel independen sebagai faktor predictor dimanipulasi (dinaik turunkan nilainya). Analisi regresi berganda in akan dilakukan bila jumlah variable independennya minimal 2. Korelasi Korelasi merupakan istilah yang dipergunakan untuk mengukur kekuatan hubungan antar variabel. Apabila terdapat hubungan antar variabel maka perubahan-perubahan yang terjadi pada salah satu variabel akan mengakibatkan terjadinya perubahan pada variabel lainnya. Jadi, dari analisis korelasi dapat diketahui hubungan antar variabel tersebut, hanya merupakan suatu kebetulan atau memang hubungan yang sebenarnya, tidak merupakan suatu kebetulan. Menurut J. Supranto Analisa, “Korelasi adalah cara untuk mengetahui ada atau tidak adanya hubungan antar variabel”.(2003:115) Menurut J. Supranto, “Koefisien korelasi adalah tingkat hubungan antara variabel-variabel, yang mencoba menentukan sejauh mana suatu persamaan linear ataupun tak linear menjelaskan hubungan antara variabel-variabel”.(2003:143) Dari pengertian-pengertian diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa korelasi adalah suatu metode statistik yang digunakan untuk mengetahui ada atau tidak adanya hubungan serta keeratan antara dua variabel atau lebih.
Riset / 2173
Adapun Definisi-definisi dari variablevariable yang akan diteliti adalah sebagai berikut :
HASIL DAN PEMBAHASAN Berdasarkan data tersebut maka dapat dilakukan perhitungan matematis sebagai berikut : Korelasi Dalam hal ini digunakan untuk mengukur kekuatan hubungan antar variabel. Apabila terdapat hubungan antar variabel maka perubahanperubahan yang terjadi pada salah satu variabel akan mengakibatkan terjadinya perubahan pada variabel lainnya. Jadi, dari analisis korelasi dapat diketahui hubungan antar variabel tersebut, hanya merupakan suatu kebetulan atau memang hubungan yang sebenarnya, tidak merupakan suatu kebetulan.
Dimana hasil perhitungan menunjukan bahwa :
JURNAL EKSIS
Vol.8 No.2, Agustus 2012: 2168 – 2357
http://karyailmiah.polnes.ac.id r
Perhitungan regresi yang dilakukan untuk memperkirakan dan mengetahui hubungan yang signifikan antara variable bebas dan variable terikat, dengan menggunakan suatu persamaan matematis (persamaanregresi linearnear). Adapun hasil perhitungan peneliti adalah sebagaiberikut :
4.195.520.205.000.000.000.000 9.4197 445.394.182.888.005.000
Selanjuitnya Untuk mengetahui besarnya kontribusidari x terhadap naik turunnya y harus dihitung suatu koefisien yang disebut koefisien penentuan (coefficient of determination).
Persamaan regresi linier
Untuk menghitung KP digunakan rumus :
Y a bX
Dari hasil perhitungan persamaan regresi linear sederhananya diperoleh hasil:
KP r 2 x 100% KP 9.4197 2 x 100% KP 94.19%
Y 4.796 1.635324082 X Uji F
Pengujian Signifikan Koefisien Korelasi Pengujian diperlukan untuk mengetahui kesignifikanan koefisien regresi yang telah diperhitungkan sebelumnya. Berikut perhitungan pengujian koefisien regresi yang dilakukan peneliti.
a. Pengujian signifikan r dengan tabel r Pearson
r0 9.4197 r0,05 10 0,576
Jadi korelasi berdasarkan hasil hitung dapat dikatakan signifikan karena
r0 9.4197 r0,05 10 0,576 b. Pengujian Koefisien Korelasi dengan Uji t Pengujian signifikan koefisien korelasi secara konvensional dapat dihitung dengan menggunakkan uji t :
Formulasi hipotesis H 0 : Tidak ada hubungan
antara
biaya
promosi dan penjualan.
H 1 : Ada hubungan antara biaya promosi
Hipotesis H 0 : Tidak ada pengaruh antara biaya promosi terhadap penjualan. H 1 : Ada pengaruh biaya promosi terhadap volume penjualan. Taraf nyata dan F tabel
Taraf nyata 5% 0,05 Derajat bebas
db v1 1; v2 12 2 10 F0,01110 4,96 (lihat tabel F padalampiran)
Maka perhitungan dengan uji F terhadap koefisien regresi adalah :
dan penjualan.
Nilai dan t pada tabel
5% 0,05
S
0,025
n 12, db 12 2 10 t 0,02510 2,228
t r.
n2 12 2 t 9.4197 2 1 r 1 9.4197 2
t 8.873.074.808 8.873 Kesimpulan : Karena
t 0 8.873 t 0,02510 2,048 , maka H0ditolak (H1 diterima).
Regresi
JURNAL EKSIS Vol.8 No.2, Agustus 2012: 2168 – 2357
y a. y b. xy n2
Hasil perhitungan menunjukan bahwa
F 1.066575428 1,07 Dimana Nilai F0 1,07 F0, 05 0110 4,96 maka H0ditolak (H1diterima). Pembahasan Nilai r 9.4197 memberikan arti bahwa antara periklanan dengan penjualan yang dicapai mempunyai hubungan yang positif dan tinggi atau kuat, ini berarti jika biaya periklanan diperbes aratau dikurangi, maka volume penjualan akan meningkat atau menurun. Nilaikoefisienpenentu (KP) sebesar 94.19%, memberikan pengertian bahwa variasi (naik atau turunnya) penjualan disebabkan promosi sekitar 94.19% dan selebihnya 5.81.% disebabkan faktor-faktor lain.
Riset / 2174
Pada pengujian signifikan koefisien korelasi diketahui bahwa t hitung sebesar 8.873. pada tabel t dengan dk = 10 dan alpa 0.05, daerah penerimaan hipotesis nol diantara +2.228 dan 2.228. Dengan demikian, maka kita menolak hipotesis nol yang berarti antara variable biaya promosi mempunyai hubungan dengan penjualan rokok UP MILD pada PT Pura Perkasa Jaya (BMS) Bokormas Group Cabang Samarinda Apabila kita menggunakan table r untuk pearson korelasi dengan dk = 10 dan alpha 0.50, diperoleh nilai 0.576. Ini berarti bahwa korelasi hasil hitung dapat dikatakan signifikan jika korelasi hasil hitung yang diperoleh adalah lebih besar daripada 0.576. Oleh karena korelasi hitung yang telah diperoleh adalah 0.70, maka jelas korelasi tersebut signifikan. Jadi kesimpulan yang diambil, baik melalui perhitungan dengan t maupun komparasi dengan tabel r, adalah sama yaitu sama-sama menyatakan bahwa korelasi antara biaya promosi dan penjualan mempunyai korealsi yang signifikan. Berdasarkan persamaan regresi Y 4.796 1.635324082 X , memberikan arti bahwa :
diatas dapat
Pada pengujian signifikan terhadap korelasi dengan menggunakan uji F, dengan hasil F hitung sebesar 1.07 yang dimanalebihkecilrnilainyadaripada F tabel, maka dapat diketahui bahwa persamaan koefisien regresi tersebut tidak signifikan dengan kata lain bahwa ada hubungan antara biaya promosi terhadap penjualan.
3) Berdasarkan
persamaan
regresi, nilai penjualan tanpa promosi adalah sebesar 4.796 (4.796 bungkus).
Y 4.796 1.635324082 X berarti
DAFTAR PUSTAKA Alma, Buchari, H. 2007. Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa, Edisi Revisi, Alfabeta. Boyd, Harper W, JR, dkk. 2000. Manajemen Pemasaran. Edisi Kedua. Jilid 1. Erlangga. Jakarta. Hasan, Iqbal. 2004. Analisis Data Penelitian Dengan Statistik. Bumi aksara. Jakarta. Hasibuan, Malayu, S.P, Drs. 2001. Manajemen Sumber Daya Manusia. Edisi Revisi. Bumi Aksara. Jakarta. Kotler, Philip. 1999. Manajemen Pemasaran. Edisi ke 6. Jilid 1. Erlangga. Jakarta. Sihotang, Drs. A. M.B.A . 2006. Manajemen Sumber Daya Manusia. PT Pradnya. Paramita. Jakarta. Swasta, Basu, Dh, M.B.A. 1988. Manajemen Penjualan. BPFE. Tjiptono, Fandy. 1997. Strategi Pemasaran. Edisi ke 2. Andi. Yogyakarta. Usman, Husaini, M.Pd dan Akbar, Setiady, R. Purnomo, S.Pd, M.Pd. 1995. Pengantar Statistik. Cetakan Pertama. BUMI AKSARA. Jakarta.
Tanpa adanya biaya promosi maka penjualan perusahaan tersebut sebesar 4.796 bungkus. Pada persamaan tersebut menggambarkan hubungan yang positif, ini berarti biaya promosi akan meningkatkan penjualan.
KESIMPULAN Dari uraian pada bab sebelumnya yang peneliti kemukan dan setelah membahas mengenai pengaruh biaya promosi terhadap penjualan rokok UP MID pada PT Pura Perkasa Jaya (BMS) Bokormas Group CabangSamarinda. Maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : 1) Berdasarkan perhitungan secara matematis dengan menggunakan rumus korelasi person. Maka dapat diketahui bahwa terdapat hubungan antara biaya promosi dan penjualan. 2) Berdasarkan perhitungan diketahui nilai koefisien penentu (KP) adalah 94,19% artinya naik / turunnya promosi memberikan pengaruh terhadap penjualan sebesar (94,19%),. Selebihnya seperti harga, tempat dan produk.
Riset / 2175
JURNAL EKSIS
Vol.8 No.2, Agustus 2012: 2168 – 2357