PENGARUH BIAYA PROMOSI DAN VOLUME PENJUALAN TERHADAPLABA OPERASIONAL (Studi Kasus Pada PD. Jaya Perkasa Motor Ciamis)
DILLA FARADILA RIZKILILLAH 093403189
[email protected] Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Siliwangi Pebimbing : Iman Pirman Hidayat, SE.,M.S.i, Ak,CA Rani Rahman, SE., M. Ak
ABSTRACT This study aims to determine : 1) promotio cost, sales volume , and operating profit, 2) the influence promotion cost on sales volume, 3) The influence promoti and cost of sales eather partially or simultaneously againt operating profit. The study was conducted at the company PD. Jaya Perkasa Motor Ciamis. In this study the outhors used descriftive methode with approach of case studies, and data obtained through interviews, observation, andinterature. Analisis tool used is the analysis of the path (Path Analysis). Partial hypotesis testing using t test and simultaneously by testing the F test The result showed that : 1) promotion cost, volume of sales and operating profit of each years to increas, 2) promotion cost is significant effect on sales volume, 3) promotion cost is partially significant effect on operating profit, volume of sales partial sale of a significant on operrating income, promotion cost and sales volume simultaneously significant effect on operating income. It is based on research result and data processing are sourced from the company PD. Jaya Perkasa Motor Ciamis periode tahun 2009 sampai dengan tahun 2013. Keywords : Biaya Promosi, Sale Volume, and Operational Profit
ABSTRAK Penelitan ini bertujuan untuk mengetahui : 1) biaya promosi, volume penjualan, dan laba operasional, 2) Pengaruh biaya promosi terhadap volume penjualan, 3) Pengaruh biaya promosi dan volume penjualan baik secara parsial maupun secara simultan terhadapa laba operasional. Peneitian ini dilaksanakan pada PD. Jaya Perkasa Motor Ciamis. Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan studi kasus, dan data-data yang diperoleh melalui wawancara , obervasi dan kepustakaan. Alat analisis yang digunakan adalah analisis jalur (Path analysis). Pengujian hipotesis secara parsial dengan menggunakan uji t dan secara simultan dengan menggunakan uji F. Hasil penelitian menunjukan bahwa : 1) biaya promosi, volume penjualan dan laba operasional tiap tahunnya mengalami peningkatan, 2) biaya promosi berpengaruh signifikan terhadap volume penjualan, 3) biaya promosi secara parsial berpengaruh signifikan terhadap laba operasional, volume penjualan secara parsial berpengaruh signifikan terhadap laba operasional, biaya promosi dan volume penjualan secarasimultan berpengaruh signifikan terhadap laba operasional. Hal itu berdasarkan hasil penelitian dan pengolahan data yang bersumber pada laporan keuangan perusahaan PD. Jaya Perkasa Motor Ciamis periode tahun 2009 sampai dengan tahun 2013. Kata Kunci : Biaya Promosi, Volume Penjualan, dan Laba Operasional
PENDAHULUAN Dimasa sekarang ini globalisasi ekonomi merupakan suatu fenomena yang sangat menarik yang menuntut perusahaan untuk mengambil keputusan-keputusan yang mampu meningkatkan daya saing dan meningkatkan hasil penjualan. Situasi persaingan
bisnis
menjadi
demikian
ketat
bahkan
memasuki
kondisi
hiperkompetisi atau persaingan lepas kendali hanya memberikan pilihan bagi perusahaan yaitu menghadapi pesaing atau menunggu usahanya mnjadi runtuh. Dalam dunia usaha dewasa ini, menjadi yang terunggul merupakan salah satu prinsip utama. Seperti diketahui persainga bukan lagi berasal dari sesame perusahaan domestic, akan tetapi melibatkan perusahan-perusahaan mancanegara. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa peta bisnis telah memasuki era baru. Era
ini ditandai dengan perubahan-perubahan besar dalam system perekonoian. Adanya globalisasi dan liberalisasi perdagangan telah menghapuskan batas-batas wilayah antar Negara. Persaingan seperti ini tidak hanya meliputi beberapa bidang usaha saja, tetapi semua bidag usaha telah berada dalam kondisi seperti itu. Usaha dalam meningkatkan volume penjualan secara langsung berkaitan dengan fungsi pemasaran perusahaan. Pemasaran sebagai
suatu kegiatan usaha
yang
mengarahkan aliran barang dan jasa dari produsen kepada konsumen ataupemakai mempunyai beberapa variable yang saling berkaitan yaitu produk, promosi harga dan saluran distribusi. Kegiatan pemasaran merupakan kegiatan yang dilakukan perusahan sebelum memproduksi barang atau jasa yang akan diberikan pada calon konsumen termasuk
didalam
kegiatan
merencanakan
harga,
mendistribusikan
dan
mempromosikan guna memberikan kepuasan yang optimal atas keinginan konsumen, salah satu kegiatan pemasaran yang dapat dilakukan oleh perushaan adalah kegiata promosi. Yaitu kegiatan memberikan informasi mengenai barang dan jasa yag dibutuhkan konsumen sehingga apabila kegiatan tersebut berhasil maka oenjualan produk yang dicapai akan meningkat. Nilai suatu produk terbukti apabila produk tersebut telah dilempar kepasar untuk mendapatkan perhatian untuk dibeli atau digunakan dalam memenuhi keinginan dan kebutuhan pembeli. Dalam pelaksanaan promosi ini, perusahaan perlu memperhatikan factor biaya, apakah biaya yang tersedia dapat mencukupi pelaksanaan promosi tersebut dan juga harus memperhitungkan target yang
ditentukan apakah dapat tercapai atau tidak. Disamping itu juga pentingnya biaya promosi karena adanya persaingan yang ketat dari perusahaan lain yang menuntut untuk mengoptimalkan produk. Banyak perusahaan yang dapat memproduksi secara efisien, akan tetapi efisiensi produk yang dicapai menjadi berkurang karena biaya promosi yang terlalu tinggi tetapi tidak disertai dengan peningkatan volume penjualan. Semua ini merupakan tantangan bagi pihak manajemen perusahaan dalam usaha untuk mencapai tujuan perusahaan secara umum yaitu memperoleh laba yang sebesar besarnya. Pada kenyataanya keberhasilan promosi dalam suatu perusahaan sangant dipengaruhi oleh penggolongan biaya promosi yang baik, karena biaya promosi berpengaruh secara langsung terhadap volume penjualan. Dengan ditingkatkannya biaya promosi dan mengelola biaya promosi secara efektif dan efisien mempuyai peran penting bagi perusahaan dalam meingkatkan volume penjualan, sehungga dengan volume pejualan yang semakin meningkat maka tujuan perusahaan yaitu untuk memperoleh laba akan tercapai. Demikian juga halnya dengan PD. Jaya Perkasa Motor yang merupakan perusahaan penjualan kendaraan khususnya motor. Dalam melaksanakan kegiatan usahanya tidak kalah bersaing dengan perusahaan lain. Perusahaan ini juga sering melakuka berbagai even dalam merancang dan menjalankan kegiatan pemasarannya juga melaksanakankegiatan promosi guna mempengaruhi konsumen ataupun langganannya agar mereka selalu melakukan pembelian sehiungga penjualan yang diharapka dapat tercapai.
Hubungan promosi dan volume penjualan serta laba akan dikatakan baik apabila kegiatan promos yang dilaksankan akan menimbulkan promosi penjualan yag tinggi bagi perusahaan dan menghasilkan laba yang tinggi pula. Salah satu kegiatan promosi yang dilakukan oleh PD. Jaya Perkasa Motor untuk memperkenalkan produknya dengan memasang iklan dsejumlah media masa, media online,pamphlet da sepanduk. Permasalahan yang ada pada PD, Jaya Perkasa Motor saat ini belum diketahui sejauh mana hubungan antara biaya promosi yang ditetapkan perusahaan dalam rangka meningkatkan volume penjualan untuk memperoleh laba yang maksimum. Adapun penelitian terdahulu dengan penelitian yang dilakukan peneliti adalah sebagai berikut : 1) Ike Puspita (2006), Judul : Pengaruh Biaya Promosi Terhadap Tingkat Penjualan, Studi kasus pada CV. EPSILON GROUP Bandung, alat analisis yang digunakan adalah regresi, melalui hasil penelitiannya diperoleh bahwa Biaya Promosi berpengaruh signifikan sebesar 71% terhadap Tingkat Penjualan. 2) Yayu Rahayu Mardiana (2007), Judul : Pengaruh Biaya Kualitas, Biaya Promosi dan Biaya Layanan Konsumen terhadap Volume Penjualan pada PT. PUPUK KUJANG CIKAMPEK, dari hasil yang diperoleh pada tingkat keyakinan 95% diperoleh bahwa Biaya Kualitas, Biaya Promosi dan Biaya Layanan Konsumen secara Simultan mempunyai pengaruh terhadap Volume Penjualan.
3) Shanti Siti Sondari (2004), Judul : Pengaruh Biaya Kualitas dan Volume Penjualan terhadap Kinerja Keuangan pada PT.GALUNGGUNG RAYA BLOCK TASIKMALAYA, Dari hasil yang diperoleh Pengaruh Biaya Kualitas berpengaruh signifikan terhadap Kinerja Keuangan sebesar 98%. 4) Rega Meifansa (2013), Judul : Pengaruh Dana Pihak Ketiga dan Penyaluran Kredit terhadap Laba Operasional studi kasus pada BRI CABANG PANAWANGAN, Dari hasil yang diproleh dengan tingkat keyakinan 95% Pengaruh Dana Pihak Ketiga dan Penyaluran Kredit secara Simultan mempunyai pengaruh terhadap Laba Operasional IDENTIFIKASI MASALAH Berdasarkan latar belakang masalah penelitian yang dikemukakan sebelumnya, maka penulis menidentifikasikan masalah yang timbul dalam penelitian ini sebagai berikut : 1. Bagaimana Biaya Promosi, Volume Penjualan dan Laba Operasional pada PD. Jaya Perkasa Motor Ciamis 2. Bagaimana pengaruh Biaya Promosi dan Volume Penjualan terhadap Laba Operasional baik secara parsial maupun simultan pada PD. Jaya Perkasa Motor Ciamis
METODE PENELITIAN Dalam penelitian ini metode yang digunakan adalan metode penelitian deskriftif analisis dengan pendekatan studi kasus. Metode deskriftif analsis yaitu data-data yang dikumpulkan berhubungan dengan permasalahan-permasalahan yang dihadapi perusahaan pada saat sekarang, yang bertujuan untuk memecahkan
masalah-masalah tersebut dengan diolah dan dianalisis unutk kemudian ditarik kesimpulan dan saran ( Sugiyono, 2004 :112 ) Sedangkan pengertian study kasus adalah penelitian tentang suatu subjek penelitian yang berkenaan dengan suatu fase spesifik atau khas darkeseluruhan personalitas ( Moh. Nazir, 2003 :66 )
OPERASIONAL VARIABEL Devinisi variabel menurut Sugiyono (2007 : 2 ) adalah gejala yang menjadi focus penelitian untuk diamati. Sesuai dengan judul penelitian yaitu “Pengaruh Biaya Promosi terhadap Volume Penjualan. Maka terdapat dua variable dalam penelitian ini yaitu satu variable independen dan datu variable dependen. Adapun variable tersebut sebagai berikut : 1. Variable Independen Menurut Sugiyono, (2007 : 3) variable independen adalah variable yang mempengarhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variable dependen (terkait), Variabel Independen dalam penelitian ini adalah : a) Biaya Promosi (X1) dengan indicator adalah biaya untuk mendapatkan pesanan (Order Getting Cost) b) Volume Penjualan (X2) dengan indicator adalah kuantitas produk yang terjual pertahun. 2. Variable Dependen
Menurut Sugiyono (2007 :3) variable devenden adalah variable yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanaya variable bebas. Variable dependen dalam penelitian ini adalah Laba Operasional, yang menjadi indikatornya adalah laba kotor dan beban operasional
TEKNIK PENGUMPULAN DATA Teknik-teknik pengumpulan data yang digunakan penulis di dalam penelitian ini terdiri dari : 1.
Penelitian lapangan (Field Research) Yaitu penelitian yang dilakukan secara langsung pada objek penelitian, sehingga dapat diketahui situasi perusahaan, dengan cara sebagai berikut : Wawancara Wawancara yaitu kegiatan mengumpulkan data dan fakta dengan cara mengadakan Tanya jawab langsung mengenai masalah yang diteliti. Observasi Observasi yaitu menumpulkan data dan fakta dengan cara mengamati kegiatan yang berkaitan dengan masalah yang diteliti Dokumentasi Dokumentasi yaitu menumpulkan dokumen-dokumen dan cacatan perusahaan yang berhubungan dengan masalah yang diteliti.
2. Penelitian Kepustakaan Yaitu suatu metode pengumpulan data yang dilakukan dengan mempelajari literature yang berhubungan denganpokok bahasan penelitian sehingga dapat dipakai sebagai data analisis.
RANCANGAN ANALISIS DATA Dalam penelitian ini terdapat tiga variable, dimana dua variable bebas ( indipendent variable ) yakni, Biaya Promosi (X1) dan Volume Penjualan (X2), dan variable terikat (devedent variable) adalah Laba Operasional. Teknik yang digunakan adalah analisa jalur (path analysis). Tujuan digunakan alanisa jalur (path analysis) adalah untuk mengetahui pengaruh seperangkat variable X ( indipendent variable ) dan untuk mengetahui pengaruh anatar variable X. dalam anlisa jalur ii dapat dilihat pengaruh dari setiap variable secara bersama-sama. Selain itu, tujuan dilakukannya analisa jalur adalah untuk menerangkan pengaruh langsung atau tidak langsung dari beberapa variable penyebab terhadap variable sebagai variael terikat. Berdasarkan keterangan diatas, akan diterjemahkan sebuah diagram jalur dalam gambar :
X1
Y x1
Y
x2x1
X2
Yx
Gambar 3.3 Struktur Lengkap Path Analysis
Dari structural Path Analysis diatas, dapat dibagi sub struktur yaitu sebagai berikut : Sub Struktur
Path analysis (analisa jalur) menggunakan korelasi dan regresi dimana dalam gambar struktur path analysis diatas dijelaskan bahwa ada hubungan antara X1 (biaya promosi) dan X2 (volume penjualan) terhadap Y (laba operasional). Dari struktur Path Analysis diatas terdapat langkah-langkah yang digunakan yaitu sebagai berikut : 1) Menghitung koefisien korelasi (r) rxixj =
(Sitepu, 1994 :19) Untuk dapat memberikan panafsiran terhadap koefisien korelasi yang didapat dari hasil perhitungan tersebut, maka dapat dilihat pada ketentuan sebagai berikut :
Tabel 3.2 Pedoman untuk memberikan intepretasi Terhadap Koefisien Korelasi No 1 2 3 4 5
Interval Koefisien 0.00 – 0.199 0.20 – 0.399 0.40 – 0.599 0.60 – 0.799 0.80 – 1.000
Tingkat Hubungan Sangat Rendah Rendah Sedang Kuat Sangat Kuas
2) Pengujian secara simultasn menggunakan rumus sebagai berikut :
PYx1 = byx2 (sitepu, 1994:17) Keterangan : Pyxi
= Koefisien jalur dari Xi terhadap Y
Byxi
= Koefisien regresi dari variabel Xi terhadap Y Analisa Korelasi Product Moment
3) Pengujian faktor residu atau sisa Pyx =
…xk
Keterangan : R2 y, x,….x1 =
(Sitepu, 1994:23)
4) Pengujian Hipotesis Operasional Menguji keberartian (signifikan) dari hubungan variable bebas Xi dengan Xj Ho : rx2x1 = 0 Ho : rx2x1≠ 0 Dengan kriteria penolakan Ho jika thitung > ttabel a.
Pengujian simultan Ho : yx1 = pyx2 = 0 Ho : pyx1 = pyx2 ≠ 0 Dengan kriteria penolakan Ho jika thitung > ttabel Uji signifikansi menggunakan rumus F=
(Sitepu, 1994:25)
Statistik uji ini mengikuti distribusi F dengan derajat bebas V1 = k dan V2 = n-k-1 b.
Pengujian secara parsial Hipotesis operasional Ho : pyx1 = 0 Ho : pyx1 ≠ 0 Uji signifikansi menggunakan satu arah, dimana kaidah keputusannya sebagai berikut : Terima Ho jika t ≥ t α Tolak Ho jika t
(sitepu, 1994:28)
Statistik uji diatas mengikuti distribusi t dengan derajat bebas n-k-1 5) Untuk mengetahui pengaruh variable lain atau factor residu dapat ditentukan melalui : ρy = (Sitepu, 1994 : 23) 6) Untuk mencari pengaruh langsung variable X1 dan X2 terhadap Y Table 3.3 Formula untuk mencari pengaruh langsung dan tidak langsung Antar Variabel Penelitian No
Pengaruh Langsung
Pengaruh Tidak Langsung
Total Pengaruh
Y
1.
X1 : (ρYX1)2 = A
Total Pengaruh X1 X2
-
A
(ρyx1. ρx2x1. ρyx2)x2=B
B
-
A+B
-
C
Y
2.
Y
Y : (ρYX1)2 = C
3.
Total pengaruh X1 dan X2 terhadap Y
A+B+C
3.4.2 Pengujian Hipotesis Pengujian hipotesis disajikan melalui langkah-langkah sebagai berikut : 1.
Penetapan Hipotesis Operasional a.
Secara parsial
Ho : ρx1x2
=0
Biaya promosi tidak berpengaruh terhadap volume penjualan
Ha : ρx1x2
≠0
Biaya promosi berpengaruh terhadap volume penjualan
Ho : ρyx1
=0
Biaya promosi secara parsial tidak berpengaruh terhadap laba operasional
Ha: ρyx1
≠0
Biaya promosi secara parsial berpengaruh terhadap laba operasional
Ho : ρyx2
=0
Volume penjualan secara parsial berpengaruh terhadap laba operasional
Ha : ρyx2
≠0
Volume penjualan secara parsial tidak berpengaruh terhadap laba operasional
b.
Secara Simultan
Ho : ρyx1 = ρyx2 = 0 Biaya promosi dan volume penjualan tidak berpengaruh terhadap laba operasional. Ha : ρyx1 = ρyx2 ≠ 0 Biaya promosi dan volume penjualan berpengaruh terhadap laba operasional.
2. Penetapan Tingkat Signifikansi Taraf signifikan ( α ) ditetapkan sebesar 5%. Taraf signifikan ini berarti kemungkinan kebenaran hasil penarikan kesimpulan mempunyai probabilitas 95 % atau korelasi kekeliruan adalah 5%. Taraf signifikan ini adalah tingkat yang umum digunakan dalam penelitian social karena diangga cukup ketat untuk mewakili hubungan antara variable-variabel yang diteliti, dengan derajat kebebasan (n-2). 3.
Uji signifikansi a.
Secara parsial menggunakan uji t
b.
Secara simultan menggunakan uji F
4. Kaidah keputusan a. Tolak Ho jika F hitung > F table dan diterima Ho jika F hitung < F tabel b.
Tolak Ho jika –t 0.5 α > t hitung atau t hitung > t 0.5 α dan diterima Ho jika 0.5 α < t hitung < t 0.5 α.
5. Penarikan kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pengujian seperti tahapan diatas maka akan dilakukan analisis seacara kuantitatif. Dari hasil analisis tersebut akan ditarik kesimpulan apakah hipotesis yang ditetapkan dapat diterima atau ditolak.
PEMBAHASAN BIAYA PROMOSI PADA PD. JAYA PEKASA MOTOR CIAMIS Dalam
melakukan
kegiatan
pemsaran
melalui
promosi
tentunya
memerlukan biaya pengorbanan. Pengorbanan ini dikenal dengan biaya promosi. Biaya promosi mengalami perubahan sesuai dengan kondisi pasar karena perubahan kebutuhan konsumen yang menghendaki pelayanan cepat maka perusahaan akan mengganti media promosi yang selama ini digunakan. Hal ini semata-mata ingin mencapai target penjualan yang maksimal. Tabel 4.4 Kenaikan Biaya Promosi Pd. Jaya Perkasa Motor Ciamis Periode Tahun 2009 – 2013 Tahun 2009 2010 2011 2012 2013
Biaya Promosi (Rp) 21.153.600 20.390.550 35.380.200 39.415.150 43.822.350
Kenaikan Biaya
Persentase Kenaikan
(763.050) 14.989.650 4.034.950 4.407.200
-4 % 74 % 11 % 11 %
Sumber : Diolah oleh penulis
Berdasarkan tabel diatas, diketahui bahwa besarnya biaya promosi pada PD. Jaya Perkasa Motor Ciamis periode 2009 sampai dengan 2013 cenderung mengalami kenaikan, hal ini dapat diuraikan sebagai berikut : 1.
Biaya promosi pada PD. Jaya Perkasa Motor Ciamis tahun 2009 adalah sebesar Rp.21.153.600
2.
Pada tahun 2010 besarnya biaya promosi penjualan pada PD. Jaya Perkasa Motor Ciamis mengalami penurunan menjadi Rp.20.390.550 atau menurun sebsesar Rp.763.050 atau menurun 4% dari tahun sebelumnya. Hal ini terjadi karena pada tahun tersebut perusahaan tidak terlalu gencar melaksanakan kegiatan-kegiatan promosi.
3.
Pada tahun 2011 besarnya biaya promosi pada PD. Jaya Perkasa Motor Ciamid kenaikan 74% menjadi Rp.35.380.200 atau meningkat sebesar Rp.14.989.650 dari tahin sebelumnya. Peningkatan biaya promosi cukup besar, hal tersebut dikarenakan perusahaan mulai melakukan kegiatankegiatan promosi secara intensif khusunya memajang spanduk-spanduk dsudut yang strategis.
4.
Pada tahun 2012 besarnya biaya promosi pada PD. Jaya Perkasa Motor Ciamis mengalami kenaikan 11% dari tahun sebelumnya yaitu sebesar Rp.4.034.950 sehingga total biaya promosi pada tahun ini mejadi Rp.39.415.150. Pada tahun ini biaya promosi tidak mengalami peningkatan yang mencolok karena kegiatan promosi pada tahin ini tidak mengalami banyak perubahan.
5.
Pada tahun 2013 besarnya biaya promosi pada Pd. Jaya Perkasa Motor Ciamis mengalami kenaikan menjadi Rp.43.822.350 atau meningkat sebesar Rp.4.407.200 atau 11% dari tahun sebelumnya. Pada tahun ini biaya promosi mengalami peningkatan yang stabil karena guna mempertahankan citra perusahaan, layanan dan mempertahankan pasarnya.
Dari uraian diatas, secara keseluruhan biaya promosi pada PD. Jaya Perkasa Motor Ciamis cenderung meningkat, hal tersebut diarenakan perusahaan berupaya untuk terus mengembangkan usahanya.
VOLUME PENJUALAN PADA PD. JAYA PERKASA MOTOR CIAMIS Setiap perusahaan pada dasarnya ingin mendapatkan keuntungan yang besar seperti yang diharapkan oleh PD. Jaya Perkasa Motor Ciamis. Perkembangan volume penjualan pada
PD. Jaya Perkasa motor Ciamis pada setiap tahunnya
cenderung mengalami peningkatan. Untuk mengetahui volume penjualan beserta kenaikan persentase pada PD. Jaya perkasa Motor Ciamis periode 2009 sampai dengan 2013 dapat dilihat pada tabel sebagai berikut : Tabel 4.5 Kenaikan Volume Penjualan Pd. Jaya Perkasa Motor Ciamis Periode Tahun 2009 – 2013 Tahun 2009 2010 2011 2012 2013
Volume Penjualan (Rp) 13.507.000.000 19.803.000.000 23.868.000.000 30.714.000.000 31.074.000.000
Peningkatan 6.296.000.000 4.065.000.000 6.846.000.000 360.000.000
Persentase Kenaikan 47 % 21 % 29 % 1%
Sumber : Diolah oleh penulis
Berdasarkan pada perkembangan volume penjualan pada PD. Jaya Perkasa Motor Ciamis periode tahun 2009 sampai dengan 2013 dapat diuraikan sebagai berikut : 1.
Pada tahun 2009 volume penjualan PD. Jaya Perkasa Motor Ciamis adalah sebesar Rp.13.507.000.000.
2.
Pada tahun 2010 volume penjualan PD. Jaya Perkasa Motor Ciamis sebesar Rp.19.803.000.000 atau mengalami peningkatan sebesar Rp.6.296.000.000 atau meningkat sebesar 47% dari tahun sebelumnya. Hal tersebut disebabkan PD. Jaya Perkasa Motor Ciamis baru dikenal sebagai dealer resmi sepeda motor YAMAHA.
3.
Tahun 2011 volume pejuala PD. Jaya Perkasa Motor Ciamis sebesar Rp.23.868.000.000 atau mengalami peningkatan sebesar Rp. 4.065.000.000 atau meningkat sebesar 21% dari tahun sebelumnya. Meskipun secara kuantitas turun, tetapi peningkatan merupakan keberhasilan perusahaan dalam mempertahankan pangsa pasarnya.
4.
Tahun 2012 volume penjualan PD. Jaya Perkasa Motor Ciamis adalah sebesar Rp.30.714.000.000 atau mengalami peningkatan Rp.6.846.000.000 atau meningkat sebesar 29% dari tahun sebelumnya. Hal tersebut membuktikan eksistensi perusahaan dan kepercyaan konsumen pada perusahaan.
5.
Tahun 2013 volume penjualan PD. Jaya Perkasa Motor Ciamis adalah sebsear Rp.31.074.000.000 atau mengalami peningkatan sebesar Rp.360.00.00 atau meningkat sebesar 1% dari tahun sebelumnya. Secara kuantitas volume penjualan mengalami penurunan, hal tersebut disebabkan banyaknya dikeluarkan produk jenis atau tipe baru sepeda motor. Berdasarkan uraian diatas, dapat diketahui bahwa tingkat volume pejualan
PD. Jaya Perkasa Motor Ciamis periode tahun 2009 sampai dengan tahun 2013 cnderung mengalami peningkatan setiap tahunnya. Peningkatan volume penjualan tertinggi pada tahun 2010 yaitu sebesar 47%, sedangkan peningkatan terendah terjadi pada tahun 2013 yaitu sebesar 1%. Secara umum volume penjualan PD.
Jaya Perkasa Motor Ciamis periode tahun 2009 sampai dengan tahun 2013 mengalami peningkatan, hal tersebut dikarenakan perusaahn mampu menjual produknya sesuao dengan target penjualan dan erusaahn berupaya untuk memenuhi dan melayai konsumennya serta memperluas pangsa pasarnya sesuai dengan kemampuan perusahaan.
LABA OPERASIONAL PADA PD. JAYA PERKASA MOTOR CIAMIS Laba serigkali dinyatakan sebagai ukuran yang bermanfaat atas kekayaan yang diperoleh sebuah perusahaan. Karenaukuran yang seringkali dipakai untuk menilai berhasil atau tidaknya managemen suatu perusahaan dapat dilihat melalui laba yang dihasilkanoleh perusahaan tersebut. Laba merupakan indikasi kesuksesan suatu perusahaan, oleh karena itu memperoleh laba merupakan tujuan utamasalah satu perusahaan. Sebagaimana telah kita ketahui bahwa tujuan utama dari pendirian sebuah perusahaan adalah untuk memperoleh laba sebesar-besarnya. Ukuran yang sering kali dipakai untuk melihat sukses tidaknya sebuah perusahaan adalah laba yang diperoleh perusaahan dan merupakan suatu pencapaian atau target sebuah perusahaan. Untuk mengetahui laba operasional dan kenaikan persentasipada PD. Jaya Perkasa Motor Ciamis periode tahun 2009 sampai dengan tahun 2013 dapat dilihat pada tabel sebagai berikut :
Tabel 4.6 Kenaikan Laba Operasoanal Pd. Jaya Perkasa Motor Ciamis Periode Tahun 2009 – 2013
Tahun 2009 2010 2011 2012 2013
Laba Operasional (Rp) 12.895.520.000 19.060.098.000 22.966.173.000 29.552.357.000 29.898.511.000
Peningkatan 6.164.578.000 3.906.075.000 6.586.184.000 346.154.000
Persentase Kenaikan 49 % 22 % 28 % 1,2 %
Sumber : Diolah oleh penulis
Berdasarkan pada perkembangan volume penjualan pada PD. Jaya Perkasa Motor Ciamis periode tahun 2009 sampai dengan 2013 dapat diuraikan sebagai berikut : 1.
Pada tahun 2009 laba operasional PD. Jaya Perkasa Motor Ciamis adalah sebesar Rp.12.895.520.000.
2.
Pada tahun 2010 laba operasioanl PD. Jaya Perkasa Motor Ciamis sebesar Rp.19.060.098.000 atau mengalami peningkatan sebesar Rp.6.164.578.000 atau meningkat sebesar 49% dari tahun sebelumnya. Hal tersebut disebabkan PD. Jaya Perkasa Motor Ciamis baru dikenal sebagai dealer resmi sepeda motor YAMAHA.
3.
Tahun 2011 laba operasional PD. Jaya Perkasa Motor Ciamis sebesar Rp.22.966.173.000 atau mengalami peningkatan sebesar Rp. 3.906.075.000 atau meningkat sebesar 22% dari tahun sebelumnya. Meskipun secara kuantitas turun, tetapi peningkatan merupakan keberhasilan perusahaan dalam mempertahankan pangsa pasarnya.
4.
Tahun 2012 laba operasional PD. Jaya Perkasa Motor Ciamis adalah sebesar Rp.29.552.357.000 atau mengalami peningkatan Rp.6.586.184.000 atau meningkat sebesar 28% dari tahun sebelumnya. Hal tersebut membuktikan eksistensi perusahaan dan kepercyaan konsumen pada perusahaan.
5.
Tahun 2013 laba operasional PD. Jaya Perkasa Motor Ciamis adalah sebsear Rp.29.898.511.000 atau mengalami peningkatan sebesar Rp.346.154.000 atau meningkat sebesar 1,2% dari tahun sebelumnya. Secara kuantitas volume penjualan mengalami penurunan, hal tersebut disebabkan banyaknya dikeluarkan produk jenis atau tipe baru sepeda motor.
PENGARUH
BIAYA
PROMOSI
DAN
VOLUME
PENJUALAN
TERHADAP LABA OPERASIONAL PADA PD. JAYA PERKASA MOTOR CIAMIS Berdasarkan hasil pengolahan data dengan menggunakan progam SPSS pada untuk analisis jalur, besar pengaruh biaya promosi terhadap laba operasional dapat dilihat dari koefisien beta atau koefisien standar (standardized coefficient) untuk variabel X1 terhadap Y. Untuk pengolaha data dapat dilihat pada tabel output Coefficient SPSS yang disajikan dilampiran , dapat dihitung total pengaruh secara parsial degan cara menghitung besarnya pengaruh langsung dan pengaruh tidak langsung antara X1 terhadap Y melalui X2 yaitu : 1.
Besarnya pengaruh langsung variabel X1 terhadap Y
= ρYx1 x Ρyx2 = 0,148 x 0,148 = 0,0219 2.
Besarnya pengaruh tidak langsung variabel X1 terhadap variabel Y, melalui variabel X2
= (ρYx1) (rX1X2) (ρYx2) x2 = 0,148 x 0,104 x 0,954 = 0,0147 3.
Besarnya pengaruh total variabel X1 terhadap variabel Y = [ρYx1 x ρYx1]+[( ρYx1)(rX1X2)( ρYx2) x 2] = 0,0219 + 0,014 =
0,366
Dengan demikian besarnya pengaruh total antara variabel biaya promosi (X1) terhadap laba operasional (Y) pada PD. Jaya Perkasa Motor Ciamis adalah sebesar 0,366. Untuk menguji hipotesis atau signifikan pengaruh secara parsial biaya promosi
(X1) terhadap laba operasioanal (Y) pada PD. Jaya Perkasa Motor
Ciamis dilakukan dengan menggunakan uji t. Berdasarkan uji hipotesis dengan menggunakan uji t pada hasil perhitungan SPSS V.16 yang tersaji pada lampiran untuk variabel laba operasional diperoleh nilai thitung = 1,070 dengan nilai signifikan 0,397 dan dk = (n-k-l) =3 maka nilai ttabel = 3,182 dari perhitungan tersebut diperoleh bahwa thitung > ttabel dan berdasarkan propabilitas nilai signifikan sebesar 0,397 > 0,05. Dengan demikian hal ini berarti Ho1 ditolak atau dengan kata lain biaya promosi tidak berpengaruh signifikan terhadap laba operasional perusahaan pada PD. Jaya Perkasa Motor Ciamis. Berdasarkan hasil analisis dan pengujian hipotesis diatas menunjukan bahwa biaya promosi pada PD. Jaya Perkasa Motor Ciamis tidak berpengaruh signifikan terhadap laba operasional, akan tetapi berpengaruh pada volume penjualan sehinga jika volume pejualan meningkat maka laba operasionalpun meningkat. Pengaruh secara parsial volume penjualan terhadap laba operasional pada PD. Jaya Perkasa Motor Ciamis dari hasil perhitungan yang telah dilakukan melalui program SPSS V.16 maka dapat kita ketahui koefisien jalur pengaruhsecara parsial volume penjualan terhadap laba operasioanl perusahaan dengan cara menghitung besarnya pengaruh langsung dan pengaruh tidak
langsung antara volume penjualan terhadap laba operasional melalui biaya promosi, yaitu : 1.
Besarya pengaruh langsung variabel X2 terhadap Y = ρYx2 x ρYx2 = 0,954 x 0,954 = 0,9101
2.
Besarnya pengaruh total variabel X2 terhadap Y = X2
Y: (0,954)2 = 0,910
Dengan demikian besarnya pengaruh total antara variabel volume penjualan terhadap laba operasioanal pada PD. Jaya Perkasa Motor Ciamis adalah sebesar 0,910. Untuk menguji hipotesis atau signifikan pengaruh secara parsial volume penjualan terhadap laba operasional pada PD. Jaya Perkasa Motor Ciamis dilakukan dengan menggunakan uji t. Berdasarkan uji hipotesis dengan menggunakan uji t pada hasil penghitungan SPSS V.16 yang tersaji pada lampiran untuk variabel volume penjualan diperoleh nilai thitung = 6,885 dengan nilai signifikan sebsesar 0,020 dan dk = (n-k-l) =3 maka nilai ttabel = 3,182 dari perhitungan tersebut diperoleh bahwa thitung > ttabel dan berdasarkan propabilitas nilai signifikan sebesar 0,020 > 0,05. Dengan demikian hal ini berarti Ho1 ditolak atau dengan kata lain volume penjualan berpengaruh signifikan terhadap laba operasional perusahaan pada PD. Jaya Perkasa Motor Ciamis Berdasarkan hasil analisis dan pengujian hipotesis diatas menunjukan bahwa volume penjualan pada PD. Jaya Perkasa motor Ciamis berpengaruh signifikan terhadap laba operasional sebesar 95%.
PENGARUH BIAYA PROMOSI DAN VOLUME PENJUALAN SECARA SIMULTAN TERHADAP LABA OPERASIONAL Untuk pengaruh biaya promosi dan volume penjualan terhadap laba operasional secara simultan, maka sebagimana hasil perhitungan masing-masing variabel pada pengaruh parsial, dapat diperoleh dengan cara menjumlahkan seluruh nilai pengaruh-pengaruh parsial yaitu 0,366 + 0,910 jadi total pengaruh biaya promosi dan volume penjualan terhadap laba operasional pada Pd. Jaya Perkasa Motor Ciamis adalah 1,276.untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar 4.2 dan berikut :
Biaya Promosi (X1)
ρyx1 = 0,148
Laba Operasioanl (Y)
rX1X2 = 0,104
Volume Penjualan (X2)
ρyx2 = 0,954
Gambar 4.2 Pengaruh X1 dan X2 terhadap Y Untuk menguji hipotesis atau signifikan pengaruh secara simultan biaya promosi dan volume penjualan terhadap laba operasioanal pada PD. Jaya Perkasa
Motor Ciamis dilakukan dengan menggunakan uji F dengan hasil pengolahan yang disajikan dalam lampiran. Berdasarkan hasil perhitungan SPSS V.16 yang disajikan dilapiran, diperoleh nilai fhitung =25,308 dengan nilai signifikan 0,38 dan nilai dk 1 = 2 dan dk2 = (n-k-l) = 3 maka ftabel =19,00 dari perhitungan tersebut diperoleh hasil bahwa fhitung > ftabel dan berdasarkan propabilitas nilai signifikan sebesar 0,038> 0,05, dengan demikian Ho1 berada pada daerah penolakan dan Ha1 terdapat di daerah penerimaan dengan kata lain biaya promosi dan volume penjualan berpengaruh signifikan terhadap kinerja perusahaan pada PD. Jaya Perkasa Motor Ciamis. Berdasarkan hasil analisis dan pengujian hipotesis diatas menunjukan bahwa variabel biaya promosi (X1) dan volume penjualan (X2) secara simultan berpengaruh signifikan terhadap laba operasional perusahaan (Y) pada PD. Jaya Perkasa Motor Ciamis dengan total pengaruh secara simultan sebesar 0,9614. Dengan nilai total pengaruh sebesar 0,9614 dan sisanya sebesar 0,0386 laba operasional dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini. Tingginya pengaruh tersebut lepas dari konstribusi kegiatan-kegiatan yang dilakukan
oleh
perusahaan
untuk
mencapai
tujuan
perusahaan
yakni
meningkatkan laba yang diperoleh oleh perusahaan.
PENUTUP Berdasarkan hasil penilitian dan pembahasan megenai pengaruh biaya promosi dan volume penjualan terhadap laba operasional pada PD. Jaya Perkasa Motor Ciamis maka dapat dsimpulkan sebagai berikut :
1.
Biaya promosi, volume penjualana, dan laba operasional pada PD. Jaya Perkasa Motor Ciamis periode 2009-2013 cenderung mengalami peningkatan. Hal tersebut dikarenakan perusahaaan penjualan.
2.
Biaya promosi dan volume penjualan secara parsial dan simultan berpengaruh signifikan terhadap laba operasional pada PD. Jaya Perkasa Motor Ciamis.
3.
berupaya untuk terus mengembangkan usahanya dan menjaga kestabilan
DAFTAR PUSTAKA Alma, Buchory. 2004. Manajemen Pemasaran Dan Pemasaran Jasa. CV. Alfabeta . Bandung. Amang Nurul Fajri. 2006. Pengaruh Biaya Angkut Keluar Terhadap Volume Penjualan, (Penelitian Pada PT.Catur Wangsa Indah Tasikmalaya), Universtias Siliwangi Tasikmalaya. Armila Krisma Wirandrani. 2006. Akuntansi Manajemen. Cetakan Pertama. Graham Ilmu. Basu Swasta dan Ibnu Sikotjo.2001. Pengantar Bisnis Modern. Pengantar Ekonomi Perusahaan Modern. Edisi Ketiga. Yogyakarta : Liberty. Budi Raharjo. 2000. Akuntansi Dan Keuangan Untuk Manager Non Keuangan. Penerbit Andi : Yogyakarta. Dian Hardi Prayoga. 2001. Pengaruh Biaya Terhadap Volume Penjualan, (Penelitian
Pada
KOPTI
Tasikmalaya),
Universitas
Siliwangi
Tasikmalaya. Fandi Tjiptono. 2000. Strategi Pemasaran. Yogyakarta : Andi Offset. Hansen dan Mowen. 2001. Manajemen Biaya: Akuntansi dan Pengandalian. Buku kedua dialihbahasakan Thomson Leraning. Salemba Empat : Jakarta. Henry Simamora. 2000. Akuntans Manajemen. Cetakan Pertama. Jakrta : Salemba Empat.
Ikatan Akuntansi Indonesia. 2007. Standar Akuntansi Keuangan. Edisi Revisi. Jakarta : Salemba Empat. Mulyadi . 2005. Akuntansi Biaya. Edisi keenam. Yogyakarta : Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi YKPN. Philip Kotler . 2000. Manajemen Pemasaran. Edisi Milenium Jilid 2 dialihbahasakan Benyamin Molan. Jakarta : Erlangga. Ricky W. Griffin dan Ronald J. Ebert. 2003. Edisi Keenam. Dialihbahasakan Edina C Tarmidzi. Jilid 2. Jakarta : PT. Indeks. Soemarso . 2002. Akuntansi Suatu Pengantar. Buku 1. Edisi lima. Jakarta : Salemba Empat.